Cari Tahu Mitos & Fakta Tentang Imunisasi Dasar Lengkap untuk Si Buah Hati
16-07-2021
Imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang penting dilakukan kepada Si Buah Hati sebelum ia berusia satu tahun, setelah itu ia juga memerlukan imunisasi lanjutan sejak usia 18 bulan bahkan hingga ia memasuki usia sekolah dan sudah dewasa nanti. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi dasar lengkap penting untuk mencegah Si Buah Hati terjangkit beberapa penyakit berbahaya sekaligus mencegah penularan ke keluarga, orang terdekat, hingga teman-teman sekitarnya.
Tahapan imunisasi meningkatkan kekebalan tubuh Si Buah Hati sehingga mampu melawan penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin. Namun, Bunda mungkin pernah mendengar mitos-mitos seputar efek imunisasi sehingga jadi ragu, benarkan imunisasi aman untuk Si Buah Hati?
Tahapan Imunisasi untuk Anak Usia Lima Tahun
Selain nutrisi dan stimulasi, memastikan Si Buah Hati mendapat imunisasi sesuai jadwal merupakan langkah menjaga kesehatan anak. Menurut jadwal imunisasi anak yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia pada awal 2021, untuk anak berusia lima tahun ke atas imunisasi yang perlu diberikan adalah vaksin Hepatitis A, Hepatitis B, DPT, polio, MMR, tifoid, varisela, influenza, dan Japanese encephalitis (khusus daerah endemis). Imunisasi untuk anak 5 tahun ke atas ini biasanya adalah imunisasi lanjutan maupun booster (ulangan). Sayangnya hingga saat ini masih ada mitos-mitos seputar imunisasi yang membuat orang tua menjadi ragu dan khawatir membawa anak untuk imunisasi. Padahal mitos ini belum tentu benar lho, Bunda. Nah, supaya Bunda lebih tenang mengantarkan Si Buah Hati untuk melakukan imunisasi yuk simak pembahasan beberapa mitos imunisasi berikut ini.
1. Imunisasi Tidak Aman untuk Si Buah Hati
Ini adalah mitos ya, Bunda. Masih berdasarkan pernyataan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi aman untuk bayi dan balita. Saat ini lebih dari 190 negara melakukan imunisasi untuk bayi dan balita. Negara-negara ini juga memiliki institusi resmi dengan anggota yang terdiri dari berbagai ahli yang bertugas meneliti dan mengawasi vaksin. Jadi, tak perlu khawatir dengan keamanan imunisasi bagi anak-anak.
2. Demam Setelah Imunisasi Merupakan Tanda Bahaya
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, setelah imunisasi memang terkadang timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berupa demam ringan sampai tinggi, namun ini adalah reaksi yang umum terjadi setelah imunisasi. Gejala demam ini akan hilang setelah 3-4 hari. Demam yang terjadi setelah tahapan imunisasi juga tidak berbahaya dan tidak memiliki risiko karena ini merupakan reaksi yang wajar terjadi.
3. Jika Imunisasi Terlewat Sebelum Usia Lima Tahun, Maka Anak Tak Boleh Mendapat Imunisasi Karena Berbahaya
Imunisasi dasar lengkap memang sebaiknya dilakukan sebelum Si Buah Hati berusia satu tahun. Namun kenyataannya, kasus imunisasi yang tidak sesuai dengan jadwal usia, terlambat, hingga belum lengkap tentu terjadi. Dilansir dari artikel Ikatan Dokter Anak Indonesia, jika Si Buah Hati mendapatkan imunisasi yang tidak sesuai jadwal atau belum lengkap, Bunda tidak perlu khawatir karena ini bukanlah hambatan dalam melanjutkan pemberian imunisasi.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Imunisasi Penting Bagi Kesehatan Si Buah Hati
4. Imunisasi Menyebabkan Autisme
Dahulu sempat ada sebuah laporan yang menduga bahwa vaksinasi MMR menyebabkan autisme. Namun, setelah diteliti lebih lanjut oleh berbagai lembaga penelitian resmi, ternyata tak ada hubungan antara imunisasi (khususnya vaksinasi MMR) terhadap autisme. Jadi, pernyataan bahwa autisme ada kaitan ataupun bisa disebabkan oleh vaksin adalah sebuah mitos yang tidak benar, Bunda.
Jangan lupa, selain memastikan Si Buah Hati mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, bantu jaga kesehatan Si Buah Hati dengan memberikannya gizi yang lengkap dan seimbang. Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan formula sebelumnya, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, Biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Berdasarkan hasil uji coba terhadap 1.205 Bunda The Asian Parent Indonesia, 99% #BundaBangga Memilih DANCOW Nutritods karena bantu penuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati. Bagaimana dengan Bunda? Yuk cari tahu pendapat Bunda lainnya tentang DANCOW Nutritods di sini.
Pastikan Si Buah Hati mendapatkan imunisasi dasar lengkap maupun imunisasi lanjutan ya, Bunda. Jangan ragu membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan bertanya kepada dokter anak jika ada hal yang kurang dipahami terkait imunisasi. Anak yang mendapat imunisasi lengkap, jadi lebih terlindungi langkah eksplorasinya tiap hari.
Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.