Cara Mengajari Anak Membaca dan Menulis Huruf Sambung

Published date

Memahami cara mengajari anak membaca dan menulis merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap orang tua untuk mendukung proses perkembangan otak Si Buah Hati. Mengutip informasi dari situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, aktivitas membaca dan menulis dapat memberikan beberapa manfaat seperti membantu mengembangkan kreativitas, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menyampaikan gagasan, serta membantu Si Buah Hati dalam menguasai literasi dengan baik. 

 

Cara Mengajarkan Anak untuk Membaca

Sebelum mengajarkan cara belajar menulis huruf tegak bersambung, ada baiknya Bunda menumbuhkan rasa cintanya terhadap membaca agar anak mendapatkan banyak kosakata baru. 

Selain itu, informasi dari Harvard Graduate School of Education menyebutkan bahwa memberikan pengalaman membaca yang positif pada anak dapat membuat proses belajarnya terasa lebih seru dan menyenangkan. Untuk memahami bagaimana caranya, simak penjelasannya berikut ini:

Mulai dengan bacaan yang disukai anak

Bunda bisa memberikan buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lain untuk belajar membaca. Dari cara ini, Si Buah Hati dapat belajar banyak kosakata baru dan menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Agar ia memiliki banyak pilihan bacaan yang menarik, coba ajak ke perpustakaan saat akhir pekan dan biarkan mereka memilih buku yang disukainya. Setelah itu, ajak ia untuk berdiskusi tentang buku yang dibacanya dan tanyakan bagian mana yang menjadi favoritnya. 

Belajar mengenal huruf dan menuliskannya

Selanjutnya, ajak Si Buah Hati untuk mengenali huruf dari kata-kata yang sudah dikenalnya lalu ajak mereka untuk menuliskannya. Misalnya dengan menuliskan namanya sendiri atau nama tokoh favoritnya dalam buku dan film. Bunda bisa menggunakan poster alfabet yang ditempel di ruang belajar untuk membantu mereka belajar menulis huruf kapital dengan lebih baik.

Ajak Si Buah Hati untuk bermain dengan kata-kata dan suara

Misalnya dengan bernyanyi, membaca, dan membuat sajak bersama. Ajak ia untuk menemukan kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya kata ‘ayam’ dan ‘anyam’ di mana keduanya dimulai dengan bunyi yang sama.

Membaca bersama dan membuat catatan

Membaca bersama dengan suara yang keras untuk membantu Si Buah Hati dalam membangun kosakata dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap bacaan yang mereka jumpai. Buat catatan untuk dibacanya dan berikan kesempatan membaca lebih banyak pada anak setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. Dengan begini, minat membacanya dapat terus meningkat.

Memberikan pujian

Memberikan pujian untuk setiap pencapaian yang berhasil diraih oleh Si Buah Hati juga dapat memotivasi mereka untuk belajar membaca dan menulis lebih giat lagi. Misalnya saat mereka berhasil membaca satu buku cerita hingga selesai, mampu menuliskan nama tokoh favorit dalam cerita, atau saat mereka sukses menuliskan huruf dari A–Z tanpa bantuan dari orang tuanya. 

Baca Juga: Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak SD

 

Cara Belajar Menulis Huruf yang Bagus

Setelah mendapatkan banyak kosakata baru melalui membaca, berikut ini cara belajar menulis huruf untuk anak SD yang bisa Bunda terapkan di rumah, dalam hal ini adalah huruf tegak bersambung.

Mengenali huruf kapital dan biasa

Ajak Si Buah Hati untuk belajar menulis huruf kapital dan huruf biasa. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, huruf kapital adalah bentuk huruf abjad yang digunakan sebagai huruf pertama dalam setiap kata pembuka (huruf besar) dan diikuti dengan huruf biasa (huruf kecil). Misalnya: Saya pergi ke pasar, di mana penulisan kata ‘Saya’ sebagai kata pembuka menggunakan awalan huruf ‘S’ kapital atau besar dan diikuti dengan kata-kata dengan huruf biasa. 

Mengenali cara penulisan huruf tegak bersambung

Menulis huruf tegak bersambung memiliki cara yang berbeda dengan penulisan biasa, baik dari bentuk huruf maupun tekniknya. Untuk yang satu ini, Bunda bisa menggunakan poster huruf atau video sebagai alat peraga saat mengajarkan Si Buah Hati menulis huruf tegak bersambung. 

Membeli buku latihan menulis huruf tegak bersambung

Untuk melatih kemampuan menulis huruf tegak bersambung, Bunda bisa membelikan buku latihan di mana Si Buah Hati harus merangkai titik-titik yang membentuk huruf dan rangkaian kata. Setelah kemampuannya meningkat, Bunda bisa mengajarkan menulis huruf tegak bersambung di buku tulis halus, yaitu buku khusus yang terdiri dari tiga atau lima kolom untuk membantu anak belajar menulis abjad dan huruf tegak bersambung.

Umumnya, anak-anak akan diajarkan bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung di sekolahnya. Agar semakin terbiasa, minta Si Buah Hati untuk belajar menulis huruf tegak bersambung di buku tulis halus berulang kali di rumah. Dengan begini, mereka bisa menulis huruf tegak bersambung dengan lebih rapi dan mudah dibaca.

Berikan pujian

Untuk dapat menulis huruf tegak bersambung dengan lancar dan rapi tentu membutuhkan usaha yang kuat dan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan pujian pada Si Buah Hati untuk setiap usaha yang mereka lakukan. Misalnya saat berhasil menuliskan satu huruf tegak bersambung dengan benar. Dengan begini, mereka bisa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.

 

Selain mendampingi anak membaca dan belajar menulis huruf di rumah, pastikan juga Bunda  memperhatikan pemenuhan gizi Si Buah Hati secara optimal untuk mendukung proses belajarnya dengan memenuhi kebutuhan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan DANCOW FortiGro dua kali sehari, yaitu saat pagi dan malam hari sebelum tidur. 

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!

Image Article
Cara Mengajari Anak Membaca dan Menulis Huruf Sambung
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak dengan Makanan Ini!

Published date

Pemenuhan gizi melalui asupan makanan dan minuman merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Oleh karena itu, sangat penting bagi para orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak agar fungsi tubuh dan otak berjalan optimal melalui konsumsi beberapa makanan dan minuman sehat berikut ini.

Makanan dan Minuman Tinggi Nutrisi untuk Anak

Menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beberapa makanan dan minuman sehat berikut bisa dikonsumsi oleh Si Buah Hati untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dasar: 

 

Telur

Telur mengandung sejumlah zat gizi yang sangat penting untuk mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif, seperti kolin, vitamin B12, protein, dan selenium. Mengonsumsi dua butir telur setiap hari dipercaya dapat memenuhi lebih dari 75% kebutuhan kolin bagi anak-anak usia sekolah. 

Makanan laut (seafood)

Makanan dengan kandungan gizi tinggi untuk anak seperti ikan, udang, dan kerang sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak berkat beberapa zat gizi seperti:

  • Omega 3 agar fungsi otak berjalan normal.

  • Yodium untuk memproduksi hormon tiroid untuk meningkatkan perkembangan otak.

  • Seng yang sangat baik untuk memproduksi dan membantu perkembangan sel saraf di otak.

Sayuran hijau

Membiasakan Si Buah Hati untuk mengonsumsi sayuran hijau juga sangat baik untuk menjaga kesehatan otaknya, sebab sayuran hijau kaya akan kandungan folat, flavonoid, karotenoid, vitamin E, dan vitamin K. Beberapa sayuran berdaun hijau yang bisa dikonsumsi antara lain bayam, kangkung, dan selada. 

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah dan Cara Memenuhinya

Buah jeruk

Selain memiliki rasa yang manis dan segar, buah jeruk kaya akan kandungan flavonoid yang dapat membantu meningkatkan aktivitas saraf dan aliran darah ke otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Buah jeruk juga kaya akan vitamin C yang sangat diperlukan untuk membantu menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Makanan yang kaya akan zat besi

Makanan bernutrisi untuk anak selanjutnya adalah daging merah, unggas, kacang-kacangan, dan sayuran hijau merupakan makanan sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi untuk mendukung perkembangan kognitif oleh anak-anak usia sekolah. 

Susu 

Susu mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, seperti protein, kalsium, vitamin D, dan fosfor. Selain itu, susu juga merupakan sumber protein sebagai sumber energi bagi tubuh sekaligus mendukung proses tumbuh kembang anak-anak usia sekolah agar berjalan optimal.

 

Memberikan susu sebagai salah satu pemenuhan gizi seimbang anak sekolah juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro sebagai susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW UHT sangat cocok dijadikan sebagai salah satu menu bekal sekolah Si Buah Hati, camilan di rumah, maupun dinikmati saat dalam perjalanan.

Image Article
Bunda, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak dengan Makanan Ini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bantu Si Buah Hati Siap Sekolah, Ini 5 Cara Belajar Efektif!

Published date

Memasuki masa sekolah, penting sekali bagi Bunda untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di rumah agar Si Buah Hati lebih bersemangat dan semakin siap untuk menyerap ilmu dengan baik di sekolah. Dari informasi di situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua dalam menerapkan cara belajar yang menyenangkan di rumah juga dapat membantu Si Buah Hati untuk mendapatkan prestasi akademik yang memuaskan di sekolah.

 

Cara Menciptakan Suasana Belajar Agar Anak Fokus Belajar di Sekolah

Alih-alih memberikan aturan yang ketat dan menuntut Si Buah Hati untuk belajar selama berjam-jam, berikut ini beberapa cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang bisa Bunda terapkan di rumah.

Rencanakan waktu belajar

Bantu Si Buah Hati dalam merencanakan waktu belajar yang realistis dengan rangkaian seperti: 

  • Belajar di waktu yang sama setiap harinya agar Si Buah Hati menjadi terbiasa.

  • Mulai belajar dari mata pelajaran yang paling sulit hingga yang paling mudah.

  • Fokus pada satu topik pembelajaran dalam satu waktu.

  • Membuat catatan untuk dibaca dan dipahami berulangkali.

  • Membantu menentukan apa yang harus dipelajari oleh anak-anak keesokan harinya.

Ciptakan ruang belajar yang nyaman

Hal yang paling menyenangkan ketika belajar di sekolah adalah ketika berada di dalam ruangan kelas yang nyaman. Begitu pula saat berada di rumah. Coba ciptakan ruang belajar yang nyaman, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang lancar, kursi dan meja yang nyaman, dan pastinya jauh dari gangguan. 

Selain belajar di rumah, Bunda juga bisa sesekali mengajak Si Buah Hati untuk belajar di luar rumah, misalnya belajar di teras, taman kompleks saat sore hari, atau dengan mengajak mereka ke perpustakaan umum di akhir pekan dan memilih buku favoritnya. Namun mengingat kualitas udara di DKI Jakarta saat ini dan sekitarnya kurang baik, Bunda sebaiknya mengikuti anjuran Dinas Kesehatan (Dinkes DKI) untuk membatasi aktivitas di luar ruangan bersama Si Buah Hati. Selain itu, jika mesti perlu beraktivitas di ruang terbuka, sebaiknya memakai masker. 

Jaga konsentrasi Si Buah Hati 

Usahakan hanya ada alat tulis, buku, camilan, dan juga air minum agar Si Buah Hati dapat berkonsentrasi dan memahami materi belajar dengan baik. 

Berikan tantangan pada Si Buah Hati

Agar kemampuan berpikirnya semakin berkembang, coba berikan soal atau materi belajar yang berbeda dari biasanya, namun masih sesuai dengan usianya. Setelah mereka mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan, jangan lupa berikan pujian atas usaha yang sudah dilakukannya untuk membuat Si Buah Hati menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih rajin lagi.

Menggunakan gadget dengan bijak saat belajar

Agar konsentrasi Si Buah Hati tetap terjaga, maka cara menciptakan suasana belajar agar anak fokus belajar di sekolah adalah dengan mengawasi penggunaan gadget selama belajar di rumah. Pastikan bahwa Si Buah Hati hanya mengakses gadget untuk keperluan belajar. Bila perlu, mintalah kepada anggota keluarga untuk mematikan televisi maupun gadget saat Si Buah Hati belajar untuk meminimalisir gangguan.

Baca Juga: Cara Belajar Membaca Huruf dengan Cepat

Beri jeda waktu istirahat 

Berikan jeda waktu istirahat setiap 45 atau 60 menit dengan melakukan hal yang menyenangkan, seperti menonton video, makan camilan, minum segelas DANCOW FortiGro cokelat dingin, atau sekadar bersantai di ruang keluarga agar mereka tidak bosan. 

Menjaga kesehatan Si Buah Hati

Kondisi tubuh yang prima adalah faktor utama keberhasilan anak untuk dapat belajar dengan efektif, baik di rumah maupun sekolah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan Si Buah Hati terutama menjelang ujian sekolah dengan beberapa cara berikut ini: 

  • Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya. Misalnya dengan bersepeda, berenang, atau sekedar jalan santai keliling komplek rumah.

  • Mencukupi kebutuhan tidur di malam hari maupun tidur siang anak untuk meningkatkan daya ingat, suasana hati, meningkatkan energinya, serta menjaga tingkat stres anak.

Untuk mendukung proses belajarnya, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak melalui makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua kali sehari.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja.

Semoga beberapa cara belajar yang menyenangkan di atas bisa membantu Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati belajar dengan nyaman di rumah, ya!

Image Article
Bantu Si Buah Hati Siap Sekolah, Ini 5 Cara Belajar Efektif!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Kebutuhan Nutrisi dan Gizi Anak Sekolah?

Published date

Seiring dengan bertambahnya usia dan padatnya aktivitas Si Buah Hati di usia sekolah, maka semakin meningkat pula kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi. Selain berguna untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati di usia sekolah, pemenuhan nutrisi anak sesuai dengan usianya juga sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terserang penyakit dan terhindar dari obesitas. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan kalori anak, simak penjelasannya berikut ini.

Gizi Anak yang Harus Dipenuhi

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi untuk Masyarakat Indonesia, disebutkan bahwa kebutuhan kalori anak terdapat perbedaan sesuai dengan rentang umurnya. Perbedaan ini ada karena kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya disesuaikan dengan karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk dapat hidup sehat. 

Kebutuhan kalori Si Buah Hati untuk usia 4—6 tahun adalah 1400 kkal. Sedangkan untuk usia 7—9 tahun kebutuhan kalori yang harus dicukupi setiap harinya 1650 kkal. Kebutuhan kalori tersebut didapatkan dari asupan makanan yang mengandung sejumlah kandungan gizi sebagai berikut: 

  1. Protein merupakan kebutuhan gizi anak sekolah yang dapat ditemukan dalam daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta susu.

  2. Zat besi yang dapat ditemukan pada daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti yang diperkaya, sayuran berdaun gelap, dan kentang panggang.

  3. Vitamin A yang dapat ditemukan pada hati ayam, wortel, ubi jalar, dan bayam. 

  4. Vitamin D atau yang juga bisa ditemukan pada daging ikan berlemak seperti salmon, minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu.

  5. Vitamin B6 dan B12 yang dapat ditemukan pada hati, daging, ikan, kentang, dan sayuran, dan produk susu.

  6. Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak yang dapat ditemukan pada telur, kacang-kacangan, dan susu.

  7. Seng yang banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti tiram, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan.

  8. Zat besi yang bisa didapatkan dari sumber makanan seperti daging, kacang-kacangan dan lentil, sereal dan roti, sayuran berdaun gelap, dan kentang.

  9. Kolin yang biasanya banyak terdapat pada sumber makanan seperti daging, produk susu, telur, dan sayuran.

Baca Juga: Awali Hari dengan Mwoenu Makanan Sehat untuk Anak

 

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Anak

Pada dasarnya, kebutuhan kalori pada setiap anak akan berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, serta aktivitas fisik yang dilakukan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pedoman Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan kalori anak usia sekolah (6–12 tahun) berbeda-beda. Untuk usia 6 tahun adalah 1400 kkal, sedangkan usia 7–9 tahun adalah 1650 kkal. Sedangkan untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 2000 kkal dan anak perempuan usia 10–12 tahun membutuhkan 1900 kkal. 

Selain itu, Bunda juga bisa menghitung kebutuhan kalori anak atau kebutuhan kalori basal (KKB) dengan rumus yang dikutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut: 

Laki-laki = 30 kkal x BBI (berat badan ideal)         

Perempuan = 25 kkal x BBI 

Rumus BBI: 

BBI = (TB (tinggi badan) – 100) – (10% dari hasil TB – 100)

Kebutuhan kalori anak dapat dipenuhi dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro di pagi hari maupun di malam hari sebelum tidur setiap harinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai bekal sekolah.

Setelah mengetahui apa saja gizi yang dibutuhkan dan cara menghitung kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, semoga Bunda tak perlu bingung lagi untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati.

Image Article
Apa Saja Kebutuhan Gizi atau Nutrisi Anak Usia Sekolah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Anak Kurang Bersosialisasi? Ini Tips untuk Melatihnya!

Published date

Bunda mungkin merasa adalah hal yang wajar jika anak kurang bersosialisasi, jarang bermain dengan teman sebaya, atau malu-malu setiap bertemu orang baru, dan berpikir anak akan mulai bersosialisasi setelah dewasa.

Tapi, tahukah Bunda, bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak sangat penting untuk perkembangan dan kesehatannya. Perkembangan yang sehat bisa berarti segala kebutuhan sosial, emosional, dan pendidikan anak terpenuhi dengan baik.

Perkembangan sosial dan emosional dimulai sejak awal kehidupan. Ini saat anak mulai memahami siapa mereka, apa yang mereka rasakan, dan apa yang diharapkan saat berinteraksi dengan orang lain. Saat itulah anak belajar bagaimana membentuk dan mempertahankan hubungan yang positif, termasuk mengelola dan mengekspresikan emosi.

Anak-anak yang memperoleh keterampilan dasar sosial dan emosional di awal kehidupan akan dapat mengelola interaksi sosial dengan lebih baik di kemudian hari.

Kemampuan ini dapat membantu anak berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa, membangun hubungan pertemanan yang sehat, menciptakan rasa aman dan dihargai, sehingga anak mampu mengeksplorasi dunia sekitar dengan rasa percaya diri.

Namun, beberapa anak kurang mampu bersosialisasi atau anak takut bertemu orang baru.

Artikel ini membahas beberapa tips tentang cara mengatasi anak kurang bersosialisasi dan takut bertemu orang baru.

Tips Mengatasi Anak Kurang Bersosialisasi

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar anak tidak takut orang baru dan bisa bersosialisasi, antara lain:

1. Bertanya Tentang Perasaannya

Jika Bunda memiliki anak yang pemalu, takut bertemu orang lain, atau kurang bersosialisasi, coba dorong anak untuk berbicara lebih terbuka baik pada orang terdekat atau teman yang dijumpainya. Misal saat anak berusia prasekolah, Bunda dapat menemaninya saat anak bermain dengan teman barunya. 

Bunda bisa mengarahkan cara beriteraksi atau mulai berkenalan. Jika Si Buah Hati sangat pemalu, Bunda dapat membantu mencairkan suasana saat anak berinteraksi dengan temannya.

Bunda juga bisa memberi pengertian ketika Si Buah Hati merasa tidak nyaman atau marah saat bermain dengan temannya. Bunda bisa menjelaskan bahwa sebaiknya kemarahan tidak ditunjukkan dengan hal-hal yang menyakiti orang lain baik secara verbal atau fisik.

2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Tips parenting untuk anak yang kurang bersosialisasi berikutnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri anak. 

Anak dengan rasa percaya diri tinggi dapat mudah beradaptasi dengan perubahan, termasuk berani berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan menanamkan rasa percaya diri pada anak kurang bersosialisasi , hal ini akan berperan penting dalam memberikan motivasi untuk lebih berani berinteraksi, meningkatkan prestasinya di sekolah, dan kemampuannya untuk bangkit dari perasaan down atau gagal. 

Baca Juga: 4 Tips Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

3. Jadi Role Model bagi Anak 

Anak-anak belajar dengan mengamati orang terdekat, salah satunya orang tua. Itu sebabnya Bunda harus memposisikan diri sebagai sosok yang bisa dicontoh (role model) bagi anak. Saat bersama anak, tunjukkan Bunda bisa bersikap mudah bersosialisasi dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu, kemampuan itu akan membuat anak akan terbiasa bersikap hal yang sama.

4. Mengajak Anak Bertemu Teman-teman Sebaya

Mengajak Si Buah Hati untuk datang ke sebuah acara dan bertemu anak sebayanya bisa menjadi cara mengatasi anak yang takut bertemu orang baru. Ketika Si Buah Hati mulai terbiasa bertemu teman-temannya, diharapkan akan membangun rasa percaya dirinya. 

Anak-anak yang aktif menjalin pertemanan juga cenderung lebih bahagia, harga dirinya meningkat, tidak kesepian, dan tidak depresi.

Persahabatan pada anak usia dini berkontribusi pada kualitas hidup anak dan dianggap penting untuk kehidupan di masa depan.

5. Batasi Waktu Bermain Game/Gadget

Kecanduan gadget atau game online dapat mempengaruhi perkembangan sosial, bahasa, komunikasi dan motorik anak.

Penggunaan gadget yang berlebihan juga terbukti dapat membuat anak menjadi tergantung pada gadget dan kurang bersosialisasi atau berinteraksi dengan teman-temannya ataupun orang disekitarnya.

Anak yang kecanduan gadget akan mengalami keterlambatan perkembangan keterampilan interpersonal, perkembangan verbal, dan psikomotorik.

Untuk mendorong anak mengurangi pemakaian gadget bisa dilakukan dengan Bunda yang lebih dulu memberi contoh. Setidaknya, batasi waktu Bunda menggunakan gadget saat di dekat anak.

Selain itu, Bunda juga bisa membuat peraturan di rumah kapan Si Buah Hati bisa menggunakan gadget dan bermain game. 

Selain memberi bimbingan, Bunda bisa memberikannya susu bubuk DANCOW 3+ Imunutri untuk bantu kebutuhan gizinya terpenuhi pada masa tumbuh kembangnya. 

DANCOW 3+ Imunutri diformulasikan untuk anak dan keluarga, dukung Si Buah Hati dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 3+ Imunutri mengandung vitamin A, C, E, Zink, tinggi vitamin D dan kalsium, serta DHA dan omega-3 dan 6. 

Demikianlah Bunda, beberapa tips tentang cara mengatasi anak kurang bersosialisasi. Semoga bisa membantu Si Buah Hati untuk lebih berani bersosialisasi, ya!

Image Article
Anak Kurang Bersosialisasi? Ini Tips untuk Melatihnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mendukung Potensi Anak di Era Digital

Published date

Kemajuan teknologi di era digital memberi banyak manfaat dalam kehidupan manusia, seperti memudahkan komunikasi, mencari informasi, hingga membantu proses belajar.

Teknologi digital juga turut mengubah kehidupan anak-anak. Kemudahan akses menjadikan internet bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka.

Bila dimanfaatkan dengan baik, teknologi bisa menjadi stimulasi potensi anak usia dini di era digital. Namun bisa juga menjadi bumerang bagi anak-anak jika tidak terkelola dengan baik. Kecanduan teknologi dapat membuat anak mengalami kelelahan fisik, sulit bergaul, hingga sulit konsentrasi.

Karenanya, Bunda perlu bijak mengelola teknologi untuk kebaikan Si Buah Hati dan mendukung potensinya. Lalu bagaimana cara mendukung potensi anak di era digital?

Cara Mendukung Potensi Anak  dan Mengenali Potensi Anak Sejak Dini

Setiap anak memiliki potensi masing-masing. Dan adalah tugas orang tua untuk dapat mengenali potensi tersebut dan mendorongnya demi keberhasilan Si Buah Hati di masa depan. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengenali potensi Si Buah Hati: 

  • Amati ketertarikan anak. Bunda dapat menfasilitasi atau mendukung potensi anak dengan mengamatinya apa saja aktivitas yang disukainya. Dengan cara ini Bunda akan lebih tahu apa saja ketertarikannya dan kelebihan yang dimiliki Si Buah Hati.

  • Kembangkan minat anak dengan mencoba berbagai hal. Mengajak anak untuk mencoba berbagai hal baru dapat mengembangkan minat atau ketertarikan anak pada bidang tertentu, dan juga sekaligus sebagai cara untuk mengetahui potensi yang dimiliki Si Buah Hati.

  • Berkonsultasi kepada ahli. Saat Bunda tidak merasa yakin dengan bakat dan potensi yang dimiliki Si Buah Hati, konsultasikan dengan guru atau dokter anak.

  • Dukung anak mengembangkan potensinya. Terkadang tanpa disadari anak yang terlihat memiliki kemampuan atau potensi di suatu bidang tertentu seperti musik, matematika, awalnya tidak tertarik untuk menekuninya. Untuk itu Bunda perlu membimbing dan mengarahkan agar Si Buah Hati merasa nyaman untuk belajar atau melatih kemampuannya sehingga potensinya bisa berkembang.

Tips Parenting untuk Pemakaian Gadget di Era Digital 

Berdasarkan laporan UNICEF, satu dari tiga pengguna internet di dunia berusia di bawah 18 tahun. Sementara, remaja dan dewasa muda usia 15-24 tahun menjadi kelompok paling terhubung dengan 71% sudah menggunakan internet.

Seiring peluang besar di era digital, turut muncul risiko dan bahaya yang dapat mengancam anak, seperti kecanduan gadget, menjadi asosial, hingga pornografi. Sedangkan, anak cenderung lebih terbuka kepada teman sebaya daripada orang tua saat mereka mengalami masalah terkait dunia digital. Agar Si Buah Hati mau terbuka pada orang tuanya, Bunda sebaiknya rutin meluangkan waktu untuk mengobrol dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan dunia digital. Untuk itu, Bunda mesti paham cara mendukung potensi anak di era digital.

Berikut beberapa tips parenting untuk pemakaian gadget pada anak sekaligus menjadi tips mendukung potensi anak di era digital: 

Beri Batasan

Tetapkan batasan bagi anak untuk berselancar online mulai waktu, situs dan aplikasi apa yang dapat mereka kunjungi, serta sikap yang perlu dilakukan ketika sedang berinteraksi online.

Bunda juga bisa mengaktifkan fitur parental control (pengawasan orang tua) melalui software khusus di gadget (ponsel atau laptop) yang berfungsi memfilter atau memblokir konten web tertentu yang tidak sesuai untuk anak. 

Jadilah Panutan

Beri contoh perilaku dalam berinteraksi dengan dunia digital yang bijak. Misalnya, jangan memegang gadget ketika anak sedang mengajak bermain atau meminta perhatian khusus. Anak-anak adalah peniru yang hebat, jadi ikut batasi aktivitas online, ya Bunda.

Dampingi Anak

Terlibat dalam aktivitas online bersama anak-anak dapat mendorong interaksi sosial, ikatan, dan pembelajaran. Melakukan aktivitas menyimak gadget (screen time) bersama juga dapat menjadi peluang berbagi pengalaman dan perspektif hidup yang baik bersama anak. Bermain game bersama bisa menjadi cara untuk menunjukkan sportivitas dan etika permainan. 

Berikan Informasi Keamanan Penggunaan Internet pada Anak 

Untuk menghindari anak dari hal yang tidak diinginkan dari penggunaan digital, Bunda sebaiknya aktif memberikan informasi terkait keamanan dunia maya.

Contohnya, minta anak untuk tidak memberikan informasi pribadi sebelum mendapat izin dari orang tua saat mengakses beberapa situs.

Selain itu, larang Si Buah Hati untuk berbagi kata sandi (password) dengan orang lain dan minta anak untuk menghindari bertemu dengan teman yang dikenal melalui internet tanpa sepengetahuan orang tua.  Bunda juga perlu mengedukasi anak saat menanggapi komentar atau pesan negatif di dunia maya.

Baca Juga: Peran Ayah Milenial dalam Pengasuhan Anak

Hal yang Menghambat Potensi Anak di Era Digital

Tak hanya memahami cara mengasah potensi anak usia dini, Bunda juga perlu memetakan hal-hal yang menghambat potensi anak untuk berkembang di era digital, di antaranya: 

Screen Time Sepanjang Waktu

Screen time atau menyimak gadget menjadi aktivitas menyenangkan bagi anak-anak masa kini. Namun waktu berselancar online ini jangan sampai menghabiskan hampir seluruh waktu anak. Apalagi jika aktivitas online akhirnya menggantikan kegiatan membaca atau bermain di luar ruangan. 

Bunda perlu membatasi pemakaian gadget kurang dari satu atau dua jam per hari. Ini karena pemakaian gadget yang berlebihan bisa memicu obesitas, kurang tidur, masalah sekolah, juga sikap agresif. 

Menjadikan Teknologi sebagai Penenang Anak

Gadget bisa sangat efektif membuat anak-anak tetap tenang. Namun itu seharusnya bukan satu-satunya cara membuat mereka belajar lebih tenang. Si Buah Hati tetap perlu diajarkan cara lain untuk menangani emosinya atau menyelesaikan masalahnya. Jangan jadikan teknologi sebagai penenang emosional anak.

Tidak Menangani dengan Tepat saat Anak Berbuat Salah

Anak-anak bisa saja membuat kesalahan ketika berselancar di dunia digital, seperti membuka situs porno, perundungan, atau perilaku tak bertanggung jawab lain lewat digitalBunda perlu mengamati  secara cermat apa kesalahan-kesalahan anak saat bermain gadget. Cobalah berempati dan berikan pemahaman bahwa apa yang mereka lakukan salah beserta dampaknya. Kalau perlu, Bunda bisa berkonsultasi dan minta bantuan dokter ahli agar anak mendapat penanganan yang tepat

Agar pertumbuhan dan potensi Si Buah Hati optimal di era digital ini , juga Bunda bisa memberikan susu DANCOW 5+ Imunutri untuk bantu kebutuhan gizinya terpenuhi.

DANCOW 5+ Imunutri mengandung vitamin D, dan kalsium, DHA serta asam lemak omega-3 dan 6, juga tinggi vitamin A, C, E dan zink untuk bantu dukung tumbuh-kembangnya.

Demikian ulasan cara mendukung potensi anak di era digital yang bisa Bunda terapkan di rumah. Memahami perkembangan teknologi digital beserta tantangannya dapat membantu mengarahkan potensi Si Buah Hati, sehingga peluang berkembang di era digital akan semakin terbuka.

Image Article
Cara Mendukung Potensi Anak di Era Digital
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

10 Tips Parenting Anak dan Hal yang Perlu Dihindari

Published date

Bunda, sebagai orang tua tentu ingin Si Buah Hati tumbuh menjadi anak yang cerdas, bahagia, dan memiliki kepribadian yang positif. Untuk itu, diperlukan proses parenting yang tepat.

Parenting merupakan proses untuk mempersiapkan anak menuju kemandirian. Banyak hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati menjadi sosok yang mandiri.

Cara pengasuhan atau parenting yang Bunda lakukan akan membentuk diri Si Buah Hati saat ini dan juga di masa depan.

Artikel ini akan membahas beberapa tips parenting anak yang bisa Bunda terapkan untuk Si Buah Hati.

Tips Parenting Anak agar Menjadi Pribadi yang Positif

Salah satu tugas orang tua adalah mengasuh dan mengajarkan kepada anak cara menjadi pribadi yang positif dan mandiri. Berikut ini 10 contoh tips parenting anak yang bisa Bunda terapkan di rumah:

1. Jadilah contoh yang baik

Bunda tidak bisa berharap anak akan bersikap sopan kepada orang lain jika tidak diberi contoh di rumah. Anak-anak lebih banyak mencontoh apa yang dikerjakan orang tua dibandingkan menjalankan apa yang dikatakan orang tuanya.

2. Jalin komunikasi dengan anak

Ada tiga hal utama dalam berkomunikasi dengan anak. Pertama, puji anak saat melakukan hal yang benar. Kedua, beri perhatian penuh saat anak berbicara. Ketiga, luangkan waktu setiap hari untuk mengobrol dan bermain dengan anak. Cara ini akan membuat anak merasa bahwa ia penting bagi orang tuanya.

3. Buat aturan yang konsisten

Bunda dapat mengajarkan anak untuk disiplin dengan cara membuat aturan yang jelas dan konsisten untuk ditaati anak. Namun, Bunda juga harus bisa menjelaskan kepada anak dengan bahasa mudah dimengerti sesuai usianya.

4. Beri konsekuensi

Menerapkan peraturan harus dibarengi dengan konsekuensi jika melanggar. Jelaskan secara perlahan bahwa ada konsekuensi yang akan diterima Si Buah Hati jika melanggar aturan yang telah dibuat.

5. Bantu anak belajar hal baru

Anak akan selalu mempelajari hal baru. Saat mengajarkan anak hal untuk pertama kali, berikan contoh dan bantu ia melakukannya. Saat anak mempelajari hal-hal sederhana seperti memakai pakaian atau bersepeda, itu akan menumbuhkan rasa percaya diri.

Baca Juga: Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

6. Tunjukkan kasih sayang secara nyata

Tunjukkan kasih sayang kepada anak secara nyata. Saat Si Buah Hati berperilaku baik, Bunda sebaiknya memberikan apresiasi. Selain itu, selalu meluangkan waktu bersama anak juga akan membuat Si Buah Hati merasa dicintai dan dihargai oleh orang tuanya.

7. Ajarkan anak berempati

Berempati berarti memahami dan berbagi perasaan orang lain. Untuk mengajarkan empati pada Si Buah Hati, Bunda harus lebih dulu menunjukkan dengan mendengarkan dan mencoba memahami perasaan anak. Lalu, ungkapkan apa yang Bunda pikirkan tentang tindakan dan ucapan Si Buah Hati. 

Bunda bisa mengajari anak melihat dari sudut pandang orang lain lalu menyarankan apa yang sebaiknya dia lakukan atau katakan. Anak yang memiliki sikap empati akan berpikir dari sisi orang lain, tak hanya memikirkan perasaannya sendiri.

8. Beri kesempatan anak mengambil keputusan

Anak tangguh akan mampu mengatasi masalahnya sendiri. Biarkan anak mengambil keputusan dan tekankan bahwa setiap keputusan ada konsekuensinya. Selain itu, tekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari kehidupan dan yang terpenting bangkit setelah gagal.

9. Jangan membandingkan anak

Setiap anak memiliki kemampuan masing-masing. Ada anak yang kuat di akademik atau olahraga, tapi sebagian anak mungkin lebih kreatif. Sebagai orang tua, Bunda sebaiknya memperlakukan setiap anak sebagai individu yang unik dan menghargai masing-masing potensi yang dimilikinya.  Ini merupakan salah satu tips parenting anak usia 2 tahun yang bisa Bunda terapkan.

10. Jangan memuji secara berlebihan

Salah satu tips parenting anak yang wajib diketahui orangtua adalah jangan memuji berlebihan. Memuji berlebihan terasa kurang baik dan tidak jujur. Selain itu, jangan berfokus pada hasil yang dicapai, tetapi fokus pada usaha, kemajuan, dan perilaku anak.

Hal yang Perlu Dihindari dalam Parenting

Selain contoh tips parenting anak yang baik di atas, ada beberapa hal yang perlu Bunda hindari dalam mendidik anak agar Si Buah Hati menjadi anak yang positif dan tidak manja, di antaranya selalu menyalahkan anak, kurang peduli, menerapkan disiplin yang sangat keras, menuntut anak mencapai prestasi yang terlalu tinggi dan tidak sesuai kemampuan anak, melabeli atau menjuluki anak dengan julukan yang negatif, misal ‘anak bandel atau anak bodoh’, dan melakukan hukuman fisik. Bunda juga tidak perlu terlalu mengekang anak untuk bergaul, namun sebagai orang tua tetap harus mengamati karakter teman-temannya, terutama jika ada kerap yang bersikap tidak baik.

Demikian Bunda, ulasan seputar tips parenting anak yang mungkin perlu diketahui. Selain tips di atas, jangan lupa untuk selalu dukung tumbuh kembang dan asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi tinggi.  

Sebagai pelengkap makanan harian, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati asupan DANCOW 3+ Imunutri. DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6.

Semoga informasinya bisa bermanfaat untuk Bunda dan Si Buah Hati!

Image Article
10 Tips Parenting Anak dan Hal yang Perlu Dihindari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Cerdas dan Kreatif

Published date

Bunda, memasuki usia 2 tahun, biasanya anak akan semakin aktif. Si Buah Hati akan menjadi lebih banyak bicara, bergerak, dan berlarian.

Tak hanya kemampuan fisiknya, secara kognitif Si Buah Hati juga semakin berkembang dan berpikir kritis. Pemahamannya juga meningkat, sehingga ia mulai dapat menemukan solusi atau ide-ide.

Sebagai guru pertama bagi anak, Bunda bertugas membantu perkembangan otak dan kemampuan belajarnya.

Artikel ini akan membahas cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas dan lebih kreatif. Yuk, kita simak bersama, Bunda!

Bagaimana Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Cerdas?

1. Berkomunikasi dengan Baik

Usia antara 2-4 tahun adalah saat di mana kemampuan bahasa anak dapat berkembang dengan pesat, terutama dalam memahami arti kata, keterkaitannya, dan bentuk susunan kalimat.

Karenanya, berkomunikasi dengan baik kepada anak berusia 2 tahun berperan penting dalam perkembangan intelektual dan kreatif Si Buah Hati.

Interaksi Bunda dengan Si Buah Hati dapat menciptakan perubahan pada otak dan berguna mempersiapkan keterampilan literasi yang kuat saat sekolah.

Saat berkomunikasi atau mengajak bicara anak 1-3 tahun, Bunda bisa coba dengan mengulangi kalimat yang mereka ucapkan. Atau mungkin dengan mengajukan pertanyaan 'siapa, apa, di mana, dan bagaimana' Ini juga menjadi tips mendidik anak usia 2 tahun agar kemampuan bahasanya cerdas.

2. Memberikan Ruang Bermain

Bagi anak-anak bermain tidak sekadar menyenangkan melainkan turut berdampak pada kesehatan dan perkembangannya. Berbagai permainan seperti permainan balok, sendok kayu, merangkai bentuk, dan puzzle dapat melatih kreativitas anak.

Bermain juga bisa meningkatkan kemampuan Si Buah Hati untuk membuat rencana, mengatur, bergaul dengan orang lain, dan mengendalikan emosi. Selain itu, bermain membantu keterampilan bahasa dan sosial, bahkan dapat mengatasi stres pada anak.

 Salah satu caranya adalah membiarkan Si Buah Hati bebas bermain tanpa perlu mengikuti struktur tertentu. Dukunglah Si Buah Hati belajar dengan membiarkannya memimpin dan mengikuti keingintahuannya sendiri.

Sediakan ruang bermain yang aman dan benda-benda yang dapat memicu imajinasi, seperti kertas, pensil warna, dan buku cerita. Biarkan anak mengeksplorasi dan bermain dengan bebas. Hal ini bisa menjadi cara mendidik anak 2 tahun agar cerdas.

3. Mendorong Anak Mengajukan Pertanyaan

Dengan bertanya, anak akan mengumpulkan informasi dan Bunda harus memberikan jawaban yang informatif. Dorong Si Buah Hati agar termotivasi untuk bertanya dan bukan sekadar untuk mencari perhatian. 

Selain itu, Bunda bisa memberi kesempatan pada anak untuk bisa berkata ‘tidak’ atau membuat keputusannya sendiri. 

Tips ini juga bisa menjadi cara mendidik anak 2 tahun agar cerdas dan percaya diri serta memotivasi mereka untuk terus mengembangkan kreativitas.

Baca Juga: Ini Cara Parenting yang Baik agar Anak Tumbuh Aktif

4. Membacakan Buku Cerita

Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas selanjutnya adalah dengan membacakan Si Buah Hati buku cerita. Anak usia 1-3 tahun (batita) menyukai membaca buku dan belajar dari membaca buku bersama Bunda. Aktivitas ini dapat mengajarkan Si Buah Hati lebih lancar berbicara dan lebih siap menghadapi kehidupan sekolah.

Bunda bisa mulai membiasakan membacakan buku untuk Si Buah Hati sebelum tidur. Biarkan ia memilih sendiri buku yang akan dibaca meskipun itu buku yang sama berulang kali. Biarkan Si Buah Hati bertanya tentang isi buku yang dibacakan.

5. Ajak Bermain Peran

Anak biasa bermain dengan meniru tingkah laku dan aktivitas orang lain. Dalam hal ini, bermain peran adalah permainan favorit anak usia dua tahun. Misal ketika anak bermain dengan boneka atau peraga, ia kadang berbicara kepada bonekanya dengan kata dan nada suara seperti Bunda berbicara kepadanya.

Bermain peran dapat membantu Si Buah Hati belajar berada di posisi orang lain dan ini bagus sebagai latihan untuk kemampuan sosialnya di masa mendatang.

6. Mengajak Bermain di Alam Bebas

Bunda bisa mengajak anak ke taman atau tempat alam lainnya untuk bereksplorasi. Biarkan mereka bermain dengan pasir, tanah, atau batu-batuan. Ini akan membantu mereka mengembangkan imajinasi, pemecahan masalah, dan pengamatan alam.

Bermain di luar ruangan atau alam bebas dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis Si Buah Hati. Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam eksplorasi alam dapat meningkatkan hasil belajar.

Lebih dari itu, bermain di alam bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta membantu membentuk perilaku positif pada anak.

Demikian ulasan tentang cara mendidik anak 2 tahun agar cerdas yang bisa Bunda terapkan di rumah. Selain hal-hal di atas, jangan lupa untuk selalu dukung tumbuh kembang dan asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi tinggi. 

Sebagai pelengkap, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati asupan susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun yang mengandung Vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, serta kalsium, vitamin D, protein, dan DHA, omega 3 & 6, dan zat besi.

Semoga dapat membantu membentuk Si Buah Hati agar menjadi anak yang cerdas, ya Bunda. Selamat mencoba!

Image Article
Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Agar Cerdas dan Kreatif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Membaca Al-Quran untuk Anak Usia Sekolah

Published date

Mengajarkan cara membaca Al-Quran pada anak adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh orang tua, sehingga anak-anaknya memiliki bekal pendidikan agama yang cukup. Pada dasarnya, mengajak anak-anak untuk gemar membaca Al-Quran sama halnya dengan mengajaknya untuk membaca buku. 

Oleh karena itu, sebelum memahami cara agar anak cepat bisa membaca Al-Quran, simak dulu beberapa tips membuat anak jatuh cinta untuk membaca menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia berikut ini.

1. Berikan contoh yang baik

Jika Bunda ingin memiliki anak yang cinta membaca, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberinya contoh yang baik. Saat anak-anak melihat orang tuanya sering membaca buku, lama-kelamaan mereka juga merasa tertarik untuk mengikutinya. 

2. Membaca buku bersama

Jadikan momen membaca sebagai salah satu rutinitas di dalam keluarga sekaligus sebagai salah satu kegiatan yang dijadikan sebagai ajang quality time bersama anak-anak. Ajak mereka untuk membaca bersama dengan suara keras untuk membantunya menghayati setiap kata dan kalimatnya. Setelah itu, coba ajak anak-anak untuk mendiskusikan cerita atau buku bacaan yang dibaca.

3. Berikan pemahaman bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan

Biarkan mereka tahu bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan dan semua buku bacaan yang sesuai dengan usianya menarik untuk dibaca, mulai dari komik, buku cerita, buku resep, termasuk Al-Quran.

4. Sediakan buku bacaan yang menarik minat anak di rumah

Untuk membiasakan anak untuk membaca, pastikan juga untuk menyediakan berbagai buku bacaan yang disukai atau menarik minat anak untuk dibaca di rumah ya, Bunda.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadan dengan Cara Seru

Cara Cepat Membaca Al-Quran untuk Anak

Saat rasa cinta membaca mulai tumbuh dalam diri anak-anak, maka akan semakin mudah pula bagi Bunda untuk mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan lancar dan benar pada mereka. Agar proses membaca Al-Quran berjalan lebih optimal, simak penjelasannya berikut ini.

1. Perkenalkan dengan huruf hijaiyah

Cara membaca Al-Quran dengan lancar dan benar yang pertama adalah dengan memulainya dari yang mudah terlebih dahulu, yaitu memperkenalkan huruf hijaiyah pada anak-anak. Bunda bisa mengenalkannya melalui buku iqra, poster huruf hijaiyah yang ditempel di ruang belajar, atau dengan permainan balok huruf hijaiyah untuk mengasah kemampuannya. Dengan begini, anak-anak akan merasa terbiasa dan tertarik untuk mulai membaca Al-Quran.

2. Menceritakan kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Quran

Agar Si Buah Hati tertarik untuk membaca Al-Quran, coba ceritakan berbagai kisah tentang para nabi dan rasul utusan Allah SWT, peristiwa penting dalam Al-Quran, dan hal menarik lainnya yang tercantum di dalamnya. 

3. Gunakan media yang beragam untuk belajar Al-Quran

Untuk mencegah rasa bosan, cara agar anak cepat bisa membaca Al-Quran yang juga bisa Bunda coba adalah dengan mengajaknya belajar sambil menonton video di atau aplikasi membaca Al-Quran khusus anak-anak. Dari sini Si Buah Hati bisa belajar dengan lebih bersemangat. 

4. Membaca Al-Quran bersama

Selanjutnya, coba ajak Si Buah Hati untuk membaca Al-Quran bersama dengan sabar tanpa paksaan. Berikan contoh yang baik dengan membaca Al-Quran secara rutin, terutama setelah menunaikan sholat. Saat anak-anak mulai terbiasa melihat orang tuanya mengaji, maka mereka akan tertarik untuk mengikutinya.

5. Mendaftarkan Si Buah Hati ke TPA ata TPQ

Terkadang kesibukan pekerjaan dan urusan rumah tangga membuat kita merasa kesulitan mengatur waktu untuk mengajarkan anak membaca Al-Quran. Oleh karena itu, cara membaca Al-Quran dengan lancar dan benar adalah dengan mendaftarkannya ke TPA atau TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran). Di sini, mereka bisa belajar membaca Al-Quran bersama tenaga pengajar yang terpercaya dan bisa belajar dengan teman-teman seusianya di sore hari sepulang sekolah. Tak hanya membaca, anak-anak juga akan diajarkan cara menulis huruf hijaiyah, menghafal dan memahami kaidah surat-surat dengan cara yang menyenangkan.

Mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan lancar dan benar pada anak-anak bukanlah proses yang instan. Butuh usaha dan kesabaran yang cukup untuk membantu mereka memahami cara membacanya dengan baik. Hindari untuk membentak saat anak melakukan kesalahan selama proses belajarnya. 

Oleh karena itu, agar anak-anak lebih mudah menyerap ilmu agama yang diajarkan, penting untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik. Caranya adalah dengan memberikan menu makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari, sebelum tidur di malam hari.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati.

Selain mengajarkan cara membaca Al-Quran, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah memberikan pujian dan penghargaan pada anak-anak setiap kali mereka berhasil melalui serangkaian proses dari saat belajar membaca Al-Quran. Pujian inilah yang bisa memotivasi mereka untuk terus belajar hingga dapat membaca Al-Quran dengan lancar dan benar.

Image Article
Cara Membaca Al-Quran untuk Anak Usia Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Manfaat Bermain Sambil Belajar untuk Anak SD

Published date

Bunda, kita semua tahu bahwa anak-anak selalu senang untuk bereksplorasi dan bermain. Bahkan, bermain sudah menjadi salah satu aspek terpenting dalam kehidupannya. Tak sekadar bertujuan mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan menyenangkan, bermain juga menjadi salah satu cara efektif bagi anak-anak untuk belajar bagaimana memproses dunia. 

Hal ini sesuai dengan penjelasan dari American Academy of Pediatric yang mengatakan bahwa permainan memiliki peranan yang cukup penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif, fisik, sosial, emosional anak-anak dan remaja. Tak heran jika saat ini sudah banyak metode bermain sambil belajar untuk anak SD yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Mayra Mendez, seorang psikoterapis di California seperti yang dikutip dari Healthline.com, bermain memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk meniru apa yang mereka lihat dan mempraktikkan keterampilannya dalam dunia nyata. 

Lebih jauh lagi, belajar sambil bermain untuk anak SD juga sangat baik untuk melatih kemampuan dalam berkreasi, bereksperimen, dan membantu mereka bagaimana cara berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain.

Manfaat Bermain Sambil Belajar untuk Anak SD

Melansir dari Healthline.com, ada empat manfaat yang bisa diperoleh dari metode belajar sambil bermain untuk anak SD yang bisa dirasakan oleh Si Buah Hati, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Melatih kemampuan kognitif anak-anak

Bermain mampu melatih keterampilan anak-anak untuk berpikir kritis, berimajinasi, berkreasi, memperkuat daya ingat, membantu memahami sebab dan akibat, serta membantu mereka untuk menjelajahi dunia. Sebab dengan bermain anak cenderung menggunakan semua indera mereka untuk mengeksplorasi rasa ingin tahu dalam dirinya. 

Beberapa contoh belajar sambil bermain untuk anak SD yang dapat melatih kemampuan kognitifnya antara lain:

  • Permainan puzzle di mana anak-anak akan mencoba mengingat pola untuk memecahkan masalah dengan cara menyusun gambar hingga tercipta sebuah gambar utuh. 

  • Bermain peran, misalnya menjadi seorang dokter atau berpura-pura menjadi tokoh tertentu yang seringkali dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam permainan ini anak-anak akan berkreasi menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk memeragakan tokoh yang diperankan. Hal inilah yang secara tidak langsung melatih mereka untuk bepikir secara abstrak. Misalnya menggunakan headset yang dijadikan sebagai stetoskop dokter, pensil sebagai jarum suntik, dan permen sebagai obat yang diberikan untuk pasiennya.

  • Membaca jarum jam bisa menjadi contoh belajar sambil bermain untuk anak SD yang menyenangkan, sebab mereka akan belajar cara memahami konsep waktu sekaligus meningkatkan kemampuan matematikanya. Dari kegiatan ini, mereka bisa membandingkan waktu (jam, menit, detik), membaca jam analog, mampu menggambarkan waktu di sebuah kertas, dan memahami konsep keterangan waktu tertentu (pagi, siang, sore, malam).

2. Melatih kemampuan fisik anak-anak

Bermain juga dapat melatih kemampuan fisik anak-anak, baik keterampilan motorik halus (koordinasi antara mata, tangan, dan otot kecilnya) dan motorik kasar, yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan energi dan tenaga misalnya untuk berjalan, berlari, dan melompat. Contoh permainan yang bisa dilakukan anak SD untuk melatih kemampuan motoriknya antara lain:

  • Memegang alat tulis, memotong menggunakan gunting, mengancingkan baju, menulis, dan bermain lego, bermain alat musik, dan melukis untuk melatih motorik halus.

  • Bermain bola, berlari, melompat, berenang, menyusun balok, menari, bersepeda, hingga memanjat pohon untuk melatih motorik kasar.

3. Melatih kemampuan sosial anak-anak

Bermain juga sangat penting untuk melatih anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bermain, anak-anak akan belajar mengenai harapan dan aturan sosial serta melatih mereka untuk berbagi ide, mendengarkan serta berkompromi dengan orang lain. Contoh permainan yang bisa dilakukan adalah tebak kata dengan telinga ditutup. Mereka harus bisa menebak kata melalui gerakan bibir dari lawan bicaranya.

4. Melatih kemampuan emosional anak-anak

Selain kemampuan sosial, bermain juga dapat melatih kemampuan emosional anak-anak. Misalnya saja saat seorang anak kalah dalam sebuah permainan, mereka akan belajar untuk memproses rasa marah, sedih, dan kekecewaan yang dirasakannya. Contoh permainan yang bisa dilakukan adalah bermain bola, lari estafet, atau cerdas cermat di sekolahnya.

Baca Juga: Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak

Dampak Positif Bermain Terhadap Perkembangan Anak

Berikut ini beberapa dampak positif bermain terhadap aspek perkembangan Si Buah Hati:

  1. Membantu Si Buah Hati beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan meningkatkan kesiapan belajar, perilaku belajar, dan keterampilan pemecahan masalah.
  2. Mengembangkan kreativitas, imajinasi, keterampilan tangan, serta kekuatan fisik, kognitif, dan emosional.
  3. Mengembangkan kompetensi baru yang menghasilkan kepercayaan diri yang meningkat dan ketangguhan yang akan mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan, baik tantangan selama di sekolah maupun tantangan masa depan.
  4. Melatih bekerja dalam kelompok, berbagi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, dan mengembangkan keterampilan advokasi diri.
  5. Bermain sangatlah penting untuk perkembangan otak yang sehat.

Faktor yang Menjadi Kekhawatiran Orang Tua dalam Proses Belajar Anak

Memasuki usia sekolah, momen ini menjadi momen yang menegangkan tak hanya bagi anak, tetapi juga orang tua. Beberapa faktor yang juga memengaruhi kekhawatiran orang tua dalam proses belajar anak antara lain:

  1. Kekhawatiran akan kesiapan dan prestasi Si Buah Hati
  2. Kekhawatiran terkait kemampuan sosial Si Buah Hati, terutama dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.
  3. Kompleksitas tata tertib sekolah
  4. Tekanan akademis yang mungkin dijumpai saat sekolah.
  5. Tingginya harapan akademis dari orang tua.

Bukan tanpa alasan, umumnya rasa stres ini seringkali muncul dari keinginan mendalam untuk memberikan dukungan yang maksimal agar Si Buah Hati dapat meraih kesuksesan dalam tahap pendidikan baru mereka.

Salah satu kunci penting agar metode belajar sambil bermain untuk anak SD yang Bunda coba terapkan di rumah dapat berjalan dengan lebih optimal adalah memastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi dengan baik. 

Selain memberikan menu makanan bergizi seimbang, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan salah satu varian DANCOW Fortigro yaitu susu DANCOW FortiGro Cokelat yang disajikan dengan es batu untuk membuat Si Buah Hati lebih semangat belajar atau mengerjakan tugas.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12  tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan zat besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati. DANCOW FortiGro Cokelat memiliki rasa lezat yang disukai anak juga praktis dikonsumsi karena mudah larut dalam air dingin.

DANCOW FortiGro mengandung berbagai vitamin dan mineral sebagai berikut:

  • Tinggi zink, tinggi vitamin A, C, D yang berperan dalam mendukung daya tahan tubuh.
  • DHA, tinggi zat besi, vitamin B1, B3 dan B6 yang berperan dalam membantu proses belajar.
  • Tinggi kalsium dan protein yang dapat membantu proses pertumbuhan.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Selain Cokelat, tersedia juga dalam varian Instant dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.

Image Article
Bunda, Ini Manfaat Bermain Sambil Belajar untuk Anak SD
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off