Cara Mengajarkan Membaca untuk Si Buah Hati Agar Makin Siap Bersekolah

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati untuk membaca sejak dini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mereka agar dapat memasuki dunia sekolah dengan lebih siap dan percaya diri. Meski pada dasarnya setiap anak akan belajar membaca sesuai dengan kecepatannya sendiri, penting sekali bagi Bunda untuk memahami kapan Si Buah Hati merasa siap sehingga tahu cara terbaik mengajarkan anak membaca. 

Sebab, membaca bukan hanya menjadi keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran, tetapi juga mampu membuka jendela pengetahuan yang luas bagi Si Buah Hati ketika mereka dewasa nanti. 

Tanda-tanda Si Buah Hati Siap Belajar Membaca

Langkah awal mengajarkan anak membaca adalah dengan memahami kapan ia siap untuk mulai belajar. Perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki ciri khas dan kemampuan yang berbeda sehingga kesiapan belajar pada setiap anak juga akan berbeda satu sama lain. Beberapa hal yang menandakan seorang anak sudah siap untuk belajar membaca antara lain sebagai berikut.

  1. Si Buah Hati menunjukkan ketertarikan untuk belajar membaca. Mereka cenderung suka berpura-pura membaca buku cerita, majalah, atau berbagai tulisan yang mereka jumpai di mana pun.
  2. Si Buah Hati senang untuk berpura-pura menulis. Dalam hal ini, mereka seringkali menggunakan pensil warna atau krayon seolah-olah sedang menulis (meski pada kenyataannya hanyalah coretan saja). 
  3. Tertarik pada kata-kata dan huruf. Si Buah Hati mulai mengenali beberapa huruf kecil yang mereka pelajari melalui buku, poster, video atau lagu yang seringkali ditonton.
  4. Si Buah Hati mulai menyadari adanya keterkaitan antara tulisan dengan suara yang dihasilkan dari cara pengucapannya. 
  5. Mampu mengidentifikasi bunyi awal dan akhir dalam sebuah kata.

Cara Mengajarkan Membaca

Berikut cara terbaik mengajarkan anak  membaca yang bisa Bunda terapkan pada kesehariannya: 

1. Mulai dari hal yang disukai Si Buah Hati

Umumnya, Si Buah Hati cenderung lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya, seperti buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya. Selain membantu meningkatkan kosakata, memberikan ia buku yang menarik juga dapat menunjukkan bahwa membaca buku juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bila perlu, ajak mereka untuk ke perpustakaan untuk memilih buku bacaan favoritnya.

2. Ajak Si Buah Hati untuk bermain dengan kata-kata dan suara

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Tarik perhatian pada kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata ‘ayam’ dan ‘bayam’ yang keduanya diakhiri dengan bunyi yang sama.

3. Mengenal huruf dan menuliskannya

Belajar mengenali huruf dan kata-kata yang sudah dikenalnya, seperti namanya, dan ajak mereka untuk menuliskannya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa memanfaatkan poster alfabet yang ditempel di ruang belajar atau bisa juga melalui video musik agar mereka tidak mudah bosan.

Baca Juga: Cara Belajar Menyenangkan

4. Membaca bersama dan jadikan sebuah rutinitas

Membaca bersama dengan suara yang keras untuk membantu anak dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai. Pastikan untuk menjadikan momen membaca sebagai salah satu rutinitas harian agar mereka semakin cinta membaca ya, Bunda.

5. Menjadi pendengar setia saat Si Buah Hati membaca dan bercerita

Ajak Si Buah Hati untuk berdiskusi tentang cerita-cerita tersebut dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya. Untuk melatih kemampuan menulisnya, Bunda bisa meminta ia untuk menuliskan nama-nama tokoh yang dijumpai dalam buku bacaannya. 

6. Memberikan pujian

Cara mengajarkan membaca yang juga tak kalah pentingnya adalah dengan memberikan pujian untuk setiap pencapaian yang berhasil diraih oleh Si Buah Hati. Tujuannya adalah untuk memotivasi mereka agar belajar membaca dan menulis lebih giat lagi. Misalnya saat mereka berhasil membaca satu buku cerita hingga selesai, mampu menuliskan nama tokoh favorit dalam cerita, atau saat mereka sukses menuliskan huruf dari A–Z   tanpa bantuan dari Bunda. 

Beberapa hal di atas juga bisa diterapkan sebagai cara mengajarkan anak SD membaca, agar lebih percaya diri dan mampu bersaing dengan teman seusianya di bangku sekolah. Nah, agar proses belajarnya semakin optimal, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda.

Berikan makanan bergizi seimbang setiap harinya dan juga susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Rekomendasi susu yang bisa berikan adalah DANCOW FortiGro yang hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun . Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanilla yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, dalam perjalanan, maupun untuk menemani Si Buah Hati belajar membaca. 

Image Article
cara mengajarkan anak sd membaca
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pilihan Camilan Anak SD yang Sehat untuk Dukung Proses Belajarnya

Published date

Tak hanya menyenangkan bagi Si Buah Hati, pemberian camilan juga menjadi kesempatan yang bagus bagi orang tua untuk menyelipkan nutrisi tambahan ke dalam makanan Si Buah Hati. Alih-alih memberikan cemilan anak SD yang belum tentu terjaga kesehatan dan kebersihannya, Bunda bisa memberikan real food (makanan utuh), yaitu makanan yang tidak diproses atau minim proses untuk memberikan energi dan nutrisi kepada Si Buah Hati dengan cara membuat sendiri aneka kreasi cemilan anak SD yang sehat dan higienis di rumah. Yuk, simak resepnya di sini!

Pentingnya Memilih Camilan Sehat untuk Anak SD 

Sebelum mengetahui kreasi camilan anak SD, perlu dipahami bahwa memberikan cemilan anak SD bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan oleh setiap orang tua. Tak hanya memerhatikan rasa dan kebersihan, penting juga untuk memberikan makanan ringan yang sehat untuk mendukung proses belajarnya. Camilan sehat memberikan banyak manfaat bagi Si Buah Hati, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Membantu mengatasi rasa lapar anak dan meningkatkan nutrisi di sela pemberian makanan utamanya. 

  • Memberikan energi tambahan untuk mendukung aktivitas hariannya. 

  • Membantu mencegah makan secara berlebihan.

Bahaya Konsumsi Camilan yang Tidak Sehat

Pilihan cemilan anak SD yang sehat adalah yang rendah gula, lemak, dan garam. Beberapa contohnya adalah buah dan sayuran segar, biji-bijian, makanan berprotein, dan juga susu. Sebaliknya, mengonsumsi camilan yang tidak sehat bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh. Contohnya cepat saji yang kurang nutrisi, vitamin dan mineral, serta memiliki kandungan garam, gula, dan lemak yang tinggi. 

Kandungan inilah yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan tingkat energi, kesulitan tidur, kesulitan konsentrasi, dan kerusakan gigi pada Si Buah Hati. Lebih berbahaya lagi, mengonsumsi berbagai pilihan camilan anak SD yang tidak sehat secara terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang seperti obesitas dan penyakit kronis yang membahayakan.

Baca Juga: Ide Menu Sarapan Sehat

Contoh Camilan Sehat untuk Anak SD 

Untuk memastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan gizi yang cukup, berikut ini beberapa resep camilan anak SD yang bisa Bunda buat di rumah:

1. Puding dan vla 

Agar-agar dengan siraman saus cokelat merupakan salah satu camilan yang disukai oleh anak karena rasanya yang manis, tekstur yang kenyal, serta rasanya yang nikmat. Bunda bisa membuat kreasi puding dengan vla sendiri di rumah untuk kemudian dijadikan bekal anak sekolah. Pilih puding dengan varian rasa yang disukai oleh Si Buah Hati, lalu ajak ia untuk ikut membuatnya. Pasti akan sangat menyenangkan!

2. Yoghurt

Yogurt juga bisa menjadi camilan yang sangat baik untuk anak karena merupakan sumber protein dan kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang Si Buah Hati. Selain itu, beberapa yogurt juga mengandung bakteri hidup yang bermanfaat bagi sistem pencernaan. Agar tetap sehat, pilih yogurt tawar tanpa lemak dan mempermanisnya dengan menambahkan potongan buah segar dan sedikit madu.

3. Smoothies

Selain menyegarkan, smoothies juga bisa menjadi kreasi cemilan anak SD yang sangat mudah untuk dibuat di rumah. Caranya cukup dengan memilih buah favorit anak, lalu blender dengan tambahan susu, es batu, dan tambahan madu untuk memberikan rasa manis di dalamnya. Si Buah Hati pasti suka!

4. Pancake

Selanjutnya ada pancake yang juga bisa Bunda buat di rumah dengan menambahkan susu sebagai salah satu bahannya. Agar lebih menarik, gunakan wajan khusus pancake dengan bentuk yang lucu. Setelah pancake jadi, sajikan dengan celupan madu atau selai dengan rasa favorit Si Buah Hati. Jangan lupa tambahkan potongan buah segar agar kebutuhan vitaminnya terpenuhi ya, Bunda.

5. Susu favorit Si Buah Hati

Ide cemilan anak SD selanjutnya adalah susu DANCOW FortiGro UHT yang bisa Bunda berikan di sela waktu belajar, ketika bersantai, maupun sebagai bekal sekolahnya. Satu kotak DANCOW FortiGro UHT mengandung sumber Vitamin B1, B3, B6, D, dan Biotin serta kebaikan susu yang praktis dikonsumsi Si Buah Hati kapan saja untuk dukung proses belajarnya. Agar lebih nikmat, bisa juga dinikmati dalam kondisi dingin, ya Bunda.

DANCOW UHT hadir dalam tiga varian rasa favorit anak, yaitu Cokelat, Vanila, dan Stroberi. DANCOW UHT kini menggunakan sedotan kertas agar lebih ramah lingkungan. Praktis, lezat, dan pastinya sangat cocok dijadikan sebagai pilihan cemilan anak SD yang sehat dan baik untuk mendukung proses belajar Si Buah Hati. Selamat mencoba, Bunda!

Image Article
resep camilan anak sd
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Sopan Santun yang Diajarkan Saat Makan Bersama

Published date

Makan bersama keluarga merupakan sebuah kesempatan untuk berkumpul secara rutin dan menstimulasi ikatan yang kuat antara anggota keluarga. Untuk Si Buah Hati, kegiatan tersebut juga dapat memberinya perlindungan dan tempat tersendiri di dalam keluarga seperti yang dimuat dalam laman resmi milik University of Florida.

Melalui acara makan malam bersama, Bunda juga dapat mengajarkan sopan santun di meja makan atau table manner pada tahapan usia dini. Kebiasaan baik ini dapat membentuk karakter, sehingga mengalami tumbuh kembang menjadi orang dewasa yang berperilaku baik.

Berikut beberapa sopan santun sederhana yang dapat Bunda ajarkan kepada Si Buah Hati ketika makan bersama.

1. Gunakan Alat Makan

Dukung stimulasi Si Buah Hati untuk menggunakan alat makan yang sesuai. Jangan memegang makanan menggunakan jari, kecuali makanan tersebut memang ditujukan untuk dipegang menggunakan tangan. Kebiasaan ini juga dapat melatih kemampuan psikomotorik dan atensi.

2. Memasukkan Makanan ke Dalam Mulut

Jangan memasukan makanan terlalu banyak ke dalam mulut, selain tidak enak dilihat, hal tersebut juga dapat membuat Si Buah Hati tersedak. Ingatkan juga untuk mengunyah makanan dengan mulut tertutup dan tidak berbicara dengan mulut penuh makanan. 

Ajarkan untuk makan dengan perlahan tanpa terburu-buru untuk mengecap rasa dan mendapatkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

3. Sopan Santun Berbahasa

Latih Si Buah Hati untuk selalu mengucapkan terima kasih setiap kali makanan disajikan, maaf untuk menyela suatu pembicaraan, atau permisi untuk meminta ijin dan ketika meminta sesuatu yang tidak dapat diraih. Kemampuan bahasa ini merupakan sopan santun dasar yang wajib dikuasai oleh anak-anak.

Pujilah aksi cerdasnya ketika menunjukan sopan santun di meja makan, baik di rumah maupun di luar. Hal yang paling penting adalah jadilah panutan yang baik, karena anak-anak selalu memperhatikan orang tuanya dan meniru apa yang mereka lakukan.

Mengajari Si Buah Hati sopan santun bukanlah untuk mengesankan orang lain, melainkan memupuk rasa percaya diri, kepedulian terhadap sekitar, dan tenggang rasa, yang diharapkan dapat menjadi bekal di masa depan.

Bunda bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Makan Bersama, Langkah Mudah Kenalkan Si Kecil Table Manner
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Penuhi Nutrisi dengan Menu Gizi Seimbang Anak

Published date

“Bunda, aku ingin makan itu! Bunda aku boleh bermain di luar nggak? Bunda aku nanti mau makan daging yang paling enak ya?”

Tidak mudah untuk terus berkata “tidak”, saat satu jawaban “iya” dapat membuat mereka tenang. Di usianya yang masih belia, keinginan Si Buah Hati memang sangat beragam. Meski sekilas hal ini cukup merepotkan, namun memberinya kesempatan bereksplorasi akan membuatnya lebih kenal dengan hal baru yang ada di sekitarnya. Memberikan pengawasan sudah menjadi hal yang wajib, tetapi jangan lupa untuk memberikan perlindungan dari dalam kepadanya.

Asupan yang memiliki nutrisi seimbang sangat penting untuk menunjang proses tumbuh kembangnya. Maka dari itu, Bunda perlu menyajikan menu yang bernutrisi lengkap dan seimbang dalam setiap menu makannya. Apa saja menu lengkap kaya nutrisi tersebut? Berikut ini sajian lengkap ulasannya. Disimak yuk, Bunda!

Konsumsi Makanan Pokok

Di Indonesia sumber makanan berkarbohidrat dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), makanan pokok bersumber dari karbohidrat. Meski begitu, karbohidrat bukan saja nasi. Ada beragam jenis serealia seperti beras merah, ketan hitam, bubur gandum, dan biji-bijian yang juga mengandung serat pangan yang cukup baik. Bahkan, serat pangan yang ada pada serealia lebih tinggi daripada nasi, sehingga bisa membantu melancarkan proses pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

Tingkatkan Asupan Sayur dan Buah-Buahan

Selain makanan pokok, sajian gizi seimbang menurut PGS juga harus disertai dengan sayuran dan buah-buahan. Kedua bahan makanan ini dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral yang dapat berperan sebagai antioksidan, serta serat pangan yang bermanfaat untuk melancarkan proses pencernaan. Menurut PGS, kebutuhan sayur dan buah-buahan bagi anak balita di Indonesia sebanyak 300-400 gram per hari. Jumlah tersebut bisa dibagi dalam setiap sajian makan maupun ngemil Si Buah Hati.

Baca Juga: Susu Anak yang Bagus di Musim Hujan

Asupan Protein dan Lemak

Untuk mewujudkan sajian gizi seimbang, kebutuhan protein dan lemak juga diperlukan. Menurut PGS, protein dan lemak di Indonesia biasa tersaji sebagai lauk-pauk. Berdasarkan data yang dihimpun PGS, anak-anak yang berada pada usia 1-3 tahun membutuhkan protein sebanyak 26 gram per hari. Sementara kebutuhan lemak total untuk anak-anak pada usia yang sama sebesar 44 gram per hari. Ada pula kebutuhan asam lemak esensial berupa Omega-3 dan Omega-6. Sumber nutrisi ini dapat diperoleh dari makanan laut seperti ikan, tiram, dan udang, telur ayam, daging, ayam dan susu.

Asupan Produk Berbahan Susu

Sebagai pelengkap gizi seimbang, PGS menyebutkan bila nutrisi yang terkandung dalam susu diperlukan oleh Si Buah Hati. Produk hasil olahan susu, seperti yogurt dan keju, juga menjadi sumber makanan yang mengandung protein dan kalsium yang sangat baik. Bunda bisa melengkapi sajian bergizi seimbang setiap hari dengan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Image Article
Nutrisi Seimbang dalam Menu Harian Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Cara Ajarkan Si Buah Hati Sayang Binatang

Published date

Alisha suka mendengarkan dongeng tentang binatang yang selalu dibacakan Shinta, sang Bunda. Salah satu tokoh utama pada kisah-kisah itu adalah kelinci. Alisha selalu membayangkan bagaimana kelinci bermain, melompat, hingga menggerogoti wortel yang segar.

Suatu hari, Shinta membeli seekor kelinci untuk Alisha yang masih berusia 1 tahun. Shinta sudah mempersiapkan diri kalau awal perkenalan Alisha dengan seekor kelinci betulan dimulai dengan buruk. “Saya kira Alisha akan takut, ternyata dia malah langsung menggendongnya,” kata Shinta ketika dihubungi akhir Juli 2015 lalu.

Sekarang Alisha sudah berusia 3 tahun. Shinta merasa Alisha sudah cukup umur dan memintanya agar juga ikut merawat kelinci, bukan hanya bermain saja. “Agar dia bisa lebih bertanggung jawab,” kata Shinta. Maka, setiap hari Alisha ikut memberi makan kelincinya.

Shinta tidak khawatir Alisha akan terpapar penyakit yang bisa dibawa kelinci. Sebab dia selalu memastikan kelinci Alisha dalam keadaan bersih. Selain itu, beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memelihara binatang adalah tempat makanan hewan dari jangkauan Si Buah Hati. Bila tiba waktunya memberi makan peliharaan, pastikan kegiatan itu dilakukan bersama dengan Ayah atau Bunda.

Terlebih lagi, Alisha mendapatkan perlindungan dari dalam karena mengonsumsi DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sehingga Shinta bisa merasa tenang dan membiarkan Alisha bereksplorasi bersama peliharaannya.

Kini Alisha ingin punya peliharaan selain kelinci. Dia ingin merawat seekor bebek seperti yang ada dalam buku ceritanya yang baru.

Si Buah Hati perlu didorong untuk berteman dengan binatang sejak dini. Berdasarkan jurnal berjudul Sarana Bantu Terapi Kognitif Perilaku untuk Anak Penderita Zoophobia, interaksi dengan binatang dapat memicu hormon oxytocin. Hormon kasih sayang ini dapat memberikan efek nyaman dan mengurangi stres.

Memelihara binatang akan menumbuhkan rasa empati Si Buah Hati kepada sesama makhluk hidup. Selanjutnya akan menumbuhkan rasa kemanusiaan sehingga dia bisa berempati kepada orang lain. Menurut Shinta, setelah Alisha memelihara kelinci, dia jadi tahu bagaimana memperlakukan makhluk yang sakit dan mati. “Kini dia paham kalau makhluk yang mati harus dikubur,” ujarnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar anak menyayangi binatang. Salah satunya dengan mendongeng seperti yang selalu dilakukan Shinta untuk Alisha. Tapi, ada beberapa trik lain agar Si Buah Hati sayang binatang.

Orang tua yang Memelihara Binatang

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mendekatkan Si Buah Hati dengan hewan tentu saja dari contoh yang diperlihatkan oleh Ayah dan Bunda. Setiap hari Si Buah Hati melihat orangtuanya memberi makan, memandikan, dan membelai bulu binatang peliharaannya. Lama-kelamaan dia juga akan menjadi sayang pada binatang.

Perkenalkan lewat suara

Saat ini banyak mainan anak yang bisa memproduksi bunyi berupa suara binatang. Bunda bisa memperkenalkan Si Buah Hati kepada berbagai jenis hewan melalui suara-suara yang lucu. Kemudian, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke luar rumah untuk menunjukkan sosok hewan yang selama ini dikenalnya lewat suara.

Bertamasya ke Taman atau Kebun Binatang

Bunda bisa ajak Si Buah Hati bermain di taman. Di sana, Bunda bisa bercerita tentang berbagai macam hewan yang ada di sekitar area bermain seperti kucing, anjing, atau burung merpati. Sesekali Bunda bisa membawa Si Buah Hati ke kebun binatang. Koleksi hewan di kebun binatang lebih kaya. Sehingga Si Buah Hati juga bisa melihat harimau, gajah, beruang, dan binatang lain yang tidak bisa ditemui di sekitar rumah.

Yuk Bunda, dekatkan Si Buah Hati pada binatang, agar dia menjadi anak yang penyayang.

Image Article
Agar si Kecil Sayang Binatang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menyapih Anak Umur Berapa? Simak Penjelasannya Di Sini

Published date

Bunda pasti setuju bahwa Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan terbaik untuk Si Buah Hati. Terutama ASI eksklusif sampai Si Buah Hati berusia 6 bulan. Tapi seiring pertumbuhannya, kebutuhan gizi hariannya turut bertambah dan tak lagi tercukupi oleh ASI.

Memasuki usia toddler (12-36 bulan), Si Buah Hati akan semakin aktif bereksplorasi dan tentu memerlukan berbagai makanan bergizi sebagai sumber gizi hariannya. Ditambah lagi produksi ASI Bunda mulai menurun. Mungkin Bunda akan mulai mempertimbangkan untuk menyapih Si Buah Hati.

Namun terkadang timbul keraguan saat hendak menyapih Si Buah Hati. Pertanyaan yang kerap muncul adalah menyapih anak umur berapa, bagaimana cara menyapih yang efektif, atau kekhawatiran berkurangnya ikatan Bunda dan Si Buah Hati.

Daripada bingung, yuk Bunda cari jawaban dan penjelasannya di artikel ini!

Menyapih Anak Umur Berapa?

Salah satu yang sering menjadi pertanyaan Bunda adalah menyapih anak umur berapa. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti untuk mengetahui umur berapa menyapih anak. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses penyapihan dilakukan setelah anak berusia 2 tahun.

Lantas, apakah Si Buah Hati sudah tidak boleh menyusu setelah berusia 2 tahun? Faktanya, menyusui anak lebih dari 2 tahun tetap boleh dilakukan dan bahkan memberikan keuntungan tersendiri, seperti menambah kecukupan gizi, meningkatkan imunitas, memberikan kenyamanan pada Si Buah Hati, serta mempererat hubungan Bunda dengan Si Buah Hati.

Baca Juga: 7 Langkah Menyapih Si Buah Hati agar Bebas Drama

Tips Efektif Menyapih Anak

Setelah memahami menyapih anak sebaiknya umur berapa, Bunda mungkin berpikir cara yang efektif untuk menyapih Si Buah Hati. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat:

Lewatkan waktu menyusui

Tips pertama adalah melewatkan waktu menyusui. Misalnya, jika biasanya Bunda menyusui Si Buah Hati tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam, maka Bunda bisa mulai melewatkan waktu menyusui di siang hari. Setelah Si Buah Hati terbiasa bisa dilanjutkan dengan melewatkan waktu menyusui di pagi atau malam hari.

Mempersingkat waktu menyusui

Selain melewatkan waktu menyusui, cara lainnya adalah mempersingkat waktu Bunda menyusui Si Buah Hati. Setelah perlahan mengurangi dan mempersingkat waktu menyusui, produksi ASI Bunda akan berkurang secara bertahap dan mencegah pembengkakan.

Beri distraksi

Alihkan perhatian Si Buah Hati pada waktu ia biasa menyusu dengan hal lain yang disukainya. Bisa dengan camilan atau mainan favorit Si Buah Hati. Bisa juga dengan mengajaknya berjalan-jalan.

Kenalkan cara minum susu dengan gelas

Cobalah mulai mengenalkan Si Buah Hati dengan memberinya susu dalam gelas. Perlahan ganti waktu menyusui Si Buah Hati dengan segelas susu pertumbuhan yang bergizi. Cara ini dapat mengurangi kebiasaan menyusu Si Buah Hati dengan tetap menjaga asupan gizinya.

Lakukan secara bertahap

Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah lakukan proses penyapihan secara bertahap. Jangan langsung menghentikan pemberian ASI kepada Si Buah Hati.

Menjaga Ikatan Bunda dengan Si Buah Hati

Menyapih Si Buah Hati bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda. Di satu sisi, mungkin Bunda tidak ingin melepas momen bonding bersama Si Buah Hati saat menyusui. Namun, menyapih bukan berarti kehilangan momen tersebut, melainkan awal mempererat ikatan dengan cara yang berbeda.

Pada tahap perkembangan anak di usia toddler, kehangatan dengan Si Buah Hati dapat diciptakan lewat berbagai aktivitas bersama. Berikut ini beberapa aktivitas agar masa penyapihan lebih menyenangkan.

1. Memijat Si Buah Hati dengan Lembut

Menurut Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak dari Emory University School of Medicine, menyentuh Si Buah Hati sesering mungkin dapat mempererat bonding antara Bunda dan buah hati. Pijatan lembut Bunda akan membuat Si Buah Hati merasa nyaman dan membantu tubuhnya berkembang optimal.

2. Membacakan Buku Cerita

Aktivitas membaca buku cerita bersama juga dapat menjadi momen spesial antara Bunda dan Si Buah Hati. Membaca akan membantu Si Buah Hati mengenal suara, kata-kata, dan bahasa. Aktivitas membaca juga dapat meningkatkan kinerja otak serta merangsang rasa ingin tahu.

3. Sering Mengajak Si Buah Hati Mengobrol

Berbagi cerita dapat membantu Bunda dan Si Buah Hati saling memahami. Sesingkat apapun waktu Bunda bersama Si Buah Hati akan membantu mempererat hubungan keduanya. Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati bercerita dengan menanyakan hal menarik yang ia temukan setiap hari.

4. Jalan-jalan Berdua dengan Si Buah Hati

Cara ini cukup efektif untuk menumbuhkan ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati saat masa penyapihan. Buatlah agenda jalan-jalan dengan destinasi yang ramah anak. Bunda bisa melakukannya di akhir pekan.

5. Buat Momen Minum Susu Lebih Hangat

Saat masa penyapihan, Bunda bisa tetap membuat momen minum susu Si Buah Hati menjadi lebih hangat. Usap rambutnya dan beri pelukan kepada Si Buah Hati saat ia berhasil menghabiskan susunya.

Menyapih merupakan tahapan yang harus dilalui Si Buah Hati. Bunda bisa mendukung tumbuh kembang selama masa penyapihan dengan memenuhi kebutuhan gizinya dan dukung Si Buah Hati tetap bebas bereksplorasi.

DANCOW hadir sebagai pilihan susu pertumbuhan yang mendukung kebutuhan gizi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya. Untuk Si Buah Hati usia toddler (1-3 tahun), Bunda bisa berikan DANCOW 1+ Imunutri.

Susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 1+ Imunutri tersedia dalam tiga pilihan rasa, yakni Madu (200 gram-1000 gram), Vanila (200 gram-1000 gram), dan Cokelat (800 gram).

Bagaimana Bunda? Tentu sudah lebih paham tentang bagaimana menyapih Si Buah Hati dan semoga sudah tidak bingung lagi akan menyapih anak umur berapa? Semoga Bunda dan Si Buah Hati sehat selalu ya!

Image Article
Bagaimana Cara Tetap Kompak dengan Si Kecil di Masa Penyapihan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menu Gizi Seimbang untuk Si Buah Hati yang Suka Pilih-Pilih Makanan

Published date

Untuk tumbuh menjadi anak yang sehat, tentu Si Buah Hati membutuhkan menu gizi seimbang setiap hari. Namun, bagaimana kalau Si Buah Hati tercinta ternyata suka pilih-pilih makanan alias picky eater?

Si Buah Hati yang picky eater biasanya menunjukkan kebiasaan, seperti tak mau mencoba makanan baru, variasi makanannya sehari-hari hanya sedikit, serta hanya mau mengonsumsi makanan yang ia sukai saja. 

Anak prasekolah yang memiliki perilaku picky eating memang umum dijumpai. Namun jika tidak diatasi dan berlangsung dalam jangka waktu lama, kebiasaan picky eating bisa membuat Si Buah Hati kekurangan energi dan nutrisi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Agar kebutuhan gizi Si Buah Hati yang picky eater tetap terpenuhi, Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut ini.

1. Berikan Contoh dengan Mengonsumsi Makanan Sehat

Jika Bunda jarang mengenalkan makanan bergizi atau bahkan tidak memberi contoh dengan mengonsumsi menu gizi seimbang, maka Si Buah Hati cenderung menjadi picky eater.

Untuk membantu Si Buah Hati mengurangi kebiasaannya memilih makanan, Bunda dan Ayah harus memberikan contoh yang baik di rumah. Bagaimana pun juga, Si Buah Hati cenderung meniru perilaku sekitarnya, termasuk perilaku makan.

2. Bersikaplah Fleksibel saat Menghadapi Si Buah Hati

Bunda tidak dianjurkan selalu mengalah dan mengikuti kemauan Si Buah Hati dengan hanya menyediakan makanan yang mereka suka. Hal ini justru dapat membatasi kesempatan Si Buah Hati mengenal makanan lain.

Respon kemauan anak sesuai batasnya, namun jangan paksa anak atau memarahinya karena ini justru bisa membuat Si Buah Hati semakin menolak makanan yang diberikan. 

Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Kaya Vitamin D untuk Anak

3. Ajak Si Buah Hati Mempersiapkan Makanannya

Libatkan Si Buah Hati saat mempersiapkan makanannya. Jika perlu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mencoba resep baru atau bahan makanan baru bersama.

Dengan begitu, Si Buah Hati pun memiliki kesempatan memilih sendiri bahan makanannya dan mencoba berbagai makanan baru yang menurutnya menarik. Pastikan buah ada dalam menu gizi seimbang, ya.

4. Batasi Asupan Gula

Terlalu banyak mengonsumsi gula atau kalori dari makanan manis membuat Si Buah Hati merasa kekenyangan sehingga ia cenderung tidak banyak makan saat waktu makan tiba. Hal ini membuat Si Buah Hati enggan mengonsumsi menu gizi seimbang.

Sebaiknya jangan memberikan terlalu banyak cemilan manis atau pun minuman manis berkalori tinggi sebelum waktu makan agar Si Buah Hati tidak kekenyangan saat waktu makan tiba. 

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Selain cara-cara di atas, Bunda juga bisa membantu melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan memberikannya menu gizi seimbang yang bervariasi. Bunda juga bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
menyiasati-kebutuhan-nutrisi-anak-yang-hobi-pilih-makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Published date

Pastinya, senang Bunda bisa melihat Si Buah Hati sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata! “Ma..Mau Mi Cuuu…” Walaupun cara ia melafalkan tiap kalimat masih belum terlalu jelas, cukup bagi Bunda untuk memahami yang diinginkan. Ini artinya perkembangan bahasa anak sudah mulai nampak.

Perkembangan Bahasa Anak Sebagai Alat Komunikasi

Untuk bisa menjelaskan apa yang diinginkan atau butuhkan, Si Buah Hati perlu bisa berbahasa dan mengerti setiap arti kata yang ia ucapkan. Dengan berbahasa, ia juga bisa mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Mulai dari melakukan interaksi, pembelajaran hingga pengembangan sosial yang penting untuk masa depannya. 

Bukannya Si Buah Hati terlahir dengan dibekali kemampuan berbahasa? Memang benar Bunda. Setiap anak pasti punya kemampuan untuk berbahasa. Namun, juga perlu dirangsang agar perkembangan bahasa anak bisa lancar sesuai usianya.

Karena selain gangguan fisik tertentu, faktor stimulasi yang kurang juga memegang peranan dalam perkembangan bahasa anak. Misalnya, Si Buah Hati yang tak pernah distimulasi, perkembangan bahasanya bisa tertinggal. Padahal kemampuan bahasa ini ia perlukan dalam semua bidang kehidupan.

Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Nah, untuk bisa menstimulasi dengan benar Bunda bisa melakukan tips berikut.

1. Coba Mendongeng

Jadikan mendongeng atau membacakan buku sebagai sarana meningkatkan perkembangan bahasa pada anak, serta memperkaya kosakata, mengajarkan struktur bahasa dan belajar mengucapkan kata dengan benar.

2. Gunakan Boneka

Gunakan mainan dan bonekanya saat Anda mendongeng. Dari situ Si Buah Hati bisa belajar tentang bagaimana berimajinasi.

3. Rajin Ajak Anak Mengobrol

Perkembangan bahasa anak tak bisa terjadi begitu saja. Bunda harus rajin ajak Si Buah Hati berbicara dalam setiap kegiatan bersamanya. Walau mungkin tidak selalu memberi respons, sebenarnya ia menyerap apa yang Bunda katakan dan lakukan lho. 

Misalnya, saat berbelanja dengannya katakan “Lihat dek, ini namanya bayam. Warnanya hijau dan membuat kita sehat.”

4. Bisa Dengan Ajak Anak Bernyanyi 

Ajak Si Buah Hati menyanyi dengan gerak tubuh dan ekspresi sesuai syair lagu. Tanpa disadari, proses bernyanyi ini membuat anak mulai mengenal kata-kata baru. Tentunya, Si Buah Hati akan merasa bernyanyi sebagai kegiatan yang fun dilakukan bersama Bunda.

Untuk membantu perkembangan bahasa anak, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi Si Buah Hati, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Perkembangan Bahasa si Kecil yang Buat Bunda Bangga
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Mengandung Vitamin B: Manfaat Penting untuk Kesehatan Si Buah Hati

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, susu menjadi salah satu sumber gizi penting bagi anak usia sekolah. Tak hanya tinggi kandungan protein dan kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, kandungan vitamin B dalam susu juga memiliki manfaat kebaikan bagi tubuh. Vitamin B berperan penting dalam mendukung kesehatan dan pertumbuhan Si Buah Hati, termasuk dalam proses metabolisme, pembentukan energi, menjaga kesehatan jantung dan sel, serta perkembangan otak dan sistem saraf. 

Peran Vitamin B untuk Tumbuh Kembang dan Proses Belajar Anak

Vitamin B membantu menstimulasi aktivitas otak dan sistem saraf. Ada tujuh jenis vitamin B yang berperan dalam melepaskan energi dari makanan yang kita makan, serta dalam pembentukan sel darah merah yang sehat dan fungsi saraf. Kelompok vitamin B ini disebut dengan vitamin B kompleks. Delapan jenis vitamin yang termasuk dalam vitamin B kompleks antara lain:

1. Vitamin B1 (tiamin)

Mendukung kesehatan otot dan saraf, serta untuk memecah karbohidrat (seperti nasi, roti, pasta, buah dan sayuran) sehingga dapat digunakan sebagai energi untuk tubuh yang aktif.

2. Vitamin B2 (riboflavin)

Terlibat dalam pembentukan sel darah merah, produksi energi, pertumbuhan, pencernaan, aktivasi vitamin B6 dan pembuatan Vitamin B3. Sel darah merah memiliki tugas penting untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh kita.

3. Vitamin B3 (niasin atau niacinamide)

Dibutuhkan oleh tubuh untuk mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi. Vitamin ini juga membantu menjaga kesehatan kulit, fungsi sistem saraf, dan kesehatan perut Si Buah Hati.

4. Vitamin B5 (asam pantotenat)

Diperlukan tubuh untuk memetabolisme protein (seperti daging, ikan, kacang-kacangan, telur), karbohidrat dan lemak, serta untuk produksi sel darah merah dan hormon tertentu.

5. Vitamin B6 (piridoksin)

Penting untuk fungsi sistem saraf yang sehat. Vitamin B6 diperlukan untuk produksi beberapa bahan kimia otak termasuk serotonin dan oleh karena itu merupakan nutrisi penting dalam keseimbangan proses mental dan mungkin berpengaruh pada suasana hati.

6. Vitamin B7 (biotin)

Berperan dalam metabolisme beberapa asam amino, kolesterol dan asam lemak tertentu. Vitamin ini juga membantu menjaga kesehatan rambut, kulit dan kuku.

7. Vitamin B12 (sianokobalamin)

Diperlukan untuk fungsi otak dan sistem saraf, pembentukan sel darah merah dan produksi energi Si Buah Hati. Vitamin ini memiliki hubungan yang erat dengan folat, karena kedua vitamin ini saling bergantung satu sama lain untuk bekerja dengan baik.

Berbagai manfaat vitamin B kompleks di atas bisa didapatkan melalui konsumsi makanan bergizi seperti keju, telur, daging ayam dan sapi, ikan, sayuran berdaun hijau tua, alpukat, kentang, biji-bijian dan sereal, kacang-kacangan, buah-buaham, produk kedelai seperti tahu dan tempe, dan juga susu. 

Kandungan vitamin B dalam susu membantu dalam metabolisme energi, mendukung fungsi otak dan saraf, serta berperan dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan kulit. Oleh karena itu, pemberian susu secara teratur bisa membantu Bunda untuk memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan asupan vitamin B yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Baca Juga: Kandungan DANCOW FortiGro untuk Nutrisi

Pentingnya Asupan Susu dengan Kandungan Vitamin B

Susu mengandung vitamin B dan sangat baik dikonsumsi oleh anak usia sekolah sebagai pelengkap kebutuhan gizi hariannya. Bunda bisa memberikannya dua kali sehari, yaitu saat pagi dan malam hari sebelum tidur.  

Jenis vitamin B dalam susu sangat baik untuk meningkatkan fungsi tubuh, termasuk kesehatan pencernaan, otak dan sistem saraf, dan juga untuk pembentukan sel darah. Agar proses belajar dan pertumbuhan Si Buah Hati semakin optimal, kinerja nutrisi vitamin B dalam susu juga didukung kandungan lain seperti:

  1. Protein yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak, perbaikan sel, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis protein utama yang ditemukan dalam susu, yaitu kasein dan protein whey. Keduanya dianggap sebagai protein berkualitas tinggi.
  2. Kalsium yang mudah diserap tubuh. Mineral ini berperan besar dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.
  3. Zat besi, yaitu mineral yang memainkan peran penting dalam banyak proses biologis, seperti meningkatkan kekuatan tulang dan otot, meningkatkan energi, dan menjaga kesehatan gigi.
  4. Vitamin D yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan membantu penyerapan kalsium dengan lebih baik untuk mencegah adanya gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.

Rekomendasi susu mengandung vitamin B yang bisa Bunda berikan untuk melengkapi kebutuhan gizi anak usia sekolah adalah DANCOW FortiGro yang hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun  . Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, DANCOW FortiGro juga bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga, selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah atau pun dalam perjalanan. 

Praktis, lezat, dan pastinya kandungan vitamin B dalam susu baik untuk bantu pertumbuhan dan proses belajar Si Buah Hati!

Image Article
kandungan vitamin b dalam susu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Si Buah Hati

Published date

Mendampingi Si Buah Hati agar dapat konsentrasi belajar merupakan salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh orang tua. Pasalnya, daya konsentrasi yang baik merupakan bekal yang sangat penting untuk membantu Si Buah Hati memahami pelajaran dan menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga mereka bisa mencapai hasil akademik yang optimal. 

Namun, sayangnya ada berbagai faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar anak usia sekolah, mulai dari lingkungan belajar hingga kondisi fisik dan emosionalnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anak Sulit Konsentrasi 

Untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang Si Buah Hati di usia sekolah, berikut ini faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsentrasi belajar yang bisa Bunda simak:

1. Lingkungan yang baru

Umumnya, kondisi ini sering dialami oleh Si Buah Hati saat berada di lingkungan baru atau baru saja memasuki dunia sekolah. Adaptasi dengan teman dan aturan sosial baru bisa menjadi tantangan besar bagi mereka. Anak cenderung merasa cemas, tidak nyaman, dan mungkin takut tidak diterima oleh teman-teman barunya. Kondisi inilah yang akhirnya mengganggu kemampuan mereka untuk fokus belajar di sekolah.

2. Perubahan rutinitas

Si Buah Hati juga cenderung kurang berkonsentrasi saat mereka mengalami perubahan rutinitas, misalnya setelah kembali dari masa liburan sekolah. Perubahan jadwal harian, cara belajar, dan waktu tidur dapat mengganggu konsentrasi anak, sehingga mereka memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas yang berbeda.

3. Tidak memahami materi belajar

Kurangnya pemahaman materi belajar juga dapat mengganggu konsentrasi anak usia sekolah. Alih-alih fokus pada materi belajar, Si Buah Hati justru berhenti memperhatikan, cenderung merasa bosan, bahkan kehilangan minat untuk belajar. Akibatnya, prestasi akademiknya semakin tertinggal.

4. Kurang mendapat tantangan

Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar selanjutnya adalah kurangnya tantangan pada beberapa materi belajar bagi anak tertentu, misalnya materi yang membosankan atau soal yang terlalu mudah. Biasanya kondisi ini dialami oleh Si Buah Hati yang memiliki kemampuan untuk menyerap materi belajar lebih cepat dibanding anak seusianya. Saat mereka tidak merasa tertantang, maka minatnya untuk belajar dan memperhatikan di kelas pun hilang.

5. Gangguan dari lingkungan sekitar

Suasana di rumah, kelas, atau tempat belajar lainnya juga bisa menjadi faktor yang membuat Si Buah Hati sulit untuk fokus saat belajar. Misalnya kondisi rumah yang berantakan dan berisik karena ada anggota keluarga yang sedang beraktivitas, teman sekelas yang sibuk ngobrol, dan masih banyak lainnya.

6. Kurangnya waktu tidur dan pemenuhan gizi harian 

Si Buah Hati yang yang tidak mendapatkan waktu tidur 8–10 jam setiap malam cenderung tidak memiliki energi yang cukup untuk berkonsentrasi di kelas. Tak hanya itu saja, kurangnya pemenuhan gizi harian seperti zat besi juga dapat menyebabkan anak kurang fokus di kelas. Zat besi sebagai mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. 

Hemoglobin sendiri merupakan jenis protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tak hanya berguna bagi orang dewasa, zat besi juga menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah dapat menghambat kinerja otak anak dan memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia defisiensi besi.

Baca Juga: Permainan Melatih Konsentrasi Anak

Cara Mengajarkan Anak Konsentrasi Belajar 

Mengoptimalkan konsentrasi belajar anak adalah kunci untuk mendukung keberhasilan akademis dan perkembangan pribadi mereka. Anak sering kali menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk fokus, mulai dari gangguan lingkungan hingga kelelahan mental dan fisik. Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi anak sulit konsentrasi dan menerapkan strategi efektif untuk meningkatkan fokus mereka. Berikut ini cara mengajarkan Si Buah Hati konsentrasi belajar:

1. Ciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman

Si Buah Hati membutuhkan lingkungan yang tenang dan terorganisir untuk berkonsentrasi. Siapkan ruang belajar khusus dengan sedikit gangguan. Jauhkan gadget, mainan, dan suara-suara keras selama waktu belajar. Hal ini membantu mereka mengasosiasikan ruang tersebut dengan pembelajaran yang terfokus.

2. Tentukan tujuan belajar yang realistis

Alih-alih memaksa Si Buah Hati untuk belajar dalam waktu yang lama dengan materi belajar yang beragam dalam sekali waktu, Bunda bisa membuat rencana belajar yang lebih terorganisir. Misalnya dengan menentukan satu hari untuk membaca materi dan hari lain untuk mengerjakan tugas, serta ajak Si Buah Hati untuk mengerjakan atau belajar dari materi yang paling mereka kuasai. Dengan begini, konsentrasinya terjaga sehingga momen belajar menjadi lebih menyenangkan.

3. Tentukan waktu istirahat

Sama seperti otot tubuh, konsentrasi juga membutuhkan istirahat. Anjurkan Si Buah Hati untuk beristirahat di sela waktu belajarnya, misalnya 25 menit belajar dan 5 menit istirahat. Isi waktu istirahat dengan melakukan aktivitas fisik atau sekadar bersantai. Istirahat sejenak di sela waktu belajar dapat membantu menyegarkan pikiran dan meningkatkan daya fokusnya. 

4. Memenuhi kebutuhan tidur anak

Kurang tidur sangat memengaruhi konsentrasi. Oleh karena itu, coba tetapkan rutinitas tidur yang konsisten untuk Si Buah Hati. Pastikan mereka mendapatkan jam tidur yang direkomendasikan untuk usia mereka. Anak yang cukup istirahat akan lebih waspada dan dapat fokus lebih baik di siang hari.

5. Menerapkan pola hidup sehat

Pastikan Si Buah Hati mendapatkan nutrisi yang tepat, termasuk zat besi dari makanan yang meningkatkan kemampuan otak seperti buah-buahan, sayuran, dan juga ikan yang kaya omega 3. Pastikan ia tidak melewatkan sarapan sebelum beraktivitas di pagi hari. Sebab membiarkan anak beraktivitas dalam kondisi lapar dapat mengganggu konsentrasinya. Tak kalah pentingnya juga untuk mengajak anak berolahraga secara rutin setiap harinya. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitifnya. 

Untuk mendukung cara mengajarkan anak konsentrasi belajar agar memberikan hasil yang optimal, berikan juga DANCOW FortiGro dua kali sehari sebagai pelengkap gizi harian anak.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan zat besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan. 

Image Article
cara mengajarkan anak konsentrasi belajar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off