Kekuatan Seorang Ibu Tunggal yang Perlu Diketahui

Published date

Bunda pasti paham benar kalau peran sebagai ibu sangat berat dan menantang. Bayangkan jika peran ini dijalani sendirian tanpa kehadiran pasangan alias menjadi ibu tunggal. Banyak kesulitan dan tantangan yang berpotensi untuk muncul saat menjadi ibu tunggal, mulai dari psikologis, ekonomi, sampai ke sosial. Namun di balik berbagai kesulitan dan tantangan ini, kekuatan seorang ibu tunggal dapat membantunya terus menjalani hidup bersama Si Buah Hati walau tentunya penuh perjuangan.

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal dalam Menghadapi Tantangan

Berbagai studi dan penelitian menyebutkan bahwa orang tua tunggal, terutama ibu tunggal, merupakan kelompok yang rentan untuk menghadapi masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Ibu tunggal yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah paling potensial mengalami masalah kesehatan ini.

Masalah akan bertambah jika kondisi sosial tidak mendukung peran perempuan single parent dalam menjalankan fungsi keluarga dan memandang hal kondisi ini dengan negatif, terutama ibu tunggal yang bercerai karena dinilai gagal membina rumah tangga dengan baik.

Berbagai potensi masalah yang dihadapi oleh ibu tunggal ini bisa berpengaruh kepada pola asuh Buah Hati-nya. Tingkat kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh ibu tinggal sering dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Dampaknya adalah pola asuh yang keras terhadap anak-anaknya yang berujung pada terhambatnya proses tumbuh kembang yang optimal.

Selain itu, akibat pendapatan rendah, maka ibu tunggal banyak yang mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan Si Buah Hati, termasuk untuk pendidikan.

Semua potensi masalah ini memang membuat hidup dan perjuangan ibu tunggal menjadi sangat berat. Namun setiap manusia memiliki kekuatan dalam mengatasi tantangan hidup, tak terkecuali para ibu tunggal. Berikut ini beberapa kekuatan ibu tunggal yang mengundang rasa kagum:

Memiliki ketangguhan yang tinggi

Harus berperan sebagai kepala rumah tangga, menjadi pencari nafkah untuk keluarga, harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, dan mengasuh Si Buah Hati sendirian, membuat ibu tunggal memiliki ketangguhan yang luar biasa. Perkembangan diri juga tergolong pesat, karena ada begitu banyak keahlian yang harus dikuasai dalam waktu singkat.

Pembuat keputusan yang andal

Sebagai bagian dari peran ibu sebagai single parent, maka keputusan yang berkaitan dengan keluarga diambil sendiri olehnya. Ini bukan tugas yang mudah, karena itu ia akan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan baik-buruknya. Karena terlatih dan terbiasa melakukan ini, maka ibu tunggal relatif andal dalam membuat keputusan.

Dapat mengatur waktu dengan baik

Keterbatasan waktu yang dimiliki ibu tunggal untuk dihabiskan bersama Buah Hati-nya, membuat ia harus pintar mengatur waktu sesuai kebutuhan keluarga. Belum lagi jika Si Buah Hati juga ikut diasuh oleh ayahnya, sehingga waktu yang dimiliki semakin sedikit.

Baca Juga: 3 Parenting Style yang Perlu Diterapkan saat Mendampingi Buah Hati

Tips Mengasuh Buah Hati saat Menjadi Ibu Tunggal

Untuk para Bunda yang merupakan ibu tunggal, tips berikut ini akan sangat bermanfaat dalam mengasuh Si Buah Hati:

  • Perubahan yang terjadi dapat membuat Si Buah Hati bingung. Oleh sebab itu, buatlah aturan yang jelas untuk seluruh keluarga. Ajaklah ia berdiskusi agar dapat memberi masukan. Jika Bunda bercerai, tak masalah jika aturan yang Bunda terapkan berbeda dengan di rumah ayahnya. Terapkan aturan ini dengan konsisten sebisa mungkin, tapi tetap terbuka untuk fleksibel jika dibutuhkan. 
     

  • Meningkatkan kualitas menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan waktu yang Bunda miliki bersama Si Buah Hati. Jadikan momen sehari-hari menjadi sesuatu yang berkualitas, misalnya mengobrol saat sarapan atau dalam perjalanan mengantarnya ke sekolah. Dengarkan apa yang diceritakan Si Buah Hati dengan penuh perhatian dan rasa tertarik. Hal-hal positif yang Bunda lakukan akan membuat Si Buah Hati merasa dicintai dan aman.
     

  • Jika Si Buah Hati berulah, dengarkan alasannya dan apa yang ia rasakan. Tak berarti ia akan lepas dari konsekuensi dari tindakannya, tapi melakukan hal ini dapat membantu Si Buah Hati untuk melepaskan ketegangan dan Bunda dapat menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini.
     

  • Jika kondisi keuangan masih tergolong sulit, maka Bunda bisa membuat prioritas untuk kebutuhan yang harus dipenuhi. Makanan yang bergizi merupakan prioritas yang tak bisa ditawar. Untuk menyiasatinya, Bunda dapat memilih pangan lokal yang harganya terjangkau dengan nilai gizi yang memebuhi kebutuhannya.

Meski menantang dan penuh lika-liku, menjadi Ibu tunggal di masa tumbuh-kembang si Buah Hati bukan berarti Bunda tidak dapat memberikan #CintaBundaSempurna. Oleh sebab itu, untuk memberikan kesempurnaan cinta bunda, pastikan agar Si Buah Hati selalu mendapatkan yang terbaik, termasuk kebutuhan gizi hariannya.

Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro, susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Kekuatan seorang ibu tunggal ditambah dengan pola asuh yang tepat akan membantu Si Buah Hati untuk mengalami tumbuh kembang yang optimal walau tinggal di keluarga single parent.

Image Article
kekuatan seorang ibu tunggal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk, Intip 5 Cara Atasi Dilema Ibu Bekerja Ini!

Published date

Seorang perempuan memiliki banyak peran dalam hidupnya. Ada peran sebagai anak, ibu, pekerja, istri, dan lainnya. Sering kali peran-peran bertabrakan sehingga membuat dilema karena merasa harus mengorbankan salah satunya. Dilema yang paling banyak dialami adalah dilema ibu bekerja, saat seorang ibu harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Dampak Ibu Bekerja terhadap Pengasuhan Buah Hati

Mungkin Bunda juga mengalami dilema ibu bekerja meninggalkan anak. Di sepanjang waktu Bunda bekerja di kantor, Bunda mempercayakan Si Buah Hati di tangan guru-gurunya di sekolah, lalu beralih ke pengasuhan oleh keluarga, asisten rumah tangga, atau pengasuh anak saat ia di rumah. Walau bisa memantau terus kondisi Si Buah Hati, tapi lebih sedikitnya waktu yang Bunda miliki untuknya tidak jarang memunculkan rasa bersalah. Namun di sisi lain, jika berhenti bekerja Bunda juga merasa bersalah karena tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.

Baik bagi Bunda dan Si Buah Hati, bekerja dapat memberi dampak positif dan negatif. Bagi Bunda, positifnya adalah mempunyai penghasilan sehingga dapat membantu keuangan keluarga, juga bisa disimpan sebagai dana cadangan jika terjadi sesuatu yang tak terduga. Berkarir juga meningkatkan kepuasan diri karena dapat memberikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk perusahaan. Namun bekerja berpotensi besar untuk membuat Bunda menjadi kelelahan dan stres, apalagi jika tidak memiliki support system yang memandai untuk mengurus rumah dan mengasuh Si Buah Hati.

Sedangkan bagi Si Buah Hati, ibu yang bekerja membuatnya merasa kehilangan karena waktunya bersama Bunda menjadi berkurang, apalagi saat ia benar-benar butuh Bunda karena ingin mencurahkan isi hati. Nilai plusnya, kondisi Bunda yang bekerja akan melatih Si Buah Hati untuk menjadi lebih mandiri serta membantu ia memahami bahwa perempuan juga bisa aktif dan memiliki peran yang besar. Bunda yang bekerja juga membuat ia memiliki aspirasi lebih tinggi di bidang pendidikan dan karir.

Tips Mengatasi Dilema Ibu Bekerja

Hadirnya perasaan bersalah, membuat banyak ibu-ibu bekerja yang memberi kompensasi yang berlebihan kepada Buah Hati-nya, padahal ini dapat membuatnya menjadi manja. Kunci mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah yakin dengan keputusan untuk bekerja dan menjaga keseimbangan. Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi dilema ibu bekerja meninggalkan anak adalah:

Memantapkan alasan untuk bekerja

Terus-menerus merasa bersalah tidak baik dampaknya bagi diri Bunda dan Si Buah Hati. Karena itu, pikirkan kembali alasan Bunda untuk bekerja dan mantapkan diri untuk melakukannya. Saat Bunda mulai merasa bersalah, ingatlah kembali alasan-alasan Bunda membuat keputusan tersebut dan berpegang teguh kepada alasan-alasan tersebut.

Tentukan prioritas

Ada saja godaan untuk menghabiskan waktu untuk hang out bersama teman-teman kantor saat pulang kerja, atau permintaan untuk menjadi pengurus di organisasi orang tua murid. Ingat kembali prioritas Bunda dan jangan segan untuk menolak jika memang tak punya waktu.

Minta dukungan dan bantuan

Sadarilah bahwa Bunda tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendirian. Karena itu, jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga, teman dekat, bahkan tetangga dekat saat perlu. Jika keadaan keuangan memungkinkan, Bunda bisa memperkerjakan asisten rumah tangga dan pengasuh anak. Atasi dilema ibu bekerja saat anak sakit dengan, misalnya, minta bantuan keluarga untuk mengawasinya.

Baca Juga: Kandungan Susu Dancow FortiGro Full Cream untuk Kelengkapan Gizi Anak

Menerapkan pola asuh “good enough”

Salah satu bentuk pola asuh yang banyak diadopsi untuk mengatasi dilema ibu bekerja adalah pola asuh good enough, yaitu mengasuh Si Buah Hati dengan cukup dan wajar tanpa memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Hal ini membantu Bunda dan pasangan untuk menyeimbangkan waktu dalam bekerja, mengasuh Si Buah Hati, bahkan untuk me-time.

Perhatikan dan rawat diri

Menjalani berbagai peran tak hanya membuat Bunda kelelahan tapi juga mengabaikan kondisi diri-sendiri. Padahal jika Bunda kurang istirahat dan kemudian sakit, dampaknya tak hanya bagi diri Bunda tapi juga ke orang-orang lain. Karena itu, selalu sempatkan untuk istirahat yang cukup, mencukupi kebutuhan gizi, dan menerapkan gaya hidup sehat.
 

Di tengah dilema ibu bekerja saat anak sakit, tentu hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mood dan kualitas hidup Bunda haru terus ditanamkan. Dengan kualitas hidup yang terjaga, Si Buah Hati juga tetap dapat bertumbuh-kembang dengan baik karena walau bagaimanapun, #CintaBundaSempurna. Dan itu yang dibutuhkan anak.

Sebagai pelengkap yang tidak kalah penting, pemenuhan zat gizi Si Buah Hati harus tetap tercukupi walaupun Bunda bekerja. Salah satu caranya, Bunda bisa memberikan Si Buah Hati DANCOW FortiGro. Susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Mengatasi dilema ibu yang bekerja memang tidak mudah, tapi jika memiliki tekad yang kuat, Bunda pasti dapat melakukannya. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
dilema ibu bekerja​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Parenting yang Baik dan Menjadi Ibu Sukses di Karier

Published date

Membesarkan dan mengasuh Si Buah Hati merupakan tugas yang berat dan penuh tantangan. Walaupun telah mempersiapkan diri dengan membaca berbagai literatur mengenai parenting, mendapatkan masukan dari yang berpengalaman, dan cara-cara lain, tapi tetap saja ada momen-momen tak terduga yang kadang membuat Bunda meragukan kemampuan sebagai orang tua.

Pertanyaan seperti, “Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik bagi Si Buah Hati?” kerap timbul, terutama ketika berhadapan dengan situasi sulit.

Menghadapi itu, tenang saja karena Bunda tak sendiri, kok. Ada banyak ibu-ibu di dunia yang merasa cemas dan khawatir mereka tidak dapat menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Banyak juga ibu yang merasa kehilangan jati dirinya sejak menjadi seorang ibu. Padahal, Bunda bisa menerapkan cara menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri di tengah segala perubahan.

Menjadi ibu adalah pengalaman yang mengubah hidup

Hal yang perlu disadari sejak awal adalah kehidupan Bunda pasti berubah saat menjadi seorang ibu. Jika sebelumnya hanya ada Bunda dan pasangan, sekarang ada Si Buah Hati yang butuh energi, waktu, dan perhatian Bunda.

Satu perubahan yang umum terjadi adalah Bunda akan lebih sering merasa cemas. Banyak hal yang bisa memicu kecemasan Bunda terhadap kondisi Si Buah Hati, misalnya saja nafsu makan, kecukupan nutrisi, kesehatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tumbuh-kembangnya. Belum lagi jika Bunda bekerja, kecemasan akan bertambah karena tak berada bersamanya, serta harus merelakan orang lain untuk mengasuh dan merawatnya selama Bunda di kantor.

Kecemasan ini kadang bisa membuat Bunda menggelengkan kepala. Misalnya saja saat Si Buah Hati ngeyel ingin bermain di luar bersama teman-temannya padahal ia sedang tak enak badan. Bunda yang cemas dengan kondisi Si Buah Hati akhirnya memarahinya, padahal kemarahan ini tidak perlu karena Bunda bisa melarangnya dengan tegas. Ini membuat Bunda kemudian menyesal dan meragukan kemampuan menjadi ibu yang baik.

Menjadi ibu juga dapat membuat Bunda merasa seperti kehilangan jati diri. Berbagai perubahan yang terjadi saat menjadi ibu memang dapat membuat bingung, apalagi Bunda tidak punya waktu banyak untuk beradaptasi karena tidak memiliki support system yang memadai. Berbagai aktivitas yang dulu biasa Bunda lakukan sudah banyak yang berkurang sejak menjadi ibu, bahkan ada yang tak pernah lagi dilakukan. Akibatnya, Bunda merasa seperti kehilangan jati diri.

Baca Juga: Strict Parents: Definisi, Ciri-ciri, dan Efeknya

Cara menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor

Menjalani peran sebagai seorang ibu sekaligus pekerja tentu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak urusan keluarga yang harus diselesaikan termasuk mendidik Si Buah Hati, namun di sisi lain Bunda harus tetap menjaga profesionalitas kerja dan mencapai mimpi yang Bunda miliki. 

Tak perlu bingung, meski memang akan terasa berat di awalnya, percayalah bahwa Bunda tetap bisa mengatasinya. Melansir dari Healthline.com, berikut cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana yang bisa Bunda terapkan agar dapat menyeimbangkan waktu di rumah maupun kantor.

1. Susun skala prioritas dengan baik

Tuliskan di buku catatan dan urutkan pekerjaan yang harus diselesaikan, mulai dari yang paling penting dan membutuhkan fokus terbesar di hari itu hingga hal yang paling sederhana. Tak hanya berlaku satu hari saja, Bunda juga bisa menyusun skala prioritas untuk satu minggu hingga satu bulan kedepan. 

Agar tidak terasa berat, coba diskusikan bersama dengan pasangan dan manfaatkan support system seperti anggota keluarga atau asisten rumah tangga di rumah untuk membantu menyelesaikan urusan rumah saat Bunda berada di kantor.

2. Minta bantuan orang lain

Saat memutuskan untuk tetap menjadi ibu pekerja, maka jangan sungkan untuk minta bantuan orang lain seperti anggota keluarga atau mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menjaga anak maupun menyelesaikan pekerjaan lainnya di rumah. Dengan begini, Bunda bisa fokus menyelesaikan pekerjaan di kantor tanpa harus mengabaikan urusan rumah tangga.

3. Berbagi tanggung jawab dengan pasangan

Tips menjadi ibu yang baik dan sabar selanjutnya adalah dengan saling berbagi tugas dan kewajiban dengan pasangan. Misalnya ketika suami Bunda memiliki jam kerja yang fleksibel, maka mintalah bantuannya untuk antar-jemput anak sekolah, menjaga, dan menidurkannya di malam hari. Bunda juga bisa membagi pekerjaan rumah dengan pasangan, seperti membuang sampah, menyapu halaman, atau hal lain sesuai kesepakatan. Dengan begini, Bunda bisa melewati hari dengan lebih menyenangkan.

4. Meminimalisir kegiatan yang cukup menyita tenaga dan waktu

Jika biasanya Bunda terbiasa belanja bulanan sendiri ke supermarket, maka lain halnya jika sudah kembali bekerja di kantor. Waktu dan tenaga menjadi sangat terbatas untuk melakukannya. 

Untuk mengatasinya, Bunda bisa memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi mulai dari belanja keperluan rumah tangga, bahan makanan, dan berbagai kebutuhan bulanan lainnya secara online. Tak hanya menghemat waktu dan tenaga, biasanya banyak potongan harga dan promo yang bisa Bunda dapatkan, loh!

5. Ciptakan family time  yang menyenangkan

Setelah melakukan berbagai kesibukan di kantor hampir seminggu penuh, luangkan waktu di akhir pekan untuk dihabiskan bersama keluarga. Selain bersantai di rumah dan membuat hidangan favorit keluarga, Bunda juga bisa menciptakan family time yang menyenangkan dengan melakukan kegiatan di luar rumah. 

Misalnya dengan makan siang di luar, pergi ke taman bermain, berenang, olahraga bersama, atau piknik di taman. Hal ini dapat dilakukan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak agar mereka tetap dapat merasakan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya. 

Tips menjadi ibu yang baik tanpa kehilangan jati diri

Walaupun rasa cemas, tersulut emosi, dan merasa kehilangan jati diri merupakan hal yang wajar terjadi pada para ibu, tapi Bunda sebenarnya bisa kok, untuk mengurangi dan mengatasinya. Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan sebagai cara menjadi ibu yang baik buat anak.

1. Berhenti mengejar kesempurnaan

Kebanyakan rasa cemas muncul karena Bunda ingin segala sesuatu berjalan dengan sempurna. Padahal, ada hal-hal yang bisa dikontrol oleh manusia, tapi ada juga yang tidak. Cara menjadi ibu yang baik dan bijaksana adalah Bunda menerima momen-momen tak terduga dengan lapang dada dan mencari solusi yang terbaik.

2. Merawat diri

Agar tak kehilangan jati diri, Bunda disarankan untuk tetap memperhatikan kondisi diri dan merawat diri. Tetap tidur yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan berolahraga. Jadwalkan me-time pada hari dan jam yang sama untuk melakukan hobi, berjalan-jalan, hang out bersama teman-teman, melakukan perawatan tubuh, dan lainnya.

3. Quality time dengan Si Buah Hati

Cara menjadi ibu yang baik dan sabar salah satunya adalah dengan menyisihkan waktu untuk benar-benar mengenal Si Buah Hati. Banyaklah mengobrol untuk mengenalnya, pelajari juga kecenderungan perilaku dan pemikiran anak-anak seumurnya. Mengenal Si Buah Hati akan membantu Bunda menentukan pola asuhnya dan melakukan antisipasi, sehingga tidak mudah emosi.

4. Mempunyai support system

Mendapat dukungan pasangan, keluarga, dan teman-teman terdekat dalam mengasuh anak akan sangat membantu Bunda, begitu juga dengan memiliki pengasuh anak. Butuh bantuan dan dukungan orang lain bukan berarti Bunda tidak dapat menjadi ibu yang baik, tapi Bunda realistis bahwa Bunda tidak dapat mengerjakan segala sesuatu sendirian.

Cara menjadi ibu yang baik tentunya memiliki banyak aspek. Salah satu yang tak kalah penting adalah mengenai kecukupan gizi Si Buah Hati. Sebagai bentuk #CintaBundaSempurna, berikan dia susu sebagai pelengkap kebutuhan gizinya.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja.

Hindari meragukan kemampuan Bunda sebagai ibu, karena percayalah, Bunda mampu menjadi ibu yang baik dalam mengasuh Si Buah Hati.

Image Article
menjadi ibu yang baik​
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

10 Menu Sarapan Sehat untuk Anak yang Aktif

Published date

Apa menu sarapan favorit keluarga di rumah, Bunda? Tak hanya memberikan zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas, sarapan juga bisa jadi momen menyenangkan untuk Si Buah Hati, lho. Apalagi, kalau menu sarapan sehat untuk anak dibuat dari bahan makanan yang disukai anak serta bergizi lengkap dan seimbang. Lalu, bagaimana caranya membuat momen sarapan menjadi lebih menyenangkan sekaligus memberikan pemahaman soal pentingnya sarapan untuk anggota keluarga? Yuk, cari tahu!

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Usia Sekolah

Bunda tentu sering mendengar bahwa sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam satu hari. Hal ini benar adanya karena banyak sekali manfaat baik yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi sarapan.

Sarapan dapat bantu memenuhi sekitar 30% dari kebutuhan gizi harian dan waktu terbaik adalah setiap pagi di antara jam 7—9 pagi sebelum memulai aktivitas setiap hari. Menu sarapan pagi yang sehat dan bergizi seimbang tidak hanya terdiri dari makanan, tetapi terdiri dari makanan dan minuman, oleh karena itu pilih sarapan sehat untuk anak dan seluruh anggota keluarga ya, Bunda!

Khusus untuk Si Buah Hati di usia sekolah, zat gizi yang didapat dari sarapan sehat untuk anak dapat membantu dia berpikir dan meningkatkan konsentrasi belajar. Anak sekolah yang sudah sarapan memiliki cukup energi untuk melakukan berbagai aktivitas maupun fokus untuk mengerjakan tugas. Selain itu, penelitian menyebutkan bahwa adanya hubungan antara kebiasaan sarapan sehat untuk anak dengan perilaku di kelas dan performa akademik anak usia sekolah. Hal ini karena dengan terpenuhinya kebutuhan gizi anak, tumbuh kembang serta fungsi tubuhnya berjalan dengan optimal.

Tidak hanya manfaat akademis, ada banyak manfaat lain yang di dapat Si Buah Hati yang mengonsumsi menu sarapan pagi yang sehat dan bergizi setiap hari, yaitu:

  1. Mencukupi asupan gizi harian sesuai dengan kebutuhan
  2. Menjaga keseimbangan gula darah
  3. Mendukung kemampuan belajar serta kekuatan fisik dan stamina untuk beraktivitas
  4. Sarapan sehat dapat mengontrol berat badan, karena dapat mencegah nafsu makan berlebihan saat jam makan siang.
  5. Menanamkan rutinitas sejak dini pada Si Buah Hati. Membiasakan ia untuk bangun lebih pagi dan menyantap sarapan sebelum melakukan ativitas sehari-hari akan menjadi kebiasaan baik yang tertanam sejak kecil sampai dewasa nanti.

Begitu banyaknya manfaat sarapan sehat untuk anak dan keluarga, oleh sebab itu ajak anak untuk selalu membiasakan konsumsi sarapan bergizi seimbang dan jadikan sarapan sebagai salah satu kebiasaan baik yang menyenangkan.

Menyiapkan Menu Sarapan Sehat untuk Anak

Menurut Simposium Sarapan Sehat tahun 2012, Bunda disarankan untuk menyiapkan menu sarapan pagi yang mengutamakan kandungan bahan pangan karbohidrat kompleks yang rendah gula, mengandung serat pangan untuk mempertahankan rasa kenyang, dan memiliki menu dengan komposisi berbagai jenis bahan pangan seperti sumber protein, sayur, dan buah, serta mengonsumsi air putih sesuai kebutuhan. Gunakan panduan “Isi Piringku” untuk porsi makan bergizi seimbang.

Nah, supaya momen menikmati menu sarapan sehat untuk anak sekolah jadi makin seru, Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati dan keluarga melakukan kegiatan yang seru ini di pagi hari, terutama di hari yang santai pada akhir pekan. Yuk, simak inspirasinya di bawah ini!

1. Pilih menu sarapan

Bunda dan keluarga bisa melakukan kegiatan ini di malam hari. Caranya, siapkan kertas dan bentuklah menjadi lingkaran, kemudian Bunda bisa membagi kertas yang sudah berbentuk lingkaran itu menjadi 4–6  bagian. Setelah itu, siapkan gambar (sesuai dengan pembagian kertas) makanan yang diinginkan di keesokan paginya dan tempelkan gambar makanan tersebut pada bagian kertas.

Kemudian, Bunda bisa siapkan satu botol kosong, yang nanti akan dipakai sebagai penunjuk gambar. Ketika botol diputar dan berhenti moncong botol menunjukkan satu menu, berarti itulah makanan yang akan disajikan sebagai sarapan esok harinya.

2. Membuat sarapan bersama

Membuat menu sarapan sehat untuk anak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga. Jadi, Bunda sebaiknya libatkan Si Buah Hati dan anggota keluarga lainnya untuk menyiapkan menu makanan di pagi hari. Aktivitas seperti ini membutuhkan komunikasi dan kerja sama, sehingga Bunda dan keluarga dapat terus menjaga kekompakan di rumah sekaligus melatih kemampuan bahasa Si Buah Hati.

3. Menata meja makan

Nah! Bunda juga bisa mengajak anggota keluarga untuk membantu menyiapkan meja makan. Misalnya, menata piring, sendok, dan garpu, atau menatanya dengan hiasan seperti bunga atau tanaman. Kalau mau membuat suasana sarapan yang berbeda, Bunda juga bisa mengajak keluarga untuk sarapan dengan duduk lesehan seperti piknik yang bisa dilakukan di dalam rumah ataupun di halaman rumah. Kegiatan ini bisa membantu Bunda untuk membuat suasana sarapan menjadi lebih hangat, sehingga Si Buah Hati dan keluarga jadi makin semangat untuk sarapan.

4. Bercerita tentang kegiatan yang akan dijalani

Berbagi cerita tentang kegiatan-kegiatan yang akan dijalani pada hari itu ke seluruh anggota keluarga akan membantu Si Buah Hati lebih ringan dalam menjalani hari. Misalnya hari ini Si Buah Hati ada tes di sekolah, maka anggota keluarga lain dapat memberinya semangat sehingga ia juga bersemangat mengerjakan tesnya.

Begitu juga Bunda, misalnya dapat menanyakan menu makanan yang diinginkan keluarga untuk hari itu. Obrolan-obrolan ringan seperti ini akan memperkuat ikatan seluruh anggota keluarga.

5. Lengkapi menu sarapan dengan segelas susu

Setelah mengetahui pentingnya sarapan sehat untuk anak sekolah dengan menu bergizi lengkap dan seimbang, Bunda bisa pilih segelas susu sebagai pilihan pelengkapnya. Di dalam segelas susu terkandung Protein serta Kalsium sebagai sumber zat gizi pendukung pertumbuhan anak. Selain itu, susu yang difortifikasi dengan berbagai zat gizi lainnya seperti Vitamin A, B, C, Zink, dan Selenium juga menambah nilai manfaat gizinya jika disertai dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Baca Juga: Tips Penuhi Nutrisi dan Gizi Anak Sekolah

10 Ide Menu Sarapan Sehat untuk Anak yang Mudah Dibuat

Berdasarkan dari Healthline.com, sarapan adalah cara terbaik untuk memulai hari. Memilih makanan bergizi dapat membuat Si Buah Hati kenyang lebih lama dan beraktivitas dengan semangat. Makanan yang baik untuk sarapan harus mengandung serat, protein, lemak sehat, dan mikronutrien.

Agar Si Buah Hati dapat beraktivitas dengan lebih semangat sekaligus terpenuhi kebutuhan gizinya, berikut ini ide menu sarapan sehat untuk anak yang bisa Bunda coba buat di rumah.

1. Ubi manis panggang

Menu sarapan pagi sehat untuk anak pertama adalah ubi manis panggang atau kukus. Selain memiliki rasa yang manis dan teksturnya yang lembut setelah direbus atau panggang, ubi juga kaya akan beta-karoten, yaitu nutrisi yang dapat diubah menjadi vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata serta kulit tubuh.

2. Sandwich roti dan telur

Kandungan karbohidrat dari roti dan protein dari telur dapat membuat Si Buah Hati beraktivitas dengan lebih bertenaga. Cukup panggang dua helai roti tawar, lalu sisipkan telur mata sapi atau telur dadar di bagian tengahnya.

3. Nasi goreng telur

Nasi goreng telur selalu menjadi menu favorit anak-anak, termasuk saat sarapan. Hal ini karena rasanya yang lezat dan kandungan protein dari telurnya sangat baik untuk menambah energi bagi Si Buah Hati agar dapat memulai hari dengan lebih semangat.

4. Macaroni schotel panggang

Ide menu sarapan sehat untuk anak sekolah selanjutnya adalah macaroni schotel panggang. Bunda bisa membuatnya dengan cara menambahkan berbagai jenis bahan seperti daging cincang, keju, susu, dan telur pada adonan macaroni yang sudah direbus dan siap dipanggang. Memiliki rasa yang gurih, creamy, dan lezat, macaroni schotel termasuk sebagai salah satu makanan kaya nutrisi, sebab di dalamnya terkandung protein, karbohidrat, dan lemak. Tak hanya cocok disantap saat sarapan, Bunda juga bisa menjadikannya bekal anak sekolah.

5. Makaroni keju susu

Menu sarapan yang satu ini juga sangat mudah untuk Bunda buat di rumah, apalagi jika kebetulan sedang diburu waktu di pagi hari. Caranya adalah dengan merebus makaroni hingga matang dan tiriskan. Lalu panaskan mentega dalam teflon, lalu masukkan sedikit tepung terigu dan aduk hingga tidak lengket. Setelah itu tuangkan susu dan bumbui dengan garam, kaldu bubuk, dan lada putih. Jika rasanya sudah sesuai, masukkan makaroni yang sudah direbus ke dalam adonan susu. Aduk rata, lalu sajikan dengan taburan parsley di atasnya. Nikmat dan bergizi!

6. Scrambled egg

Menu yang satu ini juga dikenal sangat mudah dibuat namun tetap mengandung banyak gizi di dalamnya. Cukup dengan mencampurkan telur, keju, susu full cream UHT, garam, kaldu jamur, dan lada putih lalu menggorengnya dengan menggunakan butter, scrambled egg siap disantap saat sarapan baik dengan atau tanpa nasi putih.

7. Pancake Oatmeal

Menu sarapan sehat untuk anak sekolah ini terbilang kaya akan kandungan gizi di dalamnya. Dalam satu porsi pancake oatmeal mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, seratm vitamin dan mineral yang berasal dari beberapa bahan seperti oatmeal, teur, susu, dan madu. Cara membuatnya pun sangat mudah. Bunda cukup menghaluskan oatmeal sampai menjadi bubuk seperti tepung, lalu campurkan dengan telur, susu, baking powder, madu, dan sedikit garam. Aduk rata, kemudian masak hingga matang di atas teflon yang sudah diolesi mentega. Agar semakin lezat, hidangkan dengan topping potongan buah segar dan juga yogurt.

8. Pasta Brokoli

Menu sarapan sehat anak sekolah yang juga bisa Bunda buat di rumah adalah pasta brokoli karena mengandung kombinasi gizi yang bermanfaat untuk tubuh, mulai dari serat, vitamin dan mineral untuk mendukung kesehatan tulang dan gigi, kaya antioksidan, dab mudah dipadukan dengan bahan lainnya. Dengan kombinasi gizi yang lengkap ini, pasta brokoli cocok dijadikan sebagai menu untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati.

9. Salad Buah

Selain makanan utama, Bunda juga bisa membuat camilan sehat untuk Si Buah Hati, yaitu salad buah. Salad buah terdiri dari buah-buahan sebagai sumber utama vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan Si Buah Hati, seperti vitamin A, vitamin C, dan kalium. Bahkan, buah-buahan juga tinggi serat dan berperan sebagai sumber energi yang sehat karena mudah dicera oleh tubuh. Pilih buah-buahan favorit Si Buah Hati, lalu sajikan dengan yogurt dan juga madu agar lebih lezat.

10. Segelas susu

Selain beberapa makanan di atas, susu seperti DANCOW FortiGro juga bisa menjadi salah satu menu sarapan pagi yang sehat untuk anak. Kandungan kalsium, protein, lemak, nutrisi, serta mineral di dalamnya sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang serta proses belajar anak di sekolah. Berikan susu dengan varian rasa favoritnya agar lebih bersemangat ya, Bunda!

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan zat gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.

Nah, bagaimana Bunda? Semoga tips seputar aktivitas seru saat menyajikan menu sarapan sehat untuk Si Buah Hati di atas membantu, ya. Jangan lupa siapkan segelas DANCOW FortiGro pada pagi hari supaya lebih semangat sarapan. Selamat mencoba!

Image Article
Pentingnya Memberikan Menu Sarapan Sehat untuk Anak Sebelum Berangkat Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Parenting Styles saat Dampingi Si Buah Hati Belajar

Published date

Dengan sistem pembelajaran yang baru sekarang ini tentunya membutuhkan peran Bunda untuk mendampingi proses pembelajaran Si Buah Hati. Namun, mendampingi anak belajar di rumah tentunya memiliki banyak tantangan. Dalam hal ini, penerapan parenting styles yang tepat adalah kuncinya. Salah satunya adalah perubahan kebiasaan dan keseharian Si Buah Hati.

Di masa sekarang ini, Si Buah Hati sedang menghadapi tantangan ekstra karena sekarang ini ia kembali dihadapkan dengan perubahan rutinitas yang cukup besar. Agar Bunda dapat memastikan pembelajaran Si Buah Hati dari sekolah dan rumah berjalan dengan sempurna, Bunda dapat menerapkan macam-macam parenting style dan mengevaluasi beberapa hal di rumah untuk menciptakan #CintaBundaSempurna:

Ragam Parenting Style untuk Mendidik Si Buah Hati

1. Sesuaikan Rutinitas Si Buah Hati dengan Aktivitasnya di Sekolah

Pola asuh anak yang bisa dilakukan adalah Bunda perlu menyesesuaikan jam pembelajaran Si Buah Hati di rumah dengan jam pembelajaran di sekolah, begitu juga dengan jam istirahatnya. Trik parenting style ini dilakukan supaya Si Buah Hati terbiasa disiplin dan teratur. Bunda bisa membuat jadwal harus dipatuhi oleh Si Buah Hati, dimulai dari jadwal bangun tidur, mandi pagi dan sarapan yang teratur.

2. Tanyakan Kebutuhan Si Buah Hati, dan Komunikasikan dengan Pihak Sekolah

Salah satu parenting styles yang bisa diterapkan adalah bertanya kepada Si Buah Hati apakah ia mengalami kesulitan ketika ia belajar. Diskusikan setiap materi yang menurutnya sulit dan Bunda bisa membantunya untuk menyelesaikan tugas tersebut tanpa langsung memberikan jawaban.

Selain itu menerapkan pola asuh anak, Bunda juga bisa langsung berkomunikasi lewat guru yang mengajar. Tanyakan bagaimana cara guru mengajar di sekolah, supaya Bunda tidak memberikan penjelasan yang berbeda kepada Si Buah Hati dan membuatnya bingung. Konsultasikan juga dengan guru kelas bagaimana Bunda dapat membantu Si Buah Hati dalam menghadapi rintangannya.

3. Hindari Pemicu Stres

Tak hanya orang dewasa yang bisa mengalami stres, anak-anak juga bisa mengalaminya. Stres biasanya muncul sebagai respon terhadap perubahan negatif yang terjadi. Si Buah Hati sebenarnya memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres, tapi ada baiknya Bunda membantunya terhindari dari faktor-faktor pemicu stres, seperti merasa kesulitan saat belajar, punya pikiran negatif tentang diri-sendiri, merasa tidak aman di rumah, atau mengalami perundungan oleh teman-temannya.

Apabila Si Buah Hati terlihat menghadapi kesulitan, ajak ia beristirahat sejenak agar Si Buah Hati tidak jatuh stres. Dengan banyaknya perubahan yang dihadapi, Bunda harus memberikan perhatian ekstra untuk memastikan kenyamanan Si Buah Hati ketika belajar. Ajak Si Buah Hati melakukan kegiatan yang positif dan menyenangkan saat ia merasa kesulitan.

Baca Juga: Tips Memberikan Susu untuk Anak 6 Tahun Sesuai Tahapan Usia

4. Membatasi Screen Time

Screen time atau jumlah waktu Si Buah Hati menggunakan gawai berlayar memang sebaiknya dibatasi, Bunda. Jika pada anak usia dini screen time yang disarankan hanya satu jam sehari, maka untuk anak usia sekolah, metode parenting Bunda bisa menyesuaikan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja, utamakan penggunaannya untuk mengakses program-program yang edukatif dan dibutuhkan untuk mendukung pembelajarannya.

Jika Si Buah Hati terlalu banyak menggunakan gawai berlayar, apalagi untuk mengakses atau menonton program-program yang kurang berkualitas, maka waktu belajarnya malah menjadi berkurang. Ia juga berpotensi mengalami obesitas, kurang tidur, tingkah laku yang bermasalah, perkembangan bahasa dan sosialnya terhambat, dan bermasalah dalam memberi perhatian.

5. Eksplorasi di Luar Ruang

Belajar tak harus selalu di dalam ruangan, Si Buah Hati juga bisa melakukannya di luar ruang. Apalagi di luar ruang, ia punya kesempatan untuk mengeksplorasi dan memberi pengalaman sensori yang penting bagi tumbuh-kembangnya. Selain itu, berada di luar ruang dan berdekatan dengan alam akan membantunya merasa relaks dan tenang. Dengan demikian, proses belajarnya juga lebih optimal.

Selain belajar, ajak juga Si Buah Hati untuk bermain di luar rumah sebagai bentuk parenting styles. Anak-anak usia sekolah biasanya senang berkreasi dengan benda-benda yang mereka temukan di luar rumah, main kejar-kejaran, atau memanjat pohon. Ingatlah Bunda, bahwa bagi anak-anak, bermain juga merupakan cara mereka untuk belajar secara tidak langsung. Karena itu, biarkan mereka bermain di luar rumah selama dilakukan dengan aman.

Selain mengevaluasi macam-macam parenting style di atas, Bunda juga bisa membantu Si Buah Hati dalam memenuhi gizi yang ia butuhkan.

Salah satu caranya adalah memberikan susu Dancow Fortigro untuk sebagai pelengkap gizi Si Buah Hati. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun.

Image Article
Parenting styles
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Dukung Perkembangan Anak dengan Tips Ini!

Published date

Tahukah, Bunda? menurut penelitian Satgas Penanggulangan COVID-19 IPK Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di 12 Provinsi yang melibatkan 15.304 siswa SD sampai SMA/K pada bulan November 2020, ditemukan bahwa pendampingan menjadi faktor penentu kesehatan mental Si Buah Hati selama menjalani proses belajar daring. Oleh sebab itu, untuk menjadi pendamping Si Buah Hati di masa perkembangan anak serta perkembangan emosi anak, agar ia siap secara mental untuk menerima berbagai perubahan yang terjadi, Bunda perlu menyiapkan diri terlebih dulu.

Masa seperti sekarang ini sudah pasti menjadi masa yang sulit untuk semua orang Tak hanya Bunda, Si Buah Hati pasti juga merasakan hal yang sama. Ia harus beradaptasi dengan kondisi belajar saat ini, dan hal itu sudah pasti memengaruhi perkembangan emosi anak. Belajar yang seharusnya menyenangkan karena dilakukan bersama-sama di sekolah, menjadi sedikit membosankan, karena mereka harus belajar dan memahami materi pelajaran sendiri. Saat kembali melakukan sekolah tatap muka pun peraturannya menjadi lebih fleksibel sehingga Si Buah dapat kembali sekolah jarak jauh kapan saja, tergantung kondisi dan situasi pada masa tersebut. Untuk itu, pendampingan Bunda sangat berperan penting bagi Si Buah Hati.

Hal yang Bisa Bunda Lakukan Sebagai Pendamping Si Buah Hati

1. Terima Kondisi Saat Ini (Acceptance)

Bunda perlu berdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan jika masa pandemi ini memang perlu mengorbankan banyak hal, termasuk waktu. Terlebih, mendampingi anak saat belajar memerlukan waktu yang cukup panjang. Apalagi jika saat mendampingi anak belajar sering terjadi masalah, Bunda harus bisa menerima kondisi tersebut.

Akan sangat melegakan saat mengajari Si Buah Hati yang cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara daring, sehingga Bunda bisa mengontrolnya dengan baik. Akan tetapi bagaimana jika Si Buah Hati sulit untuk berkonsentrasi? Bunda harus  bisa menerima kondisi tersebut dan dengan sabar membantu Si Buah Hati untuk belajar, terutama di masa perkembangan anak.

Ketika Bunda sudah bisa menerima keadaan ini, dan juga bisa mengontrol emosi dengan baik, maka Bunda akan bisa membuat prioritas, dan menentukan langkah apa yang akan Bunda lakukan untuk ke depannya, sehingga Bunda bisa lebih fokus kepada Si Buah Hati.

2. Jalani Proses dengan Terus Beradaptasi. 

image

Kegiatan saat pandemi memang sudah pasti berbeda dengan kegiatan yang biasa kita lakukan sebelumnya. Perbedaan kegiatan ini membutuhkan adaptasi yang terus menerus. Adaptasi ini penting dilakukan supaya Bunda bisa menyesuaikan diri antara pekerjaan rumah, pekerjaan kantor yang dikerjakan di rumah (work from home), saat mendampingi sekolah daring Si Buah Hati, maupun saat sekolah tatap muka diadakan kembali. Bunda bisa mulai dengan membagi waktu dengan cara membuat jadwal harian agar bisa mulai mengontrol kegiatan yang akan dilakukan.

Baca Juga: Kandungan Susu FortiGro untuk Anak

3. Atur Ekspektasi Bunda

Bunda perlu mengendalikan harapan pada masa pandemi ini. Harapan yang terlalu tinggi bisa membuat Bunda kecewa dengan hasilnya kelak. Atur ekspektasi agar tidak terlalu tinggi, mengingat work from home dan belajar daring membutuhkan kesabaran yang ekstra, karena itu juga bergantung dengan suasana hati Bunda.

Dengan mengatur ekspektasi, Bunda juga bisa mengendalikan rasa kecewa. Belajar mengatur ekspektasi bisa Bunda lakukan dengan banyak bersyukur dan tidak membanding-bandingkan, baik soal prestasi dan cara belajar Si Buah Hati dengan kakak/adik maupun dengan teman sekelasnya..

4. Jadwalkan Me Time untuk Diri Sendiri

image

Menghabiskan waktu sendiri atau biasa disebut me time, adalah kegiatan yang bisa Bunda lakukan untuk mengembalikan mood dan menghilangkan rasa lelah. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah melakukan kegiatan yang paling Bunda sukai di rumah, misalnya menonton film, membaca buku, merawat tanaman, atau kegiatan lainnya. Kegiatan ini bisa Bunda lakukan di sela-sela kesibukan. Bunda bisa mengatur jadwal sesuka hati agar tidak mengganggu kegiatan utama.

Dengan melakukan me time, Bunda bisa kembali bersemangat dan lebih bahagia. Ketika merasa bahagia, Bunda sedang membagikan kebahagiaan juga ke Buah Hati secara tidak langsung. Hal ini bisa terjadi karena kesehatan mental Bunda sangat berpengaruh dengan kesehatan mental Si Buah Hati dan perkembangan anak.

Dalam masa perkembangan anak, selain memberikan dukungan secara emosional sebagai pendamping terbaik, Bunda juga dapat memberikan DANCOW FortiGro sebagai #ProteksiUntukSiapBelajar Si Buah Hati.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Karena ketika memasuki usia Sekolah kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung daya tahan tubuh anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan minyak ikan (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat dan Stroberi yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah, setelah bermain dan berkreasi di rumah, atau juga selama perjalanan.

Selain memberikan DANCOW FortiGro, Bunda juga dapat memberikan #ProteksiUntukSiapBelajar bagi Si Buah Hati dengan bermain flash card dan AR filter di Instagram @dancow. Yuk, dicoba!

Image Article
perkembangan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Dukung Prestasi Sekolah Si Buah Hati? Pastikan Kebutuhan Gizinya Terpenuhi

Published date

Memasuki usia sekolah, bobot pelajaran yang harus dipahami Si Buah Hati semakin meningkat. Untuk mendukungnya supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan mendapatkan prestasi di sekolah, Bunda perlu memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi. Selain dari makanan dan minuman yang Bunda hidangkan, gizi ini juga bisa didapatkan dari kandungan susu DANCOW FortiGro. Bagaimana asupan gizi yang seimbang dapat mempengaruhi semangat belajar Si Buah Hati? Yuk, kita simak bersama, Bunda.

Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah

Dibandingkan anak usia dini, anak usia sekolah mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih lambat tapi stabil. Namun saat ia masuk ke usia puber, dimulai pada usia 8-9 tahun untuk anak perempuan dan 10-11 tahun untuk anak laki-laki, Si Buah Hati akan mengalami growth spurt yang membuat pertumbuhannya berlangsung dengan sangat cepat.

Jika pertumbuhannya cenderung stabil, maka perkembangan anak usia sekolah cenderung berlangsung dengan cepat. Hal ini terlihat dari empat aspek perkembangan anak, yaitu fungsi otak, tubuh, serta perilaku yang termasuk interaksi sosial dan komunikasi. Hal ini terjadi karena saat memasuki usia sekolah, Si Buah Hati mulai belajar menjadi individu yang independen. Ia akan semakin banyak belajar dari lingkungannya, termasuk dari sekolah.

Pemenuhan Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah

Bunda pasti sudah paham kalau Si Buah Hati yang kebutuhan gizinya tercukupi secara seimbang akan membantunya mengalami tumbuh-kembang yang optimal. Nah, untuk mendukung tumbuh-kembangnya ini, Bunda bisa menerapkan cara memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah, yaitu dengan pemberian gizi yang seimbang. Ini berarti bahwa Bunda dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan makronutrien berupa karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang paling penting dan paling tersedia untuk dikonsumsi. Terbagi atas dua jenis, terdapat karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Asupan karbohidrat yang cukup dapat diubah menjadi energi agar tubuh dapat bekerja sepanjang hari. Pilihan sumber karbohidrat yang tepat termasuk sereal gandum, nasi merah, roti gandum, buah-buahan, sayuran, dan susu. Batasi asupan karbohidrat dari gula tambahan.

Lemak

Lemak adalah makronutrien sebagai sumber dari asam lemak penting yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Lemak berfungsi untuk menyerap vitamin A, D, dan E dan lemak ekstra yang tidak digunakan di dalam tubuh. Terdapat dua jenis lemak, yakni lemak jenuh dan tak jenuh. Pastikan agar makanan Si Buah Hati kaya akan lemak tak jenuh untuk mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolesterol di kemudian hari. Lemak tak jenuh ditemukan pada minyak dari tanaman dan ikan, alpukat, kacang-kacangan, jagung, dan lainnya.

Protein

Secara umum protein dibutuhkan tubuh agar tetap sehat dan bekerja sebagaimana mestinya. Asupan protein yang cukup maka tubuh mendapatkan energi dan mampu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Protein juga dapat memproduksi antibodi untuk melawan infeksi dan penyakit sekaligus menjaga kesehatan dan menciptakan sel-sel baru. Buat Si Buah Hati, pilih sumber protein hewani yang sehat seperti ikan, daging unggas, daging sapi, tahu, telur, dan susu. Protein juga bisa didapat dari sumber nabati seperti kacang-kacangan, gandum, maupun biji-bijian.

Vitamin dan mineral

Secara umum, kedua mikronutrien ini dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh baik secara fisik maupun mental serta menjaga kesehatan. Baik vitamin dan mineral terdiri dari begitu banyak jenis dan anak-anak bisa mendapatkannya dari berbagai jenis makanan. Kekurangan vitamin dan mineral dapat berdampak pada masalah pertumbuhan. Karenanya, asupannya tetap harus diperhatikan. Jumlah kebutuhan vitamin dan mineral sendiri berbeda-beda tergantung jenis dan usianya. Ada banyak sekali vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak usia sekolah, di antaranya adalah kalsium, zat besi, zink, serta Vitamin A, C, B, dan D. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan, sedangkan mineral bisa didapatkan dari lauk-pauk, kacang-kacangan, dan susu.

Kebutuhan gizi anak bisa Bunda penuhi setiap hari lewat tiga kali makan utama, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta dua kali camilan di antara sarapan-makan siang dan sore hari. Berikan makanan dengan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro yang lengkap dan seimbang. Sebagai panduan porsinya, Bunda bisa mengacu ke panduan Isi Piringku.

Baca Juga: Pentingnya Kandungan Gizi Susu DANCOW untuk Prestasi Si Buah Hati

Pengaruh Terpenuhinya Kebutuhan Gizi Anak terhadap Akademis

Terpenuhinya kebutuhan gizi anak diperlukan oleh anak usia sekolah selain untuk proses kehidupan, juga diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan kognitif, yang akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar anak. Anak dengan gizi normal lebih aktif dan lebih energik karena ketersediaan sumber energi dalam tubuhnya mencukupi  untuk  mereka  beraktivitas  dan belajar. Anak dengan status gizi normal dan asupan makanan yang adekuat menunjang untuk mereka berekspresi dan untuk perkembangan otak, pemeliharaan dan fungsi organ tubuhnya. Oleh sebab itu, kekurangan asupan zat gizi dapat menghambat pertumbuhan myelin pada otak, menurunkan kecerdasan sehingga dapat menyebabkan gangguan belajar.

Mendukung fungsi kognitif dan perkembangan sistem syaraf

Untuk dapat mendukung fungsi kognitif dan perkembangan sistem syaraf Si Buah Hati, Bunda perlu memenuhi kebutuhan Vitamin B dalam tubuhnya. Setidaknya, terdapat beberapa jenis Vitamin B, seperti:

  • Vitamin B1 dan B2 membantu menjaga fungsi sel-sel syaraf pada otak
  •  
  • Vitamin B3 sebagai pelindung sel-sel tubuh, salah satunya sel syaraf dalam otak
  •  
  • Vitamin B6 membantu proses metabolisme zat gizi dalam tubuh

Kombinasi lengkap Vitamin B membantu perkembangan sistem syaraf sehingga mendukung perkembangan fungsi kognitif anak

Mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati

Kandungan zat besi Vitamin B juga dapat mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati. Beberapa jenis Vitamin B yang dapat mendukung konsentrasi belajar Si Buah Hati di antaranya:

  • Vitamin B12 mendukung kelancaran peredaran darah dengan menjaga fungsi pembuluh darah
  • Zat Besi sebagai salah satu komponen penyusun sel darah merah yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
  • Zat Besi dan Vitamin B12 berperan dalam proses transportasi oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh, termasuk ke otak sehingga mendukung kerja otak dan menjaga tetap fokus

Dukung daya tahan tubuh

Ada beberapa Vitamin dan Mineral yang dapat mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati, di antaranya adalah Vitamin A, C, dan D, serta zat besi dan zink.  Untuk mendapatkan Vitamin yang cukup, Si Buah Hati perlu mengonsumsi beragam jenis buah dan sayur, misalnya wortel, jeruk, stroberi, dan juga berbagai jenis sayuran hijau. Jangan lupa, ajak Si Buah Hati beraktivitas di bawah sinar matahari untuk mendapatkan asupan Vitamin D. Sedangkan zat besi dan zink bisa diperoleh dari lauk-pauk seperti ikan, daging sapi, daging ayam, telur, dan boga bahari.

DANCOW FortiGro untuk Dukung Tumbuh-Kembang Anak Usia Sekolah

Bunda, ayo dukung proses belajar Si Buah Hati dengan memberikannya DANCOW FortiGro, yaitu susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan serta mendukung kekuatan daya tahan tubuh Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.

Bunda, sekarang pasti jadi lebih paham tentang pentingnya asupan gizi untuk dukung prestasi belajar Si Buah Hati. Karena itu, pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi secara seimbang agar Si Buah Hati selalu merasakan #CintaBundaSempurna, ya.

Image Article
Anak belajar dengan tersenyum
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off