Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati. Bunda Sudah Tahu?

Published date

Bermain merupakan salah satu cara bagi si Buah Hati untuk belajar, baik untuk mengenal dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya, serta lingkungannya. Kegiatan ini tidak hanya bisa dilakukan bersama teman-temanny,a tapi juga bersama keluarganya.

Karena itu, Bunda bisa mengajak seluruh anggota keluarga agar si Buah Hati mendapatkan manfaat bermain bersama. Berikut ini berbagai manfaat bermain yang bisa didapatkan si Buah Hati, termasuk jika dilihat dari empat aspek perkembangannya.

Berbagai Bentuk Permainan untuk Anak-Anak

Para ahli perkembangan anak memiliki satu suara yang menyatakan bahwa bermain merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak, dimulai dari bayi sampai usia sekolah. Berbagai aktivitas yang dilakukan si Buah Hati sebenarnya dapat diubah menjadi permainan, asalkan Bunda tahu cara menyiasatinya. Makanya, Bunda tidak perlu memikirkan jenis-jenis aktivitas tertentu saat ingin mengajaknya bermain.

Walaupun bisa menerapkan bermain di hampir setiap aktivitasnya, tapi secara garis besar ada tiga bentuk permainan yang umum dilakukan pada masa kanak-kanak, yaitu:

  • Bermain sosial

Dalam bentuk permainan ini, si Buah Hati bermain bersama orang lain, baik bersama teman-teman atau pun bermain bersama keluarga. Aktivitas yang dilakukan melibatkan dua orang atau lebih, misalnya bermain lempar bola, kejar-kejaran, dan lainnya.

  • Bermain independen

Kebalikan dari bermain sosial, dalam bentuk permainan ini, ia bermain sendiri, misalnya menyusun balok, menyelesaikan puzzle, atau bermain bersama boneka.

  • Bermain bebas (tidak terstruktur)

Permainan ini tidak direncanakan untuk terjadi dan tergantung dari keinginan si Buah Hati ingin bermain apa. Bermain bebas membuatnya bermain sesuai dengan imajinasi dan kecepatannya sendiri.

  • Bermain dengan panduan (terstruktur)

Bentuk permainan ini dipersiapkan oleh orang dewasa untuk dilakukan oleh anak-anak. Misalnya saja permainan yang dilakukan saat anak-anak menginap bersama di rumah.

Baca Juga: Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!

Berbagai Manfaat Bermain Bersama bagi Si Buah Hati Usia Prasekolah

Apa pun bentuk permainannya, bermain memberi manfaat yang besar bagi anak-anak. Bermain membantu mereka untuk tumbuh kuat dan sehat, menjadi individu yang independen dan percaya diri, membantu perkembangan mental, serta mengurangi stres.

Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa anak-anak yang tidak mendapat waktu yang cukup untuk bermain, akan berisiko tinggi untuk memiliki masalah tingkah laku dan memusatkan perhatian. Selain itu, perkembangan sosial-emosionalnya juga akan terganggu.

Manfaat bermain dapat dilihat dari empat aspek perkembangan anak, yaitu kognitif, motorik-fisik, sosial-emosional, dan komunikasi-bahasa. Penjelasannya manfaat bermain bersama tersebut adalah adalah sebagai berikut:

  • Perkembangan kognitif

Bermain merupakan aktivitas yang esensial bagi perkembangan otak yang sehat. Saat bermain, si Buah Hati membangun keterampilan fungsi eksekutif, menambah ilmu pengetahuan, dan melatih berpikir kreatif. Misalnya saat ia sedang bermain menyusun balok, ia mempelajari pola menyusun, melakukan kalkulasi, dan membuat klasifikasi balok-balok mainannya sehingga dapat disusun dan tidak terjatuh.

  • Perkembangan sosial-emosional

Manfaat bermain bersama teman adalah melatih si Buah Hati untuk belajar mendengarkan, memperhatikan, dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Selain itu, ia juga akan belajar untuk mengatur emosi dan perasaannya saat bermain, terutama dalam bentuk permainan sosial dan terstruktur.

  • Perkembangan motorik-fisik

Banyak permainan yang melibatkan fisik, terutama permainan yang dilakukan di luar ruang. Saat si Buah Hati banyak bergerak saat bermain, maka tubuhnya menjadi lebih kuat, otot-otot lentur, serta koordinasi dan refleksnya pun menjadi lebih baik. Manfaat bermain bersama ini juga menstimulasi motorik dan membuat si Buah Hati untuk memiliki keberanian dalam melakukan sesuatu.

  • Perkembangan komunikasi-bahasa

Pada usia prasekolah, si Buah Hati sudah dapat berkomunikasi dengan baik. Manfaat bermain bersama adalah ia dapat bercakap-cakap timbal balik dengan teman mainnya, baik keluarga atau pun teman. Membaca buku cerita membuat ia belajar lebih banyak tentang bahasa dan struktur sebuah cerita.

Untuk membantu perkembangan empat aspek di atas selama si Buah Hati bermain, Bunda harus memastikan agar asupan gizinya lengkap dan seimbang. Lengkapi pemenuhan kebutuhan gizinya sehari-hari dengan pemberian Dancow 3+ Nutritods, susu yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

DANCOW 3+ Nutritods mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh si Buah Hati untuk bantu tumbuh-kembang yang optimal, seperti kandungan 0 gram sukrosa dan  tinggi kandungan zat besi dan zink untuk bantu tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta Omega-3 dan Omega-6 , juga tinggi Vitamin A dan C ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Dengan mengetahui manfaat bermain bersama, Bunda menjadi paham pentingnya bermain dalam masa kanak-kanak. Jadi, sediakan waktu sehari-hari untuk si Buah Hati bermain ya, Bunda!

Image Article
Manfaat Bermain Bersama Si Buah Hati. Bunda Sudah Tahu?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Konsumsi Susu untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang berusia 1-3 tahun sedang dalam masa eksploratif. Di usia ini, anak akan lebih sering ‘bersentuhan’ dengan berbagai mikroorganisme yang dapat membuatnya sakit.

Itu sebabnya, penting bagi Bunda untuk memastikan daya tahan tubuh Si Buah Hati tetap kuat sehingga dapat menjaga dari risiko terserang penyakit.

Salah satu caranya yakni dengan memberikan asupan makanan dan minuman bergizi lengkap dan seimbang, termasuk susu untuk daya tahan tubuh.

Lalu, jenis gizi seperti apa yang dibutuhkan anak untuk daya tahan tubuhnya dan bagaimana cara mendapatkannya?

Cari tahu juga pentingnya konsumsi susu untuk daya tahan tubuh anak dan bagaimana tips memilih susu untuk Si Buah Hati dalam artikel ini, Bunda.

Pentingnya Sistem Imun untuk Dukung Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Status gizi Si Buah Hati yang kurang baik menjadi faktor risiko dan dapat membuatnya rentan terinfeksi. Imunitas tubuh erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan nutrisi anak yang berpengaruh langsung terhadap status gizi dan daya tahan tubuhnya.

Jika asupan nutrisinya tidak cukup dan tidak seimbang, maka sistem imun tubuh tidak berfungsi dengan baik. Si Buah Hati menjadi sering sakit atau mudah terkena infeksi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Ini pentingnya ia mendapatkan nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari asupan makanannya sehari-hari.

Nutrisi Makanan untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Guna memperbaiki status gizi Si Buah Hati, berikan asupan makanan dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis, maupun frekuensinya.

Pemberian gizi perlu mencakup asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Berikut zat gizi yang untuk mendukung fungsi sistem imun Si Buah Hati:

● Zink. Meningkatkan imunitas tubuh dan membantu melawan penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria.
● Zat besi. Selain memiliki tugas untuk mendukung sistem tubuh, zat besi juga sangat penting dalam perkembangan motorik dan kognitifnya. Anak-anak dan ibu hamil umumnya rentan mengalami kekurangan zat besi.
● Vitamin A. Berfungsi untuk menjaga kesehatan mata serta mendukung fungsi sistem imun. Anak dengan defisiensi vitamin A mempunyai resiko lebih besar akan terjadinya kebutaan dan ancaman meninggal akibat penyakit menular berbahaya seperti campak atau diare.
● Vitamin C. Berperan melawan infeksi dan sangat penting dalam pembentukan sel-sel saraf di otak,
● Vitamin D. Meningkatkan fungsi sistem imun serta membantu penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang.

Baca Juga: Tahap Perkembangan dan Stimulasi Tepat Bayi

Sumber Makanan yang Dapat Menambah Daya Tahan Tubuh Anak

Di usia 1-3 tahun, Si Buah Hati umumnya mengalami masa sulit makan atau melakukan GTM (gerakan tutup mulut). Untuk mengatasinya, Bunda perlu memberikan menu makanan bervariasi, baik dari segi tampilan maupun rasa, tapi tetap memperhatikan aturan makan yang benar.

Berikut adalah beberapa sumber makanan dengan nutrisi untuk daya tahan tubuh Si Buah Hati:

● Zink: tiram, kepiting, kacang polong.
● Zat Besi: tiram, telur, ikan, bayam.
● Vitamin A: hati, susu, ikan, sayuran kaya akan karotenoid seperti wortel, ketela, dan bayam.
● Vitamin C: buah-buahan sitrus, paprika, sayuran hijau.
● Vitamin D: selain pada sinar matahari, vitamin ini dapat ditemukan pada minyak ikan dan susu (fortifikasi).

Di antara berbagai sumber makanan yang mengandung nutrisi untuk daya tahan tubuh, susu bisa menjadi pilihan Bunda untuk Si Buah Hati. Karena di dalam susu pertumbuhan, biasanya telah diperkaya aneka gizi penting yang diperlukan anak.

Manfaat Nutrisi Susu untuk Tumbuh Kembang Anak

Berkat kandungan nutrisinya yang lengkap, susu telah dikenal sebagai asupan bergizi yang baik bagi tubuh, terutama untuk anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.1

Ada banyak manfaat susu untuk anak, di antaranya:

● Membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang sulit dipenuhi hanya dari asupan makanan dan minuman sehari-hari.
● Protein susu penting untuk fungsi tubuh, mendorong tumbuh kembang anak, memperbaiki sel yang rusak, hingga membantu daya tahan tubuh.2
● Kalsium dan vitamin D dalam susu membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang dan gigi anak.3

Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan atau susu sapi setelah berusia 1 tahun. Disarankan anak usia 1-2 tahun mendapatkan 2 gelas susu atau sekitar 500 ml per hari.4

Tips Memilih Susu untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Meskipun bergizi dan memiliki banyak manfaat, namun Bunda tidak boleh asal memberikan susu kepada Si Buah Hati. Pastikan Bunda memilih susu terbaik bagi anak.

Maka dari itu, Bunda perlu tahu beberapa tips cara memilih susu untuk daya tahan tubuh anak berikut ini:

1. Pilih jenis susu yang sesuai untuk anak

Tips pertama dalam memilih susu anak adalah pilih jenis susu yang sesuai untuk Si Buah Hati, terutama bila anak memiliki kondisi khusus seperti intoleransi terhadap laktosa atau alergi. Pastikan terlebih dahulu apakah Si Buah Hati memiliki intoleransi laktosa atau alergi bahan tertentu, jika Bunda ragu konsultasikanlah dengan tenaga kesehatan.

Perhatikan kandungan nutrisinya

Sebelum memilih susu untuk daya tahan tubuh anak, terlebih dahulu perhatikan kandungan nutrisi yang tertera pada label informasi nilai gizi. Pastikan susu yang Bunda pilih memiliki semua zat gizi penting yang dibutuhkan untuk mendukung imunitas tubuh Si Buah Hati, seperti zat besi, zink, serta vitamin A, C, dan D.

2. Perhatikan kemasan susu

Perhatikan informasi yang tertera pada kemasan susu dan pastikan sudah ada logo halal dan nomor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lihat tanggal kedaluwarsa untuk memastikan produk susu masih layak dikonsumsi. Pastikan juga kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok.

3. Pilih rasa yang disukai anak

Produk susu untuk anak biasanya memiliki beberapa pilihan rasa, seperti vanila atau madu. Memilih susu dengan rasa yang disukai anak tentu akan membuat Si Buah Hati lebih bersemangat meminumnya dan mendapat manfaat dari susu untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Selain itu susu tanpa kandungan  sukrosa (gula tambahan) akan membuat susu pilihan bunda menjadi lebih sehat.

Saat memberikan susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, Bunda tentu ingin memilih merk susu yang bagus untuk daya tahan tubuh anak, seperti susu Dancow 1+ Imunutri.

Susu Dancow 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun dengan kandungan nutrisi untuk daya tahan tubuh, selain itu dengan DHA, zat besi, Omega 3 & 6, juga 0 gram sukrosa. Dukung Si Buah Hati agar terjaga daya tahan tubuhnya dan ia tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. How much milk does a toddler need? Recommendations and benefits - Medical News Today. Retrieved May 27 2024 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-much-milk-for-a-toddler
  2. 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits
  3. Why Dairy Is an Important Part of Your Child’s Healthy Diet - Cleveland Clinic. Retrieved May 27 2024 from https://health.clevelandclinic.org/dont-forget-dairy-part-childs-healthy-diet
  4. Does Milk Help Kids Grow? - Healthline. Retrieved May 27 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/does-milk-help-you-grow
Image Article
Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Penuhi Kebutuhan Zat Besi Pada Si Buah Hati

Published date

Salah satu trace element penting yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati untuk tumbuh-kembangnya adalah zat besi. Mencukupi kebutuhan zat besi pada anak setiap hari akan menghindarkannya dari kekurangan zat besi yang berdampak negatif ke perkembangan kognitif dan motorik, serta mempengaruhi perilakunya.
Selain itu, Bunda juga perlu tahu ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi sehingga dapat meresponsnya dengan tanggap. Yuk, simak informasi berikut ini! 

Selain itu, Bunda juga perlu tahu ciri-ciri anak yang kekurangan zat besi sehingga dapat meresponsnya dengan tanggap. Yuk, simak informasi berikut ini!

Fungsi Zat Besi bagi Tumbuh-Kembang Anak

Zat besi merupakan zat gizi yang esensial bagi tumbuh-kembang anak usia dini, mulai dari bayi, toddler, usia sekolah  bahkan sampai dewasa. Zat besi memainkan peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.

Seperti diketahui, kesehatan fisik dan kecukupan nutrisi sangatlah penting bagi pertumbuhan anak pada dua tahun pertama kehidupannya. Itulah mengapa Bunda perlu mencukupi kebutuhan zat besi pada anak. Sebab, anak yang tidak mendapatkan asupan zat besi adekuat bisa mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan gangguan pertumbuhan otak secara permanen.1

Zat besi adalah komponen penting yang terdapat di dalam hemoglobin, yaitu protein dalam sel-sel darah merah yang berperan untuk mengikat oksigen, sehingga oksigen dapat disebarkan dari paru-paru ke seluruh tubuh lewat darah. Zat besi juga membantu otot-otot untuk menyimpan dan menggunakan oksigen saat dibutuhkan.

Dampak kekurangan zat besi membuat tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin, sehingga sel-sel darah merah berkurang jumlahnya. Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi besi. Kurangnya sel-sel darah merah membuat organ-organ dan jaringan otot di tubuh tidak dapat berfungsi optimal karena kekurangan oksigen, sehingga akhirnya mengganggu tumbuh-kembang Si Buah Hati.

Zat besi juga berperan dalam memastikan otak berfungsi secara normal serta membantu proses perkembangan otak Si Buah Hati. Karena itu, saat otaknya mengalami perkembangan pesat dari usia 0-5 tahun, kebutuhan zat besi pun meningkat. Zat besi ini diantarkan oleh darah ke otak, sehingga. kekurangan zat besi juga mengganggu fungsi dan perkembangan otak.

Selain itu, memenuhi kebutuhan zat besi anak 1 tahun pertama kehidupannya sangat penting untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi (ADB). ADB sendiri cukup umum terjadi pada anak-anak. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi anak dengan ADB di Indonesia cukup tinggi. Jika dibiarkan tanpa intervensi, tentu memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Apalagi, zat besi punya peran penting untuk bantu sirkulasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Zat besi juga membantu otot untuk menyimpan dan menggunakan oksigen.

Lebih jelasnya, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah ke seluruh sel tubuh serta memberikan warna merah pada sel darah. Tanpa zat besi yang cukup, sel darah menjadi kecil dan pucat. Pada akhirnya, hal ini membuat banyak organ tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal.

Inilah mengapa memenuhi kebutuhan zat besi sangat penting untuk menjalankan fungsi dan perkembangan tubuh. Peran lain dari zat besi adalah fungsi kekebalan tubuh dan berperan dalam proses mielinisasi saraf di otak.

Baca Juga: Penuhi Zat Besi Harian Si Kecil

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak

Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan yang sesuai dengan kebutuhan zat besi per hari mungkin tidak langsung menunjukkan gejala. Namun, jika berlangsung terus menerus, kekurangan zat besi akan menimbulkan beberapa ciri. Biasanya anak-anak akan jadi lemah, letih, lesu, pucat, dan kehilangan nafsu makan. Dampak lain dari kekurangan zat besi adalah susahnya untuk menaikkan berat badan Si Buah Hati, sering sakit atau mengalami infeksi pernapasan dan pencernaan, serta mengalami gangguan makan pica (mengkonsumsi benda bukan makanan).

Bukan hanya dampak di atas, beberapa studi juga menunjukkan bahwa anak yang tidak mendapatkan asupan kebutuhan zat besi harian yang sesuai mengalami gangguan tumbuh kembang. Beberapa dampak besar yang mungkin Bunda lihat pada anak misalnya stunting dan perkembangan fungsi mental yang lebih rendah. Riset lain juga menunjukkan bahaya kekurangan zat besi selama masa anak-anak adalah terganggunya perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif Si Buah Hati. Bahkan perkembangan beberapa organ seperti otak menjadi tidak optimal.

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi

Setiap kelompok usia anak berisiko mengalami defisiensi zat besi. Kelompok usia yang paling sering mengalami anemia defisiensi besi adalah usia balita (0-5 tahun). Bahkan, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia.

Bila tak segera ditangani, pertumbuhan fisik anak berpotensi terganggu hingga selanjutnya. Oleh karena itu Bunda perlu mengenali tanda anak kurang zat besi dengan tepat:

1. Kehilangan Nafsu Makan

Salah satu ciri anak kekurangan zat besi yang mudah diketahui adalah berkurangnya nafsu makan. Hal ini menjadi gejala paling umum seseorang yang kekurangan zat besi. Jika berlarut, kondisi tersebut bisa membuat anak kekurangan energi untuk pertumbuhannya. Karena zat besi juga terdapat pada makanan.

2. Muka Pucat

Kulit wajah yang terlihat pucat juga menjadi salah satu ciri-ciri yang sering ditemui pada anak yang kurang zat besi. Hal ini karena anak memiliki hemoglobin rendah sehingga membuat kulit tidak sehat. Pucat yang diidap penderita anemia defisiensi zat besi biasanya berlangsung lama.

3. Mudah Lelah

Apakah Si Buah Hati lebih cepat lelah saat bermain? Bisa jadi anak Bunda mengalami defisiensi zat besi. Kondisi tersebut dapat ditandai dari bertambahnya produksi keringat yang berlebihan. Karena gampang capai, anak bisa kehilangan gairah bermain sehingga bisa berdampak pada kondisi psikisnya juga.

4. Daya Tahan Tubuh Menurun

Anak dengan kebutuhan zat besi harian yang tak tercukupi akan berdampak pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan terhadap penyakit menurun. Hal tersebut membuat anak jadi lebih rentan sakit.

Kebutuhan Zat Besi pada Anak dan Cara Pemenuhannya

Bunda perlu mengetahui berapa kebutuhan zat besi anak per hari dan memastikan apakah kebutuhan zat besi pada Si Buah Hati telah terpenuhi. Pada dasarnya, kebutuhan zat besi pada anak berbeda tergantung pada usiannya. Anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan asupan zat besi sebesar 7 mg per harinya, sementara anak usia 4-6 tahun sebesar 10 mg, dan anak 7-9 tahun juga butuh 10 mg zat besi per hari.

Dampak kekurangan zat besi pada anak memang cukup berbahaya karena bisa menghambat tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, Bunda dapat melakukan beberapa upaya preventif untuk mencegah anak kekurangan zat besi. Salah satunya adalah dengan memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak.2

Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun

1. Mengonsumsi Makanan Tinggi Zat Besi

Zat besi bersumber dari makanan ada dua jenisnya, yaitu heme dan non-heme. Zat besi heme, yaitu zat besi yang bersumber dari hewan, lebih mudah diserap oleh pencernaan sehingga penyerapannya mencapai 23-25 persen. Sedangkan zat besi non-heme yang bersumber dari tumbuhan lebih sulit untuk diserap pencernaan anak-anak, dengan penyerapan hanya sebesar 17 persen.

Makanan sumber zat besi heme adalah daging merah, hati (sapi dan ayam), ikan berlemak, daging unggas, dan telur. Untuk makanan sumber zat besi non-heme adalah tahu, tempe, sayuran berdaun hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, dan buah kering. Bunda juga bisa memberikan minuman yang mengandung zat besi.

Ada berbagai macam makanan mengandung zat besi untuk kesehatan tubuh yang dapat Bunda berikan kepada Si Buah Hati. Untuk memudahkan penyerapan zat besi, Bunda bisa mengkombinasikannya dengan makanan tinggi vitamin C. Vitamin C dapat membuat penyerapan zat besi dari makanan tersebut lebih baik.3

2. Sertai dengan Konsumsi Vitamin C

Agar penyerapan zat besi menjadi lebih tinggi, maka tips penuhi kebutuhan zat besi harian anak adalah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan Vitamin C yang tinggi. Tambahkan buah-buahan sitrus, buah-buahan beri, kiwi, pepaya, tomat, brokoli, dan kembang kol ke menu makanan Si Buah Hati sehari-hari.

3. Beri Suplemen Zat Besi

Jika direkomendasikan oleh dokter anak, maka Bunda dapat memberikan suplemen zat besi anak untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Dosis suplemen zat besi bisa berbeda berdasarkan kelompok usia. Karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak untuk mengetahui dosis yang tepat.

Pemberian makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi juga dapat memenuhi kebutuhan zat besi Si Buah Hati. Misalnya, DANCOW 1+ Imunutri, yang tinggi kandungan zat besinya. Selain itu, DANCOW 1+ Imunutri tinggi kalsium, vitamin A, E, C, Zink, protein, Vitamin D, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6. Dukung si Buah Hati tumbuh cerdas!

 

 

Sumber:

  1. Medise, Bernie. (2021). The Role of Iron for Supporting Children’s Growth and Development. World Nutrition Journal. 5. 16-24. 10.25220/WNJ.V05.S1.0003.
  2. Iron Deficiency in Children - Mayo Clinic. Retrieved May 29 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634
  3. Iron (good sources of) - Milton Keynes University Hospital. Retrieved May 29 2024, from https://www.mkuh.nhs.uk/patient-information-leaflet/good-sources-of-iron
Image Article
Berapa Kebutuhan Zat Besi Harian Anak? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati Agar Tidak Mudah Sakit

Published date

Si Buah Hati yang sering mengalami demam, tidak enak badan, dan sakit bisa jadi membuat Bunda khawatir. Mungkin Bunda telah mendapat penjelasan dari dokter anak kalau kondisi ini dipengaruhi oleh sistem imunnya yang belum berkembang sempurna, sehingga serangan kuman dari luar dapat dengan cepat membuat tubuhnya demam bahkan sakit.

Lalu, bagaimana cara menjaga imun tubuh si Buah Hati agar tidak mudah sakit?

Seperti Apa Sistem Imun Manusia?

Sistem imun berfungsi untuk melindungi tubuh manusia dari serangan mikroorganisme (bisa berupa virus, bakteri, dan jamur) dan parasit yang berasal dari lingkungan. Ada dua jenis sistem imun yang bekerja melindungi tubuh si Buah Hati, yaitu:

Sistem imun bawaan

Sistem imun ini diwariskan oleh Bunda ke si Buah Hati dan langsung aktif begitu ia dilahirkan. Sistem imun ini terdapat di kulit, kornea mata, serta lapisan lendir yang berada di saluran pernapasan, saluran pencernaan, serta saluran kemih. Semua ini membentuk semacam lapisan penghalang untuk melindungi tubuhnya. Begitu ada serangan dari lingkungan, sel-sel dari sistem imun ini akan langsung mengerumuni si penyerang dan membunuhnya.

Sistem imun adaptif/perolehan

Sistem imun ini bekerja setelah tubuh si Buah Hati mendapat serangan dari kuman atau parasit dengan membuat antibodi yang sesuai dengan jenis penyerang. Pembetukan antibodi ini membutuhkan waktu kira-kira seminggu. Antibodi akan menetap di tubuhnya sehingga saat kuman atau parasit dari jenis yang sama kembali menyerang, sistem imun bawaan akan langsung mengenali dan tahu cara yang tepat untuk membunuhnya.

Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati

Sistem imun si Buah Hati memiliki tugas yang berat untuk melindunginya dari serangan kuman dan parasit yang menyerang. Agar fungsi sistem imunnya berlangsung normal, Bunda dapat menerapkan cara meningkatkan daya tahan tubuh anak. Bunda bisa terapkan tips meningkatkan imun anak berikut ini:

Menjaga kebersihan tangan

Sekitar 80 persen infeksi terjadi lewat sentuhan. Jadi, ajarkan kepada si Buah Hati untuk mencuci tangannya setelah buang air dan saat tangannya kotor. Pastikan cuci tangan dilakukan dengan benar, yaitu menggunakan sabun dan dilakukan selama 20 detik.

Tidur yang cukup

Sebagai cara menjaga kekebalan tubuh, toddler butuh tidur selama 11-14 jam dalam sehari, sementara anak usia prasekolah selama 10-13 jam per hari. Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan mengurangi peradangan.

Aktif bergerak

Anak-anak usia dini disarankan untuk aktif bergerak selama paling tidak satu jam dalam sehari. Aktif bergerak di sini tak hanya olahraga, tapi juga berjalan kaki atau bermain di taman bermain. Dengan aktif bergerak, tubuh menjadi lebih sehat dan bugar sehingga tidak mudah sakit.

Baca Juga: 3 Stimulasi untuk Menjaga Kesehatan Anak

Melengkapi vaksinasi

Bunda bisa mengecek ke dokter anak mengenai jenis-jenis vaksinasi untuk toddler dan anak usia prasekolah. Vaksinasi flu sebaiknya dilakukan setiap setahun sekali, terutama jika si Buah Hati menderita asma atau masalah kesehatan lainnya.

Menerapkan pola makan yang sehat dengan gizi seimbang

Bunda bisa mengikuti Panduan Isi Piringku, yaitu setengah piring berisi sayuran dan buah-buahan (sayuran 2/3 dan buah-buahan 1/3) serta setengah piring lagi berisi makanan pokok dan lauk-pauk (makanan pokok 2/3 dan lauk 1/3). Sebagai cara menjaga imun tubuh, lengkapi asupan makanan sehari-hari dengan pemberian susu DANCOW 3+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizi harian si Buah Hati terpenuhi.

Dancow 3+ Nutritods diformulasikan khusus untuk anak dan keluarga. Susu bubuk ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh si Buah Hati untuk bantu menjalani tumbuh-kembang yang optimal. DANCOW 3+ Nutritods dengan kandungan 0 gram sukrosa dan  tinggi kandungan zat besi dan zink , minyak ikan (DHA) serta Omega-3 dan Omega-6, juga tinggi Vitamin A dan C ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Tak sulit bukan, cara menjaga imun tubuh si Buah Hati yang disarankan di atas? Saat ia tak mudah sakit, Bunda pun akan terbebas dari rasa khawatir.

Image Article
Cara Menjaga Imun Tubuh Si Buah Hati Agar Tidak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Pada masa kanak-kanak awal, yaitu usia 0-6 tahun, tumbuh-kembang si Buah Hati akan berlangsung dengan cepat pada empat aspek, salah satunya adalah sosial-emosional. Aspek ini berkaitan dengan cara ia mengatur emosinya agar dapat bergaul dengan orang lain di lingkungannya dengan baik.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional berikut ini dapat Bunda terapkan agar si Buah Hati dapat mengembangkannya dengan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Penasaran? Berikut info lengkapnya!

Pentingnya Kecerdasan Sosial-Emosional pada Anak Usia Prasekolah

Kecerdasan sosial dan emosional dijadikan satu kesatuan karena keduanya saling mempengaruhi. Secara sederhana, penjelasan mengenai apa itu kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi dan tingkah laku.

Kemampuan si Buah Hati mengatur emosi dan menjaga kondisi mentalnya, sebagai bagian dari kecerdasan emosional, akan menjadi dasar untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya, rangsangan dan interaksi sosial yang dialami oleh si Buah Hati akan berpengaruh kepada kondisi emosinya.

Buah Hati yang memiliki kecerdasan sosial-emosional akan dapat:

  • Membentuk dan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain.

  • Merasakan, mengatur, dan mengekspresikan emosi.

  • Terlibat dengan lingkungannya.

Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional pada saat di Taman Kanak-Kanak berkaitan dengan hasil yang positif saat ia berusia 25 tahun. Bentuknya adalah kesuksesan menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sarjana, mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, dan terhindar dari masalah-masalah hidup secara umum, misalnya masalah kriminal dan masalah hubungan asmara.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak

Lima Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial-Emosional si Buah Hati

Kabar baiknya adalah aspek sosial-emosional seseorang dapat diajarkan dan dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Karena itu, jika Bunda ingin si Buah Hati tumbuh menjadi seseorang dengan kecerdasan sosial-emosional, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk meningkatkannya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak berikut ini dapat Bunda terapkan, dibarengi dengan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Menjadi panutan yang baik

Tingkah laku anak-anak biasanya merupakan hasil meniru dari orang dewasa terdekatnya, yaitu orang tua, pengasuh, dan guru. Jika Bunda memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi, berkomunikasi, menolong orang lain, berbagi perasaan, dan mengelola emosi, maka si Buah Hati akan memiliki pemahaman yang baik mengenai aspek sosial dan emosional.

Membiasakan untuk berkomunikasi

Berkomunikasi yang baik tak hanya dinilai dari kemampuan si Buah Hati untuk menyampaikan apa yang ia rasakan dan pikirkan, tapi juga kemampuan untuk mendengarkan. Dengan mendengarkan secara aktif, ia akan dapat menyerap dan memahami apa Bunda sampaikan, sehingga dapat memberi respons yang sesuai.

Menjaga kontak mata

Cara meningkatkan kecerdasan sosial ini perlu dilatih karena kontak mata merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Ajarkan si Buah Hati untuk menatap mata orang yang mengajaknya bicara dan tidak menatap lantai atau langit-langit, misalnya. Jika ia termasuk anak yang pemalu, maka selalu ingatkan dengan lembut agar melakukan kontak mata. Berikan juga pujian jika ia berhasil melakukannya.

Memberi pilihan

Kemandirian yang dimiliki si Buah Hati untuk memilih saat mencari solusi dari sebuah masalah merupakan faktor penting dalam kecerdasan sosial-emosionalnya. Cara meningkatkan kecerdasan sosial Ini membuat si Buah Hati untuk tidak egois dan terbiasa untuk bekerja sama dengan orang lain dan bernegosiasi saat memecahkan masalah.

Melatih berempati

Menguasai kemampuan untuk berempati sangat penting dalam cara meningkat kecerdasan sosial-emosional, karena si Buah Hati menjadi paham bahwa apa yang ia lakukan dapat mempengaruhi emosi orang lain. Mulailah dengan melatih si Buah Hati untuk mengenali perasaan dan emosinya sendiri, diikuti dengan mengekspresikannya dengan tepat. Setelah ia menguasai hal ini, baru Bunda bisa melatihnya untuk berempati.

Cara meningkatkan kecerdasan sosial anak ini tentu tidak dapat memberi hasil yang instan karena si Buah Hati butuh waktu dan energi untuk mempelajarinya. Untuk memastikan proses belajarnya tidak terganggu, pastikan bahwa asupan gizinya sudah lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan Dancow 5+ Nutritods untuk memastikan kebutuhan gizinya sehari-hari dapat tercukupi.

Dancow 5+ Nutritods merupakan susu bubuk yang mengandung 0 gram sukrosa serta nutrisi esensial berupa Vitamin B6, B12, dan Biotin, minyak ikan (DHA) serta asam lemak Omega-3 dan Omega-6 sebagai sumber DHA, juga tinggi Vitamin C dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus.

Menerapkan cara meningkatkan kecerdasan sosial-emosional si Buah Hati sejak dini akan membantunya meraih kesuksesan di masa depan.

Image Article
5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial Si Buah Hati Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati!

Published date

Bunda mungkin pernah mendengar tentang kecerdasan kinestetik yang merupakan salah satu jenis kecerdasan berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kecerdasan kinestetik hingga bagaimana mengembangkan kecerdasan tersebut, Bunda dapat menyimak penjelasan berikut ini!

Berbagai Jenis Kecerdasan Manusia

Teori mengenai Kecerdasan Majemuk pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner di tahun 1983 dalam bukunya ‘Frames of Minds’. Di dalamnya ia menjelaskan mengenai definisi yang lebih luas mengenai kecerdasan dan membaginya dalam delapan jenis kecerdasan, yaitu Kecerdasan Linguistik-Verbal, Kecerdasan Logika-Matematika, Kecerdasan Visual-Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, dan Kecerdasan Naturalis.

Apa itu Kecerdasan Kinestetik? Jenis kecerdasan ini membuat si Buah Hati mampu menggunakan anggota tubuhnya (fisik) dengan sangat baik dalam menyelesaikan masalah. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik adalah memiliki kemampuan mengontrol tubuh dengan baik, serta dapat mengekspresikan diri menggunakan fisiknya. Ia belajar dengan cara yang disebut gaya belajar taktil-kinestetik. Bergerak akan membantunya dalam mengingat sementara memegang sebuah benda akan membantunya mempelajari benda tersebut.

Anak-anak dengan Kecerdasan Kinestetik sering disebut juga sebagai ‘body smart’ dan menyukai bekerja dengan tangan mereka, memiliki energi yang tinggi, dan kemungkinan besar juga menonjol di bidang olahraga.

Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik pada Si Buah Hati

Jika Bunda ingin mengetahui apakah si Buah Hati memiliki Kecerdasan Kinestetik, maka perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Senang bergerak. Pada dasarnya, anak-anak dengan jenis kecerdasan ini senang belajar dengan melakukan sesuatu, bereksplorasi, dan mencari tahu. Bunda akan sering melihat Si Buah Hati berlarian ke sana ke mari, atau sering kali tidak bisa duduk diam saat belajar.

  • Memiliki ingatan fisik yang kuat. Kecerdasan Kinestetik membuatnya mudah mengingat sesuatu berdasarkan sentuhan atau cepat paham dalam mengingat sebuah gerakan (disebut juga sebagai muscle memory).

  • Cenderung memiliki minat/bakat yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Ini menjadi salah satu ciri-ciri kecerdasan kinestetik yang lain. Si Buah Hati memiliki energi yang tinggi sehingga senang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, atau crafting, misalnya membuat benda dari tanah liat.

  • Memiliki naluri yang bagus terhadap ruang dan waktu. Kegemaran dalam mengeksplorasi ruang dan gerak tubuh membuat mereka menjadi lincah, tangkas, dan tepat waktu. Itu dia sejumlah ciri anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.

Baca Juga: Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Anak

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak

Untuk si Buah Hati yang memiliki kecerdasan kinestetik, Bunda dapat menerapkan cara menstimulasi kecerdasan kinestetik anak berikut ini agar perkembangannya optimal:

  • Bermain peran. Libatkan anak untuk bermain peran bersama orangtua. Kita bisa bermain sebagai penjual, pembeli, atau dokter dan sabar dengan si Buah Hati. Sesekali ajak dia bermain sebagai guru dan murid atau orangtua dan anak. Jangan lupa tanyakan bagaimana perasaannya memainkan peran tersebut.

  • Latihan keseimbangan. Dengan melakukan aktivitas menari, Bunda dapat melatih keseimbangan gerak si Buah Hati, melatih keserasian gerak, kekuatan dan kelenturan otot.

  • Berinteraksi dengan alam. Daripada melihat-lihat gambar, ajak si Buah Hati ke taman rumah dan biarkan ia menyentuh dan melihat langsung jenis-jenis tanaman yang ingin kita kenalkan pada anak.

  • Menyusun puzzle. Bermain puzzle adalah cara yang bagus untuk melibatkan gaya belajar kinestetik anak. Si Buah Hati tidak hanya harus menggunakan tangan untuk menyatukan potongan-potongan itu, tetapi juga harus berpikir kritis untuk menyelesaikan tantangan. 

  • Menggambar dan menulis. Menulis dan menggambar sangat bagus untuk anak dengan kecerdasan kinestetik. Gerakan tangan yang terlibat dalam menulis dan menggambar membantu mereka memahami dan mempertahankan konsep.

  • Olahraga bersama. Anak dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati olahraga dan menunjukkan bakat yang kuat untuk pendidikan jasmani. Oleh karena itu, Bunda dapat mengajak si Buah Hati berolahraga secara rutin. Selain membantu mengembangkan kecerdasan dan daya ingat, olahraga tentu akan menyehatkan badan anak. 

Jangan lupa, berikan juga ia asupan gizi seimbang sesuai dengan tahapan usianya, termasuk susu. DANCOW 3+ Imunutri adalah susu bubuk untuk anak dan keluarga Indonesia dengan kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besizink, mengandung DHA, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A, C dan E.

Mengenal ciri-ciri kecerdasan kinestetik pada si Buah Hati akan membantu Bunda melakukan stimulasi yang tepat sehingga kecerdasannya akan berkembang secara optimal.

Image Article
Ini Dia Ciri-Ciri Kecerdasan Kinestetik Pada Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off