Ini Cara Mengajarkan Sopan Santun pada Anak dan Bicara yang Baik

Published date

Sopan santun adalah salah satu hal penting yang perlu dipelajari oleh Si Buah Hati sejak dini. Semakin bertambah usianya, ia juga akan semakin pintar dan bisa menerapkan apa yang diajarkan di rumah pada lingkungan sekitarnya. Bunda tentunya senang kan, jika Si Buah Hati dipuji karena memiliki sikap santun? Yuk kita ketahui bersama cara mengajarkan anak bicara dan sopan santun, terutama untuk anak usia sekolah.

Sopan Santun yang Perlu Diajarkan kepada Si Buah Hati

Suatu saat, Si Buah Hati akan menjadi orang dewasa dan menjadi bagian dari masyarakat luas. Mengajarkannya sopan santun atau etiket, akan mempersiapkannya dalam menghadapi lingkungan sosialnya. Berikut adalah sikap sopan santun yang perlu diajarkan Ayah dan Bunda kepada Si Buah Hati:

Mengajarkan anak tiga kata ajaib, yaitu ‘tolong’, ‘terima kasih’, dan ‘maaf’

Ini merupakan kunci cara mengajarkan anak bicara dan sopan santun yang perlu kita tanamkan bahkan sejak anak masih bayi. Walaupun terdengar sederhana, namun ketiga kata ajaib ini memberikan dampak yang begitu besar pada kemampuan sosialisasi Si Buah Hati.

Menjaga sopan santun di tempat umum

Hal-hal yang termasuk ke dalam hal ini adalah tidak memotong antrian, tidak memotong pembicaraan orang lain, membuang sampah pada tempatnya, menahan pintu untuk orang di belakang Bunda, berjabatan tangan ketika berkenalan, menatap mata saat diajak bicara, dan masih banyak lagi.

Etiket di meja makan

Bunda biasanya lebih sering memperhatikan etiket di meja makan dari Si Buah Hati. Mulai dari bagaimana cara memegang alat makan yang benar, tidak bicara saat mulut sedang penuh, duduk dengan tenang (tidak turun naik kursi atau berlarian), tidak bersendawa dengan keras, dan lainnya.

Cara berbicara dan bersikap

Si Buah Hati perlu tahu perbedaan cara berbicara dan bersikap kepada orang yang lebih tua, atau dengan yang setara. Hal ini termasuk menjawab jika ditanya, menyahut jika dipanggil, dan sebagainya.

Baca Juga: Bagaimana Cara agar Si Buah Hati #PintarnyaLebih?

Kiat Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Kepada Anak

Meskipun Bunda juga diajarkan sopan santun oleh orang tua ketika masih kecil, namun saat berhadapan dengan Si Buah Hati, kadang muncul rasa ragu atau bingung cara untuk memulainya. Berikut beberapa cara mengajarkan sopan santun kepada anak menurut para ahli:

Memberikan instruksi yang jelas

Berikan instruksi yang jelas agar Si Buah Hati tidak bingung. “Pahamilah bahwa sopan santun merupakan perilaku yang diharapkan dari anak. Cara mengajarkan sopan santun pada anak adalah dengan jelas menyampaikan apa yang perlu dan tidak boleh ia lakukan di lingkungan sosial,” tutur Arthur Lavin, MD, FAAP, dokter anak yang juga juru bicara AAP (American Academy of Pediatrics).

Sesuaikan dengan usianya

Si Buah Hati memiliki kematangan mental dan sosial yang berbeda sesuai dengan perkembangan usianya. “Fokuskan pada apa yang ingin diajarkan di satu waktu, misalnya etiket di meja makan, setelah itu baru berpindah ke hal yang lain. Cara mengajarkan sopan santun kepada anak yang dilakukan sekaligus akan membuat anak kewalahan,” ujar Siggie Cohen, Ph.D, seorang terapis anak dan keluarga di California, Amerika Serikat.

Jangan pelit pujian

Perhatian positif dari orang tua menjadi penguat perilaku Si Buah Hati. Oleh karena itu, jangan pelit pujian saat Bunda melihat anak bersikap santun, sesuai dengan yang diajarkan. “Untuk anak yang lebih besar lakukan secara pribadi, tidak di depan orang lain. Umumnya ia tetap ingin mendengar pujian, namun tidak sampai membuatnya malu,” kata Dr. Lavin lagi.

Ajarkan lewat permainan pura-pura

Permainan pura-pura atau pretend play merupakan salah satu cara mengajarkan anak sopan santun yang bisa dipakai oleh Bunda. Contohnya ketika mengajarkan anak sopan santun di meja makan, lakukanlah permainan pura-pura sebagai latihan. “Tak perlu terlalu kaku seperti tentara, lakukan secara bertahap mulai dari cara makan menggunakan alat makan dan lanjutkan pada sopan santun saat berbicara di meja makan,” ungkap Peggy Post, Direktur Emily Post Institute, sebuah lembaga yang mengajarkan etiket.

Memberi contoh dan tetap konsisten

Ayah dan Bunda adalah guru pertama yang dimiliki Si Buah Hati. Berikan contoh kepada anak dengan melakukan apa yang Bunda ajarkan padanya. Dr. Lavin juga mengatakan bahwa dengan mempraktekkan sopan santun di lingkungan sosial ketika bersama anak, merupakan kesempatan terbaik dalam cara mengajarkan anak sopan santun. Selain itu, bersikaplah konsisten setiap waktu, sehingga anak sadar bahwa sopan santun tidak dilakukan sesekali saja, melainkan setiap saat.

Cinta Bunda pada Si Buah Hati akan membuatnya merasa selalu bahagia dan siap untuk melakukan berbagai hal baru, termasuk sopan santun yang diajarkan. Bunda juga perlu memperhatikan asupan gizinya, dengan memberi makanan seimbang yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang Si Buah Hati.

Bunda dapat memberikan Dancow FortiGro yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun sebagai perwujudan #CintaBundaSempurna. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Ini Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Baik Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri di Sekolah

Published date

Tahukah Bunda, saat Si Buah Hati memasuki usia sekolah, maka ia akan banyak sekali belajar untuk menjadi mandiri? Tak hanya di sekolah, menjadi mandiri juga akan ia pelajari di rumah, tentunya dengan bantuan Bunda. Salah satu modalnya untuk menjadi mandiri adalah rasa percaya diri. Nah, ini yang perlu Bunda didik agar ia menjadi percaya diri, nyaman dengan dirinya, dan yakin dengan apa yang ia lakukan. Tips mendidik anak untuk percaya diri ini akan sangat membantu bagi Bunda yang masih bingung bagaimana melakukannya.

Cara Mendidik Anak Agar Percaya Diri

Rasa percaya diri pada Si Buah Hati berkaitan erat dengan kompetensi. Saat ia berhasil melakukan sesuatu dengan baik, sekecil apa pun itu, maka rasa percaya diri dan keyakinannya pada diri-sendiri meningkat. Kepercayaan dirinya akan semakin meningkat saat ia melihat kalau apa yang ia lakukan berarti bagi orang lain, termasuk Bunda.

Karena itu, tips mendidik anak untuk percaya diri akan lebih berkisar pada membantunya untuk kompeten dalam melakukan sesuatu. Cara baik mendidik anak agar berani dan percaya diri di sekolah dan di luar cukup beragam. Bentuknya adalah sebagai berikut:

Menjadi panutan yang baik

Orang tua merupakan panutan bagi anak-anaknya dan mereka meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Bunda bisa memberi contoh dengan melakukan apa pun yang Bunda kerjakan dengan benar dan menikmatinya. Selain itu, berbanggalah saat telah menyelesaikan pekerjaan dengan hasil sesuai harapan. Si Buah Hati akan mencontoh hal ini dari Bunda.

Beri kesempatan Si Buah Hati untuk belajar

Sejak bayi, Si Buah Hati sebenarnya sudah belajar untuk menjadi kompeten, dan itu berlangsung terus bahkan sampai saat ia dewasa nanti. Hal yang perlu Bunda lakukan adalah memberi kesempatan baginya untuk belajar, karena ia tak akan menjadi andal dalam waktu instan. Misalnya, saat ia membantu Bunda menyapu lantai tapi masih banyak kotoran yang tercecer, maka biarkan saja. Bunda bisa terus ajarkan cara menyapu dengan benar sampai pada akhirnya ia akan mampu melakukannya sesuai ajaran Bunda.

Beri pujian dengan bijak

Salah satu tips mendidik anak agar percaya diri dan mandiri adalah dengan merasa bangga terhadap Si Buah Hati, Bunda bisa memberikannya pujian. Namun pujian yang Bunda berikan hendaknya sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh Si Buah Hati dan tidak berlebihan. Sebaiknya hindari memberi pujian berdasarkan hasil akhir, tapi lebih kepada usaha yang ia lakukan. Misalnya saat Bunda melihat kalau ia berusaha keras untuk meyapu dengan benar sampai lantai bersih, maka berilah pujian untuk usahanya itu.

Dorong Si Buah Hati untuk mencoba hal-hal baru

Jika Si Buah Hati telah kompeten melakukan sesuatu, maka Bunda bisa mendorongnya untuk mencoba hal-hal baru untuk ia kerjakan. Dengan demikian, ia akan terus belajar untuk menjadi kompeten dalam berbagai hal. Cara mendidik anak agar cerdas dan percaya diri ini akan membuatnya merasa mampu dan percaya diri bahwa ia dapat menyelesaikan apa pun yang datang ke kehidupannya.

Tunjukkan bahwa Bunda mencintainya

Tips mendidik anak untuk percaya diri yang sangat penting adalah tunjukkan kepadanya bahwa apa pun yang terjadi, Bunda akan selalu mencintainya karena #CintaBundaSempurna. Ini akan membuatnya merasa diterima dengan segala kekurangan yang dimiliki. Cinta Bunda akan membuatnya akan selalu berusaha keras untuk melakukan yang terbaik, bahkan pada saat-saat ia tidak yakin dengan dirinya sendiri.

Baca Juga: Tips untuk Dukung Perkembangan Anak

Mendidik Anak Agar Mandiri dan Percaya Diri

Saat Bunda sudah mendidik Si Buah Hati untuk percaya diri, maka tak akan sulit bagi Bunda untuk mengarahkannya menjadi mandiri. Beberapa cara mendikik anak agar berani dan percaya diri: 

Membangun rutinitas

Anak-anak butuh struktur dan rutinitas agar mereka bisa berkembang dengan optimal. Karena itu, buatlah rutinitas harian baginya agar ia tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Menjalani rutinitas ini sendiri akan membuatnya terlatih menjadi mandiri.

Buatlah ekspektasi yang masuk akal

Ekspektasi yang terlalu tinggi bisa membuat Si Buah Hati ciut nyali terlebih dahulu untuk mengerjakannya, sementara jika terlalu rendah tidak membuat ia bersemangat untuk mengerjakannya. Nyatakan ekspekstasi Bunda dengan singkat dan jelas agar ia paham.

Biarkan Si Buah Hati menerima konsekuensi

Si Buah Hati harus belajar bahwa jika ia tidak melakukan sesuatu dengan baik, maka kemungkinan akan ada konsekuensinya, baik berupa disiplin dari Bunda ataupun konsekuensi alami.

Selama Si Buah Hati banyak belajar menjadi anak yang percaya diri dan mandiri, Bunda bisa mendukung proses belajarnya dengan memberi asupan gizi seimbang yang ia butuhkan agar proses belajarnya optimal. Untuk melengkapi kebutuhan gizinya sehari-hari, Bunda bisa berikan susu DANCOW Fortigro sesuai kebutuhan.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan D (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Menerapkan tips mendidik anak untuk percaya diri dan mandiri, baik saat ia di rumah maupun di sekolah, akan membantunya hidupnya pada saat ini dan masa depan. Yuk Bunda, semangat melakukannya untuk menuangkan segala rasa #CintaBundaSempurna.

Image Article
Tips Mendidik Anak Agar Percaya Diri dan Mandiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perkembangan dan Stimulasi Keterampilan Motorik Halus Anak

Published date

Salah satu keterampilan yang penting untuk dipelajari oleh Si Buah hati pada usia prasekolah adalah keterampilan motorik halus. Pada usia ini, ia sedang persiapan untuk masuk sekolah, bahkan ada yang sudah belajar di PAUD dan TK.  Memiliki keterampilan motorik halus akan sangat membantunya baik untuk berbagai aktivitas sehari-hari serta aktivitas yang berkaitan dengan belajar, seperti mengenakan pakaian, memegang pensil, dan menggunting.

Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

Salah satu aspek perkembangan anak yang penting untuk dilatih adalah perkembangan fisik-motorik. Keterampilan motorik adalah keterampilan Si Buah Hati untuk berkoordinasi dan menggunakan otot-ototnya untuk bergerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga ia menjadi lebih independen.

Keterampilan motorik dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan motorik kasar dan halus. Keterampilan motorik kasar melibatkan kelompok otot-otot besar di tumbuh sehingga Si Buah Hati dapat duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan melompat. Sedangkan keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan kelompok otot-otot yang kecil untuk aktivitas yang lebih detail, seperti menggenggam, makan, menulis, menyikat gigi, atau penggunaan benda-benda lainnya.

Perlu Bunda catat bahwa motorik halus sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar. Membuka halaman buku, mewarnai, menulis, menggunting, menempelkan benda-benda memakai lem, mengukur memakai penggaris, sampai menggerakkan mouse komputer merupakan bentuk dari keterampilan motorik ini. Karena itu, Bunda bisa membantu Si Buah Hati pada usia prasekolah dengan memberi banyak stimulasi dan latihan sesuai usianya agar ia siap belajar di sekolah.

Stimulasi Keterampilan Motorik Halus pada Anak

Mengetahui tonggak perkembangan motorik halus pada Si Buah Hati akan membantu Bunda memberi stimulasi yang tepat. Berikut perkembangan motorik halus pada anak usia toddler dan prasekolah yang Bunda sebaiknya ketahui:

  • Usia 1-2 tahun

Keterampilan: Menyusun beberapa buah balok ke atas, mencoret-coret kertas, makan dengan sendok, membalik lembaran buku sehelai demi sehelai, menjepit krayon menggunakan jari-jari, mendorong dan menarik benda, dan menumpahkan sesuatu ke dalam wadah.

  • Usia 2-3 tahun

Keterampilan: Memutar gagang pintu, menggunakan sendok dan garpu dengan benar, membuka dan menutup ritsleting pakaian, membuka dan menutup tutup wadah, menyusun 8-10 balok, meniru garis tegak dan melintang di atas kertas, dan meniru gambar lingkaran.

  • Usia 3-4 tahun

Keterampilan: Mengancing dan membuka kancing pakaian, menggunting kertas, menghubungkan titik-titik untuk membentuk gambar di kertas, membuat tanda silang di kertas, dan menggambar manusia lidi yang sederhana.

  • Usia 4-5 tahun

Keterampilan: Sudah bisa membuat kotak di kertas, menggambar manusia dengan lebih kompleks, memegang pensil dengan benar, mewarnai tidak keluar garis, mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar, serta mengenakan sepatunya sendiri.

Baca Juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Halus dengan Lengkap

Bunda dapat membantu perkembangan motorik halus Si Buah Hati dengan memberinya berbagai aktivitas yang memberi pengalaman sesuai dengan usianya.  Nah, untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan stimulasi berkaitan dengan:

  • Mengenakan dan membuka pakaiannya

Aktivitas ini melibatkan penggunaan berbagai jenis kancing, ritsleting, dan gesper. Begitu juga dengan mengenakan sepatu. Pada usia lima tahun, Si Buah Hati sudah dapat dilatih untuk mengikat tali sepatunya sendiri.

  • Mandi, buang air, dan mencuci tangan

Banyak sekali kegiatan saat mandi yang mengasah keterampilan motorik halus Si Buah Hati, mulai dari menyabuni tubuh, keramas, dan sikat gigi. Begitu juga saat ia buang air dan mencuci tangan lalu mengeringkannya.

  • Makan

Aktivitas macam menggunakan sendok dan garpu yang benar, menata piring di meja, membuka dan menutup wadah makanan, memotong dengan pisau, mengaduk, menuang, dan lain-lain akan sangat melatih motorik halusnya.

  • Belajar

Berikan stimulasi berupa membolak-balik halaman buku, mewarnai, menggambar, melukis, menulis, menghubungkan titik-titik, menggunting, menempel, mengukur, dan memainkan alat musik.

  • Bermain

Ada banyak stimulasi yang bisa diberikan, seperti merangkai manik-manik, menyusun balok, menyusun puzzle, membentuk benda-benda menggunakan plastisin, menyusun rangkaian lintasan rel kereta, bermain board games, dan mendadani boneka. 

Agar Si Buah Hati bersemangat saat mengasah keterampilan motorik halusnya, pastikan kebutuhan zat gizinya sehari-hari tercukupi, ya. Untuk bantu melengkapi gizinya, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati susu DANCOW 5+ Nutritods. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin untuk bantu tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Perkembangan motorik halus pada setiap anak memang bisa memiliki laju yang berbeda. Namun pemberian stimulasi yang tepat akan membantunya mencapai tonggak perkembangan keterampilan motorik halus sesuai dengan usia Si Buah Hati.

Image Article
Perkembangan dan Stimulasi Keterampilan Motorik Halus Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Bermain Balok Bagi Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Sejak zaman dahulu, para peneliti, filsuf, dan ahli perkembangan anak tak habis-habisnya mengeksplorasi tentang manfaat bermain bagi perkembangan anak. Tak bisa dipungkiri bahwa bermain memang membawa dampak positif di empat aspek perkembangan anak, yaitu sosial-emosional, bahasa-komunikasi, kognitif, dan fisik-motorik. Menyusun balok merupakan salah satu permainan yang disebut membawa manfaat bagi perkembangan anak. Apa saja manfaat bermain balok susun bagi Si Buah Hati? Yuk, Bunda, ketahui bersama.

Balok Susun, Permainan untuk Segala Umur

Di antara berbagai permainan yang dinilai cocok untuk anak-anak usia dini dari segala kelompok umur, maka balok susun merupakan salah satunya. Cara bermain balok susun tergolong simpel karena hanya disusun. Toddler usia satu tahun biasanya bisa menyusun dua balok, sementara usia dua tahun ke atas sudah bisa menyusun delapan balok. Sedangkan pada usia tiga tahun, Si Buah Hati sudah bisa menyusun sampai sepuluh balok.

Tentu saja, mainan balok susun memiliki materi yang berbeda tergantung dari usia Si Buah Hati. Pada usia prasekolah, balok susun kebanyakan sudah terbuat dari kayu atau plastik keras agar tahan lama. Selain itu, balok susun untuk anak usia prasekolah umumnya merupakan bagian dari konstruksi sesuatu, yang paling mudah dibuat adalah pagar, rumah, atau jalan raya. Bunda bisa melengkapinya dengan mainan lain berupa mobil, orang, hewan, atau perlengkapan rumah.

Si Buah Hati usia prasekolah senang bermain pura-pura dan ini tercermin di dalam permainan balok susun. Saat mereka merangkai balok menjadi sebuah bangunan besar, bisa saja ia menyebut kalau itu sekolah atau rumah sakit. Sedangkan jika mereka menaruh mobil-mobilan di dalam bangunan, ia bisa menyebutnya dengan bengkel atau pameran mobil. Bunda tinggal ikuti ke mana imajinasi Si Buah Hati membawanya.

Baca Juga: Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati

Manfaat Bermain Balok bagi Perkembangan Si Buah Hati

Walaupun merupakan permainan yang sederhana, tapi ternyata manfaat bermain balok susun cukup banyak lho, Bunda. Tak heran jika balok susun termasuk permainan yang digemari oleh para guru di PAUD dan TK. Beberapa manfaat bermain balok untuk anak adalah:

  • Si Buah Hati yang berusia tiga tahun akan memahami tentang sebab dan akibat. Saat ia menyusun balok dengan benar, maka hasilnya bisa berdiri tanpa runtuh bahkan jika disusun tinggi. Namun jika ia menyusun dengan tidak benar, maka susunan balok itu bisa runtuh dan ia harus mengulang dari awal. Memahami sebab dan akibat akan membantu Si Buah Hati dalam membuat prediksi dan mengatasi masalah.
     

  • Mengasah perkembangan fisik-motoriknya, terutama motorik halus. Karena saat menyusun balok, Si Buah Hati harus mengambil, memindahkan dan menumpuk balok. Manfaat bermain balok juga mengasah koordinasi antara mata dan tangan. 
     

  • Mengasah keterampilan matematikanya, karena ia harus menghitung jumlah balok yang dibutuhkan, menambahkan dan mengurangi jumlahnya, menyortir balok sesuai bentuk, serta memperkirakan tinggi dan luas dari konstruksi yang ia kerjakan.
     

  • Mengasah kreativitas dan kemampuan spasialnya, karena ia harus membayangkan wujud dari sesuatu yang ia ingin buat. Pada saat bersamaan ia akan belajar membuat rencana dan cara untuk mewujudkannya. Jika berhasil mewujudkannya, maka rasa percaya diri Si Buah Hati akan meningkat.
     

  • Jika “proyek” konstruksi Si Buah Hati dikerjakan bersama orang lain, misalnya bersama Bunda atau teman-temannya, maka perkembangan sosialnya akan terasah karena ia harus mendengarkan, berdiskusi, dan berbagi dengan yang lain.

Bunda bisa memberi dukungan agar manfaat bermain balok yang didapatkan Si Buah Hati bisa optimal dengan mendengarkan ide-idenya tentang hasil akhir dari menyusun balok, serta memberi saran-saran agar bisa tercapai. Saat ia terbentur masalah, Bunda bisa menjadi tempatnya berkonsultasi mencari solusi. Tak hanya itu, Bunda juga memastikan keamanannya selama bermain dan mendorongnya untuk merapikan balok-balok tersebut setelah usai.

Yuk, Bunda, dukung Si Buah Hati agar aktif bermain! Sebagai pilihan, Bunda juga bisa memberikannya susu DANCOW 3+ Nutritods. Susu bubuk ini diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan dukungan yang tepat dari Bunda, termasuk dengan memberikan susu DANCOW 3+ Nutritods, menyusun balok tak hanya menjadi aktivitas bermain tapi juga memberi manfaat bermain balok yang penting bagi tumbuh-kembang si Buah Hati.

Image Article
Manfaat Bermain Balok Bagi Tumbuh Kembang Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Atasi Batuk Berdahak Pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Apakah Bunda sedang bingung bagaimana cara atasi batuk berdahak pada anak? Selain pilek, batuk berdahak juga sering diderita oleh Si Buah Hati yang masih kecil. Mereka bisa menderita infeksi saluran pernapasan antara 6-12 kali dalam setahun. Ada berbagai penyebabnya batuk yang bisa memberi jenis batuk yang berbeda; ada yang ringan sehingga cukup dengan perawatan di rumah, tapi ada juga yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter anak.

Berbagai Penyebab Batuk

Batuk merupakan cara tubuh Si Buah Hati mengeluarkan sesuatu dari saluran pernapasannya, bisa berupa kuman, iritan, dan alergen. Jenis batuk yang umum ada dua macam, yaitu batuk kering dan batuk basah. Pada batuk basah, warna lendir yang keluar bervariasi antara putih, kekuningan, dan hijau. Beberapa penyebab umum dari batuk yang diderita anak-anak adalah:

  • Infeksi virus

Saat Si Buah Hati mengalami infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus, seperti pilek, flu, dan croup, maka biasanya batuk akan muncul. Pada pilek, batuk yang menyertai biasanya batuk basah. Biasanya batuk ini memburuk pada malam hari karena lendir menetes dari belakang hidung dan masuk ke saluran pernapasan.

Sedangkan pada flu, biasanya berupa batuk kering. Sedangkan batuk akibat croup memiliki suara yang keras dan seperti menggonggong. Pada malam hari, napas Si Buah Hati biasanya berbunyi karena saluran pernapasan atas membengkak sehingga ia kesulitan bernapas.

  • Alergi

Disebabkan oleh alergen yang terhirup Si Buah Hati dan masuk ke saluran pernapasannya, misalnya bulu binatang atau polen. Biasanya batuk diikuti gejala lain seperti hidung meler, mata yang gatal dan berair, bersin-bersin, serta sakit tenggorokan. Cara menghilangkan batuk pada anak adalah mengatasi alerginya.

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Merupakan penyakit pencernaan yang membuat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Salah satu gejala GERD adalah batuk kronis serta mengi saat menarik dan menghembuskan napas. Batuk akibat GERD akan hilang dengan sendirinya saat penyakit ini sudah diatasi.

  • Asma

Salah satu gejala Si Buah Hati mengalami asma adalah mengi saat menghembuskan napas. Batuk akibat asma bisa memburuk pada malam hari, atau saat berolahraga, tertawa, bermain dengan kontak fisik yang kasar, serta saat terpapar asap rokok dan polusi udara.

Baca Juga: Kenapa Bayi Susah Disapih? Simak di Sini!

  • Pertusis (batuk rejan)

Pertusis atau batuk rejan merupakan batuk yang disebabkan infeksi bakteri di saluran pernapasan. Biasanya pertusis diiringi gejala lain yaitu hidung meler, bersin-bersin, demam ringan, dan saat menarik napas terdengar suara keras. Batuk ini bisa parah, karena itu sebaiknya Bunda memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak untuk mendapatkan antibiotik.

Bronkitis

Bronkitis terjadi saat saluran bronkus di dekat paru-paru mengalami infeksi, bisa akibat virus atau bakteri. Batuk akibat bronkitis bisa berupa batuk kering atau basah. Untuk memastikan, Bunda bisa mengecek gejala lain bronkitis yaitu hidung meler, tenggorokan sakit, demam, serta si Buah Hati seperti kesulitan bernapas.

Cara Atasi Batuk Berdahak pada Anak

Jika Si Buah Hati terlihat baik-baik saja walau sedang batuk, maka cara atasi batuk berdahak pada anak bisa dilakukan di rumah saja. Namun jika ia tidak juga sembuh setelah dua minggu, maka Bunda disarankan untuk memeriksakannya ke dokter anak.

Bunda juga disarankan untuk segera memeriksakan Si Buah Hati ke dokter anak jika ia terlihat kesulitan bernafas tapi ringan, demam sampai 40 derajat Celcius, mengi, tersengal-sengal, batuk berdarah, tak bisa mengambil napas dalam-dalam karena sakit di dada, stridor (keluar suara kasar saat menarik dan menghembuskan napas), muntah, bibir terlihat biru saat ia batuk, dan ia terlihat kesakitan.

Nah, untuk perawatan di rumah, baik untuk penerapan cara mengatasi batuk berdahak pada anak 1 tahun atau cara menghilangkan batuk kering pada anak, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut:

  • Memberinya cukup cairan, terutama air putih. Ini akan mencegah Si Buah Hati mengalami dehidrasi, menyamankan tenggorokan yang sakit, serta mengencerkan lendir di paru-paru sehingga mudah dikeluarkan. 

  • Berikan madu yang merupakan obat batuk alami. Madu dapat membantu mengencerkan lendir sehingga mudah dikeluarkan saat batuk. Madu bisa diberikan sebanyak setengah sampai satu sendok teh.

  • Beristirahat lebih banyak daripada biasanya. Tak harus terus-menerus tidur, tapi bisa juga melakukan kegiatan tanpa mengeluarkan banyak tenaga, misalnya membaca buku atau menonton televisi. Saat tidur, cegah hidungnya tersumbat lendir dengan mengganjal kepalanya dengan beberapa bantal, tapi pastikan ia merasa nyaman.

  • Untuk meringankan pernapasan, Bunda bisa melembabkan udara di kamarnya menggunakan humidifier. Bisa juga Bunda meminta Si Buah Hati untuk mandi dengan air hangat.

  • Pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang. Untuk melengkapi kebutuhan gizinya, Bunda bisa menambahkan susu pertumbuhan dalam asupannya sehari-hari.

Bahaya jika Batuk Berdahak Tidak Diatasi

Sebenarnya, batuk berdahak tidak memerlukan obat atau perawatan apapun selama gejalanya tidak mengganggu Si Buah Hati. Terlebih, penelitian membuktikan bahwa tidak ada pengobatan yang efektif untuk mengobati atau meredakan batuk berdahak anak. Namun jika batuk berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas anak dan membuatnya tidak bisa tidur nyenyak, Bunda harus segera solusi bagaimana cara mengatasi batuk berdahak pada anak. 

Batuk berdahak yang tidak diobati bisa dapat menyebabkan infeksi dada yang serius. Jadi jika anak Anda mengalami batuk berdahak, sebaiknya hubungi dokter. Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Jika batuk disebabkan oleh virus, anak Anda akan memerlukan istirahat dan minum air yang cukup selama proses penyembuhan. 

Batuk berdahak yang tak segera diatasi juga seringkali membuat anak sulit tidur.  Padahal, tidur sangat penting bagi anak-anak karena dampaknya terhadap perkembangan mental dan fisik.  Apalagi, batuk berdahak di malam hari biasanya terasa lebih buruk, terutama jika Si Buah Hati menderita asma, alergi, dan infeksi. 

Selain mengganggu tidur dan infeksi dada serius, batuk berdahak yang tak segera diobati bisa menyebabkan keterlambatan diagnosis dan morbiditas pernapasan kronis.  Batuk yang tak segera diobati juga bisa menyebabkan komplikasi, seperti peradangan telinga, ruam kulit, diare, mual muntah, hingga mengembangkan bronkitis dan pneumonia. Beberapa dampak lain dari batuk berdahak pada anak seperti asma, rasa sakit yang mengganggu, kesulitan bergaul, dan ketinggalan pelajaran di sekolah juga sering terjadi.

Untuk menjaga kesehatan anak agar tidak mudah jatuh sakit, berikan Si Buah Hati gizi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya. Bunda bisa berikan susu DANCOW 5+ Imunutri untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi hariannya. Susu bubuk ini mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial vitamin B6, B12, Biotin, vitamin D, dan kalsium untuk bantu dukung tumbuh-kembang Si Buah Hati, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6 , juga tinggi vitamin C, vitamin E, dan zink. Konsumsi Vitamin C, E, dan Zink yang cukup dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh, jika disertai dengan diet gizi seimbang. 

Bunda bisa dapatkan berbagai hadiah menarik dengan menukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi?

Image Article
Cara Menghilangkan Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Melatih Kebiasaan Makan yang Baik untuk Si Buah Hati

Published date

Membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini akan membantu si Buah Hati menerapkan kebiasaan ini sampai ia dewasa. Namun melakukan ini tidaklah mudah, karena ia sedang belajar mengenal berbagai makanan dan biasanya akan pilih-pilih hanya mau mengonsumsi makanan yang ia sukai. Bunda harus dengan cerdas menyiasati dan mendorongnya agar mau mengonsumsi makanan yang sehat dan bervariasi, tidak hanya yang jadi favoritnya.

Manfaat dari Kebiasaan Makan yang Baik

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan Si Buah Hati jika ia sudah memulai kebiasaan sehat untuk anak sejak usia dini, bahkan sejak usia toddler saat ia mulai belajar mengonsumsi makanan keluarga. Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah:

  • Tumbuh-kembangnya optimal karena kebutuhan zat gizinya terpenuhi, serta kesehatannya juga terjaga. Ini karena Si Buah Hati terbiasa dengan pola makan yang sehat dengan zat gizi seimbang dan berkualitas.
     
  • Memiliki hubungan yang sehat dengan makanan. Ini karena ia dibiasakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat, tapi tetap bisa mengonsumsi makanan yang manis dan junk food tapi secukupnya saja.
     
  • Terlatih untuk mengenali kebutuhan tubuhnya, yaitu rasa lapar dan rasa kenyang, sehingga Si Buah Hati akan terbiasa makan yang cukup dan tidak berlebihan walau sangat ia sukai.
     
  • Memiliki rutinitas makan yang teratur, mulai dari sarapan, makan siang, makan malam, sampai ngemil. Si Buah Hati yang memiliki kebiasaan makan yang sehat akan ngemil saat ia merasa lapar di antara waktu makan, bukan karena sekadar ingin mengunyah atau karena bosan.
     
  • Tidak pilih-pilih makanan. Karena dikenalkan secara baik dengan makanan yang bervariasi, mulai dari rasa, warna, dan tekstur, ia cenderung untuk tidak pilih-pilih makanan.

Secara keseluruhan, kebiasaan makan yang sehat dan baik ini akan membuat Si Buah Hati tetap menikmati makanan tapi kesehatannya terjaga. Ia terhindar dari obesitas dan penyakit-penyakit kronis lainya karena terbiasa makan cukup, membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat, serta menjadikan makanan sebagai sumber energi dan zat gizi bukan untuk hal lainnya.

Baca Juga: Si Kecil Susah Makan Nasi? Berikut Ini Cara Atasinya!

Tips Melatih Kebiasaan Makan yang Baik Sejak Awal

Ingin cara yang praktis dan mudah diterapkan untuk melatih kebiasaan makan yang baik bagi Si Buah Hati? Coba terapkan cara-cara berikut ini ya, Bunda.

  • Mulailah dari diri Bunda dan Ayah

Anak-anak adalah peniru ulung dari orang tuanya. Karena itu, apa yang Bunda harapkan bisa dilakukan Si Buah Hati mengenai kebiasaan makan, maka Bunda dan Ayah juga harus melakukannya.  Berilah contoh yang baik dengan juga menerapkan kebiasaan baik, seperti mengonsumsi makanan yang sehat lebih banyak, tidak sibuk dengan gadget saat makan, makan secukupnya, dan lain-lain.

  • Kenali Si Buah Hati dengan makanan

Agar ia lebih kenal dengan berbagai makanan yang ia konsumsi, Bunda bisa ajak saat berbelanja bahan-bahan makanan. Sambil berbelanja, kenalkan Si Buah Hati dengan bahan-bahan makanan dan berbagai manfaatnya. Tak hanya berbelanja, ajak juga ia untuk membantu dalam proses mengolah dan memasak. Dengan lebih kenal makanannya dan terlihat dalam pengolahannya, Si Buah Hati akan lebih semangat untuk makan, terutama makanan yang sehat.

  • Beri jenis makanan yang bervariasi

Beri Si Buah Hati variasi menu dari kelompok makanan agar ia juga mendapatkan gizi yang variatif. Makanan pokok tak hanya nasi lho, Bunda, tapi bisa divariasikan dengan roti, kacang hijau, kentang, ubi, dan lainnya. Begitu juga sayuran dan buah-buahan, semakin warna-warni maka semakin baik. Jangan menyerah saat ia bilang tidak suka; Bunda bisa terus mencoba berulang kali sampai ia terbiasa dan akhirnya bisa jadi malah akan menyukainya.

  • Sesuaikan porsi dengan usianya

Bunda mungkin sudah akrab dengan panduan Isi Piringku Sekali Makan yang dianjurkan oleh Kemenkes. Bunda tinggal sesuaikan porsinya saja dengan usia Si Buah Hati. Jika Bunda memberikan porsi terlalu besar, bisa jadi makanannya tidak habis. Hindari memaksanya menghabiskan makanan karena secara alami tubuhnya sudah punya pengaturan rasa lapar dan kenyang. Mengamati seberapa banyak makanan ia habiskan akan membantu Bunda memberikan porsi yang tepat sesuai kebutuhannya.

  • Hindari melabeli makanan

Memberi label makanan yang jahat atau buruk untuk makanan manis dan junk food lalu melarang Si Buah Hati untuk tidak mengonsumsinya bukanlah langkah yang tepat. Semakin dilarang, ia malah akan semakin rewel dan memaksa untuk memakannya. Jadi, daripada memberi label dan larangan pada makanan, lebih baik Bunda atur konsumsinya agar menjadi lebih sedikit. Bunda bisa jelaskan alasan kenapa makanan ini hanya boleh dikonsumsi sedikit dan sesekali saja, tak bisa sering.

Salah satu sumber protein yang dapat Bunda berikan kepada Si Buah Hati adalah susu. Dengan konsumsi susu, tak hanya kebutuhan protein Si Buah Hati yang dibantu untuk terpenuhi, tapi juga kebutuhan zat gizi lainnya. Untuk itu, Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Nutritods kepada Si Buah Hati setiap hari. Susu bubuk ini diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Yuk, Bunda, mulai terapkan kebiasaan makan yang baik untuk untuk bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati dan seluruh keluarga mulai dari sekarang!

Image Article
Cara Melatih Kebiasaan Makan yang Baik untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengasah Otak Anak agar Cerdas

Published date

Memiliki Buah Hati yang cerdas dan sehat merupakan impian para orang tua. Kecerdasan, walau ada yang didapatkan secara genetis, tapi juga bisa ditingkatkan dengan menerapkan rutinitas yang terbukti memang dapat meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati dan membuatnya bersemangat untuk belajar. Cara-caranya tidak sulit lho, Bunda, tapi memang peranan orang tua sangat penting untuk membuat fungsi otaknya menjadi optimal, terutama pada anak usia dini.

Proses Belajar Anak Usia Dini

Otak Si Buah hati mengalami perkembangan yang sangat pesat pada seribu hari pertama kehidupan. Pada usia prasekolah, otaknya telah berkembang sampai 90 persen dari otak orang dewasa. Kondisi ini tentunya tidak boleh disia-siakan. Usia-usia ini menjadi masa yang tepat untuk memberikan stimulasi dan zat gizi yang penting bagi perkembangan otaknya.

Namun pentingnya usia ini untuk perkembangan otak Si Buah hati jangan sampai membuat Bunda jadi berlebihan dalam memberi stimulasi, ya. Perlu Bunda pahami bahwa stimulasi yang tepat adalah yang diberikan secara alami dan sesuai dengan usianya. Selain itu, sesuai prosesnya, ia perlu mempelajari hal-hal yang mendasar terlebih dahulu sebelum mempelajari hal-hal yang lebih canggih. Karena itu, memberi stimulasi untuk keterampilan yang mendasar terlebih dahulu dan sesuai usianya lebih disarankan daripada memberi stimulasi yang sebenarnya belum ia perlukan.

Perlu Bunda pahami juga bahwa selain memberikan stimulasi berupa informasi dan ilmu pengetahuan, si Buah Hati juga butuh lingkungan yang memberi pengalaman yang ia butuhkan untuk meningkatkan kecerdasan otaknya. Karena untuk belajar, Si Buah Hati perlu menggunakan semua inderanya serta belajar langsung dengan cara melakukan dan mengalaminya sendiri. Dengan banyak pengalaman yang ia dapatkan, hubungan antar sel-sel otak (neuron) Si Buah Hati menjadi semakin kuat dan otaknya menjadi lebih terstruktur.

Baca Juga: Manfaat Susu yang Membuat Otak Anak Cerdas dan Pintar

Stimulasi untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Buah Hati<H2>

Berikut ini lima rutinitas yang dapat membantu menstimulasi Si Buah Hati sebagai cara meningkatkan kecerdasan otak anak:

  • Bermain

Sampai ia masuk usia sekolah, bermain merupakan cara utama Si Buah Hati untuk belajar. Bunda tak perlu membelikannya mainan-mainan edukatif yang mahal, karena dengan cara yang simpel Si Buah Hati juga dapat distimulasi untuk menjadi lebih cerdas. Membenamkan jari-jari tangannya ke pasir saja sudah membantu ia untuk belajar, begitu juga dengan menyusun balok.

  • Mengajaknya aktif bergerak dan berolahraga

Olahraga terbukti dapat meningkatkan kemampuan untuk belajar karena jika dilakukan secara rutin, olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang fokus ke daya ingat dan belajar. Anak usia prasekolah disarankan untuk aktif bergerak sepanjang hari untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otak, bisa dengan bermain yang banyak membuat ia bergerak intensif, jalan pagi, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan berolahraga.

  • Mengasah kreativitasnya

Bermain musik disebut dapat membantu meningkatkan kecerdasan Si Buah Hati, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan spasial dan matematika. Bermain musik juga disebut dapat meningkatkan fungsi otak. Tak hanya kreativitas di musik, tapi juga menggambar, melukis, dan menulis dapat meningkatkan kecerdasan Si Buah Hati dengan caranya masing-masing.   

  • Membina kedekatan

Anak-anak yang memiliki hubungan dekat dengan orang tua serta tumbuh di lingkungan yang membuatnya merasa aman dan nyaman terbukti memiliki skor tes kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan anak-anak lainnya. Karena itu, menjadi orang tua yang mendukung, dapat diandalkan, mau mendengarkan, dan sabar akan membantu meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati.

  • Memberi asupan zat gizi yang seimbang

Si Buah Hati membutuhkan zat gizi yang seimbang agar tumbuh-kembangnya berlangsung optimal. Karena itu, Bunda sangat disarankan untuk memperhatikan menu makanan dan minumannya agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Berikan menu yang bervariasi agar zat gizi yang ia dapatkan juga variatif. Hindari hanya fokus ke zat gizi yang dapat meningkatkan kecerdasan otak karena sebenarnya semua memiliki peran.

Sebagai pelengkap zat gizi, Bunda dapat memberikannya susu DANCOW 3+ Nutritods Imunutri yang kaya kandungan gizi. Susu bubuk ini diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus.

Stimulasi yang tepat akan dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak Si Buah Hati, tapi tak ketinggalan peran Bunda dan Ayah ikut menentukan agar ia bisa jadi anak yang cerdas.

Yuk, Bunda, bantu lindungi langkah eksplorasinya!

Image Article
kecerdasan otak anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Jenis Pola Asuh Orang Tua yang Baik untuk Anak

Published date

Untuk memastikan Si Buah Hati menjalani tumbuh-kembang yang optimal, maka sebaiknya Bunda memahami pola asuh seperti apa yang selama ini telah Bunda terapkan kepadanya. Pada masyarakat modern, menerapkan pola asuh sesuai umur anak yang tepat dinilai sangat penting karena dapat mempengaruhi kehidupannya di masa depan kelak. Jika Bunda belum mengetahui pola asuh seperti apa yang Bunda dan Ayah terapkan terhadap Si Buah Hati, yuk, cari tahu di sini.

Pola asuh dapat diartikan sebagai sifat dan gaya interaksi antara orang tua dan anak. Lewat pola asuh anak yang baik, orang tua seperti memberi panduan yang menyiapkan anak-anak dalam menghadapi lingkungan dan budaya di tempat mereka tinggal. Pola asuh akan mempengaruhi dan membangun moral, prinsip, dan perilaku anak saat ini dan ke depannya.

Jenis pola asuh anak secara umum dipengaruhi oleh daya tanggap (responsiveness) dan tuntutan (demandingness). Daya tanggap dihubungkan dengan sikap orang tua yang lebih peduli, mendukung, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan anak dengan tujuan untuk mendorong individualitas anak, kemandirian, serta agar ia lebih percaya diri. Sedangkan tuntutan dihubungkan dengan tuntutan orang tua terhadap anak-anaknya agar dapat menyatu dengan keluarga, bisa berupa tuntutan untuk lebih dewasa, pengawasan, serta upaya menegur dan mendisiplinkan anak saat ia tidak patuh.

Tipe-tipe Pola Asuh Anak

Berdasarkan dua faktor di atas, maka pola asuh terbagi menjadi empat tipe, yaitu permisif, otoritatif, otoriter, dan abai.

1. Pola asuh permisif

Merupakan tipe pola asuh anak dengan daya tanggap yang tinggi sedangkan tuntutannya rendah. Pada pola asuh ini, orang tua seperti ingin menjadi teman bagi anak-anaknya. Penganut pola asuh ini berpendapat bahwa cara mengasuh anak yang terbaik adalah membiarkan anak membuat keputusannya sendiri dan orang tua jangan ikut campur, kecuali diminta. Namun, kebebasan yang diberikan oleh orang tua membuat anak-anak ini cenderung memiliki masalah kesehatan dan mengalami obesitas karena makan sesuka hati.

Selain risiko obesitas dan masalah kesehatan, anak-anak yang mendapatkan pola pengasuhan permisif juga cenderung impulsif, banyak menuntut, egois, kurang bisa mengatur diri sendiri, dan akan lebih sering melakukan kebiasaan negatif karena kebebasan yang mereka dapatkan dari orang tuanya. Meski begitu, ada juga kelebihan yang bisa didapatkan dari pola asuh permisif, yaitu anak memiliki harga diri dan keterampilan sosial yang baik.

2. Pola asuh otoritatif

Pola asuh ini disebut sebagai pola asuh anak paling ideal karena daya tanggap dan tuntutan sama-sama tinggi. Orang tua memiliki hubungan yang dekat dengan anak dan mendukung hal-hal positif yang mereka lakukan. Selain itu, orang tua cenderung memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan tersebut. Sebagai hasilnya, anak-anak tumbuh menjadi individu yang bahagia, cakap, percaya diri, dan bertanggung jawab. Tak heran, karena pola asuh ini memberi rasa aman dan nyaman bagi anak, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.

Manfaat lain yang juga bisa didapatkan dari pola asuh otoritatif adalah menghasilkan anak-anak yang dapat mengelola emosi negatifnya dengan lebih efektif, anak-anak tumbuh menjadi seseorang yang mandiri, memiliki harga diri yang lebih tinggi, serta cenderung memiliki prestasi akademik yang baik di sekolah.

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

3. Pola asuh otoriter

Pola asuh ini dinilai sebagai pola asuh yang tradisional karena kendali ada pada orang tua dan aturan diterapkan dengan tegas tanpa fleksibilitas. Anak harus patuh dan apa pun alasannya tidak boleh menentang, atau ia akan mendapatkan hukuman. Meski demikian, pola asuh anak ini memiliki daya tanggap yang rendah dan tuntutan yang tinggi. 

Tak heran jika anak-anaknya jarang mengambil inisiatif dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. Rasa ingin tahu dan spontanitas mereka juga rendah. Sayangnya, peraturan yang sangat ketat dan hukuman yang diberikan oleh orang tua dengan pola asuh otoriter justru bisa memengaruhi seorang anak untuk memberontak kepada figur otoritas saat tumbuh dewasa nanti.

National Library of Medicine menjelaskan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan pola pengasuhan otoriter dari orang tuanya cenderung tumbuh menjadi anak dengan perilaku yang baik, karena mereka tahu akan ada konsekuensi dari setiap perilaku yang mereka lakukan. Tak hanya itu saja, anak akan lebih mampu mematuhi instruksi yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. 

Sayangnya, pola pengasuhan yang satu ini juga dapat menghasilkan anak-anak dengan tingkat agresi yang tinggi karena memiliki kesulitan dalam mengelola emosinya akibat tidak mendapatkan bimbingan yang tepat dari orang tuanya.

4. Pola asuh abai

Pola asuh ini memiliki daya tanggap dan tuntutan yang rendah. Anak-anak bertanggung jawab atas dirinya sendiri karena orang tua benar-benar lepas tangan dalam mengasuh mereka. Orang tua jarang berkomunikasi dengan anaknya, juga tidak memberi perhatian dan panduan. Tipe pola asuh ini dinilai merupakan yang paling tidak ideal.

Meski anak-anak cenderung lebih tangguh dan mandiri dibanding anak-anak dari jenis pengasuhan lainnya, namun mereka mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk. Hal ini membuat anak-anak tumbuh menjadi individu yang punya penghargaan diri rendah, memiliki kontrol diri yang rendah, rentan menderita masalah mental, tidak bahagia, serta bermasalah secara akademis di sekolah.

Pola asuh otoritatif memang dinilai sebagai cara pola asuh anak yang baik, tapi tak ada salahnya juga jika Bunda membuat penyesuaian berdasarkan budaya dan lingkungan tempat tinggal. Penggabungan beberapa pola asuh pun sah-sah saja jika dinilai merupakan pilihan yang terbaik untuk situasi dan kondisi keluarga.

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa pemilihan gaya pengasuhan adalah hal yang sangat penting untuk dipikirkan secara matang. Sebab kesalahan pola asuh anak tak hanya dapat menyebabkan masalah kesehatan, kurangnya rasa percaya diri, sulit mengambil keputusan, memiliki prestasi yang kurang di sekolah, tetapi juga dapat menyebabkan trauma yang bisa mereka rasakan hingga dewasa. Bahkan bukan tak mungkin mereka akan menurunkan gaya pengasuhan yang sama kepada anaknya kelak.

Selain menerapkan pola asuh anak berdasarkan usia yang tepat, hal yang tak bisa Bunda abaikan adalah pemenuhan kebutuhan gizi Si Buah Hati. Asupan gizi yang seimbang dan variatif akan membantu Si Buah Hati mengalami tumbuh-kembang yang optimal. Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro kepada Si Buah Hati, dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.
  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis untuk dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. DANCOW UHT juga bisa jadi pilihan yang pas untuk menu bekal agar Si Buah Hati makin siap sekolah!

Image Article
pola asuh anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menjadi Orang Tua yang Baik untuk Anak

Published date

Membesarkan Si Buah Hati bukanlah perkara mudah. Namun di balik itu, melihat mereka tumbuh secara optimal tentu menjadi kepuasan tersendiri. Pada dasarnya, Bunda atau Ayah mungkin tidak selalu fasih akan hal-hal yang bisa diterapkan sebagai cara menjadi orang tua yang baik.

Sebab, pelajaran menjadi orang tua bukan sesuatu yang kita dapatkan dalam pendidikan formal maupun non-formal, melainkan terjadi secara natural. Melalui artikel ini, akan dijelaskan hal-hal seputar prinsip yang perlu diterapkan dan cara menjadi orang tua yang baik untuk anak, khususnya dalam masa pertumbuhannya. Berikut adalah hal-hal yang bisa Bunda terapkan.

Mengubah cara pandang dalam melihat masalah

Salah satu cara menjadi orang tua yang baik dimulai dari mengubah cara pandang dalam melihat suatu permasalahan. Bayangkan perilaku Si Buah Hati yang sewaktu-waktu bisa membuat Bunda kehilangan ketenangan. Setiap orang tua tentu memiliki pemicu yang berbeda. Misalnya, ketika Si Buah Hati mulai meninggikan suaranya di depan umum, menolak untuk makan, atau membantah perintah Bunda.

Sebelum mengeluarkan reaksi marah, Bunda perlu memikirkan terlebih dahulu, mengapa hal-hal tersebut mengganggu Bunda? Apakah perilaku ini tidak berterima saat Bunda dan Ayah masih kecil? Apa yang mungkin didapatkan oleh Si Buah Hati dari perilaku tersebut?

Melalui pemikiran tersebut, Bunda diharapkan lebih tenang saat menghadapi anak. Reaksi marah atau negatif dari orang tua akan terekam sebagai sinyal “perhatian” bagi Si Buah Hati. Jadi, bukan tidak mungkin mereka akan melanjutkan perilaku tersebut. Semakin tenang Bunda menghadapi permasalahan yang mengganggu, akan semakin cepat berakhir pula masalahnya.

Percaya pada kemampuan anak

Selain menjadi lebih tenang saat menyaksikan permasalahan yang ditimbulkan atau dialami Si Buah Hati, belajar percaya merupakan suatu cara menjadi orang tua yang baik yang perlu diasah. Dalam masa pertumbuhan anak, mereka akan mengalami perkembangan dalam “kesadaran diri”.

Dengan membangun kepercayaan dan memperbolehkan mereka bereksplorasi, Buah Hati Bunda tentu akan menyadari dengan sendirinya bahwa mereka adalah pribadi yang terpisah dari orang lain dan memiliki tanggung jawab sendiri, tanpa mengenyampingkan bahwa Bunda adalah tempat mereka merasa aman.

Jangan sampai, ketakutan Bunda dalam menyaksikan perkembangan Si Buah Hati mempengaruhi kepercayaan dirinya dalam melakukan hal-hal baru yang mungkin berguna untuk tumbuh kembangnya.

Baca Juga: Cara Menjadi Ibu yang Baik Versi Diri Sendiri

Menghabiskan waktu bersama anak

Fondasi dari pertumbuhan Si Buah Hati yang sehat adalah hubungan yang sehat pula antara orang tua dan anak. Jika hal ini terpenuhi, kesehatan emosional yang lebih baik akan terbangun dalam diri anak Bunda. Dari hubungan yang baik dapat meningkatkan empati dan kreativitas, meminimalisasi tingkat kecemasan, dan memicu kemampuan lebih baik dalam menghadapi kehidupannya.

Agenda kesibukan lain mungkin menjadi penghalang Bunda untuk menghabiskan waktu bersama Buah Hati, tapi Bunda bisa, lho, memulai dari hal-hal kecil. Misalnya, apabila Bunda bekerja, usahakan bangun pagi agar bisa sarapan bersama sebelum berangkat. Adakan sesi jalan-jalan setiap minggu, movie night, jalan sore, memasak bersama atau kegiatan sederhana lain yang bisa dijalankan bersama-sama.
 

Dengan menerapkan prinsip dan cara menjadi orang tua yang sabar dan baik di atas, Bunda akan mendukung perkembangan mental Si Buah Hati dengan baik dan membentuk #CintaBundaSempurna. Lalu, untuk melengkapinya agar optimal Bunda juga perlu memenuhi nutrisinya agar Si Buah Hati bisa tumbuh secara optimal. DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Dengan kandungan zat besi, zink, Vitamin A, C, & D, serta Vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega dan DHA (khusus varian Instant kemasan box), akan menjaga imunitas serta mendukung proses belajar buah hati. Selain membantu memenuhi asupan gizi, DANCOW FortiGro juga tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Kemasan UHT siap minum pun tersedia dalam berbagai rasa, yaitu rasa Cokelat, Stroberi dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun.

Image Article
Trik dan Cara Cara Menjadi Orang Tua yang Baik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Membangun Kedekatan dengan Anak yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Sejak Si Buah Hati masih bayi, Bunda perlu terus membangun kedekatan dengannya untuk membantu dia merasa aman dan nyaman. Berlanjut terus ke usia sekolah dan remaja, kedekatan Bunda dengan Si Buah Hati juga membantunya merasa percaya diri saat ia mulai menjadi individu yang independen. Bunda bisa menerapkan cara membangun kedekatan dengan anak yang sesuai usianya karena bentuk hubungan Bunda dan Si Buah Hati berbeda pada setiap kelompok usia.

Manfaat Kedekatan Anak dengan Orang Tua saat Usia Sekolah

Ketika Si Buah Hati menginjak usia sekolah, artinya ia sudah maju selangkah ke arah menjadi individu yang independen. Meski merasa sudah menjadi anak besar, tidak bisa dipungkiri bahwa ia masih butuh rasa sayang dan perhatian dari Bunda.

Di usia ini juga, dia mulai memiliki kesadaran akan diri dan tubuhnya sendiri. Dia sudah bisa mengeksplorasi lebih banyak perasaan serta emosi, seperti merasa malu dan kritis terhadap dirinya sendiri. Tak hanya itu, pada usia ini, Si Buah Hati juga sudah memiliki pendapatnya sendiri terhadap aktivitas yang ingin dilakukan, makanan kesukaan, hingga hobi dan cita-cita. Kemudian, karakteristik seksual pun juga mulai muncul menjelang masa puber. Dengan demikian, momen ini  juga akan semakin meningkatkan kesadaran akan tubuh Si Buah Hati.

Kedekatan dengan Bunda akan membantu Si Buah Hati menghadapi semua kebingungan yang ia rasakan, bisa tentang perubahan tubuh, pertemanan dan pergaulan sosial, serta pelajaran di sekolah. Mungkin ia tak lagi sering bercerita seperti sebelumnya, karena ia mungkin kesulitan untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya kepada Bunda. Namun kedekatannya dengan Bunda akan membuat ia merasa aman dan nyaman sampai akhirnya dapat berbagi perasaan dan pemikiran.

Baca Juga: 3 Trik Parenting Style Anak saat Belajar

Lima Tips Cara Membangun Kedekatan dengan Anak

Walau cara membangun kedekatan dengan anak pada dasarnya hampir sama untuk semua kelompok usia, tapi Bunda tak bisa pukul rata karena karakteristik dan tumbuh-kembang berdasarkan kelompok usianya cenderung berbeda. Karena itu, Bunda dan pasangan harus paham juga mengenai karakteristik kelompok usianya agar cara membangun kedekatan dengan anak bisa efektif.

Lima cara umum ini bisa dilakukan untuk membangun kedekatan dengan anak. Kelimanya bisa diselipkan dalam kegiatan sehari-hari sehingga kedekatan dengan Si Buah Hati bisa berlangsung mulus tanpa ia sadari.
 

Menjadi pendengar yang baik

Kunci dari komunikasi yang baik dengan Si Buah Hati adalah mendengarkan secara aktif, yang berarti fokus, melakukan kontak mata, tidak menyela saat ia berbicara, dan tidak menghakimi. Berikan senyuman atau rangkulan yang membesarkan hati sehingga ia merasa aman dan nyaman saat bercerita. Mengobrol bisa Bunda lakukan kapan saja, tapi jika ia butuh waktu one-on-one, maka luangkanlah waktu untuknya tanpa gangguan.

Berbagi cerita tentang hari Bunda

Saat makan malam bersama atau saat Bunda menemaninya di kamar sebelum tidur, Bunda bisa bergantian bercerita tentang kegiatan yang dijalani hari itu. Cara membangun kedekatan dengan anak bagi ibu bekerja ini efektif karena ia jadi paham apa saja yang Bunda lakukan saat bekerja dan merasa dihargai sebagai individu karena Bunda mau bercerita kepadanya.

Beri dukungan dan apresiasi

Saat Si Buah Hati ikut serta di acara seni sekolah, ikut bertanding bersama klub olahraganya, atau terlibat dalam proyek sebuah bidang yang menjadi hobinya, maka berilah dukungan agar ia bersemangat untuk melakukan yang terbaik. Apa pun hasilnya, tetap beri apresiasi dan penghargaan karena ia sudah mencoba dan semangati agar ia melakukan yang lebih baik untuk selanjutnya. 

Bersenang-senang bersama

Tips membangun kedekatan dengan anak meskipun bekerja adalah dengan quality time yang menyenangkan. Bentuk aktivitasnya bisa apa saja, mulai dari bermain board game, bermain bola di taman dekat rumah, sampai menonton film anak-anak di bioskop. Hal yang penting adalah Bunda dan Si Buah Hati bisa bersenang-senang bersama.

Libatkan dalam pekerjaan rumah tangga

Anak-anak sejatinya suka membantu jika orang terdekatnya minta tolong. Diberi tugas dan tanggung jawab oleh Bunda membuat ia merasa dihargai dan dapat membuatnya lebih percaya diri. Bunda bisa memberinya tugas yang simpel terlebih dahulu, misalnya membuat susu untuk seluruh keluarga sebelum sarapan sementara Bunda menyiapkan hidangan. Jangan lupa beri pujian setelah ia menyelesaikan tugasnya.
 

Membangun kedekatan dengan anak memang menantang seiring dengan bertambahnya usia, terutama setelah ia merasa sebagai anak yang dapat independen. Meski demikian, tentu tidak seutuhnya. Si Buah Hati tetap membutuhkan kedekatan dengan Bunda, dan merasakan #CintaBundaSempurna.

Selain hubungan erat dengan Bunda dan anggota keluarga lainnya, tak lengkap rasanya jika hari-hari Si Buah Hati tidak dilengkapi dengan gizi yang lengkap. Untuk itu, Bunda bisa memilih DANCOW FortiGro untuk susu yang menjadi pelengkap gizi Si Buah Hati dan seluruh anggota keluarga.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Dengan memahami dan menerapkan cara membangun kedekatan dengan anak, Bunda akan membantu tumbuh-kembang Si Buah Hati menjadi lebih optimal karena ia merasa aman, nyaman, dicintai, dan dihargai. Hubungan Bunda dengannya pun akan terus dekat sampai ia dewasa nanti.

Image Article
cara membangun kedekatan dengan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off