5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

Bunda, Ini 7 Cara Mudah Agar Si Buah Hati Suka Sayuran

Published date

Mungkin Bunda termasuk orang tua yang sedang khawatir karena Si Buah Hati menolak makan sayuran. Sudah dibujuk atau dirayu, Si Buah Hati tetap tidak mau makan dan kalau dipaksa, mereka akan “melepeh” sayuran kemudian memilih menu ayam atau telur sebagai alternatif.

Perlu Bunda ketahui, Si Buah Hati usia di atas satu tahun mulai bisa menunjukkan ketidaksukaan mereka pada menu tertentu. Dan biasanya menu makanan yang selalu dihindari adalah sayuran. Padahal, sayur-sayuran, terutama yang berwarna hijau, mengandung banyak vitamin alami seperti vitamin A, C, dan E, nutrisi, dan serat yang dibutuhkan Si Buah Hati untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya. Jumlah kandungan vitaminnya bahkan mengalahkan vitamin di buah atau makanan lainnya. 

Tidak percaya? Contoh gampangnya wortel mengandung vitamin A hampir 10 kali lipat dibanding dengan buah melon merah. Ketidaksukaan Si Buah Hati pada sayur biasanya disebabkan empat hal ini:

  1. Kurangnya kreasi dalam memasak sayuran sehingga menyebabkan sayur dianggap menu yang kurang menarik.
  2. Rasa sayuran yang cenderung hambar di lidah ketimbang menu lain seperti tempe atau telur.
  3. Menu di Indonesia kebanyakan adalah jenis gorengan dan tumisan, sehingga sayur bening atau salad kurang begitu popular.
  4. Trauma masa lalu karena menu yang diberikan sebelumnya berupa aneka sayuran yang dicampur dan diblender sehingga rasanya jauh dari enak.

Kalau sudah begini, dibutuhkan strategi cerdas dari Bunda mendorong Si Buah Hati untuk menyukai jenis makanan yang super penting ini. Bukan apa-apa, kalau Si Buah Hati kekurangan sayuran maka akan berimbas pada pertumbuhannya. Belum lagi kalau Si Buah Hati akan mengalami masalah sembelit akibat kurangnya serat dalam tubuh.

Nah berikut beberapa tips menarik untuk Bunda agar Si Buah Hati bisa mencintai sayur sebagai makanan Si Buah Hati 1 tahun yang harus ada di menu.

Beri Contoh

Si Buah Hati usia satu tahun ke atas cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi bila Bunda ingin Si Buah Hati mencintai sayur, Bunda harus menunjukkan kalau Bunda dan keluarga juga menyukai sayur-sayuran. Usahakan memiliki menu sayuran setiap hari di meja makan dan ikut menikmati sayuran itu untuk memberikan contoh kepada Si Buah Hati.

Tampilkan Sayuran Semenarik Mungkin

Bentuk tampilan hidangan sayuran yang menarik akan "menggoda” Si Buah Hati untuk mau makan sayur. Misalnya wortel yang dipotong-potong berbentuk bintang atau Mr Smile dalam kuah sop akan lebih menarik perhatian. Bisa juga berkreasi dengan menghidangkan salad dalam piring superhero kesayangan Si Buah Hati.

Berbelanja dan Memasak Bersama

Cara lainnya adalah mengajak Si Buah Hati berbelanja dan membiarkan dia memilih jenis sayur yang disukai untuk dimasak. Cara ini juga akan mendorong Si Buah Hati makan sayur karena dia merasa sudah memilih sendiri. Lebih baik lagi dengan mengajak Si Buah Hati untuk memasak di dapur untuk melihat bagaimana proses pembuatan sayuran tadi.

Membuat Jus Buah dan Sayur

Selain sayuran, buah-buahan juga menjadi alternatif tambahan serat bila Si Buah Hati tidak menyukai sayuran. Biasanya rasa buah yang lebih beragam dan manis akan lebih mengoda. Bisa juga Bunda mencampur buah dengan wortel atau tomat dan menjadikannya jus atau smoothie. Si Buah Hati pasti suka.

Tawarkan Sayuran Saat Lapar

Biarkan Si Buah Hati bermain dan saat lapar tawarkan dia sayuran. Biasanya cara ini cukup ampuh mengingat Si Buah Hati akan makan apa pun karena kondisinya sedang lapar. Penelitian yang dilakukan oleh Cornell University di Amerika juga menemukan kalau Si Buah Hati-Si Buah Hati yang diberikan waktu bermain sebelum istirahat akan makan lebih banyak buah dan sayuran.

Bermain dengan Sayuran

Imajinasi Si Buah Hati-Si Buah Hati bisa membuatnya mau menyantap sayuran. Biarkan dia bermain dengan sayuran sebagai superhero yang membutuhkan sayuran untuk mendapatkan energi. Bunda juga bisa mengasah imajinasinya dengan berpura-pura ikutan dalam khayalan Si Buah Hati.

Tidak Memaksa

Pastikan Bunda tidak memaksa Si Buah Hati untuk makan sayur karena Si Buah Hati akan lebih membenci sayuran. Jangan pula memberi iming-iming atau hadiah karena akan menjadi kebiasaan untuk makan sayur bila ada hadiah. Baiknya ditumbuhkan motivasi Si Buah Hati dengan sabar dan terus menerus.

Kebiasaan memakan sayuran sebenarnya adalah kebiasaan yang bisa dipelajari dan akan sulit diubah jika Si Buah Hati dewasa nanti. Dengan banyak menyantap sayuran, Si Buah Hati akan tumbuh dan berkembang lebih sehat karena semua vitamin akan terpenuhi.

Selain sayuran, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna Si Buah Hati dengan susu. DANCOW 1+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan yang tepat karena diformulasikan untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Pastikan tumbuh kembang Si Buah Hati selalu diiringi konsumsi sayur dan susu ya Bunda!

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi Si Buah Hati.

Image Article
Bunda, Ini Cara Mudah Agar Si Kecil Suka Sayuran
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlindungan Penting Saat Si Buah Hati Suka Berenang

Published date

Kegemukan dialami lebih dari 10% balita di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang kurang bernutrisi serta kurang melakukan olahraga. Dukung stimulasi Si Buah Hati dengan mengajaknya melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, salah satunya dengan berenang.

Nah, agar kegiatan berenang dapat berjalan dengan aman, berikan proteksi penting selama berenang ya, Bunda.

Berikan Pengawasan

Saking asyiknya bermain dan bereksplorasi, terkadang Si Buah Hati tidak memperhatikan keselamatan dirinya sendiri. Berikan pengawasan konstan saat berada di sekitar air untuk memastikannya aman dari risiko terpeleset dan terjatuh atau tenggelam di kolam renang. Simpan dulu smartphone Bunda saat mengajak Si Buah Hati ke kolam renang ya.

Berikan Perlengkapan Berenang

Lengkapi Si Buah Hati dengan perlengkapan untuk berenang seperti pakaian khusus renang, ban tiup, atau pelampung bila ia belum mahir berenang. Sediakan juga kacamata khusus renang untuk melindungi kesehatan mata dari iritasi dan gatal-gatal, akibat terkena air kolam yang mengandung klorin. Sesuaikan dengan ukuran tubuhnya ya, bila terlalu besar tidak akan memberikan proteksi yang optimal, sedangkan jika terlalu kecil hanya membuatnya merasa tidak nyaman.

Sebelum Masuk Kolam Renang

Sebelum memasuki kolam renang, pastikan Si Buah Hati menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari luka terbakar akibat sengatan matahari. Gunakan produk berlabel waterproof dan ulangi tiap beberapa jam, terutama jika berenang di luar ruangan di bawah sinar matahari yang sedang terik. Selain itu, minta Si Buah Hati untuk melakukan pemanasan agar otot tubuh tidak mengalami kram dan berisiko tenggelam.

Cek juga suhu air kolam renang, jika terlalu dingin tubuh dapat mengalami hypothermia dan otot tubuh menjadi kaget, sehingga dapat timbul kram. Sediakan selalu botol minum di dekatnya, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, walau badan tidak terasa berkeringat.

Ingatkan untuk Menjaga Perilaku

Perkenalkan aturan saat berada di kolam renang, misalnya tidak berlari-lari di sekitar kolam renang agar tidak terpeleset, tidak mendorong anak lain ke kolam renang dan tidak berenang ke bagian kolam yang terlalu dalam, walau sudah mahir berenang.

Berenang tidak hanya menjadikan tubuh sehat dan bugar, tapi juga menstimulasi perkembangan kemampuan psikomotorik yang meliputi gerak lokomotor karena bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Berenang juga akan membantu gerak non-lokomotornya, seperti mengayunkan tangan saat berenang.

Nestlé DANCOW 1+ Nutritods juga dapat melindungi Si Buah Hati dan mendukung cinta Bunda untuknya agar Ia dapat berani bereksplorasi. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Perlindungan Penting Saat Si Kecil Suka Berenang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Saat Si Buah Hati Bermain di Tempat "Kotor"

Published date

Banyak orang tua yang tidak suka anaknya bermain di tempat kotor. Seperti di halaman dengan tanah berlumpur atau pasir berdebu. Apakah Bunda juga tipe orang tua yang seperti itu?

Padahal, banyak manfaat yang bisa diperoleh Si Buah Hati dengan bermain di alam terbuka. Dia akan mengenal berbagai hewan dan tumbuhan. Selain itu, Bunda juga bisa menstimulasi motoriknya dengan kegiatan seperti bercocok tanam. Berikut beberapa kegiatan "bermain di tempat kotor" yang bisa Bunda lakukan bersama anak.

1. Berkebun

Bunda bisa mengajarkan cara berkebun pada Si Buah Hati. Menanam cabai atau tomat, akan sangat mengasyikkan. Anak bisa mendapat pengetahuan tentang buah dan sayur yang bisa ditanam di pekarangan. 

Dia juga menjadi lebih menghargai makanan yang dihasilkan dari hasil jerih payahnya sendiri. Sehingga anak mau makan sayur dan buah lebih banyak.

2. Berkunjung ke Peternakan

Beberapa tempat rekreasi menawarkan wisata edukasi berupa kunjungan ke sawah dan peternakan. Bunda dapat mengajak Si Buah Hati ke kandang sapi dan memberi makan hewan ternak tersebut. 

Di lain waktu, Bunda juga bisa membawa anak ke sawah di mana masih ada petani yang menggunakan kerbau untuk membajak. Kegiatan ini akan menjadi sebuah pengalaman berharga buat Si Buah Hati dan menambah wawasannya.

3. Kebun Raya

Si Buah Hati bisa mengenal berbagai macam tumbuhan di kebun raya. Koleksi tanaman di tempat wisata ini cukup lengkap mulai dari bunga langka, berbagai tanaman buah hingga pohon rindang yang tinggi menjulang. Berekreasi di kebun raya juga mendekatkan anak pada alam.

Bunda tidak perlu khawatir jika anak jatuh sakit saat anak bermain di tempat peternakan atau berkebun. Asalkan Bunda selalu menjaga kesehatan anak dengan memintanya untuk membersihkan diri setelah 'bermain kotor'. 

Bunda bisa menggunakan sabun biasa untuk membersihkan tangan dan kakinya. Asalkan cara membersihkan tubuh dilakukan dengan cara yang benar. Teteskan sabun cair ke bagian tubuh yang kotor, gosok-gosokkan dalam waktu beberapa detik, kemudian basuh dengan air bersih.

Sistem imun dalam tubuh juga akan selalu melindungi Si Buah Hati. Meskipun ia terpapar virus atau bakteri, maka antibodi akan terbentuk untuk melawan organisme jahat tersebut. Kemudian tubuh anak menjadi “kenal” dengan mikroorganisme itu dan akhirnya bisa menjadi tameng jika dia terkena kuman serupa di kemudian hari.

Selain itu, Bunda juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Saat Si Kecil Bermain di Tempat "Kotor"
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Jenis Sayuran Hijau Sumber Antioksidan

Published date

Antioksidan merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat dengan melindungi sel tubuh dari kerusakan. Harvard School of Public Health memberikan lansiran bila beberapa jenis antioksidan yang cukup dikenal seperti vitamin C, vitamin E, beta-karoten dan kelompok mineral. 

Bunda bisa memberikan manfaat antioksidan ini dalam sajian sayuran hijau dalam makanan sehat untuk balita seperti brokoli, bayam dan juga paprika hijau. Yuk, simak penjelasan di bawah ini mengenai sayur-sayuran tersebut!

1. Brokoli

Dikenal sebagai superfood, nutrisi yang terkandung dalam brokoli sangatlah melimpah. Termasuk di antaranya Sulforapen yang merupakan jenis antioksidan yang terkandung di dalam brokoli. 

Zat ini bisa membantu melancarkan peredaran darah serta mampu menjadi perlindungan dari dalam tubuh Si Buah Hati. Oleh, Profesor Khalid Rahman dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, Liverpool John Moores University, menyarankan agar memasak brokoli untuk menu makanan balita dengan cara dikukus sampai matang.

2. Bayam

Berikutnya ada bayam yang banyak mengandung karoten. Zat antioksidan ini memiliki manfaat yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Selain itu bayam juga menyimpan zat besi yang berguna untuk pembentukan sel darah. 

Cobalah untuk menyajikan sup bayam hangat saat sarapan sebagai menu makanan balita di pagi hari, yang bermanfaat untuk proses tumbuh kembangnya.

3. Paprika Hijau

Sayuran hijau lainnya adalah paprika hijau. Sebenarnya, paprika banyak pilihan warnanya. Meskipun begitu, semuanya mengandung jenis antioksidan yang sama, yaitu karotenoid. 

Salah satu manfaatnya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga baik untuk menunjang kesehatan Si Buah Hati di setiap tahapan usianya.

Sudah tahu sayuran hijau dan kandungan antioksidannya? Tunggu apalagi, segera masukkan dalam menu sehat ini di daftar makanan sehat untuk balita Si Buah Hati ya, Bunda.

Untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Sayuran Hijau, Makanan Sehat Sumber Antioksidan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rangsang Pertumbuhan Gigi Si Buah Hati dengan 4 Camilan Sehat Ini

Published date

Saat Si Buah Hati mencapai tahapan usia 1+, pertumbuhan gigi Si Buah Hati diawali dengan munculnya gigi susu dan terkadang dapat memicu Si Buah Hati rewel, produksi air liur secara berlebihan, dan gusi bengkak. Biasanya ia akan menggigiti barang-barang yang dapat menekan gusi untuk meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan akibat pertumbuhan gigi.

Untuk menghindari risiko tersedak atau memasukkan barang yang kotor ke dalam mulut mungilnya, Bunda dapat memberikan stimulasi berupa kudapan bernutrisi agar Si Buah Hati tetap merasa nyaman saat dalam proses pertumbuhan gigi, sehingga pertumbuhan Si Buah Hati pun berkembang dengan optimal, seperti berikut ini.

Bubur Beku

Para orang tua biasanya memberikan teether bayi (berbentuk seperti gelang untuk digigit Si Buah Hati) dingin untuk membantu mengurangi rasa sakit di gusi, akibat pertumbuhan gigi. Namun Bunda bisa menggantinya dengan makanan lembut yang dibekukan, seperti yoghurt, apple sauce, dan bubur buah pisang atau pir, demikian saran dari Eliza Martinez, M.Sc, praktisi sekaligus penulis kesehatan di Livestrong Foundation.

Sayuran Keras

Para peneliti dari organisasi kesehatan yang cukup populer dan kredibel Amerika Serikat, Mayo Clinic Organization, menyarankan menstimulasi pertumbuhan gigi Si Buah Hati dengan cara mengunyah sayuran yang keras dan dingin. Cara ini diyakini ampuh mengurangi rasa ngilu pada gusi. Wortel dan timun yang sudah dikupas bisa jadi pilihan sempurna. Berikan pengawasan saat mulai mengunyah sayuran tersebut, ganti dengan yang baru jika ia sudah menghabiskan sebagian besar dari sayuran tersebut untuk memberikan perlindungan dari tersedak.

Bunda, baca juga artikel ini: 8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Buah Hati

 

Roti dan Biskuit

Eliza menambahkan, pemberian roti dan biskuit keras yang dapat dikunyah saat terganggu oleh rasa sakit yang ditimbulkan akibat pertumbuhan gigi. Lebih lanjut, Dental Health Services Victoria Australia, organisasi yang fokus pada penelitian kesehatan gigi, menyebutkan banyak produk biskuit yang dijual di pasaran yang bisa dipilih atau tunjukkan cinta Bunda dengan membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumah. Potongan roti yang keras atau crackers juga memberikan efek yang sama.

Buah-Buahan Beku

Makanan beku yang terasa sangat dingin memberikan sensasi menenangkan pada gusinya yang sakit, hal ini sesuai dengan lansiran para peneliti kesehatan gigi di Dental Health Services Victoria Australia. Selain dapat mengurangi rasa sakit karena pertumbuhan gigi, pemberian buah-buahan beku memberikan asupan nutrisi yang menunjang tumbuh kembang, proses belajar, dan perkembangan kemampuan kognitifnya,sehinga pertumbuhan Si Buah Hati pun optimal.

Caranya cukup mudah kok, cukup bekukan potongan besar strawberry, nanas, semangka, mangga, atau pisang. Dukung stimulasi Si Buah Hati untuk mengunyahnya. Sekali lagi, aksi cerdas berupa pengawasan dari orang tua sangat diperlukan agar tidak ada potongan besar yang menyangkut di tenggorokannya.

Ada banyak jenis makanan yang bisa Bunda pilih untuk merangsang pertumbuhan gigi Si Buah Hati. Selain memberi makanan untuk merangsang tumbuh kembang gigi Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikannya DANCOW 1+ Nutritods.

DANCOW 1+ Nutritods diperkaya dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Pastikan gigi Si Buah Hati tumbuh dengan sempurna ya Bunda, Selamat mencoba

Image Article
Rangsang Pertumbuhan Gigi Si Kecil dengan Camilan Sehat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Buah Hati Sakit Perut

Published date

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Selain stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang dan perkembangan kemampuan kognitifnya, makanan kaya nutrisi juga diperlukan untuk menunjang proses belajarnya.

Tidak hanya mengutamakan kebersihan dan nilai gizi makanan saja, lho, kematangan masakan pun harus diperhatikan, untuk memberikan perlindungan dari ancaman sakit perut. Simak penjelasannya berikut ini, ya.

1. Daging Kurang Matang

Daging sapi, maupun ayam sering disajikan dalam menu makan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan protein. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), badan kesehatan Amerika Serikat yang menangani pencegahan penyakit menyebutkan daging yang kurang matang dapat menyebabkan Si Buah Hati terserang sakit perut atau diare. 

Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli yang berkembang dan tidak mati oleh proses pemasakan. Untuk menghindarinya, pastikan daging selalu termasak, misalnya daging sapi dimasak hingga berwarna kecoklatan dan kaldu yang keluar terlihat bening, sedangkan untuk ayam, masak hingga daging berubah putih hingga bagian terdalam. 

Jika perlu, gunakan termometer khusus untuk menilai suhu di dalam daging sapi atau ayam.

2. Hindari Sayuran Mentah

Biasanya, sayuran mentah kerap ditemukan pada aneka lalapan. Memang lalapan sesuai untuk Si Buah Hati yang biasanya menyukai ayam goreng serta agak sulit makan sayur. Meski begitu, sayuran mentah ini juga memiliki efek negatif apabila sering dikonsumsi. 

Menurut Departemen Kesehatan Kemenkes RI, sayuran mentah berpotensi menularkan bakteri seperti Listeria Monocytogenes yang dapat mengganggu saluran pencernaan.

Agar terhindar dari gangguan saluran pencernaan, cuci sayuran hingga bersih menggunakan air hangat matang atau rendam dalam larutan pembersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri, kupas sayuran sebelum dimasak, serta masak hingga matang agar bakteri penyebab diare mati.

3. Jangan Mengonsumsi Air atau Susu Mentah

Air atau susu yang tidak dimasak hingga matang menyimpan kemungkinan kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit saluran pencernaan. Masak air hingga mendidih sebelum dikonsumsi. 

Begitu juga dengan saat memasak makanan berkuah, pastikan air, susu, atau santan sudah mendidih untuk mematikan bakteri yang ada di dalamnya. Ketika membuat es batu, gunakan selalu air matang agar terhindar dari sakit perut. 

Lakukan tahap-tahap seperti yang dijabarkan di atas untuk memberikan perlindungan dari dalam, agar Si Buah Hati terhindar dari gangguan saluran pencernaan. Ibu juga bisa menambahkan Susu DANCOW 3+ Nutritods untuk menguatkan pencernaannya. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Kecil Sakit Perut
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Saat Si Buah Hati Mulai Gemar Bernyanyi di Kamar Mandi

Published date

Mandi mungkin menjadi salah satu aktivitas favorit Si Buah Hati. Selain dapat bermain air sepuasnya, sering kali kamar mandi dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan berbahasa seperti bernyanyi. Namun begitu, Bunda juga perlu memperhatikan keamanan dan mengingatkan Si Buah Hati saat di kamar mandi, agar dia tidak mudah celaka seperti terpeleset. Tips lengkapnya bisa disimak berikut ini.

Selalu Awasi

Kamar mandi penuh dengan bahaya yang mengintai Si Buah Hati. Medline Plus Foundation, lembaga yang mengkaji pelayanan informasi kesehatan dan penyakit terpercaya dari Amerika Serikat, menyebutkan untuk tidak meninggalkan anak-anak berusia 5+ di kamar mandi, tanpa pengawasan orang dewasa. Yamini Durani, MD, ahli kesehatan sekaligus Consulting Medical Editor dari Kids Health Organization, menambahkan untuk selalu menutup pintu kamar mandi jika tidak digunakan.

Penggunaan Bathub

Apabila kamar mandi dilengkapi dengan bathtub, Dr. Yamini punya aksi cerdas untuk memberi perlindungan agar Si Buah Hati tidak terpeleset dan berisiko tenggelam. Jangan pernah meninggalkannya sendirian di kamar mandi dalam kondisi bathtub terisi air, pastikan bak mandi kosong sebelum meninggalkan kamar mandi, serta perketat pengawasan untuk menurunkan risiko terpeleset karena bermain di dalam kamar mandi.

Mencegah Terpeleset

Bagi orang tua, mengetahui Si Buah Hati terpeleset di kamar mandi merupakan mimpi buruk. Cedera yang dapat terjadi bisa berakibat fatal karena bisa melukai tulang belakang atau kepala. Cegah dengan menempelkan stiker karet di lantai sebagai pijakan.

Selain itu, sediakan keset handuk untuk mengeringkan kaki setelah menggunakan kamar mandi. Ajarkan juga untuk tidak berlarian di kamar mandi yang dapat membuatnya tergelincir, dan himbau untuk tetap duduk selama mandi, dengan memberikan kursi mandi dan mainan.

Jaga Kebersihan Kamar Mandi

Rutin membersihkan kamar mandi dari lumut dapat menurunkan risiko Si Buah Hati terpeleset. Gunakan larutan pembersih yang khusus untuk kamar mandi. Jangan lupa untuk membilas sisa sabun dan sampo hingga bersih agar tidak membuat lantai kamar mandi menjadi licin. Selesai mandi, keringkan lantai kamar mandi.

Gunakan cara-cara di atas untuk menjaga keselamatan dan keamanan Si Buah Hati saat berada di kamar mandi ya, Bunda.

Image Article
Saat Si Kecil Mulai Gemar Bernyanyi di Kamar Mandi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Buah Hati

Published date

Wah, tidak terasa, Si Buah Hati sudah usia 5 tahun ya, Bunda. Di usia ini, Si Buah Hati pun memasuki masa pra-sekolah. Ingin membuat ia bersemangat ke sekolah? Bunda bisa menyiasatinya dengan mempersiapkan bekal yang unik dan menarik untuk Si Buah Hati. Jangan lupa, selain bentuknya yang menarik, perhatikan juga komposisi gizinya, ya.

Selain mengurangi kebiasaan Si Buah Hati jajan di sekolah, membawa bekal juga menjamin kebersihan makanan yang diasup Si Buah Hati. Berikut tips dan trik yang bisa membantu Bunda mempersiapkan bekal Si Buah Hati!

1. Diskusi dengan Si Buah Hati

Agar bersemangat menyantap bekal, Bunda bisa menanyakan Si Buah Hati tentang jenis menu yang ingin dibawanya ke sekolah. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mempersiapkan bahan perbekalan, sehari sebelumnya. Cara ini juga bisa membuat Si Buah Hati bertanggung jawab dengan pilihan dan merasa bahwa bekalnya sesuai dengan keinginan.

2. Cari referensi bekal Si Buah Hati

Bunda bisa pula memperbanyak referensi menu dan kreasi bekal Si Buah Hati. Bisa melalui buku resep atau situs-situs di dunia maya. Variasi menu akan membuat Si Buah Hati tidak bosan menyantap bekal di sekolah.

3. Pilih menu bekal nan praktis

Agar mudah mempersiapkannya di pagi hari, pilihlah menu yang praktis tapi tetap bergizi. Memperhatikan komposisi gizi pada bekal Si Buah Hati sangatlah penting, untuk menunjang pertumbuhannya. yang dapat Bunda lakukan adalah memastikan bekal Si Buah Hati terdapat sayuran berserat tinggi dan makanan yang mengandung protein, misalnya daging, ikan, telur dan susu yang mengandung asam amino esensial untuk menunjang pertumbuhan Si Buah Hati.

Agar mengenyangkan, jangan pula mengisi bekal dengan pilihan karbohidrat seperti nasi, kentang, atau mi. Perlu juga santapan yang mengandung kalori, sebagai sumber energi. Misalnya olahan biji–bijian seperti kacang polong.

4. Bawakan Si Buah Hati bekal buah-buahan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan Si Buah Hati, Bunda bisa membekalinya dengan buah-buahan dan minuman. Bekal buah juga berguna untuk kelancaran metabolisme Si Buah Hati. Agar lebih mudah disantap, potong atau bentuklah lauk, sayuran, dan buah dengan ukuran kecil atau sekali suap.

5. Hindarilah membawakan Si Buah Hati menu bekal yang terlalu manis

Makanann yang terlalu manis akan mengganggu selera makan Si Buah Hati. Jangan pula membekalinya dengan makanan yang berlemak, ya Bunda.

6. Kreatif dalam penyajian bekal

Agar Si Buah Hati bersemangat menyantap menu bekalnya, Bunda harus kreatif dalam menyajikannya. Seperti membuat bentuk bekal tampak menarik dengan model bento. Bento sendiri berasal dari istilah bahasa Jepang untuk bekal yang dibawa-bawa dalam kemasan praktis dengan bentuk unik. Misalnya, membentuk nasi dengan berbagai karakter atau membawakan nasi goreng yang berbalut telur dadar.

7. Mengoleksi beragam kotak makanan

Kotak makan yang berbentuk unik dan beragam warna tentu akan membuat Si Buah Hati semangat dalam membawa menu bekalnya. Tidak hanya itu, ia pun bakal senang membuka dan memakan bekal bersama teman-teman sekolah.

Menurut konsultan gizi dan masakan sehat alami, Wied Harry Apriadji, pertumbuhan otak Si Buah Hati berakhir setelah menginjak 5 tahun. Meski begitu, asupan makanan bergizi tetap harus menjadi perhatian Bunda. Yang terpenting, Si Buah Hati harus tetap menyantap sayuran aneka warna, buah-buahan segar, makanan pokok kaya serat, tinggi kalsium, kaya protein, juga lemak sehat.

Sementara penulis buku Bento Karakter Unik, Yulyan Parwati mengatakan, bekal Si Buah Hati harus terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan juga buah-buahan. "Porsi masing-masing asupan disesuaikan dengan selera. Sementara penyajiannya bisa dibentuk dengan karakter dan perpaduan warna yang menarik," tulis Yulyan.

Image Article
Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Agar Si Buah Hati Lelap Tidur Berkualitas

Published date

Bunda, tidur berkualitas sangatlah penting bagi Si Buah Hati. Karena tidur bukanlah momen istirahat semata. Kala tidur, tubuh Si Buah Hati juga mengalami perkembangan optimal. Meski tidur pulas penting, ada pula anak yang mengalami gangguan tidur dan terbangun tiga sampai empat kali dalam satu malam. Bahkan terkadang mereka suka berpindah tidur ke tempat tidur orang tua, gelisah, marah-marah, dan menangis sebelum tidur. Penyebab mereka rewel pun beragam. Bisa karena terlalu lelah, suhu ruang yang terlalu panas atau dingin, atau suara bising di sekitar rumah. Lalu bagaimana agar Si Buah Hati bisa tertidur pulas? Begini caranya, Bunda:

1. Beri makan dan minum yang cukup 

Ketika Si Buah Hati sulit tidur atau mudah terbangun, Bunda sebaiknya memperhatikan porsi makannya. Bisa jadi, ia masih merasa lapar. Namun karena belum bisa mengungkapkannya, yang muncul adalah ekspresi gelisah, mudah terbangun kala tidur, atau rewel. Bisa pula Bunda selalu menyediakan air putih di kamar. Sehingga kala Si Buah Hati terbangun dan menangis, Bunda bisa memberikannya minum. Tidak berapa lama, ia pun akan kembali terlelap.

2. Buang air sebelum tidur

Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur Si Buah Hati. Karena itu, usahakan agar Si Buah Hati buang air sebelum tidur, sehingga tidak mengompol. Sehingga ia tidak terganggu dengan kelembaban celana dan pulas hingga pagi.

3. Bersihkan badan

Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan atau bermain gampang membuat kulit Si Buah Hati gatal-gatal, hingga mengganggu tidurnya. Karena itu, ada baiknya Bunda menyeka tubuh Si Buah Hati dengan kain basah sebelum tidur dan keringkan dengan handuk lembut. Cara itu bisa membuat Si Buah Hati nyaman dan cepat tertidur.

4. Memilih baju tidur yang nyaman

Sebelum Si Buah Hati tidur, gantilah pakaiannya dengan yang bersih dan berbahan nyaman. Sesuaikan pula ukuran baju dengan tubuhnya. Jangan terlalu besar, tapi juga tidak kekecilan. Baju tidur yang nyaman akan membantu Si Buah Hati terlelap semalaman.

5. Atur suasana kamar

Pengaturan ini penting agar ruangan nyaman untuk tempat tidur Si Buah Hati. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan aman dari serangga yang bisa menggigit atau membuat gatal kulitnya. Tapi hati-hati saat menggunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk ya Bunda. Karena dapat membuatnya sesak napas.

Selain itu, Bunda bisa pula melakukan sejumlah rutinitas agar Si Buah Hati merasa nyaman dan rileks, sebelum tidur. Seperti menceritakan dongeng, bernyanyi dengan suara lembut, juga menentukan waktu tidur teratur yang akan menjadi pola tidurnya. Dengan begitu, tubuh Si Buah Hati sudah mengeluarkan alarm mengantuk atau keinginan untuk tidur, di jam-jam rutinitasnya. Di tahap ini, sebaiknya Bunda juga membiasakan Si Buah Hati agar belajar tidur sendiri. Sehingga ia tumbuh menjadi anak mandiri.

Image Article
Agar Lelap Si Kecil Berkualitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Tips yang Bisa Dilakukan Bunda untuk Perkembangan Si Buah Hati

Published date

“Nggak pernah nyangka bisa ngurus anak sendiri, dari bangun tidur sampe mau tidur lagi semua hal dilakukin cuma buat anak. Capek sih iya, tapi semua kebayar sama kebiasaan anak yang gak pernah terbayangkan sebelumnya. Saat paling senang pas anak udah mulai bicara, karena aku maunya dipanggil “ibu”, tentu gak gampang buat kata “ibu” jadi kata pertamanya yang keluar dari mulutnya. Pas dia bisa nyebut “ibu” itu di umur 20 bulan, Alhamdulillah seneng banget J” – Anisa Nurhayati, Ibu Rumah Tangga.

Menjadi orang tua memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi merupakan impian bagi semua orang. Kenapa? Karena orang tua memiliki peran penting bagi kehidupan anak agar menjadi generasi yang lebih baik. 

Seiring bertambahnya usia, Si Buah Hati pasti mengalami berbagai hal dalam kehidupannya. Rasa penasarannya yang tinggi, tingkah pola yang semakin menjadi, kosakata yang semakin banyak hingga ekspresi untuk setiap perasaannya. 

Kadang inilah yang membuat Bunda khawatir, "Apakah saya sudah melakukan hal yang baik untuk diajarkan pada Si Buah Hati?", "Apakah bahasa saya sudah baik ketika bicara dengan anak?", "Bagaimana cara berbicara yang baik dengan anak?", dan lain sebagainya.

Sebenarnya perasaan dan pertanyaan itu adalah hal yang wajar. Bunda tidak sendiri, sebab banyak orang tua yang juga merasakannya. 

Daripada cemas, sebaiknya Bunda simak tips berikut, siapa tahu bisa membantu dalam proses parenting anak.

1. Mendongeng

Biasakan untuk mendongeng atau membacakan buku cerita pada Si Buah Hati. Pilih cerita dengan bahasa atau kalimat yang baik dan juga sesuai dengan usianya. Hindari cerita yang bersifat kekerasan sebelum ia cukup usia, sehingga memahami hal yang baik dan buruk. 

Selain itu. proses mendongeng juga membantu anak menambah kosakata yang baik dan benar. Bunda bisa bercerita sambil menirukan suara sesuai dengan karakter yang ada di buku.

2. Bersosialisasi

Bermain adalah hal yang paling disukai Si Buah Hati. Karena itu, ajaklah dia untuk bermain di luar ruangan, seperti taman bermain atau play group. Hal ini bisa mengajarkannya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Ia juga akan paham bahwa ada manusia lain, selain anggota keluarganya. Bila sudah terbiasa dengan lingkungan sosial selain Ayah, Bunda, dan keluarga dekat, ia pun akan lebih mudah beradaptasi dan berbaur dengan lingkungannya.

3. Peka Dengan Perasaan Si Buah Hati

Bila tidak menyukai sesuatu atau tidak nyaman dengan keadaan sekitar yang terlalu ramai atau lainnya, biasanya anak akan menangis tiba-tiba. Dalam keadaan ini Bunda harus peka dengan perasaannya. 

Cobalah cari tahu tentang apa yang diperlukan Si Buah Hati saat itu. Bila ia tidak nyaman berada di tempat ramai, ajaklah ke tempat yang lebih tenang. Luangkanlah waktu untuk “me time” berdua dengannya, agar Bunda bisa mengenal mereka lebih dekat.

4. Sabar

Ketika menghadapi Si Buah Hati, Bunda harus ekstra sabar. Ini karena perilaku mereka tidak sama dengan orang dewasa. Hindari mengomel atau memarahi anak ya, Bunda. Karena akan berdampak buruk untuk memorinya di kemudian hari. 

Bunda harus bisa mengontrol emosi saat bermain dengannya, juga menunjukkan sikap lemah lembut dan sabar. Dengan begitu ia akan mencontoh apa yang dilakukan Bunda.

5. Tidak Malu untuk Meminta Maaf

Bila Bunda melakukan kesalahan, jangan ragu untuk meminta maaf pada Si Buah Hati. Ajarkan mereka untuk bersikap sportif dalam melakukan segala hal dan mengakui bila ia melakukan kesalahan. 

Sehingga kelak dia akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur, pemaaf, dan tidak malu untuk mengakui kesalahannya.

6. Bereksperimen bersama Si Buah Hati

Seiring dengan perkembangan anak, rasa ingin tahunya semakin hari akan bertambah besar. Untuk itu, Bunda harus terus mendampinginya saat mereka melakukan eksperimen baru di dunia bermain dan sosialnya. 

Misalnya, saat anak mulai bisa memilih pakaiannya sendiri, Bunda bisa ikut terlibat untuk memberikan pendapat mengenai pakaian tersebut. Berikan komentar positif terhadap pilihan Si Buah Hati dan biarkan mereka bereksperimen dengan penampilannya.

Nah Bunda, itulah tips yang bisa Bunda terapkan dalam pola pengasuhan dengan Si Buah Hati. Selain itu, Bunda juga bisa terus bereksplorasi dengan pola pengasuhan positif yang bisa membantu dalam tumbuh kembang anak. 

Hal yang perlu diingat adalah, karakter setiap anak berbeda dengan satu dan lainnya, yang terpenting adalah Bunda harus bahagia dalam menjalani proses tumbuh kembangnya.

Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ada Bunda yang Hebat di Balik Si Kecil yang Kuat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off