5 Kegiatan Edukatif di Luar Rumah untuk Mengisi Liburan

Published date

Saat waktu liburan tiba, ada baiknya Bunda mulai merencanakan kegiatan mengisi liburan bersama keluarga. Rekreasi tak harus ke tempat wisata yang membutuhkan banyak biaya. 

Ayah, Bunda dan anak-anak bisa melakukan aktivitas sederhana yang seru di lingkungan sekitar rumah. Ada berbagai permainan yang bisa dilakukan di pekarangan atau lapangan dapat membantu stimulasi psikomotorik Si Buah Hati. Berikut beberapa di antaranya.

1. Berkebun

Aktivitas berkebun bisa dilakukan di taman atau kebun belakang rumah. Ajaklah anak-anak untuk membersihkan halaman dan menanam pohon. Gerakan yang dilakukan saat ia menggali, membuat lubang untuk menanam benih dan menutup tanah kembali bisa menstimulasi kemampuan motoriknya. 

Kegiatan berkebun juga sangat bermanfaat untuk memupuk rasa cinta anak kepada alam. Si Buah Hati bisa mengenal beraneka tumbuhan dan hewan yang ditemui di pekarangan. Bunda bisa mengajarkan tentang bagaimana cara merawat makhluk hidup dengan kasih sayang.

2. Bersepeda

Bersepeda mengitari kompleks perumahan sungguh menjadi aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak. Ajaklah Si Buah Hati bersepeda ke taman perumahan, biarkan mereka bertemu teman baru dengan suasana yang menyegarkan. Aktivitas ini juga bisa menstimulasi psikomotorik anak. Gerakan kaki saat mengayuh pedal berfungsi untuk mengembangkan saraf motoriknya.

3. Bermain Layang-Layang

Bermain layang-layang di sore hari merupakan aktivitas luar rumah yang bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Selain menyenangkan, bermain layang-layang dapat meningkatkan rasa keakraban anak dengan orang tua. Ajak anak bermain sambil belajar membuat layang-layang sendiri. 

Hal ini akan menjadi pengalaman yang unik buat Si Buah Hati. Gerakan kecil seperti melipat, menggunting, mengukur dan memotong bulu saat membuat layang-layang dapat menstimulasi motorik halusnya.

4. Permainan Berburu Harta Karun

Sembunyikan beberapa hadiah, kue atau boneka di kebun. Kemudian, berikan peta petunjuk pada buah hati Bunda. Tantang dia untuk mencari dan menemukan "harta karun" tersebut. Jika perlu, ajak teman-temannya dalam permainan, agar semakin seru dan mengasyikkan. 

5. Berkemah di Halaman Rumah

Bila halaman belakang cukup luas, maka Bunda bisa merencanakan sebuah acara perkemahan sederhana bersama keluarga. Membangun tenda bersama di kebun, membuat api unggun sambil membuat makanan dan tidur dengan memandang langit tentunya seru bukan? Kegiatan ini akan mendekatkan seluruh anggota keluarga dalam suasana yang berbeda dari biasanya.

Dukung kegiatan edukatif anak dengan memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Masih banyak kegiatan seru lainnya yang bisa Bunda coba lakukan untuk mengisi liburan sederhana menjadi menyenangkan. Jangan lupa selalu mengingatkan Si Buah Hati untuk membersihkan diri setelah bereksplorasi di luar rumah. Selamat mencoba.

Image Article
Kegiatan Edukatif di Luar Rumah untuk Mengisi Liburan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Cara Menonton TV yang Aman Untuk Si Buah Hati

Published date

Televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain sebagai sarana hiburan, juga media informasi. Namun, tingginya tayangan khusus anak-anak seperti film kartun, kadang membuat Si Buah Hati justru menghabiskan waktunya seharian untuk menonton TV. 

Padahal, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar waktu menonton TV maupun screen time tidak lebih dari 2 jam per hari untuk anak-anak yang berusia di atas 2 tahun. 

Selain bisa berdampak bagi kesehatan mata, juga bisa menyebabkan kehidupan sosial khususnya tentang pergaulan pada Si Buah Hati menjadi kurang berkembang. Selain pembatasan waktu menonton, ketahui jarak aman melihat TV seperti berikut ini.

1. Duduk Terlalu Dekat atau Jauh dengan TV

Saat santai, mata cenderung melihat ke jarak menengah sehingga saat Si Buah Hati berfokus pada sesuatu yang terlalu dekat akan memaksa matanya terus bekerja. Jika dilakukan dalam jangka waktu panjang, akan menyebabkan mata mengalami kelelahan.

Duduk terlalu dekat dengan TV tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata, tapi menyebabkan kelelahan, yang berujung pada pandangan mata kabur. Demikian juga jika televisi terlalu jauh menyebabkan otot mata menegang untuk berfokus pada jarak tersebut. 

Untuk menemukan jarak optimal untuk televisi, cobalah membiarkan mata bersantai dan melihat dimana titik fokus alami untuk menempatkan televisi.

2. Dorong untuk Melakukan Aktivitas Lain

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan membatasi waktu menatap layar elektronik. Stimulasi Si Buah Hati untuk melakukan aktivitas lain daripada hanya berada di depan TV, misalnya bermain dan bereksplorasi di luar rumah, membaca, berolahraga, dan bersosialisasi dengan teman di sekitar rumah. 

Tidak hanya tubuh menjadi lebih sehat, kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat mengasah proses belajar dan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Cegah mata lelah dan menurunnya daya penglihatan, dengan mengatur jarak menonton TV yang tepat serta membatasi penggunaannya.

Dukung kesehatan Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Jarak Aman Melihat Layar TV
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Jangan Sampai Stres Merawat Keluarga ya, Bunda

Published date

Setiap orang tua pasti ingin melalui hari-harinya dengan tenang dan penuh energi, agar dapat mengurus keluarga dengan optimal. Ada banyak penyebab stres seperti faktor ekonomi, kelelahan fisik, dan kebosanan. Kondisi ini tidak hanya dapat merusak hubungan dengan anggota keluarga lainnya, tapi juga mempengaruhi tumbuh kembang Si Buah Hati, serta menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga mudah sakit.

Luangkan sedikit waktu untuk melakukan langkah-langkah sederhana dalam menghilangkan stres, seperti berikut ini:

Evaluasi Gaya Hidup

Sebagai orang tua, penting untuk menjadi panutan yang baik bagi anak-anak. Pada tahapan usia yang cukup dini, Si Buah Hati menyerap informasi yang dilihat dan didengarnya, serta cenderung meniru gaya hidup dan bagaimana Bunda menyikapi stres.

Stimulasi kebiasaan baik sejak dini dengan mengubah gaya hidup, seperti makan makanan bernutrisi, kurangi kafein, olahraga teratur, dan berpikiran positif. Dijamin, stres akan berkurang dan lebih mudah menikmati kebersamaan bersama keluarga.

Membicarakannya Secara Terbuka

Jika Si Buah Hati mengalami penurunan nilai, nafsu makan berkurang, susah tidur, atau terlihat murung, ada kemungkinan stres yang Bunda alami berdampak pada proses belajarnya. Rendahnya tingkat komunikasi antara orang tua dan anak juga menjadi salah satu penyumbang tingginya tingkat stres dalam keluarga. Bicarakan bersama-sama untuk mencari solusi yang terbaik. Hal ini juga dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan bahasa anak-anak.

Ciptakan Lingkungan yang Sehat

Rumah yang berantakan, tidak terurus, dan kotor dapat menyebabkan stres semakin parah. Luangkan waktu dan minta bantuan anggota keluarga untuk membersihkan dan merapikan rumah. Tempat tinggal yang tertata dan bersih akan mendukung stimulasi  suasana hati dan mood baik. Selain itu, membersihkan rumah dapat menjadi terapi yang baik untuk mengalirkan stres ke kegiatan yang lebih berguna.

Sediakan “Me Time” untuk Bunda

Terkadang, Bunda sangat fokus mengurus keluarga hingga melupakan dirinya sendiri. Bagaimana mau merawat orang lain, jika Bunda sendiri merasa lelah, lemas, bosan, dan tidak bersemangat? Jika stres mulai melanda, luangkan waktu untuk melakukan me-time, misalnya dengan berjalan-jalan pagi, melakukan hobi, berkumpul dengan teman, atau sekedar tidur untuk mengembalikan tenaga.

Relaksasi juga dapat dilakukan dalam waktu singkat di rumah. Ambil nafas panjang dan hembuskan secara perlahan, ulangi beberapa kali sampai merasa tenang. Agar dapat mengurus keluarga dengan baik, jauhi stres dan tunjukkan kasih sayang Bunda dengan sepenuh hati.

Image Article
Jangan Sampai Stres Merawat Keluarga ya, Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cegah Munculnya Biang Keringat di Kulit Si Buah Hati

Published date

Biang keringat yang juga dikenal dengan nama Miliaria adalah gangguan yang sering dialami bayi, terutama yang mencapai tahapan usia 1+. Biang keringat biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Meski begitu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam agar bisa melakukan pencegahan semaksimal mungkin. Maka dari itu, simak dulu ulasannya berikut ini.

Faktor-Faktor Penyebab Biang keringat

Menurut situs Mayo Clinic, biang keringat terjadi ketika saluran keringat tersumbat sehingga keringat tidak bisa dikeluarkan dari bawah kulit, menyebabkan peradangan dan ruam. Bayi baru lahir biasanya rentan terkena biang keringat karena saluran keringat belum berkembang sepenuhnya, terutama jika sedang berada dalam inkubator, mengenakan pakaian terlalu tebal, atau sedang demam.

Aktifnya Si Buah Hati bermain dan berekplorasi untuk mengembangkan kemampuan kognitif di cuaca yang panas dan lembab, dapat menstimulasi munculnya biang keringat di kulit anak. Selain itu, alergi krim produk perawatan bayi dan jenis pakaian dapat menyebabkan biang keringat, demikian pernyataan situs New health Guide.

Gejala Biang Keringat

Biang keringat bisa terjadi pada semua orang, tidak hanya anak-anak yang lazimnya ditemukan. Lawrence Gibson, MD, ahli dermatologi dari Mayo Clinic, menyebutkan gejala biang keringat terjadi pada bagian tubuh yang berbeda. Bahkan, inilah yang membedakan biang keringat yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. 

Bila terjadi pada Si Buah Hati, biang keringat akan lebih mudah ditemukan pada bagian leher, bahu dan dada dengan wujud seperti ruam. Bisa juga terjadi pada bagian ketiak, lipatan siku dan pangkal paha. Sementara, pada orang dewasa biang keringat lebih berbentuk ruam yang disertai rasa panas. Daerah yang sering terjadi pada lipatan kulit, terutama yang mudah bergesekan dengan pakaian, seperti pangkal paha.

Perawatan dan Pencegahan Biang keringat

Biang keringat dapat menyebabkan anak rewel. Tunjukkan cinta Bunda dengan memberikan pakaian longgar dan ringan untuk memudahkan keringat keluar dari tubuh, gunakan AC atau kipas angin untuk menghalau cuaca panas agar badan tidak mudah berkeringat, mandikan dengan air hangat dan biarkan kering secara alami, serta oleskan calamine lotion untuk proteksi dari gatal-gatal dan iritasi kulit.

Semoga tips di atas dapat memberikan pengetahuan pada Bunda tentang biang keringat pada Si Buah Hati ya Bunda.

Image Article
Cegah Munculnya Biang Keringat di Kulit Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rangsang Kemampuan Mendengar Si Buah Hati Lewat Kotak Musik

Published date

Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, begitu juga dengan tumbuh kembang anak-anak. Bahkan saat berada di kandungan, Si Buah Hati sudah mulai mendengar musik berupa denyut jantung Bunda. 

 

D’Arcy Lyness, PhD, psikolog anak dan remaja di Wayne, yang juga menjadi Behavioral Health Editor di Kids Health Organization, menyatakan musik dapat menstimulasi pembentukan sel-sel otak, sehingga mendukung stimulasi kemampuan panca indera.

 

Kotak musik tidak hanya membuat Si Buah Hati merasa terhibur, tapi juga merangsang kepekaan mendengar berbagai macam bunyi. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Gerakan Badan Ikuti Irama

Si Buah Hati yang menginjak tahapan usia toddler merespon musik dengan lebih baik, bila disertai dengan gerakan. Ajak Si Buah Hati melakukan gerakan-gerakan mengikuti nada maupun kata-kata dari lagu yang dikeluarkan kotak musik, misalnya bertepuk tangan, menghentakkan kaki, berbaris, atau hanya bergerak mengikuti irama. 

 

Pada usia ini, dia juga sudah dapat mengenal irama, berikan kegiatan dengan membebaskannya memukulkan sendok kayu ke panci, hingga membentuk irama musik. Bunda juga dapat mengajak Si Buah Hati untuk memukul permukaan lain seperti lantai, bantal, ataupun dinding agar dapat mendengar jenis suara yang berbeda-beda.

 

Tambahkan Instrumen Musik

Selain menggunakan kotak musik, tuangkan cinta Bunda dengan menambahkan alat musik sederhana dalam proses belajar Si Buah Hati untuk memberinya pengalaman mendengarkan suara-suara baru. Sesuaikan dengan usianya ya Bunda. 

 

Biasanya, saat usia toddler, dia akan lebih menyukai alat musik yang dapat digoyangkan seperti bel, tamborin, atau marakas. Seiring dengan perkembangan koordinasi, berikan alat musik yang dapat dipukul seperti drum dan simbal, dan lanjutkan dengan mengajarkan alat musik tiup seperti peluit atau recorder.

 

Musik Bersifat Menenangkan

Musik dapat menjadi sarana menenangkan Si Buah Hati yang sedang rewel. Sering mendengar orang-orang terdekatnya menyanyi, anak-anak biasanya mulai menirunya dengan bernyanyi di tempat tidur atau pada waktu bermain dan bereksplorasi. 

 

Selain menjadi rutinitas, musik juga dapat membuat Si Buah Hati merasa lebih aman atau menjadi penanda kegiatan apa yang akan dilakukan. Misalnya, apabila saat menidurkan anak, biasakan memutar kotak musik atau menyanyikan lagu Nina Bobo, sehingga ia akan tahu kapan waktu yang tepat untuk pergi tidur.

 

Ternyata, kotak musik tidak hanya menghibur Si Buah Hati, tapi juga mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya, lho.

 

Bunda juga bisa membantu perkembangan kognitif anak dengan minuman pelengkap gizi, DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Rangsang Kemampuan Mendengar si Kecil Lewat Kotak Musik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Sopan Santun yang Diajarkan Saat Makan Bersama

Published date

Makan bersama keluarga merupakan sebuah kesempatan untuk berkumpul secara rutin dan menstimulasi ikatan yang kuat antara anggota keluarga. Untuk Si Buah Hati, kegiatan tersebut juga dapat memberinya perlindungan dan tempat tersendiri di dalam keluarga seperti yang dimuat dalam laman resmi milik University of Florida.

Melalui acara makan malam bersama, Bunda juga dapat mengajarkan sopan santun di meja makan atau table manner pada tahapan usia dini. Kebiasaan baik ini dapat membentuk karakter, sehingga mengalami tumbuh kembang menjadi orang dewasa yang berperilaku baik.

Berikut beberapa sopan santun sederhana yang dapat Bunda ajarkan kepada Si Buah Hati ketika makan bersama.

1. Gunakan Alat Makan

Dukung stimulasi Si Buah Hati untuk menggunakan alat makan yang sesuai. Jangan memegang makanan menggunakan jari, kecuali makanan tersebut memang ditujukan untuk dipegang menggunakan tangan. Kebiasaan ini juga dapat melatih kemampuan psikomotorik dan atensi.

2. Memasukkan Makanan ke Dalam Mulut

Jangan memasukan makanan terlalu banyak ke dalam mulut, selain tidak enak dilihat, hal tersebut juga dapat membuat Si Buah Hati tersedak. Ingatkan juga untuk mengunyah makanan dengan mulut tertutup dan tidak berbicara dengan mulut penuh makanan. 

Ajarkan untuk makan dengan perlahan tanpa terburu-buru untuk mengecap rasa dan mendapatkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

3. Sopan Santun Berbahasa

Latih Si Buah Hati untuk selalu mengucapkan terima kasih setiap kali makanan disajikan, maaf untuk menyela suatu pembicaraan, atau permisi untuk meminta ijin dan ketika meminta sesuatu yang tidak dapat diraih. Kemampuan bahasa ini merupakan sopan santun dasar yang wajib dikuasai oleh anak-anak.

Pujilah aksi cerdasnya ketika menunjukan sopan santun di meja makan, baik di rumah maupun di luar. Hal yang paling penting adalah jadilah panutan yang baik, karena anak-anak selalu memperhatikan orang tuanya dan meniru apa yang mereka lakukan.

Mengajari Si Buah Hati sopan santun bukanlah untuk mengesankan orang lain, melainkan memupuk rasa percaya diri, kepedulian terhadap sekitar, dan tenggang rasa, yang diharapkan dapat menjadi bekal di masa depan.

Bunda bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Makan Bersama, Langkah Mudah Kenalkan Si Kecil Table Manner
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Wah, Kuku Si Buah Hati Mulai Panjang

Published date

Merawat kuku Si Buah Hati tidak hanya dilakukan untuk menunjang penampilan, tapi juga penting bagi kesehatannya. Kuku panjang dapat menjebak kotoran dan kuman, serta menstimulasi goresan pada diri sendiri dan orang lain. Selain itu, kuku yang terlalu panjang dapat membatasi aktivitas bermain, proses belajar, dan perkembangan kemampuan psikomotoriknya.

Untuk melakukan pemotongan kuku yang berjalan mulus, gunakan tips berikut ini ya Bunda.

Gunakan Alat yang Tepat

Potong kuku Si Buah Hati dengan gunting kuku khusus, biasanya mempunyai ujung bulat atau tumpul sehingga memberikan perlindungan untuk kulitnya, demikian saran dari Larissa Hirsch, MD, yang juga menjadi editor kesehatan, Kids Health Organization. Hindari penggunaan gunting kuku berujung tajam hingga ia dapat duduk dengan tenang.

Waktu yang Tepat

American Academy of Dermatology menyarankan waktu terbaik untuk memotong kuku adalah saat Si Buah Hati baru bangun atau setelah mandi ketika tekstur kuku menjadi lembut. Selain itu, pastikan Bunda mendapatkan cahaya yang cukup saat memotong kukunya, misalnya pada pagi hari atau menggunakan lampu saat berada di dalam ruangan.

Meminta Bantuan

Dokter Larissa menambahkan, beberapa orang tua merasa lebih mudah menyelesaikan tugas memotong kuku dengan meminta bantuan dari orang lain, baik pasangan maupun anggota keluarga terdekat. Satu orang akan memegang dan menenangkan Si Buah Hati, sementara yang lainnya menggunting kuku.

Dukung stimulasi agar ia tetap tenang berada di pelukan atau pangkuan dan jaga agar tidak bergerak terlalu banyak. Bunda dapat mencoba menceritakan dongeng, bernyanyi bersama, atau sekedar mengajaknya mengobrol.

Temukan Posisi yang Tepat

Bereksplorasi mencari posisi yang baik dapat memudahkan orang tua memangkas kuku dengan efektif. Buktikan cinta Bunda dengan menempatkan Si Buah Hati pada pangkuan atau menunggunya sampai tertidur. Pegang telapak tangan dan jarinya dengan lembut, kemudian dengan tangan lainnya mulai potong kukunya dengan perlahan.

Ikuti tips-tips mudah di atas untuk memperlancar kegiatan pemangkasan kuku Si Buah Hati ya.

Image Article
Wah, Kuku Si Kecil Mulai Panjang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Menjaga Kesehatan Si Buah Hati

Published date

Kesehatan anak merupakan hal penting dan menjadi fokus bagi para orang tua. Berawal dari kesehatan mata yang merupakan organ dan indera vital manusia, karena informasi tentang dunia sekitar seperti bentuk, warna, dan gerakan diambil oleh mata dan dikirimkan ke otak untuk diproses. 

Oleh karena itu, kesehatan mata penting untuk menunjang kegiatan bereksplorasi, peningkatan kemampuan kognitif, proses belajar dan tumbuh kembang anak. Berikut adalah tips kesehatan untuk menjaga kesehatan mata Si Buah Hati dari kerusakan.

1. Gunakan Kacamata Hitam

Terlalu banyak cahaya dapat merusak kesehatan pada anak, karena dapat menyebabkan masalah penglihatan di kemudian hari, seperti katarak. Penyakit ini terlihat seperti bayangan putih di lensa mata yang mencegah cahaya mencapai retina dan membuatnya sulit melihat, seperti yang dilansir di situs Kid’s Health

Penting untuk selalu memilihkan Si Buah Hati kacamata hitam yang nyaman dipakai olehnya dengan ukuran yang sesuai.

2. Cek Kesehatan Mata

Dokter anak dari DuPont Hospital for Children, Jonathan H. Salvin, MD, menyarankan untuk menjaga kesehatan anak dengan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara berkala, terutama jika Bunda melihat tanda-tanda Si Buah Hati seperti sering menggosok mata, mata memerah, sering pusing, memiringkan kepala saat menonton televisi, atau kesulitan melihat tulisan di papan tulis. 

Biasanya dokter mata akan memberikan sejumlah tes untuk memastikan mata tidak menderita gangguan penglihatan seperti rabun jauh maupun dekat.

3. Menjaga Kesehatan Mata dengan Makanan

Selain dengan memeriksa kesehatan mata secara rutin, Bunda juga perlu memberikan beberapa sumber makanan yang bisa menunjang kesehatan Si Buah Hati. Steven Pratt, MD, penulis buku Super Health dari Amerika Serikat, menjelaskan makanan yang mengandung antioksidan seperti lutein, omega-3, vitamin A, C dan E tak hanya baik untuk meningkatkan kesehatan anak saja, tetapi juga bisa menghindarkan mata dari beragam gangguan kesehatan sejak usia dini. 

Dr Pratt menyebutkan sumber nutrisi yang baik untuk menunjang kesehatan mata dapat diperoleh dari bayam, ikan Salmon, walnut, berries, brokoli dan juga kedelai.

Bunda juga dapat melakukan beberapa penanganan untuk mencegah gangguan penglihatan Si Buah Hati sejak dini yaitu dengan mengatur penggunaan TV dan gadget, memberikan makanan sumber vitamin A, seperti wortel dan pepaya. Bunda juga dapat memberikan susu pertumbuhan seperti DANCOW 1+ Nutritods.

Susu pertumbuhan ini juga dilengkapi dengan  protein yang merupakan komponen esensial menjaga kesehatan anak dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Susu ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Menjaga Kesehatan Mata Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Manfaat Sayuran Warna-warni untuk Si Buah Hati

Published date

Di usia 5 tahun, Si Buah Hati akan memasuki masa pra-sekolah. Meski momen emas pertumbuhan otaknya telah terlampaui, Bunda harus tetap memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan asupan makanan bergizi dengan porsi yang mencukupi. Kecukupan gizi penting untuk mendukung aktivitas Si Buah Hati yang sudah mulai beragam.

Salah satu menu makanan yang bisa Bunda berikan untuk mendukung kecukupan gizi adalah aneka sayuran "warna-warni". Setidaknya, berikan tiga sayuran berwarna untuk Si Buah Hati setiap harinya.

Sayuran, dengan warnanya masing-masing, mengandung nutrisi baik bagi tubuh dan sejumlah manfaat bagi pertumbuhan Si Buah Hati. Ingin tahu apa saja manfaat sayuran aneka warna?

Hijau

Sayuran hijau kaya akan klorofil, mengandung betakaroten, kalsium, dan zat besi. Kandungan yang ada pada sayuran hijau ini bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker, membantu melindungi tulang, gigi, dan ketajaman penglihatan Si Buah Hati. Selain itu, kandungan tersebut juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendorong pembentukan sel-sel darah merah, menjadi sumber energi bagi sel, penguat fungsi otak serta meningkatkan proses alami pembersihan dalam tubuh atau detoksifikasi.

Sayuran berwarna hijau di antaranya, sayuran daun seperti bayam, kangkung, dan sawi hijau. Serta polong-polongan seperti kapri, kacang polong, dan lain-lain.

Biru dan ungu

Sayuran berwarna gelap seperti biru dan ungu mengandung pigmen protein alami untuk warna biru (fikosianin), ungu serta merah (antosianin), dan zat besi. Manfaat sayuran warna ini penting untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan mata, memelihara kesehatan otak, dan kemampuan berpikir. Juga mencegah berbagai penyakit seperti kanker, jantung dan obesitas

Memasukkan sayuran berwarna biru dan ungu ke dalam variasi olahan sayur Si Buah Hati juga akan menambah menarik penampilan, sehingga membuatnya bersemangat untuk menyantapnya. Contoh sayuran berwarna ungu adalah paprika ungu dan terong ungu.

Kuning, jingga, dan merah

Contoh sayuran warna ini adalah jagung manis, paprika kuning, paprika merah, paprika jingga, labu kuning, tomat, wortel, dan ubi jalar merah. Warna yang terkandung dalam sayuran ini kaya akan betakriptoxantin, betakaroten, dan likopen yang bermanfaat untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan retina mata, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Putih

Sayuran berwarna putih banyak mengandung serat dan kalsium yang bermanfaat untuk mencegah sembelit dan melancarkan BAB, serta menguatkan tulang dan gigi. Contoh sayuran putih, di antaranya tauge, rebung, jamur, sawi putih, dan kembang kol.

Dalam buku Hidangan Prasekolah Sehat & Favorit 3-5 Tahun, konsultan gizi dan masakan sehat alami, Wied Harry Apriadji, menganjurkan Si Buah Hati untuk mengonsumsi sayur sebanyak 3 porsi atau lebih. Satu porsi untuk sayuran mentah adalah takaran 1 cangkir, sementara satu porsi sayuran masak adalah ½ cangkir.

Dengan memberikan sayuran yang bervariasi dan berpenampilan menarik, Bunda bisa mengurangi masalah makan pada Si Buah Hati di rentang usia 5 tahun. Sebab pada usia ini, Si Buah Hati menjadi konsumen aktif dalam memilih dan menentukan sendiri makanannya. Tak jarang, hal ini menimbulkan sejumlah masalah, seperti menolak makanan yang tidak disukai dan hanya mau mengonsumsi yang disukainya.

Nah, jika Si Buah Hati pemilih dalam mengonsumsi sayur-mayur yang disukainya, Bunda bisa mengatasinya dengan berkreasi. Misalnya membuat omelet sayur, nasi goreng sayur, dan lain-lain.

DANCOW Bisa Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Apa Manfaat Sayuran Warna-warni untuk Si Kecil?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Aman Lindungi Si Buah Hati dari Terik Matahari

Published date

Jalan-jalan maupun bermain-main di luar adalah kegemaran Si Buah Hati. Lindungi dirinya, seperti menggunakan topi maupun baju lengan panjang agar tidak terpapar sinar matahari berlebihan di siang hari.

Berjalan-jalan di luar rumah beserta Si Buah Hati memang menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan. Selain membiarkannya bermain dan bereksplorasi dengan bebas, dekat dengan alam dapat memberikan stimulasi yang baik bagi proses belajar dan tumbuh kembangnya.

Meski begitu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan sinar matahari juga bisa memberikan efek buruk seperti sunburn. Bahkan, IDAI menegaskan bila kanker kulit yang ditimbulkan dari efek buruk sinar matahari lebih mudah terjadi pada Si Buah Hati dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan kulit Si Buah Hati lebih tipis, sehingga rentan mengalaminya.

Lakukan beberapa tips di bawah ini untuk melindungi Si Buah Hati dari terik matahari.

Hindari Paparan Langsung Sinar Matahari

Mengajak Si Buah Hati berolahraga sambil menikmati hangatnya sinar matahari pagi memang bagus untuk memaksimalkan penyerapan vitamin D dalam tubuhnya. Namun, menurut IDAI sebaiknya hal itu tidak dilakukan pada kisaran jam 10 sampai 2 siang. Sebab, radiasi sinar matahari di jam tersebut sangat kuat.

Lebih Baik Berlindung dari Paparan Sinar Matahari

Niatan Bunda mungkin baik, mengajak Si Buah Hati jalan-jalan atau sebatas berada di luar rumah agar bisa menikmati udara segar. Meski begitu, jangan sampai Si Buah Hati terpapar sinar matahari langsung, terutama di siang hari. Lebih baik, menurut IDAI berteduh di bawah pohon atau menggunakan payung jika memang terpaksa harus keluar. Misalnya saja, pergi ke playground.

Menggunakan Pakaian Tertutup

Membiarkan Si Buah Hati bermain di luar ruangan memang bisa meningkatkan kreativitasnya. Apalagi banyak hal baru yang bisa dia eksplorasi di luar sana. Namun begitu, tetap berikan perlindungan dari paparan sinar matahari langsung menggunakan pakaian berlengan panjang atau tertutup.

Menurut IDAI cara ini dapat mengurangi efek negatif paparan sinar matahari langsung pada kulit Si Buah Hati. Pilihlah yang berbahan katun agar tidak terlalu panas namun tetap nyaman. Sediakan topi dengan daun yang lebar, agar perlindungan untuknya maksimal.

Menggunakan Tabir Surya

Tidak hanya orang dewasa, IDAI juga menyarankan penggunaan tabir surya untuk Si Buah Hati. Namun, dengan catatan anak tersebut berusia di atas 6 bulan. Selain itu, tabir surya yang digunakan berjenis physical sunscreen yang mengandung titanium oxide atau zinc oxide dengan SPF 30 atau lebih. Jangan lupa pilih yang berlaber broad spectrum dan waterproof. Aplikasikan tabir surya ini 15-30 menit sebelum bepergian atau berenang, pada bagian wajah, punggung tangan dan kaki, ujung telinga dan belakang leher.

Selain perlindungan dari luar, Si Buah Hati juga perlu perlindungan dari dalam. 

Berikan DANCOW 3+ Nutritods untuk Si Buah Hati. Susu pertumbuhan ini diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus, untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati.

Image Article
Cara Aman Lindungi Si Kecil dari Terik Matahari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off