5 plus

Product Name
Dancow 5 plus

4 Manfaat Membiasakan Gosok Gigi Sejak Dini

Published date

Salah satu kebiasaan baik yang harus dimulai sejak dini adalah menggosok gigi. Gigi Buah Hati berisiko mengalami kerusakan setelah pertama kali muncul, biasanya saat berada pada tahapan usia 6 bulan. Penyebab kerusakan gigi biasanya disebabkan oleh sisa makanan atau minuman manis yang menempel pada gigi.

 

Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit sehingga mengganggu aktivitas bermain, bereksplorasi, proses belajar, dan tumbuh kembangnya. Simak manfaat membiasakan gosok gigi sejak dini berikut ini ya.

 

1. Terhindar dari Sakit Gigi

Merawat gigi sejak dini membantu memberikan perlindungan dari plak yang jadi tempat berkembang biaknya bakteri. Sisa makanan yang menempel akan dipecah menjadi asam yang dapat menggerogoti enamel gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang dan sakit.

 

Kenneth H. Hirsch, DDS, dokter gigi sekaligus ahli oral and maxillofacial surgeon di Levittown Hospital Amerika Serikat, menjelaskan rasa ngilu kian menjadi-jadi saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin dan panas. Plak juga dapat menyebabkan radang pada gusi, yaitu penyakit gigi yang dapat membuat gusi merah, bengkak, dan sakit. Hal ini dapat mengakibatkan Si Buah Hati menolak makan dan kekurangan nutrisi.

 

2. Mengasah Kemampuan Mencerna Makanan

Menurut Sheryl Hunter Griffith, DDS, dari Kids Health Organization, menggosok gigi secara rutin dan teratur menjamin kebersihan dan kesehatan Si Buah Hati. Hal ini menstimulasi teknik mengunyah makanan dengan benar. Jika ia mengalami gigi berlubang, akan menghambatnya untuk mencerna makanan karena rasa sakit yang dialami, sehingga mengurangi asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

 

3. Perkembangan Tulang Rahang dan Otot

Otot, wajah, dan tulang rahang bayi perlu latihan untuk membantunya berkembang sempurna, demikian penjelasan dokter Sheryl. Gigi yang sehat memungkinkan untuk mengunyah dengan baik sehingga dapat mendukung stimulasi perkembangan otot-otot di wajah.

 

4. Mengasah Kemampuan Berbicara

Menurut Dokter Sheryl, gigi yang gigis atau harus dicabut karena kerusakan gigi yang sudah parah dapat mempengaruhi kemampuan bahasa Si Buah Hati agar bisa berbicara dengan benar. Masalah ini dapat dibawa hingga dewasa nanti, misalnya cara bicara yang kurang tepat seperti cadel.

 

Melihat pentingnya manfaat dari membersihkan gigi sejak kecil, biasakan Si Buah Hati untuk teratur menyikat gigi pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur, Bunda. Selain itu, lengkapi nutrisinya dengan memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Lengkapi gizi anak, ya.

Image Article
Ayo Gosok Gigi Dulu, Biar Tidak Didatangi Kuman
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Apakah Kebutuhan Gizi Si Buah Hati Sudah Terpenuhi?

Published date

Anak-anak tumbuh dan berkembang sejak lahir hingga dewasa. Nutrisi yang baik adalah bahan bakar untuk proses perkembangan ini sehingga sangat penting mengajarkan anak tentang kebutuhan nutrisi dan menerapkan pola makan yang sehat sejak dini. Penerapan pola makan yang baik ini sangat membantu agar mereka berkembang menjadi orang dewasa yang sehat.

 

Anak usia 1, 3, dan 5 tahun, misalnya, mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda. Ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengatakan, semua zat gizi dibutuhkan semua kelompok usia tersebut, tetapi dengan jenis berbeda. Perkembangan otak anak usia 1-3 tahun lebih pesat daripada anak usia 4-6 tahun.

 

“Maka semakin besar anak, semakin besar kebutuhan akan zat gizi di usia tersebut. Usia prasekolah pasti lebih tinggi kebutuhannya karena  sedang bertumbuh fisiknya dan berkembang kecerdasannya, begitu juga pembentukan sistem imunitasnya. Tetapi nanti jika telah melewati masa itu dan telah dewasa, kebutuhan gizinya akan dilihat per kilogram berat badan,” jelasnya.

 

Untuk itu, Bunda perlu mengetahui beberapa pedoman dalam pemenuhan kebutuhan gizi si Kecil.

 

Usia 1-2 tahun

Anak  berada  pada periode pertumbuhan  dan perkembangan  cepat, mulai  terpapar  terhadap infeksi  dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat   gizi  harus  terpenuhi  dengan memperhitungkan aktivitas  bayi/anak  dan  keadaan  infeksi. 

 

Pedoman Gizi  Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada 2014 menyatakan, konsumsi  makan sehari -hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai   dengan kebutuhan  setiap orang atau kelompok umur.  Definisi  Gizi Seimbang  sendiri meliputi:

 

  1. Cukup  secara  kuantitas, cukup secara kualitas.
  2. Mengandung berbagai zat gizi  (energi,  protein,  vitamin  dan  mineral) yang  diperlukan  tubuh untuk  tumbuh   (pada anak-anak),  untuk menjaga kesehatan, dan untuk melakukan  aktivitas  dan fungsi  kehidupan  sehari-hari (bagi  semua  kelompok umur  dan  fisiologis).
  3. Menyimpan zat gizi untuk  mencukupi  kebutuhan tubuh, yang terdiri atas:
  • Zat tenaga atau energi, diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang sebagian besar diperoleh dari bahan pangan sumber karbohidrat, lemak, dan protein.
  • Zat pembangun atau protein, penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).
  • Zat pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. 

 

Usia  2-5  tahun

Kebutuhan gizi anak meningkat  karena berada pada masa pertumbuhan  cepat  dan aktivitasnya  tinggi. Anak mulai memilih makanan yang disukai termasuk jajanan, sehingga  pengenalan  kepada  makanan  yang  beranekaragam sangat  penting. 

 

Untuk  memenuhi  kebutuhan  zat  gizi  selama  sehari  dianjurkan agar anak makan secara teratur tiga kali sehari  dimulai dengan sarapan, makan siang, dan makan malam, dengan tambahan kudapan pagi  dan kudapan sore dengan kepadatan gizi yang tinggi.

 

Pedoman Gizi Seimbang juga menyarankan agar anak-anak mengurangi konsumsi  makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi seperti junk food, dan dianjurkan agar selalu makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting  bagi anak karena mereka sedang  tumbuh dan mengalami  perkembangan  otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur. 

 

Bunda juga bisa memberikan susu, bukan sebagai pengganti makan melainkan sebagai bagian dari makanan yang dikonsumsi anak. “Kuncinya anak harus mendapat gizi seimbang berdasarkan  kelompok bahan makanan tadi, di mana susu adalah bagian dari bahan makanan yang harus dipenuhi,” kata Rita.

 

Tanda-tanda si Kecil memiliki gizi yang baik:

  • Berat badan ideal.
  • Pertambahan tinggi badan optimal.
  • Mempunyai kemampuan intelektual yang baik.
  • Kemampuan berpikir (IQ).
  • Fokus.
  • Cerdas emosi (EQ).
  • Rambut mengkilap dan tidak mudah patah.
  • Kulitnya berwarna cerah dan tidak bersisik.
  • Tidak mudah mengantuk dan aktif bermain.

 

Untuk mengukur berapa banyak nutrisi yang harus dikonsumsi anak sesuai usianya, Bunda bisa berpegang pada Tabel Angka Kecukupan Gizi  (AKG) yang dianjurkan sesuai ketetapan Peraturan Menteri Kesehatan RI berikut ini.

 

Tabel Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia

 

Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,  Serat dan Air yang dianjurkan untuk orang Indonesia (per orang per hari)

 

*Nilai median berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) orang Indonesia dengan status gizi normal berdasarkan Riset Kesehatan Dasar  (Riskesdas) 2007 dan 2010. Angka ini dicantumkan agar AKG dapat disesuaikan dengan kondisi berat dan tinggi badan kelompok yang bersangkutan. 


Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, lengkapi nutrisi anak dengan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bunda, Apakah Kebutuhan Gizi Si Kecil Sudah Terpenuhi?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Tips Mengolah Umbi-umbian untuk Si Buah Hati

Published date

Kegiatan Si Buah Hati pada tahapan usia 5+ bisa menjadi dunia yang menyenangkan dan sedang padat-padatnya. Untuk membantunya melewati proses belajar dan mengoptimalkan tumbuh kembang, Bunda perlu memberikannya makanan bernutrisi yang seimbang, termasuk memasukkan sayuran dan buah-buahan dalam menu hariannya.

Tentu saja, Bunda bisa memberikan sayuran kaya karbohidrat, vitamin, mineral serta antioksidan seperti umbi-umbian untuk Si Buah Hati. Namun perlu Bunda catat, umbi-umbian memiliki tekstur yang cukup keras dan terkadang, membuat Si Buah Hati enggan menyantapnya. 

Namun tak perlu khawatir, Bunda bisa mengikuti cara mengolah beberapa jenis sayur umbi-umbian dengan tepat. Berikut selengkapnya.

Wortel

Selain enak dimakan langsung, wortel yang kaya betakaroten ini mempunyai rasa sedikit manis dan dapat diolah dengan menggunakan aneka proses pemasakan. Pertama-tama, bersihkan dan kupas kulitnya kemudian iris tipis-tipis dengan ukuran yang seragam agar mempunyai waktu pemasakan yang sama. Bunda dapat merebusnya selama 4-6 menit, mengukusnya 5-7 menit, atau memanggangnya selama 30 menit.

Ubi Manis

Sayur umbi yang satu ini memiliki rasa super manis, kaya betakaroten yang memberikan perlindungan pada kesehatan mata, dan tinggi karbohidrat komplek yang dapat memberikankan energi bagi Si Buah Hati untuk bermain dan bereksplorasi serta mengembangkan kemampuan kognitifnya. Cuci ubi manis di bawah aliran air, kupas kulitnya atau membiarkannya, kemudian potong-potong dalam ukuran yang seragam. Teknik pengolahannya pun bervariasi, mulai dari menggoreng, mengukusnya selama 8-12 menit, atau merebusnya.

Kentang

Kentang dikenal sebagai sumber karbohidrat yang cocok menggantikan nasi atau roti. Teknik pengolahannya pun bermacam-macam, mulai dari menggoreng, mengukus, merebus, dan memanggangnya. Awali dengan menyikat kulitnya, kemudian potong-potong sesuai selera atau biarkan utuh. Untuk mempercepat proses pemasakan, tusuk-tusuk kentang dengan garpu atau bungkus menggunakan alumunium foil, khusus untuk proses pemanggangan.

Lobak

Umbi berwarna putih yang satu ini memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Umbi ini dapat memberikan perlindungan dari dalam terhadap penyakit. Awali dengan membersihkan dan mengupas kulitnya, kemudian potong-potong sesuai bentuk yang diinginkan. Pilih metode pemasakan yang bisa dilakukan, seperti dipanggang, dikukus, direbus, dan ditumis. Berikan tambahan olive oil, garam, dan perasan jeruk lemon untuk memberikan tambahan rasa.

Selain melakukan kegiatan di atas, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Serunya mengolah aneka sayuran berumbi dengan aneka teknik memasak yang bisa dipilih. Selamat memasak ya, Bunda.

Image Article
Tidak Keras Tidak Lunak, Tepat Mengolah Sayuran Umbi-Umbian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rahasia di Balik Kesehatan Saluran Cerna Si Buah Hati

Published date

Hingga usia sekolah, tubuh Si Buah Hati masih rentan akan kuman penyakit. Bahkan, ketika berada di usia prasekolah, Si Buah Hati akan menemui banyak masalah kesehatan yang bersumber dari sistem pencernaan. 

Karena itu, perlu kesadaran Bunda untuk lebih memperhatikan asupan dan pola makannya. Yang tak kalah penting adalah pola minum susu pertumbuhan untuk mendukung kesehatan sistem pencernaan Si Buah Hati. 

Lalu, bagaimana cara agar sistem pencernaan Si Buah Hati tetap sehat dan bebas dari gangguan? Berikut ini beberapa cara yang dapat Bunda lakukan.

1. Hindari Jajan Sembarangan

Tak bisa dipungkiri, Si Buah Hati yang baru memasuki usia prasekolah sangat tertarik dengan aneka jajanan. Warna-warni permen, agar-agar, atau camilan lain, akan membuat matanya berbinar-binar. Selanjutnya, Si Buah Hati akan meminta Bunda membelikan jajanan tersebut.

Bila begitu, sebaiknya hindari Si Buah Hati dari jajanan sembarangan dan biasakannya menyantap makanan sehat. Jika Bunda tidak yakin akan kebersihan makanan yang dijual di luar, lebih baik membuatnya sendiri. 

Agar-agar yang dicampur potongan buah tentu jauh lebih sehat untuk pencernaan Si Buah Hati, ketimbang permen beraneka warna yang ada di pasaran.

2. Perbanyak Asupan Serat

Sayur dan buah yang mengandung serat tinggi akan membuat sistem pencernaan Si Buah Hati bekerja dengan baik dan menjadi lebih sehat. Sayangnya, kebanyakan anak-anak tidak suka mengonsumsi sayur dan buah. Entah dengan alasan rasa tidak enak atau rupanya yang kurang menarik.

Bila begitu, Bunda dapat menyiasatinya dengan membuat aneka makanan yang menarik. Misalnya, bento berbentuk tokoh kartun yang rambutnya terbuat dari sayuran atau nuget dari kacang-kacangan. Bisa juga membuat sarapan berupa boneka yang mata, hidung, dan mulutnya yang berasal dari buah-buahan.

3. Asupan Cairan Tak Kalah Penting

Memasuki usia prasekolah, Si Buah Hati pun sangat membutuhkan asupan cairan yang mencukupi tiap harinya. Air putih adalah cairan pertama yang sangat penting, untuk menjaga sistem pencernaan Si Buah Hati agar tetap sehat. 

Cairan lain yang juga sangat dibutuhkan, yaitu jus buah, jus sayur, kuah sup, dan susu. Pola minum susu Si Buah Hati pun harus diperhatikan.

4. Mengonsumsi Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada inangnya. Menurut Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, Sp.A(K), probiotik dapat melancarkan saluran pencernaan Si Buah Hati dan membasmi bakteri jahat dalam usus. 

Salah satu sumber probiotik ada pada yoghurt. Untuk menjaga agar kesehatan pencernaan tetap seimbang, selain yoghurt, Si Buah Hati juga dianjurkan untuk mengonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung probiotik.

5. Olahraga Teratur

Siapa bilang olahraga hanya untuk orang dewasa? Si Buah Hati yang baru berusia 3 tahun pun harus berolahraga secara teratur. Aktivitas ini sangat penting bagi kesehatan pencernaannya. 

Bentuk olahraganya tentu saja tidak perlu berat. Berjalan kaki atau melompat-lompat kecil, sudah cukup untuk menjaga kebugarannya. Yang penting, harus dilakukan secara teratur.

Untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Rahasia di Balik Kesehatan Saluran Cerna si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi Gizi Seimbang, Dukung Pertumbuhan Anak yang Optimal

Published date

Hingga usia lima tahun, Si Buah Hati mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa cepat. Perkembangan fisik dan kecerdasan itu Si Buah Hati tidak hanya dipengaruhi oleh faktor stimulasi yang Bunda berikan, tetapi juga pemberian makanan. Sebab bila Si Buah Hati kekurangan gizi akan berdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Makanan bergizi seimbang ini harus terdiri dari jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.

Memberikan makanan bergizi seimbang pada Si Buah Hati mungkin menjadi tantangan bagi Bunda. Apalagi ketika Si Buah Hati mulai menolak dan hanya ingin makan satu jenis makanan yang itu-itu saja itu saja. Bila begitu, Bunda sebaiknya memberikan makanan dengan mengkreasikan resep dan jenis makanan.

Misalnya, Si Buah Hati tidak mau memakan telur dan susu, Bunda dapat mengolahnya menjadi pancake. Dengan olahan nan berbeda, Si Buah Hati tetap memperoleh asupan nutrisi yang memadai. Untuk membantu Si Buah Hati makan dengan baik, cobalah Bunda memberi satu dari masing-masing kelompok makanan berikut setiap hari:

1. Makanan mengandung karbohidrat

Bunda bisa berikan makanan ini sebagai menu utama atau kudapan Si Buah Hati. Yang termasuk jenis makanan ini adalah: beras, sereal, pasta, beras, kentang, dan ubi jalar, ubi.

2. Buah dan sayur-sayuran

Jenis panganan ini sangat penting karena mengandung banyak vitamin dan mineral untuk pertumbuhan Si Buah Hati. Bunda dapat mengkreasikan buah dan sayur dengan bentuk yang menarik seperti kreasi bento agar Si Buah Hati lahap menyantapnya. Biasakan memberikan buah sebagai kudapan untuk Si Buah Hati, sekitar 15 menit usai makan nasi. Jangan terlalu dekat dengan waktu makan utama, agar pencernaannya tidak bekerja berat.

3. Makanan tinggi zat besi dan protein

Si Buah Hati perlu mendapat asupan yang tinggi protein dan zat besi, dua kali atau tiga kali sehari. Beberapa sumber makanan yang mengandung protein dan zat besi terbaik adalah: daging, ikan, telur, kacang tanah dan produk kacang, seperti selai kacang atau mentega almond.

Baca Juga: Manfaat Nutrisi Susu Pertumbuhan

4. Produk susu

Produk susu mengandung kalsium yang berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Idealnya, Si Buah Hati menyantap tiga asupan susu atau produk olahannya seperti keju dan yogurt. Sementara susu pertumbuhan yang mengandung minyak ikan (sumber DHA), omega 3 (asam α-linoleat), dan omega 6 (asam linolenat) membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.

Kebutuhan beragam zat gizi ini bisa bunda dapatkan di susu DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini sudah mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi Si Buah Hati

Image Article
Gizi Seimbang, Dukung Pertumbuhan Optimal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Cara Menonton TV yang Aman Untuk Si Buah Hati

Published date

Televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain sebagai sarana hiburan, juga media informasi. Namun, tingginya tayangan khusus anak-anak seperti film kartun, kadang membuat Si Buah Hati justru menghabiskan waktunya seharian untuk menonton TV. 

Padahal, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar waktu menonton TV maupun screen time tidak lebih dari 2 jam per hari untuk anak-anak yang berusia di atas 2 tahun. 

Selain bisa berdampak bagi kesehatan mata, juga bisa menyebabkan kehidupan sosial khususnya tentang pergaulan pada Si Buah Hati menjadi kurang berkembang. Selain pembatasan waktu menonton, ketahui jarak aman melihat TV seperti berikut ini.

1. Duduk Terlalu Dekat atau Jauh dengan TV

Saat santai, mata cenderung melihat ke jarak menengah sehingga saat Si Buah Hati berfokus pada sesuatu yang terlalu dekat akan memaksa matanya terus bekerja. Jika dilakukan dalam jangka waktu panjang, akan menyebabkan mata mengalami kelelahan.

Duduk terlalu dekat dengan TV tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata, tapi menyebabkan kelelahan, yang berujung pada pandangan mata kabur. Demikian juga jika televisi terlalu jauh menyebabkan otot mata menegang untuk berfokus pada jarak tersebut. 

Untuk menemukan jarak optimal untuk televisi, cobalah membiarkan mata bersantai dan melihat dimana titik fokus alami untuk menempatkan televisi.

2. Dorong untuk Melakukan Aktivitas Lain

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan membatasi waktu menatap layar elektronik. Stimulasi Si Buah Hati untuk melakukan aktivitas lain daripada hanya berada di depan TV, misalnya bermain dan bereksplorasi di luar rumah, membaca, berolahraga, dan bersosialisasi dengan teman di sekitar rumah. 

Tidak hanya tubuh menjadi lebih sehat, kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat mengasah proses belajar dan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Cegah mata lelah dan menurunnya daya penglihatan, dengan mengatur jarak menonton TV yang tepat serta membatasi penggunaannya.

Dukung kesehatan Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Jarak Aman Melihat Layar TV
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cegah Munculnya Biang Keringat di Kulit Si Buah Hati

Published date

Biang keringat yang juga dikenal dengan nama Miliaria adalah gangguan yang sering dialami bayi, terutama yang mencapai tahapan usia 1+. Biang keringat biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Meski begitu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam agar bisa melakukan pencegahan semaksimal mungkin. Maka dari itu, simak dulu ulasannya berikut ini.

Faktor-Faktor Penyebab Biang keringat

Menurut situs Mayo Clinic, biang keringat terjadi ketika saluran keringat tersumbat sehingga keringat tidak bisa dikeluarkan dari bawah kulit, menyebabkan peradangan dan ruam. Bayi baru lahir biasanya rentan terkena biang keringat karena saluran keringat belum berkembang sepenuhnya, terutama jika sedang berada dalam inkubator, mengenakan pakaian terlalu tebal, atau sedang demam.

Aktifnya Si Buah Hati bermain dan berekplorasi untuk mengembangkan kemampuan kognitif di cuaca yang panas dan lembab, dapat menstimulasi munculnya biang keringat di kulit anak. Selain itu, alergi krim produk perawatan bayi dan jenis pakaian dapat menyebabkan biang keringat, demikian pernyataan situs New health Guide.

Gejala Biang Keringat

Biang keringat bisa terjadi pada semua orang, tidak hanya anak-anak yang lazimnya ditemukan. Lawrence Gibson, MD, ahli dermatologi dari Mayo Clinic, menyebutkan gejala biang keringat terjadi pada bagian tubuh yang berbeda. Bahkan, inilah yang membedakan biang keringat yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. 

Bila terjadi pada Si Buah Hati, biang keringat akan lebih mudah ditemukan pada bagian leher, bahu dan dada dengan wujud seperti ruam. Bisa juga terjadi pada bagian ketiak, lipatan siku dan pangkal paha. Sementara, pada orang dewasa biang keringat lebih berbentuk ruam yang disertai rasa panas. Daerah yang sering terjadi pada lipatan kulit, terutama yang mudah bergesekan dengan pakaian, seperti pangkal paha.

Perawatan dan Pencegahan Biang keringat

Biang keringat dapat menyebabkan anak rewel. Tunjukkan cinta Bunda dengan memberikan pakaian longgar dan ringan untuk memudahkan keringat keluar dari tubuh, gunakan AC atau kipas angin untuk menghalau cuaca panas agar badan tidak mudah berkeringat, mandikan dengan air hangat dan biarkan kering secara alami, serta oleskan calamine lotion untuk proteksi dari gatal-gatal dan iritasi kulit.

Semoga tips di atas dapat memberikan pengetahuan pada Bunda tentang biang keringat pada Si Buah Hati ya Bunda.

Image Article
Cegah Munculnya Biang Keringat di Kulit Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Wah, Kuku Si Buah Hati Mulai Panjang

Published date

Merawat kuku Si Buah Hati tidak hanya dilakukan untuk menunjang penampilan, tapi juga penting bagi kesehatannya. Kuku panjang dapat menjebak kotoran dan kuman, serta menstimulasi goresan pada diri sendiri dan orang lain. Selain itu, kuku yang terlalu panjang dapat membatasi aktivitas bermain, proses belajar, dan perkembangan kemampuan psikomotoriknya.

Untuk melakukan pemotongan kuku yang berjalan mulus, gunakan tips berikut ini ya Bunda.

Gunakan Alat yang Tepat

Potong kuku Si Buah Hati dengan gunting kuku khusus, biasanya mempunyai ujung bulat atau tumpul sehingga memberikan perlindungan untuk kulitnya, demikian saran dari Larissa Hirsch, MD, yang juga menjadi editor kesehatan, Kids Health Organization. Hindari penggunaan gunting kuku berujung tajam hingga ia dapat duduk dengan tenang.

Waktu yang Tepat

American Academy of Dermatology menyarankan waktu terbaik untuk memotong kuku adalah saat Si Buah Hati baru bangun atau setelah mandi ketika tekstur kuku menjadi lembut. Selain itu, pastikan Bunda mendapatkan cahaya yang cukup saat memotong kukunya, misalnya pada pagi hari atau menggunakan lampu saat berada di dalam ruangan.

Meminta Bantuan

Dokter Larissa menambahkan, beberapa orang tua merasa lebih mudah menyelesaikan tugas memotong kuku dengan meminta bantuan dari orang lain, baik pasangan maupun anggota keluarga terdekat. Satu orang akan memegang dan menenangkan Si Buah Hati, sementara yang lainnya menggunting kuku.

Dukung stimulasi agar ia tetap tenang berada di pelukan atau pangkuan dan jaga agar tidak bergerak terlalu banyak. Bunda dapat mencoba menceritakan dongeng, bernyanyi bersama, atau sekedar mengajaknya mengobrol.

Temukan Posisi yang Tepat

Bereksplorasi mencari posisi yang baik dapat memudahkan orang tua memangkas kuku dengan efektif. Buktikan cinta Bunda dengan menempatkan Si Buah Hati pada pangkuan atau menunggunya sampai tertidur. Pegang telapak tangan dan jarinya dengan lembut, kemudian dengan tangan lainnya mulai potong kukunya dengan perlahan.

Ikuti tips-tips mudah di atas untuk memperlancar kegiatan pemangkasan kuku Si Buah Hati ya.

Image Article
Wah, Kuku Si Kecil Mulai Panjang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Menjaga Kesehatan Si Buah Hati

Published date

Kesehatan anak merupakan hal penting dan menjadi fokus bagi para orang tua. Berawal dari kesehatan mata yang merupakan organ dan indera vital manusia, karena informasi tentang dunia sekitar seperti bentuk, warna, dan gerakan diambil oleh mata dan dikirimkan ke otak untuk diproses. 

Oleh karena itu, kesehatan mata penting untuk menunjang kegiatan bereksplorasi, peningkatan kemampuan kognitif, proses belajar dan tumbuh kembang anak. Berikut adalah tips kesehatan untuk menjaga kesehatan mata Si Buah Hati dari kerusakan.

1. Gunakan Kacamata Hitam

Terlalu banyak cahaya dapat merusak kesehatan pada anak, karena dapat menyebabkan masalah penglihatan di kemudian hari, seperti katarak. Penyakit ini terlihat seperti bayangan putih di lensa mata yang mencegah cahaya mencapai retina dan membuatnya sulit melihat, seperti yang dilansir di situs Kid’s Health

Penting untuk selalu memilihkan Si Buah Hati kacamata hitam yang nyaman dipakai olehnya dengan ukuran yang sesuai.

2. Cek Kesehatan Mata

Dokter anak dari DuPont Hospital for Children, Jonathan H. Salvin, MD, menyarankan untuk menjaga kesehatan anak dengan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara berkala, terutama jika Bunda melihat tanda-tanda Si Buah Hati seperti sering menggosok mata, mata memerah, sering pusing, memiringkan kepala saat menonton televisi, atau kesulitan melihat tulisan di papan tulis. 

Biasanya dokter mata akan memberikan sejumlah tes untuk memastikan mata tidak menderita gangguan penglihatan seperti rabun jauh maupun dekat.

3. Menjaga Kesehatan Mata dengan Makanan

Selain dengan memeriksa kesehatan mata secara rutin, Bunda juga perlu memberikan beberapa sumber makanan yang bisa menunjang kesehatan Si Buah Hati. Steven Pratt, MD, penulis buku Super Health dari Amerika Serikat, menjelaskan makanan yang mengandung antioksidan seperti lutein, omega-3, vitamin A, C dan E tak hanya baik untuk meningkatkan kesehatan anak saja, tetapi juga bisa menghindarkan mata dari beragam gangguan kesehatan sejak usia dini. 

Dr Pratt menyebutkan sumber nutrisi yang baik untuk menunjang kesehatan mata dapat diperoleh dari bayam, ikan Salmon, walnut, berries, brokoli dan juga kedelai.

Bunda juga dapat melakukan beberapa penanganan untuk mencegah gangguan penglihatan Si Buah Hati sejak dini yaitu dengan mengatur penggunaan TV dan gadget, memberikan makanan sumber vitamin A, seperti wortel dan pepaya. Bunda juga dapat memberikan susu pertumbuhan seperti DANCOW 1+ Nutritods.

Susu pertumbuhan ini juga dilengkapi dengan  protein yang merupakan komponen esensial menjaga kesehatan anak dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Susu ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Menjaga Kesehatan Mata Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Manfaat Sayuran Warna-warni untuk Si Buah Hati

Published date

Di usia 5 tahun, Si Buah Hati akan memasuki masa pra-sekolah. Meski momen emas pertumbuhan otaknya telah terlampaui, Bunda harus tetap memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan asupan makanan bergizi dengan porsi yang mencukupi. Kecukupan gizi penting untuk mendukung aktivitas Si Buah Hati yang sudah mulai beragam.

Salah satu menu makanan yang bisa Bunda berikan untuk mendukung kecukupan gizi adalah aneka sayuran "warna-warni". Setidaknya, berikan tiga sayuran berwarna untuk Si Buah Hati setiap harinya.

Sayuran, dengan warnanya masing-masing, mengandung nutrisi baik bagi tubuh dan sejumlah manfaat bagi pertumbuhan Si Buah Hati. Ingin tahu apa saja manfaat sayuran aneka warna?

Hijau

Sayuran hijau kaya akan klorofil, mengandung betakaroten, kalsium, dan zat besi. Kandungan yang ada pada sayuran hijau ini bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker, membantu melindungi tulang, gigi, dan ketajaman penglihatan Si Buah Hati. Selain itu, kandungan tersebut juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendorong pembentukan sel-sel darah merah, menjadi sumber energi bagi sel, penguat fungsi otak serta meningkatkan proses alami pembersihan dalam tubuh atau detoksifikasi.

Sayuran berwarna hijau di antaranya, sayuran daun seperti bayam, kangkung, dan sawi hijau. Serta polong-polongan seperti kapri, kacang polong, dan lain-lain.

Biru dan ungu

Sayuran berwarna gelap seperti biru dan ungu mengandung pigmen protein alami untuk warna biru (fikosianin), ungu serta merah (antosianin), dan zat besi. Manfaat sayuran warna ini penting untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan mata, memelihara kesehatan otak, dan kemampuan berpikir. Juga mencegah berbagai penyakit seperti kanker, jantung dan obesitas

Memasukkan sayuran berwarna biru dan ungu ke dalam variasi olahan sayur Si Buah Hati juga akan menambah menarik penampilan, sehingga membuatnya bersemangat untuk menyantapnya. Contoh sayuran berwarna ungu adalah paprika ungu dan terong ungu.

Kuning, jingga, dan merah

Contoh sayuran warna ini adalah jagung manis, paprika kuning, paprika merah, paprika jingga, labu kuning, tomat, wortel, dan ubi jalar merah. Warna yang terkandung dalam sayuran ini kaya akan betakriptoxantin, betakaroten, dan likopen yang bermanfaat untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan retina mata, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Putih

Sayuran berwarna putih banyak mengandung serat dan kalsium yang bermanfaat untuk mencegah sembelit dan melancarkan BAB, serta menguatkan tulang dan gigi. Contoh sayuran putih, di antaranya tauge, rebung, jamur, sawi putih, dan kembang kol.

Dalam buku Hidangan Prasekolah Sehat & Favorit 3-5 Tahun, konsultan gizi dan masakan sehat alami, Wied Harry Apriadji, menganjurkan Si Buah Hati untuk mengonsumsi sayur sebanyak 3 porsi atau lebih. Satu porsi untuk sayuran mentah adalah takaran 1 cangkir, sementara satu porsi sayuran masak adalah ½ cangkir.

Dengan memberikan sayuran yang bervariasi dan berpenampilan menarik, Bunda bisa mengurangi masalah makan pada Si Buah Hati di rentang usia 5 tahun. Sebab pada usia ini, Si Buah Hati menjadi konsumen aktif dalam memilih dan menentukan sendiri makanannya. Tak jarang, hal ini menimbulkan sejumlah masalah, seperti menolak makanan yang tidak disukai dan hanya mau mengonsumsi yang disukainya.

Nah, jika Si Buah Hati pemilih dalam mengonsumsi sayur-mayur yang disukainya, Bunda bisa mengatasinya dengan berkreasi. Misalnya membuat omelet sayur, nasi goreng sayur, dan lain-lain.

DANCOW Bisa Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Apa Manfaat Sayuran Warna-warni untuk Si Kecil?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off