3 plus

Product Name
Dancow 3 plus

Simak cara Berikut Untuk Atasi Si Buah Hati Yang Sering Tidur Malam

Published date

Bunda, dalam masa pertumbuhan, Si Buah Hati membutuhkan waktu tidur sekitar 10 jam di malam hari. Meskipun begitu, ada pula anak yang mengalami kesulitan tidur. Sehingga jam tidurnya menjadi terlalu malam dan tidak wajar baginya.

Bila ini terjadi, Si Buah Hati pun menjadi kurang tidur. Akibatnya, ia akan rewel, sulit diatur, lesu, bahkan malas beraktivitas. Padahal tidur malam sangat penting bagi Si Buah Hati. Selain beristirahat, sel-sel tubuh juga berkembang dan memperbaiki diri ketika Si Buah Hati tidur pada malam hari. Proses ini tidak terjadi ketika ia tidur siang.

Biasanya, Si Buah Hati mengalami kesulitan tidur malam karena beberapa hal. Seperti:

1. Kelebihan energi

Pada usia 5 tahun, Si Buah Hati memang memiliki energi yang sedang banyak-banyaknya. Fisiknya kuat dan keinginan kuat untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar terkadang memaksanya menahan rasa kantuk. Dan tanpa disadari, ia berusaha selalu terjaga agar tidak kehilangan kesempatan untuk bereksplorasi. Ia pun merasa belum mengantuk meskipun sudah larut.

2. Merasa takut

Beberapa anak mengalami ketakutan akan ditinggal sang ibu ketika tidur. Perasaan cemas ini akan membuatnya sulit tidur. Biasanya, Si Buah Hati mengalami kekhawatiran seperti ini karena kekurangan waktu bersama Bunda atau sering ditinggal pergi tanpa Bunda pamit terlebih dahulu padanya.

3. Terlalu lama tidur siang

Jam tidur siang yang terlalu lama juga bisa menyebabkan Si Buah Hati tidur terlalu malam, karena belum mengantuk dan masih menyimpan banyak energi. Terkadang ia juga sulit tidur karena menonton televisi. Film seru yang ditonton akan membuatnya senang dan teringat terus, apalagi jika menontonnya menjelang waktu tidur. Begitu juga dengan film yang menakutkan. Si Buah Hati akan takut sehingga otaknya akan terus waspada.

Bunda, untuk mencegah Si Buah Hati tidur terlalu malam, Bunda harus memperhatikan penyebabnya. Untuk menonton televisi, sebaiknya Bunda membatasi waktu kegiatan ini. Misalnya mematikan TV minimal 2 jam sebelum waktu tidur malam Si Buah Hati.

Lalu, batasi pula jam tidur siang Si Buah Hati, sekitar 1-2 jam saja. Jika Si Buah Hati sudah tidur selama 3 jam, Bunda bisa membangunkan perlahan-lahan. Agar ia mudah tidur malam dan suasana hatinya tetap terjaga.

Bunda pun disarankan memperbanyak waktu bersama Si Buah Hati, agar dia tidak merasa takut ditinggal ketika tidur. Kebersamaan Bunda dengan Si Buah Hati akan membuatnya lebih percaya dan tetap tenang saat tidur. Sehingga, ia akan relaks dan tidur tepat waktu.

Menjelang tidur, buatlah kegiatan yang nyaman. Ajak Si Buah Hati mencuci kaki, sikat gigi, dan mengganti baju. Bacakan pula buku yang membuatnya senang atau memperdengarkan lagu berirama lembut. Kegiatan ini akan membuat Si Buah Hati menenangkan diri, sebagai jeda setelah melakukan aktivitas yang melelahkan. Dengan tubuh yang nyaman dan pikiran tenang, ia akan mudah mengantuk dan akhirnya tertidur.

Image Article
Simak cara Berikut Untuk Atasi si Kecil Yang Sering Tidur Malam
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati

Published date

Bunda, pemberian stimulasi yang tepat serta dukungan asupan nutrisi optimal merupakan komponen penting untuk mengoptimalkan kecerdasan Si Buah Hati. Stimulasi yang tepat ini adalah pemberian rangsangan sesuai dengan usia dan momen tumbuh kembang anak. Menurut dokter spesialis anak Soedjatmiko, dalam hasil penelitian yang berjudul Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi, Bunda memiliki lima peran dalam membantu menstimulasi kecerdasan anak. Kelima peran orangtua itu disingkat Soedjatmiko menjadi 5P, yakni:

Penyediaan lingkungan pembelajaran

Agar proses belajar dan pertumbuhan Si Buah Hati optimal, Bunda perlu memastikan hal-hal yang terkait kenyamanannya bisa terpenuhi. Misalnya, ruangan yang nyaman, aman dan bersih, juga ketersediaan alat bantu belajar yang sesuai kemampuan serta usia anak.

Prediktabilitas sikap orangtua

Bunda mungkin pernah berhadapan dengan orang yang sikapnya tak menentu. Kemarin bilang A, hari ini sikapnya B. Tentu tak menyenangkan dan sulit diandalkan, ya? Nah, agar Si Buah Hati merasa bisa mengandalkan orangtuanya, disarankan agar Bunda menjaga kekonsistenan sikap, terutama dalam hal aturan. Bila aturan A berlaku pada Si Buah Hati, cobalah untuk menjalankan aturan yang sama dengan anggota keluarga lain.

Proses ping-pong

Proses ini mirip seperti bermain ping-pong alias tenis meja. Dalam permainan ini, ada interaksi pemain, antara satu sama lain dengan ritme yang pas. Bunda sebaiknya memerhatikan cara Si Buah Hati menanggapi sebuah permainan atau aktivitas. Selain itu, Bunda juga diharapkan tidak memaksakan sebuah aktivitas bila anak tak menyukainya. Cobalah pula untuk menyesuaikan respons anak dalam sebuah permainan agar ada interaksi yang seimbang antara Bunda dan dia.

Persisten

Membiarkan dan mendorong Si Buah Hati secara persisten untuk tetap tertarik dan dalam beraktivitas. Artinya, Bunda tidak melakukan tindakan-tindakan yang menghambat keingintahuan anak dalam mendalami aktivitas positif yang membantu perkembangan kognitif, emosi, serta fisiknya. Karena itu, biarkanlah ia bermain sepuasnya dan berikan waktu yang cukup untuk mengeksplorasi, tentu dalam pengawasan secukupnya. 

Profesor 

Meski profesor yang mengajar di depan kelas adalah sosok yang sangat dihormati, Bunda diharapkan tidak menjadi profesor saat berhadapan dengan Si Buah Hati. Dalam arti, sosok yang selalu berbicara satu arah dan tidak memberi kesempatan pada anak untuk menyuarakan pendapatnya. Tentu Bunda lebih tahu yang terbaik dari dia. Namun berikanlah kesempatannya untuk berpendapat agar ia tahu bila Bunda bersedia mendengarnya, menghargai, dan menghormatinya. 

Soedjatmiko juga menyarankan Bunda untuk merangsang kecerdasan Si Buah Hati dengan memerhatikan 4R. Yakni responsiveness (responsif), reasoning (penalaran), rationality (rasionalitas), dan reading(membaca). Selain itu pula, Bunda, yang tak kalah penting dalam mendorong kecerdasan anak adalahwarm atau selalu memberikan kehangatan, mencintai, juga peduli. Sebab kehangatan Bunda sangat diperlukan agar 5P dan 4R berfungsi baik terhadap Si Buah Hati.

Untuk mencapai semua itu, Soedjatmiko menyarankan Bunda untuk melakukan sejumlah stimulasi sesuai tahapan usia Si Buah Hati. Yakni:

Umur 12–18 bulan 

Di jenjang usia ini, Bunda bisa memberikan rangsangan yang bertujuan untuk mengembangkan gerak halus, koordinasi visual, dan kognitif Si Buah Hati. Misalnya dengan mengajaknya mencoret-coret, menyusun kubus, balok, atau memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya. Bunda dapat pula memberikan rangsangan gerak halus, kemandirian, dan kognitif anak dengan bermain menggunakan boneka, alat-alat rumah tangga, sendok garpu, serta belajar melepas celana dan baju. 

Sementara untuk merangsang gerak kasar, keseimbangan, dan kognitif Si Buah Hati, Bunda bisa mengajarinya dengan berjalan tanpa berpegangan dengan agak cepat, berjalan mundur, memanjat kursi, tangga, atau menendang bola. Untuk perkembangan berbahasa dan kognitif, Bunda bisa memberikannya nama-nama benda atau perintah dengan kalimat sederhana.

Umur 18-24 bulan

Pada usia ini, Bunda bisa merangsang perkembangan berbahasa, penglihatan, kognitif, dan sosial anak dengan bertanya, menyebutkan nama gambar, bagian tubuh, binatang, atau benda-benda di sekitar rumah. Bisa pula perkenalkan Si Buah Hati dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan kalimat, "Adek, Bunda mau masak sayur dulu ya..."

Untuk mengembangkan kemampuan gerak halus, kemandirian, dan kognitif Si Buah Hati, Bunda bisa pula memberikannya rangsangan dengan berlatih mencuci tangan, menyikat gigi, memakai celana atau baju, dan menggambar garis. Sedangkan rangsangan gerak kasar, koordinasi, sosial, dan kognitif Si Buah Hati dapat Bunda kembangkan melalui permainan lempar bola atau melompat.

Nah, untuk asupan nutrisi, Bunda bisa memenuhi kebutuhan Si Buah Hati dengan susu DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tugas Sehari-hari Bentuk Kemandirian Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan usia 3+, Si Buah Hati sudah lebih terampil melakukan berbagai kegiatan. Dia bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sederhana seperti membawa pakaian kotor ke ember cuci, membereskan mainan, membuang bungkus makanan ke tempat sampah, melipat baju, dan merapikan tempat tidur.

Di masa inilah Bunda bisa mulai membentuk kemandirian Si Buah Hati melalui kegiatan sehari-hari. Seperti pendapat psikolog Ratih Ibrahim. “Kebiasaan ini harus dilakukan setiap hari. Sehingga lambat laun Si Buah Hati akan tertib melakukan tugas hariannya tanpa disuruh,” kata Ratih.

Menurut Ratih, Bunda harus mencontohkan dan memberikan stimulasi agar Si Buah Hati mau melaksanakan tugas rumah. Karena pada usianya, kemampuan Si Buah Hati dalam hal meniru sangat baik. Sehingga dia lebih cepat belajar dan menyempurnakan hasil pekerjaannya. Tapi, jika Si Buah Hati belum bisa melakukan tugasnya, Bunda harus lebih sabar. "Turunkan standar yang tinggi, Si Buah Hati tidak harus langsung bisa melipat baju dengan rapi, yang penting dia sudah mau mandiri," ujar Ratih.

Selain memberikan contoh melakukan suatu pekerjaan, Bunda juga harus memberinya kesempatan untuk menyelesaikan tugas dengan cara sendiri dan tidak mendiktenya. Dengan begitu, Bunda telah mendorong Si Buah Hati lebih kreatif. Dan Bunda akan bangga mendapatinya melakukan aksi cerdas dalam menyelesaikan suatu masalah. "Selain mandiri, tugas harian yang dilakukan secara teratur akan membentuk Si Buah Hati menjadi pribadi yang lebih baik," kata dia.

Berikut ciri-ciri Si Buah Hati yang telah mandiri karena terbiasa melakukan tugas hariannya sendiri.

1. Percaya Diri

Rasa percaya diri memegang peranan penting bagi seseorang dalam bersikap, bertingkah laku, dan beraktivitas setiap hari. Maka sikap ini perlu dipupuk sejak dini. Si Buah Hati yang percaya diri akan lebih berani melakukan sesuatu dan menentukan pilihan sesuai kehendaknya sendiri.

2. Bertanggung jawab

Setiap kali diminta untuk melakukan pekerjaan rumah, Si Buah Hati akan berusaha menyelesaikannya agar berhasil dengan baik. Di momen ini, Bunda janganlah marah jika dia melakukan kesalahan atau menyelesaikan sesuai tidak sesuai harapan Bunda. Teruslh memberikannya motivasi agar ia bisa segera memperbaiki kesalahan. Maka Si Buah Hati akan tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.

3. Tidak Ketergantungan

Ada kalanya Bunda tidak berada di samping Si Buah Hati. Sehingga dia harus melakukan satu pekerjaan sendiri. Misalnya, Si Buah Hati baru bangun tidur ketika Bunda sedang mencuci pakaian. Bila terbiasa mandiri, dia akan langsung membereskan tempat tidurnya sendiri tanpa harus dibantu Bunda.

4. Kreatif dan Inovatif

Saat Bunda terbiasa membiarkan Si Buah Hati menyelesaikan pekerjaan rumah dengan caranya sendiri, maka dia akan menjadi anak yang kreatif dan inovatif. Nantinya, Bunda akan menemukan karya seni yang unik yang dibuat Si Buah Hati untuk Bunda.

Karena itu, Bunda jangan bosan mengingatkan Si Buah Hati untuk melaksanakan tugas hariannya. Bunda juga bisa memberinya motivasi dengan menggunakan kata-kata yang membakar semangatnya. Jangan lupa memberinya pujian dan pelukan saat ia berhasil menyelesaikan tugasnya.

Image Article
Tugas Sehari-hari Bentuk Kemandirian si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Manfaat Mengajak Si Buah Hati Bernyanyi

Published date

Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan menjadi aspek penting dalam budaya. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, banyak orang tua yang sudah memperdengarkan musik yang dipercaya dapat meningkatkan IQ anak. 

Ketika lahir, tanpa disadari musik sudah menjadi media ekspresi cinta Bunda saat menidurkan, menenangkan, dan bermain dengan Si Buah Hati. Nah, sudahkah Bunda mengajak Si Buah Hati bernyanyi? Simak manfaat baiknya berikut ini ya.

1. Perkembangan Kemampuan Bahasa

Manfaat musik dan bernyanyi untuk meningkatkan kemampuan bahasa sangat dirasakan pada anak-anak yang menginjak tahapan usia toddler. Children’s Musik Workshop menunjukkan penelitian terbaru bahwa anak-anak yang sering berlatih musik atau bernyanyi mengembangkan bagian sisi kiri otak, yang dikenal terlibat dengan pengolahan bahasa.

Bunda juga dapat menggunakan aplikasi StimuLearn yang bisa membantu menstimulasi Si Buah Hati dalam proses belajar dan  bereksplorasi secara interaktif. Pilihkan program Kegiatan Hari Ini, yaitu dengan mengajarkan Si Buah Hati untuk menyanyikan lagu sederhana secara bersama-sama lalu mintalah Si Buah Hati untuk tampil di depan anggota keluarga lainnya.

2. Membantu Proses Belajar

Sebuah penelitian yang digagas E. Glenn Schellenberg dari University of Toronto di Mississauga dan telah diterbitkan dalam Psychological Science tahun 2004, menemukan peningkatan IQ pada anak berusia 6 tahun yang diberikan stimulasi pelajaran piano dan menyanyi. Ternyata tidak hanya jadi salah satu kegiatan yang menyenangkan, menyanyi juga efektif membantu proses belajar dan mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati.

3. Meningkatkan Kemampuan Memori

Menurut Dr Kyle Pruett, professor klinis psikiatri anak di Yale School of Medicine, anak-anak yang sudah terbiasa menyanyi dan bermusik mempunyai keterampilan yang berhubungan dengan kemampuan penyelesaian masalah dalam bidang arsitektur, matematika, seni, dan komputer. 

Selain itu, kebiasaan ini juga berkaitan dengan kemampuan memori dan atensi. Anak-anak yang menyukai musik cenderung lebih baik berkonsentrasi dan mengingat informasi yang sudah diberikan.

Baca Juga: Manfaat Susu yang Membuat Otak Anak Cerdas

Membangun Suasana hati

Musik dapat meningkatkan kemampuan Si Buah Hati untuk belajar. Tapi penting untuk dipahami bahwa musik hanya bagian kecil yang dapat meningkatkan kecerdasannya. Butuh stimulasi lainnya untuk mencapai perkembangan yang diinginkan, demikian pernyataan Dr Kyle.

Bernyanyi dapat membuat suasana hati menjadi lebih gembira dan segala sesuatu yang dikerjakan dengan hati senang tentunya akan membawa hasil yang lebih baik. Tidak hanya itu, anak yang terlihat ceria juga lebih mudah menjalin pertemanan sehingga meningkatkan keterampilan sosialnya.

Cukup banyak juga manfaat yang bisa dipetik dari mengenalkan musik dan bernyanyi sejak dini. Tunggu apalagi, Bunda?

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pok Ame Ame, Sudahkah Mengajak Si Kecil Bernyanyi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tidur Sendiri Bisa Latih Si Kecil Jadi Mandiri

Published date

Banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk melatih kemandirian Si Buah Hati. Di usia sekolah, ia pun memasuki masa pra-sekolah yang menuntutnya untuk lebih mandiri. Untuk itu, Bunda bisa melatihnya untuk melakukan hal-hal kecil sendiri. Salah satunya, membiasakan ia tidur di kamar sendiri. 

Dengan tidur di kamar sendiri, dia akan terlatih juga untuk bertanggung jawab terhadap kamarnya, termasuk menjaga kerapihan dan kebersihannya. Sebelum membiasakannya tidur terpisah dari Bunda, yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman mengapa ia perlu belajar tidur sendiri. 

Berikanlah penjelasan yang singkat dan mudah dimengerti olehnya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Bunda untuk melatihnya tidur sendiri:

1. Tetap Lakukan Rutinitas yang Biasa Dilakukan Sebelum Tidur

Misalnya, mendongeng atau membaca buku cerita, bernyanyi, memberikan kecupan sebelum tidur. Akan tetapi, rutinitas ini dilakukan di kamarnya sehingga dia akan terbiasa dengan suasana baru.

2. Mendekorasi Kamar yang Disenangi Si Buah Hati

Sebelum meminta ia tidur di kamar sendiri, Bunda bisa menyulap ruangan itu seperti keinginannya. Misalnya, dengan menempelkan wall sticker bergambar karakter kesukaannya. Jangan lupa, libatkan juga Si Buah Hati dalam mendekorasi kamarnya.

3. Kurangi Ketergantungan

Jika pada awal tidur sendiri Bunda masih harus menunggunya hingga tertidur, tidak masalah. Namun secara bertahap, Bunda harus meninggalkannya dan membiarkan ia belajar tidur sendiri. Ini perlu dilakukan agar ia tidak selalu bergantung dengan Bunda.

4. Tenang, Sabar, dan Konsisten

Dalam proses Si Buah Hati belajar tidur sendiri, mungkin ada perasaan emosional yang akan timbul. Misalnya, menangis, ketakutan karena harus tidur sendiri, dan sebagainya. Untuk itu, Bunda harus menghadapinya dengan tenang, sabar, dan tetap konsisten. Jangan melonggar dengan menemaninya tidur semalaman.

5. Beri Pengertian bahwa Bunda akan Selalu Ada

Agar Si Buah Hati tidak merasa sendirian, Bunda harus menjelaskan bila akan selalu ada untuknya. Misalnya, saat ia terbangun tengah malam dan menangis. Berikanlah respons dengan bersuara sehingga ia tahu bahwa Bunda ada, meski tak satu kamar. Lakukan hingga ia terbiasa.

Dengan terbiasa tidur sendiri, Si Buah Hati akan menumbuhkan kemandirian dan mulai mengurangi ketergantungannya kepada Bunda. Hal ini juga yang akan berpengaruh besar pada perkembangan dirinya. Seperti akan lebih berani menentukan pilihan yang dianggapnya benar serta siap dengan segala risiko dan tanggung jawab atas pilihannya.

Dukung eksplorasi dengan memberikan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidur Sendiri Bisa Latih Si Kecil Jadi Mandiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Cara Belajar yang Menyenangkan dengan Goresan Tangan Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan usia prasekolah, Si Buah Hati sudah bisa memegang alat tulis dengan lebih kuat. Dia pun akan tertarik menulis beberapa huruf dan angka, meski bentuk aksara yang diciptakannya belum sempurna. 

Tahapan ini, Bunda bisa merangsang kemampuan menulis Si Buah Hati dengan mengajaknya menggambar. Misalnya, melukis hujan tertiup angin yang terdiri dari garis-garis miring yang menjadi unsur huruf A. Atau menggambar pagar yang terdiri dari garis horizontal dan vertikal yang merupakan pembentuk huruf T.

Bunda juga bisa mengasah kemampuan psikomotorik Si Buah Hati dengan cara belajar yang menyenangkan yang lebih asyik. Misalnya, melalui permainan. Ini bertujuan agar goresan tangannya lebih terarah dan tidak merasa bosan selama belajar. Berikut tiga permainan yang bisa Bunda terapkan kepada Si Buah Hati.

1. Menghubungkan Titik

Pada permainan ini, Bunda akan meminta Si Buah Hati menghubungkan titik-titik yang hasilnya membentuk lambang angka, huruf, atau geometri sederhana. Setiap kali Si Buah Hati menggeser pensil dari satu titik ke titik lain, jarinya akan memegang alat tulis lebih kuat karena mempertahankan posisi tetap di jalurnya. Harapannya, Si Buah Hati bisa terlatih memegang alat tulis dengan mantap.

Ketika kemampuan motorik Si Buah Hati lebih berkembang, Bunda bisa memberinya tantangan untuk menghubungkan banyak titik dan menghasilkan bentuk lebih rumit. Seperti gambar boneka atau mobil. 

Bunda bisa pula membuat desain gambar sendiri atau mengunduh sketsa itu dari internet. Lalu, berilah angka pada titik-titik yang harus dihubungkan oleh Si Buah Hati. Sehingga kemampuan psikomotorik Si Buah Hati dapat berkembang, dan kemampuan akademisnya terasah.

2. Menebalkan Garis

Pada permainan ini, Bunda bisa membuat angka atau huruf dengan pensil tipis. Kemudian mintalah Si Buah Hati untuk menebalkan gambar tersebut. Bimbinglah dia pelan-pelan agar goresan pensilnya tidak keluar jalur, sehingga huruf atau angka yang dibentuk terlihat sempurna.

3. Permainan Mencari Jejak

Bila ke toko buku, biasanya Bunda akan menemukan buku berisi permainan mencari jejak. Di permainan ini, Si Buah Hati akan berlatih menggerakkan pensil dari titik awal, menelusuri jalur, hingga akhirnya jalan keluar. Si Buah Hati akan terlatih memegang pensil lebih kuat dan mengikuti arah yang ditentukan.

Dukung eksplorasi dan kreativitas Si Buah Hati dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Cara Belajar yang Menyenangkan dengan Goresan Tangan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kamar yang Menarik, Stimulasi Unik Bikin Si Buah Hati Betah di Kamar Sendiri

Published date

Pada tahapan usia 1+, dapat dimaklumi jika Si Buah Hati masih ingin berada dekat dengan orang tuanya. Seiring dengan tumbuh kembangnya, ia akan tidur sendiri di kamarnya. Untuk membuatnya betah, Bunda dapat mendukung stimulasinya dengan membuatkan ruangan yang atraktif dan lucu. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat ruang tidurnya lebih nyaman dan menyenangkan.

Pilih Warna Ruangan

Ruangan untuk anak-anak identik dengan warna-warni yang ceria. Cat dindingnya dengan warna pastel yang menenangkan dan beri warna yang lebih mencolok untuk perabotan dan barang-barang yang ada dalam kamar tersebut. Cara tersebut dapat membuat kamarnya terlihat menarik tanpa terlihat terlalu penuh. Dukung eksplorasinya dengan melibatkan Si Buah Hati memilih warna yang disukainya. Hindari penggunaan warna yang terlalu gelap, seperti hitam atau coklat tua yang dapat menarik kedatangan nyamuk dan serangga lainnya.

Atur Ruang dengan Bijaksana

Menurut extension.org, kebanyakan orang tua membuat kesalahan dalam menata ruang dalam kamar tidur anak. Jika terlalu banyak ruang terbuka, Si Buah Hati cenderung berlarian kesana-kemari, sebaliknya terlalu banyak barang di dalam kamar juga membuatnya tidak nyaman. Selain sempit, dia akan mengalami kesulitan menemukan barang yang dibutuhkan untuk proses belajar atau bermain.

Simpan Mainan Si Buah Hati

Berbagai macam mainan dibutuhkan Si Buah Hati untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya, terutama kemampuan memori, atensi, bahasa, dan psikomotorik. Tapi jika dibiarkan menumpuk dan tidak tertata tentunya membuat ruangan terlihat berantakan dan tidak nyaman ditinggali. Siapkan boks-boks plastik dan beri label untuk memisahkan dan memudahkan untuk menempatkannya kembali. Selain membuatnya terlihat lebih teratur, juga melindungi mainan dari debu yang menempel. Letakkan kotak bertutup di lantai atau rak-rak rendah agar mudah diambil dan dikembalikan.

Utamakan Keamanan

Pastikan ruang tidur Si Buah Hati aman dari faktor-faktor yang membahayakan keselamatannya. Amankan peralatan listrik, kabel, dan colokan dari jangkauannya. Selain itu, simpan barang-barang berbahaya atau mudah pecah di tempat yang lebih tinggi. Jika dia sudah mulai menyukai kegiatan memanjat, amankan posisi lemari untuk menghindarkan risiko anak-anak tertimpa perabotan.

Cukup mudah ya menciptakan kamar tidur bagi Si Buah Hati yang menarik, nyaman, dan tentunya aman. Cobalah menerapkan tips mendekorasi kamar tersebut dengan melibatkan Si Buah Hati di rumah.

Teruslah Bunda, dampingi Si Buah Hati dengan segenap perhatian. Selain itu, beri juga dia DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kamar yang Menarik, Stimulasi Unik Bikin Si Kecil Betah di Kamar Sendiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

9 Tips untuk Dukung Si Buah Hati Belajar Puasa

Published date

Bunda masih ingat lagu Bimbo berjudul Anak Bertanya pada Bapaknya? Liriknya menceritakan seorang Ayah yang menjelaskan faedah berpuasa di bulan Ramadan kepada anaknya. Lirik lagu tersebut di antaranya menyebut, "Lapar mengajarmu rendah hati selalu/ Tadarus artinya memahami kitab suci/ Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi."

Ya Bunda, puasa memang mengandung banyak pelajaran, juga untuk Si Buah Hati. Misalnya menumbuhkan rasa empati dan berbagi dengan orang lain. Lalu bagaimana cara Bunda dan Ayah mengajarkan ia yang berusia 5 tahun untuk mulai berpuasa?

Bunda dan Ayah sudah bisa mengajarkan Si Buah Hati berpuasa sejak dini. Karena baru tahap pengenalan, sebaiknya ia hanya berpuasa 3-4 jam saja. Bila terlalu lama, dikhawatirkan bisa menghambat pertumbuhan Si Buah Hati.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan Bunda dan Ayah ketika mengajarkan Si Buah Hati berpuasa, yakni:

1. Perhatikan Kondisi Kesehatan Anak

Bunda dan Ayah bisa mengajak Si Buah Hati belajar berpuasa bila yakin ia dalam kondisi sehat. Namun jika sedang tidak fit, misalnya tengah pilek atau batuk, sebaiknya proses belajar puasa ditunda dulu.

Bila Bunda atau Ayah tetap memintanya berpuasa, dikhawatirkan kesehatannya akan semakin terganggu. Hasilnya pun Si Buah Hati bisa trauma untuk berpuasa.

2. Memperkenalkan Rukun Puasa

Beberapa hari sebelum Ramadan dimulai, ada baiknya Bunda dan Ayah menjelaskan kepada Si Buah Hati mengenai rukun puasa, mulai dari sahur hingga berbuka. Selanjutnya, ajak ia untuk tidur lebih awal dari hari biasa, jika ingin puasa keesokan harinya. Itu dilakukan agar anak mudah dibangunkan saat sahur.

Jika kekurangan waktu tidur dan sulit dibangunkan, ia mungkin saja sahur dengan hati yang tidak riang. Bisa jadi malah rewel sepanjang hari. Bila sudah begini, bisa jadi dia menganggap puasa bukan sesuatu yang menyenangkan dan enggan untuk kembali mencoba belajar berpuasa.

3. Menyediakan Menu Sahur Bernutrisi dan Bergizi

Saat sahur, Bunda harus memastikan bila menu makan Si Buah Hati bergizi dan mencukupi untuk kebutuhan nutrisinya. Selain untuk menjaga ia tidak mudah lesu, sajian bernutrisi juga penting agar tumbuh kembangnya tidak terganggu selama menjalani puasa.

Bunda tidak perlu menyajikan menu mewah, tapi yang penting padat gizi (nutrient-dense food) karena waktu sahur yang terbatas dan kapasitas lambung untuk mengkonsumsi banyak makanan. Untuk itu, menu sahur Si Buah Hati haruslah terdiri dari karbohidrat, lauk pauk, sayuran, buah, serta air putih secukupnya.

4. Sahur Menjelang Waktu Imsak

Menyantap menu sahur mendekati waktu imsak ini bertujuan agar Si Buah Hati tidak berpuasa terlalu panjang dan kebugaran tubuhnya terjaga. Cara ini juga bisa mencegah anak tidur lagi sebelum belajar menunaikan salat Subuh.

Meski begitu, Bunda juga harus memastikan waktu sahurnya tidak terlalu singkat, sehingga ia tak terburu-buru menghabiskan makanannya.

5. Mengajak Si Buah Hati Bereksplorasi Ringan

Meski tengah belajar berpuasa, bukan berarti Bunda menghentikan seluruh kegiatan bermain, belajar, dan bereksplorasi Si Buah Hati. Yang mesti Bunda lakukan adalah memastikan ia melakukan aktivitas ringan atau di dalam ruangan saat siang hari, sehingga tenaganya tidak terkuras.

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah. Misalnya, mengajak dia melakukan permainan tradisional seperti bekel, engklek, congklak, atau ular tangga.

6. Sabar dan Pahami Kondisi Anak

Namanya juga baru belajar, besar kemungkinan Si Buah Hati akan melewati fase merengek untuk berbuka sebelum waktu yang telah disepakati. Bila sebelumnya anak setuju berpuasa hingga pukul 10.00, tidak tertutup kemungkinan ia sudah meminta berbuka puasa pada jam 09.00, atau lebih awal lagi.

Bila begitu, Bunda harus memahaminya dan membiarkan ia berbuka puasa. Sambil mendampinginya membatalkan puasa, Bunda bisa mengajaknya berbincang dan meminta ia untuk kembali belajar puasa keesokan hari. Yang pasti, jangan sampai Bunda memarahi Si Buah Hati karena gagal menyelesaikan puasa seperti kesepakatan awal, ya. Sehingga ia tidak trauma untuk kembali berpuasa.

Baca Juga: Tips Memilih Tempat Buka Puasa dengan Buah Hati

7. Memberikan Contoh

Cara terbaik untuk mengajari Si Buah Hati adalah memberikannya contoh. Karena itu, Bunda bisa mencontohkan bagaimana cara puasa yang benar. Seperti menahan emosi agar tidak marah, menjaga mulut untuk tidak berkata yang buruk, berbagi dengan orang lain, atau sabar menanti waktu berbuka.

Lantas bagaimana jika Bunda sedang tidak berpuasa? Ada baiknya Bunda tetap mendampingi ia saat sahur, berbuka, dan tidak makan atau minum di depannya saat siang hari, seakan juga tengah berpuasa. 

8. Mengajarkan Puasa secara Bertahap

Bunda bisa mulai mengajarkannya untuk ikut berpuasa secara bertahap dengan beberapa cara berikut ini.

  • Membiasakan Si Buah Hati untuk bangun sahur meski hanya untuk minum air putih atau susu saja.

  • Menunda waktu sarapan pada anak-anak usia prasekolah. Misalnya jika Si Buah Hati terbiasa sarapan pukul tujuh pagi, maka Bunda bisa menundanya hingga pukul delapan atau sampai anak-anak minta makan. Bila perlu, ajarkan anak untuk tidak sarapan selama bulan Ramadan, namun memajukan waktu makan siang agar mereka tidak merasa kelaparan.

  • Mulai mengajarkan Si Buah Hati untuk berpuasa selama 3-4 jam terhitung dari waktu solat subuh. Setelah terbiasa, Bunda bisa menambah waktu berpuasa hingga pukul 12 siang, sehingga anak-anak akan mulai terbiasa.

  • Mengenalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.Tak hanya mengajak anak-anak untuk belajar puasa sejak dini, penting juga untuk mengenalkan hal-hal apa saja yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum disengaja sebelum waktunya berbuka puasa juga muntah dengan sengaja.

Bila Si Buah Hati sudah cukup umur untuk mengerti, barulah Bunda jelaskan kepadanya bahwa seorang wanita memiliki masa-masa tertentu sehingga diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan masih ada beberapa hal lainnya yang dapat membatalkan puasa seseorang.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati selama puasa, Bunda bisa berikan DANCOW 3+ Imunutri dengan varian rasa favorit anak. Ada rasa madu, vanilla, dan cokelat yang bisa Bunda berikan pada saat sahur dan sebelum tidur untuk dukung ia siap belajar puasa. 

DANCOW 3+ Imunutri tinggi Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6, serta kombinasi unik DHA dan zat besi dukung pertumbuhan Si Buah Hati!

Image Article
9 Tips untuk Dukung Si Buah Hati Belajar Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Bangun Ikatan Emosional Si Buah Hati dengan Lingkungan Keluarga

Published date

Ketika sudah menginjak umur setahun, Si Buah Hati mulai mengenali orang-orang terdekat di lingkungannya. Misalnya, kakak, adik, pengasuh, atau para tetangga. Bila sudah bisa berbicara, ia pun mampu menyebutkan nama orang yang dikenalnya, juga memasuki fase takut pada orang asing. 

Di fase inilah, penting bagi Bunda dan Ayah untuk membuat Si Buah Hati mengingat siapa saja anggota di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akan menumbuhkan rasa aman padanya, juga waspada terhadap orang yang belum dikenal. Misalnya dengan cara:

1. Perkenalan pada Saat Acara Kumpul Keluarga

Ketika acara kumpul keluarga, seperti arisan, ajaklah Si Buah Hati berkeliling, bersalaman, dan mengenal nama anggota keluarga yang ditemuinya. Misalnya, “Dek, ini Tante Ani.” 

Selain membuatnya mengenal anggota keluarga, cara ini juga akan merangsang kemampuan bersosialisasinya dengan orang baru.

2. Berkenalan Lewat Album Foto

Bunda juga bisa memperkenalkan anggota keluarga kepada Si Buah Hati melalui album foto. Tujuannya, agar ia terbiasa mengenali wajah anggota keluarganya. Tunjukkan foto kepadanya dan sebut nama serta sapaan anggota keluarga yang ada di dalam foto tersebut.

3. Berbincang dengan Saudara Lewat video call

Dengan perkembangan teknologi, Bunda juga bisa mengenalkan anggota keluarga yang tinggal di luar kota atau luar negeri melalui video call. Ajak Si Buah Hati turut berbincang dan kenalkan siapa anggota keluarga yang tengah berbicara melalui layar video.

4. Menggunakan Buku Cerita Bergambar Mengenai Keluarga

Sambil membacakan ceritanya, Bunda bisa menyebutkan siapa nama anggota keluarga yang memiliki hubungan yang sama dengan tokoh dalam cerita tersebut. Dengan cara ini, Si Buah Hati akan mengenal lebih jauh hubungan setiap anggota keluarga yang ada di sekelilingnya.

5. Membaur dengan Tetangga

Untuk mengenalkan Si Buah Hati kepada para tetangga, sesekali Bunda bisa mengajaknya keliling kompleks. Cara ini juga akan membuat tetangga menjadi seperti keluarga, sehingga mereka juga akan peduli jika suatu saat melihat hal yang tak biasa padanya. 

Seperti waspada kala ada orang asing yang datang ke rumah atau terlihat menggendong Si Buah Hati. Dengan begitu akan tercipta keamanan sosial bagi keluarga.

Ketika memperkenalkan anggota keluarga besar, itu artinya Bunda tengah memupuk kedekatan secara emosional. Bagaimana pun, lingkungan keluarga akan menjadi lingkungan pertama yang sangat berperan bagi perkembangan Si Buah Hati. 

Melalui keluarga, ia akan belajar menanggapi orang lain, mengenal dirinya, dan sekaligus belajar mengelola emosinya. Pola komunikasi yang dibangun dalam sosialisasi di lingkungan keluarga juga akan menentukan perkembangan kepribadian Si Buah Hati. 

Nilai-nilai dan hubungan sosial yang terbangun di keluarga akan dibawanya saat berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Selain itu, rasa aman akan terbangun ketika ia mengenal dan menyadari bahwa di sekelilingnya banyak anggota keluarga yang menyayangi. 

Jika Bunda sedang tak berada di sekitarnya, atau harus menitipkannya kepada anggota keluarga lainnya karena ada suatu kepentingan, ia juga tak akan sulit untuk beradaptasi.

Bantu anak bersosialisasi dan eksplorasi dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Bangun Ikatan Emosional Si Kecil dengan Lingkungan Keluarga
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Published date

Usia Lofhana sudah menginjak 2 tahun dan sungguh aktif. Di rumah, ia bisa menaiki segala perabot, bahkan berani memanjat teralis jendela. Bila Ayah Wawan lengah sedikit, Lofhana sudah asyik bermain di jalanan depan rumah. 

Ketika jalan-jalan dengan Ayah dan Bunda, ia pun doyan menjelajah sendiri. Di toko buku atau supermarket, ia suka bertualang di antara rak-rak dan sibuk memegang semua benda yang menarik perhatian. Seakan baterainya tidak pernah habis.

Sebagian besar anak sering merasa tidak nyaman bila terlalu dikekang atau dibawa ke tempat baru. Terutama saat tahap perkembangan anak belajar berjalan atau usia bermain. Bila Bunda melakukan terlalu banyak larangan, mereka malah akan menjadi gelisah dan menjadi lebih aktif dari biasanya. 

Namun Bunda, jangan terburu buru untuk mencap Si Buah Hati sebagai anak hiperaktif. Keadaan yang tidak nyaman, wajar membuat mereka gelisah. Reaksinya bermacam macam, mulai dari bergerak terus, tak berhenti merengek, hingga menangis keras.

Psikolog Anak June Thompson, dalam bukunya Toddler Care, Pedoman Merawat Balita mengatakan seorang anak yang sangat gaduh atau menangis keras, tidak sama dengan anak hiperaktif. 

"Ini sama dengan anak yang baru bangun tidur di pagi hari dan memiliki energi yang sangat besar," ujar June, dalam bukunya "Toddler Care" yang dialihbahasakan oleh Dokter Novita Jonathan.

Tidak cuma keadaan yang tidak nyaman, sifat anak aktif juga muncul ketika terlalu bahagia atau senang. Menurut Thompson, di saat seperti itu ada semacam perasaan tertantang atau eforia yang membuat anak bergerak ke sana ke mari. Karena itu, Bunda tak perlu khawatir bila melihatnya menjadi sangat aktif. Bunda hanya perlu melakukan beberapa cara mengatasi anak hiperaktif seperti di bawah ini :

1. Tunjukkan Sikap Tegas Tak Perlu Marah

Panggil nama Si Buah Hati. Lalu pandang mata dan wajahnya sampai perhatiannya tertuju pada Bunda. Kemudian berikan sugesti dengan mengatakan bahwa tindakannya sudah berlebihan. 

Bilang juga bahwa rasa senang yang diekspresikannya dengan perilaku tidak baik sudah mengganggu lingkungan sekitar. Misalnya dengan mengatakan "Mainannya kan sudah dapat, nah disayang dong jangan dibanting-banting ya."

2. Konsisten Terhadap Janji dan Ucapan 

Seringkali anak berusia 18 bulan-3 tahun menjadi lebih aktif karena merasa gusar. Rasa marah timbul sebab ada rasa frustrasi dari dalam diri Si Buah Hati. Salah satu penyebabnya adalah mereka menemukan fakta atau keadaan yang tidak sesuai dengan gambaran yang diucapkan orang tua. 

Jadi Bunda, jangan memberikan janji berlebihan, ya. Apalagi kalau ucapan Bunda hanya sekedar janji palsu untuk menenangkan saat ia merajuk.

3. Cobalah Cari Tahu Penyebab Perilaku Aktif Si Buah Hati

Bunda bisa mencoba mengingat kembali saat Si Buah Hati menunjukkan perilaku sangat aktif. Sehingga dapat mencari dan menemukan penyebab yang memengaruhi tingkah laku anak. 

Dengan demikian, Bunda bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah saat anak menunjukkan perilaku aktif.

4. Jika Harus Berkata Tidak, Berikan Penjelasannya

Rasa ingin tahu dan tidak terima dalam diri Si Buah Hati akan memicu tindakan merengek terus menerus. Biasanya ini akan berlanjut menjadi kegaduhan yang lebih besar. 

Bunda, wajar saja bila anak terpusat pada dunianya sendiri, semua keingintahuannya sebisa mungkin harus dipenuhi oleh orang tua. Berikanlah penjelasan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti sebagai salah satu cara berbicara yang baik dengan anak. 

Jangan menggunakan kata kiasan atau analogi. Ikuti terus pertanyaannya sampai ia puas. Setelah itu mereka akan tenang dengan sendirinya.

Supaya perkembangan emosional Si Buah Hati Lancar, coba berikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off