Agar Si Buah Hati Tak Mudah Sakit

Published date

Saat Si Buah Hati sakit biasanya orang tua menjadi panik dan sedih karena melihat anaknya terkulai lemas tak berdaya. Anak-anak memang lebih mudah sakit dibandingkan orang dewasa. Hal itu karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna.

Beberapa faktor yang menyebabkan anak bisa terpapar penyakit antara lain cuaca, polusi dan pencemaran lingkungan. Selain itu, virus dan bakteri mudah menyebar saat anak menggunakan fasilitas publik. Penyebabnya karena pengetahuan masyarakat yang masih minim untuk menjaga sarana umum. Namun, orang tua dapat melakukan upaya pencegahan agar Si Buah Hati tak gampang sakit.

Menjaga Kebersihan

Bunda perlu memperhatikan kebersihan tubuh Si Buah Hati agar terhindar dari virus atau bakteri yang bisa menyerang sistem imunnya. Sumber kuman yang bisa membuat anak sakit biasanya ada di kuku, gigi dan pakaiannya. Maka Bunda harus memastikan tubuh anak bersih, terutama setelah ia bermain dan bereksplorasi di luar rumah.

Penuhi Kebutuhan Cairan

Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan Si Buah Hati setiap hari ya Bunda. Sebab cairan berguna agar proses pencernaan, sirkulasi darah, serta proses metabolisme tubuh lainnya berjalan optimal. Apabila tubuh anak kekurangan cairan, maka akan mengalami dehidrasi. Akibatnya, dia akan lebih rentan terserang penyakit karena proses dalam tubuh terhambat atau tidak lancar.

Konsumsi Buah dan Sayur

Buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk menunjang daya tahan tubuh anak. Sajikan buah dan sayur yang sesuai kebutuhan anak secara rutin. Makanan bergizi untuk anak akan membantu sistem imunnya menjadi lebih kuat.

Berikan Madu

Bunda bisa memberikan madu alami pada Si Buah Hati yang sudah berusia 2 tahun. Konsumsi madu secara rutin bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Sri Agung Fitri Kusuma dalam karya ilmiah berjudul Pemeriksaan Kualitas Madu Komersial mengatakan kadar gula yang tinggi pada madu akan menghambat bakteri sehingga organisme tersebut tidak dapat hidup dan berkembang. Selain itu, senyawa radikal pada madu juga dapat membunuh mikroorganisme patogen.

Image Article
Agar Si Kecil Tak Mudah Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bisa Jaga Imun dengan Olahraga, Ini 6 Cara Supaya Si Buah Hati Tak Tertular

Published date

Ketika terserang flu, pasti Bunda merasa sedih sekali. Sebab Bunda harus membatasi interaksi dengan Si Buah Hati. Apalagi kekebalan tubuh Si Buah Hati belum terlalu kuat. Sehingga ia lebih mudah terserang penyakit jika ada kuman dan bakteri di sekitarnya. Padahal, Si Buah Hati bisa jaga imun dengan olahraga.

Selama sakit, Bunda harus tetap menjaga Si Buah Hati agar tidak tertular flu. Berikut caranya:

1. Menjaga Jarak

Saat sakit, Bunda haruslah harus menjaga jarak dengan Si Buah Hati. Sebab, virus flu yang menjangkit Bunda bisa terbang dalam radius satu hingga dua meter. Selama itu, biarkan Si Buah Hati bermain bersama Ayah atau Nenek dan Kakeknya sementara waktu.

2. Memalingkan Wajah dan Menggunakan Masker

Kala berdekatan dengan Si Buah Hati, tutuplah bagian hidung dan mulut Bunda. Terutama kala Bunda batuk atau bersin, palingkan wajah. Agar lebih aman, sebaiknya Bunda juga menggunakan masker. Sehingga tidak menyebarkan virus kepada lingkungan sekitar Si Buah Hati.

3. Mencuci Tangan

Pada waktu tertentu, terkadang Bunda harus tetap bersentuhan dengan Si Buah Hati, meski sedang sakit. Misalnya saat Si Buah Hati minta diantar ke toilet atau dibantu mengambilkan barang. 

Karena itu, Bunda harus sering mencuci tangan setelah batuk, bersin, atau akan memegang benda yang berhubungan dengan Si Buah Hati. Pastikan Bunda mencuci tangan dengan benar. Gunakanlah sabun, lalu gosokkan tangan secara berulang kali selama 15-20 detik. Sehingga kuman bisa hilang dari tangan Bunda.

4. Olahraga

Si Buah Hati bisa jaga imun tubuh dengan olahraga. Agar Bunda lekas sembuh dan ketahanan tubuh Si Buah Hati terus terjaga, ajaklah ia berolahraga. Berjalan kaki keliling kompleks atau senam ringan di halaman rumah pun bisa Bunda lakukan bersamanya.

Latihan tersebut berfungsi memindahkan darah ke seluruh tubuh serta menggerakkan sel darah putih untuk mencari dan melawan infeksi.

5. Tidur Cukup

Selain jaga imun dengan olahraga, istirahat yang cukup menurunkan risiko terkena flu. Karena itu, Bunda harus memastikan tidak kurang tidur, sekitar 10 jam sehari. Selain itu, tidur Si Buah Hati pun harus berkualitas. Sehingga ia dapat benar-benar beristirahat.

Ketika Si Buah Hati tidur, Bunda pun harus beristirahat cukup. Agar Bunda cepat pulih dan dapat bermain lagi bersama Si Buah Hati.

6. Membuka Sirkulasi Rumah

Beberapa Bunda memutuskan menutup rumah rapat-rapat kala sakit. Alasannya, biar angin tidak mudah masuk dan tubuh tidak merasa kedinginan. Namun sebaiknya, Bunda menghindari hal ini.

Menutup sirkulasi udara ke dalam rumah, seperti jendela atau pintu, malah akan membuat virus dan kuman penyakit menetap di dalam rumah. Baiknya, biarkan sinar matahari dan udara segar masuk ke seluruh ruangan. Ini merupakan cara lain dari jaga imun dengan olahraga.

7. Makan Santapan Bernutrisi

Selama sakit, Bunda harus tetap memperhatikan menu makanan yang tersedia di rumah tetap mengandung gizi dan nutrisi seimbang. Menurut dokter spesialis anak, Hindra Irawan Satari, pemberian makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sangat berperan dalam mempertahankan kekebalan tubuh.

“Tidak ada makanan khusus, sepanjang Si Buah Hati suka dan makanan dimakan secara proporsional, maka efek yang diharapkan akan tercapai,” kata Hindra. "Bunda pun bisa memperbaiki sistem imun dari dalam, dan lekas sembuh."

Selain jaga imun dengan olahraga, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi untuk Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Image Article
6 Cara Jaga Kesehatan si Kecil Kala Bunda Sakit
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Alasan Si Buah Hati Boleh Konsumsi Smoothie

Published date

Anak-anak yang berada pada tahapan usia prasekolah memiliki kadar cairan dalam tubuh lebih tinggi daripada orang dewasa. Oleh karena itu, tubuhnya lebih peka terhadap suhu tinggi dan rentan mengalami dehidrasi, terutama saat bermain dan bereksplorasi di tengah cuaca yang panas.

Salah satu jenis minuman yang dapat meringankan gejala dehidrasi adalah smoothie, baik yang terbuat dari buah, sayuran, atau kombinasi keduanya. Apalagi bila ditambahkan dengan susu, selain lebih nikmat juga lebih bergizi. Jika minuman ini sangat digemari orang dewasa, bolehkah Si Buah Hati mengonsumsinya?

1. Menjauhkan dari Dehidrasi

Dehidrasi dapat membuat badan lemas dan mengganggu kesehatan sehingga mempengaruhi proses belajar Si Buah Hati. Smoothie untuk sarapan dapat membantu Si Buah Hati membantu mencukupi kebutuhan cairan agar membantu terhindar dari dehidrasi. 

Disarankan memasukkan beberapa es batu ke blender untuk menambah kadar air, saat cuaca sedang panas.

2. Menyediakan Kalsium

Smoothie dibuat dengan produk susu yang mengandung kalsium untuk mendukung kekuatan tulang. Campurkan buah, sayur, atau kombinasi keduanya dengan susu. Bunda dapat memberikan susu pertumbuhan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

3. Sarapan Praktis dan Bergizi

Smoothie buatan sendiri dapat menjadi alternatif sarapan yang cocok saat tidak punya banyak waktu untuk turun ke dapur. Campurkan buah atau sayuran, susu, oatmeal, dan biji-bijian agar tubuh mendapat asupan nutrisi lengkap dan mengenyangkan, agar dapat mencegah makan berlebihan saat jam makan siang.

4. Atur Konsumsinya

Smoothie menyediakan air, nutrisi, dan serat yang berasal dari sayuran maupun buah-buahan. Dalam seporsi penyajian, Bunda harus menakar dengan baik komposisi air, juga buah-buahannya serta gula. 

Jangan sampai smoothie ini berisi lebih banyak gula dan asam dari buah karena dapat berpotensi membahayakan gigi jika terlalu sering meminumnya. Batasi pemberiannya hanya pada waktu makan ya, Bunda. Karena smoothie ini mengandung susu dan dapat membuat Si Buah Hati cepat kenyang.

Bunda dapat memberikan cinta Bunda lewat smoothie sehat dan lezat pada Si Buah Hati, tapi batasi konsumsinya untuk melindungi kesehatan giginya ya.

Image Article
Hmm, Si Kecil Ingin Minum Smoothie, Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Lebaran Datang, Yuk Simak Tips Mudik Bersama Anak Usia Ini!

Published date

Ramadan tiba, Lebaran pun akan segera menjelang. Sudahkah Bunda dan Ayah mempersiapkan tradisi mudik bersama Si Buah Hati? Bila beberapa tahun lalu, mungkin Bunda dan Ayah hanya pulang kampung berdua saja. Tentu persiapannya tidak akan terlalu rumit kala membawa dia yang masih balita. Bersama Si Buah Hatil, Bunda dan Ayah harus selalu memastikan bila perjalanan mudik dan tempat menginap cukup nyaman baginya. Sehingga ia tidak rewel karena terlalu lelah atau tidak betah.

Menurut situs American Academy of Paediatrics (AAP), melakukan perjalanan jauh dengan balita merupakan petualangan yang menyenangkan sekaligus menantang. Sebab Bunda dan Ayah akan menemukan beragam kejadian lucu, namun tidak jarang juga hal yang membuat stres. Lalu apa yang sebaiknya Bunda dan Ayah persiapkan agar perjalanan mudik menjadi seru tanpa stres? Berikut tipsnya:

Merencanakan Perjalanan Mudik Jauh sebelum Ramadan

Sudah menjadi pengetahuan umum jika Ayah dan Bunda harus merencanakan agenda pulang kampung dari jauh-jauh hari. Terutama bila memutuskan pergi dengan transportasi umum, seperti pesawat, kereta, bus, atau kapal. Bila saja Bunda baru membeli tiket perjalanan saat sudah Ramadan, atau beberapa minggu sebelumnya, kemungkinan besar tiket yang dicari sudah habis terjual. Kalau pun masih tersedia, harganya bisa melejit beberapa persen dari tarif normal.

Perencanaan matang juga perlu dilakukan bila Bunda dan Ayah memutuskan mudik dengan kendaraan pribadi. Meski bisa berangkat pada hari dan jam apapun, Bunda dan Ayah harus mempelajari kepadatan arus mudik. Jangan sampai niatan untuk bertemu sanak saudara harus terhambat belasan hingga puluhan jam terjebak macet di jalan. Kalau ini terjadi, bisa dipastikan Si Buah Hati akan rewel karena terlalu lelah. Selain itu, perlu dicari tahu juga mengenai lokasi peristirahatan. Sehingga bila Ayah lelah mengemudi, tak perlu lagi bingung mencari tempat untuk menepi dan melepas lelah.

Menjaga Kesehatan

Namanya juga melakukan perjalanan jauh, sudah pasti Bunda sekeluarga memerlukan stamina baik. Apalagi agenda mudik itu dilakukan saat bulan puasa, yang mana Bunda dan Ayah tengah menahan lapar dan haus selama belasan jam. Agar acara pulang kampung tidak berubah cerita menjadi sakit di kampung, Bunda sekeluarga haruslah menjaga kesehatan, terutama dengan asupan bergizi dan bernutrisi tinggi.

Membawa Bekal Perjalanan

Nah, agar asupan nutrisi Bunda sekeluarga tetap terpenuhi selama mudik, jangan ragu untuk membawa bekal perjalanan. Pastikan makanan itu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Misalnya saja spageti dengan taburan saus tomat dan daging asap, beragam kue basah, buah-buahan, atau camilan. Bunda bisa juga membawa bekal berupa bento yang berbentuk unik, sehingga Si Buah Hati tertarik ikut menyantapnya. Jangan lupa membawa susu sebagai tambahan nutrisi agar tetap menjaga daya tahan si Buah hati dan Bunda sekeluarga.

Untuk minuman, jangan lupa membawa air putih, ya Bunda. Ini penting agar kebutuhan cairan Bunda sekeluarga tetap terjaga selama mudik. Sehingga tubuh terhindar dari dehidrasi.

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa dengan yang Sehat dan Menyegarkan!

Menyediakan Pakaian Ganti

Bila Si Buah Hati masih mengenakan diaper, Bunda pun harus membawa stok untuk pengganti selama perjalanan. Membawa pakaian ganti dan perkakas kamar mandi, seperti bedak, tisu kering, minyak telon, tisu basah, dan juga antiseptik. Membawa persediaan kantong juga penting, sebagai antisipasi bila ada anggota keluarga yang mabuk perjalanan.

Membawa P3K

Obat-obatan pribadi atau perlengkapan P3K penting untuk Bunda bawa serta dalam perjalanan mudik. Misalnya saja obat anti-mabuk, minyak angin, perban, ataupun obat untuk luka luar. Semua ini untuk mengantisipasi bila anggota keluarga Bunda mendadak tak enak badan atau mengalami kecelakaan kecil dalam perjalanan mudik.

Baca Juga: 4 Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati

Memboyong Mainan Si Buah Hati

Ada baiknya Bunda juga memboyong boneka, mobil-mobilan, atau buku favorit Si Buah Hati dalam perjalanan mudik. Meski terkesan repot dengan beragam perintilan, tapi ini bisa menjadi senjata ampuh untuk mengalihkan rasa bosannya saat terjebak macet atau lelah perjalanan. Sehingga Bunda dan Ayah tidak perlu terus-menerus berhadapan dengan kerewelannya.

Melibatkan Si Buah Hati dalam Perencanaan Liburan

Melibatkan Si Buah Hati untuk membantu merencanakan liburan pastinya akan membuat mereka merasa lebih bersemangat. Meski usianya masih sangat muda, namun terkadang ide dan saran dari anak-anak justru dapat membantu Bunda dan Ayah untuk mendapatkan liburan yang menyenangkan bagi banyak orang.

Coba ajak anak untuk berdiskusi mengenai berbagai destinasi wisata apa saja yang bisa dikunjungi di kampung halaman. Berikan beberapa pilihan dan mintalah anak-anak untuk menentukan beberapa hal seperti:

  • Tempat liburan apa saja yang harus dikunjungi.

  • Ragam kuliner yang harus dicoba.

  • Aktivitas seru yang harus dilakukan saat sampai di kampung halaman.

  • Oleh-oleh apa saja yang harus dibeli.

Siapkan Aktivitas Seru selama Perjalanan

Menempuh perjalanan jauh dan macet selama mudik bersama anak usia dini tentu membuat mereka cepat merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini, Bunda bisa menyiapkan beberapa aktivitas seru selama perjalanan seperti: 

  • Membawa buku stiker favorit anak-anak, di mana mereka bisa menempelkan stiker sesuka hati selama perjalanan.

  • Menggambar pemandangan yang dijumpai selama perjalanan dan mewarnainya menggunakan pensil warna.

  • Menyalakan musik dan menyanyikan lagu favorit anak-anak agar momen mudik bersama anak menjadi lebih menyenangkan dan bebas ngantuk.

  • Menikmati camilan favorit selama perjalanan, seperti biskuit, susu, atau makanan lainnya.

  • Mencari benda atau obyek sesuai dengan huruf-huruf alfabet bersama Si Buah Hati selama perjalanan. Selain mengusir rasa bosan, kegiatan juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk membangun kemampuan literasi awal anak-anak dan membantu mereka untuk mengenali huruf dengan baik.

  • Pastikan Bunda dan Ayah membawa bantal sehingga anak-anak bisa tidur dengan nyaman selama perjalanan.

  • Ajak anak-anak untuk memerhatikan pepohonan yang ditemukan sepanjang perjalanan dan jelaskan nama pohon dan manfaatnya sesuai dengan pengetahuan yang Ayah dan Bunda miliki.

Bagaimana, apakah Bunda sekeluarga sudah siap mudik? Bila ya, jangan lupa untuk mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari termasuk selalu memberikan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang bagi Si Buah Hati. Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Imunutri, diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 1–3 tahun.

DANCOW 1+ Imunutri tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung omega 3 & 6, serta kombinasi unik DHA dan zat Besi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati. Selamat mudik Lebaran!

Image Article
Lebaran Datang, Yuk Simak Tips Mudik Bersama Anak Usia Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Sederhana Mengajarkan Si Buah Hati Menabung

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati untuk menabung sejak dini adalah bagian penting dari pengasuhan. Prinsip berhemat dan pentingnya menabung akan dibawa hingga dia dewasa nanti. 

Anak-anak biasa mendapatkan uang saat ulang tahun, pemberian keluarga, atau dalam bentuk uang saku. Stimulasi untuk menahan keinginan menghabiskannya, sebagai proses belajar dalam menyisihkan uang yang diterimanya. Berikut ini beberapa tips untuk membiasakannya menabung.

1. Mulailah dari Rumah

Bunda dapat mengajarkan menabung di rumah. Gunakan celengan, botol kaca, bahkan kantong plastik yang memungkinkannya melihat seberapa banyak uang yang sudah dikumpulkan. 

Setelah mendapatkan sejumlah uang, tunjukkan cinta Bunda dengan membukakan rekening khusus untuk meningkatkan minat menabung sejak dini.

2. Buka Komunikasi dengan Si Buah Hati

Begitu Si Buah Hati mulai bisa menghitung, perkenalkan dengan nilai uang. Berikan pemahaman, sesuai dengan tahapan usianya, tentang cara penyimpanan dan cara bijak menggunakan uang yang dia punya. 

Cara ini juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan memori, atensi, bahasa, dan penyelesaian masalah. Ajarkan memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.

3. Bantu Si Buah Hati Menetapkan Tujuan Menabung

Membantu Si Buah Hati menetapkan tujuannya menabung, menurut Paul, adalah cara jitu untuk melatihnya menyimpan uang. Misalnya, jika dia ingin membeli mainan kesukaan atau makanan favoritnya, dukung stimulasinya agar mau menyisihkan uang saku atau hadiah ulang tahun yang diterimanya untuk mewujudkannya. 

Hal ini juga dapat melatihnya mengambil tanggung jawab untuk masa depannya sendiri.

4. Biarkan Si Buah Hati Memegang Uang Sendiri

Ada pentingnya membiarkan Si Buah Hati memegang uangnya sendiri lho, Bunda. Meskipun mungkin Si Buah Hati akan melakukan kesalahan-kesalahan kecil, seperti terlalu cepat menghabiskan uang atau belum terbiasa menyisihkan uang saku untuk ditabung. 

Dorong aksi cerdasnya untuk belajar dari kekurangan sebagai perlindungan dari kesalahan yang lebih besar. Terutama saat menjalani proses tumbuh kembang memasuki usia yang lebih dewasa.

Dukungan orang tua dibutuhkan Si Buah Hati untuk menanamkan prinsip menabung sejak dini. Semoga tips-tips di atas dapat membantu Bunda mengajarkan cara menabung dengan tepat. 

Dukung perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Koinnya Sudah Masuk Celengan, Kapan Bisa Diambil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Kemampuan Atensi dan Memori Lewat Rambu-Rambu Jalan

Published date

Untuk melancarkan proses belajar dan mencapai tumbuh kembang yang optimal, Si Buah Hati perlu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Tidak hanya kemampuan memori, tapi juga kemampuan atensi yang perlu dilatih sejak dini. Salah satu cara mendukung stimulasinya adalah dengan memperkenalkannya pada rambu-rambu jalan yang bisa dilihat saat mengajaknya bermain dan bereksplorasi.  Kenalkan cara mudah berikut ini untuk membaca rambu-rambu jalan ya.

Mulailah dari yang Sederhana

Rambu lalu lintas yang paling sederhana dan mudah dipahami oleh Si Buah Hati adalah lampu lalu lintas. Terdiri dari 3 warna lampu, minta Si Buah Hati untuk mengingatnya. Merah artinya berhenti, kuning meminta pengendara waspada, sedangkan hijau memperbolehkan kendaraan melaju. Ajukan pertanyaan untuk menstimulasi kemampuan memori dan atensinya. Walau dia belum bisa menaiki kendaraan apapun, penting baginya untuk mengetahui informasi ini, untuk memberikan perlindungan saat berada di jalan raya.

Kemas dalam Bentuk Permainan

Latih kemampuan mengingat untuk mengulang apa yang dia lihat di rumah. Tunjukkan rambu Stop, Belok Kanan atau Kiri, Dilarang Parkir, dan beberapa tanda lainnya. Warna yang mencolok dan bentuk yang berbeda biasanya akan menarik perhatiannya. Sediakan kertas dan minta Si Buah Hati untuk menggambar kembali lampu lalu lintas dan beberapa rambu lainnya. Tidak hanya meningkatkan aksi cerdasnya, tapi juga mengasah kemampuan psikomotoriknya.

Ajak Berkeliling Sekitar Rumah

Saat bepergian, ajak Si Buah Hati memperhatikan rambu-rambu dan tulisan di sekitar rumah. Ajarkan arti rambu-rambu dan tulisan tersebut, lalu minta ia membaca dan mengartikannya lagi bersama. Latih daya ingat dan fokusnya dengan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang dilihat Si Buah Hati. Jangan lupa untuk membimbingnya dengan sepenuh hati.

 

Image Article
Latih Kemampuan Atensi dan Memori Lewat Rambu-Rambu Jalan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Melibatkan Si Buah Hati Berkebun di Rumah

Published date

Mengajak Si Buah Hati berkebun mempunyai banyak manfaat lho Bunda. Selain menjadi proses belajar yang baik untuk mengasah keterampilan yang tidak diberikan di sekolah, tapi juga menjadi cara yang bagus untuk menstimulasi rasa cinta pada alam.

Pada tahapan usia sekolah, Si Buah Hati mempunyai rasa ingin tahu yang cukup tinggi, arahkan dengan melakukan kegiatan berkebun yang mengasyikkan. Ikuti tips berikut untuk membuat berkebun menarik baginya ya Bunda.

1. Mulailah dengan Jumlah Kecil

Untuk Si Buah Hati siapkan saja area kecil atau mulailah dengan memberikan sebuah pot untuk menanam bibit sayur atau buah yang dipilihnya. Dukung stimulasinya dengan memintanya untuk menyiram tanaman, mencabuti rumput liar, atau memberikan perlindungan dari terik matahari. 

Selain itu, Si Buah Hati dapat fokus memperhatikan perkembangan tanaman, sekaligus menumbuhkan tanggung jawab, mengasah kemampuan memori, atensi, dan penyelesaian masalah.

2. Libatkan Peran Si Buah Hati

Agar lebih menarik bagi Si Buah Hati, biarkan ia menentukan benih apa yang ingin ditanamnya. Siapkan dulu bibit tanaman yang cepat tumbuh seperti bunga matahari, tomat cherry, wortel, kentang, bawang, atau strawberry. 

Melibatkannya dalam hal-hal sederhana mendorongnya untuk berbuat intensif dan merasa dihargai, karena pendapatnya didengar.

3. Gunakan Peralatan Berkebun Khusus

Siapkan peralatan yang ukurannya disesuaikan dengan Si Buah Hati, agar nyaman menggunakannya dalam berkebun dan dapat melatih kemampuan psikomotoriknya. 

Ajaklah untuk rajin menyiram tanamannya sehingga dapat tumbuh subur dan mencatat perkembangannya setiap hari untuk meningkatkan rasa ingin tahunya akan pengetahuan alam.

4. Ketika Tanamannya Tidak Tumbuh

Tidak selamanya benih yang ditanam oleh Si Buah Hati akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah atau bunga yang diharapkan. Beberapa malah tidak tumbuh sama sekali. 

Bila hal ini terjadi, beri semangat kepadanya untuk mencoba kembali, dan beri pengertian padanya bahwa hal tersebut mungkin terjadi. Puji aksi cerdas dan usahanya, walau hasil yang didapatkan belum optimal.

Banyak manfaat yang didapat dengan mengajarkan Si Buah Hati berkebun. Kotor sedikit tidak masalah, demi tumbuh kembangnya yang optimal. Bunda cukup menjaga kesehatannya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Melibatkan Si Kecil Berkebun di Rumah, Kenapa Tidak?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak

Published date

Siapa sih yang tak kenal dengan tahu? Makanan yang terbuat dari hasil fermentasi kedelai ini merupakan salah satu sumber protein nabati. Meski mudah diperoleh dengan harga yang relatif terjangkau, tapi tahu mengandung nutrisi yang tidak kalah baik dengan sumber makanan lainnya bagi tumbuh kembang anak. Soal rasa, tahu memang memiliki rasa tawar dan kurang disukai Si Buah Hati. Namun, Bunda dapat membuat olahan tahu yang lezat dan sehat dengan kreasi memasak berikut ini.

Nugget Tahu Panggang

Nugget lezat kaya nutrisi berbahan tahu ini cocok dijadikan teman bermain dan bereksplorasi Si Buah Hati. Potong tahu sesuai selera dan keringkan menggunakan kain bersih atau kertas tisu. Masukkan ke dalam campuran wheat germ, tepung jagung, dan garam, aduk perlahan sampai semua potongan tahu terlapisi secara merata. Letakkan pada Loyang yang sudah dioles mentega tipis-tipis, panggang sampai berwarna kecoklatan dan renyah.

Vegan Macaroni and Cheese

Berbahan dasar saus tahu, vegan macaroni and cheese cocok buat pilihan sarapan Si Buah Hati agar lebih variatif. Masak makaroni hingga al dente kemudian sisihkan. Sementara itu, haluskan tahu sampai sangat halus, masukkan ke dalam panci dan tambahkan margarine, serta keju. Didihkan dengan api kecil, aduk sering agar tidak hangus sampai keju meleleh seluruhnya. Campurkan macaroni dan saus keju, lalu aduk rata. Bumbui dengan garam dan lada secukupnya.

Bunda, baca juga ini: Rahasia di Balik Kesehatan Saluran Cerna Si Buah Hati

Tofu Chocolate Pudding

Tidak akan ada yang menyangka dessert yang manis dan terlihat mewah ini terbuat dari tahu. Caranya mudah kok, Bunda. Haluskan tahu sutra lalu masukkan ke dalam panci beserta chocolate chip. Masak dengan api kecil dan aduk sampai cokelat meleleh. Tambahkan sirup maple dan vanili, biarkan hingga dingin. Sajikan dalam kondisi dingin dengan irisan pisang atau buah strawberry. Yummy!

Kudapan Tahu dan Yoghurt

Berikan cinta Bunda saat membuat kudapan berbahan tahu yang manis dan menyegarkan ini ya. Campur tahu sutra, yoghurt, gula, dan air perasan jeruk lemon di dalam food processor hingga halus. Masukkan dalam cetakan dan dinginkan semalaman. Sajikan dengan saus strawberry untuk menambah rasa manis alami.

Tidak sulit kan Bunda membuat aneka makanan berbahan tahu. Coba sekarang juga ya. Jangan lupa Bunda, selain asupannya, optimalkan tumbuh kembang anak dengan stimulasi tumbuh kembang anak yang sesuai dengan umurnya.

Image Article
Manfaat Tahu Penunjang Tumbuh Kembang Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Penyakit yang Sering Muncul Saat Si Buah Hati Berusia 1 Tahun

Published date

Sampai usia 2 tahun, kekebalan tubuh Si Buah Hati masih rentan. Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. kondisi imun inilah yang membuat Si Buah Hati mudah terserang penyakit. Misalnya batuk, pilek, demam, perut kembung, diare, atau alergi.

Nah, bila Si Buah Hati mengalami deretan penyakit itu, Bunda tidak perlu cemas ataupun panik. Sebab Bunda bisa mengenali gejalanya dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakit Si Buah Hati tidak bertambah parah. Seperti cara berikut.

1. Batuk dan Pilek

Batuk pilek merupakan penyakit yang sering dialami oleh Si Buah Hati. Ditambah lagi kondisi tubuh Si Buah Hati yang mungkin sedang tidak fit atau kondisi cuaca tidak menentu dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Kala mengalami batuk pilek, biasanya Si Buah Hati mengalami gejala hidung berair, tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini pun bisa muncul sepanjang tahun.

Untuk mencegah bertambah parah, Bunda bisa menggunakan uap air panas.

Caranya dengan menuangkan air panas ke baskom yang sudah diberikan beberapa tetes minyak essensial oil. Kemudian, gendong atau pangku Si Buah Hati dan dekatkan agar mudah menghirup uapnya. Bunda bisa pula membuatkan semangkuk hangat sup ayam yang bisa membantu meredakan flu Si Buah Hati.

2. Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang Si Buah Hati, sedikitnya satu kali kali infeksi telinga sebelum usia 3 tahun. Biasanya, penyakit ini berawal dari infeksi virus seperti flu, sehingga rongga telinga tengah ikut meradang bahkan dapat terjadi penumpukan cairan di balik gendang telinga.

Untuk mencegah penyakit ini, Bunda harus memastikan kesehatan Si Buah Hati selalu terjaga. Agar ia tidak terserang radang tenggorokan atau hidung yang berujung pada sakit telinga.

3. Diare

Sejak dulu, diare masih menjadi masalah kesehatan nasional. Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan, penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada Si Buah Hati yang berusia di bawah 5 tahun. Sehingga waspada bila diare terjadi. 

Periksakan ke dokter atau tenaga kesehatan bila diare terjadi. Si Buah Hati dinyatakan diare bila buang air besar “lebih encer” (tanpa ampas) dan “lebih sering” dari biasanya. Bahkan bisa mengeluarkan kotoran berdarah, tergantung dari penyebabnya.

Untuk pencegahannya Bunda bisa melakukan perawatan pertama dari rumah, yaitu pastikan semua kondisi rumah, terutama tempat Si Buah Hati sering berada agar selalu bersih. 

Selain itu, selalu memberikan makanan bergizi, dan sebaiknya dibuat sendiri agar kualitas gizi dan kebersihannya tetap terjaga. Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menjaga kebersihan kamar mandi, serta selalu menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat atau binatang lain.

4. Sembelit atau Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi saat Si Buah Hati mengalami permasalahan sistem pencernaan sehingga tidak membuang air besar secara teratur. Si Buah Hati yang mengalami konstipasi, pada umumnya akan mengeluarkan kotoran yang berukuran lebih besar serta keras ketimbang biasanya.

Penyebab utama terjadinya sembelit karena Si Buah Hati kekurangan cairan dan asupan makanan berserat seperti sayuran serta buah-buahan. Selain itu, Si Buah Hati bisa jadi pernah mengalami trauma sehingga tidak rutin membuang air besar hingga sembelit. Misalnya pernah merasa nyeri karena kotoran yang terlalu keras atau ketakutan pada toilet yang kotor.

Bunda bisa mencegahnya dengan lakukan untuk mencegahnya adalah selalu memberikan Si Buah Hati cairan yang cukup terutama air putih. Pastikan juga agar Si Buah Hati selalu mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari.

5. Infeksi Saluran Kemih

Bila menemukan gejala demam pada Si Buah Hati, tanpa gejala lain yang jelas, Bunda harus waspada. Terlebih bila Si Buah Hati belum bisa mendeskripsikan sakit yang dirasakan. Karena bisa jadi Si Buah Hati terkena infeksi saluran kemih.

Bila mengalami, biasanya Si Buah Hati akan menunjukkan gejala demam tanpa disertai flu, nafsu makan menurun, muntah, urin berbau tidak seperti biasanya, dan lebih rewel dari biasanya. Bila begitu, sebaiknya Bunda langsung membawa Si Buah Hati ke dokter.

Sebagai pencegahan, Bunda harus menjaga asupan cairan Si Buah Hati dan selalu mengajarkannya agar tidak menahan buang air kecil. Ajarkan pula untuk selalu membersihkan dan mengeringkan daerah pembuangan air kecil.

Nah Bunda, yuk selalu jaga kebersihan lingkungan Si Buah Hati, terutama tempatnya sering bermain. Dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. mengatakan bahwa Bunda pun mesti menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati agar terlindungi dari serangan penyakit. 

Misalnya banyak mengonsumsi makanan bergizi dan susu pertumbuhan. Selain itu, periksakan Si Buah Hati ke dokter atau tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya lebih lanjut.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan  susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
5 Penyakit yang Kerap Diderita si Kecil di Usia 1 tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Otak untuk Kecerdasan dan Kemampuan Belajar Anak

Published date

Kecerdasan Si Buah Hati berawal dari nutrisi yang dikonsumsi, begitu kata pakar perkembangan otak lulusan Harvard, Amerika Serikat, Keith Corners, PhD, MA. Dalam bukunya berjudul Feeding The Brain: How Foods Affect Children (De Capo Press, 2001).

Ia menuturkan, nutrisi otak berperan besar dalam tumbuh kembang anak. Asal tahu saja, ungkap Keith, sebagian besar makanan yang disantap Si Buah Hati digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Oleh karena itu, nutrisi penting untuk pertumbuhan otak balita. 

Hal senada dikatakan pakar gizi dari, Rita Ramayulis DCN, M.Kes. Ia mengatakan, “Otak adalah organ vital dalam kecerdasan anak. Untuk itu, jika ingin Si Buah Hati cerdas, pilih nutrisi  yang bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak. Semakin berkualitas nutrisi otak yang dikonsumsi, semakin baik daya kerja dan fungsi otak.” 

Selain nutrisi, yang tak kalah penting adalah peran stimulasi sebagai pembentuk dan pengembang kecerdasan Si Buah Hati. Nutrisi dan stimulasi menjadikan jaringan antar sinaps dari sel-sel di otak akan semakin cepat dan kuat tersambung. Dalam kondisi ini, daya tangkap Si Buah Hati terhadap informasi akan semakin cepat. Ia lebih mudah belajar dan menangkap stimulasi yang diberikan. Proses belajar pun dapat dilakukan dengan baik. 

Bunda perlu tahu, masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dimulai saat pembuahan hingga sampai usia 2 tahun disebut periode emas Si Buah Hati. Periode tersebut merupakan

masa kritis karena otak berkembang pesat sehingga sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan yang memengaruhi struktur otak dan kemampuan kognitif. Pada masa 1000 HPK kebutuhan anak terutama nutrisi, kasih sayang dan stimulasi perlu dipenuhi.

Nutrisi Otak yang Tepat

Makanan sehari-hari yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang pada dasarnya sudah tepat dan mendukung tumbuh kembang otak anak. Apalagi, gizi seimbang berperan dalam pemeliharaan semua fungsi organ vital.

Misalnya, nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan otak juga bermanfaat untuk organ lainnya seperti kesehatan mata, tulang, dan lain-lain. Meski begitu, ada beberapa zat gizi yang memiliki fungsi khusus untuk otak anak. Berikut asupan nutrisi untuk membantu perkembangan otak anak usia 1 hingga 3 tahun:

1. DHA, LA, dan ALA

DHA

DHA atau asam dokosaheksaenoat, merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang, termasuk golongan omega-3.

Fungsi:

Sangat penting untuk perkembangan mata dan nutrisi otak. Seperti dipaparkan oleh National Center for Biotechnology Information, US National Library of Medicine, 97% penyusun otak adalah asam lemak omega-3.

Sumber Makanan:

DHA secara alami terkandung dalam ASI. Selain ASI, DHA juga terdapat pada hati, daging, ikan, sayuran seperti bayam, kangkung, dan susu yang diperkaya dengan DHA.

LA dan ALA

LA (linoleic acid) termasuk dalam kelompok asam lemak omega 6, sedangkan ALA (alpha linolenic acid) termasuk dalam kelompok omega 3. ). Asam lemak tak jenuh ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus didapat lewat asupan makanan.

Fungsi:

Kedua asam lemak ini bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel-sel saraf dan memberikan nutrisi otak.

Sumber Makanan:

Susu yang diperkaya dengan LA dan ALA, minyak nabati seperti minyak jagung, minyak biji kapas, minyak kedelai, serta minyak almond.

2. Kolin

Kolin atau choline. Nama lainnya adalah lesitin. Vitamin yang termasuk dalam kelompok Vitamin B ini larut dalam air.

Fungsi:

Membentuk membran sel, termasuk yang ada di otak. Membran sel pada tubuh layaknya antena yang berfungsi menyampaikan sinyal di dalam sel saraf. Ukuran dan jumlah sel otak dapat bertambah banyak dengan bantuan kolin.

Sejatinya, tubuh sudah memproduksi kolin, meski begitu jumlahnya kurang mencukupi sehingga harus ditambah dengan makanan.

Sumber Makanan:

Telur, susu, hati ayam, daging sapi, kacang kedelai, kol, kacang tanah, bunga kol, bayam brokoli, dan lain-lain.

3. Taurin

Taurine atau taurin, kerap dikenal juga sebagai aminoethanesulfonic acid. Nama taurine sendiri muncul karena dalam kenyataannya, para peneliti menemukan senyawa itu dalam empedu sapi, sehingga muncullah ide untuk menamai senyawa ini dengan taurus, sesuai nama latin untuk sapi/banteng.

Fungsi:

Peran taurin dalam tubuh mengolah lemak sehingga dapat digunakan tubuh. Taurin juga bermanfaat untuk membantu perkembangan sistem saraf pusat, termasuk sistem saraf di otak. Keberadaan taurin membantu perkembangan perhubungan sel-sel di otak. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).

Sumber Makanan:

Ikan-ikanan, telur, daging, dan produk susu beserta olahannya seperti yoghurt, es krim, dan lain-lain.

4. Tyrosine dan Tryptophan

Fungsi:

Bekerjasama dengan omega 3 dan omega 6, protein berupa Tyrosine dan Tryptophan berperan membangun neurotransmitter di otak. Neurotransmitter adalah sejenis bahan kimia yang bertugas memasukkan informasi ke dalam sel saraf dengan cara melekatkan diri pada bagian tertentu dari sel saraf.

Neurotransmitter yang baik akan membuat otak dapat menangkap, menyimpan, dan mengeluarkan informasi dengan optimal. (Saxelby, Catherine, Nutrition for life, Reed, 1993)

Sumber Makanan:

Susu yang telah ditambahkan zat ini, kacang-kacangan, telur, dan lainnya.

Baca Juga: Susu untuk Perkembangan Otak Anak

5. Asam Folat

Asam folat merupakan bagian dari B Kompleks. Nama lainnya adalah vitamin B9.

Fungsi:

Berfungsi sebagai pembentukan selubung saraf otak anak, bahkan mencegah otak dari kecacatan. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).

Sumber Makanan:

Susu, keju, gandum, bayam, brokoli, kedelai, hati ayam, dan lainnya.

6. Zat Besi

Mineral penting bagi tubuh. Zat gizi mikro ini sangat vital keberadaannya dalam hemoglobin (komponen sel darah merah). 

Fungsi:

Mengangkut oksigen ke otak. Kalau jaringan otak kekurangan oksigen, maka fungsinya akan terganggu. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).

Sumber Makanan:

Kuning telur, hati sapi, jantung sapi, daging ayam, sayuran berdaun hijau, dan lainnya.

7. Zinc

Mineral penting yang juga bernama lain seng.

Fungsi:

Berperan dalam membangun membran otak. Meski begitu, bila asupan protein mencukupi, kebutuhan zinc juga biasanya akan terpenuhi. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).

Sumber Makanan:

Daging-dagingan, ikan laut, susu, dan lainnya.

8. Vitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks terdiri atas vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan B12.

Fungsi:

Membangun kesehatan otak, membangun sel-sel saraf, dan menjaga jaringan sel saraf agar tetap sehat. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).

Sumber Makanan:

Biji-bijian, daging, susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Nutrisi untuk Bantu Dorong Kecakapan Berbicara Anak

Kemampuan bicara pada anak adalah hal yang sangat penting karena selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, anak-anak akan memulai mengucapkan kata pertamanya di usia 12 bulan. Namun perlu Bunda pahami bahwa kemampuan bicara anak berbeda-beda sesuai garis waktunya masing-masing. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki gangguan keterlambatan bicara atau speech delay

Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi saat kemampuan bicara anak tidak berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Sebanyak 5-8% anak usia prasekolah mengalami keterlambatan bicara dan bahasa. 

Agar Si Buah Hati tumbuh dengan baik, terutama dalam kelancaran berbicara, Bunda juga perlu memberi nutrisi bahasa.Nutrisi bahasa tentunya bukan benar-benar nutrisi yang didapat dari makanan. Nutrisi bahasa adalah istilah yang menggambarkan paparan bahasa yang kaya kualitas maupun kuantitas dan disampaikan dalam konteks interaksi sosial.

Artinya, hal ini merupakan stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak melalui interaksi sosial. Bukti menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas kata-kata yang diucapkan orang dewasa kepada anak dalam 3 tahun pertama kehidupannya dapat menentukan kemampuan bicara si Buah Hati.

Selain stimulasi yang oleh beberapa ahli disebut dengan nutrisi bahasa di atas, asupan nutrisi dari makanan juga penting untuk perkembangan bahasa si Buah Hati. Nutrisi selama awal kehidupan anak dapat membantu membangun sel-sel otak yang berhubungan dengan perkembangan saraf dan penguasaan bahasa. Lebih jelasnya, hal ini berhubungan dengan status gizi dari anak.

Pentingnya Susu dengan Nutrisi untuk Bantu Perkembangan Otak

Susu adalah salah satu sumber nutrisi yang baik dalam tahap tumbuh kembang anak. Susu mencukupi kebutuhan lemak yang diperlukan untuk perkembangan otak dan mata si Buah Hati lho, Bunda. Anak usia 1 tahun direkomendasikan oleh American Academy of Pediactrics mengonsumsi 2 gelas per hari. Sedangkan anak usia 2-3 tahun direkomendasikan mengonsumsi 2,5 gelas susu per hari.

DANCOW 1+ Imunutri, susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun, dengan 0 gram sukrosa, tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, dan Tembaga, juga tinggi kalsium, vitamin D & protein, serta mengandung DHA, omega 3 & 6, zat besi dan mikronutrien lainnya.

Image Article
Nutrisi Otak untuk Kecerdasan dan Kemampuan Belajar Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off