Manfaat Probiotik untuk Tumbuh Kembang Anak, Bunda Wajib Tahu!

Published date

Bunda tentu sudah memahami bahwa Si Buah Hati membutuhkan asupan makanan kaya bergizi lengkap dan seimbang. Seperti yang dikutip dari WebMD, probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam usus manusia yang memberikan efek positif bagi kesehatan, juga dikenal dengan sebutan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Probiotik ini bisa membantu sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas di dalam tubuh. Tidak mengherankan jika pada akhirnya probiotik ini kerap disebut dengan bakteri baik.

Oleh karena itulah anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan makanan yang mengandung probiotik. Di mana probiotik ini berfungsi memaksimalkan nutrisi dan vitamin yang telah dikonsumsi oleh Si Buah Hati.

Maka itu Bunda perlu memperhatikan apakah asupan makanan Si Buah Hati sudah mengandung probiotik dengan bakteri Lactobacillus rhamnosus atau tidak. Faktanya, sampai saat ini masih banyak orangtua yang belum menyadari bahwa usus sebagai saluran cerna merupakan salah satu kunci penting yang punya peran besar dalam kualitas pertumbuhan Si Buah Hati.

Berikut beberapa makanan yang mengandung probiotik bakteri Lactobacillus rhamnosus yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati.

ASI

Semua Bunda pasti sudah memahami bahwa ASI merupakan nutrisi pertama yang dibutuhkan Si Buah Hati di masa awal kehidupannya. Para pakar kesehatan, mengatakan bahwa ASI mengandung probiotik yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bahkan ada penelitian yang menyebutkan kalau probiotik yang terdapat dalam ASI mampu mendukung kesehatan saluran cerna pada bayi. Bahkan, seperti diberitakan oleh kompas.com (https://lifestyle.kompas.com/read/2013/01/07/10431292/ASI.Mengandung.700.Jenis.Bakteri.Penting) para ilmuwan telah menemukan bahwa ASI mengandung 700 jenis bakteri baik dan penting untuk tubuh.

Tempe dan tahu

Kebutuhan probiotik untuk Si Buah Hati bisa Bunda dapatkan dari tempe dan tahu. Saat ia memasuki tahapan MPASI, tempe dan tahu sudah bisa diberikan sebagai salah satu pilihan. Tidak hanya kandungan protein yang tinggi, tempe dan tahu juga merupakan salah satu sumber probiotik untuk Si Buah Hati.

Yoghurt

Salah satu sumber probiotik yang paling umum dan sudah diketahui oleh banyak orang adalah yoghurt. Yoghurt  merupakan produk olahan susu yang sudah difermentasi mengunakan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Namun, pemberian yoghurt ini baru bisa diberikan pada Si Buah Hati saat memasuki usia 1 tahun ke atas.

Bunda pun bisa memberikan tambahan aneka buah-buahan segar sebagai topping. Harapannya, Si Buah Hati lebih bersemangat saat mengonsumsi yoghurt sebagai jenis camilan yang sehat.

Susu Pertumbuhan Anak

Salah satu susu pertumbuhan anak yang mengandung adalah DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat bakteri lactobacillus bagi pencernaan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bakteri dan virus sama-sama baik
Quiz Answer 1 B
Bakteri dan virus sama-sama buruk
Quiz Answer 1 C
Ada bakteri baik, namun virus buruk
Quiz Answer 1 D
Ada bakteri buruk, namun virus baik
Quiz Answer 2 A
Mencegah pertumbuhan bakteri jahat
Quiz Answer 2 B
Menyehatkan pencernaan
Quiz Answer 2 C
Menambah kekebalan sistem imun Si Kecil
Quiz Answer 2 D
Semua jawaban benar
Quiz Answer 3 A
Ditunjang dengan makanan yang bergizi
Quiz Answer 3 B
Tidur cukup
Quiz Answer 3 C
Lewat vitamin saja
Quiz Answer 3 D
Manusia tidak memerlukan probiotik
Quiz 1
Apakah Bunda tahu perbedaan Bakteri dan Virus:
Quiz 3
Kebaikan probiotik bisa dimaksimalkan bila:
Quiz 2
Apa Manfaat Probiotik yang Bunda ketahui bagi si Kecil?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Tips Agar Si Buah Hati Tidak Bosan Makan Pisang

Published date

Kebanyakan anak-anak menyukai pisang karena rasanya yang manis. Pisang juga mengandung banyak nutrisi seperti serat, vitamin C, dan kalium yang penting untuk menunjang tumbuh kembang dan proses belajar Si Buah Hati. Kandungan rendah lemak jenuh dan natrium juga memberikan perlindungan pada tubuh dari aneka penyakit degeneratif seperti jantung dan stroke.

Jangan biarkan Si Buah Hati bosan memakan pisang dengan mengolahnya menjadi aneka makanan anak 1 tahun nan lezat. Simak penjelasannya berikut ini ya.

Banana Pop

Ajak Si Buah Hati menyiapkan sajian yang satu ini ya. Minta bantuannya untuk mengupas pisang, setelah itu potong pisang lalu tusukkan ke stick. Siapkan coklat leleh, cacahan kacang, atau sprinkle warna-warni. Biarkan ia bereksplorasi dengan mencelupkan pizang ke coklat leleh dan menghiasnya, lalu masukkan ke dalam freezer. Selain memberikan sensasi seperti makan es krim, kegiatan ini juga dapat mengasah kemampuan psikomotorik dan melatih kreativitasnya.

Banana Bread

Membuat roti pisang adalah cara yang bagus untuk menggunakan pisang yang sudah matang. Agar lebih sehat, tunjukkan aksi cerdas Bunda bermain dengan resep, seperti mengganti tepung terigu dengan tepung gandum, mengurangi asupan gula, atau mengganti telur utuh dengan putihnya saja. The American Heart Association menyarankan untuk menggunakan 3 pisang matang yang dihaluskan untuk mensubtitusi ½ cangkir mentega.

Smoothie

Smoothie adalah cara yang sempurna untuk membujuk Si Buah Hati memakan lebih banyak buah dan sayuran. Para ahli kesehatan dari University of Maryland Medical Center menyatakan pentingnya kalsium untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, serta memastikan fungsi jantung maupun saraf berjalan dengan baik. Tingkatkan asupan nutrisi dengan memberikan cinta Bunda dalam segelas smoothie berbahan pisang, selai kacang, yoghurt atau susu rendah lemak, dan kacang almon yang kaya nutrisi. Bisa juga menambahkan pisang ke dalam green smoothie sebagai pemanis alami.

Sarapan Sehat

Oatmeal dikenal sebagai salah satu pilihan sarapan sehat yang menyediakan serat dan vitamin B yang baik untuk mempertahankan energi sepanjang hari. Haluskan pisang menjadi bubur dan taburi oatmeal yang disangrai hingga menjadi renyah, atau bisa juga membuat bubur oatmeal dengan potongan buah pisang dan taburan kacang almond atau kismis.

Cukup mudah kan mengolah pisang menjadi aneka makanan lezat? Bikin sekarang juga yuk Bunda!

Image Article
Agar Si Kecil Tidak Bosan Makan Pisang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini 7 Cara Mudah Agar Si Buah Hati Suka Sayuran

Published date

Mungkin Bunda termasuk orang tua yang sedang khawatir karena Si Buah Hati menolak makan sayuran. Sudah dibujuk atau dirayu, Si Buah Hati tetap tidak mau makan dan kalau dipaksa, mereka akan “melepeh” sayuran kemudian memilih menu ayam atau telur sebagai alternatif.

Perlu Bunda ketahui, Si Buah Hati usia di atas satu tahun mulai bisa menunjukkan ketidaksukaan mereka pada menu tertentu. Dan biasanya menu makanan yang selalu dihindari adalah sayuran. Padahal, sayur-sayuran, terutama yang berwarna hijau, mengandung banyak vitamin alami seperti vitamin A, C, dan E, nutrisi, dan serat yang dibutuhkan Si Buah Hati untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya. Jumlah kandungan vitaminnya bahkan mengalahkan vitamin di buah atau makanan lainnya. 

Tidak percaya? Contoh gampangnya wortel mengandung vitamin A hampir 10 kali lipat dibanding dengan buah melon merah. Ketidaksukaan Si Buah Hati pada sayur biasanya disebabkan empat hal ini:

  1. Kurangnya kreasi dalam memasak sayuran sehingga menyebabkan sayur dianggap menu yang kurang menarik.
  2. Rasa sayuran yang cenderung hambar di lidah ketimbang menu lain seperti tempe atau telur.
  3. Menu di Indonesia kebanyakan adalah jenis gorengan dan tumisan, sehingga sayur bening atau salad kurang begitu popular.
  4. Trauma masa lalu karena menu yang diberikan sebelumnya berupa aneka sayuran yang dicampur dan diblender sehingga rasanya jauh dari enak.

Kalau sudah begini, dibutuhkan strategi cerdas dari Bunda mendorong Si Buah Hati untuk menyukai jenis makanan yang super penting ini. Bukan apa-apa, kalau Si Buah Hati kekurangan sayuran maka akan berimbas pada pertumbuhannya. Belum lagi kalau Si Buah Hati akan mengalami masalah sembelit akibat kurangnya serat dalam tubuh.

Nah berikut beberapa tips menarik untuk Bunda agar Si Buah Hati bisa mencintai sayur sebagai makanan Si Buah Hati 1 tahun yang harus ada di menu.

Beri Contoh

Si Buah Hati usia satu tahun ke atas cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi bila Bunda ingin Si Buah Hati mencintai sayur, Bunda harus menunjukkan kalau Bunda dan keluarga juga menyukai sayur-sayuran. Usahakan memiliki menu sayuran setiap hari di meja makan dan ikut menikmati sayuran itu untuk memberikan contoh kepada Si Buah Hati.

Tampilkan Sayuran Semenarik Mungkin

Bentuk tampilan hidangan sayuran yang menarik akan "menggoda” Si Buah Hati untuk mau makan sayur. Misalnya wortel yang dipotong-potong berbentuk bintang atau Mr Smile dalam kuah sop akan lebih menarik perhatian. Bisa juga berkreasi dengan menghidangkan salad dalam piring superhero kesayangan Si Buah Hati.

Berbelanja dan Memasak Bersama

Cara lainnya adalah mengajak Si Buah Hati berbelanja dan membiarkan dia memilih jenis sayur yang disukai untuk dimasak. Cara ini juga akan mendorong Si Buah Hati makan sayur karena dia merasa sudah memilih sendiri. Lebih baik lagi dengan mengajak Si Buah Hati untuk memasak di dapur untuk melihat bagaimana proses pembuatan sayuran tadi.

Membuat Jus Buah dan Sayur

Selain sayuran, buah-buahan juga menjadi alternatif tambahan serat bila Si Buah Hati tidak menyukai sayuran. Biasanya rasa buah yang lebih beragam dan manis akan lebih mengoda. Bisa juga Bunda mencampur buah dengan wortel atau tomat dan menjadikannya jus atau smoothie. Si Buah Hati pasti suka.

Tawarkan Sayuran Saat Lapar

Biarkan Si Buah Hati bermain dan saat lapar tawarkan dia sayuran. Biasanya cara ini cukup ampuh mengingat Si Buah Hati akan makan apa pun karena kondisinya sedang lapar. Penelitian yang dilakukan oleh Cornell University di Amerika juga menemukan kalau Si Buah Hati-Si Buah Hati yang diberikan waktu bermain sebelum istirahat akan makan lebih banyak buah dan sayuran.

Bermain dengan Sayuran

Imajinasi Si Buah Hati-Si Buah Hati bisa membuatnya mau menyantap sayuran. Biarkan dia bermain dengan sayuran sebagai superhero yang membutuhkan sayuran untuk mendapatkan energi. Bunda juga bisa mengasah imajinasinya dengan berpura-pura ikutan dalam khayalan Si Buah Hati.

Tidak Memaksa

Pastikan Bunda tidak memaksa Si Buah Hati untuk makan sayur karena Si Buah Hati akan lebih membenci sayuran. Jangan pula memberi iming-iming atau hadiah karena akan menjadi kebiasaan untuk makan sayur bila ada hadiah. Baiknya ditumbuhkan motivasi Si Buah Hati dengan sabar dan terus menerus.

Kebiasaan memakan sayuran sebenarnya adalah kebiasaan yang bisa dipelajari dan akan sulit diubah jika Si Buah Hati dewasa nanti. Dengan banyak menyantap sayuran, Si Buah Hati akan tumbuh dan berkembang lebih sehat karena semua vitamin akan terpenuhi.

Selain sayuran, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna Si Buah Hati dengan susu. DANCOW 1+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan yang tepat karena diformulasikan untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Pastikan tumbuh kembang Si Buah Hati selalu diiringi konsumsi sayur dan susu ya Bunda!

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi Si Buah Hati.

Image Article
Bunda, Ini Cara Mudah Agar Si Kecil Suka Sayuran
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Jenis Sayuran Hijau Sumber Antioksidan

Published date

Antioksidan merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat dengan melindungi sel tubuh dari kerusakan. Harvard School of Public Health memberikan lansiran bila beberapa jenis antioksidan yang cukup dikenal seperti vitamin C, vitamin E, beta-karoten dan kelompok mineral. 

Bunda bisa memberikan manfaat antioksidan ini dalam sajian sayuran hijau dalam makanan sehat untuk balita seperti brokoli, bayam dan juga paprika hijau. Yuk, simak penjelasan di bawah ini mengenai sayur-sayuran tersebut!

1. Brokoli

Dikenal sebagai superfood, nutrisi yang terkandung dalam brokoli sangatlah melimpah. Termasuk di antaranya Sulforapen yang merupakan jenis antioksidan yang terkandung di dalam brokoli. 

Zat ini bisa membantu melancarkan peredaran darah serta mampu menjadi perlindungan dari dalam tubuh Si Buah Hati. Oleh, Profesor Khalid Rahman dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, Liverpool John Moores University, menyarankan agar memasak brokoli untuk menu makanan balita dengan cara dikukus sampai matang.

2. Bayam

Berikutnya ada bayam yang banyak mengandung karoten. Zat antioksidan ini memiliki manfaat yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Selain itu bayam juga menyimpan zat besi yang berguna untuk pembentukan sel darah. 

Cobalah untuk menyajikan sup bayam hangat saat sarapan sebagai menu makanan balita di pagi hari, yang bermanfaat untuk proses tumbuh kembangnya.

3. Paprika Hijau

Sayuran hijau lainnya adalah paprika hijau. Sebenarnya, paprika banyak pilihan warnanya. Meskipun begitu, semuanya mengandung jenis antioksidan yang sama, yaitu karotenoid. 

Salah satu manfaatnya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga baik untuk menunjang kesehatan Si Buah Hati di setiap tahapan usianya.

Sudah tahu sayuran hijau dan kandungan antioksidannya? Tunggu apalagi, segera masukkan dalam menu sehat ini di daftar makanan sehat untuk balita Si Buah Hati ya, Bunda.

Untuk menjaga kesehatan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Sayuran Hijau, Makanan Sehat Sumber Antioksidan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rangsang Pertumbuhan Gigi Si Buah Hati dengan 4 Camilan Sehat Ini

Published date

Saat Si Buah Hati mencapai tahapan usia 1+, pertumbuhan gigi Si Buah Hati diawali dengan munculnya gigi susu dan terkadang dapat memicu Si Buah Hati rewel, produksi air liur secara berlebihan, dan gusi bengkak. Biasanya ia akan menggigiti barang-barang yang dapat menekan gusi untuk meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan akibat pertumbuhan gigi.

Untuk menghindari risiko tersedak atau memasukkan barang yang kotor ke dalam mulut mungilnya, Bunda dapat memberikan stimulasi berupa kudapan bernutrisi agar Si Buah Hati tetap merasa nyaman saat dalam proses pertumbuhan gigi, sehingga pertumbuhan Si Buah Hati pun berkembang dengan optimal, seperti berikut ini.

Bubur Beku

Para orang tua biasanya memberikan teether bayi (berbentuk seperti gelang untuk digigit Si Buah Hati) dingin untuk membantu mengurangi rasa sakit di gusi, akibat pertumbuhan gigi. Namun Bunda bisa menggantinya dengan makanan lembut yang dibekukan, seperti yoghurt, apple sauce, dan bubur buah pisang atau pir, demikian saran dari Eliza Martinez, M.Sc, praktisi sekaligus penulis kesehatan di Livestrong Foundation.

Sayuran Keras

Para peneliti dari organisasi kesehatan yang cukup populer dan kredibel Amerika Serikat, Mayo Clinic Organization, menyarankan menstimulasi pertumbuhan gigi Si Buah Hati dengan cara mengunyah sayuran yang keras dan dingin. Cara ini diyakini ampuh mengurangi rasa ngilu pada gusi. Wortel dan timun yang sudah dikupas bisa jadi pilihan sempurna. Berikan pengawasan saat mulai mengunyah sayuran tersebut, ganti dengan yang baru jika ia sudah menghabiskan sebagian besar dari sayuran tersebut untuk memberikan perlindungan dari tersedak.

Bunda, baca juga artikel ini: 8 Asupan Penunjang Pertumbuhan Perkembangan Si Buah Hati

 

Roti dan Biskuit

Eliza menambahkan, pemberian roti dan biskuit keras yang dapat dikunyah saat terganggu oleh rasa sakit yang ditimbulkan akibat pertumbuhan gigi. Lebih lanjut, Dental Health Services Victoria Australia, organisasi yang fokus pada penelitian kesehatan gigi, menyebutkan banyak produk biskuit yang dijual di pasaran yang bisa dipilih atau tunjukkan cinta Bunda dengan membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumah. Potongan roti yang keras atau crackers juga memberikan efek yang sama.

Buah-Buahan Beku

Makanan beku yang terasa sangat dingin memberikan sensasi menenangkan pada gusinya yang sakit, hal ini sesuai dengan lansiran para peneliti kesehatan gigi di Dental Health Services Victoria Australia. Selain dapat mengurangi rasa sakit karena pertumbuhan gigi, pemberian buah-buahan beku memberikan asupan nutrisi yang menunjang tumbuh kembang, proses belajar, dan perkembangan kemampuan kognitifnya,sehinga pertumbuhan Si Buah Hati pun optimal.

Caranya cukup mudah kok, cukup bekukan potongan besar strawberry, nanas, semangka, mangga, atau pisang. Dukung stimulasi Si Buah Hati untuk mengunyahnya. Sekali lagi, aksi cerdas berupa pengawasan dari orang tua sangat diperlukan agar tidak ada potongan besar yang menyangkut di tenggorokannya.

Ada banyak jenis makanan yang bisa Bunda pilih untuk merangsang pertumbuhan gigi Si Buah Hati. Selain memberi makanan untuk merangsang tumbuh kembang gigi Si Buah Hati, Bunda juga bisa memberikannya DANCOW 1+ Nutritods.

DANCOW 1+ Nutritods diperkaya dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Pastikan gigi Si Buah Hati tumbuh dengan sempurna ya Bunda, Selamat mencoba

Image Article
Rangsang Pertumbuhan Gigi Si Kecil dengan Camilan Sehat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Buah Hati Sakit Perut

Published date

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Selain stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang dan perkembangan kemampuan kognitifnya, makanan kaya nutrisi juga diperlukan untuk menunjang proses belajarnya.

Tidak hanya mengutamakan kebersihan dan nilai gizi makanan saja, lho, kematangan masakan pun harus diperhatikan, untuk memberikan perlindungan dari ancaman sakit perut. Simak penjelasannya berikut ini, ya.

1. Daging Kurang Matang

Daging sapi, maupun ayam sering disajikan dalam menu makan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan protein. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), badan kesehatan Amerika Serikat yang menangani pencegahan penyakit menyebutkan daging yang kurang matang dapat menyebabkan Si Buah Hati terserang sakit perut atau diare. 

Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli yang berkembang dan tidak mati oleh proses pemasakan. Untuk menghindarinya, pastikan daging selalu termasak, misalnya daging sapi dimasak hingga berwarna kecoklatan dan kaldu yang keluar terlihat bening, sedangkan untuk ayam, masak hingga daging berubah putih hingga bagian terdalam. 

Jika perlu, gunakan termometer khusus untuk menilai suhu di dalam daging sapi atau ayam.

2. Hindari Sayuran Mentah

Biasanya, sayuran mentah kerap ditemukan pada aneka lalapan. Memang lalapan sesuai untuk Si Buah Hati yang biasanya menyukai ayam goreng serta agak sulit makan sayur. Meski begitu, sayuran mentah ini juga memiliki efek negatif apabila sering dikonsumsi. 

Menurut Departemen Kesehatan Kemenkes RI, sayuran mentah berpotensi menularkan bakteri seperti Listeria Monocytogenes yang dapat mengganggu saluran pencernaan.

Agar terhindar dari gangguan saluran pencernaan, cuci sayuran hingga bersih menggunakan air hangat matang atau rendam dalam larutan pembersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri, kupas sayuran sebelum dimasak, serta masak hingga matang agar bakteri penyebab diare mati.

3. Jangan Mengonsumsi Air atau Susu Mentah

Air atau susu yang tidak dimasak hingga matang menyimpan kemungkinan kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit saluran pencernaan. Masak air hingga mendidih sebelum dikonsumsi. 

Begitu juga dengan saat memasak makanan berkuah, pastikan air, susu, atau santan sudah mendidih untuk mematikan bakteri yang ada di dalamnya. Ketika membuat es batu, gunakan selalu air matang agar terhindar dari sakit perut. 

Lakukan tahap-tahap seperti yang dijabarkan di atas untuk memberikan perlindungan dari dalam, agar Si Buah Hati terhindar dari gangguan saluran pencernaan. Ibu juga bisa menambahkan Susu DANCOW 3+ Nutritods untuk menguatkan pencernaannya. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Kecil Sakit Perut
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Buah Hati Mau Coba Variasi Menu Makanan Baru

Published date

Untuk mendukung pertumbuhan, Bunda pasti ingin Si Buah Hati doyan makan dan mau mengonsumsi berbagai menu makanan bergizi. Namun, bagaimana kalau ia sulit menerima makanan baru? 

 

Menolak untuk mencoba makanan baru sering diistilahkan sebagai neophobia. Biasanya, hal ini terjadi saat masa Si Buah Hati memasuki usia toddler (1-3 tahun). Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa jurus yang bisa Bunda lakukan, yakni:

 

1. Siapkan Menu Baru Saat Buah Hati Lapar

Memberikan variasi makanan baru bisa Bunda lakukan saat Si Buah Hati merasa lapar. Pada momen ini, rasa lapar akan mendorongnya menyantap segala makanan meski belum pernah mencoba sebelumnya. 

 

Dalam masa perkenalan ini, sebaiknya Bunda tidak memberikan menu makanan yang biasa dikonsumsi Si Buah Hati. Bila Bunda menyediakannya, ia merasa punya pilihan lain sehingga cenderung menolak menu makanan baru.

 

2. Sisipkan Makanan Baru di Sajian Favorit

Strategi lain yang bisa Bunda lakukan adalah menyisipkan jenis makanan baru ke dalam menu favorit Si Buah Hati. Misalnya, ia suka susu. Bunda bisa memberikan campuran potongan buah ke dalamnya. 

 

Hal ini membuatnya mendapatkan citarasa yang beda. Bunda dapat pula memasukkan potongan telur puyuh atau sosis di sop sayur kesukaannya.

 

3. Buat Sajian Baru Dalam Porsi Mini

Bunda, janganlah menghidangkan makanan baru untuk Si Buah Hati dalam piring besar atau jumlah banyak sekaligus. Itu akan akan membuatnya takut dan khawatir karena berpikir harus menghabiskan semuanya. Tentunya, ini akan berakhir dengan penolakan makan. 

 

Baiknya Bunda menghidangkan menu itu dalam piring kecil yang berwarna menarik. Porsi kecil biasanya akan membuat dia penasaran untuk mencobanya. Perlu juga Bunda ketahui, porsi makanan Buah Hati usia toddler adalah ¼ porsi orang dewasa. Kalau mau memperkenalkannya dengan ayam atau daging, berikanlah sesuai porsinya.

 

4. Strategi Dua-Satu

Cara lainnya adalah menggunakan Strategi Dua-Satu. Bagaimana caranya? Bunda cukup memperkenalkan jenis makanan baru ketika Si Buah Hati tengah menikmati makanan favoritnya. 

 

Misalnya, Buah Hati tengah mengonsumsi dua sendok nasi dengan sop sayur. Kemudian diisi dengan sepotong kecil ayam goreng. Hal yang perlu Bunda perhatikan, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. Jangan sampai ia menolak menghabiskan makanannya akibat ada makanan baru yang tidak dikenal.

 

5. Undang Orang Lain

Terkadang mengundang teman yang suka makan bisa menjadi jurus jitu untuk Si Buah Hati belajar jenis makanan baru. Bunda bisa mengajak temannya untuk makan bersama-sama sambil memperkenalkannya makanan atau minuman baru. Buah Hati pun pasti tertarik untuk mencoba makanan baru karena temannya juga suka.

 

6. Bunda Jangan Ragu

Mungkin Bunda juga perlu membuang pikiran bahwa Si Buah Hati mungkin tidak suka makanan tersebut sebelum ia mencobanya. Sebelum mengambil kesimpulan, baiknya coba dulu dengan memberikannya menu baru tersebut. 

Misalnya, Bunda khawatir kalau si Kecil tidak suka bayam. Padahal, Bunda belum pernah memberikannya selama ini. Jadi, ajak dia icip-icip makanan yang bergizi tanpa perlu ada kekhawatiran.

 

Selain mengajaknya mencoba banyak menu makanan, Bunda juga harus mengetahui kondisi mulut dan gigi si Kecil apakah ada masalah. Jangan-jangan ia menolak bukan karena tidak suka jenis makanan baru. Namun, karena ada masalah di mulut dan sulit mengunyah jenis makanan baru.

 

Bila Bunda merasa anak sulit makan dan khawatir kekurangan gizi, cobalah memberikannya minuman pelengkap, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Pastikan nutrisi sehari-hari Si Buah Hati terlengkapi, ya.

 

Image Article
Strategi Satu-Dua, Agar Anak Mau Makan Variasi Menu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Buah Hati

Published date

Wah, tidak terasa, Si Buah Hati sudah usia 5 tahun ya, Bunda. Di usia ini, Si Buah Hati pun memasuki masa pra-sekolah. Ingin membuat ia bersemangat ke sekolah? Bunda bisa menyiasatinya dengan mempersiapkan bekal yang unik dan menarik untuk Si Buah Hati. Jangan lupa, selain bentuknya yang menarik, perhatikan juga komposisi gizinya, ya.

Selain mengurangi kebiasaan Si Buah Hati jajan di sekolah, membawa bekal juga menjamin kebersihan makanan yang diasup Si Buah Hati. Berikut tips dan trik yang bisa membantu Bunda mempersiapkan bekal Si Buah Hati!

1. Diskusi dengan Si Buah Hati

Agar bersemangat menyantap bekal, Bunda bisa menanyakan Si Buah Hati tentang jenis menu yang ingin dibawanya ke sekolah. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mempersiapkan bahan perbekalan, sehari sebelumnya. Cara ini juga bisa membuat Si Buah Hati bertanggung jawab dengan pilihan dan merasa bahwa bekalnya sesuai dengan keinginan.

2. Cari referensi bekal Si Buah Hati

Bunda bisa pula memperbanyak referensi menu dan kreasi bekal Si Buah Hati. Bisa melalui buku resep atau situs-situs di dunia maya. Variasi menu akan membuat Si Buah Hati tidak bosan menyantap bekal di sekolah.

3. Pilih menu bekal nan praktis

Agar mudah mempersiapkannya di pagi hari, pilihlah menu yang praktis tapi tetap bergizi. Memperhatikan komposisi gizi pada bekal Si Buah Hati sangatlah penting, untuk menunjang pertumbuhannya. yang dapat Bunda lakukan adalah memastikan bekal Si Buah Hati terdapat sayuran berserat tinggi dan makanan yang mengandung protein, misalnya daging, ikan, telur dan susu yang mengandung asam amino esensial untuk menunjang pertumbuhan Si Buah Hati.

Agar mengenyangkan, jangan pula mengisi bekal dengan pilihan karbohidrat seperti nasi, kentang, atau mi. Perlu juga santapan yang mengandung kalori, sebagai sumber energi. Misalnya olahan biji–bijian seperti kacang polong.

4. Bawakan Si Buah Hati bekal buah-buahan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan Si Buah Hati, Bunda bisa membekalinya dengan buah-buahan dan minuman. Bekal buah juga berguna untuk kelancaran metabolisme Si Buah Hati. Agar lebih mudah disantap, potong atau bentuklah lauk, sayuran, dan buah dengan ukuran kecil atau sekali suap.

5. Hindarilah membawakan Si Buah Hati menu bekal yang terlalu manis

Makanann yang terlalu manis akan mengganggu selera makan Si Buah Hati. Jangan pula membekalinya dengan makanan yang berlemak, ya Bunda.

6. Kreatif dalam penyajian bekal

Agar Si Buah Hati bersemangat menyantap menu bekalnya, Bunda harus kreatif dalam menyajikannya. Seperti membuat bentuk bekal tampak menarik dengan model bento. Bento sendiri berasal dari istilah bahasa Jepang untuk bekal yang dibawa-bawa dalam kemasan praktis dengan bentuk unik. Misalnya, membentuk nasi dengan berbagai karakter atau membawakan nasi goreng yang berbalut telur dadar.

7. Mengoleksi beragam kotak makanan

Kotak makan yang berbentuk unik dan beragam warna tentu akan membuat Si Buah Hati semangat dalam membawa menu bekalnya. Tidak hanya itu, ia pun bakal senang membuka dan memakan bekal bersama teman-teman sekolah.

Menurut konsultan gizi dan masakan sehat alami, Wied Harry Apriadji, pertumbuhan otak Si Buah Hati berakhir setelah menginjak 5 tahun. Meski begitu, asupan makanan bergizi tetap harus menjadi perhatian Bunda. Yang terpenting, Si Buah Hati harus tetap menyantap sayuran aneka warna, buah-buahan segar, makanan pokok kaya serat, tinggi kalsium, kaya protein, juga lemak sehat.

Sementara penulis buku Bento Karakter Unik, Yulyan Parwati mengatakan, bekal Si Buah Hati harus terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan juga buah-buahan. "Porsi masing-masing asupan disesuaikan dengan selera. Sementara penyajiannya bisa dibentuk dengan karakter dan perpaduan warna yang menarik," tulis Yulyan.

Image Article
Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bolehkan Si Buah Hati Konsumsi Menu Keluarga di Usia Satu Tahun?

Published date

Seiring bertambahnya usia Si Buah Hati, semakin banyak kejutan yang terjadi di masa tumbuh kembangnya! Salah satunya adalah kemampuan makan Si Buah Hati. Setelah berusia satu tahun, ia mulai bisa mengonsumsi menu makan keluarga. Tapi, apa benar ini artinya ia sudah dibolehkan melahap nasi, serta lauk-pauk, yang biasa dikonsumsi Bunda dan Ayah? Apakah ada hal tertentu yang mesti diperhatikan untuk membuat menu makan anak 1 tahun?

Tahap Perkembangan Anak Satu Tahun

Mari kita kenali lebih dulu kemampuan makan Si Buah Hati di usia satu tahun, Bunda.Menurut ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Negeri Jakarta, Pritasari SKM, Mkes; sistem pencernaan dan oromotor (sistem gerak otot rongga mulut) anak usia satu tahun sudah siap mengonsumsi makanan keluarga sehari-hari. Namun, disarankan pemberian menu keluarga dilakukan bertahap, mengingat kemampuan mengunyah dan mencerna Si Buah Hati masih dalam proses penyesuaian. 

Panduan Pemberian Makan Si Buah Hati Usia Satu Tahun

Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa menu yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan anak satu tahun? Berikut ini adalah checklist (daftar pertanyaan), yang dapat Bunda gunakan sebagai panduan dalam memberikan makanan Si Buah Hati.

  • Apakah Kandungan Gizinya Cukup & Seimbang?

Seperti Bunda ketahui, asupan gizi yang cukup di dua tahun pertama kehidupan Si Buah Hati tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan kecerdasannya saat dewasa. Untuk itu, Bunda direkomendasikan untuk memastikan menu makan anak 1 tahun  mengandung gizi yang cukup dan seimbang.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Piring Makanku yang digagas Kementerian Kesehatan RI. Ini merupakan panduan yang menyarankan bahwa dalam sekali makan, piring Si Buah Hati harus terdiri dari makanan pokok (nasi), lauk-pauk (ikan/tempe), buah-buahan (pisang), serta sayur-mayur (sayur bayam). Dengan catatan, jumlah buah dan sayur adalah separuh (50%) dari total jumlah makanan dalam piring. Sementara, separuhnya lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. Selain itu, dianjurkan porsi sayur lebih banyak dibandingkan buah, dan porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Bunda dapat mencari inspirasi menu bergizi seimbang, sekaligus mengecek kecukupan asupan nutrisi Si Buah Hati melalui Piring Nutrisi DANCOW

  • Apakah Porsi & Frekuensi Makan Si Buah Hati Sesuai Kebutuhan?

Jumlah makanan Si Buah Hati sebaiknya memenuhi kebutuhan kalori hariannya. Pada usia satu tahun misalnya, Si Buah Hati membutuhkan sekitar 550 kkal setiap hari. Bunda juga perlu tahu bahwa kebutuhan energi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Oleh sebab itu, pemberian makanan perlu bertambah secara bertahap dari segi jumlah dan frekuensi, agar kebutuhan kalori dan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi.

  • Apakah Tekstur Makanan Sesuai Kemampuan Makan Si Buah Hati?

Di usia 12 bulan, pada umumnya dua gigi seri bawah dan atas Si Buah Hati sudah tumbuh. Disusul dengan tumbuhnya dua gigi di samping gigi seri atas, sekitar usia 13 bulan. Dengan susunan gigi seperti ini, Si Buah Hati belum bisa mengunyah dengan baik makanan bertekstur padat dan kenyal, seperti daging sapi atau ayam. Untuk itu, Bunda sebaiknya memilih daging cincang atau ayam suwir, supaya lebih mudah dikunyah Si Buah Hati.

  • Apakah Bahan Makanan Terjamin Keamanan & Kebersihannya?

Menurut rekomendasi WHO, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat menyiapkan makanan untuk Si Buah Hati. Di antaranya, menjaga kebersihan dan kesegaran makanan, mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, pastikan makanan panas hingga mengeluarkan uap saat memanaskannya, dan sebaiknya tidak memanaskan makanan lebih dari sekali. 

Untuk membantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya susu pertumbuhan saat sarapan dan juga sebelum tidur. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal.

Nah, semoga info di atas dapat membantu Bunda untuk menyiapkan menu makan anak 1 tahun yang tepat, dan mengandung gizi yang cukup. Dengan begitu, Bunda dapat membantu melindungi kesehatan Si Buah Hati, sehingga tidak perlu ragi bilang “iya boleh” untuk mendukungnya bebas bereksplorasi.

Image Article
menu-makan-anak-satu-tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
550 kkal
Quiz Answer 1 B
250 kkal
Quiz Answer 1 C
550 gram
Quiz Answer 1 D
250 gram
Quiz Answer 2 A
Dipanaskan hingga gosong
Quiz Answer 2 B
Dipanaskan hingga beruap
Quiz Answer 2 C
Tidak perlu lama-lama
Quiz Answer 2 D
Cukup panaskan 1 menit saja
Quiz Answer 3 A
Boleh saja
Quiz Answer 3 B
Boleh, asal sedikit
Quiz Answer 3 C
Boleh, tapi harus bertahap
Quiz Answer 3 D
Tidak boleh
Quiz 1
Berapa kebutuhan kalori Si Kecil usia 1 tahun?
Quiz 3
Apakah boleh Si Kecil melahap menu keluarga sehari-hari:
Quiz 2
Tips memanaskan makanan untuk Si Kecil:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
C

Manfaat Sayuran untuk Pertumbuhan Si Buah Hati

Published date

Bunda, memang bukan hal yang aneh jika si Buah Hati kerap pilah-pilih makanan yang ia sukai. Terkadang ia hanya mau makanan tertentu yang rasanya manis atau gurih, seperti gula-gula dan gorengan.

Salah satu jenis makanan yang sering ditolak justru sayuran, padahal sayuran sangat penting manfaatnya bagi kesehatan si Buah Hati, terutama yang baru beralih ke MPASI atau usia 1-3 tahun. Dampaknya, Bunda harus putar otak untuk mengatasi hal ini.

Makanya, yuk, cari tahu lebih jauh tentang manfaat sayuran untuk Si Buah Hati di bawah ini!

Kebutuhan Gizi Balita Menurut IDAI

Menurut IDAI, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi bagi balita. Pemberian gizi harus mencakup gizi makro yakni karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikro yang meliputi mineral (zink, zat besi, kalsium, asam folat) dan vitamin (Vitamin A, C, D, E, B6, B12) yang seimbang sehingga kebutuhan gizi anak terpenuhi.

Sayuran dan buah dibutuhkan karena mengandung vitamin, mineral, dan karbohidrat penting bagi metabolisme tubuh. Ada banyak manfaat makan sayur bagi anak. Oleh karena itu, kandungan sayuran untuk tumbuh kembang anak tak dapat dianggap remeh.

Untuk porsinya dalam makanan si Buah Hati sehari-hari, Bunda bisa mengikuti panduan Isi Piringku Sekali Makan. Sayuran dan buah mendapat porsi setengah piring dengan pembagian sayuran sebanyak 2/3 dan buah sebanyak 1/3 setiap kali makan.

Dengan memenuhi panduan ini, si Buah Hati akan mendapatkan manfaat sayuran dan buah-buahan berupa gizi dan serat.

Jenis dan Sumber Makanan untuk Kebutuhan Gizi

Toddler memang sedang dalam masa pengenalan makanan, itu sebabnya mereka sering mengalami susah makan alias GTM atau gerakan tutup mulut.

Untuk menyiasatinya, Bunda perlu memberikan menu makanan bervariasi dari segi penampilan atau rasa agar lebih menarik, tentunya dengan tetap memperhatikan kandungan gizinya agar manfaat sayuran bagi tubuh bisa didapatkan oleh anak. Apa saja jenis dan sumber makanan untuk kebutuhan gizi si Buah Hati?

  • Karbohidrat: beras, jagung, ubi, kentang, sereal gandum, mie, roti.

  • Protein: daging merah, ikan, daging unggas, telur, kacang-kacangan, lentil, tahu, tempe.

  • Lemak: bisa didapat dari lemak nabati (minyak sayur, jagung, zaitun, mentega), atau hewani seperti dari daging merah.

  • Vitamin A: hati, ikan, ketela, wortel, bayam, juga susu.

  • Vitamin C: buah masam, paprika, sayuran berdaun hijau.

  • Vitamin D: sinar matahari, minyak ikan, susu.

  • Vitamin E: Biji bunga matahari, kacang almon, mata gandum.

  • Vitamin B6 dan B12: ikan, susu, wortel, kentang, tiram, dan daging merah.

Untuk melengkapi pemenuhan kebutuhan gizinya, termasuk serat yang merupakan manfaat sayuran, Bunda bisa memberikan si Buah Hati Dancow 1+ Nutritods yang merupakan susu diformulasikan khusus untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun.

Susu ini memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium dan protein, minyak ikan, Omega-3 dan Omega-6, serat pangan inulin, dan gizi mikro lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus untuk bantu lindungi langkah eksplorasinya.

Baca Juga: 5 Nutrisi Sayuran untuk Si Buah Hati

Apa Saja Manfaat Sayuran untuk Pertumbuhan Si Buah Hati?

Ada berbagai manfaat sayuran  untuk tumbuh kembang Si Buah Hati. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Menjaga kekebalan tubuh

Vitamin dalam sayuran mampu menjaga kekebalan tubuhnya. Menurut Khoiri Fury Handayani dalam jurnal Gambaran Konsumsi Makanan pada Anak Usia Toddler yang Mengalami Gizi Kurang di Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, apabila ia kekurangan vitamin, maka dapat berakibat menurunnya daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang penyakit seperti batuk, diare, demam. Sebab, defisiensi vitamin berperan pada rendahnya resistensi terhadap infeksi, kemudian akan menurunkan tingkat imunitas seseorang. Hal ini memberikan dampak negatif dalam penyerapan zat gizi sehingga meningkatkan risiko penyakit.

  1. Mengurangi risiko obesitas

Si Buah Hati yang obesitas juga dapat menikmati manfaat sayuran hijau dan berserat. Wisarani Sevita Utami pada penelitian berjudul Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Kebiasaan Konsumsi Serat dan Faktor Lain dengan Kejadian Obesitas mengatakan bahwa serat hanya menyumbangkan beberapa kalori per unit dari makanan yang dikonsumsi. Dengan demikian, ia akan merasa lebih cepat kenyang dengan konsumsi kalori yang lebih rendah. Jadi, ia tidak akan meminta camilan yang dapat membuatnya kegemukan.

  1. Menjaga kesehatan sistem pencernaan

Manfaat sayuran lainnya adalah menjaga saluran cerna tetap sehat. Kandungan serat tinggi pada sayuran membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Risiko konstipasi pun berkurang dengan signifikan.

  1. Menjadikan si Buah Hati lebih cerdas

Erni Purwani dalam penelitian berjudul Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun di Kabunan Taman Pemalang, menyebutkan bahwa pola makan sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita. Sebab dalam makanan banyak mengandung gizi yang sangat penting dalam pertumbuhan. Gizi cukup untuk toddler akan mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya sehingga mempengaruhi baik kesehatan maupun kecerdasannya.

  1. Menekan nafsu makan

Banyak mengonsumsi sayuran membuat Si Buah Hati mengurangi konsumsi makanan dan camilan kemasan yang tidak sehat. Ketika perutnya sudah penuh dan kenyang dengan sayuran segar, tentu ia tidak akan merasa lapar dan mencari camilan tambahan yang kurang sehat.

Kandungan Sayuran untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Sayuran hijau kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan Si Buah Hati yang sedang bertumbuh kembang. Berikut adalah mineral dan vitamin dalam sayuran:

  • Pro-vitamin A

Sayuran berwarna mengandung beta karoten yang berfungsi mengubah Pro-vitamin A yang ada dalam sayuran menjadi Vitamin A. Pro-vitamin A dalam sayuran berguna untuk pertumbuhan tulang, mata, rambut dan kulit si Buah Hati. Selain itu bermanfaat juga untuk mengganti sel-sel tubuh, mengganti selaput lendir mata, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi.

  • Vitamin B kompleks

Sayuran yang mengandung Vitamin B kompleks dapat membantu proses metabolisme, pembentukan sel darah merah, dan meningkatkan selera makan si Buah Hati, menjaga sistem saraf, membantu perubahan karbohidrat menjadi energi, serta membantu pemanfaatan oksigen

  • Vitamin C

Vitamin C yang terkandung dalam sayuran penting untuk memelihara kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang. Vitamin C juga bisa mempercepat penyembuhan luka, menambah daya serap tubuh atas zat besi dan dapat mencegah flu.

  • Vitamin E

Vitamin E dalam sayuran hijau penting untuk proses metabolisme dan menjaga kesehatan kulit dan otot. Selain itu, Vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang membuang radikal bebas.

  • Mineral

Beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium dan zat besi. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Mineral ini juga berguna untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan berguna untuk perkembangan sel syaraf dan otak. Sementara zat besi dalam sayur bisa mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh sel-sel tubuh, serta mencegah anemia.

Bunda, sudah tahu kan, manfaat sayuran untuk pertumbuhan Si Buah Hati? Jadi, selalu sajikan buah serta sayuran secara rutin di setiap waktu makannya agar ia bisa tumbuh sehat serta cerdas.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Yuk, Bunda, bantu lindungi eksplorasi Si Buah Hati!

Image Article
Manfaat Sayur untuk Pertumbuhan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off