Bagaimana Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah? Ini Tipsnya!

Published date

Sama halnya dengan orang dewasa, tidak semua anak-anak memiliki kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi yang baik terhadap lingkungan sekitarnya (ekstrovert), sehingga mereka menjadi anak pemalu di sekolah. Healthy Children, sebuah organisasi yang dikelola oleh American Academy of Pediatrician menjelaskan bahwa rasa malu yang dimiliki oleh anak-anak merupakan hal yang wajar. Beberapa penyebab seorang anak menjadi pemalu antara lain akibat pengalaman hidup yang cukup keras, pola asuh orang tua yang abai, atau memang sudah bawaan sejak lahir. 

Mengenal Jenis dan Penyebab Anak Menjadi Pemalu

Agar Si Buah Hati dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan nyaman, sangat penting bagi orang tua untuk memahami dulu jenis dan penyebab anak menjadi pemalu, terutama saat berada di sekolah. Utah Valley Pediatrics menjelaskan ada empat jenis “pemalu” berdasarkan penyebabnya yang bisa Bunda simak berikut ini.

1. Introvert

Si Buah Hati cenderung lebih suka membaca buku daripada datang ke acara ulang tahun temannya? Maka bisa jadi mereka adalah seorang yang introvert, bukan pemalu. Pada dasarnya, introvert sangat mirip dengan rasa malu, di mana keduanya membatasi interaksi sosial namun dengan alasan yang berbeda. Jauh dalam diri seorang anak pemalu di sekolah sesungguhnya ada keinginan untuk terhubung dengan orang lain, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk bersosialisasi. Berbeda pada anak yang introvert yang lebih banyak dan suka menghabiskan waktu sendiri.

2. Rasa malu saat berada dalam suatu tahapan perkembangan hidupnya

Dalam setiap tahap perkembangan anak, menjadi seorang pemalu adalah hal yang umum. Misalnya saja saat mereka baru masuk SD, bertemu dengan teman-teman baru di lingkungan yang lebih besar dari sebelumnya. Tanpa disadari, mereka akan mengalami kecemasan dan cenderung menahan diri ketika bertemu dengan orang baru. Namun tak perlu khawatir, biasanya hal ini hanya terjadi sementara saja dan akan berangsur membaik saat anak-anak mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.

3. Rasa malu secara umum

Pada beberapa anak, rasa malu yang mereka miliki muncul akibat rasa khawatir akan gagal dan ketakutan membuat orang lain merasa tidak senang atau tidak terpuaskan, terutama saat bertemu dengan orang baru.

4. Rasa malu yang cukup parah

Selain ketiga jenis di atas, ada juga jenis rasa malu yang cukup parah dan sangat mengganggu kemampuan anak-anak untuk menjalani kehidupan yang sehat. Kondisi ini biasanya dipicu oleh pengalaman hidup yang cukup keras, seperti pernah menjadi korban perundungan di lingkungan bermain bahkan keluarganya sendiri, pola asuh orang tua yang salah, adanya gangguan kecemasan, dan masalah lain yang menyebabkan trauma dalam hidupnya.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri di Sekolah

Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah

Bagi anak usia sekolah, lingkungan dan interaksi sosial menjadi hal yang cukup menakutkan bagi anak yang pemalu. Beberapa tanda anak pemalu antara lain seringkali menghindari kontak mata, selalu menempel pada orang tua atau pengasuh, merasa ragu untuk berbicara atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, sulit untuk berteman, mudah merasa malu, dan merasa cemas atau gugup saat berada di lingkungan baru. Oleh karena itu, mengatasi anak pemalu di sekolah menjadi tantangan yang perlu dihadapi dengan sensitivitas dan penuh perhatian, terutama bagi para orang tua. 

Setelah memahami jenis dan penyebab anak menjadi pemalu, cara mengatasi anak yang pemalu di sekolah yang bisa Bunda lakukan seperti yang dilansir dari Healthychildren.org berikut ini bisa menjadi solusinya.

1. Memberikan contoh perilaku sosial yang percaya diri

Pada dasarnya, anak-anak belajar dengan cara mengamati orang-orang di sekitar mereka, terutama orang tua dan anggota keluarga yang merupakan orang terdekatnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk memberikan contoh perilaku sosial yang bisa memotivasi mereka agar lebih percaya diri. Cobalah ajak Si Buah Hati untuk ikut Bunda saat ada acara reuni sekolah atau perkumpulan lainnya. tunjukkan kemampuan Bunda dalam mendekati orang lain dengan cara yang menyenangkan. Percayalah Bunda, lama-kelamaan pasti Si Buah Hati akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.

2. Dorong Si Buah Hati untuk mulai bersosialisai dengan hal paling sederhana

Harus menghadapi situasi dan orang-orang baru bisa menjadi hal yang sulit bagi anak-anak pemalu, sehingga mereka akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri. Alih-alih memaksanya untuk cepat beradaptasi, sebaiknya tetap dukung dan biarkan mereka melakukan sesuatu sesuai dengan kecepatannya sendiri. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan Si Buah Hati untuk mulai bersosialisasi adalah dengan mengajarkannya untuk menyapa tetangga atau ikut bermain bersama teman-teman seumurannya di lingkungan rumah selama beberapa menit.

3. Melatih keterampilan sosial Si Buah Hati

Berikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk melatih keterampilan sosialnya. Misalnya dengan meminta mereka untuk membayar ke kasir atau memesan makanan di restoran untuk membangun rasa percaya dirinya. Bila perlu, agendakan untuk mengunjungi berbagai tempat baru di akhir pekan atau saat hari libur agar mereka dapat terbiasa dengan perubahan dan semakin mudah untuk beradaptasi di lingkungan barunya.

4. Mencari kegiatan yang diminati Si Buah Hati

Cara mengatasi anak pemalu di sekolah selanjutnya adalah dengan membebaskan Si Buah Hati untuk memilih kegiatan yang disukainya, seperti bermusik, olahraga, melukis, atau hal lain yang dapat membantu mereka untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan pertemanan dengan orang baru.

5. Berikan pujian dan penghargaan

Setelah Si Buah Hati berhasil melakukan langkah sederhana seperti berkenalan dengan teman-teman di lingkungan rumah, menyapa tetangga, atau memesan makanan di restoran, jangan lupa untuk memberikan pujian terhadap apa yang sudah mereka lakukan. Pujian dan penghargaan inilah yang membuat perjuangannya sangat dihargai, sehingga mereka termotivasi untuk melakukan hal positif yang lebih besar lagi kedepannya.

6. Pahami dan jaga perasaan Si Buah Hati

Hindari untuk menyebut Si Buah Hati dengan sebutan ‘anak pemalu’ atau membiarkan orang lain melakukannya, terutama anggota keluarga di rumah karena dapat membuatnya semakin berkecil hati. Sebaliknya, terimalah kepribadian Si Buah Hati dan mendukungnya untuk terus berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain beberapa cara di atas, penting juga untuk memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi dengan baik sebagai salah satu cara mengatasi anak pemalu di sekolah. Anak-anak dengan tubuh yang sehat cenderung lebih aktif, bersemangat, dan percaya diri, sehingga sangat baik untuk mendukung kemampuan bersosialisasinya. 

Dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua hari sekali, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dan disukai Si Buah Hati. Bunda juga bisa melengkapi bekal sekolah Si Buah Hati dengan DANCOW UHT untuk dukung ia siap sekolah.

Image Article
Bagaimana Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah? Ini Tipsnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Awali Hari dengan Menu Makanan Sehat untuk Anak SD Berikut Ini!

Published date

Menyiapkan menu makanan sehat untuk anak SD saat sarapan merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Melansir da-ri Healthline.com, mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sarapan dapat membantu mengisi bahan bakar tubuh setelah tidur, sehingga kebutuhan gizi harian Si Buah Hati tercukupi dengan baik. 

Tak hanya dapat mendukung proses tumbuh kembang berjalan lebih optimal, memberikan menu makanan untuk anak SD saat sarapan juga dapat membuat seorang anak cenderung lebih aktif, kreatif, memiliki kemampuan pemecahan yang baik, dan terhindar dari risiko obesitas. Sebaliknya, anak-anak yang seringkali melewatkan sarapan cenderung lebih mudah merasa lelah, gelisah, dan emosinya tidak stabil sehingga mudah marah. 

Untuk menyiapkan menu anak, Bunda perlu memperhatikan kandungan gizi seimbang dan mengikuti konsep Isi Piringku yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jadi dalam 1 piring makan harus tersedia lengkap, mulai dari makanan pokok, lauk-pauk, dan sayur atau buah-buahan. 

Komposisi Isi Piringku dalam menu makanan anak merupakan kombinasi 50% buah dan sayur, serta 50% karbohidrat dan protein (sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat).

Inspirasi Makanan Tinggi Nutrisi untuk Anak

Dalam rangka mengoptimalkan proses belajar dan tumbuh kembang anak, Bunda bisa memberikan makanan yang kaya akan protein sebagai menu sarapan Si Buah Hati. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan no. 28 tahun 2019, kebutuhan asupan protein harian anak usia sekolah adalah sebanyak 40 gram per harinya. Selain menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati agar berjalan optimal, makanan tinggi protein juga merupakan sumber energi terbaik bagi anak agar dapat beraktivitas dengan lebih bertenaga.

Agar tidak bingung, berikut ini inspirasi menu makanan sehat untuk anak SD yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati saat sarapan di rumah.

1. Makanan yang terbuat dari telur

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam satu butir telur mengandung enam gram protein dan diperkaya vitamin (A, B, D, K), kolin, selenium, yodium, fosfor, zat besi, dan seng. Kandungan inilah yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan indera penglihatan, dan membantu meningkatkan fungsi kognitif pada anak karena telur mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh otak. Dari sebuah telur ayam, Bunda bisa mengolahnya menjadi beberapa menu makanan yang disukai anak SD seperti:

  • Nasi goreng dengan topping telur mata sapi

  • Telur orak-arik 

  • Sandwich telur

2. Daging ayam dan daging sapi tanpa lemak

Daging ayam dan daging sapi tanpa lemak juga merupakan sumber protein hewani yang baik dikonsumsi oleh anak-anak. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi daging ayam adalah untuk membantu mencegah obesitas, meningkatkan pertumbuhan otot, serta menjaga kesehatan tulang anak-anak usia sekolah. Bunda bisa mengolah daging ayam atau daging sapi tanpa lemak sebagai bahan tambahan dalam menu sarapan seperti capcay, sop daging ayam dan sapi, membuat chicken steak, atau nasi goreng untuk sarapan.

Baca Juga: 7 Ide Menu Sarapan Sehat untuk Anak

3. Sayur brokoli

Selain daging dan telur, brokoli merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi. Dalam 100 gram brokoli, terdapat sekitar 2,8 gram protein dan kandungan lain seperti serat, kalium, vitamin C, dan vitamin K yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh sekaligus meningkatkan kesehatan tulang anak usia sekolah. Menu sarapan dari sayur brokoli yang disukai oleh anak-anak antara lain cah brokoli dengan campuran daging sapi tanpa lemak dan capcay.

4. Produk susu dan olahannya

Selain makanan berat, berikan juga susu dua kali sehari, yaitu saat pagi dan malam hari sebelum tidur untuk bantu memenuhi gizi harian dan mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Selain protein, dalam segelas susu umumnya dilengkapi  vitamin A, vitamin D, vitamin B2, vitamin B12, kalsium, potasium, dan fosfor. 

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro pada Si Buah Hati. DANCOW FortiGro diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai oleh Si Buah Hati. 

Selain dijadikan sebagai menu makanan sehat untuk anak SD saat sarapan, DANCOW FortiGro UHT juga bisa menjadi salah satu pilihan bekal Si Buah Hati saat sekolah, snack time di rumah, maupun dinikmati saat dalam perjalanan. Praktis, bergizi, dan bisa mendukung Si Buah Hati siap sekolah.

Image Article
Awali Hari dengan Menu Makanan Sehat untuk Anak SD Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Perlengkapan Sekolah SD yang Harus Disiapkan? Yuk, Cek!

Published date

Saat Si Buah Hati Bersiap memasuki hari sekolah, salah satu cara yang bisa Bunda lakukan agar semangat untuk bersekolah adalah dengan mengajaknya ikut serta menyiapkan berbagai perlengkapan sekolah SD favoritnya. Meski begitu, bukan berarti bahwa Si Buah Hati bisa melakukannya secara berlebihan, ya. Sebaiknya ajak Si Buah Hati untuk memilih peralatan sekolah SD sesuai dengan kebijakan sekolah dan kebutuhan anak. Untuk mengetahui apa saja perlengkapan sekolah yang harus disiapkan, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Daftar Perlengkapan Sekolah Anak SD

Mengingat bahwa Si Buah Hati sedang dalam masa peralihan dari TK ke SD, berikut ini beberapa perlengkapan sekolah anak SD kelas 1 yang bisa Bunda siapkan untuk mendukung proses belajar agar lebih bersemangat. 

1. Tas sekolah

Tak hanya memiliki motif atau gambar favorit Si Buah Hati, pastikan juga untuk memilih tas yang nyaman dan sesuaikan dengan postur anak (jangan terlalu besar atau kecil). Selain itu, sebaiknya pilih tas dengan 2 tali bahu yang empuk untuk menghindari nyeri bagian punggung anak. dapat memuat perlengkapan sekolah dengan baik. 

2. Buku dan alat tulis

Perlengkapan anak baru masuk SD selanjutnya adalah buku tulis, buku gambar, dan juga alat tulis seperti pensil, penghapus, rautan, spidol, dan pensil warna.

3. Seragam sekolah

Pastikan Si Buah Hati memiliki seragam yang cukup untuk digunakan setiap harinya. Bila perlu, sediakan seragam cadangan untuk berjaga-jaga.

4. Sepatu sekolah

Berikan sepatu sekolah yang nyaman dan sesuai dengan peraturan sekolah. Umumnya sekolah akan mewajibkan setiap siswanya untuk menggunakan sepatu berwarna hitam polos, oleh karena itu pastikan untuk memahami peraturan sekolah dengan baik ya, Bunda.

5. Lunch box atau kotak bekal

Siapkan lunch box favorit Si Buah Hati untuk membawa bekal makanan, sehingga mereka tidak perlu jajan sembarangan.

6. Botol minum

Selain kotak bekal, pastikan juga untuk membawakan botol minum agar Si Buah Hati tetap terhidrasi dengan baik.

Untuk mempermudah Bunda dalam menyiapkan perlengkapan anak sekolah SD di atas, susunlah berbagai keperluannya dalam sebuah daftar baik menuliskannya di kertas maupun di ponsel. Bunda bisa mencoret atau menambahkan simbol ‘checked’ untuk barang yang sudah disiapkan. Dengan begini, tidak ada perlengkapan sekolah yang tertinggal, deh.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri di Sekolah

Tips Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah SD

Meski mempersiapkan peralatan sekolah SD menjadi hal yang menyenangkan, tak bisa dipungkiri bahwa memulai sekolah juga bisa menjadi momen yang cukup menegangkan, baik bagi anak-anak maupun orang tua. Julia Martin Burch, PhD, seorang psikolog dari McLean Hospital menjelaskan bahwa anak-anak cenderung lebih mudah merasa cemas dan stres saat memasuki lingkungan sekolah yang baru. Hal ini terjadi karena mereka harus berpisah dengan orang tua dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dari sebelumnya. Bentuk kekhawatiran yang dialami oleh Si Buah Hati bisa dilihat dari berbagai hal seperti:

  1. Anak-anak seringkali bertanya seputar bagaimana teman-teman, ruang kelas, dan guru barunya.

  2. Kekhawatiran saat menyiapkan berbagai perlengkapan sekolah anak SD.

  3. Kesulitan untuk tidur menjelang hari sekolahnya.

  4. Mengalami keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan yang tiba-tiba.

  5. Menghindari kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.

Oleh karena itu, mempersiapkan mental dan fisik Si Buah Hati sejak dini adalah hal yang penting dilakukan oleh orang tua agar anak-anaknya lebih semangat bersekolah dan tumbuh sebagai anak yang mandiri. Nah, untuk mengetahui bagaimana caranya, yuk simak tipsnya berikut ini.

1. Memberikan validasi atas rasa cemas Si Buah Hati, bukan menghindarinya

Sebagai orang tua, tentu kita tidak ingin Si Buah Hati merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Namun alih-alih meyakinkan bahwa kekhawatirannya tidak akan menjadi kenyataan, Bunda bisa memberikan validasi atau akui emosi Si Buah Hati dan bantu ia untuk memikirkan solusi untuk mengatasinya. Misalnya dengan mengatakan, “Kamu pasti cemas ya karena harus Bunda tinggal saat sekolah? Hmm, nanti Bunda antar ke sekolah dan tungguin sampai kamu masuk kelas, ya. Kalau sekolahnya sudah selesai, nanti Bunda atau Ayah jemput lagi, kok.”

2. Melatih rutinitas sekolah agar Si Buah Hati semakin terbiasa

Jika sebelumnya Si Buah Hati terbiasa bangun sedikit lebih siang saat masih TK, maka Bunda bisa mulai melatih mereka untuk sekolah SD beberapa waktu menjelang tahun ajaran baru. Misalnya dengan bangun lebih pagi, sarapan, mengemas tas sekolah, dan melakukan perjalanan ke sekolah (tur sekolah dan bertemu dengan guru SD). 

Tanyakan pada Si Buah Hati mengenai hal-hal yang sekiranya akan membingungkan dirinya saat sekolah dan bantu cari solusi untuk mengatasinya. Misalnya saat khawatir akan kesulitan menemukan ruang kelas barunya, berikan arahan bahwa ia bisa meminta bantuan pada guru atau penjaga sekolah untuk membantunya menemukan ruang kelas yang tepat.

3. Memberikan contoh yang baik

Misalnya saat Si Buah Hati mendadak malas dan menangis saat akan berangkat sekolah. Saat menghadapi situasi ini, Bunda tentu akan merasa frustasi dan cemas. Namun alih-alih marah dan menuruti Si Buah Hati agar tidak sekolah, cobalah untuk meredam emosi yang Bunda rasakan dengan cara tarik napas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan. 

Pikirkan solusi dan berikan contoh yang baik agar dapat ditiru oleh Si Buah Hati. Setelah merasa tenang, ajak Si Buah Hati untuk berbicara dari hati ke hati dan ketahui keinginannya dengan berkata, “Kamu cemas dan takut Bunda tinggal saat sekolah, ya? Nangisnya jangan terlalu lama, ya. Tenang, Bunda nggak kemana-mana, kok.”

4. Memastikan Si Buah Hati mendapatkan istirahat yang cukup

Perbedaan jam tidur saat mulai masuk SD bisa menjadi salah satu tantangan besar bagi anak-anak. Sebab mereka harus bisa bangun lebih pagi agar tidak terlambat masuk sekolah. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa mereka memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya. Pertimbangkan untuk membatasi screen time dan memajukan jam tidur anak di malam hari agar dapat bangun lebih pagi dengan badan yang segar. Dengan begini, anak-anak tidak mudah merasa lelah dan rewel yang dapat memicu kecemasan berlebih.

5. Memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati

Selain melengkapi peralatan sekolah SD, penting juga untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik. Hal ini karena anak usia sekolah membutuhkan gizi lebih banyak untuk membantu tumbuh kembang sekaligus meningkatkan perkembangan otaknya, sehingga dapat mendukung proses belajarnya agar dapat berjalan dengan lebih optimal. 

Berikan makanan bergizi seimbang di setiap momen makannya, mulai dari sarapan, makan siang, makan malam, dan snack time Si Buah Hati. Kandungan gizi seimbang yang dibutuhkan anak terdiri dari karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serat, juga cukup air putih dimana jumlahnya disesuaikan dengan angka kecukupan gizi menurut usianya. Lengkapi juga kebutuhan gizinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro. 

DANCOW FortiGro diformulasikan khusus untuk anak usia 6-12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Minum DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari sebelum tidur, untuk mendukung Si Buah Hati siap sekolah. DANCOW FortiGro kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT sangat cocok dijadikan sebagai salah satu menu bekal sekolah Si Buah Hati, snack time di rumah, maupun dinikmati saat dalam perjalanan.

Image Article
Apa Saja Perlengkapan Sekolah SD yang Harus Disiapkan? Yuk, Cek!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi?

Published date

Bagi anak usia sekolah, susu sapi merupakan jenis minuman sehat yang baik dikonsumsi secara rutin karena dapat memberikan manfaat bagi tubuh, terutama dalam mendukung proses tumbuh kembangnya. Di pasaran, kita seringkali menemukan dua jenis produk susu yang ditawarkan, yaitu susu UHT dan susu pasteurisasi. Untuk mengetahui perbedaan susu UHT dan pasteurisasi lebih dalam, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi

Pada dasarnya, susu UHT dan susu pasteurisasi diperoleh dari dua metode pemanasan yang berbeda untuk membunuh mikroorganisme dan memperpanjang masa simpannya. Melansir dari Healthline.com, berikut ini beberapa perbedaan susu pasteurisasi dan UHT jika dilihat dari suhu, waktu pemanasan, masa simpan, rasa, dan kandungan gizi di dalamnya yang bisa Bunda simak.

1. Suhu dan waktu pemanasan 

Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan produk susu cair yang terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan pada suhu 135–154 derajat Celcius selama 1–8 detik. Susu cair dengan kadar lemak tidak kurang dari tiga persen ini kemudian dikemas dalam kemasan steril dan bebas dari mikroorganisme.

Berbeda dengan susu UHT, susu pasteurisasi merupakan susu yang diperoleh dari susu sapi segar yang dipanaskan pada suhu sekitar 72–85 derajat Celcius selama 10–15 detik.

Baca Juga: Apakah Kandungan Gizi Susu UHT DANCOW Baik untuk Anak?

2. Masa simpan

Perbedaan susu pasteurisasi dan susu UHT selanjutnya dapat dilihat dari masa simpannya. Mengingat suhu pemanasan pada susu pasteurisasi tidak setinggi susu UHT, maka masa simpan lebih pendek, sehingga harus disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini jugalah yang membuat harga susu pasteurisasi sedikit lebih mahal daripada susu UHT.

Sebaliknya, susu UHT memiliki masa simpan yang jauh lebih lama. Susu UHT yang belum dibuka (segel masih tertutup rapat) dapat disimpan pada suhu ruangan hingga satu tahun lamanya. Setelah dibuka, susu UHT harus disimpan dalam lemari pendingin dan harus segera diminum sebelum basi.

3. Rasa dan kandungan gizi

Penggunaan suhu yang tidak terlalu tinggi saat pemanasan membuat susu pasteurisasi memiliki tekstur yang lebih kental dan rasanya mirip dengan susu sapi segar jika dibandingkan dengan susu UHT yang lebih encer. Meski penggunaan suhu yang cukup tinggi pada saat proses sterilisasi membuat kandungan protein di dalam susu mengalami degenerasi secara fisik, namun tidak berpengaruh pada nilai gizinya. 

Selain itu, susu juga kaya akan gizi penting seperti protein lisin, kalsium, vitamin B2 atau riboflavin, dan vitamin B12. Bunda juga tak perlu khawatir, karena biasanya baik susu UHT maupun pasteurisasi juga sudah difortifikasi dengan vitamin dan mikronutrien lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh.

Jika dilihat dari segi harga, masa simpan, dan kenyamanan saat mengonsumsinya, maka susu UHT merupakan pilihan tepat untuk dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Susu UHT memiliki harga yang lebih terjangkau, lebih steril, sudah difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Selain itu, susu UHT juga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

DANCOW FortiGro hadir dalam kemasan UHT siap minum dengan varian rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai oleh Si Buah Hati. 

DANCOW UHT merupakan sumber vitamin B6, B1, B3, Biotin, dan vitamin D untuk mendukung Si Buah Hati siap sekolah. DANCOW UHT praktis untuk dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

Semoga setelah mengetahui perbedaan susu pasteurisasi dan susu UHT di atas bisa membantu Bunda untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan lebih baik lagi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, ya!

Image Article
Apa Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Belajar di Rumah Agar Si Buah Hati Tetap Fokus

Published date

Selain kursus di bimbingan belajar, belajar dengan didampingi orang tua di rumah merupakan salah satu cara efektif untuk membantu anak agar memahami mata pelajaran dengan baik. Namun sayang, tak jarang kegiatan belajar di rumah justru jadi terganggu karena banyak faktor, mulai dari kondisi rumah yang ramai, godaan dari gadget, dan rasa lelah serta bosan. Nah, jika Bunda dan Si Buah Hati sering mengalaminya, tips belajar di rumah berikut ini bisa jadi solusinya!

Mengapa Anak Mudah Bosan Saat Belajar di Rumah?

Sebelum memahami tips mendampingi anak belajar di rumah, penting sekali untuk mencari tahu alasan mengapa anak cenderung lebih mudah mengantuk dan bosan saat belajar. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kurangnya waktu tidur pada anak. 

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh seorang dokter anak dari Harvard yang menjelaskan bahwa anak-anak usia tiga hingga tujuh tahun yang kurang tidur cenderung memiliki masalah dengan perhatian, kontrol emosi, hubungan teman sebaya pada pertengahan masa kanak-kanaknya. Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh pada proses belajarnya. Selain kualitas tidur yang buruk, kurangnya asupan zat besi juga dapat mengganggu kemampuan anak untuk berfungsi dengan baik. Mereka akan lebih mudah merasa lemas dan malas, termasuk untuk belajar. 

Tips Belajar di Rumah yang Efektif

Agar Si Buah Hati kembali bersemangat dan fokus belajarnya terjaga, beberapa tips agar tidak bosan saat belajar di rumah dari Center of Developing Child Harvard University berikut ini bisa menjadi solusinya.

1. Memastikan Si Buah Hati mendapatkan tidur yang cukup

Terlalu asyik menonton YouTube sampai lupa waktu, bermain video game, atau terlalu banyak bermain gadget merupakan beberapa kebiasaan yang menyebabkan kualitas tidur anak menurunOleh karena itu, sebaiknya selalu dampingi dan berikan batasan pada anak terutama dalam menggunakan gadget. Tentukan jam tidur Si Buah Hati dan berikan konsekuensi jika mereka melanggarnya.

2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Sediakan segala sesuatu yang dibutuhkan Si Buah Hati saat belajar, seperti:

  • Ruang yang tenang, pencahayaan yang bagus, dan bebas gangguan untuk mereka belajar.

  • Sediakan camilan sehat, sebab rasa lapar membuat mereka sulit untuk fokus.

  • Pastikan alat tulisnya mudah dijangkau, sehingga waktu tidak terbuang percuma untuk mencarinya.

  • Mendampingi Si Buah Hati saat belajar, sehingga saat mereka mengalami kesulitan Anda bisa langsung memberikan bantuan.

3. Mulai dengan hal yang disukai oleh Si Buah Hati

Tips mendampingi anak belajar di rumah selanjutnya adalah dengan mempelajari hal yang mereka sukai. Misalnya dengan membaca buku cerita favoritnya, bermain games yang dapat melatih fokus dan daya pikir, atau dengan belajar mata pelajaran yang disukainya terlebih dahulu.

Baca Juga: Tips Mengajarkan Huruf pada Anak

4. Berikan pujian pada proses belajarnya, bukan hasil akhirnya

Memberikan pujian atas usaha anak-anak dan membantu mereka melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar akan membuat mereka bisa lebih termotivasi. Misalnya dengan kalimat seperti, “Wah, kamu hebat banget bisa ngerjain PR ini sendiri sampai selesai. Nanti coba Bunda periksa, ya.”

5. Memberikan tugas yang menantang

Rasa bosan atas tugas yang menurut anak-anak terlalu mudah juga bisa membuat mereka merasa malas belajar. Jika sudah begini, Bunda bisa sesekali memberinya tugas yang lebih menantang, misalnya dengan mengajaknya adu kecepatan dalam mengerjakan soal hitungan. Bila perlu, siapkan juga hadiah yang akan mereka dapatkan tanpa memberitahunya lebih dulu. 

Selain beberapa hal di atas, tips belajar di rumah yang juga harus Bunda lakukan adalah dengan memastikan bahwa kebutuhan gizinya sudah tercukupi dengan baik, terutama untuk mendukung tumbuh kembang dan proses belajarnya. 

Selain itu, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu seperti DANCOW FortiGro, yaitu susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.  

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGro juga tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.  

Saat ini DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi, sehingga sangat cocok dijadikan bekal sekolah maupun untuk menemani Si Buah Hati belajar di rumah. Semoga tips mendampingi anak belajar di rumah bisa segera dipraktikkan dan membuahkan hasil yang baik ya, Bunda. Good luck!

Image Article
Tips Belajar di Rumah Agar Si Buah Hati Tetap Fokus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mendekati Pekan Ujian, Ini Cara Belajar yang Baik untuk Si Buah Hati

Published date

Bagi anak-anak, momen ujian sekolah bisa menjadi saat-saat yang menegangkan. Bahkan tak jarang rasa takut dan cemas berlebihan yang dialami membuat anak-anak mengalami gangguan kesehatan menjelang pekan ujian. Stress dan cemas berlebihan ini biasanya terjadi karena beberapa hal, seperti rasa khawatir tentang seberapa baik mereka saat mengerjakan soal ujian, kesulitan untuk memahami mata pelajaran tertentu, hingga kurangnya pemahaman mengenai cara belajar yang baik di rumah.

Cara Belajar yang Baik dan Efektif Menjelang Ujian Sekolah

Sebagai pendamping anak saat belajar di rumah, mendapati Si Buah Hati merasa cemas dan stres mendekati pekan ujian sekolah terkadang membuat kita ikut merasa bingung ya, Bunda. Apalagi jika kita masih disibukkan dengan berbagai pekerjaan kantor yang membuat waktu untuk mendampingi anak belajar menjadi berkurang. Namun tak perlu khawatir Bunda, beberapa cara belajar yang baik di rumah seperti yang dirangkum dari laman situs The University of Sydney berikut ini bisa menjadi solusinya.

1. Rencanakan waktu belajar

Bantu Si Buah Hati dalam membuat rencana waktu belajar yang realistis, misalnya di sore hari atau beberapa jam setelah pulang sekolah dengan rangkaian seperti:

  • Belajar di waktu yang sama setiap harinya agar Si Buah Hati menjadi terbiasa

  • Mulailah dari mata pelajaran yang paling sulit hingga yang paling mudah

  • Fokus pada satu topik pembelajaran dalam satu waktu

  • Membuat catatan untuk dibaca dan dipahami berulangkali

  • Selingi dengan waktu istirahat dan makan

  • Membantu menentukan apa yang harus dipelajari oleh Si Buah Hati keesokan harinya

2. Ciptakan ruang belajar yang nyaman

Cara belajar yang baik dan efektif selanjutnya adalah dengan menciptakan ruang belajar yang nyaman, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang lancar, kursi dan meja yang nyaman, dan pastinya jauh dari gangguan. Usahakan hanya ada alat tulis, buku, camilan, dan juga air minum agar Si Buah Hati dapat berkonsentrasi dan memahami materi belajar dengan baik. 

3. Menggunakan gadget dengan bijak saat belajar

Agar konsentrasi Si Buah Hati tetap terjaga, sebaiknya awasi terus penggunaan gadget selama belajar. Pastikan bahwa Si Buah Hati hanya mengakses gadget untuk keperluan belajar. Bila perlu, hindari untuk mengunduh aplikasi permainan pada gadget untuk meminimalisir gangguan. Tak hanya di rumah, hal ini juga bisa menjadi cara belajar yang baik di sekolah.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca dengan Tepat

4. Beri jeda waktu istirahat 

Bagi anak-anak, ujian sekolah bisa menjadi hal yang berat dan menakutkan. Namun memaksakan anak untuk belajar selama berjam-jam tidak akan membuat mereka menjadi seorang yang jenius, tapi justru hanya akan membuatnya merasa semakin tertekan. Oleh karena itu, beri jeda waktu istirahat setiap 45 atau 60 menit dengan melakukan hal yang menyenangkan, seperti menonton video, makan snack, atau sekedar bersantai di ruang keluarga. Dengan begini, Si Buah Hati dapat kembali belajar dengan lebih produktif dan bersemangat.

5. Menjaga kesehatan Si Buah Hati

Kondisi tubuh yang prima adalah faktor utama keberhasilan anak untuk dapat belajar dengan efektif, baik di rumah maupun sekolah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan Si Buah Hati terutama menjelang ujian sekolah dengan beberapa cara berikut ini. 

  • Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya. Misalnya dengan bersepeda, berenang, atau sekedar jalan santai keliling komplek rumah.

  • Mencukupi kebutuhan tidur di malam hari maupun tidur siang anak untuk meningkatkan daya ingat, suasana hati, meningkatkan energinya, serta menjaga tingkat stres anak.

  • Mencukupi kebutuhan gizi melalui makanan dan juga susu sebagai pelengkapnya.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro, yaitususu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun sekaligus mendukung proses belajar Si Buah Hati berkat kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.  

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.  

DANCOW  FortiGro  juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai camilan saat mereka belajar di rumah.

Semoga beberapa cara belajar yang baik dan efektif di atas dapat membantu Si Buah Hati agar lebih siap menghadapi ujian sekolah ya, Bunda!

Image Article
Mendekati Pekan Ujian, Ini Cara Belajar yang Baik untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Utama Susu Tinggi Protein dan Kalsium untuk Anak

Published date

Memberikan susu tinggi protein dan kalsium pada anak usia sekolah merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk untuk mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan lebih optimal. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Dalam peraturan ini menjelaskan bahwa kebutuhan protein untuk anak usia 6-12 tahun sebesar 40-55 gram per hari, sedangkan kebutuhan kalsiumnya sebesar 1000-1200 mg setiap harinya.

Manfaat Susu Protein dan Kalsium Tinggi Bagi Tumbuh Kembang Anak

Susu anak yang tinggi kalsium dan protein umumnya berasal dari susu sapi murni. Seperti yang dijelaskan oleh Harvard School of Public Health, pada dasarnya susu sapi utuh mengandung sekitar 87 persen air dan 13 persen sisanya mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral seperti kalsium yang baik untuk meningkatkan kepadatan tulang, meningkatkan sistem imun tubuh, dan meningkatkan perkembangan otak. Berikut ini manfaat susu untuk anak usia sekolah.

1. Peran protein bagi tumbuh kembang anak

Merupakan makronutrien yang mempunyai peranan sangat penting bagi tubuh manusia. Protein terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut asam amino yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Beberapa fungsi lain dari protein antara lain:

  • Mempercepat proses metabolisme 

  • Membentuk otot

  • Mendukung fungsi sistem imun tubuh

  • Menjadi “pembawa pesan” yang mengkoordinasikan sel-sel, jaringan, dan organ di seluruh tubuh

2. Peran kalsium bagi tumbuh kembang anak

Selain protein, susu juga merupakan sumber kalsium terbaik yang dapat dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Kalsium merupakan mineral penting untuk membangun tulang dan gigi yang kuat selama masa pertumbuhan (anak-anak dan remaja) sekaligus membantu meningkatkan kinerja jantung, sehingga sangat baik untuk membantu proses tumbuh kembang anak agar berjalan lebih optimal.

Baca Juga: Kandungan Susu DANCOW Full Cream 

Untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, Bunda bisa memberikan susu tinggi protein dan kalsium pada Si Buah Hati.

Susu dengan kalsium dan protein tinggi ini juga memiliki persentase kandungan lemak yang besarnya sama seperti pada susu biasa, tidak dikurangi seperti susu low-fat dan susu skim, sehingga kandungan karbohidrat di dalamnya lebih tinggi dan cocok dijadikan sebagai susu pertumbuhan anak. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun sekaligus mendukung proses belajar Si Buah Hati berkat kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.  

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai camilan saat mereka belajar di rumah.

Yuk, bantu optimalkan tumbuh kembang anak usia sekolah dengan memberikan asupan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan konsumsi susu tinggi protein, Bunda!

Image Article
Manfaat Utama Susu Tinggi Protein dan Kalsium untuk Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Inspirasi Menu Makan Siang Anak SD Agar Mau Konsumsi Sayur

Published date

Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terbaik bagi tubuh manusia, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Hal ini diperkuat dengan laporan dari Harvard Medical School yang menjelaskan berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari menambahkan buah dan sayuran segar ke dalam menu makanan Si Buah Hati setiap harinya. Beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Mengontrol tekanan darah 
  2. Menurunkan kadar kolesterol dalam darah. 
  3. Menjaga arteri tetap fleksibel
  4. Menjaga kesehatan tulang
  5. Menjaga kesehatan mata, otak, sistem pencernaan, dan setiap organ dalam tubuh Si Buah Hati

Meski sangat baik untuk mendukung pertumbuhan, sayangnya tak jarang anak-anak justru akan menyisakan sayuran di piring makannya karena dianggap memiliki rasa yang aneh dan tidak enak. Jika kebetulan Si Buah Hati termasuk anak yang sulit untuk makan sayuran, berikut ini beberapa inspirasi menu makan siang anak SD yang bisa Bunda buat agar mereka mau mengonsumsi sayur.

Daftar Menu Makan Siang Anak SD

Jika selama ini anak cenderung tidak mau makan sayur karena rasanya yang aneh, penampakan yang kurang menarik, cara pengolahan yang kurang variatif, atau memang merasa tidak suka hanya dengan melihat bentuknya, berikut ini beberapa contoh menu makan siang anak SD berbahan dasar sayuran yang bisa Bunda coba buat di rumah. Rasanya lezat!

1. Nugget sayuran

Memiliki rasa yang gurih, tekstur daging yang garing, serta rasanya yang lezat menjadikan nugget sebagai menu makan siang anak SD yang paling banyak digemari. Nah, jika selama ini Bunda lebih sering membelinya di supermarket, maka tidak ada salahnya jika mencoba untuk membuatnya sendiri di rumah. Jangan lupa selipkan sayuran seperti wortel, bayam, atau brokoli yang sudah dihaluskan ke dalam adonan nugget. Bumbui adonan sesua selera, lalu cetak sesuai bentuk yang diinginkan, dan kukus agar adonannya mengeras. Jika sudah mengeras, simpan di dalam freezer sebagai persediaan di rumah.  Saat akan menyajikannya, cukup goreng nuggetnya dan nikmati dengan sepiring nasi hangat dan saus tomat. Anak pasti suka!

2. Telur dadar isi bayam

Menu makan siang bergizi selanjutnya adalah telur dadar isi bayam. Cara membuatnya pun cukup mudah. Bunda hanya perlu mengocok satu butir telur dan membumbuinya dengan garam. Setelah itu tambahkan potongan daun bayam ke dalamnya, lalu aduk lagi hingga rata. Panaskan minyak dalam penggorengan, lalu goreng telur dadarnya hingga matang. Telur dadar isi bayam siap disajikan.

3. Popcorn kembang kol 

Bagi anak-anak, tekstur kembang kol yang sedikit keras membuat mereka merasa malas untuk mengonsumsinya. Jika selama ini Bunda hanya mengolah kembang kol menjadi hidangan seperti capcay dan sop ayam, cobalah untuk membuat hidangan lain yang lebih unik dan menarik. Misalnya dengan membuat popcorn kembang kol. Caranya sangat mudah, Bunda cukup memotong kembang kol menjadi ukuran kecil, lalu membumbuinya sesuai selera. Setelah itu, goreng hingga kering dan sajikan dengan taburan keju parut di atasnya.

Baca Juga: 7 Ide Menu Sarapan untuk Anak

4. Brokoli dan terong goreng tepung

Hampir sama dengan kembang kol, Bunda juga bisa mengakali menu makan siang anak SD yang terbuat dari sayur dengan membuat brokoli maupun terong goreng tepung. Untuk yang satu ini, cukup bersihkan sayuran, lalu balut dengan telur yang sudah dikocok. Setelah itu, lapisi kembali dengan tepung yang sudah dibumbui. Goreng hingga kering dan sajikan dengan nasi hangat serta saus tomat. Yummy

5. Sup telur jagung

Menu makan siang selanjutnya adalah sup telur jagung dengan isian telur, jagung, wortel yang sudah dipotong dadu kecil, serta daun bawang di dalamnya. Selain nikmat, menu yang satu ini juga sangat bergizi karena terdapat sayuran di dalamnya.

Selain daftar makanan di atas, dukung proses belajar dan tumbuh kembang anak dengan memberikan makanan bergizi seimbang. Sebagai pelangkap, Bunda juga bisa memberikan susu utuk bantu optimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.  

DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.  

Saat ini DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi, sehingga sangat cocok dijadikan bekal sekolah maupun untuk menemani Si Buah Hati belajar di rumah.

Dengan inspirasi menu makan siang anak SD di atas, semoga Si Buah Hati tak lagi sulit untuk makan sayur ya, Bunda!

Image Article
Inspirasi Menu Makan Siang Anak SD Agar Mau Konsumsi Sayur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off