Mau Ajari Si Buah Hati Berpuasa? Cek Tipsnya di Sini!
06-11-2020
Bunda, tidak terasa Ramadan semakin dekat. Kira-kira menurut pola asuh anak usia dini yang tepat, kapan ya waktu yang pas untuk ajarkan Si Buah Hati berpuasa? Puasa di bulan Ramadan memang belum wajib dijalani oleh Si Buah Hati. Meski begitu, tidak ada salahnya jika Bunda ingin mengenalkan Si Buah Hati untuk berpuasa. Asalkan, cara yang Bunda terapkan disesuaikan dengan kondisi Si Buah Hati.
Puasa di Masa Pertumbuhan
Terkadang, Si Buah Hati ingin ikut-ikutan berpuasa seperti Ayah dan Bunda. Padahal, ia masih dalam tahap pertumbuhan, dan saat puasa, kadar gula serta nutrisi dalam darah akan mengalami penurunan. Sedangkan, nutrisi tersebut sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati.
Tidak perlu khawatir, Bunda bisa mulai mengenalkan sekaligus melatih Si Buah Hati untuk berpuasa secara bertahap agar ia bisa menjalani ibadah puasa dengan baik ketika dewasa nanti. Dosen Rumpun Psikologi Sosial, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Elisa K Dewi, MSi., menyatakan bahwa orang tua ternyata sudah bisa memperkenalkan kebiasaan puasa pada anak yang memasuki usia empat tahun.
Menurut dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) dari RSCM, anak sudah boleh berpuasa ketika sudah benar mengetahui makna puasa. “Anak tiga tahun mungkin bisa diajarkan berpuasa, tetapi belum siap secara mental,” jelasnya. Baginya, usia paling ideal adalah ketika anak sudah duduk di bangku sekolah dasar, yakni 5-6 tahun.
Kiat Mengajarkan Si Buah Hati Berpuasa
Berikut ini adalah beberapa pola asuh anak usia dini yang bisa Bunda terapkan untuk melatih Si Buah Hati berpuasa:
1. Sesuaikan dengan Kondisi Si Buah Hati
Mengajarkan puasa Si Buah Hati bertujuan agar ia terbiasa dengan kondisi tersebut. Namun, latihan puasa yang diajarkan harus disesuaikan dengan psikologisnya. Ayah dan Bunda sebaiknya tidak memaksakan bila Si Buah Hati merasa sudah tidak sanggup.
2. Buat Waktu Puasa yang Fleksibel
Latih dahulu Si Buah Hati berpuasa selama beberapa jam dalam beberapa hari. Semakin besar usia anak, maka rentang waktu berpuasanya bisa semakin diperpanjang secara bertahap.
3. Perhatikan Asupan Gizi & Waktu Tidur
Rentang usia 5-7 tahun adalah usia di mana Si Buah Hati bertumbuh dan berkembang, sehingga jumlah, jenis, dan pola makannya harus benar-benar Bunda perhatikan. Selain itu, karena harus bangun untuk sahur, Si Buah Hati juga harus mendapatkan istirahat yang cukup selama berpuasa. Jangan biarkan ia tidur terlalu malam dan ajaklah Si Buah Hati tidur siang untuk menggantikan waktu tidur yang terpotong.
4. Atur Menu & Pola Makan
Karena Si Buah Hati tidak terbiasa dengan pola makan sahur, buatkan ia menu sahur yang menarik agar lebih semangat ketika sahur. Perhatikan juga saat berbuka puasa, jangan sampai Si Buah Hati makan terlalu banyak agar terhindar dari sakit perut dan trauma berpuasa.
5. Lakukan Kegiatan Menarik Selama Berpuasa
Agar Si Buah Hati tidak mudah bosan dan selalu mengingat-ingat jam buka puasa, buatlah permainan seru pada jam-jam kritis di sore hari, asal jangan yang terlalu melelahkan, ya. Contohnya, menggambar, membaca cerita, atau membantu menyiapkan menu buka puasa keluarga. Kegiatan bersama keluarga, penting diterapkan sebagai salah satu pola asuh orang tua terhadap anak. Hal ini direkomendasikan oleh South University, AS, sebagai cara untuk membangun kekompakan antara orang tua dan anak, serta menjalin komunikasi yang baik.
6. Berikan Hadiah
Bunda boleh memberikan hadiah agar Si Buah Hati termotivasi untuk berpuasa lagi keesokan harinya. Tidak harus dalam bentuk barang, Bunda bisa membuatkan menu sahur atau buka puasa favoritnya sebagai hadiah.
Nah, mengajarkan Si Buah Hati untuk berpuasa bisa menjadi salah satu pola asuh anak usia dini yang baik. Sebab, Bunda dapat mengajarinya untuk disiplin, menghargai makanan, dan juga rasa empati terhadap orang lain. Bagaimana Bunda, siap mengenalkan Si Buah Hati untuk berpuasa?