Manfaat dan Kandungan Kalori Susu Full Cream

Published date

Dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah, banyak orang tua yang menjadikan susu full cream sebagai pilihan utama mereka sebagai sumber nutrisi penting bagi Si Buah Hati. Selain kaya akan nutrisi, kandungan kalori susu full cream juga sangat baik untuk menunjang aktivitas sekaligus memenuhi kebutuhan kalori harian anak sekolah. Apakah Bunda salah satunya?

Apa Itu Susu Full Cream?

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat susu full cream untuk tumbuh kembang anak, penting bagi orang tua untuk memahami apa itu susu full cream dan yang membedakannya dengan jenis susu lainnya. Mayo Clinic menjelaskan susu full cream sebagai produk susu yang masih mempertahankan kandungan lemak di dalamnya. Kandungan lemak ini memiliki peran penting untuk meningkatkan berat badan anak-anak usia sekolah. 

Selain lemak, susu full cream juga mengandung protein dan kalsium lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu lainnya. Maka tak heran kalau pada akhirnya susu full cream banyak dijadikan pilihan sebagai susu untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak.

Komposisi Gizi Susu full cream

Tak hanya mengandung lemak yang baik untuk mendukung proses pertumbuhan anak-anak, susu full cream untuk gizi anak juga mengandung komposisi gizi yang penting untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati sebagai berikut:

  1. Protein yang berperan dalam membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, menjadi sumber energi, memperkuat kulit dan tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. Kebutuhan protein anak usia 4 hingga 9 tahun adalah 19 gram per hari dan usia 9 hingga 13 adalah 34 gram.
  2. Kalsium yang penting untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi sekaligus membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Tulang kita menyimpan kalsium, sehingga jika bagian lain kekurangan kalsium, maka tulang akan memberikannya. Agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik, maka dibutuhkan vitamin D yang cukup. Kebutuhan kalsium harian anak-anak adalah 1.000 mg untuk usia 4-8 tahun dan 1.300 mg untuk usia 9-13 tahun.
  3.  Zat Besi sebagai komponen penting yang berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan. Asupan zat besi yang cukup juga dapat mencegah anemia. Kebutuhan zat besi harian anak-anak adalah 10 mg untuk usia 4 hingga 8 tahun dan 8 mg untuk usia 9 hingga 13 tahun.
  4. Zink yang berguna untuk menjaga imunitas dan fungsi sistem saraf. Kebutuhan zink harian anak-anak adalah 5 mg untuk usia 4 hingga 8 tahun dan 8 mg untuk usia 9 hingga 13 tahun.

Baca Juga: Kebutuhan Gizi Anak Sekolah

Kandungan Kalori Susu Full Cream dan Manfaatnya Bagi Anak Usia Sekolah

Melansir dari laman Healthline.com, kalori susu full cream adalah sebesar 152 kkal. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan jenis susu lain seperti susu low fat maupun skim milk karena mempertahankan kandungan lemak (3,25 persen) di dalamnya.

Selain membantu meningkatkan berat badan dan memenuhi gizi harian anak usia sekolah, berikut ini manfaat yang bisa didapatkan jika Si Buah Hati mengonsumsi susu full cream secara rutin setiap harinya.

  • Memulihkan otot setelah berolahraga atau melakukan aktivitas harian.

  • Membantu memenuhi kebutuhan vitamin D bagi tubuh.

  • Membuat perut terasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mencegah anak-anak makan berlebihan.

  • Susu mengandung keempat vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam lemak berbeda dengan vitamin yang larut dalam air, karena vitamin ini membutuhkan lemak agar dapat diserap dan digunakan dengan baik oleh tubuh.

Saat ini, Bunda tak perlu bingung memilih susu full cream untuk tumbuh kembang anak, sebab saat ini ada DANCOW FortiGro Full Cream yang mengandung vitamin dan mineral untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro Full Cream adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi seperti:

  • Tinggi zat besi, yang berperan dalam mendukung proses belajar Si Buah Hati. 

  • Tinggi zink, yang berguna untuk mendukung daya tahan tubuh. 

  • Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Manfaat dan Kandungan Kalori Susu Full Cream: Apa yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlukah Konsumsi Susu Anak Tinggi Kalori? Ini Penjelasannya!

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu menjadi salah satu minuman sehat yang banyak diberikan orang tua kepada anaknya, termasuk jenis susu anak tinggi kalori. Pada umumnya, hal ini dilakukan karena mereka merasa resah ketika melihat anaknya memiliki tubuh yang kurus dan berat badannya tidak sesuai dengan perkembangan usia Si Buah Hati. Apakah Bunda pernah mengalaminya?

Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah

Kebutuhan kalori anak usia sekolah menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 1800 kkal–2050 kkal setiap harinya. Semakin bertambah usia dan aktivitasnya, maka semakin besar kebutuhan kalori harian yang dibutuhkannya. Kebutuhan kalori ini bisa berasal dari makanan dan minuman bergizi yang mereka dapatkan setiap harinya, termasuk susu. 

Melansir penjelasan dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, susu merupakan sumber protein hewani yang bisa menjadi salah satu pilihan untuk melengkapi kebutuhan gizi Buah Hati. 

Kandungan kalori dalam susu sebesar 100 kalori (250 ml susu). Kandungan gizi susu juga kaya akan kalsium, kalium, fosfor, magnesium, seng, dan yodium, serta vitamin A, D, vitamin B kompleks, khususnya B2 atau riboflavin, sehingga baik dikonsumsi oleh anak-anak. Meski begitu, susu hanyalah menu pelengkap, sehingga harus diimbangi dengan pemberian makanan bergizi dan bervariasi setiap harinya.

Lantas, Bagaimana dengan Susu Anak Tinggi Kalori?

Tak boleh sembarangan, pemberian susu tinggi kalori untuk anak usia sekolah juga sebaiknya dilakukan dengan mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter sesuai kebutuhan kalori hariannyanya. Untuk memenuhi kebutuhan kalori harian, Bunda bisa memberikan menu dengan gizi seimbang, mulai dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan dilengkapi dengan memberikan susu. 

Baca Juga: Susu Tinggi Protein dan Kalsium

Manfaat Susu Tinggi Kalori untuk Anak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat utama dari susu tinggi kalori untuk tumbuh kembang anak adalah untuk meningkatkan berat badan agar sesuai dengan pertumbuhan anak seusianya. Tak hanya itu saja, kandungan kalsium dalam susu juga memiliki peran penting lainnya dalam meningkatkan kekuatan gigi dan kepadatan tulang Si Buah Hati.

Kandungan kalsium pada susu juga memiliki pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah untuk melancarkan peredarah darah, menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kanker, mencegah munculnya penyakit batu ginjal, dan membantu membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh baik untuk orang dewasa maupun anak-anak usia sekolah.

Kapan Si Buah Hatu Membutuhkan Susu Tinggi Kalori?

Untuk mengetahui kapan seharusnya orang tua memberikan susu tinggi kalori untuk anak usia sekolah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa apakah berat badan Si Buah Hati sudah sesuai dengan usia pertumbuhannya atau belum. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), berat badan anak usia sekolah (6–12 tahun) adalah sebagai berikut:

1. Anak perempuan

  • Usia 6 tahun             : 20 kg
  • Usia 7 tahun             : 22 kg
  • Usia 8 tahun             : 25 kg
  • Usia 9 tahun             : 29 kg
  • Usia 10 tahun            : 33 kg
  • Usia 11 tahun            : 37 kg
  • Usia 12 tahun            : 41 kg 

2. Anak laki-laki

  • Usia 6 tahun             : 20 kg
  • Usia 7 tahun             : 23 kg
  • Usia 8 tahun             : 25 kg
  • Usia 9 tahun             : 28 kg
  • Usia 10 tahun            : 32 kg
  • Usia 11 tahun            : 36 kg
  • Usia 12 tahun            : 40 kg

Setelah mengobservasi berat badan anak dan mengonsultasikannya pada dokter, cara memilih susu anak tinggi kalori yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memerhatikan beberapa hal seperti:

  1. Memastikan apakah Si Buah Hati alergi terhadap susu sapi atau tidak.
  2. Memilih susu anak tinggi kalori dengan rasa yang disukai.
  3. Menyesuaikan jenis susu dengan usia Si Buah Hati.
  4. Pastikan susu yang dipilih belum kedaluwarsa.

Salah satu rekomendasi susu yang juga bisa Bunda berikan untuk mendukung proses belajar anak usia sekolah adalah DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar dan perkembangaan karakter Si Buah Hati.

Pastikan untuk selalu memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan susu DANCOW FortiGro yang bisa dikonsumsi dua kali sehari, yaitu di pagi hari dan malam sebelum tidur. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan. 

Image Article
Perlukah Konsumsi Susu Anak Tinggi Kalori? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Memahami Karakteristik Anak SD dan Cara Membentuknya

Published date

Masa perkembangan anak usia sekolah dasar (SD) merupakan salah satu tahapan krusial yang harus diperhatikan oleh orang tua, terutama dalam membentuk karakternya. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk menyediakan lingkungan yang sesuai agar proses belajar dan pembentukan karakter Si Buah Hati berjalan dengan optimal. Lantas, apa saja karakteristik anak SD yang terlihat dan bagaimana cara membentuknya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Pembentukan Karakter Anak SD

Melansir dari Jurnal Kependidikan berjudul Perkembangan Anak-anak Selama Masa Sekolah Dasar (6—7 Tahun) yang disusun oleh Fatmaridha Sabani, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, masa perkembangan karakter anak usia dini merupakan masa perkembangan anak yang pendek namun sangat penting dalam kehidupan Si Buah Hati.

Karakteristik anak sekolah dasar yang terlihat adalah kemampuan mereka dalam mengontrol tubuh dan keseimbangannya, sedangkan perkembangan kecerdasannya ditunjukkan dengan kemampuan anak-anak dalam mengelompokkan obyek, memiliki minat yang tinggi terhadap angka dan tulisan, meningkatkan perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami hubungan sebab akibat, dan memiliki pemahaman soal ruang dan waktu. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendorong seluruh potensi yang dimiliki anak agar dapat berkembang secara optimal.

Tak hanya membantunya berhasil dalam dunia akademik dan bermanfaat bagi kehidupan pribadi anak-anak, membangun karakteristik anak SD sejak dini juga dapat mengajarkan anak untuk dapat bersosialisasi dengan baik sekaligus membantu mempersiapkan Si Buah Hati untuk dapat menghadapi dunia kerja saat mereka dewasa kelak. 

Peran Sekolah dan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak SD

Baik sekolah maupun keluarga, keduanya memiliki peranan penting dalam membentuk karakteristik siswa SD. Harvard Health Publishing menjelaskan beberapa cara membentuk karakter anak SD yang bisa dilakukan baik oleh orang tua maupun tenaga pendidik di sekolah berikut ini.

1. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk merasakan menjadi "anak yang sudah besar"

Tujuannya adalah untuk membentuk karakteristik anak SD yang berani, percaya diri, dan memiliki semangat juang tinggi. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan membiarkannya anak-anak untuk menyiapkan seragam sekolah sendiri, menyiapkan makanan ringan di rumah, menjawab pertanyaan di kelas, atau memesan makanan saat berada di restoran.

Hindari untuk terlalu sering memberikan peringatan atau sanksi, sebab hal ini justru dapat membuatnya jadi anak pemberontak dan malas untuk memberikan respons ya, Bunda.

2. Memberikan tugas pada Si Buah Hati untuk melakukan pekerjaan rumah tangga

Bunda juga bisa mulai membiasakan anak-anak untuk ikut menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, atau mencuci piring. Kegiatan ini dipercaya dapat mendorong mereka untuk percaya bahwa mereka mampu dan bisa diandalkan. Sehingga saat dewasa nanti mereka terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah dan dapat mengurus dirinya sendiri.

3. Memberikan uang saku

Memberikan uang saku dapat membantu anak-anak untuk belajar mengelola uang yang mereka miliki. Alih-alih memberikannya secara cuma-cuma, cobalah untuk memberikan tantangan untuk mendapatkannya. Misalnya dengan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dengan baik atau rutin membersihkan kamar tidurnya.

Baca Juga: Tips Penuhi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Anak Sekolah

4. Memberikan pujian atas usaha dan proses yang dilalui Si Buah Hati

Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh Si Buah Hati bisa membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukan banyak hal baik lainnya. Misalnya saat anak-anak berhasil mencuci piring, berikan pujian seperti “Wah, keren banget kamu bisa cuci piring sampai bersih. Bunda senang sekali karena kamu sudah bantu cuci piring. Pastikan tidak ada busa yang tertinggal, ya.”

5. Hindari membandingkan anak-anak dengan orang lain

Hindari membandingkannya dengan orang lain dan biarkan mereka mengembangkannya minat yang disukainya. Sebab pada dasarnya setiap anak memiliki karakternya masing-masing, sehingga minat dan bakatnya pun akan berbeda dengan anak seusianya. 

6. Menjadi pendengar yang baik

Berikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengeluarkan pendapat dan mengungkapkan perasaannya dengan baik. Berikan dukungan dan dorongan positif karena mereka juga membutuhkan waktu untuk belajar menjadi anak yang mandiri dan berani. 

Tantangan Umum yang Dihadapi Dalam Pembentukan Karakter Anak SD 

Bagi orang tua, membentuk karakteristik anak sekolah dasar tentu bukanlah hal yang mudah, sebab pastinya akan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Di zaman yang serba canggih dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, paparan media digital dan lingkungan sosial merupakan dua faktor besar yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Pasalnya, anak-anak tumbuh besar dengan media digital mulai dari televisi, media sosial, video game, dan masih banyak lagi. 

1. Paparan media 

Melansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, media dapat memengaruhi cara anak-anak merasakan, belajar, berpikir, berkata, dan berperilaku. Teknologi media membantu siswa dalam mengerjakan tugas dan berkomunikasi lebih efisien. Tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa penggunaan media digital yang berlebihan pada anak-anak juga dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan mereka, termasuk dalam pembentukan karakter anak. Beberapa efek negatifnya antara lain:

  • Anak-anak yang terlalu banyak terpapar media cenderung akan tertidur lebih larut di malam hari, sehingga mereka dapat kehilangan waktu tidur yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. 

  • Paparan cahaya dari layar gadget juga dapat memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan mata dan otak anak.

  • Memicu obesitas, sebab anak-anak yang menggunakan media atau gadget dalam waktu yang lama cenderung tidak aktif dengan permainan fisik yang sehat.

  • Kurangnya interaksi sosial akibat paparan media yang berlebihan dapat membuat anak-anak mengalami keterlambatan dalam hal perhatian, pemikiran, bahasa, dan kemampuan sosialnya.

  • Memengaruhi prestasi akademis di sekolah.

  • Memicu masalah perilaku pada anak-anak, sebab banyak konten kekerasan maupun konten lain yang tidak sesuai dengan usia anak-anak yang dapat diakses dengan mudah di media.

  • Memicu perilaku aditif dan meningkatkan risiko depresi pada anak-anak, terutama dalam menggunakan internet yang bermasalah. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak-anak yang sudah kecanduan dengan permainan atau video game online.

  • Memicu perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba, perilaku seksual, melukai diri sendiri, gangguan makan, dan masih banyak lainnya akibat penggunaan media yang berlebihan hingga melupakan kehidupan nyatanya.

  • Meningkatkan risiko bullying (perundungan) di dunia maya atau cyberbullying yang dapat menyebabkan masalah sosial, akademis, dan memengaruhi kesehatan baik jangka pendek maupun panjang.

2. Perundungan atau bullying

Selain cyberbullying, tantangan lain yang juga mungkin dihadapi dalam pembentukan karakteristik anak sekolah dasar adalah adanya penindasan di dunia nyata yang berasal dari lingkungan sosialnya, misal di sekolah, lingkungan bermain, maupun keluarga sendiri. Alih-alih langsung memarahi dan menyalahkan Si Buah Hati saat melakukan kesalahan, cobalah untuk memahami alasan di balik perilaku mereka. 

Biasanya, anak-anak menggertak karena mereka kesulitan mengelola emosi yang kuat seperti kemarahan, frustrasi, atau rasa tidak aman. Dalam kondisi ini, anak-anak belum belajar cara-cara kooperatif untuk menyelesaikan konflik dan memahami perbedaan. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memberikan pemahaman pada Buah Hati bahwa perundungan merupakan hal yang tidak diperbolehkan dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  1. Tanggapi perundungan dengan serius. Pastikan Si Buah Hati memahami bahwa Bunda tidak akan mentolerir perundungan di rumah atau di mana pun.

  2. Tetapkan aturan tentang perundungan yang harus dipatuhi dan akan ada konsekuensi bagi yang melanggarnya.

  3. Ajarkan anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan baik. Ajarkan anak-anak bahwa mengejek perbedaan seperti ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin, status ekonomi adalah hal yang salah.

  4. Cobalah untuk menanamkan rasa empati pada Si Buah Hati dengan melibatkan mereka dalam komunitas atau anak-anak lain di sekitarnya.

  5. Pelajari tentang kehidupan sosial anak-anak baik di sekolah atau di mana pun perundungan terjadi. Bicaralah dengan orang tua dari teman dan teman Si Buah Hati, guru, konselor bimbingan, dan kepala sekolah.

Tips dalam Menghadapi Tantangan Karakteristik Anak SD

Melihat dari beberapa tantangan umum dalam membangun karakteristik anak SD di atas, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk menghadapi tantangan karakteristik anak SD:

  1. Mendorong Fokus melalui Aktivitas Menarik: Salah satu karakteristik anak SD adalah sering kali kesulitan mempertahankan fokus dalam waktu lama. Membuat aktivitas belajar menjadi lebih menarik dan bervariasi, seperti menggunakan permainan edukatif atau visual yang menarik, bisa membantu mereka lebih fokus.
     
  2. Mengajarkan Pengelolaan Emosi dengan Empati: Pada usia ini, Si Buah Hati mulai merasakan berbagai emosi yang mungkin sulit mereka pahami. Membantu mereka mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, serta memberikan contoh cara merespons situasi dengan tenang, bisa memperkuat kemampuan regulasi emosi mereka. Menggunakan metode seperti "time-out" yang positif untuk menenangkan diri juga bisa efektif.
     
  3. Membangun Kemampuan Sosial Melalui Interaksi yang Positif: Anak SD juga menghadapi tantangan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebayanya. Orang tua dan guru dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan berbagi. Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan kelompok atau diskusi kelas juga membantu mereka lebih percaya diri dalam bersosialisasi.
     
  4. Memberikan Rutin dan Struktur yang Konsisten: Rutinitas yang jelas membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka. Membuat jadwal harian yang mencakup waktu belajar, bermain, dan istirahat dapat membantu mereka merasa lebih aman dan teratur.
     
  5. Mengapresiasi Pencapaian Kecil: Menghargai usaha dan pencapaian kecil Si Buah Hati, baik akademis maupun personal, memberikan motivasi dan membangun kepercayaan diri mereka. Hal ini juga mengajarkan mereka untuk menghargai proses, bukan hanya hasil akhir.

Tak cukup hanya dengan beberapa hal di atas, pastikan juga untuk melengkapi asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikannya makanan bergizi dan juga melengkapinya dengan susu DANCOW FortiGro setidaknya dua gelas setiap harinya, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.

DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro  dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan. Setelah membaca penjelasan di atas, semoga cara membentuk karakter anak SD yang Bunda dan keluarga terapkan di rumah dapat memberikan hasil yang optimal, ya!

Image Article
Memahami Karakteristik Anak SD dan Cara Membentuknya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlengkapan Bersalin yang Perlu Bunda Siapkan

Published date

Saat hari perkiraan lahir (HPL) semakin dekat, tidak jarang Bunda dihinggapi rasa cemas dan khawatir. Namun, Bunda bisa mengikis kecemasan itu dengan melakukan persiapan matang sebelum melahirkan, termasuk menyiapkan perlengkapan bersalin.

Apa saja perlengkapan yang harus dibawa saat lahiran? Simak penjelasannya di artikel berikut ini ya, Bunda!

Pentingnya Persiapan Matang Sebelum Persalinan

Persalinan adalah proses yang panjang dan cukup melelahkan. Itulah mengapa Bunda perlu melakukan persiapan matang agar memiliki kondisi fisik dan mental yang prima saat melahirkan.

Agar lebih siap secara fisik dan mental menghadapi persalinan, Bunda bisa berolahraga untuk menjaga kebugaran, mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, cukup beristirahat, serta mengikuti kelas kehamilan, kelas melahirkan, atau kelas parenting.

Selain persiapan fisik dan mental, Bunda pun perlu mempersiapkan perlengkapan bersalin yang harus dibawa ke rumah sakit. Dengan tas bersalin yang sudah lengkap dan siap dibawa ke rumah sakit sewaktu-waktu, Bunda bisa lebih tenang menyambut hari kelahiran Si Buah Hati.

Bunda kemungkinan akan menginap di rumah sakit untuk beberapa hari selama bersalin dan pascamelahirkan. Jika melewati persalinan normal, Bunda harus tinggal di rumah sakit setidaknya selama 24 jam.

Sementara itu, apabila perlu menjalani persalinan caesar, Bunda mungkin harus menginap di rumah sakit selama dua hingga empat hari atau bahkan lebih lama.

Oleh karena itu, tentu ada banyak barang dan perlengkapan yang Bunda dan Si Buah Hati butuhkan selama menginap di rumah sakit.

Agar lebih tenang menghadapi persalinan, Bunda bisa mengemas perlengkapan lahiran yang harus dibawa, setidaknya tiga pekan sebelum HPL. Dengan begitu, Bunda bisa langsung berangkat ke rumah sakit saat sewaktu-waktu mengalami kontraksi yang semakin intens atau terjadi kejadian tidak terduga lainnya.

Perlengkapan Bersalin yang Harus Disiapkan

Ada banyak perlengkapan lahiran yang harus dibawa saat akan bersalin, mulai dari pakaian ganti dan barang-barang kebutuhan Bunda hingga peralatan bayi. Berikut ini beberapa perlengkapan yang mungkin akan diperlukan saat tiba waktu persalinan:

1. Baju ganti

Lantaran akan menginap di rumah sakit selama beberapa hari, Bunda tentu memerlukan beberapa baju ganti yang nyaman. Bunda bisa membawa dua atau tiga baju ganti.

Pilihlah pakaian longgar, seperti baju tidur atau daster, yang nyaman dikenakan saat proses persalinan maupun menyusui. Bawa juga satu stel baju yang akan dikenakan saat pulang dari rumah sakit ya, Bunda.

2. Pakaian dalam dan pembalut

Bunda bisa membawa lima hingga enam pasang pakaian dalam untuk dipakai pasca melahirkan. Selain itu, bawa juga bra menyusui dengan bahan katun lembut agar lebih nyaman dipakai.

Bila perlu, Bunda juga dapat membawa breast pads atau bantalan payudara untuk mencegah air susu ibu (ASI) merembes ke baju. Jangan lupa juga bawa dua paket pembalut ekstra besar atau pembalut nifas.

3. Peralatan mandi dan kosmetik

Siapkan tas kecil atau pouch berisi peralatan mandi, seperti sabun, sampo, kondisioner, sikat gigi, pasta gigi, dan sabun muka. Bunda juga bisa membawa beberapa kosmetik dan skincare, seperti pelembab wajah, body lotion, lipstik, dan bedak, agar bisa tampil lebih segar pascabersalin.

4. Handuk

Bawa serta handuk bersih untuk Bunda dan Si Buah Hati dalam tas bersalin berisi perlengkapan melahirkan yang harus dibawa.

5. Buku atau pemutar musik

Bunda juga bisa membawa barang-barang yang dapat membantu meredakan stres dan membuat lebih rileks saat menjalani persalinan, seperti buku, majalah, atau handphone dan pemutar musik.

Baca Juga: Ini Tanda-tanda Melahirkan yang Perlu Dipahami

6. Minuman dan camilan sehat

Saat menjalani proses persalinan, Bunda akan membutuhkan energi yang cukup banyak. Oleh karena itu, Bunda bisa membawa minuman dan camilan sehat serta bernutrisi sebagai asupan energi. Bawalah kacang-kacangan, seperti almond atau kacang mede, dark chocolate, roti isi, sari kacang hijau, atau susu.

7. Berkas identitas diri dan asuransi

Jangan lupa memastikan berkas identitas diri dan kartu asuransi telah dibawa dalam tas bersalin Bunda. Berkas-berkas ini akan dibutuhkan untuk keperluan pendaftaran administrasi di rumah sakit.

8. Pakaian dan selimut bayi

Meskipun di sejumlah rumah sakit sudah menyediakan pakaian dan selimut bayi, tidak ada salahnya Bunda juga turut mengemas perlengkapan Si Buah Hati  dalam tas bersalin. Perlengkapan bayi yang harus dibawa saat lahiran meliputi beberapa baju dan popok, selimut, kaus kaki dan sarung tangan, topi, serta pakaian panjang nan hangat untuk dikenakan saat pulang ke rumah.

9. Diaper dan tisu basah

Perlengkapan bayi saat lahiran yang juga perlu dibawa adalah diaper dan tisu basah. Selain itu, Bunda juga bisa membawa sabun dan sampo bayi, minyak telon, serta produk perawatan kulit bayi lainnya.

Itulah perlengkapan bersalin yang perlu disiapkan sebelum tiba hari persalinan. Dengan persiapan yang matang, diharapkan Bunda akan dapat menjalani persalinan dengan lebih tenang, nyaman, dan lebih siap menyambut kehadiran Si Buah Hati.

Image Article
Perlengkapan Bersalin yang Perlu Bunda Siapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jangan Panik, Inilah Cara Mengetahui Arti Bayi Menangis

Published date

Bayi menangis sejak lahir dan akan terus menangis karena ini adalah satu-satunya cara dia berkomunikasi. Meski seringkali menyulitkan, terutama ketika Si Buah Hati menangis tanpa henti, Bunda tidak perlu panik karena ada beberapa jenis tangisan, penyebab kenapa bayi menangis, dan cara mengatasinya. Dengan begitu, Bunda bisa menarik napas panjang dan siap memecahkan masalah yang dihadapi Si Buah Hati. 

Cara Mengenali Penyebab Kenapa Bayi Menangis

Tangisan bayi berbeda-beda tergantung penyebabnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yakni kelaparan, ketidaknyamanan, penyakit, nyeri, atau kolik.

Bunda bisa mengenali jenis-jenis tangisan tersebut dengan memperhatikan suara tangisan dan gerak-gerik Si Buah Hati.

Sebagai contoh, suara tangisan bayi yang sakit tidak akan terdengar seperti tangisan normal. Si  Buah Hati mungkin terdengar lelah dan lemah. Bayi biasanya tidak berhenti menangis meski Bunda telah mencoba menenangkannya. 

Intensitas dan Lama Tangisan

Bunda dapat menentukan jawaban kenapa bayi menangis dari kualitasnya, yaitu mendengarkan intensitas dan lama tangisan. 

Lama tangisan bayi yang terlalu sering bisa mengindikasikan dia mengalami gangguan pencernaan atau sedang sakit atau mengalami kolik.

Kemudian, Si Buah Hati yang sering menangis dalam pola berulang, seperti pada waktu tertentu setiap hari, mungkin ada penyebab tertentu yang perlu diidentifikasi.

Tanda-tanda Menangis karena Lapar

Salah satu alasan utama bayi menangis adalah karena alasan lapar. Tangisan ini lebih mudah dikenali karena disertai dengan berbagai perilaku, seperti membuka mulut, mencari atau mendongak ke payudara, hingga menjilat bibirnya.

Lantas, kenapa bayi menangis saat menyusu? Umumnya, bayi menangis karena masih merasa lapar atau tidak nyaman.

Bayi yang telah kenyang akan menutup mulut, memalingkan muka dari payudara, hingga merelakskan tangan.

Tanda-tanda Menangis karena Lelah

Kelelahan juga dapat membuat bayi menangis dengan lembut dan monoton. Mereka bisa terlihat lesu dan kurang responsif terhadap rangsangan eksternal. 

Kelelahan itu bisa diakibatkan oleh posisi yang tidak nyaman atau faktor lingkungan. Bunda dapat mengecek popoknya, apakah tempat tidurnya terlalu dingin atau panas, hingga dia merasa terlalu terstimulasi atau kurang distimulasi. 

Sebelum menangis karena kelelahan, bayi umumnya memberikan tanda-tanda, seperti menguap, menjadi lekat dengan Bunda, menyentuh mukanya, merengek, hingga menyentuh mukanya.

Ketidaknyamanan saat Tummy Time

Tummy time atau latihan tengkurap pada bayi sangat penting untuk mendorong perkembangan otot leher dan bagian tubuh lainnya. 

Lalu, kenapa bayi menangis saat tummy time? Penyebabnya adalah bayi merasa kesulitan melihat sekitar atau kesulitan ketika mengangkat kepala melawan gravitasi. 

Dalam hal ini, Bunda dapat mengubah-ubah posisi Si Buah Hati agar tidak gampang lelah atau mencukupkan latihan karena tummy time membutuhkan proses.

Selain itu, Bunda dapat mencoba posisi lain sebelum melakukan tummy time, misalnya menggendong di dada sehingga Si Buah Hati berlatih menopang kepalanya sendiri.

Tanda-tanda Menangis karena Ketidaknyamanan

Tangisan bayi bisa menjadi cara untuk mengungkapkan ketidaknyamanan fisik, seperti popok yang kotor, pakaian yang terlalu ketat, atau mungkin ada rambut yang terjepit di antara jari-jari kaki mereka.

Tanda-tandanya adalah menangis rewel dengan suara pelan terus menerus. Bahkan, bayi juga dapat menangis saat proses menyusui. 

Kenapa bayi menangis saat makan? Umumnya, bayi tengah mengalami masa pertumbuhan gigi sehingga menyebabkan rasa sakit di gusi. Tanda menangis untuk gigi tumbuh adalah merengek minta digendong atau dinyamankan, menggigit-gigit sesuatu, hingga tidak tertarik makanan padat. 

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Cara Mengatasi dan Menenangkan Bayi yang Menangis

Meskipun Bunda telah berusaha keras menjaga kenyamanan Si Buah Hati, terkadang tantrum terjadi dan tidak bisa dihindari.  

Pertama, bedong bayi dengan selimut yang besar dan tipis untuk membantu Si Buah Hati merasa aman. Kedua, gendong bayi dan letakkan tubuhnya miring ke kiri untuk membantu pencernaan atau perutnya sebagai penyangga. Ketiga, tenangkan bayi dengan gosok punggungnya dengan lembut. Jika Si Buah Hati tertidur, baringkan dengan posisi telentang.

Keempat, ajak bayi berjalan-jalan dengan gendongan atau goyangan yang menenangkan sehingga bayi ingat pada gerakan yang dirasakannya di dalam kandungan. 

Meskipun mungkin sulit di awal, seiring waktu, Bunda akan belajar mengenali berbagai tanda kenapa bayi menangis. Perhatikan pola dan karakteristik tangisan, dan ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu yang unik sehingga membutuhkan perlakuan tersendiri.

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas!

Image Article
Jangan Panik, Inilah Cara Mengetahui Kenapa Bayi Menangis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Pahami Arti Bahasa Tubuh Bayi Bunda Berikut Ini!

Published date

Memahami bahasa tubuh bayi adalah keterampilan yang penting bagi orangtua. Dengan mengetahui arti bahasa tubuh bayi, Bunda dapat merasakan perasaan mereka dan yang mereka butuhkan. Hal ini karena bayi berkomunikasi dengan bahasa tubuh sebelum mereka dapat berbicara.

Selain bahasa tubuh, Si Buah Hati dapat berkomunikasi dengan kontak mata hingga suara. Kevin Nugent, penulis buku Your Baby is Speaking to You mengatakan bahwa gerakan tubuh bayi mengandung pesan tentang apa yang mereka butuhkan. Sehingga, anak bakal gembira apabila Bunda dapat menangkap dan merespons pesan mereka. 

Lalu, apa sebenarnya arti bahasa tubuh pada bayi? Bagaimana ciri-ciri bahasa tubuh bayi? Yuk simak ulasannya berikut ini. 

Mengenali Bahasa Tubuh Bayi

Sebelum bayi bisa berbicara, bayi menyampaikan kebutuhannya dengan menangis. Tak hanya itu, mereka juga memiliki sejumlah bahasa isyarat untuk mengekspresikan diri seperti mulai dari gerak tubuh, ekspresi wajah hingga suara.

Hal itu biasanya muncul di usia tiga bulan awal Si Buah Hati. Kemampuan anak untuk berkomunikasi akan terus berkembang seiring bertambahnya usia. Dengan demikian, kepekaan terhadap berbagai isyarat penting bagi Bunda untuk mengetahui keinginan anak. Hal ini juga akan membantu membangun hubungan personal antara Bunda dengan Si Buah Hati. 

Meski belum bisa berkata-kata, bayi secara sengaja sudah mengajak Bunda berkomunikasi lho. Hanya saja, tujuan dari komunikasi Si Buah Hati berbeda dengan orang dewasa seperti saling memahami. Penelitian menemukan bahwa tujuan komunikasi bayi adalah untuk dimengerti. 

Strategi seperti ikatan, keterikatan, daya tanggap terhadap isyarat dan kepekaan sentuhan merupakan keterampilan awal yang penting untuk pengembangan hubungan ibu dan bayi.

Arti Bahasa Tubuh Bayi

Bayi punya cara yang unik untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Mereka akan memberikan isyarat atau perilaku berbeda untuk menyampaikan perasaan atau kebutuhannya. Berikut arti bahasa tubuh bayi yang perlu Bunda ketahui lebih lanjut. 

1. Ekspresi Wajah

Jauh sebelum mengeluarkan suara maupun senyuman, bayi mengubah ekspresi wajahnya untuk memberi tahu Bunda apa yang mereka pikirkan. Alis yang sangat terangkat berarti menunjukkan bahwa Si Buah Hati merasa “tidak yakin”. Adapun alis yang didorong ke bawah menunjukkan mereka sedang marah.

Jika Si Buah Hati memalingkan muka dari Bunda, mereka mungkin perlu beristirahat sebentar untuk kemudian bermain bersama lagi. Kadangkala bayi akan menghentikan aktivitasnya dan menatap Bunda secara intens. Itu berarti mereka memikirkan apa yang Bunda lakukan. Respons hal itu sehingga mereka dapat lebih mengungkapkan perasaannya.

Apabila bayi menghindari kontak mata, itu berarti ia terlalu terstimulasi. Selain itu, jika mata mereka sulit fokus, itu mungkin berarti sudah waktunya tidur siang. 

2. Gerakan Tangan dan Kaki

Arti bahasa tubuh bayi juga dapat dilihat lewat gerakan tangan dan kakinya. Bayi yang baru lahir mungkin akan menggerakkan lengan dan kakinya untuk memberitahu Bunda kekagumannya akan sesuatu. Bisa juga berarti bahwa Si Buah Hati ingin perhatian lebih.

Sementara itu, gerakan tangan melambai pelan bisa diartikan mereka merasa gembira. Jika sedang kesal, Si Buah Hati biasanya bakal melakukan gerakan tersentak-sentak.  

3. Tangisan dan Suara

Ketika lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyampaikan keinginannya. Bayi mulai dapat membuat suara-suara seperti aah atau uuh yang dikenal dengan istilah cooing saat berusia 2-3 bulan. Si Buah Hati juga akan suka bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, seperti suara menyerupai berkumur. 

Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat merespons namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur menjadi babbling, yaitu mengoceh dengan suku kata tunggal seperti papapapapa, dadadadada, bababababa, mamamamama. Si Buah Hati juga mulai dapat mengatur nada bicara sesuai emosi yang dirasakannya. 

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak 

4. Postur Tubuh

Bayi juga bisa memberikan isyarat melalui tubuhnya, salah satunya memalingkan muka. Jika itu terjadi, kemungkinan Si Buah Hati tidak suka dengan apa yang Bunda lakukan. Mereka ingin Bunda segera menghentikan aktivitas itu atau melakukan hal lain. 

Bayi yang merasa tidak nyaman juga akan menunjukkan postur tubuh meringkuk. Postur meringkuk juga dapat berarti Si Buah Hati sedang lapar, kesakitan atau sebal terhadap sesuatu.  

Itu dia arti bahasa tubuh bayi berikut cara untuk memahaminya. Mengenali bahasa tubuh bayi akan membantu Bunda dalam membangun relasi yang kuat dengan Si Buah Hati. Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas. Selamat mencoba!

Image Article
Yuk, Pahami Arti Bahasa Tubuh Bayi Bunda Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Berkomunikasi dengan Bayi yang Efektif

Published date

Setiap interaksi antara Bunda dengan Si Buah Hati adalah bentuk komunikasi. Yuk simak cara berkomunikasi dengan bayi yang efektif dalam artikel berikut ini.

Pentingnya Komunikasi dengan Bayi

Kemampuan komunikasi bayi terus berkembang sesuai dengan bertambahnya usia Si Buah Hati. Sebelum masa sekolah, terdapat masa-masa kritis ketika otak bayi berada dalam kondisi terbaik untuk memperoleh kemampuan berbicara dan bahasa. 

Seiring pertumbuhannya, bayi akan belajar memahami dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran serta perasaan dalam berhubungan dengan orang lain. Di sinilah, peran orang tua, anggota keluarga, serta pengasuh sangat penting sebagai guru dan model komunikasi utama bagi anak. Interaksi Bunda dengan Si Buah Hati dalam kegiatan sehari-hari akan membantu membangun otak dan mendukung perkembangan komunikasi bayi. 

Komunikasi yang efektif antara Bunda dan bayi sangat penting untuk menunjang perkembang Si Buah Hati. Cara berkomunikasi dengan bayi tidak hanya mengajarkan kepada Si Buah Hati untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga membentuk perkembangan emosionalnya dan bagaimana mereka menjalin hubungan di masa depan. 

Bukan hanya itu, komunikasi yang hangat, lembut, serta responsif antara Bunda dan Si Buah Hati dapat membantu bayi merasa aman dan nyaman di dunianya. Hal ini juga akan membangun dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Perlu Bunda ketahui, untuk tumbuh dengan baik, anak membutuhkan rasa aman, nyaman, dan hubungan yang kuat. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara Bunda dengan bayi adalah hal penting untuk mendukung pertumbuhannya.

Mengenali Kebutuhan dan Bahasa Bayi melalui Tanggapan serta Reaksi Mereka

Bagaimana cara mengetahui keinginan bayi? Cara utamanya tentu saja dengan memahami bahasa bayi atau membaca gestur tubuhnya. Untuk itu, Bunda perlu mengerti cara berkomunikasi dengan bayi yang efektif.

Bayi yang baru lahir, memulai komunikasi mereka dengan menangis. Oleh karena itu, cara berkomunikasi dengan bayi baru lahir tentu berbeda dengan bayi yang sudah bisa menunjukkan bahasa tubuh atau gestur lebih banyak. Bayi baru lahir memerlukan respons cepat dari Bunda ketika ia sedang menangis. Saat menangis, Si Buah Hati sedang mengungkapkan bahwa ia lapar atau merasa sakit dan tidak nyaman. 

Pada tiga bulan pertama kehidupannya, bayi mulai menggunakan suara dan tubuhnya untuk berkomunikasi. Misalnya, Si Buah Hati bisa tersenyum, tertawa, membuat suara cooing, dan menggerakkan tangan atau kaki ketika merasa senang.

Setelah berusia 3 bulan, Bunda akan melihat dan mendengar kemampuan bahasa bayi mulai berkembang. Bunda akan menyadarinya ketika membuat kontak mata dengan Si Buah Hati, berinteraksi satu sama lain, dan mengajaknya berbicara. Kemampuan komunikasi bayi akan terus berkembang hingga akhirnya ia bisa mengucapkan kata pertamanya pada sekitar usia 12 bulan.

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Cara Berkomunikasi dengan Bayi yang Efektif

Selama fase perkembangan anak, Bunda perlu senantiasa membersamai Si Buah Hati, berinteraksi, dan mengajaknya berkomunikasi. Berkomunikasi dengan bayi bukan hanya dari komunikasi secara verbal saja. Perlu Bunda ketahui, Si Buah Hati belajar meningkatkan kemampuan komunikasinya dengan kontak mata, berbagi perhatian, pengalaman bersosialisasi, dan akhirnya bisa memberi nama benda atau orang di sekitarnya.

Lalu Bagaimana cara berkomunikasi dengan bayi yang baik dan efektif? Berikut ini beberapa tips yang dapat Bunda ikuti:

  • Beri perhatian penuh saat berkomunikasi dengan bayi.
  • Dengarkan dan beri respons dengan baik setiap kali bayi mengoceh.
  • Fokus pada bahasa tubuh dan intonasi bayi sehingga Bunda bisa memahami apa yang Si Buah Hati coba ungkapkan.
  • Gunakan juga bahasa tubuh untuk menunjukkan bahwa Bunda tertarik pada apa yang ingin disampaikan Si Buah Hati.
  • Berbicaralah tentang hal-hal atau benda-benda yang dapat dipahami bayi.

Itulah cara berkomunikasi dengan bayi yang efektif. Yuk Bunda selalu ajak Si Buah Hati aktif berkomunikasi sejak dini untuk mendukung perkembangan kemampuan sosialnya!.

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas!

Image Article
Tips dan Trik dalam Berkomunikasi dengan Bayi yang Efektif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Komunikasi pada Anak Usia Dini dan Hal yang Perlu Dihindari

Published date

Tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan masa terbaik untuk mengembangkan berbagai keterampilan, termasuk kemampuan bahasa dan komunikasi. Bunda perlu memperhatikan perkembangan komunikasi Si Buah Hati agar mendapat dukungan yang 

Apa saja kendala yang mungkin muncul dalam komunikasi pada anak di usia dini? Dan bagaimana cara yang efektif untuk mendorong komunikasi anak usia dini? Simak penjelasannya di artikel ini, ya Bunda!

Masalah yang Bisa Muncul dalam Komunikasi Anak Usia Dini

Masa 3 tahun pertama merupakan saat otak anak berkembang dan menjadi periode intensif untuk kemampuan bicara dan bahasa karena otak paling baik dalam menyerap bahasa. Jika periode ini berlalu tanpa paparan bahasa yang memadai, pembelajarannya akan lebih sulit.

Selain itu, ada pula sejumlah masalah yang mungkin muncul pada komunikasi anak usia dini, beberapa yang paling umum, di antaranya:

  • Gangguan bahasa (language disorders), yakni berkaitan dengan kesulitan dalam memahami atau menggunakan kata maupun kalimat secara lisan.
  • Gangguan bicara (speech disorders), yaitu kondisi di mana anak mengalami kesulitan dalam membuat dan mengkombinasikan suara dalam kata-kata.
  • Stuttering  (gagap), yakni gangguan bicara yang membuat anak sulit berbicara dengan lancar, sehingga menghasilkan suara yang serak, kasar, atau terlalu keras maupun lemah.
  • Gangguan komunikasi sosial, yakni ketika anak mengalami kesulitan berkomunikasi di lingkungan sosial.

Pada beberapa kasus, masalah komunikasi pada anak usia dini ini dapat teratasi seiring pertumbuhan Si Buah Hati. Namun beberapa anak ada yang harus menjalani tantangan itu dalam jangka panjang.

Jika Si Buah Hati mengalami gangguan komunikasi, penanganan dan dukungan yang dibutuhkannya bisa berbeda pada masing-masing anak bergantung pada tingkat gangguan yang dialami. Namun kemungkinan anak perlu berkonsultasi dengan ahli patologi wicara.

Tips Efektif Komunikasi dengan Anak

Cara terbaik untuk mendorong perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi anak usia dini adalah dengan berbicara bersama dan memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada Si Buah Hati untuk melatih kemampuan bicaranya.

Berikut beberapa tips efektif komunikasi dengan anak usia dini untuk mendorong perkembangan bahasanya:

  • Mengajak berbicara dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami Si Buah Hati. 
  • Mengajukan pertanyaan supaya Si Buah Hati mau lebih banyak bercerita atau mengungkapkan permasalahan. 
  • Mencontohkan cara berbicara yang baik pada Si Buah Hati dimana secara tidak langsung mendidiknya untuk bersikap sopan. 
  • Tidak menyela saat Si Buah Hati bicara dan menunggunya hingga tuntas bercerita/ 
  • Memberi penjelasan pada Si Buah Hati terkait hal-hal atau tindakan yang membahayakan dan memberi contoh pilihan yang baik. 
  •  

Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Hal yang Harus Dihindari dalam Komunikasi Anak Usia Dini

Demi mendorong kemampuan komunikasi anak di usia dini, Bunda juga perlu menghindari melakukan beberapa hal berikut saat berinteraksi dengan Si Buah Hati:

  • Jangan mengoreksi atau mengkritik saat anak salah mengucapkan kata karena bisa membuatnya enggan mencoba lagi. Sebaliknya, coba ulangi kalimat yang diucapkan Si Buah Hati dengan kata-kata yang tepat.
  • Hindari memotong saat anak sedang berbicara atau menyelesaikan kalimat ketika ia sedang mencoba mengingat kata-kata yang ingin diucapkannya.
  • Jangan terburu-buru membantu anak memecahkan suatu masalah yang sedang disampaikannya karena mungkin Si Buah Hati hanya ingin didengarkan.

Selain mengetahui tips mendorong komunikasi anak usia dini, Bunda juga perlu selalu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan memberikan asupan makanan dan minuman bergizi seimbang pada Si Buah Hati.  

Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.

Selain itu, Bunda dapat lengkapi asupan gizi hariannya, selain dari makanan, dengan DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan untuk anak usia 1 – 3 tahun, dengan 0 gram sukrosa, mengandung vitamin A, C, E, zink, tembaga, selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, zat besi, kalsium, vitamin D, dan protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.  Kombinasi unik DHA dan zat besi dukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Image Article
Cara Komunikasi pada Anak Usia Dini dan Hal yang Perlu Dihindari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mudik Bersama Anak: Mengatasi Kebosanan di Jalan

Published date

Momen mudik atau pulang ke kampung halaman menjelang perayaan Idul Fitri adalah salah satu tradisi yang memiliki makna sangat penting bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya, tak hanya dijadikan sebagai ajang bermaaf-maafan, mudik juga menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga besar dan menghabiskan waktu dengan penuh sukacita.

Nah, di momen Lebaran tahun ini, apakah Bunda dan keluarga merencanakan untuk mudik ke kampung halaman? Jika iya, pastikan untuk mempersiapkan semuanya dengan matang, ya. Sebab menempuh perjalanan jauh bersama keluarga saat mudik Lebaran cukup menyita waktu, tenaga, dan tentunya biaya. Agar perjalanan menuju kampung halaman tidak terasa membosankan, yuk simak tips mudik bersama anak berikut ini!

Pilihan Jenis Transportasi saat Mudik bersama Si Buah Hati

Tradisi mudik Lebaran di Indonesia sejatinya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Jika dulu orang-orang banyak melakukan perjalanan mudik dengan berjalan kaki atau mengendarai kuda, lain halnya dengan saat ini. Perkembangan teknologi membuat perjalanan mudik lebih mudah dan bisa ditempuh baik melalui transportasi darat, laut maupun udara.

Beberapa jenis kendaraan yang biasa dipakai untuk mudik bersama keluarga antara lain kendaraan pribadi (mobil), kereta api, mobil travel, bus, pesawat, dan juga kapal laut.

Tantangan Perjalanan Mudik 

Menempuh perjalanan jauh saat mudik bersama anak-anak memang cukup menantang. Apalagi jika mengingat bahwa anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun memiliki rentang perhatian yang pendek, cepat lelah, dan lebih mudah merasa bosan. Tanpa perencanaan yang matang, mudik Lebaran bisa menjadi hal yang membosankan dan melelahkan.

Agar Bunda dan Ayah bisa mempersiapkan mudik Lebaran dengan matang, pahami dan waspadai beberapa tantangan yang mungkin terjadi saat menempuh perjalanan jauh bersama anak-anak berikut ini.

  1. Biaya perjalanan yang cukup besar, terutama saat menggunakan kendaraan pribadi. Biasanya, kondisi jalanan yang cukup macet membuat Ayah dan Bunda harus menyiapkan biaya yang cukup besar untuk membeli makan, membeli BBM, berhenti di penginapan saat kelelahan, dan juga biaya selama berada di kampung halaman. 
  2. Begitu juga jika mudik menggunakan transportasi lain seperti pesawat, kereta, dan kapal laut di mana harga tiketnya juga akan sangat mahal saat musim mudik Lebaran.
  3. Anak mudah rewel karena merasa bosan dan lelah karena perjalanan yang cukup panjang. 
  4. Kesulitan untuk menemukan makanan bergizi untuk anak-anak selama menempuh perjalanan mudik.
  5. Anak sakit atau muntah saat di perjalanan karena mabuk darat, laut, atau udara. 

Baca Juga: Ajak Si Buah Hati Puasa dengan Menu Penambah Energi

Cara Mengatasi Si Buah Hati Bosan saat Mudik

Perjalanan yang panjang dan kondisi jalanan yang macet selama mudik Lebaran cenderung membuat anak-anak lebih cepat merasa bosan dan berujung rewel serta banyak mengeluh. Untuk menjaga mood Si Buah Hati selama perjalanan, simak tips mudik agar anak tidak bosan berikut ini. 

  1. Cara agar anak tidak rewel saat mudik adalah dengan memberikan mainan atau aktivitas seru yang bisa mereka lakukan saat berada di perjalanan. Bunda juga bisa mengajaknya berdiskusi mengenai kegiatan apa saja yang ingin dilakukan saat sudah sampai di kampung halaman.
  2. Tips mudik agar anak tidak bosan selanjutnya adalah menyediakan makanan dan camilan sehat favorit Si Buah Hati selama perjalanan mudik Lebaran.
  3. Memastikan kebutuhan cairan tubuh Si Buah Hati terpenuhi dengan baik, sehingga mereka terhindar dari dehidrasi selama menempuh perjalanan. Oleh karena itu pastikan untuk membawa air minum serta susu selama perjalanan.
  4. Saat memutuskan untuk menggunakan pesawat terbang, pastikan untuk memilih maskapai yang ramah anak, pilih tempat duduk yang nyaman, dan menyesuaikan waktu keberangkatan dengan jam tidur Si Buah Hati.

Mood Si Buah Hati juga tergantung kondisi kesehatan dan fisiknya. Itu sebabnya Bunda perlu memenuhi kebutuhan gizi dan cairan Si Buah Hati saat mudik atau selama puasa. 

Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, Omega 3 & 6 serta kombinasi DHA dan Zat Besi, untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.  

Itu tadi beberapa tips mudik bersama anak dan mengatasi kebosanan. Semoga bermanfaat dan selamat mudik!

Image Article
Tips Mudik Bersama Anak: Mengatasi Kebosanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati tentang keutamaan puasa Ramadan tak hanya sebatas menahan rasa lapar dan haus, melainkan tentang bagaimana kita sebagai umat Muslim memaknai puasa sebagai salah satu rukun Islam yang wajib untuk dilaksanakan. Agar Si Buah Hati semakin siap belajar jalani Ramadan, simak cara mengajarkan keutamaan puasa di bulan Ramadan berikut ini.

Tujuan Menjalankan Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib dilakukan bagi mereka yang sudah memasuki usia baligh. Meski anak-anak usia sekolah pada umumnya masih belum diwajibkan untuk berpuasa, namun penting bagi orang tua untuk mengajarkan keutamaan puasa saat Ramadan sejak dini.

Menurut informasi di laman Kementerian Agama Republik Indonesia ibadah puasa memberi sejumlah keutamaan bagi yang menjalankan, seperti pahala ibadah berlipat ganda dan juga keberkahan saat waktu sahur dan berbuka.  Hal lain yang menjadi keutamaan puasa di bulan Ramadan adalah kemampuan menahan diri dan sabar, ketenangan hati, juga menumbuhkan empati. 

Sementara dari laman Kementerian Kesehatan disebutkan manfaat puasa bagi tubuh seperti untuk memberi waktu istirahat bagi organ pencernaan, mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan fungsi kognitif. 

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa pada Si Buah Hati

Bunda, seperti yang kita tahu bahwa pada dasarnya anak seringkali meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, terutama orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Agar Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi manusia yang taat ibadah dan juga berempati pada sesama, berikut ini cara mengajarkan keutamaan puasa untuk anak SD yang bisa Bunda simak.

  1. Ajarkan anak untuk mengenal Islam, khususnya berbagai hal seputar Ramadan melalui buku cerita khusus anak-anak. Dengan begini, mereka bisa memahami keutamaan puasa Ramadan dengan lebih baik karena disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dan ilustrasi gambar yang menarik.
  2. Jika Si Buah Hati belum siap untuk belajar berpuasa, baik secara fisik maupun mental, Bunda bisa mengajaknya untuk melakukan kegiatan lain untuk memaknai bulan Ramadan. Misalnya dengan mengajak mereka salat lima waktu dan tarawih berjamaah di masjid, membaca Al-Qur'an, berbagi makanan menjelang berbuka puasa, serta melakukan amalan baik lainnya.
  3. Membiasakan anak-anak untuk ikut bangun saat waktunya sahur. Meski pada awalnya mereka hanya bangun untuk minum saja lalu kembali tidur, setidaknya nantinya mereka akan mulai terbiasa untuk ikut sahur dan lanjut berpuasa.
  4. Mengajarkan pada Si Buah Hati bahwa meski sedang berpuasa, kita harus tetap semangat untuk beraktivitas.

Jika Si Buah Hati sudah siap untuk mulai belajar berpuasa meskipun hanya setengah hari, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Caranya dengan memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat.

Selain makanan, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Image Article
Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off