Pentingnya pemberian makan yang responsif untuk kesehatan seumur hidup
31-07-2024

Sebagai orang tua yang memperkenalkan si kecil pada makanan pendamping ASI saat ia berusia 6 bulan, Bunda mungkin akan sedikit memaksa bayi Bunda untuk makan “satu sendok lagi” atau menghabiskan apa yang ada di mangkuknya karena kuatir asupan nutrisinya kurang. Daripada berfokus pada seberapa banyak bayi Bunda makan, perhatikan sinyal darinya.
Perhatikan, dengarkan, beri makan
Jika Bunda menawarkan makanan kepada bayi, mengenali dan merespons isyarat lapar dan kenyang pada waktu yang tepat, tanpa memaksakan atau membatasi seberapa banyak ia makan, adalah dasar dari pemberian makan yang responsif. Bayi Bunda tidak dapat menggunakan kata-kata untuk memberi tahu Bunda bahwa ia lapar, atau ia sudah kenyang, namun ia akan memberi tahu Bunda dengan cara lain.
Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang
Prinsip pemberian makan yang responsif:
menawarkan beragam makanan sehat pada waktu makan dan makanan ringan secara teratur
menciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung saat waktu makan
mengenali tBunda-tBunda lapar dan kenyang pada bayi Bunda serta memberikan respons yang tepat
hanya memberikan makanan ketika bayi Bunda lapar, bukan sebagai hadiah atau hukuman
Ingatlah bahwa bayi dilahirkan dengan kemampuan untuk mengenali kapan mereka lapar atau kenyang. Setelah Bunda memberikan makanan pendamping ASI, bayi Bunda masih memiliki kemampuan untuk makan saat lapar dan berhenti saat kenyang. “Perhatikan isyarat bayi Bunda sekarang dan si kecil akan merasakan manfaat kesehatannya di kemudian hari,” tegas Lisa Fries, PhD, Ilmuwan Perilaku di Nestlé Research Center, Swiss. “Bayi yang orang tuanya mempraktikkan pemberian makan responsif cenderung mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan menjaga berat badan yang lebih sehat. Dengan memaksakan sesendok lagi, Bunda bisa jadi malah mengesampingkan kemampuan alami bayi untuk mengatur jumlah makanan yang dia konsumsi.”
“Selama Bunda memberikan makanan bergizi, dan memperhatikan tBunda-tBunda lapar dan kenyang pada bayi,” jelas Dr. Fries, “Bunda tidak perlu memaksanya untuk makan lebih banyak atau lebih sedikit dari yang ia pilih.”