Kenali Tantangan Anak di Masa Depan

Published date

Anak sukses adalah ia yang dapat menaklukkan berbagai tantangan dan rintangan di masa depan. “Tantangan di masa depan tentu lebih berat karena perubahan yang tidak dapat dibendung, utamanya berkaitan dengan teknologi yang semakin cepat,” ungkap Anastasia Satryo, M.Psi. Kabar baiknya, apapun tantangan dan perubahan yang dihadapi, anak Generasi Alpha bisa memiliki berbagai karakter ini sebagai landasan suksesnya:

1. Kritis

Anak perlu dibangun sikap kritisnya. Lewat sikap ini, anak dapat mengambil keputusan dengan tepat, tidak mudah dibohongi, dan mudah diajak bekerja sama. Bagaimana agar anak dapat berpikir kritis? Lakukan komunikasi yang sehat dan baik dengan anak. Saat melarang, misal, orang tua harus menyertakan alasan atau logika di balik itu.

2. Cepat

Anak harus diajarkan untuk melakukan sesuatu dengan cepat. Cepat tidak berarti terburu-buru dan sembarangan, melainkan tepat dalam waktu sesingkat mungkin, tidak mengulur-ulur waktu atau mengabaikan durasi yang telah ditentukan. Biasakan anak tepat waktu dalam melakukan rutinitasnya. Kapan mandi, makan, bermain, dan lain-lain. Hal yang paling penting adalah teladan orang tua. Orang tua harus memberikan contoh bagaimana melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat. Misal, saat anak bicara, segeralah untuk meresponsnya. Ingat, anak belajar dengan meniru apa yang orang tua lakukan.

3. Kreatif

Sikap kreatif Si Buah Hati berawal dari kemauan orang tua mendampingi dan memberinya kesempatan untuk mencoba melakukan banyak hal dan mencari solusi jika saat melakukan sesuatu ditemukan berbagai hambatan. Misal, saat anak sedang bermain balok susun  dengan cara biasa, sesekali cobalah tantang ia untuk menyusunnya menjadi bentuk yang berbeda. Dengan tantangan itu, Si Buah Hati dituntut berpikir kreatif. Ajak pula Si Buah Hati menjadikan benda-benda di sekitarnya sebagai mainan baru ciptaannya, seperti kaleng biskuit yang dihias seperti mini drum dan sumpit bekas sebagai stiknya.

4. Taat Aturan

Terapkan disiplin di rumah dengan menanamkannya sebagai kebiasaan yang baik sejak Si Buah Hati berusia dini. Inilah yang disebut penerapan disiplin dengan kasih sayang. “Lakukan pembiasaan dalam rutinitas sehari-hari, sehingga Si Buah Hati terbiasa melakukan hal tertentu pada  jam tertentu. Misal, bangun pukul 6 pagi, mandi pukul 7 pagi, sarapan pukul 7.30, dan seterusnya. Kalau sudah terbiasa, anak tidak perlu disuruh-suruh, diancam, atau dimarahi agar disiplin,” kata psikolog yang dipanggil Anas ini. “Ajarkan aturan dengan logis dan sederhana disertai alasan yang dimengerti Si Buah Hati. Misalnya, mandi pagi dilakukan agar tubuhnya segar, sehingga diajak beraktivitas apa pun ia akan merasa gembira.

5. Tangguh

Anak yang tangguh berarti siap menghadapi tantangan dan berhasil melaluinya dengan perasaan positif. Hal pertama yang dapat dilakukan agar Si Buah Hati tangguh adalah memberinya kesempatan untuk mencoba banyak hal, terutama kegiatan bantu diri agar Si Buah Hati semakin mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang baik. Dengan rasa percaya dirinya, Si Buah Hati lebih berani melakukan berbagai tugas. Berbagai keberhasilan melakukan tugas-tugas ringan itu semakin lama akan semakin memperkuat konsep diri yang positif, sehingga setiap kali menghadapi tantangan persoalan, yang muncul adalah perasaan “aku bisa”.  Rasa percaya diri pun membuat Si Buah Hati merasa aman dan nyaman bereksplorasi, sehingga ia akan semakin banyak belajar dari hal-hal baru yang ditemuinya.

Meskipun kita sangat menyayangi Si Buah Hati, hindari sikap melayani yang berlebihan. Biarkan Si Buah Hati melakukan tugas-tugas harian sesuai kemampuan anak seusianya. Ingat, terlalu banyak intervensi justru akan menumpulkan kemampuan Si Buah Hati untuk bisa melakukan tugas dan keluar dari masalah. Kemampuan ini sebaiknya dilengkapi dengan kecerdasan emosi agar Si Buah Hati tidak hanya memikirkan diri sendiri ketika harus menunjukkan sikap “aku bisa”. Bagaimanapun, sikap empati terhadap orang lain harus ditanamkan agar Si Buah Hati tidak bertindak merugikan dan menyakiti orang lain. “Dengan memberikan reaksi emosi yang tepat, anak akan semakin mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi. Hal ini sangat membantu saat ia harus memenuhi tugas atau menemukan masalah,” ungkap Anas.

Bunda, yuk baca juga artikel tentang masa depan Si Buah Hati di artikel Latih Si Buah Hati Mandiri untuk Ketangguhannya di Masa Depan

 

Image Article
Kenali Tantangan Anak di Masa Depan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Menyapih Anak Umur Berapa? Simak Penjelasannya Di Sini

Published date

Bunda pasti setuju bahwa Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan terbaik untuk Si Buah Hati. Terutama ASI eksklusif sampai Si Buah Hati berusia 6 bulan. Tapi seiring pertumbuhannya, kebutuhan gizi hariannya turut bertambah dan tak lagi tercukupi oleh ASI.

Memasuki usia toddler (12-36 bulan), Si Buah Hati akan semakin aktif bereksplorasi dan tentu memerlukan berbagai makanan bergizi sebagai sumber gizi hariannya. Ditambah lagi produksi ASI Bunda mulai menurun. Mungkin Bunda akan mulai mempertimbangkan untuk menyapih Si Buah Hati.

Namun terkadang timbul keraguan saat hendak menyapih Si Buah Hati. Pertanyaan yang kerap muncul adalah menyapih anak umur berapa, bagaimana cara menyapih yang efektif, atau kekhawatiran berkurangnya ikatan Bunda dan Si Buah Hati.

Daripada bingung, yuk Bunda cari jawaban dan penjelasannya di artikel ini!

Menyapih Anak Umur Berapa?

Salah satu yang sering menjadi pertanyaan Bunda adalah menyapih anak umur berapa. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti untuk mengetahui umur berapa menyapih anak. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses penyapihan dilakukan setelah anak berusia 2 tahun.

Lantas, apakah Si Buah Hati sudah tidak boleh menyusu setelah berusia 2 tahun? Faktanya, menyusui anak lebih dari 2 tahun tetap boleh dilakukan dan bahkan memberikan keuntungan tersendiri, seperti menambah kecukupan gizi, meningkatkan imunitas, memberikan kenyamanan pada Si Buah Hati, serta mempererat hubungan Bunda dengan Si Buah Hati.

Baca Juga: 7 Langkah Menyapih Si Buah Hati agar Bebas Drama

Tips Efektif Menyapih Anak

Setelah memahami menyapih anak sebaiknya umur berapa, Bunda mungkin berpikir cara yang efektif untuk menyapih Si Buah Hati. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat:

Lewatkan waktu menyusui

Tips pertama adalah melewatkan waktu menyusui. Misalnya, jika biasanya Bunda menyusui Si Buah Hati tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam, maka Bunda bisa mulai melewatkan waktu menyusui di siang hari. Setelah Si Buah Hati terbiasa bisa dilanjutkan dengan melewatkan waktu menyusui di pagi atau malam hari.

Mempersingkat waktu menyusui

Selain melewatkan waktu menyusui, cara lainnya adalah mempersingkat waktu Bunda menyusui Si Buah Hati. Setelah perlahan mengurangi dan mempersingkat waktu menyusui, produksi ASI Bunda akan berkurang secara bertahap dan mencegah pembengkakan.

Beri distraksi

Alihkan perhatian Si Buah Hati pada waktu ia biasa menyusu dengan hal lain yang disukainya. Bisa dengan camilan atau mainan favorit Si Buah Hati. Bisa juga dengan mengajaknya berjalan-jalan.

Kenalkan cara minum susu dengan gelas

Cobalah mulai mengenalkan Si Buah Hati dengan memberinya susu dalam gelas. Perlahan ganti waktu menyusui Si Buah Hati dengan segelas susu pertumbuhan yang bergizi. Cara ini dapat mengurangi kebiasaan menyusu Si Buah Hati dengan tetap menjaga asupan gizinya.

Lakukan secara bertahap

Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah lakukan proses penyapihan secara bertahap. Jangan langsung menghentikan pemberian ASI kepada Si Buah Hati.

Menjaga Ikatan Bunda dengan Si Buah Hati

Menyapih Si Buah Hati bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda. Di satu sisi, mungkin Bunda tidak ingin melepas momen bonding bersama Si Buah Hati saat menyusui. Namun, menyapih bukan berarti kehilangan momen tersebut, melainkan awal mempererat ikatan dengan cara yang berbeda.

Pada tahap perkembangan anak di usia toddler, kehangatan dengan Si Buah Hati dapat diciptakan lewat berbagai aktivitas bersama. Berikut ini beberapa aktivitas agar masa penyapihan lebih menyenangkan.

1. Memijat Si Buah Hati dengan Lembut

Menurut Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak dari Emory University School of Medicine, menyentuh Si Buah Hati sesering mungkin dapat mempererat bonding antara Bunda dan buah hati. Pijatan lembut Bunda akan membuat Si Buah Hati merasa nyaman dan membantu tubuhnya berkembang optimal.

2. Membacakan Buku Cerita

Aktivitas membaca buku cerita bersama juga dapat menjadi momen spesial antara Bunda dan Si Buah Hati. Membaca akan membantu Si Buah Hati mengenal suara, kata-kata, dan bahasa. Aktivitas membaca juga dapat meningkatkan kinerja otak serta merangsang rasa ingin tahu.

3. Sering Mengajak Si Buah Hati Mengobrol

Berbagi cerita dapat membantu Bunda dan Si Buah Hati saling memahami. Sesingkat apapun waktu Bunda bersama Si Buah Hati akan membantu mempererat hubungan keduanya. Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati bercerita dengan menanyakan hal menarik yang ia temukan setiap hari.

4. Jalan-jalan Berdua dengan Si Buah Hati

Cara ini cukup efektif untuk menumbuhkan ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati saat masa penyapihan. Buatlah agenda jalan-jalan dengan destinasi yang ramah anak. Bunda bisa melakukannya di akhir pekan.

5. Buat Momen Minum Susu Lebih Hangat

Saat masa penyapihan, Bunda bisa tetap membuat momen minum susu Si Buah Hati menjadi lebih hangat. Usap rambutnya dan beri pelukan kepada Si Buah Hati saat ia berhasil menghabiskan susunya.

Menyapih merupakan tahapan yang harus dilalui Si Buah Hati. Bunda bisa mendukung tumbuh kembang selama masa penyapihan dengan memenuhi kebutuhan gizinya dan dukung Si Buah Hati tetap bebas bereksplorasi.

DANCOW hadir sebagai pilihan susu pertumbuhan yang mendukung kebutuhan gizi Si Buah Hati sesuai tahapan usianya. Untuk Si Buah Hati usia toddler (1-3 tahun), Bunda bisa berikan DANCOW 1+ Imunutri.

Susu pertumbuhan DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, DHA, omega 3 & 6, serat pangan inulin, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

DANCOW 1+ Imunutri tersedia dalam tiga pilihan rasa, yakni Madu (200 gram-1000 gram), Vanila (200 gram-1000 gram), dan Cokelat (800 gram).

Bagaimana Bunda? Tentu sudah lebih paham tentang bagaimana menyapih Si Buah Hati dan semoga sudah tidak bingung lagi akan menyapih anak umur berapa? Semoga Bunda dan Si Buah Hati sehat selalu ya!

 

 

Image Article
Bagaimana Cara Tetap Kompak dengan Si Kecil di Masa Penyapihan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Quiz Answer 1 A
Membantu mengenal suara
Quiz Answer 1 B
Mengenalkan kata-kata
Quiz Answer 1 C
Mengenalkan bahasa
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Pilih tempat yang ramai
Quiz Answer 2 B
Tentukan destinasi yang ramah anak
Quiz Answer 2 C
Ajak Si Kecil ke tempat favorit Bunda
Quiz Answer 2 D
Cari destinasi yang menantang adrenalin
Quiz Answer 3 A
Memberikan pijatan lembut
Quiz Answer 3 B
Berikan Si Kecil gawai
Quiz Answer 3 C
Biarkan Si Kecil bermain sendiri
Quiz Answer 3 D
Menyuguhkan banyak makanan
Quiz 1
Manfaat membaca buku cerita untuk Si Kecil
Quiz 3
Salah satu cara mempererat bonding dengan Si Kecil saat masa penyapihan dimulai
Quiz 2
Tips memilh destinasi liburan atau jalan-jalan dengan Si Kecil
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Fase Perkembangan Anak 1 Tahun yang Perlu Dipahami

Published date

Senangnya, Si Buah Hati  sudah memasuki usia 1 tahun! Apa saja ya, tahap tumbuh kembang anak 1 tahun? Yuk Bunda, cari tahu di bawah ini!

Info Grafik

Dukung tumbuh kembang anak dengan memberikan stimulasi berikut ini dan dukunglah selalu niatnya bereksplorasi.

Info Grafik 2

Cukupi Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Asupan nutrisi yang cukup, dapat mendukung perkembangan fisik dan nonfisik Si Buah Hati. Bantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan menyiapkan makanan sehat dan bergizi seimbang dan susu pertumbuhan. 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Cek ke Tenaga Kesehatan

Jangan lupa, pantau pertumbuhan Si Buah Hati  dengan berkonsultasi ke tenaga kesehatan seperti dokter atau bidan, dan pastikan grafik tumbuh kembang anak tercatat di dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Yuk, dukung tumbuh kembang anak 1 tahun sesuai dengan usianya!

Image Article
Cek Tahap Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun di Sini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Dukung Anak Membaca Dongeng Nusantara, Yuk!

Published date

Kegiatan seru apa saja sih yang biasanya dilakukan Bunda bersama Si Buah Hati? Banyak pilihan kegiatan seru sebagai bentuk stimulasi untuk tumbuh kembang Si Buah Hati. Mendongeng mungkin bisa jadi salah satunya, ya

 

Meskipun ini termasuk kegiatan yang sederhana, tapi mendongeng itu banyak manfaatnya untuk anak. Selain menjadi aktivitas seru untuk mempererat ikatan batin (bonding) dengan Si Buah Hati, mendongeng dapat membantu optimalkan tumbuh kembang anak .  

 

Menurut pakar perkembangan anak, membaca dongeng juga dapat mengajarkan Si Buah Hati nilai-nilai positif yang penting bagi pembentukan karakter Anak Unggul Indonesia, lho. "Mendongeng adalah sebuah stimulasi yang menyenangkan bagi Si Buah Hati, dan bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi, kemampuan bahasa, dan ekspresi emosi secara lebih baik. 

 

Membacakan dongeng juga dapat membantu mempererat hubungan orang tua dengan anak, sambil menanamkan nilai-nilai moral yang positif bagi pembentukan karakter Anak Unggul Indonesia ke depannya," kata dra. Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis.

 

Ajak Si Buah Hati Baca Cerita Asli Indonesia

Perilaku yang positif, bisa ditanamkan sedini mungkin kepada Si Buah Hati. Salah satu caranya dengan membacakan dongeng asli Indonesia. 

 

Menurut Dr. Murti Bunanta SS. MA. sebagai peneliti dan pakar dongeng anak, mendongeng adalah hal positif yang patut diapresiasi, karena dongeng Indonesia seringkali tergantikan oleh hiburan lain di era modern ini. "Padahal, dongeng yang berasal dari Indonesia memiliki karakter dan alur cerita yang sesuai dengan warisan budaya tanah air, serta memiliki nilai moral yang tak lekang oleh zaman," jelasnya.

 

Saat ini, Si Buah Hati dengan mudah dapat mengakses informasi, termasuk cerita atau tontonan yang berasal dari kebudayaan asing. Namun, ada baiknya Bunda tetap mengenalkan anak dengan dongeng yang berasal dari kebudayaan asli Indonesia. 

 

Sambil menstimulasi kecerdasan anak, Bunda juga dapat mengenalkan anak dengan budaya bangsanya sendiri, serta menanamkan nilai-nilai moral yang baik.

 

Cerita Seru, Asli Kebudayaan Indonesia

Bunda, masih ingat cerita asli Indonesia yang pernah disimak sewaktu kecil? Apakah pernah dengar cerita Raja Parakeet, Timun Mas, atau Burung Cendrawasih? Ketiga dongeng asli Indonesia ini memiliki pesan-pesan moral yang dapat mendukung karakter positif Si Buah Hati.

 

Cerita Raja Parakeet yang berasal dari Aceh misalnya, melalui sikap rela berkorban sang Raja Parakeet demi rakyatnya, Si Buah Hati dapat mengasah kemampuannya dalam mengambil keputusan dan memikirkan kepentingan orang banyak. Hal ini dibutuhkan ketika kelak ia menjadi pemimpin. 

 

Lalu, dalam kisah Timun Mas yang melawan raksasa, Bunda dapat mengajarkannya untuk bersikap berani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

 

Sedangkan, cerita Burung Cenderawasih dapat mengajarkannya untuk berpikir kreatif, yang dapat mendukungnya untuk membuat kreasi baru di masa depan. Ini karena di dalam dongeng, sang Cendrawasih diceritakan berkreasi menempelkan bulu warna-warni ke tubuhnya untuk menjadi pemenang.  

 

Nah Bunda, selain ketiga dongeng tersebut, masih banyak dongeng asli Indonesia yang bisa diceritakan pada Si Buah Hati, lho. Yuk, jangan ragu mendongeng cerita asli Indonesia pada Si Buah Hati! Dengan begitu, Bunda dapat membantu optimalkan tumbuh kembang anak dan menjadikannya Anak Unggul Indonesia, yang berani, cerdas, peduli, kreatif, dan memiliki jiwa pemimpin.

 

Jangan lupa dukung pertumbuhan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati Menjadi Anak Unggul Indonesia
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Inilah Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Si Buah Hati

Published date

Bunda pasti ingin Si Buah Hati memiliki rasa percaya diri sejak dini. Karena faktanya, rasa percaya diri dapat membantu Si Buah Hati dalam belajar, bermain, mencintai, dan berkomunikasi lebih baik.

Untuk membangun rasa percaya diri Si Buah Hati sejak dini, dibutuhkan peran dan dukungan positif dari orangtua di setiap tahap tumbuh kembangnya. Karena dengan dukungan Ayah dan Bunda, Si Buah Hati bisa menjadi pribadi yang riang, aktif, dan mudah bergaul. Rasa percaya diri akan membuat Si Buah Hati mudah merasa nyaman dengan dirinya sendiri maupun orang lain yang ditemuinya.

Lalu, bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri Si Buah Hati sejak dini? Dan apa hal yang bisa menyebabkan Si Buah Hati tidak percaya diri? Yuk, kita simak penjelasannya, Bunda!

Pentingnya Rasa Percaya Diri Pada Si Buah Hati

Rasa percaya diri penting dimiliki Si Buah Hati sejak dini karena dapat memberikan sejumlah manfaat. Jika Si Buah Hati merasa percaya diri, maka ia akan dapat merasa lebih disukai dan diterima. Ia juga akan lebih bangga dengan apa yang bisa dilakukannya.

Selain itu, rasa percaya diri akan membantu Si Buah Hati dalam menemukan hal-hal baik tentang diri mereka sendiri yang pada akhirnya dapat membuat ia yakin kepada dirinya dan apa yang dilakukannya.

Ketika Si Buah Hati merasa percaya diri maka ia akan berani mencoba hal-hal baru. Rasa percaya diri yang tinggi juga akan membantu Si Buah Hati saat melakukan kesalahan. Ia tidak mudah menyerah dan cepat bangkit untuk mengatasinya. Karenanya, rasa percaya diri sejak dini akan membantu Si Buah Hati dalam belajar dan meraih prestasi.

Penyebab Si Buah Hati Tidak Percaya Diri

Setelah mengetahui manfaat dari percaya diri sejak dini, Bunda pasti tidak ingin Si Buah Hati menjadi tidak percaya diri. Berikut ini hal-hal yang bisa membuat Si Buah Hati kehilangan rasa percaya diri:

Sering dikritik dan dimarahi

Terkadang orangtua memarahi anaknya saat melakukan kesalahan atau berbuat hal buruk. Namun ketika Bunda terlalu sering memarahi Si Buah Hati ketika melakukan kesalahan, hal itu bisa berdampak pada berkurangnya rasa percaya dirinya.

Sering dilarang

Orangtua terkadang akan melarang anaknya demi melindungi buah hatinya. Akan tetapi, apabila Si Buah Hati selalu dilarang saat hendak melakukan sesuatu hal itu justru bisa membuatnya tidak percaya diri.

Selalu dibandingkan

Ini kebiasaan orangtua yang harus dihilangkan. Jangan membandingkan Si Buah Hati dengan teman-teman atau anak sebayanya karena bisa berakibat hilangnya rasa percaya diri.

Tuntutan yang terlalu tinggi

Orangtua pasti ingin anaknya menjadi yang terbaik. Tapi Bunda, jangan menekan Si Buah Hati untuk mencapai sesuatu karena tekanan yang terlalu berat justru bisa membuatnya tidak percaya diri.

Baca Juga: 4 Pola Asuh Ini Dapat Mendukung Si Buah Hati Percaya Diri

Kiat dan Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Si Buah Hati

Orangtua memiliki peranan penting dalam membangun rasa percaya diri anak sejak dini. Seperti bagaimana respon orangtua terhadap yang dilakukan buah hatinya bisa meningkatkan rasa percaya diri anak atau justru membuatnya tidak percaya diri.

Bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri Si Buah Hati? Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda dan Ayah lakukan agar anak percaya diri:

Jangan terlalu banyak melarang

Semakin banyak larangan yang Bunda berikan, secara tidak langsung Bunda menanamkan bahwa apapun yang dikerjakan Si Buah Hati adalah hal yang kurang tepat. Akibatnya, Si Buah Hati tidak berani melakukan hal apapun tanpa perintah dari Bunda.

Berikan ruang bereksplorasi

Meski kadang hal itu bisa membuatnya terluka, membebaskan Si Buah Hati bisa menjadi cara meningkatkan percaya diri anak. Ini adalah saat yang tepat untuk mendukung perkembangan Si Buah Hati agar ia bisa lebih percaya diri.

Berikan pujian

Selain dukungan yang positif, pujian bisa meningkatkan rasa percaya diri anak. Bunda bisa memberikan pujian untuk setiap hal yang berhasil dilakukan Si Buah Hati. Pujian bisa menambah rasa bangga pada diri sendiri dan ketika Si Buah Hati bangga pada dirinya, ia akan lebih berani untuk melakukan berbagai hal.

Jadilah teladan yang baik

Bunda dan Ayah bisa menjadi contoh untuk Si Buah Hati. Berbuat hal yang benar dan melakukan usaha yang terbaik maka Si Buah Hati akan berbuat hal yang sama.

Jangan mengkritik dengan keras

Ketika Si Buah Hati mendengar pesan negatif tentang diri mereka hal itu bisa merusak harga diri dan rasa percaya dirinya. Ajari ia dengan sabar dan jika perlu berikan contoh.

Fokus pada kelebihan

Perhatikan hal baik dalam diri Si Buah Hati dan beri ia kesempatan untuk mengembangkannya. Hal itu akan membuat Si Buah Hati lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Ajarkan membantu dan memberi

Bisa berguna dan bermanfaat bagi orang lain akan membantu meningkatkan harga diri Si Buah Hati dan membuatnya merasa lebih baik.

Sebagai salah satu bentuk dukungan dalam membangun rasa percaya diri Si Buah Hati, Bunda bisa memberinya asupan bergizi yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Bunda bisa memilih untuk memberikan susu pertumbuhan DANCOW 5+ Imunutri yang diformulasi khusus untuk bantu dukung daya tahan tubuh Si Buah Hati usia prasekolah (5-6 tahun) agar dapat bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Susu DANCOW 5+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, DHA, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus yang baik untuk tubuh Si Buah Hati.

DANCOW 5+ Imunutri tersedia dalam tiga varian rasa, yakni Madu (400 gram-1000 gram), Vanila (400 gram-800 gram), dan Cokelat (800 gram).

Demikianlah penjelasan cara menumbuhkan rasa percaya diri sejak dini pada Si Buah Hati. Bagaimana Bunda, sudah siap ‘kan untuk beri dukungan terbaik agar Si Buah Hati terus percaya diri sejak dini. Semangat terus ya, Bunda!

Image Article
Saatnya Bangun Rasa Percaya Diri Si Kecil Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Dukung Kemampuan Bicara Si Buah Hati Usia Toddler

Published date

Salah satu tahapan penting dalam tumbuh kembang Si Buah Hati adalah belajar bicara dalam tiga tahun pertamanya, yakni saat otak anak berkembang dengan pesat. Perkembangan ini juga bisa jadi salah satu cara deteksi tumbuh kembang anak

Lalu, di usia berapa biasanya Si Buah Hati mulai mengucapkan kata? Apa kira-kira kata pertamanya? Nah, Bunda bisa mendapatkan infonya di artikel ini. Sudah siap menyimak?

Kata Pertama Si Buah Hati

Menurut ahli tumbuh kembang anak dari Division Chief of Hearing and Speech at Children’s National Health System, Amerika Serikat, pada umumnya Si Buah Hati akan mulai mengucapkan kata pertamanya di sekitar usia 12 bulan. Ini ketia saat ia belajar jalan.

Kata apa yang akan diucapkan Si Buah Hati? Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Indiana University dan Georgia Institute of Technology, menunjukkan bahwa kata-kata pertama anak terkait dengan pengalaman visual mereka, yakni apa yang paling sering dilihat Si Buah Hati dalam keseharian. 

Jadi, tak heran bila setiap hari Si Buah Hati selalu melihat Bunda berseliweran, ia akan mengucapkan kata “mama” sebagai kata pertamanya. Selain itu, menurut informasi dari situs parenting tepercaya Amerika Serikat, BabyCenter, memasuki usia toddler (1-3 tahun), biasanya Si Buah Hati mampu mengatakan dua suku kata berulang seperti “dada” dan “mama”.

Saat Anak Terlambat Berbicara

Leslie Rescorla, Ph.D., Direktur Child Study Institute di Bryn Mawr College, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sekitar satu dari empat anak mungkin saja mengalami gangguan tumbuh kembang, seperti keterlambatan bicara. Salah satu tandanya adalah di usia 2 ½ tahun ia masih berbicara dalam satu suku kata. 

Jika hal ini terjadi pada Si Buah Hati, Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk melakukan deteksi tumbuh kembang anak.

Melatih Si Buah Hati Berbicara

Membantu Si Buah Hati untuk mengucapkan kata pertamanya bisa dilakukan dalam berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk membantu Si Buah Hati berbicara.

1. Bicara dengan Pelan dan Jelas

Ucapkan kata per kata dengan pelan dan jelas, agar Si Buah Hati lebih mudah mencernanya. Cara ini cukup efektif untuk membantu Si Buah Hati memahami dan fokus pada kata-kata individual. 

Jadi, saat Bunda membacakannya sebuah buku atau menggambarkannya sesuatu misalnya, pelankan ritme dan tetap lakukan dengan perlahan.

2. Gunakan Nama untuk Menunjukkan Kepemilikan Benda

Untuk memberitahu kepemilikan benda, sebaiknya Bunda menyebutkan nama si pemilik, seperti “gelas Bunda” atau “buku Ayah”, daripada “gelasku” atau “bukunya”. Penyebutan nama ini lebih mudah dipahami dan sekaligus membantu Si Buah Hati mengingat orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Bacakan Dongeng

Mengajak Si Buah Hati membaca dongeng sejak kecil dapat membantunya lebih mudah mengenal dan mengingat kata-kata. Selain itu, aktivitas ini juga bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendorongnya tumbuh menjadi anak yang gemar membaca.

Beberapa tips di atas bisa Bunda terapkan untuk membantu mengucapkan kata pertama Si Buah Hati. Untuk mendukung kemampuan bahasa buah hati, selain memberikan stimulasi sesuai dengan usianya, Bunda disarankan memberikan Si Buah Hati makanan sehat dan bergizi seimbang. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Perlu dicatat, setiap anak bisa jadi mengalami tahapan perkembangan yang berbeda, termasuk kemampuan bicara. Supaya ia bisa tumbuh dan berkembang sesuai tahapan usianya, pastikan Bunda memantau dan melakukan deteksi tumbuh kembang anak dengan rutin memeriksakan ke Posyandu atau dokter. Yuk, Bunda, dukung perkembangan Si Buah Hati sejak dini!

Image Article
Yuk, Dukung Kemampuan Bicara Si Kecil di Tahun Pertamanya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menyanyi
Quiz Answer 1 B
Berbicara
Quiz Answer 1 C
Tidur
Quiz Answer 1 D
Bermain
Quiz Answer 2 A
3 Tahun
Quiz Answer 2 B
5 Tahun
Quiz Answer 2 C
Sekitar 12 bulan
Quiz Answer 2 D
4 bulan
Quiz Answer 3 A
Membacakan dongeng
Quiz Answer 3 B
Memberi snack
Quiz Answer 3 C
Mengajak traveling
Quiz Answer 3 D
Membelikan mainan
Quiz 1
Tahapan perkembangan penting bagi anak dalam tiga tahun pertamanya adalah
Quiz 3
Salah satu tips melatih Si Kecil berbicara adalah
Quiz 2
Usia Si Kecil mengungkapkan kata pertamanya
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
A

Senangnya Si Buah Hati Bisa Memecahkan Masalahnya

Published date

Saat mengambil minum sendiri, Chipi terlihat menumpahkannya ke lantai. Namun, belum sampai Bunda minta ia mengelapnya, ia tampak berinisiatif mengambil kain pel dan membersihkannya.

Wah, bukan main bangganya dong Bunda melihat Si Buah Hati berperilaku positif seperti ini. Namun, kenapa ada pula Si Buah Hati yang harus diberitahu dulu apa yang harus ia perbuat jika menemukan kesalahan atau kesulitan? Apa saja sih faktor yang mempengaruhinya?

Ternyata, selain faktor nutrisi dan cara pengasuhan, stimulasi yang tepat juga turut berpengaruh, lho. Biasanya kecerdasan dalam memecahkan masalah ini bisa Bunda latih dengan stimulasi yang berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan menggunakan logika. Caranya?

Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk melatih kemampuan Si Buah Hati dalam memecahkan masalah antara lain:

  • Menjawab setiap pertanyaan Si Buah Hati dengan sabar. Nah, jika pertanyaan yang ia ajukan selalu sama, minta ia untuk mencoba apa jawaban yang benar menurutnya.
  • Ada kalanya Si Buah Hati ingin melakukan suatu hal sendiri tanpa bantuan dari Bunda atau orang lain. Jika ini terjadi, Bunda bisa membiarkannya dengan tetap mengawasi dan memberi semangat agar Si Buah Hati juga bisa melatih sejauh mana kemampuannya.
  • Saat Si Buah Hati melakukan suatu kesalahan, beritahukan padanya secara logis apa yang akan terjadi kemudian. Selain itu, ajarkan pula bagaimana ia seharusnya bertindak.
  • Latih Si Buah Hati dengan memberinya tantangan-tantangan kecil untuk membangkitkan rasa percaya dirinya.

Nah, dalam perkembangannya, Si Buah Hati akan memperoleh banyak kemampuan menyelesaikan masalah. Mereka juga semakin baik dalam mencapai tujuan dengan membuat rencana dan belajar dari tindakan mereka untuk menyelesaikan tugas harian.

Si Buah Hati juga akan belajar melalui pengalaman, lho. Jadi, jangan takut membantu dan mendukungnya menyelesaikan tugas dan mengajari hal baru. Apalagi, kini ada aplikasi StimuLearn yang dikembangkan khusus, untuk membantu Bunda menstimulasi Si Buah Hati belajar bereksplorasi secara interaktif.

Yuk, unduh sekarang dan temukan permainan untuk melatih kemampuan Si Buah Hati dalam memecahkan masalah, seperti berikut ini.

1. Island Market

Bunda dapat mengajak Si Buah Hati seolah-olah berbelanja di pasar dan mengenalkannya dengan berbagai jenis buah dan sayur serta mengajaknya belajar berhitung.

2. Membuat Daftar Belanja

Di sini Bunda bisa meminta Si Buah Hati membuat daftar belanja. Biarkan ia menulis dengan kata-katanya sendiri dan menambahkan gambar. Saat berbelanja, minta ia membacakan daftar belanjanya sendiri.

Untuk tahu keseruannya, unduh dan mainkan bersama Si Buah Hati ya Bunda. Selamat bermain!

Bunda juga bisa mendukung perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Senangnya Si Kecil Bisa Memecahkan Masalahnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Published date

Mengetahui cara agar anak mau minum susu setelah disapih memang penting bagi Bunda yang memiliki anak lepas masa ASI. Kegiatan menyapih bagi Bunda kadang memang menjadi momen yang berat, terlebih bagi anak pertama. Tentunya, cara menyapih si Buah Hati bisa sangat menguras fisik, pikiran, hingga emosi. Beberapa pertanyaan pun muncul dalam benak Bunda, apakah kegiatan menyapih merupakan hal yang bijak dilakukan pada si Buah Hati di usia tertentu? Bagaimana cara agar anak mau minum susu formula setelah disapih?

Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menyapih Anak

Sebelum mencari cara agar anak mau minum susu setelah disapih, Bunda juga harus menemukan berbagai informasi penting terkait penyapihan Si Kecil.Berikut berbagai Informasi penting yang harus Bunda pahami sebelum menyapih Si Kecil:

1. Usia Berapa SI Buah Hati Harus Disapih?

Dr. Utami Roesli SpA, IBCLC, FABM dari RS St. Carolus, mengatakan bahwa si Buah Hati sudah bisa mulai disapih di usia empat tahun dua bulan. Hal ini sejalan dengan saran dari World Health Organization (WHO) yang menyatakan agar  pemberian ASI dilanjutkan hingga berusia 2 tahun. Yang terpenting menurutnya, ia tidak boleh dipaksa terlalu keras untuk disapih, dan Bunda juga harus siap. Jika Bunda masih belum tega, maka tandanya Bunda belum siap.

2. Adakah Cara Khusus dalam Menyapih Si Buah Hati?

Menurut dr Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, yang paling penting dari kegiatan menyapih adalah tidak adanya tindakan paksaan. Ia hendaknya diajak bicara secara terus-menerus, dan harus berdasarkan keputusan dari Bunda dan si Buah Hati. 

“Daripada harus mengoleskan sesuatu ke payudara Bunda, maka akan jauh lebih baik dengan mengajak Si Buah Hati berbicara agar dia secara perlahan dapat mengerti, barulah kemudian ajarkan dia untuk minum susu pertumbuhan,” ujar dr Elizabeth.

3. Bagaimana Mempersiapkan Si Kecil Agar Mau Disapih?

dr Wiyarni Pambudi Sp.A, IBCLC mengungkapkan bahwa menjelang waktu ia mulai disapih, cobalah untuk memberi tahu dengan lembut bahwa ia sudah cukup besar, dan harus sedikit demi sedikit belajar untuk minum air putih. Setelah itu, Bunda pun dapat memikirkan cara agar anak mau minum susu setelah disapih.

Jika Si Buah Hati telah berhasil, maka jangan lupa pula untuk memberinya pujian. Termasuk ketika ia sudah mulai bisa tidur malam tanpa harus menyusui. Di sini, peran Ayah juga penting dalam membentuk sikap anak agar menjadi mandiri.

4. Bagaimana cara agar Bunda bisa lancar menyapih?

Kadang justru Bunda yang belum siap untuk menyapih Si Buah Hati, padahal ia sudah siap dan cukup mandiri untuk menjalaninya. Lagi-lagi, dr Wiyarni mengatakan anak yang ceria merupakan tanda bahwa ia sudah siap disapih. Jadi, Bunda harus ikhlas untuk mengajarkan anak beralih ke beberapa asupan gizi selain ASI, seperti susu untuk anak

Bunda dapat mengalihkan pikiran dan energi Bunda untuk mengaplikasikan cara agar anak mau minum susu setelah disapih, sehingga baik Bunda maupun Si Buah Hati sama-sama bisa melewati masa transisi ini dengan baik.

5. Apa dampaknya jika si Buah Hati disapih melalui paksaan?

Masukan dari dr. Elizabeth adalah jika Bunda menyapih si Buah Hati melalui paksaan, maka hal tersebut akan mempengaruhi psikologisnya, karena ia akan merasa seperti tidak dipedulikan lagi. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh dr. Ni Wayan Ani Purnamawati, Sp.KJ yang mengatakan bahwa jika melalui paksaan, maka ia akan melihat Bunda sebagai sosok yang menakutkan, sehingga membuat ia selalu berada dalam kondisi cemas. Karena itu, sebaiknya Bunda menyapih secara bertahap, dengan mengurangi pemberian ASI secara perlahan menjelang usia dua tahun.

6. Apa dampaknya jika si Buah Hati tidak segera disapih?

Menurut dr Wiyarni, semakin lama anak dimanja dengan dibiarkan terus menyusui, maka ia pun akan lebih susah untuk belajar mandiri. Padahal semakin bertambah usia anak, maka ia sudah bisa mendapatkan beragam sumber gizi lain, salah satunya adalah susu pertumbuhan yang baik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Dengan mengalihkan sumber gizi pada makanan dan susu pengganti ASI setelah disapih, Si Buah Hati juga lebih aktif dan lebih kuat dalam berbagai aktivitas seiring dengan pertumbuhannya.

“Dari segi gizi, maka ASI menjadi salah satu zat gizi pokok di usia 0-1 tahun, khususnya untuk mendapatkan asupan protein, lemak serta vitamin. Namun seiring pertumbuhannya, maka anak juga harus mengalihkannya ke susu anak dengan kandungan asam lemak yang sangat baik bagi fungsi otaknya, serta sebagai daya tahan tubuh,” ungkap dr Wiyarni.

7. Apa yang Membuat Si Buah Hati Tidak Mau Minum Susu Setelah Disapih?

Selain karena merasa kehilangan kontak dengan Bunda, anak tidak mau minum susu setelah disapih juga bisa terjadi karena belum terbiasa minum dari gelas atau sippy cup (gelas latih). “Ketika anak masih usia dini telah diajarkan cara untuk minum susu (bukan hanya air) menggunakan gelas atau sippy cup. Proses peralihan dari minum susu botol (atau menyusui) ke gelas akan lebih mudah dilakukan.” ujar Peter Richel, MD, seorang dokter ahli anak dari Northern Westchester Hospital, Amerika Serikat.

Kebiasaan sebelum tidur juga kadang membuat anak masih kebingungan saat disapih. Biasanya ia menyusu ASI atau dari botol, kemudian harus minum susu dari gelas. Rallie McAllister, MD, MPH yang juga penulis buku The Mommy MD Guide to Toddler, menyarankan, “Lakukan rutinitas lain yang juga dapat menenangkan anak sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, dipeluk sambil dibacakan cerita, dan lainnya.” Lama-kelamaan, ia pun akan terbiasa.

Selain itu, si Buah Hati juga mungkin tak menyukai rasa dari susu sapi yang berbeda dengan ASI. Dalam hal ini, Bunda perlu menemukan cara mengatasi anak tidak mau minum susu setelah disapih.

Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Ada berbagai cara mengatasi anak tidak mau minum susu formula setelah disapih. Dengan mempraktekkan beberapa cara ini, Bunda tidak perlu pusing lagi saat menyapih Si Kecil.

1. Campurkan ASI dan susu formula

Jika Si Kecil  tidak menyukai rasa susu sapi atau susu formula, Anda dapat mencampurkan susu formula dan ASI dengan perbandingan yang sama. Kemudian, secara bertahap kurangi rasio ASI yang dicampurkan hingga Si Kecil terbiasa dengan rasanya.

2. Lakukan sejak masa penyapihan

Bunda tidak perlu terburu-buru dalam memberikan susu kepada si Buah Hati. Agar terbiasa, Bunda bisa mengkombinasikan pemberian susu formula dengan ASI secara bergantian dalam proses penyapihan. Bunda bisa mulai menggantikan salah satu waktu menyusu si Buah Hati dengan susu formula. Lakukan bertahap hingga akhirnya si Buah Hati tidak lagi minum ASI tapi mengkonsumsi susu formula saja. 

3. Pilih waktu yang tepat

Jika ingin memberi Si Kecil susu formula dengan botol, sebaiknya Bunda pilih waktu di mana Si Kecil sedang tenang dan tidak terlalu lapar atau kenyang. Mulailah dengan menawarkan Si Kecil susu formula dalam jumlah kecil. Bunda dapat menawarkan lebih banyak jika dia menunjukkan tanda-tanda lapar sampai Bunda mengetahui berapa banyak Si Kecil  biasanya minum susu.

4. Campurkan ke dalam makanan

Banyak orang tua khawatir tentang gizi Sang Buah Hati mereka jika mereka tidak mau mengkonsumsi susu. Namun, susu sebenarnya bukan komponen utama dalam pola makan sehat karenanya perlu konsultasi kepada dokter apakah si Buah Hati memerlukan susu sebagai asupan tambahan. Memberikan susu hanyalah salah satu cara agar anak mendapatkan nutrisi penting seperti vitamin D dan kalsium. Jika Si Buah Hati tidak ingin mengonsumsi susu, Bunda bisa mencampurkan susu ke dalam makanannya. Buatlah es lolipop dari susu yang bisa juga ditambahkan potongan buah, sehingga ia tertarik untuk mencobanya dan terbiasa dengan rasanya. Hal ini bisa Bunda lakukan sejak si Buah Hati mulai mencoba makanan padat atau MPASI lho.

5. Sediakan gelas khusus

Saat ini sudah banyak dijual berbagai gelas dan sedotan dengan bentuk yang lucu atau bergambar karakter kartun. Hal ini akan membuat si Buah Hati lebih semangat untuk minum susu. 

6. Berikan susu formula dengan rasa favorit Si Buah Hati

Mengganti susu tanpa rasa dengan milkshakes atau smoothies yang umumnya disukai anak. Bisa juga dengan mencobakan Dancow 1+ Imunutri yang memiliki beberapa varian rasa seperti rasa vanila, madu dan cokelat.

Masih banyak cara agar anak mau minum susu setelah disapih. Jangan lupa berikan juga ia susu anak yang memberi banyak manfaat bagi tumbuh-kembangnya.

DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk bantu mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, DHA, zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang! 

Image Article
6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Stimulasi Baca dan Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Published date

Dunia Si Buah Hati yang memasuki usia 3 tahun penuh dengan imajinasi yang bisa membuat Bunda takjub! Di fase ini, anak mungkin masih belajar membedakan antara khayalan dan kenyataan. Bisa jadi, karena sering menonton kartun, Si Buah Hati berpikir bahwa ada hewan atau mobil yang bisa berbicara padanya.

Dalam fase tumbuh kembang anak 3 tahun, Si Buah Hati perlu didukung untuk mengembangkan kreativitasnya. Di sisi lain, Bunda juga perlu membantu proses belajarnya dengan mengenalkan baca, tulis, dan hitung (calistung).

Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun

Tumbuh kembang anak 3 tahun cukup masif, termasuk perkembangan kognitif. Ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan calistung.

Berikut ini beberapa perkembangan kognitif Si Buah Hati di usia 3 tahun, seperti yang diungkapkan oleh lembaga kesehatan anak Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics (AAP):

  • Dapat menyebutkan beberapa jenis warna dengan benar

  • Dapat memahami konsep penghitungan dan mengenal beberapa angka

  • Mulai dapat mengikuti perintah

  • Mengingat bagian dari sebuah cerita

  • Terlibat dalam pemikiran fantasi

  • Mengenal konsep waktu, seperti pagi, siang, dan malam

Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun Calistung

Dalam melatih Si Buah Hati belajar, anak perlu dilatih dengan mendengarkan terlebih dahulu, kemudian berbicara berdasarkan apa yang didengarnya. Contohnya, Bunda dapat mengenalkan Si Buah Hati lebih banyak kosa kata melalui dongeng, gambar, bernyanyi, atau melakukan permainan edukatif.

Perlu dicatat, proses belajar Si Buah Hati dalam fase tumbuh kembang anak 3 tahun tidak boleh sampai membebani pikirannya. Supaya ia mau belajar, Bunda membutuhkan cara-cara yang menyenangkan dan menarik.

Hal ini dapat menjadi cara mengatasi Si Buah Hati yang susah belajar, karena ia menjadi tak mudah bosan untuk menyerap informasi baru. Simak tipsnya berikut ini!

1. Membaca

Di tahap usia ini, Si Buah Hati mungkin belum mampu mengingat dan melafalkan semua huruf alfabet. Namun, studi yang dilakukan peneliti dari Child Development Psychology at Washington University menunjukkan bahwa anak usia 3-5 tahun memiliki kemampuan mengenal tulisan, simbol, logo dan mengaitkannya dengan sebuah kata.

Jadi, Bunda sebaiknya melatih kemampuan baca Si Buah Hati dengan cara paling sederhana, yaitu melihat kata atau gambar, lalu belajar melafalkannya.

2. Menulis

Salah satu bentuk perkembangan anak 3 tahun adalah kemampuan menggenggam benda kecil yang makin meningkat. Ia bahkan bisa membolak-balikkan halaman buku. Peningkatan motorik halus ini merupakan tanda Bunda sudah bisa mengajarkan Si Buah Hati menulis, diawali dengan bagaimana memegang pensil dan menggoreskannya di kertas. Berikan Si Buah Hati pensil dengan berbagai warna agar ia lebih tertarik untuk mencorat-coret di atas kertas.

3. Berhitung

Menurut Judith A. Hudson, ahli tumbuh kembang anak dari Rutgers University in New Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat, selain sudah bisa menghitung angka 1-10, anak umur 3 tahun juga mulai mengenal konsep penambahan atau pengurangan. Nah, cara mengajarkan anak berhitung bisa Bunda lakukan dengan hal ini melalui kegiatan sehari-hari.

Misalnya, saat Si Buah Hati sedang menikmati buah apel. Letakkan beberapa irisan apel di atas piring, lalu ajak si Buah Hati menghitung jumlahnya. Sekarang, minta ia untuk melahap satu atau dua irisan apel. Setelah itu bantu cara mengajarkan anak berhitung bisa dilakukan dengan membantunya menghitung kembali jumlah apel yang tersisa. 

Manfaat Stimulasi Tepat Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Balita pada usia 2-3 tahun akan mengalami perubahan besar dalam hal berpikir, belajar, interaksi sosial, dan emosional. Hal tersebut akan membantu Si Buah Hati menjelajah dunia barunya dan memahaminya. 

Pada tahap ini, anak usia 3 tahun seharusnya sudah dapat mengikuti arahan dua atau tiga langkah, mengurutkan objek berdasarkan bentuk dan warna, meniru tindakan orang dewasa dan teman bermain, serta mengekspresikan berbagai macam emosi.

Berikut beberapa stimulasi yang bisa Bunda atau orang tua lakukan untuk mengoptimalkan perkembangannya:

  1. Siapkan waktu khusus untuk membaca buku bersama Si Buah Hati.
  2. Doronglah anak untuk mencoba dan ikut pretend play, misal berpura-pura jadi koki, pura-pura jadi dokter, polisi, dan lain sebagainya. Permainan yang mengandalkan imajinasi itu akan memacu anak untuk aktif, terampil, dan kreatif.
  3.   Bantu Si Buah Hati untuk mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya dengan mengajaknya berjalan-jalan atau naik kereta.
  4.  Berikan perhatian dan pujian kepada anak Anda saat ia mengikuti instruksi dan menunjukkan perilaku positif, serta batasi perhatian pada perilaku yang menantang seperti tantrum. Ajari anak Anda cara-cara yang dapat diterima untuk menunjukkan bahwa ia kesal.

Baca Juga: 5 Aktivitas Stimulasi Anak 2 Tahun

Tips Mengajarkan Calistung untuk Anak 3 Tahun

Bunda bisa mulai mengenalkan aktivitas membaca pada anak usia 3 tahun. Meski mereka belum bisa baca, dengan aktivitas tersebut anak akan mulai dibiasakan untuk " senang membaca"  di kemudian hari.

Berikut tips stimulasi yang bisa diterapkan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak 3 tahun:

Bermain sambil belajar

Anak usia 3-4 tahun sangat suka bermain. Tentu saja, bermain bagi mereka tak hanya bersenang-senang tapi juga belajar dan mengeksplorasi perasaan terhadap teman-teman bermainnya.

Karena Si Buah Hati pada usia ini senang bermain pura-pura, maka Bunda dapat memanfaatkan kondisi ini untuk menyisipkan pelajaran calistung. Misalnya, membuat ia berpura-pura menjadi kasir dan harus menghitung uang yang Bunda berikan saat membayar belanjaan.

Manfaatkan rasa penasaran anak

Perkembangan dan pertumbuhan anak 3 tahun membuat Si Buah Hati punya rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tak heran ia akan banyak bertanya dengan bahasanya sendiri.

Bunda bisa menjawab berbagai pertanyaan rasa penasaran ini dengan menyelipkan tentang calistung. Misalnya saat Si Buah Hati bertanya, “Kok pohon pisang tapi nggak ada pisangnya?" Bunda bisa menjelaskan jawabannya lalu ditutup dengan, “Ada berapa sih pohon pisang di situ? Yuk, hitung sama-sama"

Belajar menggunakan nyanyian

Buah hati pada usia ini senang mendengarkan musik dan membuat suara dengan cara memainkan alat musik dan bernyanyi. Bunda bisa mengajaknya berkaraoke dengan menonton video-video lagu anak-anak yang menampilkan liriknya. Sambil bernyanyi bersama, minta ia menyebutkan huruf-huruf yang terlihat di layar televisi.

Membaca buku bersama

Kegiatan lain yang disukai anak usia 3 tahun adalah membaca buku bersama. Karena anak senang melakukan segala sesuatu yang menstimulasi panca indera, Bunda bisa memilih buku sensori yang memiliki suara, tekstur, dan gambar dengan warna-warna cerah. Bunda dapat menyisipkan belajar calistung sambil membaca buku tersebut bersama Si Buah Hati.

Berikan asupan bernutrisi

Dalam mendukung proses belajar baca, tulis, dan berhitung, tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan nutrisi yang cukup untuk perkembangan otaknya. Untuk itu, Bunda disarankan memberikan Si Buah Hati makanan bernutrisi lengkap dan seimbang. Berikan juga susu pertumbuhan untuk anak 3 tahun bila perlu.

Lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan DANCOW 3+ Imunutri yang diformulasikan khusus bagi anak Indonesia. DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi vitamin A, serta Lactobacillus rhamnosus. Juga mengandung kalsium dan vitamin D sehingga dapat membantu pertumbuhan tulang. 

Semoga tips dan cara stimulasi tumbuh kembang anak 3 tahun di atas dapat Bunda terapkan untuk mendukung proses belajar calistung Si Buah Hati. Pastikan ia belajar sesuai dengan kemampuan usainya dan dukung Si Buah Hati tumbuh berkembang secara optimal.

Image Article
Tips Mengenalkan Baca, Tulis & Hitung, Anak Usia 3 Tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Memahami konsep hitung
Quiz Answer 1 B
Mengingat bagian dari cerita
Quiz Answer 1 C
Bersosialisasi
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Menggunakan mainan
Quiz Answer 2 B
Diikutkan kursus
Quiz Answer 2 C
Ajari menggunakan kalkulator
Quiz Answer 2 D
Memarahi anak
Quiz Answer 3 A
Omega 3 dan Omega 6
Quiz Answer 3 B
Vitamin A
Quiz Answer 3 C
Vitamin K
Quiz Answer 3 D
Vitamin B
Quiz 1
Perkembangan kognitif usia tiga tahun
Quiz 3
Zat yang dibutuhkan Si Kecil dalam proses belajar
Quiz 2
Tips mengajarkan anak berhitung
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A

Cara Ajarkan Makna Puasa Kepada Si Buah Hati Sejak Dini

Published date

Meski Si Buah Hati belum diwajibkan berpuasa di bulan Ramadan, namun Bunda dapat mengenalkannya makna puasa untuk anak sejak dini. Hal ini penting untuk membantunya belajar tentang keimanan pada Sang Pencipta, sekaligus mendukung perkembangan anak yang optimal.

Ramadan bisa jadi momen yang tepat untuk kembangkan kemampuan sosial Si Buah Hati. Di bulan suci ini Bunda dapat menumbuhkan sikap peduli untuk berbagi pada sesama. Anak yang mempunyai kepedulian dapat belajar untuk berinteraksi, berbagi, mengenal dan memahami perasaan orang lain. Dengan begitu, ia dapat memiliki sikap toleransi dan mampu beradaptasi di berbagai situasi.

Cara Seru Kenalkan Makna Ramadan pada Si Buah Hati

Bagaimana ya, cara mengenalkan makna Ramadan pada Si Buah Hati? Bunda, dapat mengajaknya melakukan beberapa kegiatan menyenangkan berikut ini:

1. Membuat Takjil dan Membagikannya ke Tetangga

Berpuasa itu salah satunya adalah menahan lapar dan dahaga. Namun, Si Buah Hati biasanya tidak sabar menanti datangnya waktu berbuka puasa. Untuk itu, Bunda dapat melatih kesabarannya dengan cara mengalihkan perhatiannya. Misalnya, melibatkan anak untuk membuat takjil. Setelah siap dihidangkan, Bunda juga dapat mengajak Si Buah Hati membagikannya ke tetangga terdekat. Ini jadi salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan kemampuan bersosialisasi sejak dini.

2. Membuat Kerajinan Tangan Bertema Ramadan

Bulan Ramadan dimanfaatkan untuk lebih banyak mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Di usianya yang masih dini ini, Bunda bisa mulai memperkenalkan anak dengan ibadah seperti salat. Agar Si Buah Hati dapat lebih bersemangat, ajak ia membuat jadwal lima waktu salat yang bentuknya menyerupai jam dinding. Selain itu, Bunda juga bisa mengajaknya membuat daftar 30 kebaikan yang bisa dilakukan selama Ramadan. Membuat kerajinan tangan seperti ini baik untuk mendukung perkembangan anak,  karena melatih motorik halus kreativitas dan imajinasinya.

3. Membaca Kisah Inspiratif Para Nabi

Bulan puasa saatnya membiasakan diri berbuat kebaikan sebanyak mungkin. Bunda dapat mengajari anak melakukan kebaikan dengan meneladani perilaku para nabi. Caranya, dengan mengajak Si Buah Hati membaca buku cerita yang berisi kisah inspiratif para nabi. Selain belajar nila-nilai kebaikan, anak juga bisa belajar mengenal kosakata baru untuk dukung kemampuan bahasanya.

Baca Juga: Tips Buah Hati Belajar Puasa

4. Berbagi Pengalaman Berpuasa bersama Si Buah Hati

Bunda dan Ayah juga bisa menceritakan pengalaman berpuasa saat masih kecil dulu. Ceritakan berbagai kegiatan yang dilakukan selama berpuasa, seperti:

  • Menyiapkan menu sahur favorit dan menikmatinya bersama keluarga.

  • Sholat subuh berjamaah di masjid dan dilanjutkan dengan jalan-jalan pagi.

  • Berbagi takjil untuk berbuka puasa. 

  • Berbuka puasa bersama teman sekolah.

  • Ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa dengan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. 

  • Sholat tarawih berjamaah, mengisi buku kegiatan Ramadan, dan berbagai pengalaman menyenangkan lainnya selama bulan Ramadan.

Tak hanya berbagi pengalaman puasa pada Si Buah Hati, kenalkan juga makna puasa bagi anak dengan langsung mengajak mereka untuk melakukan berbagai hal seru selama bulan puasa seperti apa yang Ayah dan Bunda lakukan saat masih kecil dulu.

5. Menceritakan Manfaat Puasa bagi Anak

Penting juga untuk memberikan pemahaman puasa bagi anak bahwa tak hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus, berpuasa selama bulan Ramadan juga dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan fungsi otak yang dapat mendukung proses tumbuh kembang anak prasekolah.

  • Mengurangi peradangan pada tubuh.

  • Meningkatkan kesehatan jantung.

  • Meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas pada anak prasekolah.

  • Meningkatkan hormon pertumbuhan.

  • Mencegah pertumbuhan sel kanker.

  • Mengontrol kadar gula dalam darah.

Selain dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, berpuasa juga mampu melatih rasa empati anak-anak terhadap lingkungannya. Misalnya saat mereka ikut dilibatkan dalam beberapa kegiatan selama bulan Ramadan, seperti berbagi makanan untuk berbuka puasa, bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, menyumbangkan pakaian dan buku ke panti asuhan, dan masih banyak lagi.

Nah, mengenalkan makna puasa pada Si Buah Hati sejak dini, tidak begitu sulit kan, Bunda? Dengan melakukan beberapa kegiatan di atas, artinya Bunda juga berupaya memberikan stimulasi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak

Dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan cara memastikannya mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, salah satunya dengan memberikan susu 2 kali sehari, saat malam sebelum tidur dan juga saat sahur.

Bunda bisa memberikan DANCOW 3+ Imunutri untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati selama puasa. DANCOW 3+ Imunutri tinggi vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6.

Ayo Bunda, jadikan Ramadan kali ini sebagai momen untuk mendukung perkembangan anak dengan mengenalkan nilai-nilai kebaikan!

Image Article
Cara Ajarkan Makna Puasa Kepada Si Buah Hati Sejak Dini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Peduli terhadap sesama
Quiz Answer 1 B
Rajin menabung
Quiz Answer 1 C
Makan tepat waktu
Quiz Answer 1 D
Suka bermain
Quiz Answer 2 A
Empati untuk berbagi
Quiz Answer 2 B
Kesabaran
Quiz Answer 2 C
Bersosialisasi
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Ajak membuat takjil dan memberikannya kepada tetangga
Quiz Answer 3 B
Baca kisah inspiratif para nabi
Quiz Answer 3 C
Membuat dekorasi Ramadan
Quiz Answer 3 D
Semua benar
Quiz 1
Apa salah satu tanda anak yang unggul?
Quiz 3
Bagaimana cara dukung perkembangan anak di bulan Ramadan?
Quiz 2
Kemampuan sosial apa yang bisa dikembangkan Si Buah Hati ketika berbagi takjil?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
D