Latih Kemampuan Atensi dan Memori Lewat Rambu-Rambu Jalan

Published date

Untuk melancarkan proses belajar dan mencapai tumbuh kembang yang optimal, Si Buah Hati perlu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Tidak hanya kemampuan memori, tapi juga kemampuan atensi yang perlu dilatih sejak dini. Salah satu cara mendukung stimulasinya adalah dengan memperkenalkannya pada rambu-rambu jalan yang bisa dilihat saat mengajaknya bermain dan bereksplorasi.  Kenalkan cara mudah berikut ini untuk membaca rambu-rambu jalan ya.

Mulailah dari yang Sederhana

Rambu lalu lintas yang paling sederhana dan mudah dipahami oleh Si Buah Hati adalah lampu lalu lintas. Terdiri dari 3 warna lampu, minta Si Buah Hati untuk mengingatnya. Merah artinya berhenti, kuning meminta pengendara waspada, sedangkan hijau memperbolehkan kendaraan melaju. Ajukan pertanyaan untuk menstimulasi kemampuan memori dan atensinya. Walau dia belum bisa menaiki kendaraan apapun, penting baginya untuk mengetahui informasi ini, untuk memberikan perlindungan saat berada di jalan raya.

Kemas dalam Bentuk Permainan

Latih kemampuan mengingat untuk mengulang apa yang dia lihat di rumah. Tunjukkan rambu Stop, Belok Kanan atau Kiri, Dilarang Parkir, dan beberapa tanda lainnya. Warna yang mencolok dan bentuk yang berbeda biasanya akan menarik perhatiannya. Sediakan kertas dan minta Si Buah Hati untuk menggambar kembali lampu lalu lintas dan beberapa rambu lainnya. Tidak hanya meningkatkan aksi cerdasnya, tapi juga mengasah kemampuan psikomotoriknya.

Ajak Berkeliling Sekitar Rumah

Saat bepergian, ajak Si Buah Hati memperhatikan rambu-rambu dan tulisan di sekitar rumah. Ajarkan arti rambu-rambu dan tulisan tersebut, lalu minta ia membaca dan mengartikannya lagi bersama. Latih daya ingat dan fokusnya dengan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang dilihat Si Buah Hati. Jangan lupa untuk membimbingnya dengan sepenuh hati.

 

Image Article
Latih Kemampuan Atensi dan Memori Lewat Rambu-Rambu Jalan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Melibatkan Si Buah Hati Berkebun di Rumah

Published date

Mengajak Si Buah Hati berkebun mempunyai banyak manfaat lho Bunda. Selain menjadi proses belajar yang baik untuk mengasah keterampilan yang tidak diberikan di sekolah, tapi juga menjadi cara yang bagus untuk menstimulasi rasa cinta pada alam.

Pada tahapan usia sekolah, Si Buah Hati mempunyai rasa ingin tahu yang cukup tinggi, arahkan dengan melakukan kegiatan berkebun yang mengasyikkan. Ikuti tips berikut untuk membuat berkebun menarik baginya ya Bunda.

1. Mulailah dengan Jumlah Kecil

Untuk Si Buah Hati siapkan saja area kecil atau mulailah dengan memberikan sebuah pot untuk menanam bibit sayur atau buah yang dipilihnya. Dukung stimulasinya dengan memintanya untuk menyiram tanaman, mencabuti rumput liar, atau memberikan perlindungan dari terik matahari. 

Selain itu, Si Buah Hati dapat fokus memperhatikan perkembangan tanaman, sekaligus menumbuhkan tanggung jawab, mengasah kemampuan memori, atensi, dan penyelesaian masalah.

2. Libatkan Peran Si Buah Hati

Agar lebih menarik bagi Si Buah Hati, biarkan ia menentukan benih apa yang ingin ditanamnya. Siapkan dulu bibit tanaman yang cepat tumbuh seperti bunga matahari, tomat cherry, wortel, kentang, bawang, atau strawberry. 

Melibatkannya dalam hal-hal sederhana mendorongnya untuk berbuat intensif dan merasa dihargai, karena pendapatnya didengar.

3. Gunakan Peralatan Berkebun Khusus

Siapkan peralatan yang ukurannya disesuaikan dengan Si Buah Hati, agar nyaman menggunakannya dalam berkebun dan dapat melatih kemampuan psikomotoriknya. 

Ajaklah untuk rajin menyiram tanamannya sehingga dapat tumbuh subur dan mencatat perkembangannya setiap hari untuk meningkatkan rasa ingin tahunya akan pengetahuan alam.

4. Ketika Tanamannya Tidak Tumbuh

Tidak selamanya benih yang ditanam oleh Si Buah Hati akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah atau bunga yang diharapkan. Beberapa malah tidak tumbuh sama sekali. 

Bila hal ini terjadi, beri semangat kepadanya untuk mencoba kembali, dan beri pengertian padanya bahwa hal tersebut mungkin terjadi. Puji aksi cerdas dan usahanya, walau hasil yang didapatkan belum optimal.

Banyak manfaat yang didapat dengan mengajarkan Si Buah Hati berkebun. Kotor sedikit tidak masalah, demi tumbuh kembangnya yang optimal. Bunda cukup menjaga kesehatannya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Melibatkan Si Kecil Berkebun di Rumah, Kenapa Tidak?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Penyakit yang Sering Muncul Saat Si Buah Hati Berusia 1 Tahun

Published date

Sampai usia 2 tahun, kekebalan tubuh Si Buah Hati masih rentan. Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. kondisi imun inilah yang membuat Si Buah Hati mudah terserang penyakit. Misalnya batuk, pilek, demam, perut kembung, diare, atau alergi.

Nah, bila Si Buah Hati mengalami deretan penyakit itu, Bunda tidak perlu cemas ataupun panik. Sebab Bunda bisa mengenali gejalanya dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakit Si Buah Hati tidak bertambah parah. Seperti cara berikut.

1. Batuk dan Pilek

Batuk pilek merupakan penyakit yang sering dialami oleh Si Buah Hati. Ditambah lagi kondisi tubuh Si Buah Hati yang mungkin sedang tidak fit atau kondisi cuaca tidak menentu dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Kala mengalami batuk pilek, biasanya Si Buah Hati mengalami gejala hidung berair, tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini pun bisa muncul sepanjang tahun.

Untuk mencegah bertambah parah, Bunda bisa menggunakan uap air panas.

Caranya dengan menuangkan air panas ke baskom yang sudah diberikan beberapa tetes minyak essensial oil. Kemudian, gendong atau pangku Si Buah Hati dan dekatkan agar mudah menghirup uapnya. Bunda bisa pula membuatkan semangkuk hangat sup ayam yang bisa membantu meredakan flu Si Buah Hati.

2. Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang Si Buah Hati, sedikitnya satu kali kali infeksi telinga sebelum usia 3 tahun. Biasanya, penyakit ini berawal dari infeksi virus seperti flu, sehingga rongga telinga tengah ikut meradang bahkan dapat terjadi penumpukan cairan di balik gendang telinga.

Untuk mencegah penyakit ini, Bunda harus memastikan kesehatan Si Buah Hati selalu terjaga. Agar ia tidak terserang radang tenggorokan atau hidung yang berujung pada sakit telinga.

3. Diare

Sejak dulu, diare masih menjadi masalah kesehatan nasional. Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan, penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada Si Buah Hati yang berusia di bawah 5 tahun. Sehingga waspada bila diare terjadi. 

Periksakan ke dokter atau tenaga kesehatan bila diare terjadi. Si Buah Hati dinyatakan diare bila buang air besar “lebih encer” (tanpa ampas) dan “lebih sering” dari biasanya. Bahkan bisa mengeluarkan kotoran berdarah, tergantung dari penyebabnya.

Untuk pencegahannya Bunda bisa melakukan perawatan pertama dari rumah, yaitu pastikan semua kondisi rumah, terutama tempat Si Buah Hati sering berada agar selalu bersih. 

Selain itu, selalu memberikan makanan bergizi, dan sebaiknya dibuat sendiri agar kualitas gizi dan kebersihannya tetap terjaga. Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menjaga kebersihan kamar mandi, serta selalu menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat atau binatang lain.

4. Sembelit atau Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi saat Si Buah Hati mengalami permasalahan sistem pencernaan sehingga tidak membuang air besar secara teratur. Si Buah Hati yang mengalami konstipasi, pada umumnya akan mengeluarkan kotoran yang berukuran lebih besar serta keras ketimbang biasanya.

Penyebab utama terjadinya sembelit karena Si Buah Hati kekurangan cairan dan asupan makanan berserat seperti sayuran serta buah-buahan. Selain itu, Si Buah Hati bisa jadi pernah mengalami trauma sehingga tidak rutin membuang air besar hingga sembelit. Misalnya pernah merasa nyeri karena kotoran yang terlalu keras atau ketakutan pada toilet yang kotor.

Bunda bisa mencegahnya dengan lakukan untuk mencegahnya adalah selalu memberikan Si Buah Hati cairan yang cukup terutama air putih. Pastikan juga agar Si Buah Hati selalu mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari.

5. Infeksi Saluran Kemih

Bila menemukan gejala demam pada Si Buah Hati, tanpa gejala lain yang jelas, Bunda harus waspada. Terlebih bila Si Buah Hati belum bisa mendeskripsikan sakit yang dirasakan. Karena bisa jadi Si Buah Hati terkena infeksi saluran kemih.

Bila mengalami, biasanya Si Buah Hati akan menunjukkan gejala demam tanpa disertai flu, nafsu makan menurun, muntah, urin berbau tidak seperti biasanya, dan lebih rewel dari biasanya. Bila begitu, sebaiknya Bunda langsung membawa Si Buah Hati ke dokter.

Sebagai pencegahan, Bunda harus menjaga asupan cairan Si Buah Hati dan selalu mengajarkannya agar tidak menahan buang air kecil. Ajarkan pula untuk selalu membersihkan dan mengeringkan daerah pembuangan air kecil.

Nah Bunda, yuk selalu jaga kebersihan lingkungan Si Buah Hati, terutama tempatnya sering bermain. Dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. mengatakan bahwa Bunda pun mesti menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati agar terlindungi dari serangan penyakit. 

Misalnya banyak mengonsumsi makanan bergizi dan susu pertumbuhan. Selain itu, periksakan Si Buah Hati ke dokter atau tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya lebih lanjut.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikan  susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
5 Penyakit yang Kerap Diderita si Kecil di Usia 1 tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Akting Bisa Dorong Si Buah Hati Lancar Bicara

Published date

Bunda, kini Si Buah Hati sudah suka bermain peran atau berakting. Misalnya ia berpura-pura menjadi penjual sayuran di pasar, dan Bunda mendapatinya begitu serius menjaga lapaknya. Ketika Bunda berperan sebagai pembeli, Si Buah Hati akan mencoba melayani dengan baik. Lalu, waktu Bunda membayar dan pergi meninggalkannya, tiba-tiba Si Buah Hati memanggil, merogoh kantongnya untuk memberikan uang kembalian. Sebuah aksi cerdas yang membuat Bunda terkejut. Sebab Bunda mungkin saja tidak pernah mengajarkan, tapi ternyata Si Buah Hati sudah belajar meniru dan mempraktekkannya.

Bermain peran menjadi salah satu metode pelajaran di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini. Sebab cara ini bisa menstimulasi kemampuan bahasa dan bersosialisasi buat Si Buah Hati yang baru berusia dua tahun dan bisa dilakukan bersama Bunda di rumah. Seperti berakting dengan mengangkat berbagai tema seperti keluarga, binatang, pasar, atau praktik dokter. Berikut peningkatan kemampuan berbahasa Si Buah Hati setelah bermain peran:

1. Pengembangan kosa kata

Saat berakting, Si Buah Hati akan menemukan kata-kata baru sesuai tema dan peran yang dimainkan. Ketika berlakon sebagai dokter dan pasien, Si Buah Hati mengenal kata-kata bagian baru bagian tubuh. Sebab dia akan diminta menyebutkan organ yang sakit secara spesifik. Misalnya Si Buah Hati sudah mengetahui kata “kaki”, tapi saat berakting menjadi dokter atau pasien, dia baru mengenal kata “lutut”, “tumit”, “paha”, “telapak” dan sebagainya.

2. Pengucapan atau artikulasi

Si Buah Hati yang berusia satu tahun biasanya belum jelas menyebut kata yang mengandung huruf R, L atau S. Selain itu, sebagian anak kesulitan menyebutkan kata-kata dengan kombinasi huruf konsonan yang cukup banyak. Seperti kata "berangkat", "memanggil", atau "menggambar". Setiap kali bermain peran, Bunda bisa mendengar kata apa saja yang masih sulit diucapkan Si Buah Hati. Lalu Bunda bisa memperbaikinya.

3. Pembentukan kalimat

Setelah mengenal kata baru, Si Buah Hati juga bisa belajar merangkainya pada kalimat yang tepat, dengan konteks benar. Sebab saat berakting, ia akan mengulang kata-kata yang baru dikenal. Juga belajar mengenai arti kata tersebut dan penggunaannya. Selain itu, keberhasilan permainan peran juga bisa dilihat dari beberapa aspek non kebahasaan.

4. Kenyaringan suara

Saat berakting bersama Bunda, Si Buah Hati akan belajar lebih banyak tentang cara berinteraksi dengan orang lain. Setiap kata yang diucapkannya harus jelas agar lawan bicara bisa mendengarnya. Maka dia akan belajar lebih percaya diri, membuat suaranya lebih keras, nyaring, dan jelas terdengar.

5. Kelancaran

Si Buah Hati yang berusia dua tahun sudah bisa merangkai beberapa kata dalam satu kalimat. Dengan bermain peran, ia bisa terus berlatih berbicara, sampai benar-benar lancar.

6. Santun Berbicara

Ketika bermain peran, dia juga akan belajar sopan santun. Misalnya saat menjadi penjual di pasar, Si Buah Hati akan mengucapkan salam kepada orang lain, lalu menawarkan barang dagangannya dengan baik. Juga akan sering menggunakan kata “silahkan” dan “terima kasih”.

Nah, banyak bukan manfaatnya bermain peran untuk perkembangan bahasa Si Buah Hati? Yuk, Bunda ajak Si Buah Hati bermain peran. Lalu nantikanlah aksi cerdas apa saja yang bisa dilakukannya.

Image Article
Akting Bisa Dorong Si Kecil Lancar Bicara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Menjaga Kesehatan Si Buah Hati Saat Musim Hujan

Published date

Bukan rahasia lagi jika musim hujan ataupun saat terjadinya perubahan suhu udara yang sering tidak menentu seperti saat ini berisiko membuat Si Buah Hati mudah jatuh sakit. Hal ini dikarenakan virus dan bakteri juga mudah berkembang biak saat terjadinya perubahan suhu yang tidak menentu. Sementara, tubuhnya pun masih beradaptasi dan berupaya keras untuk menjaga kestabilan suhu di dalam tubuhnya.

Ada beberapa penyakit yang memang berpotensi menyerang Si Buah Hati, khususnya saat musim hujan. Mulai dari pilek yang disebabkan virus, demam berdarah, penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, demam tifoid, serta diare.

Oleh karena itulah Bunda perlu lebih waspada dan memperhatikan kesehatan Si Buah Hati. Jangan sampai daya tahan tubuhnya menurun dan membuatnya jatuh sakit. Untuk memastikan Si Buah Hati tetap sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, ada beberapa cara menjaga kesehatan anak di musim hujan yang bisa Bunda lakukan.

Pastikan gizi Si Buah Hati terpenuhi

Salah satu kunci utama agar Si Buah Hati tetap sehat dan tidak mudah terserang kuman penyakit, pastikan lebih dulu asupan gizi sudah terpenuhi dengan baik. Khususnya untuk menjaga stamina tubuh agar tetap sehat. Ada beberapa jenis makanan yang bisa wajib dikonsumsi, harus memenuhi unsur yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan yang tercukupi.

Mengingat musim hujan Si Buah Hati berisiko mengalami diare, sebaiknya Bunda juga melengkapi asupan makanan yang mengandung bakteri baik, seperti Lactobacilus yang membantu sistem pencernaan Si Buah Hati menjadi lebih baik.

Untuk melengkapi asupan, baiknya Bunda juga memberikan gizi tambahan 2 gelas susu pertumbuhan setiap hari. DANCOW 1+ Imunutri adalah susu pertumbuhan yang diformulasikan khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Cukupi kebutuhan tidur Si Buah Hati

Salah satu cara menjaga kesehatan anak saat musim hujan maupun musim pancaroba, perhatikan apakah kebutuhan tidurnya sudah tercukupi atau belum.

Biasakan untuk tidur siang, pasalnya tidur siang tidak hanya bisa membuat tubuh Si Buah Hati istirahat dan mencegah terlalu lelah, namun juga baik untuk pertumbuhannya. Saat tidur, tubuh akan beristirahat dan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja lebih efektif.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh anak akan lebih kuat jika kebutuhan istirahat di siang hari tercukupi. Pastikan juga Si Buah Hati memiliki pola tidur malam yang teratur dan cukup agar stamina tubuh anak optimal.

Pola tidur yang baik berkaitan dengan ritme sirkadian atau jam internal dalam tubuh yang mengatur segala proses dan fungsi tubuh. Pada saat malam hari, tubuh sudah seharusnya beristirahat dengan tidur. Pada saat puncak tidur malam, sel imun bersirkulasi dengan efektif sama seperti saat terjaga di siang hari. Dengan kata lain, anak yang memiliki pola tidur yang baik, yaitu lelap saat malam hari dan banyak terjaga saat siang hari memiliki sistem imun yang lebih baik.

Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW untuk Masa Pertumbuhan Anak 1-3 Tahun

Batasi makanan dan minuman dingin

Bunda tentu sering mendengar nasihat yang mengatakan bahwa jangan membiarkan anak-anak untuk mengkonsumsi makan dan minuman dingin, khususnya ketika musim hujan. Kebiasaan ini berisiko membuat Si Buah Hati mengalami batuk dan pilek.

Memang, pada dasarnya Si Buah Hati akan terjangkit penyakit tidak hanya dikarenakan makan dan minuman dingin saja. Namun, tidak terlepas dari daya tahan tubuh atau imunitasnya, termasuk karena faktor lingkungan dan cuaca yang memiliki andil besar sehingga mempengaruhi kesehatan Si Buah Hati. Oleh karena itulah, sebaiknya memang mengkonsumsi makan dan minuman dingin sebaiknya dibatasi.

Penuhi cairan tubuh

Salah satu cara menjaga kesehatan anak saat musim hujan yang terbaik adalah memastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Hal ini karena 53 sampai 63 persen dari komposisi tubuh anak-anak merupakan cairan. Artinya, tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik, termasuk sistem imun untuk daya tahan tubuh.

Air merupakan bagian penting dalam sistem limfatik, cairan yang merupakan bagian dari sistem imun yang membantu tubuh anak dalam melawan penyakit. Selain itu, air juga memiliki peran besar dalam mengatur suhu tubuh, mencerna makanan, dan membuang “limbah kotoran” yang tidak lagi dibutuhkan tubuh.

Anak-anak dapat memenuhi kebutuhan cairan dengan minum sekitar 4 hingga 5 gelas air putih setiap hari. Jumlah ini perlu disesuaikan dengan usia, aktivitas fisik, cuaca, dan juga kondisi kesehatan Si Buah Hati, ya, Bunda. Semakin besar usia anak, kebutuhan cairannya semakin banyak. Demikian juga jika aktivitas fisiknya juga banyak.

Berikan pakaian hangat atau berbahan tebal

Tips menjaga kesehatan anak di musim hujan lainnya adalah memakaikan anak pakaian hangat atau berbahan tebal. Sekilas ini karena menghindarkan anak dari kedinginan saat hujan tiba. Namun, tahukah Bunda, hal ini juga telah terbukti secara ilmiah lho!

Sebuah penelitian dari Yale University, Amerika Serikat menemukan bahwa menjaga suhu tubuh tetap hangat dapat meningkatkan respons imun bawaan terhadap rhonovirus atau virus yang menyebabkan pilek. Pilek sendiri merupakan penyakit umum pada anak di musim hujan. Artinya, ketika anak menggunakan pakaian yang hangat akan lebih mungkin terhindar dari pilek di musim hujan.

Lewat 5 cara menjaga kesehatan anak saat musim hujan di atas, semoga Buah Hati Bunda selalu sehat dan terhindar dari penyakit ya! Lagi pula, bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

Image Article
  Mengetahui cara menjaga kesehatan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajarkan Si Buah Hati Disiplin Waktu Sejak Dini

Published date

Sebagai toddler, hal utama Si Buah Hati adalah belajar, bermain, dan bereksplorasi. Tapi bukan berarti ia tidak memerlukan disiplin. Justru di tahun-tahun pertama kehidupannya, penting untuk mengenalkan dan membiasakan dia hidup disiplin, terutama mengenal waktu. 

Dalam buku 8 Tahun yang Menakjubkan, Lely Noormindhawati mengatakan bila Bunda bisa melatih jadwal harian yang rutin sejak ia berusia 1 tahun. Sehingga ia mengerti pembagian waktu dan mengerti disiplin. Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan:

1. Pengaturan Jam Tidur

Secara rata-rata, kebutuhan waktu tidur Si Buah Hati sekitar 12-14 jam per hari. Jumlah tersebut bisa Bunda bagi menjadi aktivitas tidur siang dan malam. Agar ia paham pembagian waktu, Bunda harus mulai membiasakannya tidur pada jam yang sama. 

Misalnya, pada pukul 12.00 ia sudah terlihat mengantuk, maka ajaklah tidur siang. Lakukan hal yang sama pada hari-hari berikutnya. Sehingga ia terbiasa tidur siang pada jam tersebut.

Bunda perlu pula memberikan perbedaan antara waktu siang dan malam. Buatlah kondisi agar Si Buah Hati merasakan lewat kelima indranya bahwa ada beda antara siang dan waktu tidur di malam hari.

Misalnya, buat kondisi di siang hari cukup ramai, aktif, dan terang. Kebalikannya, di malam hari buat kondisi tenang, temaram, dan nyaman.

Untuk waktu tidur siang, tidak perlu dibuat kondisi seperti malam hari. Agar ia tidak kebablasan tidur hingga malam. Biarkan saja ia tertidur alami, sehingga waktu tidur siangnya cukup 2-3 jam dan lebih banyak bermain. Harapannya, ia akan lebih lama tidur di malam hari.

2. Jam Makan

Di usia satu tahun, jam makan Si Buah Hati sudah mirip orang dewasa. Karena itu, Bunda bisa menjadwalkan waktu makannya saat sarapan sekitar pukul 08.00, kemudian makan siang pada pukul 12.00, dan makan malam pada pukul 18.00. 

Ritme santapan yang selalu sama ini akan berpengaruh pada jam metabolismenya juga. Sehingga tanpa Bunda paksa, pada jam-jam tersebut ia sudah merasa lapar dan ingin makan.

3. Mandi dan Berpakaian

Untuk urusan mandi, Bunda juga perlu jadwal yang teratur. Misalnya mandi pagi sebelum sarapan dan mandi sore sebelum bermain atau setelah bangun tidur siang. Dengan kebiasaan ini, lagi-lagi Bunda tidak perlu memaksanya mandi. Karena ia sudah terbiasa dengan rutinitas tersebut.

Agar Si Buah Hati tertarik untuk mandi, Bunda bisa menciptakan rasa aman dan nyaman ketika di kamar mandi. Misalnya dengan mainan saat mandi. Pastikan pula memeriksa suhu air, apakah terlalu dingin atau panas. Sehingga tubuhnya siap menerima guyuran air.

Si Buah Hati juga harus diperkenalkan dengan hidangan kaya nutrisi, salah satunya adalah DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ajarkan Si Kecil Disiplin Waktu Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Lindungi Si Buah Hati dari Pelecehan

Published date

Maraknya kasus pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan di sekolah atau keluarga dekat, memang sangat mengejutkan. Namun, para orang tua tidak bisa membatasi lingkungan bermain dan bereksplorasi Si Buah Hati, apalagi sampai menghambat proses belajar yang baik bagi tumbuh kembang dan perkembangan kemampuan kognitifnya.

Salah satu tindakan protektif yang bisa dilakukan adalah mengajarkan Underwear Rule kepada Si Buah Hati, agar terhindar dari pelecehan. Simak penjelasannya berikut ini ya.

1. Pengertian Underwear Rule

Aturan ini adalah panduan sederhana untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak-anak, di mana orang lain tidak seharusnya mencoba menyentuh mereka, bagaimana bereaksi, dan cara-cara mencari bantuan. 

Underwear Rule mempunyai beberapa aspek penting yang harus diajarkan pada tahapan usia anak-anak sedini mungkin.

2. Tubuhmu adalah Milikmu

Anak-anak harus diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik pribadi dan tidak ada yang bisa menyentuhnya tanpa izin. Bersikaplah terbuka sejak dini dan gunakan nama-nama yang benar untuk menyebut organ intim dan bagian lain dari tubuh, agar Si Buah Hati memahami perilaku apa yang tidak diperbolehkan.

Selain itu, ajarkan untuk berani berkata “tidak” dengan tegas serta menjauh dari situasi yang tidak aman. Beritahukan hal tidak nyaman tersebut pada orang dewasa yang bisa dipercaya, baik itu orang tua, guru, maupun keluarga dekat.

3. Sentuhan Baik dan Buruk

Terkadang Si Buah Hati tidak menyadari mana sentuhan yang baik atau buruk. Didik ia bahwa tidak baik jika orang lain menyentuh atau melihat bagian pribadi atau sebaliknya. Bukalah komunikasi selebar-lebarnya dan bicarakan dengan kata-kata yang mudah dimengerti agar anak memahaminya dengan jelas.

4. Rahasia Baik dan Buruk

Kerahasiaan adalah taktik utama yang digunakan pelaku pelecehan. Oleh sebab itu, penting mengajarkan perbedaan rahasia baik dan buruk untuk menciptakan rasa percaya diri. 

Yakinkan Si Buah Hati bahwa setiap hal yang membuatnya merasa cemas, tidak nyaman, takut, dan sedih dapat diceritakan pada Bunda maupun Ayah.

5. Cegah dan Lindungi

Pencegahan dan perlindungan merupakan tanggung jawab orang dewasa. Pastikan anak-anak beralih ke orang tua atau orang dewasa yang dipercaya jika merasa malu, bersalah, dan takut akibat pelecehan yang diterimanya. Dukung stimulasinya untuk berani mencari bantuan dan melaporkan kejadian tersebut.

Semoga langkah-langkah di atas membantu orang tua dalam menstimulasi Si Buah Hati tentang bahaya pelecehan, agar dapat menjalani aktivitas dengan rasa aman dan nyaman.

Bunda juga bisa mendukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Lindungi Si Kecil dari Pelecehan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Siasati Si Buah Hati yang Gampang Bosan & Kurang Fokus

Published date

“Kevin nih Bunda, kalau udah mulai main atau belajar, cepet banget bosennya. Bisa jadi belum selesai ia menggambar, 5 menit kemudian langsung mengambil robot mainan, 5 menit lagi, ganti main lego. Pusing deh liatnya,” curhat seorang Bunda.

Menemani Si Buah Hati bermain sambil belajar memang menyenangkan ya Bunda. Tapi, kejadian di atas pasti seringkali membuat Bunda kewalahan menghadapi Si Buah Hati. Ada nggak sih cara biar Si Buah Hati bisa fokus?

Pentingnya melatih daya fokus Si Buah Hati sejak dini

Meskipun wajar dilakukan Si Buah Hati usia 1-5 tahun, namun di tahap tumbuh kembangnya, Si Buah Hati harus belajar untuk tetap memperhatikan dan mengalihkan perhatian mereka jika diperlukan. Tidak hanya itu saja lho Bunda. Si Buah Hati juga harus belajar bagaimana membedakan informasi penting yang harus ia ikuti dan mana yang tidak.

Kemampuan Si Buah Hati untuk bisa lebih fokus dan memperhatikan ini sangat diperlukan agar ia bisa berkonsentrasi dalam memulai dan menyelesaikan tugas dengan benar. Dan, hal ini pastinya akan mempengaruhi masa depannya.

Apakah ia bisa memiliki daya konsentrasi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas di sekolahnya? Apakah ia bisa menyelesaikannya tepat waktu? Tentunya Bunda menginginkan Si Buah Hatinya bisa sukses bukan? Maka dari itu, perlu untuk melatih daya fokus Si Buah Hati sejak dini. Gimana dong caranya?

Mengenal lingkungan sekitar

Saat bepergian, ajak Si Buah Hati memperhatikan rambu-rambu dan tulisan di sekitar rumah. Ajarkan ia mengenal arti rambu-rambu dan tulisan tersebut dan minta ia membaca dan mengartikannya lagi bersama.

Selain mengajaknya berkeliling sekitar kawasan tempat tinggal, Bunda juga jangan lupa untuk senantiasa memberikannya susu pertumbuhan, salah satunya DANCOW 3+ Nutritods.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Siasati Si Kecil yang Gampang Bosan & Kurang Fokus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

8 Tempat rekreasi untuk Si Buah Hati di Jakarta

Published date

Pentingnya Mengajak Si Buah Hati Ke Tempat Rekreasi

Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog., mengunjungi tempat rekreasi bersama-sama memberikan manfaat untuk Si Buah Hati, antara lain meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga, mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Di tempat rekreasi, juga akan banyak hal baru yang dilihat dan dipelajari Si Buah Hati sehingga memperluas wawasan dan menambah keterampilan sosialnya.

Biasanya anak menjadi sering bertanya pada orangtua. Untuk itu, sebaiknya Bunda sudah mempelajari apa saja yang ada di dalam tempat rekreasi yang akan dituju agar bisa menjelaskan ke anak secara detail.

Momen ini sekaligus dapat membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman ketika bepergian bersama orangtuanya. Bunda pun juga bisa mengenal anak secara lebih dalam melalui perjalanan rekreasi ini.

Jika tempat rekreasi berupa museum, Si Buah Hati juga memiliki pengalaman langsung untuk belajar atau experiential learning.

Penjelasan yang juga disampaikan secara visual akan lebih mudah diterima oleh anak daripada hanya dalam bentuk tulisan/lisan saja. Anak menjadi mudah memahami dan mengingat apa yang diberikan ketika melihat benda atau gambarnya secara langsung.

Jika rekreasi ke tempat yang menunjukkan berbagai budaya, secara tidak langsung Bunda sudah menunjukkan ke anak bahwa ada banyak budaya di lingkungannya.

Ini akan membantu anak untuk menerima perbedaan di sekitarnya sebagai hal yang lumrah dalam hidup di tengah bangsa yang memiliki beragam suku. Penerimaan ini akan membuatnya luwes dalam bergaul kelak.

Semakin banyak lokasi yang dikunjungi, maka semakin banyak pula variasi budaya yang diketahuinya. Ajarkan Si Buah Hati bahwa setiap budaya memiliki keunggulannya masing-masing yang harus dihargai. Si Buah Hati pun akan semakin bangga akan identitas budaya sendiri.

8 Tempat rekreasi untuk Si Buah Hati di Jakarta

Jika selama ini Bunda  lebih sering mengajak anak ke mal untuk shopping sekaligus makan saat akhir pekan, mungkin kini saatnya membawa Si Buah Hati main-main di tempat baru. Banyak taman, museum, dan tempat bermain anak di Jakarta yang nyaman dan patut dikunjungi bersama keluarga. Anak-anak pun suka!

The Playground

Ajak Si Buah Hati bermain di taman tengah kota dengan berbagai macam wahana permainan di Playground.  The Playground adalah tempat bermain anak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Anak bayi hingga berumur 10 tahun bebas bermain di sini. Fasilitas yang disediakan antara lain flying fox, area bermain air, dan tempat yang bisa disewa untuk merayakan ulang tahun lengkap dengan meja-kursi.

Alamat: Jl. Kemang Dalam 3B # B6, Jakarta Selatan, telp. 021–719 6962

Jam buka: 08.00-17.30 WIB setiap hari

Kidzania

Uniknya di tempat ini, Si Buah Hati bisa belajar memainkan profesi cita-cita mereka di Kidzania. Tempat bermain anak ini di ada di dalam Pacific Place Mall, Jakarta. Arena bermain ini memiliki 71 paviliun tempat anak-anak bisa menjalani peran berbagai profesi.

Alamat: Pacific Place Shopping Mall lt 6, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jam buka: 10.00-19.00 WIB setiap hari

Galeri Indonesia Kaya

Nikmati pertunjukan budaya dengan multimedia secara gratis!

Galeri seni dan ruang pertunjukan multimedia ini cocok buat Si Buah Hati karena bisa belajar tentang kebudayaan Indonesia yang kaya dengan bantuan multimedia serta menikmati pertunjukan budaya dengan gratis.

Alamat: Jln. MH.Thamrin No.1, telp (021) 235 80 701

Jam buka: 10.00-21.30 WIB setiap hari

Sky Rink

Berseluncur di atas es tanpa harus turun salju, di sini tempatnya.

Tempat bermain ice skating ini sudah lama ada di Jakarta. Di sini, Si Buah Hati bisa bermain seluncuran es layaknya di negeri subtropis yang punya musim salju.

Alamat: Mal Taman Anggrek, Lt. 3

Jam buka: 11.30-21.00 WIB setiap hari

Planetarium

Tempat wisata ini sudah lama berdiri dan jadi favorit anak-anak untuk melihat bintang.  Pertunjukan utamanya adalah teater bintang.

Alamat: Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No.73

Informasi bisa mengecek laman Instagram Planetarium Jakarta di di link berikut ini.

Tebet Eco Park

Taman tebet telah direvitalisasi dan disulap menjadi Tebet Eco Park. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk berjalan-jalan dan lebih dekat dalam mengenal tumbuhan, sejuknya udara dan rindangnya pepohonan di sana.

Alamat: Jl. Tebet Barat Raya, RT.1/RW.10, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820

Jam buka: 06.00-20.00 WIB setiap hari

Monumen Nasional (Monas)

Tempat wisata murah meriah di Monas yang sekarang lebih bersih dan rapi. Monas yang telah ditata bisa jadi pilihan anak buat bermain sekaligus belajar sejarah Indonesia.

 Alamat: Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat

Jam buka: 08.00-22.00 WIB setiap hari

Ocean Ecopark Ancol

Bunda bisa memanfaatkan waktu di pagi hari dengan mengajak Si Buah Hati menghirup udara segar. Bunda dan Ayah juga bisa sekaligus bermain bersama Si Buah Hati di taman seluas 33,6 hektare ini.

Alamat: Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara (bekas Lapangan Golf Ancol)

Jam buka: Setiap hari pukul 06.00-17.00 WIB

Itulah 10 tempat bermain anak di Jakarta yang patut dikunjungi bersama keluarga. Selain menjadi arena bermain, tempat-tempat itu juga menyediakan wahana yang bersifat edukatif bagi anak-anak sekaligus melatih kecerdasan dan bersenang-senang.

Bunda yuk baca juga artikel mengenai berwisata bersama Si Buah Hati di artikel "Ketika Bunda Membiarkan Si Buah Hati Bereksplorasi".

Image Article
10 Tempat rekreasi untuk si Kecil di Jakarta
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips dan Trik Memilih Fashion untuk Si Buah Hati

Published date

Model yang menarik, belum tentu memberikan kenyamanan ketika digunakan oleh Si Buah Hati. Oleh karena itu, sebelum Bunda memilih baju Si Buah Hati, sebaiknya ketahui dulu beberapa hal yang menyangkut busana untuk Si Buah Hati.

Sekarang ini, banyak model-model baju anak yang lucu. Bukan hanya dijual di toko-toko di mal, tetapi juga lewat online shopping. Banyaknya ragam model dan corak, membuat Bunda bingung.

“Wajar kalau sebagian besar Bunda menjadi bingung ketika harus berbelanja pakaian untuk anak-anaknya. Selain banyaknya model yang harus dipilih, memilih baju Si Buah Hati memang tidak segampang memilih baju untuk orang dewasa. Ada banyak kriteria semisal bahannya harus nyaman dan modelnya tidak membatasi gerak Si Buah Hati,” jelas Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, MPsi.

Vera lalu menambahkan, sejatinya sebelum membeli baju untuk Si Buah Hati, Bunda menggunakan panduan dalam memilih baju seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Memilih Berdasarkan Bahan

Ketika Bunda memilih baju untuk Si Buah Hati, hal utama yang harus diperhatikan adalah bahan apa yang bisa membuatnya nyaman ketika memakai. 

“Untuk Si Buah Hati yang aktif atau yang tinggal di tempat tropis, kita bisa memilih bahan katun yang memang bisa menyerap keringat ketika Si Buah Hati beraktivitas. Akan tetapi, jika musim hujan tiba atau hendak bepergian ke tempat dingin, Bunda bisa memilih jenis bahan yang bisa memberikan kehangatan untuk Si Buah Hati, misalnya dari bahan wol.”

2. Memilih Model Baju

Ingat, Si Buah Hati bukanlah miniatur kita, orang dewasa. Oleh sebab itu dalam memilih model baju, sesuaikan dengan usia Si Buah Hati. Jika memungkinkan, maka Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk memilih baju yang ia sukai.

3. Menentukan Ukuran Baju

Biasanya anak-anak akan tumbuh dengan sangat cepatnya, maka dari itu jangan memilih ukuran baju yang ketat, karena hal ini bisa membuat baju tidak bisa lagi digunakan untuk beberapa waktu ke depannya. 

Bunda bisa bisa memilih ukuran baju yang longgar, karena baju yang longgar akan memberikan kenyamanan ketika Si Buah Hati bergerak.

4. Memilih Motif Baju

Bunda bisa memilih baju Si Buah Hati yang memiliki motif layaknya anak-anak, seperti tokoh hewan, atau bahkan tokoh kartun yang ia sukai. Motif yang ada di dalam baju bisa menampilkan Si Buah Hati yang ceria, manis bahkan menggemaskan.

5. Memilih Warna Baju

Anak-anak merupakan simbol dari kebahagiaan, oleh karena itu Bunda bisa memilih baju Si Buah Hati dengan warna yang cerah. Di usia batita, Bunda sudah bisa bertanya kepada Si Buah Hati ketika akan memilih warna baju kesukaan mereka. 

Begitu pun modelnya. Namun demikian, Bunda dapat memandunya dengan menunjukkan model-model yang simpel dan tidak menghambat gerak.

Dukung eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips dan Trik Memilih Fashion untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off