Siasati Waktu yang Tepat untuk Belajar saat Anak Mulai Puasa
29-10-2020
Bulan suci Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut antusias untuk ikut merasakan momen ibadah bersama di bulan suci, termasuk belajar puasa.
Banyak aktivitas yang biasanya hanya dilakukan ketika bulan Ramadan tiba seperti sahur, buka puasa, tarawih, hingga berbondong-bondong pergi ke masjid. Aktivitas-aktivitas ini semakin menambah keseruan bulan Ramadan. Di antara segala antusiasme Si Buah Hati akan bulan Ramadan, muncul pertanyaan penting. “Kapankah waktu yang tepat untuk belajar puasa bagi Si Buah Hati?”
Waktu yang Tepat untuk Belajar Puasa
Memang tidak ada ilmu yang pasti untuk menjawab pertanyaan mengenai usia ideal anak belajar puasa. Umumnya, umur berapa anak-anak belajar berpuasa kembali pada preferensi masing-masing orang tua.
Ada orang tua yang ingin anaknya belajar berpuasa sedini mungkin, tak sedikit pula yang takut dan menganggap anaknya belum siap berpuasa di usia terlalu dini karena khawatir akan pertumbuhannya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu Ayah dan Bunda mempertimbangkan kapan sebaiknya Si Buah Hati mulai belajar berpuasa. Yuk, cari tahu di bawah!
1. Saat Buah Hati Sudah Siap
Seperti sudah disebutkan di atas, puasa Ramadan memang banyak diantisipasi oleh anak-anak sebagai momen yang mereka nantikan. Antusiasme ini dapat menjadi tanda bahwa Si Buah Hati memiliki keinginan untuk berpuasa.
Meski demikian, terkadang modal antusias saja tidak cukup. Ada beberapa aspek lain yang perlu jadi pertimbangan. Salah satunya adalah kesiapan. Kesiapan yang dimaksud adalah bahwa ia sudah siap secara fisik yaitu sehat dan tidak sedang sakit, serta siap mental dan psikis di mana Si Buah Hati sudah menunjukkan minat dan keinginan untuk mencoba berpuasa mengikuti teladan Ayah dan Bunda.
2. Mengajarkan Nilai Agama
Meski seorang anak tidak wajib berpuasa sampai masuk usia akil balig atau pubertas, Bunda tak perlu ragu untuk mulai mengenalkannya pada nilai-nilai ibadah saat bulan Ramadan.
Jika Si Buah Hati belajar berpuasa jauh sebelumnya, dengan begitu ia sudah terbiasa dan paham dengan baik makna dan pentingnya berpuasa masa akil balignya tiba.
3. Berpatokan Pada Usia
Meski secara agama seseorang baru diwajibkan berpuasa ketika menginjak masa puber, namun tidak ada salahnya untuk mulai memperkenalkan Si Buah Hati dengan konsep berpuasa wajib di bulan Ramadan.
Untuk itu, sebagai acuan, kisaran usia yang cocok bagi Si Buah Hati untuk belajar berpuasa adalah usia 5-6 tahun, yaitu bersamaan dengan usia Si Buah Hati mulai sekolah. Pasalnya, di usia tersebut biasanya Si Buah Hati sudah bisa mengenali konsep dasar, memiliki minat belajar dan mampu mengendalikan emosi. Dengan demikian, saat belajar berpuasa, Si Buah Hati tidak sekadar menahan rasa lapar dan haus, tapi juga sudah bisa belajar memahami esensi dari puasa itu sendiri.
Umur berapa anak-anak belajar puasa memang tak pasti. Namun yang pasti adalah kebutuhan nutrisinya kapan saja, terutama ketika sedang berpuasa. Pastikan Bunda selalu memberikannya DANCOW FortiGro yang mengandung nutrisi lengkap dengan rasa nikmat.
Baca Juga: 5 Trik Mendukung Anak untuk Puasa Ramadan
Cara Mengatur Waktu Belajar saat Puasa
Saat Si Buah Hati latihan berpuasa, bukan berarti mereka bisa bebas dari kewajibannya untuk tetap belajar dan bersekolah. Sementara untuk jam belajar efektif di rumah saat puasa bisa disesuaikan dengan kondisi fisik Si Buah Hati. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar momen belajar anak tetap nyaman saat puasa.
1. Mengatur jam tidur di malam hari
Pastikan agar anak tidak tidur terlalu malam. Bila perlu, tentukan jam tidur anak agar ia bisa mendapatkan istirahat yang cukup, sehingga tidak timbul drama saat membangunkannya untuk sahur. Selain itu, istirahat yang cukup juga memungkinkan mereka untuk dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat, tidak lemas, dan bebas rasa mengantuk saat berada di sekolah.
2. Memanfaatkan waktu ngabuburit untuk membaca buku pelajaran
Jika biasanya waktu ngabuburit dihabiskan dengan berolahraga atau menonton film favorit, Bunda juga bisa menemani anak untuk belajar. Mulai dari membaca buku pelajaran atau membantunya mengerjakan PR. Hal ini juga bisa jadi salah satu tips puasa saat belajar.
3. Belajar setelah makan malam
Waktu yang tepat untuk belajar selanjutnya adalah setelah makan malam. Dalam kondisi ini, kondisi perut anak sudah diisi dengan makanan bergizi setelah berpuasa hampir 12 jam lamanya. Agar tidak cepat mengantuk dan perut terasa sesak, pastikan agar anak tidak makan secara berlebihan saat berbuka puasa ya, Bunda.
4. Mengonsumsi asupan bergizi
Kurangi mengonsumsi makanan manis dan berminyak saat berbuka puasa, sebaiknya berikan makanan bergizi yang mengandung protein, lemak sehat, serat, serta karbohidrat yang baik untuk mengembalikan energi agar Si Buah Hati tidak mengantuk saat belajar setelah berbuka. Lengkapi juga dengan pemberian susu untuk mendukung tumbuh kembang dan meningkatkan daya pikirnya.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. Dengan gizi dan nutrisi yang tepat, energi Si Buah Hati akan tetap bersemangat hingga waktu buka puasa tiba.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi Si Buah Hati Ketika berbuka puasa sebagai sajian takjil.