Stimulasi Tepat Akan Optimalkan Kecerdasan Si Buah Hati
11-11-2020
Bunda, pemberian stimulasi yang tepat serta dukungan asupan nutrisi optimal merupakan komponen penting untuk mengoptimalkan kecerdasan Si Buah Hati. Stimulasi yang tepat ini adalah pemberian rangsangan sesuai dengan usia dan momen tumbuh kembang anak. Menurut dokter spesialis anak Soedjatmiko, dalam hasil penelitian yang berjudul Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi, Bunda memiliki lima peran dalam membantu menstimulasi kecerdasan anak. Kelima peran orangtua itu disingkat Soedjatmiko menjadi 5P, yakni:
Penyediaan lingkungan pembelajaran
Agar proses belajar dan pertumbuhan Si Buah Hati optimal, Bunda perlu memastikan hal-hal yang terkait kenyamanannya bisa terpenuhi. Misalnya, ruangan yang nyaman, aman dan bersih, juga ketersediaan alat bantu belajar yang sesuai kemampuan serta usia anak.
Prediktabilitas sikap orangtua
Bunda mungkin pernah berhadapan dengan orang yang sikapnya tak menentu. Kemarin bilang A, hari ini sikapnya B. Tentu tak menyenangkan dan sulit diandalkan, ya? Nah, agar Si Buah Hati merasa bisa mengandalkan orangtuanya, disarankan agar Bunda menjaga kekonsistenan sikap, terutama dalam hal aturan. Bila aturan A berlaku pada Si Buah Hati, cobalah untuk menjalankan aturan yang sama dengan anggota keluarga lain.
Proses ping-pong
Proses ini mirip seperti bermain ping-pong alias tenis meja. Dalam permainan ini, ada interaksi pemain, antara satu sama lain dengan ritme yang pas. Bunda sebaiknya memerhatikan cara Si Buah Hati menanggapi sebuah permainan atau aktivitas. Selain itu, Bunda juga diharapkan tidak memaksakan sebuah aktivitas bila anak tak menyukainya. Cobalah pula untuk menyesuaikan respons anak dalam sebuah permainan agar ada interaksi yang seimbang antara Bunda dan dia.
Persisten
Membiarkan dan mendorong Si Buah Hati secara persisten untuk tetap tertarik dan dalam beraktivitas. Artinya, Bunda tidak melakukan tindakan-tindakan yang menghambat keingintahuan anak dalam mendalami aktivitas positif yang membantu perkembangan kognitif, emosi, serta fisiknya. Karena itu, biarkanlah ia bermain sepuasnya dan berikan waktu yang cukup untuk mengeksplorasi, tentu dalam pengawasan secukupnya.
Profesor
Meski profesor yang mengajar di depan kelas adalah sosok yang sangat dihormati, Bunda diharapkan tidak menjadi profesor saat berhadapan dengan Si Buah Hati. Dalam arti, sosok yang selalu berbicara satu arah dan tidak memberi kesempatan pada anak untuk menyuarakan pendapatnya. Tentu Bunda lebih tahu yang terbaik dari dia. Namun berikanlah kesempatannya untuk berpendapat agar ia tahu bila Bunda bersedia mendengarnya, menghargai, dan menghormatinya.
Soedjatmiko juga menyarankan Bunda untuk merangsang kecerdasan Si Buah Hati dengan memerhatikan 4R. Yakni responsiveness (responsif), reasoning (penalaran), rationality (rasionalitas), dan reading(membaca). Selain itu pula, Bunda, yang tak kalah penting dalam mendorong kecerdasan anak adalahwarm atau selalu memberikan kehangatan, mencintai, juga peduli. Sebab kehangatan Bunda sangat diperlukan agar 5P dan 4R berfungsi baik terhadap Si Buah Hati.
Untuk mencapai semua itu, Soedjatmiko menyarankan Bunda untuk melakukan sejumlah stimulasi sesuai tahapan usia Si Buah Hati. Yakni:
Umur 12–18 bulan
Di jenjang usia ini, Bunda bisa memberikan rangsangan yang bertujuan untuk mengembangkan gerak halus, koordinasi visual, dan kognitif Si Buah Hati. Misalnya dengan mengajaknya mencoret-coret, menyusun kubus, balok, atau memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya. Bunda dapat pula memberikan rangsangan gerak halus, kemandirian, dan kognitif anak dengan bermain menggunakan boneka, alat-alat rumah tangga, sendok garpu, serta belajar melepas celana dan baju.
Sementara untuk merangsang gerak kasar, keseimbangan, dan kognitif Si Buah Hati, Bunda bisa mengajarinya dengan berjalan tanpa berpegangan dengan agak cepat, berjalan mundur, memanjat kursi, tangga, atau menendang bola. Untuk perkembangan berbahasa dan kognitif, Bunda bisa memberikannya nama-nama benda atau perintah dengan kalimat sederhana.
Umur 18-24 bulan
Pada usia ini, Bunda bisa merangsang perkembangan berbahasa, penglihatan, kognitif, dan sosial anak dengan bertanya, menyebutkan nama gambar, bagian tubuh, binatang, atau benda-benda di sekitar rumah. Bisa pula perkenalkan Si Buah Hati dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan kalimat, "Adek, Bunda mau masak sayur dulu ya..."
Untuk mengembangkan kemampuan gerak halus, kemandirian, dan kognitif Si Buah Hati, Bunda bisa pula memberikannya rangsangan dengan berlatih mencuci tangan, menyikat gigi, memakai celana atau baju, dan menggambar garis. Sedangkan rangsangan gerak kasar, koordinasi, sosial, dan kognitif Si Buah Hati dapat Bunda kembangkan melalui permainan lempar bola atau melompat.
Nah, untuk asupan nutrisi, Bunda bisa memenuhi kebutuhan Si Buah Hati dengan susu DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.