Donat
Donat lembut dengan taburan susu DANCOW yang kaya nutrisi dan pasti disukai Si Buah Hati.
Donat lembut dengan taburan susu DANCOW yang kaya nutrisi dan pasti disukai Si Buah Hati.
Kue kering klasik bertabur gula halus, dibuat dengan susu DANCOW untuk tambahan nutrisi yang enak bagi Si Buah Hati.
Bunda mungkin seringkali mendengar tentang berbagai jenis gula yang terdapat dalam produk makanan atau minuman, seperti sukrosa, laktosa, dan fruktosa. Sayangnya, sukrosa merupakan gula tambahan yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak-anak usia dini. Oleh karena itu, yuk pahami lebih lanjut mengenai apa itu sukrosa dan manfaat susu bebas sukrosa bagi kesehatan anak-anak!
Sebelum membahas lebih lanjut, tahukah Bunda apa itu sukrosa? Dikutip dari Healthline, sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan utuh, sayuran, dan biji-bijian, tapi juga seringkali digunakan sebagai pemanis tambahan dalam berbagai produk makanan dan minuman manis kemasan. Sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir, yaitu jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak. Hal inilah yang membuat banyak orang tua lebih memilih susu tanpa sukrosa untuk Buah Hatinya.1
Selain menyediakan berbagai kandungan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini, manfaat susu bebas sukrosa yang utama adalah untuk mencegah konsumsi gula yang berlebihan. Sehingga, anak-anak tak hanya tumbuh dan berkembang dengan optimal, tetapi juga terhindar dari risiko penyakit diabetes, obesitas, dan juga kerusakan gigi.
Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula/artikel/1-3-tahun/susu-tanpa-sukros
Kebanyakan susu kemasan mengandung sukrosa untuk meningkatkan rasa, tetapi konsumsi gula berlebih sebaiknya dihindari untuk anak-anak, terutama pada anak-anak usia 2 tahun ke bawah. Pilihan susu tanpa sukrosa dapat membantu menjaga asupan kalori yang sesuai dan mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang. Alasan lain pentingnya memilih susu tanpa sukrosa antara lain:
American Heart Association menjelaskan bahwa gula tambahan akan diubah menjadi trigliserida (lemak jahat) di dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Kondisi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko jantung pada anak-anak usia dini. Konsumsi susu bebas sukrosa bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada anak.2
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Hal ini memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat (obesitas) dan juga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.3
World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.4
Kerusakan gigi akibat susu yang mengandung gula tambahan (sukrosa) terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.
Susu tanpa sukrosa tetap terasa manis karena kandungan gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh manusia, glukosa berperan sebagai sumber energi utama agar dapat beraktivitas dengan nyaman.5
Susu bebas gula tambahan tidak menyebabkan lonjakan insulin yang cukup drastis, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi hormone melatonin dan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh, sehingga anak-anak menjadi rileks dan dapat tidur dengan nyenyak.6
Bukan baru susu DANCOW merupakan susu dengan 0g sukrosa atau tanpa gula tambahan yang bisa Bunda jadikan sebagai alternatif sehat untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi guna mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Beberapa produk susu DANCOW bebas sukrosa untuk anak-anak usia dini antara lain:
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.
DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Kabar baiknya, selain mengandung 0 gram sukrosa, susu DANCOW juga turun harga. susu DANCOW dengan harga yang lebih terjangkau, deh! Yuk, lengkapi persediaannya sekarang juga!
Sumber:
Laktosa adalah gula alami yang terkandung dalam susu sapi dan juga ASI. Kandungan gula ini seringkali dianggap sebagai alternatif sehat untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dan memberikan dampak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, banyak orang tua yang mulai memberikan susu yang mengandung tinggi laktosa pada Buah Hatinya. Untuk memahami pengaruh laktosa dalam susu dan risikonya bagi kesehatan tubuh, simak penjelasannya berikut ini.
Ketika laktosa masuk ke saluran pencernaan, maka tubuh memerlukan enzim laktase untuk memecahnya menjadi glukosa dan galaktosa. Glukosa digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, sedangkan galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.1
World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan zinkterutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotik. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.2
Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa.
Anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, muntah dan diare saat minum susu dengan laktosa tinggi.
Namun tak perlu khawatir, sebab intoleransi laktosa bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi yang tidak membahayakan kesehatan anak-anak. Intoleransi laktosa tidak boleh disamakan dengan alergi protein susu sapi. Untuk mengatasinya, penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak-anak pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Buah Hati tidak mengalami intoleransi laktosa, berikut ini rekomendasi susu dengan laktosa tinggi dan bebas gula tambahan yang aman dikonsumsi.
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Bukan baru, susu DANCOW tidak mengandung gula tambahan alias 0g sukrosa dan hanya memiliki kandungan laktosa yang memberikan rasa manis dalam susu.
Nah, dari beberapa rekomendasi susu di atas, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Buah Hati nih, Bunda? Yuk, dapatkan produknya sekarang karena susu DANCOW dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.
Sumber:
Memilih susu bebas gula tambahan bisa menjadi salah satu cara lebih sehat yang bisa dilakukan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Sama seperti namanya, susu bebas gula tambahan hanya mengandung gula yang secara alami terdapat dalam susu (laktosa), juga kaya akan kandungan gizi yang dibutuhkan untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati secara optimal). Hal ini tentu bisa membantu konsumsi gula berlebihan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, karies gigi, dan juga diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.
Melansir Healthline, susu merupakan jenis minuman yang memiliki berbagai kandungan gizi baik dan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu secara rutin:
Kandungan kalsium, fosfor, kalium, protein, dan vitamin K di dalam segelas susu sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati agar berjalan lebih optimal.
Susu juga kaya akan kandungan protein, vitamin A, vitamin B, zinc, magnesium, dan juga diperkaya dengan vitamin D yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar Si Buah Hati tidak mudah sakit.
Selain mengandung karbohidrat dan gula alami di dalamnya (laktosa), susu juga kaya akan vitamin B, magnesium, dan asam lemak yang berperan penting dalam pembentukan energi. Kandungan inilah yang dapat membantu Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan lebih semangat dan bertenaga setiap harinya.
Susu sapi juga mengandung asam lemak Omega 3, zink, kalsium, protein, kalium, vitamin B dan vitamin D yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak Si Buah Hati.
Kandungan protein dan vitamin D di dalam segelas susu dapat merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur perubahan suasana hati seseorang.1
Selain memiliki berbagai kandungan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang, mengonsumsi susu bebas gula dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak, terutama dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Selain kandungan gizi yang baik, susu bebas gula dapat membantu mencegah konsumsi gula berlebih, yang dapat mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi.
Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula
Selain bebas gula tambahan (sukrosa), pastikan untuk memahami apa saja kandungan gizi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati sebelum membelinya. Lantas, apa saja kandungan gizi yang penting dalam susu bebas gula? Simak penjelasannya berikut ini.
Rekomendasi susu bebas gula tambahan untuk anak-anak usia dini yang bisa Bunda berikan antara lain:
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
DANCOW 5+ diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Bukan baru, susu DANCOW mengandung 0 gram sukrosa di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi sesuai usia Si Buah Hati . Nah dari beberapa pilihan di atas, mana yang paling sesuai nih, Bunda? Sediakan selalu produknya di rumah, ya!
Sumber:
Selain makanan bergizi, sebagian besar orang tua juga memberikan susu pertumbuhan untuk bantu lengkapi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. Salah satu merek susu yang populer di Indonesia adalah susu DANCOW. Dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak, susu DANCOW hadir dalam berbagai kategori usia dengan kandungan gizi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhannya. Lantas, bagaimana dengan kandungan gula susu DANCOW? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Susu DANCOW sudah sejak lama menjadi pilihan keluarga Indonesia. DANCOW dikombinasikan dengan DHA dan Zat besi untuk dukung tumbuh cerdas, juga dilengkapi dengan berbagai kandungan gizi seperti protein, kalsium, fosfor, magnesium, Omega 3, Omega 6 dan mineral penting yang baik untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati, sehingga susu DANCOW juga merupakan susu rendah gula yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Bukan baru lagi, kandungan gula pada susu DANCOW 1+ hanya berupa laktosa atau gula yang secara alami ditemukan dalam susu mamalia (susu sapi dan ASI) dan 0 gram sukrosa di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa susu DANCOW merupakan susu tanpa gula tambahan.
Agar lebih yakin, Bunda bisa membaca keterangan nilai gizi pada label nutrisi yang tercantum dalam kemasan produk susu DANCOW.
Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa pada dasarnya gula dapat ditemukan secara alami dalam berbagai makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan juga susu. Mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang mengandung gula alami tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, sebab tubuh akan mencerna kandungan gula di dalamnya secara perlahan dan mengubahnya menjadi sumber energi bagi tubuh.
Hal yang membahayakan adalah jika kita mengonsumsi gula secara berlebihan. Gula dalam hal ini tidak mengacu pada gula alami yang bisa kita temukan dalam buah, sayuran, atau susu, melainkan gula tambahan (sukrosa) yang ditambahkan dalam berbagai produk makanan dan minuman manis.1
American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan penyakit hati, termasuk pada anak-anak usia dini.
Untuk menghindari risiko kesehatan ini, penting untuk memahami batas konsumsi gula harian dengan baik. Pada anak-anak usia 2 tahun ke atas, batas konsumsi gula hariannya adalah 25 gram atau 6 sendok teh, sedangkan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.2
Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula
Meskipun produk susu DANCOW 1+, 3+ dan 5+ tidak mengandung gula tambahan (0g Sukrosa), Bunda tetap harus memberikannya sesuai dengan kebutuhan anak-anak seusianya. Healthy Children menjelaskan bahwa batas konsumsi susu bagi anak-anak usia 5 tahun adalah sebanyak 2-3 gelas susu setiap harinya. Namun, pastikan bahwa susu yang dikonsumsi merupakan susu tanpa gula tambahan di dalamnya ya, Bunda.
Bunda bisa memberikan susu pada Si Buah Hati pada pagi hari saat sarapan agar Buah Hati dapat beraktivitas dengan nyaman dan beberapa jam sebelum tidur di malam hari agar tidurnya lebih nyenyak.
Tak hanya itu saja, pastikan untuk membaca aturan penyajian yang terdapat dalam kemasan produk agar Si Buah Hati bisa mendapatkan manfaat kandungan susu DANCOW dengan optimal. Berikut ini khusus untuk susu DANCOW 1+ , Bunda bisa mengikuti cara penyajiannya berikut ini.
Beberapa rekomendasi susu DANCOW yang bisa Bunda berikan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia dini antara lain:
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA dan Zat besi, juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, serta mengandung DHA dan Zat besi, juga Omega 3 dan Omega 6. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Baik DANCOW 1+ , DANCOW 3+ , maupun DANCOW 5+ mengandung 0 gram sukrosa (bebas gula tambahan), sehingga aman dikonsumsi sesuai usia.
Setelah memahami kandungan kandungan gula pada susu DANCOW, sekarang Bunda tak perlu bingung lagi memilih produk susu yang aman, deh!
Sumber:
Bunda, saat membaca label nutrisi produk susu pertumbuhan di pasaran, pasti seringkali menemukan kandungan seperti laktosa, fruktosa, dan sukrosa dalam susu bukan? Ketiga kandungan ini merupakan jenis gula yang umum terdapat dalam produk susu. Lantas, apakah Bunda tahu perbedaan dari ketiga jenis gula tersebut?
Selain memerhatikan kandungan gizi, vitamin dan mineral dalam susu pertumbuhan, penting bagi orang tua untuk memahami kandungan gula di dalamnya. Pasalnya, konsumsi gula yang berlebihan bisa memengaruhi proses tumbuh kembang Si Buah Hati . Agar tidak salah memilih produk, yuk pahami dulu berbagai jenis gula dan dampaknya bagi kesehatan berikut ini!
Gula sukrosa adalah nama ilmiah dari gula pasir, dan adalah jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Pada dasarnya, sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Namun, jenis gula ini juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.1
Dokter gizi komunitas dari dr Tan & Remanlay Institute, dr. Shot Yen dalam wawancaranya dengan Kompas menjelaskan bahwa laktosa merupakan gula terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Berbeda dengan sukrosa, laktosa merupakan gula yang secara alami ditemukan dalam susu mamalia, termasuk ASI dan susu sapi. Laktosa inilah yang memberikan rasa manis yang ringan dalam susu.2
Fruktosa atau gula buah merupakan jenis gula monosakarida yang hanya terdiri dari satu gugus gula, yaitu glukosa. Umumnya fruktosa ditemukan secara alami dalam buah dan sebagian sayuran. Fruktosa terbuat dari tebu, bit gula, dan jagung yang kemudian dijadikan sebagai gula tambahan dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi3.
Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula
Perbedaan Antara Sukrosa, Laktosa, dan Fruktosa
Perbedaan antara sukrosa, laktosa, dan fruktosa terletak pada cara pemecahan dan penggunaannya oleh tubuh. Melansir dari Healthline, tubuh manusia mencerna dan menyerap jenis gula disakarida dan monosakarida dengan cara yang berbeda. Berikut penjelasannya .
Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat.
Sukrosa dalam susu jika dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan metabolik, dan juga berbagai masalah kesehatan lain pada anak-anak.
Tubuh memerlukan enzim laktase untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.
World Gastroenterology Organization menjelaskan laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.
Meski sangat baik bagi tumbuh kembang anak usia dini, sayangnya ada sebagian anak yang mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Mereka cenderung mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung dan diare saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu dan produk olahannya.4
Fruktosa merupakan gula monosakarida, sehingga bisa langsung diserap ke dalam aliran darah dari usus kecil. Jenis gula yang satu ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara bertahap dan tidak langsung memengaruhi kadar insulin tubuh.
Sebelum digunakan sebagai sumber energi, fruktosa harus diubah menjadi glukosa di dalam hati. Mengonsumsi fruktosa dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar trigliserida darah dan meningkatkan risiko sindrom metabolik serta penyakit hati.
Memilih susu pertumbuhan untuk anak-anak tentu bukan hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Selain memerhatikan kandungan gizi seperti protein, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin dan mineral penting yang baik untuk tumbuh kembang Si Buah Hati, pastikan untuk memeriksa takaran sukrosa susu yang bisa Bunda cek di bagian label nutrisi.
Batas konsumsi gula menurut American Academy Pediatrics adalah kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh gula tambahan per hari untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas. Sedangkan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.
Tak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2, konsumsi makanan atau minuman tinggi gula juga dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak. Pasalnya, konsumsi sukrosa dalam susu (gula tambahan) yang berlebihan pada anak-anak dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan Si Buah Hati.5
Rekomendasi produk susu pertumbuhan anak usia 1 tahun ke atas yang tidak mengandung gula sukrosa yang bisa Bunda berikan antara lain:
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
DANCOW 5+ diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Bukan baru, kandungan sukrosa dalam susu DANCOW adalah sebesar 0 gram, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak. Kabar baiknya lagi, susu DANCOW juga sedang turun harga, jadi Bunda bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih terjangkau, deh!
Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah sesuai dengan kebutuhan usia Si Buah Hati sekarang juga, Bunda!
Sumber:
Selama masa pertumbuhan, membatasi asupan gula bagi anak-anak usia 1 tahun adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap orang tua. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang tua yang belum mengetahui batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun, padahal banyak produk makanan dan minuman hadir dengan kandungan gula di dalamnya. Agar asupan gula pada Si Buah Hati tidak berlebihan, yuk simak penjelasannya berikut ini, Bunda!
Pada dasarnya, asupan gula tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kandungan gula ini bisa kita dapatkan dari beberapa sumber makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan juga susu. Kandungan gula dalam susu pun bermacam-macam. Untuk susu UHT atau kemasan siap minum biasanya mengandung gula tambahan (sukrosa). Sedangkan ada beberapa jenis susu dengan kandungan gula alami (laktosa) sehingga masih aman untuk dikonsumsi.
Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga harus diperhatikan dengan baik. American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat membuat anak-anak mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan masih banyak lagi.
Anjuran batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun berbeda dengan anak-anak usia 2 tahun ke atas. Jika anak-anak usia 2 tahun ke atas bisa mengonsumsi 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya, maka anak-anak 1 tahun dianjurkan untuk tidak diberikan makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan di dalamnya.
Agar lebih bijak dalam memberikan asupan bergizi bagi anak-anak, penting bagi orang tua untuk selalu memerhatikan label nutrisi dalam kemasan produk sebelum membeli. Dalam label ini, orang tua dapat menemukan keterangan mengenai berbagai macam kandungan yang terdapat dalam satu produk, salah satunya adalah gula. Biasanya, gula tambahan akan dicantumkan dalam berbagai nama, seperti sukrosa, fruktosa, pemanis jagung, sirup jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa madu, konsentrat jus buah, gula pasir, gula malt, dan masih banyak istilah lainnya.1
Meskipun gula bisa dijadikan sebagai sumber energi bagi tubuh, namun konsumsi dalam jumlah berlebihan tentu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sekaligus memengaruhi perkembangan anak-anak usia 1 tahun. Berikut ini beberapa dampak konsumsi gula berlebihan pada anak-anak 1 tahun yang wajib Bunda waspadai.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kandungan gula tambahan seperti sukrosa atau fruktosa memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan. Tak hanya itu saja, makanan dan minuman berpemanis juga memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat.2
Tak hanya obesitas, konsumsi gula berlebih akibat kurang memahami kebutuhan gula per hari untuk anak 1 tahun juga dapat memicu kerusakan gigi. Hal ini terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.3
Anak-anak yang sudah dikenalkan dengan makanan manis sejak dini cenderung memiliki preferensi rasa manisnya sendiri. Pada akhirnya, hal ini membuat mereka ingin mengonsumsinya secara terus menerus, sehingga lupa bahkan tidak ingin untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, anak-anak juga bisa mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.
Gula tambahan (sukrosa) merupakan jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Kedua gugus gula ini kemudian di usus halus. Glukosa digunakan sebagai sumber energi utama dalam otak, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah metabolik, dan juga memengaruhi perkembangan itak anak.
Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan pada anak-anak, sehingga kondisi ini dapat memengaruhi kualitas tidurnya. Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu perkembangan anak, karena berkaitan dengan daya fokus, ingatan, serta kemampuannya untuk berpikir dan belajar.4
Baca Juga: Cara Memilih Susu Penambah Berat Badan
Cara paling penting yang harus Bunda lakukan untuk mengukur asupan gula Si Buah Hati adalah dengan memahami batas maksimal gula per hari untuk anak 1 tahun sesuai dengan anjuran kesehatan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, anak-anak usia 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan (sukrosa). Sebaliknya, Bunda bisa memberikan beberapa pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat, seperti:
Selain memahami takaran gula untuk anak 1 tahun agar dapat memberikan susu pada Si Buah Hati dengan teliti dan lebih bijak, biasakan untuk selalu membaca label nutrisi dalam kemasan sebelum membelinya ya, Bunda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk susu tersebut mengandung gula tambahan atau tidak di dalamnya.
DANCOW 1+ dapat menjadi rekomendasi susu pertumbuhan tanpa gula tambahan yang dapat diberikan oleh Bunda untuk Si Buah Hati. DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan dengan kandungan Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi di dalamnya.
Bukan baru, susu DANCOW 1+ mengandung 0 gram sukrosa, sehingga aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
Yuk, lengkapi persediaan DANCOW 1+ di rumah dan hindari untuk menambahkan gula pasir saat menyajikannya ya, Bunda.
Sumber:
Dalam kehidupan sehari-hari, susu seringkali dijadikan sebagai salah satu menu pelengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Saat kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi dengan baik, maka proses tumbuh kembangnya dapat berjalan lebih optimal. Hal ini karena susu kaya akan kandungan kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, serta menyediakan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.1 Agar lebih maksimal, saat ini kebanyakan orang tua lebih tertarik untuk memberikan susu tanpa sukrosa atau gula tambahan untuk mencegah konsumsi gula berlebih pada Buah Hatinya. Apakah Bunda salah satunya?
Bunda, seperti yang kita ketahui, sukrosa merupakan gula tambahan yang biasanya terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman manis yang bisa kita temukan di pasaran. Sayangnya, konsumsi sukrosa yang berlebihan justru bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan, termasuk pada anak-anak. Hal ini membuat susu tanpa sukrosa atau gula tambahan menjadi pilihan yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada dasarnya, sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja atau gula pasir. Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Selain dapat ditemukan secara alami pada buah, sayuran, dan biji-bijian, sukrosa juga merupakan hasil ekstraksi dari tebu dan bit gula yang seringkali dijadikan sebagai gula tambahan dalam berbagai makanan olahan seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.
Setelah dikonsumsi, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa di usus halus. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik pada anak-anak.2
Saat ini, banyak orang tua lebih memilih untuk memberikan susu bayi tanpa sukrosa untuk Buah Hatinya. Sebab pada dasarnya susu sudah mengandung laktosa atau gula alami di dalamnya. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak manusia, terutama pada anak-anak usia dini. Selain itu, proses pemecahan laktosa terjadi lebih lambat dan stabil, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setinggi sukrosa.
Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang memberikan rasa manis yang ringan. Susu tanpa sukrosa lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak jika pemberiannya disesuaikan anjuran dan mereka tidak memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan mencerna laktosa yang menyebabkan ketidaknyamanan usus seperti kembung, diare, dan gas.3
Berikut ini beberapa alasan lain mengapa susu anak tanpa sukrosa menjadi pilihan tepat untuk diberikan pada SI Buah Hati.
American Heart Association menjelaskan bahwa gula tambahan akan diubah menjadi trigliserida (lemak jahat) di dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Kondisi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko jantung pada anak-anak usia dini. Konsumsi susu bebas sukrosa bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada anak.4
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa konsumsi makanan atau minuman tinggi gula mengindikasikan pola makan yang buruk pada anak-anak. Pasalnya, kandungan gula tambahan memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan.
Tak hanya itu saja, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Hal ini memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat, obesitas, dan juga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak usia dini.5
World Gastroenterology Organization menjelaskan bahwa laktosa berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama selama masa pertumbuhan. Selain itu, jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi atau prebiotic. Tak hanya itu saja, pemecahan laktosa menjadi galaktosa juga sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak usia dini.6
Kerusakan gigi akibat susu yang mengandung gula tambahan (sukrosa) terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.7
Susu bebas sukrosa tetap terasa manis karena kandungan gula alami (laktosa) yang terkandung dalam susu. Laktosa terdiri dari dua gugus gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh manusia, glukosa berperan sebagai sumber energi utama agar dapat beraktivitas dengan nyaman.
Susu tanpa sukrosa tidak menyebabkan lonjakan insulin yang cukup drastis, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi hormone melatonin dan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh, sehingga anak-anak menjadi rileks dan dapat tidur dengan nyenyak.8
Konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan juga dapat membuat anak-anak merasa lelah dan kurang bertenaga, terutama setelah mengalami “sugar crash”, yaitu penurunan energi secara mendadak setelah lonjakan gula darah. Hal ini membuat anak-anak merasa lesu dan malas.
Baca Juga: Susu Formula Rendah Gula
Bingung memilih susu anak tanpa sukrosa yang tepat untuk Si Buah Hati? Berikut ini rekomendasi susu DANCOW sesuai kebutuhan dan usia yang bisa Bunda jadikan sebagai salah satu menu untuk melengkapi kebutuhan Si Buah Hati setiap harinya.
1. DANCOW 1+
DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
2. DANCOW 3+
Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
3. DANCOW 5+
Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu bebas sukrosa karena mengandung 0 gram sukrosa di dalamnya. Pastikan untuk selalu membaca label nutrisi yang terdapat dalam kemasan produk untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya ya, Bunda. Yuk, lengkapi persediaannya di rumah sekarang juga!
Sumber:
Seiring dengan bertambahnya usia anak , maka semakin banyak pula aktivitas yang mereka miliki dan semakin besar kalori yang mereka butuhkan. Selain makanan bergizi seimbang, pemberian susu juga dapat dilakukan untuk mendorong kebutuhan energi anak untuk beraktivitas sehari-hari. Namun, memilih susu untuk anak usia 4 tahun tentu ada tantangannya sendiri, apalagi saat ini sudah banyak pilihan produk susu di pasaran yang mengandung berbagai nutrisi, rasa, dan kadar gula yang berbeda. Mengingat bahwa anak usia 4 tahun sudah memiliki preferensi rasa, penting bagi orang tua untuk memilih susu anak 3-5 tahun rendah gula untuk membatasi konsumsi gula hariannya. Lantas, bagaimana caranya?
Tak boleh sembarangan, penting untuk memilih produk susu anak rendah gula dengan teliti. Untuk memastikan Si Buah Hati mendapatkan susu dengan kadar gula yang aman, berikut ini langkah-langkah memilih susu rendah gula untuk anak usia dini menurut Harvard School of Public Health berikut ini.
1. Sesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya. Pastikan untuk selalu membaca kemasan produk susu dengan teliti ya, Bunda!
2. Memeriksa kandungan protein yang tertera dalam kemasan. Protein merupakan zat gizi yang berperan sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh.
3. Memerhatikan kandungan gula dalam produk susu dengan membaca keterangan nilai gizi yang terdapat dalam kemasan. Pastikan untuk memilih produk susu dengan kandungan gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan di dalamnya (sukrosa). Sebaliknya, pilih susu yang hanya mengandung gula alami (laktosa) yang lebih bermanfaat bagi Si Buah Hati.
Tips penting lainnya yang dapat membantu Bunda dalam memilih produk susu anak rendah gula untuk anak usia 3-5 tahun adalah dengan memahami istilah gula tambahan yang biasanya tercantum dengan berbagai nama dalam kemasan seperti sukrosa, fruktosa, dan sirup jagung. Jika menemukan produk susu dengan beberapa kandungan ini, sebaiknya dihindari ya, Bunda.
Kandungan gula yang rendah dalam produk susu juga dapat memberikan berbagai manfaat bagi tumbuh kembang anak, antara lain untuk mencegah kerusakan pada gigi (gigi berlubang), menurunkan risiko obesitas atau berat badan berlebih, dan juga mencegah diabetes tipe 2 pada anak-anak.
Pada dasarnya, label nutrisi yang berisi informasi seputar produk seperti ukuran saji, kalori, dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam kemasan akan sangat berbeda untuk setiap produk makanan atau minuman yang kita jumpai di pasaran. Namun, Bunda tetap dapat mempelajarinya agar dapat memilih susu anak 3-5 tahun rendah gula dengan tepat. Berikut ini beberapa informasi penting yang biasanya terdapat dalam label nutrisi kemasan susu menurut American Food and Drugs Administration.
1. Informasi Penyajian
Saat melihat label fakta nutrisi yang terdapat dalam kemasan susu, coba perhatikan jumlah sajian dalam kemasan (sajian per kemasan) dan ukuran sajiannya. Ukuran penyajian distandarisasi untuk memudahkan membandingkan dengan minuman serupa. Informasi ini biasanya diberikan dalam satuan yang sudah dikenal, misalnya jumlah gram (g) untuk menunjukkan jumlah yang biasanya dikonsumsi oleh orang, bukan rekomendasi berapa banyak seseorang harus makan atau minum.
Penting untuk dipahami bahwa semua jumlah nutrisi yang tertera pada label, termasuk jumlah kalori, mengacu pada ukuran penyajian. Perhatikan ukuran porsi, terutama berapa banyak porsi yang ada dalam kemasan makanan.
2. Informasi Kalori
Kalori menunjukkan berapa banyak energi yang didapatkan dari mengonsumsi satu porsi makanan atau minuman. Misalnya, jika seseorang menghabiskan satu kemasan susu dengan jumlah penyajian sebanyak 20 cangkir, sedangkan dalam satu cangkir susu (250 ml) mengandung 150 kalori, maka seseorang akan mengonsumsi 20 porsi atau 3.000 kalori.
Untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat, penting untuk menyeimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya. Alih-alih memaksimalkan tumbuh kembang anak, memberikan susu dengan porsi yang berlebihan justru dapat memicu risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga: Manfaat Susu DANCOW 1+
3. Label Nutrisi
Bagian ini menunjukkan beberapa nutrisi utama yang berdampak pada kesehatan tubuh, termasuk yang terdapat dalam susu formula rendah gula. Bunda bisa menggunakan label tersebut untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak usia dini. Pilihlah produk susu yang mengandung lebih banyak nutrisi yang ingin dioptimalkan dan mengandung sedikit kandungan yang ingin dibatasi untuk mendukung tumbuh kembang Buah Hati.
Beberapa kandungan nutrisi yang harus dikurangi antara lain lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan karena dapat memicu penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi. Kandungan gula tambahan yang tinggi juga dapat mempersulit pemenuhan kebutuhan nutrisi penting bagi Buah Hati.
Cara membedakan kandungan gula yang dianjurkan dan gula tambahan bisa dilihat dari keterangan informasi dalam kemasan seperti ‘Total Gula’ dan ‘Gula Tambahan’.
Total gula mencakup gula yang secara alami ada dalam banyak makanan dan minuman bergizi, seperti gula dalam susu dan buah serta gula tambahan yang mungkin ada dalam produk. Pada anak-anak usia sekolah, batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah sebanyak 6 sendok teh gula (25 gram). Gula tambahan mencakup gula yang ditambahkan saat proses pembuatan, seperti sukrosa dan dekstrosa, makanan yang dikemas sebagai pemanis, gula dari sirup dan madu, serta gula dari jus buat atau sayuran.
4. Angka Kecukupan Gizi
Angka Kecukupan Gizi adalah persentase dari nilai harian untuk setiap zat gizi dalam satu porsi makanan. Nilai harian adalah jumlah referensi (dinyatakan dalam gram, miligram, atau mikrogram) nutrisi yang harus dikonsumsi atau tidak boleh dilebihkan setiap hari. Angka Kecukupan Gizi menunjukkan seberapa banyak nutrisi dalam satu porsi makanan berkontribusi pada total diet harian dan membantu menentukan apakah satu porsi makanan tinggi atau rendah nutrisi.
Untuk mempermudah, berikut ini panduan umum untuk % DV:
• 5% Angka Kecukupan Gizi atau kurang dari suatu zat gizi per porsi dianggap rendah
• 20% Angka Kecukupan Gizi atau lebih dari satu zat gizi per porsi dianggap tinggi
Dari persentase ini, maka sebaiknya pilih produk makanan atau minuman dengan:
• Angka Kecukupan Gizi lebih tinggi untuk serat pangan, vitamin d, kalsium, zat besi, dan kalium
• Angka Kecukupan Gizi lebih rendah untuk lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan
Setelah memahami cara memilih produk susu dengan membaca label nutrisi yang terkandung di dalamnya, maka rekomendasi susu anak rendah gula khusus untuk anak-anak usia 3-5 tahun adalah DANCOW 3+ .
DANCOW 3+ dilengkapi dengan kandungan Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi di dalamnya.
Bukan baru lagi, susu DANCOW merupakan susu rendah gula karena mengandung 0 gram sukrosa (bebas gula tambahan) di dalamnya sejak lama. Mengingat bahwa DANCOW 3+ hanya mengandung laktosa atau gula yang secara alami terkandung dalam susu sapi, maka Bunda bisa memberikan susu DANCOW sebanyak dua gelas setiap harinya. Menariknya lagi, DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
Yuk, lengkapi produk susu anak 3-5 tahun rendah gula dari DANCOW di rumah untuk dukung Si Buah Hati tumbuh percaya diri dan bebas bereksplorasi. Sebelum membeli produknya, pastikan untuk membaca label nutrisi dalam kemasan ya, Bunda. Dengan begini, Bunda bisa menyajikan susu sesuai takaran dan dapat membatasi asupan gula pada Si Buah Hati setiap harinya.
Saat ini susu DANCOW turun harga, sehingga bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau, deh!
Sumber: