5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Published date

Memperkenalkan anak-anak pada ibadah puasa tentu tidak mudah. Namun adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak berpuasa secara bertahap dan perlahan.

Sebagai catatan bagi Bunda, hal terpenting dalam cara mengajari anak puasa adalah melihat kesiapan  dari Si Buah Hati, baik dari sisi fisik dan psikisnya.

Tips Mengajari Anak Puasa di bulan Ramadan

Agar Si Buah Hati dapat menjalankan puasa dengan lebih menyenangkan, simak beberapa tips melatih puasa anak di bulan Ramadan berikut ini.

1. Pastikan Ia Siap Secara Fisik dan Psikis

Pertama dan yang utama adalah pastikan Si Buah Hati memang siap secara fisik dan psikis untuk ikut berpuasa. Jangan memaksanya karena membuatnya jadi tidak menyukai ibadah ini.

2. Jelaskan Konsep Puasa

Walau mereka mungkin belum terlalu mengerti, penting bagi Ayah dan Bunda untuk menjelaskan maksud dan manfaat daripada puasa Ramadan. Pastikan penjelasannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa menakut-nakuti mereka mengenai dosa dan neraka jika tidak berpuasa.

3. Mulai Secara Bertahap

Melatih anak berpuasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan fisik anak. Awali dengan puasa hingga waktu zuhur dahulu selama beberapa hari, kemudian berpuasa hingga waktu Asar. Kalau dia sudah merasa kuat, boleh mencoba berpuasa hingga beduk magrib. Bisa juga dilatih untuk berpuasa hingga zuhur, makan siang dulu, lalu melanjutkan puasanya hingga magrib.

4. Kegiatan Seru Saat Ngabuburit

Waktu menunggu berbuka bisa jadi membosankan bagi anak. Siapkan berbagai kegiatan seru untuk mengisi waktu berbuka agar Si Buah Hati tetap semangat melanjutkan puasanya hingga magrib. Memasak takjil bersama, membaca buku, atau bermain bersama adik bisa jadi kegiatan seru untuk mengisi waktu.

5. Pastikan Nutrisinya Cukup

Melatih anak berpuasa tak lepas dari mengajarkan pentingnya sahur dan berbuka dengan asupan gizi yang baik untuk kesehatannya. Pastikan ia selalu mengonsumsi karbohidrat, protein, sayur dan buah yang cukup serta selalu berikan DANCOW FortiGro yang lengkap kandungan gizinya untuk mendukung tumbuh-kembangnya.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Agar Si Buah Hati dapat memahami dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini saat mengajarkan anak untuk berpuasa ya, Bunda!

1. Menjanjikan Imbalan

Hingga saat ini masih banyak orang tua yang menjanjikan imbalan sebagai cara melatih anak puasa. Meski rasanya akan sangat menyenangkan bagi Si Buah Hati, namun cara ini justru keliru dan bisa membuat anak tidak memahami arti puasa yang sebenarnya.

Memberikan motivasi pada anak memang sudah menjadi tugas orang tua, salah satunya dalam menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadan. Namun, bukan berarti bahwa Bunda harus memberikan imbalan atau hadiah pada anak untuk melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi kewajibannya.

Alih-alih memberikan imbalan, Bunda bisa mengajak anak untuk berpuasa sesuai dengan kemampuannya. Jika memang anak baru bisa puasa setengah hari, maka sebagai orang tua kita harus tetap mendukungnya. Percayalah bahwa saat anak berhasil berpuasa sampai maghrib tanpa iming-iming imbalan, rasa berhasil dan puas yang mereka alami pasti akan sangat luar biasa.

2. Tidak Mempersiapkan Kegiatan Menyenangkan untuk Si Buah Hati

Bagi anak-anak, belajar berpuasa bisa menjadi kegiatan yang cukup berat dan membosankan. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan juga berbagai aktivitas menarik yang bisa mereka lakukan sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Selain mengaji, ajak Si Buah Hati juga untuk melakukan aktivitas lain seperti membaca buku, menonton film, berbelanja ke supermarket, atau mengajaknya untuk menyiapkan hidangan buka puasa bersama.

3. Mengharuskan Anak untuk Langsung Puasa Penuh

Memiliki ekspektasi terlalu besar pada anak dengan memaksanya untuk puasa sampai maghrib dapat membuat anak merasa tertekan dan bosan. Sebaliknya, biarkan anak berpuasa sesuai dengan kemampuannya dan mulai diberi motivasi agar dapat berpuasa sampai maghrib secara perlahan.

4. Memaksa Si Buah Hati Berpuasa Meski Sedang Tak Enak Badan

Sebagai seorang Bunda seharusnya bisa memahami kemampuan fisik Si Buah Hati dengan lebih baik. Jika ia terlihat semangat, berat badan sesuai dengan usia, sehat, dan bertenaga, maka Si Buah Hati dapat belajar berpuasa. Sebaliknya, jika kondisi berat badan anak tidak sesuai dengan usia, terlihat lesu, dan menunjukkan gejala sakit pada tubuhnya, sebaiknya jangan paksakan untuk tetap berpuasa ya, Bunda. Alih-alih mendapatkan pahala, yang ada justru kondisi kesehatannya akan terganggu.

Mengingat bahwa berpuasa membutuhkan kondisi fisik anak yang memadai, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Selain makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu yang sesuai dengan usia sekolah anak, seperti DANCOW FortiGro terutama saat sahur. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dengan mengajari anak puasa melalui cara di atas, maka ia bisa menjadi lebih siap seiring dengan bertambahnya usia. Selamat mencoba, ya Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan

4 Aktivitas Seru Saat Libur Lebaran Selain Mudik

Published date

1.Menjelajah Taman kota


Ajak Si Buah Hati piknik ke taman yang ada di kota tempat tinggal Bunda. Jangan lupa bawa bekal
piknik, buku, atau mainan, ya.

2. Bioskop di Rumah


Yuk, bikin bioskop di rumah. Pilih film favorit Si Buah Hati, gelapkan ruangan dan siapkan beberapa
camilan ala bioskop seperti popcorn dan kentang goreng.

3. Silaturahmi ke Rumah Saudara atau Teman Si Buah Hati


Libur lebaran momen tepat untuk silaturahmi. Ajak Si Buah Hati mengunjungi rumah keluarga atau
rumah temannya yuk, Bun.

4. Bermain Air


Ajak Si Buah Hati bermain di kolam renang. Jika tidak sempat, siapkan selang dan beberapa ember
yang bisa ia gunakan untuk bersenang-senang dengan air di rumah.
 
Lebaran tidak harus mudik dan banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan jika tidak keluar kota. Aktivitas
seperti piknik atau jalan-jalan di taman kota. Ide menarik untuk di rumah adalah menonton bioskop
bersama Si Buah Hati dengan menyajikan popcorn. Bisa juga sekeluarga mengunjungi rumah saudara
karena lebaran itu momen yang tepat untuk bersilaturahmi. Bunda juga bisa mengajak ia bermain air,
seperti di kolam renang atau menggunakan selang dan ember dengan air di rumah.

Image Article
4 Aktifitas Seru Saat Libur Lebaran Selain Mudik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Menjaga Kesehatan Anak Saat Berpuasa

Published date

Bunda tentu sudah paham bahwa Ramadan menjadi bulan yang sangat dinanti-nanti. Selain ibadah puasa wajib, menjalani bulan ini di rumah dengan Si Buah Hati juga menjadi momen yang spesial. 

Walau ibadah puasa bukan sesuatu yang wajib bagi Si Buah Hati yang yang belum akil balig, tapi tidak ada salahnya untuk mulai mengajarkannya berpuasa. 

Apalagi, berpuasa juga menghadirkan berbagai manfaat seperti mengajarkan disiplin; kesabaran; tanggung jawab; serta memperkuat keimanan. Selain itu, Si Buah Hati pasti antusias mengikuti rangkaian rutinitas mulai dari sahur, buka puasa, tarawih berjamaah, dan tadarus yang juga dapat dilakukan bersama seluruh keluarga.

Meski demikian, di masa pertumbuhan, asupan gizi dan makanan Si Buah Hati mesti dijaga dengan baik agar tetap sehat. 
Untuk itu, bagi Bunda yang ingin mengajarkan Si Buah Hati berpuasa, berikut tips menjaga kesehatan selama puasa agar tetap fit sepanjang hari. 

Memberikan Asupan Gizi Yang Seimbang

Saat bulan puasa kita biasanya terpapar dengan aneka jenis hidangan enak dan lezat yang belum tentu semuanya sehat bagi Si Buah Hati.

Pastikan menu makanannya bersumber dari makanan yang berkualitas dan tetap mengandung komposisi gizi dan nutrisi yang seimbang antara lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

Untuk protein, pilih seafood, daging, telur, kacang-kacangan, dan lainnya. Selain itu, buah-buahan dan sayur-sayuran juga sangat penting karena mengandung gizi yang sangat kaya. Jangan lupakan asupan susu yang sehari-hari dikonsumsi Si Buah Hati.  
Gizi seimbang dari susu dapat membantu melengkapi kebutuhan harian anak-anak. Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan dari konsumsi makanan dan minuman yang tepat penting untuk imunitas tubuh Si Buah Hati.

Perbanyak Cairan

Saat berpuasa kita mudah sekali terkena dehidrasi. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk memperhatikan asupan cairan bagi Si Buah Hati ketika waktu berbuka dan sahur tiba. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup terutama di waktu-waktu tertentu seperti:


●    2 gelas setelah berbuka
●    2 gelas sebelum tidur
●    2 gelas saat sahur


Jangan lupa untuk memberikan segelas susu DANCOW FortiGro saat sahur dan sebelum tidur untuk memastikan asupan gizi Si Buah Hati terpenuhi ketika menjalani ibadah puasa. Agar tidak mudah haus dan dehidrasi, hindari makanan asin dan olahraga terlalu berat. Sebisa mungkin, hindari minuman bersoda untuk mencegah masalah pencernaan.

Istirahat yang Cukup


Perubahan waktu tidur juga akan sangat memengaruhi rutinitas Si Buah Hati. Hal ini menjadi salah satu cara menjaga kesehatan saat puasa. Jika anak terbiasa bangun pukul 5 atau 6 pagi, dengan mengikuti sahur, otomatis waktu tidur anak ikut berubah.
Untuk itu, pastikan dia tidur lebih awal agar tidak terlalu mengantuk saat bangun sahur dan di sekolah nantinya. Walau berpuasa, sebaiknya jumlah jam tidurnya tetap mencapai 8-12 jam sehari.

Jika perlu, upayakan agar Si Buah Hati menyempatkan diri tidur siang untuk menjaga stamina dan memberinya kekuatan lebih untuk meneruskan puasa hingga waktu berbuka tiba.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak

Dengan beberapa tips menjaga daya tahan tubuh anak selama puasa, semoga momen Ramadan ini akan menjadi lebih berkesan baik Bunda sekeluarga termasuk Si Buah Hati dapat menjalaninya dengan baik, tetap sehat, dan mengambil hikmah terbaik dari bulan suci ini.
Agar Si Buah Hati tetap bersemangat dan sehat sepanjang bulan puasa, penting untuk menyempurnakan asupan hariannya dengan segelas susu bergizi. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di usia ini; apalagi memasuki bulan puasa, kebutuhan gizi hariannya tentu berbeda dibandingkan usia toddler maupun pra-sekolah.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro, Si Buah Hati dapat menikmati manfaat dari gizi pendukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Itulah tips menjaga kesehatan agar perkembangan fisik dan mental serta imunitas anak ketika puasa di bulan Ramadan dapat terjaga.

DANCOW FortiGro tersedia dalam 3 varian, yakni Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi Si Buah Hati di waktu berbuka sebagai sajian takjil. Selamat mencoba!

Image Article
image anak minum susu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Puasa?

Published date

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut antusias untuk ikut merasakan momen ibadah bersama di bulan suci, termasuk belajar puasa.

Banyak aktivitas yang biasanya hanya dilakukan ketika bulan Ramadan tiba seperti sahur, buka puasa, tarawih, hingga berbondong-bondong pergi ke masjid. Aktivitas-aktivitas ini semakin menambah keseruan bulan Ramadan. Di antara segala antusiasme Si Buah Hati akan bulan Ramadan, muncul pertanyaan penting. “Kapankah waktu yang tepat untuk belajar puasa bagi Si Buah Hati?”

Waktu yang Tepat untuk Belajar Puasa

Memang tidak ada ilmu yang pasti untuk menjawab pertanyaan mengenai usia ideal anak belajar puasa. Umumnya, umur berapa anak-anak belajar berpuasa kembali pada preferensi masing-masing orang tua.

Ada orang tua yang ingin anaknya belajar berpuasa sedini mungkin, tak sedikit pula yang takut dan menganggap anaknya belum siap berpuasa di usia terlalu dini karena khawatir akan pertumbuhannya.

Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu Ayah dan Bunda mempertimbangkan kapan sebaiknya Si Buah Hati mulai belajar berpuasa. Yuk, cari tahu di bawah!

1. Saat Buah Hati Sudah Siap

Seperti sudah disebutkan di atas, puasa Ramadan memang banyak diantisipasi oleh anak-anak sebagai momen yang mereka nantikan. Antusiasme ini dapat menjadi tanda bahwa Si Buah Hati memiliki keinginan untuk berpuasa.

Meski demikian, terkadang modal antusias saja tidak cukup. Ada beberapa aspek lain yang perlu jadi pertimbangan. Salah satunya adalah kesiapan. Kesiapan yang dimaksud adalah bahwa ia sudah siap secara fisik yaitu sehat dan tidak sedang sakit, serta siap mental dan psikis di mana Si Buah Hati sudah menunjukkan minat dan keinginan untuk mencoba berpuasa mengikuti teladan Ayah dan Bunda.

2. Mengajarkan Nilai Agama

Meski seorang anak tidak wajib berpuasa sampai masuk usia akil balig atau pubertas, Bunda tak perlu ragu untuk mulai mengenalkannya pada nilai-nilai ibadah saat bulan Ramadan.

Jika Si Buah Hati belajar berpuasa jauh sebelumnya, dengan begitu ia sudah terbiasa dan paham dengan baik makna dan pentingnya berpuasa masa akil balignya tiba.

3. Berpatokan Pada Usia

Meski secara agama seseorang baru diwajibkan berpuasa ketika menginjak masa puber, namun tidak ada salahnya untuk mulai memperkenalkan Si Buah Hati dengan konsep berpuasa wajib di bulan Ramadan.

Untuk itu, sebagai acuan, kisaran usia yang cocok bagi Si Buah Hati untuk belajar berpuasa adalah usia 5-6 tahun, yaitu bersamaan dengan usia Si Buah Hati mulai sekolah. Pasalnya, di usia tersebut biasanya Si Buah Hati sudah bisa mengenali konsep dasar, memiliki minat belajar dan mampu mengendalikan emosi. Dengan demikian, saat belajar berpuasa, Si Buah Hati tidak sekadar menahan rasa lapar dan haus, tapi juga sudah bisa belajar memahami esensi dari puasa itu sendiri.

Umur berapa anak-anak belajar puasa memang tak pasti. Namun yang pasti adalah kebutuhan nutrisinya kapan saja, terutama ketika sedang berpuasa. Pastikan Bunda selalu memberikannya DANCOW FortiGro yang mengandung nutrisi lengkap dengan rasa nikmat.

Baca Juga: 5 Trik Mendukung Anak untuk Puasa Ramadan

Cara Mengatur Waktu Belajar saat Puasa

Saat Si Buah Hati latihan berpuasa, bukan berarti mereka bisa bebas dari kewajibannya untuk tetap belajar dan bersekolah. Sementara untuk jam belajar efektif di rumah saat puasa bisa disesuaikan dengan kondisi fisik Si Buah Hati. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar momen belajar anak tetap nyaman saat puasa.

1. Mengatur jam tidur di malam hari

Pastikan agar anak tidak tidur terlalu malam. Bila perlu, tentukan jam tidur anak agar ia bisa mendapatkan istirahat yang cukup, sehingga tidak timbul drama saat membangunkannya untuk sahur. Selain itu, istirahat yang cukup juga memungkinkan mereka untuk dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat, tidak lemas, dan bebas rasa mengantuk saat berada di sekolah.

2. Memanfaatkan waktu ngabuburit untuk membaca buku pelajaran

Jika biasanya waktu ngabuburit dihabiskan dengan berolahraga atau menonton film favorit, Bunda juga bisa menemani anak untuk belajar. Mulai dari membaca buku pelajaran atau membantunya mengerjakan PR. Hal ini juga bisa jadi salah satu tips puasa saat belajar.

3. Belajar setelah makan malam

Waktu yang tepat untuk belajar selanjutnya adalah setelah makan malam. Dalam kondisi ini, kondisi perut anak sudah diisi dengan makanan bergizi setelah berpuasa hampir 12 jam lamanya. Agar tidak cepat mengantuk dan perut terasa sesak, pastikan agar anak tidak makan secara berlebihan saat berbuka puasa ya, Bunda.

4. Mengonsumsi asupan bergizi

Kurangi mengonsumsi makanan manis dan berminyak saat berbuka puasa, sebaiknya berikan makanan bergizi yang mengandung protein, lemak sehat, serat, serta karbohidrat yang baik untuk mengembalikan energi agar Si Buah Hati tidak mengantuk saat belajar setelah berbuka. Lengkapi juga dengan pemberian susu untuk mendukung tumbuh kembang dan meningkatkan daya pikirnya.

Tips Mengajarkan Anak Berpuasa

Setelah memahami waktu yang tepat untuk anak belajar puasa, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk membuat Si Buah Hati semakin bersemangat belajar menahan lapar dan haus selama bulan Ramadan:

1. Menjadi contoh yang baik

Children see, children do. Pada dasarnya, anak-anak cenderung meniru kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pastikan untuk menjadi contoh yang baik dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Saat anak-anak melihat langsung kedua orang tuanya berpuasa, maka mereka akan lebih termotivasi untuk mengikutinya.

2. Latihan berpuasa secara bertahap

Tak perlu memaksakan Si Buah Hati untuk langsung puasa penuh, Bunda bisa mengajarkannya untuk berpuasa secara bertahap. Misalnya dengan mulai mengajak mereka berpuasa setengah hari atau beberapa jam sesuai dengan kemampuannya, dengan begini anak-anak tidak merasa terbebani. Percayalah bahwa lama-kelamaan mereka akan lebih siap untuk berpuasa penuh.

3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

Selanjutnya, pastikan untuk menciptakan suasana sahur dan berbuka puasa yang menyenangkan. Sebab hal ini jugalah yang bisa membuat mereka lebih bersemangat dalam belajar berpuasa. Bunda bisa melibatkan Si Buah Hati dalam merencanakan menu, memasak, maupun melakukan berbagai kegiatan menyenangkan selama menunggu berbuka puasa.

Tak cukup hanya dengan memahami berapa umur ideal anak puasa, penting juga bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi Buah Hatinya selama belajar berpuasa. Melansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.

  1. Memberikan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa agar kesehatan Si Buah Hati tetap terjaga. Sebagai contoh, pilih DANCOW FortiGro sebagai salah satu bahan untuk mengolah sajian takjil agar jadi lebih nikmat untuk dinikmati bersama keluarga.
  2. Memberikan aneka ragam jenis pangan yang mengandung karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, sayuran, buah, dan air sesuai dengan porsi yang seimbang, dalam jumlah yang cukup. dan dilakukan secara teratur.
  3. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan camilan dengan kandungan gula tinggi, garam, serta lemak yang tidak baik bagi kesehatan Si Buah Hati.
  4. Mengajak Si Buah Hati untuk tetap melakukan aktivitas fisik menjelang waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Cara Menjelaskan Puasa Kepada Anak
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. Dengan gizi dan nutrisi yang tepat, energi Si Buah Hati akan tetap bersemangat hingga waktu buka puasa tiba.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, Vanila, juga Milkyshake dengan rasa Choco Hazelnut dan Cookies and Cream  dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi Si Buah Hati Ketika berbuka puasa sebagai sajian takjil.

Fortigro Ramadan

Image Article
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Puasa?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk Ikutan Senam DANCOW FortiGro!

Published date

Bunda, selagi #BelajarDiRumahAja, Si Buah Hati jangan sampai malas gerak ya! Yuk, ikuti serunya Senam DANCOW FortiGro pada tautan YouTube di atas!

Sebelumnya Bunda perhatikan dulu beberapa hal di bawah ini:

Langkah 1 : Pemanasan yang cukup agar tidak mudah cedera.

Langkah 2 : Sediakan air minum untuk menjaga agar cairan tubuh tetap seimbang.

Langkah 3 : Menutup senam dengan pendinginan, dan siap untuk aktivitas selanjutnya!

Image Article
Yuk Ikutan Senam DANCOW FortiGro!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Cara agar Anak Jadi Pintar di Sekolah? Simak Tips Berikut!

Published date

Setiap orang tua pastinya ingin mendukung agar anak jadi pintar di sekolah. Tidak hanya pintar dalam bidang akademik, tapi juga memiliki karakter positif yang dapat membantu mengembangkan potensinya. Untuk mewujudkan hal ini, selain memastikannya mendapatkan nutrisi yang cukup, Bunda juga disarankan untuk memberikannya beragam stimulasi, sambil terus mendampingi proses belajar Si Buah Hati.

Mendukung anak mendapatkan stimulasi melalui berbagai aktivitas, merupakan kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi, lho. Sebab, melalui kegiatan ini Bunda dapat melatih kemampuan berpikir, bahasa, daya ingat, sekaligus mengasah kecerdasan emosional Si Buah Hati. Ini juga penting, supaya ia dapat membangun perilaku yang positif, seperti keberanian dan rasa percaya diri untuk hadapi tantangan belajar di sekolah.

Lalu, apa saja ya aktivitas yang dapat membantu agar anak jadi pintar di sekolah? Berikut ini adalah beberapa ide aktivitas sederhana dan menyenangkan yang bisa Bunda lakukan bersama Si Buah Hati. Yuk, disimak!

1. Melabeli Benda yang Ada di Dalam Rumah

Melabeli benda di dalam rumah, dapat membantu Si Buah Hati melatih kemampuan menulis dan kreativitasnya sejak dini. Dengan begitu, ia bisa lebih percaya diri menunjukkan kemampuan di depan kelas. Bunda dapat mengajak Si Buah Hati untuk memberikan label pada benda-benda seperti, kotak mainan, rak buku, atau peralatan rumah tangga lainnya. Biarkan Si Buah Hati berkreasi dengan menulis atau menggambar nama benda pada kertas, lalu tempelkan label pada benda yang dimaksud, pakai double tip atau selotip.

2. Bermain Musik

Hasil studi dari University of Montreal menunjukkan bahwa bermain musik dapat membantu Si Buah Hati meningkatkan daya ingat, melatih kepekaan pancaindra (seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan), serta menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan agar logika dan emosional anak bekerja secara seimbang. Selain itu, bermain musik juga dapat memengaruhi emosional anak, yang dapat membuatnya merasa bahagia.

Suasana hati menyenangkan tentu dapat membantu anak jadi pintar di sekolah. Untuk mengenalkan musik kepada anak, Bunda bisa menyiapkan peralatan sederhana yang terdapat di dalam rumah, seperti panci, gelas, toples, atau kaleng bekas yang dapat menghasilkan berbagai macam bunyi. Dengan melakukan perkusi sederhana dari benda-benda ini, Bunda bisa kenalkan irama musik kepada Si Buah Hati. Jika ia menunjukkan minat pada musik, mungkin Bunda bisa mempertimbangkan membelikannya alat musik.

Baca Juga: 4 Nutrisi Penting untuk Optimalkan Proses Belajar Anak

3. Belajar Menyenangkan Melalui Aplikasi

Di era digital ini, ada banyak aplikasi belajar yang dapat Bunda unduh untuk membantu proses belajar Si Buah Hati. Melalui visual dan audio yang menarik, materi pelajaran di sekolah dapat diterima dengan lebih mudah olehnya. Ini juga bisa jadi salah satu cara menyiasati anak agar tidak bosan saat belajar. Tapi untuk melakukan kegiatan ini, Bunda harus mendampingi Si Buah Hati saat belajar melalui aplikasi ya, dan atur waktu penggunaannya agar ia tidak ketergantungan terhadap gadget.

Semoga beberapa cara simpel di atas, dapat menginspirasi Bunda untuk terus mendukung agar anak jadi pintar di sekolah. Untuk bantu optimalkan kecerdasan dan perkembangan emosionalnya, pastikan Bunda mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari.

Lengkapi asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikannya susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal Si Buah Hati di sekolah.

Ayo Bunda, pastikan Si Buah Hati mendapatkan stimulasi dengan melakukan berbagai aktivitas seru agar anak jadi pintar di sekolah!

Image Article
Bagaimana Cara Agar Si Buah Hati #PintarnyaLebih?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cukupi Nutrisi Buah Hati Agar ia #SiapSekolah

Published date

ahukah, Bunda? Salah satu cara agar Si Buah Hati #SiapSekolah adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup. Kenapa ini begitu penting? Lalu, apa saja sih asupan nutrisi yang wajib Bunda siapkan untuk Si Buah Hati? Yuk, simak info selengkapnya di bawah ini, Bunda!

Pentingnya Nutrisi dalam Proses Belajar Si Buah Hati

Nutrisi yang cukup dapat memengaruhi mood dan membantu Si Buah Hati lebih fokus untuk belajar, serta mendukung perkembangan otaknya dengan optimal. Ini karena nutrisi yang terdiri dari makro nutrisi (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro nutrisi (vitamin dan mineral) yang dibutuhkan tubuh, memainkan peran penting dalam pertumbuhan, perkembangan dan pembelajaran anak.

 

1

 

Berdasarkan pedoman dan standar untuk bekal sekolah yang disusun Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), disebutkan bahwa pemberian asupan nutrisi yang cukup bagi anak, khususnya pada usia sekolah, dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, proses belajar yang lebih baik, dan kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, pentingnya kecukupan nutrisi untuk anak juga diperkuat dengan temuan peneliti pada tahun 2014, yang menyimpulkan bahwa anak yang mendapatkan perawatan kesehatan dan makanan bergizi seimbang, dapat mengurangi risiko penyakit darah tinggi, kolesterol, diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung, saat berusia 40 tahun.

 

Siapkan Menu Bergizi untuk Si Buah Hati Setiap Hari

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati, Bunda perlu memberikan makanan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Supaya lebih jelas, Bunda dapat menyimak rekomendasinya dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat berikut ini:

 

1. Protein

image 2

 

Sebagai sumber asupan protein, Bunda bisa memilih telur, daging sapi, dan unggas rendah lemak atau bahkan tanpa lemak. Lebih baik lagi bila Bunda memilih ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga kacang polong.

 

2. Biji-bijian

Makanan pokok yang terbuat dari gandum, beras, tepung jagung, atau biji-bijian sereal lainnya adalah sumber energi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati agar #SiapSekolah.

Baca Juga: Kenapa Nutrisi Anak Sekolah Harus Terpenuhi?

 

 

3. Sayuran

image 3

 

Bunda, variasikan menu sayur Si Buah Hati dengan menyuguhkan beragam sayuran berwarna, termasuk sayuran hijau tua, merah dan oranye. Ragam sayuran seperti ini merupakan sumber vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati di kelas. Bunda juga bisa menambahkan kacang polong dan kacang-kacangan lainnya untuk membuat piring Si Buah Hati tampil lebih menarik.

 

4. Buah-buahan

Ya, buah dikenal sebagai sumber vitamin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati. Baik buah segar, jus, buah kalengan, buah kering, hingga yang dipotong maupun dihaluskan, sama-sama baik, asal tidak mengandung gula tambahan. American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak usia 7-18 tahun harus membatasi konsumsi jus hingga delapan ons atau satu cangkir jus per harinya.

 

5. Susu

Untuk membantu melengkapi asupan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya susu DANCOW FortiGro yang merupakan sumber protein, kalsium, zat besi, zink; vitamin A, E, B3, B6 dan B12; serta kaya akan Vitamin C, D,  B1 dan B2, yang berperan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak agar #SiapSekolah.

 

Nah Bunda, pastikan Si Buah Hati mendapatkan asupan nutrisi yang cukup tiap harinya, ya. Dengan begitu, Bunda dapat membantunya fokus belajar di sekolah dan mendukungnya selalu #SiapSekolah.

Image Article
Tips Agar Si Buah Hati Siap Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Dukung Si Buah Hati Belajar Bergaul di Sekolah!

Published date

Di sekolah, Si Buah Hati tentunya akan berkenalan dengan banyak orang baru seperti teman, guru, atau warga sekolah lainnya. Situasi seperti ini bisa jadi suatu tantangan baginya untuk beradaptasi, apalagi kalau ini adalah kali pertama Si Buah Hati masuk sekolah di tahun ajaran baru. Rasa malu untuk berkenalan terdengar wajar. Namun, Bunda bisa melatih Si Buah Hati untuk berani berkenalan dengan lingkungan barunya. Sehingga, ia jadi pandai bergaul dan #SiapSekolah. Yuk, simak cara-caranya di bawah ini, Bunda!

1. Ajak Temannya di Sekolah untuk Berkunjung ke Rumah

image 1

 

Tak ada salahnya bila Bunda ingin memperbolehkan teman Si Buah Hati untuk main di rumah atau belajar kelompok. Hal ini akan membantu Si Buah Hati agar terbiasa bergaul dengan teman sebayanya di sekolah.

 

2. Ajak Si Buah Hati ke Acara Keluarga Besar

image 2

 

Bunda bisa mulai mengajarkan Si Buah Hati konsep berkenalan dengan keluarga besar. Karakter dan tingkatan usia yang beragam dalam keluarga besar, akan membuat Si Buah Hati terbiasa berhadapan dengan orang yang usianya lebih tua darinya di sekolah.

 

3. Dukung Si Buah Hati Gabung di Kegiatan Ekskul Sekolah

Biasanya sekolah memberikan fasilitas pada para siswanya untuk mengasah bakat atau minat dalam kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), seperti menggambar, bermain alat musik, atau menekuni olahraga. Nah, Bunda bisa mendukung Si Buah Hati untuk bergabung di salah satu ekskul yang sesuai minatnya. Dengan mengikuti ekskul, Si Buah Hati punya kesempatan lebih luas untuk bergaul bersama teman baru dengan minat yang sama dengannya.

 

 

4. Ajari Cara Berkomunikasi yang Sopan

image 3

 

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ruth Feldman, pakar parenting dari lembaga Association for Psychological Science di Amerika Serikat, menyatakan bahwa orang tua yang memberi contoh cara komunikasi pada anaknya, dapat melatih keterampilan komunikasi dan negosiasi yang lebih baik dibanding anak yang tidak diajarkan.

 

Bunda dapat membawa Si Buah Hati ke dalam sebuah topik pembicaraan yang menarik bersama anggota keluarga besar lainnya, misalnya seputar hobi yang ditekuni atau film kartun yang disukainya. Ajarkan juga Si Buah Hati teknik komunikasi yang sopan, seperti membuat kontak mata, mengarahkan tubuh ke arah pembicara, serta berbicara dengan kosakata yang baik.

 

5. Perhatikan Kehidupan Sosialnya

Meski mengajarkan Si Buah Hati tentang pergaulan, Bunda juga perlu untuk tetap memantau kegiatan sosialnya. Bunda dapat mengawasi Si Buah Hati selama bermain di taman dengan teman-teman sebayanya. Hal ini juga dapat memperkecil kemungkinan Si Buah Hati menjadi korban bullying atau bahkan pelakunya.

 

Bila memang Si Buah Hati melakukan hal yang tidak menyenangkan pada temannya, Bunda dapat memberikan nasihat dan aturan main untuk menghindari hal tersebut terulang kembali. Misalnya, bila Si Buah Hati mendorong atau berteriak ke temannya, ia harus duduk untuk beberapa menit, baru boleh ikut bermain lagi.

 

6. Berikan Nutrisi yang Cukup

Bagaimana pun, nutrisi tetap yang utama. Dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup, dapat membantu Si Buah Hati untuk memahami informasi baru dalam belajar bergaul. Bunda dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati dengan memberikan dua gelas DANCOW FortiGro yang merupakan sumber protein, kalsium, zat besi, zink; vitamin A, E, B3, B6 dan B1; serta kaya akan Vitamin C, D,  B1 dan B2, yang berperan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak agar #SiapSekolah.

 

Bagaimana Bunda, sudah siap dukung Si Buah Hati agar pandai bergaul di sekolah? Harapannya, tentu supaya ia terus semangat dan #SiapSekolah, serta mendukungnya menjadi pribadi yang pandai bergaul di setiap situasi.

Image Article
Tips Agar Si Buah Hati Pandai Bergaul di Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Fungsi DHA untuk Kecerdasan Anak dan Dukung Belajar di Sekolah

Published date

Tahukah, Bunda? Berbagai penelitian telah menemukan pentingnya gizi yang tepat untuk mendukung perkembangan otak Si Buah Hati. Salah satu nutrisi yang berperan penting dalam proses ini adalah makanan yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid). Apakah sepenting itu fungsi DHA sebagai cara meningkatkan kecerdasan anak 7 tahun? Yuk, simak info selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu DHA?

DHA atau docosahexanoic acid adalah asam lemak esensial yang berperan mendukung fungsi tubuh dalam menjalankan metabolisme dan kesehatan tubuh. Disebut sebagai asam lemak esensial karena perannya yang penting, tetapi tidak dapat diproduksi secara alami di dalam tubuh.

Sehingga diperlukan asupan sehari-hari dari makanan, minuman atau multivitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Contohnya, seperti ikan tuna, ikan tenggiri, ikan kembung, telur ayam, kedelai, daging ayam, serta minyak ikan. Minyak ikan merupakan salah satu sumber DHA yang baik, karena mengandung asam lemak tak jenuh paling banyak dibandingkan makanan lainnya.

Fungsi DHA untuk Si Buah Hati

Ada banyak fungsi DHA, terutama bagi si Buah Hati. Apa saja? Inilah beberapa fungsinya:

Membantu perkembangan sistem saraf

Serupa dengan fungsi DHA bagi otak, DHA membantu kerja sistem saraf menjadi lebih baik dalam mengirimkan sinyal antar sel saraf. Itu sebabnya fungsi DHA untuk anak menjadi penting di awal masa kehidupannya. Bahkan di trimester terakhir kehamilan, Bunda perlu lebih memerhatikan asupan DHA agar terpenuhi dengan baik dalam mendukung perkembangan sistem saraf janin.

Mendukung perkembangan mata

DHA mengaktifkan protein bernama rhodopsin di membran mata yang membantu otak menerima gambar yang dikirimkan dari saraf mata. Pentingnya fungsi DHA membuat asam lemak ini juga biasanya ditambahkan ke dalam susu pertumbuhan untuk menghindari gangguan penglihatannya.

Selain itu, Welma Stonehouse (2014) menjelaskan bahwa pada anak dengan kemampuan belajar yang kurang, ternyata sedikit mendapatkan makanan yang mengandung cukup DHA and EPA. Oleh sebab itu, jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak terpenuhi, Si Buah Hati berisiko mengalami hal- hal berikut ini:

1. Proses Belajar Menurun

Menurut American Academy of Neurologi, kekurangan DHA dapat menurunkan kinerja otak, sehingga membuat Si Buah Hati sulit untuk mengingat. Hal ini diakibatkan karena otak dapat mengalami penuaan lebih cepat jika tidak mendapatkan asupan DHA yang cukup. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memerhatikan asupan DHA Si Buah Hati sebagai salah satu cara meningkatkan kecerdasan anak 7 tahun.

2. Susah Berkonsentrasi saat Belajar

Karena salah satu manfaat DHA adalah berperan penting dalam pembentukan sel saraf otak, kekurangan DHA membuat Si Buah Hati menjadi lebih susah berkonsentrasi dan akhirnya membuatnya menjadi kurang fokus saat belajar. Selain itu penelitian dari Inggris juga memperlihatkan bahwa asupan DHA yang rendah dapat memengaruhi kemampuan anak dalam membaca.

Baca Juga: 4 Nutrisi Penting untuk Optimalkan Proses Belajar Anak

3. Menurunkan Kualitas Tidur

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Oxford University, kekurangan asam lemak DHA pada pola makan Si Buah Hati dapat menimbulkan masalah tidur. Misalnya saja, sulit tidur, merasa cemas, hingga sering terbangun di malam hari. Jika terus berlanjut, hal ini dapat membuat anak sulit mengontrol emosinya, sehingga mood-nya mudah turun-naik atau tantrum.

Supaya masalah tersebut tidak terjadi pada Si Buah Hati, pastikan asupan makanan yang mengandung manfaat DHA dalam menu hariannya sudah tercukupi, ya Bunda.

Lengkapi asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro dengan rasa favorit anak dan keluarga di rumah dengan cara membelinya di supermarket atau marketplace kesayangan sekarang juga!

Semangat Siap Sekolah
Image Article
3 Manfaat DHA yang Tidak Banyak Bunda Tahu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Nutrisi Penting untuk Bantu Optimalkan Proses Belajar Anak

Published date

Selama Si Buah Hati belajar di rumah, pastinya Bunda terus berusaha untuk mendampingi proses belajarnya. Meskipun tidak mudah, namun rasanya Bunda ingin selalu berikan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Selain senantiasa memberikan pendampingan, Bunda juga perlu memberikan makanan bergizi seimbang supaya dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati. Salah satu sumber nutrisi yang sering mungkin Bunda sering dengar adalah minyak ikan, ya. Tapi selain itu, pastikan juga ia mengonsumsi makanan lain yang memiliki nutrisi penting untuk dukung kemampuan belajarnya.

Berbagai penelitian menyatakan bahwa nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan Si Buah Hati dalam masa pertumbuhannya. Kecukupan makronutrien seperti konsumsi karbohidrat, lemak dan protein, merupakan hal yang wajib Bunda berikan pada Si Buah Hati. Selain itu, beberapa nutrisi juga diperlukan untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal Si Buah Hati, seperti beberapa nutrisi berikut ini:

1. DHA

DHA dan EPA merupakan asam lemak esensial yang berperan mendukung fungsi tubuh dalam menjalankan metabolisme dan kesehatan tubuh. Disebut sebagai asam lemak esensial karena perannya yang penting, tetapi tidak dapat diproduksi secara alami di dalam tubuh. Welma Stonehouse (2014) menjelaskan bahwa anak yang kemampuan belajarnya kurang ternyata hanya mendapatkan sedikit asupan makanan yang mengandung DHA. Kadar DHA yang tinggi dapat mendukung kemampuan memori dan kontrol emosi yang lebih baik. Si Buah Hati dapat memperoleh asupan DHA ini dengan mengonsumsi daging ikan seperti ikan salmon, tenggiri dan ikan kembung, serta minyak ikan. Tahukah Bunda? Minyak ikan itu sumber DHA yang baik karena mengandung asam lemak tak jenuh paling banyak dibandingkan makanan lainnya.

2. Omega 6

Omega 6 sendiri merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang tergolong esensial dan hanya bisa diperoleh dari makanan serta minuman. Sebagai asam lemak esensial, omega 6 berperan dalam beragam fungsi dan kerja tubuh. Selain itu, nutrisi ini juga dapat membantu meningkatkan kemampuan baca Si Buah Hati. Bunda dapat memberikan makanan seperti jagung, kacang-kacangan, ikan tuna dan telur, kepada Si Buah Hati untuk memenuhi kebutuhan asupan omega 6 hariannya.

1

3. Kolin

Merupakan zat yang berfungsi untuk mendukung kemampuan daya ingat dan mengatur mood Si buah Hati. Asupan makanan tinggi kolin dapat membantu meningkatkan fungsi berpikir Si Buah Hati. Kolin banyak ditemukan pada daging sapi, hati sapi, hati ayam, telur, kacang kedelai, minyak ikan, kentang, dan bayam.

2

4. Zink

Ini dia zat mineral penting bagi daya tahan tubuh Si Buah Hati. Di masa sekarang ini, Si Buah Hati membutuhkan asupan beberapa makanan yang mengandung zink seperti, daging unggas (contohnya ayam), daging sapi, kerang tiram, biji-bijian (contohnya gandum), buncis, dan yoghurt. Asupan tersebut berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menjaga tubuh senantiasa sehat. Dengan begitu, Si Buah Hati bisa lebih siap untuk belajar.

3

Selain memberikan Si Buah Hati minyak ikan, bantu penuhi asupan nutrisi untuk dukung kemampuan belajarnya dengan memberikan DANCOW FortiGro Instant, yang kini mengandung 2X DHA dari formula sebelumnya. Selain itu, DANCOW FortiGro juga merupakan sumber Protein, Kalsium, Zat Besi, Zink, serta Vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, E, dan Omega 6 yang dapat membantu memenuhi asupan gizi hariannya. DHA dan Omega 6 terdapat pada DANCOW FortiGro Instant kemasan boks.

Image Article
Manfaat Minyak Ikan untuk Pertumbuhan Otak Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off