4 Langkah Agar Si Buah Hati Berani Menghadapi Hari Pertama Sekolah
09-11-2020
Asima sangat bersemangat menyambut hari pertama masuk sekolah. Dia bangun pagi lalu segera mandi karena ingin cepat-cepat mengenakan seragam yang lucu modelnya. Bunda Hani senang melihat Si Buah Hati begitu ceria. Ia pun menggandeng tangan Asima dan mengantarnya menuju sekolah.
Sebenarnya Hani khawatir emosi Asima akan berubah begitu masuk ke sekolah. Sebab Asima sudah menampakkan gelagat tidak bisa ditinggal sendiri sejak masa trial di kelas beberapa pekan sebelumnya. Maka, selama di perjalanan, Hani bercerita pada Asima tentang serunya belajar bersama guru dan teman-teman. Hal ini dilakukan agar Asima yang masih berusia 4 tahun lebih berani di lingkungan yang baru.
Benar saja, sesampainya di sekolah, perasaan Asima berubah. Dia tidak mau lepas dari Hani. Si Buah Hati ingin sang Bunda tetap di kelas sepanjang jam pelajaran. Hani tidak kuasa menolak permintaannya, sebab khawatir Asima ngambek dan mogok sekolah. Padahal Si Buah Hati begitu bersemangat mengikuti setiap pelajaran yang diberikan. “Saat membaca ikrar saja, suaranya terdengar paling kencang,” kata Hani, akhir Agustus 2015 lalu.
Namun, Hani tidak dapat selalu menemani Asima. Sebab, dia juga tidak bisa terlalu lama meninggalkan Rainada, adik Asima yang baru berusia satu bulan. Apalagi kalau cuti melahirkannya sudah habis, Hani harus masuk kerja dan tentu tidak mungkin berada di sekolah setiap hari.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK) Nanda Pahandut, Palangkaraya, salah satu masalah emosional yang dialami anak TK adalah tidak mau berpisah dari orang tua atau pengantar. Tingkah laku tersebut termasuk wajar terutama pada pekan pertama dan kedua masuk sekolah. Sebab Si Buah Hati belum mengenal guru dan teman-temannya.
Agar Si Buah Hati berani sekolah, Bunda perlu melakukan empat stimulasi berikut:
1. Ajak Si Buah Hati Memilih Sekolah
Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ikut survei calon sekolahnya. Berikan kesempatan agar dia bisa bereksplorasi di lingkungan sekolah, memainkan setiap mainan yang ada di halaman dan berkenalan dengan guru. Lalu biarkan Si Buah Hati menentukan sekolahnya sendiri. Pilihan itu menunjukkan sekolah mana yang membuatnya paling merasa nyaman.
2. Membiasakan Menggunakan Pernak-pernik Sekolah
Bunda pasti sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan sekolah jauh-jauh hari. Biarkan Si Buah Hati meraut pensilnya sendiri dan menggunakannya untuk menamai sampul buku. Bunda juga bisa memakaikan baju seragam sekolah yang modelnya lucu. Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat Si Buah Hati untuk mulai bersekolah.
3. Menumbuhkan Keinginan Si Buah Hati agar Mandiri
Untuk mengajarkan Si Buah Hati mandiri, Bunda bisa mengajak menceritakannya pelbagai kisah soal sekolah. Bisa dari buku cerita atau karangan Bunda sendiri. Misalnya buku yang menceritakan satu tokoh yang mulai masuk sekolah. Dengan begitu, Si Buah Hati akan memiliki bayangan situasi yang akan dialaminya pada hari pertama sekolah.
4. Bermain Lebih Sering dengan Teman
Bunda bisa mengantar Si Buah Hati datang ke sekolah lebih pagi dan membiarkannya pulang sekolah lebih lambat di hari pertama sekolah. Hal ini untuk memberinya kesempatan agar bisa lebih banyak berinteraksi dengan guru dan bermain bersama teman. Jika sudah merasa akrab dengan lingkungannya, Si Buah Hati akan lebih percaya diri dan tidak takut ditinggal sendiri.
Wujudkan cinta Bunda yang begitu besar pada Si Buah Hati dengan membiarkannya mandiri di sekolah sendiri. Agar dia tumbuh menjadi pribadi yang pemberani.