0-12 Bulan

Stimulasi Pendengaran Bayi: 5 Cara Efektif untuk Mengoptimalkannya

Published date

Perkembangan pendengaran bayi barangkali menjadi aspek yang jarang diperhatikan oleh para orangtua. Namun, perlu Bunda ketahui, stimulasi pendengaran bayi juga memainkan peran penting dalam seluruh perkembangan Si Buah Hati sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, bayi perlu mendapatkan stimulasi pendengaran dan komunikasi sejak awal kehidupannya agar tumbuh kembangnya optimal ya Bunda.1

Kapan Bayi Bisa Merespons Suara?

Bayi sudah memiliki kemampuan mendengar sejak berada di dalam kandungan. Saat berada dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengar suara detak jantung dan pencernaan Bunda. Bukan hanya itu, sebelum dilahirkan, Si Buah Hati bahkan sudah bisa mengenali suara Bunda serta anggota keluarga lainnya.

Setelah Si Buah Hati terlahir ke dunia, kemampuan pendengarannya pun akan berkembang pesat. Bayi akan dapat mendengarkan suara dari sekitarnya dengan lebih keras dan jelas.2

Sejak lahir, bayi sudah mulai bisa merespons suara. Hal ini dapat terlihat ketika bayi tampak memperhatikan mainan atau benda-benda di sekitarnya yang mengeluarkan suara. Tidak jarang, bayi juga akan menoleh ke arah sumber suara.3

Bayi juga sangat menyukai suara Bunda loh. Jadi, sebaiknya Bunda lebih sering mengajak Si Buah Hati berbicara, menyanyi, atau mengoceh ya.

Bunda juga bisa membalas atau menirukan celotehnya saat Si Buah Hati mengeluarkan suara dari mulut kecilnya. Kemudian, tunggulah hingga bayi kembali membalas ocehan Bunda. Cara ini cukup efektif untuk memberikan stimulasi pendengaran bayi dan mengajarkan Si Buah Hati berkomunikasi sejak dini.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi yang Wajib Diketahui

Cara Mudah Stimulasi Pendengaran Bayi di Rumah

Memberikan stimulasi pendengaran bayi menjadi salah satu aspek penting untuk mendukung perkembangan Si Buah Hati. Namun sayangnya, perkembangan pendengaran bayi kerap luput dari perhatian para orang tua. Padahal, kemampuan mendengar juga memainkan peran penting dalam keseluruhan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Itulah mengapa sangat penting memberikan stimulasi pendengaran bayi demi mendukung tumbuh kembangnya. Berikut ini cara stimulasi pendengaran bayi yang dapat Bunda lakukan:

● Ajak bayi berbicara

Setiap orangtua memiliki kemampuan merangsang pendengaran bayi. Hal ini dikarenakan bayi sangat menyukai suara orangtuanya, bahkan sejak ia berada di dalam kandungan.

Oleh karena itu, cara stimulasi pendengaran bayi yang paling utama adalah dengan lebih sering mengajak Si Buah Hati berbicara. Bunda bisa mengasah kemampuan pendengaran bayi dengan mengajaknya bicara sepanjang hari, seperti saat menggantikan popok, memandikan, memberikan ASI, atau ketika menggendongnya.4

Dengan lebih sering mengajak Si Buah Hati berbicara, Bunda tidak hanya akan memberikan stimulasi pendengaran bayi, tetapi juga mendukung perkembangan otak dan kemampuan berkomunikasinya.5

Saat berkomunikasi dengan bayi, Bunda disarankan menggunakan intonasi sesuai, tapi dengan kecepatan bicara perlahan. Selain itu, jangan lupa untuk berbicara dengan ekspresi ceria dan menyenangkan ya Bunda. Sebab, berdasarkan penelitian, cara bicara dengan sesuai dan ekspresif akan lebih menarik bagi bayi dan membantu Si Buah Hati memahami ucapan orang tuanya.6

● Bacakan buku

Selain aktif mengajak Si Buah Hati berbicara, Bunda juga dapat membacakan buku cerita untuk memberikan stimulasi pendengaran bayi. Bunda bisa memilih buku cerita bergambar untuk dibacakan kepada Si Buah Hati setiap hari. Gunakan intonasi jelas dan suara yang menyenangkan saat membacakan cerita ya Bunda. Dengan begitu, Si Buah Hati bisa lebih tertarik mendengarkan suara Bunda dan kemampuan pendengarannya pun terasah.7

● Menyanyi

Selain membacakan buku, Bunda juga bisa lebih sering mengajak Si Buah Hati bernyanyi untuk menstimulasi kemampuan pendengarannya. Saat bernyanyi, Bunda tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan pendengaran Si Buah Hati, tetapi juga bisa membantu mengembangkan regulasi emosionalnya.

● Ajak bermain

Salah satu tips penting untuk memberikan stimulasi pendengaran bayi adalah dengan mengajak Si Buah Hati bermain. Ada berbagai jenis permainan yang bisa Bunda mainkan bersama Si Buah Hati. Salah satunya adalah dengan menggunakan kerincingan. Permainan ini akan melatih refleks bayi untuk meraih dan menggenggam kerincingan yang Bunda gerakkan naik turun agar berbunyi.

Bunda juga bisa bernyanyi lagu “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki” bersama Si Buah Hati. Saat bernyanyi sambil sentuh bagian tubuh yang disebut. Ini membuat Si Buah Hati merasakan pengalaman baru dalam mendengar.

● Mendengarkan musik

Stimulasi pendengaran bayi juga dapat diberikan melalui musik. Selain bermanfaat sebagai stimulasi pendengaran, musik juga diketahui dapat membuat bayi tumbuh pintar dan gembira. Musik terbukti dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan memori bayi, juga dapat membantu bayi melepaskan hormon endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.8
 

 

Sumber:

  1. Newborn Hearing Development - Ovum Hospitals. Retrieved May 27 2024 from https://ovumhospitals.com/blog/newborn-hearing-development-promoting-auditory-stimulation-and-communication
  2. Your Baby’s Hearing, Vision, and Other Senses 2 Months - Kids Health. Retrieved May 27 2024 from https://kidshealth.org/en/parents/senses-2mos.html
  3. Simple and Easy Games For Babies To Help Develop Their Sense of Hearing - Pathway. Retrieved May 27 2024 from https://pathways.org/hearing-sense-activities/
  4. Baby Talk - WebMD. Retrieved May 27 2024 from https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-talk
  5. EARLY CHILDHOOD — Chatting With Babies Helps Brain Development | Announce - University of Nebraska-Lincoln. Retrieved May 27 2024 from https://newsroom.unl.edu/announce/lancasterextension/9974/59368
  6. 11 Activities for Babies 0 - 6 Months Old - Parents. Retrieved May 27 2024 from https://www.parents.com/baby/development/growth/11-simple-activities-for-babies-0-to-6-months/
  7. Baby hearing development - Baby Center. Retrieved May 27 2024 from https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-sensory-development-hearing_6509
  8. Baby music: The soundtrack to your child's development - UNICEF. Retrieved May 27 2024 from https://www.unicef.org/parenting/child-development/baby-music-soundtrack-to-development
Image Article
Stimulasi Pendengaran Bayi 5 Cara Efektif untuk Mengoptimalkannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Merangkak: Tips dan Trik Dukung Perkembangan Motorik

Published date

Merangkak merupakan bagian dari milestones perkembangan bayi dalam tahun pertamanya. Memasuki usia 6-9 bulan, Si Buah Hati diharapkan sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Bayi seharusnya juga sudah mulai belajar merangkak di usia ini.

Namun sebelum memasuki fase ini, Bunda perlu memberi stimulasi merangkak dengan melatih kemampuan motorik kasar bayi seperti tengkurap hingga duduk. Lalu apa saja stimulasi bayi agar cepat merangkak? Kapan bayi mulai merangkak? Bagaimana ciri-ciri bayi akan merangkak? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Cara Stimulasi Merangkak untuk Bayi

Merangkak adalah tahapan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang bayi. Gerakan merangkak menjadikan seluruh anggota tubuh bayi menjadi terlatih, seperti leher, tangan, sendi, dan otot. Selain itu, merangkak dapat membantu meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata.

Sejak mulai miring ke kiri dan kanan, tengkurap, duduk, sampai berdiri dan berjalan, seorang bayi terus melatih kekuatan otot dan koordinasi geraknya. Setelah Si Buah Hati mampu duduk sendiri tanpa bantuan, ia akan belajar bergerak untuk berpindah tempat, mulai menjelajah lingkungan sekitarnya.1

Lalu, umur berapa bayi bisa merangkak? Sekitar usia tujuh sampai sepuluh bulan, bayi akan belajar berpindah tempat, sebelum ia belajar berdiri dan berjalan. Namun jika hingga usia itu bulan bayi belum dapat merangkak, Bunda perlu memberikan stimulasi. Berikut sejumlah stimulasi merangkak bagi Si Buah Hati yang dapat Bunda pelajari.

1. Tummy Time

Bunda perlu memastikan memberikan jadwal tummy time kepada Si Buah Hati sebelum dia siap merangkak. Lalu apa itu tummy time? Tummy time adalah aktvitias untuk menikmati waktu tengkurap. Hal ini ternyata bisa jadi stimulasi merangkak untuk bayi lho!
Bunda dapat membiasakan bayi berada dalam posisi tengkurap dan mengajaknya bermain dalam posisi itu selama beberapa menit setiap hari. Ini sangat penting untuk membantu bayi meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan pada saat mereka mulai merangkak.2

2. Pancing dengan Mainan

Bunda dapat memberikan stimulasi berupa mainan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan buah Hati. Permainan seperti lempar tangkap bola dapat menjadi hal yang menarik bagi bayi. Selain mengasyikkan, permainan ini bisa mendorong motorik kasar dan kemampuan gerak tubuh.3

Bayi juga senang mencari benda yang disembunyikan, menaruh, dan mengambil benda dari tempatnya. Bunda bisa memberikan mainan seperti boneka, mainan mobil dari plastik untuk mendorongnya berpindah tempat.4

3. Hindari Baby Walker

Salah satu kebiasaan kurang baik adalah membiarkan bayi bermain dengan baby walker. Alat ini memang disebut-sebut membuat bayi dapat cepat berjalan. Namun, penelitian menunjukkan penggunaan baby walker justru membuat bayi malas merangkak.
Oleh sebab itu, lebih baik hindari penggunaan baby walker bagi Si Buah Hati. Ajarkan bayi merangkak di ruangan atau lantai yang terjaga kebersihannya. Dengan begitu, bayi akan terbiasa merangkak.

4. Beri Motivasi pada Bayi

Bayi pada dasarnya punya dorongan alami untuk terus bergerak. Bunda dapat memotivasi atau menstimulasi secara ekstra dengan memberikan sesuatu seperti mainan atau makanan untuk diraih. Letakkan obyek itu agak jauh dari jangkauan.  
Bunda juga dapat meletakkan cermin di hadapan bayi. Saat ia melihat pantulannya sendiri di cermin, bayi akan termotivasi untuk bergerak maju kemudian merangkak secara bertahap ke objek yang dilihatnya.5

5. Siapkan Kondisi Rumah yang Mendukung

Stimulasi merangkak selanjutnya adalah memberikan ruang yang mendukung. Pastikan kondisi rumah sudah memberikan keamanan dan kenyamanan untuk Si Buah Hati.

Ingatlah untuk tidak meninggalkan benda-benda kecil di lantai, di bawah sofa, atau di mana pun dia dapat menemukannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Benda-benda seperti pecahan balon, baterai kancing kecil, dan koin sangatlah berbahaya.

Tangga adalah jalur rintangan lain yang berpotensi berbahaya. Meskipun bayi perlu belajar naik dan turun tangga, jangan biarkan Si Buah Hati bermain sendirian di sekitar tangga.6

Ciri Bayi akan Merangkak

Setelah tahu cara stimulasi bayi merangkak, lalu bagaimana ciri-ciri bayi akan merangkak? Bunda perlu mengetahui tanda-tanda Si Buah Hati akan siap merangkak berikut ini.

1. Mulai Optimalkan Tangan untuk Menopang

Pada awalnya, bayi akan meletakkan tangan ke bawah agar tidak terjatuh dan bahkan mungkin meletakkan tangannya di antara kedua kakinya untuk bersandar sebagai penyangga. Saat ia mulai bisa mengendalikan tubuhnya, ia akan lebih sedikit menggunakan tangannya untuk menopang tubuh.

Selain itu Si Buah Hati akan lebih banyak menggunakan tangannya untuk bereksplorasi, meraih mainan dan benda lain yang berada di luar jangkauannya. Semakin sering bayi melakukan ini, semakin kuat persiapannya untuk merangkak.7

2. Berusaha Mengangkat Badan

Si Buah Hati akan mencoba mengangkat badannya ke atas saat merangkak. Biasanya mereka melakukannya sambil berdiri atau memegang benda di sekelilingnya. Hal ini butuh kekuatan tubuh bagian atas bayi. Oleh karena itu, Bunda perlu membiasakan tummy time sejak dini.8

3. Bergerak Maju-mundur

Bayi biasanya mulai bergerak maju dan mundur atau biasa disebut onggong-onggong, sebelum kemudian merangkak. Si Buah Hati akan berusaha untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.  Saat bayi sudah siap, mereka akan berpegangan pada lututnya sambil bergoyang maju-mundur. Ini menunjukkan bayi akan segera merangkak.9

Itu dia sejumlah cara stimulasi merangkak hingga ciri-ciri bayi akan mulai merangkak. Apabila bayi memiliki tanda hanya menggunakan satu sisi tubuh untuk bergerak dalam jangka waktu lama, segera konsultasikan ke dokter ya Bun! Dikhawatirkan bayi mengalami gangguan untuk kemampuan dalam bergerak.

 

 

Sumber:

  1. Menjelajah Sebelum Berjalan - IDAI. Retrieved May 27 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/menjelajah-sebelum-berjalan
  2. 3 Tummy Time Activities to Try With Your Baby - HealthyChildren.org. Retrieved May 27 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/sleep/Pages/The-Importance-of-Tummy-Time.aspx
  3. Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merangsang Kecerdasan Multipel - IDAI. Retrieved May 27 2024, from
    https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-stimulasi-bermain-untuk-merangsang-kecerdasan-multipel
  4. Pemilihan Mainan Anak sesuai Fase Perkembangan - IDAI. Retrieved May 27 2024, from
    https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/cerdas-memilih-mainan-anak
  5. Simple Steps for Teaching Your Baby to Crawl - Healthline. Retrieved May 27 2024, from
    https://www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl
  6. Movement: Babies 8 to 12 Months - HealthyChildren.org. Retrieved May 27 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Movement-8-to-12-Months.aspx
  7. When Do Babies Start Crawling? - The Bump. Retrieved May 27 2024, from https://www.thebump.com/a/when-do-babies-crawl
  8. When Do Babies Start Crawling? - Parents. Retrieved May 27 2024, from https://www.parents.com/baby/development/crawling/when-do-babies-crawl/
  9. When do babies start crawling: 6 tips to encourage crawling - Huckleberry. Retrieved May 27 2024, from https://huckleberrycare.com/blog/when-your-baby-starts-crawling
Image Article
Stimulasi Merangkak Tips dan Trik Dukung Perkembangan Motorik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal 8 Kecerdasan Majemuk Anak dan Cara Mengembangkannya

Published date

Setiap anak adalah individu unik dengan bakat dan kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan memahami kecerdasan majemuk anak, dapat membantu Bunda mengenali kekuatan dan potensi tersembunyi Si Buah Hati dan mengembangkannya secara optimal.

Dalam artikel ini, akan dibahas apa sih itu kecerdasan majemuk dan berisi panduan mengenali dan mengembangkan potensi-potensi kecerdasan majemuk anak usia dini tersebut.

Apa itu Kecerdasan Majemuk?

Kecerdasan majemuk diperkenalkan oleh psikolog dari Harvard, Howard Gardner.

Pengertian kecerdasan majemuk anak usia dini berbeda dengan konsep kecerdasan yang merujuk kepada potensi intelektual atau yang erat kaitannya dengan tes IQ. Di sini, Howard menyebut ada berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki manusia1.

Delapan jenis kecerdasan majemuk menurut Howard, yakni:

1. Kecerdasan spasial-visual

Orang yang kuat dalam kecerdasan spasial-visual pandai memvisualisasikan sesuatu. Orang-orang ini sering kali pandai dalam menentukan arah serta peta, bagan, video, dan gambar.

2. Kecerdasan linguistik

Orang yang kuat dalam kecerdasan linguistik-verbal mampu menggunakan kata-kata dengan baik, baik ketika menulis maupun berbicara. Orang dengan kecerdasan linguistik biasanya sangat pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca.

3. Kecerdasan logis-matematika

Orang yang kuat dalam kecerdasan logis-matematis adalah orang yang pandai dalam penalaran, mengenali pola, dan menganalisis masalah secara logis.
Ciri kecerdasan majemuk anak jenis ini, Si Buah Hati cenderung berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan, dan pola.

4. Kecerdasan kinestetik-jasmani

Kinestetik jasmani adalah gaya belajar yang sering disebut sebagai ‘belajar dengan tangan’ atau pembelajaran fisik.

Pada dasarnya, ciri kecerdasan majemuk jenis ini, Si Buah Hati dapat belajar lebih mudah dengan melakukan, mengeksplorasi, dan menemukan.

Salah satu dari 9 jenis gaya belajar yang membentuk teori ini, kecerdasan kinestetik jasmani sering kali dapat diamati pada aktor, pengrajin, atlet, penemu, penari, dan ahli bedah.

Menurut Carlton College, sekitar 15 persen populasi manusia sangat menganut gaya belajar kinestetik2.

5. Kecerdasan musikal

Orang dengan kecerdasan musikal dapat menyetel instrumen dan mendeteksi nada. Mereka dapat mengubah kata menjadi lirik dan mengenali irama. Mereka juga dapat memproduksi atau membuat lagu.

Kecerdasan musikal mengacu pada kemampuan mendeteksi, memahami, dan menerapkan ekspresi musik seperti ritme dan lirik. Ini berkaitan dengan pola, struktur, nada, dan nada, di antara keterampilan terkait musik lainnya3.

Baca Juga: Kandungan Susu untuk Nutrisi Otak Anak

6. Kecerdasan Interpersonal

Orang dengan kecerdasan interpersonal mudah berinteraksi dengan orang lain.
Mereka memiliki kemampuan untuk memahami apa yang dibutuhkan orang-orang di sekitar mereka, pandai membaca emosi orang lain4.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Memiliki kecerdasan intrapersonal berarti mampu mengenali emosi, pikiran, dan kecemasan diri sendiri. Dan, menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya5.

8. Kecerdasan naturalistik

Kecerdasan majemuk anak selanjutnya adalah naturalistik atau kemampuan mengidentifikasi, mengamati, mengkategorikan, memahami, dan memanipulasi unsur-unsur alam seperti tumbuhan, hewan, dan lingkungan.

Orang dengan kecerdasan naturalistik tinggi tertarik untuk memelihara, mengeksplorasi, dan mempelajari lingkungan dan spesies lainnya6.

Panduan Mengenali Kecerdasan Majemuk Anak

Setiap anak memiliki kombinasi kecerdasan majemuk yang berbeda. Pentingnya kecerdasan majemuk dalam kegiatan pengembangan pada anak usia dini adalah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Si Buah Hati. Berikut beberapa panduan untuk mengenali dan mendukung kecerdasan majemuk anak di rumah:

● Habiskan waktu bersama anak

Dengan Bunda menghabiskan waktu bersama Si Buah Hati, Bunda dapat memperhatikan dan mengetahui apa yang mereka sukai. Selain itu, bermain dengan anak disebut dapat meningkatkan empati dan kebahagiaan, serta mengurangi risiko kecemasan Si Buah Hati lho Bun.

● Hargai kekurangan anak

Jika Si Buah Hati tidak pandai bermain musik, tanamkan rasa bangga anak pada hal-hal yang mereka sukai. Dengan begitu, Si Buah Hati dapat menggali potensinya dan membantu mereka belajar serta memecahkan masalah.

● Menggali potensi anak

Jika Buah Hati Bunda kesulitan untuk menulis, tingkatkan rasa percaya diri mereka dengan mengembangkan keterampilan lain sembari Bunda membantu keterampilan menulis mereka.

Misalnya, tanyakan apa yang mereka pelajari hari ini di sekolah. Mereka mungkin akan menceritakan pengalaman mereka atau Bunda juga bisa meminta mereka menggambar tentang kegiatan harian mereka7.

● Perhatikan cara belajar

Perhatikan bagaimana anak belajar. Apakah mereka lebih mudah memahami dengan penjelasan verbal, demonstrasi visual, atau praktik langsung?

● Dengarkan cerita dan ekspresi anak

Perhatikan bagaimana Si Buah Hati menceritakan pengalaman mereka. Apakah mereka menggunakan banyak kata, gestur, atau gambar?

Biarkan anak mengeksplorasi minat

Berikan anak kesempatan untuk mencoba berbagai aktivitas dan eksplorasi minat mereka.

● Penuhi asupan nutrisi Si Buah Hati

Selain cara-cara di atas, Bunda juga perlu memperhatikan asupan nutrisi Si Buah Hati. Asupan nutrisi yang tepat pada tahun-tahun pertama kehidupan anak berpengaruh besar pada kecerdasannya8. Oleh karena itu, bila perlu, Bunda bisa memberikan asupan nutrisi tambahan pada Si Buah Hati dengan Dancow 1+ Imunutri. Dancow 1+ Imunutri mengandung DHA, omega 3, omega 6, dan tinggi zat besi. Kandungan lain yang tak kalah penting tinggi protein, kalsium, vitamin D, A, C, E, dan selenium untuk mendukung perkembangan si Buah Hati.

Nah, Bunda itu dia berbagai macam kecerdasan majemuk anak  dan cara mengembangkannya dri rumah. Ingatlah Bunda, setiap anak memiliki keunikan dan kecepatan belajar yang berbeda. Bersabarlah dan nikmati prosesnya. Hal yang terpenting adalah membantu anak menemukan jati diri mereka dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan.

 

 

Sumber:

  1. Gardner's Theory of Multiple Intelligences - Verywell Mind. Retrieved May 27 2024, from https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
  2. Everything You Need to Know About Bodily-Kinesthetic Intelligence - Healthline. Retrieved May 27 2024, from
    https://www.healthline.com/health/bodily-kinesthetic#characteristics
  3. Musical Intelligence | Definition & Examples - Lesson - Study.com. Retrieved May 27 2024, from
    https://study.com/academy/lesson/musical-intelligence-definition-experiments-characteristics.html
  4. Interpersonal Intelligence Definition, Behavior & Examples - Lesson - Study.com. Retrieved May 27 2024, from
    https://study.com/academy/lesson/interpersonal-intelligence-definition-examples-characteristics.html
  5. Intrapersonal Intelligence | Overview & Examples - Lesson - Study.com. Retrieved May 27 2024, from
    https://study.com/learn/lesson/what-is-intrapersonal-intelligence-examples.html
  6. Introduction to Naturalistic Intelligence - My Bright Wheel. Retrieved May 27 2024, from
    https://mybrightwheel.com/blog/naturalistic-intelligence
  7. How Multiple Intelligences Shape Learning - Verywell Family. Retrieved May 27 2024, from
    https://www.verywellfamily.com/what-are-multiple-intelligences-4002039
  8. Ghazi, Hasanain & md isa, Zaleha & Sutan, Rosnah & badila, idayu & Orhun, Nimetcan. (2014). Nutrition and Children’s Intelligence Quotient (IQ): Review. Annals of Nutritional Disorders & Therapy. 1. 5.
Image Article
Mengenal 8 Kecerdasan Majemuk Anak dan Cara Mengembangkannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perkembangan Bayi 10 Bulan: Apa Saja yang Perlu Bunda Ketahui?

Published date

Bunda, menginjak usia 10 bulan, Si Buah Hati mungkin sudah bisa merangkak atau bahkan berdiri. Genggaman tangannya juga sudah kuat, termasuk ketika melempar mainannya.

Lebih menariknya, anak pada usia ini akan memperlihatkan kepribadiannya, seperti menunjukkan suka atau tidak suka dengan suara dan wajahnya.

Lalu, apa saja perkembangan bayi 10 bulan, mulai dari perkembangan fisik, motorik, sampai kemampuan Bahasa? Semua aspek ini penting untuk dipantau. Yuk, kita bahas satu per satu agar Bunda lebih siap dalam mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Perkembangan Bayi 10 Bulan

Bayi usia 10 bulan sedang asik-asiknya bereksplorasi dengan kemampuan motorik, kognitif, emosional, hingga bahasa. Berikut adalah milestones bayi 10 bulan yang Bunda perlu perhatikan.

Perkembangan Fisik

Pada usia 10 bulan, perkembangan fisik si Buah Hati biasanya akan mulai melambat meskipun sudah tumbuh signifikan hingga bertambah dua kali lipat dari saat mereka lahir.1

Perlambatan itu disebabkan karena Si Buah Hati semakin banyak bergerak, pernah mengalami sakit, hingga asupan nutrisi dari makanan padat yang diperlukan mungkin belum mencukupi kebutuhan gizinya yang sekarang bertambah.

Menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI, berat bayi pada usia ini biasanya sekitar 8,2-10,2 kg untuk bayi laki-laki dan 7,5-9,6 kg untuk perempuan.2

Kemudian, tinggi badan bayi pada usia 10 bulan sekitar 71-75,6 cm untuk bayi laki-laki dan 69-73,9 cm untuk perempuan.

Dari penampakan fisik, mereka akan tampak seperti balita ketimbang bayi, terutama saat berdiri. Selain itu, gigi pertama mereka juga akan mulai tumbuh.

Perkembangan Motorik

Perkembangan bayi 8 bulan sampai 12 bulan juga ditandai dengan keterampilan menggerakkan anggota tubuh atau biasa disebut kemampuan motorik.

Pada usia ini, Si Buah Hati bisa merangkak, beranjak dari posisi duduk ke berdiri, jongkok sambil berpegangan atau duduk kembali, dan berjalan berkeliling sambil berpegangan pada furnitur sekitar rumah.3

Dalam waktu tidak lama, Si Buah Hati juga akan mulai mengambil langkah pertamanya tanpa berpegangan.

Untuk kemampuan motorik halus, si Buah Hati sudah bisa mengambil benda menggunakan jari dan telunjuknya serta menggenggam mainan dan melemparkannya.

Baca Juga: Jadwal dan Takaran Tepat Memberikan DANCOW 1+

Perkembangan Sosial dan Emosional

Pada usia 10 bulan, si Buah Hati akan menunjukkan kepribadiannya, seperti tersenyum pada semua orang yang ia temui atau mungkin bersembunyi dengan malu-malu.4

Si Buah Hati juga akan mengulangi suara, memberi isyarat untuk meminta perhatian, bahkan mungkin melambaikan tangan saat ada orang yang mendatanginya.

Hal itu terjadi karena si Buah Hati sering meniru tindakan dan ekspresi orang dewasa di sekitarnya.

Wajahnya juga lebih ekspresif, seperti tersenyum, tertawa, atau menangis untuk menunjukkan kebutuhannya.

Perkembangan Bahasa

Perkembangan bayi 10 bulan ditandai dengan kemampuan meniru yang semakin jelas, termasuk dalam menirukan suara.

Celotehan si Buah Hati juga berkembang menjadi kata-kata, seperti "papa" dan "mama" atau seruan tertentu, seperti "uh-oh!".

Selain sering mengoceh dan membuat suara-suara, si Buah Hati sudah bisa merespons permintaan verbal sederhana.

Mereka juga menjadi terampil dalam melakukan gerakan, seperti menggelengkan kepala atau melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal.5

Si Buah Hati juga mungkin mengenali kata “tidak” atau “ayo” hingga merespons ketika dipanggil.

Apa yang Normal dan Perlu Diperhatikan?

Bunda, setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda sehingga tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati belum mencapai beberapa milestones di atas.

Namun, ada beberapa tanda yang perlu Bunda perhatikan dan mungkin konsultasikan dengan dokter anak.

Tidak Merangkak

Beberapa bayi diketahui tidak pernah merangkak sama sekali dan sering kali hal ini bukan merupakan tanda keterlambatan merangkak untuk dikhawatirkan.

Jika mereka bisa berdiri dengan berpegangan pada kursi, berpindah dari perabot ke perabot lain, hingga berpindah atau bergeser dengan pantat, perkembangan motorik kasar si Buah Hati dianggap normal.

Namun, jika si Buah Hati menunjukkan tanda-tanda keterlambatan di area lain dalam perkembangan motorik kasar dan fisik, mungkin ada alasan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.6

Tidak Menunjukkan Emosi

Bayi umumnya bisa sangat emosional. Namun, Bunda perlu memperhatikan jika ada reaksi emosi ekstrem dari si Buah Hati, misalnya tampak sangat cemas sepanjang waktu.

Begitu pula ketika mereka sangat takut dengan situasi baru dan enggan mencoba apa pun di luar zona nyaman. Tanda lainnya, seperti cepat marah, menangis dalam berbagai situasi yang berbeda, tampak lesu dan tidak termotivasi untuk mencoba hal baru.7

Tidak Merespons Kata-Kata atau Berceloteh

Bayi umumnya mengucapkan kata-kata pertama pada usia 9-12 bulan. Kemudian, perkembangan bicara yang masih wajar pada usia 11-14 bulan.

Jika pada usia ini bayi belum menunjukkan respons terhadap kata-kata, Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda serius, seperti tidak menanggapi nama, tidak memberi isyarat untuk berkomunikasi, tidak mendengar atau memahami pembicaraan ketika diajak bicara, keterampilan berbicara atau bahasa yang diperoleh sebelumnya hilang, tidak dapat meniru suara dan mengoceh.

Cara Mendukung Perkembangan Bayi 8-10 Bulan

Jika merasa ada yang tidak biasa dengan perkembangan Si Buah Hati, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak. Untuk mendukung perkembangannya, berikut beberapa cara yang bisa dicoba, termasuk stimulasi bayi 8 bulan agar cerdas.

Aktivitas Motorik

Ada banyak cara mendukung stimulasi motorik bayi 8 bulan agar cerdas, baik untuk motorik kasar maupun halus.

Bunda bisa memberikan banyak waktu bermain di lantai untuk mendorong merangkak dan bergerak, membiarkan mereka makan sendiri, hingga bermain cilukba.8

Stimulasi Kognitif

Bunda mungkin penasaran apa tanda bayi cerdas usia 8 bulan hingga 10 bulan yang dapat Bunda dukung perkembangannya. Bunda bisa mengamati tanda-tanda kecerdasan berikut, apakah si Buah Hati memiliki tingkat fokus yang tinggi, tertarik ketika dibacakan buku, mencapai tahap perkembangan lebih awal, rasa ingin tahu tinggi, hingga mampu menyelesaikan masalah saat bermain.9

Beberapa cara menstimulasi perkembangan kognitif anak, bisa dengan melatih kemampuan penglihatan dengan belajar membandingkan ukuran benda, melatih kemampuan fisik dengan banyak bermain bersama secara fisik, hingga melatih perbedaan tekstur, bahasa, dan angka.10

Stimulasi Bahasa

Ada banyak cara untuk menstimulasi perkembangan bayi 10 bulan, khususnya kemampuan bahasa, seperti membacakan buku cerita sederhana setiap hari dan mengajak bicara si Buah hati.

Bunda juga bisa mengajaknya bermain, seperti mengajaknya meniru suara, mengulangi dan membenarkan ucapannya, hingga merespons ucapan atau ketertarikan si Buah Hati pada sesuatu.11

Interaksi Sosial 

Meluangkan waktu bermain bersama si Buah Hati bisa melatih kemampuan sosial-emosional, seperti bermain mencari perbedaan atau menari bersama hingga keluar rumah untuk melihat lingkungan sekitarnya dan bertemu orang-orang baru.

Itulah penjelasan perkembangan bayi 10 bulan yang Bunda perlu perhatikan. Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran. Semoga Bunda dapat membantu Si Buah Hati tumbuh dengan bahagia dan sehat!

 

 

Sumber:

  1. Your baby's growth and development — 10 months old - Pregnancy, Birth, Baby. Retrieved at 27/5/2024), from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-10-months-old#
  2. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1660894423_735923
  3. Baby Development: Your 10-Month-Old - WebMD. Retrieved 27/5/2024 from https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-10-month-old
  4. Your 10 month old's development - Baby Centre. Retrieved 27/5/2024 from https://www.babycentre.co.uk/a714/your-10-month-olds-development
  5. Infant development: Milestones from 10 to 12 months - Mayo Clinic. Retrieved 27/4/2024 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047380
  6. Why Does my Baby Have a Crawling Delay? - FDNA Health. Retrieved 27/4/2024 from https://fdna.health/knowledge-base/why-does-my-baby-have-a-crawling-delay/
  7. Warning signs of emotional development problems - Baby Centre. Retrieved 27/4/2024 from https://www.babycentre.co.uk/a25014671/warning-signs-of-emotional-development-problems
  8. Learning, Play, and Your 8- to 12-Month-Old - Kids Health. Retrieved 27/4/2024 from https://kidshealth.org/en/parents/learn812m.html
  9. 18 Signs of Intelligent Baby - Parenting First Cry. Retrieved 27/4/2024 from  https://parenting.firstcry.com/articles/15-signs-of-intelligent-baby/
  10. 50 Simple Ways to Make Your Baby Smarter - Parents. Retrieved 27/4/2024 from  https://www.parents.com/baby/development/intellectual/50-simple-ways-to-make-your-baby-smarter-0/
  11. Language and play: babies - Raising Children. Retrieved 27/4/2024 from https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/play-baby-development/talking-play-babies
Image Article
Perkembangan Bayi 10 Bulan_Apa Saja yang Perlu Bunda Ketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Baik Dikonsumsi, Ini 7 Buah untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Published date

Menyusui adalah salah satu momen spesial bagi Bunda dan Si Buah Hati. Nah, beberapa makanan yang  alami seperti buah-buahan tak hanya nikmat disantap, namun juga bisa membantu meningkatkan produksi ASI, Bunda.  Yuk, simak nutrisi dan jenis buah untuk ibu menyusui agar ASI lancar lewat artikel berikut ini, Bun!

Nutrisi yang diperlukan Ibu Menyusui

Perlu Bunda ingat, menjaga pola makan sehat penting bagi Bunda yang sedang menyusui. Soalnya, busui perlu banyak energi dan nutrisi untuk bekal gizi Si Buah Hati. Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori lebih banyak dari biasanya.1

Sebagai gambaran, Bunda yang tidak menyusui rata-rata memerlukan 2.000 kalori. Sedangkan ibu menyusui perlu sekitar 2.500 kalori.2

Tidak hanya kalori, Bunda perlu juga untuk memvariasikan jenis makanan untuk ibu menyusui agar kebutuhan nutrisi mikro – vitamin dan mineral, baik Bunda dan si Buah Hati juga terpenuhi.

Kebutuhan nutrisi mikro dapat diperoleh dari konsumsi buah-buahan yang bervariasi. Buah-buahan yang mengandung banyak air juga menjadi opsi pilihan buah selama menyusui karena cairan sangat penting bagi busui. Sekitar 88 persen komposisi ASI berasal dari air. Oleh karena itu, Bunda yang sedang menyusui perlu minum banyak air, setidaknya 1,5 liter sampai 2 liter per hari.

Untuk mencukupi kebutuhan cairan selain dari minuman, Bunda juga bisa mengonsumsi sup, makanan berkuah, atau buah-buahan yang banyak mengandung air.3  Selain itu, Bunda yang sedang menyusui perlu mengonsumsi buah untuk mencegah sembelit atau konstipasi, yang biasanya dialami busui yang baru melahirkan.4  

Baca Juga: Cemilan Ibu Menyusui agar ASI Lancar

Jenis Buah untuk Ibu Menyusui agar ASI Lancar

Ibu menyusui perlu mengkonsumsi berbagai macam buah untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan selama masa menyusui. Ada beberapa pilihan buah untuk ibu menyusui agar ASI lancar dan kesehatan Bunda tetap terjaga, antara lain:

1. Kurma

Salah satu buah yang bagus untuk ibu menyusui adalah kurma. Pasalnya, buah kurma bisa meningkatkan prolaktin, sehingga menjadi salah satu buah pelancar ASI yang direkomendasikan. Selain itu, buah tersebut juga kaya kalsium, tinggi serat dan manis alami yang bisa memberikan ibu energi selama menyusui. Itulah beberapa rekomendasi  buah pelancar ASI untuk ibu menyusui.

2. Alpukat

Bukan cuma pisang, alpukat juga banyak mengandung kalium. Makan buah ini saat menyusui dapat membantu menjaga keseimbangan cairan Bunda sekaligus dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan penglihatan, rambut, jantung, dan pencernaan Si Buah Hati. 

3. Blewah

Buah ini dapat menambah asupan magnesium, kalium, dan beberapa jenis vitamin untuk ibu menyusui agar kesehatan Bunda tetap terjaga. Yang tidak kalah paling penting, kandungan air buah ini cukup tinggi, sehingga bisa menjaga keseimbangan cairan selama menyusui. 

4. Sawo

Buah tropis ini termasuk makanan tinggi kalori, serat, dan mengandung banyak vitamin penting. Selain itu, sawo juga baik dikonsumsi Bunda yang sedang menyusui karena memiliki zat antiperadangan dan antibakteri, yang bisa membantu menjaga kesehatan ibu menyusui dan Si Buah Hati.

5. Stroberi

Stroberi banyak mengandung zat besi, kalsium, kalium, magnesium, dan vitamin C yang baik dikonsumsi Bunda saat menyusui. Tapi bagi Bunda yang punya gangguan pencernaan, ada baiknya berkonsultasi ke dokter boleh tidaknya makan buah ini saat menyusui.

6. Blueberry

Blueberry juga kaya akan vitamin, mineral, termasuk kalsium, potasium. Selain itu, buah ini juga kaya akan antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari infeksi.

7. Mangga

Mangga banyak mengandung serat dan kalium, sehingga pas digunakan untuk menambah kebutuhan nutrisi ibu menyusui. Selain itu, makanan ini juga bisa menambah kadar antioksidan dan vitamin K Bunda.5

Selain mempertimbangkan beberapa jenis buah untuk ibu menyusui agar ASI lancar di atas, Bunda yang sedang memberikan ASI buat Si Buah Hati ada baiknya mempertimbangkan porsi yang tepat. Untuk melengkapi asupan sehari-hari Bunda agar komposisi nutrisi yang masuk ke tubuh tetap lengkap dan seimbang, Bunda disarankan makan dua mangkuk buah potong per hari. Upayakan jenis buah yang dikonsumsi ibu menyusui beraneka macam, ya Bunda!

 

 

Sumber:

  1. Gizi Bagi Ibu Menyusui. https:// https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/gizi-bagi-ibu-menyusui
  2. Cairan Hidurp ASI, Bagaimana Cara Mengoptimalkannya? - IDAI. Retrieved May 27 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/cairan-hidup-asi-bagaimana-mengoptimalkan-produksinya
  3. What to Eat While Breastfeeding - Health Hub. Retrieved May 27 2024, from https://www.healthhub.sg/live-healthy/what-to-eat-while-breastfeeding
  4. Foods to Eat and Avoid while Breastfeeding - Medical News Today. Retrieved May 27 2024, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/322844#what-to-eat-while-breastfeeding
  5. Fruits to Eat and Avoid during Breastfeeding - Parenting First Cry. Retrieved May 27 2024, from: https://parenting.firstcry.com/articles/fruits-to-eat-and-avoid-during-breastfeeding/
Image Article
Baik Dikonsumsi_Ini 7 Buah untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Tahu Berapa Banyak yang Ia Butuhkan

Published date

Kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para orangtua. Hal ini bisa menjadi sumber kekhawatiran dan keraguan, karena Si Buah Hati memerlukan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pernahkah Bunda mendorong bayi Bunda untuk menghabiskan susu yang diberikan? Bunda tidak sendiri. Banyak orang tua dan pengasuh yang mendesak anak-anak mereka untuk minum susu hingga habis, karena percaya bahwa itu yang terbaik untuk mereka. Namun, ini bukanlah ide yang bagus. Tidak perlu terlalu mendorong atau menekannya untuk minum lebih banyak dari yang diinginkannya.

Bayi tahu yang terbaik

Menyusui menawarkan banyak manfaat kesehatan dan kognitif bagi bayi, juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang baik pada ibu dan bayi. Selain itu, menyusui secara langsung dapat meningkatkan ikatan atau bonding antara ibu dengan si kecil. Ada kalanya Bunda tidak dapat menyusui secara langsung dan harus memberikan ASI melalui media pemberian ASI, seperti ketika Mama berjauhan dengan si kecil, pergi bekerja, atau sedang sakit. Apapun media yang digunakan, biarkan bayi Bunda memutuskan kapan dia kenyang dan selesai meminum susuBunda dapat memperhatikan apakah dia kehilangan minat untuk minum, memalingkan muka, atau menjadi tenang dan puas. 

Baca Juga: Cara Jitu Mengatasi Si Buah Hati Susah Makan

Ketika Sudah Merasa Cukup

Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa orang tua cenderung lebih baik dalam mengenali tanda-tanda lapar dibandingkan tanda kenyang. Perhatikan kembali apakah bayi Bunda kehilangan minat untuk minum, memalingkan muka, atau menjadi tenang dan puas. Hal ini menjadi tanda bayi sudah kenyang dan merasa cukup. Tingkat pertumbuhan yang stabil lebih sehat bagi bayi.

Kesimpulannya, kenali tanda kenyang bayi sebagai tanda kecukupan akan kebutuhan ASI, berikan perhatian ekstra untuk memahami gestur yang ia berikan. Namun, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter anak kesayangan Bunda untuk memantau tumbuh kembang Si Buah Hati agar tetap optimal ya, Bunda!

Image Article
Kebutuhan ASI Bayi yang Perlu Bunda Pahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya pemberian makan yang responsif untuk kesehatan seumur hidup

Published date

Sebagai orang tua yang memperkenalkan si kecil pada makanan pendamping ASI saat ia berusia 6 bulan, Bunda mungkin akan sedikit memaksa bayi Bunda untuk makan “satu sendok lagi” atau menghabiskan apa yang ada di mangkuknya karena kuatir asupan nutrisinya kurang. Daripada berfokus pada seberapa banyak bayi Bunda makan, perhatikan sinyal darinya. 

Perhatikan, dengarkan, beri makan

Jika Bunda menawarkan makanan kepada bayi, mengenali dan merespons isyarat lapar dan kenyang pada waktu yang tepat, tanpa memaksakan atau membatasi seberapa banyak ia makan, adalah dasar dari pemberian makan yang responsif. Bayi Bunda tidak dapat menggunakan kata-kata untuk memberi tahu Bunda bahwa ia lapar, atau ia sudah kenyang, namun ia akan memberi tahu Bunda dengan cara lain.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang

Prinsip pemberian makan yang responsif:

  • menawarkan beragam makanan sehat pada waktu makan dan makanan ringan secara teratur

  • menciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung saat waktu makan

  • mengenali tBunda-tBunda lapar dan kenyang pada bayi Bunda serta memberikan respons yang tepat

  • hanya memberikan makanan ketika bayi Bunda lapar, bukan sebagai hadiah atau hukuman

Ingatlah bahwa bayi dilahirkan dengan kemampuan untuk mengenali kapan mereka lapar atau kenyang. Setelah Bunda memberikan makanan pendamping ASI, bayi Bunda masih memiliki kemampuan untuk makan saat lapar dan berhenti saat kenyang. “Perhatikan isyarat bayi Bunda sekarang dan si kecil akan merasakan manfaat kesehatannya di kemudian hari,” tegas Lisa Fries, PhD, Ilmuwan Perilaku di Nestlé Research Center, Swiss. “Bayi yang orang tuanya mempraktikkan pemberian makan responsif cenderung mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan menjaga berat badan yang lebih sehat. Dengan memaksakan sesendok lagi, Bunda bisa jadi malah mengesampingkan kemampuan alami bayi untuk mengatur jumlah makanan yang dia konsumsi.”

“Selama Bunda memberikan makanan bergizi, dan memperhatikan tBunda-tBunda lapar dan kenyang pada bayi,” jelas Dr. Fries, “Bunda tidak perlu memaksanya untuk makan lebih banyak atau lebih sedikit dari yang ia pilih.” 

Image Article
Pentingnya Pemberian Makan yang Responsif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengapa bayi Bunda perlu makan sepanjang hari

Published date

Pada usia 8-10 bulan, bayi Bunda perlu makan lebih sering daripada Bunda. Untuk mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, berikan bayi Bunda makanan utama dan makanan kecil setiap hari—biasanya tiga kali makanan utama yang seimbang dan dua kali makan kecil bergizi.

Si kecil aktif dan energik, namun perutnya masih mungil dan perlu sering makan. Ia membutuhkan sekitar 700 kalori setiap hari, dan ASI menyediakan sekitar setengah kalorinya. Jadikan setiap gigitan makanan berarti, untuk memastikan ia mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Perutnya tidak boleh memuat makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi. 

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang

Setiap suapan penting

“Penelitian menunjukkan bahwa pada usia 12 bulan, anak-anak mendapatkan 25% kalorinya dari makanan ringan, dan sering kali dari makanan yang tidak tepat,” ujar Kathleen Reidy, DrPH, RD, Kepala, Ilmu Nutrisi dan Pemimpin Proyek Global dari Feeding Infants and Toddlers Study (FITS) di Nestlé Infant Nutrition di New Jersey, AS. “Inilah mengapa sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan selalu sehat. Hindari makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi, seperti keripik, kue, dan minuman manis. Utamakan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran, dan berikan air putih daripada minuman manis.”

Image Article
Seberapa Sering Bayi Harus Makan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 nutrisi penting untuk bayi Bunda berusia 6-8 bulan

Published date

Bayi Bunda tumbuh lebih cepat pada tahun pertama dibandingkan waktu lain dalam hidupnya. Rata-rata, berat lahirnya akan bertambah tiga kali lipat dan panjangnya akan bertambah sekitar 25 cm (10 inci) saat ia berusia satu tahun. Pada ulang tahunnya yang kedua, ukuran otaknya akan bertambah tiga kali lipat. Inilah sebabnya mengapa memastikan bayi Bunda mendapatkan cukup protein dalam makanannya sangatlah penting. Saat ia mulai mencoba makanan padat di usia 6 bulan, ada beberapa nutrisi penting lainnya yang perlu diingat untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Tawarkan kepada si kecil beragam makanan dari semua kelompok makanan untuk memastikan ia mendapat cukup nutrisi penting berikut ini:

  • zat besi

  • zink

  • kalsium

  • vitamin D

  • vitamin A

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang

Tiga mineral penting 

ASI secara alami rendah zat besi, yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak bayi Bunda. Pada usia enam bulan, simpanan zat besi pada bayi Bunda saat lahir sudah menipis, jadi penting untuk memberinya makanan kaya zat besi. Zat besi juga membantu darahnya membawa oksigen ke seluruh tubuhnya ke tempat yang membutuhkannya. Penelitian menunjukkan banyak bayi usia enam hingga delapan bulan yang tidak memenuhi asupan zat besi yang dianjurkan. Tidak mendapatkan cukup zat besi dapat menyebabkan anemia, yang menyebabkan kelelahan dan kelemahan. Di seluruh dunia, sekitar 43% anak usia enam bulan hingga lima tahun menderita anemia—jumlah ini setara dengan 273 juta anak!

Bayi Bunda membutuhkan zink untuk tumbuh sehat. Zat ini berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan membantunya melawan infeksi. Zink juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan sel, sehingga menjadi mineral utama untuk pertumbuhan bayi Bunda.

Kalsium juga penting untuk membangun tulang dan gigi si kecil. Hal ini membantu sistem saraf dan ototnya bekerja dengan baik. Sebagian bayi pada usia ini mungkin sulit untuk mendapatkan kalsium yang cukup, jadi tetaplah menyusui dan berikan si kecil makanan yang tinggi kalsium.

Dua vitamin penting 

Tubuh kita memproduksi vitamin D ketika kulit kita terkena sinar matahari. Vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan otot. Karena bayi kecil harus dijauhkan dari sinar matahari, atau memakai tabir surya pada usia yang sesuai, mereka tidak dapat membuat vitamin D dan perlu mendapatkannya dari sumber lain. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi yang mendapat ASI mendapat suplemen vitamin D setelah usia 6 bulan. Kurangnya asupan vitamin D dapat menyebabkan rakhitis, yaitu pelunakan tulang yang terjadi seiring pertumbuhan anak.

Vitamin A mendorong pertumbuhan dan penglihatan yang sehat. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan suplemen vitamin A untuk bayi dan anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun di wilayah yang mengalami kekurangan vitamin A yang tinggi. Jika tidak yakin, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah Bunda berada di wilayah yang sering mengalami kekurangan vitamin A.

Image Article
5 Nutrisi Penting untuk Bayi Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Screen time untuk bayi: batasi dan buat mereka bermain!

Published date

Beberapa orang tua percaya bahwa menonton layar dapat bersifat edukasi, sementara yang lain menggunakan layar untuk hiburan atau sebagai pengasuh elektronik. Namun penggunaan media dengan layar bergerak membuat bayi tidak aktif dan tidak bermain. Ini juga dapat mengganggu tidur bayi Bunda. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics pada tahun 2017 menemukan hubungan antara screen time untuk bayi yang lebih muda dari 18 bulan dengan keterlambatan perkembangan bahasa, motorik, dan kognitif. Penelitian ini melibatkan 2.441 anak, dengan hasil penelitian setiap peningkatan 30 menit screen time untuk bayi per hari terkait dengan peningkatan risiko terjadinya keterlambatan dalam perkembangan bahasa, motorik, dan kognitif.

Apa pedomannya? 

Departemen kesehatan di AS, Kanada, dan Australia merekomendasikan penggunaan screen time untuk bayi secara terbatas atau tidak sama sekali untuk anak-anak di bawah usia dua tahun. Pada satu penelitian didapatkan bahwa:

  • 90% orang tua secara keliru mengizinkan anak-anak mereka yang berusia di bawah dua tahun menonton televisi atau menggunakan perangkat elektronik lainnya,

  • beberapa dari anak-anak ini menonton layar selama dua jam atau lebih setiap hari,

  • 40% anak usia tiga bulan rutin menonton video atau televisi.

Sejak awal kelahirannya, bermain secara sederhana dan aktif jauh lebih bermanfaat daripada menatap layar bagi bayi Bunda. Bunda tidak memerlukan mainan atau peralatan mahal untuk mendorong Si Buah Hati untuk aktif bergerak. Luangkan waktu-waktu singkat untuk bermain dan berinteraksi dengan bayi Bunda setiap hari.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Permainan alternatif yang menarik untuk mengurangi screen time untuk bayi

Berikut adalah beberapa permainan alternatif yang menarik yang dapat Bunda lakukan bersama Si Buah Hati mengurangi screen time untuk bayi: 

  • Permainan Balok: Bayi dapat menggunakan blok konstruksi berwarna-warni untuk belajar mengenal bentuk dan mencoba membangun menara atau struktur sederhana. Ini dapat merangsang kreativitas motorik mereka.

  • Buku Bergambar dan Dongeng: Bayi dapat menikmati waktu bersama orang tua dengan membaca buku bergambar. Dongeng juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mengembangkan kemampuan bahasa bayi.

  • Mainan Musikal: Memperkenalkan mainan musikal seperti lonceng atau xylophone dapat membantu bayi memahami konsep musik dan meningkatkan koordinasi motorik mereka.

  • Main Pasir atau Lumpur: Aktivitas sensorik seperti bermain pasir atau lumpur dapat merangsang indera bayi dan membantu perkembangan motorik mereka.

  • Mainan yang Melibatkan Gerakan: Mainan yang mendorong gerakan tubuh seperti bola mainan dapat membantu mengurangi screen time untuk bayi dan membangun kekuatan serta koordinasi motoriknya.

Image Article
Screen time untuk bayi: batasi dan buat mereka bermain!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off