Stimulasi Kecerdasan Anak Sesuai Usia dan Perkembangannya

Published date

Ternyata permainan yang dilakukan Si Buah Hati tidak hanya sekedar permainan belaka saja, Bunda! Saat bermain, Si Buah Hati menerima berbagai rangsangan yang dapat mendukung tahap tumbuh kembangnya. Sejak lahir, permainan penuh kasih sayang setiap hari merupakan stimulasi dini yang dapat Bunda lakukan untuk Si Buah Hati. 

Melalui permainan ini semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan) Si Buah Hati dirangsang agar semakin berkembang. Selain sistem indra, kemampuan motorik kasar dan halus, komunikasi, serta perasaan dan pikiran Si Buah Hati pun perlu dirangsang melalui berbagai bentuk permainan.

Nah, apa saja sih manfaat dari stimulasi melalui permainan tersebut untuk Si Buah Hati? Ketika rangsangan diberikan dengan penuh kasih sayang secara terus menerus dan bervariasi, maka pembentukan sel-sel otak Si Buah Hati akan terjadi dengan cepat, begitu juga dengan pembentukan hubungan antarsel otaknya. Hal inilah yang kemudian membuat kecerdasan Si Buah Hati menjadi semakin tinggi dan beragam.

Proses belajar Si Buah Hati dapat dilakukan melalui proses mendengar, melihat, merasakan, mengingat, mencoba, mengulang, membandingkan, menggabungkan, dan membiasakan. Oleh karena itu, saat bermain Bunda harus memberikan contoh yang baik dan benar berupa ucapan, perkataan, maupun perilaku agar dapat diingat dan ditiru oleh Si Buah Hati.

Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan Si Buah Hati agar hasilnya optimal. Rutinitas harian ketika Bunda memandikan, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak jalan-jalan, bermain, atau ketika Si Buah Hati menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk menstimulasi Si Buah Hati.

1. Usia 12-18 Bulan 

Bunda dapat menambah stimulasi bagi Si Buah Hati dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, dan bermain dengan boneka. 

Selain itu, Bunda jangan lupa untuk mulai melatih Si Buah Hati berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana yang Bunda berikan, dan juga menyebutkan nama benda-benda.

2. Usia 18-24 Bulan

Stimulasi yang Bunda berikan dapat ditambah kembali dengan menyebutkan dan menunjukkan anggota tubuh, menanyakan gambar binatang & benda-benda di sekitar rumah, mencuci tangan, memakai celana atau baju, bermain melempar bola, melompat.

Nah, pada tahapan ini Bunda bisa menggunakan berbagai lagu anak sebagai bantuan seperti lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki” untuk bantu menghafalkan anggota tubuh.

Baca Juga: Perkembangan Motorik Kasar dan Halus

3. Usia 2-3 Tahun 

Stimulasi Si Buah Hati kembali ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat, menyebutkan nama teman, menghitung benda, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil atau  besar di toilet.

4. Usia Setelah 3 Tahun

Setelah umur 3 tahun, selain mengembangkan kemampuan-kemampuan dari tahapan umur sebelumnya, Bunda juga dapat memberikan stimulasi yang diarahkan untuk kesiapan Si Buah Hati untuk masuk sekolah seperti memegang pensil, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana,  kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman, dll. 

Stimulasi ini dapat mulai Bunda lakukan di rumah bersama pengasuh dan keluarga atau di Kelompok Bermain, Playgroup, atau sejenisnya.

Kunci utama untuk megoptimalkan pemberian stimulasi kepada Si Buah Hati adalah cinta Bunda. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan antara Bunda dan Si Buah Hati. Sebaiknya Bunda tidak memberikan stimulasi kepada Si Buah Hati dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat atau keinginan Si Buah Hati, atau di saat sedang dalam keadaan mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. 

Apalagi saat Bunda dalam keadaan bad mood yang justru tanpa disadari dapat memberikan rangsangan emosional yang negatif pada Si Buah Hati. Ingat Bunda, semua ucapan, sikap dan perbuatan Bunda merupakan stimulasi yang direkam, diingat, dan akan ditiru Si Buah Hati!

Berangkat dari cinta Bunda sebagai kunci utama dalam memberikan stimulasi Si Buah Hati, maka pola asuh Bunda juga ikut mempengaruhi. Interaksi antara Bunda dan Si Buah Hati harus dilakukan dalam suasana pola asuh yang demokratik (non otoritatif). 

Artinya, Bunda harus peka terhadap isyarat-isyarat Si Buah Hati dengan memperhatikan minat, keinginan, atau pendapat Si Buah Hati. Hindari untuk memaksakan kehendak Bunda, dan lewati hari-hari dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. 

Selain itu, sebaiknya Bunda juga harus menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Si Buah Hati dengan cara memberi contoh tanpa paksaan, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, serta memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila Si Buah Hati melakukan kesalahan. 

Bunda sebaiknya jangan banyak melarang atau membatasi ide-ide Si Buah Hati, kecuali dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain. Untuk mendukung stimulasi kecerdasan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.

 

Image Article
Stimulasi Kecerdasan si Kecil Harus Sesuai Umur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak

Published date

Tahukah Bunda, kreativitas anak akan berkembang jika orangtuanya selalu bersikap non otoritatif (demokratik). Sikap demokratik ditunjukkan dengan cara mendengarkan omongan Si Buah Hati, menghargai pendapatnya, serta mendorongnya berani bereksplorasi aktif seperti yang ia inginkan. Sebaiknya, Bunda jangan memotong pembicaraan Si Buah Hati di saat ia ingin mengungkapkan pikiran atau perasaanya. Jangan memaksakan pada Si Buah Hati bahwa pendapat kita sebagai orang tua adalah yang paling benar. Bunda sebaiknya juga tidak banyak melarang atau membatasi ruang gerak eksplorasi Si Buah Hati. Biarkan ia berani melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri selama tidak membahayakan atau merugikan orang lain atau diri sendiri.

Jangan mengancam atau menghukum Si Buah Hati bila pendapat atau perbuatannya dianggap salah. Si Buah Hati tidaklah salah, karena pada umumnya mereka belum tahu apa yang mereka kerjakan dan perlu juga kita ingat bahwa Si Buah Hati sedang dalam tahap belajar.  Oleh karena itu, tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, berilah kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengemukakan alasan-alasannya. Berikanlah contoh-contoh, ajaklah Si Buah Hati berpikir, jangan mendiktenya atau memaksanya, biarkan mereka mencoba memperbaiki kesalahan dengan caranya sendiri. 

Dengan demikian, kita tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu. Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian Si Buah Hati dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.

Selain itu, Bunda juga harus merangsang Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di lingkungan sekitar. Bunda pun juga harus banyak baca dan belajar agar mampu menjawab setiap keingintahuan Si Buah Hati. Penyediaan sarana untuk merangsang Si Buah Hati berpikir lebih dalam juga perlu Bunda, misalnya dengan memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu Si Buah Hati, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

Bunda, berikan kesempatan Si Buah Hati untuk mengembangkan khayalan,  merenung,  berpikir dan mewujudkan gagasan dengan caranya masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat,  langit berwarna merah, daun berwarna biru. Sebaiknya Bunda jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi Si Buah Hati. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan untuk mencoba serta penghargaan atau pujian padanya saat ia bisa melakukan suatu hal. Dengan demikian kreativitas anak akan terasah secara optimal. Iapun akan mampu berpikir secara divergen (meluas),  intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan juga simultan.

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.

Image Article
Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Buah Hati

Published date

Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Dalam perkembangan otak Si Buah Hati, ada periode yang dikenal sebagai periode pacu tumbuh otak atau brain growth spurt. Yakni masa di mana otak Si Buah Hati berkembang sangat cepat, yang terjadi selama rentang usia 0-3 tahun atau disebut golden age.

Periode pacu tumbuh otak pertama kali dimulai ketika Si Buah Hati masih dalam kandungan Bunda, memasuki trimester ketiga). Sementara periode pacu tumbuh otak kedua terjadi setelah Si Buah Hati lahir hingga berusia 36 bulan. Selama itu, Si Buah Hati mempunyai keinginan belajar yang luar biasa dan senang mempelajari berbagai hal.

Menurut Hasan Maimunah dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati berjalan sesuai dengan pertumbuhan badannya. Ketika ia menginjak umur 5 tahun, pertumbuhan otaknya pun sudah 80% sempurna. Sementara di usia 6 tahun, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati bisa dikatakan sudah sempurna.

Baca juga: Dukung Eksplorasi Cerdas Si Buah Hati Lewat Beragam Makanan Kaya Omega-3

Nah, pada usia golden age inilah Bunda memiliki peran sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Karena masa pertumbuhan Si Buah Hati hingga berumur 5 tahun merupakan parameter sederhana untuk menilai kenormalan status kesehatannya.

Berbagai hal bisa dilakukan Bunda agar otak Si Buah Hati berkembang optimal. Misalnya saja dengan memberikan asupan gizi serta nutrisi bagi Si Buah Hati. Selain makanan bergizi.

Untuk Si Buah Hati yang berusia 1 sampai 3 tahun, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda juga dapat memberikan stimulasi, terutama dalam merangsang kecerdasan Si Buah Hati. Stimulus yang diberikan tidak hanya berupa pelukan atau dekapan. Tetapi juga berupa pernyataan cinta, kasih sayang, mengajak berbicara, mengajak bermain, bersenda gurau, atau memberikan pujian yang bisa membangkitkan semangat Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Sehingga otaknya selalu terangsang untuk menerima berbagai pengetahuan baru.

Baca juga: 4 Aktivitas Simple Rangsang Kecerdasan Si Buah Hati

 

Image Article
Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Daya Ingat Si Buah Hati dengan Menggambar

Published date

Golden Age merupakan kurun usia (0-5 tahun) terpenting dalam kehidupan manusia. Ini adalah masa-masa di mana kemampuan otak anak menyerap informasi sangat tinggi. Berbagai informasi yang diterima akan berdampak pada Si Buah Hati di kemudian hari. Di masa emas ini peran Bunda dituntut untuk lebih aktif mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak secara intelektual, emosional, dan spiritual.

Lantas bagaimana caranya Bunda mengoptimalkan Golden Age Si Buah Hati terutama di usia 1-3 tahun?

Tidak hanya asupan bergizi yang dapat Bunda berikan untuk Si Buah Hati dalam mengoptimalkan kecerdasannya. Pasalnya tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Maka, Bunda pun dapat memberikan stimulasi untuk mengasah kecerdasan Si Buah Hati sejak usia 1-3 tahun, salah satunya dengan kegiatan menggambar.

Baca juga: 4 Aktivitas Simple Rangsang Kecerdasan Si Buah Hati

Menggambar dapat melatih dan mengembangkan daya ingat Si Buah Hati. Sebagaimana diketahui daya ingat terbagi dalam lima jenis, yaitu visual, auditif, olfactory, kinestetik, dan semantik. Proses menggambar menjadi ajang pembelajaran bagi Si Buah Hati untuk mengungkapkan apa saja yang ada di pikirannya. Ia akan mengingat kembali benda yang telah dilihatnya kemudian menuangkan imajinasinya melalui gambar.

Tentunya kegiatan menggambar juga melatih kemampuan konsentrasi Si Buah Hati dalam memvisualisasikan imajinasinya ke sebuah gambar. Saat Si Buah Hati mengekspresikan diri dengan menggambar, maka kemampuan motoriknya, baik kasar maupun halus, ikut berkembang. Si Buah Hati mengoordinasikan otot-otot jari jemarinya untuk memegang alat gambar.

Untuk memudahkan Bunda dalam kegiatan menggambar, maka praktikkan dalam kegiatan sehari-hari seperti mengajak Si Buah Hati untuk bermain di dapur. Siapkan sayuran, buah-buahan, maupun peralatan masak di hadapan Si Buah Hati.

Karena anak pada usia 2-3 tahun sudah mengenal warna serta sudah mampu menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering dilihatnya, maka Bunda dianjurkan bercerita pada Si Buah Hati nama dan fungsi benda-benda yang ada di hadapannya. Sambil bercerita, Bunda dapat menunjukkan bendanya. Secara perlahan, proses ini melatih daya ingat Si Buah Hati secara visual maupun semantik.

Baca juga: Pintar Berbahasa Lewat Beragam Benda

Supaya kegiatan menggambar berlangsung lebih menarik, kenalkan Si Buah Hati pada peralatan gambar seperti krayon, pensil warna, spidol, maupun cat poster. Sediakan kertas maupun kain polos sebagai media untuk menggambar. Lalu berikan kebebasan pada Si Buah Hati memilih benda yang akan digambarnya.

Untuk merangsang minat belajarnya, Bunda pun boleh ikut menggambar di samping Si Buah Hati. Berikan semangat pada Si Buah Hati di sela-sela menggambar. Jika ia tampak bingung, Bunda bisa memintanya untuk meraba atau memegang kembali benda yang hendak digambarnya. Tidak perlu memberi label pada gambar yang dihasilkan oleh Si Buah Hati, biarkan ia memberi makna pada gambarnya.

Berikan apresiasi berupa pujian maupun pelukan seusai Si Buah Hati menggambar. Cukup mudah dan sederhana bukan untuk dilakukan bersama di rumah? Yuk Bunda ajak Si Buah Hati bermain di dapur sambil menggambar. Banyak manfaatnya untuk mengembangkan kemampuan daya ingat Si Buah Hati.

Baca juga: Corat-Coret Bantu Stimulasi Kemampuan Psikomotorik, Memori, dan Perhatian

 

 

Image Article
Optimalkan Daya Ingat Si Kecil dengan Menggambar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kenali Tanda Perkembangan Psikomotorik Si Buah Hati

Published date

Bunda, perkembangan psikomotorik adalah salah satu yang harus diperhatikan dari Si Buah Hati. Kemampuan psikomotorik dikenal juga sebagai kecerdasan kinestetik, yaitu kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide, pemikiran dan perasaan. Kemampuan ini meliputi keterampilan menggunakan tangan dan organ tubuh lainnya dalam koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan keakuratan terhadap rangsangan.

Perkembangan psikomotorik sendiri merupakan awal dari kecerdasan dan emosi Si Buah Hati. Di usia emasnya, 1-2 tahun, gerak motorik kasar dan halus Si Buah Hati sebaiknya sesuai dengan perkembangan otaknya. Misalnya, di usia setahun Si Buah Hati sudah bisa berjalan maju dan mundur, menaiki tangga, makan sendiri walau belum sempurna, minum dengan gelas meskipun dibantu.

Beca Juga: Kemandirian di Balik Mengajari Si Buah Hati Minum Sendiri

Nah, di usia berikutnya gerak otot dan koordinasi Si Buah Hati lebih kompleks lagi. Usia dua tahun, Si Buah Hati seharusnya sudah bisa berlari, naik-turun tangga sendiri, melempar dan menendang bola walau belum sempurna, membongkar dan mengembalikan barang, dan tidak suka kalau popoknya basah atau kotor. Ketika masuk usia tiga hingga lima tahun, Si Buah Hati sudah mampu mengindikasikan buang air kecil dan besar, serta lebih efektif menggerakkan tubuh, seperti berhenti, berlari, berputar.

Semua perkembangan psikomotorik itu tidak hanya serta-merta secara alami bisa muncul pada Si Buah Hati. Bunda perlu memberikan stimulasi yang tepat karena perkembangan ini sangat tergantung pada pengaruh lingkungan Si Buah Hati. Faktor pola asuh juga penting. Bunda tidak perlu bersikap otoriter atau menuntut anak menjadi penurut. Sikap seperti itu hanya membuat Si Buah Hati merasa canggung, tidak percaya diri, dan tertekan.

Ajak Si Buah Hati untuk bermain sambil melatih gerak motorik kasar dan halusnya. Bunda bisa memberikan permainan melompat dengan satu kaki, menari, bermain bola, bermain puzzle, dan menggambar. Kegiatan sehari-hari pun bisa menstimulasi psikomotoriknya. Misalnya, Bunda mengajarkan mencopot dan memakai sepatu, mengancingkan baju, melepas celana, dan makan sendiri.

Satu hal yang penting pula untuk semakin mendukung perkembangan psikomotorik Si Buah Hati adalah memberikan asupan makanan yang cukup. Bunda perlu memperhatikan pola makannya supaya perkembangan tubuh dan otak Si Buah Hati sesuai usianya. Pastikan Si Buah Hati mendapatkan makanan bergizi lainnya setiap hari.

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nutrisi di DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu melindungi tubuh Si Buah Hati agar ia kebal dari penyakit. Bunda pun tidak perlu khawatir Si Buah Hati akan mudah sakit saat aktif.

 

Image Article
Kenali Tanda Perkembangan Psikomotorik si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rahasia di Balik Tidur Siang bagi Si Buah Hati

Published date

Ketika masih berada di dalam kandungan, Si Buah Hati memiliki pola tidur yang berbeda dengan manusia dewasa. Pola ini berlanjut ketika Si Buah Hati masih berusia bulanan. Ketika pagi atau sore hari, Si Buah Hati banyak tidur kemudian terjaga sepanjang malam. Seiring dengan pertambahan umur, lama-kelamaan pola tidur Si Buah Hati semakin sinkron dengan jam istirahat Bunda dan Ayah. Pada pagi sampai sore hari, dia ikut beraktivitas bersama penghuni rumah yang lain.

Walau demikian, Si Buah Hati masih membutuhkan jam tidur yang lebih banyak ketimbang orang dewasa. Tidak hanya kala malam, Si Buah Hati juga membutuhkan tidur siang dengan durasi cukup. Jumlah jam dan frekuensi tidur ini akan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan otak serta tumbuh kembang Si Buah Hati.

Menurut penelitian yang dilakukan Dini Safitri Zahara dari Universitas Diponegoro, tidur siang yang cukup terbukti dapat meningkatkan daya ingat Si Buah Hati terhadap hal-hal baru yang dipelajarinya. Sebab tubuh Si Buah Hati membentuk sekitar 75% hormon pertumbuhan pada saat tidur.

Baca juga: Jangan Sepelekan Manfaat Tidur Siang agar Si Buah Hati Tumbuh Optimal

Hal itu pula yang membuat proses pembentukan dan fungsi hormon pertumbuhan Si Buah Hati akan berkurang bila mengalami gangguan tidur. Hingga menyebabkan kualitas pertumbuhan Si Buah Hati menurun. Seperti cenderung sulit berkonsentrasi, memiliki daya ingat yang lemah, rewel, dan kurang mau diajak bekerja sama.

Sementara penelitian Rini Sekartini dan Nuri Purwito Adi dalam jurnal Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan, masalah tidur Si Buah Hati dapat berlanjut pada berusia 5 tahun dan masa sekolah. Karena itu, Bunda perlu memastikan Si Buah Hati untuk memiliki kebiasaan tidur yang baik sejak sedini mungkin. Sehingga dapat memprediksi terjadinya masalah tidur dan perilaku Si Buah Hati, kelak.

Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menuliskan bila kebutuhan tidur siang Si Buah Hati berbeda-beda tergantung usianya. Di umur 1-3 tahun, Si Buah Hati memerlukan tidur berdurasi 12 jam dalam sehari dengan 1,5-3,5 jam di antaranya dipenuhi dari tidur siang, setidaknya sekali sehari. Semakin besar, maka kebutuhan tidur siang Si Buah Hati akan semakin berkurang secara bertahap.

Baca juga:Kamar yang Menarik, Stimulasi Unik Bikin Si Kecil Betah di Kamar Sendiri
 

Image Article
Rahasia di Balik Tidur Siang bagi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Kemampuan Berbahasa Si Kecil dengan Positif

Published date

Di usia lima tahun, kemampuan berbahasa si Kecil umumnya sudah semakin baik dan terasah. Apalagi bila sejak lahir, si Kecil terbiasa menggunakan bahasa ibu.

Menurut Lely Noormindhawati, dalam buku 8 Tahun yang Menakjubkan, ada beberapa gambaran mengenai kemampuan berbahasa ketika si Kecil berumur 5 tahun. Misalnya si kecil mengalami penambahan kosakata ketimbang setahun sebelumnya; tata bahasa si Kecil semakin baik dan bisa Bunda mengerti; susunan pembentukan kalimatnya sudah jelas; dan si Kecil telah mampu mengekspresikan keinginan dengan kata-kata. Termasuk dalam mengungkapkan penolakan terhadap sesuatu hal.

Agar kemampuan bahasa si Kecil semakin terasah, Bunda sebaiknya melakukan rangsangan dengan alami dan tidak dipaksakan. Seperti melalui banyak permainan dan eksplorasi nan menyenangkan. Ataupun bernyanyi serta mengajaknya berinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan kompleks.

Baca jugaAsah Kemampuan Berbahasa Si Kecil dengan Lagu Sederhana

Namun Bunda juga perlu tahu, si Kecil yang berada di periode empat hingga lima tahun sudah sangat mahir dalam mencontoh dan merekam segala sesuatu yang ditangkap indranya. Terkait bahasa, ia juga sudah bisa mencontoh kata-kata, kalimat, dan intonasi yang diutarakan orang-orang di sekitarnya.

Agar sikap dan pribadi si Kecil tetap baik, Lely menganjurkan Bunda untuk menjaga emosi agar selalu positif bila berada di dekatnya. Seperti menghindari pertengkaran dengan pasangan di depan si Kecil. Namun bila Bunda ingin mengajarkan si Kecil cara mengatasi perbedaan pendapat dengan kepala dingin dan baik, masih diperbolehkan.

Lely juga menyarankan Bunda untuk mengurangi penggunaan kata "jangan" atau "tidak boleh". Sebab, kata-kata larangan semacam ini akan memicu si Kecil untuk membangkang atau makin menolak. Meski bukan berarti mempersilakan si Kecil melakukan segala yang diinginkan, disarankan untuk Bunda menggunakan kalimat atau kata-kata alternatif, misalnya, "Ibu lebih suka kalau kamu tidur siang".

Untuk cara yang satu ini, Bunda perlu bekerja sama dengan orang-orang yang kerap berada di sekitar si Kecil. Misalnya dengan pengasuh, asisten rumah tangga, kakak dari si Kecil, maupun kakek-neneknya. Sehingga si Kecil selalu berada di lingkungan nan positif.

DANCOW Lindungi Si Kecil dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Asah Kemampuan Berbahasa Si Kecil dengan Positif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Kunci Melatih Si Buah Hati Belajar Pecahkan Masalah

Published date

Kemampuan memecahkan masalah merupakan keahlian yang sangat penting dalam hidup setiap orang, termasuk Si Buah Hati. Nah, untuk merangsang kemampuan Si Buah Hati memecahkan masalah, Bunda bisa melakukan dua hal yang menjadi kunci utama. Yakni pemberian stimulasi dan nutrisi.

Menurut Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, stimulasi dini dari Bunda adalah rangsangan bermain kepada Si Buah Hati sejak baru lahir. Pada prinsipnya, rangsangan yang diberikan harus dilakukan dengan penuh kegembiraan, kasih sayang, dan mengarah ke semua sistem indera.

Selain itu, stimulasi dini juga harus merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan, serta jari-jari. Pun mengajak Si Buah Hati berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan dari pikirannya.

Sementara pemberian nutrisi yang memadai dapat Bunda lakukan sejak Si Buah Hati masih dalam kandungan. Menurut dokter Atien Nur Chamidah, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, fase ketika Si Buah Hati berusia 1 tahun adalah periode yang sangat berharga bagi perkembangan otaknya. Hal ini karena pertumbuhan saraf otak paling pesat terjadi ketika Si Buah Hati masih menjadi janin sampai berusia 18 bulan. Setelah itu, otak masih akan tumbuh sampai Si Buah Hati berusia 5 tahun tetapi kecepatannya melambat.

Karena itu, Bunda perlu memastikan bahwa asupan nutrisi harian Si Buah Hati memadai untuk perkembangan otaknya. Ada empat kelompok nutrisi utama yang dibutuhkan Si Buah Hati sehari-hari. Pertama, zat tenaga yang bersumber dari karbohidrat dan zat pengatur yang berasal dari protein. Kedua, vitamin dan mineral; khususnya zat besi yang akan mengoptimalisasi kecepatan hantar saraf Si Buah Hati sehingga mempercepat proses penyampaian informasi dan daya tangkapnya.

Baca juga: Nutrisi Seimbang dalam Menu Harian Si Buah Hati

Ketiga, kalium dan natrium yang diperlukan otak untuk menghasilkan energi. Kurangnya pasokan kalium akan berakibat mengurangi informasi yang dapat diterima oleh otak Si Buah Hati. Sementara keempat adalah asam lemak (DHA dan ARA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak dan mata Si Buah Hati.

Selain memberikan makanan olahan yang bergizi kepada Si Buah Hati yang berusia 1 tahun, Bunda bisa menambahkan susu DANCOW 1+ Nutritods sebagai alternatif sumber nutrisi. Dengan kandungan minyak ikan yang menjadi sumber DHA dan asam lemak esensial, DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu tumbuh kembang otak Si Buah Hati dengan optimal. Sedangkan kandungan protein dan kalsium bakal mendukung pertumbuhan fisik Si Buah Hati.

DANCOW Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Dua Kunci untuk Latih si Kecil Pecahkan Masalah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Rahasia untuk Kembangkan Psikomotorik Si Buah Hati

Published date

Bunda, sekarang Si Buah Hati menginjak usia 3 tahun. Ia pun telah pandai berbicara, makan sendiri, bahkan lancar mengendarai sepeda roda tiganya. Hal ini menunjukkan bahwa psikomotorik Si Buah Hati berkembang dengan baik.

Psikomotorik adalah kemampuan Si Buah Hati yang melibatkan aktivitas otot dan otak, termasuk kejiwaannya. Seperti kemampuan Si Buah Hati untuk berbalik, duduk, merangkak, berjalan, berbicara, mengendalikan keinginan untuk buang air, dan mulai memecahkan masalah kognitif.

Ini berarti, selama seribu hari pertama kehidupan Si Buah Hati, Bunda telah menguak rahasia untuk kembangkan psikomotorik Si Buah Hati, yakni pemberian stimulasi dan nutrisi yang tepat. Agar ia berkembang optimal seiring bertambahnya usia, Bunda bisa terus memberikan beragam stimulasi.

Satu cara yang dapat Bunda lakukan ialah menyajikan sebuah tantangan menarik untuk Si Buah Hati, seperti berjalan pada sebuah garis lurus. Hal ini dapat Bunda lakukan di rumah dengan bahan yang ada. Siapkan sebuah selotape warna-warni untuk membuat garis lurus di atas lantai. Kemudian, ajaklah Si Buah Hati berjalan di atas garis tersebut. Agar lebih menarik dan menantang buatlah bentuk labirin sederhana dengan selotape.

Baca juga: Dukung Stimulasi Motorik Si Buah Hati Lewat Sepeda Roda Tiga

Selain itu, Bunda pun perlu memberikan nutrisi tepat bagi Si Buah Hati, melalui asupan gizi seimbang. Yakni panganan yang memiliki kelengkapan antara sumber tenaga (karbohidrat/kalori), sumber pembangun (lauk-pauk sumber protein hewani dan nabati), sumber zat pengatur (sayuran dan buah sumber vitamin dan mineral), susu sumber lemak, protein, dan kalsium. Selain jenis asupan, Bunda harus pula memastikan keseimbangan menu antara waktu makan: pagi, siang, dan malam.

Agar perkembangan psikomotorik Si Buah Hati optimal, Bunda sebaiknya memilih susu pertumbuhan yang dapat menjaga kesehatan saluran cernanya. Sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan Si Buah Hati, jadi Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Nutritods.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Baca juga: Bangun Pertumbuhan Fisik Si Buah Hati Lewat Asupan Gizi Seimbang

Image Article
2 Rahasia untuk Kembangkan Psikomotorik si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pesan Tersembunyi Ketika Si Buah Hati Pilih-pilih Makanan

Published date

Ketika memasuki usia sekolah, Si Buah Hati sudah bisa melakukan banyak aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Ia juga sudah mampu mengekspresikan perasaan dan melakukan tindakan sesuai keinginannya. 

Dalam periode ini, mungkin Bunda sering menghadapi Si Buah Hati yang sering pilih-pilih makanan. Karena sudah besar, kadang Si Buah Hati mampu melakukan pemberontakan dengan mengunci mulut rapat-rapat atau kabur saat waktunya makan dengan menu yang tidak sesuai keinginan.

Melihat gejala seperti ini, sebenarnya Si Buah Hati sedang menyampaikan pesan tersembunyi kepada Bunda. Bisa jadi, Si Buah Hati enggan makan makanan tertentu bukanlah karena tidak menghargai usaha besar Bunda untuk memasak, melainkan ada kondisi lain yang menyebabkan itu.

Si Buah Hati Ada Masalah di Mulut

Menurut dr Widodo Judarwanto SpA, yang mengelola klinik kesulitan makan di Jakarta, sebanyak 30% pasiennya yang datang dengan keluhan pemilih menu santapan ternyata mengalami gangguan proses makan di mulut. 

Tampilan klinis yang terjadi adalah mengalami kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur maupun empal daging sapi. Bagi Si Buah Hati, gangguan serupa bisa mengakibatkan kendala mengunyah dan menelan. 

"Analisis kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang 'tidak mau' makan sayur atau memang 'tidak bisa' makan sayur," tulisnya seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

Karena itu, Bunda perlu mencermati kondisi fisik Si Buah Hati yang mungkin menyebabkannya pilih-pilih makanan. Sebab bila penolakan makan ini berlangsung lama, Si Buah Hati bisa mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam proses tumbuh kembangnya. Hingga menyebabkan pertumbuhan yang tidak maksimal.

Pilih Makanan yang Mudah Dicerna

Bila Si Buah Hati sulit makan, ahli gizi Dr. Laila Hayati, M. Gizi, SpGK menyarankan agar Bunda memberikan makanan yang mudah dicerna tubuh, seperti susu pertumbuhan. "Makanan padat butuh enzim banyak. Kalau susu nggak lama diserap. Sekitar dua jam sudah terserap," kata Laila.

Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan di sela-sela waktu makan utama, asalkan sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Untuk menuju berat badan anak yang seimbang, Laila menyarankan agar Bunda memberikan 2 gelas susu setiap hari.

Coba susu DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Ini supaya nutrisi harian Si Buah Hati terpenuhi dan pertumbuhan lancar.

Image Article
Pesan Tersembunyi Ketika si Kecil Pilih-pilih Makanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off