6 Tahun+

Product Name
Dancow FortiGro

Perlukah Konsumsi Susu Anak Tinggi Kalori? Ini Penjelasannya!

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu menjadi salah satu minuman sehat yang banyak diberikan orang tua kepada anaknya, termasuk jenis susu anak tinggi kalori. Pada umumnya, hal ini dilakukan karena mereka merasa resah ketika melihat anaknya memiliki tubuh yang kurus dan berat badannya tidak sesuai dengan perkembangan usia Si Buah Hati. Apakah Bunda pernah mengalaminya?

Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah

Kebutuhan kalori anak usia sekolah menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1800 kkal–2050 kkal setiap harinya. Semakin bertambah usia dan aktivitasnya, maka semakin besar kebutuhan kalori harian yang dibutuhkannya. Kebutuhan kalori ini bisa berasal dari makanan dan minuman bergizi yang mereka dapatkan setiap harinya, termasuk susu. 

Melansir penjelasan dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, susu merupakan sumber protein hewani yang bisa menjadi salah satu pilihan untuk melengkapi kebutuhan gizi Buah Hati. 

Kandungan kalori dalam susu sebesar 100 kalori (250 ml susu). Kandungan gizi susu juga kaya akan kalsium, kalium, fosfor, magnesium, seng, dan yodium, serta vitamin A, D, vitamin B kompleks, khususnya B2 atau riboflavin, sehingga baik dikonsumsi oleh anak-anak. Meski begitu, susu hanyalah menu pelengkap, sehingga harus diimbangi dengan pemberian makanan bergizi dan bervariasi setiap harinya.

Lantas, Bagaimana dengan Susu Anak Tinggi Kalori?

Tak boleh sembarangan, pemberian susu tinggi kalori untuk anak usia sekolah juga sebaiknya dilakukan dengan mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter sesuai kebutuhan kalori hariannyanya. Untuk memenuhi kebutuhan kalori harian, Bunda bisa memberikan menu dengan gizi seimbang, mulai dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan dilengkapi dengan memberikan susu. 

Baca Juga: Susu Tinggi Protein dan Kalsium

Manfaat Susu Tinggi Kalori untuk Anak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat utama dari susu tinggi kalori untuk tumbuh kembang anak adalah untuk meningkatkan berat badan agar sesuai dengan pertumbuhan anak seusianya. Tak hanya itu saja, kandungan kalsium dalam susu juga memiliki peran penting lainnya dalam meningkatkan kekuatan gigi dan kepadatan tulang Si Buah Hati.

Kandungan kalsium pada susu juga memiliki pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah untuk melancarkan peredarah darah, menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kanker, mencegah munculnya penyakit batu ginjal, dan membantu membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh baik untuk orang dewasa maupun anak-anak usia sekolah.

Kapan Si Buah Hatu Membutuhkan Susu Tinggi Kalori?

Untuk mengetahui kapan seharusnya orang tua memberikan susu tinggi kalori untuk anak usia sekolah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa apakah berat badan Si Buah Hati sudah sesuai dengan usia pertumbuhannya atau belum. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), berat badan anak usia sekolah (6–12 tahun) adalah sebagai berikut:

1. Anak perempuan

  • Usia 6 tahun             : 20 kg
  • Usia 7 tahun             : 22 kg
  • Usia 8 tahun             : 25 kg
  • Usia 9 tahun             : 29 kg
  • Usia 10 tahun            : 33 kg
  • Usia 11 tahun            : 37 kg
  • Usia 12 tahun            : 41 kg 

2. Anak laki-laki

  • Usia 6 tahun             : 20 kg
  • Usia 7 tahun             : 23 kg
  • Usia 8 tahun             : 25 kg
  • Usia 9 tahun             : 28 kg
  • Usia 10 tahun            : 32 kg
  • Usia 11 tahun            : 36 kg
  • Usia 12 tahun            : 40 kg

Setelah mengobservasi berat badan anak dan mengonsultasikannya pada dokter, cara memilih susu anak tinggi kalori yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memerhatikan beberapa hal seperti:

  1. Memastikan apakah Si Buah Hati alergi terhadap susu sapi atau tidak.
  2. Memilih susu anak tinggi kalori dengan rasa yang disukai.
  3. Menyesuaikan jenis susu dengan usia Si Buah Hati.
  4. Pastikan susu yang dipilih belum kedaluwarsa.

Salah satu rekomendasi susu yang juga bisa Bunda berikan untuk mendukung proses belajar anak usia sekolah adalah DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar dan perkembangaan karakter Si Buah Hati.

Pastikan untuk selalu memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan susu DANCOW FortiGro yang bisa dikonsumsi dua kali sehari, yaitu di pagi hari dan malam sebelum tidur. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan. 

Image Article
Perlukah Konsumsi Susu Anak Tinggi Kalori? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami Karakteristik Anak SD dan Cara Membentuknya

Published date

Masa perkembangan anak usia sekolah dasar (SD) merupakan salah satu tahapan krusial yang harus diperhatikan oleh orang tua, terutama dalam membentuk karakternya. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk menyediakan lingkungan yang sesuai agar proses belajar dan pembentukan karakter Si Buah Hati berjalan dengan optimal. Lantas, apa saja karakteristik anak SD yang terlihat dan bagaimana cara membentuknya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Pembentukan Karakter Anak SD

Melansir dari Jurnal Kependidikan berjudul Perkembangan Anak-anak Selama Masa Sekolah Dasar (6—7 Tahun) yang disusun oleh Fatmaridha Sabani, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, masa perkembangan karakter anak usia dini merupakan masa perkembangan anak yang pendek namun sangat penting dalam kehidupan Si Buah Hati.

Karakteristik anak sekolah dasar yang terlihat adalah kemampuan mereka dalam mengontrol tubuh dan keseimbangannya, sedangkan perkembangan kecerdasannya ditunjukkan dengan kemampuan anak-anak dalam mengelompokkan obyek, memiliki minat yang tinggi terhadap angka dan tulisan, meningkatkan perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami hubungan sebab akibat, dan memiliki pemahaman soal ruang dan waktu. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendorong seluruh potensi yang dimiliki anak agar dapat berkembang secara optimal.

Tak hanya membantunya berhasil dalam dunia akademik dan bermanfaat bagi kehidupan pribadi anak-anak, membangun karakteristik anak SD sejak dini juga dapat mengajarkan anak untuk dapat bersosialisasi dengan baik sekaligus membantu mempersiapkan Si Buah Hati untuk dapat menghadapi dunia kerja saat mereka dewasa kelak. 

Peran Sekolah dan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak SD

Baik sekolah maupun keluarga, keduanya memiliki peranan penting dalam membentuk karakteristik siswa SD. Harvard Health Publishing menjelaskan beberapa cara membentuk karakter anak SD yang bisa dilakukan baik oleh orang tua maupun tenaga pendidik di sekolah berikut ini.

1. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk merasakan menjadi "anak yang sudah besar"

Tujuannya adalah untuk membentuk karakteristik anak SD yang berani, percaya diri, dan memiliki semangat juang tinggi. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan membiarkannya anak-anak untuk menyiapkan seragam sekolah sendiri, menyiapkan makanan ringan di rumah, menjawab pertanyaan di kelas, atau memesan makanan saat berada di restoran.

Hindari untuk terlalu sering memberikan peringatan atau sanksi, sebab hal ini justru dapat membuatnya jadi anak pemberontak dan malas untuk memberikan respons ya, Bunda.

2. Memberikan tugas pada Si Buah Hati untuk melakukan pekerjaan rumah tangga

Bunda juga bisa mulai membiasakan anak-anak untuk ikut menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, atau mencuci piring. Kegiatan ini dipercaya dapat mendorong mereka untuk percaya bahwa mereka mampu dan bisa diandalkan. Sehingga saat dewasa nanti mereka terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah dan dapat mengurus dirinya sendiri.

3. Memberikan uang saku

Memberikan uang saku dapat membantu anak-anak untuk belajar mengelola uang yang mereka miliki. Alih-alih memberikannya secara cuma-cuma, cobalah untuk memberikan tantangan untuk mendapatkannya. Misalnya dengan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dengan baik atau rutin membersihkan kamar tidurnya.

Baca Juga: Tips Penuhi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Anak Sekolah

4. Memberikan pujian atas usaha dan proses yang dilalui Si Buah Hati

Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh Si Buah Hati bisa membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukan banyak hal baik lainnya. Misalnya saat anak-anak berhasil mencuci piring, berikan pujian seperti “Wah, keren banget kamu bisa cuci piring sampai bersih. Bunda senang sekali karena kamu sudah bantu cuci piring. Pastikan tidak ada busa yang tertinggal, ya.”

5. Hindari membandingkan anak-anak dengan orang lain

Hindari membandingkannya dengan orang lain dan biarkan mereka mengembangkannya minat yang disukainya. Sebab pada dasarnya setiap anak memiliki karakternya masing-masing, sehingga minat dan bakatnya pun akan berbeda dengan anak seusianya. 

6. Menjadi pendengar yang baik

Berikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengeluarkan pendapat dan mengungkapkan perasaannya dengan baik. Berikan dukungan dan dorongan positif karena mereka juga membutuhkan waktu untuk belajar menjadi anak yang mandiri dan berani. 

Tantangan Umum yang Dihadapi Dalam Pembentukan Karakter Anak SD 

Bagi orang tua, membentuk karakteristik anak sekolah dasar tentu bukanlah hal yang mudah, sebab pastinya akan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Di zaman yang serba canggih dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, paparan media digital dan lingkungan sosial merupakan dua faktor besar yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Pasalnya, anak-anak tumbuh besar dengan media digital mulai dari televisi, media sosial, video game, dan masih banyak lagi. 

1. Paparan media 

Melansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, media dapat memengaruhi cara anak-anak merasakan, belajar, berpikir, berkata, dan berperilaku. Teknologi media membantu siswa dalam mengerjakan tugas dan berkomunikasi lebih efisien. Tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa penggunaan media digital yang berlebihan pada anak-anak juga dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan mereka, termasuk dalam pembentukan karakter anak. Beberapa efek negatifnya antara lain:

  • Anak-anak yang terlalu banyak terpapar media cenderung akan tertidur lebih larut di malam hari, sehingga mereka dapat kehilangan waktu tidur yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. 

  • Paparan cahaya dari layar gadget juga dapat memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan mata dan otak anak.

  • Memicu obesitas, sebab anak-anak yang menggunakan media atau gadget dalam waktu yang lama cenderung tidak aktif dengan permainan fisik yang sehat.

  • Kurangnya interaksi sosial akibat paparan media yang berlebihan dapat membuat anak-anak mengalami keterlambatan dalam hal perhatian, pemikiran, bahasa, dan kemampuan sosialnya.

  • Memengaruhi prestasi akademis di sekolah.

  • Memicu masalah perilaku pada anak-anak, sebab banyak konten kekerasan maupun konten lain yang tidak sesuai dengan usia anak-anak yang dapat diakses dengan mudah di media.

  • Memicu perilaku aditif dan meningkatkan risiko depresi pada anak-anak, terutama dalam menggunakan internet yang bermasalah. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak-anak yang sudah kecanduan dengan permainan atau video game online.

  • Memicu perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba, perilaku seksual, melukai diri sendiri, gangguan makan, dan masih banyak lainnya akibat penggunaan media yang berlebihan hingga melupakan kehidupan nyatanya.

  • Meningkatkan risiko bullying (perundungan) di dunia maya atau cyberbullying yang dapat menyebabkan masalah sosial, akademis, dan memengaruhi kesehatan baik jangka pendek maupun panjang.

2. Perundungan atau bullying

Selain cyberbullying, tantangan lain yang juga mungkin dihadapi dalam pembentukan karakteristik anak sekolah dasar adalah adanya penindasan di dunia nyata yang berasal dari lingkungan sosialnya, misal di sekolah, lingkungan bermain, maupun keluarga sendiri. Alih-alih langsung memarahi dan menyalahkan Si Buah Hati saat melakukan kesalahan, cobalah untuk memahami alasan di balik perilaku mereka. 

Biasanya, anak-anak menggertak karena mereka kesulitan mengelola emosi yang kuat seperti kemarahan, frustrasi, atau rasa tidak aman. Dalam kondisi ini, anak-anak belum belajar cara-cara kooperatif untuk menyelesaikan konflik dan memahami perbedaan. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memberikan pemahaman pada Buah Hati bahwa perundungan merupakan hal yang tidak diperbolehkan dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  1. Tanggapi perundungan dengan serius. Pastikan Si Buah Hati memahami bahwa Bunda tidak akan mentolerir perundungan di rumah atau di mana pun.

  2. Tetapkan aturan tentang perundungan yang harus dipatuhi dan akan ada konsekuensi bagi yang melanggarnya.

  3. Ajarkan anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan baik. Ajarkan anak-anak bahwa mengejek perbedaan seperti ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin, status ekonomi adalah hal yang salah.

  4. Cobalah untuk menanamkan rasa empati pada Si Buah Hati dengan melibatkan mereka dalam komunitas atau anak-anak lain di sekitarnya.

  5. Pelajari tentang kehidupan sosial anak-anak baik di sekolah atau di mana pun perundungan terjadi. Bicaralah dengan orang tua dari teman dan teman Si Buah Hati, guru, konselor bimbingan, dan kepala sekolah.

Tips dalam Menghadapi Tantangan Karakteristik Anak SD

Melihat dari beberapa tantangan umum dalam membangun karakteristik anak SD di atas, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk menghadapi tantangan karakteristik anak SD:

  1. Mendorong Fokus melalui Aktivitas Menarik: Salah satu karakteristik anak SD adalah sering kali kesulitan mempertahankan fokus dalam waktu lama. Membuat aktivitas belajar menjadi lebih menarik dan bervariasi, seperti menggunakan permainan edukatif atau visual yang menarik, bisa membantu mereka lebih fokus.
     
  2. Mengajarkan Pengelolaan Emosi dengan Empati: Pada usia ini, Si Buah Hati mulai merasakan berbagai emosi yang mungkin sulit mereka pahami. Membantu mereka mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, serta memberikan contoh cara merespons situasi dengan tenang, bisa memperkuat kemampuan regulasi emosi mereka. Menggunakan metode seperti "time-out" yang positif untuk menenangkan diri juga bisa efektif.
     
  3. Membangun Kemampuan Sosial Melalui Interaksi yang Positif: Anak SD juga menghadapi tantangan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebayanya. Orang tua dan guru dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan berbagi. Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan kelompok atau diskusi kelas juga membantu mereka lebih percaya diri dalam bersosialisasi.
     
  4. Memberikan Rutin dan Struktur yang Konsisten: Rutinitas yang jelas membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka. Membuat jadwal harian yang mencakup waktu belajar, bermain, dan istirahat dapat membantu mereka merasa lebih aman dan teratur.
     
  5. Mengapresiasi Pencapaian Kecil: Menghargai usaha dan pencapaian kecil Si Buah Hati, baik akademis maupun personal, memberikan motivasi dan membangun kepercayaan diri mereka. Hal ini juga mengajarkan mereka untuk menghargai proses, bukan hanya hasil akhir.

Tak cukup hanya dengan beberapa hal di atas, pastikan juga untuk melengkapi asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikannya makanan bergizi dan juga melengkapinya dengan susu DANCOW FortiGro setidaknya dua gelas setiap harinya, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro  dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan. Setelah membaca penjelasan di atas, semoga cara membentuk karakter anak SD yang Bunda dan keluarga terapkan di rumah dapat memberikan hasil yang optimal, ya!

Image Article
Memahami Karakteristik Anak SD dan Cara Membentuknya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Minuman Berbuka Puasa yang Sehat untuk Keluarga di Rumah

Published date

Bunda, momen berbuka puasa tentu menjadi salah satu momen favorit bagi seluruh anggota keluarga, terutama Si Buah Hati, ya? Pasalnya, di saat inilah mereka bisa memuaskan dahaganya dengan menikmati minuman berbuka puasa favoritnya. Tak boleh sembarangan, berikut ini pilihan jenis minuman buka puasa yang segar dan pastinya tetap menyehatkan untuk anak-anak dan semua anggota keluarga di rumah yang bisa Bunda nikmati di rumah.

Pentingnya Memilih Minuman untuk Berbuka Puasa yang Menyehatkan

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selama berpuasa, pemenuhan gizi seimbang bisa didapatkan melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi antara waktu berbuka hingga sahur. Minuman atau cairan yang masuk ke tubuh juga bermanfaat untuk mencegah dehidrasi, mengoptimalkan fungsi organ tubuh, hingga dapat membantu meningkatkan imun tubuh.

Jenis minuman untuk berbuka puasa juga mempengaruhi jumlah kalori, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh, termasuk bagi Si Buah Hati. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap memberikan minuman berbuka puasa yang menyehatkan. 

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Pilihan Minuman Berbuka Puasa untuk Keluarga 

Jenis makanan atau minuman yang disukai untuk berbuka puasa biasanya adalah makanan dan minuman manis. Sayangnya, tidak semua jenis minuman buka puasa ini mengandung gizi yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati, terutama saat berpuasa di bulan Ramadan. Alih-alih memberikan minuman tinggi gula saat berbuka puasa, berikut ini beberapa pilihan minuman berbuka puasa yang praktis untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral bagi Si Buah Hati dan anggota keluarga di rumah.

1. Air mineral

Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan air minum pada anak-anak jauh lebih besar karena sedang mengalami pertumbuhan dan memiliki tinkat metabolisme yang lebih tinggi. Oleh karena itu pastikan Si Buah Hati untuk minum 8–12 gelas air mineral tiap hari di antara waktu buka puasa dan sahur. 

Air mineral berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Tak hanya itu saja, minum air yang cukup juga dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, diantaranya adalah untuk mengurangi risiko gigi berlubang, mencegah dehidrasi, mencegah sembelit, dan meningkatkan fungsi otak pada anak-anak.

2. Air kelapa

Sama-sama mengandung kalori dan gula, namun air kelapa merupakan pilihan yang lebih sehat jika dibandingan dengan minuman manis seperti soda atau minuman tinggi gula lainnya untuk berbuka puasa. Sebab air kelapa mengandung beberapa nutrisi dan elektrolit seperti vitamin C, magnesium, kalsium, natrium, dan kalium yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak. Jika Bunda berencana untuk memberikan air kelapa pada Si Buah Hati, pastikan untuk tidak menambahkan gula atau pemanis buatan, ya!

3. Infused water

Bosan dengan air mineral biasa? Tak perlu bingung, sebab Bunda bisa menambahkan potongan jeruk lemon, daun mint, dan es batu ke dalamnya. Ajak Si Buah Hati untuk ikut terlibat dalam proses pembuatannya agar mereka bersemangat untuk meminumnya saat berbuka puasa.

4. Jus buah

Jenis minuman buka puasa yang juga menyehatkan bagi anak-anak dan keluarga adalah jus buah. Selain dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa, jus buah segar dengan tidak menambahkan banyak gula juga dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin serta mineral dalam tubuh. Agar lebih menyenangkan, coba tanyakan pada Si Buah Hati mengenai pilihan buah yang ingin mereka jadikan jus. Pasti seru!

5. Susu

Pilihan minuman lainnnya untuk buka puasa adalah susu, karena bisa dijadikan sebagai minuman berbuka puasa yang praktis. Selain memiliki rasa yang lezat dan disukai anak-anak, susu juga dilengkapi dengan kandungan vitamin serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, kalsium, dan zat besi. Agar lebih nikmat, sediakan susu dengan rasa favorit Si Buah Hati dan nikmati dalam kondisi dingin saat berbuka puasa.

Selain pilihan minuman sehat untuk berbuka, Bunda juga bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT bisa menjadi minuman berbuka puasa yang praktis saat berada di perjalanan atau di luar rumah.

Image Article
Pilihan Minuman Berbuka Puasa yang Sehat untuk Keluarga di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati tentang keutamaan puasa Ramadan tak hanya sebatas menahan rasa lapar dan haus, melainkan tentang bagaimana kita sebagai umat Muslim memaknai puasa sebagai salah satu rukun Islam yang wajib untuk dilaksanakan. Agar Si Buah Hati semakin siap belajar jalani Ramadan, simak cara mengajarkan keutamaan puasa di bulan Ramadan berikut ini.

Tujuan Menjalankan Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib dilakukan bagi mereka yang sudah memasuki usia baligh. Meski anak-anak usia sekolah pada umumnya masih belum diwajibkan untuk berpuasa, namun penting bagi orang tua untuk mengajarkan keutamaan puasa saat Ramadan sejak dini.

Menurut informasi di laman Kementerian Agama Republik Indonesia ibadah puasa memberi sejumlah keutamaan bagi yang menjalankan, seperti pahala ibadah berlipat ganda dan juga keberkahan saat waktu sahur dan berbuka.  Hal lain yang menjadi keutamaan puasa di bulan Ramadan adalah kemampuan menahan diri dan sabar, ketenangan hati, juga menumbuhkan empati. 

Sementara dari laman Kementerian Kesehatan disebutkan manfaat puasa bagi tubuh seperti untuk memberi waktu istirahat bagi organ pencernaan, mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan fungsi kognitif. 

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa pada Si Buah Hati

Bunda, seperti yang kita tahu bahwa pada dasarnya anak seringkali meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, terutama orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Agar Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi manusia yang taat ibadah dan juga berempati pada sesama, berikut ini cara mengajarkan keutamaan puasa untuk anak SD yang bisa Bunda simak.

  1. Ajarkan anak untuk mengenal Islam, khususnya berbagai hal seputar Ramadan melalui buku cerita khusus anak-anak. Dengan begini, mereka bisa memahami keutamaan puasa Ramadan dengan lebih baik karena disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dan ilustrasi gambar yang menarik.
  2. Jika Si Buah Hati belum siap untuk belajar berpuasa, baik secara fisik maupun mental, Bunda bisa mengajaknya untuk melakukan kegiatan lain untuk memaknai bulan Ramadan. Misalnya dengan mengajak mereka salat lima waktu dan tarawih berjamaah di masjid, membaca Al-Qur'an, berbagi makanan menjelang berbuka puasa, serta melakukan amalan baik lainnya.
  3. Membiasakan anak-anak untuk ikut bangun saat waktunya sahur. Meski pada awalnya mereka hanya bangun untuk minum saja lalu kembali tidur, setidaknya nantinya mereka akan mulai terbiasa untuk ikut sahur dan lanjut berpuasa.
  4. Mengajarkan pada Si Buah Hati bahwa meski sedang berpuasa, kita harus tetap semangat untuk beraktivitas.

Jika Si Buah Hati sudah siap untuk mulai belajar berpuasa meskipun hanya setengah hari, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Caranya dengan memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat.

Selain makanan, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Image Article
Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menghindari Dehidrasa Saat Puasa yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Puasa Ramadan adalah tentang bagaimana para umat muslim menahan rasa lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Sebagai salah satu rukun Islam, puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim, terutama yang sudah memasuki usia baligh. Meski begitu, anak-anak yang belum mencapai usia baligh tetap diharapkan dapat belajar berpuasa, meski hanya dimulai dengan berpuasa setengah hari atau beberapa jam saja.

Tinggal di daerah tropis dengan paparan matahari yang cukup terik membuat aktivitas puasa menjadi lebih berat, terutama dalam menahan rasa haus. Tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, dehidrasi saat puasa juga banyak dialami oleh Si Buah Hati yang sedang belajar berpuasa.

Penyebab Dehidrasi

Agar tidak dehidrasi saat puasa, berikut ini beberapa penyebab dehidrasi seperti yang dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bisa Bunda simak.

  1. Melakukan aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama. Saat tubuh terpapar panas matahari, maka tubuh berusaha menormalkan suhu dengan mengeluarkan keringat yang berlebihan. Kondisi inilah yang menyebabkan cairan tubuh berkurang banyak, sehingga memicu dehidrasi.
  2. Mengalami diare atau demam saat berpuasa.
  3. Kurangnya asupan cairan saat sahur dan berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Selain rasa haus, orang-orang yang mengalami dehidrasi saat puasa biasanya mengalami beberapa gejala seperti mulut yang sangat kering, kulit kering dan berkerut, merasa letih dan lesu, konsentrasi menurun, sering mengantuk dan terlalu banyak tidur selama puasa, dan sulit atau jarang buang air kecil.

Baca Juga: 7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak

Tips untuk Mencegah Dehidrasi di Bulan Ramadan

Setelah mengetahui beberapa penyebabnya, berikut ini cara agar tidak dehidrasi saat puasa yang bisa Bunda terapkan dan ajarkan pada Si Buah Hati yang sedang belajar berpuasa.

1. Konsumsi air putih secara cukup antara waktu berbuka dan sahur

Untuk mencegah dehidrasi atau rasa haus yang berlebihan selama berpuasa, usahakan untuk minum air dalam jumlah cukup sekitar 8–12 gelas tiap hari. 

2. Mengonsumsi makanan yang tinggi kadar airnya

Selain minum air mineral, disarankan juga untuk mengonsumsi sup sebagai salah satu menu selama bulan Ramadan, baik saat sahur maupun berbuka puasa karena merupakan sumber cairan yang baik bagi tubuh. Tak hanya sup, buah-buahan seperti semangka dan anggur serta sayuran seperti tomat dan mentimun juga dikenal memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat membantu mengurangi rasa haus saat berpuasa.

3. Hindari penggunaan garam yang berlebihan

Penggunaan garam yang berlebihan pada menu sahur dan berbuka dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh, sehingga anak-anak lebih mudah merasa haus saat berpuasa.

4. Membatasi makanan manis

Agar tidak dehidrasi saat puasa, batasi juga konsumsi makanan manis baik saat sahur maupun berbuka puasa. Alih-alih mengonsumsi teh manis, donat, cokelat, soda, atau makanan tinggi gula lainnya, Bunda bisa menyediakan buah kurma saat berbuka puasa. Anak-anak masih tetap bisa makan kolak, namun dalam porsi kecil saja.

5. Hindari konsumsi kafein berlebihan

Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi saat sahur. Ini karena kafein merupakan diuretik alami yang membuat kita seringkali buang air kecil, sehingga dapat memicu rasa haus saat berpuasa.

6. Batasi kegiatan di luar rumah

Saat Si Buah Hati belajar berpuasa, sebaiknya batasi kegiatan di luar rumah, terutama saat siang hari. Sebab paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat anak-anak lebih mudah merasa haus dan mengalami dehidrasi. Sebaliknya, coba ajak anak untuk memanfaatkan waktu di siang hari dengan melakukan berbagai hal menyenangkan seperti membuat prakarya, membaca buku, menyiapkan hidangan berbuka puasa, atau tidur siang.

Selain tips di atas, cara mengatasi dehidrasi saat puasa pada anak-anak yang juga tak kalah efektif adalah dengan memberikan susuBunda dapat memberikan DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati yang praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di luar rumah atau saat dalam perjalanan. 

Semoga dengan penjelasan mengenai penyebab dan cara mencegah dehidrasi saat puasa di atas bisa membantu Bunda dalam mengajarkan makna berpuasa pada Si Buah Hati dengan lebih baik, ya. Selamat berpuasa!

Image Article
Cara Menghindari Dehidrasa Saat Puasa yang Bisa Bunda Lakukan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Penuhi Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh di Bulan Ramadan

Published date

Berpuasa di bulan Ramadan dilakukan dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Dalam kondisi tersebut, orang yang berpuasa dianjurkan untuk menyantap asupan makanan bergizi, baik saat berbuka, setelah salat tarawih atau sahur.

Hal tersebut agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa tercukupi selama menjalankan puasa, terlebih bagi anak sekolah yang sudah mulai ikut puasa atau belajar puasa. Lantas, apa saja nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Penuhi Asupan Nutrisi saat Bulan Ramadan

Memahami apa saja zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama berpuasa adalah hal yang sangat penting, terutama jika Si Buah Hati sedang belajar berpuasa. Meski tidak setiap anak sanggup untuk berpuasa penuh, namun mereka tetap harus menahan lapar dan haus dalam waktu yang lebih lama dari biasanya, sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan kalori dan cairan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa selain bernilai ibadah, puasa juga baik untuk menjaga Kesehatan dan fungsi tubuh. Hal tersebut karena memberikan Agar kedua tujuan ini dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan pengaturan pola makan yang baik. Jika biasanya anak-anak makan tiga kali sehari, maka lain halnya selama bulan Ramadan yang hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka puasa.

Oleh karena itu, Bunda memastikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi seimbang agar Si Buah Hati bisa berpuasa dengan tubuh yang tetap fit dan bersemangat beraktivitas, serta belajar.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Dampak Ketidakseimbangan Asupan Nutrisi selama Berpuasa

Kurangnya pemahaman orang tua terhadap nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak selama berpuasa dapat menyebabkan asupan serat, vitamin, dan mineralnya menjadi tidak memadai.

Ada beberapa masalah umum yang terjadi akibat asupan untuk tubuh anak tidak terpenuhi dengan baik sebagai berikut:

1. Menurunnya sistem pencernaan dan kekebalan tubuh Si Buah Hati

Hal ini terjadi karena kurangnya asupan serat yang berperan dalam menjaga sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh Si Buah Hati. Biasanya karena tidak mendapatkan asupan sayur dan buah-buahan yang cukup selama bulan Ramadan. Selain sering mengalami sembelit, anak-anak juga akan lebih mudah merasa lapar dan haus selama berpuasa.

2. Kekurangan zat besi

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Minimnya asupan zat besi dalam tubuh menyebabkan energi menurun, termasuk saat berpuasa. Hal inilah yang dapat membuat anak-anak merasa lebih mudah lapar dan lelah saat berpuasa. Tak hanya itu saja, kekurangan zat besi juga dapat mengganggu konsentrasi anak menurun selama sekolah akibat kurangnya pasokan oksigen ke otak.

3. Kekurangan kalsium

Pada anak-anak usia sekolah, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Asupan kalsium yang tidak memadai selama berpuasa dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang yang lemah saat mereka dewasa nanti.

4. Berat badan yang tidak ideal

Gizi yang tidak seimbang pada anak-anak juga dapat menyebabkan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya. Biasanya hal ini terjadi akibat mengonsumsi camilan atau makanan tidak sehat seperti junk food, minuman manis, gorengan, dan makanan olahan yang berlebihan saat berbuka puasa.

Tips Menjaga Asupan Nutrisi Tetap Terpenuhi Selama Puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa menjaga asupan nutrisi untuk tubuh anak tetap terpenuhi dengan baik selama bulan puasa dapat diatur melalui tiga kali waktu makan, yaitu saat sahur, berbuka, dan makan malam setelah salat tarawih sebagai berikut.

1. Makan sahur

  • Membangunkan Si Buah Hati dan mengajaknya untuk minum satu gelas air mineral.
  • Memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan lemak sehat.
  • Khusus untuk anak-anak masih diperbolehkan makan nasi putih dalam porsi kecil, namun pastikan dilengkapi dengan lauk untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.
  • Berikan sayur untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan serat agar perut terasa kenyang lebih lama.
  • Bila perlu, berikan satu porsi buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serat, dan cairan tubuh.
  • Memberikan satu gelas susu untuk melengkapi kebutuhan gizi dan cairan tubuh.

2. Berbuka puasa

  • Mengawali buka puasa dengan buah-buahan yang manis, seperti kurma, buah potong, dan teh manis secukupnya.
  • Makan makanan bergizi seimbang, berupa nasi, lauk protein, dan sayuran hijau.
  • Minum segelas air mineral.

3. Makan malam setelah tarawih

Makanan yang disantap setelah salat tarawih bukanlah makanan berat, melainkan makanan pelengkap berbuka puasa yang bisa berupa buah-buahan dan susu untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serta cairan dalam tubuh.

Khusus untuk anak usia sekolah yang sedang belajar puasa, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.   

Image Article
Pentingnya Penuhi Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Porsi Makan Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa

Published date

Memerhatikan asupan saat sahur dan berbuka puasa merupakan cara menahan lapar saat puasa yang paling efektif selama bulan Ramadan, termasuk untuk anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Alih-alih makan dalam porsi berlebihan, pastikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi baik saat sahur maupun berbuka puasa mengandung gizi seimbang yang diperlukan oleh Si Buah Hati setiap harinya.

Nah, agar anak-anak dapat berpuasa dengan lancar dan nyaman, yuk simak cara menahan haus dan lapar saat puasa yang bisa diterapkan berikut ini.

Pentingnya Pemilihan Menu Sahur Bergizi Tinggi untuk Menahan Lapar selama Puasa

Sahur atau makan sebelum waktu subuh sangat penting dilakukan sebagai cara agar menahan lapar saat puasa dan mempersiapkan tubuh agar dapat berpuasa dengan nyaman. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi haruslah mengandung gizi yang seimbang, dimana memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan juga serat.

Selama berpuasa, asupan kalori harus tetap dijaga, terutama konsumsi gula, garam, dan lemak baik pada orang dewasa dan anak-anak. Tujuannya adalah untuk mencegah kolesterol meningkat selama bulan Ramadan dan hari raya lebaran. Batas konsumsi gula, garam, dan lemak pada anak-anak hingga dewasa yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Gula per orang per hari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.

  • Garam per orang per hari sebanyak 5 gram atau setara dengan satu sendok teh.

  • Lemak per orang per hari 67 gram atau sekitar lima sendok makan.

Tujuan dari batas konsumsi gula, garam, dan lemak di atas adalah untuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi organ tubuh lainnya agar tetap berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Tips Tubuh tetap sehat dan Kenyang Lebih Lama saat Puasa

Pada dasarnya, rasa lapar merupakan respon alami tubuh yang menandakan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak asupan makanan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih cepat merasa lapar antara lain kurangnya asupan protein, tidak memiliki tidur yang cukup, dan kurangnya aktivitas fisik, termasuk saat berpuasa. Lantas, bagaimana cara menahan lapar saat puasa? Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Sebab protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan dengan cara meningkatkan produksi hormon yang dapat mengatur rasa kenyang dan mengurangi kadar hormon yang merangsang rasa lapar. Beberapa makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi saat sahur antara lain daging, unggas, ikan, telur, tahu, dan tempe. Protein tinggi juga bisa ditemukan dalam beberapa produk susu, yoghurt, kacang, dan biji-bijian.
  2. Memastikan Si Buah Hati mencukupi waktu tidurnya dengan baik, terutama saat berpuasa di mana mereka harus bangun untuk sahur saat dini hari. Ajak anak-anak untuk memanfaatkan waktu untuk tidur saat siang hari dan atur jam tidur malam dengan baik selama bulan Ramadan. Tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan produksi leptin atau hormon yang mendorong rasa kenyang dan mengurangi produksi ghrelin, yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. 
  3. Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat yang lambat dicerna (karbohidrat kompleks) seperti gandum, nasi merah atau nasi cokelat, dan roti gandum. Khusus untuk Si Buah Hati, mereka masih boleh mengonsumsi nasi putih namun dalam porsi kecil dan dilengkapi dengan lauk serta sayuran.
  4. Cara menahan haus dan lapar saat puasa selanjutnya adalah dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar saat sahur dan berbuka puasa. Makanan inilah yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.
  5. Kacang-kacangan atau menambahkan selai kacang pada roti panggang juga bisa membuat perut terasa kenyang lebih langka. Sebab makanan ini mengandung lemak sehat yang berperan dalam memperlambat pencernaan dan meningkatkan produksi hormon yang mendorong rasa kenyang.
  6. Menghidrasi tubuh dengan baik, yaitu saat sahur, setelah makan sahur sebelum imsak, saat berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur di malam hari. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat memberikan berbagai manfata kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak dan jantung, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem pencernaan, dan berpotensi mengurangi nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan.

Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu. Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar menjalani Ramadan dengan lancar, nyaman, serta tetap semangat beraktivitas.

Image Article
Optimalkan Porsi Makan Ketika Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mulai Mengajari Anak Puasa. Bunda Wajib Tahu!

Published date

Mengajari anak puasa di bulan Ramadan adalah salah satu kewajiban bagi setiap orang tua. Pasalnya, puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umatnya. Meski anak-anak belum diwajibkan untuk berpuasa, namun kita bisa mulai mengenalkannya sejak dini agar anak-anak lebih siap belajar jalani Ramadan saat dewasa nanti. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kesabaran ekstra, pendekatan yang bijak, dan berbagai hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua agar anak-anak bisa mulai belajar menahan rasa haus dan lapar dengan baik.

Menjelaskan Manfaat dan Makna Puasa pada Si Buah Hati

Cara mengajarkan anak puasa Ramadan yang pertama adalah dengan menjelaskan makna puasa menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat dipahami dengan baik. Jelaskan bahwa saat berpuasa kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Tak hanya itu saja, selama bulan Ramadan kita juga harus lebih giat beribadah, berbuat baik terhadap sesama, dan melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan ketakwaan, belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan juga membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Jelaskan juga bahwa pada umumnya, puasa hanya diwajibkan bagi orang-orang yang sudah memasuki usia baligh. Anak-anak usia sekolah yang belum baligh tetap diharapkan untuk mulai belajar berpuasa meski hanya setengah hari, namun tetap mendapatkan pahala dari niat dan ibadah yang dilakukannya.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Menjaga Kesehatan

Persiapan yang Perlu Dilakukan sebelum Mulai Mengajarkan Puasa

Tak cukup hanya dengan menjelaskan makna puasa pada Si Buah Hati, berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan orang tua sebelum mulai mengajarkan puasa menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia.

  1. Pastikan bahwa berat badan dan tinggi badan Si Buah Hati sesuai dengan usianya dan kondisi kesehatannya baik.
  2. Bunda perlu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati secara seimbang mulai saat berbuka, sahur maupun saat malam hari sebelum tidur.
  3. Menyediakan camilan dan minuman sehat untuk memenuhi kebutuhan cairan, serat, vitamin, dan mineral untuk Si Buah Hati yang bisa dikonsumsi saat berbuka hingga saat sahur. 
  4. Mempersiapkan variasi menu makanan untuk disajikan saat sahur dan berbuka puasa, sehingga anak-anak tetap bersemangat untuk belajar puasa.

Cara mengajari anak puasa selama Ramadan tak hanya soal menahan rasa lapar dan haus saat berpuasa, tetapi juga melakukan berbagai amalan baik seperti mengaji, solat lima waktu, salat tarawih berjamaah, berbagi dengan sesama, dan berbuka puasa dengan keluarga serta teman. Oleh karena itu, pastikan Bunda sudah mempersiapkan jadwal kegiatan Si Buah Hati selama bulan Ramadan, ya. 

Tips Mengajarkan Anak Berpuasa

Bagi anak-anak, menahan rasa lapar dan haus selama berpuasa bisa menjadi hal yang cukup berat untuk dilakukan. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mengajari anak puasa secara bertahap dan penuh kesabaran. Bunda tak perlu bingung, berikut ini beberapa tips mengajarkan anak berpuasa menurut informasi di laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

  1. Membiasakannya untuk bangun sahur meski hanya untuk minum air putih atau susu dan melanjutkan tidurnya kembali. Bangunkan anak-anak dengan lembut 30 menit atau satu jam sebelum waktu imsak. Anjurkan mereka untuk mencuci muka dan ajak berbincang agar rasa kantuknya menghilang.
  2. Menyarankan Si Buah Hati untuk puasa setengah hari atau enam jam setelah waktu imsak.
  3. Menunda waktu sarapan. Misalnya jika Si Buah Hati terbiasa sarapan pukul enam pagi, maka Bunda bisa menundanya hingga pukul tujuh atau sampai anak-anak minta makan. 
  4. Mengajarkan anak untuk tidak sarapan selama bulan Ramadan, namun memajukan waktu makan siang agar mereka tidak merasa kelaparan.
  5. Mengajak anak-anak untuk menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa.
  6. Mengajak anak-anak untuk melakukan rutinitas selama bulan Ramadan, seperti ngabuburit  berburu takjil favorit, solat tarawih berjamaah, berbagi takjil, dan beberapa amalan lainnya.

Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa dan saat dalam perjalanan.

Meski mengajari anak puasa bukanlah hal yang mudah, namun tak lantas membuat Bunda dan Ayah menyerah, ya!

Image Article
Cara Mulai Mengajari Anak Puasa. Bunda Wajib Tahu!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Kegiatan Ngabuburit di Bulan Puasa Bersama Si Buah Hati

Published date

Tak hanya menjadi momen paling ditunggu umat Muslim untuk berpuasa dan melakukan ibadah, bulan suci Ramadan juga memberikan kesempatan untuk menciptakan momen indah dan berharga bersama Si Buah Hati. Salah satunya melalui momen ngabuburit bulan puasaUntuk memahami istilah ngabuburit lebih lanjut dan bagaimana cara mengenalkannya pada Si Buah Hati, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Ngabuburit Bulan Puasa?

Berpuasa di bulan Ramadan identik dengan banyak hal, mulai dari sahur, berbuka bersama, tarawih, dan juga ngabuburit. Dikutip dari laman Universitas Padjajaran, istilah ngabuburit berasal dari bahasa Sunda dan penggunaannya makin meluas secara nasional. Kata ‘burit’ berarti waktu sore, senja, menjelang magrib atau menjelang matahari terbenam. Dalam bahasa Sunda, ngabuburit berarti ‘ngalantung ngadagoan burit’ atau bermain sambil menunggu waktu sore.

Istilah inilah yang akhirnya digunakan masyarakat sebagai aktivitas yang dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Pilihan kegiatan ngabuburit bulan puasa pun beragam, namun umumnya berisi kegiatan yang disukai oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Dengan begini, Si Buah Hati bisa melupakan rasa lapar dan hausnya untuk sejenak, sehingga mereka bisa menyelesaikan puasanya dengan baik. 

Pilihan Aktivitas Ngabuburit Bulan Ramadan yang Menyenangkan untuk Si Buah Hati

Nah, jika tahun ini Si Buah Hati mulai belajar untuk berpuasa penuh hingga magrib, berikut ini beberapa piihan aktivitas seru yang bisa dilakukan saat ngabuburit bersama.

1. Menyiapkan hidangan berbuka puasa

Kegiatan ngabuburit bulan puasa yang bisa Bunda lakukan bersama Si Buah Hati adalah dengan melibatkannya dalam mempersiapkan hidangan berbuka puasa bagi keluarga. Mulailah dengan mengajaknya berbelanja bahan masakan di pasar atau supermarket, memilih dan menyiapkan buah-buahan segar, memasak hidangan favorit keluarga, membuat takjil segar, dan merapikan meja makan di rumah. Melibatkan Si Buah Hati dalam setiap kegiatan keluarga membuat mereka merasa dihargai keberadaannya, sehingga ikatan antara orang tua dan anak semakin kuat.

2. Bermain sambil belajar

Kegiatan selanjutnya adalah bermain sambil belajar. Misalnya dengan membaca buku cerita, bermain permainan edukatif, atau bermain tebak kata yang berkaitan dengan bulan Ramadan. Kegiatan ini tidak sebatas mengisi waktu menunggu berbuka puasa, namun juga menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada Si Buah Hati.

3. Membuat kerajinan tangan

Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati untuk membuat berbagai kerajinan tangan saat ngabuburit. Misalnya membuat kartu ucapan lebaran, membuat amplop THR lebaran yang lucu, atau hiasan meja makan yang bisa digunakan untuk menghias meja saat berbuka puasa atau saat kumpul keluarga ketika Idulfitri.

Baca Juga: 7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak

4. Bermain permainan tradisional

Ngabuburit bulan puasa juga bisa diisi dengan melakukan permainan tradisional satu atau dua jam menjelang waktunya berbuka puasa. Ajak Si Buah Hati untuk melakukan beberapa permainan seperti congklak, lompat tali, ular tangga, dan permainan seru lainnya.

5. Olahraga ringan

Bulan Ramadan bukan berarti membiarkan anak-anak untuk tidak melakukan aktivitas fisik dengan rutin setiap harinya. Sebaliknya, coba ajak mereka untuk berolahraga ringan sebagai salah satu kegiatan ngabuburit bulan puasa. Misalnya dengan bersepeda kelilling komplek, jalan santai, atau bermain bulu tangkis di halaman rumah.

6. Berbagi dengan sesama

Momen ngabuburit juga bisa dimanfaatkan sebagai cara untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk berbagi dengan sesama. Misalnya dengan membagikan takjil atau makanan untuk berbuka puasa, mendonasikan pakaian layak pakai dan buku untuk orang-orang yang membutuhkan, dan berbuka puasa bersama anak-anak di panti asuhan.

7. Membaca Al-Qur'an bersama

Aktivitas ngabuburit bulan Ramadan sekaligus amalan yang bisa dilakukan bersama Si Buah Hati selanjutnya adalah membaca Al-Qur'an. Tentukan target yang harus dicapai oleh Si Buah Hati, misalnya membaca 10 surat dalam sehari atau target lainnya. Jelaskan juga pada mereka bahwa dengan mengamalkan kegiatan ini dapat meningkatkan pahala dan juga menyempurnakan ibadah selama bulan Ramadan, sehingga mereka bisa menjadi lebih bersemangat untuk melakukannya.

Selain mengajak Si Buah Hati melakukan kegiatan ngabururit saat Ramadan, Bunda juga perlu menjaga asupan gizi dengan makanan minuman bergizi seimbang. Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGroadalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Pastikan untuk melengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah selama bulan Ramadan agar gizi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, sehingga puasanya semakin lancar.

Image Article
7 Kegiatan Ngabuburit di Bulan Puasa Bersama Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pemenuhan Gizi untuk Anak Puasa. Apa yang Perlu Disiapkan?

Published date

Bagi Bunda yang memiliki Si Buah Hati usia 6–12 tahun dan dalam tahap belajar berpuasa, pastikan untuk memperhatikan asupan gizi untuk menjaga kesehatan dan stamina saat Ramadan. Mengingat bahwa asupan makanan akan berkurang sebanyak 20–30 persen saat berpuasa, maka penurunan ini harus diimbangi dengan pemberian makanan bergizi dan juga asupan vitamin serta mineral yang baik saat berbuka, malam hari, dan sahur. Untuk memahami manfaat vitamin anak saat puasa, simak penjelasannya berikut ini.

Kebutuhan Gizi yang Perlu Dipenuhi selama Bulan Puasa

Tak jauh beda dengan hari biasanya, berikut ini beberapa kebutuhan gizi dan vitamin anak saat puasa yang harus Bunda penuhi agar puasanya dapat berjalan dengan lancar dan tetap bertenaga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

1. Karbohidrat 

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi. Anak-anak masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 

2. Protein

Selain memiliki peran untuk mempercepat pembentukan jaringan otot tubuh, protein juga berperan sebagai glikogen yang akan dipecah agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.

3. Serat

Berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.

4. Lemak

Meskipun kebutuhannya tidak sebanyak protein dan karbohidrat, namun lemak juga menjadi salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Namun, pastikan jenis lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat, terutama yang mengandung asam lemak omega 3 & 6 yang berasal dari beberapa makanan seperti ikan, alpukat, dan minyak zaitun. Sebaiknya, kurangi makanan dengan lemak tak sehat seperti gorengan dan juga makanan.

Baca Juga: Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Vitamin dan mineral 

Tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral selama berpuasa yang bisa didapatkan dari konsumsi buah-buahan tinggi air dan vitamin serta sayuran favorit anak-anak. Jenis vitamin anak saat puasa yang harus dipenuhi antara lain vitamin yang dapat mendukung proses pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, seperti vitamin A, B (B2, B6, B12), C, D, E, dan K.

Sedangkan mineral yang dibutuhkan adalah kalsium, yodium, zat besi, dan zink. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup adalah dengan mengonsumsi berbagai macam makanan dengan asupan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, sereal dan biji-bijian, daging merah tanpa lemak, ikan, dan susu.

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Si Buah Hati Selama Puasa

Agar kebutuhan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi dengan baik selama puasa, simak beberapa tips berikut ini ya, Bunda.

  1. Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan vitamin anak saat puasa, usahakan agar anak-anak tidak melewatkan waktu sahur. Sebab sahur merupakan bagian penting dari puasa Ramadan di mana mereka bisa mengonsumsi makanan bergizi yang berperan sebagai sumber tenaga untuk dapat beraktivitas dengan lancar dan tidak mudah merasa lapar.
  2. Sediakan makanan yang kaya akan serat, seperti roti gandum, buah-buahan, dan sayuran, sehingga dapat membuat perutnya merasa kenyang lebih lama.
  3. Selain nasi putih, sediakan juga pilihan lauk yang tinggi protein seperti telur, daging tanpa lemak, dan ikan.
  4. Hindari konsumsi makanan bergula tinggi, seperti donat dan kue saat sahur dan berbuka puasa.
  5. Menghindari makanan yang terlalu asin untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak-anak usia sekolah yang sedang belajar berpuasa.
  6. Saat berbuka puasa, hindari memaksa anak-anak untuk makan secara berlebihan untuk mengimbangi penurunan kalori harian. Makan secara berlebihan hanya akan memicu gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada perut (begah). 
  7. Hindari konsumsi minuman bersoda, makanan pedas, dan juga makanan berminyak seperti gorengan.
  8. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Pastikan anak-anak cukup minum air mineral saat sahur, berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur.

Selain memberikan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi asupan gizi dan vitamin untuk anak puasa dengan memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Image Article
Vitamin Anak Saat Puasa: Apa Saja yang Harus Dipenuhi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off