Fakta Seputar Susu untuk Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati memiliki tinggi badan yang berada di rentang normal menurut usianya, karena tinggi badan merupakan salah satu indikator ia mengalami pertumbuhan yang optimal. Tinggi badan memang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi bagi Si Buah Hati yang berada dalam masa pertumbuhan, tinggi badan juga bisa dipengaruhi oleh asupan yang bergizi, salah satunya susu untuk pertumbuhan tinggi badan. Dengan kandungan gizinya, susu pertumbuhan ini dapat membantu Si Buah Hati mencapai tinggi optimal untuk usianya.

Zat Gizi Pendukung Pertumbuhan Tinggi Badan dalam Susu

Pencarian terhadap makanan dan minuman yang mendukung pertumbuhan anak telah dilakukan sejak dahulu, dan berbagai studi telah menunjukkan bahwa konsumsi susu secara teratur setiap hari pada masa kanak-kanak dan pubertas dapat membantu anak mencapai tinggi badan yang optimal.

Studi tentang hubungan antara konsumsi susu dengan pertambahan tinggi badan telah dilakukan pada tahun 1928 menyebutkan bahwa anak-anak yang rutin minum susu memiliki tubuh 20 persen lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak minum susu. Selain itu, sebuah studi di Jepang pada tahun 1984 menunjukkan bahwa konsumsi susu untuk pertumbuhan tinggi badan di negara tersebut sejak tahun 1950-an telah membantu masyarakat mengalami percepatan pertumbuhan tinggi badan.

Hubungan antara konsumsi susu secara teratur dan pertambahan tinggi badan tak lepas dari kandungan berbagai zat gizi yang terdapat di dalam susu. Susu sapi merupakan salah satu sumber kalsium utama, ditambah lagi susu juga mengandung protein yang berkualitas dalam jumlah besar.  Kedua zat gizi ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan manusia, baik untuk pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Umumnya, susu untuk pertumbuhan tinggi badan yang dijual di pasaran juga difortifikasi vitamin D dalam jumlah besar untuk membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Susu sapi juga disebut memiliki kandungan hormon berupa Insulin-like growth factor 1 (IGF 1) yang, bersama human growth hormone, ikut berperan dalam pertumbuhan tulang dan jaringan otot di tubuh manusia. Kandungan IGF 1 ditemukan dalam jumlah besar dalam susu sapi. Karena hormon ini cenderung stabil, maka bisa bertahan terhadap paparan suhu yang tinggi dan kondisi lingkungan yang asam sehingga tidak rusak saat susu sapi diproses menjadi susu bubuk dan susu UHT.

Selain kalsium, protein, dan Vitamin D, di dalam susu sapi juga terdapat zat gizi lainnya yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, yaitu lemak, karbohidrat (dalam bentuk laktosa), vitamin berupa Vitamin A (fortifikasi), Vitamin C (fortifikasi), dan Vitamin B, serta mineral berupa zinc, fosfor, kalium, potasium, dan magnesium. Ini membuat susu sapi menjadi susu yang baik untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati.

Kalsium, Zat Gizi Penting dalam Susu Anak untuk Pertumbuhan Tinggi Badan

Masa anak-anak dan remaja merupakan masa yang tepat untuk membentuk tulang yang sehat dan kuat, serta tidak mudah keropos saat usia tua. Ini dimungkinkan jika Si Buah Hati mendapat asupan kalsium yang cukup. Anak usia 4–8 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, sedangkan anak dan remaja usia 9–18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.300 mg per hari.

Dalam satu cangkir (244 gram) susu sapi full cream terdapat kandungan kalsium sebesar 27 persen AKG, sedangkan dalam susu bubuk anak seperti DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan kalsium sebesar 25 persen AKG. Kalsium juga bisa didapatkan dari sumber selain susu sapi, yaitu produk turunan susu (dairy) seperti keju dan yogurt, sayuran berdaun hijau, ikan berlemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Membahas kalsium, Bunda jangan melupakan Vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dengan optimal oleh tubuh sehingga dapat digunakan untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang. Pastikan susu untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati difortifikasi Vitamin D sehingga menjadi paket yang komplet.

Baca Juga: Konsep Tumbuh Kembang Anak

Rekomendasi Asupan Susu untuk Si Buah Hati Berdasarkan Usia dan Kebutuhan Gizinya

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menjelaskan bahwa kebutuhan gizi anak usia sekolah (6–12   tahun) dapat dipenuhi dengan pemberian makan utama sebanyak tiga kali sehari dan disertai makanan selingan sehat. Tujuannya adalah untuk menghindari konsumsi makanan tidak sehat yang dapat menghambat proses tumbuh kembangnya. Pemberian makanan utama, yaitu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak seperti energi, protein, vitamin, mineral, dan juga serat.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan kalori anak-anak usia sekolah adalah sebesar 1850–2100 kkal, sesuai dengan usianya. Semakin bertambahnya usia dan aktivitas seorang anak, maka semakin besar pula kalori yang dibutuhkannya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, kebutuhan kalori anak sekolah juga bisa dilengkapi dengan pemberian susu untuk pertumbuhan tinggi badan yang mengandung protein, kalsium, vitamin, dan mineral penting lainnya. Khusus untuk anak usia sekolah, asupan susu yang dianjurkan adalah minimal 1 porsi (200 ml=50 kkal) setiap harinya.

Tips Memberikan Susu pada Si Buah Hati

Susu sebagai pelengkap makanan utama berperan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak usia sekolah. Hal ini karena kandungan nutrisi susu untuk menambah tumbuh tinggi badan anak seperti kalsium, protein, vitamin D, serta berbagai mineral penting lain di dalamnya berperan memperkuat tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh anak. Tak boleh sembarangan, berikut ini beberapa tips pemberian asupan susu pada Si Buah Hati agar tumbuh kembangnya berjalan optimal:

  1. Memahami kebutuhan kalori harian anak, termasuk memerhatikan takaran atau jumlah asupan susu yang direkomendasikan sesuai dengan usia Si Buah Hati.
  2. Sajikan susu sesuai dengan keinginan anak, misal dalam keadaan dingin atau hangat. Bisa juga menjadikannya dalam bentuk yang lain, seperti smoothies agar anak-anak lebih tertarik untuk minum susu.
  3. Menggunakan gelas atau sedotan dengan desain yang menarik.
  4. Menambahkan susu ke dalam makanan favorit anak, misal pancake atau waffle. Bunda juga bisa menyajikan susu dengan satu keeping biskuit favorit Si Buah Hati.
  5. Tetapkan waktu khusus untuk minum susu setiap harinya, namun pastikan tidak mengganggu makanan utamanya. Misalnya saat sarapan atau malam hari sebelum tidur.
  6. Berikan susu dengan rasa yang disukai oleh anak-anak.
  7. Libatkan Si Buah Hati untuk menentukan pilihan susu untuk anak tumbuh tinggi yang mereka sukai dan biarkan mereka membantu dalam menyiapkan susu setiap harinya.
  8. Bunda juga bisa memberikan contoh yang baik pada Si Buah Hati, misalnya mengonsumsi susu bersama-sama agar mereka tertarik untuk melakukannya juga. 

A table with numbers and letters

Description automatically generated

DANCOW FortiGro Membantu Pertumbuhan Tinggi Badan Si Buah Hati

Memastikan Si Buah Hati bisa memiliki tinggi badan yang optimal dengan memberikan asupan makanan bergizi seimbang dan susu untuk pertumbuhan tinggi badan anak merupakan wujud Cinta Bunda Sempurna. DANCOW FortiGro dapat menjadi pilihan Bunda untuk melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati yang ia butuhkan untuk pertumbuhannya, termasuk tinggi badan.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Jadikan DANCOW FortiGro sebagai susu untuk pertumbuhan tinggi badan Si Buah Hati untuk dikonsumsi sehari-hari bersama makanan kaya gizi lainnya.

Image Article
susu untuk pertumbuhan tinggi badan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu DANCOW FortiGro Full Cream: Susu Tinggi Protein dan Kalsium

Published date

Masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa yang paling tepat untuk mengoptimalkan pemberian zat gizi, karena ada beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang berhenti begitu memasuki usia dewasa. Karena itu, yuk, Bunda, manfaatkan usia Si Buah Hati yang masih berada di kelompok kanak-kanak tengah dengan memberikannya asupan makanan dengan gizi seimbang dan variatif sesuai kebutuhannya, termasuk susu tinggi protein dan kalsium.

Manfaat Susu Tinggi Protein dan Kalsium bagi Tumbuh-Kembang Anak

Susu sapi memiliki kandungan zat gizi yang bervariatif dan penting bagi tumbuh-kembang, karena itulah  susu direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin oleh anak-anak dan remaja. Berbagai studi dan penelitian ilmiah juga telah membuktikan bahwa zat gizi yang terkandung di dalam susu dapat mendukung pertumbuhan anak, terutama untuk mendapatkan tinggi badan yang berada di rentang normal sesuai dengan usia Si Buah Hati.

Susu sering disebut sebagai minuman sumber protein dan kalsium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan Si Buah Hati akan kedua zat gizi ini sehari-hari. Dalam satu cangkir susu cair full cream, terdapat kandungan protein sebesar 16 persen AKG (Angka kecukupan gizi) dan kalsium sebesar 27 persen AKG. Apa saja manfaat protein dan kalsium bagi tumbuh-kembang Si Buah Hati? Berikut penjelasannya: 

Protein

Merupakan makronutrien yang mempunyai peranan sangat penting bagi tubuh manusia. Zat gizi ini bekerja di level sel dan dibutuhkan untuk mendukung struktur, fungsi, dan pengaturan jaringan serta organ-organ tubuh. Bisa dikatakan bahwa setiap sel di tubuh manusia mengandung protein, karena itulah asupan protein dibutuhkan untuk membuat sel-sel tubuh baru dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

Fungsi lain dari protein adalah membentuk otot, mendukung fungsi sistem imun tubuh, dan menjadi “pembawa pesan” yang mengkoordinasikan sel-sel, jaringan, dan organ di seluruh tubuh. Protein juga dapat mengikat atom dan molekul-molekul kecil dan mengantarkan ke tempat yang dibutuhkan di tubuh.

Anak-anak, remaja, dan ibu hamil membutuhkan asupan protein yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anak usia 4–9 tahun membutuhkan asupan protein sebesar 19 gram per harinya, sementara anak usia 9-13 tahun membutuhkan 34 gram protein. Karena itu, perlu susu tinggi protein untuk anak lengkapi asupannya.

Kalsium

Susu tinggi protein untuk anak umumnya memiliki banyak kandungan mineral, dan kalsium merupakan salah satunya. Kalsium dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan menjaga kondisi tulang agar tetap sehat dan kuat. Sekitar 99 persen dari kalsium yang terdapat di dalam tubuh ada di tulang dan gigi. Kalsium yang tersisa digunakan untuk membantu pergerakan otot, membantu mengkomunikasikan pesan dari otak ke seluruh tubuh, dan mendukung fungsi sistem kardiovaskular. Kalsium juga disebut dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Anak-anak usia 4–8 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari, sedangkan anak dan remaja usia 9–18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.300 mg per hari. Bersamaan dengan asupan kalsium, sertakan juga Vitamin D karena vitamin ini penting untuk membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW FortiGro Instant untuk Anak

DANCOW FortiGro Full Cream, Susu Anak yang Tinggi Kalsium dan Protein

Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, DANCOW menghadirkan DANCOW FortiGro. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizi Si Buah Hati berbeda dibandingkan kelompok usia sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung beragam zat gizi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Salah satu varian dari DANCOW FortiGro adalah DANCOW FortiGro Full Cream. Susu dengan kalsium dan protein tinggi ini juga memiliki persentase kandungan lemak yang besarnya sama seperti pada susu biasa, tidak dikurangi seperti susu low-fat dan susu skim. Ini membuat DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi sehingga cocok untuk dijadikan susu pertumbuhan anak.

Jika Bunda sedang mempertimbangkan cara memilih susu tinggi protein dan kalsium untuk anak, dan  DANCOW FortiGro Full Cream menjadi salah satu pilihannya, maka penjelasan berbagai kelebihan susu bubuk ini dapat  membantu Bunda untuk membuat keputusan.

Susu tinggi protein dan tinggi kalsium

Kedua zat gizi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati, terutama untuk pertumbuhan tinggi badannya. Di dalam satu sajian (27 gram) susu bubuk DANCOW FortiGro Full Cream terdapat kandungan protein dan kalsium yang tinggi, yaitu protein sebesar 10 persen AKG dan kalsium sebesar 25 persen AKG.

Gizi yang lengkap dan bervariasi

DANCOW FortiGro Full Cream mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral)  yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang Si Buah Hati. Kandungan zat gizi berupa zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D bermanfaat untuk mendukung fungsi sistem imun tubuh, sedangkan kandungan Vitamin B1, B2, B3, B6, dan Omega-6 dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Tanpa kandungan sukrosa

Banyak yang tidak menyadari bahwa di dalam susu sebenarnya sudah terkandung gula susu alami (laktosa) yang merupakan salah satu sumber karbohidrat dan kemudian diubah menjadi energi. Karena itu, susu tidak lagi membutuhkan gula tambahan (sukrosa). Si Buah Hati yang terlalu banyak mendapat asupan gula memiliki potensi untuk mengalami kegemukan dan obesitas, menderita diabetes, tekanan darah tinggi, serta mengalami penuaan dini.

Sumber gizi untuk seluruh keluarga

Dengan kandungan gizinya yang kaya dan variatif, DANCOW FortiGro Full Cream dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi seluruh anggota keluarga. Bunda dapat memberikan variasi dengan menyajikan susu DANCOW FortiGro varian lain, yaitu Instant dan Cokelat. DANCOW FortiGro juga hadir dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Bunda juga bisa berpartisipasi mengumpulkan poin dan dapatkan hadiah menarik di Parenting Rewards.

Dengan semangat #CintaBundaSempurna untuk Si Buah Hati dan keluarga, Bunda tidak akan salah memilih DANCOW FortiGro Full Cream sebagai susu tinggi protein untuk anak dan juga kaya kalsium.

Image Article
dancow fortigro full cream
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlukah Susu Penambah Berat Badan Anak? Simak di Sini!

Published date

Berat badan Si Buah Hati yang bertambah sesuai dengan rentang normal pada usianya merupakan salah satu indikator bahwa pertumbuhannya berlangsung dengan optimal. Saat berat badannya tidak naik dengan memadai sesuai usianya, maka Si Buah Hati disebut mengalami gagal tumbuh (failure to thrive). Salah satu cara yang banyak disarankan untuk menambah berat badannya dengan cepat adalah mengonsumsi susu anak penambah berat badan. Apakah hal ini diperlukan dan membawa hasil sesuai harapan? Yuk, Bunda, pahami informasinya agar tidak salah paham.

Apa Penyebab Si Buah Hati Gagal Tumbuh?

Saat Si Buah Hati memiliki berat badan yang rendah, disebut secara klinis sebagai gagal tumbuh, maka berat badannya berada di bawah rentang standar deviasi. Standar deviasi yang dimaksud adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana data tersebar di sekitar nilai rata-rata. 

Anak yang secara klinis disebut sebagai gagal tumbuh memiliki nilai -3 SD (standar deviasi) sampai <-2 SD di tabel berat badan menurut umur dari data rekomendasi pertumbuhan anak WHO, sedangkan berat badan yang sangat rendah berada di <-3 SD. Si Buah Hati juga akan dianggap kurus jika skor Indeks Massa Tubuh (IMT) berada di rentang -3 SD sampai <-2 SD di tabel standar IMT menurut umur.

Sebagai gambaran, berikut adalah tabel batas ambang indeks massa tubuh (IMT) menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

Kurus

Kekurangan berat badan tingkat berat

< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan

17,0 - 18,4

Normal

 

 

 

18,5 - 25,0

Gemuk

Kelebihan berat badan tingkat ringan

25,1 - 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat

> 27,0

 

Contohnya, bila seorang anak memiliki berat badan 40 kg dengan tinggi 1,40 m (140 cm), perhitungan indeks massa tubuhnya adalah:

  • Kalikan tinggi badan anak dalam satuan meter yang dikuadratkan → 1,40 x 1,40 = 1,96
  • Selanjutnya, bagi angka berat badan anak dengan hasil kuadrat tinggi badan → 40 : 1,96 = 20,4
  • Hasil nilai IMT adalah 20,4 → dengan demikian, berat badan anak termasuk dalam angka normal dalam perhitungan indeks massa tubuh.

Penyebab Si Buah Hati gagal tumbuh dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kurangnya asupan makanan, meningkatnya pengeluaran, dan meningkatnya kebutuhan kalori. Penyebabnya juga bisa bersifat organik dan anorganik. Penyebab organik misalnya, adanya kelainan yang membuat ia kesulitan untuk menelan. Sedangkan penyebab anorganik misalnya pemberian makanan yang jumlah kalorinya tidak mencukupi kebutuhannya.

Ada beberapa kondisi yang membuat anak mengalami gagal tumbuh dan berat badannya rendah yang termasuk dalam tiga kategori di atas, di antaranya adalah:

  1. Asupan kalori yang tidak mencukupi. Sekitar 90 persen kejadian anak yang gagal tumbuh disebabkan oleh kondisi ini. Asupan kalori yang kurang bisa terjadi karena orang tua atau pengasuh tidak mempertimbangkan umur, jenis kelamin, ukuran, aktivitas, dan kondisi medis anak saat memberinya makanan.
  2. Anak makan terlalu sedikit. Anak yang picky eater atau mempunyai masalah kesehatan yang membuatnya sulit untuk menelan makanan (misalnya sumbing di langit-langit mulut) cenderung makan dalam jumlah terlalu sedikit. Penderita autis yang sangat memilih tekstur dan rasa makanan juga berpotensi untuk makan terlalu sedikit. Ada pula keluarga yang pendapatannya sangat rendah sehingga orang tua tidak sanggup untuk menyediakan makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan anak.
  3. Masalah di saluran pencernaan. Penyakit Celiac dan fibrosis kistik dapat membuat tubuh anak tidak dapat menyerap gizi yang terkandung di dalam makanan sehingga berat badannya sulit untuk bertambah. Sedangkan penyakit dan masalah lain seperti penyakit Crohn, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dan penyakit hati kronis membuat anak malas untuk makan atau malah memuntahkan makanan yang sudah dimakan.
  4. Kebutuhan kalori yang tinggi. Beberapa gangguan kesehatan membuat anak membutuhkan asupan kalori yang lebih besar dibanding anak-anak seusianya, misalnya kelenjar tiroid yang terlalu aktif dan penyakit jantung bawaan. Kedua penyakit ini mempercepat metabolisme tubuh sehingga anak butuh kalori ekstra untuk memenuhi kebutuhannya.

Mengatasi Si Buah Hati yang Gagal Tumbuh

Jika Si Buah Hati terdiagnosis oleh dokter anak mengalami gagal tumbuh, maka cara yang dilakukan untuk mengatasinya adalah menambah asupan kalori agar berat badannya dapat naik. Jika penyebabnya berkaitan dengan kesehatan, maka kemungkinan besar dokter anak akan melibatkan dokter spesialis lainnya untuk pengobatan gangguan kesehatan tersebut sehingga Si Buah Hati bisa makan dan berat badannya naik.

Mengatasi gagal tumbuh umumnya dapat dilakukan di rumah. Dokter anak dan ahli gizi akan memberi panduan mengenai asupan makanan yang dapat menambah berat badan Si Buah Hati, termasuk susu anak penambah berat badan, dan strategi pemberiannya. Bunda juga harus memeriksakan Si Buah Hati secara berkala ke dokter anak untuk mengetahui hasilnya.

Penambahan berat badan harus dilakukan secara sehat. Misalnya saja dengan membagi asupan makanan utama menjadi 4-5 porsi yang lebih kecil dalam sehari dan tidak memaksakan Si Buah Hati untuk makan tiga kali sekali dalam porsi yang besar. Sebagai tambahan, bisa juga disertakan camilan dua kali dalam sehari. Jenis makanan yang disarankan adalah yang padat gizi, terutama yang memiliki kalori tinggi.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang disarankan untuk menambah berat badan Si Buah Hati di antaranya adalah:

  1. Susu full cream. Kandungan lemak susu yang lebih tinggi membuatnya memiliki kalori yang tinggi, sehingga cocok untuk menambah berat badan. Pilih susu penambah berat badan anak yang ia sukai. Tak hanya diminum langsung, susu juga bisa dijadikan sebagai bahan dari makanan utama yang Bunda sajikan, misalnya sereal dan susu pada pagi hari, atau salad buah yang diberikan susu di sausnya.
  2. Produk turunan susu (dairy). Keju dan yoghurt bisa menjadi produk turunan susu untuk penambah berat badan anak, terutama jika yang dibuat dari susu full cream.
  3. Berbagai bentuk mentega kacang, bisa berupa kacang tanah, almon, dan kacang mete.
  4. Buah-buahan tinggi lemak, seperti alpukat dan kelapa.
  5. Berbagai variasi hidangan telur.

Baca Juga: Perlukah DANCOW FORTIGRO untuk Menambah Berat Badan?

Tips menambah berat badan pada anak

Untuk membantu Si Buah Hati mencapai berat badan yang ideal, simak beberapa tips menambah berat badan anak seperti berikut ini.

  1. Memberikan makanan dan camilan anak sesering mungkin, yaitu makan tiga kali sehari dan camilan sebanyak dua sampai tiga kali setiap harinya. 
  2. Berikan jarak 1-2 jam antara waktu makan dan pemberian camilan atau minuman. Usahakan setidaknya dua dari makanannya harus mengandung sumber protein, misalnya daging, ikan, telur, keju, kacang-kacangan, kacang-kacangan atau lentil.
  3. Cobalah untuk meningkatkan lemak dan karbohidrat (pati dan gula) dalam makanan untuk membantu meningkatkan berat badan lebih optimal.
  4. Mencoba menambah porsi makan Si Buah Hati, terutama untuk makanan bertepung seperti roti, nasi, pasta, dan kentang.
  5. Menambahkan sumber kalori seperti butter atau mentegakeju, dan selai kacang dalam makanan harian Si Buah Hati.
  6. Terapkan pola makan yang bervariasi untuk memastikan Si Buah Hati mendapatkan semua kebutuhan gizinya, mulai dari protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kuat dan sehat.
  7. Usahakan untuk terus memberikan setidaknya dua gelas susu sesuai dengan takaran penyajian setiap hari untuk mendapatkan kalsium yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan mendukung pertumbuhan tulang yang kuat.

DANCOW FortiGro Full Cream adalah susu bubuk full cream yang tinggi Protein Susu dan juga sumber Kalsium, juga mengandung perpaduan Zat Besi, Zink, Vitamin A, C, dan D, yang berperan penting untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga.

Protein sebagai salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya Protein Susu yang lebih mudah diserap oleh tubuh, sehingga baik untuk dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat sesuai bertambahnya umur anak. Dilengkapi juga dengan Kalsium dan Vitamin D yang membantu proses pembentukan dan mempertahankan kepadatan sel-sel tubuh khususnya tulang dan gigi. 

Vitamin C dan Zink sebagai zat gizi yang berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh, jika dipenuhi dengan cukup dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. 

Cara menyajikan susu untuk menambah berat badan anak

Berikut ini cara penyajian yang bisa Bunda praktikkan ketika menyajikan susu untuk Si Buah Hati di rumah:

  1. Panaskan air matang hingga 70 derajat Celsius dan diamkan selama 10 menit
  2. Tuang air matangnya ke dalam gelas sebanyak 190 ml. 
  3. Lalu tambahkan susu bubuk sebanyak tiga sendok makan atau sesuai takaran yang tertera pada kemasan susu yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya.
  4. Setelah itu, aduk hingga susu bubuk larut. Susu untuk menambah berat badan anak siap disajikan.
  5. Bujuk Si Buah Hati untuk segera menghabiskan susu, paling lama dalam jangka waktu satu jam setelah dibuat. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan hal ini, karena dikhawatirkan susu akan terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat membuat Si Buah Hati sakit.
  6. Jika susu yang sudah dibuat tidak akan segera diberikan setelah dibuat, segera dinginkan dan simpan dalam wadah tertutup. Masukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius. Gunakan susu yang disimpan tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam.

Selamat mencoba ya, Bunda!

Image Article
Perlukah Susu Anak Penambah Berat Badan? Simak di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Membuat Anak Percaya Diri. Yuk, Simak!

Published date

Rasa percaya diri merupakan bagian dari penghargaan diri (self-esteem) yang sehat sehingga seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Ini merupakan kunci untuk kehidupan yang sukses dan lebih baik. Agar si Buah Hati bisa menjadi individu dewasa yang percaya diri, Bunda bisa mengasahnya sejak usianya masih kanak-kanak, bahkan sejak dini. Cara membuat anak percaya diri sejak dini dimulai dari keluarga dan penerapan pola asuh yang tepat oleh orang tua sehingga ia menjalani tumbuh-kembang yang optimal.

Ciri Anak yang Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri

Anak yang memiliki kepercayaan diri yang sehat merupakan salah satu perwujudan dari tumbuh kembang anak yang berlangsung optimal. Saat si Buah Hati memiliki rasa percaya diri, maka ia berani untuk mencoba hal-hal baru dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Saat ia melakukan kesalahan atau tidak berhasil, mungkin ia akan merasa kecewa, tapi ia bisa mengatasinya dan terus mencoba agar bisa berhasil. Saat si Buah Hati memiliki kepercayaan dan penghargaan diri yang sehat, maka ia akan menjadi lebih baik di rumah, sekolah, dan lingkungan.

Hal ini, tentu saja, berbanding terbalik dengan anak yang tidak percaya diri dan memiliki penghargaan diri yang rendah. Anak-anak ini biasanya tidak yakin dengan dirinya sendiri, sehingga mudah menyerah atau bahkan sama sekali tidak mau mencoba. Saat gagal atau menghadapi rintangan, mereka akan cenderung sulit mengatasinya. Mereka menganggap diri mereka tidak berharga bagi orang lain sehingga tidak diterima dalam kelompok.

Anak yang tidak percaya diri akan tumbuh menjadi individu yang sangat kritis dan terlalu keras kepada dirinya sendiri. Mereka cenderung minder karena merasa tidak sebaik orang lain, dan selalu meragukan kemampuan diri. Mereka juga menjadi pesimis dalam memandang kehidupan.

Hubungan yang hangat dan penuh cinta dengan orang tua, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak. Kondisi ini membuatnya merasa dicintai, dihargai, dan didukung, sehingga ia memiliki pikiran-pikiran yang positif tentang dirinya. Sebaliknya, pengasuhan yang dilakukan dengan rasa percaya diri yang rendah, sering dibandingkan dengan anak lain, ditambah dengan tekanan yang didapatkan baik dari orang tua maupun lingkungan sekitar, akan berdampak buruk bagi penghargaan diri anak, termasuk kepercayaan dirinya.

Baca Juga: Susu yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar DANCOW Anak 4 Tahun

Cara Membuat Anak Percaya Diri

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin memastikan agar si Buah Hati selalu mendapatkan yang terbaik dan segala sesuatu dalam hidupnya berjalan dengan ideal. Walau bermaksud baik, tapi hal ini malah berpotensi menjadi bumerang karena keinginan Bunda untuk terus memantau dan mengontrol segala sesuatu dalam kehidupan si Buah Hati dapat membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Ini disebabkan ia merasa seperti tidak dipercaya untuk melakukan apa-apa sendiri, sehingga menganggap kalau dirinya memang tidak mampu dan tidak berharga.

Jika pola asuh helikopter ini harus dihindari, maka lima cara berikut harus Bunda terapkan sebagai cara membuat anak menjadi percaya diri:

Jadilah panutan yang baik bagi si Buah Hati

Tentu saja tak berarti Bunda harus menjadi sempurna. Bunda bisa memberi contoh dengan berusaha melakukan yang terbaik dalam mengerjakan sesuatu, bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan sekalipun. Saat menghadapi tantangan, bukannya berkeluh kesah terus-menerus, tapi Bunda mencari solusi agar tantangan tersebut dapat diatasi. Inilah yang akan ditiru si Buah Hati dari Bunda.

Dorong si Buah Hati untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru

Mencoba hal-hal baru di luar hal-hal yang sudah ia kuasai dapat menjadi cara membuat anak percaya diri dan berani. Beri ia dukungan dan semangat agar ia termotivasi melakukan sesuatu yang belum ia kuasai dan memberikan yang terbaik saat mencoba. Hal sesimpel belajar naik sepeda atau mencoba berpakaian sendiri akan membuatnya merasa percaya diri saat berhasil melakukannya.

Berikan si Buah Hati tugas-tugas sesuai usianya

Cara membuat anak berani dan percaya diri lainnya adalah dengan melibatkannya dalam urusan rumah tangga dan memberikannya tugas untuk diselesaikan. Ini membuatnya merasa dipercaya dan dianggap sehingga ia akan berusaha dengan baik untuk menyelesaikan tugasnya. Jangan lupa, berikan pujian saat ia menyelesaikan tugasnya dengan baik serta untuk usaha yang ia lakukan.

Fokus pada usaha, bukan hasil

Saat si Buah Hati tidak menyerah ketika menemui kesulitan, atau ia tetap berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik walau sudah lewat waktunya, maka Bunda bisa memberikan ia pujian yang sesuai. Pujilah semangat tidak menyerahnya, serta cara ia melakukan tugas yang semakin lama menjadi semakin baik.

Biarkan ia melakukan kesalahan

Bunda mungkin takut bahwa kesalahan akan menurunkan semangat dan rasa percaya diri si Buah Hati. Namun Bunda tak perlu khawatir karena kesalahan bahkan kegagalan juga perlu dialami si Buah Hati. Hindari langsung mengambil alih dan memperbaiki segala sesuatu. Sebaiknya Bunda biarkan ia mencoba sendiri untuk memperbaiki kesalahan sehingga ia dapat belajar untuk menjadi lebih baik.

Dasar utama untuk membangun rasa percaya diri si Buah Hati adalah cinta Bunda yang tak bersyarat dan tak terbatas. Karena itu, jangan segan untuk menunjukkan ke si Buah Hati bahwa Bunda mencintainya, apa pun yang terjadi. Tunjukkan juga cinta Bunda dengan cara memastikan ia mendapat asupan gizi yang seimbang dan berkualitas untuk sehari-harinya. Salah satunya adalah dengan memberikannya DANCOW 5+ Imunutri untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi.

DANCOW 5+ Imunutri merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung daya tahan tubuh anak Indonesia usia 5-6 tahun agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 5+ Imunutri mengandung tinggi Vitamin B6, B12, Biotin, Vitamin D, dan kalsium untuk bantu dukung tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6 untuk mendukung perkembangan kognitifnya, juga tinggi Vitamin C, Vitamin E, dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus untuk bantu mendukung fungsi sistem imunnya.

Yuk Bunda, terapkan cara-cara membuat anak percaya diri di atas agar si Buah Hati dapat menjadi anak yang percaya diri dan punya penghargaan yang sehat terhadap dirinya sendiri.

Image Article
5 Cara Membuat Anak Percaya Diri. Yuk, Simak!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel

Pentingnya Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini

Published date

Saat si Buah Hati memasuki usia toddler dan prasekolah, ada begitu banyak hal menarik yang dapat ia pelajari, salah satunya adalah mengenal warna. Walaupun saat bayi ia hanya tertarik pada warna-warna primer, tapi saat usianya bertambah, ada banyak warna yang bisa akan menarik perhatiannya. Belajar mengenal warna pada anak usia dini sering dikaitkan dengan perkembangan kognitifnya. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan si Buah Hati dengan mengenal warna?

Manfaat Mengenal Warna pada Anak Usia Dini

Saat si Buah Hati sudah memasuki usia toddler, Anda sudah bisa memaparkannya dengan berbagai warna karena ia akan mulai belajar membedakan warna saat usia 18 bulan. Dengan ada begitu banyaknya warna, perlu Bunda pahami bahwa kemampuan mengenal warna pada anak usia dini akan butuh waktu untuk berkembang. Ada anak yang belajar lebih cepat dan ada yang lebih lambat, sehingga kemungkinan akan berlangsung sampai ia masuk usia prasekolah dan belajar di TK.

Mengapa Bunda sudah didorong untuk mengajarkan si Buah Hati untuk mengenal warna pada anak usia dini? Karena dapat memberi manfaat-manfaat berikut ini:

  • Mengenal warna menjadi fondasi untuk belajar matematika. Saat ia dapat mengelompokkan benda-benda berdasarkan warna, maka ia belajar untuk berpikir logis. Selain itu, saat belajar mengenali warna, ia juga belajar mengenali pola. Hal ini merupakan dasar-dasar yang baik untuk mempelajari matematika.
  • Nama-nama warna tergolong kata-kata yang dipelajari si Buah Hati paling awal karena menggunakan warna menjadi cara paling mudah dalam mendeskripsikan sesuatu. Karena itu, belajar membedakan warna dan nama-namanya dapat membantu memperkaya kosakatanya.
  • Belajar mengenal warna pada anak usia dini membuat ia lebih cepat memahami makna yang terkandung di sebuah warna jika dihubungkan ke sebuah benda atau kondisi. Misalnya, warna merah di lampu lalu lintas berarti berhenti, sedangkan jika melihat air berwarna cokelat berarti air yang kotor.

Baca Juga: Tahapan Tumbuh Kembang dan Pentingnya Masa Usia Toddler

Manfaat Warna bagi Tumbuh-Kembang si Buah Hati

Tak hanya eksplorasi warna untuk anak yang memberi banyak manfaat, tapi warna sendiri ternyata juga berperan dalam proses tumbuh-kembangnya. Para ahli perkembangan anak menilai bahwa warna dapat memberi pengaruh kepada perilaku dan emosinya. Sebuah penelitian menunjukkan hasil kalau anak laki-laki akan berperilaku baik saat beraktivitas di ruangan dengan warna-warna cerah, sementara anak perempuan akan bersikap manis dan baik di ruangan yang dindingnya memiliki warna-warna lembut.

Jika dikaitkan dengan emosi, maka anak prasekolah dipercaya dapat mengasosiasikan sebuah warna dengan emosi. Hasil sebuah penelitian yang diadakan kepada anak-anak berusia tiga tahun menyebutkan bahwa mereka mencocokkan warna kuning dengan gambar orang yang sedang tersenyum dan mencocokkan warna biru dengan gambar orang yang sedang bersedih. Ini bisa Bunda manfaatkan untuk mengubah mood dan emosinya dengan pilihan warna yang tepat di pakaian atau mainannya.

Warna juga dapat membantu perkembangan kognitif si Buah Hati, yang mencakup melihat, memperhatikan, mengingat, memikirkan, dan mengerti tentang sesuatu yang ia pelajari. Warna yang tepat akan membantu meningkatkan perhatiannya saat ia sedang belajar. Warna merah, oranye, dan kuning disebut sebagai warna yang paling pas untuk membantu meningkatkan perhatiannya kepada pelajaran dan menstimulasinya untuk aktif belajar. Sedangkan warna biru dipercaya dapat membantu si Buah Hati mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajarinya.

Mengajarkan si Buah Hati untuk Mengenal Warna

Cara termudah untuk mengenal warna pada anak usia dini adalah dengan menggunakan benda-benda yang ditemuinya sehari-hari dan tentu saja dengan bermain. Beberapa tip berikut bisa Bunda terapkan dalam mengajarkan ia mengenal warna:

  • Mulailah dari warna-warna primer terlebih dahulu, yaitu merah, biru, dan kuning, karena warna-warna inilah yang paling menarik perhatian si Buah Hati usia toddler.  Ajarkan juga tentang warna hitam dan putih. Fokus terlebih dahulu kepada warna-warna ini baru ajarkan warna sekunder dan tersier.
  • Hindari memaksa si Buah Hati belajar beberapa warna sekaligus, cukup ajarkan ia mengenal satu warna dalam seminggu. Pastikan ia sudah paham tentang warna tersebut baru Bunda ajarkan warna yang lain.
  • Gunakan perlengkapan pembantu. Mengajarkan mengenal warna pada anak usia dini menggunakan benda-benda yang ada di rumah dan lingkungan sekitar bisa dilakukan pada toddler, sedangkan untuk si Buah Hati usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan perlengkapan seperti buku mewarnai, flash card, atau mainan sensori berwarna.
  • Selipkan belajar tentang warna di aktivitas sehari-hari. Misalnya, pilih baju warna biru untuk dipakai hari ini, menyebutkan warna-warna aneka buah yang ada di wadah di atas meja, atau menunjuk bunga warna merah yang tumbuh di taman.

Bantu proses belajar si Buah Hati dalam mengenal warna dengan memastikan ia mendapat asupan gizi yang lengkap dan seimbang sehari-hari. Untuk itu, jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan gizinya dengan memberikan susu DANCOW 1+ Imunutri.

Susu bubuk ini diformulasikan untuk mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, minyak ikan (DHA), zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Mengetahui pentingnya mengenal warna pada anak usia dini dan manfaat warna bagi tumbuh-kembang si Buah Hati akan membantu Bunda mengajarkan mengenal warna dengan cara yang tepat dan efektif.

Image Article
mengenal warna pada anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menjadi Single Mom yang Sukses untuk Tumbuh Kembang Anak

Published date

Ketika situasi dan kondisi membuat Bunda menjadi single mom, wajar jika kemudian muncul rasa khawatir, apakah Bunda bisa menjadi single mom yang baik dan sukses mengasuh Si Buah Hati? Dengan strategi yang tepat dan modal kuat #CintaBundaSempurna untuknya, Bunda bisa menjadi single mom yang sukses mengasuh Si Buah Hati agar tumbuh-kembangnya optimal.

Tantangan Menjadi Single Mom

Saat menjadi seorang single mom, tak terhindari Bunda akan memiliki berbagai tantangan besar, baik dari dalam maupun luar. Kalau dibayangkan, mungkin Bunda tak akan sanggup menjalani tantangan menjadi Ibu tunggal. Namun tentu saja, semua orang diberkati dengan kekuatan dan ketangguhan dalam menghadapi masalah hidup. Karena itu, walaupun terasa sangat berat, Bunda pasti akan bisa menjalaninya.

Berbagai tantangan yang umum dihadapi oleh seorang single mom di antaranya adalah:

Meragukan kemampuan diri

Karena mengasuh Si Buah Hati seorang diri, maka rasa ragu apakah Bunda sudah menjadi ibu yang baik, atau apakah pola asuh yang Bunda terapkan sudah tepat, pasti akan hadir. Jika memiliki pasangan, ada orang lain yang bisa memberi penilaian dan masukan. Kalau sendirian, siapa yang akan melakukannya untuk Bunda?

Mengambil keputusan sendirian

Memutuskan sesuatu sendirian, apalagi jika berkaitan dengan Si Buah Hati, bisa menjadi sesuatu yang membingungkan karena khawatir membuat keputusan yang salah. Walau mungkin mendapat masukan dari orang-orang terdekat, tapi mengambil keputusan sendiri tanpa berbagi dengan pasangan tetap saja terasa berat.

Kesepian saat Menjadi Orang Tua Tunggal

Memang, kehadiran pasangan tak menjamin Bunda tak merasa kesepian. Namun jika penyebab Bunda menjadi single mom adalah kematian pasangan, maka wajar jika Bunda merasa sangat kehilangan dan kesepian. Selain itu, rasa sepi juga bisa muncul saat si Buah sedang menghabiskan waktu bersama Ayahnya.

Kekhawatiran soal keuangan

Masalah keuangan memang bisa menjadi penyebab kecemasan dan kekhawatiran bagi single mom karena pemasukan yang berkurang. Ini bisa membuat menutupi pengeluaran untuk kebutuhan primer orang tua tunggal saja kadang sudah terasa berat, belum lagi untuk mengisi tabungan.

Stigma negatif di masyarakat

Jika Bunda memutuskan bercerai dengan pasangan sehingga menjadi single mom, tantangan yang Bunda hadapi bertambah dengan adanya stigma yang negatif di masyarakat karena dianggap gagal membina rumah tangga. Padahal, kebanyakan orang tidak tahu penyebabnya tapi sudah memberi penilaian dan penghakiman.

Baca Juga: Cara Menjadi Ibu yang Baik Versi Diri Sendiri

Cara Menjadi Single Mom yang Sukses

Melihat tantangan-tantangan ini, rasanya sangat sulit untuk menjadi single mom yang bahagia dan sukses. Jangan putus asa dulu, Bunda, coba terapkan kiat-kiat cara menjadi single mom yang baik berikut ini:

Yakin pada diri-sendiri

Bunda mungkin merasa kurang sebagai seorang single mom, padahal sebenarnya Bunda telah memenuhi kriteria seorang ibu yang baik, terlepas dari status single atau tidak. Cobalah Bunda kilas balik dan melihat perjalanan selama menjadi single mom; Bunda akan melihat betapa kuat dan tahan bantingnya Bunda menghadapi segala tantangan yang ada. Karena itu, Bunda harus yakin dan bangga pada diri-sendiri.

Mengatur waktu sebaik mungkin

Mengasuh Si Buah Hati, mengurus rumah, bekerja, acara keluarga, dan lainnya, bisa membuat Bunda kewalahan. Karena itu, mengatur waktu dengan membuat jadwal aktivitas setiap hari akan sangat membantu. Jika memungkinkan, libatkan juga Ayahnya untuk mengasuh Si Buah Hati, misalnya dengan mengantarkannya untuk mengikuti kelas renang pada akhir pekan atau menemaninya mencari buku yang dibutuhkan untuk belajar.

Membangun support system

Berbagai penilaian negatif dari orang lain bukanlah sesuatu yang bisa Bunda kontrol saat menjadi single mom, jadi memikirkannya hanya akan membuat sedih dan stres berkepanjangan. Akan lebih baik jika Bunda fokus membangun jaringan berisi orang-orang yang paham dan suportif terhadap Bunda, bisa terdiri dari keluarga, sahabat, teman-teman dekat, tetangga dekat, dan anggota komunitas. Akuilah jika Bunda butuh bantuan mengurus Si Buah Hati, dan terimalah bantuan saat mereka melihat Bunda kewalahan.

Tetap merawat diri

Wajar jika single mom banyak menghabiskan waktu untuk mengurus rumah dan Si Buah Hati. Jangan lupakan untuk mengurus diri sendiri ya, Bunda. Secara rutin, lakukan berbagai aktivitas yang dapat memicu kebahagiaan dan kebaikan bagi diri, misalnya berolahraga, merawat tubuh, melakukan hobi, menjadi relawan, atau berkumpul bersama teman-teman dekat. Jika Bunda bahagia menjadi single mom, maka kebahagiaan ini akan menular ke Si Buah Hati.

Buatlah prioritas

Jika kondisi keuangan Bunda tak sebaik saat masih menikah, maka Bunda harus menyusun skala prioritas. Dengan demikian, Bunda tahu uang yang terbatas ini harus disalurkan untuk kebutuhan yang mana.  Bunda juga sebaiknya melakukan penyesuaikan. Jika sebelumnya terbiasa berbelanja pangan impor, maka Bunda bisa memilih pangan lokal tapi berkualitas baik. Jika sebelumnya rutin liburan ke luar negeri, maka kali ini liburan ke kota terdekat sudah cukup.

 

Untuk urusan pemenuhan gizi Si Buah Hati sehari-hari, Bunda tak perlu risau karena ada DANCOW FortiGro yang bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati untuk tumbuh-kembangnya karena DANCOW selalu membantu hadirkan #CintaBundaSempurna.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Menjadi single mom yang sukses memang tak mudah, tapi tak berarti mustahil. Yuk, tetap semangat dan berusaha keras, Bunda!

Image Article
Menjadi Single Mom Sukses untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Konsep dan Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah

Published date

Saat Si Buah Hati sudah memasuki usia sekolah, maka ia sudah memasuki masa kanak-kanak menengah yang dimulai pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun saat ia memasuki masa pra remaja. Pada usia ini, pertumbuhan Si Buah Hati akan cenderung stabil, berbeda dengan perkembangannya yang terus melaju dengan pesat. 

Pertumbuhan berhubungan erat dengan peningkatan ukuran fisik, sementara perkembangan berhubungan dengan perubahan dan perkembangan dalam kemampuan dan fungsi individu. Kedua proses ini saling terkait dan berjalan bersamaan saat seseorang berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Mempelajari konsep tumbuh kembang anak berikut ini akan membantu Bunda paham apa yang harus dan bisa dilakukan untuk mendukungnya.

Aspek Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah

Dalam memantau dan mempelajari konsep tumbuh kembang anak usia sekolah, ada banyak aspek yang digunakan sebagai dasar pemantauan.  Namun ada tiga aspek utama yang paling sering digunakan, yaitu fungsi otak, tubuh, serta perilaku yang termasuk interaksi sosial dan komunikasi. Untuk memastikan Si Buah Hati mengalami laju perkembangan di semua aspek ini sesuai dengan usianya, ada ciri khas pada setiap tahap tumbuh kembang yang dapat menjadi acuan.

Nah Bunda, yuk kita bahas lebih detail untuk setiap aspek perkembangan dan pertumbuhan anak usia sekolah:

1. Fungsi otak

Banyak sekali ilmu dan pelajaran yang dipelajari Si Buah Hati pada usia ini, terutama di sekolah. Kemampuan fungsi otaknya atau yang lebih dikenal dengan kemampuan kognitif seperti menulis, membaca, berhitung, menggambar, dan kemampuan akademisnya secara bertahap akan meningkat sehingga ia mampu melakukan yang lebih rumit. Fokus Si Buah Hati dalam memperhatikan pelajaran di sekolah semakin lama semakin bertambah. Ia mulai paham kalau belajar dan berlatih dapat membuatnya semakin kompeten, sehingga ia bisa membuat prestasi saat berkompetisi dengan anak-anak seumurnya.

Beberapa bentuk perkembangan kognitif si Buah di usia sekolah sejak awal sampai akhir adalah bisa membedakan kanan dan kiri, bisa memahami konsep waktu, mulai dari jam, tanggal, dan bulan, bisa mengikuti perintah tiga tahap atau lebih sekaligus, juga menggunakan gadget sesuai dengan fungsinya.

2. Tubuh

Pada kelompok usia ini, umumnya kemampuan tubuh untuk bergerak atau motorik Si Buah Hati mengalami perkembangan yang pesat, baik motorik kasar dan halus. Ia sudah bisa naik sepeda, melakukan lompat tali, menulis dan menggambar dengan baik, berpakaian, serta membantu mengerjakan tugas sehari-hari di rumah, koordinasi penggunaan anggota tubuhnya juga semakin baik karena dilatih, berbarengan dengan keseimbangan tubuh, daya tahan, dan kemampuan fisik lainnya.

Pada aspek tubuh juga termasuk perubahan fisik Si Buah Hati yang semakin terlihat pada usia ini karena mulai munculnya tanda-tanda perkembangan seksual menuju masa pra pubertas, seperti tumbuhnya bulu-bulu di wajah, ketiak, dan area organ reproduksi serta perubahan suara pada anak laki-laki dan perubahan proporsi bagian tubuh tertentu pada anak perempuan. Pada masa ini, pola makan yang sehat dan asupan gizi yang seimbang akan memastikan ia mengalami pertumbuhan yang optimal.

3. Perilaku

Mulai bersekolah di SD membawa perubahan besar dalam aspek perilaku Si Buah Hati karena ia mengenal lebih banyak orang untuk diajak bersosialisasi dan berinteraksi. Baginya, bisa diterima oleh lingkungan sosial dan menjadi bagian dari suatu kelompok menjadi sangat penting. Namun pada saat bersamaan, ia juga ingin lebih independen dan berbeda dengan yang lain, sehingga memunculkan konflik di dirinya. Pada usia ini, Si Buah Hati biasanya mulai memiliki sahabat, merasa cemburu, dan mengenal tekanan dari teman sebaya (peer pressure).

Sebagai bagian dari tahap-tahap perkembangan anak usia 6-9 tahun, perkembangan emosionalnya juga berlangsung pesat karena sekolah membuatnya belajar mengenali banyak emosi. Ia bisa merasa bahagia, sedih, malu, kesepian, bangga, takut, dan lainnya dalam waktu singkat. Ia akan belajar mengelola emosinya agar hidupnya menjadi lebih baik.

Kemampuan bahasa dan komunikasi Si Buah Hati juga meningkat pesat. Pada usia ini, ia sudah bisa mengucapkan kalimat lengkap—bertahap meningkat dari yang sederhana menjadi lebih rumit, dan banyak menggunakannya saat berkomunikasi dengan orang lain. Ia senang membaca buku yang sesuai dengan usianya dan menarik kesimpulan dari apa yang ia baca. Jika memiliki ide-ide menarik, ia akan mencatatnya di buku.

Ada banyak hal yang akan ia tanyakan kepada orang dewasa sebagai bentuk mencari informasi dan jawaban atas rasa ingin tahunya, serta sebagai bentuk pemahaman tentang sudut pandang orang lain. Ia juga dengan senang hati akan memberikan opini berdasarkan sudut pandang mengenai sesuatu.

Baca Juga: Simak Tips Belajar Membaca Huruf dengan Mudah dan Tepat

Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)

Bagi orang tua, mengawasi proses tumbuh kembang anak mulai dari kecil hingga usia sekolah tentu menjadi hal yang cukup menantang, terutama bagi orang tua baru. Beberapa tahap tumbuh kembang anak usia sekolah sebagai berikut.

  1. Pertumbuhan fisik yang umumnya akan berjalan lebih lambat jika dibanding saat masih bayi dan awal masa kanak-kanak. Di awal usia enam tahun, anak-anak umumnya masih tampak seperti anak kecil. Namun, saat mereka berusia 12 tahun, anak sudah berubah dan mulai terlihat seperti orang dewasa. Bahkan ada beberapa anak yang mulai mengalami masa pubertas di usia tersebut.
  2. Perkembangan kognitif, di mana anak mampu melakukan beberapa hal seperti:
  • Mengurutkan objek sesuai ukuran, bentuk, atau ciri lainnya
  • Memberi nama dan mengidentifikasi benda
  • Mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan suatu masalah
  • Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
  • Anak usia 6-9 tahun yang hanya ingin melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya sendiri. 
  • Anak usia sembilan sampai 12 tahun yang mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sosial. 
  1. Perkembangan moral sesuai tahapan usia sebagai berikut:
  2. Perkembangan mental emosional dan sosial anak usia Sekolah Dasar di mana mereka mulai merasa bangga pada kemampuan yang dimilikinya dan berusaha untuk memenuhi tuntutan lingkungan. 
  3. Perkembangan motorik anak usia Sekolah Dasar meliputi kemampuan mengendalikan otot tangan, bahu dan pergelangan tangan hampir mencapai tingkat kesempurnaan seperti orang dewasa. Mereka juga mengalami perkembangan motorik pada kaki, seperti kemampuan untuk berlari, melompat tinggi, meluncur, melompat jauh, mendaki, berenang, mengendarai sepeda roda dua.
  4. Perkembangan bahasa, di mana anak usia sekolah mengalami perkembangan perbendaharaan kata yang sangat pesat. Anak usia enam tahun umumnya sudah mampu menguasai sekitar 2.500 kata dan akan mengalami peningkatkan menjadi 50.000 kata ketika mereka berusia 12 tahun. Semakin maju tingkat berpikir seorang anak, maka mereka akan semakin pandai mengolah informasi yang diterima dan menyampaikan pendapatnya.

Mendukung Tumbuh Kembang Si Buah Hati Lewat Asupan Gizi Seimbang

Bisa disimpulkan bahwa memasuki usia sekolah membuat Si Buah Hati mengambil satu langkah besar untuk menjadi individu yang independen di masa yang akan datang. Ia juga akan mempelajari banyak hal agar ia menjadi individu yang kompeten saat dewasa nanti. Keterampilan dan ilmu yang ia pelajari tak hanya dari rumah, tapi juga dari sekolah dan lingkungannya.

Untuk mendukung tahap-tahap pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal, asupan gizi yang seimbang menjadi modal penting karena pada usia ini anak butuh banyak energi untuk beraktivitas, bergerak, belajar, dan bermain. Mengapa pola makan yang sehat menjadi penting, karena pada usia ini, ia sudah bisa memilih makanan dan minuman sesuai preferensi bahkan lebih memilih jajan di luar rumah dibandingkan bekal dari rumah. Jika tidak ada kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi dan edukasi akan pentingnya asupan gizi sejak dini maka akan membuat ia rentan mengalami masalah gizi dan kesehatan.

Bunda juga bisa memberikan susu DANCOW FortiGro di rumah sebagai pelengkap asupan gizi Si Buah Hati. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun.

Untuk asupan gizinya di sekolah, akan lebih baik jika Bunda membawakannya bekal dari rumah untuk memastikan pilihan camilan yang lebih sehat. Si Buah Hati juga akan dapat mencicipi #CintaBundaSempurna dalam setiap bekal makanannya. Tak hanya makanan utama seperti nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan, Bunda juga bisa menyelipkan camilan favoritnya untuk dikonsumsi saat istirahat, misalnya susu DANCOW UHT sebagai tambahan.

Setelah menyimak penjelasan di atas, Bunda tentunya jadi lebih paham tentang konsep tumbuh kembang anak. Yuk Bunda, dukung tumbuh kembangnya agar berlangsung optimal sehingga ia bisa mencapai tahap perkembangan sesuai usianya di segala aspek!

Image Article
Konsep Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat dan Tips Maksimalkan Waktu Bersama Anak

Published date

Bagi anak, bermain adalah bagian dari belajar. Banyak sekali manfaat dari orang tua yang bermain bersama Buah Hatinya. Dengan bermain juga berarti Ayah dan Bunda meluangkan waktu di tengah kesibukan sehari-hari. Manfaat yang didapat dari bermain tidak hanya bisa dirasakan oleh Si Buah Hati, melainkan juga orang tua. Jadi, sesibuk apapun Bunda, usahakan untuk menyediakan waktu bersama anak. 

Manfaat Meluangkan Waktu Berharga Bersama Anak

Bermain bersama Si Buah Hati tak hanya membuat ia bahagia, tapi juga memberikan dia kesempatan untuk mengasah berbagai keterampilan yang ia butuhkan di masa depan. Manfaat yang didapat oleh orang tua dan Si Buah Hati saat bermain dan memaksimalkan waktu bersama tak hanya secara fisik, tapi juga mental dan sosial.

Apa saja keuntungan atau manfaat yang didapat saat Ayah dan Bunda meluangkan waktu bersama anak?

Meningkatkan kemampuan Si Buah Hati dalam berkomunikasi

Bermain adalah saat yang tepat untuk mengasah kemampuan komunikasinya, terutama bagi anak usia sekolah, yaitu 6-12 tahun. Ajak juga ia untuk membicarakan apa yang terjadi di sekolah, atau biarkan ia bercerita tentang teman-temannya. Bermain bersama juga dapat mengajarkan Si Buah Hati kata-kata baru, sehingga perbendaharaan katanya menjadi lebih banyak. Terutama jika sedang bermain watak atau pretend play

Ia menjadi lebih percaya diri

Ternyata, menikmati dan memaksimalkan waktu bersama anak di tengah kesibukan Ayah dan Bunda, dapat membuat Si Buah Hati lebih percaya diri, lho. Bermain mengajarkannya berbagai keterampilan yang ia butuhkan dalam kehidupan di masa dewasanya, seperti memecahkan masalah, berpikir kreatif, termasuk menyadari kemampuan dirinya sendiri. Hal ini membuat ia kan lebih merasa percaya diri.

Orang tua lebih memahami kondisi emosional Si Buah Hati

Ketika bermain bersama, orang tua juga perlu mengawasi, mendengarkan, mendukung, dan berbicara dengan Si Buah Hati agar dapat memahaminya. Dalam tahap ini, Ayah dan Bunda akan dapat merasakan bagaimana kondisi emosional yang sesungguhnya, apakah ada hal yang mengganggu pikirannya, atau justru ia sedang merasa senang. Ayah dan Bunda dapat memberikan dukungan mental kepada Si Buah Hati agar kondisi emosionalnya pun lebih baik.

Memperkuat kelekatan dengan Si Buah Hati

Meluangkan waktu bersama anak untuk bermain atau sekadar berbicara ternyata dapat memperkuat kelekatan antara Bunda dan Si Buah Hati. Hal ini disebabkan oleh munculnya hormon oksitosin dalam otak Ayah dan Bunda ketika sedang bermain bersamanya. Hormon ini berfungsi untuk menumbuhkan rasa sayang kepada Si Buah Hati.

Baca Juga: Pentingnya Memberikan Susu sesuai Tahapan Usia Anak

Tips Memaksimalkan Waktu Bersama Anak

Ayah dan Bunda tentunya juga sudah memiliki kesibukan sendiri sehari-hari. Namun jangan lupa untuk meluangkan waktu berharga bersama anak. Berikut adalah cara menghabiskan waktu bersama anak:

  • Hindari penggunaan gadget ketika bersamanya. Salah satu cara memaksimalkan waktu bersama anak ini agar baik orang tua maupun anak sama-sama fokus dengan apa yang dilakukan. Buatlah perjanjian bersama untuk menaruh dahulu gadget di dalam boks saat sedang bermain atau ngobrol.
  • Lakukan permainan di dalam maupun luar ruang. Buatlah perencanaan bersama Si Buah Hati untuk menentukan aktivitas apa yang ingin dilakukan bersama.
  • Melibatkannya dalam kegiatan sehari-hari di rumah, misalnya meminta ia menyapu atau mencuci piring. Hal ini dapat mengajarinya tanggung jawab. Berikan pujian jika ia menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, atau jika ia mengerjakannya tanpa diminta.
  • JJadikan makan bersama sebagai kebiasaan sehari-hari. Jika tidak dapat dilakukan di malam hari, setidaknya orang tua bisa memaksimalkan waktu bersama anak di pagi hari saat sarapan singkat sebelum berangkat bekerja dan ke sekolah. Kalaupun hal itu sulit dilakukan, jadikan akhir minggu sebagai waktu istimewa untuk memasak atau makan bersama keluarga.
  • Tunjukkan kasih sayang kepada Si Buah Hati setiap hari dengan mengatakan betapa Ayah dan Bunda sangat menyayanginya, memberinya pelukan atau ciuman di pipi, serta mendengarkan celotehannya.

Manfaatkanlah waktu berharga bersama anak semaksimal mungkin agar Si Buah Hati selalu merasakan #CintaBundaSempurna. Tips bagi menghabiskan waktu bersama anak bagi ibu bekerja dapat diikuti, sehingga walaupun waktu yang Bunda dan Ayah punya sangat terbatas, namun jika bermain dengan anak dilakukan sepenuh hati, kegiatan ini akan jauh lebih bermanfaat.

Jangan lupa, sediakan selalu Dancow FortiGro yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Manfaat dan Tips Maksimalkan Waktu Bersama Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Published date

Apakah Bunda pernah menyadari kalau pengaruh pilihan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak sangatlah besar? Bahkan disebutkan bahwa kehidupan Si Buah Hati saat ia dewasa sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang Bunda terapkan saat masa kanak-kanak. Seperti apa pola asuh yang ideal untuknya?

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak

Menurut American Psychological Association (APA), pengasuhan anak secara umum punya tiga tujuan, yaitu memastikan kesehatan dan keamanan anak, menyiapkan anak untuk menjadi orang dewasa yang produktif, serta mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak. Tercapai atau tidaknya ketiga tujuan ini tergantung dari tipe pola asuh orang tua.

Ada empat tipe pola asuh mendasar yang umum diterapkan oleh orang tua, yaitu permisif, otoritatif, otoriter, dan abai. Masing-masing tipe pola asuh ini punya tingkat daya tanggap dan tuntutan yang berbeda, sehingga memberi pengaruh yang berbeda bagi anak. Nah, agar lebih paham tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak dan aspek perkembangan lainnya, Bunda bisa simak penjelasan ini:

Pola asuh permisif

Ciri-ciri: Orang tua mendengarkan kemauan anak tapi cenderung selalu mengikuti kemauan dan memanjakannya. Jarang atau tidak aturan dan batasan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak, karena orang tua berusaha menghindari konflik dengan anak.

Bentuk pengaruh: Karena tidak ada aturan dan batasan, anak berpotensi memiliki masalah kesehatan, akademis, dan perilaku. Secara sosial, mungkin perkembangannya cukup baik, tapi kemungkinan besar akan menjadi orang yang egois, impulsif, banyak menuntut, dan tidak bisa mengatur dirinya saat dewasa.

Pola asuh otoritatif

Ciri-ciri: Orang tua menerapkan aturan dan batasan kepada anak tapi semua disampaikan dengan kasih sayang. Komunikasi antara orang tua dan anak dilakukan dua arah sehingga semua pihak bisa berpendapat. Begitu pun penyelesaian masalah dilakukan dengan cara berdiskusi dengan anak.

Bentuk pengaruh: Anak hasil pola asuh ini akan berkembang menjadi orang dewasa yang percaya diri, bertanggung jawab, dan dapat mengelola emosi dengan baik. Anak juga berani untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi baik dengan orang lain. Secara keseluruhan, pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak ini positif dan anak akan menjalani hidup dengan bahagia dan sukses.

Pola asuh otoriter

Ciri-ciri: Orang tua sangat menekankan bahwa kendali ada di tangan mereka, sehingga anak harus mendengarkan apa kata orang tua dan tidak boleh menyampaikan pendapat. Orang tua menerapkan aturan yang ketat dan jika dilanggar, maka anak akan mendapat hukuman.

Bentuk pengaruh: Anak biasanya cenderung penurut dan dapat mengikuti semua perintah dengan baik karena takut dihukum jika salah. Anak berpotensi untuk menjadi orang dewasa yang memiliki harga diri dan kepercayaan diri rendah karena pendapat mereka tidak dihargai saat kecil. Kebanyakan anak juga tumbuh menjadi orang dewasa yang agresif dan mudah memberontak terhadap figur otoritas.

Pola asuh abai

Ciri-ciri: Orang tua cenderung tidak terlibat dalam pengasuhan anak dan menyerahkan 100 persen tanggung jawab ini ke orang lain, bahkan mereka tidak hadir dalam kehidupan anak. Orang tua juga tidak mendengarkan pendapat, memahami perasaan, dan memenuhi kebutuhan anaknya.

Bentuk pengaruh: Umumnya anak akan menjadi orang dewasa yang cenderung mandiri dan tahan banting, tapi secara keseluruhan tingkat kebahagiaannya paling rendah. Tingkat keahliannya dalam segala keterampilan hidup tergolong rendah, seperti mengatur emosi, bersikap dan berkomunikasi dengan orang lain, serta memecahkan masalah; ia juga memiliki penghargaan diri yang rendah.

Baca Juga: 4 Tipe Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Kiat Sukses Mengasuh Si Buah Hati

Berdasarkan penjelasan mengenai tipe dan pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak, Bunda bisa melihat bahwa yang paling ideal dan membuat anak bahagia adalah pola asuh otoritatif. Namun bisa jadi, pola asuh tersebut bukan yang selama ini diterapkan, bahkan bisa jadi Bunda dan Ayah memiliki pola asuh yang berbeda terhadap Si Buah Hati.

Untuk itu, langkah awal agar sukses mengasuh Si Buah Hati adalah menyamakan pikiran antara Bunda dan Ayah agar kompak menerapkannya. Hindari peran “good cop, bad cop” karena bisa membuat Si Buah Hati kebingungan. Selain itu, jadilah fleksibel karena kadang situasi membuat Bunda dan Ayah untuk mengubah pola asuh walau hanya untuk sementara.

Pastikan bahwa pola asuh yang Bunda terapkan dapat mendukung tumbuh-kembang Si Buah Hati dengan optimal sebagai perwujudan #CintaBundaSempurna, sehingga ia dapat menjalani hari-harinya dengan bahagia. Tentu saja bahagia, karena ia merasakan cinta tanpa syarat dari Bunda dan Ayah yang terus mengiringinya sampai ia menjadi orang dewasa.

Salah satu bentuknya adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati untuk tumbuh-kembangnya. Untuk memastikan ia mendapatkan gizi yang seimbang dan cukup, Bunda bisa melengkapi asupan makanannya sehari-hari dengan pemberian susu, seperti DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Setelah mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak, Bunda tentu akan menerapkan pilihan yang terbaik untuk anak agar tumbuh-kembangnya optimal.

Image Article
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Menjadi Orang Tua yang Baik bagi Anak

Published date

Walaupun Bunda dan Ayah telah membekali diri dengan berbagai ilmu parenting yang didapat baik dari sesama orang tua, para ahli, atau pun dari buku, tapi cara menjadi orang tua yang baik bagi Si Buah Hati memang tidak bersifat baku dan bisa dipukul rata. Apa yang dinilai merupakan syarat-syarat menjadi orang tua yang baik bagi sebagian orang, bisa jadi bukanlah apa yang ada di pikiran sebagian orang lainnya. Untuk menjadi orang tua yan baik, ada berbagai yang harus Bunda lakukan, dan kadang memikirkan solusi yang tepat saat datang hal-hal yang tak terduga. 

Pikirkan Kembali Tujuan Pengasuhan Si Buah Hati

Menurut Laurence Steinberg, PhD., seorang profesor psikologi dan penulis buku The Ten Basic Principles of Good Parenting, untuk menghindari kebingungan orang tua dalam usahanya memberikan yang terbaik bagi anak, mereka harus mengingat kembali apa yang menjadi tujuan dalam mengasuh dan merawat anak.

Pada prinsipnya, tujuan pengasuhan sebenarnya sama di bagian Bumi manapun, yaitu agar anak-anaknya dapat mengalami tumbuh-kembang yang optimal sehingga nantinya menjadi orang dewasa yang percaya diri, menghargai diri, berperilaku baik, dan bermanfaat bagi sesama.

Karena itu, jika Bunda mengalami saat-saat yang membingungkan dan membuat Bunda jadi ragu apakah sudah menjadi orang tua yang baik bagi Si Buah Hati, pikirkan kembali mengenai tujuan pengasuhan yang Bunda dan Ayah lakukan. Pikirkan solusi dan cara menjadi orang tua yang baik bagi anak berdasarkan tujuan-tujuan ini, sehingga Bunda lebih mantap dalam melakukannya.

Dalam praktiknya, mengetahui tentang karakter personal Si Buah Hati serta berbagai tonggak perkembangan untuk anak usia sekolah akan sangat membantu Bunda dan Ayah dalam menentukan strategi pengasuhan yang sesuai. Tentu saja, pengasuhan ini harus fleksibel dan terbuka untuk perubahan karena tidak ada sesuatu yang mutlak dalam mengasuh anak. Apalagi pada usia sekolah, Si Buah Hati sudah memiliki keinginannya sendiri dan taktik untuk membuat orang tua mengalah serta menuruti keinginan mereka (pester power).

Baca Juga: 6 Cara Belajar yang Baik dan Efektif untuk Anak

Cara Menjadi Orang Tua yang Baik untuk Anak Usia Sekolah

Terapkan aturan dengan konsisten

Si Buah Hati sudah dikenalkan dengan aturan dan batasan sejak ia kecil, karena akan sulit untuk melakukannya saat usianya sudah lebih besar. Aturan-aturan yang diterapkan oleh orang tua akan membantu anak untuk bisa mengatur dirinya sendiri dan patuh pada aturan yang berlaku saat ia dewasa nanti.

Tentu saja, akan lebih baik jika alasan-alasan dari penerapan aturan dan batasan ini dijelaskan kepada Si Buah Hati agar ia paham, dan ia tahu bahwa ada konsekuensi jika ia melanggar. Penerapan aturan harus dilakukan dengan konsisten agar ia terbiasa dan tahu batasan yang tidak boleh dilanggar.

Tapi Juga Fleksibel

Terlalu ketat menerapkan aturan dapat membuat Bunda dan Si Buah Hati sama-sama tidak bahagia. Bunda stres dan khawatir karena Si Buah Hati seakan tidak mau patuh, sementara ia merasa kalau Bunda terlalu mengatur dan mengekang. Padahal selama ini, aturan tersebut diterapkan dengan baik-baik saja tanpa ada drama.

Sebagai cara menjadi orang tua yang baik, Bunda harus berpikiran terbukan dan fleksibel. Jika dulu Bunda membatasi penggunaan gadget hanya satu jam sehari, maka kali ini Bunda mungkin harus lebih fleksibel karena Si Buah Hati butuh menggunakan gadget untuk mengerjakan tugas sekolah sehingga butuh waktu lebih dari satu jam. Lebih fleksibel akan membantu mengurangi terjadinya konflik antara Bunda dan Si Buah Hati.

Berkomunikasi dengan baik

Kunci dari hubungan yang baik antar manusia adalah komunikasi yang juga baik. Namun komunikasi akan menjadi percuma jika hanya dilakukan satu arah; Bunda juga sebaiknya memberi kesempatan kepada Si Buah Hati untuk bersuara dan mengemukakan pendapatnya. Saat ia berbicara, dengarkanlah secara aktif. Terbiasa berkomunikasi dengan baik dengan orang tuanya akan membantu Si Buah Hati menjadi individu yang dapat mengekspresikan perasaannya dan juga berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

Pastikan asupan gizinya tercukupi

Pemberian zat gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk tumbuh-kembang Si Buah Hati. Karena itu, sebagai cara menjadi orang tua yang baik, pastikan Bunda telah mencukupi kebutuhan gizinya sehari-hari, baik lewat makanan dan minuman sehat, di antaranya adalah susu. Bunda bisa mengecek Panduan Gizi Seimbang dari Kementrian Kesehatan RI atau berkonsultasi dengan ahli gizi untuk pemberian gizi anak usia sekolah.

Untuk melengkapi kebutuhan asupan gizinya, Bunda bisa rutin memberikan DANCOW FortiGro setiap hari. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Menerapkan cara menjadi orang tua yang baik memang terasa rumit, tapi dengan segala upaya dan sentuhan #CintaBundaSempurna, percaya deh Bunda, hasilnya benar-benar worth it.

Image Article
4 Cara Menjadi Orang Tua yang Baik untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off