Nutrisi Otak untuk Kecerdasan dan Kemampuan Belajar Anak
13-11-2020
Kecerdasan Si Buah Hati berawal dari nutrisi yang dikonsumsi, begitu kata pakar perkembangan otak lulusan Harvard, Amerika Serikat, Keith Corners, PhD, MA. Dalam bukunya berjudul Feeding The Brain: How Foods Affect Children (De Capo Press, 2001).
Ia menuturkan, nutrisi otak berperan besar dalam tumbuh kembang anak. Asal tahu saja, ungkap Keith, sebagian besar makanan yang disantap Si Buah Hati digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Oleh karena itu, nutrisi penting untuk pertumbuhan otak balita.
Hal senada dikatakan pakar gizi dari, Rita Ramayulis DCN, M.Kes. Ia mengatakan, “Otak adalah organ vital dalam kecerdasan anak. Untuk itu, jika ingin Si Buah Hati cerdas, pilih nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak. Semakin berkualitas nutrisi otak yang dikonsumsi, semakin baik daya kerja dan fungsi otak.”
Selain nutrisi, yang tak kalah penting adalah peran stimulasi sebagai pembentuk dan pengembang kecerdasan Si Buah Hati. Nutrisi dan stimulasi menjadikan jaringan antar sinaps dari sel-sel di otak akan semakin cepat dan kuat tersambung. Dalam kondisi ini, daya tangkap Si Buah Hati terhadap informasi akan semakin cepat. Ia lebih mudah belajar dan menangkap stimulasi yang diberikan. Proses belajar pun dapat dilakukan dengan baik.
Bunda perlu tahu, masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dimulai saat pembuahan hingga sampai usia 2 tahun disebut periode emas Si Buah Hati. Periode tersebut merupakan
masa kritis karena otak berkembang pesat sehingga sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan yang memengaruhi struktur otak dan kemampuan kognitif. Pada masa 1000 HPK kebutuhan anak terutama nutrisi, kasih sayang dan stimulasi perlu dipenuhi.
Nutrisi Otak yang Tepat
Makanan sehari-hari yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang pada dasarnya sudah tepat dan mendukung tumbuh kembang otak anak. Apalagi, gizi seimbang berperan dalam pemeliharaan semua fungsi organ vital.
Misalnya, nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan otak juga bermanfaat untuk organ lainnya seperti kesehatan mata, tulang, dan lain-lain. Meski begitu, ada beberapa zat gizi yang memiliki fungsi khusus untuk otak anak. Berikut asupan nutrisi untuk membantu perkembangan otak anak usia 1 hingga 3 tahun:
1. DHA, LA, dan ALA
DHA
DHA atau asam dokosaheksaenoat, merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang, termasuk golongan omega-3.
Fungsi:
Sangat penting untuk perkembangan mata dan nutrisi otak. Seperti dipaparkan oleh National Center for Biotechnology Information, US National Library of Medicine, 97% penyusun otak adalah asam lemak omega-3.
Sumber Makanan:
DHA secara alami terkandung dalam ASI. Selain ASI, DHA juga terdapat pada hati, daging, ikan, sayuran seperti bayam, kangkung, dan susu yang diperkaya dengan DHA.
LA dan ALA
LA (linoleic acid) termasuk dalam kelompok asam lemak omega 6, sedangkan ALA (alpha linolenic acid) termasuk dalam kelompok omega 3. ). Asam lemak tak jenuh ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus didapat lewat asupan makanan.
Fungsi:
Kedua asam lemak ini bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel-sel saraf dan memberikan nutrisi otak.
Sumber Makanan:
Susu yang diperkaya dengan LA dan ALA, minyak nabati seperti minyak jagung, minyak biji kapas, minyak kedelai, serta minyak almond.
2. Kolin
Kolin atau choline. Nama lainnya adalah lesitin. Vitamin yang termasuk dalam kelompok Vitamin B ini larut dalam air.
Fungsi:
Membentuk membran sel, termasuk yang ada di otak. Membran sel pada tubuh layaknya antena yang berfungsi menyampaikan sinyal di dalam sel saraf. Ukuran dan jumlah sel otak dapat bertambah banyak dengan bantuan kolin.
Sejatinya, tubuh sudah memproduksi kolin, meski begitu jumlahnya kurang mencukupi sehingga harus ditambah dengan makanan.
Sumber Makanan:
Telur, susu, hati ayam, daging sapi, kacang kedelai, kol, kacang tanah, bunga kol, bayam brokoli, dan lain-lain.
3. Taurin
Taurine atau taurin, kerap dikenal juga sebagai aminoethanesulfonic acid. Nama taurine sendiri muncul karena dalam kenyataannya, para peneliti menemukan senyawa itu dalam empedu sapi, sehingga muncullah ide untuk menamai senyawa ini dengan taurus, sesuai nama latin untuk sapi/banteng.
Fungsi:
Peran taurin dalam tubuh mengolah lemak sehingga dapat digunakan tubuh. Taurin juga bermanfaat untuk membantu perkembangan sistem saraf pusat, termasuk sistem saraf di otak. Keberadaan taurin membantu perkembangan perhubungan sel-sel di otak. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).
Sumber Makanan:
Ikan-ikanan, telur, daging, dan produk susu beserta olahannya seperti yoghurt, es krim, dan lain-lain.
4. Tyrosine dan Tryptophan
Fungsi:
Bekerjasama dengan omega 3 dan omega 6, protein berupa Tyrosine dan Tryptophan berperan membangun neurotransmitter di otak. Neurotransmitter adalah sejenis bahan kimia yang bertugas memasukkan informasi ke dalam sel saraf dengan cara melekatkan diri pada bagian tertentu dari sel saraf.
Neurotransmitter yang baik akan membuat otak dapat menangkap, menyimpan, dan mengeluarkan informasi dengan optimal. (Saxelby, Catherine, Nutrition for life, Reed, 1993)
Sumber Makanan:
Susu yang telah ditambahkan zat ini, kacang-kacangan, telur, dan lainnya.
Baca Juga: Susu untuk Perkembangan Otak Anak
5. Asam Folat
Asam folat merupakan bagian dari B Kompleks. Nama lainnya adalah vitamin B9.
Fungsi:
Berfungsi sebagai pembentukan selubung saraf otak anak, bahkan mencegah otak dari kecacatan. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).
Sumber Makanan:
Susu, keju, gandum, bayam, brokoli, kedelai, hati ayam, dan lainnya.
6. Zat Besi
Mineral penting bagi tubuh. Zat gizi mikro ini sangat vital keberadaannya dalam hemoglobin (komponen sel darah merah).
Fungsi:
Mengangkut oksigen ke otak. Kalau jaringan otak kekurangan oksigen, maka fungsinya akan terganggu. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).
Sumber Makanan:
Kuning telur, hati sapi, jantung sapi, daging ayam, sayuran berdaun hijau, dan lainnya.
7. Zinc
Mineral penting yang juga bernama lain seng.
Fungsi:
Berperan dalam membangun membran otak. Meski begitu, bila asupan protein mencukupi, kebutuhan zinc juga biasanya akan terpenuhi. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).
Sumber Makanan:
Daging-dagingan, ikan laut, susu, dan lainnya.
8. Vitamin B Kompleks
Vitamin B kompleks terdiri atas vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan B12.
Fungsi:
Membangun kesehatan otak, membangun sel-sel saraf, dan menjaga jaringan sel saraf agar tetap sehat. (Jody Vasallo, The Vitamin and Mineral Counter, Barkeleys Books, 2001).
Sumber Makanan:
Biji-bijian, daging, susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, dan lain-lain.
Nutrisi untuk Bantu Dorong Kecakapan Berbicara Anak
Kemampuan bicara pada anak adalah hal yang sangat penting karena selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, anak-anak akan memulai mengucapkan kata pertamanya di usia 12 bulan. Namun perlu Bunda pahami bahwa kemampuan bicara anak berbeda-beda sesuai garis waktunya masing-masing. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki gangguan keterlambatan bicara atau speech delay.
Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi saat kemampuan bicara anak tidak berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Sebanyak 5-8% anak usia prasekolah mengalami keterlambatan bicara dan bahasa.
Agar Si Buah Hati tumbuh dengan baik, terutama dalam kelancaran berbicara, Bunda juga perlu memberi nutrisi bahasa.Nutrisi bahasa tentunya bukan benar-benar nutrisi yang didapat dari makanan. Nutrisi bahasa adalah istilah yang menggambarkan paparan bahasa yang kaya kualitas maupun kuantitas dan disampaikan dalam konteks interaksi sosial.
Artinya, hal ini merupakan stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak melalui interaksi sosial. Bukti menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas kata-kata yang diucapkan orang dewasa kepada anak dalam 3 tahun pertama kehidupannya dapat menentukan kemampuan bicara si Buah Hati.
Selain stimulasi yang oleh beberapa ahli disebut dengan nutrisi bahasa di atas, asupan nutrisi dari makanan juga penting untuk perkembangan bahasa si Buah Hati. Nutrisi selama awal kehidupan anak dapat membantu membangun sel-sel otak yang berhubungan dengan perkembangan saraf dan penguasaan bahasa. Lebih jelasnya, hal ini berhubungan dengan status gizi dari anak.
Pentingnya Susu dengan Nutrisi untuk Bantu Perkembangan Otak
Susu adalah salah satu sumber nutrisi yang baik dalam tahap tumbuh kembang anak. Susu mencukupi kebutuhan lemak yang diperlukan untuk perkembangan otak dan mata si Buah Hati lho, Bunda. Anak usia 1 tahun direkomendasikan oleh American Academy of Pediactrics mengonsumsi 2 gelas per hari. Sedangkan anak usia 2-3 tahun direkomendasikan mengonsumsi 2,5 gelas susu per hari.
DANCOW 1+ Imunutri, susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia 1-3 tahun, dengan 0 gram sukrosa, tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, dan Tembaga, juga tinggi kalsium, vitamin D & protein, serta mengandung DHA, omega 3 & 6, zat besi dan mikronutrien lainnya.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.