5 Cara Efektif Agar Si Buah Hati Mau Makan Sayur
16-09-2020
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, termasuk membiasakan Si Buah Hati mengonsumsi makan sayur ternyata bukan perkara yang mudah. Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa Bunda lakukan, lho!
"Ayo, dong, Sayang... makan dulu, ya, sayurnya..."
"Aku nggak suka sayur Bunda.... rasanya aneh! Aku nggak mau makan sayur."
Pernahkah Bunda mengalami situasi seperti di atas? Si Buah Hati menolak untuk makan sayur?
Kondisi Si Buah Hati menolak makan sayur memang kerap membuat Bunda pusing. Benar bukan? Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berisiko menghambat tumbuh kembangnya.
Seperti yang diungkapkan ahli gizi, Dr. Rita Ramayulis, DNC, MKes, "Memang membuat anak suka makan sayur itu banyak tantangannya. Tapi bukan berarti tidak bisa, kok. Karena yang paling penting dan perlu kita lakukan adalah bagaimana anak punya kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat. Termasuk bagaimana kita bisa mentransfer ilmu pengetahuan dengan cara menyenangkan, termasuk pada anak" tegasnya.
Tidak mengherankan jika Dr. Rita bahwa selain mengenalkan pola makanan sehat yang harus dimulai ketika Si Buah Hati mulai masuk fase MPASI, Bunda pun perlu mengkomunikasikan dengan menjelaskan pada Si Buah Hati apa saja manfaat yang bisa didapatkan jika mengasup makanan sehat seperti sayuran.
"Saat anak pertama kali mendapat makanan dari ibunya, harus sudah ada komunikasi dan upaya seorang ibu mentransfer pengetahuannya pada anak," ujar Dr. Rita lagi.
Lebih lanjut, Dr. Rita memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan Bunda agar Si Buah Hati mau makan sayur.
1. Sediakan fasilitas yang memadai
Menurut Dr. Rita, hal yang sering tidak disadari oleh orangtua dalam membiasakan anak menjalankan pola hidup sehat, termasuk melatih agar gemar mengonsumsi sayur adalah orangtua kerap kali tidak memberikan fasilitas yang memadai.
Artinya, jika ingin Si Buah Hati gemar mengonsumsi sayur, maka ia harus terpapar dengan sayur-mayur setiap saat. “Jangan kita bilang kalau buah dan sayur-sayuran itu bagus untuk kesehatan, tapi anak-anak nggak pernah melihat di rumahnya. Jadi Bunda wajib menyediakan sayur dan buah-buahan di meja makan atau memberikannya untuk bekal sekolah,” ucap Dr. Rita.
2. Menjadi role model bagi Si Buah Hati
Anak adalah copy paste orangtuanya, sangat mudah meniru apa yang ia lihat. Hal ini pun berlaku dengan menanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran. Untuk itu, Dr. Rita mengingatkan agar Bunda lebih dulu memberikan contoh dengan membiasakan mengonsumsi sayur mayur. Terlebih ketika memang sedang makan bersama Si Buah Hati.
"Bagaimana anak bisa mau makan sayur, sementara ia tidak pernah melihat orangtuanya makan sayur di rumah?" katanya.
3. Jangan lupa berikan penguatan
Dr. Rita menegaskan satu hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah memberikan penguatan pada anak. Penguatan yang dimaksud adalah dengan mendukung pola makan yang sehat setiap saat. Artinya, jika Bunda memang ingin membelikan makanan, pilihlah makanan sehat.
"Jadi jangan belikan mainan atau makanan fast food. Lebih baik beli buah buahan atau sayuran. Dan bilang ke anak, bahwa gizi buah-buahan dan sayuran yang memang baik dan bisa membuatnya sehat. Inilah yang dinamakan penguatan,” ujarnya.
4. Bunda pun wajib kreatif
Si Buah Hati tentu akan merasa bosan jika disuguhi sayuran yang sama setiap saat. Untuk itulah Bunda pun dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan sayuran di rumah. Jangan sampai menu sayuran dalam seminggu sama setiap harinya. Selain itu tidak ada salahnya kalau kita mengolah makanan dalam bentuk yang lebih menarik sehingga bisa mengundang selera makan.
5. Memberikan pendekatan yang tepat
Tidak hanya memberikan penguatan, untuk menanamkan kebiasan agar Si Buah Hati mau mengkonsumsi sayuran, Bunda pun perlu melakukan pendekatan yang tepat. Rasa kesal atau emosi lantaran melihat Si Buah Hati menolak mengonsumsi sayur memang wajar, namun bukan menjadi pembenaran Bunda memarahi Si Buah Hati. Cara ini hanya akan membuatnya kehilangan selera makan. Karena pada dasarnya yang diperlukan adalah bagaimana Bunda bisa menciptakan suasana yang menyenangkan saat makan. Untuk melengkapi asupan, baiknya Bunda juga memberikan nutrisi tambahan 2 gelas susu pertumbuhan setiap hari. DANCOW 1+ Nutritods,diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Selamat mencoba, ya, Bunda.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.