Melindungi Si Buah Hati Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial

Published date

Setiap Bunda tentu ingin memiliki Si Buah Hati yang senantiasa sehat terlindungi. Namun tahukah Bunda, memberikan perlindungan tepat untuk Si Buah Hati sudah harus dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupannya. 

1000 hari pertama ini dihitung sejak Si Buah Hati berada di dalam kandungan atau selama kehamilan Bunda. Perlindungan yang tepat bersumber dari asupan nutrisi yang tepat. Lalu, nutrisi apa saja yang penting?

Nutrisi Diperlukan Saat Kehamilan

Selama kehamilan, nutrisi yang diperlukan bergantung pada proses perkembangan janin. Pada 3 bulan pertama, di mana terjadi pembentukan organ (organogenesis), dibutuhkan asupan utama berupa zat besi untuk suplai darah ke janin, serta asam folat untuk pembentukan saraf dan sintesis DNA. 

Pada 3 bulan kedua, diperlukan kalori tambahan sebesar 300 kalori/hari serta asupan protein, zat besi, dan kalsium. Sementara pada 3 bulan ketiga, maksimalkan asupan kalsium untuk perkembangan janin yang pesat. Jika terjadi defisiensi (kekurangan) nutrisi, maka dapat menyebabkan kelainan dalam proses perkembangan janin. Contohnya anencephalus dan spina bifida akibat defisiensi asam folat.

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan yang mencakup zat besi;  kalsium; kromium; zink; asam folat; serta vitamin A,C,B6, dan B12, bisa diperoleh dengan mengkonsumsi semua jenis makanan secara bervariasi, seperti daging, ikan, hati, telur, susu, keju, kacang-kacangan, gandum, buah segar, dan sayuran hijau. 

Hindari Beberapa Hal Ini

Tidak disarankan untuk melakukan diet atau memantang makanan selama hamil, sebab janin butuh semua jenis nutrisi untuk dapat berkembang secara optimal.

Selain itu Bunda, kebiasaan buruk yang berisiko terhadap perkembangan janin juga harus dihentikan seperti konsumsi rokok dan alkohol. Bagaimana dengan konsumsi kopi? 

Kopi masih boleh Bunda, namun dibatasi satu cangkir saja dalam sehari. Hindari pula obat-obatan herbal maupun obat-obatan yang dijual bebas, sebab dosis obat-obatan jenis ini tidak tentu, sehingga tidak bisa diprediksi efeknya terhadap janin akan seperti apa.

Morning Sickness Akibat Naiknya Hormon

Pada saat hamil, sebagian besar Bunda akan mengalami morning sickness: mual dan muntah di pagi hari setelah lambung kosong di malam harinya. Tahukah Bunda, ternyata hal ini dipicu oleh naiknya hormon progesteron dalam tubuh Bunda. 

Untuk mengatasinya, Bunda perlu mengatur pola makan menjadi lebih sering, namun porsinya lebih sedikit. Misalnya makan pagi pk. 7.00, kemudian pk. 10.00, 13.00, 16.00, 19.00, dan terakhir saat akan tidur. Jika Bunda masih merasa lapar di luar waktu tersebut, konsumsilah buah-buahan. 

Penambahan porsi makan yang dianjurkan adalah maksimal sepertiga atau sekitar 25 - 30% dari porsi makan harian Bunda. Kebutuhan cairan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Saat hamil, asupan air yang ideal adalah 2400 ml atau setara dengan 12 gelas air setiap hari.

Berat Badan Ideal Saat Hamil

Hal lain yang akan dialami oleh sebagian besar Bunda pada saat hamil adalah bertambahnya berat badan. Namun tahukah Bunda, pertambahan berat badan ideal selama hamil itu hanya berkisar 9 - 16 kg, dihitung dari berat janin; cairan ketuban; plasenta; rahim; payudara; serta cadangan lemak. 

Dengan demikian, rata-rata setiap bulan berat badan Bunda akan naik 1 - 2 kg. Namun, sering kali kenaikan berat badan ini tidak terjadi pada 3 bulan pertama, sebab Bunda masih rentan mengalami morning sickness

Pada 3 bulan kedua dan ketiga, saat Bunda mulai merasa nyaman untuk makan, berat badan mulai ikut naik. Oleh karena itu, makanlah secukupnya agar kenaikan berat badan Bunda tetap ideal.

Setelah melahirkan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan Si Buah Hati merupakan bentuk perlindungan tepat baginya. Di samping itu, lengkapi juga vaksinasi atau imunisasi pada tahun pertama dan dilanjutkan dengan booster tahun berikutnya. 

Stimulasi dini pada tahun pertama dan kedua yang disertai bonding kuat dengan orang tua merupakan stimulus terbaik untuk perkembangan otak Si Buah Hati. Hal inilah yang melengkapi perkembangan optimal Si Buah Hati pada 1000 hari pertama kehidupannya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Dr.dr. Ali Sungkar, SpOG(K)

Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Gynecology,

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Image Article
Melindungi Si Kecil Sejak Dalam Kandungan, 1000 Hari Pertama yang Krusial
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh

Published date

Tahukah Bunda, setiap orang memiliki kekebalan tubuh untuk melawan serangan penyakit. Kekebalan tubuh tersebut tersebar di seluruh tubuh. Akan tetapi, jumlah paling banyak dapat  ditemukan di saluran cerna. 

 

Lho, kok, begitu? Iya Bunda, karena dinding saluran cerna itu ternyata dipenuhi dengan sel penghasil zat kekebalan tubuh, yang presentase atau jumlahnya banyak dibandingkan dengan organ kekebalan tubuh lainnya.

 

Nah Bunda, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kekebalan tubuh seseorang. Secara umum, dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor makanan dan faktor non-makanan. Faktor non-makanan, antara lain faktor lingkungan, adanya peradangan (infeksi), dan lingkungan bakteri baik dalam usus (probiotik). 

 

Sementara faktor makanan antara lain adanya serat pangan (prebiotik) dan zat imunonutrien yang berfungsi sebagai anti-oksidan seperti vitamin A, C, E, serta mineral selenium dan zink.

 

Mengapa serat pangan dan at imunonutrien penting? Serat pangan tertentu yang disebut prebiotik berperan sebagai nutrisi khusus untuk probiotik sehingga probiotik dapat tetap hidup di saluran cerna dan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri jahat penyebab penyakit. 

 

Sementara itu, vitamin A, C, E serta mineral zink bantu meningkatkan fungsi pertahanan fisik tubuh, dan bersama dengan mineral selenium mendukung aktivitas perlindungan dari sel kekebalan tubuh. 

 

Selanjutnya, tanpa vitamin C, akan memproduksi zat antibodi esensial untuk menangkal bakteri, virus, maupun senyawa penyebab penyakit lainnya.

 

Meskipun sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan terkait manfaat langsung imunonutrien untuk mempertahankan kekebalan tubuh, sudah banyak penelitian tentang bagaimana imunonutrien tersebut dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien sakit kronis dan kritis.

 

Agar Si Buah Hati, mendapat asupan zat imunonutrien yang cukup, makanan sehari-harinya harus selalu diperhatikan Bunda! Sebaiknya Si Buah Hati makan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayur, buah, dan dilengkapi dengan susu yang telah diperkaya dengan kandungan zat imunonutrien.

 

Jangan lupa lengkapi kebutuhan tumbuh kembang Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini diberikan agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan Si Buah Hati

Published date

Semakin bertambahnya usia, Si Buah Hati akan semakin lincah bergerak. Apalagi kala ia memasuki usia 3 tahun. Kondisi ini mengikuti proses perkembangan kemampuan motoriknya. Sehingga Si Buah Hati cenderung melakukan kegiatan fisik dalam kehidupan sehari-hari. Rumah yang tadinya menjadi sarana bereksplorasi tentunya tidak lagi menarik bagi Si Buah Hati. Muncul keinginan untuk mengeksplorasi ruang di luar rumah.

Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan, anak usia prasekolah memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Dan selama aktivitas, selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda.

Si Buah Hati sebaiknya melakukan kegiatan fisik setidaknya 60 menit dengan intensitas sedang yang menyenangkan. Bunda dapat melihat manfaat dari kegiatan fisik yang dilakukan Si Buah Hati, misalnya pertumbuhan tulang dan otot yang baik, anak terhindar dari obesitas, dan keterampilan gerak.

Kegiatan fisik di luar rumah pun diyakini bermanfaat bagi perkembangan emosi dan interaksi sosial Si Buah Hati. Karenanya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan untuk mengenal dan mengeksplorasi lingkungan di luar rumah. Sehingga Si Buah Hati akan mengenal makhluk lain seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga belajar bersosialisasi dengan tetangga. Bunda tidak perlu khawatir Si Buah Hati jadi cepat lelah dan jatuh sakit saat bereksplorasi di luar rumah. Tubuh Si Buah Hati akan tetap berenergi serta harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Sehingga imunitas tubuhnya akan melindunginya dari penyakit selama Si Buah Hati memenuhi gizi dan nutrisi sesuai tumbuh kembangnya.

Jumlah nutrisi yang dibutuhkan setiap anak berbeda, diukur dari berat dan tinggi badan. Namun pastinya Bunda sudah dapat menerapkan pola makan Pola Gizi Seimbang (PGS) pada Si Buah Hati. Dalam PGS, nutrisi yang diberikan untuk Si Buah Hati bersumber dari berbagai jenis asupan yang dibagi dalam tiga fungsi yaitu sumber energi, sumber zat pengatur, dan sumber zat pembangun.

Sumber energi (karbohidrat, lemak, protein) bisa diperoleh dari padi, umbi-umbian, tepung, sagu, dan lainnya. Untuk sumber zat pengatur (vitamin A, B, C, D, E, K dan mineral) diperoleh dari sayur dan buah-buahan. Sedangkan sumber zat pembangun (protein dan air) dapat dihasilkan dari susu, ikan, ayam, daging, telur dan kacang-kacangan.

Menu harian sederhana yang Bunda bisa berikan untuk Si Buah Hati seperti roti selai dan susu sebagai sarapan di pagi hari, cemilan Si Buah Hati bisa berupa buah, kemudian makan siang berupa nasi lengkap dengan lauk-pauk seperti sate hati ayam, sayur bayam, dan tahu. Sementara untuk kudapan sore hari, Si Buah Hati bisa menyantap bubur kacang hijau, dan menu makan malam mirip dengan makan siang dengan tambahan susu.

Susu pertumbuhan masih dibutuhkan untuk menyempurnakan tumbuh kembang Si Buah Hati saat usianya menginjak 3 tahun ke atas. Susu pertumbuhan melengkapi nutrisi untuk perlindungan, bakteri baik untuk imun tubuh Si Buah Hati. Seperti fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino, dan asam pantotenat.

Image Article
Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Olahraga Tepat Datangkan Sejuta Manfaat

Published date

Bunda pasti khawatir kalau melihat Si Buah Hati lebih suka menghabiskan waktu duduk di depan layar televisi. Bila iya, kekhawatiran Bunda ini memang tak salah. Sebab situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan bila anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak dibolehkan menonton televisi. Sedangkan anak usia di atas 2 tahun hanya boleh menonton televisi paling lama 2 jam per hari.

Bagi Si Buah Hati yang usianya belum mencapai lima tahun, melakukan aktivitas fisik sangatlah penting. Aktivitas fisik atau olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik Si Buah Hati seperti meningkatkan massa tubuh, kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, dan mengontrol berat badan. 

Olahraga pun memiliki manfaat nonfisik, antara lain meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, mendorong tumbuh kembangnya, meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan membantu Si Buah Hati mengurangi stres.

Pada usia toddler, Bunda pasti berharap Si Buah Hati sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Olahraga lah yang menjadi cara untuk memperkuat kemampuan motorik dasarnya itu. Sebab dengan olahraga, secara tidak langsung Si Buah Hati akan melatih koordinasi mata, tangan, keseimbangan, dan ritme gerak tubuh.

Biarkan Si Buah Hati bereksplorasi di luar rumah, misalnya naik sepeda, memanjat, dan berlari di taman. Anak berusia di atas dua tahun sebaiknya melakukan aktivitas seperti itu setidaknya 60 menit setiap hari. Kalau tidak bisa melakukannya selama sejam penuh, maka bisa Si Buah Hati bisa berolahraga dua kali dalam periode 30 menit atau empat kali dalam periode 15 menit dalam sehari.

Bila dalam keseharian aktif berolahraga, Si Buah Hati pun akan mampu belajar dengan lebih efektif, baik di dalam maupun luar lingkungan sekolah. Olahraga dapat juga membuat pola tidur Si Buah Hati lebih teratur. Sehingga ia bisa mencapai kecukupan waktu istirahat yang berkualitas dan tidak mudah uring-uringan.

Yang perlu diperhatikan ketika membawa Si Buah Hati berolahraga adalah menghindari dehidrasi. Bawalah selalu air minum untuk Si Buah Hati ketika berada di luar rumah. Jangan lupa kenakan pelindung sesuai kebutuhan aktivitasnya. Misalnya, helm untuk Si Buah Hati pakai ketika bermain sepeda. 

Sebelum berolahraga, Bunda jangan lupa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Selain itu, Bunda sebaiknya membatasi waktu olahraga supaya Si Buah Hati tidak kelelahan dan staminanya berkurang. Karena bila berlebihan, alih-alih sehat, Si Buah Hati bisa jatuh sakit. Untuk itu, Bunda tetap harus memilih jenis olahraga yang cocok dengan Si Buah Hati dan terus mendampinginya selama beraktivitas.

Image Article
Olahraga Tepat Datangkan Sejuta Manfaat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Hal yang Perlu DIperhatikan Saat Si Buah Hati Ingin Mandiri

Published date

Bunda dan Ayah pasti bangga ketika memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati mampu melakukan setiap aktivitasnya sendiri. Ini pertanda Si Buah Hati berkembang dengan baik. Mulai dari memakai baju dan celananya sendiri, menyendok makanannya, buang air sendiri, sampai bersikeras melakukan hal-hal sulit lainnya sendiri. 

Pada masa ini, Si Buah Hati pun menolak setiap bantuan yang Bunda tawarkan dan Bunda mungkin saja khawatir karena Si Buah Hati masih melakukannya dengan beberapa kesalahan dan ketidaksempurnaan. 

Di sinilah, proses belajarnya berkembang, bantuan Bunda pun tetap dibutuhkan terutama dalam hal proteksi tubuh Si Buah Hati. Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk tetap melindungi Si Buah Hati sekaligus mendukung kemandiriannya :

  1. Sediakanlah makanan yang mudah Si Buah Hati makan tanpa harus kesulitan memotongnya ya, Bunda.
  2. Bunda dapat membelikannya sepatu yang mudah dipakai sehingga Si Buah Hati tidak terlalu kesulitan memakainya sendiri.
  3. Ajaklah Si Buah Hati mencuci tangannya sendiri dengan sabun dan air yang mengalir. Bunda dapat mengajarinya ketika Si Buah Hati akan makan sendiri, setelah buang air kecil atau besar, setelah memakai sepatu, setelah bepergian, atau kapan pun ketika tangan Si Buah Hati kotor.
  4. Jagalah kebersihan barang-barang yang digunakan Si Buah Hati dan juga lingkungan tempat Si Buah Hati beraktivitas.
  5. Jagalah kesehatan saluran cerna Si Buah Hati karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan anak.
  6. Sediakan peralatan yang aman digunakan oleh Si Buah Hati, misalnya, gunting khusus untuk anak-anak.
  7. Letakkan barang-barang keperluan di tempat yang mudah dijangkaunya, sehingga ia tidak akan frustasi ketika kesulitan menemukannya.
  8. Ajaklah Si Buah Hati berlatih terus untuk hal-hal yang belum terampil dilakukannya.

Bunda pun bisa memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, Bunda kita dukung kemandirian Si Buah Hati dengan tetap menjaga kesehatannya. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai "keadaan fisik lengkap, mental dan kesejahteraan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.” 

Kesehatan fungsional didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan kegiatan normal sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhan dasar, untuk menjalani peran pada umumnya, dan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Dengan dukungan Bunda kepada Si Buah Hati, maka Si Buah Hati akan tumbuh dengan optimal. Si Buah Hati pun akan menjadi generasi sehat dan mandiri yang memiliki kualitas hidup yang baik.

Image Article
Ketika si Kecil Ingin Melakukan Semua Sendiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Hal Penting Lindungi Si Buah Hati dari Infeksi Virus

Published date

Orang tua mana yang tidak khawatir dan panik ketika Si Buah Hati sakit. Apalagi jika Si Buah Hati sudah memasuki usia prasekolah dan mulai masuk playgroup atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). 

Biasanya, gejala yang sering dialami oleh Si Buah Hati adalah demam. Meski sebagian besar demam pada balita bukanlah suatu kondisi yang serius atau berbahaya. Penyebab demam pada Si Buah Hati yang paling sering adalah infeksi virus. seperti common cold, batuk, pilek, diare, dan infeksi virus lainnya. 

Menurut dokter spesialis anak, dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, SpA, jika Si Buah Hati terlalu sering terkena infeksi virus atau infeksi apapun maka dapat menyebabkan tumbuh kembangnya tidak optimal.

Bunda tentunya tidak menginginkan hal ini terjadi. Untuk itu, lakukanlah beberapa tips berikut ini agar Si Buah Hati bebas bereksplorasi di dalam dan luar ruangan, tanpa Bunda khawatir akan serangan berbagai infeksi virus :

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Berikanlah asupan makanan dengan gizi seimbang. Perbanyak sayur, buah, serta makanan yang kaya akan zat besi. Selain itu, jagalah kesehatan saluran cerna Si Buah Hati karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan anak. 

Bunda pun bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

2. Jagalah Kebersihan Si Buah Hati dan Lingkungannya

Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum makan atau menyiapkan makanan, setelah buang air besar atau kecil, dan ketika tangan kotor. 

Selain itu, jauhkan Si Buah Hati dari paparan asap rokok, debu, dan polusi udara. Ajarkan Si Buah Hati untuk rutin menyikat giginya setelah sarapan dan sebelum tidur malam.

3. Istirahat yang Cukup dan Ajaklah Si Buah Hati Rutin Berolahraga

Si Buah Hati membutuhkan tidur lebih banyak daripada orang tua, dari tidur itulah Si Buah Hati membangun sistem kekebalan tubuhnya agar tetap baik dan menjadi sempurna.

4. Imunisasi

Imunisasi telah memberikan manfaat yang sangat besar, terbukti dengan beberapa kejadian ledakan wabah penyakit tertentu pada suatu daerah karena tidak adanya kesadaran untuk imunisasi.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati Si Buah Hati apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Yuk, Bunda tunjukkan cinta dengan menjaga kesehatan Si Buah Hati. Dengan menerapkan empat poin di atas dalam keseharian, Si Buah Hati akan terhindar dari infeksi penyakit yang berbahaya sehingga memiliki kesempatan untuk bermain, belajar, bereksplorasi, dan tumbuh kembang secara optimal tanpa terganggu masalah kesehatan.

Image Article
Empat Hal Penting Lindungi Si Kecil dari Infeksi Virus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tulang yang Kuat Dukung Si Buah Hati Bereksplorasi

Published date

Ketika menginjak usia toddler, Si Buah Hati menunjukkan perkembangan kemampuan psikomotorik yang signifikan. Misalnya, Si Buah Hati mampu menampakkan langkah pertama, menaiki tangga, kemudian mencoba berjalan sendiri tanpa dipegangi. 

Menurut Ernawulan Syaodih, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, perkembangan yang pesat ketika Si Buah Hati berusia 1 tahun ini terjadi karena tulang dan ototnya telah bertumbuh kuat untuk berjalan. 

Pertumbuhan ini berlangsung secara bertahap, sehingga perkembangan psikomotoriknya pun akan terjadi dari hal umum ke yang spesifik. Ini pula yang menjadikan penguasaan kemampuan berjalan Si Buah Hati sebagai puncak dari perkembangan geraknya sebelum berusia 2 tahun.

Untuk terus mendukung perkembangan Si Buah Hati, Bunda perlu memberikan stimulasi fisik. Seperti merancang aktivitas yang membuka ruang bagi Si Buah Hati untuk mengembangkan kemampuannya. 

Dalam jurnal yang ditulis Vina Adriany dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bunda dapat memberikan rangsang kepada Si Buah Hati dengan mengajarkan melangkahkan kaki, berjalan ke depan, berjalan mundur, dan menaiki tangga.

Dari segi asupan, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati memperoleh dua nutrisi esensial bagi pertumbuhan tulangnya. Yakni kalsium dan vitamin D. Karena menurut penelitian yang dilakukan Victoria Valentina dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, sekitar 38% anak Indonesia yang berusia di bawah 12 tahun memiliki kepadatan tulang kurang dari standar. 

"Karenanya, disarankan agar anak Indonesia mengonsumsi beberapa produk pangan seperti susu, sereal, dan margarin yang difortifikasi dengan kalsium serta vitamin D," tulis Victoria dalam penelitiannya.

Sementara dalam jurnal Kementerian Kesehatan, Edwi Saraswati dan Basuki menuliskan bahwa tingkat kematangan pertumbuhan tulang Si Buah Hati akan berkembang lebih matang bila mendapatkan suplementasi makanan berkalsium tinggi, ketimbang yang tidak. 

Pemberian asupan kalsium ini dilakukan secara konsisten. Bila saja dihentikan, pertumbuhan tulang Si Buah Hati tidak akan secepat ketika menerima asupan kalsium.

Untuk mendukung pertumbuhan tulang Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tulang yang Kuat Dukung Si Kecil Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat DHA untuk Anak: Ini Susu dengan DHA Tinggi

Published date

Bunda mungkin sering mendengar banyak informasi yang beredar seputar zat-zat yang diklaim baik untuk perkembangan kecerdasan maupun otak si Buah Hati. Salah satu zat yang sering dikaitkan dengan kecerdasannya adalah DHA (asam dokosaheksaenoat). DHA ini merupakan asam lemak yang amat penting di masa kehamilan maupun di masa pertumbuhan si Buah Hati. Apa saja manfaat DHA untuk anak?

Manfaat DHA untuk Anak

Ada banyak manfaat DHA, terutama bagi si Buah Hati yang sedang mengalami tumbuh kembang. DHA merupakan bagian dari asam lemak Omega-3 yang memberikan manfaat penting bagi tubuh, mulai dari perkembangan otak janin di dalam kandungan, mendukung fungsi otak, menjaga kesehatan jantung, hingga meningkatkan imunitas. Berikut ini manfaat kandungan DHA untuk anak:

1. Mendukung kesehatan dan kerja otak

DHA merupakan salah satu jenis asam lemak yang berperan penting pada perkembangan otak si Buah Hati. Lebih dari 60 persen otak manusia terdiri dari lemak, dan 10-15 persen di antaranya adalah DHA. DHA membantu proses perkembangan kemampuan sensori, persepsi, kognitif, dan sistem saraf motoriknya, terutama di dua tahun pertama kehidupannya. DHA mendukung fungsi kerja otak, karena membantu fluiditas membran, yang berarti bahwa impuls otak dan pengiriman pesan dapat dilakukan dengan lebih efektif.

2. Membantu perkembangan sistem saraf

DHA membantu kerja sistem saraf menjadi lebih baik dalam mengirimkan sinyal antar sel saraf. Itu sebabnya fungsi DHA untuk anak menjadi penting di awal masa kehidupannya. Bahkan di trimester terakhir kehamilan, Bunda perlu lebih memperhatikan asupan DHA agar terpenuhi dengan baik dalam mendukung perkembangan sistem saraf janin.

3. Mendukung perkembangan mata

DHA juga memiliki peran penting dalam memastikan perkembangan jaringan saraf dan retina mata si Buah Hati agar berkembang dengan baik. DHA mengaktifkan protein bernama rhodopsin di membran mata yang membantu otak menerima gambar yang dikirimkan dari saraf mata. Kekurangan DHA dapat menyebabkan gangguan penglihatan si Buah Hati. 

4. Berperan dalam membantu mengatasi ADHD

ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) merupakan gangguan perkembangan saraf yang cukup umum ditemukan pada anak-anak. Gejala yang muncul antara lain hiperaktif, impulsif, dan sulit fokus pada apa yang dikerjakan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa pemberian omega-3 dapat mengurangi gejala ADHD.

Manfaat DHA, yang juga merupakan bagian dari asam lemak omega-3, adalah memperbaiki memori, meningkatkan perhatian, kemampuan belajar, serta mengurangi sikap hiperaktif maupun impulsif pada anak dengan ADHD.

Baca Juga: Apa Saja Kandungan Nutrisi DANCOW 1+? Simak di Sini!

5. Mendukung proses belajar

Pada masa anak-anak yang merupakan masa pertumbuhan dan pematangan otak, omega-3 dan DHA memiliki peran penting untuk mendukung fungsi otak, termasuk untuk meningkatkan kemampuan kognitif, tingkah laku, dan visual

Manfaat DHA complex untuk anak sudah bisa dirasakan sejak dalam kandungan lho, Bunda. Konsumsi DHA pada masa kehamilan dapat mendukung perkembangan mental dan fungsi kognitif jangka panjang anak. Penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi DHA sebesar 1 gram per hari pada masa kehamilan dan menyusui dapat meningkatkan IQ anak sebesar 0,8 hingga 1,8 poin.

6. Menjaga mood Si Buah Hati

Omega 3 memiliki pengaruh positif pada suasana hati. Salah satu jenis asam lemak omega-3 ini mudah melintasi membran otak dan berinteraksi dengan molekul yang berhubungan dengan suasana hati atau mood di dalam otak. Omega-3 seperti DHA bisa mendukung kesehatan otak dan suasana hati. 

Dalam sebuah penelitian di Israel yang melibatkan 20 anak usia 6-12 tahun dengan gangguan depresi, pemberian asam lemak omega-3 (EPA & DHA) menunjukkan hasil penurunan skor depresi yang berarti adanya perbaikan kondisi anak. 

Penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama. Sebuah penelitian di Slovakia tahun 2013-2015 pada 35 anak usia 11-17 tahun menunjukkan adanya perbaikan dari kondisi depresi pada kelompok yang diberikan asam lemak omega-3.

Asupan Harian dengan Manfaat DHA

Tubuh manusia tak dapat memproduksi DHA dalam jumlah yang cukup, sehingga manfaat DHA untuk anak tak bisa didapatkan secara alami. Pada awalnya, Si Buah Hati memperoleh asam lemak ini ketika masih dalam kandungan Bunda, yakni melalui transfer plasenta. Setelah lahir, ia memperoleh asupan makanannya setiap hari. Itu sebabnya Bunda perlu menyediakan makanan dan minuman yang kaya akan DHA untuk kebutuhan si Buah Hati.

DHA bisa Bunda temukan dalam makanan seperti kerang, tiram, mackerel, dan salmon. DHA dalam jumlah kecil juga dapat ditemukan di daging merah, susu dari binatang yang makan rumput, juga telur yang diperkaya Omega-3. Si Buah Hati juga bisa mendapatkan fungsi DHA pada susu pertumbuhanBunda juga bisa memberikan asupan DHA untuk Si Buah Hati melalui pemberian suplemen makanan seperti minyak ikan dan minyak krill.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, termasuk kebutuhan DHAnya, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun. DANCOW 1+ Imunutri difortifikasi dengan minyak ikan yang merupakan sumber DHA, serta Omega-3 dan Omega-6.

DANCOW 1+ Imunutri juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsiumprotein, dan vitamin D yang membantu pertumbuhannya, serta mengandung zink dan Vitamin A, C, dan E, selenium, tembaga  yang mendukung fungsi sistem imun tubuh jika disertai dengan diet gizi seimbang. 

Image Article
Manfaat DHA untuk Anak, Jaga Mood hingga Dukung Proses Belajar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Kebiasaan Makan Bersama untuk Si Buah Hati

Published date

Membangun komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati, bisa dimulai dari meja makan. Salah satunya dengan membiasakan kegiatan makan bersama. Apalagi, Si Buah Hati yang sudah berusia di atas 1 tahun selalu ingin mencoba segala sesuatu sendiri. Dan ketika makan bersama keluarga, secara tidak langsung ia akan belajar dari Bunda dan anggota keluarga lain cara menyendok dan menyuap makanan sendiri.

Mengutip buku Parenting untuk Orang Tua Sibuk!, kebiasaan makan bersama di keluarga mendatangkan banyak efek positif bagi kehidupan anak. Misalnya saja, anak akan terhindar dari risiko obesitas. Sebab ketika bersantap bersama di rumah, menu yang tersaji adalah masakan rumahan yang kesehatan dan tingkat nutrisinya lebih terjamin ketimbang makanan siap saji.

Si Buah Hati yang makan bersama dan duduk di kursi hingga setiap anggota keluarga menyelesaikan aktivitas makan cenderung mempunyai berat dan indeks massa tubuh (body-mass index/BMI) yang lebih rendah. BMI adalah pengukuran tubuh berdasarkan berat dan tinggi seseorang.

Sementara menurut dr Suririnah, penulis Buku Pintar Mengasuh Batita, acara makan bersama dengan anggota keluarga akan meningkatkan proses perkembangan anak. Baik perkembangan motorik, sosial, emosional, maupun bahasa. "Anak akan belajar bagaimana menggunakan peralatan makan, saling berkomunikasi, berbagi makanan, membangun sopan-santun di meja makan, hingga menikmati makanannya," tulis Suririnah.

Makan bersama juga dianggap salah satu cara untuk mengatasi mogok makan pada Si Buah Hati alias gerakan tutup mulut (GTM). Selain itu, makan bersama akan melatih perilaku makan yang benar (feeding rules). Cara untuk melatih perilaku makan yang benar, seperti dikutip dari idai.or.id, adalah dengan membuat lingkungan yang menyenangkan bagi Si Buah Hati saat menyantap makanannya dan membiasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya Si Buah Hati dilatih makan di meja makan.

Dari sisi pengasuhan anak, kebiasaan makan bersama di dalam keluarga merupakan salah satu upaya untuk mensejahterakan anak dan mencegah pemiskinan jiwa anak. Orang tua sebagai pengasuh harus mengembangkan budaya dignity, respect, supportive, protective and caring dalam keluarga, agar anak-anak tumbuh penuh percaya diri dan merasa dicintai.

Image Article
Pentingnya Kebiasaan Makan Bersama untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan

Published date

Pastinya orang tua bahagia jika buah hatinya mandiri dan memiliki prinsip hidup yang kuat. Anak mandiri biasanya mampu menentukan prinsip hidup. Sehingga ia mampu mengatasi persoalan yang dihadapi dan tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. 

Si Buah Hati pun akan menjadi lebih bertanggung jawab atas diri sendiri dan mampu membuat prioritas dalam hidup.

Menurut psikolog anak Efnie Indrianie, M.Psi., mengajarkan kemandirian pada Si Buah Hati penting dilakukan sejak usia dini. Alasannya, proses perkembangan kemandirian membutuhkan waktu yang panjang. 

Usia prasekolah adalah waktu yang tepat untuk memulai penanaman kemandirian pada Si Buah Hati. Di usia ini Si Buah Hati masih suka meniru perilaku orang tua. Dengan catatan, Si Buah Hati tidak mengalami gangguan tumbuh kembang anak.

“Di usia 3 tahun ini anak sudah cerdas," kata Efnie, Sabtu, 25 Juli 2015. "Anak berada di fase mampu meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, Si Buah Hati mulai mengerti sebuah larangan, instruksi, hingga teguran."

Melatih kemandirian pada Si Buah Hati tidak hanya menjadikannya lebih bertanggung jawab ketimbang teman-teman sebayanya. Ia juga akan terdidik untuk menolong dirinya sendiri (self-help). Konsep ini sebaiknya dipegang kuat oleh Bunda sejak awal melatih kemandirian pada Si Buah Hati.

Cara Melatih Kemandirian pada Anak Usia Prasekolah

Bunda dapat mulai dari rutinitas di rumah yang bersifat natural. Untuk anak usia prasekolah, kemandirian dapat dilatih dengan membiarkan Si Buah Hati memilih makanan maupun minuman yang diinginkannya. Kemudian biarkan Si Buah Hati makan dan minum sendiri di kursi khusus makan (high chair). 

Kemampuan motorik Si Buah Hati sudah mampu memegang peralatan makan dan minum dan mengarahkannya ke mulut. Tugas Bunda adalah memberikan kepercayaan pada Si Buah Hati untuk makan tanpa bantuan.

“Wajar jika Si Buah Hati belum rapi saat makan sehingga banyak remah makanan yang jatuh di sekitarnya. Saat seperti ini Bunda sebaiknya tidak memberikan teguran maupun celaan, tugas Bunda adalah mengawasi dan mengarahkan,” jelas Efnie yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Katolik Maranatha, Bandung.

Efnie meyakini bila melatih kemandirian melalui rutinitas di rumah dapat dilakukan secara konsisten. Karena ini diajarkan langsung oleh orangtua dan keluarga di sekitar Si Buah Hati. 

Selain itu, pelatihan kemandirian melalui rutinitas di rumah tidak membutuhkan suasana maupun sarana khusus layaknya di sekolah.

Melalui rutinitas di rumah, Si Buah Hati pun dapat merasa aman dan mampu mengembangkan penguasaan diri. Peningkatan kemampuan ini bakal membuat Si Buah Hati menguasai perubahan yang lebih besar. 

Kunci kesuksesan pelatihan kemandirian melalui rutinitas itu adalah konsistensi dari orang tua dan keluarga yang tinggal bersama Si Buah Hati, dengan menggunakan satu metode yang sama. "Disiplin dari orang tua dalam menerapkan metode tadi juga akan berpengaruh terhadap Si Buah Hati."

Peningkatan kemandirian Si Buah Hati, perlahan bisa terlihat dari perubahan tingkah lakunya. Ia tidak akan kaget jika disuruh melakukan segala sesuatu sendirian. Manfaat lain dari melatih kemandirian adalah kemampuan emosional dan nilai sosial yang dimiliki Si Buah Hati.

Secara emosional, kemandirian mampu meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati (self esteem). Seperti kala Si Buah Hati harus berpisah dalam waktu singkat dengan orangtuanya karena sudah mulai bersekolah. 

Kemandirian tidak membuat ia lantas menangis tak mau melepaskan gandengan tangan Bunda, melainkan masuk kelas dengan nyaman dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dengan baik karena mampu mengontrol diri.

Pada perkembangan di fase berikutnya, kemandirian mampu membentuk anak menjadi individu yang mempunyai konsep diri, penghargaan diri sendiri, dan mengatur diri sendiri (self regulation). "Anak akan mudah membuat prioritas hidup sesuai dengan nilai-nilai kehidupan," ujar Efnie.

Yuk Bunda, mulai latih kemandirian Si Buah Hati dari rumah dengan rutinitas. Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods sebagai pelengkap nutrisi. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Latih si Kecil Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off