Bagaimana Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah? Ini Tipsnya!
16-10-2023
Sama halnya dengan orang dewasa, tidak semua anak-anak memiliki kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi yang baik terhadap lingkungan sekitarnya (ekstrovert), sehingga mereka menjadi anak pemalu di sekolah. Healthy Children, sebuah organisasi yang dikelola oleh American Academy of Pediatrician menjelaskan bahwa rasa malu yang dimiliki oleh anak-anak merupakan hal yang wajar. Beberapa penyebab seorang anak menjadi pemalu antara lain akibat pengalaman hidup yang cukup keras, pola asuh orang tua yang abai, atau memang sudah bawaan sejak lahir.
Mengenal Jenis dan Penyebab Anak Menjadi Pemalu
Agar Si Buah Hati dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan nyaman, sangat penting bagi orang tua untuk memahami dulu jenis dan penyebab anak menjadi pemalu, terutama saat berada di sekolah. Utah Valley Pediatrics menjelaskan ada empat jenis “pemalu” berdasarkan penyebabnya yang bisa Bunda simak berikut ini.
1. Introvert
Si Buah Hati cenderung lebih suka membaca buku daripada datang ke acara ulang tahun temannya? Maka bisa jadi mereka adalah seorang yang introvert, bukan pemalu. Pada dasarnya, introvert sangat mirip dengan rasa malu, di mana keduanya membatasi interaksi sosial namun dengan alasan yang berbeda. Jauh dalam diri seorang anak pemalu di sekolah sesungguhnya ada keinginan untuk terhubung dengan orang lain, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk bersosialisasi. Berbeda pada anak yang introvert yang lebih banyak dan suka menghabiskan waktu sendiri.
2. Rasa malu saat berada dalam suatu tahapan perkembangan hidupnya
Dalam setiap tahap perkembangan anak, menjadi seorang pemalu adalah hal yang umum. Misalnya saja saat mereka baru masuk SD, bertemu dengan teman-teman baru di lingkungan yang lebih besar dari sebelumnya. Tanpa disadari, mereka akan mengalami kecemasan dan cenderung menahan diri ketika bertemu dengan orang baru. Namun tak perlu khawatir, biasanya hal ini hanya terjadi sementara saja dan akan berangsur membaik saat anak-anak mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.
3. Rasa malu secara umum
Pada beberapa anak, rasa malu yang mereka miliki muncul akibat rasa khawatir akan gagal dan ketakutan membuat orang lain merasa tidak senang atau tidak terpuaskan, terutama saat bertemu dengan orang baru.
4. Rasa malu yang cukup parah
Selain ketiga jenis di atas, ada juga jenis rasa malu yang cukup parah dan sangat mengganggu kemampuan anak-anak untuk menjalani kehidupan yang sehat. Kondisi ini biasanya dipicu oleh pengalaman hidup yang cukup keras, seperti pernah menjadi korban perundungan di lingkungan bermain bahkan keluarganya sendiri, pola asuh orang tua yang salah, adanya gangguan kecemasan, dan masalah lain yang menyebabkan trauma dalam hidupnya.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak agar Berani dan Percaya Diri di Sekolah
Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah
Bagi anak usia sekolah, lingkungan dan interaksi sosial menjadi hal yang cukup menakutkan bagi anak yang pemalu. Beberapa tanda anak pemalu antara lain seringkali menghindari kontak mata, selalu menempel pada orang tua atau pengasuh, merasa ragu untuk berbicara atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, sulit untuk berteman, mudah merasa malu, dan merasa cemas atau gugup saat berada di lingkungan baru. Oleh karena itu, mengatasi anak pemalu di sekolah menjadi tantangan yang perlu dihadapi dengan sensitivitas dan penuh perhatian, terutama bagi para orang tua.
Setelah memahami jenis dan penyebab anak menjadi pemalu, cara mengatasi anak yang pemalu di sekolah yang bisa Bunda lakukan seperti yang dilansir dari Healthychildren.org berikut ini bisa menjadi solusinya.
1. Memberikan contoh perilaku sosial yang percaya diri
Pada dasarnya, anak-anak belajar dengan cara mengamati orang-orang di sekitar mereka, terutama orang tua dan anggota keluarga yang merupakan orang terdekatnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk memberikan contoh perilaku sosial yang bisa memotivasi mereka agar lebih percaya diri. Cobalah ajak Si Buah Hati untuk ikut Bunda saat ada acara reuni sekolah atau perkumpulan lainnya. tunjukkan kemampuan Bunda dalam mendekati orang lain dengan cara yang menyenangkan. Percayalah Bunda, lama-kelamaan pasti Si Buah Hati akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
2. Dorong Si Buah Hati untuk mulai bersosialisai dengan hal paling sederhana
Harus menghadapi situasi dan orang-orang baru bisa menjadi hal yang sulit bagi anak-anak pemalu, sehingga mereka akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri. Alih-alih memaksanya untuk cepat beradaptasi, sebaiknya tetap dukung dan biarkan mereka melakukan sesuatu sesuai dengan kecepatannya sendiri. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan Si Buah Hati untuk mulai bersosialisasi adalah dengan mengajarkannya untuk menyapa tetangga atau ikut bermain bersama teman-teman seumurannya di lingkungan rumah selama beberapa menit.
3. Melatih keterampilan sosial Si Buah Hati
Berikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk melatih keterampilan sosialnya. Misalnya dengan meminta mereka untuk membayar ke kasir atau memesan makanan di restoran untuk membangun rasa percaya dirinya. Bila perlu, agendakan untuk mengunjungi berbagai tempat baru di akhir pekan atau saat hari libur agar mereka dapat terbiasa dengan perubahan dan semakin mudah untuk beradaptasi di lingkungan barunya.
4. Mencari kegiatan yang diminati Si Buah Hati
Cara mengatasi anak pemalu di sekolah selanjutnya adalah dengan membebaskan Si Buah Hati untuk memilih kegiatan yang disukainya, seperti bermusik, olahraga, melukis, atau hal lain yang dapat membantu mereka untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan pertemanan dengan orang baru.
5. Berikan pujian dan penghargaan
Setelah Si Buah Hati berhasil melakukan langkah sederhana seperti berkenalan dengan teman-teman di lingkungan rumah, menyapa tetangga, atau memesan makanan di restoran, jangan lupa untuk memberikan pujian terhadap apa yang sudah mereka lakukan. Pujian dan penghargaan inilah yang membuat perjuangannya sangat dihargai, sehingga mereka termotivasi untuk melakukan hal positif yang lebih besar lagi kedepannya.
6. Pahami dan jaga perasaan Si Buah Hati
Hindari untuk menyebut Si Buah Hati dengan sebutan ‘anak pemalu’ atau membiarkan orang lain melakukannya, terutama anggota keluarga di rumah karena dapat membuatnya semakin berkecil hati. Sebaliknya, terimalah kepribadian Si Buah Hati dan mendukungnya untuk terus berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain beberapa cara di atas, penting juga untuk memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi dengan baik sebagai salah satu cara mengatasi anak pemalu di sekolah. Anak-anak dengan tubuh yang sehat cenderung lebih aktif, bersemangat, dan percaya diri, sehingga sangat baik untuk mendukung kemampuan bersosialisasinya.
Dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua hari sekali, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:
Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.
Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).
Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dan disukai Si Buah Hati. Bunda juga bisa melengkapi bekal sekolah Si Buah Hati dengan DANCOW UHT untuk dukung ia siap sekolah.