3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

4 Langkah Agar Si Buah Hati Berani Menghadapi Hari Pertama Sekolah

Published date

Asima sangat bersemangat menyambut hari pertama masuk sekolah. Dia bangun pagi lalu segera mandi karena ingin cepat-cepat mengenakan seragam yang lucu modelnya. Bunda Hani senang melihat Si Buah Hati begitu ceria. Ia pun menggandeng tangan Asima dan mengantarnya menuju sekolah.

Sebenarnya Hani khawatir emosi Asima akan berubah begitu masuk ke sekolah. Sebab Asima sudah menampakkan gelagat tidak bisa ditinggal sendiri sejak masa trial di kelas beberapa pekan sebelumnya. Maka, selama di perjalanan, Hani bercerita pada Asima tentang serunya belajar bersama guru dan teman-teman. Hal ini dilakukan agar Asima yang masih berusia 4 tahun lebih berani di lingkungan yang baru.

Benar saja, sesampainya di sekolah, perasaan Asima berubah. Dia tidak mau lepas dari Hani. Si Buah Hati ingin sang Bunda tetap di kelas sepanjang jam pelajaran. Hani tidak kuasa menolak permintaannya, sebab khawatir Asima ngambek dan mogok sekolah. Padahal Si Buah Hati begitu bersemangat mengikuti setiap pelajaran yang diberikan. “Saat membaca ikrar saja, suaranya terdengar paling kencang,” kata Hani, akhir Agustus 2015 lalu.

Namun, Hani tidak dapat selalu menemani Asima. Sebab, dia juga tidak bisa terlalu lama meninggalkan Rainada, adik Asima yang baru berusia satu bulan. Apalagi kalau cuti melahirkannya sudah habis, Hani harus masuk kerja dan tentu tidak mungkin berada di sekolah setiap hari.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK) Nanda Pahandut, Palangkaraya, salah satu masalah emosional yang dialami anak TK adalah tidak mau berpisah dari orang tua atau pengantar. Tingkah laku tersebut termasuk wajar terutama pada pekan pertama dan kedua masuk sekolah. Sebab Si Buah Hati belum mengenal guru dan teman-temannya.

Agar Si Buah Hati berani sekolah, Bunda perlu melakukan empat stimulasi berikut:

1. Ajak Si Buah Hati Memilih Sekolah

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ikut survei calon sekolahnya. Berikan kesempatan agar dia bisa bereksplorasi di lingkungan sekolah, memainkan setiap mainan yang ada di halaman dan berkenalan dengan guru. Lalu biarkan Si Buah Hati menentukan sekolahnya sendiri. Pilihan itu menunjukkan sekolah mana yang membuatnya paling merasa nyaman.

2. Membiasakan Menggunakan Pernak-pernik Sekolah

Bunda pasti sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan sekolah jauh-jauh hari. Biarkan Si Buah Hati meraut pensilnya sendiri dan menggunakannya untuk menamai sampul buku. Bunda juga bisa memakaikan baju seragam sekolah yang modelnya lucu. Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat Si Buah Hati untuk mulai bersekolah.

3. Menumbuhkan Keinginan Si Buah Hati agar Mandiri

Untuk mengajarkan Si Buah Hati mandiri, Bunda bisa mengajak menceritakannya pelbagai kisah soal sekolah. Bisa dari buku cerita atau karangan Bunda sendiri. Misalnya buku yang menceritakan satu tokoh yang mulai masuk sekolah. Dengan begitu, Si Buah Hati akan memiliki bayangan situasi yang akan dialaminya pada hari pertama sekolah.

4. Bermain Lebih Sering dengan Teman

Bunda bisa mengantar Si Buah Hati datang ke sekolah lebih pagi dan membiarkannya pulang sekolah lebih lambat di hari pertama sekolah. Hal ini untuk memberinya kesempatan agar bisa lebih banyak berinteraksi dengan guru dan bermain bersama teman. Jika sudah merasa akrab dengan lingkungannya, Si Buah Hati akan lebih percaya diri dan tidak takut ditinggal sendiri.

Wujudkan cinta Bunda yang begitu besar pada Si Buah Hati dengan membiarkannya mandiri di sekolah sendiri. Agar dia tumbuh menjadi pribadi yang pemberani.

Image Article
4 Langkah Agar si Kecil Berani Menghadapi Hari Pertama Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Permainan Melatih Fokus Anak dan Konsentrasi Si Kecil

Published date

Ketika bermain, Si Buah Hati sesungguhnya tidak hanya bersenang-senang. Ia juga tengah belajar sesuatu dari permainan itu. Misalnya, mengembangkan kemampuan sensor motorik, logika berpikir, konsentrasi, maupun ketekunannya. 

 

Dalam buku 100 Permainan yang Mencerdaskan Bayi dan Balita, Seri Ayah Bunda, ada sejumlah permainan yang bisa mengasah kemampuannya berkonsentrasi dan fokus terhadap sesuatu. Yuk, intip apa saja yang harus dipersiapkan untuk memainkan si Kecil!

 

1. Gelang Daun

Peralatan yang diperlukan:

Selotip kertas dan aneka daun.

 

Instruksi permainan:

Lingkarkan selotip kertas di sekeliling pergelangan tangan Si Buah Hati dengan sisi perekat berada di bagian atas, hingga bentuknya seperti gelang. Kemudian, ajak ia untuk menemukan aneka daun yang menarik untuk ditempelkan pada gelang selotip. 

 

Sebelum waktu tidur, Bunda bisa memotong gelang tersebut dan menempelkannya di samping tempat tidur atau tempat lain yang terlihat oleh Si Buah Hati. Manfaatnya agar ia bisa mengingat pengalamannya saat bermain Gelang Daun.

 

Manfaat permainan:

Melalui permainan Gelang Daun, Si Buah Hati akan mengenal berbagai jenis daun. Daun-daun itu dirangkai menjadi sebuah gelang. Jenis permainan ini akan melatih fokusnya saat bermain di luar ruangan. 

 

Misalnya, fokus memilih daun yang unik dan menarik. Hal ini meningkatkan kemampuannya dalam melihat dan mengeksplorasi, belajar melihat detail berbeda dari setiap daun yang ditemukan, baik pola, bentuk, maupun konfigurasi tulang daun. Permainan Gelang Daun juga akan membantunya belajar memerhatikan hal-hal baru yang ditemukan di lingkungan sekitar.

 

2. Pesona Air

Peralatan yang diperlukan:

Ember atau mangkuk besar, spons yang kering dan bersih, air, serta gunting.

 

Instruksi permainan:

Potong spons menjadi potongan kecil mudah diremas, tetapi dengan ukuran yang tidak memungkinkan untuk ditelan Si Buah Hati. Lalu, ajaklah dia duduk di depan ember atau mangkuk besar. Isi ember atau mangkuk dengan sedikit air, lalu masukkan spons itu. 

 

Biarkan ia mengamati apa yang terjadi saat spons dalam keadaan kering dan ketika sudah basah. Tunjukkan pula bagaimana cara mengeringkan spons dengan cara meremasnya, lalu basahi lagi.

 

Manfaat permainan:

Permainan sederhana ini akan melatih fokus si Kecil mengamati perubahan yang terjadi pada spons saat kering dan basah. Ia akan mempelajari tentang “keajaiban” benda yang berubah ketika basah.

 

Misalnya, spons yang mengambang saat kering dan tenggelam ketika membasah. Pengalaman bermain ini akan menunjukkan bahwa ada banyak hal menarik yang akan mereka jumpai dalam hidupnya.

 

3. Permainan Mengetuk

Peralatan yang diperlukan:

Benda-benda yang ada di sekitar rumah. Misalnya, sumpit, gelas, dan lain-lain.

 

Instruksi permainan:

Dalam permainan ini, ajak Si Buah Hati menebak benda yang Bunda ketuk. Awalnya, mintalah ia untuk berbalik atau membelakangi Bunda. Kemudian ketuklah benda yang telah Bunda persiapkan. Misalnya, mengetuk meja, jendela, dan lain-lain, dengan sendok.

 

Manfaat permainan:

Si Buah Hati akan belajar berkonsentrasi dan fokus mendengarkan serta mengidentifikasi suara ketukan yang didengar. Ia juga akan belajar membedakan suara yang dihasilkan dari berbagai macam benda. 

 

Selain itu, permainan ini juga akan menambah kosakatanya. Ini karena Bunda memperkenalkan beragam kata baru untuk menggambarkan suara.

 

4. Permainan Merasakan

Peralatan yang diperlukan:

Berbagai macam benda yang ada di rumah. Misalnya, bantal, sikat rambut, bola kapas, tisu, selimut, tirai, aneka buah-buahan, atau berbagai kain dengan tekstur berbeda.

 

Instruksi permainan:

Ajak Si Buah Hati meraba dan merasakan tekstur berbagai benda yang telah Bunda siapkan. Misalnya, Bunda mengajaknya, “Ayo, Nak, ini namanya bantal,” sambil meraih tangan Si Buah Hati meraba bantal. Demikian pula ketika mengajaknya mengenal berbagai benda lain di dalam maupun di sekitar rumah.

 

Bunda juga harus menyampaikan seperti apa tekstur benda yang disentuh Si Buah Hati Ini supaya dia bisa merasakan perbedaannya. Misalnya, “Sikat rambut ini terasa kasar, tetapi selimut terasa lembut ya, Nak”. 

 

Selain mengerti perbedaan tekstur, permainan inl juga akan menambah kosakata baru karena diperkenalkan dengan kata deskriptif seperti kasar, lembut, halus, keras, bergelombang, dan sebagainya.

 

Manfaat permainan:

Si Buah Hati akan belajar fokus pada sensasi sentuhan dan memerhatikan petunjuk sambil belajar membedakan objek dengan tekstur yang berbeda-beda.

 

5. Mencari Warna

Peralatan yang diperlukan:

Kotak berisi 22 keping kayu warna-warni. Usahakan setiap jenis warna berpasangan.

 

Instruksi permainan:

Bunda bisa meminta Si Buah Hati mengambil kotak warna dan meletakkannya di atas meja. Biarkan ia membukanya dan mengeluarkan semua kayu warna-warni. Kemudian, pintalah untuk memasangkan keping dengan warna yang sama. 

 

Ada baiknya pula Bunda memberikan penjelasan dan memberitahukan apa warna yang dipasangkan. Sehingga dia akan mengenal beragam warna melalui permainan ini.

 

Manfaat permainan: 

Dalam permainan ini, Si Buah Hati akan mengenal beragam warna. Bunda juga menstimulasi kecerdasannya dengan mengelompokkan dan memasangkan warna yang sama, menstimulasi kemampuan motorik halus, dan melatih konsentrasinya.

 

6. Bola Keranjang

Peralatan yang diperlukan:

Bola warna-warni, keranjang sampah atau ember bersih.

 

Instruksi permainan:

Carilah tempat yang luas dan memungkinkan Si Buah Hati leluasa bergerak. Kemudian, letakkan keranjang sampah atau ember bersih dengan jarak satu meter dari tempatnya berdiri. 

 

Berilah contoh padanya bagaimana cara melempar bola hingga bisa masuk ke dalam keranjang atau ember. Lalu, minta dia untuk mencoba hingga berhasil memasukkan bola ke keranjang. Hitung berapa bola yang berhasil masuk dan tidak.

 

Manfaat permainan:

Melalui permainan ini, Bunda akan melatih konsentrasi Si Buah Hati saat berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang. Juga mengasah keterampilan motorik kasar, melatih koordinasi tangan dan mata, serta paham angka saat berhitung sambil melempar bola.

 

Selain menstimulasi konsentrasi Si Buah Hati, Bunda juga Lengkapi kebutuhan nutrisi harian dari makanan dengan DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Kelebihannya adalah  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, tinggi vitamin A, vitamin  C, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. 


Pastinya, dengan tambahan susu DANCOW 3+ Nutritods Si Buah Hati lebih mudah berkonsentrasi dan proses tumbuh kembangnya akan terbantu. Berikan ketika sebelum melakukan permainan, ya.

Image Article
6 Permainan untuk Latih Konsentrasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Kembangkan Rasa Ingin Tahu Si Buah Hati

Published date

Ketika mengasuh Si Buah Hati, Bunda mungkin kerap mendengar istilah golden age. Tapi apakah Bunda tahu apa arti golden age itu?

Golden Age berarti masa keemasan yang dialami Si Buah Hati sejak masih dalam kandungan hingga berusia 5 tahun. Di tahap ini, Si Buah Hati merupakan individu nan unik yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan pesat dalam beragam aspek. Yakni fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa, dan komunikasi. Otak Si Buah Hati pun akan menyerap setiap rangsangan dengan sangat cepat, namun tahapan perkembangannya tentu akan berbeda dengan anak lain.

Ketika berada di usia 3-5 tahun, Si Buah Hati cenderung ingin selalu tahu segala hal yang ada di sekelilingnya. Ini tentu sangatlah wajar. Karena di masa itulah Si Buah Hati mempunyai kemampuan belajar dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Nah, bila Si Buah Hati memang memiliki rasa ingin tahu yang besar, Bunda jangan merasa khawatir. Yang Bunda perlu lakukan adalah menumbuhkan keingintahuan itu menjadi hal positif.

Seperti tips di bawah ini:

1. Memperkenalkan Si Buah Hati pada hal-hal baru

Pola perkenalan ini bisa Bunda lakukan berawal dari area tubuh Si Buah Hati. Seperti tangan, kaki, mata, dan rambut. Kemudian, Bunda bisa mengenalkan Si Buah Hati dengan lingkungan di sekitarnya. Mulai dari mainan yang ada di kamar, perabotan di rumah, maupun nama tanaman di pekarangan.

Baca juga: Belajar dari Kesalahan, Bagian dari Proses Eksplorasi Si Buah Hati

2. Mengajak Si Buah Hati bereksplorasi

Jalan-jalan pagi atau sore dengan mengajak Si Buah Hati berkeliling kompleks bisa menjadi cara Bunda untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Di momen ini, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati apa saja ciri rumah yang ia tempati, mengajarinya perbedaan kucing dengan ayam, atau memperkenalkannya dengan teman yang sebaya.

3. Membuat program aktivitas yang berbeda setiap harinya

Agar Si Buah Hati tidak bosan dan rasa ingin tahunya terus terasah, Bunda bisa membuat beragam aktivitas atau permainan yang berbeda setiap hari. Seperti mengajak Si Buah Hati bermain petak umpet, main masak-masakan di dapur, atau memintanya membantu mencuci mobil sambil bermain air. Meski semuanya berkesan hanya permainan, banyak pelajaran yang bisa Si Buah Hati serap. Misalnya saja tentang perhitungan kala bermain petak umpet, mengetahui nama sayuran waktu main masak-masakan, atau belajar mengenal perbedaan benda padat serta cair ketika mencuci mobil.

4. Membiarkan Si Buah Hati bereksperimen

Bunda, ketika Si Buah Hati bereksplorasi seperti berkeliling rumah, mengorek-orek tanah, mencium bau beragam bunga atau tanaman, mapun mengejar anak ayam, sebaiknya tidak dilarang. Karena di masa itulah Si Buah Hati tengah belajar tentang lingkungan sekitarnya. Yang perlu Bunda lakukan adalah terus mendampingi Si Buah Hati, sehingga aman kala bereksplorasi.

5. Makanan yang bergizi dan seimbang

Usai bereksplorasi keliling rumah atau bermain dengan teman sebayanya, mungkin Si Buah Hati kelelahan, juga lapar. Nah, agar stamina Si Buah Hati terus terjaga, Bunda harus memastikannya tidak kekurangan nutrisi dan gizi. Pemberian makanan dengan gizi memadai dan susu pertumbuhan sangatlah penting ia dapatkan. DANCOW 3+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan yang cocok selama masa eksplorasi Si Buah Hati.

 

Image Article
Yuk, Kembangkan Rasa Ingin Tahu Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Untuk Mengajarkan Si Buah Hati Bermain dengan Teman Sebaya

Published date

Memasuki usia prasekolah, biasanya Si Buah Hati akan cenderung agresif dan posesif. Karena masa ini merupakan masa peralihan, atau disebut momen Trotz. Di tahapan ini, ia akan cenderung keras kepala, membangkang, tidak menurut, dan lain sebagainya. Kenapa begitu? Sebab ia mulai mengerti dan memiliki kehendak sendiri, juga menyadari akan rasa kepemilikan terhadap sesuatu benda.

Lalu, bagaimana cara Bunda agar Si Buah Hati dapat bersosialisasi bersama teman sepermainan dan beradaptasi dengan lingkungan baru? 

Berikut hal-hal yang bisa Bunda terapkan untuk mengajarkannya beradaptasi dan bermain dengan teman sebayanya.

1. Memberikan Waktu Mengenal Lingkungan Baru

Sesungguhnya, di masa ini Si Buah Hati akan suka bermain dengan teman-temannya. Nah, kala Bunda mengajaknya bermain ke pusat permainan (playground) atau playgroup. Untuk awal kunjungan, Bunda lebih baik jangan memaksanya langsung berbaur dengan anak-anak di sana. Biarkan dia mengamati lingkungan sekitar dan merasa nyaman. 

Bunda perlu pula mendampingi Si Buah Hati untuk mulai bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Juga menjelaskan peraturan bermain kepada Si Buah Hati apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di lingkungan barunya. 

Ingat Bunda, bila ia masih kesulitan beradaptasi di lingkungan baru janganlah memberi label “pemalu” atau “malu-maluin” kepada mereka. Karena sebenarnya hal itu akan semakin membuatnya menjadi sulit berinteraksi dengan teman-teman sepermainan.

2. Ajarkan Si Buah Hati untuk Berbagi Mainan

Bila Si Buah Hati sudah terbiasa bermain di tempat umum, Bunda bisa mengajarkannya untuk berbagi mainan dengan teman-temannya. Misalnya menetapkan waktu bermain suatu permainan, sehingga ia bisa bergantian dengan yang lain. 

Seperti, “Adik main perosotan sebanyak 3 kali ya. Setelah itu, gantian dengan teman yang lain. Kamu bisa coba permainan yang lain.” Bunda bisa pula membiasakan konsep berbagi ini di rumah. 

Misalnya ajak dia untuk membaca buku cerita dan bergantian membalikkan halaman buku saat Bunda membacakan dongeng. Dengan demikian, perlahan ia akan mengerti arti berbagi atau bergantian dan tidak egois.

3. Ajarkan Si Buah Hati Berempati

Bunda, rasa empati penting untuk diajarkan kepada Si Buah Hati sejak dini. Tujuannya agar mereka tidak egois ketika berhadapan dengan orang lain. Untuk pelajaran yang satu ini, Bunda bisa memberikannya beberapa contoh. Seperti terbiasa mengucapkan terima kasih ketika Bunda mendapatkan pertolongan dari orang lain, mengajarkan lewat buku cerita atau film yang mempunyai pesan moral.

4. Jangan Berlebihan Memuji Si Buah Hati

Tidak salah Bunda memuji Si Buah Hati dan sebenarnya hal tersebut sangat dianjurkan. Namun, janganlah memberinya pujian secara berlebihan karena nantinya ia akan merasa semua terpusat kepada dirinya sendiri. Karena itu, pujilah ketika mereka memang pantas untuk dipuji.

5. Berikan Contoh yang Baik

Peran Ayah dan Bunda sangatlah penting bagi Si Buah Hati. Untuk itu selalu bersikap baiklah ketika sedang di depannya. Apalagi di usia ini, ia sedang dalam tahap proses mengamati dan mengkopi apa yang dilihat dan didengar. Itulah sebab Bunda serta Ayah harus melakukan kebiasaan baik di rumah dan jadilah role model baginya.

Dukung aktivitas Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk Bunda, Ajak Si Kecil Bermain dengan Teman Sepermainan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tanamkan Percaya Diri Si Buah Hati Agar Mandiri

Published date

Ulang tahun pertama Si Buah Hati merupakan momen istimewa buat Ayah dan Bunda. Melihatnya tumbuh kembang dengan baik selalu membuat orang tua merasa bahagia. Kini ia sudah bisa berjalan, berlari, hingga memanjat-manjat. Dia pun bertingkah seperti sudah bisa melakukan segalanya sendiri.

Terkadang Ayah dan Bunda mungkin merasa khawatir saat Si Buah Hati berkeinginan kuat untuk melakukan banyak hal tanpa bantuan. Misalnya minum sendiri dari gelas dan makan sendiri dengan sendok. Atau di lain waktu dia akan mencoba mengambil mainan dari tempat tinggi dengan memanjat. Bunda, pada usia 1 tahun, Si Buah Hati memang sedang mengembangkan kepercayaan diri. Rasa ingin tahu yang begitu besar mendorong anak selalu ingin melakukan berbagai aktivitas tanpa dibantu. Maka, orang tua berperan untuk memupuk rasa percaya dirinya. Yuk cari tahu tips parenting agar anak mandiri:

1. Jangan Terlalu Protektif

Sebaiknya Bunda dan Ayah jangan terlalu banyak melarang Si Buah Hati melakukan ini itu. Sebab akan menghambat kreativitasnya. Bila Bunda terlalu protektif, dia tidak akan belajar mandiri. Yang perlu Bunda lakukan adalah mengawasinya agar tetap terlindungi saat mencoba melakukan beragam hal.

2. Beri Kebebasan

Biarkan Si Buah Hati bereksplorasi hingga ke sudut ruangan atau menjelajah pekarangan dan taman. Bunda tidak perlu cemas kalau rumah akan berantakan atau takut kalau dia akan terpapar kuman. Beri anak kepercayaan untuk bisa melakukan berbagai aktivitas sendiri dan bereksplorasi.

3. Beri Semangat

Mendampingi Si Buah Hati tidak berarti selalu membantunya lho.. Bunda bisa selalu meyakinkan, memberi semangat, dan mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Rasa percaya dirinya akan tumbuh jika dia yakin mampu melakukan sesuatu.

4. Amankan Arena Bereksplorasi

Pastikan bahwa lingkungan rumah cukup aman bagi balita. Sembunyikan kabel, stop kontak listrik, dan peralatan tajam. Jauhkan cairan beracun seperti sabun, deterjen, dan terpenting dari jangkauan Si Buah Hati. Jika Bunda yakin arena bereksplorasi sudah aman, biarkan dia berkeliling dengan bebas.

5. Selalu Ada untuk Si Buah Hati

Saat berusia satu tahun, Si Buah Hati sudah lebih sadar akan diri dan panca indera. Ia mulai menyadari bahwa lingkungannya lebih besar dan lebih tinggi, sehingga anak merasa tidak berdaya. Maka dia membutuhkan kehadiran Ayah dan Bunda untuk membuatnya kembali nyaman.

Terkadang anak bersikap seperti bayi lagi. Saat merasa tidak nyaman, Si Buah Hati akan mencari-cari orang tuanya, menempel pada Bunda dan bahkan menangis jika Ayah luput di pandangannya. Kejadian ini adalah hal yang wajar terjadi saat ia sedang belajar mengembangkan rasa percaya diri. Pastikan Bunda selalu ada untuk memperkokoh perasaan aman.

Tanamkan keyakinan pada diri Si Buah Hati, agar ia merasa mampu melakukan banyak hal saat bereksplorasi. Juga tetap awasi dan dampingi anak dalam setiap kegiatan. Ini akan menjadi modal tumbuhnya kepercayaan diri.

Image Article
Tanamkan Percaya Diri Si Kecil Agar Mandiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Kecerdasan Si Buah Hati Jelang Masuk Sekolah Dasar

Published date

Bunda, bagi anak-anak Indonesia, usia lima tahun adalah masa memasuki bangku Taman Kanak-kanak (TK) sebagai persiapan memasuki tahapan Sekolah Dasar (SD). Di sekolah ini, perkembangan kecerdasan anak kian diasah. 

 

Menurut pengamat perkembangan anak, Lely Noormindhawati dalam bukunya, 8 Tahun yang Menakjubkan, Si Buah Hati memerlukan stimulasi kecerdasan dan bersosialisasi agar mudah beradaptasi dengan pelajaran dan teman-temannya.

 

Namun karena masih dalam usia bermain, Lely menganjurkan Bunda mengajaknya belajar melalui beragam permainan. Misalnya, memperkenalkan huruf, angka, warna, dan berhitung sederhana lewat permainan atau bernyanyi. Selain itu, ada tiga hal yang harus Bunda cermati dari perkembangan Si Buah Hati.

 

1. Motorik

Perkembangan motorik berhubungan erat dengan kemampuan fisik Si Buah Hati. Di setiap tahapan usia, anak akan mengalami beragam perkembangan. Untuk anak usia sekolah, biasanya sudah mampu berlompat, menangkap bola kecil dengan dua tangan, menggambar orang atau bentuk bangun, menempel gambar dengan baik, atau menggunting ikut pola.

 

Si Buah Hati juga sudah bisa menggunakan alat tulis dengan benar, menggambar sesuai imajinasi, membentuk benda dari tanah liat atau pasir, bermain plastisin, memasukkan benang ke lubang jarum, menjiplak, serta menjahit sederhana. Untuk itu, Bunda perlu memberikannya stimulasi sesuai dengan perkembangan kemampuannya.

 

2. Kognitif

Memasuki usia sekolah, biasanya anak sudah bisa berpikir simbolis. Sehingga sudah bisa mengenal huruf dan angka. Ia pun telah mampu berhitung hingga 50, memahami bentuk dan ukuran. Untuk mendukungnya, Bunda bisa memberikannya stimulasi berupa permainan mengenal lambang-lambang. 

 

Misalnya memperkenalkannya dengan rambu-rambu lalu lintas kala berkendara atau menjelaskan lambang petunjuk yang biasa tersebar di tempat bermain atau pusat perbelanjaan.

 

3. Bahasa

Perkembangan logika Si Buah Hati akan sejalan dengan penambahan kosakatanya. Di usia ini, ia akan memiliki tata bahasa yang semakin baik. Selain itu, dia juga mampu mengucapkan kalimat berpola Subjek-Predikat-Objek-Keterangan, serta dapat mengekspresikan keinginannya dengan kata-kata.

 

Agar kecerdasannya semakin terasah, ada baiknya Bunda menggali potensi dan bakat Si Buah Hati di usia ini. Selanjutnya, asah dan eksplorasilah kemampuannya lewat beragam stimulasi dan aktivitas. 

 

Bunda juga bisa mendukung perkembangannya dengan memberikan nutrisi terbaik. Salah satunya dengan menambahkan DANCOW 5+ Nutritods agar anak mendapatkan nutrisi dan juga tidak dehidrasi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Tentunya, ini membuat anak semakin lancar tumbuh kembangnya. Selamat mencoba, Bunda!

Image Article
Stimulasi Kecerdasan Si Kecil Jelang Masuk Sekolah Dasar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Takut Berinteraksi? Ini 4 Solusinya

Published date

Setiap anak terlahir dengan karakter yang berbeda. Ada yang berani, ada pula yang cenderung pemalu. Psikolog anak Seto Mulyadi mengungkapkan dalam bukunya Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan bahwa anak berusia satu tahun biasanya memang masih takut menghadapi orang lain. 

Sebab, ia baru bisa mengidentifikasi lingkungannya. "Karena itu tidak jarang mereka memanggil ibunya dan meminta gendong, atau menangis bila sudah sangat tak nyaman," tulis Kak Seto.

Agar Si Buah Hati dapat mengatasi rasa takut, Bunda bisa mengajarkan padanya untuk tidak selalu bergantung dan belajar mandiri. Sebab kemandirian adalah refleksi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah. 

Pelajaran kemandirian itu bisa dimulai dengan melatih anak makan sendiri. Ketika itu, biarkan ia mengeksplorasi makanan dengan alat makannya. Tugas Bunda adalah mengawasi keadaan yang tidak mampu diantisipasinya. 

Seperti saat ia menggerakkan tangan sehingga akan menjatuhkan piring atau gelas di meja, Bunda harus sigap menangkap piring atau gelas yang hampir jatuh itu. Namun, sebaiknya Bunda jangan terlalu banyak mengintervensi. Hal ini agar anak memiliki keputusan sendiri pada saat melakukan tindakan. 

Selain mengajarkan kemandirian, Bunda bisa membantu Si Buah Hati mengatasi rasa takutnya, sesuai dengan saran parenting dari Kak Seto, yaitu:

1. Hargai Perasaan Si Buah Hati

Takut merupakan suatu bentuk emosi wajar yang dapat diekspresikan seorang anak. Karena itu, Bunda jangan panik saat menghadapi situasi ini. Lakukan tindakan yang membuat Si Buah Hati merasa nyaman. 

Misalnya dengan memeluk atau menggendongnya. Bunda juga bisa mengalihkan perhatiannya dengan memperlihatkan hal lain yang disukai. Seperti mengatakan, "Eh dek, lihat tuh, ada burung."

2. Cari Tahu Penyebab Ketakutan Si Buah Hati

Bunda dan Ayah perlu tahu lebih dalam mengenai apa sumber ketakutan anak. Apalagi di masa balita, ia belum bisa menceritakan seluruh perasaannya. Bila Si Buah Hati takut berinteraksi dengan seseorang, tidak ada salahnya Bunda mencari tahu karakter orang tersebut. 

Apabila anak merasa cemas saat berada di satu tempat, Bunda bisa mencoba memahami situasi dan kondisi di daerah tersebut.

3. Ubahlah Pemahaman Si Buah Hati tentang Hal yang Menakutkan

Beberapa balita sulit berinteraksi dengan orang lain karena masih menyimpan rasa takut saat menghadapi hal baru. Terkadang hal itu dipengaruhi oleh imajinasi yang belum sesuai dengan kenyataan. 

Nah, Bunda dapat memberikan pemahaman dengan membiasakan anak menghadapi apa yang ditakutkan. Misalnya dapat memperkenalkan Si Buah Hati kepada beberapa teman main seusianya. Ini merupakan tahap awal untuk mengikis rasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Salah satu tempat atau wadah yang bisa mengakomodasi kegiatan ini adalah kegiatan di daycare atau PAUD.

4. Berikan Gambaran Positif tentang Situasi Baru

Saat Si Buah Hati menghadapi situasi atau orang baru, bekali mereka dengan informasi positif. Misalnya dengan memperkenalkan nama serta hubungan orang tersebut dengan Bunda. 

Buatlah anak merasa tertarik untuk berkenalan dengan menceritakan hal unik tentang orang yang akan ditemuinya. Jika ia menunjukkan sikap diam atau tersenyum saja, maka hal itu sudah merupakan reaksi yang sangat normal.

Nah, sekarang Bunda bisa mulai melatih Si Buah Hati agar tidak canggung menghadapi situasi dan orang baru. Hal ini penting untuk mempersiapkannya saat akan masuk sekolah. 

Namun, Bunda juga harus ingat batasan-batasannya. Bekali ia dengan sifat keramahan dan sopan santun, agar bisa diterima dengan baik dalam pergaulan.

Bunda bisa mendukung aktivitas Si Buah Hati dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Si Kecil Takut Berinteraksi? Ini 4 Solusinya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Enam Manfaat Dongeng Sebelum Si Buah Hati Tidur

Published date

Bunda, saat sebelum tidur adalah saat yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan Si Buah Hati. Apalagi ketika usianya baru menginjak 2 tahun, di mana otaknya tengah berkembang maksimal dan mudah menyerap informasi. Karena itu, manfaatkanlah waktu sebelum tidur sebagai momen untuk memberikan rangsangan kepadanya. Satu stimulasi yang akan berdampak positif pada otaknya adalah membacakan buku cerita atau dongeng. Sebab membacakan dongeng memiliki banyak manfaat antara lain sebagai berikut ini:

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa

Saat dibacakan cerita, Si Buah Hati akan mendengar beragam kosakata, istilah, struktur kalimat, ungkapan, dan peribahasa. Terkadang ada beberapa kata di dalam cerita yang belum ia kenal. Saat itulah Bunda dapat menjelaskan arti dan penggunaan kata baru. Pengenalan terhadap beragam elemen bahasa ini akan meningkatkan kemampuan berbahasanya.

2. Meningkatkan kemampuan mendengar

Ketika mendengar cerita yang menarik, perhatian Si Buah Hati akan tersedot pada cerita. Dengan mendengarkan, ia dapat belajar bagaimana sebuah kata diucapkan. Bila aktivitas mendengar cerita itu menjadi sebuah kebiasaan, dia juga bakal belajar berkonsentrasi dan melatih kemampuan logikanya.

3. Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal

Topik yang menarik pada cerita dapat memancing Si Buah Hati untuk membahasnya. Nah, dialog yang terjadi antara dia dan Bunda bisa menjadi pengalamannya dalam berkomunikasi verbal. Dari pengalaman itu, ia akan belajar bagaimana bertanya, menanggapi, atau mengungkapkan pendapat.

4. Meningkatkan kemampuan membuat konsep

Melalui dongeng, konsep abstrak seperti hormat, sayang, dan tolong-menolong juga dapat Bunda berikan kepada Si Buah Hati. Pengalaman itu, akan berpengaruh pada kemampuannya dalam menyikapi konsep lain dalam kehidupan nyata. Misalnya, dengan kesadaran sendiri ia akan meminta maaf bila berbuat salah.

5. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Semakin banyak cerita yang didengar, bertambah kaya pula pengetahuan Si Buah Hati. Cerita yang Bunda tuturkan bisa membuatnya belajar berbagai kejadian, memahami karakter tokoh, mengerti sebab akibat. Hal ini dapat memperluas pengetahuan dan mempertajam logikanya. Dengan bekal ini, ia pun dapat mengatasi masalahnya sendiri sesuai dengan usianya.

6. Menambah daya imajinasi

Saat cerita dibacakan, imajinasi Si Buah Hati akan berjalan sesuai dengan jalan cerita. Imajinasi itu pula yang nantinya dapat menumbuhkan jiwa petualang dan mendorongnya untuk memandang dunia sebagai tempat yang mengasyikan. Pengembangan daya imajinasi ini juga penting sebagai dasar pengembangan kreativitasnya.

Tak hanya meningkatkan kemampuan Si Buah Hati saja, Bunda juga harus mengimbangi asupan nutrisi untuk tumbuh kembang Si Buah Hati dengan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Enam Manfaat Dongeng Sebelum Si Kecil Tidur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jembatan Keledai: Cara Menghafal Cepat dengan Mudah untuk Si Buah Hati

Published date

Menghafal, merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan saat Si Buah Hati mulai memasuki bangku sekolah. Untuk mempermudah proses belajarnya, biasanya para guru memberikan cara menghafal cepat yang lebih bisa dimengerti. Salah satunya adalah cara menghafal cepat dengan mudah menggunakan Jembatan Keledai atau Mnemonic. Teknik menghafal ini dilakukan dengan cara membuat singkatan-singkatan unik dan mudah diingat, untuk memudahkan mengingat informasi penting dengan cara yang menyenangkan.

Secara lebih lengkap berikut ini penjelasan tentang jembatan keledai.

Dasar Jembatan Keledai

Aplikasi mnemonic atau jembatan keledai sebenarnya didasarkan pada penggunaan akronim atau singkatan, kata-kata kunci dan juga rima untuk menghafalkan sesuatu. Menurut Adolescent Literacy Organization, seiring dengan perkembangannya jembatan keledai juga memanfaatkan gambar dan objek lain seperti tangan yang selanjutnya dikenal sebagai mnemonic visual.

Aplikasi Jembatan Keledai dengan Singkatan

Ingat MeJiKuHiBiNiU? Singkatan ini merupakan salah satu contoh aplikasi jembatan keledai untuk mempermudah menghafalkan warna-warna yang ada dalam pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Bunda juga bisa memanfaatkan metode ini mengenalkan singkatan-singkatan yang lazim ditemui kepada Si Buah Hati. Misalnya, SD singkatan Sekolah Dasar, WC singkatan Water Closet, TK singkatan Taman Kanak-Kanak, Angkot singkatan Angkutan Kota dan seterusnya. Manfaatkan jembatan keledai ini untuk mengenalkan beberapa singkatan penting, agar wawasan Si Buah Hati terus berkembang sejalan dengan tahapan usianya.

Aplikasi Jembatan Keledai dengan Rima

Selain singkatan, jembatan keledai juga bisa diaplikasikan dengan rima atau sajak berirama. Biasanya, guru-guru di sekolah menerapkannya dengan cara mengajak Si Buah Hati bernyanyi. Contoh yang paling mudah adalah notasi atau tangga nada DoReMiFaSoLaSiDo. Dengan rima yang pas, kata-kata tersebut lebih mudah diucapkan sekaligus diingat dengan mudah oleh Si Buah Hati. Di Taman Bermain (playgroup), para guru justru memanfaatkan sajak berirama dalam bentuk lagu. Misalnya, untuk mengenalkan tentang delman, para murid diajarkan lagu “Naik Delman (Pada Hari Minggu)”. Jika para murid lupa, guru tinggal menyuruhnya mengingat dengan cara bernyanyi.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin Bunda Bangga 

Aplikasi Jembatan Keledai secara Visual

Pada perkembangannya, jembatan keledai ini tidak hanya untuk menghafal informasi penting dalam bentuk huruf. Hadirnya mnemonic visual juga turut membantu Si Buah Hati dalam menghafal sebuah huruf atau berhitung. Misalnya, memanfaatkan buku jari untuk mengingat nama-nama bulan dalam kalender tahunan, seperti Januari, Februari, Maret dan seterusnya. Mnemonic visual yang paling umum dikenalkan dengan bentuk gambar. Untuk membedakan siapa ayah, ibu, anak, kakak, adik, kakek dan nenek, Si Buah Hati akan lebih mudah menghafal dan memahaminya jika dikenalkan dalam bentuk gambar.

Meski begitu, perkembangan otak setiap anak berbeda satu sama lainnya. Selain bergantung dari pola pengajaran, juga asupan gizi seimbang yang diterima Si Buah Hati sehari-hari. Di samping dari menu makan yang bergizi, Bunda juga dapat melengkapi nutrisi seimbangnya dengan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods dan DANCOW 5+ Nutritods.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan kombinasi asupan susu dan metode pembelajaran jembatan keledai, Si Buah Hati dapat lebih mudah menghafal. Bagaimana Bunda, sudah siap mengajarkan cara menghafal cepat ini pada Si Buah Hati?

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Jembatan Keledai: Cara Menghafal Cepat dengan Mudah untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rangsang Kemampuan Mendengar Si Buah Hati Lewat Kotak Musik

Published date

Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, begitu juga dengan tumbuh kembang anak-anak. Bahkan saat berada di kandungan, Si Buah Hati sudah mulai mendengar musik berupa denyut jantung Bunda. 

 

D’Arcy Lyness, PhD, psikolog anak dan remaja di Wayne, yang juga menjadi Behavioral Health Editor di Kids Health Organization, menyatakan musik dapat menstimulasi pembentukan sel-sel otak, sehingga mendukung stimulasi kemampuan panca indera.

 

Kotak musik tidak hanya membuat Si Buah Hati merasa terhibur, tapi juga merangsang kepekaan mendengar berbagai macam bunyi. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Gerakan Badan Ikuti Irama

Si Buah Hati yang menginjak tahapan usia toddler merespon musik dengan lebih baik, bila disertai dengan gerakan. Ajak Si Buah Hati melakukan gerakan-gerakan mengikuti nada maupun kata-kata dari lagu yang dikeluarkan kotak musik, misalnya bertepuk tangan, menghentakkan kaki, berbaris, atau hanya bergerak mengikuti irama. 

 

Pada usia ini, dia juga sudah dapat mengenal irama, berikan kegiatan dengan membebaskannya memukulkan sendok kayu ke panci, hingga membentuk irama musik. Bunda juga dapat mengajak Si Buah Hati untuk memukul permukaan lain seperti lantai, bantal, ataupun dinding agar dapat mendengar jenis suara yang berbeda-beda.

 

Tambahkan Instrumen Musik

Selain menggunakan kotak musik, tuangkan cinta Bunda dengan menambahkan alat musik sederhana dalam proses belajar Si Buah Hati untuk memberinya pengalaman mendengarkan suara-suara baru. Sesuaikan dengan usianya ya Bunda. 

 

Biasanya, saat usia toddler, dia akan lebih menyukai alat musik yang dapat digoyangkan seperti bel, tamborin, atau marakas. Seiring dengan perkembangan koordinasi, berikan alat musik yang dapat dipukul seperti drum dan simbal, dan lanjutkan dengan mengajarkan alat musik tiup seperti peluit atau recorder.

 

Musik Bersifat Menenangkan

Musik dapat menjadi sarana menenangkan Si Buah Hati yang sedang rewel. Sering mendengar orang-orang terdekatnya menyanyi, anak-anak biasanya mulai menirunya dengan bernyanyi di tempat tidur atau pada waktu bermain dan bereksplorasi. 

 

Selain menjadi rutinitas, musik juga dapat membuat Si Buah Hati merasa lebih aman atau menjadi penanda kegiatan apa yang akan dilakukan. Misalnya, apabila saat menidurkan anak, biasakan memutar kotak musik atau menyanyikan lagu Nina Bobo, sehingga ia akan tahu kapan waktu yang tepat untuk pergi tidur.

 

Ternyata, kotak musik tidak hanya menghibur Si Buah Hati, tapi juga mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya, lho.

 

Bunda juga bisa membantu perkembangan kognitif anak dengan minuman pelengkap gizi, DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Rangsang Kemampuan Mendengar si Kecil Lewat Kotak Musik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off