Bunda, Menyanyi Ternyata Baik Lho untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Tahapan tumbuh kembang Si Buah Hati pada usia tiga tahun, salah satunya ditandai dengan kemampuan bahasa yang semakin berkembang pesat. Kemampuan bahasa ini sebenarnya akan terus berkembang pesat sejak Si Buah Hati berusia dua tahun, sehingga seiring bertambahnya umur di usia 5 tahun Si Buah Hati bisa mengetahui lebih dari 2.000 kosakata. Di usia tiga tahun Si Buah Hati juga sudah bisa mengingat serta menirukan kalimat-kalimat panjang yang berisi hingga enam kata. Makanya tidak heran kalau di usia ini, Si Buah Hati biasanya sudah bisa menyanyikan lagu-lagu berlirik sederhana.

Tahukah Bunda kalau perkembangan bahasa Si Buah Hati juga bisa ditingkatkan lewat kegiatan bernyanyi? Menurut sebuah penelitian di tahun 2019 tentang hubungan antara musik dan kemampuan bahasa anak usia Prasekolah, menyanyi bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengasah kemampuan bahasa anak. Tidak hanya itu, menyanyi juga punya berbagai manfaat lain bagi Si Buah Hati, mulai dari mengembangkan motorik kasar dan halus pada sistem vokal, membangun kepercayaan diri, membantu Si Buah Hati menyampaikan perasaan, mendukung perkembangan kemampuan sosialnya, hingga mengasah potensi Si Buah Hati. Meski Si Buah Hati mungkin kemampuan bernyanyinya masih belum baik atau baru bisa menyanyikan sebagian lirik dari sebuah lagu, namun Bunda perlu terus mendukung eksplorasinya di bidang ini. 

Berikut ini ada beberapa cara seru yang dapat Bunda lakukan untuk mendukung Si Buah Hati terus bereksplorasi lewat kegiatan bernyanyi.

Membuat Panggung Sederhana

image

Berikan “panggung” untuk Si Buah Hati menampilkan nyanyiannya. Misalnya, menggunakan area taman di rumah, di atas meja, atau di area bermain di kamarnya yang sudah disulap menjadi panggung sederhana. Biarkan Si Buah Hati menghibur Bunda dan keluarga dengan menyanyikan lagu pilihannya dari atas panggung

Pura-Pura Tampil di TV

image

Ubah kardus bekas menjadi kotak TV lalu mintalah Si Buah Hati seolah-olah sedang bernyanyi untuk sebuah acara TV. Ajak seluruh anggota keluarga untuk menyaksikan penampilan spesial dari Si Buah Hati. Jangan lupa untuk memberikan tepuk tangan saat penampilan bernyanyi Si Buah Hati selesai ya, Bunda.

Baca Juga: Kenapa Baca Dongeng Penting untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati?

Membuat Lagu dari Aktivitas Sehari-hari

image

Sesekali, tidak ada salahnya Bunda dan Si Buah Hati membuat lagu sendiri untuk dinyanyikan saat melakukan aktivitas harian. Misalnya membuat lagu saat menggosok gigi, beres-beres mainan, dan sebagainya. Selain kegiatan jadi menyenangkan, Bunda juga melatih kreativitas Si Buah Hati.

Bernyanyi Sambil Menari

image

Sambil bernyanyi, ajak juga Si Buah Hati menari atau menggerakkan tubuh mengikuti alunan lagu yang dinyanyikan untuk menstimulasi tumbuh kembang Si Buah Hati khususnya kemampuan motoriknya, ya. Bunda juga bisa membuat gerakan sesuai lirik lagunya, ya. Misalnya jika menyanyikan lagu “Topi Saya Bundar" Bunda bisa mengajak Si Buah Hati membuat gerakan menyentuh kepala dan membuat lingkaran untuk menggambarkan topi. 

Teruslah berikan dukungan untuk tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memberikan stimulasi, disertai dengan nutrisi seimbang agar kemampuan yang ia miliki berkembang optimal dan ia dapat bebas bereksplorasi tanpa henti.

Bunda juga bisa memberikan DANCOW 3+ Nutritods dua gelas dalam sehari untuk lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati. DANCOW 3+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan formula sebelumnya, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bernyanyi mendukung tumbuh kembang anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
1-2 tahun
Quiz Answer 1 B
3-5 tahun
Quiz Answer 1 C
2-5 tahun
Quiz Answer 1 D
1-5 tahun
Quiz Answer 2 A
Membuat anak tumbuh jadi ekstrovert
Quiz Answer 2 B
Membangun kepercayaan diri
Quiz Answer 2 C
Meningkatkan kemampuan bahasa
Quiz Answer 2 D
Mengasah potensi Si Buah Hati
Quiz Answer 3 A
Sosial
Quiz Answer 3 B
Kesehatan
Quiz Answer 3 C
Motorik
Quiz Answer 3 D
Kognitif
Quiz 1
Pada umur berapa kemampuan bahasa Si Buah Hati berkembang sangat pesat?
Quiz 3
Bernyanyi sambil menari dapat mengasah kemampuan?
Quiz 2
Berikut adalah beberapa manfaat positif menyanyi untuk Si Buah Hati di usia Prasekolah, kecuali?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

Dukung Langkah Eksplorasi Si Buah Hati dengan Mencegah Anak Kekurangan Gizi

Published date

Masalah anak kurang gizi di Indonesia ternyata bukanlah hal yang sepele, lho. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di tahun 2018, angka prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yakni 30%. 

Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Selain itu, menurut WHO, malnutrisi atau kekurangan nutrisi pada anak merupakan masalah yang sudah lama terjadi di Indonesia.

Memberikan makanan sehat bergizi seimbang untuk Si Buah Hati sejak usia dini penting agar asupan gizinya terpenuhi. Dengan gizi yang terpenuhi, tumbuh kembang Si Buah Hati dapat berjalan optimal sesuai dengan usianya sehingga ia dapat bebas bereksplorasi. 

Selain itu, asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dapat mencegah stunting. Sayangnya, toddler di Indonesia ternyata masih rentan terhadap kekurangan gizi, sehingga bisa meningkatkan risiko stunting pada Si Buah Hati. 

Yuk, Bunda, cari tahu apa penyebab Si Buah Hati kekurangan gizi sehingga Bunda bisa mencegah stunting sejak dini.

1. Kurangnya Pemberian ASI Eksklusif

Menurut data Riskesdas tahun 2018, baru 74,5% Ibu yang memberikan ASI eksklusif untuk Si Buah Hati pada 6 bulan pertama sesuai rekomendasi WHO. Padahal, sudah banyak bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati untuk tumbuh dan berkembang di usia tersebut. 

Pada zaman sekarang, sudah banyak kemudahan untuk membantu Bunda memberikan ASI eksklusif. Jadi usahakan memberi ASI eksklusif untuk Si Buah Hati ya. Setelah Si Buah Hati genap berusia 6 bulan, Bunda bisa tetap memberikan ASI dan mulai bisa memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) kepada Si Buah Hati.

2. Masa Transisi dari Disuapi Menjadi Makan Sendiri

Tahapan usia toddler merupakan masa rentan anak kurang gizi karena terjadi transisi dari yang tadinya Si Buah Hati makan disuapi oleh Bunda menjadi belajar makan sendiri. Si Buah Hati yang lebih tertarik untuk mencoba makan sendiri bisa jadi malah tidak mendapatkan asupan makanan dalam jumlah yang cukup serta nutrisi yang seimbang. 

Jika ini terjadi, Bunda bisa membantu Si Buah Hati agar asupan gizinya tetap terjaga. Misalnya jika Si Buah Hati masih kesulitan menghabiskan makanan, Bunda bisa bantu menyuapi.

Baca Juga: Semakin Besar Usia Anak, Semakin Besar Kebutuhan Gizinya

3. Si Buah Hati Memiliki Dorongan untuk Pilih-Pilih Makanan

Pada tahapan usia toddler, Si Buah Hati juga cenderung memiliki  dorongan otonomi untuk memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tak jarang Si Buah Hati lalu menjadi picky eater.  

Saat Si Buah Hati memilih-milih makanan, bisa saja ia kekurangan nutrisi seimbang yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Padahal, anak toddler membutuhkan lebih banyak nutrisi per tiap kg berat badannya dibanding orang dewasa, lho. 

Untuk mengakali Si Buah Hati yang picky eater, salah satu hal yang bisa Bunda lakukan adalah bereksperimen untuk menemukan makanan yang disukai Si Buah Hati. 

Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Yuk, Bunda, pastikan asupan nutrisi Si Buah Hati di masa Toddler terpenuhi, karena eksplorasinya dimulai dari sini.

Image Article
Cegah anak kurang gizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Gizi buruk
Quiz Answer 1 B
Obesitas
Quiz Answer 1 C
Infeksi berulang
Quiz Answer 1 D
Stimulasi psikososial yang tidak memadai
Quiz Answer 2 A
6 bulan pertama
Quiz Answer 2 B
12 bulan pertama
Quiz Answer 2 C
18 bulan pertama
Quiz Answer 2 D
24 bulan pertama
Quiz Answer 3 A
Kurangnya ASI Eksklusif
Quiz Answer 3 B
Toddler memasuki masa transisi makan sendiri
Quiz Answer 3 C
Toddler memiliki dorongan untuk pilih-pilih makanan
Quiz Answer 3 D
Asupan harian makanan bervariasi
Quiz 1
Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat dari beberapa hal berikut ini kecuali?
Quiz 3
Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan Si Buah Hati kekurangan gizi, kecuali?
Quiz 2
Sesuai rekomendasi WHO, ASI eksklusif diberikan kepada Si Buah Hati selama?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Tips Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa PPKM Darurat

Published date

Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan sehingga pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang mengharuskan kita kembali di rumah saja. 

Sebagian besar Bunda mungkin khawatir “Aduh, screentime Si Buah Hati pasti jadi tinggi banget nih! Harus ngasih kegiatan apa lagi ya?” Rasanya memang ingin mengajak Si Buah Hati keluar dan mengeksplorasi banyak hal, tapi keamanan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama saat ini. 

Berikut beberapa tips yang dapat Bunda dan Ayah terapkan agar tumbuh kembang Si Buah Hati tetap optimal selama PPKM darurat ini:

1. Ciptakan Rutinitas Baru untuk Si Buah Hati

Di tengah situasi yang serba tidak pasti, penting bagi Bunda dan Ayah untuk membuat penyesuaian rutinitas baru untuk Si Buah Hati juga seisi keluarga. Bunda perlu fleksibel, namun tetap perlu membuat jadwal untuk Si Buah Hati ya, sepakati bersama anak kapan waktu makan, tidur, berapa lama screen time, waktu bermain mandiri atau bersama orangtua, termasuk waktu jika Bunda harus bekerja. 

Bunda bisa ajak Si Buah Hati membuat papan jadwal dengan gambar dan hiasan. Memberikan struktur dalam keseharian akan membantu anak merasa lebih punya kendali atas kesehariannya, sehingga ia merasa lebih aman dan tenang.

2. Ajak Si Buah Hati Aktif Bergerak Lewat Gerak dan Lagu serta Olahraga Bersama!

Daripada hanya duduk diam menonton video di gawai, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati memilih lagu favoritnya lalu gunakan untuk mengiringi gerakan olahraga ringan bersama. Selain belajar membangun pola hidup sehat, Bunda juga bisa mengenalkan protokol kesehatan pandemi ini lewat nyanyian. 

Contoh kegiatan lainnya, Bunda bisa menciptakan lintasan halang rintang dengan tali dan kardus bekas, ajak anak berlomba melewatinya sampai garis finish! Bunda juga dapat menyediakan peralatan olahraga seperti balance bike, sepeda roda tiga, atau sepatu roda untuk dimainkan di area halaman atau sekitar rumah, tentunya tetap mengikuti protokol kesehatan, ya

Kegiatan ini dapat menstimulasi perkembangan gerak lokomotor Si Buah Hati, yang dapat dikenalkan mulai toddler di mana ia sudah lancar berjalan dan berlari.

3. Mendongeng dengan Kreasi

Mendongeng selalu jadi aktivitas yang menyenangkan bagi Si Buah Hati, semakin asik kalau ia diajak membuat kreasi berdasarkan dongeng tersebut. Ajak Si Buah Hati mementaskan dongeng sederhana di depan seluruh anggota keluarga. 

Bunda bisa mengajaknya memilih kostum dan musik pengiring, menyiapkan alat peraga: bisa dengan gambar, wayang, boneka, atau memanfaatkan berbagai alat di rumah.

Dongeng menjadi aktivitas stimulasi tumbuh kembang yang begitu lengkap bagi Si Buah Hati, karena dapat mendukung imajinasi dan kreativitas anak, ketajaman daya ingat, keterampilan pemecahan masalah, perkembangan bahasa, koordinasi gerak-tubuh, hingga belajar tentang nilai-nilai budaya. 

Tidak ada batasan usia di dalam mengenalkan dongeng kepada Si Buah Hati, lho. Jadi, Bunda tidak perlu ragu untuk mencoba ya! 

4. Mengenal dan Mengekspresikan Perasaan

Belakangan situasi pandemi COVID-19 terasa semakin genting, bahkan berita duka datang silih berganti. Walau Si Buah Hati belum dapat mengerti sepenuhnya, tapi ia akan mengamati, belajar dan ikut merasakan ekspresi emosi Bunda dan Ayah, bisa rasa sedih, kesal, marah, cemas, dan beragam perasaan lainnya. 

Maka, penting sekali bagi Bunda untuk menerima dan menghargai berbagai perasaan anak, serta mengajarkan anak untuk mengenal dan mengekspresikan perasaannya.

Bunda bisa menggunakan flash card, gambar-gambar di buku cerita, tayangan video dan berbagai media lain untuk mengenalkan beragam jenis emosi dan contoh ekspresinya. Misalnya “oh kalau wajahnya seperti ini, biasanya orang itu sedang merasa sedih. Kalau adik gimana biasanya saat sedih?” 

Ajak Si Buah Hati bercerita dan tanyakan bagaimana perasaannya setiap hari. Bunda bisa mulai mengenalkan hal ini sebelum anak menginjak usia toddler saat ia mulai dapat merespon ucapan Bunda. 

Bunda dan Ayah memegang peranan penting untuk menjadi teladan utama bagi anak, baik dalam disiplin menjalankan jadwal harian hingga menerapkan berbagai perilaku hidup sehat di rumah. Misalnya, rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menyiapkan DANCOW 3+ Nutritods untuk Si Buah Hati setiap hari. 

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Terakhir, hadirlah sepenuhnya dan nikmati setiap kegiatan bersama Si Buah Hati. Momen yang hangat dan menyenangkan bersama Bunda dan Ayah merupakan fondasi awal tumbuh kembang anak yang akan dikenang sepanjang hidupnya.

 

Image Article
optimalkan tumbuh kembang anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cari Tahu Mitos & Fakta Tentang Imunisasi Dasar Lengkap untuk Si Buah Hati

Published date

Imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang penting dilakukan kepada Si Buah Hati sebelum ia berusia satu tahun, setelah itu ia juga memerlukan imunisasi lanjutan sejak usia 18 bulan bahkan hingga ia memasuki usia sekolah dan sudah dewasa nanti. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi dasar lengkap penting untuk mencegah Si Buah Hati terjangkit beberapa penyakit berbahaya sekaligus mencegah penularan ke keluarga, orang terdekat, hingga teman-teman sekitarnya. 

Tahapan imunisasi meningkatkan kekebalan tubuh Si Buah Hati sehingga mampu melawan penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin. Namun, Bunda mungkin pernah mendengar mitos-mitos seputar efek imunisasi sehingga jadi ragu, benarkan imunisasi aman untuk Si Buah Hati? 

Tahapan Imunisasi untuk Anak Usia Lima Tahun

Selain nutrisi dan stimulasi, memastikan Si Buah Hati mendapat imunisasi sesuai jadwal merupakan langkah menjaga kesehatan anak. Menurut jadwal imunisasi anak yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia pada awal 2021, untuk anak berusia lima tahun ke atas imunisasi yang perlu diberikan adalah vaksin Hepatitis A, Hepatitis B, DPT, polio, MMR, tifoid, varisela, influenza, dan Japanese encephalitis (khusus daerah endemis). Imunisasi untuk anak 5 tahun ke atas ini biasanya adalah imunisasi lanjutan maupun booster (ulangan). Sayangnya hingga saat ini masih ada mitos-mitos seputar imunisasi yang membuat orang tua menjadi ragu dan khawatir membawa anak untuk imunisasi. Padahal mitos ini belum tentu benar lho, Bunda. Nah, supaya Bunda lebih tenang mengantarkan Si Buah Hati untuk melakukan imunisasi yuk simak pembahasan beberapa mitos imunisasi berikut ini.

1. Imunisasi Tidak Aman untuk Si Buah Hati

image

Ini adalah mitos ya, Bunda. Masih berdasarkan pernyataan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi aman untuk bayi dan balita. Saat ini lebih dari 190 negara melakukan imunisasi untuk bayi dan balita. Negara-negara ini juga memiliki institusi resmi dengan anggota yang terdiri dari berbagai ahli yang bertugas meneliti dan mengawasi vaksin. Jadi, tak perlu khawatir dengan keamanan imunisasi bagi anak-anak. 

2. Demam Setelah Imunisasi Merupakan Tanda Bahaya

image

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, setelah imunisasi memang terkadang timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berupa demam ringan sampai tinggi, namun ini adalah reaksi yang umum terjadi setelah imunisasi. Gejala demam ini akan hilang setelah 3-4 hari. Demam yang terjadi setelah tahapan imunisasi juga tidak berbahaya dan tidak memiliki risiko karena ini merupakan reaksi yang wajar terjadi. 

3. Jika Imunisasi Terlewat Sebelum Usia Lima Tahun, Maka Anak Tak Boleh Mendapat Imunisasi Karena Berbahaya

image

Imunisasi dasar lengkap memang sebaiknya dilakukan sebelum Si Buah Hati berusia satu tahun. Namun kenyataannya, kasus imunisasi yang tidak sesuai dengan jadwal usia, terlambat, hingga belum lengkap tentu terjadi. Dilansir dari artikel Ikatan Dokter Anak Indonesia, jika Si Buah Hati mendapatkan imunisasi yang tidak sesuai jadwal atau belum lengkap, Bunda tidak perlu khawatir karena ini bukanlah hambatan dalam melanjutkan pemberian imunisasi.

 Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Imunisasi Penting Bagi Kesehatan Si Buah Hati

4. Imunisasi Menyebabkan Autisme

image

Dahulu sempat ada sebuah laporan yang menduga bahwa vaksinasi MMR menyebabkan autisme. Namun, setelah diteliti lebih lanjut oleh berbagai lembaga penelitian resmi, ternyata tak ada hubungan antara imunisasi (khususnya vaksinasi MMR) terhadap autisme. Jadi, pernyataan bahwa autisme ada kaitan ataupun bisa disebabkan oleh vaksin adalah sebuah mitos yang tidak benar, Bunda. 

Jangan lupa, selain memastikan Si Buah Hati mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, bantu jaga kesehatan Si Buah Hati dengan memberikannya gizi yang lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan formula sebelumnya, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, Biotin,  minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Berdasarkan hasil uji coba terhadap 1.205 Bunda The Asian Parent Indonesia, 99% #BundaBangga Memilih DANCOW Nutritods karena bantu penuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati. Bagaimana dengan Bunda? Yuk cari tahu pendapat Bunda lainnya tentang DANCOW Nutritods di sini.

Pastikan Si Buah Hati mendapatkan imunisasi dasar lengkap maupun imunisasi lanjutan ya, Bunda. Jangan ragu membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan bertanya kepada dokter anak jika ada hal yang kurang dipahami terkait imunisasi. Anak yang mendapat imunisasi lengkap, jadi lebih terlindungi langkah eksplorasinya tiap hari.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Suntik imunisasi dasar lengkap
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
MMR
Quiz Answer 1 B
Tifoid
Quiz Answer 1 C
HPV
Quiz Answer 1 D
DPT
Quiz Answer 2 A
Lanjutan atau Ulangan
Quiz Answer 2 B
Dasar
Quiz Answer 2 C
Tidak Wajib
Quiz Answer 2 D
Perkembangan
Quiz Answer 3 A
DPT
Quiz Answer 3 B
HPV
Quiz Answer 3 C
Polio
Quiz Answer 3 D
MMR
Quiz 1
Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini adalah beberapa imunisasi yang perlu didapatkan Si Buah Hati saat ia berusia 5 tahun ke atas, kecuali?
Quiz 3
Mitos imunisasi menyebabkan autisme awalnya muncul karena ada laporan terkait vaksinasi?
Quiz 2
Imunisasi yang diberikan kepada anak usia 5 tahun biasanya adalah imunisasi
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Bunda, Yuk Coba Olahraga Ini untuk Jaga Kesehatan Si Buah Hati!

Published date

Tahukah Bunda, olahraga tak hanya baik untuk kesehatan orang dewasa tapi juga bagus untuk mendukung kesehatan anak sejak di masa Prasekolah? 

Menurut jurnal dari American Heart Association (AHA), aktivitas fisik memiliki banyak manfaat untuk anak-anak hingga orang dewasa. Mulai dari membantu mencegah obesitas, hingga mendukung fungsi kemampuan kognitif, sosial, dan psikologis.

Bahkan sebuah penelitian dari Italia pada tahun 2017 menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti olahraga juga bermanfaat baik untuk kesehatan pencernaan, lho. Menurut penelitian tersebut, olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas serta jumlah bakteri baik dalam usus.

Hal ini penting karena salah satu faktor yang dapat memengaruhi imunitas tubuh Si Buah Hati adalah mikrobiota (bakteri baik) dalam saluran cernanya.

Nah, dengan mengetahui berbagai manfaat yang bisa didapatkan Si Buah Hati, sudahkah Bunda rajin mengajak Si Buah Hati olahraga? Meski olahraga penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang optimal Si Buah Hati, pada masa seperti ini mungkin Bunda khawatir mengajak Si Buah Hati berolahraga di luar rumah.

Lalu bagaimana menjaga agar Si Buah Hati tetap aktif saat berada di rumah saja? Tak perlu khawatir, di rumah pun Bunda tetap dapat melakukan aktivitas olahraga yang sederhana bersama Si Buah Hati. Ingin tahu olahraga seperti apa yang menyenangkan sekaligus mudah dilakukan di rumah untuk Si Buah Hati usia 3-5 tahun? Yuk, cek beberapa ide berikut ini!

1. Bermain Tikus dan Kucing

Ini merupakan permainan kejar-kejaran di mana beberapa orang berperan menjadi tikus dan satu orang berperan sebagai kucing yang harus menangkap tikus. Permainan ini bisa Bunda dan Si Buah Hati lakukan bersama dengan anggota keluarga lainnya. 

Selain menyenangkan dan membuat Si Buah Hati aktif bergerak, olahraga dalam bentuk permainan yang satu ini juga baik untuk mengasah kemampuan lokomotor Si Buah Hati yaitu berlari. Kemampuan lokomotor adalah keterampilan motorik di mana anak harus mengordinasikan gerak kakinya agar ia bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Baca Juga: Menjaga Daya Tahan Si Buah Hati Lewat Olahraga

2. Menari Bersama

Menari juga bisa jadi salah satu bentuk olahraga yang menyenangkan untuk Si Buah Hati lho, Bunda. Saat menari, seluruh anggota tubuh akan bergerak dengan aktif. Apalagi jika sambil diiringi musik kesukaan Si Buah Hati. 

Untuk mendorongnya agar mau menari bersama, Bunda juga bisa memilih gerakan yang sedang viral di media sosial sehingga Si Buah Hati lebih tertarik untuk mengikuti gerakannya. Lewat menari, selain jadi aktif bergerak, Si Buah Hati akan meningkatkan keseimbangan yang juga memengaruhi kemampuan motoriknya.

3. Lomba Mendorong Mainan

Menjaga kesehatan anak lewat olahraga yang menyenangkan memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Satu lagi ide yang bisa Bunda lakukan di rumah adalah lomba mengumpulkan mainan dengan memanfaatkan kotak atau kardus bekas. 

Caranya, ajak Si Buah Hati mengumpulkan mainan-mainan yang sebelumnya diletakkan di lantai ke dalam kotak atau kardus, kemudian dorong kotak atau kardus tersebut dari satu titik ke titik lain.

Siapa yang bisa mengumpulkan banyak mainan dan berhasil mendorong kotak ke garis finish adalah pemenangnya. Aktivitas mengumpulkan mainan dan memasukkannya ke dalam kotak akan mengasah kemampuan motorik halus Si Buah Hati, karena kemampuan motorik halus memerlukan gerak otot kecil dengan koordinasi mata-tangan. 

Selain rajin mengajak Si Buah Hati melakukan olahraga dengan cara yang menyenangkan, Bunda juga bisa membantu jaga kesehatan Si Buah Hati dengan memberikannya gizi yang lengkap dan seimbang. 

Bunda dapat memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Berdasarkan anjuran dari jurnal AHA, untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan anak, maka disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya selama 60 menit dalam sehari sebanyak paling tidak tiga kali dalam seminggu. 

Sedangkan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jika Si Buah Hati tak bisa melakukan aktivitas fisik selama 1 jam penuh, maka aktivitas bisa dibagi menjadi beberapa kali periode, misalnya beraktivitas selama 30 menit sebanyak 2 kali atau selama 15 menit sebanyak 4 kali.  

Jadi jangan lupa untuk rutin mengajak Si Buah Hati olahraga dengan cara yang menyenangkan untuk bantu jaga kesehatannya dan bantu lindungi langkah eksplorasinya ya, Bunda.

 

 
Image Article
olahraga untuk kesehatan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mencegah obesitas
Quiz Answer 1 B
Meningkatkan daya tahan tubuh
Quiz Answer 1 C
Mendukung anak jadi hiperaktif
Quiz Answer 1 D
Baik untuk kesehatan pencernaan
Quiz Answer 2 A
Kognitif
Quiz Answer 2 B
Sosial
Quiz Answer 2 C
Bahasa
Quiz Answer 2 D
Motorik
Quiz Answer 3 A
60 menit
Quiz Answer 3 B
45 menit
Quiz Answer 3 C
30 menit
Quiz Answer 3 D
15 menit
Quiz 1
Berikut ini adalah manfaat positif olahraga menurut berbagai penelitian, kecuali?
Quiz 3
Berapa lama durasi aktivitas fisik dalam sehari yang dianjurkan oleh American Heart Association untuk anak-anak?
Quiz 2
Selain merupakan kegiatan olahraga yang menyenangkan, menari merupakan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Ide Kegiatan di Luar Ruangan untuk Mendukung Perkembangan Anak Toddler

Published date

Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan Bunda bersama Si Buah Hati untuk mendukung perkembangan anak di masa Toddler. Salah satunya adalah dengan mengajak Si Buah Hati bermain di luar ruangan. Beraktivitas di luar ruangan selain dapat menjadi stimulasi yang menyenangkan untuk Si Buah Hati juga dapat mendukung kesehatan Si Buah Hati lho, Bunda. Sebab, saat bermain di luar ruangan ia akan  terkena paparan sinar matahari yang penting dan dibutuhkan oleh tubuhnya untuk mendapatkan asupan vitamin D.

Paparan sinar matahari yang cukup dibutuhkan oleh Si Buah Hati untuk mendukung pertumbuhan fisik. Hal ini karena sinar matahari mengandung sinar UVB yang dapat diserap kulit dan diubah menjadi vitamin D3 untuk kemudian disalurkan ke hati dan ginjal dan diubah lagi menjadi vitamin D yang akan disebarkan ke seluruh tubuh.  Sedangkan vitamin D sendiri dibutuhkan untuk mendukung kesehatan tulang dan juga daya tahan tubuh Si Buah Hati. Inilah kenapa beraktivitas di luar ruangan penting untuk mendukung perkembangan Si Buah Hati di usia Toddler. Nah, ingin tahu apa saja aktivitas seru yang dapat Bunda lakukan di luar ruangan bersama anak Toddler? Yuk, simak beberapa ide kegiatan berikut ini.

Menangkap Gelembung

image

Menangkap gelembung bisa menjadi pilihan aktivitas luar ruangan yang menarik untuk Si Buah Hati sekaligus membantu perkembangan anak. Meski bisa dilakukan juga di dalam rumah, melakukan kegiatan ini di luar rumah lebih baik karena area gerak Si Buah Hati tidak terbatas oleh benda-benda yang ada jika ia bermain di dalam rumah. Bermain menangkap gelembung akan membantu perkembangan visual Si Buah Hati karena ia akan mencoba mengikuti pergerakan gelembung untuk menangkapnya. Selain itu, aktivitas ini juga membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar serta koordinasi dan keseimbangan badan Si Buah Hati saat ia berusaha berjalan ke arah gelembung dan menangkapnya.

Mencuci Mainan

image

Tahukah Bunda jika paparan dari cahaya yang terang juga baik untuk meningkatkan mood dan konsentrasi Si Buah Hati? Mencuci mainan di halaman rumah merupakan salah satu cara yang menyenangkan agar Si Buah Hati mendapatkan manfaat baik dari paparan cahaya matahari sekaligus membuatnya aktif bergerak. Mencuci mainan di area luar rumah juga meminimalisir rumah jadi berantakan saat Si Buah Hati melakukan aktivitas ini karena dilakukan di area yang luas dan terbuka.

Melukis Menggunakan Bahan Alami

image

Ajaklah Si Buah Hati keluar rumah untuk mengumpulkan batu-batuan, dedaunan, atau buah-buahan yang kemudian bisa Bunda manfaatkan menjadi peralatan untuk melukis. Kegiatan ini bisa membuat area sekitarnya terlihat sangat berantakan sehingga lebih cocok dilakukan di luar rumah. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena kegiatan ini akan membantu Si Buah Hati mengembangkan rasa ingin tahu, bereksplorasi dan bereksperimen tanpa batasan. Dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada di luar rumah, Si Buah Hati bebas berimajinasi dan mengeksplorasi berbagai bentuk serta tekstur.

Sebelum mengajak Si Buah Hati bermain dengan seru di luar ruangan, pastikan juga Bunda sudah membantu lindungi langkah eksplorasinya dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup. Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan formula sebelumnya, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya serta Lactobacillus rhamnosus. 

Selain untuk mencukupi asupan vitamin D Si Buah Hati, bermain di luar ruangan memiliki banyak manfaat positif untuk perkembangan anak. Bermain membantu anak-anak menggunakan kreativitas mereka dan mendukung perkembangan imajinasi, ketangkasan, pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional. Bermain juga penting untuk perkembangan otak yang sehat. Jadi, pastikan Bunda memberikan waktu bermain di luar ruangan yang cukup untuk Si Buah Hati sejak usia Toddler untuk mendukung dan melindungi langkah eksplorasinya ya!

 

 
Image Article
Sinar matahari untuk kesehatan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Mendapatkan oksigen luar ruangan yang segar
Quiz Answer 1 B
Mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari
Quiz Answer 1 C
Membakar lemak saat aktif bergerak
Quiz Answer 1 D
Membantu metabolisme tubuh
Quiz Answer 2 A
Meningkatkan imajinasi dan kreativitas
Quiz Answer 2 B
Meningkatkan kemampuan bahasa
Quiz Answer 2 C
Meningkatkan kemampuan motorik
Quiz Answer 2 D
Meningkatkan mood dan konsentrasi
Quiz Answer 3 A
Mendapat asupan vitamin D yang cukup
Quiz Answer 3 B
Meningkatkan berat badan anak
Quiz Answer 3 C
Mendorong anak-anak menggunakan kreativitas
Quiz Answer 3 D
Mendukung perkembangan fisik dan kognitif anak
Quiz 1
Mengapa bermain di luar ruangan baik untuk mendukung kesehatan Si Buah Hati di usia Toddler?
Quiz 3
Berikut adalah beberapa manfaat positif bermain di luar ruangan bagi kesehatan dan perkembangan, kecuali?
Quiz 2
Selain mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, apa manfaat lain paparan cahaya matahari bagi Si Buah Hati?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

Kenapa Anak Toddler Rentan Kekurangan Vitamin D?

Published date

Untuk mendukung kesehatan anak, Si Buah Hati memerlukan nutrisi yang tepat dari makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan juga mikronutrien (vitamin dan mineral). Salah satu vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan membantu memperkuat imunitas Si Buah Hati adalah vitamin D. Namun tahukah Bunda bahwa masih cukup banyak anak-anak di Indonesia yang kekurangan asupan vitamin D? Yuk, simak pembahasan tentang penyebab serta beberapa cara untuk mencegah kekurangan asupan vitamin D bagi Si Buah Hati berikut ini.

Menurut data dari penelitian South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) yang dipublikasikan tahun 2013, masih banyak anak Indonesia yang kekurangan asupan vitamin D. Data penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun ini menunjukkan sebanyak hampir 44% anak-anak di daerah pedesaan maupun perkotaan Indonesia masih kekurangan vitamin D.

Masalah kekurangan vitamin D pada anak-anak ini tentu tidak bisa dianggap sepele karena asupan vitamin D yang cukup dapat membantu tumbuh kembang anak sehingga turut berperan dalam melindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati sejak masa Toddler. Vitamin D tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang, tapi juga daya tahan tubuh Si Buah Hati. Agar Si Buah Hati tidak mengalami kekurangan vitamin D, yuk simak beberapa penyebab anak kekurangan vitamin D berikut ini dan bagaimana cara mencegahnya.

Kurang Terkena Paparan Sinar Matahari

image

Vitamin D bisa dihasilkan oleh tubuh dengan mengubah sinar UVB yang didapat dari matahari. Saat sinar UVB menyentuh permukaan kulit, maka kulit akan membentuk vitamin D3 yang kemudian disalurkan ke hati dan ginjal untuk diubah lagi menjadi vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, jika Si Buah Hati kurang terkena paparan sinar matahari, ini bisa menjadi salah satu penyebab asupan vitamin D yang didapat anak jadi berkurang.  

Menurut sebuah penelitian, anak-anak disarankan terpapar sinar matahari selama 15-30 menit di antara jam 10 pagi hingga jam 3 sore. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam yang disarankan dengan durasi tidak lebih dari 30 menit untuk membantu Si Buah Hati mendapatkan asupan vitamin D yang dibutuhkannya dari sinar matahari.

Kurang Asupan Makanan yang Mengandung Vitamin D

image

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan anak adalah asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jadi ketika Si Buah Hati kekurangan nutrisi, baik makronutrien atau mikronutrien, bisa jadi hal ini disebabkan karena kekurangan asupan makanan yang mengandung zat-zat nutrisi tersebut.

Untuk menghindari Si Buah Hati usia Toddler kekurangan vitamin D, pastikan menu makanannya sehari-hari memang memiliki kandungan vitamin D yang cukup. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D dan bisa Bunda berikan kepada Si Buah Hati antara lain: jamur, telur, ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan tuna, serta susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi dengan vitamin D.

Bunda juga bisa bantu lengkapi asupan vitamin D Si Buah Hati dengan memberikan susu pertumbuhan. Seperti segelas DANCOW 1+ Nutritods, susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan DANCOW 1+ Nutritods, Bunda juga turut membantu penuhi 30% kebutuhan vitamin D harian Si Buah Hati. Yuk, dukung kesehatan anak dan cegah Si Buah Hati kekurangan vitamin D dengan rajin mengajaknya beraktivitas di luar ruangan untuk mendapatkan sinar matahari dan memberikannya asupan makanan yang mengandung vitamin D. 

Dengan memastikan Si Buah Hati usia Toddler mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, Bunda telah membantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati setiap hari.

 

 
Image Article
sinar matahari untuk kesehatan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Vitamin A
Quiz Answer 1 B
Vitamin C
Quiz Answer 1 C
Vitamin D
Quiz Answer 1 D
Vitamin B12
Quiz Answer 2 A
Daya tahan tubuh
Quiz Answer 2 B
Kesehatan mata
Quiz Answer 2 C
Kekuatan otot
Quiz Answer 2 D
Perkembangan sel saraf
Quiz Answer 3 A
sinar UVA dari matahari diserap kulit kemudian diubah jadi vitamin D yang didistribusikan ke seluruh tubuh
Quiz Answer 3 B
sinar UVB dari matahari akan diubah jadi vitamin D oleh tulang lalu disalurkan ke seluruh tubuh
Quiz Answer 3 C
sinar UV A dari matahari diubah jadi vitamin D2 oleh kulit lalu dikirim ke hati untuk diubah jadi vitamin D3
Quiz Answer 3 D
sinar UVB dari matahari akan diubah jadi vitamin D3 oleh kulit lalu disalurkan ke hati dan ginjal untuk diubah jadi vitamin D
Quiz 1
Menurut penelitian dari SEANUTS, sebanyak 44% anak-anak Indonesia dari usia 6 bulan hingga 12 tahun kekurangan vitamin apa?
Quiz 3
Bagaimana tubuh mendapatkan vitamin D dari sinar matahari?
Quiz 2
Vitamin D penting bagi tumbuh kembang Si Buah Hati karena memiliki manfaat untuk tulang serta?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D