5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Buah Hati

Published date

Kecukupan bakteri baik di saluran cerna Si Buah Hati sangatlah penting. Jumlah yang cukup akan membuat saluran cernanya sehat, sehingga membantu tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.

Secara alami Si Buah Hati sudah mendapatkan bakteri baik atau probiotik sejak lahir. Meski begitu, berbagai proses dalam kehidupan berperan meningkatkan atau menurunkan kadar probiotik di dalam tubuhnya. “Persalinan normal, misalnya, dapat meningkatkan jumlah koloni mikroorganisme baik di saluran cerna. Sebaliknya, penggunaan antibiotik dapat menurunkan kolonisasi bakteri, termasuk bakteri baik,” ungkap Rita Ramayulis DCN, M.Kes, ahli gizi dari Poltekkes 2 Jakarta.

Pertanyaannya, bagaimana cara agar jumlah bakteri baik di saluran cerna tetap mencukupi? Berikut cara yang dapat dilakukan:

1. Konsumsi cukup sayur dan buah

Sayur dan buah-buahan adalah sumber utama prebiotik. Prebiotik adalah istilah bagi makanan utama probiotik. Dengan asupan probiotik yang cukup, probiotik dapat berkembang biak dengan optimal di saluran pencernaan. “Dengan kata lain, anak yang senang sayur dan buah, jumlah bakteri baik di saluran cernanya akan optimal,”ujar Rita.

Sayuran yang sarat dengan kandungan prebiotik di antaranya brokoli, kangkung, sawi, bayam, dan daun katuk. Bawang merah dan putih juga merupakan prebiotik yang baik dalam membantu pertumbuhan bakteri baik di usus. Untuk buah-buahan, apel dan pisang terbukti merupakan makanan yang disukai bakteri baik. Pastikan anak mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

2. Konsumsi makanan dan minuman kaya probiotik

Probiotik adalah sebutan bagi mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain. Sejatinya, tubuh manusia berusaha menjaga agar jumlah bakteri baik di saluran cerna terus mencukupi. Meski begitu, ada berbagai faktor yang sulit dihindari, yang dapat menurunkan atau mengganggu jumlah bakteri baik di saluran cerna. Salah satunya antibiotik yang membasmi bakteri jahat dan baik tanpa pandang bulu. Begitu pula makanan “sampah” yang tidak bersahabat dengan bakteri baik atau Si Buah Hati tidak suka sayur dan buah. Semua itu dapat menyebabkan kadar bakteri baik di dalam usus berkurang. Agar jumlah bakteri baiknya tetap dominan, Si Buah Hati bisa diberi asupan yang mengandung probiotik, seperti susu pertumbuhan dengan kandungan Lactobacillus rhamnosus, yoghurt, serta minuman dan makanan yang mengandung probiotik lainnya.

3. Terapkan pola makan sehat

Dengan menerapkan pola makan sehat setiap hari, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air dalam jumlah cukup sesuai kebutuhhan Si Buah Hati, maka semua kebutuhan gizi termasuk sumber prebiotik dapat tercukupi. Ini karena pola makan gizi cukup dan seimbang menekankan pentingnya variasi makanan. Hindari membeli jajanan yang berpotensi mengandung kuman atau tidak menguntungkan bagi bakteri baik.

4. Jaga kebersihan

Biasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga setelah buang air, atau sehabis beraktivitas di luar rumah. Untuk Bunda, jaga kebersihan makanan sejak disiapkan, diproses, hingga dihidangkan. Lengkapi dengan penutup agar tak dihinggapi lalat yang dapat membawa kuman pada tubuh dan kaki-kakinya.

5. Biarkan anak bermain aktif

Tanpa harus dikondisikan secara khusus, Si Buah Hati umumnya menyukai kegiatan bermain aktif. Tentu saja ini baik dan menyehatkan baginya.  “Dalam kondisi tubuh sehat, bakteri baik dapat berkembang dengan optimal. Sebaliknya, kondisi tubuh yang lemah atau sakit menyebabkan anak harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membunuh bakteri baik di saluran cerna,” kata Rita. Jadi, alih-alih takut Si Buah Hati sakit karena banyak bermain, Bunda justru harus mendorongnya untuk bermain. Jika anak sudah bisa diajak melakukan permainan atau berolahraga  bersama, sempatkan waktu untuk melakukannya. Sepakat ya, Bunda!

Bunda, yuk baca juga artikel tentang bakteri baik lainnya di artikel “Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati”

 

Image Article
Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati

Published date

Hari Lebaran akan tiba! Bunda pun sibuk menyiapkan sajian makanan yang dapat disantap oleh seluruh keluarga di rumah. Mulai dari ketupat, sayur, opor, hingga kue lebaran. 

Nah, untuk yang terakhir, Si Buah Hati pasti senang menyantapnya. Kastengel, nastar, putri salju, hingga semprit adalah kue lebaran yang biasa dijadikan ketika Lebaran.

Menjelang Lebaran, kue-kue kering khas hari raya ini memang banyak dijual di berbagai toko kue, pusat perbelanjaan, hingga bisnis kue rumahan. Namun, belum tentu kue yang dijual secara bebas baik dikonsumsi oleh Si Buah Hati yang masih berusia 3 tahun. 

Agar ia tetap bisa berlebaran dengan kue yang lezat dan menyehatkan, yuk, mencoba resep berikut:

1. Kue Semprit dari Tepung Beras Merah

Kue semprit biasanya terbuat dari tepung terigu. Namun Bunda bisa pula meracik kue semprit dengan tepung beras merah. Dengan bahan dasar tersebut, kue semprit lebih kaya gizi karena mengandung karbohidrat dan serat. 

Sudah pasti kue semprit cocok menjadi kue Lebaran Si Buah Hati. Bila Bunda ingin mencoba membuat kue semprit, berikut resepnya:

Bahan:

  • 150 gram tepung beras merah

  • 20 gram tepung maizena

  • 60 gram gula halus

  • 120 gram margarin

  • 20 gram kuning telur

Cara Membuat:

  • Untuk tepung beras merah, Bunda bisa membuatnya sendiri dengan beberapa tahapan. Yakni, beras merah dicuci, direndam, dikeringkan, digiling, dan terakhir diayak hingga menghasilkan tepung yang halus. Bila merasa terlalu repot, Bunda dapat membeli tepung beras merah yang sudah jadi di pasaran.
  • Campur margarin, gula halus, kemudian kuning telur hingga rata.
  • Lalu, masukkan tepung beras merah dan tepung maizena sambil diaduk menggunakan sendok kayu atau spatula hingga rata.
  • Adonan yang telah diaduk rata dimasukkan ke dalam kantong plastik segitiga yang telah diberi cetakan berbentuk bunga mawar di dalamnya. Semprotkan adonan ke loyang.
  • Panggang selama 20 menit dengan suhu 150 derajat celcius. Angkat setelah kue berwarna kuning kecoklatan.
  • Nah, kue semprit dari tepung beras merah sudah siap dilahap Si Buah Hati.

2. Oatmeal Cookies dengan Pemanis Madu

Rasa manis oatmeal cookies tentunya disukai oleh Si Buah Hati. Tapi bagaimana jika gula pasir, yang juga menjadi bahan utama kue tersebut, diganti dengan madu? Tentu akan lebih lezat dan menyehatkan, ya Bunda. 

Apalagi madu merupakan bahan makanan alami, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan gula pasir. Begini resep oatmeal cookies madu:

Bahan:

  • 125 gram mentega

  • 100 gram madu

  • 1 buah telur

  • 160 gram tepung terigu

  • 1/2 sendok teh soda kue

  • 100 gram kismis

  • 40 gram oatmeal

Cara Membuat:

  • Campurkan seluruh bahan, kemudian aduk hingga merata.
  • Setelah itu, adonan dicetak berbentuk sesuka hati dan dipanggang dalam oven.
  • Ketika berwarna kuning kecoklatan, keluarkan oatmeal cookies dari oven.
  • Oatmeal cookies dengan bahan pemanis madu sudah siap menemani Si Buah Hati ketika Lebaran nanti.

3. Kue Lidah Kucing dari Tepung Ampas Tahu

Bunda harus mencoba menu kue lebaran yang satu ini. Mengapa? Sebab tepung ampas tahu dapat membantu Bunda meningkatkan asupan gizi Si Buah Hati. Seperti yang dibahas dalam penelitian Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan Komposit terhadap Kualitas Kue Kering Lidah Kucing (2013), tepung ampas tahu mengandung 66,24 persen karbohidrat dan 17,72 persen protein, jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu. 

Bunda ingin mencoba membuat kue dari tepung ampas tahu? Begini caranya:

Bahan:

  • 225 gram tepung ampas tahu

  • 200 gram gula

  • 240 gram putih telur

  • 250 gram margarin

Cara Membuat:

  • Basahkan ampas tahu, lalu peras menggunakan kain dan keringkan. Setelah itu, haluskan ampas tahu menggunakan blender, lalu diayak. Jadilah tepung ampas tahu.
  • Campur seluruh bahan dengan ampas tahu hingga merata
  • Cetak adonan berbentuk lidah kucing dan dipanggang dalam oven dengan suhu 160-180 derajat celcius selama 30 menit
  • Setelah berwarna kuning kecoklatan, keluarkan kue dari oven. Kue lidah kucing yang sehat pun sudah bisa dinikmati.

4. Kue Nastar dari Tepung Gembili

Tahukah Bunda jika tepung terigu yang beredar di Indonesia masih banyak mengimpor dari luar negeri? Karena itu, menggunakan tepung lokal yang tidak kalah enaknya. Salah satunya tepung gembili yang berasal dari umbi-umbian.

Menurut penelitian Perbedaan Kualitas Kue Nastar Hasil Eksperimen dengan Bahan Dasar yang Disubstitusi Menggunakan Tepung Gembili (2015), tepung gembili ternyata lebih kaya gizi dibandingkan tepung terigu. Sebab kandungan karbohidratnya lebih tinggi yaitu 81,69 persen dan kandungan serat kasarnya mencapai 3,56 persen. Ini resep kue nastar dari tepung gembili untuk Si Buah Hati:

Bahan:

  • 250 gram tepung gembili

  • 50 gram gula halus

  • 165 gram margarin

  • 1 butir kuning telur

Isian:

  • 1 buah nanas

  • 50 gram gula pasir

Cara Membuat:

  • Gembili yang merupakan umbi-umbian dibersihkan dan dimasak. Kemudian dihaluskan, dikeringkan, dan diayak agar menjadi tepung halus.
  • Kocok margarin, gula halus, dan kuning telur dengan kecepatan tinggi. Lalu masukkan tepung gembili. Lalu simpan adonan ke dalam lemari es sekitar 30 menit.
  • Setelah itu, bentuk bulat adonan dengan memasukkan nanas yang telah dimasak bersama gula pasir dan tata di atas loyang dan dioles kuning telur. Panggang dengan suhu 160 derajat celcius selama 35 menit.
  • Jika sudah matang, angkat dan dinginkan. Nastar pun sudah siap dicaplok oleh Si Buah Hati.

Bagaimana Bunda, menarik bukan resep kue Lebarannya? Selain Si Buah Hati bisa menyantap kue nan lezat, kebutuhan nutrisinya pun akan tercukupi. Selamat mencoba Bunda!

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan susu yang aman konsumsi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips saat Bunda Harus Meninggalkan Si Buah Hati di Rumah

Published date

Terkadang Bunda harus meninggalkan Si Buah Hati sendiri karena harus membeli perlengkapan dapur atau sedang ada keadaan darurat. Agar tetap aman di rumah untuk ditinggal sebentar, simak tips-tips berikut ini ya.

Mengunci Pintu dan Jendela

Anak-anak yang mencapai tahapan usia 1+ cenderung memiliki rasa ingin tahu cukup tinggi yang bermanfaat bagi proses belajar dan perkembangan kemampuan kognitifnya, oleh karena itu pengamanan pintu dan jendela wajib dilakukan.

Bunda disarankan untuk melakukan perlindungan awal dengan mengunci pintu, baik pintu ke kamar mandi, pintu dapur, hingga pintu keluar rumah. Tutup jendela dan kunci agar tidak bisa dibuka dan menghindari risiko memanjat dan jatuh lewat jendela. Jika di rumah terdapat tangga, berikan pintu khusus yang dapat dikunci untuk meminimalkan terjatuh dari ketinggian.

Dapur

Dapur mengandung banyak bahaya yang tersembunyi seperti luka terbakar, benda tajam, dan keracunan bahan kimia. Sebelum Bunda meninggalkan rumah, jangan lupa melakukan aksi cerdas untuk mengunci laci yang berisi benda tajam seperti gunting dan pisau, dan menjauhkan bahan-bahan pembersih dari jangkauan Si Buah Hati.

Cek tombol kompor dalam keadaan mati, amankan korek api, dan pastikan tidak ada panci panas yang dapat diraih oleh tangan mungilnya. Selain itu, periksa apakah ada noda air atau minyak yang berisiko membuatnya terpeleset.

Amankan Peralatan Elektronik

Kasus anak-anak mengalami sengatan listrik cukup banyak terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan ketelitian dari orang tua. Mencabut semua peralatan elektronik dan menutup stop kontak sangat dianjurkan agar Si Buah Hati tidak memasukkan jari ke dalamnya yang berisiko tersengat listrik, serta cek apakah ada kabel yang terkelupas dan membahayakan keselamatan, serta amankan wadah berisi air agar tidak mendekati peralatan elektronik.

Siap untuk Pergi

Saat Bunda siap untuk meninggalkan rumah, apalagi untuk pertama kalinya, ada beberapa langkah lain yaag bisa diterapkan. Dokter anak Steven Dowshen, MD yang juga menjabat Chief Medical Editor Kids Health Organization, menyarankan untuk meminta bantuan keluarga terdekat atau tetangga untuk menjaga Si Buah Hati sebentar, atau memberikan stimulasi berupa permainan yang dapat melatih kemampuan atensi, memori, dan psikomotorik yang dapat membuatnya sibuk.

Semoga tips-tips di atas membantu Bunda merasa tenang meninggalkan Si Buah Hati sendirian di rumah ya.

Image Article
Tips Saat Bunda Harus Meninggalkan Si Kecil di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Si Buah Hati Tak Mudah Sakit

Published date

Saat Si Buah Hati sakit biasanya orang tua menjadi panik dan sedih karena melihat anaknya terkulai lemas tak berdaya. Anak-anak memang lebih mudah sakit dibandingkan orang dewasa. Hal itu karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna.

Beberapa faktor yang menyebabkan anak bisa terpapar penyakit antara lain cuaca, polusi dan pencemaran lingkungan. Selain itu, virus dan bakteri mudah menyebar saat anak menggunakan fasilitas publik. Penyebabnya karena pengetahuan masyarakat yang masih minim untuk menjaga sarana umum. Namun, orang tua dapat melakukan upaya pencegahan agar Si Buah Hati tak gampang sakit.

Menjaga Kebersihan

Bunda perlu memperhatikan kebersihan tubuh Si Buah Hati agar terhindar dari virus atau bakteri yang bisa menyerang sistem imunnya. Sumber kuman yang bisa membuat anak sakit biasanya ada di kuku, gigi dan pakaiannya. Maka Bunda harus memastikan tubuh anak bersih, terutama setelah ia bermain dan bereksplorasi di luar rumah.

Penuhi Kebutuhan Cairan

Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan Si Buah Hati setiap hari ya Bunda. Sebab cairan berguna agar proses pencernaan, sirkulasi darah, serta proses metabolisme tubuh lainnya berjalan optimal. Apabila tubuh anak kekurangan cairan, maka akan mengalami dehidrasi. Akibatnya, dia akan lebih rentan terserang penyakit karena proses dalam tubuh terhambat atau tidak lancar.

Konsumsi Buah dan Sayur

Buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk menunjang daya tahan tubuh anak. Sajikan buah dan sayur yang sesuai kebutuhan anak secara rutin. Makanan bergizi untuk anak akan membantu sistem imunnya menjadi lebih kuat.

Berikan Madu

Bunda bisa memberikan madu alami pada Si Buah Hati yang sudah berusia 2 tahun. Konsumsi madu secara rutin bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Sri Agung Fitri Kusuma dalam karya ilmiah berjudul Pemeriksaan Kualitas Madu Komersial mengatakan kadar gula yang tinggi pada madu akan menghambat bakteri sehingga organisme tersebut tidak dapat hidup dan berkembang. Selain itu, senyawa radikal pada madu juga dapat membunuh mikroorganisme patogen.

Image Article
Agar Si Kecil Tak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bisa Jaga Imun dengan Olahraga, Ini 6 Cara Supaya Si Buah Hati Tak Tertular

Published date

Ketika terserang flu, pasti Bunda merasa sedih sekali. Sebab Bunda harus membatasi interaksi dengan Si Buah Hati. Apalagi kekebalan tubuh Si Buah Hati belum terlalu kuat. Sehingga ia lebih mudah terserang penyakit jika ada kuman dan bakteri di sekitarnya. Padahal, Si Buah Hati bisa jaga imun dengan olahraga.

Selama sakit, Bunda harus tetap menjaga Si Buah Hati agar tidak tertular flu. Berikut caranya:

1. Menjaga Jarak

Saat sakit, Bunda haruslah harus menjaga jarak dengan Si Buah Hati. Sebab, virus flu yang menjangkit Bunda bisa terbang dalam radius satu hingga dua meter. Selama itu, biarkan Si Buah Hati bermain bersama Ayah atau Nenek dan Kakeknya sementara waktu.

2. Memalingkan Wajah dan Menggunakan Masker

Kala berdekatan dengan Si Buah Hati, tutuplah bagian hidung dan mulut Bunda. Terutama kala Bunda batuk atau bersin, palingkan wajah. Agar lebih aman, sebaiknya Bunda juga menggunakan masker. Sehingga tidak menyebarkan virus kepada lingkungan sekitar Si Buah Hati.

3. Mencuci Tangan

Pada waktu tertentu, terkadang Bunda harus tetap bersentuhan dengan Si Buah Hati, meski sedang sakit. Misalnya saat Si Buah Hati minta diantar ke toilet atau dibantu mengambilkan barang. 

Karena itu, Bunda harus sering mencuci tangan setelah batuk, bersin, atau akan memegang benda yang berhubungan dengan Si Buah Hati. Pastikan Bunda mencuci tangan dengan benar. Gunakanlah sabun, lalu gosokkan tangan secara berulang kali selama 15-20 detik. Sehingga kuman bisa hilang dari tangan Bunda.

4. Olahraga

Si Buah Hati bisa jaga imun tubuh dengan olahraga. Agar Bunda lekas sembuh dan ketahanan tubuh Si Buah Hati terus terjaga, ajaklah ia berolahraga. Berjalan kaki keliling kompleks atau senam ringan di halaman rumah pun bisa Bunda lakukan bersamanya.

Latihan tersebut berfungsi memindahkan darah ke seluruh tubuh serta menggerakkan sel darah putih untuk mencari dan melawan infeksi.

5. Tidur Cukup

Selain jaga imun dengan olahraga, istirahat yang cukup menurunkan risiko terkena flu. Karena itu, Bunda harus memastikan tidak kurang tidur, sekitar 10 jam sehari. Selain itu, tidur Si Buah Hati pun harus berkualitas. Sehingga ia dapat benar-benar beristirahat.

Ketika Si Buah Hati tidur, Bunda pun harus beristirahat cukup. Agar Bunda cepat pulih dan dapat bermain lagi bersama Si Buah Hati.

6. Membuka Sirkulasi Rumah

Beberapa Bunda memutuskan menutup rumah rapat-rapat kala sakit. Alasannya, biar angin tidak mudah masuk dan tubuh tidak merasa kedinginan. Namun sebaiknya, Bunda menghindari hal ini.

Menutup sirkulasi udara ke dalam rumah, seperti jendela atau pintu, malah akan membuat virus dan kuman penyakit menetap di dalam rumah. Baiknya, biarkan sinar matahari dan udara segar masuk ke seluruh ruangan. Ini merupakan cara lain dari jaga imun dengan olahraga.

7. Makan Santapan Bernutrisi

Selama sakit, Bunda harus tetap memperhatikan menu makanan yang tersedia di rumah tetap mengandung gizi dan nutrisi seimbang. Menurut dokter spesialis anak, Hindra Irawan Satari, pemberian makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sangat berperan dalam mempertahankan kekebalan tubuh.

“Tidak ada makanan khusus, sepanjang Si Buah Hati suka dan makanan dimakan secara proporsional, maka efek yang diharapkan akan tercapai,” kata Hindra. "Bunda pun bisa memperbaiki sistem imun dari dalam, dan lekas sembuh."

Selain jaga imun dengan olahraga, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi untuk Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Image Article
6 Cara Jaga Kesehatan si Kecil Kala Bunda Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Alasan Si Buah Hati Boleh Konsumsi Smoothie

Published date

Anak-anak yang berada pada tahapan usia prasekolah memiliki kadar cairan dalam tubuh lebih tinggi daripada orang dewasa. Oleh karena itu, tubuhnya lebih peka terhadap suhu tinggi dan rentan mengalami dehidrasi, terutama saat bermain dan bereksplorasi di tengah cuaca yang panas.

Salah satu jenis minuman yang dapat meringankan gejala dehidrasi adalah smoothie, baik yang terbuat dari buah, sayuran, atau kombinasi keduanya. Apalagi bila ditambahkan dengan susu, selain lebih nikmat juga lebih bergizi. Jika minuman ini sangat digemari orang dewasa, bolehkah Si Buah Hati mengonsumsinya?

1. Menjauhkan dari Dehidrasi

Dehidrasi dapat membuat badan lemas dan mengganggu kesehatan sehingga mempengaruhi proses belajar Si Buah Hati. Smoothie untuk sarapan dapat membantu Si Buah Hati membantu mencukupi kebutuhan cairan agar membantu terhindar dari dehidrasi. 

Disarankan memasukkan beberapa es batu ke blender untuk menambah kadar air, saat cuaca sedang panas.

2. Menyediakan Kalsium

Smoothie dibuat dengan produk susu yang mengandung kalsium untuk mendukung kekuatan tulang. Campurkan buah, sayur, atau kombinasi keduanya dengan susu. Bunda dapat memberikan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

3. Sarapan Praktis dan Bergizi

Smoothie buatan sendiri dapat menjadi alternatif sarapan yang cocok saat tidak punya banyak waktu untuk turun ke dapur. Campurkan buah atau sayuran, susu, oatmeal, dan biji-bijian agar tubuh mendapat asupan nutrisi lengkap dan mengenyangkan, agar dapat mencegah makan berlebihan saat jam makan siang.

4. Atur Konsumsinya

Smoothie menyediakan air, nutrisi, dan serat yang berasal dari sayuran maupun buah-buahan. Dalam seporsi penyajian, Bunda harus menakar dengan baik komposisi air, juga buah-buahannya serta gula. 

Jangan sampai smoothie ini berisi lebih banyak gula dan asam dari buah karena dapat berpotensi membahayakan gigi jika terlalu sering meminumnya. Batasi pemberiannya hanya pada waktu makan ya, Bunda. Karena smoothie ini mengandung susu dan dapat membuat Si Buah Hati cepat kenyang.

Bunda dapat memberikan cinta Bunda lewat smoothie sehat dan lezat pada Si Buah Hati, tapi batasi konsumsinya untuk melindungi kesehatan giginya ya.

Image Article
Hmm, Si Kecil Ingin Minum Smoothie, Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak

Published date

Siapa sih yang tak kenal dengan tahu? Makanan yang terbuat dari hasil fermentasi kedelai ini merupakan salah satu sumber protein nabati. Meski mudah diperoleh dengan harga yang relatif terjangkau, tapi tahu mengandung nutrisi yang tidak kalah baik dengan sumber makanan lainnya bagi tumbuh kembang anak. Soal rasa, tahu memang memiliki rasa tawar dan kurang disukai Si Buah Hati. Namun, Bunda dapat membuat olahan tahu yang lezat dan sehat dengan kreasi memasak berikut ini.

Nugget Tahu Panggang

Nugget lezat kaya nutrisi berbahan tahu ini cocok dijadikan teman bermain dan bereksplorasi Si Buah Hati. Potong tahu sesuai selera dan keringkan menggunakan kain bersih atau kertas tisu. Masukkan ke dalam campuran wheat germ, tepung jagung, dan garam, aduk perlahan sampai semua potongan tahu terlapisi secara merata. Letakkan pada Loyang yang sudah dioles mentega tipis-tipis, panggang sampai berwarna kecoklatan dan renyah.

Vegan Macaroni and Cheese

Berbahan dasar saus tahu, vegan macaroni and cheese cocok buat pilihan sarapan Si Buah Hati agar lebih variatif. Masak makaroni hingga al dente kemudian sisihkan. Sementara itu, haluskan tahu sampai sangat halus, masukkan ke dalam panci dan tambahkan margarine, serta keju. Didihkan dengan api kecil, aduk sering agar tidak hangus sampai keju meleleh seluruhnya. Campurkan macaroni dan saus keju, lalu aduk rata. Bumbui dengan garam dan lada secukupnya.

Bunda, baca juga ini: Rahasia di Balik Kesehatan Saluran Cerna Si Buah Hati

Tofu Chocolate Pudding

Tidak akan ada yang menyangka dessert yang manis dan terlihat mewah ini terbuat dari tahu. Caranya mudah kok, Bunda. Haluskan tahu sutra lalu masukkan ke dalam panci beserta chocolate chip. Masak dengan api kecil dan aduk sampai cokelat meleleh. Tambahkan sirup maple dan vanili, biarkan hingga dingin. Sajikan dalam kondisi dingin dengan irisan pisang atau buah strawberry. Yummy!

Kudapan Tahu dan Yoghurt

Berikan cinta Bunda saat membuat kudapan berbahan tahu yang manis dan menyegarkan ini ya. Campur tahu sutra, yoghurt, gula, dan air perasan jeruk lemon di dalam food processor hingga halus. Masukkan dalam cetakan dan dinginkan semalaman. Sajikan dengan saus strawberry untuk menambah rasa manis alami.

Tidak sulit kan Bunda membuat aneka makanan berbahan tahu. Coba sekarang juga ya. Jangan lupa Bunda, selain asupannya, optimalkan tumbuh kembang anak dengan stimulasi tumbuh kembang anak yang sesuai dengan umurnya.

Image Article
Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Penyakit yang Sering Muncul Saat Si Buah Hati Berusia 1 Tahun

Published date

Sampai usia 2 tahun, kekebalan tubuh Si Buah Hati masih rentan. Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. kondisi imun inilah yang membuat Si Buah Hati mudah terserang penyakit. Misalnya batuk, pilek, demam, perut kembung, diare, atau alergi.

Nah, bila Si Buah Hati mengalami deretan penyakit itu, Bunda tidak perlu cemas ataupun panik. Sebab Bunda bisa mengenali gejalanya dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakit Si Buah Hati tidak bertambah parah. Seperti cara berikut.

1. Batuk dan Pilek

Batuk pilek merupakan penyakit yang sering dialami oleh Si Buah Hati. Ditambah lagi kondisi tubuh Si Buah Hati yang mungkin sedang tidak fit atau kondisi cuaca tidak menentu dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Kala mengalami batuk pilek, biasanya Si Buah Hati mengalami gejala hidung berair, tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini pun bisa muncul sepanjang tahun.

Untuk mencegah bertambah parah, Bunda bisa menggunakan uap air panas.

Caranya dengan menuangkan air panas ke baskom yang sudah diberikan beberapa tetes minyak essensial oil. Kemudian, gendong atau pangku Si Buah Hati dan dekatkan agar mudah menghirup uapnya. Bunda bisa pula membuatkan semangkuk hangat sup ayam yang bisa membantu meredakan flu Si Buah Hati.

2. Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang Si Buah Hati, sedikitnya satu kali kali infeksi telinga sebelum usia 3 tahun. Biasanya, penyakit ini berawal dari infeksi virus seperti flu, sehingga rongga telinga tengah ikut meradang bahkan dapat terjadi penumpukan cairan di balik gendang telinga.

Untuk mencegah penyakit ini, Bunda harus memastikan kesehatan Si Buah Hati selalu terjaga. Agar ia tidak terserang radang tenggorokan atau hidung yang berujung pada sakit telinga.

3. Diare

Sejak dulu, diare masih menjadi masalah kesehatan nasional. Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan, penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada Si Buah Hati yang berusia di bawah 5 tahun. Sehingga waspada bila diare terjadi. 

Periksakan ke dokter atau tenaga kesehatan bila diare terjadi. Si Buah Hati dinyatakan diare bila buang air besar “lebih encer” (tanpa ampas) dan “lebih sering” dari biasanya. Bahkan bisa mengeluarkan kotoran berdarah, tergantung dari penyebabnya.

Untuk pencegahannya Bunda bisa melakukan perawatan pertama dari rumah, yaitu pastikan semua kondisi rumah, terutama tempat Si Buah Hati sering berada agar selalu bersih. 

Selain itu, selalu memberikan makanan bergizi, dan sebaiknya dibuat sendiri agar kualitas gizi dan kebersihannya tetap terjaga. Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menjaga kebersihan kamar mandi, serta selalu menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat atau binatang lain.

4. Sembelit atau Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi saat Si Buah Hati mengalami permasalahan sistem pencernaan sehingga tidak membuang air besar secara teratur. Si Buah Hati yang mengalami konstipasi, pada umumnya akan mengeluarkan kotoran yang berukuran lebih besar serta keras ketimbang biasanya.

Penyebab utama terjadinya sembelit karena Si Buah Hati kekurangan cairan dan asupan makanan berserat seperti sayuran serta buah-buahan. Selain itu, Si Buah Hati bisa jadi pernah mengalami trauma sehingga tidak rutin membuang air besar hingga sembelit. Misalnya pernah merasa nyeri karena kotoran yang terlalu keras atau ketakutan pada toilet yang kotor.

Bunda bisa mencegahnya dengan lakukan untuk mencegahnya adalah selalu memberikan Si Buah Hati cairan yang cukup terutama air putih. Pastikan juga agar Si Buah Hati selalu mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari.

5. Infeksi Saluran Kemih

Bila menemukan gejala demam pada Si Buah Hati, tanpa gejala lain yang jelas, Bunda harus waspada. Terlebih bila Si Buah Hati belum bisa mendeskripsikan sakit yang dirasakan. Karena bisa jadi Si Buah Hati terkena infeksi saluran kemih.

Bila mengalami, biasanya Si Buah Hati akan menunjukkan gejala demam tanpa disertai flu, nafsu makan menurun, muntah, urin berbau tidak seperti biasanya, dan lebih rewel dari biasanya. Bila begitu, sebaiknya Bunda langsung membawa Si Buah Hati ke dokter.

Sebagai pencegahan, Bunda harus menjaga asupan cairan Si Buah Hati dan selalu mengajarkannya agar tidak menahan buang air kecil. Ajarkan pula untuk selalu membersihkan dan mengeringkan daerah pembuangan air kecil.

Nah Bunda, yuk selalu jaga kebersihan lingkungan Si Buah Hati, terutama tempatnya sering bermain. Dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. mengatakan bahwa Bunda pun mesti menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati agar terlindungi dari serangan penyakit. 

Misalnya banyak mengonsumsi makanan bergizi dan susu pertumbuhan. Selain itu, periksakan Si Buah Hati ke dokter atau tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya lebih lanjut.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan  susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
5 Penyakit yang Kerap Diderita si Kecil di Usia 1 tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dukung Kecerdasan Si Buah Hati dengan 4 Asupan Nutrisi Tepat

Published date

Pertumbuhan otak anak berbeda-beda dan dapat didukung oleh asupan makanan dalam proses tumbuh kembangnya. Menurut Dr Greene, dokter anak sekaligus pendiri situs DrGreene.com mengatakan sejumlah besar penelitian telah menunjukkan pengaruh konsumsi DHA yang rendah berkaitan dengan masalah kecerdasan dan perilaku.

Zat besi adalah nutrisi untuk otak lainnya yang penting untuk mengoptimalkan fungsi otak. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine pada Desember 2004, kekurangan zat besi dapat mempengaruhi kemampuan atensi dan memori anak-anak.

Bunda bisa mendukung kecerdasan Si Buah Hati dengan memberikan nutrisi yang tepat bagi perkembangan otak.

1. Oatmeal

Menurut penelitian yang dilakukan Tufts University, oatmeal mengandung tinggi serat dan protein yang telah dikaitkan dengan kemampuan memori jangka pendek dan kemampuan atensi. 

Bila menurut Si Buah Hati, oatmeal hanyalah bubur yang punya rasa itu-itu saja, cari cara bagaimana membuatnya menjadi lebih menarik, misalnya tambahkan strawberry, bubuk kayu manis, taburi kacang favoritnya, atau ubah menjadi sajian gurih dengan topping ala pizza.

2. Blueberry

Buah yang satu ini terkenal mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan memori dan kemampuan kognitif, seperti yang dilansir di situs Great Schools. Tambahkan blueberry sebagai kudapan di antara jam makan siang, sisipkan dalam bubur oatmeal, smoothies, atau campurkan dalam yoghurt.

3. Telur

Selain menjadi sumber protein, telur juga kaya kolin yang penting untuk perkembangan otak. Jika Si Buah Hati sudah bosan dengan omelet atau telur orak-arik, ubah menu sarapan dengan menyediakan pancake atau French toast. Tawarkan sandwich atau tortilla wrap yang diisi dengan telur rebus, mayonnaise, dan sayuran segar.

4. Flax Seeds

Superfood yang satu ini memang sedang popular di dunia kesehatan. Flax seeds merupakan sumber omega 3, asam lemak yang berhubungan dengan perkembangan proses belajar anak. Masukkan ke dalam smoothies atau taburkan di atas salad, muffin, dan roti buatan sendiri.

Selain beberapa makanan anak usia toddler, Bunda dapat melengkapi nutrisi Si Buah Hati yang sudah berumur 1 tahun ke atas, dengan memberikan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Dukung Kecerdasan Si Kecil dengan Asupan Nutrisi Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Lindungi Tubuh Si Buah Hati dengan Olahraga Setiap Hari

Published date

Setiap orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi si Buah hati. Tidak heran bila Bunda selalu berusaha memberikan cinta sempurna bagi putra-putrinya. Di satu sisi, bentuk cinta yang salah justru akan membuat Si Buah Hati bersifat manja. Cinta terkadang tidaklah mudah, namun cinta berarti mengajarkan mereka untuk berani menghadapi dunia. Salah satunya dengan mendorong Si Buah Hati melakukan olahraga di luar ruangan.

Agar hasil olahraganya maksimal, berikan perlindungan dari dalam dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Termasuk di antaranya adalah sumber protein yang penting untuk pertumbuhan yang optimal. Simak manfaat olahraga dan peran penting protein bagi tumbuh kembang Si Buah Hati berikut ini.

Olahraga Tepat untuk Si Buah Hati

Sangat penting untuk memberikan Si Buah Hati kesempatan menjadi aktif secara fisik. Anak-anak yang berada pada tahapan usia 1+ belajar bagaimana tubuhnya bekerja dan membakar energi, yaitu dengan berjalan, melompat, dan berekplorasi di lingkungan mereka tinggal. Berikan aktivitas fisik dalam bentuk permainan agar ia tertarik melakukannya dan tidak mudah bosan.

Manfaat Protein untuk Tubuh Si Buah Hati

Selain olahraga, tercukupinya kebutuhan protein juga penting bagi tubuh Si Buah Hati. Protein menstimulasi pembangunan dan perbaikan jaringan, serta pengaturan fungsi tubuh. Selain itu, protein juga menyediakan energi dalam bentuk kalori, selain dari karbohidrat dan lemak. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS) kebutuhan protein harian anak-anak yang berusia 1-3 tahun sebanyak 26 gram per hari. Menurut PGS, jumlah tersebut dapat diperoleh dari 1 potong daging sapi atau ayam ukuran sedang, 1 butir telur ayam, 4 ekor udang basah dan 3-4 cangkir susu pertumbuhan dalam sehari. Bunda dapat memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Satu kali takaran saji DANCOW 1+ Nutritods setara 3 sendok makan atau 35 gram menyumbang protein sebanyak 5 gram.

Protein untuk Pembentukan Tubuh Si Buah Hati

Penelitian membuktikan anak-anak yang tidak mengonsumsi susu sapi cenderung memiliki perawakan tubuh pendek dan rentan mengalami tulang rapuh. Susu merupakan sumber kalsium dan protein. Kalsium yang ada di dalamnya juga mendukung stimulasi pembentukan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang dan protein merupakan komponen esensial untuk tumbuh kembang Si Buah Hati.

Jika aktivitas berolahraga Si Buah Hati dapat diimbangi dengan beragam asupan bergizi, maka dapat bermanfaat baik bagi proses tumbuh kembangnya. Menurut PGS, aktivitas fisik diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tulang, terutama pada anak-anak. Agar semakin maksimal, Bunda bisa melengkapi kebutuhan gizi seimbang Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Lindungi Tubuh Si Kecil dengan Olahraga Setiap Hari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off