Bunda, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak dengan Makanan Ini!

Published date

Pemenuhan gizi melalui asupan makanan dan minuman merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Oleh karena itu, sangat penting bagi para orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak agar fungsi tubuh dan otak berjalan optimal melalui konsumsi beberapa makanan dan minuman sehat berikut ini.

Makanan dan Minuman Tinggi Nutrisi untuk Anak

Menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beberapa makanan dan minuman sehat berikut bisa dikonsumsi oleh Si Buah Hati untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dasar: 

 

Telur

Telur mengandung sejumlah zat gizi yang sangat penting untuk mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif, seperti kolin, vitamin B12, protein, dan selenium. Mengonsumsi dua butir telur setiap hari dipercaya dapat memenuhi lebih dari 75% kebutuhan kolin bagi anak-anak usia sekolah. 

Makanan laut (seafood)

Makanan dengan kandungan gizi tinggi untuk anak seperti ikan, udang, dan kerang sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak berkat beberapa zat gizi seperti:

  • Omega 3 agar fungsi otak berjalan normal.

  • Yodium untuk memproduksi hormon tiroid untuk meningkatkan perkembangan otak.

  • Seng yang sangat baik untuk memproduksi dan membantu perkembangan sel saraf di otak.

Sayuran hijau

Membiasakan Si Buah Hati untuk mengonsumsi sayuran hijau juga sangat baik untuk menjaga kesehatan otaknya, sebab sayuran hijau kaya akan kandungan folat, flavonoid, karotenoid, vitamin E, dan vitamin K. Beberapa sayuran berdaun hijau yang bisa dikonsumsi antara lain bayam, kangkung, dan selada. 

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah dan Cara Memenuhinya

Buah jeruk

Selain memiliki rasa yang manis dan segar, buah jeruk kaya akan kandungan flavonoid yang dapat membantu meningkatkan aktivitas saraf dan aliran darah ke otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Buah jeruk juga kaya akan vitamin C yang sangat diperlukan untuk membantu menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Makanan yang kaya akan zat besi

Makanan bernutrisi untuk anak selanjutnya adalah daging merah, unggas, kacang-kacangan, dan sayuran hijau merupakan makanan sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi untuk mendukung perkembangan kognitif oleh anak-anak usia sekolah. 

Susu 

Susu mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, seperti protein, kalsium, vitamin D, dan fosfor. Selain itu, susu juga merupakan sumber protein sebagai sumber energi bagi tubuh sekaligus mendukung proses tumbuh kembang anak-anak usia sekolah agar berjalan optimal.

 

Memberikan susu sebagai salah satu pemenuhan gizi seimbang anak sekolah juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro sebagai susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT sangat cocok dijadikan sebagai salah satu menu bekal sekolah Si Buah Hati, camilan di rumah, maupun dinikmati saat dalam perjalanan.

Image Article
Bunda, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak dengan Makanan Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bantu Si Buah Hati Siap Sekolah, Ini 5 Cara Belajar Efektif!

Published date

Memasuki masa sekolah, penting sekali bagi Bunda untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di rumah agar Si Buah Hati lebih bersemangat dan semakin siap untuk menyerap ilmu dengan baik di sekolah. Dari informasi di situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua dalam menerapkan cara belajar yang menyenangkan di rumah juga dapat membantu Si Buah Hati untuk mendapatkan prestasi akademik yang memuaskan di sekolah.

 

Cara Menciptakan Suasana Belajar Agar Anak Fokus Belajar di Sekolah

Alih-alih memberikan aturan yang ketat dan menuntut Si Buah Hati untuk belajar selama berjam-jam, berikut ini beberapa cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang bisa Bunda terapkan di rumah.

Rencanakan waktu belajar

Bantu Si Buah Hati dalam merencanakan waktu belajar yang realistis dengan rangkaian seperti: 

  • Belajar di waktu yang sama setiap harinya agar Si Buah Hati menjadi terbiasa.

  • Mulai belajar dari mata pelajaran yang paling sulit hingga yang paling mudah.

  • Fokus pada satu topik pembelajaran dalam satu waktu.

  • Membuat catatan untuk dibaca dan dipahami berulangkali.

  • Membantu menentukan apa yang harus dipelajari oleh anak-anak keesokan harinya.

Ciptakan ruang belajar yang nyaman

Hal yang paling menyenangkan ketika belajar di sekolah adalah ketika berada di dalam ruangan kelas yang nyaman. Begitu pula saat berada di rumah. Coba ciptakan ruang belajar yang nyaman, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang lancar, kursi dan meja yang nyaman, dan pastinya jauh dari gangguan. 

Selain belajar di rumah, Bunda juga bisa sesekali mengajak Si Buah Hati untuk belajar di luar rumah, misalnya belajar di teras, taman kompleks saat sore hari, atau dengan mengajak mereka ke perpustakaan umum di akhir pekan dan memilih buku favoritnya. Namun mengingat kualitas udara di DKI Jakarta saat ini dan sekitarnya kurang baik, Bunda sebaiknya mengikuti anjuran Dinas Kesehatan (Dinkes DKI) untuk membatasi aktivitas di luar ruangan bersama Si Buah Hati. Selain itu, jika mesti perlu beraktivitas di ruang terbuka, sebaiknya memakai masker. 

Jaga konsentrasi Si Buah Hati 

Usahakan hanya ada alat tulis, buku, camilan, dan juga air minum agar Si Buah Hati dapat berkonsentrasi dan memahami materi belajar dengan baik. 

Berikan tantangan pada Si Buah Hati

Agar kemampuan berpikirnya semakin berkembang, coba berikan soal atau materi belajar yang berbeda dari biasanya, namun masih sesuai dengan usianya. Setelah mereka mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan, jangan lupa berikan pujian atas usaha yang sudah dilakukannya untuk membuat Si Buah Hati menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih rajin lagi.

Menggunakan gadget dengan bijak saat belajar

Agar konsentrasi Si Buah Hati tetap terjaga, maka cara menciptakan suasana belajar agar anak fokus belajar di sekolah adalah dengan mengawasi penggunaan gadget selama belajar di rumah. Pastikan bahwa Si Buah Hati hanya mengakses gadget untuk keperluan belajar. Bila perlu, mintalah kepada anggota keluarga untuk mematikan televisi maupun gadget saat Si Buah Hati belajar untuk meminimalisir gangguan.

Baca Juga: Cara Belajar Membaca Huruf dengan Cepat

Beri jeda waktu istirahat 

Berikan jeda waktu istirahat setiap 45 atau 60 menit dengan melakukan hal yang menyenangkan, seperti menonton video, makan camilan, minum segelas DANCOW FortiGro cokelat dingin, atau sekadar bersantai di ruang keluarga agar mereka tidak bosan. 

Menjaga kesehatan Si Buah Hati

Kondisi tubuh yang prima adalah faktor utama keberhasilan anak untuk dapat belajar dengan efektif, baik di rumah maupun sekolah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan Si Buah Hati terutama menjelang ujian sekolah dengan beberapa cara berikut ini: 

  • Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya. Misalnya dengan bersepeda, berenang, atau sekedar jalan santai keliling komplek rumah.

  • Mencukupi kebutuhan tidur di malam hari maupun tidur siang anak untuk meningkatkan daya ingat, suasana hati, meningkatkan energinya, serta menjaga tingkat stres anak.

Untuk mendukung proses belajarnya, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak melalui makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua kali sehari.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja.

Semoga beberapa cara belajar yang menyenangkan di atas bisa membantu Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati belajar dengan nyaman di rumah, ya!

Image Article
Bantu Si Buah Hati Siap Sekolah, Ini 5 Cara Belajar Efektif!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Kebutuhan Nutrisi dan Gizi Anak Sekolah?

Published date

Seiring dengan bertambahnya usia dan padatnya aktivitas Si Buah Hati di usia sekolah, maka semakin meningkat pula kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi. Selain berguna untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati di usia sekolah, pemenuhan nutrisi anak sesuai dengan usianya juga sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terserang penyakit dan terhindar dari obesitas. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan kalori anak, simak penjelasannya berikut ini.

Gizi Anak yang Harus Dipenuhi

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi untuk Masyarakat Indonesia, disebutkan bahwa kebutuhan kalori anak terdapat perbedaan sesuai dengan rentang umurnya. Perbedaan ini ada karena kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya disesuaikan dengan karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk dapat hidup sehat. 

Kebutuhan kalori Si Buah Hati untuk usia 4—6 tahun adalah 1400 kkal. Sedangkan untuk usia 7—9 tahun kebutuhan kalori yang harus dicukupi setiap harinya 1650 kkal. Kebutuhan kalori tersebut didapatkan dari asupan makanan yang mengandung sejumlah kandungan gizi sebagai berikut: 

  1. Protein merupakan kebutuhan gizi anak sekolah yang dapat ditemukan dalam daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta susu.

  2. Zat besi yang dapat ditemukan pada daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang.

  3. Vitamin A yang dapat ditemukan pada hati ayam, wortel, ubi jalar, dan bayam. 

  4. Vitamin D atau yang juga bisa ditemukan pada daging ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu.

  5. Vitamin B6 dan B12 yang dapat ditemukan pada hati, daging, ikan, kentang, dan sayuran, dan produk susu.

  6. Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak yang dapat ditemukan pada telur, kacang-kacangan, dan susu.

  7. Seng yang banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti tiram, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan.

  8. Zat besi yang bisa didapatkan dari sumber makanan seperti daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti, sayuran berdaun gelap, dan kentang.

  9. Kolin yang biasanya banyak terdapat pada sumber makanan seperti daging, produk susu, telur, dan sayuran.

Baca Juga: Awali Hari dengan Mwoenu Makanan Sehat untuk Anak

 

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Anak

Pada dasarnya, kebutuhan kalori pada setiap anak akan berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, serta aktivitas fisik yang dilakukan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pedoman Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan kalori anak usia sekolah (6–12 tahun) berbeda-beda. Untuk usia 6 tahun adalah 1400 kkal, sedangkan usia 7–9 tahun adalah 1650 kkal. Sedangkan untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 2000 kkal dan anak perempuan usia 10–12 tahun membutuhkan 1900 kkal. 

Selain itu, Bunda juga bisa menghitung kebutuhan kalori anak atau kebutuhan kalori basal (KKB) dengan rumus yang dikutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut: 

Laki-laki = 30 kkal x BBI (berat badan ideal)         

Perempuan = 25 kkal x BBI 

Rumus BBI: 

BBI = (TB (tinggi badan) – 100) – (10% dari hasil TB – 100)

Kebutuhan kalori anak dapat dipenuhi dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro di pagi hari maupun di malam hari sebelum tidur setiap harinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai bekal sekolah.

Setelah mengetahui apa saja gizi yang dibutuhkan dan cara menghitung kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, semoga Bunda tak perlu bingung lagi untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati.

Image Article
Apa Saja Kebutuhan Gizi atau Nutrisi Anak Usia Sekolah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Susu untuk Perkembangan Otak Anak

Published date

Memiliki anak cerdas adalah harapan semua Bunda. Perkembangan otak Si Buah Hati tidak muncul begitu saja, ini dimulai sejak kandungan dan terus berkembang hingga masa kanak-kanak. Bunda mungkin juga telah mengkonsumsi susu untuk perkembangan otak anak  sejak mengandung.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, pemantauan tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun) sangat penting mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini. Sebab, di usia 2 tahun tinggi badan anak sudah mencapai setengah tinggi orang dewasa dan perkembangan otaknya sudah mencapai 80 persen dari otak dewasa.

Faktanya Bunda, seberapa baik perkembangan otak tergantung pada banyak faktor selain gen, yakni:

  • Nutrisi yang dimulai pada masa kehamilan

  • Paparan racun atau infeksi

  • Pengalaman anak dengan orang lain

  • Pola pengasuhan.

Nutrisi didapat dari makanan dan minuman bergizi yang dikonsumsi Bunda sejak mengandung si Buah Hati. Mulai dari sayuran, lauk hewani maupun nabati, buah-buahan, dan susu yang mendukung perkembangan otak.

Dalam artikel ini, akan membahas beberapa manfaat susu untuk perkembangan otak anak. 

Susu mengandung kalsium, vitamin D, protein, vitamin A, dan seng yang semuanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Buah Hati.  Susu juga mengandung lemak yang merupakan sumber kalori untuk Si Buah Hati. Selain itu, susu yang difortifikasi dengan mikronutrien dan asam lemak tak jenuh ganda seperti omega 3 ternyata baik untuk perkembangan kognitif Si Buah Hati.

Baca Juga: Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Kandungan Gizi dalam Susu yang Baik untuk Otak Anak

Seperti yang disebutkan sebelumnyasusu mengandung banyak nutrisi untuk mendukung fungsi otak. Lalu apa saja kandungan gizi yang perlu ada pada susu untuk Si Buah Hati yang membantu perkembangan fungsi otak? 

1. Kalsium

Salah satu nutrisi penting yang terkandung dalam susu dan penting untuk kesehatan otak si Buah Hati adalah kalsium. Kalsium tidak hanya penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga membantu perkembangan otak.

Tubuh membutuhkan kalsium agar otot dapat bergerak dan membantu saraf membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh. Kalsium juga membantu pembuluh darah mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan membantu melepaskan hormon yang penting untuk tubuh.

2. Protein

Sistem saraf pusat, organ yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang, membutuhkan sejumlah asam amino yang terdapat dalam makanan berprotein. Asam amino seperti triptofan, tirosin, histidin dan arginin diperlukan agar otak dapat berfungsi normal.

3. Asam lemak omega-3

Seperti yang disebutkan sebelumnya, susu yang difortifikasi asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) memiliki efek baik untuk fungsi kognitif anak. Nah, salah satu jenis PUFA yang dapat ditemui dalam susu adalah omega 3. Omega 3 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang penting untuk kinerja kognitif di semua tahap kehidupan. Eicosapentaenoic Acid (EPA), Docosahexaenoic Acid (DHA), dan Alpha-linolenic Acid (ALA) merupakan omega 3 dan ketiganya sangat penting untuk fungsi otak. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi omega-3 meningkatkan fungsi kognitif, pembelajaran, memori, dan melancarkan aliran darah di otak.

4. Vitamin D

Vitamin D sangat penting bagi kita karena Vitamin D membantu pengaturan kalsium dalam tubuh agar tubuh berfungsi normal dan juga bermanfaat untuk pembentukan tulang. Selain itu, Vitamin D ternyata juga memainkan peran penting untuk perkembangan otak dan saraf.

Bunda bisa mendapatkan vitamin D dengan cara berjemur selama 10-15 menit saat matahari terbit sampai pukul 9 pagi atau mulai jam 3 sore sampai matahari tenggelam. Selain itu Bunda juga mendapatkan Vitamin D dari makanan seperti ikan, daging berwarna merah, hati ayam atau sapi, kuning telur dan produk makanan yang difortifikasi seperti susu formula.

Jika Bunda mencari minuman yang baik untuk perkembangan otak Si Buah Hati, susu bisa menjadi pilihan. Dalam memilih susu untuk perkembangan otak anak, Bunda bisa memastikan telah memiliki sejumlah kandungan gizi di atas. 

Jangan lupa berikan DANCOW 5+ Imunutri yang diperkaya vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Bebas bereksplorasi, tumbuh percaya diri!

Image Article
Manfaat Susu untuk Perkembangan Otak Anak Usia 5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Memilih Susu Berkualitas untuk Anak

Published date

Sebagian di antara Bunda barangkali ada yang masih bingung, bagaimana caranya memilih susu berkualitas untuk anak. 

Untuk diketahui, memasuki usia 3 tahun biasanya Si Buah Hati mulai mencicipi bangku pra-sekolah. Pada usia ini anak juga butuh asupan bergizi tinggi, salah satunya susu. 

Menginjak usia 2-5 tahun, kebutuhan gizi harian anak meningkat untuk mendukung tumbuh kembangnya Selain itu, anak usia 3-5 tahun tentunya mulai aktif di luar rumah seperti bermain dan belajar sekolah, sehingga Si Buah Hati rentan terkena infeksi. Jadi, pada usia ini anak butuh gizi prima agar tak gampang sakit. 

Nah, sebelum menyimak beberapa kiat memilihkan asupan untuk Si Buah Hati, ada baiknya Bunda mengenali dulu apa saja kandungan gizi pada susu berkualitas untuk masa pertumbuhan anak.

Kandungan Susu Berkualitas untuk Masa Pertumbuhan Anak

Saat memilih susu, Bunda perlu mencermati beberapa kandungan zat gizi penting, seperti: 

  • Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang utamanya berfungsi untuk menunjang kesehatan gigi dan tulang. Jika Si Buah Hati kekurangan kalsium di masa pertumbuhan, anak berisiko terkena osteoporosis di masa depan. 

  • DHA, Omega 3, dan Omega 6

Lemak merupakan salah satu sumber energi dan lemak dapat membantu penyerapan vitamin A,D dan E.  Jenis lemak yang dapat ditemui dalam makanan yaitu asam lemak jenuh & tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda, omega 3 dan 6, bermanfaat bagi kesehatan namun tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga Bunda perlu perhatikan asupan makanan yang mengandung Omega 3 & 6 untuk tumbuh kembang Si Kecil Si Buah Hati.

Asam lemak omega 3 dan 6 dikenal penting untuk meningkatkan kemampuan belajar dan fokus anak.  DHA, salah satu bentuk omega 3, penting untuk meningkatkan kemampuan otak.

Baca Juga: Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

  • Zat besi

Zat besi adalah mineral penting untuk menjaga kesehatan anak, terutama untuk sirkulasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan/defisiensi zat besi memang sulit terlihat pada tahap awal. Namun jika defisiensi zat besi ini bertambah berat maka akan terlihat beberapa gejala pada anak, seperti misalnya pucat, lemah, malas makan, mudah lelah, berat badan susah naik, sering sakit sampai gangguan perkembangan kognitif dan motorik anak.

  • Zink

Zink adalah mineral penting bagi anak-anak karena zat gizi ini menunjang tumbuh kembang anak-anak. Mineral ini berguna untuk menjaga daya tahan tubuh, membantu proses penyembuhan saat sakit, serta menunjang indra penciuman dan perasa. 

  • Protein

Protein adalah zat gizi makro yang digunakan untuk membangun tubuh. Zat gizi ini sangat penting dan wajib dicukupi, terutama sejak 1.000 hari pertama kehidupan atau sejak janin dalam kandungan sampai usia 2 tahun.

  • Vitamin D

Vitamin D adalah zat gizi penting untuk membangun tulang yang kuat dan mencegah rakhitis pada anak. Perlu Bunda ketahui, rakhitis adalah gangguan yang membuat tulang lunak pada masa pertumbuhan anak. 

Setelah mencermati beberapa kandungan zat gizi pada susu berkualitas untuk anak di atas, Bunda kini jadi paham ternyata ada sederet manfaat susu untuk menunjang tumbuh kembang anak.  Nah, untuk bekal pengetahuan Bunda, simak juga panduan memilih asupan terbaik untuk Si Buah Hati yang mulai memasuki masa pra-sekolah berikut. 

Panduan Memilih Susu Berkualitas untuk Anak 

Demi mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati, memberikan susu untuk anak pantang asal-asalan, Bunda. Ikuti panduan berikut ini:

  • Pilih jenis susu yang punya banyak kandungan gizi

Kebutuhan vitamin dan mineral Si Buah Hati yang sedang aktif dan memasuki fase pertumbuhan pesat perlu dicukupi Bunda. Jadi, pastikan Bunda memilih jenis susu yang punya atau diperkaya beragam zat gizi penting ya? 

  • Berikan susu sesuai porsi usianya

Kebutuhan susu pertumbuhan atau bubuk akan berbeda tergantung usia anakUntuk anak umur 1-2 tahun, porsi susunya 2 gelas per hari. Sementara anak umur 2-5 tahun, porsi susunya 2-2,5 gelas per hari.  Hindari memberikan susu terlalu banyak untuk anak karena Si Buah Hati bisa kekenyangan dan menolak makan asupan lain.

  • Sesuaikan dengan kondisi kesehatan anak

Jika anak memiliki masalah pertumbuhan, baik berat badan kurang atau kegemukan, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter terkait jenis susu yang paling pas buat Si Buah Hati. Selain itu, bicarakan dengan dokter sebelum memberikan susu tertentu untuk anak memiliki riwayat keluarga dengan obesitas, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Dengan mengetahui bahasan mengenai susu berkualitas untuk anak, diharapkan Bunda bisa mengetahui kebutuhan asupan gizi yang dibutuhkan Si Buah Hati dalam proses pertumbuhannya. 

Image Article
Tips Memilih Susu Berkualitas untuk Anak Usia 3 hingga 5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengapa Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak saat Liburan?

Published date

Liburan adalah momen menyenangkan yang selalu dinantikan anak-anak. Mengunjungi tempat wisata atau rumah kerabat mungkin menjadi pilihan menarik untuk mengisi waktu liburan Si Buah Hati. Namun, di tengah kesenangan liburan, Bunda juga perlu memperhatikan daya tahan tubuh anak agar ia tidak gampang sakit.

Artikel ini akan membahas mengapa kita harus meningkatkan daya tahan tubuh serta apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga anak tetap sehat selama liburan. 

Mengapa Kita Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak Selama Liburan?

Berlibur bersama keluarga ke luar kota tentu menyenangkan bagi Si Buah Hati. Meski begitu, perjalanan saat berlibur bisa menguras energi. Itulah kenapa daya tahan tubuh harus tinggi  saat menghabiskan masa liburan. 

Apa pengaruh daya tahan tubuh terhadap kesehatan? Perlu Bunda ketahui, sistem imun atau daya tahan tubuh berguna untuk melindungi diri dari infeksi dan penyakit. Dengan memiliki daya tahan tubuh yang baik, anak pun menjadi lebih sehat karena dapat melawan berbagai penyakit, seperti infeksi virus flu dan batuk yang mungkin menyerang saat masa liburan.

Saat liburan, anak-anak lebih rentan terserang penyakit. Selain karena perjalanan panjang dan melelahkan, ada beberapa alasan lain yang membuat Si Buah Hati lebih rentan sakit saat liburan, yakni: 

  • Tubuh anak-anak membakar energi lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga mereka perlu lebih sering makan dan minum.
  • Anak-anak memiliki kulit lebih tipis dan bernapas lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga mereka mungkin menyerap zat berbahaya melalui kulit atau menghirupnya.
  • Anak-anak mungkin memasukkan tangan ke mulut dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan atau bermain di tanah, sehingga mereka dapat terpapar kuman, bakteri, virus, atau zat berbahaya.
  • Selama liburan, anak-anak juga lebih banyak berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat tertular penyakit. Oleh karena itu, apa yang terjadi jika daya tahan tubuh kita menurun? Tentu saja Si Buah Hati akan mudah jatuh sakit saat liburan.
  • Saat bepergian, anak-anak rentan terserang diare. Penyebab diare yang sering adalah higienitas makanan yang kurang baik higienitas makanan. 

Baca Juga: Pentingnya Vitamin C untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Bagaimana Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Anak saat Liburan?

Agar anak tetap sehat selama liburan, Bunda dapat melakukan beberapa tips berikut ini untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya:

1. Atur asupan makanan

Selama berlibur, pastikan Si Buah Hati tetap mendapatkan asupan makanan seperti saat berada di rumah. Bunda perlu memperhatikan kecukupan kalori Si Buah Hati sesuai dengan usia dan aktivitasnya selama liburan. Jangan lupa, ajak anak untuk turut mengonsumsi cukup sayur, buah, dan air putih selama berlibur. Bunda juga perlu mengontrol asupan minuman manis untuk anak saat liburan, yakni cukup satu porsi per hari. Pastikan Si Buah Hati mendapat asupan nutrisi yang cukup agar daya tahan tubuhnya optimal.

2. Pastikan anak cukup istirahat

Berlibur ke tempat wisata atau mengunjungi rumah kerabat selama masa liburan juga dapat meningkatkan tingkat stres anak. Oleh karena itu, ada baiknya Bunda tetap memperhatikan rutinitas Si Buah Hati, termasuk jam istirahat dan tidurnya. Istirahat yang cukup dapat mengurangi stres anak sehingga anak bisa lebih menikmati liburannya.

3. Ajak beraktivitas fisik

Aktivitas fisik juga sangat penting untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, selama berlibur, pastikan Si Buah Hati tetap aktif bergerak. Ajak ia bersepeda, berenang, bermain bola, atau melakukan aktivitas lain di luar ruangan bersama keluarga agar ia tetap sehat selama liburan.

Dukung Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Seperti diketahui, asupan gizi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh Si Buah Hati. Jika perlu, Bunda dapat memberikan DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan yang diformulasikan untuk usia 1-3 tahun. 

DANCOW 1+ Imunutri diperkaya Vitamin A, C, E & Zink, selenium, tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan omega 3 & 6. Konsumsi Vitamin A, C, E, Zink, Tembaga, dan Selenium yang cukup dapat berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh, jika disertai dengan diet gizi seimbang.

Itulah tadi beberapa alasan mengapa kita harus meningkatkan daya tahan tubuh anak selama liburan dan beberapa tipsnya. Semoga informasinya bisa bermanfaat ya Bunda!

Image Article
Mengapa Harus Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Liburan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu untuk Anak Susah Makan

Published date

Tahukah Bunda, pertumbuhan anak usia 2-5 tahun mengalami perlambatan dibandingkan saat sebelum berumur satu tahun. Pada periode usia ini, Si Buah Hati juga dapat mengalami penurunan nafsu makan.

Bunda mungkin sempat bertanya-tanya, kenapa Si Buah Hati susah makan. Walau demikian, tentu Bunda tidak bisa membiarkan Si Buah Hati yang susah makan karena kebutuhan gizinya bisa tidak terpenuhi. Berikut beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, termasuk bahasan untuk susu untuk anak susah makan.

Manfaat Susu untuk Anak 

Susu, termasuk berbagai produk olahannya, dapat menjadi bagian dari diet seimbang dan bermanfaat bagi kesehatan anak. Bukan hanya sebagai penyempurna asupan sehari-hari, susu merupakan salah satu sumber protein sehingga cocok untuk diminum anak dalam masa pertumbuhan. Berikut ini beberapa manfaat susu untuk anak yang susah makan yang bagi Si Buah Hati untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya:

1. Diperkaya berbagai nutrisi penting

Sudah menjadi rahasia umum bahwa susu kaya akan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan Si Buah Hati, seperti protein, kalsium, vitamin, dan aneka mineral lainnya. Pada produk susu tertentu ada juga penambahan fortifikasi nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, seperti misalnya penambahan zat besi, DHA, Omega 3 & 6 dan vitamin C dalam susu. 

Kandungan vitamin C bisa bantu dalam proses penyerapan zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat. Dengan demikian akan lebih banyak zat besi yang dapat diabsorsi oleh saluran pencernaan.

2. Membantu penuhi kebutuhan gizi anak

Saat anak susah makan, asupan gizinya menjadi lebih terbatas. Memberi susu untuk anak usia 3 tahun ke atas dapat membantu memenuhi kebutuhan gizinya. Walau demikian, hanya mengkonsumsi susu saja tidak cukup memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati, terlebih anak yang susah makan. Karenanya, Bunda tetap perlu memberikannya makanan beragam yang kaya gizi setiap harinya.

Bunda perlu memperhatikan juga jumlah kandungan gula tambahan dalam susu yang dikonsumsi Si Buah Hati. Sukrosa atau sering dikenal sebagai gula meja banyak digunakan sebagai pemanis tambahan. Terlalu banyak asupan gula tidak baik untuk anak karena dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti diabetes di kemudian hari.  Bunda dapat memilih susu dengan kandungan 0 gram sukrosa sehingga lebih aman dikonsumsi Si Buah Hati usia 3 tahun.

Baca Juga: Nutrisi dan Kandungan Gizi Susu Full Cream

Susu DANCOW 3+ Imunutri

Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak, Bunda dapat memberikan susu DANCOW 3+ dengan Imunutri yang diperkaya berbagai gizi penting yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan.

Berikut ini adalah kandungan susu DANCOW 3+ Imunutri:

  • Protein

  • Karbohidrat

  • Lemak

  • Serat

  • Omega 3 dan 6

  • DHA

  • Gula laktosa

  • Garam natrium

  • Vitamin A

  • Vitamin D

  • Vitamin E

  • Vitamin C

  • Vitamin B kompleks

  • Kalsium

  • Fosfor

  • Zat Besi

  • Zink

  • Kalium

  • Iodium

  • Selenium

  • Asam amino (Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Threonin, Triptofan, dan Valin).

Takaran Membuat Susu DANCOW 3+ Imunutri

Anjuran asupan susu untuk anak usia 3 tahun adalah 2 gelas per hari. Berikan sesuai takaran susu DANCOW 3+ Imunutri.

Untuk menyiapkan susu DANCOW 3+ Imunutri, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Cuci tangan dengan bersih sebelum menyiapkan susu.

  • Gunakan peralatan (sendok dan gelas) yang bersih.

  • Siapkan 165 ml air matang hangat 45 celcius ke dalam gelas.

  • Masukkan 3 sendok makan (sekitar 32 gram) susu bubuk DANCOW 3+ Imunutri.

  • Aduk hingga rata dan siap diminum. Pastikan susu dihabiskan dalam jangka waktu 1 jam setelah dibuat.

Ingatlah untuk selalu menyimpan kembali kemasan susu yang sudah dibuka dengan cara melipat kantung sachet beberapa kali dan masukkan ke dalam wadah kering, bersih, dan kedap udara. Simpan di tempat kering dan sejuk dan pastikan susu habis dalam waktu 3 minggu setelah kemasan dibuka. 

Image Article
Susu DANCOW untuk Anak 3 Tahun ke Atas yang Susah Makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Simak Manfaat Vitamin A untuk Anak Diare Berikut Ini!

Published date

Bunda, diare adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami anak-anak. Saat anak mengalami diare, tentu Bunda akan sangat khawatir. Untuk itu, Bunda perlu mencegah agar Si Buah Hati tidak mengalami diare. Salah satu caranya adalah dengan suplementasi vitamin A. Ya, mencegah diare adalah salah satu manfaat vitamin A untuk anak. Tapi, mengapa diare pada anak perlu dicegah dan bagaimana pencegahannya? 

Apa Itu Diare dan Bahayanya pada Anak?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan diare sebagai kondisi di mana seseorang buang air besar lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya, bisa 3  kali atau lebih dalam satu hari.

Menurut United Nations Children Fund (Unicef), diare adalah pembunuh utama anak-anak. Sekitar 9 persen dari semua kematian anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia pada 2019 disebabkan diare. Artinya, lebih dari 1300 anak meninggal setiap hari atau 484.000 anak per tahun. 

Di Indonesia , diare masih menjadi penyebab kematian utama pada Balita menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021.

Untuk mengurangi morbiditas dan mortilitas diare pada balita, WHO dan Unicef memiliki program yang disebut The Integrated Global Action Plan for the Prevention and Control of Pneumonia and Diarrhoea (GAPPD). 

Strategi yang dilakukan adalah ASI ekslusif yang diberikan selama 6 bulan. ASI ekslusif melindungi bayi dari penyakit dan menjamin sumber makanan yang aman untuk bayi. Strategi lainnya yang dilakukan Unicef dan WHO adalah imunisasi dan memastikan air yang diminum aman serta sanitasi baik dengan kebersihan yang terjaga.

Pemberian asupan zink dan vitamin A juga dapat mengurangi risiko diare. Salah satu manfaat vitamin A untuk anak, terutama dalam dosis tinggi, adalah membantu memperkuat sistem imun sehingga dapat mengurangikasus diare dan dampak parah pada anak.

Baca Juga: Pentingnya Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Manfaat Vitamin A untuk Anak dalam Membantu Fungsi Imun Melawan Infeksi

Manfaat pemberian vitamin A untuk anak salah satunya adalah untuk membantu fungsi sistem imun. Kekurangan vitamin A dalam jangka panjang berisiko tinggi menyebabkan penyakit akibat infeksi seperti campak dan diare.  

Mencegah anemia

Kekurangan zat besi dan vitamin A merupakan faktor risiko terpisah untuk penyebab anemia. Suplementasi vitamin A terbukti ilmiah dapat mengurangi risiko anemia dengan cara meningkatkan kadar hemoglobin dan feritin. 

Manfaat Lain Vitamin A untuk Anak

Manfaat vitamin A untuk anak 1 tahun lainnya adalah untuk fungsi penglihatan. Kekurangan vitamin A dapat menjadi penyebab utama kebutaan pada anak.Dampak dari kekurangan vitamin A adalah xerophtalmia, yang merupakan penyakit pada mata sebagai akibat atau dampak akhir dari kekurangan nutrisi vitamin A yang parah.

Dosis Vitamin A yang tepat untuk Anak

Lalu, seberapa banyak vitamin A yang dibutuhkan tubuh? Bunda, jumlah vitamin A yang dibutuhkan tergantung usia dan jenis kelamin. Sebagai gambaran, bayi baru lahir hingga usia 5 bulan membutuhkan 375 RE vitamin A per hari. Sementara, bayi usia 6-11 bulan kebutuhannya 400 RE dan anak usia 1-3 tahun butuh 400 RE vitamin A setiap harinya. Anak usia 4-6 tahun butuh 450 RE/hari dan di usia 7-9 tahun anak butuh 500 RE vitamin A per hari. Sebagai informasi, kandungan vitamin A dalam makanan dinyatakan sebagai RE (retinol ekivalen), dihitung dengan mempertimbangkan bahwa 1 μg RE sama dengan 1 μg retinol dan 6 μg β-karoten.

Sumber utama vitamin A didapat dari daging, khususnya hati, produk susu, telur, dan makanan fortifikasi seperti serealia serta margarin.

Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin A sendiri, namun bisa mengubah beberapa bentuk karotenoid. Beta-carotene dan lycopene adalah contoh dari antioksidan ini, yang ditemukan hanya dari tumbuhan seperti dari buah berwarna orange dan kuning atau sayuran warna hijau pekat. 

Itulah tadi beberapa manfaat vitamin A untuk anak serta dosis tepatnya. Selain memberi asupan vitamin A tiap hari, Bunda jangan terlewat mengikuti bulan vitamin A yang diselenggarakan gratis oleh Kementerian Kesehatan dua kali dalam setahun pada bulan Februari dan Agustus. Ada 2 jenis warna kapsul vitamin A yang diberikan dalam program kesehatan ini, kapsul biru untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul merah untuk anak umur 12-59 bulan.
 

Manfaat vitamin A untuk anak juga bisa didapatkan dari  susu DANCOW 3+ Imunutri yang memiliki kandungan vitamin A, C, E dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi hariannya.

Image Article
Bunda, Simak Manfaat Vitamin A untuk Anak Diare Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Anak Kurang Bersosialisasi? Ini Tips untuk Melatihnya!

Published date

Bunda mungkin merasa adalah hal yang wajar jika anak kurang bersosialisasi, jarang bermain dengan teman sebaya, atau malu-malu setiap bertemu orang baru, dan berpikir anak akan mulai bersosialisasi setelah dewasa.

Tapi, tahukah Bunda, bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak sangat penting untuk perkembangan dan kesehatannya. Perkembangan yang sehat bisa berarti segala kebutuhan sosial, emosional, dan pendidikan anak terpenuhi dengan baik.

Perkembangan sosial dan emosional dimulai sejak awal kehidupan. Ini saat anak mulai memahami siapa mereka, apa yang mereka rasakan, dan apa yang diharapkan saat berinteraksi dengan orang lain. Saat itulah anak belajar bagaimana membentuk dan mempertahankan hubungan yang positif, termasuk mengelola dan mengekspresikan emosi.

Anak-anak yang memperoleh keterampilan dasar sosial dan emosional di awal kehidupan akan dapat mengelola interaksi sosial dengan lebih baik di kemudian hari.

Kemampuan ini dapat membantu anak berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa, membangun hubungan pertemanan yang sehat, menciptakan rasa aman dan dihargai, sehingga anak mampu mengeksplorasi dunia sekitar dengan rasa percaya diri.

Namun, beberapa anak kurang mampu bersosialisasi atau anak takut bertemu orang baru.

Artikel ini membahas beberapa tips tentang cara mengatasi anak kurang bersosialisasi dan takut bertemu orang baru.

Tips Mengatasi Anak Kurang Bersosialisasi

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar anak tidak takut orang baru dan bisa bersosialisasi, antara lain:

1. Bertanya Tentang Perasaannya

Jika Bunda memiliki anak yang pemalu, takut bertemu orang lain, atau kurang bersosialisasi, coba dorong anak untuk berbicara lebih terbuka baik pada orang terdekat atau teman yang dijumpainya. Misal saat anak berusia prasekolah, Bunda dapat menemaninya saat anak bermain dengan teman barunya. 

Bunda bisa mengarahkan cara beriteraksi atau mulai berkenalan. Jika Si Buah Hati sangat pemalu, Bunda dapat membantu mencairkan suasana saat anak berinteraksi dengan temannya.

Bunda juga bisa memberi pengertian ketika Si Buah Hati merasa tidak nyaman atau marah saat bermain dengan temannya. Bunda bisa menjelaskan bahwa sebaiknya kemarahan tidak ditunjukkan dengan hal-hal yang menyakiti orang lain baik secara verbal atau fisik.

2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Tips parenting untuk anak yang kurang bersosialisasi berikutnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri anak. 

Anak dengan rasa percaya diri tinggi dapat mudah beradaptasi dengan perubahan, termasuk berani berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan menanamkan rasa percaya diri pada anak kurang bersosialisasi , hal ini akan berperan penting dalam memberikan motivasi untuk lebih berani berinteraksi, meningkatkan prestasinya di sekolah, dan kemampuannya untuk bangkit dari perasaan down atau gagal. 

Baca Juga: 4 Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

3. Jadi Role Model bagi Anak 

Anak-anak belajar dengan mengamati orang terdekat, salah satunya orang tua. Itu sebabnya Bunda harus memposisikan diri sebagai sosok yang bisa dicontoh (role model) bagi anak. Saat bersama anak, tunjukkan Bunda bisa bersikap mudah bersosialisasi dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu, kemampuan itu akan membuat anak akan terbiasa bersikap hal yang sama.

4. Mengajak Anak Bertemu Teman-teman Sebaya

Mengajak Si Buah Hati untuk datang ke sebuah acara dan bertemu anak sebayanya bisa menjadi cara mengatasi anak yang takut bertemu orang baru. Ketika Si Buah Hati mulai terbiasa bertemu teman-temannya, diharapkan akan membangun rasa percaya dirinya. 

Anak-anak yang aktif menjalin pertemanan juga cenderung lebih bahagia, harga dirinya meningkat, tidak kesepian, dan tidak depresi.

Persahabatan pada anak usia dini berkontribusi pada kualitas hidup anak dan dianggap penting untuk kehidupan di masa depan.

5. Batasi Waktu Bermain Game/Gadget

Kecanduan gadget atau game online dapat mempengaruhi perkembangan sosial, bahasa, komunikasi dan motorik anak.

Penggunaan gadget yang berlebihan juga terbukti dapat membuat anak menjadi tergantung pada gadget dan kurang bersosialisasi atau berinteraksi dengan teman-temannya ataupun orang disekitarnya.

Anak yang kecanduan gadget akan mengalami keterlambatan perkembangan keterampilan interpersonal, perkembangan verbal, dan psikomotorik.

Untuk mendorong anak mengurangi pemakaian gadget bisa dilakukan dengan Bunda yang lebih dulu memberi contoh. Setidaknya, batasi waktu Bunda menggunakan gadget saat di dekat anak.

Selain itu, Bunda juga bisa membuat peraturan di rumah kapan Si Buah Hati bisa menggunakan gadget dan bermain game. 

Selain memberi bimbingan, Bunda bisa memberikannya susu bubuk DANCOW 3+ Imunutri untuk bantu kebutuhan gizinya terpenuhi pada masa tumbuh kembangnya. 

DANCOW 3+ Imunutri diformulasikan untuk anak dan keluarga, dukung Si Buah Hati dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 3+ Imunutri mengandung vitamin A, C, E, Zink, tinggi vitamin D dan kalsium, serta DHA dan omega-3 dan 6. 

Demikianlah Bunda, beberapa tips tentang cara mengatasi anak kurang bersosialisasi. Semoga bisa membantu Si Buah Hati untuk lebih berani bersosialisasi, ya!

Image Article
Anak Kurang Bersosialisasi? Ini Tips untuk Melatihnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mendukung Potensi Anak di Era Digital

Published date

Kemajuan teknologi di era digital memberi banyak manfaat dalam kehidupan manusia, seperti memudahkan komunikasi, mencari informasi, hingga membantu proses belajar.

Teknologi digital juga turut mengubah kehidupan anak-anak. Kemudahan akses menjadikan internet bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka.

Bila dimanfaatkan dengan baik, teknologi bisa menjadi stimulasi potensi anak usia dini di era digital. Namun bisa juga menjadi bumerang bagi anak-anak jika tidak terkelola dengan baik. Kecanduan teknologi dapat membuat anak mengalami kelelahan fisik, sulit bergaul, hingga sulit konsentrasi.

Karenanya, Bunda perlu bijak mengelola teknologi untuk kebaikan Si Buah Hati dan mendukung potensinya. Lalu bagaimana cara mendukung potensi anak di era digital?

Cara Mendukung Potensi Anak  dan Mengenali Potensi Anak Sejak Dini

Setiap anak memiliki potensi masing-masing. Dan adalah tugas orang tua untuk dapat mengenali potensi tersebut dan mendorongnya demi keberhasilan Si Buah Hati di masa depan. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengenali potensi Si Buah Hati: 

  • Amati ketertarikan anak. Bunda dapat menfasilitasi atau mendukung potensi anak dengan mengamatinya apa saja aktivitas yang disukainya. Dengan cara ini Bunda akan lebih tahu apa saja ketertarikannya dan kelebihan yang dimiliki Si Buah Hati.

  • Kembangkan minat anak dengan mencoba berbagai hal. Mengajak anak untuk mencoba berbagai hal baru dapat mengembangkan minat atau ketertarikan anak pada bidang tertentu, dan juga sekaligus sebagai cara untuk mengetahui potensi yang dimiliki Si Buah Hati.

  • Berkonsultasi kepada ahli. Saat Bunda tidak merasa yakin dengan bakat dan potensi yang dimiliki Si Buah Hati, konsultasikan dengan guru atau dokter anak.

  • Dukung anak mengembangkan potensinya. Terkadang tanpa disadari anak yang terlihat memiliki kemampuan atau potensi di suatu bidang tertentu seperti musik, matematika, awalnya tidak tertarik untuk menekuninya. Untuk itu Bunda perlu membimbing dan mengarahkan agar Si Buah Hati merasa nyaman untuk belajar atau melatih kemampuannya sehingga potensinya bisa berkembang.

Tips Parenting untuk Pemakaian Gadget di Era Digital 

Berdasarkan laporan UNICEF, satu dari tiga pengguna internet di dunia berusia di bawah 18 tahun. Sementara, remaja dan dewasa muda usia 15-24 tahun menjadi kelompok paling terhubung dengan 71% sudah menggunakan internet.

Seiring peluang besar di era digital, turut muncul risiko dan bahaya yang dapat mengancam anak, seperti kecanduan gadget, menjadi asosial, hingga pornografi. Sedangkan, anak cenderung lebih terbuka kepada teman sebaya daripada orang tua saat mereka mengalami masalah terkait dunia digital. Agar Si Buah Hati mau terbuka pada orang tuanya, Bunda sebaiknya rutin meluangkan waktu untuk mengobrol dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan dunia digital. Untuk itu, Bunda mesti paham cara mendukung potensi anak di era digital.

Berikut beberapa tips parenting untuk pemakaian gadget pada anak sekaligus menjadi tips mendukung potensi anak di era digital: 

Beri Batasan

Tetapkan batasan bagi anak untuk berselancar online mulai waktu, situs dan aplikasi apa yang dapat mereka kunjungi, serta sikap yang perlu dilakukan ketika sedang berinteraksi online.

Bunda juga bisa mengaktifkan fitur parental control (pengawasan orang tua) melalui software khusus di gadget (ponsel atau laptop) yang berfungsi memfilter atau memblokir konten web tertentu yang tidak sesuai untuk anak. 

Jadilah Panutan

Beri contoh perilaku dalam berinteraksi dengan dunia digital yang bijak. Misalnya, jangan memegang gadget ketika anak sedang mengajak bermain atau meminta perhatian khusus. Anak-anak adalah peniru yang hebat, jadi ikut batasi aktivitas online, ya Bunda.

Dampingi Anak

Terlibat dalam aktivitas online bersama anak-anak dapat mendorong interaksi sosial, ikatan, dan pembelajaran. Melakukan aktivitas menyimak gadget (screen time) bersama juga dapat menjadi peluang berbagi pengalaman dan perspektif hidup yang baik bersama anak. Bermain game bersama bisa menjadi cara untuk menunjukkan sportivitas dan etika permainan. 

Berikan Informasi Keamanan Penggunaan Internet pada Anak 

Untuk menghindari anak dari hal yang tidak diinginkan dari penggunaan digital, Bunda sebaiknya aktif memberikan informasi terkait keamanan dunia maya.

Contohnya, minta anak untuk tidak memberikan informasi pribadi sebelum mendapat izin dari orang tua saat mengakses beberapa situs.

Selain itu, larang Si Buah Hati untuk berbagi kata sandi (password) dengan orang lain dan minta anak untuk menghindari bertemu dengan teman yang dikenal melalui internet tanpa sepengetahuan orang tua.  Bunda juga perlu mengedukasi anak saat menanggapi komentar atau pesan negatif di dunia maya.

Baca Juga: Peran Ayah Milenial dalam Pengasuhan Anak

Hal yang Menghambat Potensi Anak di Era Digital

Tak hanya memahami cara mengasah potensi anak usia dini, Bunda juga perlu memetakan hal-hal yang menghambat potensi anak untuk berkembang di era digital, di antaranya: 

Screen Time Sepanjang Waktu

Screen time atau menyimak gadget menjadi aktivitas menyenangkan bagi anak-anak masa kini. Namun waktu berselancar online ini jangan sampai menghabiskan hampir seluruh waktu anak. Apalagi jika aktivitas online akhirnya menggantikan kegiatan membaca atau bermain di luar ruangan. 

Bunda perlu membatasi pemakaian gadget kurang dari satu atau dua jam per hari. Ini karena pemakaian gadget yang berlebihan bisa memicu obesitas, kurang tidur, masalah sekolah, juga sikap agresif. 

Menjadikan Teknologi sebagai Penenang Anak

Gadget bisa sangat efektif membuat anak-anak tetap tenang. Namun itu seharusnya bukan satu-satunya cara membuat mereka belajar lebih tenang. Si Buah Hati tetap perlu diajarkan cara lain untuk menangani emosinya atau menyelesaikan masalahnya. Jangan jadikan teknologi sebagai penenang emosional anak.

Tidak Menangani dengan Tepat saat Anak Berbuat Salah

Anak-anak bisa saja membuat kesalahan ketika berselancar di dunia digital, seperti membuka situs porno, perundungan, atau perilaku tak bertanggung jawab lain lewat digitalBunda perlu mengamati  secara cermat apa kesalahan-kesalahan anak saat bermain gadget. Cobalah berempati dan berikan pemahaman bahwa apa yang mereka lakukan salah beserta dampaknya. Kalau perlu, Bunda bisa berkonsultasi dan minta bantuan dokter ahli agar anak mendapat penanganan yang tepat

Agar pertumbuhan dan potensi Si Buah Hati optimal di era digital ini , juga Bunda bisa memberikan susu DANCOW 5+ Imunutri untuk bantu kebutuhan gizinya terpenuhi.

DANCOW 5+ Imunutri mengandung vitamin D, dan kalsium, DHA serta asam lemak omega-3 dan 6, juga tinggi vitamin A, C, E dan zink untuk bantu dukung tumbuh-kembangnya.

Demikian ulasan cara mendukung potensi anak di era digital yang bisa Bunda terapkan di rumah. Memahami perkembangan teknologi digital beserta tantangannya dapat membantu mengarahkan potensi Si Buah Hati, sehingga peluang berkembang di era digital akan semakin terbuka.

Image Article
Cara Mendukung Potensi Anak di Era Digital
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off