4 Cara Mengajarkan Si Buah Hati Berempati

Published date

Kemampuan empati membuat kita mampu merasakan perasaan orang lain, yang pada akhirnya mendorong kita untuk hidup bersama orang lain secara nyaman dan aman.

Empati adalah kemampuan untuk mengenali emosi atau perasaan orang lain. Empati mengajarkan kita untuk bisa menempatkan diri pada posisi orang lain yang kita hadapi, dengan turut merasakan apa yang mereka rasakan juga.

Apa Itu Empati?

“Empati mengedepankan bagaimana seseorang dapat mengekspresikan perasaannya dengan sikap peduli. Konsep empati memang terbilang abstrak bagi anak-anak. Namun, bukan berarti konsep tersebut mustahil diajarkan padanya,” kata Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, MPsi.

Dalam buku The How of Happiness (Penguin Books, London 2008)  Sonja Lyubomirski menuliskan manusia lebih bahagia saat bekerja sama dengan orang lain, daripada melakukan segalanya sendirian. 

Saat seseorang bekerja dalam sebuah kelompok, ia akan tergerak oleh interaksi dan hubungan sosial di dalam kelompok tersebut. Ada perasaan bahagia yang luar biasa saat kita bersikap peduli atau caring pada orang lain.

Dengan mampu berempati pada orang lain, berarti Si Buah Hati mampu untuk memahami bahwa ia adalah individu yang berbeda dan ‘berdiri sendiri’, sehingga anak mengerti orang lain bisa punya pikiran dan perasaan yang berbeda dengannya.

Bagaimana Cara Mengajarkan Empati?

Lalu, bagaimana sebenarnya kita dapat mengajarkan Si Buah Hati berempati sejak dini?

1. Jadikan Bunda Role Model

Sama seperti mengajarkan sopan santun, orang tua adalah role model anak dalam segala hal. Tanpa kita sadari, Si Buah Hati selalu mengamati apa yang kita tuturkan. Gaya bahasa apa yang biasa kita lakukan, bagaimana kita mendeskripsikan orang lain, apakah kita berusaha memahami orang lain atau malah cenderung menghakimi?

Jika kita mampu menekankan pada Si Buah Hati bahwa setiap orang punya alasan di balik perilakunya, itu adalah salah satu cara mengajarkan empati.

2. Memahami Emosi Si Buah Hati

Langkah berikutnya adalah mengenali dan memahami emosi yang dimiliki anak. Kadang tanpa kita sadari, kita berusaha mendikte Si Buah Hati apa yang harus ia pikirkan atau rasakan. 

Misalnya, Si Buah Hati bilang bahwa ia sedih, lalu kita cenderung menolak hal itu, “Sudah jangan sedih, masa begitu saja nangis?” Sebagai orang tua, kita harus bisa memberikan rasa percaya itu pada Si Buah Hati, sehingga ia bisa mengenali dirinya sendiri dengan baik, termasuk tahu bagaimana batasan diri.

Baca Juga: Ajarkan Si Buah Hati Berbagi

3. Membacakan Cerita Ke Si Buah Hati

Cara lain untuk mengajarkan berempati adalah dengan membacakan semua jenis cerita pada Si Buah Hati, baik cerita sedih, cerita gembira, dst. Buku memberikan beragam emosi yang bisa mendorong anak mengenali dan merasakan emosinya. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca cerita tentang beragam emosi meningkatkan kemampuan anak untuk berempati. Tanyakan pada Si Buah Hati perihal perasaan si tokoh, seperti “Burung kesayangan Captain Jack hilang, kira-kira dia sedih atau gembira?”

4. Peduli Terhadap Perasaan Si Buah  Hati

Tunjukkan rasa peduli kita pada perasaan anak dengan mendengarkan dan menyimaknya dengan baik, mulai kontak mata, mengulang apa yang ia sampaikan, hingga sentuhan seperti pelukan, kecupan, atau bahkan usapan. 

Contoh, saat Si Buah Hati gemas lalu memukul kita, daripada langsung marah, lebih baik berucap, “Bunda sedih kamu pukul Bunda. Itu sakit. Kalau memang tidak mau pakai baju ini, coba katakan saja, baju mana yang mau kamu pakai.” 

Si Buah Hati belajar bahwa tindakannya berpengaruh pada orang lain, sehingga ia tahu lain waktu ia pun bisa melakukan sesuatu saat melihat orang lain kesulitan, kesusahan, atau bahkan gembira.

Pada akhirnya, penting bagi kita untuk menanamkan bahwa anak laki-laki maupun perempuan sama-sama harus bisa berempati, bukan cuma anak perempuan saja yang perlu berempati. Berempati adalah salah satu kemampuan bersosialisasi  yang perlu dikuasai anak.

Oleh karena itu, kita bisa memulai membangun sikap empati sejak dini, sebab mengajarkan empati butuh proses secara bertahap, dan inilah perjalanan panjang orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak.

Bunda bisa mendukung kemampuan sosialisasi dan empati dengan melengkapi nutrisi harian, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Mari Ajarkan Si Kecil Berempati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kiat Mengasah Kreativitas Si Buah Hati

Published date

Salah satu kemampuan yang berguna bagi Si Buah Hati adalah kemampuan berkreasi. Kemampuan inilah yang kelak akan memengaruhi keberhasilan atau kesuksesannya di masa depan. Kenapa kreativitas itu penting?  

Kreativitas tidak hanya membantu anak dalam mengasah kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga menstimulasi kemampuan memecahkan masalah. Menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, seseorang yang kreatif akan memiliki banyak cara untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.

“Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah gagal dan tak mudah menyerah. Ia juga terbiasa untuk mencari tahu jalan mana yang efektif, efisien, dan cocok ketika dihadapkan pada masalah,” kata dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Artinya, kreativitas yang dimiliki seseorang bisa memunculkan banyak ide segar sebagai alternatif solusi bagi persoalan yang dihadapi. Ia takkan kehabisan akal. Bila mengalami kegagalan, ia akan mencoba cara lainnya.

Pentingnya Stimulasi Sejak Dini

Jika Bunda dan Ayah menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, dokter Bernie menyarankan agar stimulasi dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan semua indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, pengecapan), gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, dan lainya. 

“Tentunya dengan cara stimulasi yang menyenangkan, dengan suasana bermain dan kasih sayang.”

Sehubungan dengan saran di atas, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan Bunda-Ayah untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati menurut dokter Bernie:

1. Lakukan Lewat Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh sebab itu mengasah kreativitas dapat dilakukan melalui berbagai permainan. Tak perlu permainan mahal, cukup yang dapat dimainkan dan ditemukan di rumah. 

Misalnya, pada anak toddler yang sedang senang berbicara, Bunda dapat bermain telpon-telponan dengan menggunakan sendok. Pada anak yang lebih besar, Bunda dapat mengenalkan alam lingkungan dengan mengajak mengumpulkan daun berbagai jenis, lalu menempelkannya di kertas. Kemudian dijilid seperti sedang membuat album. Anak jadi belajar tentang lingkungan dan belajar kerajinan (prakarya).

2. Eksplorasi Motorik Halus dan Kasar

Memberi kesempatan mengeksplorasi motorik halus dan kasar. Anak usia di atas 1 tahun, Si Buah Hati mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan. Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik. 

Sedangkan pada sisi motorik halus, Si Buah Hati senang mencoret-coret, merobek atau melipat. Aktivitas motorik kasar dan halus dapat  membantu Si Buah Hati melatih keterampilan motoriknya, belajar menggunakan warna dan kertas, mengenal beragam tekstur sekaligus mengekspresikan pikiran, ide, dan pengalaman Si Buah Hati lewat karyanya.

3. Memperdengarkan Musik

Lagu dan musik adalah bentuk ekspresi diri yang baik. Bernyanyi bisa melatih Si Buah Hati dalam menggunakan kata-kata, dan membantunya mengingat kata-kata baru.  Si Buah Hati juga bisa menambahkan gerakan-gerakan menari saat Bunda bernyanyi bersamanya  dan menambahkan kata-kata yang mereka ingat. 

Dokter Bernie menyarankan Bunda memberikan variasi lagu untuk membantu Si Buah Hati berekspresi, dan ajak Si Buah Hati ikut serta dalam menyebutkan beberapa kata dalam lagu tersebut.

4. Melatih Kemampuan Berbahasa

Anak di atas usia 2 tahun, Si Buah Hati mulai senang bertanya dan berbicara. Mereka juga mulai tertarik dengan pertemanan (orang lain di luar keluarganya). Inilah kesempatan bagi Bunda memperkenalkan teman sebaya dan mengajaknya ke berbagai lingkungan baru agar Si Buah Hati dapat mengembangkan keterampilan sosialnya.

5. Bermain Peran (Role Playing) 

Bermain peran seperti menjadi putri, menjadi dokter, petugas pemadam kebakaran, atau profesi/tokoh lainnya akan membantu proses kreatif Si Buah Hati karena ia akan belajar tentang sebuah peran.

Di dalam peran tersebut, Si Buah Hati belajar bagaimana harus bersikap dan bagaimana menghadapi tantangan tugas-tugas “profesi”nya dalam tingkat yang sederhana.

Perlunya Dukungan Ayah dan Bunda

Tentu saja, dalam mengasah kreativitas anak, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan Bunda-Ayah. Menurut dokter Bernie, kreativitas Si Buah Hati akan berkembang baik jika orang tuanya:

1. Selalu Bersikap Otoritatif (Demokratis) 

Mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya berani mengungkapkannya. Contohnya, Bunda-Ayah perlu mendorong Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Beri Kebebasan Si Buah Hati 

Membiarkan Si Buah Hati bermain dengan cara dan gayanya sendiri.  Jangan batasi eksplorasinya. Berikan kebebasan dan dukung Si Buah Hati untuk mencoba berbagai cara dan ide dalam melakukan kegiatannya. Aktivitas tersebut yang menjadi perhatian utama, bukan hasil akhirnya.

3. Gunakan Mainan Kreatif       

Berinvestasi dalam mainan-mainan kreatif. Tidak perlu yang berharga mahal, tapi mainan-mainan anak seperti balok kayu susun, lego dan sejenisnya perlu disediakan di rumah karena efektif membentuk kreativitas Si Buah Hati di rumah. Mainan ini juga bisa digunakan bertahun-tahun dan bisa diwariskan turun-temurun.

4 Perkenalkan dengan Konsep Kreatif

Biasakan Si Buah Hati terbiasa melihat bahwa Bunda-Ayah juga orang-orang yang kreatif. Misalnya Si Buah Hati sering melihat Bunda mencoba-coba resep masakan di dapur atau Ayah mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen sampai berhasil. 

Biarkan pula Si Buah Hati melihat bagaimana Bunda-Ayah membuat kesalahan dan belajar menikmati proses kreatifnya. Belajar melalui contoh lebih efektif dibandingkan pengajaran lewat kata-kata.

5. Berikan Feedback Menyenangkan

Benar bahwa kreasi Si Buah Hati belum tentu hasilnya memuaskan kita sebagai orang tuanya. Tapi pujilah bahwa Si Buah Hati telah berusaha membuat sesuatu, lalu perlihatkan kebanggaan kita. Dukungan orang tua adalah bagian penting dari proses kreatif anak.

Bunda bisa mendukung kreativitas Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi hariannya, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Mengasah Kreativitas Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Gunakan Manfaat Bermain Balok untuk Belajar Berhitung

Published date

Di usia 5 tahun, biasanya Bunda sudah mempersiapkan Si Buah Hati untuk duduk di bangku sekolah. Namun sebagian anak di usia itu kurang suka dengan pelajaran matematika atau belajar berhitung. Padahal matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, sebagai bekal Si Buah Hati di masa depan. Tenang, Bunda bisa menggunakan manfaat bermain balok untuk masalah ini.

Salah satu manfaat bermain balok adalah dapat mengajarkan anak berhitung. Tentunya, dengan cara yang lebih fun dan seru. Apalagi kalau Si Buah Hati suka sekali bermain jenis mainan tersebut. 

Berhitung sendiri merupakan kemampuan yang sesungguhnya dimiliki setiap anak. Bila Bunda mengajarkan Si Buah Hati berhitung sejak usia dini, pastikan dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit.

Alasannya, agar Si Buah Hati terlatih berpikir logis dan sistematis, namun tidak merasa terbebani dengan pelajaran tersebut. Apalagi pelajaran berhitung pada usia awal sekolah masih seputar konsep dasar angka, pengurangan dan pertambahan.

Dalam belajar berhitung, Si Buah Hati bisa menggunakan alat permainan edukatif. Untuk itu, manfaat bermain balok pun muncul. Salah satu jenisnya adalah Balok Cuisenaire. Ini adalah media yang dapat meningkatkan aspek kemampuan berhitung atau kognitif pada anak usia dini. 

Diciptakan oleh George Cuisenaire dari Belgia, Balok Cuisenaire berguna untuk mengembangkan kemampuan Si Buah Hati dalam berhitung, mengenal bilangan, dan keterampilan dalam bernalar.

Balok Cuisenaire terdiri dari sejumlah balok kayu dengan beragam ukuran. Biasanya, balok ini menyediakan model dasar untuk angka 1 sampai 10. Balok berwarna kayu atau putih mewakili angka 1 dan merah mewakili angka 2. 

Karena balok merah mempunyai panjang yang sama dengan dua buah balok putih. Sementara balok-balok dari warna hijau muda sampai oranye mewakili nilai dari 3 sampai 10.

Penggunaan Balok Cuisenaire oleh Si Buah Hati pun ada tahapannya tersendiri. Yakni:

  1. Menghitung tanpa mengerti, asal urutannya sesuai (root counting).
  2. Menghitung dan memadukan satu-satu (one to one correspondence)
  3. Menghitung dengan menggunakan syair-syair sederhana yang di dalamnya terdapat bilangan.
  4. Menggunakan Balok Cuisenaire secara bebas dengan menggunakan bahasa.
  5. Terakhir, Si Buah Hati membuat karpet berbentuk segi empat yang kemudian digunakan untuk mengungkapkan beberapa istilah matematis. Dengan Balok Cuisenaire ini, Bunda bisa membantu wawasan berpikir dan penguasaan bahasa Si Buah Hati.

Itu tadi, cara membantu Si Buah Hati belajar berhitung dengan manfaat bermain balok. Bunda juga bisa mendukung kemampuan kognitifnya dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Yuk, Belajar Berhitung dengan Balok Cuisenaire
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Dukung Si Buah Hati Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat

Published date

Si Buah Hati yang memasuki usia 5 tahun mulai memiliki keinginan kuat untuk bereksplorasi secara mandiri, terutama ketika sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Secara psikologis, ia merasa sudah memiliki banyak pelajaran dari stimulasi Bunda dan lingkungannya. Sehingga siap untuk menghadapi semuanya secara mandiri.

Pada usia ini, Si Buah Hati pun tengah mengembangkan rasa untuk lebih percaya diri. Ia melihat dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tua atau orang dewasa lainnya, dan mulai menunjukkan minat khusus pada beberapa hal. Misalnya, cara berpakaian, permainan tertentu, memilih teman, dan sudah sangat ekspresif untuk mengutarakan pikiran mereka.

Kemampuan Si Buah Hati untuk menerima dan mengelola tantangan pun semakin meningkat. Ia akan sangat menikmati melakukan pelbagai hal baru secara mandiri di sekolahnya. Bunda dan Ayah pasti merasa bangga dengan perkembangan Si Buah Hati saat ini.

Di sisi lain, Bunda mungkin sering merasa khawatir dan selalu ingin membantu, menasehati, dan mengingatkan Si Buah Hati ketika melakukan beberapa hal. Terutama jika ia menghadapi kegiatan yang berisiko terhadap keselamatannya.

Sikap Bunda memang sangat wajar. Tapi, jangan sampai tindakan Bunda membuat Si Buah Hati menjadi tidak percaya diri atau bahkan menentangnya. Sebab di usia 5 tahun pula, Si Buah Hati tengah belajar mengembangkan impulse control. Yakni kemampuan Si Buah Hati untuk mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul di dalam diri.

Untuk membantu Si Buah Hati mandiri, mengontrol diri, dan membuat keputusan yang tepat tanpa campur tangan orang tua di lingkungannya, berikut tips bagi Bunda:

  • Ajak Si Buah Hati bermain permainan yang mengasah otak
  • Sediakan lebih banyak waktu dan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk membuat keputusan sendiri serta mengungkapkan pendapatnya.
  • Libatkan Si Buah Hati dalam bekerja sama memecahkan masalah keluarga sehari-hari.
  • Tunjukkan pula bahwa Bunda dan Ayah sangat mencintainya.
  • Sebagai asupan nutrisi yang tepat bagi perkembangan otaknya, Bunda dapat memberikan susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Image Article
Dukung Si Kecil Mandiri dengan Kontrol Diri Yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Mendampingi Anak Belajar Bereksplorasi untuk Bunda dan Ayah

Published date

Di usia emas, Si Buah Hati mulai memiliki rasa ingin tahu yang besar. Seperti menunjukkan antusiasmenya terhadap berbagai hal. Ini tentu hal yang baik untuk perkembangan otak dan karakternya.

Nah, dalam tahap ini Bunda dan Ayah memiliki peran penting untuk mendampingi anak belajar. Sebab untuk mencapai kesuksesan hidup, Si Buah Hati tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif yang bisa diukur dengan angka, seperti membaca atau berhitung, saja. Tetapi juga kecerdasan kognisi, seperti rasa kepercayaan diri, mudah bergaul, kreatif, dan berjiwa pemimpin.

Kecerdasan kognisi ini sendiri bisa diperoleh Si Buah Hati ketika bereksplorasi di alam bebas. Sementara keberadaan Ayah dan Bunda dalam masa eksplorasi tersebut dapat membantunya mengembangkan kecerdasan kognisi, serta menambah kelekatan (attachment) antara Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati.

”Tapi saya tidak punya banyak waktu untuk mendampingi anak belajar, karena kesibukan saya.” Mungkin, hal inilah yang terlintas di pikiran Bunda.

Menurut psikolog anak Ratih Ibrahim dalam wawancara 7 Agustus 2015, sebenarnya, Bunda tidak harus menyediakan waktu 24 jam dalam sehari untuk mendampingi Si Buah Hati. "Cukup sediakan waktu dua atau tiga jam sehari, sebelum berangkat atau sesudah pulang dari kesibukan Bunda,” ujar Ratih.

Agar tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati, Bunda bisa mengisi waktu untuk bercengkerama dengan Si Buah Hati, usia pulang bekerja. Di momen itu, Bunda bisa memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati, seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol, kelonan, main bersama, dan bersenda gurau.

Pada malam harinya, Bunda dapat mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya.

Nah berikut beberapa cara mendampingi anak belajar dari Ratih untuk Ayah dan Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi:

a) Bunda dan Ayah harus perhatikan apakah eksplorasi yang dilakukan Si Buah Hati sudah sesuai dengan tahapan usia tumbuh kembangnya.

b) Agar Si Buah Hati termotivasi untuk aktif bereksplorasi, Bunda dan Ayah harus bisa menunjukkan kesenangan atau antusiasme yang tinggi saat berada di luar, mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi.

c) Bunda dan Ayah tidak harus berbagi peran secara saklek. Namun jika Bunda dan Ayah bisa bersama-sama mendampingi Si Buah Hati, maka akan lebih baik. Bila sulit menghabiskan waktu bersama-sama, barulah berbagi peran.

Pembagian peran ini berdasarkan kemampuan Bunda atau Ayah dalam melakukan eksplorasi seperti yang dibutuhkan Si Buah Hati. Misalnya Ayah pandai memancing, maka saat Si Buah Hati memancing Ayah yang mendampingi. Atau Bunda pandai berenang, maka saat Si Buah Hati berenang Bunda yang mendampingi.

Kehadiran orang tua sangatlah bermakna dalam proses pertumbuhan Si Buah Hati. Mendampingi saat Si Buah Hati bereksplorasi, menjadi teman bermain, memastikan ia memiliki waktu untuk bermain yang cukup di sela jadwal aktivitasnya sehari-hari, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda dalam mendukung Si Buah Hati mengembangkan kreativitas dan kecerdasan kognisinya.

Image Article
Cara Mendampingi Anak Belajar Bereksplorasi untuk Bunda dan Ayah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Serunya Berwisata Sambil Mengenal Bintang di Bosscha bersama Si Buah Hati

Published date

Apakah Bunda pernah mengajak anak memandang bintang di langit? Seberapa antusias dia terhadap benda langit yang terhampar di hadapannya? Apakah Si Buah Hati tertarik dengan sistem tata surya? Lalu, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang astronot?

Tahukah Bunda kalau ada cara lebih seru mengenalkan benda langit pada Si Buah Hati dengan cara yang lebih menyenangkan? Ajaklah dia ke tempat wisata yang menawarkan kegiatan pengamatan bintang dan benda langit lainnya. Salah satu lokasi menarik yang bisa menjadi tujuan rekreasi buat keluarga Bunda adalah Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Observatorium Bosscha merupakan fasilitas penelitian astronomi milik Institut Teknologi Bandung. Kegiatan utama di gedung penelitian ini adalah untuk penelitian dan pendidikan. Namun, Bosscha juga memiliki program pengabdian masyarakat yang diantaranya adalah menerima kunjungan masyarakat umum.

Kalau berkunjung ke Bosscha pada siang hari, Bunda dan Si Buah Hati bisa melihat Matahari dengan teropong surya. Pada Mei hingga Oktober, Bosscha juga menerima kunjungan wisatawan pada malam hari. 

Bila Bunda mengajak anak datang ke observatorium pada malam hari, maka berkesempatan meneropong permukaan bulan dengan lebih jelas. Selain itu, Bunda dan Si Buah Hati juga bisa mengamati bintang dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibanding bila melihat langsung dengan mata telanjang di lapangan terbuka.

Selain pengalaman berharga, Bunda dan Si Buah Hati juga akan mendapat banyak pengetahuan baru tentang astronomi dari pemandu wisata. Pengunjung juga akan diajak melihat cara kerja teleskop Zeiss, instrumen utama yang digunakan untuk berbagai penelitian astronomi. 

Setelah kunjungan di dalam observatorium berakhir, anak bisa bermain di Taman Bunga Bosscha dan merasakan kesejukan udara Lembang. Jadi, Bunda jangan ragu untuk mengajak anak ke tempat wisata yang memberikan kesempatan untuk bermain sambil belajar. Mengajarkan sains pada Si Buah Hati haruslah dengan cara mendidik yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 

Sebab, pada usia ini, anak belum mampu berpikir abstrak, maka dibutuhkan peran orang tua untuk membimbingnya belajar yang konkrit dalam mengenalkan sains padanya.

Tujuan proses belajar sains pada anak usia dini adalah untuk proses belajar Si Buah Hati agar dapat memahami arti dari sains secara menyeluruh. Kemudian dia dapat menerapkannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi di kemudian hari.

Dukung eksplorasi anak dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Serunya Berwisata Sambil Mengenal Bintang di Bosscha bersama Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Daya tahan tubuh merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri penyebab penyakit atau bakteri patogen. Namun, ternyata di dalam tubuh manusia sendiri tersebar triliunan bakteri atau mikrobiota, yaitu di kulit, selaput lendir, dan terbanyak ditemukan di saluran cerna bagian bawah yang dapat mempengaruhi sistem pertahanan ini. 

Saluran cerna merupakan tempat utama terjadinya interaksi antara tubuh manusia dengan mikrobiota tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya kolonisasi. Kolonisasi bakteri dalam saluran cerna tersebut mempengaruhi perkembangan dan fungsi daya tahan tubuh.

Saluran cerna kaya akan jaringan limfoid yang merupakan sistem pertahanan untuk perlindungan tubuh. Bakteri usus dikenal memiliki peran penting dalam perkembangan organisasi struktur dan fungsi sel sistem pertahanan tubuh. 

Bersama dengan enzim pencernaan, lendir, gerakan peristaltik dari usus, tahanan/hubungan antar epitel yang rapat, maka bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik ini juga dikenal sebagai komponen dari sistem pertahanan selaput lendir yang mampu berkomunikasi dengan komponen daya tahan tubuh dari selaput lendir tersebut. 

Dengan demikian, probiotik sangat memengaruhi perkembangan sistem pertahanan selaput lendir saluran cerna dan sangat penting dalam perlindungan tubuh terhadap masuknya bakteri patogen melalui stimulasi sistem pertahanan tubuh. 

Sampai saat ini, dikenal dua jenis probiotik, yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dengan adanya probiotik tersebut maka diharapkan Si Buah Hati dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan baik secara umum (infeksi/peradangan seperti infeksi saluran pernafasan (batuk-pilek), alergi, asma dan lainnya), maupun secara lokal terkait gangguan fungsi saluran cerna, seperti diare, konstipasi, dan lainnya. 

Selain itu, saluran cerna yang sehat dapat memastikan fungsi penyerapan zat gizi dari saluran cerna dapat berlangsung dengan baik sehingga Si Buah Hati dapat membantu terhindar dari masalah kekurangan zat gizi.

Ketersediaan probiotik bergantung dari berbagai faktor yang berlangsung secara alamiah, yaitu usia kehamilan saat bayi lahir, cara persalinan (melalui vagina atau operasi sesar), pemberian ASI atau susu formula, dan penggunaan antibiotik. 

Usia kehamilan kurang dari 37 minggu (prematur) menyebabkan terjadinya peningkatan perpindahan/translokasi bakteri, peradangan dan stres oksidatif. Cara persalinan melalui vagina akan meningkatkan probiotik, demikian juga dengan pemberian ASI eksklusif.

Sementara pemberian antibiotika akan memperlambat kolonisasi mikrobiota.  Selain itu, adanya prebiotik, yaitu kandungan makanan yang tidak dapat dicerna, seperti serat pangan inulin sangat bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan/atau aktivitas biologis probiotik di usus besar.

Selain mendapatkan probiotik secara alamiah, Si Buah Hati perlu mempertahankan koloni probiotik di dalam saluran cernanya dengan salah satu caranya adalah senantiasa mengonsumsi probiotik dan prebiotik dari makanannya sehari-hari. 

Sumber probiotik dan prebiotik dari makanan dapat diperoleh dari susu dan produk susu yang diperkaya dengan probiotik, yang dapat diketahui dari komposisi dan informasi nilai gizi di kemasan produk tersebut. Sementara sumber prebiotik dapat diperoleh dari berbagai makanan sumber serat, seperti sayur dan buah.

Dengan daya tahan tubuh yang optimal, Si Buah Hati bisa aktif bereksplorasi dan mendapatkan stimulasi sesuai tahapan usianya dan tumbuh dengan optimal.

Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Cara Optimalkan Daya Tahan Tubuh si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kiat Agar Si Buah Hati Tak Selalu Minta Gendong

Published date

Ada banyak perkembangan motorik kasar ketika Si Buah Hati memasuki usia toddler. Bisa berjalan adalah keterampilan yang membuat perbedaan cukup signifikan dalam masa pertumbuhannya. Sebab Si Buah Hati yang tadinya tergantung kepada Bunda atau orang dewasa lain untuk berpindah tempat, kini bisa melakukannya secara mandiri.

Sejak masih belajar berdiri, Kuina Magenta (2 tahun) sudah menunjukkan karakter yang senang menyelesaikan suatu tantangan sendiri. Dia akan mengeluarkan gestur risih jika sang Bunda, Eka Utami (30 tahun), membantunya meraih barang di atas meja atau membuka botol minum.

Begitu bisa berjalan, Kuina sungguh gembira. Ia mengeksplorasi kemampuan barunya dengan berjalan ke sana ke sini. Kebetulan, ruang keluarga di rumah Eka cukup luas dan tidak banyak perabotan. 

"Kuina senang bisa jalan sampai jatuh, tertawa, berdiri lalu berjalan lagi, jatuh lagi, begitu terus sampai kecapaian," tutur Eka ketika dihubungi, 30 Agustus 2015. 

Namun, tidak semua Si Buah Hati seperti Kuina. Ada pula yang sering enggan lepas dari Bunda dan minta digendong ke mana-mana, walau sudah bisa berjalan sendiri. Begitu melihat Bunda beranjak, Si Buah Hati langsung merengek minta digendong.

Ternyata, Bunda perlu cermat menanggapi jenis rengekan Si Buah Hati yang satu ini. Menurut kajian linguistik yang dilakukan Murny, dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, ujaran semacam 'minta gendong' dari Si Buah Hati yang berusia di atas 1 tahun bisa mempunyai makna lain dibandingkan arti harfiahnya.

Pada fase ini, Murny melanjutkan, Si Buah Hati menggunakan frase tunggal untuk mengekspresikan berbagai hal yang dirasakan. Satu-dua patah kata dari Si Buah Hati bisa bermakna permintaan, pertanyaan, maupun memberikan informasi. Karena itu, Bunda harus memperhatikan konteks dan situasi yang terjadi dalam menerjemahkan pesan yang ingin Si Buah Hati sampaikan.

Ketika Bunda terlihat beranjak dan Si Buah Hati minta gendong seperti contoh tadi, pesan yang ingin dia sampaikan adalah mau ikut Bunda pergi. Saat Bunda menghampiri Si Buah Hati yang baru bangun tidur, lantas ia minta digendong. Sebenarnya Si Buah Hati ingin menyampaikan pesan agar Bunda membawanya keluar dari kamar, tanpa mutlak harus dengan cara menggendong.

Saat melatih Si Buah Hati mandiri berjalan dan tidak melulu minta gendong, Qadr Jatsiyah Elmir (29 tahun) punya kiat menarik. Bunda dari Khadija Geaven Satrya atau Keykha (3 tahun) ini aktif berkomunikasi dengan Si Buah Hati tentang persiapan menjadi kakak.

Sebagai pemilik usaha sekaligus desainer sebuah lini pakaian etnik, perempuan yang akrab disapa Jetsi ini hampir selalu berada di rumah. Praktis membuat Keykha selama hampir 24 jam selalu beraktivitas di sekitar Bundanya dan kurang mandiri. Karena itu, Jetsi mulai perlahan mengenalkan konsep 'adik', sejak Keykha berusia 2 tahun.

Perlahan kemandirian Keykha mulai tumbuh karena Si Buah Hati ingin menjadi teladan bagi adiknya kelak. Jetsi pun mencontohkan kalimat yang sering diucapkan berulang kepada Si Buah Hati.

"Keykha 'kan sudah besar, sudah mau punya adik. Makanya makannya yang lancar ya.. Nggak pakai pampers lagi, nggak merengek, nggak merajuk, nggak minta gendong, supaya nanti adik bisa mencontoh."

Sejak mereka intens berkomunikasi seperti itu, Jetsi melihat ketergantungan Keykha kepadanya pun berangsur-angsur berkurang. 

"Alhamdulillah sekarang hampir tidak pernah minta gendong," katanya ketika dihubungi, 30 Agustus 2015.

Untuk mengantisipasi permintaan gendong dari Si Buah Hati karena kelelahan saat berjalan-jalan, Jetsi selalu menyediakan kereta dorong (stroller). Ketika Si Buah Hati capai atau mengantuk, Bunda bisa mengistirahatkannya di kereta dorong, sehingga konsisten dengan pesan tidak menggendong Si Buah Hati.

Agar Si Buah Hati tetap aktif berjalan dan bereksplorasi, Bunda juga bisa melengkapi nutrisinya dengan susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Kiat Agar Si Kecil Tak Selalu Minta Gendong
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Empat Indikator Si Buah Hati Cerdas Logika

Published date

Kemampuan Si Buah Hati dalam menghitung termasuk dalam kecerdasan logika-matematika. Cerdas berhitung tidak terbatas membilang. Tapi juga melihat, memahami angka, konsep bentuk, pola, dan menggunakan semuanya dalam memecahkan masalah. Menurut Eny Purwaningtyastuti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, ada empat indikator kecerdasan logika-matematika ketika anak berusia 4 tahun.

Pertama, Si Buah Hati tergolong cerdas ketika sudah bisa membilang dengan menunjuk benda dan mengenal konsep bilangan 1 sampai 5. Ketika mampu menyusun balok membentuk menara sambil mengurutkan dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dia setahap lebih cerdas lagi.

Kedua, Si Buah Hati disebut cerdas ketika bisa menghubungkan lambang bilangan atau angka dengan benda yang berjumlah sama. Rentang bilangan yang sebaiknya sudah ia kuasai adalah 1 sampai 5.

Ketiga, Si Buah Hati memiliki kecerdasan logika-matematika jika mampu mengelompokkan benda berdasarkan bentuk geometrinya. Mulailah mengajarkannya dengan bentuk yang sederhana seperti segitiga, lingkaran, atau persegi.

Keempat, kecerdasan logika-matematika itu akan terlihat jika dia mampu mengkategorisasi berbagai barang berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya berat, warna, jenis zat, dan sebagainya.

Nah, untuk merangsang kecerdasan ini, Bunda dapat memberikan stimulasi dengan permainan balok berwarna dan beragam bentuk. Bunda bisa mengembangkan aktivitas dengan mengajaknya mengurutkan, mengelompokkan, atau menyusun balok berdasarkan warna, ukuran, serta bentuk. Selain itu, Bunda bisa mengenalkan Si Buah Hati pada permainan congklak. Dalam eksperimen Muharti, sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Bengkulu, anak usia dini yang bermain congklak mengalami peningkatan kemampuan dalam latihan matematika setelah melakukan permainan itu.

Selain stimulasi, Bunda sebaiknya juga mendukung proses belajar Si Buah Hati dengan memberikannya nutrisi yang baik bagi otaknya. Seperti ikan salmon yang banyak mengandung DHA atau susu pertumbuhan. 

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Empat Indikator si Kecil Cerdas Logika
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara agar Si Buah Hati Terlindungi dari Diare

Published date

Bunda, nutrisi yang baik akan mendorong Si Buah Hati tumbuh optimal dari segala sisi perkembangan, baik mental maupun fisik, sehingga tidak melewatkan setiap tahap perkembangannya. 

Karena itu, Bunda haruslah memantau asupan pangan Si Buah Hati. Bila saja Si Buah Hati mengonsumsi makanan atau minuman yang salah, bisa jadi akan berakibat fatal atau menghambat perkembangannya. Terutama mengganggu saluran pencernaan Si Buah Hati.

Dalam jurnal kesehatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni Paediatrica Indonesiana, Made Ratna Dewi menuliskan penelitian berjudul Efficacy of Synbiotic Treatment in Children with Acute Rotavirus Diarrhea

Ratna menyatakan bila penyakit diare adalah salah satu penyakit yang paling sering mengganggu kesehatan Si Buah Hati. Bahkan sekitar 30-70% pasien anak di rumah sakit mengalami masalah diare akibat rotavirus.

"Pada kondisi tertentu, diare bisa menyebabkan dehidrasi dan bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan masalah kesehatan lanjutan, bahkan bisa berakibat fatal," tulis Ratna dalam penelitiannya. 

Selain itu, diare juga bisa menurunkan semangat Si Buah Hati untuk melakukan beragam kegiatan. Termasuk mengeksplorasi banyak hal yang penting untuk masa depannya.

Untuk itu, Bunda perlu memberikan Si Buah Hati susu pertumbuhan dan beragam asupan kaya probiotik. Misalnya, yoghurt atau susu fermentasi, keju, serta mentega. 

Menurut Ratna, kombinasi probiotik dan prebiotik, seperti L.acidopholus, L.rhamnosus, B.bifidum, B.longun, E.faecium, dan fructooligosaccharida, membantu mempercepat penyembuhan Si Buah Hati dari diare.

Sedangkan psikolog Nurul Chomaria dalam buku Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun mengingatkan Bunda untuk selalu mempersiapkan makanan yang memadai, sehat, bergizi, dan bersih. Juga menjaga kebersihan tubuh Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya; serta membiasakan mencuci tangan bagi Si Buah Hati dan diri sendiri.

Selain itu, ada baiknya Bunda untuk mengajarkan Si Buah Hati membuang air di WC atau toilet, sedini mungkin; memastikan tempat sampah selalu tertutup dan dibuang setiap hari; memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan; dan selalu menjaga lingkungan yang sehat. 

Menurut Nurul, pada umumnya diare ditularkan melalui 4F. Yakni Food (makanan), Feces (kotoran), Fly (lalat), dan Fingers (jari-jari tangan).

Bunda, bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Agar Si Kecil Terlindungi dari Diare
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off