Simak Persiapan Puasa Anak Usia Sekolah yang Bisa Bunda Lakukan!
Mempersiapkan anak usia sekolah untuk belajar berpuasa bukanlah hal yang sulit. Meski dalam praktiknya anak-anak belum sepenuhnya mampu untuk berpuasa penuh, penting sekali sebagai orang tua untuk selalu memerhatikan kondisi tubuh dan juga kebutuhan gizi harian anak-anak dengan baik sehingga mereka tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari walau sambil berpuasa. Untuk mendukung Si Buah Hati dalam belajar berpuasa selama bulan Ramadan, berikut ini beberapa persiapan puasa yang bisa Bunda simak.
Mengajarkan Pengertian dan Tujuan Puasa bagi Si Buah Hati
Agar anak-anak dapat memahami konsep puasa dengan baik, maka persiapan puasa Ramadhan pertama yang harus Bunda lakukan adalah menjelaskan pengertian dan tujuan puasa menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak usia sekolah.
Bunda bisa menjelaskan pengertian puasa dari sudut pandang agama Islam sebagai kegiatan ibadah di mana kita tidak diperbolehkan memasukkan sesuatu (berupa makanan dan minuman) melalui mulut terhitung mulai waktu imsak hingga terdengarnya adzan Maghrib. Jelaskan juga bahwa pada umumnya orang-orang di Indonesia menjalankan ibadah puasa selama kurang lebih 13 jam selama bulan Ramadan. Agar dapat berpuasa dengan lancar, ada ritual makan sahur yang dilakukan saat dini hari dengan mengonsumsi makanan bergizi yang berperan sebagai sumber tenaga untuk beraktivitas.
Anak-anak usia sekolah yang belum baligh atau dewasa belum diwajibkan untuk berpuasa, namun diperbolehkan untuk mulai belajar melakukannya. Namun hal ini disesuaikan dengan kemampuan tubuhnya. Sebagai permulaan, anak usia sekolah bisa belajar puasa setengah hari atau selama 6 jam setelah waktu imsak. Dengan begini, mentalnya akan terlatih dan mereka akan terbiasa untuk berpuasa sehari penuh.
Agar semakin bersemangat untuk belajar puasa, jelaskan juga tujuan dari puasa pada Si Buah Hati. Selain untuk memenuhi kewajiban sebagai umat muslim, berpuasa juga dapat melatih empati dan rasa peduli anak-anak terhadap orang-orang yang kurang beruntung, serta untuk melatih anak-anak agar selalu bersyukur untuk segala hal dalam hidupnya.
Baca Juga: Vitamin yang Dibutuhkan Anak saat Puasa
Tips Mempersiapkan Anak Usia Sekolah Menjalankan Puasa
Setelah mengajarkan pengertian dan tujuan berpuasa pada Si Buah Hati, persiapan menyambut puasa bersama anak selanjutnya adalah mencari cara agar mereka tidak sulit dibangunkan saat sahur. Seperti yang kita tahu, membangunkan anak untuk sahur saat dini hari merupakan hal yang cukup menantang.
1. Mengomunikasikan sejak awal
Agar Si Buah Hati tidak rewel saat dibangunkan, sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu di malam harinya bahwa mereka harus sahur agar kuat berpuasa. Sampaikan dengan penuh kasih sayang bahwa Bunda akan menyiapkan makanan favorit anak untuk sahur atau tanyakan makanan apa yang mereka inginkan untuk disantap saat sahur nanti. Dengan begini mereka akan lebih termotivasi untuk bangun tanpa drama. Bila perlu, buka pintu kamar anak saat Bunda mulai memasak menu sahur, sehingga aroma wangi dari masakan akan lebih mudah tercium oleh anak dan membuatnya terbangun dari tidurnya.
2. Memastikan Si Buah Hati tidur dengan cukup
Selama Ramadan, waktu tidur anak-anak semakin berkurang karena mereka harus bangun dini hari untuk sahur. Oleh karena itu, Bunda bisa mengatur jam tidur Si Buah Hati agar mereka bisa tidur lebih awal dan mengurangi screen time. Dengan begini, kebutuhan tidurnya tetap terpenuhi dengan baik, sehingga mereka bisa dibangunkan tanpa rewel saat sahur.
3. Membangunkan Si Buah Hati lebih awal
Anak menjadi sangat rewel ketika dibangunkan untuk sahur karena mereka masih sangat mengantuk dan tidak berselera untuk makan. Solusinya, coba bangunkan lebih awal, misalnya 30 menit sebelum waktu sahur dan lakukan negosiasi dengan lembut. Misalnya, “Okay, Bunda kasih waktu 15 menit lagi ya, nanti Bunda akan bangunin kamu untuk sahur bersama”. Dengan begini, Bunda tidak perlu panik waktu sahur semakin menipis sedangkan Si Buah Hati masih terlelap.
4. Hindari berteriak saat membangunkan sahur
Berteriak hanya akan membuat anak-anak semakin malas, mudah marah, dan menganggap bahwa momen sahur atau puasa menjadi hal yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, coba bangunkan dengan lembut dan berikan penjelasan bahwa mereka harus sahur agar dapat berpuasa dengan lancar dan tidak mudah merasa lapar ketika beraktivitas.
5. Hindari memaksa Si Buah Hati untuk langsung makan berat
Biarkan anak-anak beradaptasi setelah bangun tidur. Setelah energinya terkumpul, baru ajak mereka untuk makan dan memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air mineral atau susu favoritnya.
Tips Memilih Makanan dan Minuman yang Tepat Saat Puasa
Persiapan menyambut Ramadan untuk anak harus dilakukan dengan cermat, terutama dalam memilih menu sahur dan berbuka puasa. Memilih menu makanan dan minuman yang tepat dapat membuat tubuh tetap sehat dan nyaman selama berpuasa. Hal ini tak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Nah, supaya Si Buah Hati tetap dapat beraktivitas dengan semangat meski sedang berpuasa, berikut ini tips memilih makanan dan minuman yang tepat selama puasa yang bisa Bunda simak.
- Memberikan asupan makanan yang merupakan sumber karbohidrat kompleks sebagai sumber energi, seperti roti gandum, nasi merah, oatmeal, atau sereal.
- Mencukupi kebutuhan protein yang berperan sebagai sumber cadangan energi tubuh, seperti daging ayam, ikan, daging sapi, telur, dan kacang-kacangan. Dengan begini, Si Buah Hati tetap dapat beraktivitas dengan semangat.
- Menghindari makanan bersantan dan makanan pedas, sebab kedua jenis makanan ini sulit dicerna dalam tubuh, memicu peningkatan asam lambung, dan memicu berbagai gangguan pencernaan lainnya.
- Cara menyiapkan anak menyambut Ramadan selanjutnya adalah dengan memperbanyak asupan yang mudah dicerna, seperti sayur dan buah-buahan, terutama yang tinggi kandungan air di dalamnya.
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan baik dengan mengajak Si Buah Hati untuk minum air sebelum sahur, setelah sahur, saat berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur di malam hari.
Tips Pemenuhan Hidrasi Si Buah Hati Selama Puasa
Selama berpuasa, anak-anak cenderung akan lebih haus dibanding lapar. Hal ini karena mereka kehilangan cairan tubuh lebih cepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh Si Buah Hati selama bulan Ramadan.
Cara mempersiapkan anak puasa agar tidak dehidrasi dan mampu berpuasa dengan nyaman adalah dengan menerapkan pola minum 2-4-2 seperti yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut.
- 2 gelas air putih saat berbuka puasa untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas seharian. Supaya tidak terlalu kembung, minumlah satu gelas saat adzan Maghrib, dan satu gelas sisanya menjelang adzan Isya.
- 4 gelas air putih saat di malam hari secara berkala, yaitu dua gelas saat makan malam dan dua gelas lagi sebelum tidur di malam hari untuk membantu melancarkan proses pencernaan makanan.
- 2 gelas air putih saat sahur dengan pembagian satu gelas setelah bangun tidur sebelum sahur dan satu gelas lagi setelah selesai sahur.
Selain air mineral, Bunda juga dapat memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yaitu malam hari sebelum tidur dan saat sahur. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun.
Tidak hanya itu, Bunda juga bisa menggunakan DANCOW FortiGro sebagai salah satu bahan minuman takjil yang telah dipercaya sejak dulu, sehingga Bunda bisa mengulang kembali kenangan masa kecil dengan menambahkan DANCOW saat menyajikan makanan atau minuman buka puasa bagi keluarga di rumah supaya rasanya lebih nikmat dan bergizi.
Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT, sehingga sangat praktis dikonsumsi saat buka puasa di perjalanan.
