Apa Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi?
16-10-2023
Bagi anak usia sekolah, susu sapi merupakan jenis minuman sehat yang baik dikonsumsi secara rutin karena dapat memberikan manfaat bagi tubuh, terutama dalam mendukung proses tumbuh kembangnya. Di pasaran, kita seringkali menemukan dua jenis produk susu yang ditawarkan, yaitu susu UHT dan susu pasteurisasi. Untuk mengetahui perbedaan susu UHT dan pasteurisasi lebih dalam, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi
Pada dasarnya, susu UHT dan susu pasteurisasi diperoleh dari dua metode pemanasan yang berbeda untuk membunuh mikroorganisme dan memperpanjang masa simpannya. Melansir dari Healthline.com, berikut ini beberapa perbedaan susu pasteurisasi dan UHT jika dilihat dari suhu, waktu pemanasan, masa simpan, rasa, dan kandungan gizi di dalamnya yang bisa Bunda simak.
1. Suhu dan waktu pemanasan
Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan produk susu cair yang terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan pada suhu 135–154 derajat Celcius selama 1–8 detik. Susu cair dengan kadar lemak tidak kurang dari tiga persen ini kemudian dikemas dalam kemasan steril dan bebas dari mikroorganisme.
Berbeda dengan susu UHT, susu pasteurisasi merupakan susu yang diperoleh dari susu sapi segar yang dipanaskan pada suhu sekitar 72–85 derajat Celcius selama 10–15 detik.
Baca Juga: Apakah Kandungan Gizi Susu UHT DANCOW Baik untuk Anak?
2. Masa simpan
Perbedaan susu pasteurisasi dan susu UHT selanjutnya dapat dilihat dari masa simpannya. Mengingat suhu pemanasan pada susu pasteurisasi tidak setinggi susu UHT, maka masa simpan lebih pendek, sehingga harus disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini jugalah yang membuat harga susu pasteurisasi sedikit lebih mahal daripada susu UHT.
Sebaliknya, susu UHT memiliki masa simpan yang jauh lebih lama. Susu UHT yang belum dibuka (segel masih tertutup rapat) dapat disimpan pada suhu ruangan hingga satu tahun lamanya. Setelah dibuka, susu UHT harus disimpan dalam lemari pendingin dan harus segera diminum sebelum basi.
3. Rasa dan kandungan gizi
Penggunaan suhu yang tidak terlalu tinggi saat pemanasan membuat susu pasteurisasi memiliki tekstur yang lebih kental dan rasanya mirip dengan susu sapi segar jika dibandingkan dengan susu UHT yang lebih encer. Meski penggunaan suhu yang cukup tinggi pada saat proses sterilisasi membuat kandungan protein di dalam susu mengalami degenerasi secara fisik, namun tidak berpengaruh pada nilai gizinya.
Selain itu, susu juga kaya akan gizi penting seperti protein lisin, kalsium, vitamin B2 atau riboflavin, dan vitamin B12. Bunda juga tak perlu khawatir, karena biasanya baik susu UHT maupun pasteurisasi juga sudah difortifikasi dengan vitamin dan mikronutrien lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh.
Jika dilihat dari segi harga, masa simpan, dan kenyamanan saat mengonsumsinya, maka susu UHT merupakan pilihan tepat untuk dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Susu UHT memiliki harga yang lebih terjangkau, lebih steril, sudah difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Selain itu, susu UHT juga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
DANCOW FortiGro hadir dalam kemasan UHT siap minum dengan varian rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai oleh Si Buah Hati.
DANCOW UHT merupakan sumber vitamin B6, B1, B3, Biotin, dan vitamin D untuk mendukung Si Buah Hati siap sekolah. DANCOW UHT praktis untuk dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.
Semoga setelah mengetahui perbedaan susu pasteurisasi dan susu UHT di atas bisa membantu Bunda untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan lebih baik lagi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, ya!