Ikuti Tips Ini untuk Menghadapi Anak Tantrum

Published date

Menghadapi Si Buah Hati yang tantrum memang memerlukan tips parenting yang efektif agar Bunda tak ikut-ikutan emosi dan meledak. Perilaku tantrum sebenarnya wajar terjadi pada Si Buah Hati yang sudah berusia toddler dan bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kelelahan, lapar, sampai rutinitas yang berubah. 

Jadi, jika Si Buah Hati yang terlalu lama berada di rumah saja selama wabah merasa bosan kemudian menunjukkan perilaku tantrum, sebenarnya hal ini merupakan perilaku yang tergolong wajar. Terlebih lagi, Si Buah Hati yang masih berada di usia toddler belum dapat menyampaikan rasa frustasi dan emosi mereka dengan baik sehingga akhirnya muncullah perilaku tantrum .

Saat mengasuh anak, menghadapi Si Buah Hati yang tantrum terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan mengajaknya berkomunikasi untuk mengembalikan suasana hati Si Buah Hati. Namun, komunikasi yang dilakukan tak bisa sembarangan. 

Bagaimana cara yang efektif mengajak Si Buah Hati yang tantrum berbicara? Yuk, intip beberapa tips parenting berikut ini.

1. Berbicaralah Dengan Pelan dan Tenang

Saat Si Buah Hati tantrum, jika Bunda terbawa emosi dan marah, anak bisa jadi semakin cemas dan mengamuk. Jadi bicarakan perilaku tantrumnya dengan suara yang pelan dan tenang agar dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan anak dan membantunya lebih rileks.

2. Ajak Si Buah Hati Memahami dan Mengenal Perasaannya

Si Buah Hati yang tantrum belum memahami dan dapat menyampaikan emosinya dalam kata-kata. Saat berbicara dengan anak yang tantrum, ajarkan ia mengenal, dan menerima perasaannya  agar Si Buah Hati memiliki kemampuan mengendalikan perasaan atau emosinya. 

Jadi, dibandingkan berkata “Kakak tidak boleh marah-marah” saat anak tantrum, Bunda bisa mengucapkan kalimat “Kakak marah dan kesal karena mainanmu diambil ya?” sehingga nantinya Si Buah Hati belajar untuk mengungkapkan emosinya dengan lebih baik.

3. Posisikan Badan Sejajar dengan Si Buah Hati

Saat berbicara dengan Si Buah Hati yang tantrum, posisikan badan Bunda agar pandangan mata Bunda sejajar atau di bawah pandangan mata Si Buah Hati, misalnya Bunda membungkuk, berjongkok, atau memangku Si Buah Hati. 

Ketika Bunda berbicara dengan pose berdiri dan melihat ke bawah, Si Buah Hati kemungkinan merespons dengan “mode bertahan” seperti semakin berteriak atau malah kabur. Dengan posisi sejajar, anak akan merasa lebih tenang sehingga  komunikasi dua arah antara Bunda dan Si Buah Hati dapat berjalan dengan lebih tenang dan lancar.

4. Berikan Pilihan Pada Si Buah Hati

Saat berbicara kepada Si Buah Hati yang tantrum, berikan ia kebebasan untuk memilih. Tentu saja pilihan yang ditawarkan adalah pilihan yang bisa Bunda terima risikonya. Misalnya saat ia tantrum karena kesal disuruh berhenti bermain, Bunda bisa tawarkan pilihan untuk memberikan tambahan waktu bermain atau menawarkan kegiatan lain. 

Bunda juga boleh membiarkan Si Buah Hati mengambil pilihan selain yang Bunda tawarkan selama hal itu tidak membahayakan keselamatan anak. Hal yang terpenting dalam menerapkan tips parenting di atas untuk menghadapi anak yang tantrum adalah, Bunda harus tenang dan sabar menghadapi anak yang tantrum. 

Seiring bertambahnya umur anak, Si Buah Hati akan belajar mengenali dan memahami perasaan mereka, mengomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain, serta mampu mengambil tindakan yang lebih baik alih-aliih melakukan tantrum.

Untuk mendukung perkembangan emosional Si Buah Hati, Bunda bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat DHA mendukung proses belajar dan eksplorasi anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kelelahan
Quiz Answer 1 B
Lapar
Quiz Answer 1 C
Kenyang
Quiz Answer 1 D
Bosan
Quiz Answer 2 A
Sambil berdiri dan memandang Si Buah yang berada di bawah
Quiz Answer 2 B
Sambil berjongkok dengan menatap mata Si Buah Hati
Quiz Answer 2 C
Sambil memangku Si Buah Hati agar tingginya sejajar
Quiz Answer 2 D
Sambil membungkuk untuk memandang lurus Si Buah Hati
Quiz Answer 3 A
Agar Si Buah Hati mampu memahami perasaannya
Quiz Answer 3 B
Agar Si Buah Hati tidak makin cemas dan mengamuk
Quiz Answer 3 C
Agar Si Buah Hati berhenti menangis
Quiz Answer 3 D
Agar Si Buah Hati merasa takut
Quiz 1
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang dapat memuat Si Buah Hati tantrum, kecuali
Quiz 3
Mengapa saat berbicara dengan anak yang tantrum sebaiknya menggunakan suara pelan dan tenang?
Quiz 2
Saat berkomunikasi dengan anak yang tantrum, posisi-posisi berikut ini sebaiknya Bunda lakukan agar Si Buah Hati mau diajak berbicara, kecuali
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

Manfaat Susu Pertumbuhan untuk Si Buah Hati

Published date

Di usia Prasekolah 3-5 tahun, perlukah Si Buah Hati rutin minum susu pertumbuhan anak? Berdasarkan rekomendasi Akademi Pediatrik Amerika, anak di usia Prasekolah boleh mengonsumsi maksimal dua gelas susu per hari. Hal ini mungkin pernah Bunda pertanyakan saat Si Buah Hati memasuki masa Prasekolah.Faktanya, usia Prasekolah 3-5 tahun adalah periode pertumbuhan penting bagi Si Buah Hati. Tentunya, Si Buah Hati membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembangnya. Selain memberikan makanan bergizi, Bunda juga dapat bantu penuhi nutrisi Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan. Bunda juga perlu memberikan Si Buah Hati susu secara rutin. Yuk, ketahui lebih jauh apa saja manfaat rutin mengonsumsi susu pertumbuhan bagi Si Buah Hati yang mulai memasuki usia Prasekolah

Membantu Proses Tumbuh Kembang

Menurut dokter anak dan peneliti Jonathon L. Maguire di St. Michael Hospital, Toronto, vitamin D dan zat besi merupakan beberapa nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Zat besi dibutuhkan untuk perkembangan otak dan Vitamin D bermanfaat untuk kesehatan tulang, otak, serta otot.

Membantu Melengkapi Memenuhi Kebutuhan Gizi

Semakin bertambah usia Si Buah Hati, tentu kebutuhan gizi hariannya akan semakin besar. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan, anak usia prasekolah membutuhkan asupan protein, lemak seperti omega 3 & 6, dan karbohidrat Selain asupan makanan bernutrisi, susu pertumbuhan bisa jadi pelengkap agar kebutuhan gizinya tercukupi. Namun yang perlu diingat, susu pertumbuhan adalah pelengkap dan bukan pengganti makanan utama.

Baca Juga: Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Membantu Melindungi Kesehatan Saluran Cerna Si Buah Hati

Beberapa susu pertumbuhan memiliki tambahan kandungan berupa bakteri baik yang membantu lindungi kesehatan saluran pencernaan. Contoh bakteri baik yang ada dalam susu pertumbuhan adalah Lactobacillus rhamnosus. Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkapkan, asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri baik seperti Lactobacillus rhamnosus bisa membunuh bakteri berbahaya yang menyebabkan diare. Dengan saluran cerna yang lebih sehat, proses belajar dan eksplorasi Si Buah Hati pun jadi lebih terlindungi.

Selain dengan memberikan Si Buah Hati makanan bergizi, Bunda juga dapat bantu penuhi nutrisi penting untuk perkembangannya dengan memberikan susu pertumbuhan. 

Si Buah Hati yang memasuki usia Prasekolah tentunya sangat aktif. Apalagi jika Si Buah Hati sudah mulai masuk PAUD, ia tentu banyak belajar hal baru dan bereksplorasi sehingga ia butuh perlindungan kesehatan yang lebih optimal agar dapat beraktivitas. Dengan nutrisi tambahan dan kandungan baik lainnya yang didapat dari susu pertumbuhan, proses belajar dan eksplorasi Si Buah Hati jadi lebih terlindungi.

Saat memilih, berikan susu pertumbuhan anak kepada Si Buah Hati yang memasuki usia Prasekolah, pilihlah susu yang sesuai dengan usianya ya, Bunda.

Umumnya tiap susu pertumbuhan diformulasikan untuk tahapan usia tertentu, sehingga kandungan nutrisi di dalamnya pun disesuaikan dengan kebutuhan anak di tahapan usia tersebut. Jangan lupa untuk memantau tumbuh kembang Si Buah Hati agar Bunda dapat mengecek apakah cek juga apakah perkembangan Si Buah Hati sudah sesuai dengan usianya. Bunda bisa menggunakan  di Nutritods 101 Monitor.  

Lewat Nutritods 101 Monitor, Bunda juga bisa mendapatkan berbagai ide aktivitas seru untuk mengoptimalkan perkembangan Si Buah Hati di masa prasekolah lho​.

Image Article
susu-pertumbuhan-melengkapi-kebutuhan-gizi-anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
1-3 tahun
Quiz Answer 1 B
3-5 tahun
Quiz Answer 1 C
1-2 tahun
Quiz Answer 1 D
3-6 tahun
Quiz Answer 2 A
Lactobacillus rhamnosus
Quiz Answer 2 B
Escherichia coli
Quiz Answer 2 C
Staphylococcus aureus
Quiz Answer 2 D
Clostridium difficile
Quiz Answer 3 A
Kandungan nutrisi
Quiz Answer 3 B
Sesuai dengan usia anak
Quiz Answer 3 C
Warna kemasan
Quiz Answer 3 D
Memiliki dukungan manfaat dari bakteri baik
Quiz 1
Usia berapakah yang masuk ke dalam kategori anak Prasekolah?
Quiz 3
Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan saat memilih susu pertumbuhan anak untuk Si Buah Hati, kecuali?
Quiz 2
Apa nama bakteri baik yang bermanfaat bagi saluran cerna Si Buah Hati dan bisa ditemukan dalam beberapa susu pertumbuhan?
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

Ini Panduan Porsi Makan dan Asupan Gizi Seimbang Anak yang Tepat

Published date

Bagaimana ya, bila si Buah Hati menolak makan nasi? Apakah asupan gizi hariannya kurang tercukupi?

Tenang Bunda, anak yang tidak mau makan nasi belum tentu kekurangan gizi. Namun, Bunda perlu mencari tahu tips agar ia mau makan nasi , dan memastikan porsi makannya mengandung nutrisi gizi seimbang dan lengkap agar kebutuhan gizinya sehari-hari tercukupi.

Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan RI, jumlah balita stunting dan balita dengan gizi kurang cenderung sulit menurun. Di tahun 2013, balita stunting jumlahnya sekitar 19,2%, sedangkan di tahun 2018 sebanyak 19,3%. Sementara masalah kurang gizi balita di tahun 2013 adalah 13,9%, dan di tahun 2018 ada sekitar 13,8%. Padahal si Buah Hati butuh asupan nutrisi gizi seimbang untuk anak agar tumbuh kembangnya optimal. Untuk itu, Bunda perlu memberikannya beragam makanan sehat bergizi seimbang.

Kebutuhan Nutrisi Gizi Seimbang pada Anak

Toddler masih mengembangkan kebiasaan makannya dan butuh dukungan Bunda agar ia mau mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pada usia ini, si Buah Hati sudah ikut mengonsumsi menu makanan keluarga. Karena itu, Bunda bisa memastikan asupan gizi sehari-harinya terpenuhi dengan menyajikan makanan dengan nutrisi gizi seimbang dan lengkap untuk seluruh keluarga.

Sebenarnya apa saja yang masuk dalam kebutuhan nutrizi gizi seimbang untuk toddler? Para ahli pertumbuhan anak menyarankan agar si Buah Hati diberikan makanan dari semua kelompok pangan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Dengan demikian, si Buah Hati akan mendapatkan asupan zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) serta mikro (vitamin dan mineral). Dari setiap kelompok pangan ini, sajikan jenis yang bervariasi dalam sekali makan agar asupan gizi yang didapatkannya juga bervariasi.

Pentingnya Mengonsumsi Makanan Nutrisi Gizi Seimbang

Menurut Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI 2014, nutrisi gizi seimbang untuk anak usia 2-5 tahun sangat dibutuhkan karena kebutuhan zat gizinya meningkat seiring dengan tumbuh-kembangnya yang berlangsung dengan pesat.

Dalam sehari, jumlah kalori yang dibutuhkan toddler adalah sebesar 1.000-1.400 kalori per hari, sehingga Bunda harus memperhatikan porsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perhatikan juga kalau Buah Hati pada usia ini sudah mulai mengenal makanan yang dijual di luar rumah atau jajanan. Makanan jenis ini biasanya sangat disukainya karena memiliki rasa yang enak dan manis tapi memiliki kalori kosong alias nilai gizinya sangat rendah.

Baca Juga: Dukung Langkah Eksplorasi Buah Hati dengan Cegah Anak Kurang Gizi

Jadi, Bunda tak hanya wajib memperhatikan porsi makanan, tap juga variasinya agar si Buah Hati lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan yang Bunda sajikan.

Cara yang dapat Bunda lakukan agar si Buah Hati dapat menikmati makanannya adalah sebagai berikut:

  • Buatlah jadwal makan rutin yang terdiri dari tiga kali makan besar berupa sarapan, makan siang, dan makan malam, serta dua kali waktu ngemil dalam sehari. Struktur seperti ini penting untuk si Buah Hati agar ia terbiasa.

  • Toddler pada usia 1-2 tahun masih belajar untuk mengonsumsi makanan keluarga yang memiliki rasa dan tekstur yang beragam. Karena itu, Bunda bisa fleksibel dan jangan memaksakan saat ia menolak mencoba makanan baru.

  • Perhatikan porsi makannya. Toddler cukup mengonsumsi seperempat dari porsi makan orang dewasa.

  • Bantu si Buah Hati mengonsumsi makanannya dengan menyiapkan makanan dalam ukuran yang lebih kecil agar ia lebih mudah untuk memasukkan ke mulut dan mengunyahnya.

Rekomendasi Porsi Makan Harian Si Buah Hati dengan Nutrisi Gizi Seimbang

Nutrisi dan gizi seimbang artinya dalam satu kali menu makan Si Buah Hati terdiri dari beragam makanan dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan dikonsumsi secara teratur. Untuk hal ini, Bunda harus lebih kreatif dalam membuatkan menu makanan si Buah Hati sehari-hari. Ini bisa menjadi salah satu tips agar anak mau makan nasi lengkap dengan lauk, buah, dan sayur.

Dalam Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI 2014, setiap anak disarankan mengonsumsi sayuran dan buah sebanyak 300 gr per hari. Sedangkan, makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak, harus dikurangi karena berisiko memicu timbulnya penyakit tidak menular, seperti obesitas dan diabetes.

Nah, berikut ini adalah ukuran porsi makanan yang harus dikonsumsi anak usia 1-3 tahun setiap satu kali makan.

Makanan Pokok (Karbohidrat)*    

Nasi                             : ¾ gelas (100 gr)

Bihun                           : ½ gelas (50 gr)

Kentang                       : 2 buah sedang

*pilih salah satu

Lauk-Pauk (Protein Nabati)*

Tempe                         : 1-2 potong sedang

Kacang hijau               : 2 ½ sdm

Tahu                            : 1-2 potong sedang

*pilih salah satu

Lauk-Pauk (Protein Hewani)*

Daging sapi                 : ½ - 1 potong sedang

Ayam                           : ½ - 1 potong sedang

Telur ayam                  : ½ - 1 butir

*pilih salah satu

Sayuran*

Bayam                         : ½ gelas (50 gr)

Buncis                          : ½ gelas (50 gr)

Sawi                             : ½ gelas (50 gr)[APH5]

*pilih salah satu

Buah*

Alpukat                        : ½ buah besar (50 gr)

Apel merah                  : 1 buah kecil (85 gr)

Mangga                        : ¾ buah besar (90 gr)

Terkadang di usia toddler, Si Buah Hati bisa jadi malas makan nasi. Supaya anak mau makan nasi , Bunda bisa berkreasi menyajikan lauk yang semenarik mungkin. Perlu dicatat, sumber karbohidrat tidak hanya nasi, Bunda dapat menggantinya dengan kentang, pasta, mie, atau roti. Selain itu, Bunda juga perlu memastikan porsi makan Si Buah Hati memenuhi rekomendasi di atas. Untuk mendapatkan inspirasi menu harian yang sehat, Bunda bisa cek di Piring Nutrisi DANCOW.

Bantu lengkapi asupan nutrisi gizi seimbang si Buah Hati dengan memberikannya segelas susu. Dancow 1+ Nutritods adalah susu yang diformulasikan untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium dan protein, minyak ikan, Omega-3 dan Omega-6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Yuk, Bunda, bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati!

Nah, pastikan kebutuhan nutrisi gizi seimbang Si Buah Hati tercukupi dengan menyiapkan aneka makanan sehat ya, Bunda. Pastikan, Bunda juga membuat beragam kreasi menu yang menarik dan membuat suasana makan yang menyenangkan. Ini bisa jadi tips agar si Buah Hati mau makan nasi, lauk, sayur, dan buah dengan lahap.

Dengan gizi yang tercukupi, kesehatannya dapat terlindungi, sehingga Bunda bisa katakan #IyaBoleh untuk mendukun anak aktif bereksplorasi!

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Berikut Tips Agar Anak Mau Makan Nasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
75 gr
Quiz Answer 1 B
150 gr
Quiz Answer 1 C
200 gr
Quiz Answer 1 D
100 gr
Quiz Answer 2 A
Kurang fokus
Quiz Answer 2 B
Tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya
Quiz Answer 2 C
Kekurangan mineral
Quiz Answer 2 D
Daya tahan tubuh lemah
Quiz Answer 3 A
300 gr
Quiz Answer 3 B
200 gr
Quiz Answer 3 C
250 gr
Quiz Answer 3 D
150 gr
Quiz 1
Berapa banyak porsi nasi yang disarankan dikonsumsi anak usia 1-3 tahun dalam satu kali makan?
Quiz 3
Berapa banyak porsi sayur dan buah yang harus dikonsumsi Si Buah Hati tiap hari?
Quiz 2
Apa itu stunting?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D

5 Cara Efektif Agar Si Buah Hati Mau Makan Sayur

Published date

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, termasuk membiasakan Si Buah Hati mengonsumsi makan sayur ternyata bukan perkara yang mudah. Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa Bunda lakukan, lho!

"Ayo, dong, Sayang... makan dulu, ya, sayurnya..."

"Aku nggak suka sayur Bunda.... rasanya aneh! Aku nggak mau makan sayur."

Pernahkah Bunda mengalami situasi seperti di atas? Si Buah Hati menolak untuk makan sayur?

Kondisi Si Buah Hati menolak makan sayur memang kerap membuat Bunda pusing. Benar bukan? Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berisiko menghambat tumbuh kembangnya.

Seperti yang diungkapkan ahli gizi, Dr. Rita Ramayulis, DNC, MKes, "Memang membuat anak suka makan sayur itu banyak tantangannya. Tapi bukan berarti tidak bisa, kok. Karena yang paling penting dan perlu kita lakukan adalah bagaimana anak punya kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat. Termasuk bagaimana kita bisa mentransfer ilmu pengetahuan dengan cara menyenangkan, termasuk pada anak" tegasnya.

Tidak mengherankan jika Dr. Rita bahwa selain mengenalkan pola makanan sehat yang harus dimulai ketika Si Buah Hati mulai masuk fase MPASI, Bunda pun perlu mengkomunikasikan dengan menjelaskan pada Si Buah Hati apa saja manfaat yang bisa didapatkan jika mengasup makanan sehat seperti sayuran.

"Saat anak pertama kali mendapat makanan dari ibunya, harus sudah ada komunikasi dan upaya seorang ibu mentransfer pengetahuannya pada anak," ujar Dr. Rita lagi.

Lebih lanjut, Dr. Rita memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan Bunda agar Si Buah Hati mau makan sayur.

1. Sediakan fasilitas yang memadai

Menurut Dr. Rita, hal yang sering tidak disadari oleh orangtua dalam membiasakan anak menjalankan pola hidup sehat, termasuk melatih agar gemar mengonsumsi sayur adalah orangtua kerap kali tidak memberikan fasilitas yang memadai.

Artinya, jika ingin Si Buah Hati gemar mengonsumsi sayur, maka ia harus terpapar dengan sayur-mayur setiap saat. “Jangan kita bilang kalau buah dan sayur-sayuran itu bagus untuk kesehatan, tapi anak-anak nggak pernah melihat di rumahnya. Jadi Bunda wajib menyediakan sayur dan buah-buahan di meja makan atau memberikannya untuk bekal sekolah,” ucap Dr. Rita.

2. Menjadi role model bagi Si Buah Hati

Anak adalah copy paste orangtuanya, sangat mudah meniru apa yang ia lihat. Hal ini pun berlaku dengan menanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran. Untuk itu, Dr. Rita mengingatkan agar Bunda lebih dulu memberikan contoh dengan membiasakan mengonsumsi sayur mayur. Terlebih ketika memang sedang makan bersama Si Buah Hati.

"Bagaimana anak bisa mau makan sayur, sementara ia tidak pernah melihat orangtuanya makan sayur di rumah?" katanya.

3. Jangan lupa berikan penguatan

Dr. Rita menegaskan satu hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah memberikan penguatan pada anak. Penguatan yang dimaksud adalah dengan mendukung pola makan yang sehat setiap saat. Artinya, jika Bunda memang ingin membelikan makanan, pilihlah makanan sehat.

"Jadi jangan belikan mainan atau makanan fast food. Lebih baik beli buah buahan atau sayuran. Dan bilang ke anak, bahwa gizi buah-buahan dan sayuran yang memang baik dan bisa membuatnya sehat. Inilah yang dinamakan penguatan,” ujarnya.

4. Bunda pun wajib kreatif

Si Buah Hati tentu akan merasa bosan jika disuguhi sayuran yang sama setiap saat. Untuk itulah Bunda pun dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan sayuran di rumah. Jangan sampai menu sayuran dalam seminggu sama setiap harinya. Selain itu tidak ada salahnya kalau kita mengolah makanan dalam bentuk yang lebih menarik sehingga bisa mengundang selera makan.

5. Memberikan pendekatan yang tepat

Tidak hanya memberikan penguatan, untuk menanamkan kebiasan agar Si Buah Hati mau mengkonsumsi sayuran, Bunda pun perlu melakukan pendekatan yang tepat. Rasa kesal atau emosi lantaran melihat Si Buah Hati menolak mengonsumsi sayur memang wajar, namun bukan menjadi pembenaran Bunda memarahi Si Buah Hati. Cara ini hanya akan membuatnya kehilangan selera makan. Karena pada dasarnya yang diperlukan adalah bagaimana Bunda bisa menciptakan suasana yang menyenangkan saat makan. Untuk melengkapi asupan, baiknya Bunda juga memberikan nutrisi tambahan 2 gelas susu pertumbuhan setiap hari. DANCOW 1+ Nutritods,diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Selamat mencoba, ya, Bunda.

Image Article
Ketahui cara efektif agar Si Kecil mau makan sayur.
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Perbedaan Motorik Kasar dan Halus

Published date

Bunda, tahukah bila perkembangan motorik si Buah Hati, yaitu motorik kasar dan halus, berbeda-beda di setiap tahap usianya? Motorik kasar dan halus tidak hanya berpengaruh pada gerak fisik Si Buah Hati, tapi juga cara berpikir, beraktivitas, hingga proses mencerna makanan.

Mari ketahui perbedaan motorik kasar dan halus terlebih dahulu agar dapat menstimulasi si Buah Hati dengan cara yang tepat di sini!

Apakah Perbedaan Motorik Kasar dan Halus?

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan si Buah Hati. Sedangkan motorik halus anak berhubungan dengan kemampuannya mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, serta memerlukan koordinasi yang cermat.

Menurut dokter spesialis anak Widodo Judarwanto, beberapa anak memiliki perkembangan motorik kasar yang baik namun tidak pada perkembangan motorik halusnya. Pada umumnya, anak-anak ini memiliki kemampuan olahraga yang sangat baik. Sedangkan anak dengan perkembangan motorik halus yang lebih baik, memiliki kemampuan di bidang yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Misalnya, bagaimana cara melakukan pewarnaan gambar yang rapi dan tidak keluar garis.

Salah satu tahapan perkembangan stimulasi motorik halus pada anak yang paling penting terjadi pada tahap golden age atau masa emas tumbuh kembang Si Buah Hati, yaitu pada usia 3-5 tahun. Di momen ini, Si Buah Hati mengalami puncak perkembangan anak usia dini yang sangat pesat di otak dan sel-sel tubuhnya. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui bedanya motorik kasar dan halus pada anak usia prasekolah.

Baca Juga: 5 Nutrisi Penting untuk Perkembangan Motorik Anak Usia 2 Tahun

Kemampuan Motorik Kasar Si Buah Hati Usia Tiga Tahun

Setelah mengetahui perbedaan motorik kasar dan halus, Bunda dapat mempelajari perkembangan kemampuan motorik kasar si Buah Hati yang berusia tiga tahun. Pada usia ini, biasanya ia sudah dapat melakukan beberapa gerakan berikut ini:

  • Berdiri dan melompat dengan satu kaki

Secara bertahap, perkembangan otot punggung, kaki, dan keseimbangan si Buah Hati semakin meningkat. Ia dapat mengubah arah saat berjalan tanpa tersandung kakinya sendiri, dan bergerak ganti posisi dari merangkak ke berjongkok lalu berdiri.

  • Menangkap bola besar dengan kedua tangan

Si Buah Hati yang sudah menginjak usia tiga tahun dapat belajar mengayunkan dan menangkap menggunakan kedua tangannya dengan baik.

  • Mengendarai sepeda roda tiga

Di usia ini, si Buah Hati sudah belajar untuk mengoordinasikan gerakan kaki dan tangannya pada waktu yang bersamaan.

Kemampuan Motorik Halus Si Buah Hati Usia Tiga Tahun

Sementara itu, di bawah ini adalah beberapa keterampilan motorik halus yang umumnya ditunjukkan oleh Si Buah Hati setelah memasuki usia tiga tahun.

  1. Belajar memegang pensil dengan baik

Kemampuan otot halus di tangan dan jarinya sudah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Ia dapat mengendalikan jari-jemarinya untuk menggenggam benda.

  1. Menggunakan satu tangan saat beraktivitas

Si Buah Hati yang sudah dapat menggenggam benda dengan baik, mulai penasaran untuk melakukan suatu hal menggunakan satu tangan. Misalnya, mencoba mengarahkan benda ke posisi tertentu.

  1. Menumpuk balok mainan hingga enam tingkat

Kegiatan ini menunjukkan bahwa koordinasi tangan dan matanya telah berkembang dengan baik. Dampingi ia saat melakukan permainan yang satu ini ya, Bunda.

Penting bagi Bunda untuk terus memantau perkembangan motorik Si Buah Hati pada masa Prasekolah. Sebab, kemampuan motorik yang berkembang optimal di usia dini dapat memengaruhi kondisi tumbuh kembangnya sampai ia dewasa.

Cara Stimulasi Motorik Kasar

Mengetahui perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak usia prasekolah membuat Bunda menyadari bahwa bentuk stimulasinya juga berbeda. Si Buah Hati dapat Bunda ajak melakukan berbagai aktivitas menyenangkan yang melatih kekuatan otot di sekitar tangan, kaki, dan tubuhnya.

Apa saja cara stimulasi motorik yang bisa dilakukan Buah Hati usia tiga tahun?

Aktivitas di dalam ruang:

  • Bermain menggunakan bantal, guling, atau boks yang ada di rumah. Menciptakan arena bermain di mana Si Buah Hati dapat bermain ‘halang rintang’.

  • Menari dengan iringan musik yang mereka sukai seperti lagu ‘Baby Shark’ atau lainnya.

  • Melompat dari satu titik ke titik lain yang sudah ditandai oleh Bunda.

  • Bermain pura-pura, misalnya dengan mengikuti sebuah cerita. Si Buah Hati dapat berpura-pura menjadi robot, pesawat, dinosaurus atau apapun sesuai fantasinya.

Aktivitas di luar ruang:

  • Mengasah keseimbangan dengan berjalan di sebuah papan atau deretan batu yang ditemukan di halaman atau area taman.

  • Memanjat untuk memperkuat kaki dan tangan, bisa dilakukan di area taman bermain anak.

  • Menaiki sepeda roda tiga, skuter, atau permainan yang bisa ia naiki.

  • Renang. Umumnya anak-anak senang bermain dengan air. Renang juga melatih koordinasi tangan dan kaki.

  • Bermain lempar dan tangkap bola.

Cara Stimulasi Motorik Halus

Stimulasi motorik halus melibatkan otot-otot halus di tangan, pergelangan, dan jari tangan, termasuk kaki dan jari kaki. Bagi anak-anak usia prasekolah, keterampilan ini sangat penting mengingat mereka sudah harus belajar menggengam alat tulis. Berikut cara stimulasi motorik halus pada anak usia tiga tahun:

  • Bermain playdough untuk melatih kemampuan taktil tangan.

  • Menyusun puzzle bersama-sama. Dengan mengambil dan meletakkan potongan puzzle, si Buah Hati belajar untuk menjumput benda menggunakan jari-jari tangannya.

  • Menggambar dan mewarnai. Bunda dapat menyediakan buku mewarnai dan peralatan gambar yang menarik minatnya.

  • Melakukan prakarya dengan menggunakan gunting. Ajari ia memakai gunting dengan benar dan gunakan gunting khusus untuk anak prasekolah.

  • Bermain di pasir, misalnya membuat istana dari pasir atau bepura-pura menjadi seorang arkeolog yang sedang melakukan penggalian.

  • Bermain dengan balok untuk membuat berbagai jenis bentuk bangunan. Semakin tinggi ia dapat menyusun baloknya, semakin baik kemampuan motorik halusnya.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu perbedaan motorik kasar dan halus berikut cara menstimulasinya. Lakukanlah bersama si Buah Hati secara rutin dan saat suasana hatinya sedang ceria. Kebersamaan Bunda dengan si Buah Hati juga dapat menciptakan bonding atau kelekatan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan mentalnya.

Bantu optimalkan perkembangan motorik si Buah Hati dengan memberikannya makanan dengan gizi seimbang. Lengkapi asupan makanannya dengan DANCOW 3+ Nutritods, susu yang diformulasikan khusus untuk si Buah Hati dengan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan dengan formula sebelumnya, tinggi zat besi dan zink, tinggi vitamin A dan C, Omega-3 dan Omega-6, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, Bunda, temukan fakta lainnya tentang perkembangan motorik anak di masa Prasekolah di DANCOW Parenting Center #Nutritods101 #ToddlerExpert #PreschoolExpert!

Image Article
motorik kasar dan halus anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Si Buah Hati di Masa Prasekolah

Published date

Bunda tentu ingin Si Buah Hati terbiasa mengonsumsi makanan sehat untuk anak sejak usia dini. Namun memasuki usia prasekolah, wajar jika Si Buah Hati memiliki kecenderungan memilih-milih makanan. 

 

Selain memilih makanan, perilaku lain yang mungkin muncul adalah menolak makanan baru atau sama sekali tak mau makan jika makanan disajikan bukanlah makanan yang ia sukai. Jika hal ini terjadi, Bunda tentu khawatir karena kebiasaan memilih atau menolak makanan dapat membuat Si Buah Hati kekurangan asupan nutrisi. 

Tak perlu langsung panik jika Si Buah Hati sering menolak untuk mengonsumsi makanan bergizi. Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati yang memasuki usia prasekolah, Bunda bisa ikuti beberapa cara berikut ini. 

1. Mengenalkan Beragam Makanan

Tidak mengenalkan beragam makanan atau memberi makanan yang itu-itu saja merupakan salah satu penyebab Si Buah Hati jadi suka pilih-pilih makanan. Jadi, kenalkan lah Si Buah Hati pada beragam sayuran dan buah setiap hari.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Jane Wardle tahun 2003, anak-anak yang diminta mencoba berbagai sayur-sayuran lama kelamaan akan menyukai sayuran. Bunda juga bisa mencampurkan makanan baru yang lebih sehat dengan makanan favoritnya dalam satu piring untuk mengajak Si Buah Hati mencoba hal baru. 

2. Kurangi Pemberian Minuman atau Cemilan Manis dengan “Kalori Kosong”

Jika Si Buah Hati mengonsumsi cemilan atau minuman manis terlalu banyak, nafsu makannya di saat waktu makan berat dapat terganggu. Hal ini terjadi karena minuman manis dengan “kalori kosong” menghadirkan rasa kenyang, namun tidak memiliki kandungan nutrisi seimbang yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Selain itu, menurut beberapa penelitian, minuman atau cemilan manis juga menggangu nafsu makan Si Buah Hati sehingga ia jadi enggan mengonsumsi makanan sehat. Jadi, batasi konsumsi snack atau minuman manis kemasan Si Buah Hati ya Bunda. 

3. Hindari Memberi Makanan Sebagai Hadiah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di pusat medis Universitas Rochester, memberi makanan sebagai hadiah justru membuat Si Buah Hati tidak memiliki kebiasaan makan yang baik. 

Si Buah Hati akan belajar untuk makan saat tidak lapar karena ia merasa perlu menghadiahi dirinya sendiri. Padahal ini adalah kebiasaan yang tidak baik. 

Agar Si Buah Hati mau rajin mengonsumsi berbagai makanan sehat untuk anak, Bunda harus sabar dan terus mencoba tanpa henti, ya. Si Buah Hati mungkin menolak beberapa makanan saat Bunda pertama kali mengenalkannya, namun jangan putus asa dan kenalkan terus makanan sehat tersebut kepada Si Buah Hati. 

Bunda juga bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu  DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Berikan makanan sehat untuk anak prasekolah agar nutrisinya tercukupi
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Pilih-pilih makanan
Quiz Answer 1 B
Menolak makanan baru
Quiz Answer 1 C
Tidak mau memakan makanan yang tak disukai
Quiz Answer 1 D
Sering tidak lapar
Quiz Answer 2 A
Karena rasanya terlalu enak
Quiz Answer 2 B
Karena mengenyangkan sehingga membuat anak malas makan
Quiz Answer 2 C
Karena tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak
Quiz Answer 2 D
Karena merusak nafsu makan anak terhadap makanan sehat
Quiz Answer 3 A
Anak jadi mau mencoba makanan sehat
Quiz Answer 3 B
Anak akan jadi manja
Quiz Answer 3 C
Anak akan mengembangkan kebiasaan makan yang tidak baik
Quiz Answer 3 D
Anak jadi makin pilih-pilih makanan
Quiz 1
Memasuki usia prasekolah, perilaku makan ini sebenarnya umum terjadi pada Si Buah Hati, kecuali?
Quiz 3
Mengapa Bunda sebaiknya tidak membiasakan diri untuk memberi makanan sebagai hadiah bagi Si Buah Hati?
Quiz 2
Berikut ini adalah alasan mengapa Bunda sebaiknya membatasi pemberian cemilan atau minuman manis kepada Si Buah Hati, kecuali?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
C

Kenapa Anak Susah Disapih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Published date

Masa-masa menyapih Si Buah Hati mungkin merupakan periode yang terasa manis namun juga getir bagi Bunda. Pada dasarnya, cara menyapih anak atau berhenti menyusui secara bertahap atau langsung,dimulai ketika Si Buah Hati diperkenalkan pada makanan dan minuman selain ASI sebagai sumber gizi, dan selesai ketika berhenti menyusu.

Sebenarnya, tidak ada aturan pasti mengenai kapan proses penyapihan harus dimulai. WHO  merekomendasikan waktu menyapih adalah saat Si Buah Hati sudah menginjak usia 2 tahun. 

Selain itu WHO juga menyarankan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sebelum mengenalkan makanan padat berupa MPASI kepada Si Buah Hati.

Cara menyapih anak merupakan hal yang alami. Meski demikian, prosesnya tak selalu berjalan mulus. Ada penyebab kenapa anak susah disapih dan ada juga alasan kenapa Bunda sulit menyapih.

Penyebab Kenapa Anak Susah Disapih

Agar mendapat solusi yang tepat, tentu harus terlebih dulu mengetahui permasalahan dengan jelas. Karena itu, mencari penyebab anak susah disapih akan membantu Bunda mencari cara menyapih anak.

Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi alasan anak sulit disapih di antaranya:

Bunda menyapih terlalu awal dan cepat

Bunda akan paham saat Si Buah Hati protes karena disapih terlalu awal dan cepat. Biasanya, ia akan lebih sering mengamuk, muncul kecemasan, sering terbangun pada malam hari, dan selalu ingin menempel pada Bunda karena takut akan perpisahan.

Si Buah Hati sedang tidak enak badan atau sakit

Masih seringnya Si Buah Hati mengalami infeksi karena sistem imunitasnya belum sempurna, ditambah efek pertumbuhan yang kadang menyebabkan rasa tidak nyaman, misalnya sedang tumbuh gigi, berpotensi menjadi penyebab kenapa anak susah disapih.

Si Buah Hati sedang mengalami transisi atau perubahan besar

Jika usia Si Buah Hati masih terlalu kecil, maka sebuah perubahan besar dalam hidupnya akan membuatnya merasa tidak nyaman. Misalnya, Bunda memutuskan kembali bekerja, pindah rumah, atau berganti pengasuh anak. Jika kenyamanannya sangat terganggu, maka kemungkinan besar ia menjadi sulit untuk disapih.

Bunda belum siap untuk menyapih

Saat Bunda belum siap mental untuk menyapih Si Buah Hati, maka berbagai emosi akan muncul, seperti sedih, depresi, dan cemas. Bahkan, muncul juga rasa bersalah, terutama jika Bunda terpaksa menyapih lebih awal. Emosi Bunda itu dapat ikut dirasakan oleh Si Buah Hati dan membuat anak menangis terus saat disapih.

Empat Cara Menyapih Anak yang Bisa Dipilih

Berdasarkan lama waktu atau durasinya, ada cara menyapih anak yang dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Penyapihan bertahap, yaitu menyapih yang dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan. Waktunya Bunda sendiri yang menentukan. Penyapihan ini memungkinkan menyusui berakhir dengan cara yang nyaman.

  • Semi-menyapih, yaitu menyapih sebagian dengan cara memperpendek waktu menyusui atau mengurangi frekuensinya, jika Bunda merasa kewalahan.

  • Menyapih secara alami, yaitu menyapih yang menunggu si Buah Hati berhenti menyusui sesuai jadwalnya sendiri. Proses bertahap ini memungkinkan ASI berkurang produksinya secara perlahan dan nyaman untuk Bunda.

  • Menyapih karena harus kembali bekerja, yaitu menyapih yang sering menjadi pilihan bagi Bunda yang kembali bekerja dengan cara menyimpan ASI yang dipompa sebelumnya.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Tips Lancar Menyapih Si Buah Hati Tanpa Memaksa

Jika Bunda sudah terpikir untuk berniat menyapih Si Buah Hati, tentu Bunda berharap agar proses menyapih dapat berjalan lancar. Berikut ini beberapa saran untuk Bunda mengatasi anak yang susah disapih:

Persiapkan mental Bunda

Menyapih bisa menjadi proses yang berat baik bagi Bunda maupun Si Buah Hati. Bunda mungkin akan merasa sedih dan cemas karena ikatan erat yang Bunda rasakan dengan Si Buah Hati seperti terputus dengan berhenti menyusui. Padahal, ikatan itu masih akan tetap ada dan Bunda bisa menjaganya tetap erat dengan aktivitas lain selain menyusui. Jika Bunda merasa kesulitan melakukannya, maka Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi tentang menyiapkan mental untuk menyapih.

Menyapih secara perlahan dan bertahap

Hindari menyapih secara mendadak atau terburu-buru. Bunda dapat mengurangi waktu dan frekuensi menyusui secara bertahap. Misalnya, jika Si Buah Hati biasa menyusu 3 kali selama 20 menit, cobalah melewatkan sekali waktu menyusui dan lakukan dalam 10 menit. Cara ini mungkin akan membutuhkan waktu lama sampai Si Buah Hati benar-benar berhasil disapih namun juga yang paling aman karena membangun kebiasaannya.

Bicarakan dengan Si Buah Hati

Mungkin Bunda berpikir Si Buah Hati masih terlalu kecil untuk mengerti penjelasan tentang menyapih, tapi sebenarnya ia bisa paham asalkan dijelaskan secara sederhana. Katakan betapa bangganya Bunda karena ia sudah mulai besar, tapi karena sudah besar tidak perlu lagi menyusu dan bisa minum susu menggunakan cangkirnya sendiri.

Buatlah Si Buah Hati antusias menjadi anak yang lebih besar sehingga mau diajak untuk pelan-pelan berhenti menyusu. Namun jika responnya tidak sesuai harapan, Bunda tak perlu memaksa dan bisa mencoba lagi beberapa hari kemudian saat waktunya dirasa tepat.

Don’t offer, don’t refuse

Teknik ini sangat dikenal untuk membantu menyapih Si Buah Hati. Intinya adalah Bunda tak menawarkan tapi juga tak menolak saat Si Buah Hati minta menyusu. Agar ia tidak minta menyusu, Bunda bisa menghindari dulu bertemu Si Buah Hati pada waktu-waktu ia terbiasa menyusu.

Mintalah bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk mengalihkan perhatian Si Buah Hati agar tidak rewel. Namun jika sudah menghindar dan ia masih minta menyusu saat bertemu, tetap berikan ya, Bunda.

Mengalihkan perhatian Si Buah Hati

Bunda bisa coba lakukan berbagai kegiatan bersama Si Buah Hati yang seru dan menyenangkan untuk mengalihkan perhatiannya dari menyusu. Misalnya, Bunda bisa mengajaknya mengunjungi rumah tetangga yang memiliki anak sebaya dengan Si Buah Hati untuk dijadikan teman bermain. Lebih baik lagi jika anak tersebut juga sudah disapih.

Kenalkan Si Buah Hati dengan kegiatan menyenangkan yang dapat mengasah kecerdasannya. Misalnya menggambar, memainkan alat musik, dan sebagainya. Jika sudah keasyikan, maka kemungkinan ia tidak akan terlalu rewel ketika disapih.

Dampak Si Buah Hati Tidak Mau Disapih

Setiap anak akan berhenti menyusu saat tiba waktunya, namun memang antara satu anak dengan lainnya bisa berbeda. Lantas adakah efek jika Si Buah Hati tidak mau disapih?

Walaupun menyusui lebih dari 2 tahun dapat memberi manfaat bagi Si Buah Hati dan Bunda, seperti membangun sistem imunitas dan mempererat ikatan emosional, tetap ada dampak atau efek samping yang perlu diketahui.

Berikut beberapa efek pada Bunda dan Si Buah Hati jika tidak mau disapih sehingga menyusu lebih lama dari 2 tahun:

  • Menghambat fertilitas Bunda. Menyusui lebih lama dapat mempengaruhi siklus menstruasi, hal ini turut mempengaruhi fertilitas.

  • Payudara sakit dan luka. Di usia 2 tahun Si Buah Hati sudah memiliki gigi dan mulai sering menggigit yang mungkin akan melukai puting payudara Bunda saat menyusui.

  • Butuh lebih banyak waktu dan tenaga. Menyusui lebih lama berarti Bunda harus terus berada di dekat Si Buah Hati. Hal itu tentu membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga. Terlebih jika Bunda memiliki lebih dari satu anak yang harus dirawat.

  • Anak rentan alami kerusakan gigi. Saat menyusu air liur lebih sulit menjangkau gigi. Hal ini dapat menghambat fungsi saliva dalam membantu membersihkan gigi.

  • Anak berisiko kekurangan gizi. Meski ASI memiliki banyak kandungan nutrisi, namun seiring bertambahnya usia Si Buah Hati kebutuhan gizinya meningkat. Jika ia lebih sering menyusu dan kurang asupan makanan lain maka risiko kekurangan gizi meningkat.

  • Stigma sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak biasa dilakukan di tengah masyarakat kita, sehingga Bunda dan Si Buah Hati mungkin akan dianggap berbeda.

Memiliki rencana untuk menyapih tidak menjamin prosesnya berjalan lancar dan menyenangkan. Kadang penyebabnya justru faktor eksternal, seperti orang-orang di sekitar yang terus menanyakan kapan Si Buah Hati akan mulai disapih. Tak hanya itu, terkadang anak-anak juga memberikan tantangan tersendiri dengan menolak atau rewel selama proses penyapihan.

Menyapih dan parenting anak secara keseluruhan merupakan hal personal. Jadi, apapun kata orang lain, kecuali saran ahli medis selama pemeriksaan, jangan menjadi beban, ya Bunda. Tidak ada aturan cara menyapih Si Buah Hati dan kapan waktu yang tepat untuk berhenti menyusui. Akhiri sesuai rasa nyaman Bunda dan Si Buah Hati.

Demikian Bunda, ulasan terkait penyebab kenapa anak susah disapih dan tips cara menyapih tanpa paksaan agar Si Buah Hati tidak rewel. Selamat mencoba, ya!

Image Article
Menyapih Menyenangkan untuk Bunda dan Anak
Highlight Artikel
On
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Ketika anak sudah berusia 6 bulan
Quiz Answer 1 B
Proses memperkenalkan anak pada makanan dan minuman selain ASI, hingga ia akhirnya berhenti menyusu ASI
Quiz Answer 1 C
Ketika anak sudah mulai memakan nasi
Quiz Answer 1 D
Ketika Bunda sudah mulai kembali bekerja
Quiz Answer 2 A
Penyapihan bertahap dan perlahan, namun sesuai waktu yang Bunda tentukan
Quiz Answer 2 B
Semi-menyapih, mengurangi durasi dan/atau frekuensi menyusui
Quiz Answer 2 C
Menyapih secara alami mengikuti jadwal anak
Quiz Answer 2 D
Menyapih karena berat badan anak melebihi rata-rata berat badan anak seusianya
Quiz Answer 3 A
Membiasakan anak tidur sambil dikeloni dan diberi ASI
Quiz Answer 3 B
Piknik atau berjalan-jalan ke luar rumah dan temui anak sebayanya
Quiz Answer 3 C
Ajak Si Buah Hati untuk duduk dan makan makanan ringan bersama
Quiz Answer 3 D
Ajarkan Si Buah Hati kegiatan yang menyenangkan sekaligus dapat mengasah kecerdasan otaknya
Quiz 1
Apa yang dimaksud dengan proses menyapih?
Quiz 3
Berikut ide aktivitas bersama Si Buah Hatiuntuk memudahkan proses menyapih, kecuali:
Quiz 2
Berikut macam-macam cara dan alasan Bunda menyapih Si Buah Hati, kecuali:
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

5 Inspirasi Menu Finger Food Sehat & Praktis untuk Si Buah Hati

Published date

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, termasuk mendukungnya bebas bereksplorasi. Sayangnya, gangguan kesehatan seperti diare, dapat menghambat aktivitas yang menyenangkan ini. Untuk itu, Bunda disarankan berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan saran terbaik mengenai cara mengatasi berak-berak dan cara mengatasi anak mencret

Supaya kesehatan pencernaan Si Buah Hati tetap terjaga, Bunda perlu memberikannya makanan yang bergizi. Sayuran, merupakan salah satu sumber makanan yang baik untuk saluran cernanya, karena mengandung tinggi serat dan vitamin.

Agar Si Buah Hati lebih tertarik untuk makan sayur, Bunda dapat menyajikannya sebagai menu finger food yang menarik. Berikut beberapa ide finger food sayuran untuk Si Buah Hati yang dapat dibuat dengan mudah oleh Bunda.

1. Edamame Kukus

Berdasarkan kajian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), edamame atau kedelai hijau mengandung protein, dan juga beta karoten yang berguna untuk membantu menjaga kesehatan mata Si Buah Hati . Cara penyajiannya cukup praktis, Bunda. Kukus edamame selama 10-15 menit, tiriskan, dan sajikan sebagai snack sehat.

2. Wortel & Brokoli Kukus

Wortel dikenal sebagai sumber asupan vitamin A yang dapat mendukung fungsi penglihatan Si Buah Hati. Sedangkan brokoli mengandung senyawa fitokimia (zat yang memengaruhi warna, aroma, dan rasa) yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati. 

Keduanya juga merupakan sumber serat yang dapat menjadi salah satu cara mengatasi anak mencret.Wortel dan brokoli, bisa disajikan sebagai finger food dengan cara mengukusnya hingga lunak. Untuk memastikannya, tusuk permukaan sayur pakai garpu saat mengukus.

3. Kacang Polong Rebus

Ini juga bisa jadi alternatif finger food sehat untuk Si Buah Hati. Sebab, kacang polong mengandung magnesium dan fosforus yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. 

Untuk menghindari risiko tersedak, Bunda perlu merebus kacang polong hingga lunak dan membentuknya lebih pipih dengan menggunakan bantuan sendok.

4. Timun Potong

Timun kaya akan kandungan mineral seperti kalsium, kalium, dan magnesium. Ketiga zat ini diperlukan untuk kepadatan dan kekuatan tulang Si Buah Hati, serta mendukung fungsi saraf dan ototnya. 

Tekstur timun cenderung lunak, jadi Bunda tak perlu khawatir Si Buah Hati tersedak. Agar mudah digenggam, iris timun memanjang seperti stick.

5. Paprika Panggang

Panggang paprika kuning, merah, oranye, atau hijau, dalam oven. Lalu, sajikan kepada Si Buah Hati. Cara ini bisa membuat rasanya jadi sedikit manis, dan membantu agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Di dalam paprika, terdapat kandungan vitamin C yang gunanya untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Selain untuk konsumsi sehari-hari, Bunda juga dapat menyajikan camilan sehat ini di acara spesial, seperti ulang tahun Si Buah Hati, dengan kreasi resep yang menarik. Namun, pastikan sayuran tersebut diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang, ya. Hal ini untuk mengurangi risiko berkurangnya kandungan nutrisi di dalam sayur.

Bantu cukupi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan menyiapkannya beragam sayur dan juga susu pertumbuhan. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nutrisi yang tercukupi, penting sebagai salah satu cara mengatasi anak mencret  agar tidak mengalami kekurangan gizi dan mendukung pemulihan kesehatannya. Dengan begitu, Si Buah Hati bisa kembali aktif bereksplorasi.

Image Article
Finger Food Sayur Ini Merupakan Cara Mengatasi Anak Mencret
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Nasi
Quiz Answer 1 B
Daging sapi
Quiz Answer 1 C
Telur
Quiz Answer 1 D
Sayur
Quiz Answer 2 A
Lemak
Quiz Answer 2 B
Protein
Quiz Answer 2 C
Gula
Quiz Answer 2 D
Kalsium
Quiz Answer 3 A
Timun potong
Quiz Answer 3 B
Kentang goreng
Quiz Answer 3 C
Apel potong
Quiz Answer 3 D
Jagung bakar
Quiz 1
Bahan pangan yang mengandung serat adalah ...
Quiz 3
Sayuran yang cocok dibuat menjadi menu finger food adalah ...
Quiz 2
Berikut ini salah satu kandungan nutrisi dalam edamame
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A