5 Penyakit yang Sering Muncul Saat Si Buah Hati Berusia 1 Tahun
13-11-2020
Sampai usia 2 tahun, kekebalan tubuh Si Buah Hati masih rentan. Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. kondisi imun inilah yang membuat Si Buah Hati mudah terserang penyakit. Misalnya batuk, pilek, demam, perut kembung, diare, atau alergi.
Nah, bila Si Buah Hati mengalami deretan penyakit itu, Bunda tidak perlu cemas ataupun panik. Sebab Bunda bisa mengenali gejalanya dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakit Si Buah Hati tidak bertambah parah. Seperti cara berikut.
1. Batuk dan Pilek
Batuk pilek merupakan penyakit yang sering dialami oleh Si Buah Hati. Ditambah lagi kondisi tubuh Si Buah Hati yang mungkin sedang tidak fit atau kondisi cuaca tidak menentu dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Kala mengalami batuk pilek, biasanya Si Buah Hati mengalami gejala hidung berair, tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini pun bisa muncul sepanjang tahun.
Untuk mencegah bertambah parah, Bunda bisa menggunakan uap air panas.
Caranya dengan menuangkan air panas ke baskom yang sudah diberikan beberapa tetes minyak essensial oil. Kemudian, gendong atau pangku Si Buah Hati dan dekatkan agar mudah menghirup uapnya. Bunda bisa pula membuatkan semangkuk hangat sup ayam yang bisa membantu meredakan flu Si Buah Hati.
2. Infeksi Telinga
Infeksi telinga adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang Si Buah Hati, sedikitnya satu kali kali infeksi telinga sebelum usia 3 tahun. Biasanya, penyakit ini berawal dari infeksi virus seperti flu, sehingga rongga telinga tengah ikut meradang bahkan dapat terjadi penumpukan cairan di balik gendang telinga.
Untuk mencegah penyakit ini, Bunda harus memastikan kesehatan Si Buah Hati selalu terjaga. Agar ia tidak terserang radang tenggorokan atau hidung yang berujung pada sakit telinga.
3. Diare
Sejak dulu, diare masih menjadi masalah kesehatan nasional. Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan, penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada Si Buah Hati yang berusia di bawah 5 tahun. Sehingga waspada bila diare terjadi.
Periksakan ke dokter atau tenaga kesehatan bila diare terjadi. Si Buah Hati dinyatakan diare bila buang air besar “lebih encer” (tanpa ampas) dan “lebih sering” dari biasanya. Bahkan bisa mengeluarkan kotoran berdarah, tergantung dari penyebabnya.
Untuk pencegahannya Bunda bisa melakukan perawatan pertama dari rumah, yaitu pastikan semua kondisi rumah, terutama tempat Si Buah Hati sering berada agar selalu bersih.
Selain itu, selalu memberikan makanan bergizi, dan sebaiknya dibuat sendiri agar kualitas gizi dan kebersihannya tetap terjaga. Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menjaga kebersihan kamar mandi, serta selalu menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat atau binatang lain.
4. Sembelit atau Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi saat Si Buah Hati mengalami permasalahan sistem pencernaan sehingga tidak membuang air besar secara teratur. Si Buah Hati yang mengalami konstipasi, pada umumnya akan mengeluarkan kotoran yang berukuran lebih besar serta keras ketimbang biasanya.
Penyebab utama terjadinya sembelit karena Si Buah Hati kekurangan cairan dan asupan makanan berserat seperti sayuran serta buah-buahan. Selain itu, Si Buah Hati bisa jadi pernah mengalami trauma sehingga tidak rutin membuang air besar hingga sembelit. Misalnya pernah merasa nyeri karena kotoran yang terlalu keras atau ketakutan pada toilet yang kotor.
Bunda bisa mencegahnya dengan lakukan untuk mencegahnya adalah selalu memberikan Si Buah Hati cairan yang cukup terutama air putih. Pastikan juga agar Si Buah Hati selalu mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari.
5. Infeksi Saluran Kemih
Bila menemukan gejala demam pada Si Buah Hati, tanpa gejala lain yang jelas, Bunda harus waspada. Terlebih bila Si Buah Hati belum bisa mendeskripsikan sakit yang dirasakan. Karena bisa jadi Si Buah Hati terkena infeksi saluran kemih.
Bila mengalami, biasanya Si Buah Hati akan menunjukkan gejala demam tanpa disertai flu, nafsu makan menurun, muntah, urin berbau tidak seperti biasanya, dan lebih rewel dari biasanya. Bila begitu, sebaiknya Bunda langsung membawa Si Buah Hati ke dokter.
Sebagai pencegahan, Bunda harus menjaga asupan cairan Si Buah Hati dan selalu mengajarkannya agar tidak menahan buang air kecil. Ajarkan pula untuk selalu membersihkan dan mengeringkan daerah pembuangan air kecil.
Nah Bunda, yuk selalu jaga kebersihan lingkungan Si Buah Hati, terutama tempatnya sering bermain. Dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. mengatakan bahwa Bunda pun mesti menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati agar terlindungi dari serangan penyakit.
Misalnya banyak mengonsumsi makanan bergizi dan susu pertumbuhan. Selain itu, periksakan Si Buah Hati ke dokter atau tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya lebih lanjut.
Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.