1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Ketika Bunda Tidak Menuruti Semua Keinginan Si Buah Hati

Published date

Ketika Si Buah Hati sudah menginjak usia prasekolah, pernahkah Bunda mengalami momen ia menangis keras di depan toko mainan karena merajuk meminta mainan baru? 

 

Kerasnya tangisan Si Buah Hati bisa jadi menarik perhatian banyak orang. Bila Bunda pernah mengalami hal ini, tidak perlu merasa malu karena membiarkan Si Buah Hati menangis. Ini karena ketika Bunda selalu menuruti semua keinginan Si Buah Hati, bisa jadi mereka akan tumbuh manja dan berpikir semua bisa didapatkan dengan menangis.

 

Memang ada kalanya Bunda harus menolak keinginan Si Buah Hati. Seperti kata Marge Kennedy, penulis buku 100 Kiat Praktis untuk Merekatkan Keluarga Anda. "Pontang-panting menuruti kemauan anak akan merugikan orang tua, juga si anak," ujar Merge.

 

Lalu, apa yang harus Bunda lakukan? Yuk simak tips berikut ini.

 

1. Tenang dan Tidak Panik

Ketika Si Buah Hati mulai mengeluarkan sinyal “marah” karena permintaanya tidak dituruti, hal pertama yang harus dilakukan adalah tenang dan tidak panik. Terlebih bila hal ini terjadi di tempat umum. 

 

Jika Bunda panik, secara tidak langsung akan membuat Si Buah Hati semakin merajuk atau mengamuk. Hingga akhirnya Bunda akan merasa malu, bahkan ingin mengambil langkah seribu. Jadi, tenangkan dulu diri Bunda. Kemudian, berilah pengertian pada Si Buah Hati hingga tangisannya mereda.

 

2. Sabar

Menghadapi Si Buah Hati memang harus ekstra sabar, hindari memarahi atau membentaknya ketika mereka tantrum. Ini karena secara tidak langsung Si Buah Hati akan belajar dari perilaku Bunda.

 

Bisa jadi amarah atau suara keras Bunda akan dicontoh Si Buah Hati dengan berteriak atau menangis semakin kencang. Yakinlah bahwa ia akan mengerti keadaan Bunda, bila memberikan pengertian kepadanya.

 

3. Terbuka pada Si Buah Hati

Komunikasi adalah hal yang paling penting. Karena komunikasi yang baik akan membuahkan hasil yang positif. Bila Bunda tidak bisa menuruti keinginan Si Buah Hati, bicara terbukalah dengan mereka. Misalnya, Si Buah Hati menginginkan mainan dengan harga yang terlalu mahal. Bunda mungkin bisa mengatakan “Belinya nanti, ya, kalau sudah ada rejeki. Sekarang kita beli yang lain dulu, yang lebih penting.” 

 

Dengan begini, Bunda juga mengajarkan Si Buah Hati untuk belajar melakukan prioritas, mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.

 

4. Peka Dengan Perasaan Si Buah Hati

Sebagai orang tua, sebaiknya Bunda peka dengan perasaan Si Buah Hati. Seiring dengan bertambahnya usia, keinginan mereka pun semakin besar dan banyak. Ada saja yang menarik perhatian mereka. 

 

Bunda harus mengetahui apa yang Si Buah Hati butuhkan dan apa yang diinginkan. Saat ia menginginkan sesuatu, tetapi belum tentu dibutuhkan, Bunda bisa memberitahukan mereka mana yang lebih penting atau kapan saatnya untuk membeli benda tersebut.

 

5. Ajak Si Buah Hati Menabung

Bunda jangan heran bila kemauan keras Si Buah Hati semakin hari semakin kuat. Terlebih ketika menginginkan sesuatu, seperti boneka Barbie atau mobil remote control, bisa jadi mereka akan melakukan segala cara.

 

Namun, tetap saja ada kalanya Si Buah Hati harus sabar untuk bisa memiliki barang yang diinginkan. Apalagi bila benda yang diinginkan berharga terlalu mahal. Kalau memang begitu, ada baiknya Bunda mengajarkan Si Buah Hati menabung agar bisa membeli barang yang didambakan. Dengan menanamkan kebiasaan menabung sejak usia dini, Si Buah Hati pun bisa menghargai barang yang dimiliki.

 

Jadi, beranilah untuk bilang “tidak” pada Si Buah Hati bila memang Bunda perlu untuk menolaknya. Karena “tidak” bukan berarti buruk, dan mungkin akan menjadi proses belajar bagi Si Buah Hati.

 

Agar mood Si Buah Hati menjadi baik, Bunda bisa memberikan minuman yang disukai anak prasekolah. Salah satunya adalah DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Image Article
Ketika Bunda Tidak Menuruti Semua Keinginan si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Kegiatan Membersihkan Rumah Bersama Si Buah Hati Jadi Menyenangkan

Published date

Si Buah Hati mengerjakan pekerjaan rumah tangga? Kenapa tidak? Cara mendidik anak semacam ini justru bisa membentuk anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri dan disiplin. Yuk simak beberapa tips saat melakukan pekerjaan rumah tangga bersama anak.

Mulai dari yang sederhana

Bunda bisa memulainya dari hal yang paling mudah dan sederhana dan yang ada di sekitar mereka. Misalnya membereskan mainan ketika selesai bermain. Sediakan tempat khusus untuk menyimpan seluruh mainan Si Buah Hati. Sehingga ia tahu di mana letak kotak ‘harta karun’ tersebut.

Selain itu Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati untuk membuang sampah pada tempatnya serta menaruh baju kotor di tempat cucian. Hal ini berguna untuk melatih kedisiplinan dan daya ingat anak.

Gunakan Pembersih yang aman bagi Si Buah Hati dan bebas racun

Kemampuan motorik Si Buah Hati terus berkembang seiring waktu. Setelah usia dua tahun, dia sudah bisa memegang sapu, membersihkan meja dengan kemoceng, memengap lap kain, serta menyiram tanaman dengan gayung. Jadi, Bunda bisa memberikan tugas yang lebih rumit. Ketika Bunda mengajaknya membersihkan ruangan dengan peralatan kebersihan atau bahan pembersih, pastikan terbuat dari bahan yang aman dan ramah lingkungan ya Bunda. Jangan lupa untuk memakaikan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah tangga.

Jangan paksa Si Buah Hati untuk melakukan pekerjaan dengan sempurna

Mungkin Si Buah Hati masih suka menyapu lantai berulang kali bahkan sambil bermain-main dan debunya. Sehingga ruangan malah jadi berantakan lagi. Bunda harus bisa tersenyum sambil berkata, “Oke, kita bersihkan lagi ya.” Kejadian seperti itu adalah hal yang wajar, Bunda. Sebab anak masih dalam tahap belajar. Jadi, jangan berekspektasi terlalu tinggi padanya.

Jangan memarahi Si Buah Hati ya Bunda, tapi berikan apresiasi atas usahanya. Bunda harus terus mengajarkan anak cara membersihkan dengan baik dan benar. Seiring dengan perkembangan dan kematangan berpikirnya, ia akan mengerti kok Bunda.

Sistem Hadiah

Bunda bisa memberikan hadiah setelah Si Buah Hati membantu pekerjaan rumah tangga. Misalnya dengan menyajikan makanan kesukaan anak, atau membelikan mainan edukasi yang baru. Selain itu, Bunda juga bisa mengajaknya ke arena bermain setelah lelah bekerja.

Jadwalkan "Hari Bersih Keluarga" yang menyenangkan

Bunda juga bisa membuat jadwal membersihkan rumah bersama seluruh anggota keluarga. Misalnya di hari Sabtu atau Minggu, setiap jam 9 atau 10 pagi. Tetapkan hari tersebut sebagai “Hari Bersih Keluarga” dan ciptakan suasana yang menyenangkan. Pasang musik yang bersemangat saat melakukan pekerjaan rumah. Selain itu, Bunda juga bisa jadikan kegiatan ini sebagai ajang lomba bagi Ayah dan anak dalam menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Nah Bunda, itu dia tips seru yang bisa Bunda lakukan saat melibatkan Si Buah Hati dalam kegiatan rumah tangga. Mudah kan? Semoga membantu dan bisa dipraktekan ya Bunda. Selamat bersih-bersih!

Image Article
Agar Kegiatan Membersihkan Rumah Bersama si Kecil Jadi Menyenangkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Manfaat Si Buah Hati Terbiasa Main dengan Hewan

Published date

Tahukah Bunda, membiarkan Si Buah Hati bermain dan memelihara hewan membawa dampak positif bagi perkembangan sosial dan emosional anak? Berinteraksi dengan hewan akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir jika melihat Si Buah Hati bermain dengan hewan. Apakah Bunda salah satu di antaranya? Jika ya, ada baiknya Bunda lebih dulu mempertimbangkan hal positif yang bisa dipelajari Si Buah Hati jika dirinya bermain dengan hewan peliharaan di rumah, agar Bunda tidak ragu untuk berkata “iya boleh”.

Bermain dengan hewan melatih anak lebih bertanggung jawab

Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan hewan peliharaan akan membuat anak belajar bahwa hewan membutuhkan makan setiap hari. Layaknya manusia, hewan pun butuh kandang yang nyaman dan bersih sebagai tempat tinggalnya.

Dari sini, maka Si Buah Hati bisa belajar mengenal akan pentingnya tanggung jawab, dengan memberi makan dan ikut membantu membersihkan kandang hewan ataupun membersihkan hewan peliharaannya. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap hewan peliharaan akan mengasah kepekaannya juga dalam perjalanan tumbuh kembang anak. Tapi, Bunda tentu saja perlu mendampingi saat Si Buah Hati melakukannya, ya.

Bermain dengan hewan, melatih anak mengetahui bagaimana belajar untuk tulus.

Saat Si Buah Hati bermain dengan hewan, salah satu hal yang bisa adalah melatihnya untuk memberikan respon yang baik terhadap hewan. Contohnya, bagaimana tangan mungilnya menyentuh dan membelai hewan peliharaannya. Dari kebiasaan ini Si Buah Hati akan belajar tentang menjaga ikatan antar sesama makhluk hidup.

Terlebih lagi jika mengingat saat bermain dengan hewan, Si Buah Hati lebih mengandalkan insting bukan pikiran. Sehingga membuatnya bermain dengan penuh ketulusan.

Si Buah Hati bisa lebih percaya diri

Tahukah Bunda bahwa manfaat lain saat membiarkan Si Buah Hati bermain dengan hewan akan membuatnya lebih percaya diri. Hal ini dikarenakan saat bermain dengan hewan, Si Buah Hati akan merasakan bahwa dirinya bisa berteman dengan siapa saja. Terlebih jika Si Buah Hati melihat bahwa hewan peliharaannya bisa tumbuh sehat karena keterlibatannya merawat hewan.

Bermain dengan hewan, membuat Si Buah Hati memiliki rasa empati

Saat Si Buah Hati terbiasa bermain dan berinteraksi dengan hewan, maka akan berpengaruh untuk mengembangkan sisi empati. Sisi empati adalah hal yang penting di asah selama masa tumbuh kembang anak. Mengapa? Karena meskipun saat berinteraksi dengan hewan yang tidak bisa berkomunikasi, maka akan membuatnya belajar untuk lebih peka dan menumbuhkan rasa empati pada dirinya.

Bermain dengan hewan, mampu mempererat hubungan antar anggota keluarga

Manfaat memelihara hewan bagi Si Buah Hati yang tidak kalah penting adalah mampu mempererat hubungan antara anggota keluarga. Sebab, seluruh anggota keluarga bisa memiliki sebuah ritual bermain bersama dengan hewan peliharaan tersebut. Peran seluruh anggota keluarga dalam berinteraksi dengan hewan sangat penting bagi tumbuh kembang anak.

Lagi pula, bukankah Bunda juga perlu terus mengawasi dan mendampingi Si Buah Hati saat bermain dengan hewan untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. Artinya, Bunda dan Si Buah Hati memiliki waktu berkualitas untuk bermain bersama.

Namun penting untuk diingat, agar Bunda lebih percaya diri mengatakan ‘iya boleh’ pada Si Buah Hati untuk bermain dan memelihara hewan.

Ikuti beberapa tips di bawah ini, ya.

  1. Belai punggung hewan, jangan kepalanya.
  2. Temani dan awasi Si Buah Hati saat sedang bermain dengan hewan
  3. Latih Si Buah Hati untuk terbiasa mencuci tangan dengan sabun setelah  bermain.
  4. Pastikan nutrisi Si Buah Hati tercukupi dengan sajian bergizi seimbang setiap hari.

Sajian bergizi tersebut bisa berupa buah, susu maupun sayuran. Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods untuk Si Buah Hati. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pantau tumbuh kembang anak saat bermain bersama hewan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Ikan Hiu
Quiz Answer 1 B
Ular
Quiz Answer 1 C
Gajah
Quiz Answer 1 D
Kucing
Quiz Answer 2 A
Membiarkan si kecil memberikan makan sendiri
Quiz Answer 2 B
Mengelus punggung
Quiz Answer 2 C
Memberikan biskuit si Kecil kepada hewan
Quiz Answer 2 D
Langsung menggendong hewan
Quiz Answer 3 A
Membuat si Kecil sibuk
Quiz Answer 3 B
Bonding dengan menjadi waktu bermain bersama anak dan keluarga
Quiz Answer 3 C
Banyak koleksi hewan
Quiz Answer 3 D
Ibu dan anak bisa bermain masing-masing
Quiz 1
Hewan apakah yang biasanya dimiliki di rumah?
Quiz 3
Apakah manfaat memiliki hewan peliharan di rumah?
Quiz 2
Bagaimana kah awal memperkenalkan hewan kepada si Kecil?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
B

3 Cara Ajarkan Si Buah Hati Sayang Binatang

Published date

Alisha suka mendengarkan dongeng tentang binatang yang selalu dibacakan Shinta, sang Bunda. Salah satu tokoh utama pada kisah-kisah itu adalah kelinci. Alisha selalu membayangkan bagaimana kelinci bermain, melompat, hingga menggerogoti wortel yang segar.

Suatu hari, Shinta membeli seekor kelinci untuk Alisha yang masih berusia 1 tahun. Shinta sudah mempersiapkan diri kalau awal perkenalan Alisha dengan seekor kelinci betulan dimulai dengan buruk. “Saya kira Alisha akan takut, ternyata dia malah langsung menggendongnya,” kata Shinta ketika dihubungi akhir Juli 2015 lalu.

Sekarang Alisha sudah berusia 3 tahun. Shinta merasa Alisha sudah cukup umur dan memintanya agar juga ikut merawat kelinci, bukan hanya bermain saja. “Agar dia bisa lebih bertanggung jawab,” kata Shinta. Maka, setiap hari Alisha ikut memberi makan kelincinya.

Shinta tidak khawatir Alisha akan terpapar penyakit yang bisa dibawa kelinci. Sebab dia selalu memastikan kelinci Alisha dalam keadaan bersih. Selain itu, beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memelihara binatang adalah tempat makanan hewan dari jangkauan Si Buah Hati. Bila tiba waktunya memberi makan peliharaan, pastikan kegiatan itu dilakukan bersama dengan Ayah atau Bunda.

Terlebih lagi, Alisha mendapatkan perlindungan dari dalam karena mengonsumsi DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Sehingga Shinta bisa merasa tenang dan membiarkan Alisha bereksplorasi bersama peliharaannya.

Kini Alisha ingin punya peliharaan selain kelinci. Dia ingin merawat seekor bebek seperti yang ada dalam buku ceritanya yang baru.

Si Buah Hati perlu didorong untuk berteman dengan binatang sejak dini. Berdasarkan jurnal berjudul Sarana Bantu Terapi Kognitif Perilaku untuk Anak Penderita Zoophobia, interaksi dengan binatang dapat memicu hormon oxytocin. Hormon kasih sayang ini dapat memberikan efek nyaman dan mengurangi stres.

Memelihara binatang akan menumbuhkan rasa empati Si Buah Hati kepada sesama makhluk hidup. Selanjutnya akan menumbuhkan rasa kemanusiaan sehingga dia bisa berempati kepada orang lain. Menurut Shinta, setelah Alisha memelihara kelinci, dia jadi tahu bagaimana memperlakukan makhluk yang sakit dan mati. “Kini dia paham kalau makhluk yang mati harus dikubur,” ujarnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar anak menyayangi binatang. Salah satunya dengan mendongeng seperti yang selalu dilakukan Shinta untuk Alisha. Tapi, ada beberapa trik lain agar Si Buah Hati sayang binatang.

Orang tua yang Memelihara Binatang

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mendekatkan Si Buah Hati dengan hewan tentu saja dari contoh yang diperlihatkan oleh Ayah dan Bunda. Setiap hari Si Buah Hati melihat orangtuanya memberi makan, memandikan, dan membelai bulu binatang peliharaannya. Lama-kelamaan dia juga akan menjadi sayang pada binatang.

Perkenalkan lewat suara

Saat ini banyak mainan anak yang bisa memproduksi bunyi berupa suara binatang. Bunda bisa memperkenalkan Si Buah Hati kepada berbagai jenis hewan melalui suara-suara yang lucu. Kemudian, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ke luar rumah untuk menunjukkan sosok hewan yang selama ini dikenalnya lewat suara.

Bertamasya ke Taman atau Kebun Binatang

Bunda bisa ajak Si Buah Hati bermain di taman. Di sana, Bunda bisa bercerita tentang berbagai macam hewan yang ada di sekitar area bermain seperti kucing, anjing, atau burung merpati. Sesekali Bunda bisa membawa Si Buah Hati ke kebun binatang. Koleksi hewan di kebun binatang lebih kaya. Sehingga Si Buah Hati juga bisa melihat harimau, gajah, beruang, dan binatang lain yang tidak bisa ditemui di sekitar rumah.

Yuk Bunda, dekatkan Si Buah Hati pada binatang, agar dia menjadi anak yang penyayang.

Image Article
Agar si Kecil Sayang Binatang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ini Dia Aktivitas Seru untuk Latih Kemampuan Problem Solving Si Buah Hati

Published date

Memasuki usia toddler, Si Buah Hati telah mengalami perkembangan yang pesat, termasuk cara berpikir dalam menyelesaikan masalah (problem solving)

Supaya perkembangan kognitif Si Buah Hati berjalan dengan optimal, tentu Bunda perlu menerapkan cara mendidik anak yang benar, yaitu dengan memberikan stimulasi yang sesuai dengan usianya.

Bantu Optimalkan Proses Belajar Si Buah Hati

Pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi untuk mendukung kemampuan problem solving Si Buah Hati. Berikan ia makanan sehat bergizi seimbang setiap hari dan lengkapi dengan Susu DANCOW 1+ Nutritods

Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Beberapa permainan di atas bisa menjadi cara mendidik anak yang baik untuk mengasah kognitif Si Buah Hati. 

Nah, tetap semangat ya Bunda, untuk menerapkan cara mendidik anak yang benar! Dengan begitu Bunda dapat membantu proses belajar Si Buah Hati dan mendukungnya tumbuh sesuai dengan potensinya.

Image Article
Ini Dia Aktvitas Seru untuk Latih Kemampuan Problem Solving Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Pertumbuhan yang Bagus untuk Anak Tanpa Gula

Published date

Tentu Bunda sudah mengetahui, bahwa susu bagus untuk anak 1 tahun ke atas karena merupakan salah satu sumber gizi yang dapat melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati. Namun, dengan banyaknya produk susu di pasaran, membuat Bunda kebingungan dalam memilih susu, apalagi kini Si Buah Hati sudah memasuki usia toddler. Apa sebenarnya peran penting susu untuk anak 1-3 tahun? Apa saja kriteria susu yang bagus untuk anak?

Susu untuk Si Buah Hati

Setelah memasuki usia toddler, kebutuhan gizi Si Buah Hati makin bertambah untuk menunjang aktivitas dan tumbuh kembangnya. Ia perlu susu yang bagus agar dapat melengkapi asupannya sehari-hari. Pasalnya mengonsumsi susu dapat bantu cukupi asupan energi, protein, vitamin dan mineral. Termasuk kalsium yang dibutuhkan anak dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat. Hal ini sesuai dengan pemaparan British Dietetic Association (BDA) UK, bahwa anak usia toddler membutuhkan sekitar 350 mg kalsium per hari. Kebutuhan ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi 300 ml susu.

Susu untuk Si Buah Hati Menurut Ahli

Memilih susu pertumbuhan untuk toddler, termasuk susu yang bagus untuk anak 2 tahun, butuh ketelitian dari orang tua. Sebab, Bunda perlu memastikan kandungan gizi di dalamnya baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Menurut Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Bunda disarankan memilih susu pertumbuhan yang mengandung kalsium, fosfor, ribovlafin, serta vitamin dan mineral.

Sebaiknya hindari pemberian susu untuk anak 1 tahun ke atas yang mengandung gula (sukrosa) tinggi karena dapat meningkatkan risiko obesitas atau kegemukan. Badan Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak melebihi 10% dari total kebutuhan kalori Si Buah Hati per harinya. Ini kurang lebih setara dengan 25 gr atau lima sendok teh.

Selain itu, apa saja kriteria yang menentukan bahwa susu pertumbuhan untuk anak itu baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati? 

1. Mengandung makronutrien dan mikronutrien

Ahli gizi senior, Charlotte Lin, dari National University Hospital, Singapura, menjelaskan bahwa anak usia toddler memang membutuhkan nutrisi yang mirip dengan orang dewasa, namun dalam porsi yang lebih sedikit.

Agar dapat melengkapi asupan gizinya, Bunda disarankan memilih susu yang bagus untuk anak 1 tahun yang susah makan yang mengandung protein, zat besi, zink, dan kalsium. Selain itu, Bunda juga sebaiknya memastikan bahwa susu pertumbuhan Si Buah Hati mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin D. Menurut Frank Greer, M.D., ketua komite nutrisi dari lembaga kesehatan anak American Academy Pediatric, berbagai vitamin ini penting untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

2. Mengandung DHA

Dr. Han Wee Meng yang merupakan Kepala Departemen Nutrisi dan Diet di KK Women’s Children’s Hospital, Singapura, merekomendasikan Bunda untuk memilih susu yang memiliki kandungan DHA dan AA serta lutein. Ketiga nutrisi ini penting untuk membantu perkembangan otak, menjaga kesehatan mata Si Buah Hati, membantu mencerna lemak, serta meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Susu untuk Anak

Ketika telah mencapai usia 1 tahun, Si Buah Hati sudah dapat diperkenalkan pada alternatif yang juga baik bagi tumbuh-kembangnya. Sebelum memilih susu untuk anak, berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan:

  • Jika si Buah Hati memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter anak mengenai susu jenis apa yang cocok untuknya. 
  • Ketahui kebutuhan susu bagi toddlers. Anak usia 1 tahun perlu minum susu dua kali sehari atau sekitar 450-680 gram susu per hari, sedangkan anak usia 2 dan 3 tahun perlu minum susu 2,5 kali sehari. 
  • Perhatikan label kandungan susu yang ada di kemasannya. Pilihlah susu yang sudah diperkaya/difortifikasi dengan berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati, sehingga bisa dijadikan sebagai susu anak yang bagus untuk menambah berat badan.

Baca Juga: Manfaat Susu Anak 5 Tahun untuk Perkembangan Motorik

5 Tips Memilih Susu Bagus untuk Anak 1 Tahun ke Atas

Seperti yang Bunda tahu, susu bagus untuk anak 1 tahun ke atas. Meski begitu ada 5 cara yang perlu Bunda perhatikan dalam memilih susu untuk Si Buah Hati.

1. Konsultasikan dengan Dokter

Berkonsultasi kepada dokter terkait kondisi anak bisa memberikan saran terkait susu dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dokter juga bisa memeriksa apakah Si Buah Hati memiliki alergi terhadap bahan susu tertentu, intoleransi terhadap laktosa, hingga risiko-risiko lainnya.

2. Perhatikan Kandungan Nutrisi

Bunda dapat memeriksa berbagai macam kandungan nutrisi susu yang bagus dan dibutuhkan anak pada label kemasan. Contoh susu pertumbuhan yang bagus untuk anak 1 tahun ke atas adalah yang diperkaya dengan vitamin D dan kalsium, serta zat besi. Zat besi ini penting karena sebagian anak tidak memiliki cadangan zat besi yang cukup. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia. Anemia jenis ini dapat membuat anak lemas karena kekurangan sel darah merah yang mendistribusikan nutrisi keseluruh tubuh.

3. Perhatikan Kandungan Gula Dalam Susu

Pada dasarnya, konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dihindari, termasuk pada anak-anak. American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa batas maksimal konsumsi gula tambahan pada anak usia 2 ke atas adalah sebesar 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh.1

Selanjutnya dijelaskan juga bahwa konsumsi gula tambahan dalam jumlah yang berlebihan juga dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan anak. Melansir penjelasan dr. Edward Gaydos, DO dalam situs Cleveland Clinic menyatakan bahwa mengonsumsi gula tambahan di awal kehidupan berkaitan erat dengan masalah obesitas, tekanan darah tinggi, dan risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak. Kondisi inilah yang membuat mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung.2

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memerhatikan asupan gula pada anak dengan membatasi konsumsi berbagai makanan atau minuman, termasuk susu.  Agar Si Buah Hati tidak mengonsumsi gula berlebihan dalam kehidupan sehari-hari, Bunda bisa memulainya dengan memerhatikan label kemasan produk yang dikonsumsi Si Buah Hati dengan teliti. Usahakan untuk memilih produk susu tanpa gula tambahan atau setidaknya produk susu dengan kandungan gula yang rendah di dalamnya.

4. Perhatikan Jenis Protein 

Bunda dapat memilih susu tanpa gula untuk anak 2 tahun berdasarkan jenis protein yang terkandung. Hal ini utamanya untuk menghindari anak yang alergi dengan protein dalam susu sapi. Biasanya, informasi terkait jenis protein susu pertumbuhan tertera pada tabel kemasan.

Beberapa jenis susu tanpa gula tambahan biasanya mengandung jenis protein berbeda. Susu pertumbuhan dengan protein terhidrolisis parsial, yaitu protein yang telah diproses menjadi bagian yang lebih kecil. Susu ini cocok untuk anak dengan masalah pencernaan. Ada pula protein terhidrolisis penuh, yakni protein diproses menjadi ukuran yang lebih kecil secara menyeluruh sehingga mudah dicerna. Susu ini cocok untuk anak dalam pengawasan medis atau didiagnosis alergi terhadap susu sapi.

Susu pertumbuhan asam amino mengandung bentuk paling sederhana protein (asam amino) yang paling cocok untuk anak. Terakhir ada susu pertumbuhan soya yang menggunakan protein kacang kedelai sebagai alternatif sumber protein utamanya untuk mengganti komponen protein susu sapi.

5. Pilih yang Tinggi DHA 

Susu yang dapat membantu proses kecerdasan otak anak 1 tahun ke atas adalah yang diperkaya DHA atau asam lemak yang berpengaruh terhadap kinerja otak, metabolisme, hingga penglihatan. DHA sangat penting untuk di tahun-tahun awal kehidupan Si Buah Hati ketika otak, sistem visual, serta perilaku tumbuh dan berkembang pesat.

DANCOW 3+ hadir dalam varian Vanila, Madu, dan Cokelat, dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting seperti Vitamin C, E, Zink, DHA, Omega-3, Omega-6, Zat Besi, Kalsium, dan Vitamin D yang tinggi untuk mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati. Bunda perlu selalu memperhatikan label kemasan sebelum memilih susu pertumbuhan, agar nutrisi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Sejak dulu, DANCOW 3+ juga mengandung 0 gram sukrosa, sehingga lebih aman dikonsumsi sehari-hari. Kini, DANCOW hadir dengan harga yang lebih ekonomis, menjadikan pilihan Bunda semakin terjangkau. Bebaskan Si Buah Hati bereksplorasi dan tumbuh percaya diri bersama DANCOW!

Disclaimer

Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya. Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.

 

Sumber:

  1. How to Reduce Added Sugar in Your Child’s Diet: AAP Tips. Retrieved October 23 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx#:~:text=Aim%20for%20less%20than%2025,under%202%20years%20of%20age.
  2. Sugar: How Bad Are Sweets for Your Kids? Retrieved October 23 2024, from https://health.clevelandclinic.org/sugar-how-bad-are-sweets-for-your-kids

Image Article
susu yang bagus untuk anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
1 tahun
Quiz Answer 1 B
2 bulan
Quiz Answer 1 C
6 bulan
Quiz Answer 1 D
4 tahun
Quiz Answer 2 A
DHA dan AA
Quiz Answer 2 B
Vitamin C
Quiz Answer 2 C
Vitamin A
Quiz Answer 2 D
Mineral
Quiz Answer 3 A
Label kemasan
Quiz Answer 3 B
Kandungan
Quiz Answer 3 C
Tanggal kadaluarsa
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Usia berapa Si Kecil diperbolehkan mengonsumsi susu pertumbuhan
Quiz 3
Yang perlu Bunda perhatikan saat membeli susu pertumbuhan
Quiz 2
Kandungan dalam susu pertumbuhan yang direkomendasikan para ahli
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Bingung Menyiapkan Menu Sehat untuk Si Buah Hati Usia Toddler? Cek di Sini!

Published date

Untuk mendukung tumbuh kembang dan eksplorasi Si Buah Hati yang memasuki usia toddler, Bunda perlu pastikan kebutuhan nutrisinya selalu terpenuhi. Namun, terkadang Bunda tidak bisa selalu mengawasi asupan nutrisi Si Buah Hati karena rutinitas kerja atau pekerjaan rumah. 

Nah, membuat daftar menu harian untuk Si Buah Hati bisa jadi cara memberi makan anak dengan takaran nutrisi lengkap dan seimbang. Berikut ini adalah inspirasinya, yuk, disimak Bunda!

Beri Si Buah Hati Beragam  Menu Sehat

Variasi menu makanan penting untuk Si Buah Hati, karena ini merupakan salah satu cara membuat anak doyan makan. Selain itu, makanan yang beragam juga dapat membantu cukupi asupan gizi Si Buah Hati. 

Jadi, pastikan pilih yang sesuai dengan kebutuhan gizinya. Bantu lengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan memberikan Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Semoga, inspirasi menu di atas dapat membantu Bunda membuat kreasi makanan sehat untuk Si Buah Hati. 

Dengan cara memberi makan anak dengan pilihan menu sehat, Bunda dapat mencukupi asupan nutrisi Si Buah Hati dan mendukung tumbuh kembangnya dengan optimal!

Image Article
Cara Memberi Makan Anak dengan Membuat Menu Sehat Harian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Sembelit? Atasi dengan Melakukan Beberapa Tips Ini

Published date

Waktu Si Buah Hati  sulit Buang Air Besar (BAB) atau sembelit, ia biasanya jadi rewel karena perutnya terasa tidak nyaman. Hal ini tentu dapat menghambat aktivitasnya untuk  bereksplorasi. Lalu, bagaimana ya, cara memperbaiki pencernaan anak supaya lancar BAB?

Infografik

Berikan Si Buah Hati  Asupan Gizi Lengkap & Seimbang

Kecukupan gizi dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan Si Buah Hati . Oleh sebab itu, tiap harinya pastikan Bunda menyiapkan menu makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan tahapan usianya. Salah satunya adalah asupan makanan dengan kandungan probiotik, yang diketahui memiliki manfaat terhadap kesehatan pencernaan Si Buah Hati.

Selain makanan, beri juga Si Buah Hati asupan susu. DANCOW 5+ Nutritods mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Perlu diperhatikan, jika anak sering buang air besar tapi tidak mencret, sebaiknya Bunda segera konsultasikan langsung dengan dokter atau tenaga kesehatan, ya.

Nah, itulah beberapa cara memperbaiki pencernaan anak yang dapat Bunda terapkan setiap hari. Dengan cara ini, Bunda dapat mendukungnya untuk bebas bereksplorasi!

Image Article
Cari Tahu Cara Memperbaiki Pencernaan Anak Agar BAB Lancar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenali Tantangan Anak di Masa Depan

Published date

Anak sukses adalah ia yang dapat menaklukkan berbagai tantangan dan rintangan di masa depan. “Tantangan di masa depan tentu lebih berat karena perubahan yang tidak dapat dibendung, utamanya berkaitan dengan teknologi yang semakin cepat,” ungkap Anastasia Satryo, M.Psi. Kabar baiknya, apapun tantangan dan perubahan yang dihadapi, anak Generasi Alpha bisa memiliki berbagai karakter ini sebagai landasan suksesnya:

1. Kritis

Anak perlu dibangun sikap kritisnya. Lewat sikap ini, anak dapat mengambil keputusan dengan tepat, tidak mudah dibohongi, dan mudah diajak bekerja sama. Bagaimana agar anak dapat berpikir kritis? Lakukan komunikasi yang sehat dan baik dengan anak. Saat melarang, misal, orang tua harus menyertakan alasan atau logika di balik itu.

2. Cepat

Anak harus diajarkan untuk melakukan sesuatu dengan cepat. Cepat tidak berarti terburu-buru dan sembarangan, melainkan tepat dalam waktu sesingkat mungkin, tidak mengulur-ulur waktu atau mengabaikan durasi yang telah ditentukan. Biasakan anak tepat waktu dalam melakukan rutinitasnya. Kapan mandi, makan, bermain, dan lain-lain. Hal yang paling penting adalah teladan orang tua. Orang tua harus memberikan contoh bagaimana melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat. Misal, saat anak bicara, segeralah untuk meresponsnya. Ingat, anak belajar dengan meniru apa yang orang tua lakukan.

3. Kreatif

Sikap kreatif Si Buah Hati berawal dari kemauan orang tua mendampingi dan memberinya kesempatan untuk mencoba melakukan banyak hal dan mencari solusi jika saat melakukan sesuatu ditemukan berbagai hambatan. Misal, saat anak sedang bermain balok susun  dengan cara biasa, sesekali cobalah tantang ia untuk menyusunnya menjadi bentuk yang berbeda. Dengan tantangan itu, Si Buah Hati dituntut berpikir kreatif. Ajak pula Si Buah Hati menjadikan benda-benda di sekitarnya sebagai mainan baru ciptaannya, seperti kaleng biskuit yang dihias seperti mini drum dan sumpit bekas sebagai stiknya.

4. Taat Aturan

Terapkan disiplin di rumah dengan menanamkannya sebagai kebiasaan yang baik sejak Si Buah Hati berusia dini. Inilah yang disebut penerapan disiplin dengan kasih sayang. “Lakukan pembiasaan dalam rutinitas sehari-hari, sehingga Si Buah Hati terbiasa melakukan hal tertentu pada  jam tertentu. Misal, bangun pukul 6 pagi, mandi pukul 7 pagi, sarapan pukul 7.30, dan seterusnya. Kalau sudah terbiasa, anak tidak perlu disuruh-suruh, diancam, atau dimarahi agar disiplin,” kata psikolog yang dipanggil Anas ini. “Ajarkan aturan dengan logis dan sederhana disertai alasan yang dimengerti Si Buah Hati. Misalnya, mandi pagi dilakukan agar tubuhnya segar, sehingga diajak beraktivitas apa pun ia akan merasa gembira.

5. Tangguh

Anak yang tangguh berarti siap menghadapi tantangan dan berhasil melaluinya dengan perasaan positif. Hal pertama yang dapat dilakukan agar Si Buah Hati tangguh adalah memberinya kesempatan untuk mencoba banyak hal, terutama kegiatan bantu diri agar Si Buah Hati semakin mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang baik. Dengan rasa percaya dirinya, Si Buah Hati lebih berani melakukan berbagai tugas. Berbagai keberhasilan melakukan tugas-tugas ringan itu semakin lama akan semakin memperkuat konsep diri yang positif, sehingga setiap kali menghadapi tantangan persoalan, yang muncul adalah perasaan “aku bisa”.  Rasa percaya diri pun membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman bereksplorasi, sehingga ia akan semakin banyak belajar dari hal-hal baru yang ditemuinya.

Meskipun kita sangat menyayangi Si Buah Hati, hindari sikap melayani yang berlebihan. Biarkan Si Buah Hati melakukan tugas-tugas harian sesuai kemampuan anak seusianya. Ingat, terlalu banyak intervensi justru akan menumpulkan kemampuan Si Buah Hati untuk bisa melakukan tugas dan keluar dari masalah. Kemampuan ini sebaiknya dilengkapi dengan kecerdasan emosi agar Si Buah Hati tidak hanya memikirkan diri sendiri ketika harus menunjukkan sikap “aku bisa”. Bagaimanapun, sikap empati terhadap orang lain harus ditanamkan agar Si Buah Hati tidak bertindak merugikan dan menyakiti orang lain. “Dengan memberikan reaksi emosi yang tepat, anak akan semakin mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi. Hal ini sangat membantu saat ia harus memenuhi tugas atau menemukan masalah,” ungkap Anas.

Bunda, yuk baca juga artikel tentang masa depan Si Buah Hati di artikel Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan

 

Image Article
Kenali Tantangan Anak di Masa Depan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menyapih Anak Umur Berapa? Simak Penjelasannya Di Sini

Published date

Bunda pasti setuju bahwa Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan terbaik untuk Si Buah Hati. Terutama ASI eksklusif sampai Si Buah Hati berusia 6 bulan. Tapi seiring pertumbuhannya, kebutuhan gizi hariannya turut bertambah dan tak lagi tercukupi oleh ASI.

Memasuki usia toddler (12-36 bulan), Si Buah Hati akan semakin aktif bereksplorasi dan tentu memerlukan berbagai makanan bergizi sebagai sumber gizi hariannya. Ditambah lagi produksi ASI Bunda mulai menurun. Mungkin Bunda akan mulai mempertimbangkan untuk menyapih Si Buah Hati.

Namun terkadang timbul keraguan saat hendak menyapih Si Buah Hati. Pertanyaan yang kerap muncul adalah menyapih anak umur berapa, bagaimana cara menyapih yang efektif, atau kekhawatiran berkurangnya ikatan Bunda dan Si Buah Hati.

Daripada bingung, yuk Bunda cari jawaban dan penjelasannya di artikel ini!

Menyapih Anak Umur Berapa?

Salah satu yang sering menjadi pertanyaan Bunda adalah menyapih anak umur berapa. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti untuk mengetahui umur berapa menyapih anak. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses penyapihan dilakukan setelah anak berusia 2 tahun.

Lantas, apakah Si Buah Hati sudah tidak boleh menyusu setelah berusia 2 tahun? Faktanya, menyusui anak lebih dari 2 tahun tetap boleh dilakukan dan bahkan memberikan keuntungan tersendiri, seperti menambah kecukupan gizi, meningkatkan imunitas, memberikan kenyamanan pada Si Buah Hati, serta mempererat hubungan Bunda dengan Si Buah Hati.

Baca Juga: 7 Langkah Menyapih Si Buah Hati agar Bebas Drama

Tips Efektif Menyapih Anak

Setelah memahami menyapih anak sebaiknya umur berapa, Bunda mungkin berpikir cara yang efektif untuk menyapih Si Buah Hati. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat:

Lewatkan waktu menyusui

Tips pertama adalah melewatkan waktu menyusui. Misalnya, jika biasanya Bunda menyusui Si Buah Hati tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam, maka Bunda bisa mulai melewatkan waktu menyusui di siang hari. Setelah Si Buah Hati terbiasa bisa dilanjutkan dengan melewatkan waktu menyusui di pagi atau malam hari.

Mempersingkat waktu menyusui

Selain melewatkan waktu menyusui, cara lainnya adalah mempersingkat waktu Bunda menyusui Si Buah Hati. Setelah perlahan mengurangi dan mempersingkat waktu menyusui, produksi ASI Bunda akan berkurang secara bertahap dan mencegah pembengkakan.

Beri distraksi

Alihkan perhatian Si Buah Hati pada waktu ia biasa menyusu dengan hal lain yang disukainya. Bisa dengan camilan atau mainan favorit Si Buah Hati. Bisa juga dengan mengajaknya berjalan-jalan.

Kenalkan cara minum susu dengan gelas

Cobalah mulai mengenalkan Si Buah Hati dengan memberinya susu dalam gelas. Perlahan ganti waktu menyusui Si Buah Hati dengan segelas susu pertumbuhan yang bergizi. Cara ini dapat mengurangi kebiasaan menyusu Si Buah Hati dengan tetap menjaga asupan gizinya.

Lakukan secara bertahap

Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah lakukan proses penyapihan secara bertahap. Jangan langsung menghentikan pemberian ASI kepada Si Buah Hati.

Menjaga Ikatan Bunda dengan Si Buah Hati

Menyapih Si Buah Hati bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda. Di satu sisi, mungkin Bunda tidak ingin melepas momen bonding bersama Si Buah Hati saat menyusui. Namun, menyapih bukan berarti kehilangan momen tersebut, melainkan awal mempererat ikatan dengan cara yang berbeda.

Pada tahap perkembangan anak di usia toddler, kehangatan dengan Si Buah Hati dapat diciptakan lewat berbagai aktivitas bersama. Berikut ini beberapa aktivitas agar masa penyapihan lebih menyenangkan.

1. Memijat Si Buah Hati dengan Lembut

Menurut Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak dari Emory University School of Medicine, menyentuh Si Buah Hati sesering mungkin dapat mempererat bonding antara Bunda dan buah hati. Pijatan lembut Bunda akan membuat Si Buah Hati merasa nyaman dan membantu tubuhnya berkembang optimal.

2. Membacakan Buku Cerita

Aktivitas membaca buku cerita bersama juga dapat menjadi momen spesial antara Bunda dan Si Buah Hati. Membaca akan membantu Si Buah Hati mengenal suara, kata-kata, dan bahasa. Aktivitas membaca juga dapat meningkatkan kinerja otak serta merangsang rasa ingin tahu.

3. Sering Mengajak Si Buah Hati Mengobrol

Berbagi cerita dapat membantu Bunda dan Si Buah Hati saling memahami. Sesingkat apapun waktu Bunda bersama Si Buah Hati akan membantu mempererat hubungan keduanya. Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati bercerita dengan menanyakan hal menarik yang ia temukan setiap hari.

4. Jalan-jalan Berdua dengan Si Buah Hati

Cara ini cukup efektif untuk menumbuhkan ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati saat masa penyapihan. Buatlah agenda jalan-jalan dengan destinasi yang ramah anak. Bunda bisa melakukannya di akhir pekan.

5. Buat Momen Minum Susu Lebih Hangat

Saat masa penyapihan, Bunda bisa tetap membuat momen minum susu Si Buah Hati menjadi lebih hangat. Usap rambutnya dan beri pelukan kepada Si Buah Hati saat ia berhasil menghabiskan susunya.

Menyapih merupakan tahapan yang harus dilalui Si Buah Hati. Bunda bisa mendukung tumbuh kembang selama masa penyapihan dengan memenuhi kebutuhan gizinya dan dukung Si Buah Hati tetap bebas bereksplorasi.

DANCOW hadir sebagai pilihan susu pertumbuhan yang mendukung kebutuhan gizi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya. Untuk Si Buah Hati usia toddler (1-3 tahun), Bunda bisa berikan DANCOW 1+ Imunutri.

Susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 1+ Imunutri tersedia dalam tiga pilihan rasa, yakni Madu (200 gram-1000 gram), Vanila (200 gram-1000 gram), dan Cokelat (800 gram).

Bagaimana Bunda? Tentu sudah lebih paham tentang bagaimana menyapih Si Buah Hati dan semoga sudah tidak bingung lagi akan menyapih anak umur berapa? Semoga Bunda dan Si Buah Hati sehat selalu ya!

 

 

Image Article
Bagaimana Cara Tetap Kompak dengan Si Kecil di Masa Penyapihan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Quiz Answer 1 A
Membantu mengenal suara
Quiz Answer 1 B
Mengenalkan kata-kata
Quiz Answer 1 C
Mengenalkan bahasa
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Pilih tempat yang ramai
Quiz Answer 2 B
Tentukan destinasi yang ramah anak
Quiz Answer 2 C
Ajak Si Kecil ke tempat favorit Bunda
Quiz Answer 2 D
Cari destinasi yang menantang adrenalin
Quiz Answer 3 A
Memberikan pijatan lembut
Quiz Answer 3 B
Berikan Si Kecil gawai
Quiz Answer 3 C
Biarkan Si Kecil bermain sendiri
Quiz Answer 3 D
Menyuguhkan banyak makanan
Quiz 1
Manfaat membaca buku cerita untuk Si Kecil
Quiz 3
Salah satu cara mempererat bonding dengan Si Kecil saat masa penyapihan dimulai
Quiz 2
Tips memilh destinasi liburan atau jalan-jalan dengan Si Kecil
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A