Bunda, Adik Lahir Dari Mana?

Published date

Membicarakan soal seksualitas dengan  Si Buah Hati memang tidak mudah. Itu yang menjadi alasan tak sedikit orang tua akhirnya memilih untuk tidak membicarakannya. Padahal, Bunda dan Ayah harus menjadi orang yang pertama yang menceritakan mengenai seks pada Si Buah Hati.

Mungkin Si Buah Hati pernah melontarkan pertanyaan seperti ini: “Adik lahir dari mana? Bagaimana cara membuat adik? Menstruasi itu apa? Dan sebagainya. Pertanyaan itu hanya sebagian kecil pertanyaan yang sering muncul dari anak seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi.

Biasanya Bunda Ayah  akan kebingungan merespons pertanyaan itu. Atau, orangtua merespons dengan cara tidak menjawab, mengalihkan pembicaraan, menjawab tapi bukan jawaban yang benar, atau mengatakan itu pertanyaan tak sopan, dan sebagainya. Sebagian orang tua menganggap itu tabu dibicarakan.

Sebabnya, selama ini masyarakat menilai seksualitas terkait dengan hanya hubungan kelamin atau hubungan seks sehingga pendidikan seksualitas diartikan dengan mengajarkan hubungan seks.

Padahal pandangan tersebut tidaklah tepat. Pendidikan seksualitas menyangkut berbagai hal yang lebih luas. Mulai pengenalan identitas diri dan jenis kelamin, hubungan antara laki-laki dan perempuan, organ-organ reproduksi dan fungsinya serta bagaimana menjaga kesehatannya pengenalan emosi dan bagaimana mengendalikannya, keterampilan menghindarkan diri dari kekerasan seksual dan lain-lain.

Lalu, mengapa anak perlu mendapatkan pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi? “Kalau kita mau memperhatikan, kasus kekerasan seksual pada anak terjadi berulang kali karena anak tidak tahu dan tidak menyadari bahwa perlakuan orang dewasa menyentuh bagian privat bahkan merundung atau melecehkan secara seksual, adalah perlakuan yang salah. Anak tidak pernah diajarkan mengenal bagian tubuhnya yaitu alat kelaminnya. Anak juga tidak dikenalkan bagian privat mana yang boleh dan tidak boleh disentuh. Anak juga tidak mengetahui mana sentuhan yang aman dan tidak aman sehingga tidak tahu caranya mempertahankan diri bila mengalami perlakuan yang  membahayakannya,”demikian menurut dr. Bernie Endyarni Medise, SpA (K), MPH,

Bila Si Buah Hati tidak dibiasakan berbicara secara terbuka kepada orangtua mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi maka mereka akan tertutup dan akan mencari sumber lain. Masalahnya, sumber lain tersebut bisa jadi menyesatkan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Maka pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi memang dibutuhkan dan perlu dikenalkan sejak dini kepada anak untuk mencegah permasalahan perundungan seksual pada anak yang angka kejadiannya terus memprihatinkan,” lanjut dokter anak di Divisi Tumbuh Kembang—Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI–Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Dokter Bernie lalu memberikan saran, bagaimana mengedukasi seksualitas pada Si Buah Hati.

*Memberikan pengetahuan tentang nama-nama dan fungsi / kegunaan anggota tubuh sedini mungkin. Misalnya mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, vagina / penis untuk buang air kecil dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyebutkan nama dan fungsi anggota tubuh yang dipegang atau disentuh oleh orangtua. Misalnya selagi memandikan, Bunda Ayah disarankan untuk selalu berbicara dengan Si Buah Hati agar dapat memberikan rasa nyaman.  

Dalam hal ini Bunda Ayah perlu menghindari istilah-istilah yang tidak benar untuk memberi nama alat kelamin, karena hal itu akan membingungkan anak, misalnya  memberi nama alat kelamin anak perempuan dengan ”dompet” atau nama alat kelamin laki-laki dengan ”burung”, hal ini akan menyebabkan anak bingung kalau menghadapi  dompet atau burung yang sebenarnya. Jadi gunakanlah istilah-istilah sebenarnya seperti ; kelamin atau kemaluan, penis, vagina, payudara dan sebagainya

*Menanamkan pengetahuan tentang kebersihan diri. Bunda Ayah perlu mengenalkan sejak dini mengapa hal ini penting. Misalnya mandi, mengapa orang harus mandi, bagaimana cara mandi yang benar (misalnya orang sehat mandi dengan cara menyiram seluruh badannya dengan air bersih, sedangkan orang sakit hanya mengelap badannya dengan air hangat). Dilanjut dengan pentingnya membersihkan rambut (bersampo) secara berkala. Lalu keluar dari kamar mandi tubuh harus dalam keadaan tertutup. Misalnya ditutup dengan handuk atau sekalian sudah memakai baju bersih saat keluar dari kamar mandi.

Kebersihan diri juga mencakup menyikat gigi, berganti baju dan celana dalam setiap mandi, dan meletakkan baju kotor pada tempat tersendiri. Mencuci tangan dan kaki setelah bepergian dan sebelum tidur. Juga mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air dan setelah makan dengan air bersih.

*Mengajarkan secara khusus kebersihan dan perawatan alat kelamin untuk anak laki-laki dan perempuan. Misalnya membersihkan alat kelamin dan anus setelah buang air besar dan kecil.  Pada anak perempuan, dari atas ke bawah atau dari vagina ke arah anus. Hal ini untuk mencegah kotoran dari anus masuk ke vagina.

Setelah itu keringkan alat kelamin dengan handuk kering. Jangan lupa cuci tangan kembali dengan air bersih.

Pada anak yang lebih besar, dianjurkan untuk sunat bagi laki-laki sembari dijelaskan pentingnya sunat. Misalnya untuk menjaga kebersihan penis.

*Mengajarkan sentuhan aman dan tidak aman. Kasus kekerasan dan perundungan (pelecehan)  pada anak kerap terjadi karena anak tidak menyadari bahwa perlakuan orang dewasa menyentuh bagian pribadi adalah perilaku yang salah. Untuk itu Si Buah Hati perlu diberikan pemahaman bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Tubuh harus dijaga dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam memberikan pemahaman kepada anak, perlu dijelaskan bahwa pada tubuh kita ada bagian-bagian yang bersifat pribadi seperti payudara, vagina, penis, pantat dan paha. Oleh karenanya, tidak sembarangan orang boleh menyentuhnya apalagi memegang bagian itu dengan alasan yang tidak jelas. Misalnya Bunda boleh memegang anus untuk membersihkan setelah buang air besar. Begitu juga sebaliknya, kita dapat mengajarkan kepada anak agar tidak menyentuh atau memegang bagian yang bersifat pribadi dari tubuh orang lain.

*Memberikan dasar-dasar pendidikan agama dan etika. Pendidikan agama menjadi hal utama dan pertama yang harus diperhatikan. Agama adalah benteng dan tameng pertahanan. Kedua orang tualah yang bertanggung jawab mengajarkan agama pada buah hatinya. Begitu juga etika. Hal ini membantu kita untuk menghormati orang lain, termasuk tidak menyentuh wilayah pribadinya.

Membangun hubungan yang hangat dengan rasa aman. Bunda dan Ayah perlu menjadi pembaca dan pendengar yang baik bagi Si Buah Hati. Biasakan membaca bahasa tubuh, mimik anak, tebak perasaan dan perilakunya. Biasakan bertanya dengan pertanyaan yang bukan dijawab dengan ya atau tidak.

Jadilah orangtua yang bisa ditanya oleh Si Buah Hati agar ia dapat bertanya segala hal yang ingin dia ketahui tanpa harus penasaran dan bertanya kepada orang/media yang tidak tepat.         

Bunda dan Ayah juga dapat menggalang kerja sama dengan guru di sekolah, pengasuh anak dan lingkungan dalam membentengi Si Buah Hati terhadap “ancaman” dari pihak luar yang dapat membahayakannya. (*)

Bunda yuk baca juga artikel tentang pendidikan seks untuk Si Buah Hati di artikel "Lindungi Si Buah Hati dari Pelecehan"

 

Image Article
Bunda, Adik Lahir Dari Mana?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Daya Ingat Kuat Membuat Si Buah Hati Lebih Cepat Belajar

Published date

Sejak anak lahir, kemampuan mengingatnya akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam perkembangan kognitifnya. Perkembangan memori anak berjalan beriringan dengan tumbuhnya kesadaran. Anak akan mengingat bagaimana rupa orang-orang di sekitarnya, suara, kata-kata, warna, hingga nama-nama teman di sekitar rumahnya.

Ketika memasuki usia sekolah, kemampuan daya ingatnya diperlukan untuk menghafal huruf dan angka. Anak juga akan belajar untuk mengingat kapan harus makan, membuat PR, menyampaikan pesan dari gurunya, lagu-lagu kesukaannya, dan sebagainya. Kelak, anak juga akan mengingat pengalaman-pengalaman berkesan, baik atau pun buruk, yang akan membentuk dirinya sampai akhir hidupnya.

“Ketika seluruh metode mengingat yang berbeda ini digabungkan, bagaimana daya ingat akan berperan dalam hidup kita akan makin jelas. Kita adalah kita sekarang ini, karena apa yang dapat kita ingat,” kata dokter spesialis anak dr. Eva Devita, SpA(K).

Karena kemampuan mengingat  adalah sebuah proses yang dilakukan individu dalam jangka panjang, orang tua harus terus mengasah kemampuan anak dalam hal ini. Dengan melatih daya ingat anak, Bunda juga akan melatih konsentrasi anak, pemahaman, kemampuan berbahasa, menumbuhkan kepercayaan diri, dan meningkatkan memorinya.

Anak usia 5 tahun memiliki lama konsentrasi atau perhatian sekitar 5-10 menit. Daya konsentrasinya belum terlalu lama karena rasa ingin tahunya terhadap banyak hal dan keinginannya untuk mengeksplorasi sekelilingnya masih sangat besar. Anak pun cenderung bosan bila terlalu lama melakukan atau memperhatikan sesuatu.

Kemampuan untuk berkonsentrasi yang tidak terlalu lama ini menyebabkan anak belum dapat menyimpan informasi terlalu banyak dalam memorinya, kecuali informasi itu diberikan berulang-ulang atau sangat menarik perhatiannya. Mereka dapat menceritakan pengalaman di sekolah atau bermainnya secara sederhana dan berurutan namun kurang detail.

Maka kemampuan berkonsentrasi akan mempengaruhi daya ingat anak. Konsentrasi atau fokus yang baik akan memudahkan informasi terserap ke dalam otak anak dan menjadi memori jangka pendek, apabila diulang-ulang informasi tersebut maka akan tersimpan makin kuat dan menjadi memori jangka panjang. 

Hal ini dapat terlihat dari kemampuan anak mengingat lirik lagu, gerakan tari, atau kisah-kisah yang diceritakan guru di sekolah. Memori atau daya ingat adalah kemampuan untuk mendapatkan, menyimpan, dan mengingat kembali informasi atau pengalaman. 

Baca Juga: Tips Bantu Si Kecil Jadi Anak Unggul di Indonesia

Menurut Michelle Anthony, MA, PhD, dalam artikelnya, Cognitive Development in 3-5 Year Olds di Scholastic.com, kemampuan ini baru berkembang setelah anak berusia 3 tahun, walaupun mereka lebih mampu untuk mengenal sesuatu daripada mengingatnya. Kemampuan untuk membuat strategi mengingat sesuatu secara spontan  juga belum berkembang sampai beberapa tahun kemudian. 

Anak-anak prasekolah lebih mudah mengingat sesuatu apabila mereka berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, atau kegiatan yang dilakukan berkesan, atau diajak bercerita tentang apa yang telah dilakukannya.

Daya ingat akan sangat memengaruhi anak apabila sudah mulai masuk usia sekolah (7-12 tahun). Pada masa itu anak akan mendapatkan banyak pengetahuan baru yang harus diingat dan dipahaminya, sehingga membutuhkan daya konsentrasi yang baik agar dapat mengingat dengan baik.

Pada usia 5 tahun, anak masih dalam fase prasekolah, sehingga tuntutan untuk menghafal sesuatu tidak seperti anak usia sekolah. Namun, pada fase prasekolah anak harus dilatih untuk dapat berkonsentrasi cukup lama sehingga dapat mendengar guru bicara di kelas atau menyelesaikan tugas seperti mewarnai atau menggambar.\

“Anak dengan daya konsentrasi yang baik maka daya ingatnya pun akan terasah baik sehingga mampu mengingat keterampilan yang dipelajarinya dengan lebih baik,” kata dokter yang berpraktik di RSAB Harapan Kita, Jakarta, ini.

Anak dengan daya konsentrasi yang rendah maka daya ingatnya pun akan kurang. Pada usia prasekolah seringkali anak yang tidak dapat berkonsentrasi dengan baik tidak dapat duduk tenang ketika di kelas, mendengarkan guru, atau menyelesaikan tugas yang diberikan. Akibatnya penyerapan informasi yang disampaikan tidak optimal.

Apabila tidak diatasi tentunya akan mempengaruhi prestasi akademiknya kelak. Dalam aktivitas sehari-hari, kemampuan konsentrasi dan daya ingat seorang anak diperlukan terutama agar anak mengingat data penting tentang dirinya dan pelajaran yang didapat di sekolah (warna, alfabet, angka). 

Data yang harus diingat anak di antaranya nama lengkap, usia, nama orang tua, dan alamat rumah. Anak juga harus dapat mengingat di mana lokasi kamar mandi, tempat sampah, ruang makan, tempat menyimpan mainannya, dan lain sebagainya.

Untuk anak usia prasekolah, konsentrasi dan daya ingat dapat dilatih melalui kegiatannya sehari-hari seperti membaca buku cerita atau permainan edukatif secara berulang, mengerjakan permainan puzzle, menjaga rutinitas, membuat lagu untuk hal-hal yang harus diingatnya, dan secara rutin berkomunikasi dengan anak untuk menanyakan tentang aktivitasnya.

Menurut Carolyn Hoyt dalam Developing Your Child’s Memory, yang terpenting adalah pengulangan untuk menguatkan informasi yang didapat anak dari pengalaman pertamanya. Untuk melatih konsentrasi anak, Bunda dapat mencoba beberapa teknik di antaranya:

  • Ciptakan satu kegiatan atau permainan di tempat yang tenang sehingga anak tidak mudah teralihkan perhatiannya.
  • Atur kegiatan Si Buah Hati dengan memakai “timer”, yaitu aktivitas dilakukan bersama anak dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, minta anak menyelesaikan tugas (mewarnai/menyusun puzzle) dalam kurun waktu tertentu. Apabila “timer” berbunyi, maka anak diperbolehkan melakukan aktivitas yang lain.

Apabila aktivitas untuk melatih konsentrasi dan daya ingat di atas dilakukan secara rutin sambil bermain dan tidak memaksa anak, maka anak akan menikmatinya sebagai bermain seperti biasanya. 

Namun, apabila orang tua melakukannya dengan membuat target anak harus dapat menguasai sesuatu dalam jangka waktu tertentu atau memaksa anak melakukan aktivitas yang tidak disukainya, maka anak akan merasa tertekan dan tidak dapat menikmati kebebasannya untuk bereksplorasi.

Jika anak tertekan atau bosan dengan stimulasi yang berlebihan, maka orang tua dapat memberikan anak kesempatan untuk beristirahat dan membiarkannya melakukan aktivitas apa pun yang diinginkannya dengan pengawasan. Ajak anak berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dan keinginannya. 

Selanjutnya orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak tentang aktivitas apa yang disenanginya untuk dapat dilakukan bersama. orang tua kemudian dapat memodifikasi aktivitas tersebut untuk membantu daya konsentrasi dan daya ingat anak.

Sebagai contoh, anak mungkin lebih senang dengan aktivitas fisik dibandingkan duduk diam mengerjakan tugas. Maka orang tua dapat membuat permainan mencocokkan benda atau mengelompokkan benda (alat transportasi/warna/binatang, dan lain sebagainya) sambil menyebarnya di sudut atau sisi ruangan yang berbeda. Sehingga anak terpenuhi kebutuhannya untuk bergerak, pengetahuannya bertambah, konsentrasi, dan daya ingatnya pun terasah.

Dukung daya ingat Si Buah Hati dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Sedangkan untuk Si Buah Hati yang memasuki usia sekolah bisa diberikan DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Daya Ingat Kuat, Anak Lebih Cepat Belajar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menabung dan Investasi Kembali untuk Pendidikan Si Buah Hati

Published date

Tahun ajaran baru sudah dimulai, Bunda. Seperti biasanya, Bunda dan Ayah membutuhkan banyak anggaran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Si Buah Hati di tahun ajaran baru ini. Apalagi bila Si Buah Hati baru saja memulai pendidikan formalnya. 

Bunda dan Ayah harus mengeluarkan biaya untuk pendaftaran sekolah, biaya seragam serta buku, dan dana guna kebutuhan lainnya. Biaya besar itu tentu perlu Bunda dan Ayah rencanakan dan persiapkan jauh-jauh hari, sehingga tidak membebani kondisi keuangan keluarga.

Hal ini sejalan dengan saran perencana keuangan, Prita Hapsari Ghozie SE, MCom, GCertFP, CFP. dalam live chat bersama DANCOW, Prita Hapsari menyatakan bila dana pendidikan di Indonesia, terutama di sekolah favorit, tergolong besar. Ini bisa memberatkan keuangan keluarga bila Ayah dan Bunda tidak mencicil tabungan atau berinvestasi jauh-jauh hari. "Terlebih dengan tingkat inflasi yang tinggi, dana pendidikan bisa meningkat secara signifikan," kata Prita.

Kapan Sebaiknya Merencanakan Tabungan Pendidikan? 

Lalu, kapan sebaiknya Bunda dan Ayah mulai merencanakan dan menabung untuk pendidikan Si Buah Hati? Menurut Prita, hal itu perlu dilakukan sedini mungkin. Semakin panjang rentang periode menabung dan berinvestasi, bertambah kecil pula nominal cicilan yang perlu disisihkan setiap bulan, sehingga tidak memberatkan keuangan keluarga. "Bunda bisa memulai perencanaan dan menabung dana pendidikan sejak Si Buah Hati lahir," menurut Prita.

Untuk jenis simpanan bagi pendidikan Si Buah Hati, Bunda dan Ayah perlu menyesuaikannya dengan jangka waktu penyimpanan. Bila dana pendidikan akan dibutuhkan dalam waktu kurang dari 1 tahun ke depan, sebaiknya Bunda memilih tabungan. Sementara jika lebih dari 1 tahun, pilihlah investasi. "Kalau Bunda dana pendidikan baru dipakai lima tahun kemudian, Bunda bisa melakukan investasi emas atau mencoba di reksadana," kata Prita.

Tabungan pendidikan bisa Bunda pilih ketika Si Buah Hati akan masuk sekolah pada tahun berikutnya. Agar pengelolaannya jelas dan tidak tumpang-tindih dengan simpanan keluarga, ada baiknya tabungan itu disimpan dalam rekening terpisah. Sedangkan besaran uang yang harus Bunda dan Ayah simpan ke tabungan pendidikan adalah sekitar 10 persen dari penghasilan. "Porsi ini bisa meningkat apabila terdapat kelebihan dana," ujarnya.

Bagaimana Alokasi Pendapatan Tambahan? 

Lalu bagaimana kalau Bunda atau Ayah memperoleh penghasilan di luar gaji, seperti THR atau bonus. Untuk yang satu ini, Prita Ghozie menyarankan agar Bunda dan Ayah tidak membelanjakan seluruh penghasilan tambahan itu. 

Ada baiknya bila sebagian dana dialokasikan untuk tabungan dan investasi, terutama bagi simpanan pendidikan Si Buah Hati. "Sama seperti penghasilan tetap, setidaknya Bunda dan Ayah menyisihkan 10 persen dari bonus atau THR," ujar Prita.

Yang perlu Bunda ingat dalam merencanakan simpanan pendidikan Si Buah Hati adalah memperhitungkan faktor inflasi atau kemungkinan kenaikan biaya pendidikan per tahun. Bila tahun ini uang pendaftaran masuk ke PAUD/Playgroup X sebesar Rp 4 juta, bisa jadi dua-tiga tahun kemudian meningkat menjadi Rp 5-7 juta. "Untuk mengantisipasi itu, Bunda bisa memanfaatkan kalkulator finansial sehingga bisa menghitung cicilan investasi secara berkala," menurut Prita Ghozie.

Nah, Bunda sudah paham bila perencanaan dan tabungan pendidikan untuk Si Buah Hati sangat penting, bukan? Kini yang perlu Bunda dan Ayah lakukan adalah menjaga komitmen dalam menabung dan berinvestasi bagi pendidikan Si Buah Hati. 

Cara yang paling mudah yang dapat Bunda dan Ayah terapkan  adalah melakukan autodebet segera setelah menerima gaji bulanan dan menyimpannya  pada rekening berbeda. dengan begitu, tidak ada lagi kata lupa untuk menyisihkan uang tabungan bagi pendidikan Si Buah Hati.

Dukung kecerdasan dan pendidikan anak dengan melengkapi nutrisi Si Buah Hati, seperti memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Menabung dan Investasi Kembali untuk Pendidikan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Anak Usia 5 Tahun yang Makin Giat Beraktivitas

Published date

Anak usia 5 tahun memiliki kemampuan gerak dan koordinasi yang semakin baik. Anak seusia ini sudah mahir untuk berdiri dengan satu kaki, melompat bergantian dengan satu kaki, berayun dan memanjat, demikian menurut Rebecca J. Scharf, Graham J. Scharf, dan Annemarie Stroustrup dalam artikel Developmental Milestones yang dimuat di jurnal Pediatrics in Review (2016:24-38), seperti dikutip dokter spesialis anak dr. Eva Devita, SpA(K).  

Kemampuan motorik halusnya juga semakin bertambah. Anak sudah dapat menggambar bentuk-bentuk geometri, menggambar orang dengan kepala, badan, kaki dan tangannya. Anak juga sudah mampu melakukan aktivitas mandi dan berpakaian sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu dengan lebih baik.

Sedangkan paparan mengenai “Child Developmental Milestone” dari www.cdc.gov/milestones, mengungkapkan bahwa perkembangan otak di usia 5 tahun juga dapat dilihat dari kemampuan kognitif dan bahasanya. Pada usia 5 tahun anak sudah mengetahui alamat rumah dan nomor telepon, hafal sebagian huruf, dapat menghitung 10 atau lebih objek, dan mengetahui minimal 4 warna. Sebagian besar anak juga sudah mengerti konsep dasar waktu (pagi, siang, malam, kemarin, besok), dan mengetahui kegunaan beberapa alat rumah tangga (pisau untuk memotong, kompor untuk memasak).

“Kemampuan bahasanya pun sudah semakin baik dan dapat berkomunikasi dengan orang lain atau bercerita singkat,” tutur dokter dengan Subspesialis Pediatrik SOS ini. Mereka mulai mengerti hubungan antar objek, menggunakan keterangan waktu dalam berbicara, misalnya, “Ayo pergi ke taman besok”, dan sering kali memanggil orang sesuai hubungannya dengan orang lain, seperti  “Mamanya Bobi”.

Anak usia 5 tahun sudah bisa mengikuti pendidikan formal, apabila perkembangan bahasa, motorik kasar, halus, dan sosialnya tidak bermasalah. Kemampuan yang harus dimiliki anak usia 5 tahun di antaranya bermain dan berkomunikasi dengan teman sebayanya, mengerti aturan atau instruksi, dan menunjukkan kemandirian (dapat bermain tanpa ditemani oleh orangtua, makan sendiri).

Anak usia 5 tahun seharusnya juga sudah menguasai kecakapan hidup (life skills) seperti makan menggunakan sendok dan garpu, minum dengan gelas, memakai  serta melepas baju kaos dan celana, juga buang air besar dan kecil sendiri di toilet. “Anak juga harus sudah memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan keinginannya secara verbal pada orang lain dengan jelas atau dapat dimengerti,” kata dr. Eva.

Stimulasi untuk anak usia 5 tahun

Agar kemampuan anak usia 5 tahun semakin terasah dan mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapi, Bunda perlu melakukan berbagai stimulasi untuk Si Buah Hati. Bentuk stimulasi anak yang dapat diberikan seperti dijabarkan dalam “Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak” dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2015 antara lain:

  • Untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar: beri anak kesempatan untuk bermain bola dengan teman, berlari, melompat dengan satu kaki, lompat jauh dan melakukan permainan yang membutuhkan keseimbangan tubuh. Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda dan ajari anak untuk menjaga keselamatannya.
  • Untuk menstimulasi kemampuan motorik halus: beri kesempatan kepada anak untuk mengasah terus kemampuannya menggambar, menggunting, bermain puzzle dan mengelompokkan barang. Libatkan anak dalam kegiatan memasak atau membentuk sesuatu (dari tanah liat atau lainnya) agar anak mengerti tentang urutan suatu kegiatan dan mendapat kesempatan berkreasi. Dorong anak untuk melakukan kegiatan atau permainan imajinatif seperti berjualan dan ajarkan cara menghitung benda-benda yang dijualnya.
  • Untuk menstimulasi bicara dan bahasa: ajak anak untuk membaca buku bersama, tanyakan pertanyaan “mengapa?” dan latih anak mengingat dengan menceritakan kembali dongeng yang telah dibaca. Ajak anak bermain tebak-tebakan dan mengenal benda yang serupa dan berbeda, misalnya radio-televisi, mobil-motor, dll. Kenalkan anak dengan rambu/tanda lalu lintas dan maknanya.
  • Untuk kemampuan sosialisasi dan kemandirian: beri kesempatan anak untuk berpakaian sendiri dan membantu kegiatan di rumah seperti merapikan tempat tidur, merapikan mainan, dan lain sebagainya. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak tentang pengalamannya di hari itu. Beri anak kesempatan untuk bermain dengan teman-teman seusianya, dan ajarkan bagaimana berbicara dengan kata-kata yang baik, meminta izin, berterima kasih, meminta maaf, dan lain-lain. Kenalkan anak dengan peraturan di keluarga seperti waktu untuk mandi, beribadah, bermain, tidur dan menonton TV.

Dengan stimulasi, anak jadi tergerak untuk mengeksplorasi lingkungan. Sebaiknya, Bunda juga membebaskan anak untuk bereksplorasi, sejauh kegiatan yang dilakukan aman. Dalam beberapa kegiatan mungkin masih diperlukan pengawasan orangtua, misalnya ketika anak membantu memasak, berkebun, atau bermain dengan benda yang tajam seperti menggunting kertas untuk membuat prakarya.

Bunda, yuk baca juga artikel tentang stimulasi di artikel "Stimulasi Motorik di Usia 1 - 5 Tahun"

Image Article
Stimulasi Anak Usia 5 Tahun yang Makin Giat Beraktivitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menyapih Anak Umur Berapa? Kapan Waktu yang Tepat? Yuk, Simak!

Published date

Ketika Si Buah Hati sudah memasuki usia 1 – 3 tahun, Bunda mungkin mulai mempertimbangkan menyapih. Menyapih adalah saat Si Buah Hati mulai lebih banyak mengonsumsi makanan keluarga sebagai sumber gizi dan energi, serta semakin mengurangi menyusu sampai akhirnya berhenti. Nah, kira-kira berapa lama proses menyapih anak?

Mengingat tahap perkembangan anak bisa berbeda-beda, proses dan cara menyapih Si Buah Hati tidak selalu sama dan tidak dapat dipaksakan seperti anak-anak seusianya, waktu yang dibutuhkan untuk tahap menyapih anak dan proses menyapih anak tentu berbeda pula.

Berapa Lama Proses Menyapih Anak dan Kapan Waktu yang Tepat?

WHO dan UNICEF menganjurkan para ibu untuk menyusui dan memberikan ASI eksklusif kepada Buah Hati-nya sampai usia enam bulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian MPASI dengan tetap melanjutkan pemberian ASI sampai usia dua tahun atau lebih.

Namun karena alasan dan pertimbangan tertentu, mungkin Bunda memilih menyapih Si Buah Hati setelah ia berusia satu tahun. 

Apa pun terkait waktu saat menyapih yang Bunda pilih, Bunda bisa berkonsultasi dengan konsultan laktasi untuk cara menyapih yang benar. Jika Bunda memilih untuk menyapih karena sudah saatnya, maka Bunda bisa menanyakan kepada konsultan laktasi tentang proses menyapih anak dan berapa lama proses menyapih anak serta apa saja yang perlu dilakukan dan dipersiapkan untuk menyapih.

Persiapan Menyapih Si Buah Hati

Sebelum menentukan waktu yang tepat untuk menyapih anak, berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu di cek:

  • Dapat duduk dan berdiri dengan tegak.

  • Sudah bisa berjalan dan bergerak makin aktif.

  • Sudah minum menggunakan cangkir.

  • Minat menyusu mulai berkurang; ditandai dengan waktu menyusu yang lebih pendek serta lebih sering memainkan puting payudara Bunda dibandingkan menyusu. 

Selain memperhatikan kesiapan Si Buah Hati, Bunda juga perlu memastikan asupan gizinya sudah seimbang dan tercukupi lewat makanan keluarga. Bunda disarankan memberikan aneka menu keluarga dengan kandungan gizi yang seimbang dan bervariasi. 

Walaupun Si Buah Hati sebenarnya sudah siap, tapi para ahli perkembangan anak bisa menganjurkan agar Bunda menunda dulu untuk menyapih dengan alasan sebagai berikut:

Si Buah Hati atau Bunda sedang sakit

Menyapih akan lebih mudah dan lancar jika baik Bunda dan Si Buah Hati berada dan kondisi yang sehat. Karena itu, sebaiknya tunda dulu menyapih jika salah satunya sedang sakit sampai sudah sembuh.

Ada riwayat alergi di keluarga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa memapar Si Buah Hati dengan faktor-faktor pencetus alergi saat ia masih menyusu akan mengurangi risiko ia menderita alergi. Sebaiknya Bunda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anak mengenai hal ini.

Ada perubahan besar yang terjadi

Misalnya saja satu keluarga pindah rumah karena Ayah ditugaskan di kota lain, atau Bunda memutuskan untuk kembali bekerja di kantor, maka Bunda bisa menunda dulu untuk menyapih. 

Tips Menyapih Si Buah Hati

Jika waktu yang tepat untuk menyapih anak sudah tiba, maka Bunda bisa memulai proses menyapih. Beberapa tips yang diberikan berkaitan dengan menyapih Si Buah Hati adalah:

  1. Lakukan secara bertahap

Misalnya, mengurangi satu waktu menyusui dalam sehari, biasanya waktu menyusui tengah hari, lalu menjadi dua waktu dan seterusnya. Mengurangi menyusui secara bertahap juga membantu tubuh Bunda melakukan penyesuaian sehingga jumlah ASI di payudara juga semakin lama semakin berkurang.

  1. Ganti cara minum susu

Misalnya dengan mengganti aktivitas menyusui dengan minum susu pertumbuhan menggunakan cangkir. Biasanya Si Buah hati berusia toddler akan lebih tertarik untuk minum susu di dalam cangkir daripada menyusu.

  1. Alihkan perhatiannya

Bunda bisa mengalihkan perhatian Si Buah Hati dari menyusu dengan mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas lain pada waktu-waktu ia biasa menyusu. Bisa juga Bunda menghilang pada saat waktu menyusu dan meninggalkannya dijaga dan beraktivitas bersama Ayahnya, pengasuhnya, atau anggota keluarga lainnya.

  1. Batasi akses bagi anak

Hindari membuka dan mengenakan pakaian saat ada Si Buah Hati. Selain itu, kenakan pakaian yang membuat akses Si Buah Hati ke payudara menjadi lebih sulit. Ini bisa dilakukan sebagai cara menyapih anak yang susah.

  1. Sesekali penuhi keinginannya

Jika Si Buah Hati sangat ingin menyusu sampai menangis, maka Bunda bisa memenuhi keinginannya. Karena jika dilarang, ia malah akan semakin fokus ke keinginannya menyusu dan menjadi semakin rewel. Setelah itu, alihkan perhatiannya dengan hal- hal lain.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Simak di Sini!

Efek Emosional setelah Proses Penyapihan

Proses menyapih anak tentu akan menimbulkan efek emosional. Proses menyapih bisa saja mengurangi bonding Bunda dan anak, terutama jika proses penyapihan dimulai saat anak berusia kurang dari enam bulan . Penelitian juga membuktikan bahwa penyapihan yang dilakukan terlalu awal bisa membuat anak mengalami peningkatan rasa cemas dan agresi. Untuk mengatasi hal tersebut, Bunda perlu melakukan proses penyapihan secara bertahap agar anak tidak kaget dengan perubahan yang terjadi. 

Efek emosional bukan hanya bisa dirasakan oleh si Buah Hati, tapi juga oleh Bunda. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya depresi pasca menyapih dapat terjadi pada Bunda.  Untuk itu, dalam proses menyapih pastikan Bunda maupun si Buah Hati sudah siap, ya!

Efek Kesehatan Anak Setelah Proses Penyapihan

ASI adalah makanan terbaik untuk 1000 hari pertama kehidupannya. Setelah proses penyapihan, Bunda perlu memperhatikan asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi.   Bunda perlu memberikan Si Buah Hati makanan padat kalori dan cukup protein adalah penting, dan tinggi kandungan vitamin A dan D, zat besi, dan seng harus ditekankan. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa proses menyapih juga bisa berdampak pada status gizi anak, yang tentunya juga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka. Ketika anak kekurangan gizi, mereka bisa rentan terkena penyakit. 

Menyapih anak terlalu dini atau terlambat sama-sama bisa memicu malnutrisi. Jadi, Bunda perlu menentukan waktu yang tepat ketika menyapih Si Buah Hati. Teknik menyapih yang tidak efektif juga bisa berdampak sama. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak buruk pada perkembangan kognitif dan sosial, kinerja sekolah, dan produktivitas di kemudian hari. Untuk mengatasi hal ini, Bunda perlu mengetahui kapan waktu menyapih yang tepat untuk anak serta pola makan yang baik untuk Si Buah Hati selama dan proses penyapihan. 

Selain memperhatikan berapa lama proses menyapih anak, Bunda juga perlu memperhatikan kebutuhan gizi mereka agar tetap seimbang dan tercukupi setelah Bunda sapih. 

Hal yang terpenting adalah Bunda dapat memastikan bahwa masa penyapihan berlangsung nyaman bagi Si Buah Hati dan kebutuhan gizinya dapat terpenuhi.

Image Article
Kenali Waktu yang Tepat untuk Menyapih Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Usia dua tahun
Quiz Answer 1 B
Usia tiga tahun
Quiz Answer 1 C
Tergantung kondisi serta kesiapan Bunda dan Si Kecil
Quiz Answer 1 D
Usia empat tahun
Quiz Answer 2 A
Duduk dan berdiri dengan tegak
Quiz Answer 2 B
Belajar jalan dan makin aktif
Quiz Answer 2 C
Bisa minum menggunakan cangkir
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Protein
Quiz Answer 3 B
Kalsium
Quiz Answer 3 C
Lactobacillus rhamnosus
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Kapan sebaiknya mulai menyapih Si Kecil?
Quiz 3
Kandungan nutrisi di dalam DANCOW Advanced Excelnutri+ 1+:
Quiz 2
Tanda Si Kecil sudah siap disapih
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D

Kemampuan Memori Si Buah Hati Tentukan Masa Depannya

Published date

“Wah, si Rania hebat ya. Langsung bisa niruin gerakan tarian yang baru diajarkan beberapa kali.” Mungkin Bunda sering mendengar pujian ini, namun bukan untuk Si Buah Hati. Apa ada yang salah ya dengan Si Buah Hati? 

Kenapa dia lebih lama untuk menghafal gerakan tariannya? Padahal selama ini selalu latihan bersama dan asupan nutrisinya juga cukup? Yuk, kita cari tahu!

Kemampuan memori mendukung aktivitas Si Buah Hati

Seperti yang kita tahu, memori merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Pada perkembangan awal, fungsi ingatan menjadi semakin kompleks dan berkembang dari mengingat bentuk sederhana hingga pengalaman terperinci dan tindakan yang telah dilakukan.

Nah, seiring waktu, Si Buah Hati juga belajar berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan Si Buah Hati lain, yang merupakan hal penting dalam perkembangan sosial mereka. Jika Si Buah Hati memiliki kemampuan memori yang baik, sudah tentu kepercayaan dirinya pun ikut bertambah.

Dan lagi nih Bunda, orangtua mana sih yang tidak mau Si Buah Hatinya memiliki memori kuat? 

Tentunya dengan kelebihan ini, Si Buah Hati kelak bisa menerima, memahami, dan menangkap setiap pelajaran yang diajarkan guru di sekolah dengan mudah. Tapi, sebenarnya apa saja sih faktor yang bisa membuat kemampuan memori ini berbeda?

Selain faktor genetik dan nutrisi, ternyata kemampuan otak Si Buah Hati untuk mengingat ini juga dipengaruhi oleh stimulasi lho Bunda. Karena otak bisa berkembang lebih maksimal dengan latihan dan rangsangan yang diberikan sejak dini dan dilakukan secara rutin.

Salah satu caranya yaitu dengan membantu Si Buah Hati mendengarkan dan merespons ingatan mereka. Salah satu caranya yakni mengajak Si Buah Hati piknik bersama Bunda.

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk mengumpulkan benda-benda apa saja yang akan ia bawa ketika akan bepergian. Lalu, minta ia mengingatnya dengan baik. Di akhir perjalanan, ajak Si Buah Hati menyebutkan barang yang ia ingat sambil mengeluarkan semua barang yang ia sebutkan.

Hm, membayangkannya saja sudah begitu menyenangkan bukan? Jangan lelah mendukung Si Buah Hati mengasah kemampuan daya ingatnya ya Bunda! Semakin terbiasa dilatih, kemampuan tersebut akan makin terasah dengan baik!  

Image Article
Kemampuan Memori Si Kecil Tentukan Masa Depannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenapa Baca Dongeng Penting untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati?

Published date

Terkejut, sekaligus bangga. Ini biasanya yang Bunda rasakan tiap kali melihat kemampuan baru Si Buah Hati. Pada masa tumbuh kembang anak terutama di usia toddler, merupakan periode emas bagi perkembangan otak dan pertumbuhan fisiknya.

Untuk itu, manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya untuk memberikan stimulasi yang tepat, Bunda.

Pentingnya Stimulasi Bagi Anak Usia Dini

Selain nutrisi, stimulasi jadi salah satu kunci untuk optimalkan potensi Si Buah Hati. Hal ini dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Soedjatmiko SpA (K), MSi, pakar tumbuh kembang anak. 

Menurutnya, stimulasi yang sesuai dengan usia Si Buah Hati menjadi salah satu kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Semua ini bisa diwujudkan dengan mendukungnya bereksplorasi. Dengan cara bermain dan mengenal lingkungan di sekitarnya, Si Buah Hati didorong untuk belajar hal-hal baru yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensinya.

Dongeng Sebagai Stimulasi untuk Si Buah Hati

Pastinya, Bunda ingin terus berusaha memberikan stimulasi yang tepat untuk Si Buah Hati, kan? Nah, ada satu aktivitas seru yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung perkembangannya, yaitu membaca dongeng.

Dra. Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog, menyarankan agar Bunda mengajak Si Buah Hati membaca dongeng untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, karena kegiatan mendongeng dapat membantu mengembangkan kemampuan bahasa, cara berpikir logis, daya ingat, imajinasi kreatif, dan juga pembentukan karakter positif. Tentunya, semua hal ini menjadi bekal penting bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Membaca dongeng bisa jadi salah satu stimulasi yang seru untuk Si Buah Hati, karena pada dasarnya anak suka menyimak suatu informasi yang disampaikan dengan bercerita (storytelling). 

Bentuk penyampaiannya bermacam-macam, bisa berupa kata-kata, gambar, foto, suara, atau video. Saat ini informasi tersebut bisa dengan mudah diakses oleh anak melalui beragam media, mulai dari buku cerita, tayangan TV, hingga video di YouTube. Hal ini dapat membuat anak lebih mudah menerima informasi atau cerita yang berasal dari berbagai belahan dunia. 

Namun, ada baiknya Si Buah Hati mengenal budayanya sendiri dengan menyimak cerita asli Indonesia, Bunda. Dongeng yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara ini, punya cerita yang tidak kalah seru dan pesan moral yang baik untuk tumbuh kembang anak, lho.

Cerita Asli Indonesia Bantu Kembangkan Karakter Anak

Coba tanya Si Buah Hati, apakah ia kenal dengan tokoh dongeng, seperti Timun Mas, si Kancil, atau Raja Parakeet? Kalau masih belum tahu, berarti ini saatnya Bunda mendongeng cerita asli Indonesia pada Si Buah Hati. 

Kenapa? Ini adalah salah satu cara untuk mengajarkan anak nilai-nilai moral yang berasal dari kearifan lokal, sekaligus mengapresiasi kebudayaan nusantara sejak dini. Dengan kata lain, mendongeng cerita asli Indonesia bisa menjadi cara yang lebih mudah dipahami anak untuk mengenal daerah asalnya dan juga membantunya mengasah karakter positif, dibanding hanya memberikan nasihat. 

Lalu, pesan moral apa saja sih, yang bisa diajarkan kepada Si Buah Hati melalui cerita asli Indonesia? Di antaranya adalah berani menghadapi tantangan, berpikir logis dan kritis, kreatif dalam memecahkan masalah, tolong menolong, hormat dan santun terhadap orang lain, disiplin, serta mandiri. 

Nah, kegiatan mendongeng bisa dibilang sederhana dan mudah dilakukan kapan saja. Selain itu, aktivitas ini punya peran yang tidak kalah penting untuk tumbuh kembang anak, terutama mengasah kecerdasannya dan membantunya mengembangkan karakter anak Indonesia yang unggul. Yuk, luangkan waktu berkualitas bersama Si Buah Hati dengan membaca dongeng, Bunda!

Untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak, Bunda juga bisa memberikan Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat Dongeng untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Si Buah Hati Bereksplorasi di Alam dengan 3 Cara Ini

Published date

Keluarga Wibisono selalu menjadwalkan liburan ke gunung setahun sekali. Sejak Si Buah Hati Rizky berusia sekitar 5 tahun, Ayah Wibisono sudah mengajaknya dan Bunda Ayu mendaki Bromo, menyusuri dataran tinggi Dieng, dan hiking ke beberapa gunung lain di Malaysia serta Thailand. 

Rizky sendiri bersemangat setiap kali mereka melakukan perjalanan. Dia berjalan seperti tak mengenal lelah. Bahkan tak henti-hentinya memberi motivasi kepada Bunda Ayu untuk terus menanjak sampai ke puncak.

Ayu sendiri tak takut kegiatan mendaki gunung akan membahayakan Si Buah Hati Rizky. Sebab dia yakin Ayah Wibisono yang menjadi pecinta alam sejak muda, sudah memperhitungkan segala risikonya. 

Sehingga Ayah selalu mempersiapkan kekuatan fisik Si Buah Hati sebelum melakukan perjalanan. Sementara Bunda Ayu terus mendukung dengan menyediakan perbekalan seperti roti, susu dan madu.

Menurut Ayu, kegiatan mendaki gunung sangat bermanfaat buat Rizky. Selama perjalanan, Rizky bisa melihat pemandangan yang indah. Dia juga banyak belajar dan bereksplorasi di alam. Kini Rizky telah berusia 8 tahun. Dia tumbuh menjadi anak yang kuat dan tidak gampang sakit. “Rizky juga menjadi pribadi yang sabar dan tidak mudah menyerah,” kata Ayu, pertengahan Agustus 2015 lalu.

Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati bereksplorasi di alam bebas, dengan cara berbeda. Yuk, cari tahu kegiatan liburan seru lainnya.

1. Berkemah

Berkemah bersama Ayah dan Bunda akan menjadi pengalaman yang asyik buat Si Buah Hati. Dia bisa belajar perencanaan dan bekerja sama saat mendirikan tenda. Bermalam di luar rumah juga merangsang kecerdasan natural Si Buah Hati. 

Sebab kesempatan berada di ruang terbuka akan mendorong Si Buah Hati mendapat banyak informasi dan pengetahuan tentang bentuk-bentuk alam di sekitarnya. Beberapa lokasi perkemahan yang bisa Bunda kunjungi bersama Si Buah Hati kunjungi adalah Umbul Sidomukti di Semarang, Bumi Perkemahan Cikole di Bandung, dan Gunung Geulis di Bogor.

2. Memancing

Memperkenalkan serunya memancing kepada Si Buah Hati bukanlah sesuatu yang sulit. Kegiatan ini bisa dilakukan siapa saja, bahkan jika Ayah dan Bunda tidak hobi memancing.

Kegiatan memancing sendiri bisa membentuk Si Buah Hati menjadi pribadi yang sabar. Maka, buatlah pengalaman perdana memancing Si Buah Hati menjadi sebuah kegiatan yang berkesan. 

Pertama-tama, Ayah dan Bunda harus mensurvei lokasi pemancingan seperti empang, danau, atau kolam yang produktif. Pilihlah alat pancing yang tepat dan sesuai dengan ikan yang menjadi target. Si Buah Hati yang menjadi pemancing pemula tentu akan sangat senang mendapatkan ikan pertamanya.

3. Agrowisata

Pernahkah Bunda memberi tahu Si Buah Hati dari mana asal nasi yang dimakannya? Bila belum, bagaimana kalau Bunda langsung mengajaknya mencoba menanam padi sendiri? Beberapa lokasi agrowisata, seperti Kampung Wisata Cinangneng, Bogor, menawarkan kegiatan menanam padi di sawah, menyeberangi sungai, hingga memandikan kerbau. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati ikut masuk tanah basah berlumpur dan menancapkan segenggam benih padi ke dalamnya.

Selain itu, Bunda dapat memilih peternakan sebagai tujuan liburan. Salah satu lokasi wisata alam di daerah Puncak, Jawa Barat, juga menawarkan kegiatan memerah susu sapi di kandang. Si Buah Hati akan mengetahui dari mana asal susu yang diminum setiap hari. Sehingga dia bisa menghargai setiap tetesnya.

Bunda bisa pula mendukung eksplorasi Si Buah Hati di alam bebas dengan memberikan perlindungan dari dalam. Seperti membekalinya DANCOW 5+ Nutritods  setiap kali dia pergi naik gunung, berkemah, atau memancing. Sebab susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ajak Si Kecil Bereksplorasi di Alam? Siapa Takut!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Si Buah Hati Senam Otak untuk Asah Memorinya

Published date

Bunda pernah mendengar istilah senam otak?  Senam otak adalah beberapa gerakan yang sederhana yang dimaksudkan untuk menyatukan tubuh dan pikiran. Senam ini juga termasuk ke dalam edukasi kinesiologi, yaitu ilmu mengenai gerak tubuh serta keterkaitan antara postur dan otot, termasuk pengaruhnya atas fungsi otak.

Nah, ternyata senam otak atau Brain Gym juga dibutuhkan oleh anak-anak lho Bunda. Tidak terkecuali Si Buah Hati yang masih berusia di bawah lima tahun. Menurut hasil riset dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Jember berjudul Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Prasekolah di TK Kartika IV-8, melakukan senam jenis ini secara rutin pada anak-anak akan memberikan beberapa keuntungan berikut ini.

  1. Membantu agar otak kanan dan kiri bisa bekerja secara seimbang
  2. Membantu meningkatkan fungsi dan kerja otak
  3. Meningkatkan keseimbangan, koordinasi gerak otot, dan keterampilan motorik halus
  4. Membantu konsentrasi
  5. Memperkuat fungsi pendengaran
  6. Meningkatkan memori

Dengan senam ini, anak akan menjadi cerdas dan mampu mengkoordinasikan fungsi otak dan gerakan tubuhnya dengan baik sehingga gerakan motorik halus dan kasarnya bisa lebih seimbang. Bila mampu menggunakan otak dan tubuh dengan baik, maka ia pun akan sanggup menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya.

Nah, berikut beberapa jenis gerakan yang perlu dilakukan. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati melakukannya bersama-sama. Yuk, simak cara senam yang disarankan oleh Titi Sularyo dan Setyo Handryastuti dalam Jurnal Sari Pediatri berikut ini.

Menggambar dengan Dua Tangan (Double-Doodle)

Berikan Si Buah Hati dua alat tulis di tangan kanan dan kirinya. Kemudian minta dia mengambar sebelah menyebelah secara bersamaan. Cara ini bisa membangkitkan fokus dan kesadaran ruang karena berkaitan dengan diameter tubuh. Gerakan ini secara bersamaan membantu meningkatkan performa kedua belah mata dan mengembangkan keterampilan kerja sama tangan dalam menulis.

Abjad 8 (Alphabet 8’s)

Ajak Si Buah Hati membuat simbol 8 dalam posisi tidur. Bentuk angka 8 ini mewakili dasar pembuatan huruf-huruf yang ada dalam alfabet. Misalnya, untuk membuat huruf "a", "c", "d" dan "e", anak harus bisa lancar membuat bentuk lengkung ke kiri. Sedangkan saat menulis simbol huruf "b", "n", dan "p", dia akan lebih banyak menggores ke arah kanan.

Gerakan yang dilakukan saat membuat angka 8 dalam posisi tidur akan mengasah kemampuan Si Buah Hati dalam menulis. Aktivitas ini juga membantu mempercepat kinerja otaknya dalam berpikir kreatif.

Gerak Diagonal

Bunda bisa menggerakkan kaki kanan dan tangan kiri secara bersamaan. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata ke semua jurusan. Ajak Si Buah Hati untuk menirukan Bunda. Mungkin awalnya dia akan kesulitan untuk mengikuti. Namun Bunda harus bersabar dan melakukan gerakan berulang kali. Gerakan diagonal ini mampu membantu pengembangan fungsi indera pendengaran dan penglihatan, serta kemampuan gerak. Dampak positifnya adalah daya ingat serta kemampuan membaca, mendengar,dan menulis Si Buah Hati juga akan meningkat.

Pernafasan Perut

Ajak Si Buah Hati untuk menaruh tangan di atas perut dan membuang nafas pendek-pendek. Kemudian, tarik nafas dalam-dalam secara perlahan. Pada saat menarik dan membuang nafas, tangan yang diletakkan di atas perut harus mengikuti gerakan perut. Kegiatan ini akan menambah stok oksigen ke seluruh tubuh, khususnya otak, serta mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan membaca.

Baca Juga: Stimulasi Bantu Anak Jaga Kesehatannya

Putar Kepala (Neck Roll)

Tundukkan kepala ke arah depan lalu secara perlahan putar sisi demi sisi. Tengadahkan kepala ke arah belakang kemudian lakukan gerakan putaran ke kanan dan ke kiri. Ulangi gerakan dengan posisi bahu lebih rileks atau diturunkan. Aktivitas ini mudah dilakukan tetapi tetap harus hati-hati. Fungsi gerakan ini yakni untuk meningkatkan pernafasan, merelaksasikan otot leher, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan berbicara.

Pijat Kuping

Buka daun kuping keluar, lakukan sebanyak tiga kali dari atas ke bawah. Gerakan senam ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja memori dan indera pendengaran. Aktivitas ini mampu meningkatkan kemampuan memori jangka pendek, berpikir, dan mendengar.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Bunda bisa menanamkan kebiasaan ini secara rutin pada Si Buah Hati. Kegiatan ini dapat membuat anak menjadi lebih cerdas.

Image Article
senam otak untuk asah memori
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

14 Resto Pilihan yang Menarik Dikunjungi Bersama Si Buah Hati

Published date

Makan di luar rumah bersama anak-anak menjadi salah satu cara Bunda dan Ayah untuk mengatasi kebosanan sekaligus memberikan pengalaman baru. Meski demikian, agar waktu makan jadi menyenangkan, dibutuhkan trik-trik khusus.

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, MPsi., menyarankan Bunda dan Ayah sudah memilih restoran mana yang dituju. Perihal memilih restoran ini penting sebab tidak semua restoran dapat dikunjungi oleh anak-anak. Misalnya, restoran yang tempat duduknya tidak nyaman untuk anak, berbau asap rokok, atau terlalu ramai.

Jika Bunda dan Ayah ingin makan di restoran yang lebih formal dan punya table manner yang baik, lebih baik berpikir ulang, sebab restoran yang terlalu formal membuat anak jadi lebih rewel. Lebih baik memilih restoran yang sudah dikenal sebagai restoran keluarga karena dekorasinya mungkin dipenuhi warna dan juga mungkin banyak objek yang bisa menarik perhatiannya.

“Lebih baik lagi kalau dilakukan reservasi dulu untuk menghindari antrean panjang atau waktu tunggu. Sebab anak-anak kalau disuruh menunggu umumnya mood-nya akan rusak. Bila sudah begini, mereka akan cenderung jadi rewel.”

Sebagian besar kekhawatiran orang tua kalau mengajak anak-anaknya terutama yang usia toddler, saat pertama ke restoran adalah masalah etika. 

“Memang hal ini menjadi tantangan ketika kita hendak mengajarkan Si Buah Hati bagaimana bersikap yang baik di restoran. Untuk itu, orang tuanya perlu memberi tahu soal rencana makan di luar bersama keluarga. Beri pengertian padanya bahwa restoran adalah tempat umum. Tak ada salahnya melakukan role playing/bermain peran di rumah sebelumnya. Misalnya saat makan malam di rumah, berpura-pura seperti di restoran. Lalu Bunda bisa menerangkan sikap seperti apa yang diharapkan dari Si Buah Hati.”

Ketika di restoran, pesanlah makanan yang familiar atau minimal mirip dengan makanan yang sudah pernah dimakan Si Buah Hati sebelumnya. 

“Wisata kuliner dengan mencicipi makanan yang mungkin kategorinya ‘aneh-aneh’ mungkin hanya cocok untuk orang tua. Sebaliknya, anak- anak kurang tepat bila diajak mencoba berbagai makanan asing, sebab mereka cenderung menolak makanan yang belum pernah mereka makan sebelumnya.”

Vera juga menyarankan, mengajak makan di luar tetap memerhatikan jenis menu dan nutrisinya. “Tidak direkomendasikan untuk ke junk food restoran. Jadi meskipun ke restoran, anak tetap harus mengonsumsi makanan yang gizinya seimbang. Jangan asal enak dan kenyang.”

Terakhir, Vera berpesan, waktu makan di luar bersama keluarga adalah waktu berharga karena merupakan ajang berkumpul. “

Maka jangan sampai Bunda dan Ayah sibuk dengan gadget apalagi memberikannya itu pada anak agar tidak rewel. Hal ini akan membuat waktu makan keluarga tidak menjadi pengalaman yang berharga untuk anak.”

Bunda bisa mendukung perkembangan dan kesehatan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

10 Resto Pilihan

1. Restoran Remboelan

Ingin mengenalkan masakan Indonesia dalam suasana restoran keluarga? Remboelan bisa menjadi pilihan karena suasananya nyaman untuk anak-anak. Dekorasi ruangannya sangat unik. Begitu pula dengan sajian makanannya, terlihat sekelas hotel berbintang.

Sebagai perhatian Bunda Ayah, di restoran ini tidak tersedia aneka fasilitas bermain. Namun tidak ada salahnya mengajak anak ke sini, untuk mengenal cita rasa masakan Indonesia.

Alamat: Plaza Senayan, Lantai 4

Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan

Jam buka: 10.00-21.00 

2. De Saung HK Resto

De Saung HK Resto bisa dijadikan tujuan untuk makan sekaligus bersantai bersama keluarga. Letaknya yang berada di bawah kaki Gunung Salak, membuat atmosfer udara nya sejuk, membuat kita nyaman menghabiskan waktu di sini. Rasa bosan dan penat di kota pasti akan segera tergantikan dengan pemandangan yang asri disini.

Untuk menu makanannya, tersedia makanan Indonesia, terutama dari Jawa Barat. Terutama menu ikan bakar dan pepesnya.

Alamat: Jl. Taman Sari Ciapus, Bogor Selatan

Jam Buka: 10.00 – 22.00

3. Gili-Gili Bogor Restaurant

Di restoran Gili-Gili Bogor ini bisa kita cicipi makanan khas Sunda yang lezat dan menunya pun beragam. Lokasinya yang strategis membuat restoran Sunda ini mudah untuk ditemukan.

 Dengan konsep restoran keluarga, sangat tepat sekali jika membawa keluarga makan disini. Di restoran ini anda bisa memilih mau duduk di kursi dengan meja biasa  atau ingin berlesehan.

Ada pula saung untuk lebih santai. Banyaknya pepohonan membuat suasananya sejuk ditambah adanya kolam ikan membuat Gili-Gili semakin nyaman. Anak-anak, sembari menunggu makanan, dapat bermain di aneka permainan yang tersedia di taman, seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan tiang palang.

Alamat: Jl. Raya Pajajaran no. 69 Bogor, 0251 – 8340 – 111

Jam Buka: 10.00 – 21.00

4. Ah Poong Sentul City

Ingin mengajak Si Buah Hati merasakan sensasi serasa makan di perahu yang mengapung seperti di Banjarmasin atau di Bangkok? Restoran Ah Poong di Sentul City ini perlu dicoba. Restoran ini sebenarnya berkonsep food court

Setiap anggota keluarga dapat menikmati berbagai macam makanan yang tersedia sambil menikmati angin pegunungan yang sejuk dan pemandangan yang indah. Setelah makan, kita dapat berbelanja langsung aneka kudapan dan souvenir dari perahu-perahu yang menjajakan buah dan sayuran di sungai. Saat ini Ah Poong termasuk restoran keluarga yang sedang populer.

Alamat: Jl. Raya Sentul City / sebelah Hypermart

Jam Buka: 10.00 – 21.00

5. Nanny’s Pavillon Terrace

Nanny’s Pavillon adalah restoran keluarga di Jakarta dan Bandung yang memiliki tema interior berbeda untuk setiap cabangnya. Kali ini kami pilihkan yang bertema teras, karena lokasinya strategis yaitu berada di Bintaro Trade Centre, Tangerang Selatan. 

Bunda dan Ayah dapat memilih area di dalam ataupun di luar untuk menikmati menu andalan berupa pancake yang pastinya disukai anak-anak. Restoran keluarga ini interiornya dibuat seperti taman yang penuh dengan daun-daun dilengkapi dengan kursi-kursi taman berwarna putih.  Restoran ini lebih banyak menyajikan menu barat.

Alamat: Bintaro Entertainment Center, Lantai 1, Jl. Rasuna Said, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang

Jam Buka: 10.00-21.00

6. Tamani Kafe Kids

Berbeda dengan Tamani Kafe lainnya, restoran ini dilengkapi dengan arena bermain anak-anak yang luas. Berlokasi di Kemang, restoran ini termasuk restoran keluarga di Jakarta yang sering digunakan sebagai tempat pesta ulang tahun anak- anak. 

Orang tua dapat bercengkrama sambil menikmati santapan, sedangkan anak-anak bila sudah makan bisa bermain sepuas hati di sana.

Alamat: Kemang Square, Jl. Kemang Raya No. 5.

Jam Buka: 11.00 - 20.00

7. Holy Smokes

Holy Smokes merupakan salah satu tempat makan untuk acara keluarga di Jakarta yang bisa dikunjungi. Sebuah restoran yang mengusung konsep sederhana ini rupanya mampu memberikan rasa nyaman dan tenang kepada siapa saja yang mengunjungi. 

Susunan kursi yang disediakan pun menggunakan metode susunan kursi keluarga karena restoran ini memang dibuat untuk disajikan kepada keluarga yang ingin bersantap ria di luar rumah.

Untuk sajian makanan yang ada di restoran ini di antaranya makanan olahan ayam, makanan olahan daging sapi, dan camilan ringan lainnya.

 Alamat: Jl. Wolter Monginsidi No. 27, Senopati, Jakarta 12180

Jam buka: 10.00-21.00

8. Jun Njan

Jun Njan merupakan tempat makan yang menyediakan hidangan laut dan juga masakan Cina. Ada pun beberapa olahan spesial yang bisa dipesan bersama keluarga tercinta antara lain sajian udang, sup, kepiting, cumi, ayam, lobster, daging sapi, dan berbagai macam olahan ikan laut.

Alamat:  Grand Indonesia Mall, Lantai 3A, West Mall, Jl. MH Thamrin, Thamrin, Jakarta

Jam buka: 10.00-22.00

9. Kitty’s Corner

Dari interiornya sudah terlihat bahwa konsep yang diusung resto ini adalah bertema tokoh kartun Hello Kitty. Suasana serba merah jambu pastinya akan disukai, terutama oleh anak perempuan. 

Beberapa menunya dikreasi  seperti bentuk wajah Hello Kitty, sehingga semakin menambah selera anak terutama yang susah makan. Di dekat pintu masuk, pengunjung cilik juga dapat berfoto bersama boneka-boneka Hello Kitty yang dipajang.

Alamat: Ruko Metro Broadway, Blok A No. 6, Jl. Pantai Indah Utara 2, Pantai Indah Kapuk, Jakarta

Jam buka: 10.00-22.00

10. Marche 

Dekorasi restoran Marche disesuaikan dengan gaya pasar tradisional Swiss yang sangat menarik. Menunya ramah dan tergolong sehat bagi anak-anak. Mereka juga akan merasakan sensasi seperti berbelanja terlebih dulu sebelum makanannya dimasak.

Tersedia area bermain bernama “Heidi House” sehingga Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir untuk berlama-lama di sini. Untuk yang memiliki bayi, tidak perlu khawatir, ada ruang ganti popok juga di restoran ini.

Alamat: Plaza Senayan Lantai 5 Unit CP 500, Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta

Jam buka:  10.00-22.00 

11. One Eighty Coffee

Tempat yang baru dibuka pada tahun 2016 ini merupakan restoran yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga, karena kita bisa bersantap di tengah-tengah kolam, sementara anak-anak asyik bermain air. 

Ke dalaman air di area kolam adalah sedikit di atas mata kaki. Jadi kalau mau mencoba makan di sini, sebaiknya mengenakan sandal dan celana pendek. Jangan lupa bawa pakaian ganti untuk Si Buah Hati!

Meja-meja makan di sini diletakkan di tengah-tengah kolam yang dangkal! Secara desain, restoran ini mengusung konsep industrial, dengan sentuhan dinding bata serta dominasi unsur kayu.

Hidangan Indonesia dan Western merupakan menu andalan di restoran ini. Baik Iga Garang Asam, Aglio Olio, sampai English Breakfast-nya semuanya begitu menggugah selera.

Alamat: Jl. Ganesha No. 3 Bandung 40132

Telepon: 0822 1800 0155

Jam Operasional:  08.00 – 23.00 (hari biasa dan Minggu) | 08.00 – 24.00 (Jumat – Sabtu)

12. Piknik di Kebun: Le Delice Café 

Le Delice tergolong tempat baru di Bandung. Mereka mengusung konsep di mana kita bisa sekalian mengajak seluruh anggota keluarga untuk piknik di kebun!

Kita tidak perlu repot membawa apa-apa, karena semua perlengkapan piknik sudah tersedia di sini. Mulai dari keranjang makanan, alat-alat makan, sampai sepeda cantik yang akan membuat Anda di foto seolah-olah sedang piknik di Central Park!

Makanan yang disajikan bisa dinikmati anak-anak. Aneka macam pasta dan menu pencuci mulut dengan tampilan yang cantik-cantik tersedia di sana. Tersedia juga aneka roti dan pastry untuk camilan.

Tempatnya yang cukup luas juga memungkinkan anak-anak berlari ke sana ke mari, namun tetap berada di bawah pengawasan . Untuk anak-anak perempuan, mereka bisa bermain anjang-anjangan atau rumah-rumahan menggunakan properti yang ada.

Alamat: Jl. Guntur no. 22 Bandung

Telepon: 022-730 0155

Jam Operasional: 09.00 – 21.00

13. KoenoKoeni 

Ada playground tiga lantai di ruangan khusus.  Konsepnya cafe gallery. Banyak benda antik dipamerkan, mulai dari motor, berbagai peralatan rumah tangga, hingga kamera kuno. Kalau malam, pemandangan di bagian outdoor cukup cantik karena terlihat kelap-kelip lampu kota.

Untuk masuk playground, dikenakan biaya Rp 20.000 per anak (pengantar gratis). Playground hanya dibuka pukul 12.00-15.00 dan 18.00-21.00.  Meski batas usia maksimal 7 tahun, tapi kadang ada anak usia 8-9 tahun ikut main di playground-nya. Makanan yang disediakan makanan Asia dan Eropa

Alamat : Jalan Tabanan no.4

Candi Baru – Semarang

14. Lakers Club

Tempat ini merupakan club house suatu perumahan. Selain resto dan outdoor playground, juga ada kolam renang. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya empat! Dua kolam anak, satu kolam dewasa, dan satu whirlpool. Ada fitness center juga. 

Disediakan beberapa otopet yang bebas dimainkan di satu spot. Udaranya segar, tempatnya luas. View-nya juga meneduhkan mata—banyak pohon dan di seberangnya ada danau. Lokasinya di BSB, agak jauh dari pusat kota Semarang. Makanan yang disediakan adalah makanan Indonesia.

Alamat: Jl. RM Hadi Subeno Sasrowardoyo

BSB – Semarang

 

Image Article
14 Resto Pilihan yang Menarik Dikunjungi Bersama Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off