6 Tahun+

Product Name
Dancow FortiGro

Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak SD

Published date

Rumah dan keluarga merupakan sekolah terbaik bagi Si Buah Hati untuk belajar mengenai berbagai hal dalam hidup. Sosok orang tua dalam hal ini berperan sebagai pengajar utama yang membentuk karakter anak SD yang berkualitas, sehingga anak-anaknya agar dapat hidup mandiri dan bertanggung jawab saat dewasa nanti. Untuk mengetahui bagaimana cara mendidik Si Buah Hati agar memiliki karakter yang baik, simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Tips Membentuk Karakter Anak Usia SD

Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan oleh para orang tua dalam mempersiapkan Si Buah Hati agar tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik menurut Harvard Health Publishing.

Memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk merasakan menjadi ‘anak yang sudah besar’

Tujuannya adalah untuk membentuk karakter anak sekolah SD yang berani, percaya diri, dan memiliki semangat juang tinggi. Bunda bisa memulainya dari hal sederhana seperti membiarkannya untuk memilih pakaiannya sendiri, menyiapkan makanan ringan di rumah, atau memesan makanan saat berada di restoran. 

Hindari untuk terlalu sering memberikan peringatan atau sanksi, sebab hal ini justru dapat membuatnya jadi anak pemberontak dan malas untuk memberikan respons.

Mengajak Si Buah Hati untuk ikut membersihkan rumah

Memberi Si Buah Hati kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, atau mencuci piring dapat mendorong mereka untuk percaya bahwa mereka mampu dan bisa diandalkan. Saat akhirnya Si Buah Hati mulai terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah, maka bisa dipastikan bahwa mereka nantinya bisa mengurus dirinya sendiri saat beranjak dewasa. 

Memberikan uang saku

Karakter anak kelas 4 SD yang mandiri juga bisa diwujudkan dengan cara memberikan uang saku untuk mereka kelola. Namun, mereka juga tidak bisa mendapatkan uang sakunya secara cuma-cuma. Cobalah untuk berikan tantangan untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga dengan baik, seperti mencuci piring setelah makan, menyapu, membersihkan tempat tidurnya sendiri, dan membersihkan kamar serta ruang belajarnya. Setelah semua dapat diselesaikan dengan baik, baru Bunda bisa memberikan uang saku.

Untuk membantu Si Buah Hati mempelajari konsep menabung dan merencanakan pengeluarannya, bantu mereka untuk membagi uang ke dalam tiga tempat, yaitu untuk menyimpan uang, untuk belanja kebutuhan seperti mainan atau camilan, dan tak lupa juga mengajarkan anak untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan.

Memberikan pujian atas usaha dan proses yang dilalui Si Buah Hati

Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh Si Buah Hati bisa membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukan banyak hal baik lainnya. Misalnya saat Si Buah Hati berhasil mencuci piring, berikan pujian seperti “Wah, keren banget kamu bisa cuci piring sampai bersih. Bunda senang sekali karena kamu sudah bantu cuci piring. Pastikan tidak ada busa yang tertinggal, ya.”

Baca Juga: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Hindari membandingkan Si Buah Hati dengan anak lain

Pada dasarnya, setiap anak memiliki karakternya masing-masing, sehingga minat dan bakatnya pun akan berbeda dengan anak seusianya. Oleh karena itu, hindari membandingkannya dengan orang lain dan biarkan mereka mengembangkannya minat yang disukainya. Sebagai orang tua, hal yang penting untuk kita lakukan adalah dengan terus mendukungnya.

Menjadi pendengar yang baik

Berikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengeluarkan pendapat dan mengungkapkan perasaannya dengan baik. Hindari untuk membuatnya merasa bersalah dan malu akan perbuatannya untuk membenarkan pendapat orang tuanya. Sebaliknya, sebaiknya selalu berikan dukungan dan dorongan positif karena mereka juga membutuhkan waktu untuk belajar menjadi anak yang mandiri dan berani. 

Peran orang tua selanjutnya dalam mewujudkan anak agar dapat memiliki macam-macam karakter anak SD di atas adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik, memberi stimulasi yang tepat, dan juga menciptakan lingkungan penuh cinta. Selain menyediakan makanan bergizi seimbang, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro secara rutin, dua gelas setiap hari, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Saat ini DANCOW FortiGro juga tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis untuk bekal sekoah Si Buah Hati.

Yuk, penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan baik untuk mempersiapkannya tumbuh menjadi pribadi berkarakter baik, disiplin, dan bertanggung jawab.

Image Article
Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak SD
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pengaruh Pola Parenting Anak Sekolah Dasar

Published date

Tanpa disadari, gaya parenting orang tua terhadap anak yang diterapkan setiap hari memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan mental anak usia sekolah. Pada umumnya, pola pengasuhan di setiap keluarga tidaklah sama, sehingga menghasilkan anak-anak dengan karakter yang berbeda pula, mulai dari yang penurut, mampu berpikir kritis, percaya diri, pemalu, dan masih banyak lagi.

Menurut National Library of Medicine, perbedaan gaya parenting anak usia SD dalam setiap keluarga terjadi karena beberapa faktor, seperti latar belakang budaya, status sosial dan ekonomi, gaya berkomunikasi, serta pengalaman masa kecil yang dialami oleh orang tua. Untuk mengetahui beberapa jenis pola pengasuhan dan pengaruhnya terhadap anak-anak, simak penjelasannya berikut ini.

4 Gaya Parenting Orang Tua Terhadap Anak

American Psychological Association menjelaskan ada empat gaya pengasuhan orang tua dan pengaruhnya terhadap perkembangan mental anak-anak sebagai berikut.

1. Pola asuh permisif

Parenting mendidik anak dengan gaya permisif akan memposisikan orang tua sebagai teman bagi anak-anaknya. Umumnya orang tua permisif cenderung hangat, mengayomi anak-anaknya, dan memiliki tuntutan yang sangat rendah. Mereka akan memberikan kebebasan bagi anaknya untuk membuat keputusan sendiri dalam hidupnya dan menahan diri untuk tidak ikut campur kecuali anak-anak yang memintanya.

Dampaknya:

Kelebihan yang didapatkan dari pola asuh permisif adalah anak terlatih untuk membuat keputusan sendiri, memiliki harga diri yang baik, serta memiliki keterampilan sosial yang baik. Sayangnya, tak jarang juga anak-anak merasakan dampak yang kurang baik dari pola pengasuhan permisif, salah satunya adalah masalah kesehatan seperti obesitas akibat anak bisa mengonsumsi berbagai makanan sesuka hati tanpa ada batasan dari orang tua.

Selain masalah kesehatan, anak-anak yang mendapatkan pola pengasuhan permisif juga cenderung lebih impulsif, banyak menuntut, egois, kurang bisa mengatur diri sendiri. Tuntutan orang tua yang sangat rendah membuat anak-anak menjadi kurang disiplin, sehingga mereka cenderung lebih sering melakukan kebiasaan negatif, seperti bebas menentukan waktu tidur, waktu bermain, makan, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

2. Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh ini disebut sebagai pola asuh anak paling ideal karena daya tanggap dan tuntutan sama-sama tinggi. Orang tua memiliki hubungan yang dekat dengan anak dan mendukung setiap hal positif yang mereka lakukan. Selain itu, orang tua juga selalu memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan serta menjelaskan sebab-akibat dari setiap perbuatan yang mungkin dilakukan oleh anak-anaknya.

Dampaknya:

Parenting anak 7 tahun dengan pola pengasuhan ini akan menghasilkan anak-anak yang bahagia, cakap, percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, mampu mengelola emosinya dengan baik, dan cenderung memiliki prestasi akademik yang baik di sekolah. Tak heran, karena pola asuh ini memberi rasa aman dan nyaman bagi anak, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.

3. Pola Asuh Otoriter

Parenting orang tua terhadap anak dengan gaya ini cenderung menerapkan komunikasi satu arah, di mana orang tua menetapkan aturan sangat ketat dan harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa ada ruang untuk bernegosiasi. Orang tua menuntut anak untuk menjunjung tinggi standar-standar yang sudah ditentukan tanpa melakukan kesalahan. Saat anak-anaknya melakukan kesalahan, maka mereka akan mendapatkan hukuman yang cukup keras, baik berupa kekerasan verbal maupun fisik. Tak heran jika orang tua dengan pola asuh otoriter juga disebut dengan strict parents.

Dampaknya:

Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang otoriter biasanya akan menjadi anak yang paling berperilaku baik di rumah. Hal ini karena mereka sadar akan konsekuensi yang didapatkan dari setiap perilakunya. Selain itu, mereka juga mampu mematuhi instruksi yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu.

Sayangnya, pola asuh otoriter juga dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan mental anak. Anak-anak akan tumbuh dengan tingkat agresi yang tinggi karena kesulitan mengontrol emosinya, pemalu, tidak memiliki kemampuan bersosialisasi, tidak mampu membuat keputusannya sendiri, memiliki harga diri yang rendah, dan membuat mereka untuk memberontak terhadap figure otoritas saat tumbuh dewasa nanti.

Baca Juga: Tips Penuhi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Anak Sekolah

4. Pola Asuh Abai

Pola asuh abai dinilai sebagai parenting anak 7 tahun yang paling tidak ideal karena membuat anak-anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Orang tua benar-benar lepas tangan dalam mengasuh, jarang berkomunikasi dengan anaknya, dan tidak memberi perhatian serta panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dampaknya:

Anak-anak cenderung tumbuh sebagai pribadi yang lebih tangguh dan mandiri dibanding anak-anak dari jenis pengasuhan lainnya. Sayangnya, mereka mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk. Hal ini membuat anak-anak tumbuh menjadi individu yang punya penghargaan diri rendah, memiliki kontrol diri yang rendah, rentan mengalami masalah mental, tidak bahagia, dan tidak memiliki prestasi secara akademis di sekolah.

Pola Parenting yang Tepat untuk Anak Sesuai Kebutuhan dan Umurnya

Terlepas dari keempat jenis parenting anak sekolah di atas, pada dasarnya pola parenting yang tepat bergantung pada kebutuhan perkembangan masing-masing anak yang akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Setiap tahapan usia seorang anak memiliki tuntutan yang berbeda, sehingga penting bagi orang tua untuk menyesuaikan gaya pengasuhan untuk mendukung pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual Si Buah Hati dengan baik.

Menurut Teori Psikososial dari Erikson, ada 8 tahapan perkembangan psikososial sesuai tahapan usia seseorang, di mana pada setiap tahapannya terdapat sebuah konflik yang harus dihadapi dan diselesaikan agar kita memiliki perkembangan yang normal. Khusus untuk anak-anak usia sekolah, yaitu anak-anak usia 5—12 tahun mulai merasa bangga atas keberhasilan yang mereka capai. Dalam usia ini mereka harus berinteraksi dengan lebih banyak orang dan berusaha untuk mencapai kegiatan akademisnya. Kesuksesan dalam bersosialisasi dan meraih suatu pencapaian dapat menimbulkan rasa percaya diri dan keyakinan bahwa mereka mampu melakukan banyak hal. Sebaliknya, saat anak-anak mengalami kegagalan maka mereka cenderung akan merasa gagal dan tidak berguna.

Oleh karena itu, cara parenting anak sekolah yang paling tepat adalah dengan menyesuaikan usia dari Si Buah Hati. Pengaruh parenting terhadap perkembangan anak sangatlah besar. Pasalnya, pola pengasuhan ini dapat memengaruhi perkembangan Si Buah Hati hingga mereka dewasa kelak. Selain keempat pola parenting anak sekolah di atas, jenis pengasuhan yang bisa Bunda terapkan adalah pola pengasuhan responsif, yaitu pola pengasuhan dengan mengamati dan merespon gerak tubuh, suara, dan permintaan anak. Pola pengasuhan ini meliputi:

  1. Mendengarkan Anak dengan Empati: Orang tua berusaha memahami perasaan dan kebutuhan Si Buah Hati dengan cara mendengarkan secara aktif tanpa menghakimi.
  2. Memberikan Respon Tepat Waktu dan Sesuai Kebutuhan: Setiap respons diberikan dengan cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Si Buah Hati, baik secara emosional maupun fisik.
  3. Membina Komunikasi Terbuka: Pola pengasuhan responsif menekankan komunikasi dua arah, di mana Si Buah Hati merasa nyaman mengekspresikan perasaan dan pendapatnya.
  4. Menghargai Pendapat Si Buah Hati: Orang tua memberikan ruang bagi Si Buah Hati untuk mengemukakan pendapat dan memilih dalam batas yang aman, sehingga mereka merasa dihargai dan didukung.
  5. Mencontohkan Sikap Positif: Orang tua menunjukkan perilaku positif yang diharapkan, membantu Si Buah Hati memahami dan meniru tindakan yang baik.
  6. Menjaga Kedekatan Emosional: Orang tua aktif menciptakan hubungan yang hangat dan penuh kasih, memberi rasa aman dan kepercayaan diri bagi Si Buah Hati.
  7. Mengatur Batas dengan Kasih Sayang: Disiplin tetap diterapkan, namun dengan pendekatan yang lembut dan penuh pengertian, menjauhkan hukuman fisik.

Cara Memperbaiki Parenting Orang Tua Terhadap Anak

Nah, dari keempat gaya pengasuhan di atas, mana yang paling sesuai dengan pola yang Ayah dan Bunda terapkan terhadap Si Buah Hati? Jika kebetulan terlanjur menerapkan pola asuh yang salah, yuk segera perbaiki dengan beberapa cara berikut ini.

  1. Mengajak pasangan untuk merubah gaya pengasuhan. Misalnya dengan membuat aturan dan batasan yang jelas untuk setiap hal yang dilakukan oleh anggota keluarga.
  2. Melibatkan anak dalam pembuatan aturan. Diskusikan aturan-aturan apa saja yang diperlukan dan jangan lupa tanyakan pendapat dan diskusikan bersama anggota keluarga.
  3. Tentukan konsekuensi yang jelas dan masuk akal bagi yang melanggar aturan. Misalnya saat anak-anak malas untuk mencuci piring bekas makannya, maka konsekuensi yang akan mereka terima adalah tidak boleh makan es krim atau cokelat saat akhir pekan.
  4. Meyakinkan diri sendiri bahwa menjadi orang tua yang baik bukan berarti harus membebaskan dan mengabulkan semua permintaan anaknya. Sebaliknya, sebagai orang tua harus mengajarkan anak bahwa butuh usaha keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan ada konsekuensi yang harus diterima untuk setiap perbuatan yang dilakukannya.
  5. Mencoba untuk selalu hadir dalam setiap momen anak-anak.

Selain menerapkan beberapa cara parenting di atas, Bunda juga perlu memperhatikan Si Buah Hati dengan cara memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi hariannya dengan baik. Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Selain cocok dikonsumsi untuk mendukung tumbuh kembang anak sekolah, DANCOW FortiGro juga bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja. 

Yuk, sediakan DANCOW Fortigro dengan cara membelinya di toko kesayangan sekarang juga!

Image Article
Pengaruh Pola Parenting Anak Usia SD. Bunda Sudah Tahu?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perbedaan Strict Parents dan Toxic Parents yang Perlu Diketahui

Published date

Sebagai orang tua, Bunda tentu pernah mendengar istilah ‘toxic parents’, bukan? Seperti dikutip dari Healthline, istilah toxic parents merujuk pada gambaran orang tua yang memiliki perilaku atau pola hubungan yang merugikan Si Buah Hati. Dampak toxic parents yang paling umum adalah dapat membuat anak-anaknya merasa ketakutan, selalu merasa bersalah, dan kesulitan untuk menentukan keputusan dalam hidupnya. 

Perilaku toxic parents bisa berupa pelecehan baik secara verbal maupun fisik, pengabaian emosional, manipulasi, serta tidak adanya dukungan serta cinta yang seharusnya diberikan kepada Si Buah Hati. Orang tua yang toxic juga cenderung lebih mementingkan dirinya sendiri, tidak pernah mau minta maaf, dan selalu menganggap apa yang diucapkannya adalah benar.

Ciri-Ciri Toxic Parents

Agar dapat menjadi orang tua yang baik bagi Si Buah Hati dan dapat mendukung proses tumbuh kembangnya secara optimal, berikut ini beberapa ciri-ciri toxic parents menurut situs Parenting for Brain yang harus Bunda hindari.

1. Selalu mementingkan diri sendiri

Alih-alih berusaha keras dalam memenuhi kebutuhan Si Buah Hati dengan baik, orang tua yang toxic cenderung selalu mengabaikan secara emosional, narsis, tidak peduli hal-hal yang dibutuhkan anak-anaknya, tidak memiliki empati terhadap orang lain, dan menganggap pendapatnya yang paling benar.

2. Melakukan kekerasan fisik dan verbal

Orang tua yang toxic juga seringkali melakukan kekerasan, baik fisik maupun verbal. Mereka memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga mudah marah, sering berteriak mengancam, menyalahkan orang lain, bahkan tak segan untuk memukul anak-anaknya.

3. Perilaku manipulatif

Mereka akan memanfaatkan rasa bersalah atau perlakuan diam untuk mengendalikan Si Buah Hati. Bahkan, orang tua yang toxic juga suka untuk memutarbalikkan kebenaran untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan (bersikap seolah-olah mereka adalah korbannya).

4. Suka mengatur

Orang tua yang toxic cenderung menerapkan pola pengasuhan otoriter yang memanfaatkan rasa takut anaknya untuk membuat mereka mematuhi semua perintahnya. Jika melanggar peraturan, anak-anak akan menerima hukuman yang keras.

5. Tidak menghargai batasan privacy

Kebiasaan orang tua yang suka mengatur pada akhirnya juga membuat mereka menjadi seseorang yang tidak bisa menghargai batasan karena merasa memiliki kuasa penuh atas anak-anaknya.

Baca Juga: Hubungan Pola Asuh dan Kesehatan Mental Anak

Dampak Toxic Parents

Hubungan antara orang tua dan anak yang tidak sehat tentu dapat menghambat tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Agar lebih waspada, berikut ini dampak toxic parents yang harus Bunda simak: 

1. Kesehatan mental

Anak-anak yang merasa stres berkepanjangan akibat orang tua yang toxic cenderung lebih mudah mengalami depresi, tidak mampu mengelola emosi, tidak bisa membuat keputusan sendiri, dan risiko mengalami gangguan mental akibat trauma yang mereka alami sejak kecil.

2. Kesehatan fisik

Anak-anak yang tinggal di lingkungan keluarga yang toxic juga cenderung memiliki kekebalan tubuh yang rendah, sehingga lebih mudah mengalami beberapa penyakit seperti asma, diabetes, obesitas, hipertensi, dan kardiovaskular.

3. Perbedaan Strict Parents dan Toxic Parents

Mengutip informasi dari situs kesehatan WebMD, dijelaskan bahwa strict parents sama halnya dengan authoritarian parenting, yaitu pola asuh yang ketat, tegas, memberikan banyak aturan dan pembatasan, serta cenderung kaku ketika menghadapi Si Buah Hati. 

Meski pola asuh ini dilandaskan atas rasa cinta, kepedulian, dan harapan yang begitu besar pada sang Buah Hati, sayangnya karakteristik yang dimiliki oleh strict parents juga termasuk sebagai toxic parents. Sebab mereka merupakan tipe orang tua yang lebih mementingkan perasaan dan rasa tidak aman mereka sendiri daripada kesejahteraan Buah Hatinya. Melansir dari Healthline.com, berikut ini ciri-ciri orang tua strict parents yang bisa Bunda simak.

  • Seringkali menetapkan aturan yang ketat, tegas, serta menciptakan batasan yang jelas dan konsisten yang harus diikuti anak-anak.

  • Memberikan hukuman keras atas kesalahan yang dilakukan anak, baik secara verbal maupun nonverbal.

  • Memiliki harapan yang tinggi dan berharap Si Buah Hati akan memenuhinya setiap waktu.

  • Tidak memberikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka juga sulit untuk menerima perbedaan nilai dan pendapat dari orang lain, terutama anak-anaknya.

  • Sulit menoleransi kesalahan yang diperbuat oleh anak.

  • Jarang melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama Si Buah Hati baik di dalam maupun di luar rumah.

Beberapa dampak buruk strict parents yang mungkin dialami oleh Si Buah Hati antara lain:

  • Menjadi lebih agresif, tetapi juga bisa menjadi tidak kompeten secara sosial, pemalu, dan tidak dapat membuat keputusan sendiri.

  • Memiliki harga diri yang rendah dalam keluarga, penilaian karakter yang buruk, dan akan memberontak terhadap figur otoritas saat mereka saat dewasa kelak.

  • Anak-anak cenderung untuk mencontoh perilaku yang mereka dapatkan dari orang tuanya ketika bersama teman-temannya.

  • Mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri.

  • Tidak mampu mengelola emosi, sehingga mereka sangat mudah marah.

Tips Parenting Tanpa Menjadi Menjadi Toxic dan Strict Parents untuk Dukung Proses Belajar Anak

Agar dapat mendidik Si Buah Hati dengan baik tanpa harus menjadi toxic dan strict parents, Bunda bisa mencoba menerapkan pola pengasuhan berikut ini:

  1. Mendukung hal-hal positif yang dilakukan anak untuk menjalin hubungan yang baik antara orang tua dan anak.
  2. Menerapkan gaya komunikasi dua arah dengan Si Buah Hati. Bunda atau Ayah bisa memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan tersebut. Sebagai hasilnya, anak tumbuh menjadi individu yang bahagia, cakap, percaya diri, dan bertanggung jawab. Tak heran, karena pola asuh ini memberi rasa aman dan nyaman bagi anak, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.
  3. Menerapkan aturan yang jelas dan konsisten. Dalam membuat aturan, pastikan untuk melibatkan anak. Tentukan juga konsekuensi yang akan diterima bagi setiap anggota keluarga yang melanggarnya.
  4. Tidak langsung menjatuhkan hukuman yang keras baik secara verbal maupun non-verbal pada anak. Sebaliknya, ajak mereka untuk berdiskusi dan caritahu penyebab anak melakukan kesalahan.
  5. Memberikan contoh yang baik, pasalnya anak merupakan peniru ulung terhadap sosok yang dihormatinya. Jika orang tua menginginkan anak tumbuh menjadi seorang yang baik, percaya diri, disiplin, dan bertanggung jawab, maka orang tuanya harus memberikan contoh di depan mereka.

Oleh karena itu, yuk penuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati melalui makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan DANCOW FortiGro dengan varian rasa favorit anak setidaknya dua gelas setiap harinya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan zat besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti tinggi vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan box)
  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti tinggi  zat besi, zink, vitamin A, C, & D
  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Image Article
Ciri-ciri Toxic Parents yang Perlu Diketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk, Kenali Kandungan Nutrisi Susu Full Cream Berikut Ini!

Published date

Dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian keluarga, susu menjadi salah satu minuman paling bergizi dan sangat baik untuk dikonsumsi, salah satunya adalah whole milk atau yang lebih dikenal dengan sebutan susu full cream. Untuk mengetahui apa saja kandungan susu full cream yang dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga sekaligus mendukung proses tumbuh kembang anak-anak, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Nutrisi Susu Full Cream

Selama ini kita tentu seringkali menjumpai jenis susu full cream di pasaran, namun sayangnya masih banyak yang belum tahu maksud dari ‘susu full cream’ yang sebenarnya. Menurut Healthline.com, susu full cream atau whole milk merupakan susu yang diproses tanpa mengurangi atau menghilangkan kandungan lemak di dalamnya, biasanya sebesar 3,25 persen lemak susu. 

Kandungan lemak ini memiliki peran yang cukup penting, terutama untuk meningkatkan berat badan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Hal inilah yang menjadikan susu full cream sangat cocok dijadikan sebagai pilihan susu tumbuh kembang anak-anak.

Selain lemak, kalori segelas susu full cream juga lebih besar jika dibandingkan dengan susu lainnya, misalnya susu skim. Perbedaan susu skim dan susu full cream bisa dilihat dari kandungan lemak di dalamnya. Jika kandungan lemak pada susu full cream tetap dipertahankan, maka lain halnya dengan susu skim yang hampir tidak mengandung lemak susu (kandungan lemaknya dihilangkan saat proses produksinya). Meski begitu, keduanya sama-sama memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi di dalamnya. 

DANCOW FortiGro Full Cream bisa Bunda jadikan sebagai salah satu pilihan yang tak hanya baik untuk tumbuh kembang anak-anak, tetapi juga dapat  membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga berkat kandungan susu full cream di dalamnya seperti:

  1. Protein sebagai sumber energi dan penting untuk membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat kulit dan tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. 

  2. Kalsium yang penting untuk pertumbuhan anak-anak, terutama menjaga kemampuan tulang dan gigi sekaligus membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Tulang kita menyimpan kalsium, sehingga jika bagian lain kekurangan kalsium, maka tulang akan memberikannya.

  3. Vitamin A yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak, menjaga kesehatan mata, sekaligus menjaga kesehatan kulit. 

  4. Vitamin C yang dibutuhkan untuk menghasilkan kolagen, karnitin, serta berperan sebagai neurotransmitter. Selain itu, vitamin C juga merupakan antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 

  5. Vitamin D yang penting untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

  6. Vitamin B kompleks, seperti vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan suasana hati.

  7. Zat Besi sebagai komponen penting yang berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sekaligus mencegah anemia. 

  8. Zink yang penting untuk pertumbuhan anak-anak, menjaga fungsi imunitas, dan menjaga kesehatan saraf. 

Baca Juga: Manfaat DANCOW FortiGro Full Cream: Susu Tinggi Protein dan Kalsium

Ciri Susu Bubuk yang Baik

Selain memiliki kandungan gizi seperti yang dijelaskan di atas, berikut ini beberapa ciri susu bubuk yang baik untuk dikonsumsi:

  1. Mencantumkan kandungan nutrisi susu full cream di dalam kemasan.

  2. Mencantumkan tanggal kedaluwarsa dalam kemasan susu bubuk.

  3. Memberikan penjelasan mengenai cara penggunaan, cara penyimpanan, dan informasi produk dalam kemasannya.

  4. Susu bubuk tidak menggumpal dan kemasannya tidak rusak.

  5. Butiran susu bubuk memiliki tekstur yang halus, berwarna cerah, dan memiliki aroma susu yang khas.

  6. Bisa dikonsumsi baik untuk seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak.

Setelah mengetahui penjelasan mengenai kandungan susu full cream di atas, pastikan untuk melengkapi persediaan DANCOW FortiGro Full Cream di rumah ya, Bunda. DANCOW FortiGro Full Cream dapat membantu untuk dukung tumbuh kembang anak usia sekolah 6–12 tahun. Bunda dapat memberikan Si Buah Hati DANCOW Fortigro Full Cream dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari sebelum tidur. 

Kandungan DANCOW FortiGro juga dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro Full Cream adalah susu bubuk full cream yang tinggi protein dan kalsium serta dilengkapi dengan perpaduan zat besi, zink, vitamin A, C, dan D yang berperan penting untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga. 

Selain Full Cream, DANCOW FortiGro juga tersedia dalam varian Instant dan Cokelat, serta hadir juga dalam kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Image Article
Bunda, Yuk, Kenali Kandungan Nutrisi Susu Full Cream Berikut Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Tak Bosan, Ini 8 Cara Cepat Memahami Pelajaran Matematika

Published date

Saat tiba waktunya untuk belajar Matematika, Bunda pasti seringkali menjumpai respon yang berbeda pada setiap anak. Ada yang merasa bersemangat, namun tak sedikit juga yang justru akan menunjukkan reaksi sebaliknya. Bukan tanpa sebab, hal ini biasanya terjadi karena Si Buah Hati merasa kesulitan untuk memahami konsep Matematika dengan baik hingga pada akhirnya membuat mereka lebih mudah merasa bosan, cemas, bahkan kehilangan minat untuk mempelajarinya lebih dalam. 

Nah, agar Si Buah Hati tak perlu mengalaminya, yuk simak cara cepat memahami pelajaran Matematika berikut ini!

Cara Cepat Memahami Pelajaran Matematika

Mengajarkan Si Buah Hati agar dapat memahami Matematika dengan baik tentu bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti kita tidak mencobanya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjelaskan bahwa cara agar cepat memahami pelajaran menghitung yang bisa diajarkan oleh orang tua pada anak usia sekolah adalah dengan mengenalkan konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari sejak dini melalui hal-hal sederhana seperti:

  1. Mengenalkan tentang ukuran (besar, kecil) dengan mengajaknya menata sepatu di rak mulai dari sepatu ukuran kecil hingga ukuran besar.
  2. Mengenalkan konsep satuan berat dengan mengajak Si Buah Hati mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat kue menggunakan timbangan ukur.
  3. Mengenalkan konsep menghitung dengan mengajak Si Buah Hati belanja keperluan sehari-hari, misalnya membeli telur di supermarket. Mintalah mereka untuk mengambil telur dalam jumlah yang sudah ditentukan. Sesampainya di rumah, ambil beberapa telur untuk dimasak dan tanyakan berapa butir telur yang masih tersisa.
  4. Menggunakan benda, kata, gambar, atau simbol untuk membantu Si Buah Hati memahami soal Matematika. Misalnya dengan memotong apel menjadi beberapa bagian untuk membantu anak-anak memahami pecahan, atau dengan menjumlahkan barang-barang yang ada di daftar belanja bulanan.
  5. Melatih Si Buah Hati untuk mencoba menyelesaikan soal Matematika, salah satunya dengan inovasi teknologi. Contohnya beberapa aplikasi Matematika, seperti Math City Map dan alat bantu interaktif lainnya. 
  6. Cara cepat memahami pelajaran Matematika yang juga bisa Bunda terapkan adalah dengan mengajak teman-teman seusianya untuk belajar bersama. Pasalnya, belajar bersama teman dapat memberikan dukungan mental, motivasi, dan mendorong semangat belajar pada anak-anak usia sekolah.
  7. Cara agar anak cepat paham pelajaran Matematika juga bisa dengan belajar dari video tutorial. Bunda bisa memilihkan video tutorial yang dibutuhkan Si Buah Hati atau mendaftarkan di kelas online untuk belajar Matematika.
  8. Tips agar anak memahami pelajaran dengan cepat selanjutnya adalah menggunakan strategi belajar yang kreatif dan menyenangkan. Misalnya dengan menggunakan metode permainan Matematika, teka-teki, dan cerita yang menarik. Mendampingi Si Buah Hati belajar dengan cara yang kreatif dapat mencegah rasa bosan terhadap materi belajar yang dianggap sulit. menginagt bahwa anak-anak cenderung suka bermain, maka orang tua juga bisa menerapkan metode belajar sambil bermain.

Untuk mengetahui perkembangan pemahaman Si Buah Hati terhadap Matematika, Bunda bisa meminta catatan kemajuan kepada guru di kelas dan salinan soal atau topik belajar yang akan dibahas pada semester tersebut. Dengan begini, Bunda bisa memantau pembelajaran Matematika Si Buah Hati dan membantunya untuk lebih baik lagi, misalnya dengan mengajarinya di rumah atau mendaftarkan anak di bimbingan belajar untuk meningkatkan kemampuannya di bidang Matematika.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Malas Belajar 

Tips Agar Anak Memahami Pelajaran dengan Cepat 

Selain mengenalkan konsep Matematika melalui kegiatan sederhana dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini beberapa cara agar bisa memahami pelajaran dengan cepat dengan cara yang menyenangkan seperti yang dikutip dari Harvard School of Education.

1. Gunakan metode bermain sambil belajar

Bermain sambil belajar bisa menjadi cara cepat memahami pelajaran Matematika pada Si Buah Hati. Beberapa permainan yang bisa dicoba antara lain sudoku, puzzle, atau kuis cerdas cermat berhadiah untuk melatih kemampuan Matematika sambil bersenang-senang.

2. Memanfaatkan teknologi

Saat ini anak-anak juga bisa belajar memahami Matematika melalui berbagai macam situs yang menyediakan video tentang cara berhitung dan kuis Matematika yang bisa membuat momen belajar menjadi tidak membosankan.

3. Gunakan alat peraga untuk berhitung

Untuk mempermudah Si Buah Hati dalam belajar berhitung, Bunda juga bisa menyediakan beberapa benda sebagai alat peraga seperti sumpit atau stik es krim untuk belajar menghitung (berhitung, penjumlahan, dan pengurangan), uang mainan untuk belajar mengenal nilai mata uang, atau jam dinding analog untuk belajar mengenal konsep waktu (jam, menit, detik).

4. Belajar melalui buku bergambar

Bisa dibilang bahwa sebagian besar anak cenderung lebih tertarik dan mudah memahami suatu hal melalui visual yang mereka lihat. Untuk yang satu ini, Bunda bisa memberikan buku bergambar sebagai alat bantu visual untuk meningkatkan minat belajar sekaligus cara agar cepat memahami pelajaran menghitung. Agar kemampuannya semakin meningkat, pastikan untuk memberikan buku yang sesuai dengan usia dan jenjang pendidikannya ya, Bunda.

5. Membuat jadwal atau rutinitas belajar 

Agar Si Buah Hati lebih cepat dalam menyerap ilmu yang mereka pelajari, pastikan untuk membuat jadwal belajar secara rutin setiap harinya dan usahakan untuk selalu mendampinginya. Bila perlu, Bunda juga bisa meminta bantuan tenaga pengajar tambahan untuk memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan ilmu yang mereka butuhkan, sehingga bisa lebih percaya diri saat belajar di sekolah.

Waktu Belajar yang Efektif untuk Anak SD

Sebuah ilmu baru dari Eropa yang disebut chronobiology menjelaskan bahwa waktu belajar yang efektif untuk anak SD di luar jam sekolah dimulai dari pukul empat sore hingga 10 malam dengan memerhatikan beberapa hal seperti:

  • Pilih waktu belajar secara bijak dan tidak mengganggu jam tidurnya sehingga otaknya bisa menyerap materi belajar dengan baik. 

  • Berikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk memilih materi belajarnya sendiri.

  • Alih-alih mengajak Si Buah Hati untuk belajar selama berjam-jam tanpa istirahat, sebaiknya berikan jeda setiap 45 menit selama 10 sampai 15 menit untuk melakukan hal yang disukainya. Cara ini dilakukan untuk mencegah rasa bosan saat belajar.

Selain beberapa cara di atas, pastikan juga untuk menyediakan camilan bergizi agar momen belajarnya menjadi lebih menyenangkan. Beberapa camilan yang bisa Bunda berikan antara lain biskuit, buah-buahan, dan juga susu DANCOW FortiGro dengan rasa favoritnya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun, tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, seperti:

  • Zat besi, zink, vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas.

  • Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant dan Cokelat kemasan boks) untuk dukung proses belajar.

  • Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini hadir pula dalam kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dijadikan bekal sekolah Si Buah Hati.

Yuk, terus dukung Si Buah Hati siap sekolah dengan memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Semoga setelah membaca penjelasan mengenai cara cepat memahami pelajaran di atas, anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar Matematika ya, Bunda!

Image Article
cara agar anak cepat paham pelajaran
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Perbedaan Susu Bubuk Instan dan Full Cream?

Published date

Selain menyediakan makanan bergizi seimbang, pemenuhan kebutuhan gizi harian anak-anak juga bisa dilakukan melalui pemberian susu. Berbicara soal pemberian susu untuk anak-anak, saat ini sudah banyak pilihan jenis susu yang bisa Bunda temukan di pasaran, seperti susu bubuk instan dan full cream. Namun, adakah perbedaan diantara keduanya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Perbedaan Susu Bubuk Instan dan Full Cream 

Kandungan susu bubuk instan dan susu full cream bubuk hampir sama dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak di setiap tahapan usianya. Namun perbedaan DANCOW Instant dan Full Cream adalah kandungan nutrisi adalah pada kadar lemaknya, dimana susu bubuk full cream mengandung kadar lemak lebih tinggi dibanding susu instan. Selain itu, untuk susu bubuk instan lebih cepat larut dalam air dibanding susu bubuk full cream.

Dalam proses pembuatannya, baik susu instan bubuk dan susu full cream bubuk akan difortifikasi atau diberi tambahan zat gizi yang dibutuhan untuk melengkapi kandungan nutrisinya, seperti zat besi, zink, vitamin D, hingga omega 3 dan 6. Kandungan gula dalam susu bubuk dan full cream juga kurang lebih sama dan biasanya hadir dalam beberapa varian rasa, seperti susu bubuk instan cokelat, dan vanila. Hanya saja keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa hal seperti:

1. Cara pembuatan 

Susu bubuk atau susu kering baik instan maupun full cream dibuat dengan proses pasteurisasi, pemanasan awal di suhu 75–120 Celcius, lalu konsentrat dikeringkan dengan suhu tinggi, dan selanjutnya diuapkan menggunakan spray drying untuk menghilangkan kadar air atau kelembapan lalu mengubahnya menjadi bubuk. Perbedaan antara susu bubuk instan dan full cream pada tahap pembuatan ada pada proses standarisasi kandungan lemak yang digunakan. Selain itu, susu bubuk instan ditambahkan emulsifier agar mudah larut.   

2. Tingkat ketahanan atau masa penyimpanan

Mengingat bahwa kadar air dalam susu bubuk instan sangat rendah, hal ini membuat susu bubuk memiliki tingkat ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan susu full cream cair. Oleh karena itu susu bubuk cukup disimpan di dalam wadah tertutup dan tidak perlu disimpan di dalam lemari es. Berbeda dengan susu cair yang memiliki masa penyimpanan lebih lama dan harus segera dikonsumsi setelah dibuka kemasannya atau disimpan dalam lemari es.

3. Cara penyajian

Untuk dapat menikmati susu bubuk instan, kita harus mencampurnya dengan air agar larut. Oleh karena itu, susu bubuk instan cenderung lebih nyaman untuk dikonsumsi saat berada di rumah. 

Selain dinikmati sebagai minuman bergizi, baik fungsi susu bubuk instan dan cair lainnya adalah sebagai bahan tambahan dan pengental dalam berbagai masakan, seperti sup, saus, hingga camilan favorit keluarga.

Baca Juga: Manfaat Susu UHT untuk Si Buah Hati

Tips Konsumsi Susu Bubuk Instan dan Full Cream

Agar dapat menikmati susu dengan lebih nikmat dan mendapatkan manfaat optimal serta menghindari efek samping yang tidak diinginkan, simak tips mengonsumsi susu bubuk instan dan full cream berikut ini.

1. Pilih produk berkualitas dan perhatikan tanggal kedaluwarsa

Pastikan untuk memilih susu bubuk instan dan full cream berkualitas tinggi yang diproduksi oleh produsen terpercaya dan tidak mengandung gula tambahan atau kandungan gulanya tidak berlebihan. Periksa label untuk memastikan produk tersebut kaya akan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, protein, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai usianya.

Selain itu, penting juga untuk selalu periksa tanggal kedaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi susu bubuk. Susu yang sudah kedaluwarsa bisa kehilangan nutrisinya dan bahkan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.

2. Pahami cara penyimpanan yang benar

Simpan susu bubuk dalam wadah kedap udara dan di tempat yang sejuk dan kering. Hindari paparan langsung sinar matahari dan tempat yang lembap untuk mencegah susu menggumpal dan rusak.

3. Mengikuti petunjuk penyajian

Ikuti petunjuk penyajian yang tertera pada kemasan. Pembuatan susu bubuk yang tidak sesuai dengan saran penyajian dapat memengaruhi rasa dan konsistensi.

4. Konsumsi dalam porsi yang dianjurkan

Susu full cream tinggi kalori dan lemak. Konsumsi dalam porsi yang wajar untuk menghindari penambahan berat badan yang tidak diinginkan atau masalah kesehatan lainnya terkait dengan asupan lemak berlebih.

5. Kombinasikan dengan asupan makan bergizi seimbang

Selain dilengkapi dengan susu bubuk instan atau full cream, pastikan Si Buah Hati selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap harinya.

6. Pantau reaksi tubuh

Beberapa orang mungkin memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu. Jika Si Buah Hati mengalami gejala seperti kembung, diare, atau reaksi alergi lainnya, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.

7. Variasikan penggunaan

Susu bubuk instan dan full cream juga bisa digunakan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga bisa dijadikan tambahan dalam berbagai hidangan lezat, seperti smoothie, panekuk atau krim sup.

Baik susu bubuk instan maupun full cream memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga, terutama anak-anak. Untuk susu bubuk instan, Bunda bisa memberikan susu bubuk DANCOW FortiGro Instant.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan zat besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut:

  • Tinggi zink, tinggi vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh
  • DHA, tinggi zat besi, Omega 6, Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang berperan dalam membantu proses belajar
  • Tinggi kalsium dan protein yang dapat membantu proses pertumbuhan

Sementara untuk full cream, ada varian DANCOW FortiGro Full Cream, yaitu susu yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan seluruh anggota keluarga. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro Full Cream memiliki kandungan tinggi protein dan kalsium yang merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan, juga berperan dalam membantu pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, DANCOW FortiGro Full Cream juga mengandung tinggi zat besi dan zink yang dapat mendukung proses belajar serta daya tahan tubuh.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Selain Instant dan Full Cream tersedia juga varian lain yaitu Cokelat, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan varian rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati dan praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.

Image Article
Adakah Perbedaan Antara Susu Bubuk Instan dan Full Cream? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Belajar Membaca dan Menulis yang Efektif untuk Anak

Published date

Bagi anak-anak, keluarga terutama Bunda dan Ayah adalah orang terdekat sekaligus guru pertama yang mengajarkan banyak hal, termasuk membaca dan menulis.  Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode yang tepat untuk mulai memperkenalkan anak tentang dasar membaca dan menulis, termasuk pengenalan huruf dan angka adalah saat Si Buah Hati berusia 4–5 tahun. 

Oleh karena itu, penting sekali bagi para orang tua untuk memahami bagaimana cara mengajari anak membaca dan menulis agar kemampuan kognitif Si Buah Hatinya dapat terlatih sejak dini. 

Cara Cepat Mengajari Anak Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan dua hal yang saling berkaitan erat, sehingga proses belajarnya pun akan lebih baik jika dilakukan secara beriringan. Harvard Graduate School of Education menyatakan bahwa memberikan pengalaman membaca yang positif pada anak dapat menjadi cara mengajari anak menulis dan membaca. 

Agar proses belajarnya terasa lebih seru dan menyenangkan, berikut ini beberapa cara mengajar anak SD belajar membaca yang bisa Bunda terapkan pada Si Buah Hati.

Mulai dari hal yang disukai Si Buah Hati

Pada dasarnya mereka cenderung lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya, seperti buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya untuk belajar membaca. Selain membantu meningkatkan kosakata, memberikan Si Buah Hati buku yang menarik juga dapat menunjukkan bahwa membaca buku juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bila perlu, ajak mereka untuk ke perpustakaan untuk memilih buku bacaan favoritnya.

Ajak Si Buah Hati untuk bermain dengan kata-kata dan suara

Bunda bisa mengajak anak-anak untuk bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Tarik perhatian pada kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata ‘ayam’ dan ‘anyam’ di mana keduanya dimulai dengan bunyi yang sama.

Mengenal huruf dan menuliskannya

Belajar mengenali huruf dan kata-kata yang sudah dikenalnya, seperti namanya, dan ajak mereka untuk menuliskannya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa memanfaatkan poster alfabet yang ditempel di ruang belajar atau bisa juga melalui video musik sebagai cara mengajari anak agar cepat bisa membaca dan menulis agar mereka tidak mudah bosan.

Membaca bersama

Membaca bersama dengan suara yang keras untuk membantu anak-anak dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai. 

Menjadi pendengar setia saat Si Buah Hati membaca dan bercerita

Ajak anak-anak untuk berdiskusi tentang cerita-cerita tersebut dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya. Untuk melatih kemampuan menulisnya, Bunda bisa meminta Si Buah Hati untuk menuliskan nama-nama tokoh yang dijumpai dalam buku bacaannya. Pasti seru!

Membuat catatan

Buat catatan untuk dibaca oleh Si Buah Hati untuk memberikan kesempatan membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. Dengan begini, minat membacanya dapat terus meningkat. 

Memberikan pujian

Memberikan pujian untuk setiap pencapaian yang berhasil diraih oleh anak-anak juga dapat memotivasi mereka untuk belajar membaca dan menulis lebih giat lagi. Misalnya saat mereka berhasil membaca satu buku cerita hingga selesai, mampu menuliskan nama tokoh favorit dalam cerita, atau saat mereka sukses menuliskan huruf dari A–Z tanpa bantuan dari orang tuanya. 

Baca Juga: Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur bagi Anak

Cara Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Sekolah

Bagi anak-anak, belajar menulis dengan baik dan rapi tentu membutuhkan usaha yang kuat dan proses yang tidak sebentar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjelaskan bahwa proses menulis pada anak-anak terjadi secara bertahap, mulai dari cara memegang pensil, menyalin huruf dan kata, hingga anak-anak mampu menyampaikan ide dalam bentuk tulisan. 

Untuk membantu meningkatkan kemampuan menulisnya, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah coba terapkan pada Si Buah Hati.

  1. Melatih anak-anak untuk duduk tegak agar mereka dapat menggerakkan tangannya dengan leluasa.

  2. Menguatkan otot jari dengan berlatih mengancingkan baju, memegang sendok, dan aktivitas lainnya sebagai persiapan memegang pensil yang tepat.

  3. Jika anak-anak masih belum sempurna dalam memegang pensil, coba latih kemampuan menulisnya menggunakan krayon atau kapur tulis. 

  4. Membantu mengeja per bunyi atau huruf saat anak belajar menulis agar mereka dapat menulis kata dengan huruf yang lengkap.

Agar cara mengajar anak SD belajar membaca dan menulis yang Bunda terapkan dapat berjalan secara optimal, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak dengan baik. Selain memberikan makanan bergizi seimbang, lengkapi juga dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dengan varian rasa favorit anak-anak dua gelas setiap harinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis untuk dijadikan bekal sekolah untuk Si Buah Hati.

Image Article
7 Cara Mengajari Anak Membaca dan Menulis yang Efektif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Kandungan Nutrisi yang Ada Pada Susu untuk Anak 8 Tahun

Published date

Semakin bertambah usia, maka semakin besar pula kebutuhan gizi seorang anak. Saat memasuki usia delapan tahun, Si Buah Hati cenderung mulai memiliki berbagai macam kegiatan yang cukup menyita energinya. Kegiatan ini meliputi aktivitas di lingkungan tempat tinggal, sekolah, maupun luar sekolah. Oleh karena itu, pemenuhan gizi hariannya juga harus dilakukan dengan baik melalui makanan dan dilengkapi dengan pemberian susu pertumbuhan anak 8 tahun.

Tumbuh Kembang Anak Usia Delapan Tahun

Menurut teori perkembangan kognitif anak oleh Jean Piaget, anak usia delapan tahun termasuk dalam tahapan operasional konkret. Di usia ini, Si Buah Hati mampu merepresentasikan ide dan peristiwa dengan lebih logis, memiliki kemampuan berbahasa yang semakin sempurna, imajinasinya semakin berkembang, dan dapat berpikir abstrak meski masih cukup terbatas. 

Pada umumnya, anak-anak usia delapan tahun juga sudah memiliki kemampuan untuk berpikir mengenai langkah-langkah atau proses dalam urutan apapun. Misalnya saat melakukan eksperimen sains sederhana di sekolah, Si Buah Hati bisa mengingat dan menjelaskan setiap langkah dalam percobaan secara berurutan. 

American Academy of Pediatrics juga menjelaskan bahwa anak usia tujuh hingga delapan tahun sudah memiliki kemampuan seperti:

  1. Bersosialisasi dengan orang lain dan belajar mengendalikan emosinya.

  2. Mampu mengurus dirinya sendiri, seperti mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, menuliskan nama lengkap.

  3. Mampu memilih makanan sehat termasuk susu untuk anak umur 8 tahun dan mampu melakukan aktivitas fisik setiap hari (bersepeda, bermain bola, bulutangkis, dan olahraga lainnya).

  4. Membentuk hubungan yang penuh perhatian dan saling mendukung dengan anggota keluarga, teman sebaya, dan orang-orang di sekitarnya.

Asupan Bergizi untuk Mendukung Proses Tumbuh Kembang Anak 8 Tahun

Agar proses tumbuh kembang anak usia delapan tahun berjalan secara optimal, berikut ini beberapa rekomendasi makanan bergizi seimbang seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:

  1. Makanan yang tinggi protein, seperti makanan laut, daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, dan produk kedelai.

  2. Buah-buahan segar untuk memenuhi kebutuhan vitamin serta mineral bagi tubuh.

  3. Sayuran yang berwarna-warni setiap harinya.

  4. Biji-bijian, seperti oatmeal, beras merah, roti gandum, atau jagung. 

  5. Produk susu dan turunannya, seperti keju dan yoghurt.

Baca Juga: Manfaat DANCOW FortiGro Full Cream

Kandungan Susu Pertumbuhan Anak 8 Tahun

Susu yang bagus untuk anak umur 8 tahun agar proses tumbuh kembangnya optimal sebaiknya memiliki beberapa kandungan nutrisi sebagai berikut:

  1. Kandungan protein sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.

  2. Kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

  3. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah. Selain itu, penting juga untuk memilih susu yang mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 

  4. Susu untuk kecerdasan otak anak umur 8 tahun juga sebaiknya mengandung vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar anak usia sekolah.

  5. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf. 

Rekomendasi Susu untuk Anak Umur 8 Tahun

Untuk mendukung proses tumbuh kembang anak usia 8 tahun, maka Bunda bisa menambahkan susu DANCOW FortiGro sebagai pelengkap menu makanan bergizinya. DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan kandungan nutrisi seperti:

  1. Vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan tulang yang kuat dan padat seperti protein dan kalsium. 

Selain cocok dikonsumsi sebagai anak umur 8 tahun, DANCOW FortiGro juga bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis untuk dijadikan bekal sekolah untuk Si Buah Hati. 

Yuk, beli DANCOW FortiGro untuk dukung Si Buah Hati siap sekolah

Image Article
5 Kandungan Nutrisi yang Ada Pada Susu untuk Anak 8 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips & Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 yang Menyenangkan

Published date

Berbicara soal sistem belajar di sekolah, cara yang dilakukan untuk mengajar anak kelas 1 SD tentu akan sangat berbeda dengan cara mengajar anak kelas 4 SD. Pasalnya, anak-anak kelas satu masih berada dalam masa peralihan dari TK ke sekolah dasar. Mereka masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang lebih besar dan berbeda dari sebelumnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran bagi para orang tua dalam mendampingi anak-anak agar mereka lebih siap dan bersemangat untuk belajar di sekolah. Apakah Bunda salah satunya?

Cara Mengajar Anak Kelas 1 SD yang Menyenangkan

Mengingat bahwa Bunda dan Ayah merupakan guru pertama bagi anak-anak, berikut ini ada beberapa cara mengajar anak kelas 1 SD yang menyenangkan yang perlu disimak dan terapkan di rumah:

Mendampingi anak belajar dengan sabar

Menjaga kesabaran menjadi hal penting yang harus Bunda lakukan sebelum mulai mengajarkan anak kelas satu SD untuk belajar di rumah. Hindari untuk membentak atau menyalahkan ketika anak tidak dapat menjawab pertanyaan dengan sempurna sebab bentakan hanya akan membuat suasanya belajar menjadi menegangkan dan memicu stres serta trauma pada anak yang dapat membuat mereka justru malas belajar. 

Sebaliknya, coba berikan penjelasan secara perlahan sampai anak bisa memahami mata pelajarannya dengan baik. Tenang saja Bunda, seiring dengan berjalannya waktu pasti Si Buah Hati akan mulai terbiasa dan kemampuannya untuk menyerap ilmu juga akan semakin meningkat.

Rencanakan waktu belajar

Berbeda dengan cara mengajar anak SD kelas 4 yang sudah mulai bisa belajar dalam waktu yang cukup lama, mengajar anak kelas satu SD bisa dilakukan dengan cara bertahap dan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Misalnya 15 menit untuk belajar mengenali dan membaca huruf di minggu pertama sekolah. Setelah Si Buah Hati mulai menguasai materi belajar, Bunda bisa meningkatkan durasi belajar dengan materi pembelajaran yang lebih ‘menantang’. Dengan begini, Si Buah Hati tidak merasa stress dan bosan akibat tuntutan dan aturan belajar yang terlalu keras.

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan antara lain sebagai berikut:

  • Ruang yang tenang, pencahayaan yang bagus, sirkulasi udara yang baik, dan bebas gangguan untuk mereka belajar, terutama televisi dan gadget.

  • Sediakan camilan sehat sebab rasa lapar membuat mereka sulit untuk fokus.

  • Pastikan alat tulisnya mudah dijangkau sehingga waktu tidak terbuang percuma untuk mencarinya.

  • Mendampingi Si Buah Hati saat belajar sehingga saat mereka mengalami kesulitan, Bunda bisa langsung memberikan bantuan.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca Tanpa Mengeja

Beri jeda waktu untuk istirahat

Tujuannya adalah untuk mencegah Si Buah Hati merasa bosan karena belajar terlalu lama. Jika tetap memaksakannya, mereka justru akan semakin malas saat kita menyuruhnya untuk belajar. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan jeda waktu untuk istirahat yang bisa dilakukan untuk bersantai atau bermain. Hal inilah yang nantinya dapat meningkatkan minat belajarnya.

Memastikan Si Buah Hati mendapatkan tidur yang cukup

Kurangnya jam tidur pada anak dapat menyebabkan mereka merasa malas, bosan, lemas, dan mengantuk saat tiba waktunya untuk belajar. Oleh karena itu, pastikan mereka memiliki kualitas tidur yang baik ya, Bunda. Caranya adalah dengan memberikan batasan penggunaan gadget dan menentukan jam tidur yang harus ditaati oleh anak sehingga kualitas tidurnya terjaga dan mereka dapat bersekolah serta belajar dengan lebih semangat.

Berikan pujian pada proses belajarnya, bukan hasil akhirnya

Alih-alih memarahi anak saat tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik, cobalah untuk memberikan pujian atas usaha mereka dan membantunya melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Misalnya dengan kalimat seperti, “Wah, kamu hebat banget bisa ngerjain PR ini sendiri sampai selesai. Coba sini Bunda periksa dulu jawabannya.”

 

Tips Mendampingi Anak Kelas 1 SD Saat Belajar

Agar dapat menerapkan cara mengajar anak SD kelas 1 yang menyenangkan dengan baik, simak beberapa tipsnya berikut ini:

  1. Pastikan kondisi anak tidak terlalu lelah sepulang sekolah.

  2. Belajar dalam kondisi perut Si Buah Hati sudah terisi makanan, sebab perut kosong atau rasa lapar akan mengganggu konsentrasi belajarnya.

  3. Jauhkan dari berbagai macam gadget.

  4. Pastikan Bunda dalam kondisi prima, tidak mengantuk, sudah makan, dan sudah menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah maupun kantor.

Selain beberapa tips di atas, pastikan juga bahwa kondisi fisik sang Buah Hati dalam kondisi yang prima. Cara terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi baik melalui makanan yang kaya akan protein, zat besi, vitamin dan mineral, serat, serta karbohidrat kompleks dalam menu hariannya. Agar proses belajar Si Buah Hati berjalan lebih optimal, lengkapi pemenuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari sebelum tidur. 

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Sangat cocok untuk dijadikan teman saat belajar dan dukung Si Buah Hati untuk siap sekolah.

Image Article
Tips & Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 yang Menyenangkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Kandungan dan Manfaat Susu UHT

Published date

Susu UHT (Ultra High Temperature) menjadi salah satu jenis susu yang banyak dikonsumsi oleh Si Buah Hati saat berada di usia sekolah. Ada banyak manfaat susu UHT yang bisa didapatkan, terutama dalam mendukung proses tumbuh kembang anak berkat kandungan gizi di dalamnya. Selain susu UHT, masih ada beberapa jenis susu yang biasa kita temukan di pasaran, seperti susu evaporasi. Lantas, apa bedanya susu evaporasi dan susu UHT? Yuk, temukan jawabannya di sini!

 

Beda Susu Evaporasi dan Susu UHT

Beda susu evaporasi dan UHT terletak pada tekstur, kadar lemak, dan proses pembuatannya. Menurut informasi di situs Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Badan POM, definisi susu evaporasi adalah produk susu cair yang diolah dengan cara menghilangkan sebagian air dari susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi dengan menggunakan proses evaporasi hingga diperoleh tingkat kepekatan tertentu yang kemudian produk susu dikemas secara kedap (hermetis). 

Sementara dari keterangan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan, menyebutkan kalau definisi susu UHT adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar atau susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135°C dalam kurun waktu tidak kurang dari 3 menit dan dikemas segera dalam kemasan yang steril.

Manfaat Susu UHT

Meski susu UHT melalui proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi, namun hal ini tidak memengaruhi kandungan vitamin dan nutrisi di dalamnya. Bahkan, saat ini sudah banyak produk susu UHT yang difortifikasi (diberi zat gizi tambahan) dengan kalsium dan mikronutrien lainnya sehingga dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Sumber energi karena susu mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya. Selain itu, susu susu juga merupakan sumber vitamin B, magnesium, dan asam lemak esensial yang berperan penting dalam pembentukan energi sekaligus meningkatkan mood Buah Hati, sehingga ia dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat dan bertenaga.

  2. Meningkatkan kecerdasan otak dan meningkatkan daya fokus Si Buah Hati berkat kandungan seperti asam lemak omega 3, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D di dalam segelas susu.

  3. Meningkatkan suasana hati karena susu UHT juga mengandung protein dan vitamin D yang dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh, yaitu hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang. 

  4. Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang berkat kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia sekolah.

  5. Menjaga daya tahan tubuh berkat kandungan protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, zink, dan magnesium.

Agar Si Buah Hati bisa merasakan manfaat susu UHT, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro kemasan UHT siap minum dengan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis, yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Baca Juga: Susu DANCOW FortiGro Full Cream untuk Tumbuh Kembang Anak

Mana yang Lebih Baik, Susu UHT atau Susu Evaporasi?

Sama halnya dengan susu UHT, susu evaporasi juga memiliki kandungan protein serta kalsium yang tinggi. Meski keduanya sama-sama baik untuk dikonsumsi (selama tidak ada alergi susu sapi), bukan berarti bahwa baik susu UHT dan evaporasi bisa dinikmati dengan cara yang sama.

Beda susu evaporasi dan susu UHT selanjutnya adalah cara konsumsinya. Susu UHT lebih aman untuk diminum langsung, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Berbeda dengan susu evaporasi yang umumnya hanya digunakan sebagai salah satu bahan tambahan untuk membuat aneka hidangan, seperti sup, saus, krim, kue, atau jenis menu lainnya yang membutuhkan kekentalan ekstra.

Selain dapat dinikmati oleh anak-anak, manfaat DANCOW FortiGro juga bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Agar kebutuhan gizi harian keluarga terpenuhi dengan baik, yuk lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah sekarang juga!

Image Article
Mengenal Kandungan dan Manfaat Susu UHT
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off