Minuman Berbuka Puasa yang Sehat untuk Keluarga di Rumah

Published date

Bunda, momen berbuka puasa tentu menjadi salah satu momen favorit bagi seluruh anggota keluarga, terutama Si Buah Hati, ya? Pasalnya, di saat inilah mereka bisa memuaskan dahaganya dengan menikmati minuman berbuka puasa favoritnya. Tak boleh sembarangan, berikut ini pilihan jenis minuman buka puasa yang segar dan pastinya tetap menyehatkan untuk anak-anak dan semua anggota keluarga di rumah yang bisa Bunda nikmati di rumah.

Pentingnya Memilih Minuman untuk Berbuka Puasa yang Menyehatkan

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selama berpuasa, pemenuhan gizi seimbang bisa didapatkan melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi antara waktu berbuka hingga sahur. Minuman atau cairan yang masuk ke tubuh juga bermanfaat untuk mencegah dehidrasi, mengoptimalkan fungsi organ tubuh, hingga dapat membantu meningkatkan imun tubuh.

Jenis minuman untuk berbuka puasa juga mempengaruhi jumlah kalori, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh, termasuk bagi Si Buah Hati. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap memberikan minuman berbuka puasa yang menyehatkan. 

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Pilihan Minuman Berbuka Puasa untuk Keluarga 

Jenis makanan atau minuman yang disukai untuk berbuka puasa biasanya adalah makanan dan minuman manis. Sayangnya, tidak semua jenis minuman buka puasa ini mengandung gizi yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati, terutama saat berpuasa di bulan Ramadan. Alih-alih memberikan minuman tinggi gula saat berbuka puasa, berikut ini beberapa pilihan minuman berbuka puasa yang praktis untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral bagi Si Buah Hati dan anggota keluarga di rumah.

1. Air mineral

Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan air minum pada anak-anak jauh lebih besar karena sedang mengalami pertumbuhan dan memiliki tinkat metabolisme yang lebih tinggi. Oleh karena itu pastikan Si Buah Hati untuk minum 8–12 gelas air mineral tiap hari di antara waktu buka puasa dan sahur. 

Air mineral berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Tak hanya itu saja, minum air yang cukup juga dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, diantaranya adalah untuk mengurangi risiko gigi berlubang, mencegah dehidrasi, mencegah sembelit, dan meningkatkan fungsi otak pada anak-anak.

2. Air kelapa

Sama-sama mengandung kalori dan gula, namun air kelapa merupakan pilihan yang lebih sehat jika dibandingan dengan minuman manis seperti soda atau minuman tinggi gula lainnya untuk berbuka puasa. Sebab air kelapa mengandung beberapa nutrisi dan elektrolit seperti vitamin C, magnesium, kalsium, natrium, dan kalium yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak. Jika Bunda berencana untuk memberikan air kelapa pada Si Buah Hati, pastikan untuk tidak menambahkan gula atau pemanis buatan, ya!

3. Infused water

Bosan dengan air mineral biasa? Tak perlu bingung, sebab Bunda bisa menambahkan potongan jeruk lemon, daun mint, dan es batu ke dalamnya. Ajak Si Buah Hati untuk ikut terlibat dalam proses pembuatannya agar mereka bersemangat untuk meminumnya saat berbuka puasa.

4. Jus buah

Jenis minuman buka puasa yang juga menyehatkan bagi anak-anak dan keluarga adalah jus buah. Selain dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa, jus buah segar dengan tidak menambahkan banyak gula juga dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin serta mineral dalam tubuh. Agar lebih menyenangkan, coba tanyakan pada Si Buah Hati mengenai pilihan buah yang ingin mereka jadikan jus. Pasti seru!

5. Susu

Pilihan minuman lainnnya untuk buka puasa adalah susu, karena bisa dijadikan sebagai minuman berbuka puasa yang praktis. Selain memiliki rasa yang lezat dan disukai anak-anak, susu juga dilengkapi dengan kandungan vitamin serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, kalsium, dan zat besi. Agar lebih nikmat, sediakan susu dengan rasa favorit Si Buah Hati dan nikmati dalam kondisi dingin saat berbuka puasa.

Selain pilihan minuman sehat untuk berbuka, Bunda juga bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT bisa menjadi minuman berbuka puasa yang praktis saat berada di perjalanan atau di luar rumah.

Image Article
Pilihan Minuman Berbuka Puasa yang Sehat untuk Keluarga di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan

Published date

Mengajarkan Si Buah Hati tentang keutamaan puasa Ramadan tak hanya sebatas menahan rasa lapar dan haus, melainkan tentang bagaimana kita sebagai umat Muslim memaknai puasa sebagai salah satu rukun Islam yang wajib untuk dilaksanakan. Agar Si Buah Hati semakin siap belajar jalani Ramadan, simak cara mengajarkan keutamaan puasa di bulan Ramadan berikut ini.

Tujuan Menjalankan Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib dilakukan bagi mereka yang sudah memasuki usia baligh. Meski anak-anak usia sekolah pada umumnya masih belum diwajibkan untuk berpuasa, namun penting bagi orang tua untuk mengajarkan keutamaan puasa saat Ramadan sejak dini.

Menurut informasi di laman Kementerian Agama Republik Indonesia ibadah puasa memberi sejumlah keutamaan bagi yang menjalankan, seperti pahala ibadah berlipat ganda dan juga keberkahan saat waktu sahur dan berbuka.  Hal lain yang menjadi keutamaan puasa di bulan Ramadan adalah kemampuan menahan diri dan sabar, ketenangan hati, juga menumbuhkan empati. 

Sementara dari laman Kementerian Kesehatan disebutkan manfaat puasa bagi tubuh seperti untuk memberi waktu istirahat bagi organ pencernaan, mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan fungsi kognitif. 

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa pada Si Buah Hati

Bunda, seperti yang kita tahu bahwa pada dasarnya anak seringkali meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, terutama orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Agar Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi manusia yang taat ibadah dan juga berempati pada sesama, berikut ini cara mengajarkan keutamaan puasa untuk anak SD yang bisa Bunda simak.

  1. Ajarkan anak untuk mengenal Islam, khususnya berbagai hal seputar Ramadan melalui buku cerita khusus anak-anak. Dengan begini, mereka bisa memahami keutamaan puasa Ramadan dengan lebih baik karena disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dan ilustrasi gambar yang menarik.
  2. Jika Si Buah Hati belum siap untuk belajar berpuasa, baik secara fisik maupun mental, Bunda bisa mengajaknya untuk melakukan kegiatan lain untuk memaknai bulan Ramadan. Misalnya dengan mengajak mereka salat lima waktu dan tarawih berjamaah di masjid, membaca Al-Qur'an, berbagi makanan menjelang berbuka puasa, serta melakukan amalan baik lainnya.
  3. Membiasakan anak-anak untuk ikut bangun saat waktunya sahur. Meski pada awalnya mereka hanya bangun untuk minum saja lalu kembali tidur, setidaknya nantinya mereka akan mulai terbiasa untuk ikut sahur dan lanjut berpuasa.
  4. Mengajarkan pada Si Buah Hati bahwa meski sedang berpuasa, kita harus tetap semangat untuk beraktivitas.

Jika Si Buah Hati sudah siap untuk mulai belajar berpuasa meskipun hanya setengah hari, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Caranya dengan memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat.

Selain makanan, Bunda juga bisa melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Image Article
Cara Mengajarkan Si Buah Hati Tentang Keutamaan Puasa Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menghindari Dehidrasa Saat Puasa yang Bisa Bunda Lakukan

Published date

Puasa Ramadan adalah tentang bagaimana para umat muslim menahan rasa lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Sebagai salah satu rukun Islam, puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim, terutama yang sudah memasuki usia baligh. Meski begitu, anak-anak yang belum mencapai usia baligh tetap diharapkan dapat belajar berpuasa, meski hanya dimulai dengan berpuasa setengah hari atau beberapa jam saja.

Tinggal di daerah tropis dengan paparan matahari yang cukup terik membuat aktivitas puasa menjadi lebih berat, terutama dalam menahan rasa haus. Tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, dehidrasi saat puasa juga banyak dialami oleh Si Buah Hati yang sedang belajar berpuasa.

Penyebab Dehidrasi

Agar tidak dehidrasi saat puasa, berikut ini beberapa penyebab dehidrasi seperti yang dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bisa Bunda simak.

  1. Melakukan aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama. Saat tubuh terpapar panas matahari, maka tubuh berusaha menormalkan suhu dengan mengeluarkan keringat yang berlebihan. Kondisi inilah yang menyebabkan cairan tubuh berkurang banyak, sehingga memicu dehidrasi.
  2. Mengalami diare atau demam saat berpuasa.
  3. Kurangnya asupan cairan saat sahur dan berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Selain rasa haus, orang-orang yang mengalami dehidrasi saat puasa biasanya mengalami beberapa gejala seperti mulut yang sangat kering, kulit kering dan berkerut, merasa letih dan lesu, konsentrasi menurun, sering mengantuk dan terlalu banyak tidur selama puasa, dan sulit atau jarang buang air kecil.

Baca Juga: 7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak

Tips untuk Mencegah Dehidrasi di Bulan Ramadan

Setelah mengetahui beberapa penyebabnya, berikut ini cara agar tidak dehidrasi saat puasa yang bisa Bunda terapkan dan ajarkan pada Si Buah Hati yang sedang belajar berpuasa.

1. Konsumsi air putih secara cukup antara waktu berbuka dan sahur

Untuk mencegah dehidrasi atau rasa haus yang berlebihan selama berpuasa, usahakan untuk minum air dalam jumlah cukup sekitar 8–12 gelas tiap hari. 

2. Mengonsumsi makanan yang tinggi kadar airnya

Selain minum air mineral, disarankan juga untuk mengonsumsi sup sebagai salah satu menu selama bulan Ramadan, baik saat sahur maupun berbuka puasa karena merupakan sumber cairan yang baik bagi tubuh. Tak hanya sup, buah-buahan seperti semangka dan anggur serta sayuran seperti tomat dan mentimun juga dikenal memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat membantu mengurangi rasa haus saat berpuasa.

3. Hindari penggunaan garam yang berlebihan

Penggunaan garam yang berlebihan pada menu sahur dan berbuka dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh, sehingga anak-anak lebih mudah merasa haus saat berpuasa.

4. Membatasi makanan manis

Agar tidak dehidrasi saat puasa, batasi juga konsumsi makanan manis baik saat sahur maupun berbuka puasa. Alih-alih mengonsumsi teh manis, donat, cokelat, soda, atau makanan tinggi gula lainnya, Bunda bisa menyediakan buah kurma saat berbuka puasa. Anak-anak masih tetap bisa makan kolak, namun dalam porsi kecil saja.

5. Hindari konsumsi kafein berlebihan

Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi saat sahur. Ini karena kafein merupakan diuretik alami yang membuat kita seringkali buang air kecil, sehingga dapat memicu rasa haus saat berpuasa.

6. Batasi kegiatan di luar rumah

Saat Si Buah Hati belajar berpuasa, sebaiknya batasi kegiatan di luar rumah, terutama saat siang hari. Sebab paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat anak-anak lebih mudah merasa haus dan mengalami dehidrasi. Sebaliknya, coba ajak anak untuk memanfaatkan waktu di siang hari dengan melakukan berbagai hal menyenangkan seperti membuat prakarya, membaca buku, menyiapkan hidangan berbuka puasa, atau tidur siang.

Selain tips di atas, cara mengatasi dehidrasi saat puasa pada anak-anak yang juga tak kalah efektif adalah dengan memberikan susuBunda dapat memberikan DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box). 

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D. 

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati yang praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di luar rumah atau saat dalam perjalanan. 

Semoga dengan penjelasan mengenai penyebab dan cara mencegah dehidrasi saat puasa di atas bisa membantu Bunda dalam mengajarkan makna berpuasa pada Si Buah Hati dengan lebih baik, ya. Selamat berpuasa!

Image Article
Cara Menghindari Dehidrasa Saat Puasa yang Bisa Bunda Lakukan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Penuhi Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh di Bulan Ramadan

Published date

Berpuasa di bulan Ramadan dilakukan dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Dalam kondisi tersebut, orang yang berpuasa dianjurkan untuk menyantap asupan makanan bergizi, baik saat berbuka, setelah salat tarawih atau sahur.

Hal tersebut agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa tercukupi selama menjalankan puasa, terlebih bagi anak sekolah yang sudah mulai ikut puasa atau belajar puasa. Lantas, apa saja nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Penuhi Asupan Nutrisi saat Bulan Ramadan

Memahami apa saja zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama berpuasa adalah hal yang sangat penting, terutama jika Si Buah Hati sedang belajar berpuasa. Meski tidak setiap anak sanggup untuk berpuasa penuh, namun mereka tetap harus menahan lapar dan haus dalam waktu yang lebih lama dari biasanya, sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan kalori dan cairan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa selain bernilai ibadah, puasa juga baik untuk menjaga Kesehatan dan fungsi tubuh. Hal tersebut karena memberikan Agar kedua tujuan ini dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan pengaturan pola makan yang baik. Jika biasanya anak-anak makan tiga kali sehari, maka lain halnya selama bulan Ramadan yang hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka puasa.

Oleh karena itu, Bunda memastikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi seimbang agar Si Buah Hati bisa berpuasa dengan tubuh yang tetap fit dan bersemangat beraktivitas, serta belajar.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Dampak Ketidakseimbangan Asupan Nutrisi selama Berpuasa

Kurangnya pemahaman orang tua terhadap nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak selama berpuasa dapat menyebabkan asupan serat, vitamin, dan mineralnya menjadi tidak memadai.

Ada beberapa masalah umum yang terjadi akibat asupan untuk tubuh anak tidak terpenuhi dengan baik sebagai berikut:

1. Menurunnya sistem pencernaan dan kekebalan tubuh Si Buah Hati

Hal ini terjadi karena kurangnya asupan serat yang berperan dalam menjaga sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh Si Buah Hati. Biasanya karena tidak mendapatkan asupan sayur dan buah-buahan yang cukup selama bulan Ramadan. Selain sering mengalami sembelit, anak-anak juga akan lebih mudah merasa lapar dan haus selama berpuasa.

2. Kekurangan zat besi

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Minimnya asupan zat besi dalam tubuh menyebabkan energi menurun, termasuk saat berpuasa. Hal inilah yang dapat membuat anak-anak merasa lebih mudah lapar dan lelah saat berpuasa. Tak hanya itu saja, kekurangan zat besi juga dapat mengganggu konsentrasi anak menurun selama sekolah akibat kurangnya pasokan oksigen ke otak.

3. Kekurangan kalsium

Pada anak-anak usia sekolah, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Asupan kalsium yang tidak memadai selama berpuasa dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang yang lemah saat mereka dewasa nanti.

4. Berat badan yang tidak ideal

Gizi yang tidak seimbang pada anak-anak juga dapat menyebabkan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya. Biasanya hal ini terjadi akibat mengonsumsi camilan atau makanan tidak sehat seperti junk food, minuman manis, gorengan, dan makanan olahan yang berlebihan saat berbuka puasa.

Tips Menjaga Asupan Nutrisi Tetap Terpenuhi Selama Puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa menjaga asupan nutrisi untuk tubuh anak tetap terpenuhi dengan baik selama bulan puasa dapat diatur melalui tiga kali waktu makan, yaitu saat sahur, berbuka, dan makan malam setelah salat tarawih sebagai berikut.

1. Makan sahur

  • Membangunkan Si Buah Hati dan mengajaknya untuk minum satu gelas air mineral.
  • Memberikan makanan bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan lemak sehat.
  • Khusus untuk anak-anak masih diperbolehkan makan nasi putih dalam porsi kecil, namun pastikan dilengkapi dengan lauk untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.
  • Berikan sayur untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan serat agar perut terasa kenyang lebih lama.
  • Bila perlu, berikan satu porsi buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serat, dan cairan tubuh.
  • Memberikan satu gelas susu untuk melengkapi kebutuhan gizi dan cairan tubuh.

2. Berbuka puasa

  • Mengawali buka puasa dengan buah-buahan yang manis, seperti kurma, buah potong, dan teh manis secukupnya.
  • Makan makanan bergizi seimbang, berupa nasi, lauk protein, dan sayuran hijau.
  • Minum segelas air mineral.

3. Makan malam setelah tarawih

Makanan yang disantap setelah salat tarawih bukanlah makanan berat, melainkan makanan pelengkap berbuka puasa yang bisa berupa buah-buahan dan susu untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serta cairan dalam tubuh.

Khusus untuk anak usia sekolah yang sedang belajar puasa, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream. 

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.   

Image Article
Pentingnya Penuhi Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Porsi Makan Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa

Published date

Memerhatikan asupan saat sahur dan berbuka puasa merupakan cara menahan lapar saat puasa yang paling efektif selama bulan Ramadan, termasuk untuk anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Alih-alih makan dalam porsi berlebihan, pastikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi baik saat sahur maupun berbuka puasa mengandung gizi seimbang yang diperlukan oleh Si Buah Hati setiap harinya.

Nah, agar anak-anak dapat berpuasa dengan lancar dan nyaman, yuk simak cara menahan haus dan lapar saat puasa yang bisa diterapkan berikut ini.

Pentingnya Pemilihan Menu Sahur Bergizi Tinggi untuk Menahan Lapar selama Puasa

Sahur atau makan sebelum waktu subuh sangat penting dilakukan sebagai cara agar menahan lapar saat puasa dan mempersiapkan tubuh agar dapat berpuasa dengan nyaman. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi haruslah mengandung gizi yang seimbang, dimana memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan juga serat.

Selama berpuasa, asupan kalori harus tetap dijaga, terutama konsumsi gula, garam, dan lemak baik pada orang dewasa dan anak-anak. Tujuannya adalah untuk mencegah kolesterol meningkat selama bulan Ramadan dan hari raya lebaran. Batas konsumsi gula, garam, dan lemak pada anak-anak hingga dewasa yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Gula per orang per hari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.

  • Garam per orang per hari sebanyak 5 gram atau setara dengan satu sendok teh.

  • Lemak per orang per hari 67 gram atau sekitar lima sendok makan.

Tujuan dari batas konsumsi gula, garam, dan lemak di atas adalah untuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi organ tubuh lainnya agar tetap berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Anak dan Cara Jaga Kesehatannya

Tips Tubuh tetap sehat dan Kenyang Lebih Lama saat Puasa

Pada dasarnya, rasa lapar merupakan respon alami tubuh yang menandakan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak asupan makanan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih cepat merasa lapar antara lain kurangnya asupan protein, tidak memiliki tidur yang cukup, dan kurangnya aktivitas fisik, termasuk saat berpuasa. Lantas, bagaimana cara menahan lapar saat puasa? Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Sebab protein memiliki peran penting dalam mengendalikan nafsu makan dengan cara meningkatkan produksi hormon yang dapat mengatur rasa kenyang dan mengurangi kadar hormon yang merangsang rasa lapar. Beberapa makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi saat sahur antara lain daging, unggas, ikan, telur, tahu, dan tempe. Protein tinggi juga bisa ditemukan dalam beberapa produk susu, yoghurt, kacang, dan biji-bijian.
  2. Memastikan Si Buah Hati mencukupi waktu tidurnya dengan baik, terutama saat berpuasa di mana mereka harus bangun untuk sahur saat dini hari. Ajak anak-anak untuk memanfaatkan waktu untuk tidur saat siang hari dan atur jam tidur malam dengan baik selama bulan Ramadan. Tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan produksi leptin atau hormon yang mendorong rasa kenyang dan mengurangi produksi ghrelin, yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. 
  3. Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat yang lambat dicerna (karbohidrat kompleks) seperti gandum, nasi merah atau nasi cokelat, dan roti gandum. Khusus untuk Si Buah Hati, mereka masih boleh mengonsumsi nasi putih namun dalam porsi kecil dan dilengkapi dengan lauk serta sayuran.
  4. Cara menahan haus dan lapar saat puasa selanjutnya adalah dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar saat sahur dan berbuka puasa. Makanan inilah yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.
  5. Kacang-kacangan atau menambahkan selai kacang pada roti panggang juga bisa membuat perut terasa kenyang lebih langka. Sebab makanan ini mengandung lemak sehat yang berperan dalam memperlambat pencernaan dan meningkatkan produksi hormon yang mendorong rasa kenyang.
  6. Menghidrasi tubuh dengan baik, yaitu saat sahur, setelah makan sahur sebelum imsak, saat berbuka puasa, setelah makan malam, dan sebelum tidur di malam hari. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat memberikan berbagai manfata kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak dan jantung, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem pencernaan, dan berpotensi mengurangi nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan.

Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan memberikan susu. Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang siap mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar jalani Ramadan dengan kombinasi unik DHA dan zat besi. Berikan DANCOW FortiGro 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan ketika sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun karena mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung: 

  • Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box).

  • Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D.

  • Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi terhadap susu sapi. Tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak saat berbuka puasa di jalan.

Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro di rumah untuk mendukung Si Buah Hati lebih siap belajar menjalani Ramadan dengan lancar, nyaman, serta tetap semangat beraktivitas.

Image Article
Optimalkan Porsi Makan Ketika Sahur! Ini Cara Menahan Lapar Saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off