5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati

Published date

Memasuki tahun kedua dari kehidupannya, Si Buah Hati akan mengenal beragam makanan. Jenis santapannya pun sudah seperti orang dewasa. Namun, ada beberapa anak yang tidak doyan makan atau hanya mau menyantap menu tertentu. Padahal kecukupan nutrisi sangat penting bagi kesehatan pencernaannya. Saluran cerna yang baik akan berpengaruh positif pada ketahanan tubuh.

Mengapa begitu? Ini karena saluran cerna berfungsi sebagai pembatas antara dunia 'luar' serta 'dalam’ dari tubuh manusia, dan sebagian besar selnya menghasilkan antibodi. Ketika memiliki saluran cerna yang sehat, Si Buah Hati akan terlindungi dari berbagai bakteri jahat yang menjadi penyebab penyakit. 

Agar saluran cernanya terlindungi dari bakteri jahat, Bunda harus memastikan dengan memberikan asupan yang mengandung bakteri baik. Lalu, apakah itu bakteri baik? Bakteri baik atau probiotik adalah mikroorganisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan usus atau saluran pencernaan. 

Bila Bunda memberikan Si Buah Hati asupan yang mengandung bakteri baik, probiotik itu akan berkembang biak dalam usus dan memberi dampak kesehatan. Bakteri baik ini akan menekan pertumbuhan bakteri jahat, tidak menimbulkan penyakit, serta tak beracun.

Contoh bakteri baik adalah Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum. Dalam tubuh di Kecil, Lactobacillus rhamnosus membentuk laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Sedangkan Bifidobacterium longum menguntungkan bagi kesehatan di dalam usus besar. 

Kedua bakteri ini juga menghasilkan antibiotika yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat, mencegah konstipasi, mengurangi bakteri penyebab infeksi lambung, mencegah alergi kulit dan intoleransi laktosa.Jika Si Buah Hati kekurangan bakteri baik, penyakit yang sering timbul adalah diare.

Karena itu Bunda perlu memelihara bakteri baik dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang. Salah satu asupan yang dapat Bunda berikan untuk menjaga jumlah bakteri baik adalah susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapakah Usia Anak Tumbuh Gigi? Simak di SIni!

Published date

Bunda, apakah Si Buah Hati sudah mulai memasuki usia tumbuh gigi? Gigi-gigi yang pertama tumbuh pada Si Buah Hati disebut gigi susu. Mengapa dinamakan begitu? Karena gigi yang pertama kali tumbuh ini memiliki warna putih seperti putih susu.

Menurut dokter gigi Hodijah Alatas, dari klinik RHC Jakarta, usia pertama kali Si Buah Hati mengalami pertumbuhan gigi susu sangatlah bervariasi. "Umumnya gigi susu pertama kali tumbuh sebelum Si Buah Hati menginjak usia satu tahun, dan biasanya dimulai dengan pertumbuhan gigi seri bawah," ujar Hodijah saat diwawancarai.

Setelah gigi seri, selanjutnya tumbuh gigi-gigi lain. Seperti gigi geraham dan taring, dan jumlahnya akan lengkap ketika ia menginjak usia 2 tahun. Jumlah gigi susu adalah 20 buah, terdiri dari sepuluh gigi pada rahang atas dan sepuluh gigi pada rahang bawah. Masing-masing deretan gigi itu terdiri dari empat gigi seri, dua gigi taring, dan empat gigi geraham.

"Proses pertumbuhan gigi susu Si Buah Hati akan diawali dengan membesarnya gusi di area sekitar gigi," kata Hodijah. Penyebab bengkak di bagian gusi ini adalah benih gigi susu yang sebelumnya tersimpan di dalam tulang rahang terdorong ke atas dan masuk ke dalam gusi. Setelah gigi mencapai gusi, pertumbuhan akan semakin cepat. Usia tumbuh gigi di tahap ini ditandai dengan gusi yang mulai berbayang putih hingga kemunculan gigi menembus gusi di atasnya, biasa disebut cutting stage atau cutting teeth

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun yang Bikin #BundaBangga

Selama usia tumbuh gigi berlangsung, Si Buah Hati tidak hanya mengalami bengkak pada gusi. Ia juga akan merasakan gatal di bagian tersebut. Hingga ia pun merasa tidak nyaman dan mengalami peningkatan volume air liur di dalam mulutnya. "Yang perlu Bunda ingat, tidaklah benar apabila dikatakan tumbuhnya gigi susu sering menimbulkan beberapa penyakit," ujar Hodijah.

Meski begitu, beberapa anak terkadang merasa ketidaknyamanan di area mulut. Sehingga ia kerap menolak makan. Inilah yang akan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga Si Buah Hati rentan terkena infeksi dan mengalami demam.

Karena merasa tidak nyaman, Si Buah Hati juga akan memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Pada saat itulah tubuh Si Buah Hati kemasukkan kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Sehingga tidak jarang Si Buah Hati akan sakit pada periode usia tumbuh gigi ini.

Agar Si Buah Hati tetap nyaman semasa proses pertumbuhan gigi susu, Hodijah memberikan beberapa tips untuk Bunda, yakni:

  • Teether untuk Si Buah Hati
    Teether atau mainan yang bisa digigit Si Buah Hati ini berfungsi untuk mengurangi kegatalan pada gusinya. Agar Si Buah Hati tetap sehat dalam masa menggigit teether ini, Bunda sebaiknya terus mengawasinya. Bila teether itu terjatuh, segeralah mencucinya. Sehingga tidak ada kuman yang menempel pada mainan tersebut.
  • Camilan biskuit atau buah
    Selain teether, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati biskuit atau buah berpotongan kecil sebagai finger food. Selain bisa digigit-gigit dan membantu menghilangkan rasa gatal pada gusi, Si Buah Hati pun memperoleh camilan sehat.
  • Tunjukkan kasih sayang
    Untuk mengalihkan Si Buah Hati dari rasa tidak nyaman, Bunda bisa menunjukkan rasa sayang dengan memberikannya pelukan. Dapat pula mengajak Si Buah Hati bermain, membacakan cerita, atau menyanyikan lagu yang disukainya.

Setelah gigi susu muncul Bunda dapat mulai membiasakan Si Buah Hati menyikat gigi dengan cara yang menyenangkan. Misalnya sambil bernyanyi atau menggosok gigi bersama anggota keluarga lain. Yuk Bunda, rawat gigi Si Buah Hati agar sehat hingga tumbuh dewasa.

Image Article
Usia Anak Tumbuh Gigi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ajak Si Buah Hati Buka Puasa dengan Menu Penambah Energi Yuk

Published date

Bunda, jangan ragu katakan “iya boleh” pada Si Buah Hati yang sudah mulai berpuasa. Wah, pasti ini akan menjadi pengalaman baru baginya. Yuk ceriakan Ramadhan dengan mendukungnya berpuasa serta menghadirkan berbagai menu sahur maupun berbuka yang menggugah selera.

Bagi anak-anak, menantikan menu buka puasa bisa jadi salah satu momen yang menyenangkan. Nah, Bunda harus memastikan bahwa menu buka puasa untuk Si Buah Hati tidak hanya menyenangkan dan mengenyangkan, tapi juga bisa mengembalikan dan menambah energinya. Ya, saat berpuasa, ia tentu membutuhkan energi yang lebih besar sehingga aktivitas kesehariannya tidak akan terganggu. Lalu, apa olahan makanan anak yang bisa Bunda sajikan sebagai penambah energi Si Buah Hati?

Mengolah menu berbahan kacang merah bisa jadi salah satu pilihannya. Menurut Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), kacang merah kaya akan kandungan nutrisi. Di antaranya, energi, karbohidrat, nabati, lemak, kalsium, sodium (Na), zat besi, dan vitamin B1, serta asam folat.

Lemak, misalnya, merupakan salah satu sumber energi selain karbohidrat. Per gram lemak menghasilkan energi lebih banyak ketimbang karbohidrat. Tubuh pun dapat mengolah lemak menjadi cadangan tenaga. Sementara, karbohidrat merupakan sumber energi yang menunjang aktivitas sistem saraf dan pembentukan sel darah merah.

Selama berpuasa, Si Buah Hati yang berusia 5 tahun memerlukan asupan energi sekitar 80-90 kkal per kilogram berat badannya. Porsi-porsi makanan yang dibutuhkannya setiap hari, di antaranya:

  • Biji padi-padian: bisa berupa ½ cangkir nasi atau pasta; 1 lembar roti; ½ cangkir oatmeal yang dimasak, atau 1 cangkir sereal dingin.
  • Sayuran dan buah-buahan, sebanyak 2 cangkir.
  • Susu dan makanan kaya kalsium, sekitar 2 gelas.
  • Daging, ikan, dan kacang-kacangan: bisa berupa 1 ons daging sapi; ¼ cangkir kacang-kacangan yang dimasak; atau 1 butir telur.

Nah, berdasarkan gambaran porsi di atas, resep makanan anak di bawah ini bisa menjadi referensi Bunda!

Daging Kacang Merah

Bahan:

  • 1 sdm minyak goreng
  • 2 siung bawang putih, cincang
  • 25 gram bawang bombay, cincang
  • 50 gram paprika hijau, potong dadu 1/4cm
  • 100 gram daging sapi giling
  • 50 gram tomat merah, parut
  • Gula pasir secukupnya
  • ¼ sdt garam
  • 25 ml air
  • 100 gram kacang merah
  • 25 gram keju cheddar parut

Cara membuat :

  • tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum.
  • Masukkan paprika, daging sapi, tomat, gula pasir, garam, dan air. Aduk, masak hingga daging sapi matang. Tambahkan kacang merah, aduk rata. Angkat.
  • Sajikan dengan taburan keju dan bersama Segelas susu DANCOW Advanced Excelnutri+ kesukaan Si Buah Hati.

Tips :

Agar kacang merah benar-benar empuk, Bunda bisa melakukan beberapa tahapan berikut ini:

  • Rendam kacang merah selama beberapa jam, kemudian buang air rendamannya.
  • Rebus kacang merah dalam panci tertutup selama sekitar 3 menit, lalu biarkan selama lebih kurang 2 jam.
  • Buang air rebusan, tambahkan air baru hingga kacang merah terendam.
  • Setelah 2 jam terendam, buang kembali air rendaman tersebut. Tambahkan lebih banyak air, dan biarkan terendam selama semalam sebelum proses memasak.
  • Menu penambah energi telah tersaji di meja. Si Buah Hati pun siap menyantapnya usai belajar puasa selama sehari penuh.

Bunda yuk baca juga artikel mengenai puasa di artikel “Si Buah Hati Mulai Belajar Puasa? Ini Tips untuk Bunda”

 

Image Article
Bunda, Ajak Si Kecil Berbuka Puasa dengan Menu Penambah Energi Yuk
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi untuk Kesehatan Saluran Cerna

Published date

Tahukah Bunda, apa pun makanan dan minuman yang dikonsumsi Si Buah Hati akan memengaruhi sistem pencernaannya karena 80% daya tahan tubuh berasal dari kesehatan saluran cerna.

Untuk kesehatan pencernaan anak, kecukupan gizi makanan pada anak sangatlah penting  karena konsumsi makanan yang sehat juga menjaga kesehatan saluran cerna anak. Begitu pula, saluran cerna yang sehat membuat nutrisi terserap dengan baik dan berguna untuk tumbuh kembang anak, juga meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Sebaliknya, menurut Lelly Andayasari dalam laporan Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan yang Disebabkan  oleh Amuba di Indonesia  (Media Litbang Kesehatan, Volume 21 Nomor 1, 2011), apabila saluran pencernaan anak kurang baik, ia akan mudah terpapar penyakit akibat infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh  virus, bakteri, dan protozoa. Penyakit yang diakibatkan infeksi tersebut  adalah disentri dan diare.

Saluran cerna sebenarnya akan menjadi sehat apabila terjadi keseimbangan jumlah bakteri dalam tubuh kita. Ya, tidak semua bakteri itu jahat. Ada pula bakteri yang sifatnya baik, dan jumlahnya bisa jutaan dalam tubuh manusia.

Tahukah Bunda, saat bayi baru dilahirkan akan terjadi  kolonisasi bakteri pada usus. Bakteri baik ini mencegah perlekatan bakteri jahat yang terjadi akibat paparan dengan lingkungan. Misalnya, bakteri dipindahkan oleh ibu ke anak saat proses menyusui, atau masuk melalui makanan pendamping ASI, pengobatan antibiotik, atau stres karena ketidaknyamanan yang dialami bayi. Semua hal ini akan mengganggu perkembangan dan keseimbangan normal bakteri baik yang sehat.

Jumlah bakteri baik yang cukup dapat membantu mengontrol sistem kekebalan tubuh, menentukan hal-hal seperti apakah anak memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu, atau seberapa efektif ia melawan virus flu. Bakteri ini juga membantu mengatur metabolisme dan penambahan berat badan. 

Selain itu  juga dapat mempengaruhi suasana hati dan berpotensi melindungi anak dari gangguan kesehatan mental seperti autisme atau depresi, demikian menurut Erica Sonnenburg, PhD, Senior Research Scientist di Department of Microbiology and Immunology, Stanford University School of Medicine.

Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati memiliki cukup kolonisasi bakteri baik di saluran cernanya. Dengan demikian, Si Buah Hati dapat menyerap vitamin dan mineral dari makanan yang dikonsumsinya.

Pemeliharaan bakteri baik dapat dilakukan dengan konsumsi harian yang disebut dengan probiotik , demikian pendapat ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. Probiotik ini dapat mengubah konsentrasi jumlah bakteri baik, menghambat pertumbuhan bakteri jahat dengan memproduksi zat antibakteri, serta menurunkan racun yang dihasilkan pada saluran pencernaan.

Salah satu jenis bakteri baik yang mampu menyerap nutrisi secara maksimal sekaligus melawan bakteri jahat dalam tubuh adalah Lactobacillus rhamnosus. Jenis bakteri ini membantu mencegah infeksi diare dan mengurangi lamanya terkena diare, serta diare akibat reaksi antibiotik. 

Lactobacillus bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, terutama yang terjadi di usus. Diare yang dialami Si Buah Hati dapat lebih cepat teratasi dengan pemberian Lactobacillus rhamnosus. Mengonsumsi Lactobacillus juga akan menurunkan aktivitas beracun dari bakteri jahat, serta mencegah gangguan dalam penyerapan air yang dapat mengakibatkan masuknya bakteri ke dalam aliran darah.

Boleh dibilang, tidak ada makanan yang memiliki fungsi yang sama persis dengan bakteri tersebut. Namun, ada nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna, yaitu:

  • Serat oligosakarida dan inulin. Dalam jangka panjang, pemberian kedua jenis serat ini dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi, menurunkan kejadian alergi, dan memberikan efek positif bagi perkembangan sistem kekebalan tubuhnya.
  • Serat ini terdapat dalam biji-bijian, sayuran terutama asparagus dan brokoli, serta buah-buahan, juga bumbu masak seperti bawang putih, bawang merah, dan daun bawang. Selain itu juga kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti sari kedelai dan tempe. 
  • Bunda bisa memasukkan bahan makanan ini dalam menu MPASI Si Buah Hati. Bakteri baik dalam bentuk probiotik ataupun bahan makanan alami tersebut membantu tubuh menyerap nutrisi dari susu ataupun MPASI Si Buah Hati.
  • Semua nutrisi tersebut akan terserap secara optimal bila saluran cerna Si Buah Hati sehat. Jika saluran cerna anak sehat, proses belajar dan tumbuh kembangnya juga akan berjalan dengan maksimal. Jika saluran cerna yang tidak sehat , perkembangan otak tidak optimal karena distribusi nutrisi ke otak berjalan tidak lancar.

Jadi, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi nutrisi yang diperlukan agar saluran cerna Si Buah Hati sehat ya, Bun. Bunda juga bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan

Image Article
Nutrisi untuk Kesehatan Saluran Cerna
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Takjil Ramadhan Paling Populer dari Berbagai Negara

Published date

Apa makanan berbuka puasa yang paling Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati sukai saat bulan Ramadhan? Buka puasa tanpa makanan pembuka rasanya seperti makan sayur tanpa garam ya. Selain melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, hal yang menarik di bulan Ramadhan adalah makanan khas saat berbuka puasa atau takjil. Misalnya kolak pisang, es blewah, lemang bambu, atau bubur kampiun.

Di negara-negara yang sebagian besar penduduknya melaksanakan ibadah puasa, juga menyediakan berbagai makanan khas berbuka puasa. Misalnya di Lebanon, ada dua sajian populer saat bulan puasa, yakni fattoush dan baklava. Fattoush merupakan makanan khas Lebanon yang terdiri dari roti pita, yoghurt, kacang pine dan hummus. Sementara baklava adalah kue Khas Lebanon yang terbuat dari kacang pistachio, filopastri, campuran gula dan sedikit tambahan air mawar.

Rasa baklava manis, dengan paduan kacang dan campuran gula, sedangkan rasa renyah berasal dari filopastri. Tanpa Fattah, berbuka puasa di Lebanon, rasanya kurang lengkap. Sedangkan di India, mayoritas umat Muslim berbuka puasa dengan fruit chaat. Atau di Pakistan, berbuka puasa dengan samosa. Samosa, makanan khas Pakistan ini bisa diisi dengan daging ayam, daging sapi, daging domba, atau sayuran.

Bunda tertarik mencoba membuat samosa? Bila ya, berikut resepnya:

Bahan utama:

  1. Kulit lumpia siap pakai 10 lembar (bagi dua membentuk memanjang)
  2. Daging ayam (sapi atau domba), 250 gram (cincang halus)
  3. Bawang putih 2 siung, haluskan
  4. Bumbu kari instan atau bumbu kari bubuk, 1 sendok makan
  5. Cabai bubuk 1 sendok makan
  6. Kacang polong 2 sendok makan
  7. Margarine 2 sendok makan
  8. Telur 1 butir, kocok lepas (untuk perekat)
  9. Garam, gula secukupnya
  10. Minyak goreng

Cara membuat samosa:

  1. Panaskan margarine, masukkan bawang putih halus, tumis hingga wangi.
  2. Masukan daging ayam cincang, masak hingga berubah warna (kecoklatan).
  3. Masukan bumbu kari, cabai bubuk, kacang polong, garam dan gula, aduk-aduk hingga wangi dan matang.
  4. Siapkan kulit lumpia, masukkan isian, lipat membentuk segitiga.
  5. Panaskan minyak goreng, masukkan samosa hingga tercelup ke dalam minyak. Masak hingga kuning, matang.
  6. Setelah matang, sajikan samosa isi daging ayam dengan sambal botol kesukaan keluarga.

Di Trinidad dan Tabago, pada bulan Ramadhan, masyarakatnya mempunyai menu takjil wajib yaitu sawine, yang terbuat dari bihun dan disajikan bersama kuah susu dan kacang-kacangan. Kuahnya sawine berbeda karena dibumbui jahe atau memakai kapulaga dan kayu manis. Membuatnya tidak sulit dan bahan-bahan pembuatnya mudah Bunda peroleh di pasar atau supermarket. Nah, ini resepnya:

Bahan-bahan:

  1. Dua bungkus bihun, potong-potong kecil
  2. Jahe atau kapulaga secukupnya
  3. Kayu manis secukupnya
  4. Susu cair, 120 mili
  5. Susu kental manis (SKM)
  6. Kacang Almond (cincang halus)
  7. Kismis
  8. Air putih
  9. Garam secukupnya

Cara Membuat Sawine:

  1. Goreng bihun (tanpa minyak sayur atau mentega) hingga berwarna kecoklatan.
  2. Masukkan air putih. Masak hingga bihun matang.
  3. Tambahkan garam, kayu manis dan jahe/kapulaga, secukupnya. Aduk rata.
  4. Tambahkan kismis dan kacang almond cincang.
  5. Tambahkan susu cair yang sudah direbus, aduk rata.
  6. Sawine siap disajikan dengan menambahkan susu kental manis (SKM).

Menarik bukan Bunda? Selain unik, kedua sajian ini juga kaya nutrisi dan bergizi. Sebab mengandung banyak vitamin dan mineral yang bisa membantu tubuh mengembalikan tenaga setelah belasan jam berpuasa. Selamat mencoba, Bunda!

Image Article
Takjil Ramadan Paling Populer dari Berbagai Negara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Atasi Gangguan Berat Badan Anak dengan Memberi Pola Makan yang Tepat

Published date

Dalam dunia parenting, berat badan anak menjadi salah satu indikasi kecukupan gizinya. Jika mengalami kurang berat badan, ia dapat mengalami kemunduran dalam proses belajar dan tumbuh kembangnya. Sedangkan bila kelebihan berat badan dapat memicu risiko obesitas dan mengganggu aktivitas bermain dan bereksplorasi. Mari usahakan berat badannya cocok dengan berat badan ideal anak.

Gunakan pola makan yang tepat agar anak tidak mengalami gangguan berat badan ya, Bunda.

Ketahui Penyebab Si Buah Hati Menolak Makan

Menurut situs Adoption Nutrition, ada beberapa penyebab yang memicu anak enggan makan seperti sedang mengalami emosi yang intens baik berupa rasa takut, cemas, maupun marah, yang berdampak pada nafsu makannya. Pengalaman yang buruk saat makan, misalnya pernah dipaksa atau dibentak karena tidak menghabiskan makanannya juga dapat memberikan trauma tersendiri sehingga anak malas makan. selain itu, menu makanan yang terbatas dan itu-itu saja, juga dapat membuatnya merasa bosan dan menghindari jam makan.

Pastikan Si Buah Hati Cukup Makan

Porsi makan berbeda pada tiap anak. Jangan terlalu cemas bila ia sepertinya tidak cukup makan di satu sesi. Bunda bisa memenuhi nutrisinya dengan kudapan atau jadwal makan berikutnya. Tawarkan makanan yang lezat dan terlihat menarik, serta dalam jumlah yang tepat. Tetapi jangan memaksa, menyuap, atau mengancamnya dengan hukuman jika makanannya tidak dihabiskan ya, Bunda.

Bunda, baca juga artikel ini: Pesan Tersembunyi Ketika Si Buah Hati Pilih-pilih Makanan

Pemberian Kudapan

Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak harus memiliki 3 kali makan dan 2 kali kudapan setiap hari. Tunjukkan cinta Bunda dengan menawarkan camilan yang ringan, sehat, dan bernutrisi seperti yoghurt, irisan apel, biskuit, selai kacang dan susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati. Cobalah untuk tidak memberikan kudapan terlalu dekat dengan jam makan agar tidak merasa kekenyangan sebelum makan berat. Kudapan juga membuatnya tidak merasa lapar terlalu lama, yang terkait dengan pola makan yang buruk.

Buat Jam Makan Menyenangkan

Berkumpul di meja makan untuk makan bersama dapat membangun rutinitas yang dibutuhkan Si Buah Hati. Anak-anak akan merasa lebih nyaman dan lebih fokus terhadap makanan di hadapannya. Matikan TV dan minta untuk tidak membawa mainannya selama waktu makan. Berikan pujian jika mau mencoba makanan baru dan menikmatinya. Perbaiki pola makan Si Buah Hati, agar kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik dan memberikan perlindungan dari dalam, untuk melindunginya dari penyakit yang dapat menyerangnya. Mudah-mudahan tips di atas bisa membuatnya memiliki berat badan ideal anak tetap terjaga.

Image Article
Atasi Gangguan Berat Badan Anak dengan Memberikan Pola Makan yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Daya tahan tubuh merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri penyebab penyakit atau bakteri patogen. Namun, ternyata di dalam tubuh manusia sendiri tersebar triliunan bakteri atau mikrobiota, yaitu di kulit, selaput lendir, dan terbanyak ditemukan di saluran cerna bagian bawah yang dapat mempengaruhi sistem pertahanan ini. 

Saluran cerna merupakan tempat utama terjadinya interaksi antara tubuh manusia dengan mikrobiota tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya kolonisasi. Kolonisasi bakteri dalam saluran cerna tersebut mempengaruhi perkembangan dan fungsi daya tahan tubuh.

Saluran cerna kaya akan jaringan limfoid yang merupakan sistem pertahanan untuk perlindungan tubuh. Bakteri usus dikenal memiliki peran penting dalam perkembangan organisasi struktur dan fungsi sel sistem pertahanan tubuh. 

Bersama dengan enzim pencernaan, lendir, gerakan peristaltik dari usus, tahanan/hubungan antar epitel yang rapat, maka bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik ini juga dikenal sebagai komponen dari sistem pertahanan selaput lendir yang mampu berkomunikasi dengan komponen daya tahan tubuh dari selaput lendir tersebut. 

Dengan demikian, probiotik sangat memengaruhi perkembangan sistem pertahanan selaput lendir saluran cerna dan sangat penting dalam perlindungan tubuh terhadap masuknya bakteri patogen melalui stimulasi sistem pertahanan tubuh. 

Sampai saat ini, dikenal dua jenis probiotik, yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dengan adanya probiotik tersebut maka diharapkan Si Buah Hati dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan baik secara umum (infeksi/peradangan seperti infeksi saluran pernafasan (batuk-pilek), alergi, asma dan lainnya), maupun secara lokal terkait gangguan fungsi saluran cerna, seperti diare, konstipasi, dan lainnya. 

Selain itu, saluran cerna yang sehat dapat memastikan fungsi penyerapan zat gizi dari saluran cerna dapat berlangsung dengan baik sehingga Si Buah Hati dapat membantu terhindar dari masalah kekurangan zat gizi.

Ketersediaan probiotik bergantung dari berbagai faktor yang berlangsung secara alamiah, yaitu usia kehamilan saat bayi lahir, cara persalinan (melalui vagina atau operasi sesar), pemberian ASI atau susu formula, dan penggunaan antibiotik. 

Usia kehamilan kurang dari 37 minggu (prematur) menyebabkan terjadinya peningkatan perpindahan/translokasi bakteri, peradangan dan stres oksidatif. Cara persalinan melalui vagina akan meningkatkan probiotik, demikian juga dengan pemberian ASI eksklusif.

Sementara pemberian antibiotika akan memperlambat kolonisasi mikrobiota.  Selain itu, adanya prebiotik, yaitu kandungan makanan yang tidak dapat dicerna, seperti serat pangan inulin sangat bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan/atau aktivitas biologis probiotik di usus besar.

Selain mendapatkan probiotik secara alamiah, Si Buah Hati perlu mempertahankan koloni probiotik di dalam saluran cernanya dengan salah satu caranya adalah senantiasa mengonsumsi probiotik dan prebiotik dari makanannya sehari-hari. 

Sumber probiotik dan prebiotik dari makanan dapat diperoleh dari susu dan produk susu yang diperkaya dengan probiotik, yang dapat diketahui dari komposisi dan informasi nilai gizi di kemasan produk tersebut. Sementara sumber prebiotik dapat diperoleh dari berbagai makanan sumber serat, seperti sayur dan buah.

Dengan daya tahan tubuh yang optimal, Si Buah Hati bisa aktif bereksplorasi dan mendapatkan stimulasi sesuai tahapan usianya dan tumbuh dengan optimal.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara agar Si Buah Hati Terlindungi dari Diare

Published date

Bunda, nutrisi yang baik akan mendorong Si Buah Hati tumbuh optimal dari segala sisi perkembangan, baik mental maupun fisik, sehingga tidak melewatkan setiap tahap perkembangannya. 

Karena itu, Bunda haruslah memantau asupan pangan Si Buah Hati. Bila saja Si Buah Hati mengonsumsi makanan atau minuman yang salah, bisa jadi akan berakibat fatal atau menghambat perkembangannya. Terutama mengganggu saluran pencernaan Si Buah Hati.

Dalam jurnal kesehatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni Paediatrica Indonesiana, Made Ratna Dewi menuliskan penelitian berjudul Efficacy of Synbiotic Treatment in Children with Acute Rotavirus Diarrhea

Ratna menyatakan bila penyakit diare adalah salah satu penyakit yang paling sering mengganggu kesehatan Si Buah Hati. Bahkan sekitar 30-70% pasien anak di rumah sakit mengalami masalah diare akibat rotavirus.

"Pada kondisi tertentu, diare bisa menyebabkan dehidrasi dan bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan masalah kesehatan lanjutan, bahkan bisa berakibat fatal," tulis Ratna dalam penelitiannya. 

Selain itu, diare juga bisa menurunkan semangat Si Buah Hati untuk melakukan beragam kegiatan. Termasuk mengeksplorasi banyak hal yang penting untuk masa depannya.

Untuk itu, Bunda perlu memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan dan beragam asupan kaya probiotik. Misalnya, yoghurt atau susu fermentasi, keju, serta mentega. 

Menurut Ratna, kombinasi probiotik dan prebiotik, seperti L.acidopholus, L.rhamnosus, B.bifidum, B.longun, E.faecium, dan fructooligosaccharida, membantu mempercepat penyembuhan Si Buah Hati dari diare.

Sedangkan psikolog Nurul Chomaria dalam buku Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun mengingatkan Bunda untuk selalu mempersiapkan makanan yang memadai, sehat, bergizi, dan bersih. Juga menjaga kebersihan tubuh Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya; serta membiasakan mencuci tangan bagi Si Buah Hati dan diri sendiri.

Selain itu, ada baiknya Bunda untuk mengajarkan Si Buah Hati membuang air di WC atau toilet, sedini mungkin; memastikan tempat sampah selalu tertutup dan dibuang setiap hari; memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan; dan selalu menjaga lingkungan yang sehat. 

Menurut Nurul, pada umumnya diare ditularkan melalui 4F. Yakni Food (makanan), Feces (kotoran), Fly (lalat), dan Fingers (jari-jari tangan).

Bunda, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Agar Si Kecil Terlindungi dari Diare
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bangun Pertumbuhan Fisik Si Buah Hati Lewat Asupan Nutrisi Seimbang

Published date

Saat melihat Si Buah Hati aktif bermain di luar ruangan dan kejar-kejaran bersama temannya, Bunda mungkin baru menyadari bila sang buah hati ternyata sudah tumbuh besar. Kasih sayang dan perhatian Bunda selama ini telah membuat pertumbuhan fisiknya tumbuh secara optimal. Sekilas, pertumbuhan fisik memang tampak akan berjalan dengan sendirinya seiring dengan tahapan usia Si Buah Hati. Namun, pada kenyataannya, hal itu tidak bisa terjadi secara instan.

Semenjak lahir hingga memasuki usia sekolah, proses tumbuh kembang Si Buah Hati akan terus berkembang secara pesat. Pada usia 1 tahun, berat badan idealnya akan mencapai 3 kali berat lahirnya. Diikuti dengan tinggi badan Si Buah Hati yang bisa mencapai 50% tinggi usia dewasanya, saat menginjak usia 2 tahun. Proses pertumbuhan fisik ini bakal berjalan secara optimal bila ditunjang dengan beragam asupan nutrisi yang tepat dan sempurna.

Kebutuhan nutrisi yang tepat dan seimbang ini menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan oleh Ayah dan Bunda. Sebab, dari sinilah pertumbuhan fisik Si Buah Hati akan terus mengalami perkembangan di setiap tahapan usianya. Di antara nutrisi yang perlu diperoleh sang buah hati untuk menunjang pertumbuhan fisiknya antara lain protein dan kalsium.

Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel-sel baru, yang tidak lain penunjang pertumbuhan fisik Si Buah Hati. Sementara peran kalsium dapat membantu pembentukan gigi dan tulang. Keberadaan tulang yang kuat diperlukan untuk menopang fisik tubuh yang terus berkembang.

Kedua sumber nutrisi tersebut dapat Bunda peroleh dari bahan makanan seperti telur, ikan laut, kacang-kacangan, daging, ayam dan tentunya dilengkapi dengan susu pertumbuhan. Konsumsi susu secara rutin setiap hari dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian si buah hati. Untuk memperoleh manfaat susu pertumbuhan yang optimal, Bunda dapat memilih DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods.

Rangkaian susu pertumbuhan DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods dirancang dan diformulasikan untuk anak usia 1 hingga 5+ tahun. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Sementara itu, ada juga DANCOW 5+ Nutritods. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Asupan nutrisi yang terkandung di dalam Nestle DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods benar-benar bisa memberikan perlindungan dari dalam saat Si Buah Hati bereksplorasi dan berpetualang di luar ruangan.

DANCOW Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi.

Image Article
Bangun Pertumbuhan Fisik si Kecil Lewat Asupan Nutrisi Seimbang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mainan untuk Tahap Perkembangan Otak Anak

Published date

Dalam mendukung setiap tahap perkembangan anak, Bunda harus memberikan stimulasi agar tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal. Ada banyak cara memberikan stimulasi kepada Si Buah Hati untuk mendukung perkembangan anak. Selain dengan nutrisi yang tepat, Bunda bisa merangsang perkembangan anak dengan memberikan beragam mainan pada anak.

Dunia anak adalah dunia bermain. Bagi Si Buah Hati bermain memiliki banyak manfaat positif, dengan bermain Si Buah Hati belajar banyak hal. Bermain dapat merangsang perkembangan anak, seperti kemampuan motorik halus dan kasar, emosional, hingga kemampuan sosial Si Buah Hati saat berinteraksi dengan teman sebayanya. Selain itu, bermain juga dapat memaksimalkan perkembangan anak yang paling penting, yakni perkembangan otak Si Buah Hati.

Bermain adalah kesenangan yang harus diperoleh Si Buah Hati sebagai tahap dari tumbuh kembangnya. Melakukan eksplorasi nan asyik pun bagian dari perkembangan Si Buah Hati yang merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Seperti perkembangan sistem otot dan syaraf, bicara, emosi, serta kemampuan bersosialisasi.

Dalam mendukung tahap perkembangan Si Buah Hati, Bunda perlu memilih jenis mainan yang tidak mengganggu tumbuh kembang Si Buah Hati. Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Fabiola Priscilla mengatakan, pilihlah mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, bisa dilihat dari, usia kemampuan, serta kebutuhan Si Buah Hati. “Misalnya, memberikan mainan yang mampu merangsang sensomotorik Si Buah Hati pada usia di bawah tiga tahun, seperti mainan yang berbunyi ketika diputar, ditekan, atau memiliki tekstur yang bervariasi,” kata Fabiola melalui surat elektroniknya, 3 Juli 2015.

Selain aspek yang sesuai dengan usia serta kebutuhan dan tumbuh kembang, mainan yang baik haruslah aman digunakan oleh Si Buah Hati dan tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya. Tekstur mainan pun harus dibuat lembut dan tidak menyulitkan Si Buah Hati, terutama saat berada pada tahap oral, 1-5 tahun. Di tahap ini, Si Buah Hati akan menggigit atau memasukkan apapun ke dalam mulut untuk mengenali sebuah benda.

Fabiola juga menyarankan, Bunda sebaiknya menghindari ukuran mainan yang telalu mini untuk menjauhkan kemungkinan bahaya tertelan oleh Si Buah Hati. Juga bentuk mainan yang terlalu lancip atau mudah pecah. Bunda pun harus memperhatikan safety marks dari setiap kemasan mainan. “Biasanya mainan yang baik sudah melewati serangkaian standar pengujian safety, baik secara internal pabrik maupun dari lembaga independen seperti ASTM, ISO, INMETRO, TUV, dan sebagainya,” kata Fabiola.

Ketika Si Buah Hati sudah berusia lebih besar, mainan pun harus mampu mengajarkannya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Seperti mainan bongkar pasang balok. Karena selain membantu perkembangan motorik, bongkar pasang balok juga mengajarkan Si Buah Hati berkomunikasi dengan teman, saudara, atau gurunya.

Bila Bunda salah memilih mainan, bisa jadi justru mengganggu perkembangan sensorik motorik Si Buah Hati. Dalam artikel Penggunaan Baby Walker yang dipublikasikan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan contoh mainan yang sebaiknya dikurangi penggunaanya, yakni baby walker.

Baby walker tidak mengajarkan anak untuk belajar menyeimbangkan tubuh, malah menyebabkan Si Buah Hati tidak dapat melihat kaki dan jari kakinya,” ujar Dokter Irwanto, salah satu spesialis anak dalam artikel tersebut. "Bahkan dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera pada anak yang baru berjalan."

Image Article
Mainan untuk Tahap Perkembangan Otak Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off