Mengenal Teknik Menyapih WWL dan Tips Sukses Melakukannya

Published date

Dulu, orangtua bisa melakukan segala cara untuk menyapih sang anak, bahkan dengan berbohong dan menakut-nakuti, seperti mengoleskan jahe atau sesuatu yang pahit ke payudara dengan tujuan anak kapok menyusu. Cara tersebut mungkin bisa berhasil menyapih anak, namun dapat menimbulkan trauma pada anak.

Lalu bagaimana cara menyapih yang baik? Bunda bisa mempraktikkan teknik menyapih WWL atau weaning with love. 

Memahami Teknik Menyapih WWL

Bagi yang belum pernah mendengar, tentu akan asing dan akan bertanya-tanya apa itu WWL? Metode WWL atau Weaning With Love merupakan teknik menyapih atau berhenti menyusui dengan memberikan cinta dan kasih sayang. Teknik ini juga disebut dengan Gentle Weaning.

Teknik WWL bertujuan untuk membuat anak berhenti menyusu dengan penuh kesadaran dan atas keinginannya sendiri atau tanpa paksaan. Dengan metode ini, saat anak berhasil disapih ikatan emosional dengan Bunda akan terjaga bahkan bisa semakin dekat. 

Cara Menyapih dengan Metode WWL

Teknik menyapih WWL mengutamakan pemberian cinta dan kasih sayang kepada Si Buah Hati. Beberapa cara menyapih dengan metode ini di antaranya:

1. Tidak menolak dan tidak menawari menyusui

Selama proses menyapih, jangan menolak saat anak meminta menyusu tapi tidak perlu juga menawari ia menyusu saat jadwalnya menyusu. Tapi, cara ini kemungkinan akan membuat proses menyapih menjadi lebih lama karena harus menunggu Si Buah Hati berhenti menyusu dengan sendirinya.

2. Mengubah kebiasaan menyusui

Mulai proses menyapih dengan mencoba mengubah kebiasaan menyusui. Misalnya, jika sebelumnya Bunda menyusui di sofa kamar cobalah hindari duduk di tempat tersebut. Sebaliknya, jika sebelumnya menyusui bisa di mana saja, ubah dengan menentukan hanya di satu tempat.

3. Alihkan perhatian

Sesaat sebelum tiba waktu menyusu, coba alihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain atau berjalan-jalan.

4. Kurangi waktu menyusui

Mengurangi waktu menyusui anak baik dalam frekuensi maupun durasi. Lakukan secara bertahap sesuai tahap pembiasaan Si Buah Hati.

5. Minta bantuan pasangan

Dalam menyapih menggunakan metode WWL, peran pasangan sangat besar. Mintalah pasangan untuk mengalihkan perhatian saat anak ingin menyusu, bisa dengan menggendongnya, menggantikan Bunda menemani bermain atau tidur.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Tips Sukses Menyapih dengan Metode WWL

Metode menyapih dengan cinta atau WWL memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya, dengan teknik WWL menyapih butuh waktu yang lebih lama. Karenanya, perlu cara agar menyapih dengan metode WWL ini dapat berjalan sukses.

Berikut tips yang bisa Bunda praktikkan saat menyapih Si Buah Hati dengan metode WWL:

1. Lakukan komunikasi sedini mungkin

Kunci sukses dalam menjalankan metode WWL adalah komunikasi antara Bunda dan anak. Jangan bosan memberi pengertian kepadanya tentang perlunya ia disapih. Lakukan komunikasi tentang menyapih dengan Si Buah Hati sedini mungkin.

2. Jujur kepada Si Buah Hati

Saat menyapih dengan metode WWL, pantang bagi Bunda untuk berbohong dan menakut-nakuti anak yang belum mau disapih. Karena hal itu dapat memberi trauma pada anak.

3. Gunakan kata-kata yang positif

Percayalah dengan kekuatan dari kata-kata. Selalu gunakan kata-kata positif dengan suara yang lembut dan tenang saat berkomunikasi dengan anak.

4. Berikan lebih banyak kasih sayang

Saat disapih, anak biasanya akan menjadi lebih rewel karena merasa akan kehilangan ikatan dengan Bunda. Adalah tugas Bunda untuk meyakinkan anak bahwa Bunda tetap ada untuknya. Berikan lebih banyak perhatian dengan pelukan, ciuman, dan habiskan waktu bersama Si Buah Hati.

5. Sabar dan jangan menyerah

Terakhir, tips sukses menyapih dengan metode WWL adalah bersabar dan jangan menyerah karena proses penyapihan bisa lebih lama dan melelahkan. Tetap konsisten dan jangan menyerah memberi pengertian kepada anak.

Selama proses menyapih, Bunda harus ingat untuk tetap menjaga asupan nutrisi Si Buah Hati. Berikan makanan dan minuman bergizi agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan anak dapat tumbuh berkembang optimal. Bila perlu, berikan susu pertumbuhan untuknya.

Salah satu pilihan untuk Bunda adalah DANCOW 1+ Imunutri. DANCOW 1+ Imunutri diformulasi khusus untuk memenuhi gizi anak usia 1-3 tahun agar dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Segelas susu DANCOW 1+ Nutritods Imunutri mengandung vitamin C dan D, zink, kalsium, protein, serta, DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang baik untuk Si Buah Hati.

Bagaimana Bunda, sudah paham kan dengan teknik menyapih WWL? Semoga bisa bermanfaat untuk membantu Bunda menyapih Si Buah Hati dengan penuh cinta, ya.

Image Article
Teknik Menyapih Weaning With Love dan Tips Sukses Melakukannya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Cek Cara Menidurkan Anak Setelah Disapih yang Ampuh!

Published date

Seperti diketahui bersama, menyapih adalah salah satu tahapan penting dan proses yang harus dilalui setiap Bunda dan Si Buah Hati. 

Sayangnya, proses penyapihan bisa jadi tidak mudah untuk Bunda dan Si Buah Hati. Salah satu contohnya adalah bagaimana cara menidurkan anak setelah disapih. 

Karena memang menidurkan anak lebih mudah dilakukan dengan cara menyusuinya. Akan tetapi, bagaimana setelah disapih? Karenanya, yuk kita bahas beberapa tips menyapih anak saat tidur malam di sini.

Bagaimana Cara Menidurkan Anak Setelah Disapih?

Saat menyapih, Bunda mungkin mengalami kesulitan dalam menidurkan si Buah Hati, apalagi jika anak terbiasa menyusu hingga tertidur. 

Si Buah Hati bisa tertidur dengan nyenyak di malam hari meski tanpa disusui tidak bisa instan. Sebelum benar-bener berhenti menyusui, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut ini.

1. Pastikan Si Buah Hati Cukup Makan pada Siang Hari

Memastikan si Buah Hati cukup makan adalah cara mudah untuk mengurangi kebiasaan menyusunya. Jika perut anak kenyang, maka keinginan menyusunya akan berkurang.

2. Kurangi Waktu Menyusui Secara Perlahan

 Bunda bisa memberi tahu si Buah Hati bahwa ada durasi menyusu. Misalnya saja, Bunda mengijinkan anak menyusu selama 10 menit, 3 hari kemudian Bunda bisa mengurangi durasinya menjadi 5 menit. Begitu seterusnya hingga si Buah Hati tidak lagi menyusu.

3. Gantikan Cara Membuat Anak Nyaman Selain dengan Menyusui

Menyusu adalah salah satu cara si Buah Hati mendapat kenyamanan. Karenanya, saat tidak lagi boleh menyusu, Bunda perlu menggantikan cara si Buah Hati memperoleh kenyamanan. Misalnya saja, Bunda bisa memeluk, menimang, atau mengelus punggung.

Dengan melakukan 3 cara menidurkan anak setelah disapih di atas secara perlahan dan konsisten, Si Buah Hati tidak merasa kehilangan Bunda meski intensitas menyusui dikurangi.

Baca Juga: Cara agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Perhatikan Tanda Anak Siap Disapih

Hanya saja, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan oleh Bunda. Selain cara di atas, Bunda juga perlu memperhatikan tanda kesiapan si Buah hati dalam proses penyapihan. Beberapa tanda Si Buah Hati siap disapih, seperti:

  • Mulai tidak tertarik menyusu
  • Jarang meminta ASI
  • Durasi menyusu semakin singkat
  • Sering mengulum mainan atau tangan
  • Berat badan sudah bertambah hingga 2 kali lipat berat lahir.

Walaupun tidak ada aturan pasti terkait waktu mulai menyapih anak, disarankan untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif hingga Si Buah Hati berusia 6 bulan dan dilanjutkan selama mungkin. Hal ini agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi dari ASI secara optimal.

Ketika mempraktikkan cara menyapih anak 1 tahun di atas, Bunda juga perlu tetap memastikan kebutuhan nutrisi harian Si Buah Hati terpenuhi. 

Selain dari makanan dan minuman bergizi lengkap dan seimbang, bila perlu Bunda bisa memberi susu pertumbuhan sebagai asupan tambahan.

Bunda bisa memilih susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasi khusus untuk mememenuhi gizi  anak usia 1-3 tahun agar ia dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Susu DANCOW 1+ Imunutri mengandung vitamin C dan D, zink, tinggi kalsium, protein, serta, DHA, zat besi, dan omega 3 & 6.

Itulah ulasan tentang cara menidurkan anak setelah disapih yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi Bunda dan Si Buah Hati, ya!

Image Article
Cara Menyapih Anak 1 Tahun dengan Cepat dan Efektif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajarkan Sabar dalam Puasa Ramadan, Ini Cara Melatih Anak Tahan Emosi

Published date

Mengajarkan sabar dalam puasa Ramadan pada Si Buah tentu bukan hal yang mudah. Dengan kondisi perut kosong saat berlatih puasa, kemungkinan anak tersulut emosi, kesal, juga kemungkinan

Namun, mengingat bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, maka Bunda perlu ekstra sabar dan semangat untuk memberikan pelajaran terbaik bagi Si Buah Hati. 

Beberapa jenis sabar saat puasa yang perlu Bunda latih pada Si Buah Hati contohnya, menahan rasa lapar dan haus sambil tetap melakukan aktivitas lainnya, sabar dalam menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa, serta sabar dalam menjalankan ibadah meski tubuh dalam kondisi lapar dan haus.

Cara Melatih Anak Menahan Emosi saat Puasa

Anak yang lebih mudah emosi tentu tidak bisa dihadapi dengan reaksi yang berlebihan. Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menanganinya.

1. Ajak Si Buah Hati untuk Berbicara Saat Hatinya Sudah Lebih Tenang

Saat kondisi anak sudah lebih tenang, Bunda bisa menghampirinya dan tanyakan alasan mengapa mereka marah atau kesal. Genggam tangannya dan tatap matanya dengan lembut. Setelah Si Buah Hati menjelaskan alasan kekesalannya, berikan pelukan hangat.

2. Berikan Pujian pada Si Buah Hati

Bunda bisa mengatasi emosi negatif anak dengan memberikan pujian untuk prestasi dan kemampuannya, lalu ajak anak untuk ikut terlibat dalam beberapa kegiatan di rumah. Misalnya dengan mengajaknya untuk berbelanja keperluan berbuka puasa, menyiapkan hidangan berbuka, atau sekadar membersihkan meja makan.

Baca Juga: Trik Melatih Puasa Ramadan untuk Anak

3. Tetap Bersikap Tegas

Saat emosi Si Buah tidak terkendali, maka cara mengajarkan anak sabar dalam bulan puasa Ramadan adalah dengan tetap bersikap tegas dengan menjelaskan perilakunya yang kurang baik dan dapat membatalkan puasanya. Usahakan menyampaikannya tanpa bentakan dan tidak dengan nada kasar.

4. Tunjukkan Kasih Sayang

Saat anak mulai merasa kesal karena lapar di siang hari, Bunda bisa memberikan beberapa pengertian agar lebih Si Buah Hati sabar dalam puasa Ramadan. Berikan penjelasan sambil memeluknya hangat. Bunda juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan seperti bercocok tanam atau menonton film favorit anak.

Cara melatih anak menahan emosi saat puasa yang juga cukup efektif adalah dengan memenuhi kebutuhan gizinya selama berpuasa. Selain memberikan makanan dengan gizi seimbang seperti protein, serat, dan karbohidrat saat sahur dan berbuka puasa, pastikan juga untuk melengkapinya dengan memberikan susu yang kaya akan protein dan kalsium seperti DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, terutama dalam mendukung kondisi fisiknya saat berpuasa. Dalam satu gelas DANCOW FortiGro, terdapat beberapa kandungan gizi, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro dapat membantu anak agar dapat berpuasa dengan lebih semangat dan terhindar dari rasa lemas. Selain itu, saat ini DANCOW FortiGro juga sudah dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk buka puasa.

Selain menyehatkan, DANCOW FortiGro juga bisa bantu Si Buah Hati tidak cepat lemas dan bisa lebih sabar dalam puasa Ramadan. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
Ajarkan Sabar dalam Puasa Ramadhan, Ini Cara Melatih Anak Tahan Emosi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Soal Pahala Puasa ke Anak Kecil

Published date

Selain melatih Si Buah Hati untuk ikut ibadah saat Ramadan, Bunda juga perlu meluangkan waktu untuk menjelaskan soal pahala puasa anak kecil saat Ramadan.

Dengan penjelasan Bunda tersebut, Si Buah Hati diharapkan bisa lebih sungguh-sungguh dan semangat untuk melatih diri menahan haus lapar selama bulan Ramadan.

Pahala Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadan

Menurut ajaran agama Islam, puasa adalah ibadah wajib bagi yang sudah baligh atau dewasa. Oleh karena itu, anak-anak yang belum baligh juga belum memiliki kewajiban untuk menunaikannya. Namun, mulai mengenalkan puasa pada anak sejak dini juga bukan hal yang dilarang.

Sebab, puasa anak kecil di bulan Ramadan juga dapat memberikan ladang pahala bagi Si Buah Hati kedua orang tuanya.

Baca Juga: 5 Trik Seru Melatih Puasa untuk Anak

Tips Beri Penjelasan Soal Pahala Puasa untuk Anak

Supaya anak semakin semangat untuk berpuasa, Bunda perlu tahu cara menjelaskan pada Si Buah Hat soal pahala puasa. Berikut pemahaman yang bisa Bunda sampaikan pada anak.

  1. Berikan pemahaman bahwa meski nantinya Si Buah belum mampu untuk berpuasa secara penuh, namun mereka tetap bisa mendapatkan pahala karena sudah berniat untuk puasa. Sehingga anak pun tetap bersemangat untuk melanjutkan puasa keesokan harinya.
  2. Pahala puasa untuk anak hanya bisa didapatkan jika mereka juga melakukan amalan lain selama bulan Ramadan, seperti mengaji, bersedekah, solat lima waktu, dan solat tarawih berjamaan.
  3. Puasa anak kecil di bulan Ramadan bisa berjalan lancar, minim rasa lemas jika Si Buah Hati tercukupi kebutuhan gizinya terutama melalui makanan yang kaya akan protein, kalsium, dan serat di waktu sahur dan berbuka puasa.

Nah, agar Buah Hati bisa menjalankan ibadah puasa dan tetap dapat beraktivitas tanpa rasa lemas, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya melalui makanan dan jangan lupa berikan DANCOW FortiGro baik saat sahur, berbuka puasa, maupun di malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun berkat kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. Tak hanya dapat membantu tumbuh kembang fisik dan mental anak, DANCOW FortiGro juga cocok untuk mendukung imunitas anak, terutama saat berpuasa.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang pas jadi sajian penuh gizi saat berbuka.

Dengan Bunda memahami cara mengajarkan soal pahala puasa anak kecil seperti bahasan di atas, diharapkan Si Buah Hati akan makin semangat untuk mulai latihan puasa di bulan Ramadan.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Mengajarkan Soal Pahala Puasa ke Anak Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak

Published date

Menjelaskan puasa pada anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti perlu dikuasai Bunda atau para orang tua agar Si Buah Hati bisa mulai melatih diri ikut beribadah di Ramadan ini dengan penuh semangat.

Bagaimana Menjelaskan Puasa pada Anak?

Berikut hal-hal yang perlu Bunda ketahui mengenai cara mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali agar saat mulai latihan

1. Menjelaskan makna puasa pada anak dari sudut pandang agama Islam

Pengertian puasa menurut agama Islam adalah tidak memasukkan sesuatu (makan dan minuman) melalui mulut mulai dari waktu imsak hingga adzan magrib. Di Indonesia sendiri lamanya orang berpuasa berlangsung antara 10-12 jam.

Meski menjadi salah satu bentuk ibadah wajib umat Islam, namun kegiatan berpuasa hanya wajib dijalankan bagi yang memiliki akal sehat dan telah memasuki masa baligh atau sudah dewasa.

2. Anak-anak belum wajib berpuasa, namun tetap boleh melaksanakannya

Mengingat bahwa anak-anak belum masuk usia dewasa, maka mereka belum memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa pada bulan Ramadan. Namun Bunda bisa mulai mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali dengan ikut melibatkannya saat sahur, buka puasa, hingga mengajaknya untuk berpuasa setengah hari.

Baca Juga: Ini Trik Melatih Puasa untuk Anak

3. Jelaskan mengenai rutinitas yang dilakukan selama bulan Ramadan

Selain harus menahan lapar dan haus, menjelaskan puasa pada anak juga bisa dilakukan dengan cara memberi tahu Buah Hati bahwa ada beberapa rutinitas yang biasanya dilakukan selama bulan Ramadan seperti:

  • Saat waktu sahur seseorang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan serat agar dapat menjalankan puasa dengan lebih bertenaga dan tidak lemas.
  • Melakukan berbagai amalan saat bulan Ramadan, mulai dari bersedekah, mengaji, solat lima waktu, dan solat tarawih berjamaah.
  • Menghabiskan waktu dengan berbagai hal menyenangkan sambil menunggu waktu berbuka atau yang disebut dengan ngabuburit.
  • Berbuka puasa saat adzan magrib.

4. Menjelaskan manfaat puasa bagi kesehatan pada anak

Agar Si Buah Hati semakin bersemangat untuk mulai belajar puasa, jelaskan juga beberapa manfaat puasa untuk kesehatan, seperti bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung, hingga meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat.

5. Puasa dapat melatih kedisiplinan anak

Rutinitas seperti bangun sahur, aturan untuk menahan lapar dan haus, serta berbagai amalan selama bulan Ramadan juga bisa Bunda jadikan sebagai cara untuk melatih kedisiplinan anak. Dengan kebiasaan tersebut Si Buah Hati akan mendapat pemahaman untuk bersabar dan juga   tepat waktu.

6. Menjelaskan bahwa puasa dapat mengasah rasa empati

Berpuasa juga merupakan salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan kepedulian Si Buah Hati terhadap lingkungan sekitarnya. Sebab saat menahan lapar dan haus, maka mereka ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Bunda juga bisa mengajaknya untuk menyisihkan sebagian uang atau makanan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan agar anak belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki.

7. Menjelaskan makna puasa pada anak untuk meningkatkan keimanan

Rutinitas seperti salat lima waktu, tarawih berjamaah, mengaji, dan berbagai amalan saat bulan Ramadan juga bisa membantu meningkatkan keimanan anak. Bunda bisa beri pemahaman pada Si Buah Hati jika mereka dapat menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, maka nantinya mereka akan mendapatkan pahala dan berbagai kebaikan dari Allah SWT.

Jika Si Buah Hati sudah siap untuk mulai mencoba berpuasa, pastikan untuk melengkapi kebutuhan gizinya ketika sahur dan berbuka dengan DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak, terutama saat berpuasa.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati.  DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi anak di ketika berbuka puasa sebagai salah satu menu takjil.

Nah, itu dia beberapa cara mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali yang bisa Bunda terapkan pada Si Buah Hati. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Melatih Anak Puasa Setengah Hari

Published date

Dalam mengajarkan anak tentang puasa Ramadan, Bunda bisa memulainya dengan melatih anak puasa setengah hari.

Sebagai orang tua yang bijak, sebaiknya hindari untuk memaksa Si Buah Hati untuk langsung bisa berpuasa penuh karena fisik dan mentalnya juga masih belum siap. Untuk membiasakan anak puasa, Bunda bisa mengajarkannya secara bertahap.

Apakah Boleh Anak Puasa Setengah Hari?

Tentu boleh, Bunda. Menurut ajaran Islam, puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh kaum muslimin dan hanya berlaku untuk orang yang telah memasuki masa baligh atau sudah dewasa. Jadi bagi Si Buah Hati yang masih belum dewasa juga tidak ada kewajiban untuk melaksanakan puasa penuh pada bulan Ramadan.

Selain itu, menahan rasa lapar dan haus selama 12 jam adalah kegiatan yang cukup berat bagi anak-anak, terutama jika kondisi fisiknya masih belum kuat. Yang dikhawatirkan, jika terlalu dipaksakan bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi anak.

Untuk itu Bunda bisa mulai mengajarkan anak puasa setengah hari atau sekitar 6-8 jam untuk mempersiapkan fisik dan mental Buah Hati agar nantinya mereka siap melaksanakannya dengan sempurna.

Tips Puasa Setengah Hari untuk Anak

Agar Si Buah Hati bisa belajar puasa setengah hari dengan nyaman dan bebas dari rasa lemas, simak beberapa tipsnya berikut Bunda:

  1. Pastikan bahwa tinggi dan berat badan anak sudah sesuai dengan usianya.
  2. Jika anak terlihat sakit dan lemas, jangan terlalu dipaksakan untuk puasa.
  3. Membangunkan Si Buah Hati dengan cara yang lembut untuk sahur dan siapkan menu favoritnya untuk membuatnya lebih bersemangat.
  4. Agar Si Buah Hati lebih segar dan bersemangat ketika sahur, Bunda juga bisa mengajaknya menikmati sahur sambil menonton film kartun yang sesuai dengan usianya.
  5. Siapkan menu bergizi yang kaya akan protein, karbohidrat, dan serat agar Si Buah Hati bisa latihan berpuasa tanpa rasa lemas. Beberapa makanan tersebut dapat berupa telur, sayur, dan buah-buahan yang tinggi kadar airnya untuk mencegah anak mengalami dehidrasi.
  6. Tips puasa setengah hari untuk anak selanjutnya adalah dengan memberikan Dancow FortiGro yang lengkap kandungan gizi untuk mendukung tumbuh-kembangnya, baik saat sahur dan berbuka puasa.

Baca Juga: Ini Trik Melatih Puasa Menarik untuk Anak

Manfaat Anak Puasa Setengah Hari

Tidak cuma untuk melatih fisik dan mental anak untuk mulai terbiasa berpuasa Ramadan, puasa setengah hari pada Si Buah Hati juga punya dampak baik sebagai berikut:

  1. Memperkuat daya tahan tubuh
  2. Mengontrol kadar gula darah
  3. Mengurangi risiko peradangan pada tubuh
  4. Meningkatkan fungsi otak, terutama kemampuan berpikir dan daya ingat anak
  5. Meningkatkan metabolisme tubuh
  6. Meningkatkan hormon pertumbuhan dan melatih kekuatan otot tubuh anak
  7. Mencegah risiko penyakit berbahaya, seperti kanker dan diabetes pada anak
  8. Melatih Si Buah Hati untuk disiplin dan empati

Agar anak dapat berpuasa dengan nyaman dan merasakan manfaatnya dengan optimal, pastikan untuk melengkapi kebutuhan gizinya baik melalui makanan maupun pemberian susu saat sahur dan berbuka puasa.

DANCOW FortiGro adalah susu dengan kandungan vitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, termasuk saat anak puasa setengah hari, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream dapat membantu memenuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga selama bulan Ramadan.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum, rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja, terutama saat berbuka puasa.

Demikian tips melatih anak puasa setengah hari yang bisa disimak, sehingga Bunda bisa terus mendukung dan mendampingi proses anak belajar berpuasa dengan baik.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Efektif Melatih Anak Puasa Setengah Hari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan Pada Anak

Published date

Selain menciptakan keceriaan Ramadan dengan momen berbuka dan sahur, sebagai orang tua sekaligus pendidik utama anak-anaknya, Bunda juga perlu mengenalkan keutamaan puasa Ramadan sejak dini pada Si Buah Hati. Tujuannya tentu agar mereka nantinya dapat memahami arti puasa dengan baik, sehingga mereka mampu menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan.

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan

Nah, agar momen belajar puasa anak berjalan dengan menyenangkan, berikut ini beberapa cara mengajarkan keutamaan puasa Ramadan bagi anak yang bisa Bunda terapkan.

1. Menjelaskan tujuan puasa untuk kesehatan

Bunda bisa menjelaskan salah satu tujuan dan manfaat puasa adalah untuk kesehatan Si Buah Hati. Terkadang tanpa disadari Si Buah Hati kemungkinan masih mengonsumsi makanan dengan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh seperti bahan pengawet atau pewarna makanan.

Saat berpuasa, sistem pencernaan tubuh akan beristirahat sementara dan melakukan detoksifikasi untuk membuang zat-zat racun dalam tubuh melalui keringat, urin, atau BAB. Proses tersebut akan membantu menyehatkan tubuh Si Buah Hati. Saat fisik anak lebih sehat, ia juga akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik

2. Menjelaskan konsep berpuasa dengan bahasa yang mudah dicerna anak

Selanjutnya, jelaskan pengertian puasa dengan bahasa yang mudah dipahami Si Buah Hati dan tidak menggurui. Bunda bisa jelaskan juga saat puasa, Si Buah Hati bisa melatih menahan diri tidak makan dan minum dari imsak hingga magrib.

Selain menahan haus dan lapar, Bunda bisa berikan pengertian bahwa saat puasa kita mesti mengendalikan amarah dan emosi dengan baik.

3. Menjelaskan bagaimana kita bisa menahan lapar dan haus selama belasan jam

Di Indonesia, umumnya orang-orang akan melangsungkan ibadah puasa selama 10-12 jam, tergantung di mana mereka tinggal. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita dapat menahan lapar dan haus selama berpuasa dengan cara makan sahur dengan menu bergizi.

Makanan bergizi inilah yang dapat menjaga kondisi tubuh tetap fit dan tidak lemas saat puasa.

Baca Juga: 5 Trik Melatih Puasa Ramadan untuk Anak

4. Menjelaskan manfaat berpuasa untuk kedisiplinan dan kemampuan berpikir

Tak hanya mendapatkan pahala serta melatih kedisiplinan dan kesabaran pada anak, keutamaan puasa Ramadan selanjutnya adalah dapat memberikan dampak positif bagi tubuh kita. Pasalnya, puasa dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan risiko penyakit berat, juga bisa meningkatkan kemampuan berpikir.

5. Jelaskan berbagai kegiatan seru selama bulan Ramadan

Hal lain yang juga bisa membuat Si Buah Hati semakin bersemangat untuk belajar puasa adalah dengan mengenalkan berbagai kegiatan seru selama bulan Ramadan. Bunda bisa mengajak anak untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini.

  • Melakukan amalan saat bulan Ramadan, seperti mengaji dan solat berjamaah.
  • Mengajak anak belanja keperluan sahur dan berbuka puasa.
  • Mengajak anak untuk mempersiapkan hidangan berbuka puasa.
  • Mengisi waktu ngabuburit dengan membaca buku atau menonton film favorit.
  • Mengajak anak untuk buka bersama keluarga di restoran.

Tak cukup hanya dengan mengajarkan keutamaan puasa Ramadan untuk anak, pastikan juga untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak selama berpuasa, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa memberikan susu untuk melengkapi kebutuhan gizinya, terutama protein dan kalsium yang tak hanya sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, tetapi juga bisa membuat anak lebih bertenaga selama berpuasa.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro, yaitu susu dengan kandungan vitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, terutama saat berpuasa. Pasalnya, dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang bermanfaat untuk berbagai hal, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro dapat membantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, terutama sebagai takjil saat berbuka puasa.

Nah, itu dia beberapa cara mengajarkan keutamaan puasa Ramadan bagi Si Buah Hati yang bisa Bunda coba untuk membuat momen ibadahnya menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Puasa untuk Anak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Published date

Bulan Ramadan selalu jadi momen spesial yang selalu dinanti umat Islam, termasuk juga Si Buah Hati yang berniat latihan puasa. Bunda pun perlu ekstra memberi perhatian dengan memahami cara menjaga kesehatan saat puasa bagi anak yang mulai mencoba ikut menjalankan puasa.

Yang terpenting adalah kebutuhan gizi harian Si Buah Hati selama belajar puasa dapat terpenuhi dan kesehatannya selalu fit. Berikut hal-hal penting yang perlu Bunda ketahui agar kondisi kesehatan Buah Hati tetap prima saat menjalankan puasa.

Cara Menjaga Kesehatan Saat Puasa pada Si Buah Hati

Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan anak saat puasa agar Si Buah Hati bisa mulai latihan puasa dengan nyaman selama bulan Ramadan.

1. Mengonsumsi makanan bergizi saat sahur

Saat sahur, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan serat, seperti daging, telur, buah, sayur, dan susu. Makanan tersebut berperan penting dalam menjaga stamina tubuh dan membuat Si Buah Hati kenyang lebih lama, terutama saat siang hari.

Hindari konsumsi makanan yang tinggi kadar minyak, sebab bisa membuat anak merasa lemas dan cepat mengantuk di siang hari.

2. Berbuka puasa sewajarnya

Setelah berpuasa selama 12 jam, biasanya cenderung membuat anak agak “kalap” makan saat berbuka puasa. Oleh karena itu, pastikan untuk memberi pemahaman pada anak agar tidak langsung mengonsumsi makanan terlalu banyak saat berbuka karena dapat membuat perut terasa penuh. Sebaliknya, anak dapat membatalkan puasa dengan minum air putih, tiga buah biji kurma, atau sekotak susu UHT dengan rasa favoritnya.

3. Mengatur pola makan malam

Menyantap makanan berat saat buka puasa sebaiknya diatur porsinya dan jangan langsung dalam jumlah besar karena akan membuat sistem pencernaan “kaget”. Langsung makan besar saat tiba waktu puasa juga bisa bikin anak cepat mengantuk, perut kembung, dan mual.

Bunda bisa menyarankan pada Si Buah Hati menikmati makan malamnya setelah selesai salat maghrib, atau selepas Isya, dan tarawih. Tentunya dengan menu bergizi dan porsi yang sesuai untuk anak.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Sehat saat Puasa

4. Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik

Cara menjaga kesehatan anak saat puasa selanjutnya adalah dengan mengajaknya melakukan aktivitas fisik menjelang waktu berbuka puasa. Beberapa aktivitas fisik yang bisa dicoba antara lain sebagai berikut.

  • Jalan sore mengelilingi komplek rumah.
  • Bersepeda bersama mengelilingi komplek rumah atau taman.
  • Mengajak anak untuk bermain lempar tangkap bola di halaman rumah atau taman komplek.
  • Melibatkan anak untuk ikut membersihkan rumah, menata meja makan, dan menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk keluarga.

Agar tidak menguras tenaga dan bikin anak lelah, sesuaikan durasi dengan kemampuan tubuhnya. Bunda bisa mempersingkat durasinya menjadi 30 atau 15 menit selama puasa. Selain dapat membantu menjaga kesehatan, aktivitas fisik ini juga dapat mengalihkan rasa lapar dan bosannya saat menunggu waktu berbuka puasa.

5. Mengatur pola tidurnya

Mengingat bahwa Si Buah Hati harus bangun untuk sahur, sebaiknya Bunda perlu menentukan jam tidur tiap malam, membatasi penggunaan gadget, dan memasang alarm secara rutin.

Dengan begini, kebutuhan istirahat anak dapat tercukupi dengan baik, sehingga dapat mencegah timbulnya drama saat membangunkannya untuk sahur nanti.

Selain melakukan beberapa cara menjaga kesehatan anak saat puasa di atas, jangan lupa juga untuk melengkapi asupan gizi hariannya dengan memberikan susu baik pada saat sahur, buka puasa, atau sebelum tidur di malam hari.

Pasalnya, susu merupakan sumber protein, kalsium, dan vitamin D yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembangnya, terutama saat anak mulai latihan berpuasa. Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro agar Si Buah Hati tetap dapat beraktivitas dengan semangat dan tidak lemas selama puasa.

Hadir dalam tiga macam varian yaitu Instan, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam satu gelas DANCOW FortiGro terdapat beberapa kandungan seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Selain itu, saat ini DANCOW FortiGro juga sudah dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, terutama saat berbuka, yang jadi salah satu cara menjaga kesehatan saat puasa bagi Si Buah Hati.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Menjaga Kesehatan Anak saat Belajar Puasa Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Ini yang Perlu Dipahami Orang Tua

Published date

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah hal yang wajib dilakukan oleh umat muslim, terutama bagi orang dewasa dengan fisik yang sehat. Lantas, apakah anak-anak wajib puasa? Mulai umur berapa anak wajib puasa?

Meski belum diwajibkan untuk berpuasa, sebagai orang tua, terutama Bunda, kita sebaiknya memperkenalkan dan mengajarinya sejak dini, sehingga Si Buah Hati dapat lebih siap untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan saat mereka dewasa.

Kapan Anak Mulai Diajarkan Puasa? Orang tua bisa mulai mengenalkan suasana Ramadan saat anak berusia di bawah 7 tahun. Namun, karena mereka masih belum mengerti arti puasa dengan baik, Bunda bisa mulai menjelaskan beberapa kebiasaan saat bulan Ramadan, seperti sahur, buka puasa, dan salat tarawih di masjid tanpa perlu memaksanya untuk turut serta berpuasa.

Usia ideal anak untuk puasa akan sangat berbeda bergantung pada kondisi fisiknya. Namun, pada umumnya anak sudah bisa mulai berpuasa pada saat berumur tujuh tahun. Dalam usia ini, Bunda bisa mulai mengajaknya untuk berpuasa, baik seharian penuh maupun hanya setengah hari saja.

Jangan khawatir, sebab kemampuan anak untuk berpuasa seharian penuh akan semakin meningkat saat mereka berusia 10 tahun. Satu hal yang perlu diingat, alih-alih memaksa anak untuk berpuasa, sebaiknya selalu sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuhnya masing-masing ya, Bunda.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

Apa yang perlu diperhatikan saat mendampingi anak berpuasa?

Saat Si Buah Hati akan belajar ikut puasa Ramadan, yang perlu Bunda perhatikan adalah mengetahui kesiapan kondisi fisiknya, mengingat anak masih dalam usia pertumbuhan dan membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Untuk itu Bunda perlu mengantisipasi agar Si Buah Hati tidak kekurangan asupan gizi saat puasa karena bisa memicu risiko diabetes, infeksi, masalah berat badan, juga menurunnya kemampuan berpikir. 

Jika Si Buah Hati dalam kondisi sehat dan berat badannya sudah sesuai dengan usianya, maka Bunda bisa memulai mengajarkan untuk ikut berpuasa. Sebaliknya, jika anak tampak lemas, nafsu makannya kecil, dan berat badannya tidak sesuai dengan usianya, maka sebaiknya ditunda dulu untuk mengajak Si Buah Hati ikut berpuasa.

Apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati saat puasa? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  1. Menyiapkan menu sahur dan buka puasa dengan kandungan gizi cukup untuk Si Buah Hati, seperti nasi, sayur, daging, ikan, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.
  2. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa.   

Nah, untuk kebutuhan nutrisi yang dapat mendukung puasa anak berjalan lancar, Bunda bisa memercayakan pada susu DANCOW FortiGro yang hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Pada saat berpuasa, tubuh anak membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. 

DANCOW FortiGro hadir sebagai susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, yang merupakan usia ideal anak untuk puasa.

DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium di dalamnya.

Pastikan untuk memenuhi persediaan DANCOW FortiGro varian dan rasa favorit Si Buah Hati di rumah agar puasanya lancar dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas ya, Bunda DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat berbuka puasa.

Setelah membaca bahasan di atas, kini Bunda bisa punya gambaran soal umur berapa anak wajib puasa dan kapan mulai dilatih. Pastikan juga kondisi kesehatan Si Buah Hati selalu prima saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

Fortigro Ramadan

Image Article
Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Perlu Dipahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Perlu Dipahami

5 Cara Membuat Anak Percaya Diri. Yuk, Simak!

Published date

Rasa percaya diri merupakan bagian dari penghargaan diri (self-esteem) yang sehat sehingga seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Ini merupakan kunci untuk kehidupan yang sukses dan lebih baik. Agar si Buah Hati bisa menjadi individu dewasa yang percaya diri, Bunda bisa mengasahnya sejak usianya masih kanak-kanak, bahkan sejak dini. Cara membuat anak percaya diri sejak dini dimulai dari keluarga dan penerapan pola asuh yang tepat oleh orang tua sehingga ia menjalani tumbuh-kembang yang optimal.

Ciri Anak yang Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri

Anak yang memiliki kepercayaan diri yang sehat merupakan salah satu perwujudan dari tumbuh kembang anak yang berlangsung optimal. Saat si Buah Hati memiliki rasa percaya diri, maka ia berani untuk mencoba hal-hal baru dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Saat ia melakukan kesalahan atau tidak berhasil, mungkin ia akan merasa kecewa, tapi ia bisa mengatasinya dan terus mencoba agar bisa berhasil. Saat si Buah Hati memiliki kepercayaan dan penghargaan diri yang sehat, maka ia akan menjadi lebih baik di rumah, sekolah, dan lingkungan.

Hal ini, tentu saja, berbanding terbalik dengan anak yang tidak percaya diri dan memiliki penghargaan diri yang rendah. Anak-anak ini biasanya tidak yakin dengan dirinya sendiri, sehingga mudah menyerah atau bahkan sama sekali tidak mau mencoba. Saat gagal atau menghadapi rintangan, mereka akan cenderung sulit mengatasinya. Mereka menganggap diri mereka tidak berharga bagi orang lain sehingga tidak diterima dalam kelompok.

Anak yang tidak percaya diri akan tumbuh menjadi individu yang sangat kritis dan terlalu keras kepada dirinya sendiri. Mereka cenderung minder karena merasa tidak sebaik orang lain, dan selalu meragukan kemampuan diri. Mereka juga menjadi pesimis dalam memandang kehidupan.

Hubungan yang hangat dan penuh cinta dengan orang tua, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak. Kondisi ini membuatnya merasa dicintai, dihargai, dan didukung, sehingga ia memiliki pikiran-pikiran yang positif tentang dirinya. Sebaliknya, pengasuhan yang dilakukan dengan rasa percaya diri yang rendah, sering dibandingkan dengan anak lain, ditambah dengan tekanan yang didapatkan baik dari orang tua maupun lingkungan sekitar, akan berdampak buruk bagi penghargaan diri anak, termasuk kepercayaan dirinya.

Baca Juga: Susu yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar DANCOW Anak 4 Tahun

Cara Membuat Anak Percaya Diri

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin memastikan agar si Buah Hati selalu mendapatkan yang terbaik dan segala sesuatu dalam hidupnya berjalan dengan ideal. Walau bermaksud baik, tapi hal ini malah berpotensi menjadi bumerang karena keinginan Bunda untuk terus memantau dan mengontrol segala sesuatu dalam kehidupan si Buah Hati dapat membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Ini disebabkan ia merasa seperti tidak dipercaya untuk melakukan apa-apa sendiri, sehingga menganggap kalau dirinya memang tidak mampu dan tidak berharga.

Jika pola asuh helikopter ini harus dihindari, maka lima cara berikut harus Bunda terapkan sebagai cara membuat anak menjadi percaya diri:

Jadilah panutan yang baik bagi si Buah Hati

Tentu saja tak berarti Bunda harus menjadi sempurna. Bunda bisa memberi contoh dengan berusaha melakukan yang terbaik dalam mengerjakan sesuatu, bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan sekalipun. Saat menghadapi tantangan, bukannya berkeluh kesah terus-menerus, tapi Bunda mencari solusi agar tantangan tersebut dapat diatasi. Inilah yang akan ditiru si Buah Hati dari Bunda.

Dorong si Buah Hati untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru

Mencoba hal-hal baru di luar hal-hal yang sudah ia kuasai dapat menjadi cara membuat anak percaya diri dan berani. Beri ia dukungan dan semangat agar ia termotivasi melakukan sesuatu yang belum ia kuasai dan memberikan yang terbaik saat mencoba. Hal sesimpel belajar naik sepeda atau mencoba berpakaian sendiri akan membuatnya merasa percaya diri saat berhasil melakukannya.

Berikan si Buah Hati tugas-tugas sesuai usianya

Cara membuat anak berani dan percaya diri lainnya adalah dengan melibatkannya dalam urusan rumah tangga dan memberikannya tugas untuk diselesaikan. Ini membuatnya merasa dipercaya dan dianggap sehingga ia akan berusaha dengan baik untuk menyelesaikan tugasnya. Jangan lupa, berikan pujian saat ia menyelesaikan tugasnya dengan baik serta untuk usaha yang ia lakukan.

Fokus pada usaha, bukan hasil

Saat si Buah Hati tidak menyerah ketika menemui kesulitan, atau ia tetap berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik walau sudah lewat waktunya, maka Bunda bisa memberikan ia pujian yang sesuai. Pujilah semangat tidak menyerahnya, serta cara ia melakukan tugas yang semakin lama menjadi semakin baik.

Biarkan ia melakukan kesalahan

Bunda mungkin takut bahwa kesalahan akan menurunkan semangat dan rasa percaya diri si Buah Hati. Namun Bunda tak perlu khawatir karena kesalahan bahkan kegagalan juga perlu dialami si Buah Hati. Hindari langsung mengambil alih dan memperbaiki segala sesuatu. Sebaiknya Bunda biarkan ia mencoba sendiri untuk memperbaiki kesalahan sehingga ia dapat belajar untuk menjadi lebih baik.

Dasar utama untuk membangun rasa percaya diri si Buah Hati adalah cinta Bunda yang tak bersyarat dan tak terbatas. Karena itu, jangan segan untuk menunjukkan ke si Buah Hati bahwa Bunda mencintainya, apa pun yang terjadi. Tunjukkan juga cinta Bunda dengan cara memastikan ia mendapat asupan gizi yang seimbang dan berkualitas untuk sehari-harinya. Salah satunya adalah dengan memberikannya DANCOW 5+ Imunutri untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi.

DANCOW 5+ Imunutri merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung daya tahan tubuh anak Indonesia usia 5-6 tahun agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 5+ Imunutri mengandung tinggi Vitamin B6, B12, Biotin, Vitamin D, dan kalsium untuk bantu dukung tumbuh-kembangnya, minyak ikan (DHA) serta asam lemak omega-3 dan 6 untuk mendukung perkembangan kognitifnya, juga tinggi Vitamin C, Vitamin E, dan zink ditambah Lactobacillus rhamnosus untuk bantu mendukung fungsi sistem imunnya.

Yuk Bunda, terapkan cara-cara membuat anak percaya diri di atas agar si Buah Hati dapat menjadi anak yang percaya diri dan punya penghargaan yang sehat terhadap dirinya sendiri.

Image Article
5 Cara Membuat Anak Percaya Diri. Yuk, Simak!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
artikel