7 Solusi Atasi Gagap Si Buah Hati

Published date

Gangguan gagap atau dikenal juga dengan stuttering kerap terjadi pada Si Buah Hati di atas usia 3 tahun. Gangguan tersebut patut Bunda waspadai ketika Si Buah Hati menunjukkan gejala seperti terbata-bata mengucap kata atau kalimat, mengulang kata atau kalimat yang diucapkan, terjadi pemanjangan kata saat diucapkan. Ketika gejala semakin serius, Bunda dapat terapkan terapi aktif berbicara alias mengobrol dengan Si Buah Hati.

Menurut dokter spesialis anak Rini Sekartini dan Daniel Surjadinata, terapi mengobrol dengan Si Buah Hati dapat mengatasi gangguan gagap. Terapi ini semakin efektif manfaatnya ketika Bunda dapat mempraktikkannya dengan tepat, misalnya:

1. Mengobrol dengan ritme perlahan kepada Si Buah Hati

Pastikan kata per kata yang diucapkan secara jelas. Jika perlu Bunda dapat mengulang kata atau kalimat saat mengobrol dengan Si Buah Hati. Ini adalah momen yang tepat untuk Bunda menatap mata Si Buah Hati dan berkata dengan gerakan bibir yang jelas.

2. Kurangi pertanyaan maupun koreksi untuk Si Buah Hati saat berbicara

Kala mengobrol, bebaskan Si Buah Hati untuk bercerita lebih dahulu kepada Bunda. Banyaknya pertanyaan diyakini membuat Si Buah Hati merasa bingung untuk bercerita.

3. Ajak Si Buah Hati untuk bermain berdua dengan Bunda

Ketika bermain bersama, Bunda pun perlu mengajaknya berdialog. Seperti meminta Si Buah Hati untuk memilih dan memulai obrolan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan anggota keluarga lain. Tujuannya, Bunda dan anggota keluarga lainnya menjadi pendengar yang baik bagi Si Buah Hati.

4. Tidak memotong perkataan Si Buah Hati

Saat mengobrol dengan Si Buah Hati, Bunda dan anggota keluarga lainnya sebaiknya tidak memotong perkataannya. Meski terbata, biarkan Si Buah Hati menyelesaikan perkataan. Perkataan Si Buah Hati yang tidak tepat dapat dibantu diperbaiki dengan memberikan contoh yang benar.

5. Ajarkan Si Buah Hati dengan kosakata baru, setiap hari

Tidak perlu banyak kosakata, cukup perkenalkan nama-nama benda yang kerap digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Seperti piring, gelas, sendok, baju, celana, dan lainnya. Sebaiknya pengenalan kosakata disertai dengan deskripsi fungsi dari benda tersebut. Sehingga Si Buah Hati mampu mengenali objek dan dapat menggunakan kosakata tersebut untuk mengobrol di kemudian hari.

6. Gunakan satu bahasa saat mengobrol dengan Si Buah Hati

Dalam masa belajar cara berbicara yang baik, sebaiknya Bunda tidak menggunakan beragam bahasa. Cukup satu bahasa utama yang kerap dipakai oleh seluruh anggota keluarga. Ini berguna agar Si Buah Hati tidak merasa bingung dengan beragam bahasa yang didengarnya.

7. Ceritakan keadaan dan situasi di sekitar Si Buah Hati

Meski bersifat satu arah, pembicaraan ini bisa merangsang Si Buah Hati memahami keadaan maupun kegiatan di sekitarnya. Sehingga ia pun mampu bercerita sendiri.

Manfaat terapi mengobrol dengan Si Buah Hati akan semakin meningkat ketika faktor pendukung lainnya berfungsi. Karena itu, Bunda juga harus memastikan kondisi kematangan alat berbicara Si Buah Hati yang meliputi tulang rahang, lidah, juga otot mulut. Faktor pendukung lainnya adalah pendengaran. Karena biasanya apa yang diucapkan oleh Si Buah Hati merupakan hasil dari proses mendengarnya.

Faktor pendukung lainnya yang tidak kalah penting adalah peranan model yaitu orang tua. Sebagai model tentunya Bunda menjadi fasilitator serta motivator bagi Si Buah Hati untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan lancar. Semua perkataan yang diucapkan Bunda pasti ditiru oleh Si Buah Hati. Karena itu, pilihlah kalimat yang baik dan sederhana, ya Bunda.

Image Article
7 Solusi Atasi Gagap si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Pilihan Bahan Pakaian Nyaman dan Aman Buat Si Buah Hati

Published date

Kulit anak-anak masih sangat halus. Oleh karena itu, dalam pemilihan pakaian, tidak hanya memikirkan model atau tren, tapi juga memberikan perlindungan, kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan. 

Selain itu, karena banyaknya aktivitas bermain dan bereksplorasi yang dilakukan Si Buah Hati, Bunda sebaiknya memilih pakaian yang tahan lama dan mudah dibersihkan.

Yuk, simak penjelasan beberapa bahan pakaian yang pas dikenakan olehnya, seperti berikut ini.

1. Katun

Kain katun memberikan sirkulasi udara yang baik bagi tubuh Si Buah Hati dan menjaganya tetap merasa sejuk dalam cuaca panas. Selain itu, kain katun juga lembut dan nyaman untuk kulitnya. 

Umumnya bahan ini dapat dicuci dengan mesin, tapi terkadang membutuhkan proses pengeringan secara manual agar tidak menyusut.

2. Wol

Wol merupakan bahan kain yang terbuat dari serat alami dan sangat baik dikenakan saat cuaca dingin yang membuat badannya tetap hangat, bahkan ketika dalam keadaan basah. 

Namun, perawatannya lebih rumit karena memerlukan pencucian manual atau dry cleaning. Jadi berikan cinta Bunda dengan memilih wol untuk sarung tangan dan topi yang tidak mudah kotor.

3. Poliester

Banyak kain sintetis mengandung bahan kimia dan pewarna yang tidak hilang saat dicuci, sehingga dapat menstimulasi alergi. Poliester adalah salah satu kain produksi manusia yang ditujukan untuk memudahkan perawatan. 

Kain ini bisa dicuci menggunakan mesin dan tahan lama, serta menjaga warna dan bentuk walau sudah dicuci berkali-kali, tapi kurang nyaman jika dibandingkan dengan katun.

4. Akrilik

Akrilik merupakan pengganti untuk kain wol, sehingga banyak ditemukan sebagai kain pembuat sweater, sarung tangan, dan topi. Keunggulannya adalah harga yang lebih murah, jarang menyusut, dan bisa dicuci menggunakan mesin. 

Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk anak-anak, yang rentan terkena aneka macam noda dan kotoran.

Utamakan memilih bahan kain yang terbaik untuk kenyamanan dan keamanan Si Buah Hati, untuk menunjang proses belajar, tumbuh kembang, dan mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pilihan Bahan Pakaian Nyaman dan Aman Buat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Belajar Mengenal Beragam Hewan di Kebun Binatang

Published date

Si Buah Hati termasuk pecinta binatang? Selain memelihara binatang peliharaan di rumah, Bunda juga dapat mengenalkan beragam hewan lewat gambar dan film, maupun mengajaknya ke kebun binatang. Cara ini dapat menumbuhkan kecintaannya terhadap alam dan menstimulasi rasa simpatinya

Yuk, simak tips-tips aman belajar mengenal hewan-hewan di kebun binatang.

Kenakan Pakaian yang Nyaman

Supaya perjalanan ke kebun binatang menyenangkan dan lancar, lindungi Si Buah Hati dari hawa panas, keringat, dan terik matahari dengan memberikan pakaian dan perlengkapan yang tepat. Pilihkan kaus berbahan katun yang sejuk di kulit, celana pendek berbahan ringan, topi bertepi lebar, dan sepatu yang nyaman untuk digunakan berjalan jauh.

Mengepak Makanan

Si Buah Hati yang lapar dan haus akan menjadi rewel dan tidak dapat menikmati kunjungannya ke kebun binatang. Lakukan aksi cerdas dengan menyiapkan kudapan sehat dan bernutrisi dari rumah, untuk menghindarkan membeli makanan di tempat yang belum tentu terjaga kebersihannya.

Kemas biskuit, sandwich, susu kemasan, atau apel sebagai bekal perjalanan dan mengisi perut saat mengelilingi kebun binatang. Jangan lupa membawa cukup minuman untuk menghindarkan dari dehidrasi.

Jangan Memberi Makan Binatang

Salah satu aturan yang wajib ditaati para pengunjung kebun binatang adalah untuk tidak memberi makan binatang. Selain dapat mendatangkan penyakit bagi para binatang, kemungkinan mengalami luka tercakar atau tergigit saat berusaha memberikan makanan pada hewan liar sangatlah besar.

Ajari Si Buah Hati untuk tidak sembarangan melemparkan makanan ke dalam kandang hewan. Ada beberapa tempat yang menyediakan makanan yang bisa diberikan pada hewan, gunakan kesempatan ini mengajarkannya rasa simpati bahwa hewan pun membutuhkan makanan atau tempat tinggal untuk hidup.

Bawa ke Petting Zoo

Ajaklah Si Buah Hati mengunjungi dan bereksplorasi di area petting zoo, bagian dari kebun binatang yang memungkinkan untuk menyentuh hewan yang tidak berbahaya. Selain memberikan pengalaman baru bagi anak-anak, kegiatan ini juga mendukung stimulasi untuk mengaktifkan semua indra, kecuali rasa. Gunakan kesempatan ini untuk melakukan tanya jawab dengannya untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan memori. Pertanyaan simpel, sederhana, dan bahkan cenderung konyol dapat membuat dirinya merasa senang dan menjadi proses belajar yang baik.

Menyenangkan ya bisa mengajak Si Buah Hati ke kebun binatang. Melihat banyaknya manfaat yang didapat, ayo rencanakan sebagai kegiatan mengisi weekend ini.

Image Article
Belajar Mengenal Beragam Hewan di Kebun Binatang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Trik Meredam Amarah Si Buah Hati

Published date

Kemarahan adalah salah satu bentuk emosi yang dirasakan semua manusia. Akan tetapi jika tidak dikendalikan, dapat menstimulasi agresifitas dan menyebabkan masalah fisiologis. 

Anak-anak yang berada pada tahapan usia prasekolah rentan bertindak agresif karena ketidakmampuannya membicarakan permasalahan yang sedang dihadapinya, akibat keterbatasan kemampuan bahasa.

Si Buah Hati perlu belajar bagaimana meredam amarah agar tidak mengganggu berjalannya proses belajar di sekolah, bermain, dan bereksplorasi bersama teman-teman, atau mengasah tumbuh kembang dalam keluarga. Gunakan trik berikut ini untuk membantu meredam amarah Si Buah Hati ya, Bunda:

1. Kenali Penyebab

Banyak hal yang bisa membuat Si Buah Hati marah, misalnya sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tidak memahami pelajaran, atau kalah dalam pertandingan. 

Ajari ia untuk mengekspresikan kemarahannya dengan benar. Semakin membuka diri, semakin kecil kemungkinan terjadi tumpukan frustasi dan amarah. Dengarkan keluhannya dan minta untuk membicarakan masalahnya kapanpun ia merasa siap.

Ingatkan juga untuk tidak menyalurkan kemarahannya dengan merusak barang atau melukai diri sendiri, bahkan orang lain, karena tidak akan menyelesaikan masalah. Jika Si Buah Hati masih tertutup, jangan memaksanya ya, tapi tunjukkan cinta Bunda dengan memberi sedikit waktu dan jarak sampai ia kembali tenang dan siap melontarkan keluh kesahnya.

2. Ajari untuk Menenangkan Diri

Setiap anak perlu belajar bagaimana menenangkan emosinya sehingga membantu mengontrol perilakunya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya mengambil nafas dalam-dalam, berjalan-jalan di luar ruangan, menghabiskan waktu sendirian, berbicara dengan orang yang dipercaya, dan melakukan olahraga sebagai pelampiasan amarah seperti relaksasi, yoga, dan seni bela diri.

3. Berikan Bantuan Jika Diperlukan

Terkadang Si Buah Hati tidak tahu apa yang harus dilakukan jika mendapatkan masalah, yang kemudian menjadi frustasi dan berkembang menjadi amarah. Asah kemampuan penyelesaian masalah dengan membiarkannya mencari solusi terlebih dahulu, dan melibatkan diri jika diminta.

Apabila orang tua terbiasa menyelesaikan setiap masalah yang dialami anak-anak, maka mereka bisa jadi akan tumbuh menjadi pribadi yang manja, tidak bertanggung jawab, dan cenderung menyalahkan orang lain.

4. Waktu Tepat Mencari Bantuan Medis

Jika Bunda merasa kemarahan Si Buah Hati sudah di luar kendali dan mempengaruhi hubungannya dengan teman-teman dan keluarga, carilah bantuan dari dokter atau psikolog. 

Ahli-ahli kesehatan tersebut dapat membantu mengembangkan cara-cara untuk menyalurkan rasa marah dan frustasi dengan lebih baik, serta meningkatkan perilaku baiknya.

Diharapkan trik-trik di atas dapat membantu orang tua dalam meredam amarah Si Buah Hati dan mendapatkan solusi yang terbaik.

Untuk mendukung perkembangan emosional Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Trik Meredam Amarah Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Ajari Si Buah Hati Berpuasa? Cek Tipsnya di Sini!

Published date

Bunda, tidak terasa Ramadan semakin dekat. Kira-kira menurut pola asuh anak usia dini yang tepat, kapan ya waktu yang pas untuk ajarkan Si Buah Hati berpuasa? Puasa di bulan Ramadan memang belum wajib dijalani oleh Si Buah Hati. Meski begitu, tidak ada salahnya jika Bunda ingin mengenalkan Si Buah Hati untuk berpuasa. Asalkan, cara yang Bunda terapkan disesuaikan dengan kondisi Si Buah Hati.

Puasa di Masa Pertumbuhan

Terkadang, Si Buah Hati ingin ikut-ikutan berpuasa seperti Ayah dan Bunda. Padahal, ia masih dalam tahap pertumbuhan, dan saat puasa, kadar gula serta nutrisi dalam darah akan mengalami penurunan. Sedangkan, nutrisi tersebut sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati.

Tidak perlu khawatir, Bunda bisa mulai mengenalkan sekaligus melatih Si Buah Hati untuk berpuasa secara bertahap agar ia bisa menjalani ibadah puasa dengan baik ketika dewasa nanti. Dosen Rumpun Psikologi Sosial, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  Elisa K Dewi, MSi., menyatakan bahwa orang tua ternyata sudah bisa memperkenalkan kebiasaan puasa pada anak yang memasuki usia empat tahun.

Menurut dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) dari RSCM, anak sudah boleh berpuasa ketika sudah benar mengetahui makna puasa. “Anak tiga tahun mungkin bisa diajarkan berpuasa, tetapi belum siap secara mental,” jelasnya. Baginya, usia paling ideal adalah ketika anak sudah duduk di bangku sekolah dasar, yakni 5-6 tahun. 

Kiat Mengajarkan Si Buah Hati Berpuasa

Berikut ini adalah beberapa pola asuh anak usia dini yang bisa Bunda terapkan untuk melatih Si Buah Hati berpuasa:

1. Sesuaikan dengan Kondisi Si Buah Hati

Mengajarkan puasa Si Buah Hati bertujuan agar ia terbiasa dengan kondisi tersebut. Namun, latihan puasa yang diajarkan harus disesuaikan dengan psikologisnya. Ayah dan Bunda sebaiknya tidak memaksakan bila Si Buah Hati merasa sudah tidak sanggup.

2. Buat Waktu Puasa yang Fleksibel

Latih dahulu Si Buah Hati berpuasa selama beberapa jam dalam beberapa hari. Semakin besar usia anak, maka rentang waktu berpuasanya bisa semakin diperpanjang secara bertahap.

3. Perhatikan Asupan Gizi & Waktu Tidur

Rentang usia 5-7 tahun adalah usia di mana Si Buah Hati bertumbuh dan berkembang, sehingga jumlah, jenis, dan pola makannya harus benar-benar Bunda perhatikan. Selain itu, karena harus bangun untuk sahur, Si Buah Hati juga harus mendapatkan istirahat yang cukup selama berpuasa. Jangan biarkan ia tidur terlalu malam dan ajaklah Si Buah Hati tidur siang untuk menggantikan waktu tidur yang terpotong.

4. Atur Menu & Pola Makan

Karena Si Buah Hati tidak terbiasa dengan pola makan sahur, buatkan ia menu sahur yang menarik agar lebih semangat ketika sahur. Perhatikan juga saat berbuka puasa, jangan sampai Si Buah Hati makan terlalu banyak agar terhindar dari sakit perut dan trauma berpuasa.

5. Lakukan Kegiatan Menarik Selama Berpuasa

Agar Si Buah Hati tidak mudah bosan dan selalu mengingat-ingat jam buka puasa, buatlah permainan seru pada jam-jam kritis di sore hari, asal jangan yang terlalu melelahkan, ya. Contohnya, menggambar, membaca cerita, atau membantu menyiapkan menu buka puasa keluarga. Kegiatan bersama keluarga, penting diterapkan sebagai salah satu pola asuh orang tua terhadap anak. Hal ini direkomendasikan oleh South University, AS, sebagai cara untuk membangun kekompakan antara orang tua dan anak, serta menjalin komunikasi yang baik. 

6. Berikan Hadiah

Bunda boleh memberikan hadiah agar Si Buah Hati termotivasi untuk berpuasa lagi keesokan harinya. Tidak harus dalam bentuk barang, Bunda bisa membuatkan menu sahur atau buka puasa favoritnya sebagai hadiah.

Nah, mengajarkan Si Buah Hati untuk berpuasa bisa menjadi salah satu pola asuh anak usia dini yang baik. Sebab, Bunda dapat mengajarinya untuk disiplin, menghargai makanan, dan juga rasa empati terhadap orang lain. Bagaimana Bunda, siap mengenalkan Si Buah Hati untuk berpuasa?

Image Article
Mau Mengajarkan Si Kecil Berpuasa? Cek Tipsnya di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri ciri Kecerdasan Kinestetik dan Kemampuan Psikomotorik Anak

Published date

Lihat deh, si Kevin tampak lebih lincah gerakkan badannya kesana kemari ketimbang Ruben. Padahal umurnya sama 2 tahunan. Memang sih tahap perkembangan Si Buah Hati berbeda-beda dan unik, tergantung dari perkembangan dan ciri-ciri kecerdasan kinestetik si Buah Hati. Tentu Bunda tidak mau kan, perkembangan psikomotorik Si Buah Hati tertinggal jauh dari teman seusianya? 

Sebelum tahu bagaimana cara menstimulasinya, cari tahu dulu yuk mengenai kemampuan psikomotorik. Kemampuan ini dikenal juga sebagai kecerdasan kinestetik, yaitu kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide, pemikiran dan perasaan.

Kemampuan ini meliputi keterampilan menggunakan tangan dan organ tubuh lainnya dalam koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan keakuratan terhadap rangsangan.

Lalu apa sih ciri-ciri kecerdasan kinestetik Si Buah Hati yang punya kemampuan psikomotorik yang baik?

Biasanya ditandai dengan kemampuan motorik kasar dan halusnya yang berkembang lebih cepat dari anak lain seusianya. Misal di usia 2 tahun ia sudah bisa melompat, naik turun tangga perlahan dengan berpegangan, serta terlihat lincah dan terus bergerak. Saat diminta menirukan gerakan pun ia bisa melakukannya.

Perlu Bunda tahu nih, kemampuan psikomotorik Si Buah Hati merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan mentalnya. Karena mereka tidak hanya memperbaiki pergerakan dan tindakannya, tapi juga mengenali tubuh, tindakan, dan akibat dari gerakan/tindakan yang mereka lakukan. Nah, untuk bisa memiliki kemampuan psikomotorik yang baik, tentunya Bunda bisa melatih Si Buah Hati sejak dini.

Beberapa stimulasi yang bisa Bunda ajarkan:

  • Melatih kemampuan koordinasi mata-tangan dan kaki dengan menggambar, menulis, mencermati objek, melempar, menendang dan menangkap.
  • Melatih gerak lokomotor, yaitu gerakan yang dilakukan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Meliputi berjalan, berlari, melompat, berbaris, merayap, berguling dan merangkak. Sebaliknya, latih juga keterampilan non-lokomotor seperti membungkuk, menjangkau, memutar tubuh, merentang, mengayun, berjongkok, duduk dan berdiri.
  • Melatih kemampuan mengontrol dan mengatur tubuh seperti keseimbangan, kemampuan kapan ia harus memulai dan menghentikan gerakannya serta mengubah arah.

Selain permainan interaktif, jangan lupa untuk rutin memberikan Si Buah Hati susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Cari Tahu Yuk tentang Kemampuan Psikomotorik Si Kecil!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Artikel

Panduan dan Manfaat Main Gadget untuk Anak Cerdas

Published date

Sebagai orang tua masa kini, Bunda dan Ayah pasti paham sekali beda anak sekarang dibandingkan zaman dulu. Kini mereka sungguh fasih memainkan gadget, bahkan eyangnya saja kalah. Malah mungkin Bunda dibuat terkejut-kejut dengan kecepatan belajar Si Buah Hati mempelajari smartphone. Bahkan beberapa anak memiliki ketertarikan besar terhadap gadget, hingga sulit lepas darinya.

Hal itu mungkin membuat Bunda cemas mengenalkan Si Buah Hati pada gadget. Namun menurut American Academy of Pediatrics (AAP) yang dikutip Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati, anak-anak bisa aman dari dampak negatif meski lama bermain dengan gadget atau menonton TV. Asal Bunda dan Ayah menerapkan aturan, di antaranya:

Jangan melarang bermain gadget

Pada umumnya, orang tidak suka dilarang. Apalagi Si Buah Hati yang rasa ingin tahunya tengah memuncak. Bila saja Bunda melarangnya bermain gadget, bisa jadi ia akan tetap memainkannya sambil sembunyi-sembunyi. Karena itu, lebih baik Bunda dan Ayah mengizinkan ia bermain gadget asal sesuai dengan usianya.

Waktu main

Si Buah Hati bisa menjadi terobsesi atau kecanduan akan gadget karena waktu bermainnya yang terlalu panjang. Di usia 5 tahun, sebaiknya Bunda dan Ayah membatasinya bermain smartphone, laptop, atau tablet, selama satu jam sehari saja. Dengan begitu, ia tidak berlarut-laruh di depan layar gadget dan memiliki waktu untuk melakukan permainan fisik.

Mendampingi Si Buah Hati bermain gadget

Agar tak kebablasan, sebaiknya Bunda atau Ayah mendampingi Si Buah Hati kala bermain gadget. Selain untuk memantau pilihan permainannya, hal ini bisa memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara keduanya.

Lalu apa saja manfaat bermain gadget untuk Si Buah Hati. Menurut Derry Iswidharmanjaya dalam buku Bila Si Kecil Bermain Gadget, setidaknya ada enam keuntungan:

1. Merangsang Si Buah Hati mengikuti perkembangan teknologi

Bila Si Buah Hati mempunyai minat terhadap pemrograman atau internet, bermain gadget bisa menjadi awal perkenalannya dengan dunia itu. Selain itu, ia juga bisa lebih mengikuti perkembangan teknologi dan tidak gagap teknologi di kemudian hari. 

2. Mengasah kemampuan berbahasa

Ketika bermain gadget, Si Buah Hati akan menemukan berbagai bahasa baru. Apalagi kebanyakan game menggunakan instruksi dalam bahasa asing, seperti Inggris. Di momen inilah ia akan mempelajari dan menyerap bahasa baru. Dengan dampingan Bunda dan Ayah, ia bisa mengembangkan kecerdasan bahasanya melalui game.

3. Mengurangi stres

Dalam game, biasanya Si Buah Hati tidak hanya bermain saja. Ia juga mendengarkan musik dari permainan itu. Dalam tahapan ini, otaknya pun mengalami relaksasi. Hingga mampu mengurangi stres setelah lelah belajar.

Image Article
Panduan dan Manfaat Main Gadget untuk Anak Cerdas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Hindari Tersesat, Biasakan Si Buah Hati Belajar Membaca Petunjuk Arah

Published date

Bunda sering mengajak Si Buah Hati berpetualang dengan bermain dan bereksplorasi di alam bebas? Mungkin ini saat yang tepat untuk mengajarkannya keahlian membaca peta. 

Selain menghindarkannya dari risiko tersesat saat bepergian, memahami peta dapat menstimulasi proses belajarnya dengan meningkatkan kemampuan memahami gambar. Simak trik-trik berikut untuk mengajarkan peta sejak dini.

1. Latih dengan Menggambar Peta

Kebanyakan anak-anak yang berada pada tahapan usia 5+ mempelajari hal baru menggunakan kemampuan visual, ketimbang menghafal. Bunda dapat melatih kemampuan Si Buah Hati memahami peta, dengan menunjukkan dan memintanya menggambar peta sesuai dengan ingatannya. 

Jika merasa kesulitan, bantulah dengan memberikan sedikit petunjuk tentang apa yang harus ditambahkan. Bunda mungkin akan terkejut pada kekuatan kemampuan memori dan atensinya.

2. Berikan Penjelasan dengan Bahasa Sederhana

Jelaskan kepada Si Buah Hati tentang cara menggunakan peta dan tunjukkan beberapa jenis peta untuk membedakannya, misalnya peta topografi, kota, atau negara. Dukung stimulasinya untuk membuat daftar informasi apa saja yang bisa didapatkan dari peta tersebut, seperti arah, batas daerah, dan adanya bangunan-bangunan penting. 

Bunda dapat menstimulasinya dengan memberikan contoh kasus, sesuai dengan yang disarankan oleh Jenny Parma untuk edutopia.org. Tanyakan arah mana yang akan diambil jika ingin pergi ke suatu daerah atau jalan tersingkat yang dapat ditempuh untuk menuju ke tempat tertentu.

3. Bersabar dalam Melatihnya

Membaca peta memang bukan hal yang mudah, oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan orangtua dalam mengajarkannya pada Si Buah Hati. Untuk memudahkan proses tersebut, latih dalam medan yang sesungguhnya. 

Jika dia melakukan kesalahan-kesalahan kecil tidak perlu terlalu mengungkitnya, tapi dukung eksplorasinya agar tidak mudah menyerah. Puji juga aksi cerdasnya dalam keberhasilannya membaca peta.

Ajarkan Si Buah Hati untuk memahami pentingnya membaca peta, terutama jika bepergian ke alam bebas. Tidak begitu sulit bukan? Maka dari itu segera diaplikasikan, yuk! Agar Si Buah Hati semakin percaya diri dalam bereksplorasi.

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Hindari Tersesat, Biasakan Si Kecil Belajar Membaca Petunjuk Arah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pintar Berbahasa Lewat Beragam Benda

Published date

Pada tahapan usia 3+, anak-anak biasanya telah mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cukup pesat. Tidak hanya kemampuan psikomotorik, atensi, dan memorinya tapi juga kemampuan bahasanya. Komunikasi yang baik dan benar sejak dini menjadi modal awal untuk menunjang proses belajarnya saat memasuki jenjang sekolah.

Latih kemampuan berbicaranya lewat beragam kegiatan sehari-hari. Gunakan tips-tips ini untuk membantu Bunda ya.

Lewat Permainan

Menurut Rachel Cortese, MS, CCC-SLP, Speech-Language Therapist dari Child Mind Institute, salah satu hal yang paling menarik tentang perkembangan bahasa pada anak-anak adalah berkaitan erat dengan kegiatan bermain.

Gunakan mainan yang dimiliki dan latih imajinasinya untuk mengasah kemampuan bahasanya. Bunda juga bisa bergabung dengannya untuk membantu memperluas imajinasinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan membangkitkan rasa ingin tahunya.

Libatkan Si Buah Hati

Dalam kehidupan sehari-hari, libatkan Si Buah Hati dalam aktivitas sehari-hari, misalnya membuat makanan bersama di dapur. Tidak hanya mengenalkannya pada kebiasaan makan sehat dan bernutrisi, tapi juga mengasah kemampuan berbahasanya. Bicarakan tentang nilai nutrisi dan manfaatnya bagi kesehatan tubuhnya. Pilihlah kata-kata yang sederhana dan tidak terlalu panjang, agar mudah dipahami. Selain menumbuhkan rasa percaya dirinya, Bunda juga membuka percakapan dengan mengenalkan topik-topik baru. Biarkan ia memberikan pendapatnya dan tanyakan alasan di baliknya.

Tarik Perhatiannya

Bunda dapat mengisi akhir pekan dengan mengajak Si Buah Hati pergi ke tempat baru atau mengenalkannya dengan hobi yang unik. Banyaknya hal-hal dan barang baru yang dilihatnya tentunya akan menstimulasi banyak pertanyaan dan melatih kemampuan komunikasinya. Selain itu, banyak kosa kata baru yang dapat diserap untuk digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.

Membaca Buku

Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa membaca buku adalah cara yang efektif untuk mengembangkan kemampuan komunikasinya. Daripada hanya membacakannya, libatkan dengan menunjuk gambar-gambar yang ada di buku atau ajukan pertanyaan. Biarkan Si Buah Hati yang balik bercerita dan melimpahkan imajinasinya. Sesekali berikan komentar bernada positif dan memuji agar ia merasa didengarkan dan terdorong untuk bercerita panjang lebar.

Semoga tips-tips di atas membantu Bunda mengasah kemampuan komunikasi Si Buah Hati ya.

Image Article
Pintar Berbahasa Lewat Beragam Benda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Tips Memilih Bedak Untuk Si Buah Hati Berkulit Sensitif

Published date

Kulit Si Buah Hati yang masih lembut dan sensitif butuh dirawat dengan produk yang tepat. Salah satu perlengkapan yang sering digunakan para orang tua adalah bedak bayi. 

Selain membuat badannya tetap wangi, bedak biasa digunakan untuk menutrisi kulit agar tetap halus, memberikan perlindungan untuk kulit dari kelembaban, dan mencegah risiko terkena gatal-gatal atau ruam. Agar kulitnya tetap sehat, ikuti tips-tips berikut ini untuk memilih bedak bayi yang aman.

1. Lolos Uji Kesehatan

Environmental Working Group (EWG) Skin Deep Database, pusat penelitian bahan kimia berbahaya Amerika, menyarankan untuk memilih bedak bayi yang telah lolos uji keamanan dan kesehatan, misalnya telah mendapat persetujuan dari lembaga seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Kemenkes untuk produk yang beredar di Indonesia. 

Lakukan aksi cerdas dengan membiasakan diri untuk selalu membaca label yang tercantum pada kemasan.

2. Berbahan Tepung Jagung

American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan bedak bayi yang berbahan talcum, karena efeknya yang kurang baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang Si Buah Hati. Partikel talcum yang sangat halus dapat terhirup lewat hidung dan memicu gangguan pada saluran pernafasan dan kerusakan paru-paru.

Berikan perlindungan dari dalam dengan memilih bedak bayi yang menggunakan bahan dasar tepung jagung, seperti yang disampaikan dalam laporan Environmental Working Group (EWG), organisasi nirlaba dari Amerika yang fokus meneliti beragam zat kimia berbahaya serta memberikan masukan produk yang tepat. 

Selain ukurannya yang tidak terlalu halus, tepung jagung juga mempunyai daya serap yang tinggi terhadap kelembapan, sehingga Si Buah Hati tetap dapat bermain dan bereksplorasi untuk menunjang proses belajarnya, tanpa terganggu keringat dan ruam-ruam.

3. Tidak Mengandung Pewangi

Bedak bayi biasanya mengandung aroma tertentu agar tubuh Si Buah Hati tetap wangi sepanjang hari. Tidak semua bahan pewangi aman bagi kulitnya yang tipis dan sensitif, sehingga terkadang malah menimbulkan iritasi kulit.

Pilih produk bedak bayi yang tidak mengandung pewangi sehingga aman digunakan dan bebas dari risiko alergi.

4. Cari Produk Berlabel Hypoallergenic

Bedak biasanya dimanfaatkan untuk menyerap kelembapan di leher dan di sekitar area kelamin, untuk menghindari biang keringat dan ruam gatal. Jika produk yang digunakan mengandung bahan yang tidak ramah terhadap kulitnya, bukannya hasil kulit kering dan halus yang didapat, melainkan iritasi kulit yang malah mengganggu Si Buah Hati. 

Salurkan cinta Bunda dengan memilihkan produk berlabel hypoallergenic, agar terhindar dari risiko alergi pada produk tersebut.

Untuk kesehatan Si Buah Hati dan perawatan kulitnya, gunakan tips-tips di atas untuk membantu Bunda memilih bedak bayi yang aman baginya ya.

Untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Lindungi Kulit Sensitif Si Kecil dengan Pintar Memilih Bedak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off