Kunci Pola Asuh Bagi Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Published date

Para ibu yang memiliki keterbatasan fisik, atau disebut juga dengan penyandang disabilitas fisik, harus melakukan perjuangan yang berat saat memiliki Buah Hati. Tak hanya melawan berbagai stigma dan stereotipe di masyarakat tentang ibu keterbatasan fisik, para ibu ini juga harus memastikan agar Buah Hati-nya dapat menjalani tumbuh-kembang yang optimal dengan pola asuh yang tepat. Seperti apa pola asuh yang disarankan untuk para ibu dengan keterbatasan ini?

Kendala yang Dihadapi Seorang Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Sekitar 15 persen dari populasi dunia adalah penyandang disabilitas, dan yang paling umum adalah keterbatasan fisik. Secara umum, orang dengan keterbatasan fisik bisa diartikan sebagai kehilangan bagian tubuh atau gangguan fungsi tubuh seseorang dalam jangka waktu panjang yang mengakibatkan terbatasnya gerakan, daya tahan, ketangkasan, serta fungsi tubuh.

Perjuangan ibu disabilitas membesarkan anak terus berlanjut; tak hanya dalam menghadapi berbagai stigma dan stereotipe, tapi juga melakukan berbagai penyesuaian dalam mengasuh dan membesarkan Buah Hatinya. Mulai dari pemilihan peralatan, penyesuaian tempat tinggal agar dapat memberi akses yang memudahkan pergerakan, hingga menyewa pengasuh anak untuk membantu mengasuh Si Buah Hati untuk hal-hal yang tak bisa dilakukan sendiri oleh ibunya karena keterbatasan fisik.

Tips Pola Asuh bagi Ibu dengan Keterbatasan Fisik

Banyak contoh ibu difabel tetap bisa besarkan anak di tengah-tengah keterbatasan. Para ibu ini tidak menyerah dengan keterbatasan yang mereka miliki dan tetap berusaha maksimal untuk memberikan pengasuhan dan perawatan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Beberapa cara yang disarankan oleh komunitas dan sesama ibu penyandang disabilitas fisik adalah:

  • Memiliki support system yang paham kondisi. Bentuklah satu kelompok support system yang dapat diandalkan. Baik pasangan, anggota keluarga, pengasuh anak, teman baik, dan asisten rumah tangga, harus dipastikan semua benar-benar memahami kondisi ibu penyandang disabilitas, serta pola asuh dan perawatan yang ingin diterapkan kepada Si Buah Hati.
     

  • Bergabung dengan komunitas. Mencari organisasi penyandang disabilitas dan komunitas khusus ibu penyandang disabilitas akan sangat membantu untuk mendapatkan informasi dan tips mengenai pengasuhan Buah Hati. Tak hanya itu, para ibu dengan keterbatasan fisik ini juga akan mendapat saran-saran menghadapi berbagai kendala yang dapat terjadi.
     

  • Mencari informasi tentang pola asuh sebanyak-banyaknya. Pada dasarnya, pola pengasuhan Si Buah Hati, baik yang dilakukan oleh ibu normal maupun ibu penyandang disabilitas, tak jauh berbeda. Namun memang, ada penyesuaian yang harus dilakukan akibat keterbatasan ibu. Berkonsultasi kepada ahlinya serta meminta masukan dari komunitas akan sangat membantu penerapan pola asuh yang tepat bagi Si Buah Hati.

Baca Juga: 3 Parenting Style yang Perlu Diterapkan pada Buah Hati

Kunci pengasuhan Buah Hati oleh ibu dengan keterbatasan fisik adalah komunikasi dan edukasi yang baik tentang kondisi Bundanya. Ia harus memahami keterbatasan yang dimiliki oleh Bunda-nya sejak awal sehingga terlatih untuk mengikuti aturan, misalnya harus berjalan di sebelah Bundanya saat di luar rumah karena Bunda akan kesulitan mengejar jika berlari-lari.

Para ibu dengan keterbatasan fisik juga disarankan untuk tak memaksakan diri dalam pengasuhan Buah Hatinya dan mau menerima bantuan dari support system-nya. Misalnya saja, pengasuhnya yang mengantar saat ia harus les renang karena area kolam renang tidak memiliki akses dan fasilitas untuk ibu dengan keterbatasan fisik.

Untuk quality time bersama Si Buah Hati, ibu dengan keterbatasan fisik bisa memilih kegiatan lain yang juga menyenangkan dan dapat dilakukan bersama. Terlepas dari segala keterbatasan yang Bunda miliki, pahamilah bahwa usaha yang Bunda lakukan telah maksimal. Dengan demikan, Si Buah Hatipun akan merasakan kasih sayang dan perhatian yang diberikan karena Cinta Bunda sempurna.

Untuk mendukung tumbuh-kembang optimal Si Buah Hati, pastikan ia mendapatkan asupan gizi yang lengkap untuk sehari-hari. Salah satu caranya adalah memberikan susu sebagai pelengkap gizi Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Keterbatasan fisik yang dimiliki sebagian ibu memang akan berpengaruh kepada pola asuh. Namun dengan dukungan support system dan pilihan pola asuh yang tepat, maka tumbuh-kembang Si Buah Hati tetap akan berlangsung optimal.

Image Article
keterbatasan fisik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal yang Perlu Diketahui

Published date

Bunda pasti paham benar kalau peran sebagai ibu sangat berat dan menantang. Bayangkan jika peran ini dijalani sendirian tanpa kehadiran pasangan alias menjadi ibu tunggal. Banyak kesulitan dan tantangan yang berpotensi untuk muncul saat menjadi ibu tunggal, mulai dari psikologis, ekonomi, sampai ke sosial. Namun di balik berbagai kesulitan dan tantangan ini, kekuatan seorang ibu tunggal dapat membantunya terus menjalani hidup bersama Si Buah Hati walau tentunya penuh perjuangan.

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal dalam Menghadapi Tantangan

Berbagai studi dan penelitian menyebutkan bahwa orang tua tunggal, terutama ibu tunggal, merupakan kelompok yang rentan untuk menghadapi masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Ibu tunggal yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah paling potensial mengalami masalah kesehatan ini.

Masalah akan bertambah jika kondisi sosial tidak mendukung peran perempuan single parent dalam menjalankan fungsi keluarga dan memandang hal kondisi ini dengan negatif, terutama ibu tunggal yang bercerai karena dinilai gagal membina rumah tangga dengan baik.

Berbagai potensi masalah yang dihadapi oleh ibu tunggal ini bisa berpengaruh kepada pola asuh Buah Hati-nya. Tingkat kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh ibu tinggal sering dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Dampaknya adalah pola asuh yang keras terhadap anak-anaknya yang berujung pada terhambatnya proses tumbuh kembang yang optimal.

Selain itu, akibat pendapatan rendah, maka ibu tunggal banyak yang mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan Si Buah Hati, termasuk untuk pendidikan.

Semua potensi masalah ini memang membuat hidup dan perjuangan ibu tunggal menjadi sangat berat. Namun setiap manusia memiliki kekuatan dalam mengatasi tantangan hidup, tak terkecuali para ibu tunggal. Berikut ini beberapa kekuatan ibu tunggal yang mengundang rasa kagum:

Memiliki ketangguhan yang tinggi

Harus berperan sebagai kepala rumah tangga, menjadi pencari nafkah untuk keluarga, harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, dan mengasuh Si Buah Hati sendirian, membuat ibu tunggal memiliki ketangguhan yang luar biasa. Perkembangan diri juga tergolong pesat, karena ada begitu banyak keahlian yang harus dikuasai dalam waktu singkat.

Pembuat keputusan yang andal

Sebagai bagian dari peran ibu sebagai single parent, maka keputusan yang berkaitan dengan keluarga diambil sendiri olehnya. Ini bukan tugas yang mudah, karena itu ia akan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan baik-buruknya. Karena terlatih dan terbiasa melakukan ini, maka ibu tunggal relatif andal dalam membuat keputusan.

Dapat mengatur waktu dengan baik

Keterbatasan waktu yang dimiliki ibu tunggal untuk dihabiskan bersama Buah Hati-nya, membuat ia harus pintar mengatur waktu sesuai kebutuhan keluarga. Belum lagi jika Si Buah Hati juga ikut diasuh oleh ayahnya, sehingga waktu yang dimiliki semakin sedikit.

Baca Juga: 3 Parenting Style yang Perlu Diterapkan saat Mendampingi Buah Hati

Tips Mengasuh Buah Hati saat Menjadi Ibu Tunggal

Untuk para Bunda yang merupakan ibu tunggal, tips berikut ini akan sangat bermanfaat dalam mengasuh Si Buah Hati:

  • Perubahan yang terjadi dapat membuat Si Buah Hati bingung. Oleh sebab itu, buatlah aturan yang jelas untuk seluruh keluarga. Ajaklah ia berdiskusi agar dapat memberi masukan. Jika Bunda bercerai, tak masalah jika aturan yang Bunda terapkan berbeda dengan di rumah ayahnya. Terapkan aturan ini dengan konsisten sebisa mungkin, tapi tetap terbuka untuk fleksibel jika dibutuhkan. 
     

  • Meningkatkan kualitas menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan waktu yang Bunda miliki bersama Si Buah Hati. Jadikan momen sehari-hari menjadi sesuatu yang berkualitas, misalnya mengobrol saat sarapan atau dalam perjalanan mengantarnya ke sekolah. Dengarkan apa yang diceritakan Si Buah Hati dengan penuh perhatian dan rasa tertarik. Hal-hal positif yang Bunda lakukan akan membuat Si Buah Hati merasa dicintai dan aman.
     

  • Jika Si Buah Hati berulah, dengarkan alasannya dan apa yang ia rasakan. Tak berarti ia akan lepas dari konsekuensi dari tindakannya, tapi melakukan hal ini dapat membantu Si Buah Hati untuk melepaskan ketegangan dan Bunda dapat menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini.
     

  • Jika kondisi keuangan masih tergolong sulit, maka Bunda bisa membuat prioritas untuk kebutuhan yang harus dipenuhi. Makanan yang bergizi merupakan prioritas yang tak bisa ditawar. Untuk menyiasatinya, Bunda dapat memilih pangan lokal yang harganya terjangkau dengan nilai gizi yang memebuhi kebutuhannya.

Meski menantang dan penuh lika-liku, menjadi Ibu tunggal di masa tumbuh-kembang si Buah Hati bukan berarti Bunda tidak dapat memberikan #CintaBundaSempurna. Oleh sebab itu, untuk memberikan kesempurnaan cinta bunda, pastikan agar Si Buah Hati selalu mendapatkan yang terbaik, termasuk kebutuhan gizi hariannya.

Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro, susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Kekuatan seorang ibu tunggal ditambah dengan pola asuh yang tepat akan membantu Si Buah Hati untuk mengalami tumbuh kembang yang optimal walau tinggal di keluarga single parent.

Image Article
kekuatan seorang ibu tunggal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk, Intip 5 Cara Atasi Dilema Ibu Bekerja Ini!

Published date

Seorang perempuan memiliki banyak peran dalam hidupnya. Ada peran sebagai anak, ibu, pekerja, istri, dan lainnya. Sering kali peran-peran bertabrakan sehingga membuat dilema karena merasa harus mengorbankan salah satunya. Dilema yang paling banyak dialami adalah dilema ibu bekerja, saat seorang ibu harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Dampak Ibu Bekerja terhadap Pengasuhan Buah Hati

Mungkin Bunda juga mengalami dilema ibu bekerja meninggalkan anak. Di sepanjang waktu Bunda bekerja di kantor, Bunda mempercayakan Si Buah Hati di tangan guru-gurunya di sekolah, lalu beralih ke pengasuhan oleh keluarga, asisten rumah tangga, atau pengasuh anak saat ia di rumah. Walau bisa memantau terus kondisi Si Buah Hati, tapi lebih sedikitnya waktu yang Bunda miliki untuknya tidak jarang memunculkan rasa bersalah. Namun di sisi lain, jika berhenti bekerja Bunda juga merasa bersalah karena tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Baik bagi Bunda dan Si Buah Hati, bekerja dapat memberi dampak positif dan negatif. Bagi Bunda, positifnya adalah mempunyai penghasilan sehingga dapat membantu keuangan keluarga, juga bisa disimpan sebagai dana cadangan jika terjadi sesuatu yang tak terduga. Berkarir juga meningkatkan kepuasan diri karena dapat memberikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk perusahaan. Namun bekerja berpotensi besar untuk membuat Bunda menjadi kelelahan dan stres, apalagi jika tidak memiliki support system yang memandai untuk mengurus rumah dan mengasuh Si Buah Hati.

Sedangkan bagi Si Buah Hati, ibu yang bekerja membuatnya merasa kehilangan karena waktunya bersama Bunda menjadi berkurang, apalagi saat ia benar-benar butuh Bunda karena ingin mencurahkan isi hati. Nilai plusnya, kondisi Bunda yang bekerja akan melatih Si Buah Hati untuk menjadi lebih mandiri serta membantu ia memahami bahwa perempuan juga bisa aktif dan memiliki peran yang besar. Bunda yang bekerja juga membuat ia memiliki aspirasi lebih tinggi di bidang pendidikan dan karir.

Tips Mengatasi Dilema Ibu Bekerja

Hadirnya perasaan bersalah, membuat banyak ibu-ibu bekerja yang memberi kompensasi yang berlebihan kepada Buah Hati-nya, padahal ini dapat membuatnya menjadi manja. Kunci mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah yakin dengan keputusan untuk bekerja dan menjaga keseimbangan. Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah:

Memantapkan alasan untuk bekerja

Terus-menerus merasa bersalah tidak baik dampaknya bagi diri Bunda dan Si Buah Hati. Karena itu, pikirkan kembali alasan Bunda untuk bekerja dan mantapkan diri untuk melakukannya. Saat Bunda mulai merasa bersalah, ingatlah kembali alasan-alasan Bunda membuat keputusan tersebut dan berpegang teguh kepada alasan-alasan tersebut.

Tentukan prioritas

Ada saja godaan untuk menghabiskan waktu untuk hang out bersama teman-teman kantor saat pulang kerja, atau permintaan untuk menjadi pengurus di organisasi orang tua murid. Ingat kembali prioritas Bunda dan jangan segan untuk menolak jika memang tak punya waktu.

Minta dukungan dan bantuan

Sadarilah bahwa Bunda tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendirian. Karena itu, jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga, teman dekat, bahkan tetangga dekat saat perlu. Jika keadaan keuangan memungkinkan, Bunda bisa memperkerjakan asisten rumah tangga dan pengasuh anak. Atasi dilema ibu bekerja saat anak sakit dengan, misalnya, minta bantuan keluarga untuk mengawasinya.

Baca Juga: Kandungan Susu Dancow FortiGro Full Cream untuk Kelengkapan Gizi Anak

Menerapkan pola asuh “good enough”

Salah satu bentuk pola asuh yang banyak diadopsi untuk mengatasi dilema ibu bekerja adalah pola asuh good enough, yaitu mengasuh Si Buah Hati dengan cukup dan wajar tanpa memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Hal ini membantu Bunda dan pasangan untuk menyeimbangkan waktu dalam bekerja, mengasuh Si Buah Hati, bahkan untuk me-time.

Perhatikan dan rawat diri

Menjalani berbagai peran tak hanya membuat Bunda kelelahan tapi juga mengabaikan kondisi diri-sendiri. Padahal jika Bunda kurang istirahat dan kemudian sakit, dampaknya tak hanya bagi diri Bunda tapi juga ke orang-orang lain. Karena itu, selalu sempatkan untuk istirahat yang cukup, mencukupi kebutuhan gizi, dan menerapkan gaya hidup sehat.
 

Di tengah dilema ibu bekerja saat anak sakit, tentu hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mood dan kualitas hidup Bunda haru terus ditanamkan. Dengan kualitas hidup yang terjaga, Si Buah Hati juga tetap dapat bertumbuh-kembang dengan baik karena walau bagaimanapun, #CintaBundaSempurna. Dan itu yang dibutuhkan anak.

Sebagai pelengkap yang tidak kalah penting, pemenuhan zat gizi Si Buah Hati harus tetap tercukupi walaupun Bunda bekerja. Salah satu caranya, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro. Susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Mengatasi dilema ibu yang bekerja memang tidak mudah, tapi jika memiliki tekad yang kuat, Bunda pasti dapat melakukannya. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
dilema ibu bekerja​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Parenting yang Baik dan Menjadi Ibu Sukses di Karier

Published date

Membesarkan dan mengasuh Si Buah Hati merupakan tugas yang berat dan penuh tantangan. Walaupun telah mempersiapkan diri dengan membaca berbagai literatur mengenai parenting, mendapatkan masukan dari yang berpengalaman, dan cara-cara lain, tapi tetap saja ada momen-momen tak terduga yang kadang membuat Bunda meragukan kemampuan sebagai orang tua.

Pertanyaan seperti, “Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik bagi Si Buah Hati?” kerap timbul, terutama ketika berhadapan dengan situasi sulit.

Menghadapi itu, tenang saja karena Bunda tak sendiri, kok. Ada banyak ibu-ibu di dunia yang merasa cemas dan khawatir mereka tidak dapat menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Banyak juga ibu yang merasa kehilangan jati dirinya sejak menjadi seorang ibu. Padahal, Bunda bisa menerapkan cara menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri di tengah segala perubahan.

Menjadi ibu adalah pengalaman yang mengubah hidup

Hal yang perlu disadari sejak awal adalah kehidupan Bunda pasti berubah saat menjadi seorang ibu. Jika sebelumnya hanya ada Bunda dan pasangan, sekarang ada Si Buah Hati yang butuh energi, waktu, dan perhatian Bunda.

Satu perubahan yang umum terjadi adalah Bunda akan lebih sering merasa cemas. Banyak hal yang bisa memicu kecemasan Bunda terhadap kondisi Si Buah Hati, misalnya saja nafsu makan, kecukupan nutrisi, kesehatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tumbuh-kembangnya. Belum lagi jika Bunda bekerja, kecemasan akan bertambah karena tak berada bersamanya, serta harus merelakan orang lain untuk mengasuh dan merawatnya selama Bunda di kantor.

Kecemasan ini kadang bisa membuat Bunda menggelengkan kepala. Misalnya saja saat Si Buah Hati ngeyel ingin bermain di luar bersama teman-temannya padahal ia sedang tak enak badan. Bunda yang cemas dengan kondisi Si Buah Hati akhirnya memarahinya, padahal kemarahan ini tidak perlu karena Bunda bisa melarangnya dengan tegas. Ini membuat Bunda kemudian menyesal dan meragukan kemampuan menjadi ibu yang baik.

Menjadi ibu juga dapat membuat Bunda merasa seperti kehilangan jati diri. Berbagai perubahan yang terjadi saat menjadi ibu memang dapat membuat bingung, apalagi Bunda tidak punya waktu banyak untuk beradaptasi karena tidak memiliki support system yang memadai. Berbagai aktivitas yang dulu biasa Bunda lakukan sudah banyak yang berkurang sejak menjadi ibu, bahkan ada yang tak pernah lagi dilakukan. Akibatnya, Bunda merasa seperti kehilangan jati diri.

Baca Juga: Strict Parents: Definisi, Ciri-ciri, dan Efeknya

Cara menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor

Menjalani peran sebagai seorang ibu sekaligus pekerja tentu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak urusan keluarga yang harus diselesaikan termasuk mendidik Si Buah Hati, namun di sisi lain Bunda harus tetap menjaga profesionalitas kerja dan mencapai mimpi yang Bunda miliki. 

Tak perlu bingung, meski memang akan terasa berat di awalnya, percayalah bahwa Bunda tetap bisa mengatasinya. Melansir dari Healthline.com, berikut cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana yang bisa Bunda terapkan agar dapat menyeimbangkan waktu di rumah maupun kantor.

1. Susun skala prioritas dengan baik

Tuliskan di buku catatan dan urutkan pekerjaan yang harus diselesaikan, mulai dari yang paling penting dan membutuhkan fokus terbesar di hari itu hingga hal yang paling sederhana. Tak hanya berlaku satu hari saja, Bunda juga bisa menyusun skala prioritas untuk satu minggu hingga satu bulan kedepan. 

Agar tidak terasa berat, coba diskusikan bersama dengan pasangan dan manfaatkan support system seperti anggota keluarga atau asisten rumah tangga di rumah untuk membantu menyelesaikan urusan rumah saat Bunda berada di kantor.

2. Minta bantuan orang lain

Saat memutuskan untuk tetap menjadi ibu pekerja, maka jangan sungkan untuk minta bantuan orang lain seperti anggota keluarga atau mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menjaga anak maupun menyelesaikan pekerjaan lainnya di rumah. Dengan begini, Bunda bisa fokus menyelesaikan pekerjaan di kantor tanpa harus mengabaikan urusan rumah tangga.

3. Berbagi tanggung jawab dengan pasangan

Tips menjadi ibu yang baik dan sabar selanjutnya adalah dengan saling berbagi tugas dan kewajiban dengan pasangan. Misalnya ketika suami Bunda memiliki jam kerja yang fleksibel, maka mintalah bantuannya untuk antar-jemput anak sekolah, menjaga, dan menidurkannya di malam hari. Bunda juga bisa membagi pekerjaan rumah dengan pasangan, seperti membuang sampah, menyapu halaman, atau hal lain sesuai kesepakatan. Dengan begini, Bunda bisa melewati hari dengan lebih menyenangkan.

4. Meminimalisir kegiatan yang cukup menyita tenaga dan waktu

Jika biasanya Bunda terbiasa belanja bulanan sendiri ke supermarket, maka lain halnya jika sudah kembali bekerja di kantor. Waktu dan tenaga menjadi sangat terbatas untuk melakukannya. 

Untuk mengatasinya, Bunda bisa memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi mulai dari belanja keperluan rumah tangga, bahan makanan, dan berbagai kebutuhan bulanan lainnya secara online. Tak hanya menghemat waktu dan tenaga, biasanya banyak potongan harga dan promo yang bisa Bunda dapatkan, loh!

5. Ciptakan family time  yang menyenangkan

Setelah melakukan berbagai kesibukan di kantor hampir seminggu penuh, luangkan waktu di akhir pekan untuk dihabiskan bersama keluarga. Selain bersantai di rumah dan membuat hidangan favorit keluarga, Bunda juga bisa menciptakan family time yang menyenangkan dengan melakukan kegiatan di luar rumah. 

Misalnya dengan makan siang di luar, pergi ke taman bermain, berenang, olahraga bersama, atau piknik di taman. Hal ini dapat dilakukan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak agar mereka tetap dapat merasakan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya. 

Tips menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri

Walaupun rasa cemas, tersulut emosi, dan merasa kehilangan jati diri merupakan hal yang wajar terjadi pada para ibu, tapi Bunda sebenarnya bisa kok, untuk mengurangi dan mengatasinya. Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak.

1. Berhenti mengejar kesempurnaan

Kebanyakan rasa cemas muncul karena Bunda ingin segala sesuatu berjalan dengan sempurna. Padahal, ada hal-hal yang bisa dikontrol oleh manusia, tapi ada juga yang tidak. Cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana adalah Bunda menerima momen-momen tak terduga dengan lapang dada dan mencari solusi yang terbaik.

2. Merawat diri

Agar tak kehilangan jati diri, Bunda disarankan untuk tetap memperhatikan kondisi diri dan merawat diri. Tetap tidur yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan berolahraga. Jadwalkan me-time pada hari dan jam yang sama untuk melakukan hobi, berjalan-jalan, hang out bersama teman-teman, melakukan perawatan tubuh, dan lainnya.

3. Quality time dengan Si Buah Hati

Cara menjadi ibu yang baik dan sabar salah satunya adalah dengan menyisihkan waktu untuk benar-benar mengenal Si Buah Hati. Banyaklah mengobrol untuk mengenalnya, pelajari juga kecenderungan perilaku dan pemikiran anak-anak seumurnya. Mengenal Si Buah Hati akan membantu Bunda menentukan pola asuhnya dan melakukan antisipasi, sehingga tidak mudah emosi.

4. Mempunyai support system

Mendapat dukungan pasangan, keluarga, dan teman-teman terdekat dalam mengasuh anak akan sangat membantu Bunda, begitu juga dengan memiliki pengasuh anak. Butuh bantuan dan dukungan orang lain bukan berarti Bunda tidak dapat menjadi ibu yang baik, tapi Bunda realistis bahwa Bunda tidak dapat mengerjakan segala sesuatu sendirian.

Cara menjadi ibu yang baik tentunya memiliki banyak aspek. Salah satu yang tak kalah penting adalah mengenai kecukupan gizi Si Buah Hati. Sebagai bentuk #CintaBundaSempurna, berikan dia susu sebagai pelengkap kebutuhan gizinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja.

Hindari meragukan kemampuan Bunda sebagai ibu, karena percayalah, Bunda mampu menjadi ibu yang baik dalam mengasuh Si Buah Hati.

Image Article
menjadi ibu yang baik​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan Si Buah Hati

Published date

Sedih sekali saat melihat si Buah Hati mengalami batuk pilek tak kunjung sembuh. Infeksi virus merupakan penyebab dari kebanyakan batuk pilek yang terjadi pada anak-anak, dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah ia mendapatkan perawatan di rumah.

Pertanyaannya, bagaimana jika batuk pilek yang dialami si Buah Hati seperti tidak sembuh-sembuh? Yuk Bunda, cari tahu penyebab batuk pilek berkepanjangan agar dapat diberikan penanganan yang tepat!

Batuk Pilek dan Gejala-Gejalanya

Pilek, disebut juga dengan common cold, merupakan salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan atas yang umum diderita anak-anak, bahkan bisa diderita sampai delapan kali dalam setahun. Ada lebih dari 200 varian virus yang dapat menyebabkan si Buah Hati menderita pilek, tapi yang paling sering menjadi penyebabnya adalah rhinovirus, yaitu virus yang menyerang hidung.

Pilek termasuk penyakit yang sangat mudah menular; penularannya dapat terjadi lewat droplet saat penderitanya bersin atau batuk. Tak heran jika banyak anak-anak menderitanya, terutama yang sudah belajar di PAUD dan TK. Ini dapat terjadi karena sistem imunnya yang masih belum sempurna sehingga rentan sakit saat terserang virus dan menjadi penyebab pilek berkepanjangan.

Gejala-gejala pilek di antaranya adalah tidak enak badan, bersin-bersin, tenggorokan terasa nyeri, mata berair, batuk, serta hidung tersumbat atau sebaliknya, hidung meler. Dari penjelasan ini Bunda bisa melihat bahwa batuk pilek tak kunjung sembuh muncul saat si Buah Hati mengalami pilek.

Saat pilek, ia akan sering batuk karena adanya lendir yang menetes di bagian belakang tenggorokan. Batuk membantunya membersihkan lendir di tenggorokan tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Musim Hujan

Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan

Pilek dan batuk yang menyertainya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya setelah satu minggu. Hal utama yang perlu Bunda lakukan adalah membuat si Buah Hati beristirahat agar sistem imunnya dapat bekerja optimal dalam memerangi virus yang menyerang. Ia tak perlu terus-terusan tiduran di tempat tidur, tapi dapat melakukan kegiatan yang tak mengeluarkan banyak energi seperti membaca, menggambar, mewarnai, dan menonton film di televisi.

Langkah-langkah lain yang dapat Bunda lakukan adalah:

  • Memberinya banyak air putih agar lendir yang menyumbat saluran pernapasan menjadi cair dan mengalir keluar.

  • Pastikan si Buah Hati mendapat asupan gizi yang seimbang dengan fokus ke nutrisi yang dapat menambah daya tahan tubuh.  Beberapa zat gizi yang direkomendasikan untuk menambah dan mendorong daya tahan tubuh adalah Vitamin C, Vitamin D, zink, selenium, zat besi, dan protein. Selain dari makanan, Bunda bisa mendapatkan zat-zat gizi ini dari susu pertumbuhan anak.

  • Melakukan terapi uap dengan uap air hangat atau penggunaan humidifier yang uapnya dihirup oleh si Buah Hati untuk membantu mengatasi hidung tersumbat. Bunda juga dapat meneteskan saline nose drops untuk tujuan yang sama.

  • Jika si Buah Hati terlihat kesakitan dan tidak nyaman, maka Bunda dapat memberikan parasetamol untuk membantu meredakannya.

  • Pastikan tempat tinggal dan lingkungan sekitar terjaga kebersihannya. Minta juga kepada orang-orang di rumah untuk rutin mencuci tangan untuk menghindari penularan.

Lalu, bagaimana jika batuk pilek si Buah hati tak kunjung sembuh setelah seminggu bahkan 10 hari?

Jika batuk pilek tak kunjung sembuh terjadi maka ada baiknya Bunda memeriksakan dirinya ke dokter spesialis anak untuk memastikan penyebab flu dan batuk berkepanjangan tersebut. Bisa jadi, sistem imunnya tidak berkembang dengan baik sehingga batuk pileknya tak kunjung sembuh, atau adanya faktor eksternal yang menjadi penyebabnya, seperti lingkungan yang kotor serta cuaca yang berubah-ubah.

Manfaat imunitas untuk anak sangat penting dalam mengatasi batuk pilek, terutama yang berkepanjangan. Karena itu, Bunda harus memastikan agar sistem imun si Buah Hati dapat berkembang dengan baik dan berfungsi dengan normal, salah satunya dengan pemberian asupan gizi yang seimbang.

Untuk melengkapi pemenuhan gizi si Buah Hati dari makanan sehari-hari sebagai cara mendukung fungsi sistem imunnya, Bunda dapat memberikan makanan dan minuman bergizi tinggi.

DANCOW 5+ Nutritods adalah susu bubuk YANG mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk mendukug tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Asupan nutrisi yang seimbang dapat membantu mengatasi penyebab batuk pilek berkepanjangan agar ia dapat segera sembuh.

Image Article
Penyebab Batuk Pilek Berkepanjangan Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Lakukan Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Published date

Memang bukan hal yang aneh lagi sekarang ya, Bunda, melihat si buah hati yang asyik bermain dengan gawai. Bahkan anak usia prasekolah pun, sekarang sepertinya sulit lepas dari gawainya.

Melakukan aktivitas di dunia digital bagi si Buah Hati memang tidak selalu buruk kok, tapi jangan lupa, ia juga butuh bergerak agar tubuhnya tetap sehat. Yang tidak kalah penting, olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga perlu dilakukan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang baik.

Apa Saja Manfaat Olahraga bagi Kesehatan

Begitu banyak manfaat olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga ahli medis mana pun pasti akan merekomendasikannya. Ini dia beberapa manfaat olahraga bagi si Buah Hati:

  • Memperkuat tulang dan otot.

  • Memperkuat kerja jantung.

  • Menjaga bentuk tubuh tetap ideal (mencegah obesitas).

  • Menurunkan risiko terkena diabetes tipe-2.

  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap stabil.

  • Meningkatkan kemampuan kognitif, membuat anak belajar dengan lebih baik.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh. Karena itu, ayo jaga imun dengan olahraga.

Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga secara rutin dengan intensitas yang memadai memiliki peran yang penting dalam menghindarkan si Buah Hati dari berbagai infeksi penyakit. Olahraga dengan intensitas sedang dapat menstimulasi sirkulasi sel imunitas ke seluruh tubuh.

Melihat fakta Ini saja sudah membuktikan bahwa olahraga memang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, Si Buah Hati yang rajin bergerak akan tidur dengan lebih lelap di malam hari. Tidur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Kurang tidur dapat membuatnya lebih mudah sakit dan memiliki suasana hati yang buruk. Bahkan berolahraga secara teratur dengan intensitas yang sesuai juga akan mengurangi terjadinya peradangan di dalam tubuh. Jadi, mulai sekarang, Bunda bisa ajak Si Buah Hati untuk melakukan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Musim Hujan

Ide Seru Olahraga Bersama Si Buah Hati

Bagi orang dewasa, olahraga biasanya dilakukan cukup serius, misalnya dengan pergi ke pusat kebugaran. Sedangkan jenis olahraga anak itu berbeda; bagi mereka, bermain juga termasuk berolahraga. Apa saja olahraga yang paling baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak usia 3-5 tahun? Berikut beberapa usulan olahraga yang juga bisa dilakukan bersama Ayah dan Bunda:

Bersepeda

Bersepeda memperkuat otot tangan, kaki, dan jantung anak. Kegiatan ini juga menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga, misalnya dengan berkeliling kompleks pada hari Minggu yang cerah. Sambil bersepeda, Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mengobrol dan tertawa riang.

Berkebun

Siapa sangka bahwa berkebun bisa menjadi olahraga usia dini? Ajak Si Buah Hati membantu Bunda untuk memindahkan pot-pot kecil, atau membawakan alat berkebun. Selain seluruh tubuhnya jadi sibuk bergerak, Si Buah Hati pun terpapar oleh sinar matahari yang kaya akan Vitamin D untuk memperkuat tulangnya.

Menari

Bunda dapat mengajak Si Buah Hati untuk menari dan menyanyi sambil melakukan berbagai tugas rumah tangga. Beri ia beberapa tugas yang mampu dilakukan anak usia 3-5 tahun seperti membersihkan kaca, mengelap debu, melipat baju, dan lain sebagainya.

Lomba lari

Wah, ini seru sekali jika dilakukan Si Buah Hati bersama Ayah dan Bunda! Buatlah lomba lari ini semenarik mungkin, misalnya dengan tugas tambahan memasukkan bola ke dalam keranjang, memecahkan balon, dan lain sebagainya.

Yoga dan latihan peregangan

Olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga bisa dilakukan tanpa perlu tempat yang luas. Contohnya dengan melakukan yoga dan latihan peregangan. Bunda dapat mencontoh beberapa pose yoga yang bisa dilakukan bersama si Buah Hati dari kanal YouTube.

Menjaga daya tahan tubuh juga tentunya tidak hanya dilakukan melalui berolahraga. Si Buah Hati perlu diberi asupan gizi seimbang sesuai usianya, yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya.

Sebagai dukungan dalam menjaga daya tahan tubuh si Buah hati, berikan ia susu DANCOW 3+ Nutritods yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.  dengan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan dengan formula sebelumnya, tinggi zat besi dan zink, tinggi Vitamin A dan C, Omega-3 dan Omega-6, serta Lactobacillus rhamnosus.

Lakukan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh sejak dini, untuk membentuk kebiasaan baik bagi Si Buah Hati. Yuk, Bunda, dukung eksplorasi Si Buah Hati bersama DANCOW 3+ Nutritods!

Image Article
Lakukan Olahraga untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Sumber Makanan yang Baik untuk Nutrisi Otak Si Buah Hati

Published date

Dalam masa tumbuh kembangnya, si Buah Hati perlu makanan dengan gizi seimbang yang dapat memberikan manfaat terbaik bagi tubuhnya, termasuk juga bagi kecerdasannya. Saat memasuki masa prasekolah, Si Buah Hati yang berusia 3-5 tahun semakin mengembangkan kemampuan kognitifnya, untuk itu, ia butuh nutrisi otak.

Pentingnya Nutrisi untuk Otak Si Buah Hati

Bunda, dari seluruh organ tubuh manusia, otak ternyata membutuhkan energi yang paling banyak saat bekerja. Tubuh si Buah Hati membutuhkan makanan yang sehat dengan gizi tertentu untuk menjadi bahan bakar bagi otak.

Hal ini penting untuk membentuk struktur otak, memastikan kerja sel-selnya optimal, serta membantu si Buah Hati belajar, berpikir, dan melakukan berbagai aktivitas.

Jika Bunda ingin Si Buah Hati memiliki kecerdasan yang baik, berikan ia nutrisi otak untuk mendukung perkembangan otaknya, ini termasuk juga memperbaiki fungsi otak, memori, dan memperkuat konsentrasi.

Tidak sulit sebenarnya untuk mendapatkan nutrisi otak terbaik bagi si Buah Hati sebab Bunda dapat menemukannya pada sumber makanan sehari-hari.

Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Otak

Dalam memilih makanan sehari-hari bagi Si Buah Hati, Bunda perlu mempertimbangkan makanan yang mengandung beberapa nutrisi otak berikut ini:

  • Vitamin B kompleks: Penting dalam pembentuknya senyawa di otak. Vitamin B juga bertugas untuk memecah makanan menjadi zat gizi yang dapat dimanfaatkan oleh otak.

  • Vitamin E: Membantu melindungi sel dari kerusakan akibat proses natural tubuh, termasuk sel-sel otak.

  • Asam lemak Omega-3: Asam lemak berfungsi untuk membentuk struktur dalam sel yang membantu sel-sel saraf bekerja dengan baik. Asam lemak omega-3 terutama dibutuhkan dalam perkembangan otak si Buah Hati. Kekurangan asam lemak ini dapat berakibat ia mengalami kesulitan belajar.

  • Antioksidan: Vitamin A dan C yang dikandung dalam sayur dan buah-buahan berfungsi sebagai zat antioksidan di dalam tubuh. Berbagai vitamin ini menjadi nutrisi untuk otak karena berguna melindungi sel otak dari kerusakan dan mendukung kekuatan memori serta mencegah peradangan di otak.

  • Kolin: Nutrisi esensial ini membantu melindungi saraf otak dan menghasilkan senyawa yang penting bagi kerja otak. 

Baca Juga: Nutrisi Otak yang Seimbang Optimalkan Perkembangan Si Buah Hati

Sumber Makanan yang Baik untuk Nutrisi Otak

Makanan apa saja yang dapat memberikan asupan nutrisi untuk otak anak? Berikut adalah 7 di antaranya:

  1. Ikan Salmon

Merupakan sumber terbaik untuk asam lemak omega-3 yang menghasilkan senyawa DHA dan EPA. Keduanya amat penting bagi perkembangan dan fungsi otak manusia.

  1. Telur

Adalah sumber protein yang sangat baik, khususnya kuning telur yang memiliki kadar kolin tinggi, penting bagi perkembangan memori Si Buah Hati. Selain itu, telur juga mengandung nutrisi untuk otak lainnya seperti Vitamin B12 dan selenium.

  1. Alpukat

Buah ini kaya akan Vtamin E, Vitamin C, dan folat. Alpukat juga merupakan sumber lemak baik dan asam lemak omega-3.

  1. Susu dan turunannya

Makanan dan minuman yang terbuat dari susu memiliki kandungan protein maupun Vitamin B yang tinggi. Sangat dibutuhkan dalam perkembangan jaringan, neurotransmitter, maupun pembentukan enzim di otak. Yogurt sebagai salah satu minuman yang berasal dari susu juga mengandung iodin yang penting bagi fungsi kognitif si Buah Hati.

  1. Buah berries

Buah berries seperti strawberry dan blueberry mengandung senyawa antosianin yang memiliki fungsi menjaga kesehatan otak. Selain memperlancar aliran darah ke otak, mencegah peradangan, juga meningkatkan produksi sel saraf baru.

  1. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Keduanya kaya akan nutrisi otak seperti Vitamin E, zink, folat, zat besi, dan protein. Mengonsumsi makanan jenis ini sehari-hari dapat meningkatkan kemampuan kognitif Si Buah Hati, sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi saat belajar di kelas.

  1. Sayuran dan buah

Buah dan sayuran kaya akan antioksidan yang sangat diperlukan bagi perkembangan sel otak agar tetap kuat dan sehat. Sayuran hijau kaya akan senyawa yang melindungi otak seperti folat, Vitamin E, dan berbagai antioksidan.

Sebagai salah satu dukungan Bunda bagi Si Buah Hati agar tumbuh-kembangnya berlangsung optimal, Bunda juga dapat memberikan susu Dancow 3+ Nutritods yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan dengan formula sebelumnya, tinggi zat besi dan zink, tinggi Vitamin A dan C, Omega-3 dan Omega-6, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Dengan kebutuhan nutrisi otak yang tercukupi, perkembangan kognitif si Buah Hati akan berlangsung optimal, terutama pada usia saat otaknya mengalami perkembangan pesat.

Image Article
7 Sumber Makanan yang Baik untuk Nutrisi Otak Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati

Published date

Tidak pernah ada waktu yang terlalu awal untuk membacakan buku cerita kepada si Buah Hati. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa membaca cerita setiap hari kepada balita membuatnya terekspos 78 ribu kata setiap tahunnya, sehingga saat berumur lima tahun, ia sudah terekspos 1,4 juta kata.

Manfaat membaca cerita ini hanya satu dari sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh si Buah Hati. Ada lagi berbagai manfaat membaca cerita yang perlu Bunda pahami. Yuk, cari tahu di sini!

Manfaat Membaca Cerita bagi Toddler

Karena belum bisa membaca sendiri, si Buah Hati membutuhkan Bunda untuk membacakan cerita untuknya. Fungsi membaca buku cerita bukan hanya berupa aktivitas bermain dan hiburan, tapi juga belajar, misalnya saja belajar mendengarkan dan berkonsentrasi.

Beberapa manfaat membaca cerita yang didapatkan oleh si Buah Hati, yakni di antaranya:

  • Mengasah keterampilan mendengarkan

Manfaat membaca buku cerita untuk anak lainnya adalah melakukan stimulasi terhadap si Buah Hati belajar untuk fokus mendengarkan dan memahami apa yang Bunda katakan. Menurut para ahli perkembangan anak, keterampilan ini perlu dipelajari sebelum ia belajar membaca.

  • Mendorong perkembangan kognitif

Mendengarkan ucapan dapat membantu perkembangan otak si Buah Hati. Dari sebuah hasil penelitian terlihat bahwa anak-anak usia prasekolah yang sering dibacakan cerita di rumah memiliki aktivitas yang lebih tinggi di bagian otak yang berkaitan dengan pemahaman narasi dan berimajinasi.

  • Mendorong perkembangan komunikasi-bahasa

Saat dibacakan cerita, si Buah Hati akan terekspos banyak sekali kata, mencapai 78 ribu kata setiap tahunnya. Di antaranya termasuk kata-kata yang tidak sering digunakan oleh orang tua untuk percakapan sehari-hari. Mendengarkan kata-kata baru akan menambah perbendaharaan kosa katanya.

  • Meningkatkan minat baca

Jika si Buah Hati rutin dibacakan cerita, ia akan terbiasa dengan ucapan, kata-kata, bahasa, dan buku cetak, sehingga ia akan menghargai buku dan minat bacanya meningkat. Manfaat membaca buku cerita saat kecil akan membuat ia memiliki kemampuan membaca dan minat baca yang sangat baik pada saat dewasa nanti.   

  • Menguatkan hubungan ana dan orang tua

Membaca bersama terbukti dapat membuat hubungan antara orang tua dan anak lebih kuat dan berkualitas. Si Buah Hati merasa nyaman dan aman saat Ayah atau Bunda membacakan cerita untuknya. Sementara bagi orang tua, membacakan cerita menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk melepas penat setelah sibuk seharian.

Baca Juga: Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati

Tips Memilih Buku Cerita dan Cara Membacanya

Anak-anak usia 19-30 bulan (toddler) menyukai cerita yang menampilkan karakter yang sudah familiar. Akan lebih baik jika karakter utama di cerita tersebut memiliki umur yang setara, sehingga ia merasa ada keterikatan dan kesamaan dengan si karakter utama tersebut.

Mendengarkan cerita tentang anak-anak lain seumurnya, walaupun merupakan karakter fiktif, dapat membantu si Buah Hati untuk lebih memahami apa yang ia alami dan rasakan dalam hidup.

Toddler juga sangat menyukai buku cerita yang memiliki banyak gambar, tapi ia bisa saja lebih memilih cerita tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh karakter utama serta kata-kata yang jumlahnya lebih banyak. Ia juga senang dibacakan cerita yang banyak pengulangan di dalamnya atau dibacakan buku yang sama berulang-ulang karena ia sudah mengingat ceritanya dan hal ini membuatnya merasa nyaman.

Adapun cara membacakan buku cerita untuk toddler yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Selain membaca buku sebelum tidur, Bunda bisa membacakan buku di tempat khusus yang membaca yang nyaman dan minim gangguan.

  • Bunda bisa memangku si Buah Hati atau mendudukkannya di dekat kaki agar ia dapat melihat buku dan wajah Bunda.

  • Buat cerita menjadi lebih hidup. Bunda bisa menggunakan suara dan nada berbeda untuk karakter-karakternya, menyanyi bersama, berekspresi lewat wajah dan tangan, dan hal-hal dramatis lainnya. Cara ini akan membuat si Buah Hati lebih paham cerita yang disampaikan.

  • Pastikan Bunda memberikan asupan gizi yang lengkap dan seimbang yang memberi energi dan membantu proses belajarnya saat membaca bersama.

Untuk melengkapi asupan gizi yang didapatkan si Buah hati dari makanan, Bunda bisa memberikan susu DANCOW 1+ Nutritods.

Susu bubuk ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa serta tinggi kalsium dan protein yang membantu pertumbuhannya, kandungan DHA dari minyak ikan juga Omega-3 dan Omega-6, serta zink dan Vitamin C yang mendukung fungsi sistem imun tubuh. Dilengkapi pula dengan Lactobacillus rhamnosus dan serat pangan inulin.

Manfaat membaca cerita tak hanya terlihat saat si Buah Hati masih berusia kanak-kanan, tapi juga berlanjut saat ia dewasa nanti. Yuk Bunda, mulai sekarang rutin bacakan cerita untuk Si Buah Hati!

Image Article
Manfaat Membaca Cerita & Tips Mengenalkannya Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off