Cara Efektif Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Si Buah Hati di Masa Prasekolah

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati terbiasa mengonsumsi makanan sehat untuk anak sejak usia dini. Namun memasuki usia prasekolah, wajar jika Si Buah Hati memiliki kecenderungan memilih-milih makanan. 

 

Selain memilih makanan, perilaku lain yang mungkin muncul adalah menolak makanan baru atau sama sekali tak mau makan jika makanan disajikan bukanlah makanan yang ia sukai. Jika hal ini terjadi, Bunda tentu khawatir karena kebiasaan memilih atau menolak makanan dapat membuat Si Buah Hati kekurangan asupan nutrisi. 

Tak perlu langsung panik jika Si Buah Hati sering menolak untuk mengonsumsi makanan bergizi. Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati yang memasuki usia prasekolah, Bunda bisa ikuti beberapa cara berikut ini. 

1. Mengenalkan Beragam Makanan

Tidak mengenalkan beragam makanan atau memberi makanan yang itu-itu saja merupakan salah satu penyebab Si Buah Hati jadi suka pilih-pilih makanan. Jadi, kenalkan lah Si Buah Hati pada beragam sayuran dan buah setiap hari.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Jane Wardle tahun 2003, anak-anak yang diminta mencoba berbagai sayur-sayuran lama kelamaan akan menyukai sayuran. Bunda juga bisa mencampurkan makanan baru yang lebih sehat dengan makanan favoritnya dalam satu piring untuk mengajak Si Buah Hati mencoba hal baru. 

2. Kurangi Pemberian Minuman atau Cemilan Manis dengan “Kalori Kosong”

Jika Si Buah Hati mengonsumsi cemilan atau minuman manis terlalu banyak, nafsu makannya di saat waktu makan berat dapat terganggu. Hal ini terjadi karena minuman manis dengan “kalori kosong” menghadirkan rasa kenyang, namun tidak memiliki kandungan nutrisi seimbang yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Selain itu, menurut beberapa penelitian, minuman atau cemilan manis juga menggangu nafsu makan Si Buah Hati sehingga ia jadi enggan mengonsumsi makanan sehat. Jadi, batasi konsumsi snack atau minuman manis kemasan Si Buah Hati ya Bunda. 

3. Hindari Memberi Makanan Sebagai Hadiah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di pusat medis Universitas Rochester, memberi makanan sebagai hadiah justru membuat Si Buah Hati tidak memiliki kebiasaan makan yang baik. 

Si Buah Hati akan belajar untuk makan saat tidak lapar karena ia merasa perlu menghadiahi dirinya sendiri. Padahal ini adalah kebiasaan yang tidak baik. 

Agar Si Buah Hati mau rajin mengonsumsi berbagai makanan sehat untuk anak, Bunda harus sabar dan terus mencoba tanpa henti, ya. Si Buah Hati mungkin menolak beberapa makanan saat Bunda pertama kali mengenalkannya, namun jangan putus asa dan kenalkan terus makanan sehat tersebut kepada Si Buah Hati. 

Bunda juga bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu  DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Berikan makanan sehat untuk anak prasekolah agar nutrisinya tercukupi
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Pilih-pilih makanan
Quiz Answer 1 B
Menolak makanan baru
Quiz Answer 1 C
Tidak mau memakan makanan yang tak disukai
Quiz Answer 1 D
Sering tidak lapar
Quiz Answer 2 A
Karena rasanya terlalu enak
Quiz Answer 2 B
Karena mengenyangkan sehingga membuat anak malas makan
Quiz Answer 2 C
Karena tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak
Quiz Answer 2 D
Karena merusak nafsu makan anak terhadap makanan sehat
Quiz Answer 3 A
Anak jadi mau mencoba makanan sehat
Quiz Answer 3 B
Anak akan jadi manja
Quiz Answer 3 C
Anak akan mengembangkan kebiasaan makan yang tidak baik
Quiz Answer 3 D
Anak jadi makin pilih-pilih makanan
Quiz 1
Memasuki usia prasekolah, perilaku makan ini sebenarnya umum terjadi pada Si Buah Hati, kecuali?
Quiz 3
Mengapa Bunda sebaiknya tidak membiasakan diri untuk memberi makanan sebagai hadiah bagi Si Buah Hati?
Quiz 2
Berikut ini adalah alasan mengapa Bunda sebaiknya membatasi pemberian cemilan atau minuman manis kepada Si Buah Hati, kecuali?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

4 Pola Asuh Ini Dapat Mendukung Si Buah Hati Percaya Diri

Published date

Sebagai orang tua, tentu Bunda menginginkan Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang berani mengungkapkan pendapat, menunjukkan potensinya, dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Untuk mewujudkan harapan ini, Bunda membutuhkan pola asuh keluarga yang tepat untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

Penjelasan dari dr. Irma Rismayanty menyatakan bahwa kemampuan anak dapat berbeda-beda sesuai dengan usianya. Pada usia 2-3 tahun Bunda dapat mulai mendorong Si Buah Hati untuk melakukan kegiatan yang ia sukai dan lebih mengeksplorasi diri. Hindari sikap menyalahkan jika Si Buah Hati melakukan kesalahan. Hal ini dapat membuat Si Buah Hati menjadi takut untuk mengungkapkan keinginannya.

Kemudian, pada usia 4-5 tahun Si Buah Hati akan cenderung bertanya tentang banyak hal. Peranan Bunda dalam merangsang Si Buah Hati untuk aktif bereksplorasi dibutuhkan agar Si Buah Hati semakin percaya diri. Pertanyaan yang ditanggapi dengan positif akan memunculkan pertanyaan baru dari Si Buah Hati. Hal ini membantunya menjadi pribadi yang kritis.

Si Buah Hati yang Pendiam & Pemalu

Di masa kanak-kanak, Si Buah Hati membutuhkan eksplorasi lebih untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhannya. Tapi bila Si Buah Hati termasuk ke dalam golongan anak pendiam atau pemalu, Bunda perlu trik khusus untuk menanganinya.

Menurut psikolog anak dan remaja dari klinik KANCIL, Jakarta, Alzena M. Asykouri, M.Psi., antara Si Buah Hati yang pendiam dan pemalu jelas berbeda. Si Buah Hati yang pendiam lebih banyak berpikir sendiri dan tidak mengemukakan pendapatnya secara lugas. Sedangkan Si Buah Hati yang pemalu memiliki karakter enggan mengekspresikan perasaan selain juga tidak berani mengungkapkan pendapat.

Menelisik tentang penyebab Si Buah Hati menjadi pendiam atau pemalu, psikolog anak dan remaja di klinik konsultasi TigaGenerasi, Jakarta, Anna Surti Aianni, M.Psi, mengatakan bahwa pola asuh dalam keluarga turut mempengaruhi Si Buah Hati menjadi pribadi yang pemalu. Ketika Si Buah Hati sering diledek, dicela, atau disalahkan, ia akan menjadi pribadi yang cenderung malu dan tidak berani bertindak spontan.

Selain itu, pengaruh hukuman dan sering dimarahi juga dapat menyebabkan Si Buah Hati menjadi pendiam. Namun terkadang, Si Buah Hati yang pendiam juga bisa disebabkan oleh kurangnya kosakata. Kondisi ini dapat terjadi bila Bunda tidak cukup memberikan kesempatan Si Buah Hati untuk mengungkapkan sesuatu.

Tips Tingkatkan Rasa Percaya Diri Si Buah Hati

Dengan pola asuh keluarga yang tepat, Si Buah Hati yang pendiam atau pemalu sekalipun akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa tips meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati yang dapat Bunda terapkan:

Buat Si Buah Hati Merasa Diterima

Menurut Erica Reischer, Ph.D., yang merupakan penulis sekaligus konsultan keluarga, seorang anak dapat lebih berani mengungkapkan sesuatu ketika diterima di dalam lingkungannya. Cara ini sebenarnya cukup efektif untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati, karena ia bebas menentukan keinginannya.

Berikan Hadiah

Seorang anak dapat meningkat kepercayaan dirinya ketika mendapatkan pujian atas keterampilan barunya. Bunda boleh memberikan hadiah atas interaksi yang dilakukannya. Namun, jika sudah berjanji akan memberikan sesuatu, Bunda harus ingat dan menepatinya, ya.

Ajak Si Buah Hati Berdiskusi

Saran dari Heidi Kiebler-Brogan seorang konselor profesional, mengajak Si Buah Hati berdiskusi tentang suatu hal dapat membantu Bunda lebih memahami karakter Si Buah Hati. Misalnya saja setelah Bunda bertemu dengan seorang teman, Bunda boleh menanyakan pendapat Si Buah Hati tentang pertemuan tersebut.

Latih Bersosialisasi

Memperkenalkan cara bersosialisasi yang baik akan memungkinkan Si Buah Hati terbiasa berkomunikasi dengan orang dan menghindari kecemasan berhadapan dengan orang lain. Maria Zimmitti, Ph.D, presiden Georgetown Psychology Associates di Washington DC, menyarankan  Bunda untuk mengajarkan bagaimana berkenalan dan berinteraksi di keramaian.

Beberapa tips di atas, bisa membantu Si Buah Hati lebih percaya diri dan berani bereksplorasi. Jadi, Bunda tidak perlu ragu untuk katakan “iya boleh” untuk mendukung jiwa petualang Si Buah Hati. Asalkan, kesehatannya terlindungi. Pola asuh keluarga yang membebaskan Si Buah Hati mengeksplorasi dunia sekitarnya dapat membantu optimalkan tumbuh kembangnya.

Image Article
4 Pola Asuh Ini Dapat Mendukung Si Kecil Percaya Diri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Berani bereksplorasi
Quiz Answer 1 B
Berani mengungkapkan pendapat
Quiz Answer 1 C
Mengembangkan kreativitas anak
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Sering dimarahi
Quiz Answer 2 B
Kurang bersosialisasi
Quiz Answer 2 C
Malu
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Membatasi waktu bermain
Quiz Answer 3 B
Latih Si Kecil bersosialisasi
Quiz Answer 3 C
Melarang Si Kecil main di luar rumah
Quiz Answer 3 D
Sering memarahi anak ketika melakukan kesalahan
Quiz 1
Manfaat melatih kepercayaan diri anak
Quiz 3
Tips meningkatkan rasa percaya diri Si Kecil!
Quiz 2
Hal yang menyebabkan Si Kecil pendiam
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
B

3 Hal Penting Ini Bantu Dukung Si Kecil Jadi Anak Unggul Indonesia

Published date

Senangnya, melihat Si Kecil tumbuh makin besar! Seiring bertambahnya usia anak, semakin banyak kejutan menakjubkan pada masa tumbuh kembangnya. Tentu, Bunda ingin Si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehingga kelak ia dapat menjadi Anak Unggul Indonesia. 

Apa saja sih, tanda anak yang unggul itu? Menurut psikolog Ratih Ibrahim, S.Psi., MM, setidaknya anak yang unggul memiliki lima karakter positif:

  1. Berani


    Keberanian dapat mendorong Si Kecil aktif bereksplorasi dengan lingkungan di sekitarnya. Hal ini dapat melatihnya untuk melakukan berbagai hal sendiri dan berani menghadapi tantangan di masa depan.

  2. Cerdas


    Ini salah satu karakter penting anak yang unggul, Bunda. Sebab, anak yang cerdas memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah (problem-solving) dan mengambil keputusan (decision-making).

  3. Kreatif


    Melalui kreativitas dan imajinasi, anak termotivasi mencari berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Ini merupakan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi Anak Unggul Indonesia.

  4. Peduli


    Anak yang memiliki rasa empati dapat mengembangkan keterampilan sosialnya, seperti berbagi dan memahami perasaan orang lain.

  5. Pemimpin


    Karakter pemimpin butuh dikembangkan Si Kecil untuk memotivasinya lebih percaya diri dalam mengambil kontrol, serta membentuk sikap disiplin dan mandiri.

Lalu, bagaimana cara mendukung anak mengembangkan lima karakter anak unggul ini? Di antaranya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh Bunda, yaitu:

1. Nutrisi


Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Ini penting untuk membantu melindungi eksplorasi Si Kecil dalam mengembangkan lima karakter anak unggul. “Ketika anak bereksplorasi, ada banyak tantangan penyakit yang bisa mengganggu. Sebanyak 41.9% anak Indonesia masih sering terkena infeksi saluran pernapasan dan 12.2% anak masih sering terkena diare. Di samping itu, anak yang lebih sering bermain di luar rumah memiliki risiko terkena penyakit 2-3x lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang hanya beraktivitas di rumah,” jelas Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.pakar nutrisi DANCOW Advanced Excelnutri+
Untuk itu, Bunda disarankan memberikan Si Kecil nutrisi yang dapat memberikan manfaat perlindungan pada kesehatannya. Salah satunya, adalah makanan yang mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus rhamnosus yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan dan infeksi saluran cerna, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Stimulasi


Berikan stimulasi yang tepat sesuai usia Si Kecil. Menurut pakar tumbuh kembang anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko SpA (K), MSi, stimulasi yang disesuaikan dengan usia anak dapat mendukung tumbuh kembangnya secara optimal, terutama di 1.000 hari pertama kehidupannya. Sebab, di masa ini perkembangan otak dan pertumbuhan fisik berlangsung begitu pesat. Eksplorasi merupakan salah satu bentuk stimulasi anak untuk mendukung tumbuh kembangnya dan membantu mengembangkan lima karakter anak yang unggul.

3. Kasih Sayang Orang Tua

Ini juga satu hal penting untuk menyiapkan Si Kecil menjadi anak yang unggul, Bunda. Sebab, kasih sayang Bunda dan Ayah turut membantu membentuk karakter positif Si Kecil. Untuk itu, orang tua disarankan lebih sering meluangkan waktu mendukung eksplorasinya.
“Cara terbaik yang dapat dilakukan orangtua adalah ikut terlibat dalam proses eksplorasi Si Kecil dengan lebih banyak mengatakan ‘Iya Boleh’. Jika para orangtua mendorong Si Kecil untuk bereksplorasi secara tepat, sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya, tentu ini akan membantu Si Kecil untuk mengembangkan lima potensi karakter penting, yaitu berani, cerdas, kreatif, peduli, dan pemimpin,” jelas psikolog Ratih Ibrahim, S.Psi., MM,

DANCOW Advanced Excelnutri+ mendukung upaya pemerintah dalam membangun Generasi Emas 2045, yaitu Anak Unggul Indonesia yang sehat, cerdas, dan percaya diri dengan meluncurkan Gerakan 1 Juta #IyaBoleh. Melalui gerakan ini, DANCOW mengajak Bunda bergabung dengan para orang tua lainnya di Indonesia yang sudah berani mengatakan #IyaBoleh, untuk mendukung eksplorasi Si Kecil dan menjadikannya Anak Unggul Indonesia. Yuk, ikut bilang #IyaBoleh pada Si Kecil, dan jadilah bagian dari Gerakan 1 Juta #IyaBoleh dengan cara klik di sini!

Image Article
parenting dancow bantu si kecil menjadi unggul
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Anak Susah Disapih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Published date

Masa-masa menyapih Si Buah Hati mungkin merupakan periode yang terasa manis namun juga getir bagi Bunda. Pada dasarnya, cara menyapih anak atau berhenti menyusui secara bertahap atau langsung,dimulai ketika Si Buah Hati diperkenalkan pada makanan dan minuman selain ASI sebagai sumber gizi, dan selesai ketika berhenti menyusu.

Sebenarnya, tidak ada aturan pasti mengenai kapan proses penyapihan harus dimulai. WHO  merekomendasikan waktu menyapih adalah saat Si Buah Hati sudah menginjak usia 2 tahun. 

Selain itu WHO juga menyarankan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sebelum mengenalkan makanan padat berupa MPASI kepada Si Buah Hati.

Cara menyapih anak merupakan hal yang alami. Meski demikian, prosesnya tak selalu berjalan mulus. Ada penyebab kenapa anak susah disapih dan ada juga alasan kenapa Bunda sulit menyapih.

Penyebab Kenapa Anak Susah Disapih

Agar mendapat solusi yang tepat, tentu harus terlebih dulu mengetahui permasalahan dengan jelas. Karena itu, mencari penyebab anak susah disapih akan membantu Bunda mencari cara menyapih anak.

Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi alasan anak sulit disapih di antaranya:

Bunda menyapih terlalu awal dan cepat

Bunda akan paham saat Si Buah Hati protes karena disapih terlalu awal dan cepat. Biasanya, ia akan lebih sering mengamuk, muncul kecemasan, sering terbangun pada malam hari, dan selalu ingin menempel pada Bunda karena takut akan perpisahan.

Si Buah Hati sedang tidak enak badan atau sakit

Masih seringnya Si Buah Hati mengalami infeksi karena sistem imunitasnya belum sempurna, ditambah efek pertumbuhan yang kadang menyebabkan rasa tidak nyaman, misalnya sedang tumbuh gigi, berpotensi menjadi penyebab kenapa anak susah disapih.

Si Buah Hati sedang mengalami transisi atau perubahan besar

Jika usia Si Buah Hati masih terlalu kecil, maka sebuah perubahan besar dalam hidupnya akan membuatnya merasa tidak nyaman. Misalnya, Bunda memutuskan kembali bekerja, pindah rumah, atau berganti pengasuh anak. Jika kenyamanannya sangat terganggu, maka kemungkinan besar ia menjadi sulit untuk disapih.

Bunda belum siap untuk menyapih

Saat Bunda belum siap mental untuk menyapih Si Buah Hati, maka berbagai emosi akan muncul, seperti sedih, depresi, dan cemas. Bahkan, muncul juga rasa bersalah, terutama jika Bunda terpaksa menyapih lebih awal. Emosi Bunda itu dapat ikut dirasakan oleh Si Buah Hati dan membuat anak menangis terus saat disapih.

Empat Cara Menyapih Anak yang Bisa Dipilih

Berdasarkan lama waktu atau durasinya, ada cara menyapih anak yang dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Penyapihan bertahap, yaitu menyapih yang dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan. Waktunya Bunda sendiri yang menentukan. Penyapihan ini memungkinkan menyusui berakhir dengan cara yang nyaman.

  • Semi-menyapih, yaitu menyapih sebagian dengan cara memperpendek waktu menyusui atau mengurangi frekuensinya, jika Bunda merasa kewalahan.

  • Menyapih secara alami, yaitu menyapih yang menunggu si Buah Hati berhenti menyusui sesuai jadwalnya sendiri. Proses bertahap ini memungkinkan ASI berkurang produksinya secara perlahan dan nyaman untuk Bunda.

  • Menyapih karena harus kembali bekerja, yaitu menyapih yang sering menjadi pilihan bagi Bunda yang kembali bekerja dengan cara menyimpan ASI yang dipompa sebelumnya.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Tips Lancar Menyapih Si Buah Hati Tanpa Memaksa

Jika Bunda sudah terpikir untuk berniat menyapih Si Buah Hati, tentu Bunda berharap agar proses menyapih dapat berjalan lancar. Berikut ini beberapa saran untuk Bunda mengatasi anak yang susah disapih:

Persiapkan mental Bunda

Menyapih bisa menjadi proses yang berat baik bagi Bunda maupun Si Buah Hati. Bunda mungkin akan merasa sedih dan cemas karena ikatan erat yang Bunda rasakan dengan Si Buah Hati seperti terputus dengan berhenti menyusui. Padahal, ikatan itu masih akan tetap ada dan Bunda bisa menjaganya tetap erat dengan aktivitas lain selain menyusui. Jika Bunda merasa kesulitan melakukannya, maka Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi tentang menyiapkan mental untuk menyapih.

Menyapih secara perlahan dan bertahap

Hindari menyapih secara mendadak atau terburu-buru. Bunda dapat mengurangi waktu dan frekuensi menyusui secara bertahap. Misalnya, jika Si Buah Hati biasa menyusu 3 kali selama 20 menit, cobalah melewatkan sekali waktu menyusui dan lakukan dalam 10 menit. Cara ini mungkin akan membutuhkan waktu lama sampai Si Buah Hati benar-benar berhasil disapih namun juga yang paling aman karena membangun kebiasaannya.

Bicarakan dengan Si Buah Hati

Mungkin Bunda berpikir Si Buah Hati masih terlalu kecil untuk mengerti penjelasan tentang menyapih, tapi sebenarnya ia bisa paham asalkan dijelaskan secara sederhana. Katakan betapa bangganya Bunda karena ia sudah mulai besar, tapi karena sudah besar tidak perlu lagi menyusu dan bisa minum susu menggunakan cangkirnya sendiri.

Buatlah Si Buah Hati antusias menjadi anak yang lebih besar sehingga mau diajak untuk pelan-pelan berhenti menyusu. Namun jika responnya tidak sesuai harapan, Bunda tak perlu memaksa dan bisa mencoba lagi beberapa hari kemudian saat waktunya dirasa tepat.

Don’t offer, don’t refuse

Teknik ini sangat dikenal untuk membantu menyapih Si Buah Hati. Intinya adalah Bunda tak menawarkan tapi juga tak menolak saat Si Buah Hati minta menyusu. Agar ia tidak minta menyusu, Bunda bisa menghindari dulu bertemu Si Buah Hati pada waktu-waktu ia terbiasa menyusu.

Mintalah bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk mengalihkan perhatian Si Buah Hati agar tidak rewel. Namun jika sudah menghindar dan ia masih minta menyusu saat bertemu, tetap berikan ya, Bunda.

Mengalihkan perhatian Si Buah Hati

Bunda bisa coba lakukan berbagai kegiatan bersama Si Buah Hati yang seru dan menyenangkan untuk mengalihkan perhatiannya dari menyusu. Misalnya, Bunda bisa mengajaknya mengunjungi rumah tetangga yang memiliki anak sebaya dengan Si Buah Hati untuk dijadikan teman bermain. Lebih baik lagi jika anak tersebut juga sudah disapih.

Kenalkan Si Buah Hati dengan kegiatan menyenangkan yang dapat mengasah kecerdasannya. Misalnya menggambar, memainkan alat musik, dan sebagainya. Jika sudah keasyikan, maka kemungkinan ia tidak akan terlalu rewel ketika disapih.

Dampak Si Buah Hati Tidak Mau Disapih

Setiap anak akan berhenti menyusu saat tiba waktunya, namun memang antara satu anak dengan lainnya bisa berbeda. Lantas adakah efek jika Si Buah Hati tidak mau disapih?

Walaupun menyusui lebih dari 2 tahun dapat memberi manfaat bagi Si Buah Hati dan Bunda, seperti membangun sistem imunitas dan mempererat ikatan emosional, tetap ada dampak atau efek samping yang perlu diketahui.

Berikut beberapa efek pada Bunda dan Si Buah Hati jika tidak mau disapih sehingga menyusu lebih lama dari 2 tahun:

  • Menghambat fertilitas Bunda. Menyusui lebih lama dapat mempengaruhi siklus menstruasi, hal ini turut mempengaruhi fertilitas.

  • Payudara sakit dan luka. Di usia 2 tahun Si Buah Hati sudah memiliki gigi dan mulai sering menggigit yang mungkin akan melukai puting payudara Bunda saat menyusui.

  • Butuh lebih banyak waktu dan tenaga. Menyusui lebih lama berarti Bunda harus terus berada di dekat Si Buah Hati. Hal itu tentu membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga. Terlebih jika Bunda memiliki lebih dari satu anak yang harus dirawat.

  • Anak rentan alami kerusakan gigi. Saat menyusu air liur lebih sulit menjangkau gigi. Hal ini dapat menghambat fungsi saliva dalam membantu membersihkan gigi.

  • Anak berisiko kekurangan gizi. Meski ASI memiliki banyak kandungan nutrisi, namun seiring bertambahnya usia Si Buah Hati kebutuhan gizinya meningkat. Jika ia lebih sering menyusu dan kurang asupan makanan lain maka risiko kekurangan gizi meningkat.

  • Stigma sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak biasa dilakukan di tengah masyarakat kita, sehingga Bunda dan Si Buah Hati mungkin akan dianggap berbeda.

Memiliki rencana untuk menyapih tidak menjamin prosesnya berjalan lancar dan menyenangkan. Kadang penyebabnya justru faktor eksternal, seperti orang-orang di sekitar yang terus menanyakan kapan Si Buah Hati akan mulai disapih. Tak hanya itu, terkadang anak-anak juga memberikan tantangan tersendiri dengan menolak atau rewel selama proses penyapihan.

Menyapih dan parenting anak secara keseluruhan merupakan hal personal. Jadi, apapun kata orang lain, kecuali saran ahli medis selama pemeriksaan, jangan menjadi beban, ya Bunda. Tidak ada aturan cara menyapih Si Buah Hati dan kapan waktu yang tepat untuk berhenti menyusui. Akhiri sesuai rasa nyaman Bunda dan Si Buah Hati.

Demikian Bunda, ulasan terkait penyebab kenapa anak susah disapih dan tips cara menyapih tanpa paksaan agar Si Buah Hati tidak rewel. Selamat mencoba, ya!

Image Article
Menyapih Menyenangkan untuk Bunda dan Anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Ketika anak sudah berusia 6 bulan
Quiz Answer 1 B
Proses memperkenalkan anak pada makanan dan minuman selain ASI, hingga ia akhirnya berhenti menyusu ASI
Quiz Answer 1 C
Ketika anak sudah mulai memakan nasi
Quiz Answer 1 D
Ketika Bunda sudah mulai kembali bekerja
Quiz Answer 2 A
Penyapihan bertahap dan perlahan, namun sesuai waktu yang Bunda tentukan
Quiz Answer 2 B
Semi-menyapih, mengurangi durasi dan/atau frekuensi menyusui
Quiz Answer 2 C
Menyapih secara alami mengikuti jadwal anak
Quiz Answer 2 D
Menyapih karena berat badan anak melebihi rata-rata berat badan anak seusianya
Quiz Answer 3 A
Membiasakan anak tidur sambil dikeloni dan diberi ASI
Quiz Answer 3 B
Piknik atau berjalan-jalan ke luar rumah dan temui anak sebayanya
Quiz Answer 3 C
Ajak Si Buah Hati untuk duduk dan makan makanan ringan bersama
Quiz Answer 3 D
Ajarkan Si Buah Hati kegiatan yang menyenangkan sekaligus dapat mengasah kecerdasan otaknya
Quiz 1
Apa yang dimaksud dengan proses menyapih?
Quiz 3
Berikut ide aktivitas bersama Si Buah Hatiuntuk memudahkan proses menyapih, kecuali:
Quiz 2
Berikut macam-macam cara dan alasan Bunda menyapih Si Buah Hati, kecuali:
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Ciri dan Tahapan Tumbuh Kembang Anak Toddler 3-5 Tahun

Published date

Toddler adalah anak usia 3-5 tahun. Anak toddler sudah bisa apa ya? Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang anak usia prasekolah sudah sesuai usianya? Mungkin itulah yang terlintas di benak Bunda saat melihat tingkah lucu Si Buah Hati yang memasuki usia pra sekolah atau 3-5 tahun.

Saat Si Buah Hati mencapai usia prasekolah, Bunda pasti senang sekaligus bangga. Sebab, pada usia tersebut Si Buah Hati sudah mulai mandiri atau melakukan banyak hal sendiri. Mereka juga mulai lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak lain. Ini adalah usia yang tepat untuk memperkenalkan mereka ke sekolah atau kelompok bermain yang terorganisir.

Masa ini bisa dibilang sebagai masa penting, sensitif & kritis yang tidak akan kembali lagi (irreversible). 

  • Disebut periode kritis karena pengaruh dari lingkungan sangat diperlukan untuk pembentukan sinaps otak dan jika stimulasi tidak diberikan maka fungsi otak yang berperan dalam fungsi tersebut tidak dapat diperbaiki. 
  • Disebut periode sensitif karena stimulasi yang diberikan pada periode tumbuh kembang ini memberikan efek yang besar dan apabila terlewatkan maka akan membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk dapat mempelajarinya. 

Karena itu, Bunda perlu memperhatikan dengan baik ciri-ciri tumbuh kembang anak yang sehat.

Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak usia 3-5 Tahun

Bagaimana si Buah Hati bermain, belajar, bicara, bertindak, dan bergerak bisa menjadi petunjuk penting tentang tumbuh kembangnya. Meski setiap anak berkembang dalam kecepatan yang berbeda, namun ada beberapa ciri-ciri tumbuh kembang anak usia dini yang menjadi tonggak perkembangan seorang anak.

1. Memahami emosi

Anak toddler usia 3 hingga 5 tahun menjadi tahap perkembangan emosional yang paling penting untuk anak. Selama usia ini Si Buah Hati mulai tahu perbedaan antara merasa senang, sedih, takut atau marah. Si Buah Hati juga mulai berbagi dan suka bermain dengan anak lain. Mereka menjadi jarang tantrum dan mulai menunjukkan perasaan dengan cara yang dapat diterima secara sosial.

2. Mulai bertanya banyak hal

Bunda pasti pusing jika Si Kecil mulai bertanya banyak hal. Sebenarnya, ini termasuk bagian ciri-ciri tumbuh kembang  anak yang ideal, loh. Pada usia ini kemampuan kognitif anak akan mengalami banyak kemajuan. Selain banyak bertanya, mereka juga mulai memahami waktu dengan lebih baik (misalnya, pagi, siang, malam), memahami konsep berhitung, serta mengenali dan mengidentifikasi objek dan gambar umum.

3. Ingatan lebih kuat

Ciri-ciri tumbuh kembang anak di usia 3 hingga 5 tahun juga bisa dilihat dari kemampuannya mengingat. Di usia ini, anak mulai dapat mampu  menunjukkan dan menyebutkan warna yang mereka ingat, paham konsep berhitung dan mungkin tahu beberapa angka, mengikuti 3 perintah berurutan, bahkan bisa mengingat cerita. Mereka juga mulai bisa mengingat sajak atau lirik sederhana. Tidak hanya itu, memasuki usia 4-5 tahun, si Buah Hati juga sudah bisa mengingat benda-benda dalam rumah yang sering digunakan.

Baca Juga: Susu yang Bagus untuk Pertumbuhan Anak

4. Kemampuan fisik meningkat

Bunda mungkin menyadari fisik Si Buah Hati cukup berbeda dari usia sebelumnya. Si Buah Hati terlihat lebih langsing dan kehilangan perut gembulnya. Tapi, fisik yang berubah ini juga dibarengi dengan kemampuan fisik yang meningkat.3 Beberapa kemampuan yang mungkin Bunda sadari misalnya berdiri 1 kaki, melompat, mengayuh sepeda roda 3, hingga berpakaian sendiri tanpa dibantu.

Bantu Anak Capai Tonggak Perkembangan dengan Asupan Nutrisi

Perkembangan otak toddler artinya berkaitan dengan kebutuhan nutrisi yang tentunya mempengaruhi kesehatan dan perkembangan keterampilan kognitif, fisik, sosio-psikologis, emosional dan bahasa sebagai fondasi saat dewasanya nanti

Optimalkan tahapan tumbuh kembang Si Buah Hati dengan mendampingi aktivitasnya, dan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makanan bergizi. Bunda bisa berikan Si Buah Hati DANCOW 3+ Imunutri, susu untuk usia 3 tahun ke atas, dengan kandungan 0 gram sukrosa, vitamin A, C, E, kalsium, vitamin D, protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya.

Itulah ciri-ciri tumbuh kembang anak yang bisa Bunda lihat saat Si Kecil mencapai usia 3 hingga 5 tahun. Semoga informasi ini membantu ya, Bunda!

Image Article
Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak yang Ideal di Usia 3-5 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Usia 0-18 bulan
Quiz Answer 1 B
Usia 18-24 bulan hingga 7 tahun
Quiz Answer 1 C
Usia 7-12 tahun
Quiz Answer 1 D
Usia 12 tahun hingga dewasa
Quiz Answer 2 A
Perkembangan volume otak terjadi paling banyak ketika Si Buah Hati telah mencapai usia dewasa
Quiz Answer 2 B
Ciri terbesar kemandirian Si Buah Hati yaitu ketika ia belajar berjalan di usia 1 tahun
Quiz Answer 2 C
Kebutuhan nutrisi Si Buah Hati meningkat meskipun selera makannya mungkin menurun
Quiz Answer 2 D
Si Buah Hati akan menghasilkan antibodi mereka sendiri setiap kali mereka terpapar virus atau kuman, tetapi butuh waktu bagi kekebalan ini untuk berkembang sepenuhnya
Quiz Answer 3 A
50 %
Quiz Answer 3 B
60 %
Quiz Answer 3 C
70 %
Quiz Answer 3 D
80 %
Quiz 1
Pada usia berapakah terjadi transisi dari perkembangan kognitif sensorimotor ke pra-operasional?
Quiz 3
Pada usia 3 tahun, pertumbuhan volume otak Si Buah Hati akan mencapai berapa persen dari volume orang dewasa?
Quiz 2
Manakah dari pilihan di bawah ini yang merupakan pernyataan yang tidak tepat?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
D

Kehabisan Ide Main Bersama Si Buah Hati? Coba Mainan DIY Ini!

Published date

Ciri pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, bisa dilihat dari seberapa aktif Si Buah Hati bermain. Melalui aktivitas ini ia dapat belajar hal baru dan juga mengembangkan kreativitasnya. Oleh sebab itu, Bunda perlu mendukung Si Buah Hati aktif bermain dan juga meluangkan waktu untuk main bersamanya. Kira-kira permainan seru apa ya, yang bisa dilakukan di rumah?

Ada banyak permainan sederhana dan menyenangkan yang bisa Bunda lakukan bersama Si Buah Hati. Salah satunya, mainan edukasi yang bisa dibuat sendiri (Do It Yourself) oleh Bunda bersama Si Buah Hati. Melihat Si Buah Hati bermain dengan sesuatu yang merupakan hasil kreasi sendiri, tentunya sangat menyenangkan. Nah, berikut ini adalah beberapa idenya, sudah siap mencatat?

Boneka Tangan & Jari

Yuk, buat boneka sederhana! Bunda membutuhkan sarung tangan atau kaos kaki yang sudah tidak terpakai. Tambahkan detail seperti mata dan mulut dengan menggunakan spidol berwarna. Bisa juga minta bantuan Si Buah Hati untuk melakukan tugas sederhana, misalnya menempelkan kancing sebagai mata, atau kain tidak terpakai sebagai rambutnya menggunakan lem. Setelah selesai didekorasi, boneka siap digunakan untuk bermain. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati membuat pertunjukan boneka dengan cara mendongeng. Selain membantu mengembangkan imajinasi Si Buah Hati, menurut studi yang dilakukan Department of Science and Research Branch, Islamic Azad University, Iran, permainan ini juga dapat mendukung kemampuan bahasa, mengenalkan konsep kesadaran diri, dan rasa empati terhadap orang lain.

Kotak Tekstur

Mainan yang satu ini dapat melatih indera sentuh Si Buah Hati terhadap berbagai tekstur. Cara membuatnya, siapkan kotak dari kayu atau kardus bekas. Lalu, pilih beberapa bahan dengan tekstur yang berbeda-beda. Bunda bisa menggunakan kapas, bagian dalam dus yang bergelombang, hingga kertas kado bertekstur mirip kulit jeruk. Bantu Si Buah Hati menempelkan beragam bahan tersebut ke masing-masing sisi kotak. Lalu, ajak Si Buah Hati menyentuh bahan tersebut satu per satu, dan katakan padanya sensasi yang dirasakan kulit. Misalnya, “lembut” untuk kapas, “kasar” untuk bahan bertekstur kulit jeruk, dan seterusnya.

Lembaga nonprofit Australia yang fokus di bidang pendidikan anak, Goodstart, menyarankan agar Si Buah Hati melakukan permainan sensorik seperti ini. Tujuannya untuk mendukung perkembangan saraf dalam memproses informasi ke otak, mengoptimalkan perkembangan motorik halus, dan melatih proses berpikir.

Color & Shapes

Permainan ini bisa Bunda buat dari bekas kardus yang digunting menjadi berbagai macam bentuk, mulai dari lingkaran, kotak, segitiga, hingga bentuk bintang. Tempel masing-masing bentuk dengan kertas berwarna berbeda sesuai bentuknya. Ajari Si Buah Hati untuk mengelompokkan potongan kardus sesuai bentuk dan warnanya. Permainan ini dapat melatih konsentrasi Si Buah Hati, serta kemampuan motorik halusnya. Sambil bermain, perkenalkan juga warna apa yang sedang dikelompokkan Si Buah Hati ya, Bunda.

Stick Puzzle

Salah satu ciri pertumbuhan anak satu tahun adalah mengenal gambar dan mengingat namanya. Dukung perkembangan Si Buah Hati dengan permainan puzzle ini. Buatlah gambar dengan bentuk sederhana yang mudah dikenali Si Buah Hati, bisa mobil, rumah, atau pohon, pada stik es krim yang telah disusun. Lalu, beri nomor di tiap sisi ujung stik es krim. Ajak Si Buah Hati untuk mengurutkan susunan stik es krim berdasarkan nomor yang tertera. Dengan begitu Si Buah Hati bisa belajar berhitung dan sekaligus menyusun gambar menjadi bentuk yang seharusnya. Seru, kan Bunda?

Selain keempat ide permainan di atas, tentunya masih banyak permainan lainnya yang bisa Bunda buat sendiri di rumah. Yang terpenting, Bunda perlu terus mendukung tahapan tumbuh kembang Si Buah Hati dengan memastikan ia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Untuk itu, berikan Si Buah Hati makanan sehat bergizi lengkap seimbang dan juga susu pertumbuhan. DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Asupan nutrisi yang tercukupi dapat mendukung perlindungan kesehatan Si Buah Hati dari risiko infeksi kuman penyebab penyakit. Dengan begitu Bunda bisa memberikan kesempatan Si Buah Hati untuk belajar banyak hal baru, tanpa perlu khawatir berlebihan. Jadi, jangan ragu katakan “Iya boleh” pada Si Buah Hati.

Yuk, dukung eksplorasi Si Buah Hati melalui beragam permainan DIY! Ini menjadi salah satu cara menarik untuk mendorong Si Buah Hati makin aktif. Anak yang aktif bereksplorasi adalah salah satu ciri pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Image Article
Kehabisan Ide Main Bersama Si Kecil? Coba Mainan DIY Ini!
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Melindungi kesehatan anak
Quiz Answer 1 B
Mendukung proses belajar
Quiz Answer 1 C
Mengembangkan kreativitas anak
Quiz Answer 1 D
Mendukung anak bersosialisasi
Quiz Answer 2 A
Stick Puzzle
Quiz Answer 2 B
Slime
Quiz Answer 2 C
Boneka tangan
Quiz Answer 2 D
Robot
Quiz Answer 3 A
Kotak Tekstur
Quiz Answer 3 B
Puzzle
Quiz Answer 3 C
Lempar bola
Quiz Answer 3 D
Congklak
Quiz 1
Yang bukan manfaat dari kegiatan bermain untuk Si Kecil adalah
Quiz 3
Permainan yang dapat menstimulasi sensorik Si Kecil adalah
Quiz 2
Permainan yang dapat melatih Si Kecil berhitung
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

5 Inspirasi Menu Finger Food Sehat & Praktis untuk Si Buah Hati

Published date

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, termasuk mendukungnya bebas bereksplorasi. Sayangnya, gangguan kesehatan seperti diare, dapat menghambat aktivitas yang menyenangkan ini. Untuk itu, Bunda disarankan berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan saran terbaik mengenai cara mengatasi berak-berak dan cara mengatasi anak mencret

Supaya kesehatan pencernaan Si Buah Hati tetap terjaga, Bunda perlu memberikannya makanan yang bergizi. Sayuran, merupakan salah satu sumber makanan yang baik untuk saluran cernanya, karena mengandung tinggi serat dan vitamin.

Agar Si Buah Hati lebih tertarik untuk makan sayur, Bunda dapat menyajikannya sebagai menu finger food yang menarik. Berikut beberapa ide finger food sayuran untuk Si Buah Hati yang dapat dibuat dengan mudah oleh Bunda.

1. Edamame Kukus

Berdasarkan kajian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), edamame atau kedelai hijau mengandung protein, dan juga beta karoten yang berguna untuk membantu menjaga kesehatan mata Si Buah Hati . Cara penyajiannya cukup praktis, Bunda. Kukus edamame selama 10-15 menit, tiriskan, dan sajikan sebagai snack sehat.

2. Wortel & Brokoli Kukus

Wortel dikenal sebagai sumber asupan vitamin A yang dapat mendukung fungsi penglihatan Si Buah Hati. Sedangkan brokoli mengandung senyawa fitokimia (zat yang memengaruhi warna, aroma, dan rasa) yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati. 

Keduanya juga merupakan sumber serat yang dapat menjadi salah satu cara mengatasi anak mencret.Wortel dan brokoli, bisa disajikan sebagai finger food dengan cara mengukusnya hingga lunak. Untuk memastikannya, tusuk permukaan sayur pakai garpu saat mengukus.

3. Kacang Polong Rebus

Ini juga bisa jadi alternatif finger food sehat untuk Si Buah Hati. Sebab, kacang polong mengandung magnesium dan fosforus yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. 

Untuk menghindari risiko tersedak, Bunda perlu merebus kacang polong hingga lunak dan membentuknya lebih pipih dengan menggunakan bantuan sendok.

4. Timun Potong

Timun kaya akan kandungan mineral seperti kalsium, kalium, dan magnesium. Ketiga zat ini diperlukan untuk kepadatan dan kekuatan tulang Si Buah Hati, serta mendukung fungsi saraf dan ototnya. 

Tekstur timun cenderung lunak, jadi Bunda tak perlu khawatir Si Buah Hati tersedak. Agar mudah digenggam, iris timun memanjang seperti stick.

5. Paprika Panggang

Panggang paprika kuning, merah, oranye, atau hijau, dalam oven. Lalu, sajikan kepada Si Buah Hati. Cara ini bisa membuat rasanya jadi sedikit manis, dan membantu agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Di dalam paprika, terdapat kandungan vitamin C yang gunanya untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Selain untuk konsumsi sehari-hari, Bunda juga dapat menyajikan camilan sehat ini di acara spesial, seperti ulang tahun Si Buah Hati, dengan kreasi resep yang menarik. Namun, pastikan sayuran tersebut diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang, ya. Hal ini untuk mengurangi risiko berkurangnya kandungan nutrisi di dalam sayur.

Bantu cukupi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan menyiapkannya beragam sayur dan juga susu pertumbuhan. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nutrisi yang tercukupi, penting sebagai salah satu cara mengatasi anak mencret  agar tidak mengalami kekurangan gizi dan mendukung pemulihan kesehatannya. Dengan begitu, Si Buah Hati bisa kembali aktif bereksplorasi.

Image Article
Finger Food Sayur Ini Merupakan Cara Mengatasi Anak Mencret
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Nasi
Quiz Answer 1 B
Daging sapi
Quiz Answer 1 C
Telur
Quiz Answer 1 D
Sayur
Quiz Answer 2 A
Lemak
Quiz Answer 2 B
Protein
Quiz Answer 2 C
Gula
Quiz Answer 2 D
Kalsium
Quiz Answer 3 A
Timun potong
Quiz Answer 3 B
Kentang goreng
Quiz Answer 3 C
Apel potong
Quiz Answer 3 D
Jagung bakar
Quiz 1
Bahan pangan yang mengandung serat adalah ...
Quiz 3
Sayuran yang cocok dibuat menjadi menu finger food adalah ...
Quiz 2
Berikut ini salah satu kandungan nutrisi dalam edamame
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A