3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Yuk Tanamkan Tanggung Jawab Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

“Dek, sehabis makan es krim, bungkusnya jangan lupa dibuang ke tempat sampah ya!”, ujar Bunda ke Silvy (4 th). Silvy pun menjawab “Gak mau ah, Bunda aja yang buangin”. Situasi seperti ini sering Bunda temui atau bahkan alami sendiri? Hal ini menunjukkan rasa tanggungjawab Si Buah Hati belum sepenuhnya tertanam.  Lalu bagaimana dong cara mengajari Si Buah Hati agar punya rasa tanggung jawab bahkan di usia dini? Padahal kan tanggung jawab pada Si Buah Hati merupakan salah satu cara ia melatih jiwa kepemimpinannya di masa depan?

Bisa kok Bunda, caranya ajarkan ia melalui hal-hal kecil dalam keseharian. Sebenarnya kalau Bunda meminta Si Buah Hati untuk membuang sampahnya ke tong sampah sudah benar kok. Cuma, kalau ia masih menolaknya, jangan sampai Bunda mengungkapkan rasa kecewa atau marah karena bisa membuat Si Buah Hati takut atau merasa tidak nyaman. Akan lebih baik bila Bunda memberikan respon yang positif seperti berbicara sambil membuang sampahnya bersamanya, “Biasanya adek pinter lho kalau abis makan eskrim, bungkusnya dibuang sendiri ke tempat sampah. Kan sudah besar”.

Cara apa lagi yang bisa dilakukan oleh Bunda?

Rasa tanggung jawab tidak bisa tumbuh begitu saja, hal ini perlu dilatih sejak kecil lho! Kalau Si Buah Hati tidak pernah dilatih, saat ia tumbuh besar kelak akan sulit untuk punya sikap tanggung jawab . Yuk kita lihat bagaimana cara mengajari Si Buah Hati rasa tanggung jawab.

Pertama, berilah teladan melalui kebiasaan sehari-hari. Ajak Ayah dan anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengan Si Buah Hati untuk membantu memberikan contoh tanggung jawab. Misalnya saja, dengan menaruh piring atau gelas yang bekas dipakai ke tempat cuci piring.

Kedua, coba berikan Si Buah Hati tugas rumah tangga. Cukup yang ringan-ringan saja ya Bunda, sesuaikan dengan umur Si Buah Hati. Misalnya untuk Si Buah Hati umur 3 tahun, Bunda bisa memintanya membereskan mainannya sendiri. Atau untuk Si Buah Hati yang lebih besar umurnya, minta ia untuk membuang sampah sendiri. Setelah Si Buah Hati menyelesaikan bagiannya, jangan lupa untuk beri penghargaan ya. Nggak perlu uang atau barang kok Bunda. Cukup berikan ia kartu ucapan yang Bunda buat sendiri, Si Buah Hati pasti suka.

Ketiga, ajarkan ia menabung. Bunda bisa membelikan Si Buah Hati celengan lucu berbagai bentuk agar ia semangat memasukkan uang mereka. Jika Si Buah Hati meminta mainan baru, ia juga bisa membeli dari hasil tabungannya sendiri kan?

Jangan pernah abaikan hal-hal kecil. Karena dari sanalah rasa tanggung jawab Si Buah Hati bisa diasah. Nah, sekarang dari apa yang Bunda sudah dapatkan dari cara mengajari Si Buah Hati tanggung jawab, kita praktekkan di rumah yuk!

Image Article
Yuk Tanamkan Tanggung Jawab si Kecil Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajari Si Buah Hati Mengenal Pahlawan dan Sejarah Nasional di Museum

Published date

Bila selama ini Bunda mengajak Si Buah Hati menghabiskan akhir pekan di tempat wisata alam atau pusat perbelanjaan, tidak ada salahnya untuk sesekali mengisi waktu dengan mengunjungi museum.

Mungkin yang terbayang oleh anak-anak yang berada pada tahapan usia 5+ adalah keadaan museum yang suram, menyeramkan, dan membosankan. Padahal akhir-akhir ini mulai banyak museum modern dengan tampilan visual yang mendukung stimulasi dan melatih konsentrasi yang berguna bagi tumbuh kembangnya.

Hal ini penting untuk ditanamkan pada Si Buah Hati untuk menstimulasi rasa nasionalisme dan cinta bangsa dengan mengajari Si Buah Hati tentang pahlawan dan sejarah nasional yang didokumentasikan di museum. 

Bukan hanya itu, museum yang menceritakan mengenai lingkungan seperti museum kupu-kupu dan serangga juga baik untuk menstimulasi kemampuan mengenal hewan sekitar.

Cermat Menggunakan Jasa Guide

Bunda dapat memanfaatkan jasa guide untuk menemani dan menjelaskan isi dalam museum. Dukung Si Buah Hati untuk bertanya dan bereksplorasi dengan memberikannya waktu untuk menjelajah museum dan minta untuk mencatat pertanyaannya. Jika ada yang kurang dimengerti, baru ditanyakan pada petugas yang berjaga di museum.

Dapatkan Penjelasan dari Buku

Bekali diri Bunda dengan aksi cerdas membaca buku sejarah untuk mendampingi Si Buah Hati mengenal pahlawan atau sejarah nasional bangsa Indonesia. Walau museum biasanya dilengkapi dengan keterangan, alangkah baiknya Bunda juga memahami dan mengerti sehingga pertanyaan yang diajukan bisa dijawab dengan bijak. 

Tekankan pada fakta-fakta unik yang menarik perhatiannya sehingga Si Buah Hati menyimak penjelasan yang diberikan, untuk perkembangan proses belajar, kemampuan atensi, dan memorinya.

Pintar Memilih Museum

Untuk menghapus kesan museum yang suram dan membosankan, cari tahu informasi tentang museum yang dirancang modern dan dilengkapi alat bantu visual yang menarik perhatian Si Buah Hati, misalnya Monas, Museum Bank Indonesia, dan Museum Konferensi Asia Afrika.

Selain itu, Bunda juga dapat mengajak anak-anak mengunjungi pameran yang digelar di museum. Biasanya untuk beberapa hari pembukaan, akan ditunjukkan data-data sejarah dan barang-barang yang berkaitan dengan pahlawan dan sejarah bangsa Indonesia dari museum lain, sehingga informasi yang dilihat dan diserap pun lebih lengkap.

Mengenal jasa-jasa yang diberikan pahlawan dan sejarah yang sudah dilewati negara Indonesia, mulai dari penjajahan hingga mencapai kemerdekaan, diharapkan dapat menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air.

Bantu eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti  DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ajari Si Kecil Mengenal Pahlawan dan Sejarah Nasional di Museum
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Manfaat Permainan Cilukba Untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

“Bunda mana? Cilukba!”

Familiar dengan permainan ini? Cilukba adalah permainan paling sederhana yang bisa Bunda dan Ayah lakukan. Hanya cukup sembunyikan wajah dari bayi, menunggu beberapa saat, kemudian muncul dengan senyum lebar sambil berkata, “cilukba”. 

 

Selain menstimulasi senyum dan tawa lebar di wajah Si Buah Hati, cilukba mempunyai manfaat bagi proses belajar dan tumbuh kembangnya. Simak penjelasannya berikut ini ya, Bunda.

 

1. Menambah Kemampuan Fokus

Buat orang dewasa, permainan cilukba bisa jadi membosankan, karena melakukan hal yang sama berulang-ulang. Namun, hal ini berbeda dengan pemikiran Si Buah Hati. Saat menyembunyikan wajah, mereka berpikir Bunda benar-benar hilang. Kemudian Bunda muncul tiba-tiba lagi sebagai elemen kejutan. Cilukba membantu si Kecil melatih kemampuan atensi dan memori.

 

2. Mengurangi Screen Time

Terkadang dalam dunia parenting, Bunda ingin selalu membuat Si Buah Hati terhibur. Karena bingung menentukan caranya, Bunda pun tergoda akan TV atau gadget. Akhirnya, Bunda  dan menyalakannya untuk menyenangkan Si Buah Hati. Padahal, melalui permainan sesederhana cilukba, Hal ini bisa dilakukan. Coba untuk lebih sering bermain cilukba. Dengan demikian screen time akan berkurang.

 

3. Melatih Kepekaan Suara

Melakukan cilukba dari berbagai sudut dapat melatih kepekaan suara Si Buah Hati. Pertama, tutup-buka wajah di hadapannya. Kemudian, lakukan lagi dari sebelah kiri atau kanannya dan biarkan mencari asal suara yang didengarnya. Kegiatan sederhana ini mendukung stimulasi kemampuan atensi dan memori, sekaligus menguatkan otot leher dan melatih koordinasi mata.

 

Tips Bagi Orang Tua

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan cilukba. Misalnya, jangan dilakukan ketika Si Buah Hati mengantuk, lelah, atau lapar. Ini karena hanya akan membuatnya makin rewel dan menangis. 

 

Bersabarlah jika reaksi yang diberikan tidak sesuai harapan Bunda. Ini karena Buah Hati masih belajar mencerna informasi baru. Bunda juga sebaiknya tidak menggunakan suara yang terlalu keras atau mengguncang-guncangkan tubuhnya karena akan membuatnya kaget.

 

Supaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangan otak anak ini penting. Jangan lupa untuk memberikannya nutrisi tambahan seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya.

 

Perlu Bunda pahami metode pengulangan adalah bagian penting dari proses belajar Si Buah Hati. Jadi,bersiap-siaplah untuk melakukan cilukba secara terus-menerus ya, Bunda.

Image Article
Asah Kepekaan Suara Lewat Permainan Cilukba
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Buah Hati Mau Coba Variasi Menu Makanan Baru

Published date

Untuk mendukung pertumbuhan, Bunda pasti ingin Si Buah Hati doyan makan dan mau mengonsumsi berbagai menu makanan bergizi. Namun, bagaimana kalau ia sulit menerima makanan baru? 

 

Menolak untuk mencoba makanan baru sering diistilahkan sebagai neophobia. Biasanya, hal ini terjadi saat masa Si Buah Hati memasuki usia toddler (1-3 tahun). Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa jurus yang bisa Bunda lakukan, yakni:

 

1. Siapkan Menu Baru Saat Buah Hati Lapar

Memberikan variasi makanan baru bisa Bunda lakukan saat Si Buah Hati merasa lapar. Pada momen ini, rasa lapar akan mendorongnya menyantap segala makanan meski belum pernah mencoba sebelumnya. 

 

Dalam masa perkenalan ini, sebaiknya Bunda tidak memberikan menu makanan yang biasa dikonsumsi Si Buah Hati. Bila Bunda menyediakannya, ia merasa punya pilihan lain sehingga cenderung menolak menu makanan baru.

 

2. Sisipkan Makanan Baru di Sajian Favorit

Strategi lain yang bisa Bunda lakukan adalah menyisipkan jenis makanan baru ke dalam menu favorit Si Buah Hati. Misalnya, ia suka susu. Bunda bisa memberikan campuran potongan buah ke dalamnya. 

 

Hal ini membuatnya mendapatkan citarasa yang beda. Bunda dapat pula memasukkan potongan telur puyuh atau sosis di sop sayur kesukaannya.

 

3. Buat Sajian Baru Dalam Porsi Mini

Bunda, janganlah menghidangkan makanan baru untuk Si Buah Hati dalam piring besar atau jumlah banyak sekaligus. Itu akan akan membuatnya takut dan khawatir karena berpikir harus menghabiskan semuanya. Tentunya, ini akan berakhir dengan penolakan makan. 

 

Baiknya Bunda menghidangkan menu itu dalam piring kecil yang berwarna menarik. Porsi kecil biasanya akan membuat dia penasaran untuk mencobanya. Perlu juga Bunda ketahui, porsi makanan Buah Hati usia toddler adalah ¼ porsi orang dewasa. Kalau mau memperkenalkannya dengan ayam atau daging, berikanlah sesuai porsinya.

 

4. Strategi Dua-Satu

Cara lainnya adalah menggunakan Strategi Dua-Satu. Bagaimana caranya? Bunda cukup memperkenalkan jenis makanan baru ketika Si Buah Hati tengah menikmati makanan favoritnya. 

 

Misalnya, Buah Hati tengah mengonsumsi dua sendok nasi dengan sop sayur. Kemudian diisi dengan sepotong kecil ayam goreng. Hal yang perlu Bunda perhatikan, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. Jangan sampai ia menolak menghabiskan makanannya akibat ada makanan baru yang tidak dikenal.

 

5. Undang Orang Lain

Terkadang mengundang teman yang suka makan bisa menjadi jurus jitu untuk Si Buah Hati belajar jenis makanan baru. Bunda bisa mengajak temannya untuk makan bersama-sama sambil memperkenalkannya makanan atau minuman baru. Buah Hati pun pasti tertarik untuk mencoba makanan baru karena temannya juga suka.

 

6. Bunda Jangan Ragu

Mungkin Bunda juga perlu membuang pikiran bahwa Si Buah Hati mungkin tidak suka makanan tersebut sebelum ia mencobanya. Sebelum mengambil kesimpulan, baiknya coba dulu dengan memberikannya menu baru tersebut. 

Misalnya, Bunda khawatir kalau si Kecil tidak suka bayam. Padahal, Bunda belum pernah memberikannya selama ini. Jadi, ajak dia icip-icip makanan yang bergizi tanpa perlu ada kekhawatiran.

 

Selain mengajaknya mencoba banyak menu makanan, Bunda juga harus mengetahui kondisi mulut dan gigi si Kecil apakah ada masalah. Jangan-jangan ia menolak bukan karena tidak suka jenis makanan baru. Namun, karena ada masalah di mulut dan sulit mengunyah jenis makanan baru.

 

Bila Bunda merasa anak sulit makan dan khawatir kekurangan gizi, cobalah memberikannya minuman pelengkap, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Pastikan nutrisi sehari-hari Si Buah Hati terlengkapi, ya.

 

Image Article
Strategi Satu-Dua, Agar Anak Mau Makan Variasi Menu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda Lihat, Pesawat Kertas Kakak Bisa Terbang!

Published date

Pada tahapan usia 5+, Si Buah Hati sedang dalam masa puncak mengembangkan kemampuan kognitif, daya imajinasi, dan kreativitasnya. Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung stimulasinya. Salah satu caranya adalah membuat pesawat kertas. Tidak hanya mengisi waktu dengan aktivitas yang menyenangkan, tapi juga dapat menstimulasi kemampuan atensi dan psikomotoriknya. Simak cara-cara lain untuk mengasah kreativitasnya.

Sediakan Sumber Daya untuk Mengasah Kreativitas

Sumber daya terpenting yang bisa Bunda sediakan untuk mendukung eksplorasinya adalah waktu dan ruang. Si Buah Hati perlu banyak waktu bebas dan ruang cukup luas untuk mengasah sisi kreatifnya. Berikan ruang tersendiri seperti di loteng, di sudut kamar, atau garasi. Terkadang dia akan membuat ruang menjadi berantakan dan kotor, tapi untuk mengasah aksi cerdasnya hal tersebut adalah hal yang bisa diatasi dengan mudah. Bunda juga bisa menyediakan perlengkapan seperti kain flanel, kertas dan perlengkapan lainnya.

Berikan Kebebasan

Bebaskan Si Buah Hati untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya. Untuk mengasah proses belajarnya, Bunda dapat mundur sedikit dan berikan ruang. Terlalu mendiktenya hanya akan mematikan bakat dan kreatifitasnya. Puji dan beri semangat walau hasil yang didapatkan terkadang tidak sesuai dengan keinginannya. Kata-kata yang positif dapat mendorongnya untuk makin menggali kemampuan yang dimiliki.

Sediakan Fasilitas yang Diperlukan

Sekarang, banyak sekali tempat-tempat yang menyediakan kursus-kursus kesenian seperti melukis, membuat patung, menjahit atau aktivitas seni lainnya yang mampu mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Jika Si Buah Hati berminat, Bunda dapat mendaftarkannya untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam keterampilannya. Tapi, jangan pernah memaksanya ya Bunda, agar dia tidak mengalami trauma atau tertekan, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya secara keseluruhan.

Lakukan cara-cara di atas untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati. Maksimalkan proses belajarnya dengan mengenalkan beragam game interaktif dalam aplikasi StimuLearn. Bunda dapat mengunduh aplikasi ini secara mudah dan gratis lho. Bila menggunakan gadget dengan platform Android, langsung unduh aplikasi ini dari Google Play. Sebaliknya, bila menggunakan gadget dengan platform iOS, aplikasi StimuLearn bisa langsung diunduh dari App Store.

Jangan lupa, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk meluangkan waktu meminum susu demi tumbuh kembangnya. Berikan Si Buah Hati segelas susu DANCOW 5+ Nutritods. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Lihat, Pesawat Kertas Kakak Bisa Terbang!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tingkatkan kemampuan Penyelesaian Masalah- Main Puzzle Bareng Anak

Published date

Puzzle adalah permainan yang banyak digemari anak-anak, terutama yang menginjak tahapan usia sekolah. Ini  karena dapat memberikan banyak tantangan untuk Si buah Hati. 

 

Permainan ternyata dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah. Selain itu, dapat juga melatih koordinasi pikiran dan tindakan yang akan berguna bagi proses belajar serta tumbuh kembang.

 

Puzzle juga dukung stimulasi dengan mengembangkan kemampuan psikomotorik yang digunakan ketika memegang potongan-potongan permainan tersebut serta memindahkan ke alasnya. Agar main puzzle semakin mengasyikan, ini beberapa tips bermain dengan Si Buah Hati  yang perlu diketahui. 

 

1. Sesuaikan Usia Pemakai

Pastikan puzzle yang diberikan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Semakin muda usianya, potongan puzzle yang diberikan akan semakin sedikit dan berukuran lebih besar. Ini supaya mudah dipegang serta dipasang Si Buah Hati. 

 

Untuk anak-anak yang sudah mencapai usia sekolah, Bunda dapat menambah jumlah puzzle-nya secara bertahap dengan mengganti ukurannya menjadi lebih kecil. Ini agar permainan tersebut lebih menantang dan kemampuan anak memecahkan masalah lebih terasah. Selain baik bagi proses belajarnya, mengerjakan puzzle bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya dapat meningkatkan keakraban dan komunikasi, lho.

 

2. Pilih Puzzle Bergambar Menarik

Untuk menarik perhatian Buah Hati, pilihlah puzzle dengan yang sedang tren atau favoritnya. Gambar bisa berupa foto pemandangan, hewan, atau karakter favoritnya. Selain itu, beli potongan puzzle yang berbentuk sederhana, seperti lingkaran, segitiga, atau kotak. Hal ini untuk memudahkan pemasangannya.

 

3. Siapkan Wadah Penyimpan

Terkadang, jumlah potongan puzzle yang terlalu banyak justru menambah risiko kehilangan lebih tinggi. Tidak lengkapnya puzzle menyebabkan anak jadi stres karena tidak bisa menyelesaikan permainan tersebut. Untuk antisipasi risiko tersebut, simpanlah potongan-potongan puzzle dalam wadah tertentu. Biasakan Si Buah Hati menyimpannya di tempat tersebut setiap selesai dimainkan.

 

4. Bunda Ikut Bermain Bersama

Tak ada Bunda tak Seru. Itu sebabnya, ada baiknya Bunda juga ikut bermain puzzle bersama anak. Pilihannya bisa adu cepat mengerjakan puzzle atau justru menjadi satu tim mengerjakan permainan yang lebih sulit. Keterlibatan Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati dalam proses belajar dan bereksplorasi.

 

Tidak ada salahnya Bunda untuk mengenalkan permainan puzzle yang tidak hanya menyenangkan, tapi baik bagi tumbuh kembang si Kecil. Jangan lupa untuk selalu mendampingi si Kecil ya, Bunda. Selain bisa membantunya saat kesulitan, juga bisa mempererat hubungan orang tua dan anak tetap hangat.

 

5. Perkirakan Waktu Pengerjaan

Coba Bunda perkirakan dulu waktu pengerjaan puzzle tersebut. Jangan sampai terlalu cepat sehingga Si Buah Hati mudah bosan. Pengerjaan puzzle ini juga tak perlu terlalu lama. Bisa-bisa ia kehilangan minat dan motivasi untuk menyelesaikannya. Bunda juga bisa membuat challenge agar Si Buah Hati mengerjakan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Bila berhasil, bisa diberikan reward camilan atau minuman favoritnya. Pastinya, ini akan menjadi lebih seru dan menyenangkan.

 

Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods sebagai reward untuk Buah Hati yang memenangkan puzzle games. Susu pertumbuhan ini kaya nutrisi dan mengandung 0 gram sukrosa. Apa saja yang terkandung di dalamnya? Produk DANCOW ini kaya akan zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Tentunya semua kandungan gizi ini dapat membantu tumbuh kembang Si Buah Hati.

Image Article
Main Puzzle Asah Kemampuan Pemecahan Masalah Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bijak Menghadapi Si Buah Hati yang Suka Membantah

Published date

Bunda, ada kalanya pemberian batasan dan disiplin pada Si Buah Hati merupakan hal yang penting. Tujuannya agar ia mengerti cara bersikap baik, sopan, dan berperilaku di batas aman.Di usia 3-4 tahun, biasanya anak sudah mulai merasa mandiri. Namun risiko dari kemandirian itu, Si Buah Hati terkadang sulit diatur dan membantah.

Menurut pengamat perkembangan anak, Lely Noormindhawati dalam buku 8 Tahun yang Menakjubkan, perubahan perilaku sulit diatur dan suka membantah itu akibat dua fase perkembangan. Pertama, fase autonomi vs rasa ragu dan malu. 

Pada fase ini, Si Buah Hati sedang berlatih menumbuhkan kemandiriannya. Namun, ketika orang tua banyak membatasi, reaksi yang muncul adalah ragu serta malu.

Kedua, fase inisiatif vs rasa bersalah. Di fase ini, Si Buah Hati tengah berinisiatif mencoba hal baru yang menarik minat dengan mengoptimalkan kemampuan panca inderanya. 

Karena itu, ia akan menunjukkan penolakan atau bantahan kala dilarang. Hasil penggabungan kedua fase perkembangan ini yang kemudian berpengaruh pada pembentukan konsep diri dan sikap Si Buah Hati.

Bila Si Buah Hati hanya sesekali membantah, sebenarnya Bunda tidak perlu terlalu khawatir. Namun bila berkali-kali, Bunda perlu memberikan perlakuan khusus untuk menghadapinya. Sebab kedisiplinan serta sikap sopan dan baik adalah modal untuk dia di masa depan.

Nah, karena di usia 3 tahun Si Buah Hati sudah paham konsep konsekuensi, celah ini bisa digunakan untuk menjelaskan alasan Bunda melarang sesuatu. Caranya dengan:

1. Libatkan Si Buah Hati dalam Membuat Peraturan

Di tahap ini, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati membuat peraturan plus konsekuensi atau hukumannya. Lalu jelaskanlah bila Bunda akan memberikannya hukuman itu bila ia melanggar peraturan itu.

2. Ajari Si Buah Hati untuk Ungkapkan Kekesalan dengan Perkataan

Bila Si Buah Hati kerap menunjukkan rasa kesal dengan tangisan kencang, sebaiknya Bunda memberikannya pemahaman. Katakan pada dia, "Tangisan tidak akan menyelesaikan masalah". Kemudian, ajarilah Si Buah Hati cara mengemukakan keinginan lewat kata-kata dan tingkah sopan.

3. Luangkan Waktu Bercakap dengan Si Buah Hati

Di antara kesibukan sehari-hari, ada baiknya Bunda selalu meluangkan waktu untuk berbincang dengan Si Buah Hati. Pada momen inilah Bunda bisa menjadi pendengar yang baik, sehingga Si Buah Hati akan merasa dihargai dan diperhatikan.

4. Jadilah Panutan

Perilaku Bunda sesungguhnya akan menjadi panutan bagi Si Buah Hati dalam berperilaku. Cara ini lebih efektif ketimbang memberlakukan sederet larangan pada anak.

Bila Si Buah Hati terlanjur sering membantah, Lely memberikan tips ini kepada Bunda:

a. Beri pilihan terbatas pada Si Buah Hati

Dalam masa perkembangan Si Buah Hati, ada baiknya Bunda tidak mendoktrin pikirannya dengan berbagi larangan. Alih-alih melarang, biasakan memberinya pilihan. Seperti, "Segera selesai mandi lalu jalan-jalan, atau main-main di kamar mandi saja?"

Dengan kreatif memberikan pilihan, Bunda juga mengajarinya agar Si Buah Hati segera mengambil keputusan. Ini pun akan berpengaruh pada pembentukan karakter diri Si Buah Hati di masa dewasa.

b. Sertakan argumen atau penjelasan terhadap aturan dan larangan

Usianya memang masih 3 tahun, tapi bukan berarti Bunda tidak bisa mengajak Si Buah Hati berbicara. Ketika Bunda memberikan larangan dan menerima bantahan, kemungkinan itu terjadi karena Si Buah Hati tidak mengerti mengapa harus dilarang.

Sebab yang muncul di otaknya adalah beragam pertanyaan mengapa ia tidak boleh melakukan sesuatu hal. "Mengapa tidak boleh main? Mengapa tidak boleh makan permen? Mengapa harus tidur siang?" pikir Si Buah Hati.

Kalau saja Bunda memberikan penjelasan terhadap aturan dan larangan, ia pun akan mengerti. Perlahan, kebiasaan Si Buah Hati membantah peraturan Bunda pun akan menghilang.

c. Hadapi Si Buah Hati dengan tenang dan sabar

Kalau saja Bunda menghadapi bantahan Si Buah Hati dengan amarah, maka sikap yang terbentuk adalah sikap perlawanan. Mungkin Bunda berhasil membuat Si Buah Hati mengikuti aturan. 

Namun sesungguhnya, itu terjadi bukan karena ia paham akan aturan itu, melainkan takut dengan amarah Bunda.Karena itu, jagalah emosi Bunda untuk tetap positif dan sabar, niscaya akan membuat hati Si Buah Hati lunak, juga paham dengan aturan yang ada.

d. Berikan Si Buah Hati apresiasi

Kala Si Buah Hati patuh terhadap aturan, jangan lupa agar Bunda memberikannya apresiasi yang positif. Seperti memberikannya pujian setelah melakukan hal baik. Dengan begitu, Si Buah Hati akan merasa memperoleh penghargaan dan suka untuk berperilaku baik.

Bunda juga harus selalu mengevaluasi diri, terutama bila Si Buah Hati tak kunjung berhenti membantah. Bisa jadi ada cara atau penyampaian dari Bunda yang kurang tepat. Misalnya cenderung memaksa, mendikte, atau penuh amarah, hingga Si Buah Hati berkukuh dengan sikap keras kepalanya.

Dukung perkembangan emosional Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bijak Menghadapi Si Kecil yang Suka Membantah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Belajar Menulis bagi Anak Prasekolah

Published date

Ketika menginjak 3 tahun, Si Buah Hati pun memasuki usia prasekolah. Saat ini, ia sudah memiliki keterampilan motorik halus yang berkembang dengan baik, seperti sudah mampu memegang alat tulis dengan cukup baik. 

 

Untuk terus menstimulasi motorik halusnya, Bunda bisa memulai memperkenalkan cara menulis. Namun, bukan menulis secara formal. Melainkan hanya memperkenalkan bentuk, huruf, dan angka dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tahapan usianya. Selain kemampuan anak memegang alat tulis, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan jika ingin mulai mengajarkannya menulis.

 

  1. Belajar menulis haruslah dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bisa di mana saja.
     
  2. Bunda jangan pernah memaksa Si Buah Hati untuk belajar menulis secara formal di usia ini.
     
  3. Ada baiknya Bunda memperbanyak frekuensi berbincang dengan Si Buah Hati dan juga membacakan buku untuknya. Sehingga ia tertarik dengan kata-kata dan tulisan.
     
  4. Biarkan Si Buah Hati mencoba semua jenis alat tulis, seperti krayon, kapur, spidol, pensil, atau kuas cat air. Dengan begitu, ia akan memilih alat tulis yang nyaman dan merasa bahwa proses belajar ini tidak akan membosankan.

 

Nah, untuk mengajari Si Buah Hati menulis, berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan.

 

1. Menebalkan Bentuk

Di sini, Bunda dapat menyediakan kertas yang sudah tergambar hewan kesukaan Si Buah Hati, dengan tinta tipis. Kemudian, ajaklah ia untuk menggoreskan alat tulisnya, mengikuti bentuk gambar tersebut. 

 

Untuk variasi bentuk lain, yang tak terlalu sulit, Bunda bisa memilih buku yang tergambar huruf atau angka. Bunda jangan lupa menyebutkan benda, hewan, huruf, atau angka yang tengah dibuat Si Buah Hati, ya. Sehingga ia mengerti apa yang tengah dibuatnya.

 

2. Mengikuti Garis Putus-Putus

Tahapan yang satu ini mirip dengan menebalkan bentuk. Namun, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Sebab Si Buah Hati tidak hanya mengikuti garis yang sudah ada. Namun, juga belajar membuat goresan yang menghubungkan antar garis.

 

3. Menggambar dengan Kapur

Agar aktivitas menulis lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bereksplorasi dengan kapur tulis. Misalnya, membuat gambar di lantai halaman rumah atau pada tembok yang sudah dicat warna hitam. Sehingga Si Buah Hati memiliki media gambar yang luas.

 

Beberapa Bunda mungkin khawatir mengenalkan kapur tulis kepada Si Buah Hati. Alasannya, serbuk kapur tidak baik untuk kesehatan Si Buah Hati. Sesungguhnya Bunda tidak perlu khawatir. Asalkan Bunda selalu mengingatkannya untuk mencuci tangan usai menggambar dengan kapur.

 

4. Bentuk Tulisan dengan Bahan Masakan

Ketika memasak kue, Bunda bisa pula mengajari Si Buah Hati menuliskan huruf-huruf. Caranya mudah, pakai saja tepung terigu yang dituang di atas wadah. Lalu, ajak ia menuliskan huruf atau angka dengan jari-jari mungilnya di tepung itu. 

 

Bisa pula Bunda memberikan Si Buah Hati secuil adonan kue, dan ajarkan cara membentuk huruf dengan adonan itu.

 

5. Bentuk Kata dengan Magnet

Untuk belajar menyusun kata, Si Buah Hati tidak harus selalu menggunakan alat tulis. Ia juga bisa bereksplorasi dengan huruf-huruf yang bermagnet. Misalnya, mengajak Si Buah Hati menyusun dan mencocokkan magnet abjad di atas whiteboard yang sudah Bunda tuliskan namanya atau nama benda-benda kesayangannya.

 

6. Belanja Bulanan

Ketika tengah berencana berbelanja bulanan, Bunda bisa pula mengajak Si Buah Hati belajar menulis. Misalnya, dengan melibatkannya dalam daftar belanjaan. Bunda sediakan kertas dan alat tulis Si Buah Hati, lalu minta ia untuk emnuliskan benda yang ingin dibelinya.

 

7. Belajar Sambil Tamasya

Ketika bertamasya, Bunda bisa pula mengajarkan Si Buah Hati menulis. Misalnya, meminta ia menuliskan hewan apa saja yang dilihatnya di kebun binatang. Bisa juga mengajaknya membuat beragam bentuk, seperti lingkaran, persegi, dan segitiga, maupun menuliskan namanya sendiri, di atas pasir pantai.

 

Apa pun aktivitas belajar menulis yang Bunda berikan, pastikan ia menikmatinya. Jika Si Buah Hati tidak tertarik atau bermalas-malasan, gantilah dengan aktivitas lain, sehingga semangat untuk belajar.

 

Dukung terus tumbuh kembang anak dengan memberikan nutrisi terbaik. Salah satunya dengan memberikan susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Belajar Menulis bagi Anak Pra-Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Main di Luar Rumah Bisa Latih Kecerdasan Emosional Si Buah Hati

Published date

Sebagian besar keluarga muda di kota besar seperti Jakarta akan memilih pusat perbelanjaan sebagai tempat rekreasi di akhir pekan. Alasannya, mal menyediakan beragam kebutuhan bagi setiap anggota keluarga. Mulai dari supermarket, toko hobi, arena bermain, pameran, toko buku, hingga tempat makan.

Tapi bermain di mal bisa membuat Si Buah Hati cenderung konsumtif. Karena itu, ada baiknya Bunda mencari alternatif kegiatan bersama keluarga selain di mal. Misalnya dengan mengajak Si Buah Hati bereksplorasi di luar ruangan. Menurut penelitian Rosdiana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, bermain di alam berpengaruh positif terhadap kecerdasan Si Buah Hati, sebab bisa menambah wawasannya. Jika aktivitas tersebut dilakukan bersama Ayah dan Bunda, maka dapat pula mempererat ikatan di antara anggota keluarga dan meningkatkan kecerdasan emosional. Berikut beberapa tempat yang bisa dijadikan arena bermain.

Halaman Rumah

Ketika akan mengajak si Kecil bermain di luar rumah, Ayah dan Bunda tak perlu memikirkan arena bermain yang terlalu jauh. Ajaklah ia ke halaman depan rumah. Taman depan rumah minimalis yang sempit bisa menjadi menyenangkan jika Bunda bisa menciptakan permainan yang kreatif. Seperti membuatkan racikan air sabun agar dia bisa bermain gelembung. Bunda juga bisa membiarkannya ikut terlibat dengan kegiatan berkebun di pekarangan. Jangan khawatir ia akan sakit karena bermain dengan tanah, pasir, dan lumpur. Asalkan Bunda selalu ingat untuk membersihkan tubuhnya setelah dia bermain.

Taman di Perumahan

Untuk mendapatkan lokasi permainan yang lebih luas dari halaman rumah, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain di taman sekitar perumahan. Selain berbagi kebersamaan dengan Bunda, kegiatan ini juga bisa mempererat tali atau silaturahmi dengan ke tetangga. Sehingga membantu Bunda melatih kemampuan psikososial Si Buah Hati. Dia pun akan mudah bergaul dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

Jika sudah akrab dengan tetangga, mungkin sekali waktu dia akan main ke luar rumah tanpa ditemani Bunda. Maka Bunda harus mengajarkannya untuk membatasi diri dari orang yang belum dikenal. Misalnya ajarkan Si Buah Hati untuk tidak menerima barang dari orang lain selain Ayah dan Bunda. Juga harus mengatakan "tidak" pada orang asing yang ingin mengajaknya pergi.

Biasakan pula agar dia berpamitan kalau hendak pergi bermain dan menjelaskan bermain dengan siapa saja. Bunda juga harus memberi penegasan padanya untuk tidak bermain ke tempat berbahaya, seperti kolam atau sungai tanpa pengawasan orang dewasa.

Taman Kota

Sekali waktu di akhir pekan, Bunda dan Ayah bisa mengajak Si Buah Hati ke taman kota. Apalagi beberapa taman di kota besar sudah dipercantik sedemikian rupa dengan desain apik sebagai ruang terbuka hijau untuk kepentingan publik. Selain itu, Ayah dan Bunda juga dapat mengajak si Kecil ke tempat rekreasi yang berbasis alam. Seperti kebun binatang, kebun raya, pantai, bukit, dan gunung.

Jadi sekarang bukalah pintu rumah Ayah dan Bunda agar si Kecil bisa bermain di luar rumah. Jangan takut akan bahaya kuman dan penyakit yang mengancam. Bunda bisa memberikannya DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung probiotik Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum yang melindungi pencernaan Si Buah Hati. Jika bakteri baik di saluran cerna bertambah, maka sel-sel daya tahan tubuh bisa lebih maksimal.

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi si Kecil.

Image Article
Main di Luar Rumah Bisa Ajarkan Kecerdasan Emosional Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati 3 Tahun, Ini Permainan yang Tepat Untuknya

Published date

Memilih mainan yang tepat dan aman untuk Si Buah Hati sering menjadi dilema bagi Bunda. Apalagi ketika Bunda mengajak Si Buah Hati ke pusat perbelanjaan dan menemukan deretan mainan dengan model yang menarik terpajang rapi di toko. Plus ada beberapa jenis mainan terbaru yang sedang menjadi tren.

Menurut buku Standar Keamanan Mainan Anak, sesungguhnya memilih mainan Si Buah Hati dengan hanya mempertimbangkan model atau tren, bukanlah suatu tindakan tepat. Sebab, suatu mainan itu tidak selalu cocok untuk semua anak.

Karena itu, Bunda harus memilih mainan untuk Si Buah Hati dengan mempertimbangkan kondisi perkembangan, pertumbuhan, serta usianya. Memilih mainan untuk anak pun tidak boleh semata-mata hanya untuk menyenangkan hatinya, tetapi juga harus menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang mereka.

Si Buah Hati yang sudah menginjak usia prasekolah, akan memiliki kegemaran permainan yang berbeda dari umur sebelum dan sesudahnya. Biasanya, mereka sudah mampu bermain dengan permainan yang menggunakan fungsi kognitif. Seperti:

1. Permainan Konstruktif

Dalam permainan ini, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain sambil memperkenalkannya akan berbagai macam bentuk. Misalnya, permainan menyusun balok, bermain lego, membentuk lilin berwarna atau playdough, atau mengutak-atik robot. 

Bunda bisa pula menemaninya bermain bola atau melakukan permainan peran, misalnya menjadi dokter, superhero, atau rumah-rumahan. Permainan ini berguna sebagai sarana untuk melatih koordinasi motorik halus dan kesabaran Si Buah Hati. Juga untuk memenuhi kebutuhannya untuk berbicara dengan orang lain, meskipun perbendaharaan kosakata yang ia miliki masih sedikit.

2. Permainan yang Memadukan Motorik Kasar dan Halus

Di usia ini, seluruh aspek perkembangan Si Buah Hati sudah semakin baik. Sehingga semakin banyak mainan dan permainan yang bisa dilakukan olehnya. Kemampuan motorik kasar-halus Si Buah Hati juga sudah jauh lebih berkembang, sehingga bisa melakukan dua aktivitas bermain sekaligus. 

Misalnya, melompat sambil kedua tangannya memegang bola atau berjalan meniti balok dengan seimbang. Si Buah Hati juga mulai mengenal konsep warna, bentuk, dan lain sebagainya. 

Sehingga ia sudah mampu belajar untuk mengelompokkannya, meski masih sebatas pengelompokan yang berdasarkan warna atau bentuknya saja. Contohnya, Si Buah Hati akan mengelompokkan benda-benda berwarna merah atau benda dengan bentuk bulat.

3. Permainan dengan Aturan Sederhana

Pada usia ini, kemampuan bicara Si Buah Hati pun sudah semakin bertambah dan mulai mengerti aturan-aturan sederhana. Si Buah Hati pun bisa bersosialisasi dan melakukan permainan secara kelompok dengan teman sebayanya. 

Karena itu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain ke taman bermain atau play group. Tujuannya untuk melatih kemampuan sosialisasi Si Buah Hati sejak usia dini. Dengan begitu, ia akan belajar untuk berbagi, sportif, bertenggang rasa, dan sabar menunggu giliran untuk menggunakan perosotan yang ada di tempat bermain umum. Kecerdasan emosionalnya pun akan lebih terasah.

Dari semua permainan yang diberikan untuk Si Buah Hati, Bunda harus memastikan bila mainan tersebut aman, bersih, bertekstur lembut, berwarna menarik, berbunyi untuk merangsang pendengarannya, bentuk yang unik dan bergerak. Bunda bisa pula menjelaskan jenis, warna, nama, dan fungsi dari mainan tersebut.

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Si Kecil 3 Tahun, Ini Permainan yang Sesuai untuk Dia
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off